Tumgik
#pemandangan awan terindah
arfatardi · 1 year
Text
Tumblr media
Putaran yang berulang
.
Bagi sebagian orang kehidupan merupakan tempat berkreasi, banyak bertabur peluang dan kemungkinan, berkerlip menawarkan keindahan. Namun bagi sebagian yang lain kehidupan merupakan ruang rutinitas yang berulang dan membosankan.
Fenomena sekarang bahwa life freedom yang bermakna terbebas dari rutinitas harian dan memiliki warna baru setiap hari untuk dinikmati merupakan hal yang banyak diimpikan orang, terutama di kawala muda. Namun sayang, seringkali seseorang yang merasa terkekang dengan rutinitas harian ataupun pekanan yang sebenarnya ia ingin lari darinya dan meninggalkan semua itu di belakang sehingga tak pernah tertoleh lagi tak kunjung terealisasi. Entah karena takut dengan ketidakpastian, atau karena belum sanggup mendengarkan kritikan orang. Sehingga hari-harinya terselimuti awan mendung kegelisahan yang menurunkan hujan kesedihan.
Namun dalam kehidupan ini benarkah seseorang bisa terlepas sepenuhnya dari rutinitas, dan benarkah memiliki keterikatan dengan sebuah rutinitas harian yang harus dijalankan dan senantiasa terulang merupakan cara hidup yang patut untuk dihindari?
Senikmat dan seindah apapun kehidupan jika dijalankan dengan ritme yang sama maka suatu waktu pasti mendatangkan kejenuhan. Pemandangan terindah jika terus dipandang akan menaruh kesan 'biasa' di benak suatu waktu nanti. Hal tersebut merupakan sebuah watak yang telah ditanamkan dalam diri manusia, tidak pernah puas, selayaknya ketamakan akan harta. Sebagaimana yang dijelaskan oleh baginda Nabi ﷺ:
لَوْ كانَ لاِبْنِ آدَمَ وادِيانِ مِن مالٍ لابْتَغَى وادِيًا ثالِثًا، ولا يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إلَّا التُّرابُ، ويَتُوبُ اللَّهُ علَى مَن تابَ.
“Seandainya seseorang memiliki dua lembah harta maka ia pasti menginginkan lembah ketiga, dan tidak ada yang dapat memenuhi perut anak Adam melainkan tanah (kematian)”. (HR. Imam Muslim No. 1048).
Kemudian kita dapati bahwa konsekuensi sebagai umat muslim dalam rangka meraih keridhaan Allah ﷻ sebuah jiwa harus mau tunduk terhadap kewajiban-kewajiban yang telah Ia gariskan, di antaranya berupa amalan harian yang senantiasa harus dilaksanakan, pada waktu dan dengan cara yang telah ditentukan; seperti halnya shalat lima waktu. Sebagaimana yang difirmankan:
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
"Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (Qs. An-Nisa: 103).
Sehingga kita dapati agama yang mulia ini melatih jiwa seseorang untuk bertahan di atas sebuah rutinitas baik yang ia yakini dapat membawa kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Secara implisit bahwa jiwa yang telah tahan dalam alur dan rutinitas baik merupakan jiwa yang telah sampai pada level yang lebih tinggi. Senada dengan hal tersebut Nabi ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit”. (HR. Imam Bukhori no 6464 dan Imam Muslim no 783 ).
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Maksudnya mampu untuk konsisten dalam melakasanakan tanpa terbebani. Di dalamnya ada dalil anjuran untuk menjaga dalam beribadah, menjauhi berlebih-lebihan. Hadits tidak khusus dalam shalat, bahkan ia umum mencakup semua amalan kebaikan”. (Syarah Nawawi ‘ala Muslim, [6/ 70-71]).
Kalau kita menilik kepada dunia barat, jauh-jauh hari mereka telah mengakui bahwa pengulangan terhadap prioritas yang tepat merupakan tangga utama menuju kesuksesan dunia, sebagaimana yang di jelaskan oleh Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit dan Gary Keller beserta Jay Papasan dalam buku mereka The One Thing.
Sehingga pada akhirnya sebuah rutinitas baik merupakan bekal seseorang untuk mendapat kemuliaan dunia dan akhirat. Hanya kesadaran yang perlu senantiasa untuk diarahkan kepada sisi positif sehingga dapat kembali melihat nilai baik dari rutinitas tersebut. Tanpa harus merubah haluan yang telah diarungi selama ini hanya disebabkan oleh rasa jenuh atau termakan kata-kata kebebasan.
(Arfat Ardi S)
4 notes · View notes
ditasy · 1 year
Text
bintang jatuh.
