Tumgik
#pembacanya
kayyishwr · 9 months
Text
Nawaitu ikut jalan Syaikh Ahmad Yasin memperbaiki diri dan sekitar dengan Al Quran, dan fokus kepada pembebasan Al Aqsha
Oh ya btw, di bukunya ustadz Basyir ada beberapa nama yang bisa kita ambil pelajaran
1. Syekh Ibrahim Al Akhdhar, diceritakan baru serius menghafal Quran saat usianya sudah 24 tahun; ijazah pertama beliau bukan dalam bidang keagamaan tapi dari bidang Industri
Hari ini beliau dikenal sebagai salah satu orang yang alim pada ilmu qiraat
2. Syekh 'Abdullah Jarullah, dokter spesialis Family Medicine di Rumah Sakit Militer, sudah selesai S3 juga, beliau mendapatkan ijazah sanad hafalan 30 juz dengan riwayat Hafsh an Ashim dalam 7 tahun, kemudian setoran Qiraat Asyrah kepada Syekh Ibrahim Al Akhdhar 7 tahun lagi, dan rela bolak-balik lebih dari 700 KM
3. Ustadz Tamim, atau kita kenal Ustadz Mutammimul Ula rahimahullah, ayahanda Ustadz Basyir, yg punya 10 anak dengan julukan 10 bintang Quran.
Menikahi istrinya dengan mahar Tafsir Buya Hamka (Tafsir Al Azhar 30 Juz), pernah menjadi politisi, seorang murobbi, dan sangat mencintai Al Quran; tidak pernah absen mengikuti agenda mukhoyyam Al Quran dari 2011-2014, saking cintanya dengan Quran, Mushaf yg digunakan sampai harus diselotip covernya
Bahkan, qadarallahnya, terdapat satu potongan artikel mengenai seorang muqri pemegang sanad tertinggi di dunia; syekh Bakri, yg diselipkan di Mushaf tersebut dengan doa "semoga mushaf ini menjadi saksi bagi pembacanya" dan hari ini Ustadz Basyir, salah satu putra beliau sudah tersambung sanadnya dengan Syekh Bakri tersebut
Pada poin nomor 3 hikmah yg bisa kita pelajari, jika rasanya berat untuk nomor 1&2 adalah, itulah barakah tirakat seorang ayah yg jujur dengan cita-citanya, itulah barakah pernikahan yang dibangun atas komitmen yang lebih tinggi daripada sekadar "harus" dengan dia, itulah komitmen Qurani
87 notes · View notes
iyunniee · 1 year
Text
tapi ini bukan tentang buku.
Ada yang bilang, "Mengapa harus membaca buku yang sama dua kali? Bukan kah endingnya akan sama?"
I think, betul. Tetapi jangan melupa, bahwa buku yang bernama manusia, tidak pernah memiliki ending yang benar-benar selesai. Bahkan buku yang pernah terbit pun sesekali akan dicetak ulang dengan revisi lebih baik lagi apabila ada kesalahan di dalamnya.
Bahwa buku yang bernama manusia, akan selalu memiliki bab-bab baru yang tak pernah terduga dan penuh misteri–entah akan memberi kebaikan atau malah sebaliknya untuk para pembacanya.
Jadi, jangan mudah menilai buku karena sampulnya bahkan jangan sampai menilai buku karena tidak selesai membacanya.
sekali lagi, tapi ini bukan tentang buku.
–23, Juli.
Iyun Na.
79 notes · View notes
amelianurhabibah · 1 year
Text
Hari ini, aku membaca tulisan seseorang dimana aku mengenalnya sebagai sosok yang menginspirasi seluruh muslimah. Ia seorang dokter juga seorang yang dekat dengan Qur'an. Disela-sela kesibukkannya itu, ia slaluu menyempatkan dirinya untuk tetap menebar manfaat melalui tulisan-tulisannya. Bahkan di bio Instagramnya saja terdapat banyak sekali resume kajian dengan berbagai macam tema sehingga siapa saja bisa ikut mengambil manfaatnya.
Inginnnn sekali mengikuti jejaknya. Tapi seolah-olah kata Allah,
"boleh, amel boleh saja mengikut jejaknya tapi dengan jalan yang sudah Aku takdirkan ya.."
...
Ketika aku baca bait demi bait tulisan itu, perasaanku seakan akan ia sedang berada dihadapanku menceritakan kisahnya secara langsung. Bagaimana tidak? Secara, setiap katanya itulohhh mampu menusuk hingga kesanubari...
Jadi ingat nasihat dari ustadzah sonia, beliau pernah menyampaikan, "Tulisan yang diniatkan karena Allah, akan memberi esensi bagi para pembacanya, tulisannya akan abadi walau jasad sudah tidak diatas bumi." ✨️
Dari tulisan yang sangat menyentuh itu, ada satu kisahnya yang aku ingat dan pengin bangettt dishare kesemua orang, mana tau ada yang bisa mengambil hikmahnya juga.
Dalam tulisan itu, ia bercerita akan pergi mengabdi ke suatu tempat dimana tentunya ia akan meninggalkan orang-orang tersayangnya. Dan otomatis akan ada jarak lalu terciptalah rasa rindu. Namun apa yang ia tulis ?
