#pemindahan ibu kota
Explore tagged Tumblr posts
Text
1 note
·
View note
Text
"IKN Nusantara dan Presiden Terpilih"
“IKN Nusantara dan Presiden Terpilih” ARTIKEL|| Pemindahan lbu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara bukan sekadar isu pembangunan infrastruktur, tetapi merupakan langkah strategis untuk mencapai kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Meskipun terdapat beberapa bentuk penolakan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), termasuk NGO dari luar negeri, dan…
#budaya IKN#IKN Nusantara#konsep Green and Modern City#kota berkelanjutan#pembangunan Indonesia#pemerataan pembangunan#pemindahan Ibu Kota Negara#simbol identitas nasional#Masa Depan Indonesia
0 notes
Text
Indonesia's New Capital, A Solution? Or Sweeping Problems Under A Rug?
Indonesia has been working hard on a very ambitious project. Moving the nation's capital all the way to the region of Kalimantan. Why? You may ask. And how does this affect Indonesia's people? Are there downsides to this sudden passion project our government is overlooking? Please take some time to look at my article, and let's dive together. Before we discuss the construction of Indonesia's new capital and the negative or positive impact it brings, let's talk about the history of how this project came to be. A lot of people assume the idea came to fruition when our former president, Jokowi Dodo announced the project around 2019. The truth is, according to the Ministry of Finance, the idea first came from Indonesia's very first president, Soekarno all the way back on the 17th of July 1957. But as Jokowi explained, due to agitation our first president was unable to ever begin the project. Soekarno expressed that he chose Palangkarya, Kalimantan as the nation's capital due to it being a vast and wide area and being in the center of Indonesia's islands. Apparently, this dream was also implanted in the second and longest-running president of Indonesia, Soeharto. Unfortunately, he was forced to step down from presidential duties before he could begin the project too. Now, that brings us to our latest president, Jokowi Dodo. Who managed to successfully begin the project and maintain it until the end. According to Jokowi and a couple of other sources, there are many reasons they decided to pick up what Soekarno left off. First of all because of the economic benefits Nusantara could give. Nusantara could single-handedly speed up the process of Indonesia's economic transformation. Second, because the burden of Jakarta had become too much. Speaking of Jakarta, what are the negative and positive side effects of this project? Well, the positive aspects of it would be how the new capital encourages economic growth in the city of Balikpapan, East Kalimantan. With investors itching to invest their money in Nusantara. On top of that, businesses would be rushing to purchase a spot in their new plots. And it would highly attract tourists from around the globe, with how modern yet cultural they plan to make it. Yet the negative effects of this project leaves Jakarta unloved. Abandoning our former capital with how destroyed it's become. Creating a new capital and moving everything now has swept all other problems under a rug, it might not be visible but it's still there. Jakarta will possibly sink sooner or later. And not everyone can move out of their homes here. On top of that, with Indonesia's reputation of corrupt government officials and ministries. There's a high chance that Nusantara could be wrongfully used by corrupt individuals. So far, we've not heard of any given measures against this. Not to mention the environmental factors. Sure, Nusantara will be an "eco-friendlier" place. But what about the places that so desperately need environmental actions? Are we just going to abandon them? Depok, Jakarta, Bandung. Their Air Quality Index are high above where it should be. In conclusion, the new capital of Indonesia is definitely interesting, and everything has it's pros and cons. I certainly hope the government will not forget the other issues Indonesia has. Whether it be education, environment, , politics or the justice system, etc. We still have a lot of problems, so the government has to work on bettering each aspect of Indonesia. Though, I also hope that IKN or Nusantara may be able to bring a good future towards Indonesia and it's economy.
Sources: https://nasional.kompas.com/read/2022/03/02/21161811/pemindahan-ibu-kota-negara-gagasan-soekarno-mimpi-soeharto-dan-upaya-jokowi?page=all https://www.iqair.com/indonesia chrome-extension://chphlpgkkbolifaimnlloiipkdnihall/placeholder.html?url=file:///C:/Users/Mikayla/Downloads/4.+Nailus+Sa%27adah-Analisis+Issue+dalam+Etika+Lingkungan+Terkait+IKN.docx.pdf https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/14671/Urgensi-Pemindahan-Ibu-Kota-Negara.html
2 notes
·
View notes
Text
Menteri Hukum tegaskan pemindahan ibu kota tunggu kesiapan IKN
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara menunggu kesiapan dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Undang-Undang tentang DKJ (Daerah Khusus Jakarta) 'kan tidak ada masalah. IKN juga tidak ada masalah. Karena 'kan tergantung pada kesiapannya," ujar Supratman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Berita lengkapnya : Klik disini
0 notes
Text
Sejuta Kisah Dunia KKN 🍃🪸
Puji syukur Alhamdulillah, dunia perKKN-an selama 40 hari akhirnya kelar juga!!! Lega dan sangat bahagia akhirnya bisa menyelesaikan satu mata kuliah tersebut. Tentunya sangat sayang sekali bila cerita 40 hari KKN tidak ditulis di sini, betul apa betul?!