"Ayo ikut aku..."
Dua pasang kaki tak beralas itu berjalan ke arah rerumputan menuju kolam yang bermuara ke danau.
Perempuan tersebut menarik tangan lelaki itu dengan penuh semangat. Lalu sambil berlari ia mengangkat kedua tangannya ke arah langit sambil memejamkan mata dan tersenyum. Ia mulai memutar tubuhnya perlahan. Seperti ini tuhan bermanifestasi dalam tradisi bulan. Dan untuk itu ia selalu mengucap syukur atas berkah dan segala bahagia yang ia terima.
"Indah banget kan, selamat datang di rumah kami", ucap wanita itu sambil tersenyum sumringah.
Lelaki itu hanya bisa tertawa kecil.
Sambil mengamati tingkah wanita itu.
Wanita menarik dan unik. Kata-kata yang sering diucapkan lelaki itu.
"Ayo..."
"Kita kemana?"
"Ke kuil athena. Ikut aja, ini tempat persembunyianku. Kamu gak akan menyesal".
Mereka mulai melewati celah kecil diantara rumput liar dan lapisan tanah yang lumayan tinggi.
"Hati-hati. Terjebur ke kolam gak akan ditolong". Wanita itu tertawa sambil tetap memegang tangan lelaki yang membantunya naik ke dataran itu.
Mereka menaiki tangga melingkar. Bunga mawar disekitarnya tetap tumbuh dengan indah.
Dan sampailah mereka.
"Gimana? Bagus kan?" Tanya wanita itu puas.
"Bagus banget. Banyak banget bintangnya. Makasia uda bawa aku kesini".
Lelaki itu tersenyum damai sambil melihat ke arah langit.
Disana. Terhampar pemandangan 360 derajat angkasa.
Malam ini mereka beruntung. Langit tak mendung. Dan seringnya memang seperti itu.
Setiap mereka pulang ke rumah. Semesta selalu mendukung dengan segala caranya menciptakan surga sederhana untuk mereka.
Wanita tersebut membiarkan lelaki itu sendiri dalam damainya. Vitalitas itu. Terlihat nyata dari sorot mata lelaki yang sedang tersenyum memandang gemintang.
Ia sendiri juga asik dengan dunianya. Bintang dan langit malam yang selalu ia puja sejak kanak.
Di bawah sana terdengar musik samar dan suara tawa.
"Enrique. Ini laguku. Ini lagu kami", wanita itu tersenyum girang dan mulai bernyanyi.
Angin mulai berhembus kencang.
"Aku gak tau metode ini berhasil atau engga di kamu. Tapi sejak kecil setiap malam aku selalu keluar rumah untuk lihat bintang dan menghentikan waktu sejenak. Hanya disana berdiam diri. Dan hatiku jadi damai"
"Aku belum pernah coba begitu. Tapi kayaknya aku bakal ngelakuin. Ternyata benar ya, sekarang aku ngerasa tenang banget. Terima kasih ya".
"Sama-sama. Kamu tau rasi bintang? Katanya nelayan di laut jadiin rasi bintang sebagai petunjuk. Kamu lihat 3 bintang yang berjajar berdekatan disana?"
"Aku belum pernah pelajari tentang rasi bintang. Dan iya kelihatan. Tapi bentuknya jadi apa ya?"
"Bisa jadi apa aja. Itu bintang yang paling sering aku lihat tiap malam".
"Iya kontras banget. Eh lihat awan itu mirip apa?"
"Mirip apa ya singa ya"
"Bukan. Mirip gajah coba lihat ada belalainya"
"Haha apaan sih itu mirip taring bukan belalai"
"Serius itu belalai"
"Dasar, mabuk ya"
"Enak aja, kamu tuh yang mabuk. Segar begini"
Mereka larut dalam tawa.
Dan tiba-tiba....
"Bintang jatuh!!!!!!"
"Kamu lihat tadi kan bintang jatuh?? Serius itu tadi bintang jatuh kan??"
"Iya bintang jatuh. Aku juga lihat"
"Serius? Kita gak lagi mabuk kan? Itu tadi beneran bintang jatuh?"
"Iya beneran bintang jatuh"
"Ayo cepat buat permohonan"
Mereka berdua kemudian memejamkan mata dan mulai merapalkan doa kepada sang pencipta.
Wanita tersebut membuka mata. Doa yang sama yang selalu ia ucap. Tulus dan apa adanya.
Lelaki disana masih diam dalam doanya. Dan sesaat kemudian membuka mata,
"Kamu doa apa?"
"Ada deh. Kamu doa apa?"