"Yang kuat dan sabar... InsyaAllah bentar doang kok. Kalau lagi kangen murroja'ah ya. Makin kangen, harus makin banyak murroja'ahnya. Supaya ketika kita sedih, Allah langsung yang menghibur kita"
Speechlesssss :") kok ada ya perempuan kaya gini diakhir zaman ini. Betapa dekatnya dirinya dengan Al-Qur'an. Ternyata memang benar ya, seseorang akan mempesona saat dekat dengan Al-Qur'an. MasyaAllah...
Jadi reminder bangettt buat aku pribadi, makasiii banyak ya kaaakk afaa.. 🩶✨️
61 notes · View notes
glyhndzkr · 4 months
Text
Tulisan Ayah
Bapak saya orangnya emang suka menulis (sepertinya) dan juga sering mengirimkannya ke grup My Family My Team ataupun 2nd room dengan tag saya, kakak, dan adek saya, (tergantung siapa terget pembacanya) sebagai bentuk caranya untuk tetap care dan keep in touch dengan anaknya agar kalau belok, ya antara balik lagi langsung atau besok, gak pernah cuma agar belok ga kejauhan, pasti tujuan akhirnya agar balik lagi, saya yakin.
Setidaknya itu yang saya simpulkan, entah ada maksud lain atau tidak, itulah yang ingin saya simpul dan harapkan. Tapi jujur, kadang saya hanya sekedar scamming atau scanning atau apalah namanya itu, hanya membaca kalimat pertama paragraf awal, tengah, dan akhir, dilanjutkan kirim stiker atau react sebagai lapor sudah baca, atau ya scrol scroll, react :D. Cuma yang akhir ini agak beda,
Bukan isi utama yang saya bahas, tapi lain, tentang ibu yang bersahaja.
Setelah dipikir pikir, walau mungkin beberapa kali sempat jadi ribut ribut di rumah tentang pengelolaan finansial, pada akhirnya Ibu tetap orang yang sederhana.
Ditengah gengsi orang orang di luar sana mengejar barang 'ori' dan tentu 'branded', ibu tanpa ragu tetap memilih apa yang terjangkau dan cukup ia butuhkan.
Ibu jarang atau bahkan ga pernah beli fashion ke Mall ke butik terkenal atau ke distro, Luis Vitton, Zara, Rabbani dan dsb. Atau membeli bahan pangan di Hypermart, Superindo, dsb. Engga, ibu ga pernah punya keinginan muluk yang aneh dan mempersulit diri sendiri, mungkin karena udah kesulitan ngurus 4 orang afk di rumah kali ya.
Ibu lebih memilih ke PGS, ke Beteng, ke temen jahit yang tidak seterkenal butik butik lain atau ke pasar, dan maksimal luwes yang Palur. Tanpa ragu atau bahkan dengan excitement.
Mungkin, ini emang karena ibu tidak dipaparkan dengan lingkungan yang mendorong untuk mengejar rasa gengsi yang berlebihan atau yang tidak diperlukan karena menurutku ibu orangnya suka bersaing atau mengikuti orang orang di sekitarnya. Tapi kalo kenyataan lingkungannya sebenarnya mendorong tapi ibu tetap kekeh, ibu emang luar biasa.
Eh, tapi kayaknya emang kekeh deng, atau? dorongan lingkungannya emang belum cukup adekuat mengintervensi gengsi ibu sampai ke sana. Karena beruntungnya di batas lingkungan terkecilnya ibu punya ayah yang ngirit dan suka membulan bulanankan orang yang beli hoka dan sepatu diatas 1 juta buat lari :)
Dari ayah saya belajar, ungkapan rasa banyak bentuknya, dan dari ibu saya belajar beli ga branded yo gapapa asal tetap masuk nilai dan fungsinya serta didukung pembulanan yang handal
12 notes · View notes
chocohazel · 7 months
Text
Ramadhan Journal: 1. Yang Kau Cari, Mencarimu
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” — Al-Baqarah: 185
Ketika mendengar kata Ramadhan, ibadah yang pertama terlintas dalam pikiran kita — atau setidaknya kami dan sebagian besar orang adalah puasa. Tanpa mengenyampingkan ibadah puasa sebagai prioritas, ironisnya terkadang kita luput dari amalan lain yaitu berinteraksi dengan Al-Quran. Padahal jika dicermati, ayat perintah puasa yang akan sering kita dengar dan baca selama hari-hari ke depan tidak secara literal menggandeng kata Ramadhan. Sementara kata Ramadhan disandingkan dengan sesuatu yang seharusnya lebih menggembirakan bagi manusia; yaitu sebagai bulan diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk dan pembeda.
Maka momen Ramadhan adalah momen dimana seharusnya kita memperbarui koneksi dengan Al-Quran, memperbaiki yang kurang selama 11 bulan lainnya, memperindah adab dan memperbanyak tadabbur atas ayat-ayat yang Allah jadikan sebagai cara berkomunikasi—lintas dimensi dengan manusia.
Lalu yang menjadi masalah adalah bagaimana jika Al-Quran tidak lagi bisa menyentuh hati kita?