Foto bareng setelah makan tekwan hihi. Ini tuh sehari sebelum kami pulang usai KKN
Bisa dikatakan sangat random, karena banyak cerita yang benar-benar pengen aku bagi di sini. Selama KKN ada banyak hal yang selalu bikin kejutan. Jurusanku menetapkan KKN sebagai salah satu mata kuliah sebanyak 4 sks, wajib. Jadi, kudu diambil buat syarat lulus dan mau gak mau, siap atau tidak siap kudu ikut Kuliah Kerja Nyata.
Qadarullah aku ditempatkan di salah satu desa yang berada di Kabupaten Lahat. Yup 30 menit dari lokasi rumah tempat tinggalku berada. Tau kan senangnya gimana, pikiranku waktu itu ya bisa balik ke rumah. Bila perlu PP (Pulang Pergi) tapi nyatanya, gak semudah itu teman-teman. Banyak medan yang harus dilalui, antara aku kebanyakan takut buat naik angkot karena lokasinya itu agak jauh dari kota dan diharuskan naik angkutan umum yang notabene isinya orang-orang dari sana juga dan aku masih agak asing dengan daerah tersebut. Belum lagi jiwa penakutku masih suka bermunculan, tapi Alhamdulillah aman. Karena aku suka tantangan 😅 (apasih).
Sebelum aku merasakan dunia perKKNan, aku sering memikirkan bahwa akan menjadi momok menakutkan. Yah, secara ketika kita ikut Kuliah Kerja Nyata atau KKN kita akan diharuskan untuk membaur dengan masyarakat. Baik itu para pemuda, ibu-ibu juga bapak-bapak serta para orangtua di sana.
Aku adalah tipe orang yang sangat gugup ketika berjumpa dengan orang baru meski demikian aku cukup mudah untuk beradaptasi. Dalam hal ini orang yang tak paham mereka akan menganggap kita sebagai orang yang sombong. Yah, mau gimana lagi mereka taunya kita ini seorang mahasiswa yang pintar dan pandai dalam bersosialisasi. Alhamdulillah ketakutan itu justru menjadi sebuah euforia yang sulit dijelaskan, karena banyak suka duka yang dirasakan selama 40 hari di posko tercinta.
Hiyaaa
Ruang tengah, tempat kumpul dan bercerita
Selama KKN ada saja cerita yang datang silih berganti. Ada kisah dari masing-masing anggota KKN. Btw, kami berjumlah 10 orang dari 4 fakultas yang tentunya berbeda. Aku berdua dengan Inggit, teman sejurusanku yang sebelumnya kami sudah saling kenal. Lainnya berasal dari jurusan serta fakultas lain, bahkan aku tak mengenalnya sama sekali. Disinilah awal mula kisah kami dimulai. Mulai dari pemindahan posko yang tidak terduga. Sebelumnya kedatangan kami ini bertepatan dengan satu hari setelah pergantian kepala desa, sehingga kepala desa yang baru merupakan salah satu pegawai puskesmas yang menjabat sebagai kades sementara sembari menunggu pemilihan kades secara serentak di desa tersebut.
Sebelum pergantian kades, kades lama sudah dihubungi mengenai tempat tinggal kami selama KKN disana. Beliau menyampaikan, agar kami tak perlu repot membawa peralatan masak, kipas dan sebagainya karena sudah disiapkan satu rumah yang lengkap miliknya dan jarang dihuni. Alhamdulillah, kami senang sekali. Karena disaat mahasiwa lain sibuk membawa barang banyak, kami hanya membawa pakaian dan badan saja mengingat posko yang akan dihuni nanti berisi peralatan yang sudah lengkap. Sayangnya, saat itu pemberangkatan KKN diundur dan kebetulan pergantian kades yang lama pun sudah berubah menjadi kades sementara yang baru sehingga kades yang baru tidak mengetahui perihal tempat tinggal kami.