"Ada juga deh. Rahasia. Tapi beneran itu bintang jatuh kan? Serius kita gak mabuk kan?"
"Iya serius itu bintang jatuh. Kita gak mabuk kok"
"Ini pertama kalinya dalam hidupku aku lihat bintang jatuh. Kita beruntung banget ya. Ini salah satu malam terindah di hidupku. Gak akan aku lupain"
"Ini juga pertama kali nya buat ku. Pantesan kamu sering kesini"
"Bintang jatuh ya.. jadi teringat buku itu. Kesatria, putri dan bintang jatuh. Salah satu buku terbaik di hidup aku".
"Cerita nya tentang apa?"
"Panjangggg. Capek kalau diceritain"
"Intinya?"
"Apa ya.. klise tapi dalam sih.
Kesatria yang jatuh cinta pada sang putri pada pandangan pertama. Kesatria yang ingin sekalian membebaskan putri dari sangkar emasnya di istana sana. Sang putri. Ya seorang putri. Punya ayah seorang raja dan ibu seorang ratu.
Putri yang selalu memimpikan dan menginginkan hal-hal yang sempurna. Menikah. Punya anak. Dan hidup bahagia selamanya.
Siapa sangka ternyata sang putri juga menyukai sang kesatria gagah yang dia lihat dari jauh?
Kesatria berhari dan berbulan berdoa, berharap bisa nemui cara untuk mencapai sang putri.
Suatu malam saat kesatria larut dalam harap sambil melihat langit, bintang jatuh lewat disana.
Kesatria langsung segera memanjatkan permohonan agar ia bisa bersama sang putri. Namun ditengah permohonan, kesatria terpukau akan pesona bintang jatuh. Kilau bintang jatuh yang sangat kontras ditengah langit malam dan ribuan bintang lainnya. Hatinya berdebar lebih keras daripada saat ia melihat paras putri.
Kesatria melupakan permohonan untuk bersama sang putri, lalu memohon pada bintang jatuh untuk ikut bersamanya. Bintang jatuh mengatakan bahwa ia akan terus melaju dan belum menentukan tujuan. Tapi kesatria tetap terus memohon untuk ikut bintang jatuh.
Sementara di istana, putri terus menunggu kesatria berhari-hari tanpa tau kesatria telah ikut bintang jatuh".
"Kisah yang tragis"
"Tergantung kamu melihat dari sisi yang mana. Tapi begitulah hidup"
"Kalau menurut kamu, kamu yang mana di cerita itu?"
Tawa wanita tersebut meledak
"Aku yang mana ya..."
Angin berhembus lembut di wajah wanita yang sedang tersenyum memandang langit itu.
"Bintang jatuh. Aku suka tokoh bintang jatuh. Melesat cepat di angkasa tapi meninggalkan kesan di mata semua orang".
"Bintang jatuh ya..."
"Iya bintang jatuh"
Lalu mereka berdua larut dalam diam.
"Kita dicariin. Ayoo suruh mereka kesini".
-12.43 AM-
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com - Seru banget, guys! Sekarang kita bisa merasakan serunya terbang pake paralayang di atas awan, loh. Dulu kan, aktivitas ini cuma buat orang yang suka olahraga ekstrem atau atlet paralayang profesional aja. Tapi sekarang, kita para traveler biasa juga bisa nyobain terbang paralayang dalam mode tandem. Jadi, gini ceritanya. Ada seorang traveler kece, namanya Nia, yang ngasih tau pengalamannya terbang paralayang di akun Instagram pribadinya, @niaanjelinaa. BACA JUGA: Robot Bella Siap Layani Traveler di Bandara Soekarno-Hatta  Kualanamu Dia upload video penerbangannya pada Minggu (4/6/2023) yang langsung viral! Dalam waktu 4 hari, videonya udah ditonton sebanyak 36,8 ribu kali dan dapet 1,2 ribu likes. Nia ini melakukan paralayang setelah mendaki Gunung Kerinci, gunung tertinggi di Pulau Sumatera. Spot paralayang di Gunung Kerinci ini emang katanya salah satu yang paling oke, bahkan udah ada sejak tahun 2018, guys! Nah, nih, Nia kasih tips buat kita-kita yang pengen coba terbang pake paralayang juga. Simak baik-baik, ya! BACA JUGA: PT KAI Luncurkan Film Dokumenter Bergenre ‘Traveler Report’, Ini Tujuannya 1. Siapin Tubuhmu Nah, persiapan fisik itu penting banget buat paralayang. Jadi, sebelum kita terbang bebas di langit, kita