Tenang, selagi nyawa dikandung badan maka akan selalu ada kesempatan. Pertemuan kita dengan bulan Ramadhan tentu bukan sebuah hal yang sia-sia dan tanpa makna, ketika Allah pertemukan kita kembali dengan Ramadhan, sadarilah bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dengan segala rahmat dan karuniaNya sedang menginginkan kebaikan bagi kita; manusia.
Sadari, lalu mintalah kepada Allah untuk menghidupkan kembali hati yang telah mati. Sebab Al-Quran adalah bacaan yang secara fitrah dapat menyentuh hati-hati pembacanya. Tanpa perlu latar belakang keilmuan khusus atau pembelajaran yang panjang, Allah mudahkan hati yang hidup untuk tersentuh oleh Al-Quran.
Apapun keresahan, pertanyaan dan keraguanmu; jawabannya selalu ada disana. Yang perlu kau lakukan hanyalah “menghidupkan” hati dan mulai mencari.
“Sebab yang kau cari, mencarimu” — Rumi
ps. ditulis setelah menyimak kajian YNTV.
7 notes · View notes
sabaryangindah · 7 months
Text
Seperti halnya pembagian rizky
Setiap tulisan, punya pembacanya sendiri
Jadi, tidak perlu berkecil hati.
Kita semua tidak sedang berkompetisi.
Yakin saja dan percaya, apa yang dari hati, akan sampai pula ke hati.
7 notes · View notes
nnzaza · 2 months
Text
Alster Lake
Judul : Alster Lake
Penulis : Auryn Vientania
Penerbit : Kawah Media Pustaka – Bukune
Tahun Terbit : 2021
Genre : Fiksi, Roman
Sinopsis :
Cerita ini berawal dari kisah seorang perempuan bernama Alea yang meninggalkan bukunya di perpustakaan, yang kemudian seseorang menemukan buku itu. Alea menceritakan betapa sukanya ia pada karakter fiksi di buku Alster Lake karya Dean Bjorn. Namun ternyata seseorang yang mengembalikan buku itu adalah penulisnya sendiri.
Memiliki ketertarikan yang sama tentang Jerman, Dean Bjorn jatuh cinta untuk pertama kalinya pada pembacanya itu. Ia menyatakan cintanya ketika mereka sedang berlibur bersama di Hamburg, di tepi Alster Lake, menggunakan surat cinta. Tentu saja Alea tidak menolak, karena dari awal ia sudah jatuh cinta pada karakter fiksi yang dibuat oleh Dean, yang ternyata karakter itu adalah dirinya sendiri.
Kelebihan :
Penulis mampu membuat para pembaca dapat memvisualisasikan negara Jerman di imajinasi mereka sendiri secara jelas, sehingga merasa seperti sedang dibawa jalan-jalan ke Jerman dengan membaca buku ini.
Adegan-adegan dalam cerita novel Alster Lake ini dituliskan secara jelas dan detail, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti, dan buku ini menjadi ringan untuk dibaca.
Buku Alster Lake dapat menambah wawasan, karena terdapat beberapa kosakata dalam Bahasa Jerman yang diselipkan pada setiap babnya.
Sampul buku Alster Lake sangat menarik dan menggunakan gaya vintage yang cocok dengan alur cerita pada isi buku ini.
Kekurangan :
Bahasa yang digunakan dalam percakapan antar tokoh dinilai terlalu formal, sehingga memberikan kesan yang kaku.
Beberapa bagian cerita Alster Lake menggantung dan menimbulkan sejumlah pertanyaan. Seperti ketika adegan Dean Bjorn menghilang tidak dijelaskan apa yang terjadi kepada Dean Bjorn, bagaimana ia akhirnya bisa memulihkan dirinya sendiri.
Lompatan cerita terlalu jauh, yang mana tiba-tiba Alea wisuda.
Kesimpulan :
“Alster Lake” adalah novel yang memuat konflik yang tidak terlalu berat, dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami semua orang. Novel ini juga dapat membuat pembaca secara tidak langsung belajar sedikit mengenai Jerman, bahasanya, tempatnya, jalannya dan negaranya.selain itu banyak pelajaran menarik yang dapat kita ambil dalam novel ini.
Nilai-nilai yang terkandung dalam novel :
Jangan mengambil keputusan ketika dirimu dikuasai emosi. Emosi apa pun itu. Sebab, emosi membuat dirimu tidak dapat berpikir secara jernih.
Komunikasi adalah kunci dari sebuah hubungan. Maka itu, apa pun yang terjadi, baik itu baik atau buruk sekali pun, selalu coba untuk komunikasikan kepada orang yang berhubungan denganmu.
Rekomendasi :
Novel ini sangat cocok untuk orang yang menyukai novel romansa namun tidak terlalu terkesan romansa dan juga novel ini cocok untuk yang ingin mengetahui tentang jerman, budaya, dan bahasanya karena novel ini memberikan sedikit pengetahuan tentang jerman.