Alangkah terkejutnya kami ketika mengetahui tempat tinggal yang disediakan secara mendadak (btw, kades baru ini memang betul gak tahu kalau kami sudah dijanjikan satu rumah lengkap dengan perintilannya. Jadinya sempat ada kesalahpahaman antara dua orangtua yaitu kades baru sementara dan mantan kades. Belum lagi kades yang baru ini agak sedikit kocak karena beliau tampaknya pusing karena sibuk urusan desa yang secara tiba-tiba menumpuk ditambah kami anak-anak KKN yang datang).
Akhirnya Kami pun ditempatkan di Poliklinik Desa yang ruangannya itu amat sederhana. Saking sederhananya, pintu pun ga bisa tertutup rapat, tanpa ada kipas angin, peralatan masak (hanya peralatan klinik), dan benar-benar tidak nyaman karena aroma obat-obatan melebur jadi satu. Akhirnya, karena sudah terlalu lelah selama perjalanan dari Indralaya-Lahat kami pun memilih untuk istirahat sementara di tempat tersebut selama satu malam. Esok harinya kami mengangkuti barang-barang yang sudah tersusun rapi. Tapi, jujur kami senang karena bisa tinggal di rumah yang lebih nyaman. Hahaha. Satu malam sudah dirasakan tinggal di posko yang baru dengan segala perasaan was-was karena melihat kondisi rumah yang pintunya pun sulit tertutup dengan rapat.
Rumah tersebut merupakan rumah panggung dengan tiga kamar, satu ruang tamu, dan satu ruang tengah yang cukup menampung 7 orang mahasiswi a.k.a ciwi2 untuk tidur di ruang tengah. Sisanya ada tiga kamar, dan yang berfungsi hanya dua. Yang laki-laki tidurnya di ruang tamu dan kamar utama depan. Meskipun demikian, kehangatan sudah mulai dirasakan. Karena perlahan-lahan mulai mengenal satu sama lain.
Cekcok Dua Kubu Perempuan
Gak afdhal rasanya, kalau selama hidup bareng itu ga ada bumbu alias cekcok. Beruntungnya posko kami dapat anggota yang begitu peduli dengan kondisi ini. Seorang temanku dengan sebutan "Mak Inggit" amat peduli. Dan menurutku aku dan teman-teman seposko beruntung satu kelompok dengannya. Meski badannya yang besar dan lebih tua dari 7 orang anggota lain (karena tiga orang sebelumnya lebih tua dari Mak Inggit), dia lebih mengayomi dan sangat perhatian!
Mulai dari beres-beres rumah, masak, ngatur buang sampah, ngatur makan, ngatur barang di kulkas (kami ada kulkas dong), sampai mau dipijet aja sama dia. Karena sifat keibuannya meski rada garang haha, kami sangat sayang dengan Inggit. Apalagi kalau dia udah tepar, waduh rasanya ikutan tepar juga. Karena ga ada yang ngatur buat beres-beres rumah.
Minggu pertama terlewati pula. Perlahan-lahan sifat masing-masing anggota mulai terlihat. Sebenarnya ini adalah hal yang amat sepele. Sampai, si ketua posko geleng-geleng kepala melihat kami cekcok. Aku sempat ambil pusing, karena saat itu kondisi sedang riweh dan ada saja yang tak peka dengan keadaan. Dari berbagai sifat yang aku temui, ada beberapa sifat yang sangat-sangat bikin ngelus dada. Beneran! (Btw, ini sudah dapat izin dari teman-teman yak buat diceritain).
Masalahnya sih gara-gara sampah tissu yang dibiarin sama si empunya. Termasuk aku juga ikut kena getahnya karena gak ikut negur cuma bisa diem aja. Dari sini ada pelajaran yang bisa dipetik, pentingnya ngomong di depan hehe. Ada lagi nih, ya namanya juga perempuan. Sukanya dengan hal-hal berbau "ngeluarin uneg-uneg" Jadi, karena sudah amat kesal akhirnya kami sepakat buat meluangakan beberapa jam hanya untuk menyampaikan keganjalan di hati, sebelum jadi musuh pas balik KKN 🤣.