harus mendaki gunung yang tinggi dulu biar dapet spot terbaik buat paralayang. Nia bilang, "Kita harus siapin tubuh kita dulu, soalnya kita harus mendaki gunung yang lumayan tinggi dan berat." Misalnya, kalo kita mau paralayang di Gunung Kerinci, biasanya penerbangannya dimulai dari tempat yang namanya Tugu Yudha. Nah, tempat itu ada di ketinggian sekitar 3675 mdpl, loh. Bahkan, katanya itu spot terbang paralayang tertinggi di Indonesia! BACA JUGA: Traveler agar Pantau Kondisi Bandara di Masa Musim Penghujan Butuh Keberanian dan Mental 2. Siapin Mentalmu Selain persiapan fisik, persiapan mental juga penting banget buat terbang paralayang, guys. Karena kan kita bakal terbang dari ketinggian yang tinggi, jadi butuh keberanian dan mental yang kuat. "Mental kita harus diluar batas nalar, deh, kalo mau diterbangin dari ketinggian. Dan yang paling penting, jangan takut ketinggian, ya. Soalnya kita bakal terbang dari ketinggian sekitar 3675 mdpl," kata Nia. 3. Siapin Obat dan Perlengkapan Pribadimu Tubuh yang prima itu penting banget, tapi kita juga harus siapin obat dan perlengkapan pribadi yang perlu. "Nah, buat obat-obatan, sebaiknya bawa balsem, karena pendakiannya lumayan panjang dan berat. Jangan lupa juga bawa jamu sachet biar gak kena angin. Dan bawa buff juga biar waktu mendaki pagi-pagi hidungnya gak sakit," saran Nia. BACA JUGA: 5 Tempat Terindah di Nusa Penida Bali, Selalu Jadi Incaran Traveler Menurutnya, untuk menikmati paralayang, kita nggak perlu jadi ahli atau belajar dalam-dalam. Kita bisa kok menikmati penerbangan tandem bareng penerbang profesional. Nia juga cerita tentang pengalamannya terbang dari Gunung Kerinci. Waktu dia terbang, Nia sempet gagal take off sebanyak 3 kali karena harus nunggu angin yang stabil. Tapi dia bilang pengalaman itu di luar dugaan tapi tetap seru banget. "Wah, seru banget, guys! Bisa terbang di atas awan tebal dengan cuaca yang cerah. Aku sempet terbang dan masuk ke dalam awan, rasanya lembab dan sejuk banget di sana," kata dia. BACA JUGA: 12 Destinasi Terbaik untuk Solo Traveler Pemula, Bikin Gak Mau Pulang "Tadinya agak goyang juga pas lewat awan, soalnya nggak bisa lihat apa-apa. Tapi setelah keluar dari awan, aku bisa lihat pemandangan sawah yang indah dan kebun teh yang bikin mata nggak berhenti kagum," tambahnya. Pokoknya, paralayang itu pengalaman yang seru banget, deh! Jadi, kalo kamu mau coba juga, persiapkan tubuhmu, siapin mentalmu. Dan bawa obat serta perlengkapan pribadi yang perlu. Nggak perlu jadi ahli, kita bisa terbang tandem bareng penerbang profesional. Selamat mencoba, guys! ***
0 notes
ndadakpos · 2 years
Text
Dua Sahabat
Tumblr media
Paris tengah paceklik dan dilanda kelaparan. Bahkan jika biasanya mudah menjumpai burung pipit bertengger di atap-atap gedung dan tikus di selokan air, kali ini begitu langka dijumpai. Orang-orang akan makan apa saja asalkan bisa untuk menyambung hidup.
Morissot, seorang yang berprofesi sebagai tukang reparasi jam, berjalan tanpa semangat di sepanjang bulevar pada suatu pagi yang cerah di bulan Januari. Tangannya tersembunyi di saku celan dengan perut keroncongan. Tetiba ia bertemu dengan seseorang yang ia kenal —benar, dia adalah Sauvage, teman yang sering menemaninya memancing.
Sebelum perang berkecamuk, Morissot biasa pergi memancing setiap Minggu pagi. Ia berangkat dengan sebatang bambu di tangannya dan sebuah kotak timah di punggungnya. Ia naik kereta dari Argenteuil dan turun di Colombes, lalu melanjutkan perjalanannya ke Ile Marante. Saat ia tiba di pemancingan, ia mulai ambil spot memancing dan menghabiskan sepanjang waktunya hingga malam tiba. Sepekan sekali setiap hari Minggu mereka berdua bertemu di pemancingan ini.