3 notes · View notes
aliblablabla · 9 months
Text
Kemarin di FYP TikTok ku lewat video mbak-mbak sedang menikmati hari-harinya baca bacaan yang nggak bosen untuk dibaca berulang: teenlit. Seketika wisata masa lalu. Esti Kinasih, Luna Torashyngu, Ilana Tan, Ken Terate adalah beberapa penulis teenlit yang dulu memenuhi rak perpus SMP. Teenlit di perpus selalu laku terutama buat para rematri ya termasuk aku. Selain perpus SMP ada tempat penyewaan buku, komik, dvd yang dikenal dengan nama "Ninin" selalu sedia judul-judul novel, teenlit, fiksi yang nggak ada di perpus. Kalau bisa rental ngapain harus beli yakan? :p
Dari sekian teenlit yang pernah ku baca, ada satu judul yang sampai sekarang kalau diingat-ingat isi ceritanya tetap membuat efek perut dipenuhi kupu-kupu. Judulnya "A Little White Lie" karya Titish AK. Teenlit ini pernah diangkat juga ke layar kaca, cuma ya tetap seru teenlitnya. Imajinasi di kepala tentang Ocha dan Adit lebih seru daripada di layar kaca rupanya.
Dulu, baca 1 judul teenlit sehari selesai. Mungkin karena bahasa yang dipakai sederhana, minim diksi, dan terasa lebih seru karena relate dengan kehidupan remaja. Tapi, se-seru apapun baca teenlit ternyata ada juga yang mencemooh. Dibilang nggak keren karena yang dibaca bukan novel-noval sastra.
Sebagai anak yang menginjak usia kurang lebih 16 saat itu agak njumbul dengan pendapat beliau dan jadi nggak respect *peace*. Padahal mah, semua itu soal selera ya nggak sih? Ada yang lebih doyan baca manga daripada baca novel, ada yang lebih senang tenggelam di novel sastra daripada teenlit, ada yang lebih merasa senang baca teenlit, ada juga yang nggak suka baca buku yang terlalu banyak pakai diksi, ada yang nggak suka dengan buku penulis xyz, ada yang lebih milih baca buku pelajaran daripada novel, dll. Persoalan selesai. Toh teenlit atau novel fiksi yang dianggap remeh itu juga nggak seremeh itu lho. Apa dianggap kurang ngasih "cerita yang berbobot"? Padhal ada bukunya Orizuka yang The Truth About Forever yang ngasih insight tersendiri buat pembacanya.
Huft.
(Gambar hanya pemanis ya maniesz :3)
Tumblr media
9 notes · View notes
netaaside · 2 months
Text
Rumah Untuk Alie
Resensi Novel Rumah Untuk Alie
Judul: Rumah Untuk Alie
Penulis: Lenn Liu
Penerbit: Tekad
Tahun Terbit: 2024
Genre: Family, Slice of Life
Sinopsis:
Alie Ishala Samantha, 16 tahun, tak pernah mengira hidupnya akan sepelik ini.
Semula, dia hidup dalam keluarga yang penuh cinta, dan rumah yang selalu memeluknya. Namun, sejak dituduh menjadi penyebab meninggalnya Bunda Gianla lima tahun lalu, segalanya berubah dalam semalam. Sebutan "pembunuh" pun disematkan dalam dirinya, dan dia terus mendapatkan penolakan dan rasa sakit dari ayah dan keempat kakaknya: Sadipta, Rendra, Samuel, dan Natta.
Hidup Alie kini terasa bagai neraka. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung, malah menjadi tempat penyiksaan bagi fisik dan mentalnya. Pertanyaan ini pun kerap menghampiri Alie: sampai kapan dia harus mengalami ini semua? Akankah rumah ini kelak akan menjadi rumah lagi untuknya?
Kelebihan:
Novel ini ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, terkesan sederhana namun bermakna sangat dalam. Isi dari novel ini sendiri sangat menyentuh hati pembacanya, adegan atau kejadian yang terjadi di dalam novel ini terkesan sangat realistis seperti kejadian nyata yang bisa saja dialami oleh banyak orang diluar sana. Selain itu, novel ini mengandung banyak sekali pesan moral dan makna kehidupan yang dapat diambil oleh setiap insan manusia. Sang penulis berhasil menggambarkan karakter Alie dengan sangat tegar dan kuat, alur cerita tersusun rapi, sangat nyaman dilihat dan dibaca. Tema rumah dan pencarian tempat tinggal yang nyaman dan aman adalah tema yang sangat relevan bagi banyak orang. Ini membuat cerita mudah dipahami dan diidentifikasi oleh pembaca dari berbagai latar belakang.
Kekurangan:
Novel ini hampir tidak memiliki kekurangan, namun saya sempat menemukan adanya sedikit typo pada saat membaca tetapi itu tidak begitu mengganggu. Ending dari cerita ini cenderung menggantung dan kurang memuaskan.
Kesimpulan:
Novel ini bercerita tentang anak bungsu bernama Alie Ishala Samantha yang menyimpan lukanya sendirian. Memperjuangkan penerimaan dari ayah serta keempat saudaranya atas kehilangan kebahagiaan yang dituduhkan kepadanya. Cacian, makian, serta kebencian sudah biasa ia terima, tapi tidak ada yang tahu jika Alie lelah memendam sakit sendirian. Segala macam luka telah ia dapatkan, percobaan untuk menyerah sudah sering dilakukan olehnya sampai salah satu daru saudara nya menyadari namun masih gengsi untuk meminta maaf. Pada akhirnya, mereka semua menyesal namun Alie pun telah pergi jauh dari mereka.