Alhasil semua uneg-uneg pun keluar dan yang laki-laki cuma bengong doang liat kami berurai air mata. Intinya, kalau kita gak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan gak tahu masalah apapun jangan asal benci dan memojokkan orang lain :). Apalagi hidup bareng dengan orang yang belum kita kenal sebelumnya
Dikira Sombong
Sombong itu menurutku menolak kebenaran, dan benar saja itu yang sudah kami temui oleh warga di desa ini. Hal itu wajar-wajar saja, karena tabiat orang berbeda-beda. Kami menanggapinya cukup santai. Kabar burung yang datang tentang beberapa warga yang tidak suka dengan kehadiran kami, hingga akhirnya ada saja yang menganggap kami sombong karena pintu selalu ditutup. Bahkan ada yang mengira hal yang tidak-tidak. Padahal sebetulnya kami hanya butuh istirahat saja :D.Cukup sedih karena hal itu membuat beberapa program kerja terkendala, karena sempat shock ada warga yang kurang suka dengan kehadiran kami. Tapi, berdasarkan cerita dari kelompok KKN sebelumnya memang wajar jika ada saja masyarakat yang suka maupun tidak suka, bahkan terganggu karena kehadiran kami. Namun, semuanya sudah terkendali hingga di minggu terakhir kami malah mulai dekat dengan beberapa masyarakat di sana.
Cerita Mistis Penghuni Posko
Ada cerita mistis ketika kami sudah menempati posko tersebut selama dua minggu lebih. Waktu itu kurang lebih minggu kedua aku dan teman-teman KKN menempati rumah tersebut. Beberapa kejadian ganjil dan ada penampakan yang dirasakan oleh salah seorang temanku. Hal itu diakuinya ketik esok hari, katanya ia melihat si empunya rumah muncul di dapur di dekat dispenser ketika ia sedang solat. Dan suara orang menangis di depan rumh ketika diatas pukul 11 malam. Sontak saja, kami bergidik ngeri dan mulai berjaga-jaga takut terjadi sesuatu. Namanya juga KKN, kurang seru kalau ga ada cerita mistis.
Tragedi Nabrak Mobil pas Jalan-jalan
Senyum sumringah, padahal degdegan
Ada cerita yang lebih mengharukan dan juga menjadi kisah paling favorit selama KKN. Hari terakhir dan hari itu merupakan hari bersejarah. Saat itu peluang kami untuk liburan ke salah satu destinasi wisata di Pagar Alam akhirnya kesampaian juga. Proker beres, laporan sementara juga beres dan Alhamdulillah tinggal beres-beres posko. Akhirnya pagi itu tepat pukul 8 kami memutuskan untuk berangkat menuju Pagar Alama. Saat itu juga kebetulan ada seorang anak karang taruna desa sebelah menawari kami untuk memakai mobilnya, uang bensin tanggung sendiri. Yah lumayan dengan modal nekat dan ketua kelompok jadi sopirnya, kami pun berangkat menuju Pagar Alam. Awalnya, perasaan takut dan cemas sudah lupa karena selama perjalanan teman-teman tampak bahagia. Nyanyi, senda gurau dan sebagainya. Belum lagi ini adalah perjalanan pertamaku dan teman-teman KKN tanpa dosen pembimbing.
Selama perjalanan, segala doa kami panjatkan agar senantiasa selamat sampai tujuan. Alhamdulillah mobil masuk ke kota Pagar Alam dengan selamat. Karena kondisi medan Pagar Alam yang meliuk-liuk, belum lagi tebingan yang curam, mobil kami sempat berhenti mendadak di tikungan yang agak curam. Dan disanalah peristiwa nabrak antar mobil terjadi. Karena mobil yang kami gunakan bermasalah di bagian remnya.
Alhamdulillah, bapak itu baik hati dan tidak ada kerugian yang fatal. Cukup lega, karena bapak tadi tidak meminta ganti rugi. Namun, liburan kami tak tenang karena kaca lampu mobil belakang yang kami pinjam, juga pecah. Belum lagi bodynya yang sedikit lecet. Akhirnya, liburan ke kebun teh penuh dengan perasaan cemas. Esok harinya, yang punya mobil datang dan posisinya saat itu kejadian kami nabrak mobil orang belum diberi tahu. Begitu si empunya mobil tahu, ia tampak terkejut. Kami pun takut 🤣 (Btw, yang keluar cuma laki-laki doang. Kami ngintip dari balik jendela 😜).
Antara takut biaya ganti rugi mahal, karena duit sama sekali menipis.
Akhirnya kami pun berkumpul, termasuk di dalamnya ketua posko yang malah minta maaf karena dia nabrak mobil orang. Setelah dipikir-pikir masalah ini adalah masalah besar karena menyangkut harga diri seorang mahasiswa dan sebuah pertanggung jawaban. Eaaa...