Sauvage merupakan seorang pria dengan perawakan kecil namun gagah. Selain itu, ia juga seorang yang periang, yang berprofesi sebagai penjual kain di Rue Notre Dame de Lorette. Tidak hanya itu, sekembalinya bekerja ia tetap menyisihkan waktunya untuk menjadi nelayan yang budiman. Sekitar dua belas jam biasa mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama dengan tongkat di tangan dan kaki yang menjuntai di atas air. Sungguh persahabatan yang sangat hangat.
Jika suatu ketika mereka berdua didapati tidak saling berbicara, maka di lain waktu mereka sudah saling akrab dan tertawa bersama. Keduanya sudah saling memahami bahkan tanpa diungkapkan. Keduanya memiliki frekuensi yang sama.
Di musim semi, sekitar pukul sepuluh pagi, ketika matahari pagi menyebabkan kabut tipis mengapung di atas air dan dengan lembut menghangatkan punggung dua pemancing yang antusias tersebut, Morissot berujar pada tetangganya itu:
“Ya ampun, betapa di sini sungguh menyenangkan.”
Temannya pun membalasnya:
“Aku bahkan tidak bisa membayangkan sesuatu yang lebih baik dari ini!”
Ujaran-ujaran semacam ini sering terjadi dan sudah lebih dari cukup menggambarkan kehangat mereka.
Di suatu senja musim gugur, ketika matahari terbenam di ufuk barat memancarkan cahaya merah di atas langit dan pantulan mega ikut memerahkan permukaan sungai, wajah kedua lelaki itu menyiratkan kesedihan beriring dengan daun-daun musim gugur yang kekeringan menyambut kehadiran musim dingin yang beberapa waktu ke depan segera tiba, dengan senyum pesimis Sauvage tersenyum tipis pada Morissot seraya berkata:
“Sungguh pemandangan yang luar biasa!”
Dan Morissot menjawab, tanpa mengalihkan pandangannya dari kambangan pancing miliknya:
“Jauh lebih baik daripada di bulevar, bukan?”
Mereka sadar, mereka harus pulang. Mereka saling berjabat tangan satu sama lain dengan pikiran yang tengah berkecamuk.
Dengan menghela nafas panjang Sauvage bergumam:
“Ini adalah saat-saat yang menyedihkan!”
Morissot menggelengkan kepalanya sedih.
“Tahukah kamu bahwa ini adalah hari terbaik yang dapat aku jumpai sepanjang tahun ini.”
Langit masih biru cerah tanpa awan.
Mereka berjalan beriringan dan terhuyung sedih.
“Memancing!” mulai Morissot. “Adalah saat terindah yang pernah kita miliki!”
“Kapan kita memulainya lagi?” sahut Sauvage.
Mereka masuk ke sebuah kafe kecil dan memesan sebotol minuman untuk dinikmati bersama. Selepas minum, mereka lanjut jalan di sepanjang trotoar.
Tiba-tiba langkah Morissot terhenti.
“Bisakah kita tambah sebotol lagi?” tanyanya sempoyongan.
“Ya, jika kau mau!” sahut Sauvage mengiyakan.
Lantas, keduanya masuk lagi ke kedai minuman terdekat.
Mereka tampak sempoyongan saat keluar dari kedai minuman. Efek alkohol nampaknya berdampak pada kesadaran mereka. Saat itu hari cerah, angin sepoi-sepoi bertiup menerpa wajah mereka.
Udara segar melengkapi efek alkohol pada Sauvage. Langkahnya terhenti dan berkata:
“Bisakah kita ke sana?”
“Kemana?”
“Memancing!”
“Iya dimana?”
“Ya jelas tempat biasanya. Batas negara Prancis, dekat dengan Colombes. Saya kenal betul dengan Kolonel Dumoulin, dia kan baik hati, mudah memberi kita izin.”
Seraya gemetar sumringah Morissot berkata,
“Setuju aku dengan pendapatmu!”
Diskusi itupun berakhir. Mereka berpisah, pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil perlengkapan memancing.
Satu jam kemudian mereka sudah bertemu di jalan menuju vila yang ditempati sang kolonel. Sang kolonel hanya tersenyum mengiyakan permintaan kedua sahabat itu. Setelah mendapat izin, kedua sahabat itu bergegas melanjutkan perjalanan seraya membawa surat izin imigrasi.
Kedua sahabat itu telah melewati perbatasan negara dan memasuki kebun-kebun anggur kecil yang berbatasan dengan Sungai Seine. Kira-kira waktu itu sekitar pukul sebelas.
Di depan mereka terbentang desa Argenteuil nan sunyi. Ketinggian Orgement dan Sannois mendominasi pemandangan. Dataran besar, yang membentang sampai ke Nanterre terlihat luas sejauh mata memandang.