Nilai-nilai yang terkandung dalam novel:
Kuat dan pantang menyerah: Terbukti pada saat Alie berulang ulang disakiti, dicaci maki, dilukai fisik dan mentalnya namun ia tetap menjadi gadis periang yang sellau menuruti perkataan ayah dan saudara-saudara nya.
Keberanian: Terbukti pada saat Alie yang akhirnya berani menentang perkataan yang tidak benar yang ditujukan padanya, walaupun setelah itu ia kembali dikucilkan bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Kasih sayang: Walaupun ia diperlakukan seenaknya, Alie masih sangat perhatian dengan anggota keluarganya. Ia masih memasakkan nasi goreng kesukaan abang nya, ia masih mengurus kakak nya yang terkena demam, ia masih menyetrika kemeja kerja ayahnya, dan lain sebagainya.
Keadilan: Alie tidak mendapatkan hak keadilan yang seharusnya ia dapatkan, namun pada akhir cerita saat saudara nya mulai menyadari segala perbuatan mereka, mereka meminta maaf dan berjanji untuk menjadi lebih baik lagi setelah ini walaupun terkesan sangat terlambat.
Rekomendasi:
Saya sangat amat merekomendasikan buku novel ini untuk para pembaca yang ingin menangis, target buku ini cenderung untuk remaja karena isinya sangat relate dan bermakna dalam.
2 notes · View notes
gizantara · 3 months
Note
Assalamualaikum, haii kak Giza.
Salam kenal yaa..
Btw aku ketemu akun ini lewat tulisan kak Giza tentang QS. Al-Furqan:25 yang qadarullah lewat beranda, tulisannya bagus banget sebagai bahan referensi diri. Kalo aku izin share apa boleh?
Btw semangat terus menulisnya.
Semoga tulisan-tulisan indahnya jadi salah satu wasilah kebaikan untuk pembacanya yaa.
Waalaikumsalam kak, salam kenal juga 🤠🤝🏻
Tulisanku mengenai insight surat 25:20 tentu masih banyak kekurangan dari berbagai sudut pandang. Tapi segala puji bagi Allah jika pada akhirnya tulisan tersebut Allah pakai sebagai salah satu kebaikan untuk menyentuh hati hamba-Nya. Di luar itu, tentu banyak pula tangan-tangan lain yang menjadi perpanjangan kasih sayang Allah.
Boleh banget kalau mau dibagikan. Mudah-mudahan apa-apa yang kita bagikan selalu dalam rangka pengabdian kepada Allah dan menjadi amal jariyah. Kuucap aamiin dan jazakallah/jazakillah atas doanya, semoga kembali terkabul juga kepada sang pendoa yang baik.
— With love, Giza 🫶🏻
3 notes · View notes
longlivewithshale · 5 months
Text
Dua Puluh Tiga April 2024.
Aku suka membaca, tapi tak begitu. Buku layaknya ilmu yang dapat diambil dari berbagai sudut pandang. Di setiap buku, akan selalu ada kesimpulan berbeda dari setiap pembacanya. Layaknya suatu cerita tentang jatuh hati, akan ada dua perspektif berbeda dari pembaca; “ini harusnya ga berakhir kaya gini.” “Nggak juga, menurutku ending mereka untuk memperbaiki dirinya masing-masing itu jalan terbaiknya”. Terkadang, perbincangan kecil tentang akhir dari sebuah buku, dapat membuat pikiran jadi lebih terbuka. Karena pasti akan banyak kesimpulan yang orang-orang punya. Oleh karena itu, di setiap buku yang baru saja kubaca, aku akan selalu mencoba mengambil kesimpulan dalam makna dari buku tersebut.
Menurutku, buku dan musik adalah satu jiwa.  Seperti halnya saat aku membaca buku: Tentang Kamu karya Tere Liye, aku membacanya sambil mendengarkan lagu Besok Kita Pergi Makan karya Sal Priadi. Menurutku dua karya itu jika digabung akan sangat serasi. Dari bagaimana Tentang Kamu menceritakan tentang perjuangan hidup seorang perempuan kuat, tangguh dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan. Sedangkan Besok Kita Pergi menceritakan atau menggambarkan tentang seorang lelaki yang selalu mengapresiasi apapun karya dari yang terkasih. Maksud ku dari “jika digabung akan sangat serasi” adalah karena sudut pandang cowok ini sangat cocok dengan watak “Zaman” yang selalu mengapresiasi setiap perjalanan yang dilalui oleh “Sri Ningsih” walaupun bukan dalam pandangan romantis, tapi menurutku lagu ini sangat menggambarkan mereka. 
Aku tak jago merangkai kata, tapi aku selalu kagum dengan setiap kata yang tercantum dalam buku. Rasanya aku bisa langsung tersihir paham tentang apa yang sang penulis ingin  sampaikan. Aku selalu senang saat membuka halaman buku baru, wanginya, bentuk bukunya, dan isi dari buku itu tidak pernah gagal membuat aku penasaran dengan isi lanjutannya. 
Selamat hari buku sedunia,
Harap untuk diri sendiri,
Semoga bisa terus baca banyak buku yang ada.
Si telat satu hari,
ALE.