Malam harinya, orangtua dari anak karang taurna yang pemilik mobil datang untuk menagih uang ganti rugi. Dan tadaaaa, mahal dong biayanya. Asli, drama banget! Saat itu kami benar-benar bingung. Uang hanya lima ribu, belum lagi mau pulang ada aja masalah sebelum balik KKN 🤣. Kami jadikan ini sebuah pembelajaran. Tapi, ada hal ganjil yang bikin agak senewen dengan orang yang punya mobil. Yahh, agak gimana yakan.
Akhirnya, seorang temanku nyeletuk dan membuatku terharu,
"Pake uang aku dulu atau seadanya aja kita kumpulin satu per satu. Gimana? Nanti pas udah ada duit baru diganti di kampus."
Dub, hatiku rasanya menghangat. Sungguh, kejadian ini gak bakal dilupain. Bersyukur bisa bertemu orang-orang di KKN seperti mereka. Terus gimana reaksi orangtua si anak yang meminjamkan mobil tadi? Oh, tentu sumringah fergusso. Karena uang udah ada di tangan dan gaktaulah rincian yang dibuat itu kok bisa semahal itu 😭🤣. Alhamdulillah masalah ini kelar, dengan drama berurai air mata. Aku ucapkan terima kasih begitu besar buat kalian, guys! KKN 91 UNSRI yang satu posko denganku. Cerita ini jadi kenangan sepanjang masa pokoknya!
Seminar Desa dan Hujan Deras
Ada lagi kisah yang mengharukan. Saat itu adalah program kerja wajib yaitu seminar desa. Kebetulan sore hari cuaca agak mendung dan sedang tidak akrab. Sedangkan di desa itu tidak memiliki balai desa yang cukup untuk melakukan seminar. Sebelumnya kami memutuskan untuk menggunakan tenda (saran dari kepala desa juga), dan pagi harinya pun kami dibantu dengan beberapa warga memasang tenda.
Ada problem lagi sebelum h- tiga jam seminar dimulai. Yaitu, undangan ternyata belum disebar. Kami pikir, ibu kades sudah membagikan undangan acara seminar, ternyata belum dong :'). Akhirnya kami berinisiatif menggunakan mikrophone masjid. Selain itu juga dengan gesit aku dan beberapa temanku yang lain mengajak warga desa dari pintu ke pintu rumah untuk menghadiri acara seminar desa (serius ini dadakan guys, sempet kecewa sih kenapa undangan belum disebar).
Akhirnya perlengkapan, konsumsi, undangan sudah lengkap. Tinggal menunggu acara dimulai saja. Satu jam sebelum acara dimulai, hujan deras mengguyur desa kami. Sedih banget karena pasti yang datang bakalan dikit, belum lagi beberapa kursi yang kami susun malah berantakan karena kena angin kencang. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam dari waktu yang sudah ditentukan yaitu pukul 7 malam. Akhirnya, meski sedikit warga dan undangan yang datang, acara tetap berlangsung dengan lancar. Alhamdulillah satu hal yang membuat kami bersyukur, pak camat juga ikut hadir dalam seminar desa tersebut. Jadi antara senang sama sedih sih 😅. Dan akhirnya acara seminar desa usai dengan lancar meskipun disambangi hujan rintik-rintik. Kami ucapkan terima kasih kepada warga desa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan kami. Semoga bermanfaat 🙏
See you on top, ya. Anwy, maafin atas segala kesalahan dan keegoisan jika aku pernah buat salah dengan kalian yaaa. Terima kasih pembelajarannya, teman-teman. Dan buat yang sudah kelar membaca ini, terima kasih juga ya. Ambil baiknya, yang buruk jangan diambil hehe.