“Sssttt, Orang Prussia ada di atas!”
Seketika pemandangan sunyi mencekam menyelimuti kedua sahabat yang takut dan waswas itu.
Keduanya hanya terbelalak. Mereka tahu bahwa Orang Prussia telah meluluhlantakkan Prancis, menjarah, membantai, dan membuat sebagian besar penduduknya kelaparan. Perasaan keduanya bercampur aduk antara takut, benci, atau bahkan dendam.
“Akankah kita menemui mereka?” tanya Morissot.
“Kita datang dan tawari mereka ikan,” jawab Sauvage, dengan senyum harap cemas.
Namun mereka ragu untuk menunjukkan diri secara terbuka, terpaku oleh keheningan yang menguasai.
Akhirnya Sauvage berkata dengan berani:
“Ayo, jangan takut, kita hanya butuh hati-hati!”
Mereka lalu berjalan menyusuri kebun anggur, membungkuk dan merayap dengan waspada.
Sebidang tanah lapang masih harus mereka lewati hingga ke tepi sungai. Mereka kemudian berlari melintasinya, dan, segera sesampainya di tepian, mereka bersembunyi di antara alang-alang kering.
Morissot menempelkan telinganya ke tanah, untuk memastikan apakah ada langkah kaki yang mengikuti mereka. Tidak terdengar sebuah langkahpun menderu. Ia pastikan bahwa mereka berdua aman.
Kepercayaan diri mereka kembali dan mereka pun mulai memancing.
Di depan mereka, Ile Marante nan sepi, menyembunyikan mereka dari pengawasan tentara Prussia. Restoran kecil itu tutup, seolah telah ditinggalkan penghuninya selama bertahun-tahun.
Sauvage strike dan menarik kailnya, disusul Morissot kemudian. Hampir setiap saat keduanya strike. Ikan-ikan yang diperolehnya menggeliat menggiurkan. Sungguh memancing merupakan olahraga yang sangat menyenangkan.
strike demi strike dan korang merekapun hampir penuh dengan hasil tangkapan. Mereka berdua senang bisa menikmati hiburan yang sempat terhenti akibat perang.
Mentari bersinar menerangi semesta. Kedua lelaki itu acuh terhadap dunia dan hanya fokus pada sensasi strike.
Tiba-tiba suara bergemuruh. Benar, itu adalah suara meriam yang dilancarkan antar pasukan yang tengah berseteru.
Morissot memeriksa apa yang tengah terjadi. Nun jauh di seberang sungai di balik benteng Mont-Valerien muncul kepulan asap putih.
Detik berikutnya tembakan lain menyusul, mencipta ledakan baru yang membuat bumi bergetar.
Terus demikian hingga tercipta sebuah pemandangan seakan gunung mendidih, mengeluarkan kepulan asap putih membumbung tinggi ke langit.
Sauvage mengangkat bahu.
“Mereka mulai lagi!” sergahnya.
Morissot gusar akan mengapa di dunia ini ada saja orang yang mengganggu kedamaian. Hematnya, dia berpikir bahwa perang hanya mencipta kerugian materi dan jiwa. Emosinya meluap dan lalu berkata:
“Alangkah gilanya mereka saling membunuh dengan cara demikian!”
“Sungguh tak berprikemanusiaan,” sahut Sauvage.
Morissot yang tengah dilanda kegusaran menanggapi:
"Prasangka demikian sebenarnya juga tidak lazim, mengingat mereka itu pemerintah yang sayang terhadap warga negaranya!"
“Jika negara kita ini berbentuk republik tentu tidak akan ada perang,” Sauvage menimpali.
"Sama saja, di bawah kuasa raja kita menghadapi kuasa asing; di bawah kuasa republik kita perang saudara."
Sergah Morrisot.
Keduanya mulai ngobrol santai mendiskusikan politik ideal di mata warga negara yang polos. Dari obrolan tersebut ditemukan sebuah garis besar bahwa tidak ada kemerdekaan hakiki di dunia ini. Langit Mont-Valerien bergemuruh, rumah-rumah runtuh terhantam bola meriam, luluh lantak bak bubuk mesiu, tak ada mimpi dan harapan yang dapat menjadi asa. Semua kebahagiaan hancur menyisakan tangis pilu di mata para kaum Hawa dimana tak ada lagi kaum Adam yang dapat melindungi mereka.
“Apa ini yang disebut kehidupan?” tanya Sauvage.
“Kehidupan abadi?” timpal Morissot dengan senyum kecutnya.