3 notes · View notes
dinisuciyanti · 1 year
Text
Akun laman biru ini mulai besar di tahun 2019. Ya enggak sampai puluhan ribu pengikut, tapi lumayan was-was kalau dipantau stalker awokwok. Canda.
Akun laman biru ini mulai besar karna postingan pribadi. Lagipula, pengguna laman biru itu segmented. Tidak usah riuh lantah.
Akun laman biru ini menjadi saksi bahwa hidupku ups and down diramu dengan tulisan yang seringnya nyelekit alih-alih menenangkan.
Akun laman biru ini, semoga tetap hidup dan ditemukan pembacanya sendiri. Terimakasih.
29 April 2023
31 notes · View notes
ciaokhou · 4 months
Text
cukup, ga cukup?
Bulan ini, accidentally belajar keuangan. Wow kali ya haha. Setelah kupikir-pikir, aku memang gapernah belajar keuangan dengan benar selama ini. Learning by doing aja, sambil dikit-dikit nonton/dengerin podcast singkat. Dan pastinya dalam rangka mengontrol penyakit kambuhan yang selama ini kuderita yaitu pembeli impulsif yang biasanya muncul di 10 hari awal gajian:")
Senang sekali mengawali belajar keuangan kali ini dengan buku yang sudah jadi rekomendasi banyak orang. Awalnya aku lihat di tweetnya Mba Kalis dan rekomendasi buku beliau so far cocok buatku, jadi gas deh. Dan buku yang dimaksud, tentunya si buku anjing ini:
Tumblr media
Ceritanya memang sangat anjing boi. Anjing di sini -secara harfiah, yang akan jadi mentor keuangan kita. Namanya Money, labrador putih yang diselamatkan dan akhirnya jadi bagian dari keluarga Kira. Dengan banyak permasalahan keuangan yang dihadapi Ayah dan Ibunya, Kira yg masih 12 tahun punya keinginan untuk jadi kaya. Dipikirnya uang bisa jadi solusi untuk semua kesulitannya. Dan tiba-tiba, si Anjing baru di rumah mereka itu bisa bicara dan tau banyak soal mencari uang. Oke kalian ga salah kok, ini memang buku keuangan yang disampaikan dalam bentuk fiksi. Baca buku ini terasa seperti baca novel biasa, namun tanpa sadar kalian juga lagi belajar. Brilliant!
Ada salah satu nasihat Money pada Kira yang menarik buatku. Money bilang:
"Uang memang tidak penting. Tapi suatu saat bisa jadi penting, bila jumlahnya tidak cukup"
Agak sedikit tertohok aku ya baca nasihat itu. Melihat dari perjalanan keuanganku, aku jadi wondering seperti apa uang buatku selama ini. Money bilang kalau prediktor penting dan tidaknya uang itu ada dari rasa cukup. Cuman sayangnya sampai akhir cerita, buku ini tidak menjelaskan bagaimana kita bisa mengukur rasa cukup itu. Buku ini lebih banyak membahas bagaimana cara kita menggandakan uang, dan mindset2 yang perlu kita punya untuk memulai usaha mendapatkan uang. Tapi ya, pertanyaan tentang kecukupan itu tidak terjawab dan agak menganggu buatku.
Terus tiba-tiba ingat ada satu buku yang sudah lama jadi wishlist ku tapi belum ada keinginan untuk bacanya. Kupikir yaaaa mungkin sekarang waktu yang tepat? haha. Dengan harapan buku itu bisa menjawab pertanyaanku, akhirnya cari pinjaman dari temannya Farhat xixi. Soalnya budget beli bukunya udah over bulan ini ya bukk. Dan buku yang kumaksud, tak lain dan tak bukan adalah ini:
Tumblr media
Mengawali buku keuangan kedua ini, di pengantarnya saja Pak Morgan sudah memvalidasi dan menguraikan ketakutanku dalam membaca non fiksi, haha.
Tumblr media
And surprisingly, beliau juga membahas mengenai pertanyaanku tadi di bab awal bukunya. Beliau memberikan gambaran tentang 2 cerita pembisnis terkenal yang tetap mengambil resiko dengan melakukan penipuan untuk mendapatkan lebih banyak uang. Padahal, keduanya juga sudah punya ratusan juta dolar saat itu. Di bagian ini, paham kan maksud Money si anjing tadi tentang penting dan tidak penting. Bagi 2 orang kaya ini, uang adalah hal yang penting sekali karena jumlahnya tidak pernah cukup dan akhirnya mereka melakukan cara apapun untuk mendapatkan lebih banyak uang. Sementara itu kalau kita ingat kisah tersohornya Abu Bakar ash-Shidiq Radhiyallahu anhu, beliau menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya menyisakan Allah dan Rasul-Nya untuk keluarganya. Di kisah Abu Bakar kita langsung paham bahwa harta memang tidak pernah menjadi penting untuknya. Walaupun cerita ini agak ga masuk buatku yang imannya lebih sering turunnya, tapi maksudku aku mau memberikan penggambaran sisi paling ekstrim tentang penting dan tidak pentingnya uang bagi tiap orang itu berbeda.