(Mohon maaf nih kalau banyak typo. Maklum ngetiknya pake HP)
0 notes
Text
Kilas Balik Perjalanan IKN yang Akan Ditinggal Pergi Jokowi
JAKARTA | Priangan.com – Tinggal menghitung hari lengser dari kursi Presiden, Joko Widodo belum mau menerbitkan Keputusan Presiden atau Keppres tentang pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Naskah: AI | Editor: Adtm
0 notes
Text
Presiden Jokowi: Pindah IKN Jangan Buru-buru, Belum Siap Dipaksakan Akhirnya Enggak Baik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan untuk tidak buru-buru memutuskan untuk pindah ke Ibu Kota Negara, Kalimantan Timur. Jokowi meminta untuk memastikan IKN layak huni sebagai sebuah kota yang memiliki fasilitas lengkap sebelum akhirnya Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemindahan ibu kota diteken. “Semuanya ada kan ini butuh waktu, memindahkan ibu kota itu sekali lagi butuh waktu. Pindah…
0 notes
Text
Jokowi Akui Tak Mudah Pindahkan ASN ke IKN, Kini Tergantung Prabowo
Persoalan yang melilit IKN akan dilimpahkan Prabowo Subianto sebagai presiden yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 nanti. (Foto: Liputan6) Jokowi (Riaunews.com) – Pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, menjadi persoalan yang tidak mudah. Hal ini diakui Presiden Jokowi dalam beberapa kali kesempatan, dan kini persoalan tersebut bakal…
0 notes
Text
Batal Berangkat September, Pemindahan ASN ke IKN Tunggu Arahan Presiden
JAKARTA – Setelah direncanakan pindah pada bulan September 2024, Azwar Anas selaku MenPAN-RB menyebutkan bahwa rencana pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (ASN) masih menunggu arahan ulang dari Presiden Joko Widodo. Salah satu alasan kuat mengapa perpindahan ASN ke IKN ditunda diduga adalah infrastruktur yang belum memadai. “Terkait perpindahan ASN ke IKN, sebenarnya di…
0 notes
Text
MenpanRB Bersama DPD RI Bahas Pemindahan ASN ke IKN Hingga Perekrutan CASN 2024
Jakarta, BuletinNews.com – Pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) terus difinalisasi. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) menjelaskan progres dan skema pemindahan tersebut ke hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada Rapat Kerja dengan Komite I DPD RI, Selasa (03/09).Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menjelaskan pemindahan ASN…
0 notes
Text
Rayakan HUT RI ke-79, Wapres KH Ma'ruf Amin Ajak Masyarakat Manfaatkan Peluang Bangun Indonesia Maju
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di tahun 2024 merupakan salah satu momentum peringatan yang bersejarah. Sebab, selain dalam waktu dekat akan terjadi pergantian pemerintahan, saat ini Indonesia juga sedang dalam proses transisi pemindahan Ibu Kota Negara. Menghadapi perubahan besar ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat terus bergandengan tangan membangun Indonesia Maju di…
#Berita#Indonesia#KH Ma&039;ruf Amin#Maruf Amin#Nasional#News#pemerintahan#Wakil Presiden Ma&039;ruf Amin#Wakil Presiden RI#Wapres#Wapres Ma’ruf Amin#Warta
0 notes
Text
Kepres Pemindahan IKN Terbit Bulan Ini?
INGATLAH.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono memprediksi Keppres soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur akan terbit pada pekan ini atau pekan depan. “Feeling saya nih Bapak/Ibu sekalian, Minggu-minggu ini atau Minggu depan Keppres tentang pemindahan ibu kota akan dikeluarkan. Feeling pak,” katanya pada Selasa 9 Juli 2024. Ia…
0 notes
Text
Panglima : 2.820 Prajurit TNI Bakal Dipindahkan ke IKN Tahun Ini
BANDARJITU.NEWS - Persiapan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) akan diperkuat ribuan personel. Hal itu menyusul pemindahan sebanyak 2.820 ke IKN tahun ini. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan ribuan personel yang bakal ditempatkan di IKN terdiri dari Prajurit Mabes TNI, sampai tiga matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). “Pada tahun ini juga direncanakan pemindahan personel TNI, baik Mabes TNI, TNI AD, AL, dan AU sejumlah 2.820 orang,” kata Agus saat Rapim TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2). Namun demikian, Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit. Sebab, proses itu akan menyesuaikan dengan kesiapan pembangunan IKN. “Namun pemindahan personel tersebut akan menyesuaikan kesiapan bangunan dan korem di IKN,” ujarnya.
Bangun Pertahanan Terpadu
Selain penempatan personel, TNI juga akan membangun pertahanan terpadu. Dimulai, dari TNI AD yang akan memperkuat 37 Kodam, salah satu Kodam khusus yang akan dibangun di IKN dengan kekuatan dua batalyon baru. Kemudian untuk TNI AL akan ada pembangunan markas pasukan marinir (pasmar) serta dari TNI AU akan membangun pangkalan udara (lanud) khusus yang keduanya akan ditempatkan di IKN.