Namun kemudian, terdengar suara langkah kaki di belakang mereka yang membuat mereka takut dan gemetar. Setelah menoleh ke belakang, didapati empat orang pria berjanggut, lengkap dengan seragam militer menodongkan senapan ke keduanya.
Saking takutnya, joran pancing yang tergenggam pun terlepas dari kepalan tangan dan hanyut ke sungai.
Mereka berdua pun ditangkap, diikat, dan diangkut menuju Ile Marante menggunakan perahu.
Ternyata, di balik rumah yang mereka pikir tak berpenghuni, terdapat puluhan tentara Jerman yang tengah bersembunyi.
Seorang serdadu dengan perawakan tambun sembari menghisap pipa menginterogasi dengan Bahasa Prancis:
“Apakah umpan anda sudah termakan ikan, Tuan-tuan?”
Serdadu lain kemudian merebut korang berisi ikan hasil tangkapan kedua sahabat pemancing itu. orang Prusia itu lantas tersenyum.
“Lumayan juga hasil tangkapan ikan kalian. Bisakah kita bicara tentang bisnis yang saling menguntungkan? Tentu kalian berdua tidak perlu takut:
“Apakah kalian tidak berpikir bahwa kalian akan dianggap mata-mata yang dikirim untuk spionase dengan berpura-pura memancing. Sekarang aku telah menangkap kalian berdua. Kalian tentu tahu konsekuensi apa yang harus kalian terima, inilah perang!
“Meski begitu, di balik konsekuensi tetap ada keringanan. Kalian telah berhasil melewati pos perbatasan, tentu kalian tahu betul bagaimana caranya pulang. Begini, beritahu aku bagaimana cara kalian pulang, maka akan kubebaskan kalian.”
Kedua lelaki itu pucat karena tengah menghadapi kematian. Keduanya berdiri diam tanpa kata, hanya kedua tangan mereka bergetar, menandakan ketakutan yang luar biasa.
"Tidak akan ada yang tahu," lanjut petugas itu. “Kamu akan kembali dengan damai ke rumahmu, membawa loyalitas bangsamu. Namun jika kalian menolak tawaranku ini, itu berarti kalian memilih mati. Pilihlah dengan bijak!"
Mereka berdua masih saja bergeming.
Serdadu Prusia itu, melanjutkan khutbahnya dengan sangat tenang sembari merentangkan tangannya ke arah sungai:
“Coba bayangkan tubuh kalian berada di dasar sungai itu jika diplomasi politik ini kalian tolak. Lima menit saja kalian pikirkan baik-baik!”
Langit Mont-Valerien masih bergemuruh.
Kedua lelaki itu masih bergeming. Lalu, serdadu afiliasi Jerman itu berbalik dan memberi instruksi dalam bahasa mereka, menggeser kursi tempat duduknya sedikit menjauh dari tawanan. Beberapa serdadu bawahannya lalu melangkah maju dengan senapan di tangan, mengambil posisi menembak.
“Waktu kalian tinggal satu menit,” kata serdadu itu; “oh tidak, sedetik lagi.”
Kemudian, serdadu pemberi komando itu bangkit menghampiri kedua orang pemancing Prancis itu. Sembari menyeret Morrissot menjauh dari titik tembak ia berkata dalam frekuensi suara yang sangat rendah:
"Cepat, beritahu aku bagaimana caramu pulang! Temanmu tidak akan tahu jika kau berkhianat terhadap negaramu. Aku akan berpura-pura menyerah terhadap kalian.”
Tak ada sepatah katapun terucap dari lisan Morissot.
Dengan bantuan serdadu lain, hal yang sama juga dilakukan terhadap Sauvage.
Hal yang samapun terjadi, Sauvage bergeming.
Mereka berdua lalu dikumpulkan lagi dalam satu spot.
Serdadu pemberi komando berinstruksi; para serdadu bawahannya pun siap mengangkat senapan mereka.
Secara kebetulan mata Morissot jatuh pada korang berisi ikan gudgeon yang tergeletak di rerumputan beberapa meter darinya.
Sinar mentari pagi membuat ikan itu menggeliat, berkilau seperti perak. Hati Morissot tenggelam. Meskipun berusaha untuk tenang, namun air matanya tak bisa lagi terbendung.
“Selamat tinggal, Kawan,” berkata Morissot terbata.
“Selamat tinggal, Kawan,” sahut Sauvage.
Mereka saling berjabat tangan dengan keringat dingin mengkristal di ubun-ubun. Mereka hanya bisa pasrah mengharap keajaiban.
Perintah untuk menembak dititahkan:
“Tembak!”