Okeeey, kembali lagi ke buku kedua ini. Di buku ini, Pak Morgan tidak mengajarkan kita untuk menghitung cukup secara hitungan matematis. Misal kita akan merasa cukup jika punya pengahasilan sekian juta atau tabungan sekian persen dari pendapat kita, nope. Beliau tahu kalau fitrahnya manusia memang tidak akan pernah merasa cukup. Beliau mencoba menyadarkan pembacanya bahwa semakin kita ingin mendapatkan yg lebih besar, sebenarnya semakin kita tidak akan bahagia. Dan perasaan tidak pernah cukup itu juga datang karena seringnya kita membandingkan diri dengan orang lain. Beliau bilang:
"Batas perbandingan sosial sangat tinggi sehingga nyaris tidak ada yang bisa mencapainya. Artinya, itu pertempuran yang tidak akan dimenangkan, atau bahwa satu-satunya cara untuk menang adalah tidak bertarung sejak awal —menerima bahwa kita barangkali sudah punya harta yang cukup, meski itu terlihat lebih sedikit dari orang lain"
Dang! Tampak benar yaa. Kata Pak Morgan lagi, seperti kalau kita ingin menakar seberapa 'cukup' kuat kita untuk makan ya caranya dengan terus makan sampai muntah. Dan pasti nda banyak orang yang mau melakukan itu kan? Karena makan sampai muntah itu tidak enak. Jadi logisnya, rasa cukup itu bukan sesuatu yang harus kita jajal sampai tuntas, karena akhirnya kita juga tidak akan pernah bahagia dengan apa yang kita punya. Buat apa?
Sebenarnya buku Pak Morgan ini nda hanya mengajarkan kita untuk itu. Banyak sekali pemahaman baru tentang uang lewat buku ini. Bagian 'cukup' tadi hanya awalan dari topik-topik yang lebih besar. Cuman yang kusadari adalah, dua buku ini meletakkan mindset cukup pada pembahasan awal. Karena akhirnya memang, masalah keuangan adalah masalah kecukupan. Makannya dalam Islam pun Qanaah juga merupakan hal penting untuk dilakukan seorang muslim. Seperti dalam sebuah hadits Tirmidzi dikatakan kalau kita punya rumah yang aman, badan yang sehat dan makanan pokok yg bisa kita makan di satu hari, maka seperti kita telah memiliki dunia dan seisinya. Dalam Islam, kita tidak diajarkan tentang konsep cukup dalam hitungan matematis. Tapi cukup 3 hal pokok tadi, seakan kita telah memiliki seluruhnya. Jadi akhirnya, ternyata menjawab pertanyaan di awal tadi tentang bagaimana kita mengukur rasa cukup itu, aku rasa memang akan dikembalikan ke masing-masing kita. Atau kalian punya pendapat lain menyoal rasa cukup ini?
Duh, panjang kali ini ya review kali ini. Buat kalian yang mau baca-baca atau belajar tentang keuangan, dua buku ini bisa dijadikan pertimbangan. Buku 'Psychology of Money' ini memang terkesan lebih dewasa daripada buku 'A Dog Called Money' tadi. Kalau buku Money si Anjing menurutku bisa dinikmati dari anak-anak sampai dewasa, dan sangat mudah dipahami apalagi untuk kalian yang ga terbiasa baca non fiksi —macam akuuu wkwk. Cuman kalau pengin pembahasan yang lebih mendalam dan pengin punya mindset yang lebih advance terkait uang, buku Pak Morgan bisa dipertimbangkan. Tapi tetap, dua-duanya sangat worth untuk dibaca.
Sekian, semoga Allah karuniakan rezeki yang mencukupkan dan rasa cukup dalam hati kita. Karena lagi-lagi bukan dengan banyak harta yang akan membuat kita lebih baik di hadapan Allah, tapi dengan syukurnya kita atas apapun yang Allah hadirkan:)
5 notes · View notes
nurazisramadhan · 4 months
Text
Sebuah Ulasan Buku Tentang Anak Kota Hujan
Tumblr media
"Dia teman imaji. Seseorang yang menjadi teman sekaligus tujuan hidup. Seseorang tempat kita pulang. Seseorang yang memberikan atau tidak selalu menjadi semangat, menjadi inspirasi, menjadi segalanya." Teman Imaji
Manis, hangat dan bermakna, mungkin hal itu yang menjadi impresi pertama tentang buku karya Mutia Prawitsari yang begitu membekas di hati.
Kalau boleh memilih satu buku, yang masih membekas di hati hingga hari ini, maka teman imaji dalah pilihannya.
Sebab, novel ini akan membawa pembaca ke dalam dunia Kica, seorang mahasiswa kampus jaket kuning berpetualang dan banyak belajar dari kehidupan. Kisahnya begitu manis dan realistis, terlebih diiringi tulisan nan puitis.
Sebab, buku ini meskipun bukan sebuah buku berlabel agama namun sangat sarat akan pesan-pesan yang dalam maknanya. Pesannya sungguh terasa, terlebih karena gaya penulisannya yang tak menggurui dan menghakimi kita.
Teman imaji, akan memberikan banyak perspektif dan pandangan baru kepada para pembacanya, lewat kisah antara Kica, Adit, Faza, Banyu, serta Rasya. Seperti pandangan tentang pemimpin, arti akan hari lahir, hingga pemaknaan kita terhadap hujan.