Dukungan Presiden
Hal tersebut selaras dengan visi TNI yang prima, sebagaimana dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan pertahanan terpadu di IKN. “Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan Bapak Presiden (Joko Widodo) dalam rangka mewujudkan rencana di atas,” ujar Agus.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
menyerahkan sebanyak 228 alutsista dengan jenis yang beragam. Diantaranya Pandur, Harimau, Ranpur Anoa, Ranpur Komodo APC, Ranpur Badak Canon 90, Maung V3, Rigid Buoyancy Boat, Ransus, Rantis, Truk 4x4, Truk 2,5 Ton dan sepeda motor trail listrik. Sumber : Liputan6 Read the full article
0 notes
Text
Apresiasi UNUD Terpilih Ikut Rancang Perpres tentang IKN, Sekda Dewa Indra Minta Kerahkan Gagasan Terbaik
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Sekretaris Daerah (Sekda) Dewa Made Indra menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas terpilihnya Universitas Udayana (UNUD) menjadi salah satu Universitas yang dipercaya ikut dalam Menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rancangan Hukum Pengaturan Wilayah, Kewenangan dan Kearifan Lokal Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara. “Jadi mari kita luangkan waktu bersama-sama memberikan sumbangsih pikiran terbaik agar rumusan yang dihasilkan dalam FGD ini juga luar biasa,” hal tersebut dikatakannya saat membuka FGD Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembagian Wilayah Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Negara, bertempat di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Jumat (26/1/2024). Apalagi menurut birokrat asal Pemaron tersebut, IKN bukan hanya sebuah ibu kota, namun dirancang menjadi kota internasional, sustainable city, hingga konsep ibu kota masa depan, sehingga diperlukan pendekatan yang tidak biasa. Penggunaan nomenklatur-nomenklatur lama menurutnya sudah tidak digunakan lagi. “Namun saya percaya dengan tim UNUD, bisa menghasilkan rumusan yang membanggakan,” imbuhnya seraya mengatakan bahwa masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih berwarna. Lebih lanjut, ia mengaku bahwa pemindahan sebuah ibu kota bukan perkara yang mudah. Bahkan di beberapa negara memerlukan waktu yang sangat lama. Pemindahan IKN di Indonesia tergolong cukup cepat, sehingga diperlukan berbagai upaya yang lebih untuk merealisasikan. “Hanya strong leader yang bisa melakukan, dan tim UNUD termasuk orang-orang kuat di dalamnya,” tutupnya. Sementara Kepala Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan Otorita Ibu Kota Negara, I.B Nyoman Wiswantanu mengatakan, bahwa IKN akan menjadi pusat pengembangan, kemajuan ekonomi dan simbol identitas bangsa. Tak hanya itu, IKN juga akan menjadi kota untuk dunia, karena diperkirakan banyak investor dunia yang akan berinvestasi di sana. “Sehingga kita membutuhkan sumbangsih ide dan pikiran pada nomenklatur Perpres Pembagian Wilayah ini, salah satunya datang dari UNUD,” jelasnya. Ia menambahkan, infrastruktur terus dikembangkan di IKN hingga saat ini, bahkan diharapkan 17 Agustus tahun ini sudah bisa dilaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI. Pemerintah berharap dengan pembangunan IKN ini di Pulau Kalimantan, maka perekonomian tidak hanya terpusat di Jawa, namun bisa menyebar hingga wilayah timur Indonesia. Apresiasi juga diutarakan oleh Dekan Fakultas Hukum UNUD, Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH., M.Hum. Hal ini merupakan salah satu sumbangsih Bali terutama UNUD untuk Indonesia, sehingga ia pun tetap meminta dukungan banyak pihak dalam proses penyusunan nomenklatur Perpres tentang Pembagian Wilayah di IKN. Hadir pula narasumber dalam FGD kali itu Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, S.H., M.Hum dan Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A, serta dimoderatori oleh Dr. I.B Erwin Ranawijaya, SH., M.H.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Nani Ulina Kartika Nasution Kepala BPKP Lampung
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengukuhkan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Lampung, Nani Ulina Kartika Nasution yang menggantikan Suyarsih Fifi Herwati, di Mahan Agung, Bandar Lampung, Senin (22/1/2024). Pengukuhan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor : KP.01.03/Kep-588/K/SU/2023 Tentang Pengangkatan dan Pemindahan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan BPKP. Dalam sambutannya, Gubernur Arinal mengucapkan selamat bertugas kepada Ibu Suyarsih Fifi Herwati yang mengemban tugas baru sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Banten, dan selamat datang serta bertugas kepada Ibu Nani Ulina Kartika Nasution di Sai Bumi Ruwa Jurai. "Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada Ibu Suyarsih Fifi Herwati sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, atas kerja samanya selama ini dan telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam perbaikan tata kelola pemerintah yang baik," ujar Arinal. "Selamat datang dan selamat bertugas kepada Ibu Nani Ulina Kartika Nasution sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yang baru. Saya berharap Pemerintah Provinsi Lampung dan BPKP dapat terus bersinergi, berkolaborasi, dan menjalin komunikasi yang baik guna tercapainya tata kelola Pemerintah Provinsi Lampung yang lebih baik lagi," tambah Gubernur Arinal. Gubernur Arinal menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan tugas-tugas pemerintahan, baik pusat dan daerah, peran BPKP sudah besar dan sangat berarti dalam mengawal akuntabilitas program-program pemerintah pusat dan daerah yang ada di wilayah Provinsi Lampung. Mulai dari bidang Ketahanan Pangan; Pembangunan SDM; pembangunan ekonomi; percepatan penyelesaian infrastruktur dan konektivitas; akuntabilitas keuangan negara, daerah dan desa; hingga penguatan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih serta mengawal Agenda Prioritas Pembangunan Daerah (APPD) Provinsi Lampung. "Pengawalan Keuangan Pembangunan yang dilakukan BPKP tersebut khususnya di Provinsi Lampung dapat dirasakan manfaatnya, terutama dalam mengawal perbaikan tata Kelola pemerintah yang lebih baik," ujarnya. Ke depan, BPKP yang selama ini sudah banyak memberikan kontribusi terhadap pengawalan akuntabilitas pembangunan di Provinsi Lampung, diharapkan akan tetap meneruskan melakukan pengawalan, mulai dari perencanaan sampai dengan akuntabilitas. "Pemerintah Provinsi juga berharap kepada pemerintah Kabupaten/Kota, instansi vertikal, BUMD, BLUD akan terus bekerjasama dan bersinergi dengan BPKP untuk meningkatkan kualitas tata Kelola, pengelolaan risiko, dan pengendalian intern untuk mewujudkan pembangunan yang berdampak bagi masyarakat di Provinsi Lampung," ujar Gubernur Arinal. Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara Sally Salamah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi atas perhatian dan dukungan dalam pelaksanaan pengawasan intern. Dia berharap Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur semakin maju, berkembang, dan sejahtera. "Kami juga menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Lampung yang telah berkenan mengukuhkan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, Saudari Nani Ulina Kartika Nasution melanjutkan Saudari Suyarsih Fifi Herwati," ujar Sally. Sally juga berharap Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yang baru, dapat diterima sebagai mitra kerja, sehingga kerja sama yang telah berjalan dengan sangat baik selama ini antara Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun instansi Pemerintah Pusat se-Provinsi Lampung, dan BUMN/BUMD/BLU/BLUD serta stakeholder lainnya dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Sally menuturkan agar pertemuan pada hari ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat komitmen seluruh aparat Pemerintah Pusat dan daerah di Provinsi Lampung untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menyelenggarakan agenda Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. "Seluruh aparat pemerintah harus fokus pada pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga akuntabilitas keuangan dan kinerja, serta menerapkan manajemen risiko dan pengendalian intern yang memadai," jelasnya. Kepada Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yang baru Nani Ulina Kartika Nasution, Sally berharap agar segera beradaptasi dan melakukan sinergi yang terintegrasi dan berkesinambungan dengan seluruh pemangku kepentingan di wilayah Provinsi Lampung. "Ucapan terima kasih Kepada Saudari Suyarsih Fifi Herwati yang telah mengemban tugas dengan baik sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, dan selamat bertugas di tempat yang baru sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Banten," tambahnya. (Adpim) Read the full article
0 notes
Text
Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Kenapa Rezim Masih Utak-atik Politik di Jawa?
JAKARTA | Priangan.com – Ibu Kota Indonesia yang semula di Jakarta bakal segera bergeser ke Kalimantan Timur. Prosesnya akan dilakukan secara bertahap, mulai dari pemindahan fungsi pemerintahan, penempatan 260 ribu penduduk, hingga merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Indonesia pada 17 Agustus 2024. Tahapan pertama itu sudah berlangsung sejak 2022 dan ditargetkan rampung pada 2024. Namun, kendati…
0 notes