Salah satu kutipan favorit yang masih kugemari hingga saat ini adalah sebuah percakapan Banyu dan Kica tentang tujuan.
"Tersesat di jalan itu gapapa. Yang apa-apa itu kalau tersesat di tujuan. Sebab Kita kan punya senjata utama." "Yaitu?" "Do'a. Tunjukilah kami jalan yang lurus."
Teman imaji, meski berisi perjalanan kisah namun ia pun memiliki gaya tulisan yang luar biasa. "Dalam batas kita bebas" begitu isi salah satu tulisan yang juga mewakili bagaimana buku ini ditulis dengan begitu bebas.
Teman imaji, memang bukan buku yang akan membuatmu berpikir keras setelah membaca, namun ia akan memberikanmu rentetan senyum hangat nan penuh makna. Terlebih jika turut mendengarkan karya lagu kica dalam dunia nyata melalui soundcloud mba mutia : https://m.soundcloud.com/prawitamutia
Teman imaji, untukku adalah sebuah buku "Juara" di hati para pembacanya.
4 notes · View notes
rumelihisari · 1 year
Text
beberapa pekan ini rasanya cukup lelah setelah sekuat tenaga menghalau perasaan-perasaan buruk supaya nggak menghampiri.
sebenarnya cukup sering perasaan percaya diri, semangat, dan rasa ingin bangkit itu hadir, tapi akhirnya selalu cepat menyusut dan selalu merasa nggak layak.
aku tidak tahu apa hanya aku atau memang oranglain pun demikian. yang sebenarnya hal yang membuat menyusut adalah hal-hal kecil. seperti melihat postingan seorang ibu yang sangat effort membuat MPASI dengan bentuk lucu-lucu untuk anaknya dengan segala variasi menu. sedangkan aku hanya memikirkan bagaimana pedidikan dan pengasuhan yang aku jalankan untuk Bira tunai, nggak kepikiran harus membuat MPASI semenarik mungkin. aku menghalau ketidakpercayaan diri dengan membangun nilai, "paling penting makanan yang kubuat memiliki dan menanamkan prinsip atau nilai" nggak harus sama dengan ibu lain.
atau saat menulis dan membaca tulisan orang lain rasanya lebih bagus. tulisanku tidak mendapat like atau komentar. lalu aku bertanya-tanya apa memang tulisan ku buruk?
dengan kesadaran penuh aku menghalau, "bahwa tiap tulisan akan menemukan pembacanya, cukup luruskan niat apa tujuan mu menulis" dan hal lain yang seringkali rasanya aku kewalahan menghalau perasaan-perasaan buruk.
tidak mudah memang. tapi aku tetap berupaya mengutuhkan semangat dan percaya diriku. walau harus turun sebentar dan kewalahan untuk naik, nggak apa-apa semoga bisa terus melangkah.
11 notes · View notes
sabaryangindah · 7 months
Text
HADITS TERAKHIR KITABUL JAMIʼ | BULUGHUL MARAM
وَأَخْرَجَ الشَّيْخَانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ»
Dua Imam [al-Bukhari dan Muslim] meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,
“Dua kalimat yang Allaah cintai, ringan diucapkan, berat di timbangan: subhanallaah wa bihamdih, subhanallaahil ‘azhiim (Mahasuci Allaah dengan memuji-Nya, Mahasuci Allaah Yang Mahaagung).”
Petikan Pelajaran dari Hadits
1. Ada dzikir yang ringan dan singkat, ada pula yang panjang.
Dzikir yang panjang dengan pahala yang besar itu wajar, tetapi dzikir di atas berbeda. Singkat, tetapi bobotnya berat. Sudah seharusnya kita bersemangat mengumpulkan sebanyak-banyaknya kebaikan dengan amalan ringan ini.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
(Mahasuci Allaah dengan memuji-Nya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung).
2. Tiap amalan yang kita lakukan bakal ditimbang di hari pembalasan amal.
Amal baik di timbangan kebaikan, dan amal buruk di sisi timbangan yang satunya.
3. Allaah Mahaagung.
سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Disebutkan di sini keagungan Allaah, sebagai pengingat bagi yang membaca dzikir ini bahwa sebanyak apa pun ia bertasbih, niscaya tidak akan bisa menunaikan hak Allaah. [Minhah al-‘Allam (10/482)].
4. Hadits ini dijadikan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah sebagai penutup kitabnya “Bulughul Maram min Adillatil Ahkam”.
Hal ini untuk mengingatkan bahwa tujuan mempelajari ilmu agama adalah agar diamalkan.
Dan salah satu amalan yang termulia adalah dzikir. Melalui ibadah dzikir kita mengakui keagungan Allaah serta tunduk sepenuh hati kepada-Nya. [Syarah Kitab al-Jamiʼ karya Syaikh Abdul Muhsin al-Qasim, hlm. 245].
Alhamdulillah. Dengan ini selesai serial pelajaran Kitabul Jamiʼ dari Bulughul Maram.
Semoga Allaah menjadikannya sebagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis, para admin, dan segenap pembacanya. Aamiin.
‎Hari Ahadi @ Al-Muhajirin | Serial Hadits Kitabul Jamiʼ | Bab: Dzikir dan Doa
7 notes · View notes