Dua belas tembakan dimuntahkan secara simultan.
Sauvage seketika tersungkur. Morissot yang berperawakan lebih tinggi sedikit bertahan. Namun, tubuhnyapun terhuyung dan rubuh dengan wajah menghadap ke langit. Darah segar mengalir dari dada kirinya.
Sang komandan yang orang Jerman itu mengeluarkan perintah baru.
Sesegera pasukan yang berada di bawah perintahnya bergegas dan kembali dengan membawa tali dan batu besar untuk diikatkan ke kaki jenazah dua sahabat itu, untuk ditenggelamkan ke dasar sungai. Sungguh pilu, namun, itulah perang, tak mengindahkan kemanusiaan.
Langit Mont-Valerien masih bergemuruh. Asap masih membumbung tinggi ke angkasa.
Setelah jenazah kedua sahabat itu diangkut ke tepi sungai, kedua mayat itu dilemparkan ke gelombang air oleh tangan-tangan kuat serdadu yang penuh dengan ambisi kemenangan akan perang. Dengan cara diayun kedua mayat itu memebentuk titik kurva dan titik terendah kurva tersebut adalah air sungai.
Air memercik tinggi, berbusa, berpusar, lalu tenang; gelombang kecil menerpa bibir sungai.
Air sungai memerah, pertanda ada mayat segar yang tengah ditelannya.
Sang komandan berceloteh dengan canda durjananya:
“Sekarang giliran para ikan mengurai sampah!”
Kemudian ia kembali menuju jalan pulang.
Tiba-tiba ia melihat korang yang penuh dengan gudgeon, tergeletak terlupakan di rerumputan. Dia mengambilnya, memeriksanya, tersenyum, dan memanggil:
“Wilhelm!”
Seorang serdadu berbaju putih menyahut seruan itu sembari menyambut korang yang terisi penuh dengan gudgeon. Sang komandanpun bertitah:
“Mintalah divisi dapur menggoreng ini semua untukku selagi ikan-ikan ini masih segar supaya dihidangkan nanti di perjamuan makan.” Setelah memberi perintah, kembali komandan itu melanjutkan hisapan tembakaunya.
0 notes
Text
The One and Only Lukisan Pemandangan Paling Rupawan, Penghilang Rasa Bosan
The One and Only Lukisan Pemandangan Paling Rupawan, Penghilang Rasa Bosan
Aneka Gambar Lukisan Pemandangan yg Mampu REFresh Siapa Aja?! Lukisan Pemandangan Alam, Lukisan Pemandangan Pantai dan Lukisan Pemandangan Malam, Lukisan Pemandangan Gunung serta Lukisan Pemandangan Senja, Lukisan Pemandangan Air Terjun untuk Anda dan Kamu Para Penyuka Keindahan!!!
Tumblr media
Lukisan Pemandangan Sederhana Jasa Mural Jakarta PROject at RINAI Mall Taman Anggrek – Central Park
Sebuah…
View On WordPress
0 notes
letsmuhammadalawi · 4 years
Photo
Tumblr media
Gunung Pemandangan Terindah di Indonesia
Indonesia yang terletak di jalur cincin api membuat Indonesia salah satu negara yang memiliki gunung terbanyak di dunia. Setidaknya ada ratusan gunung indah yang tersebar di Wilayah Indonesia.  Dari sekian banyak gunung yang ada Indonesia, beberapa diantaranya merupakan tujuan favorite para pendaki. Sebabnya, gunung-gunung tersebut memiliki pemandangan spektakuler yang hanya bisa kita nikmati saat kita mendakinya Pemandangan indah di gunung memang menjadi anestesi yang bisa menghilangkan rasa lelah dan sakit. Rasa lelah ketika melewati track pendakian yang menanjak akan terobati dengan suguhan lukisan alam yang memukau. Pemandangan padang rumput serta pepohonan yang hijau yang sesekali dihiasi awan putih menjadi sebuah sajian yang akan membuat kita selalu rindu dengan suasana pendakian
  Dari Sabang sampai Merauke, kita punya banyak sekali gunung yang indah. Jika disuruh menentukan gunung mana yang memiliki pemandangan paling indah niscaya semua orang akan kesulitan. Namun, kita akan coba memberimu gambaran gunung terindah yang ada di Indonesia. Parameternya adalah banyaknya jumlah pendaki yang ingin mendaki ke gunung tersebut serta keunikan-keunikan yang dimiliki oleh gunung bersangkutan.
1. Gunung Rinjani
2. Gunung Semeru
3. Gunung Prau
4. Gunung Merbabu
5. Gunung Gede Pangrango
6. Gunung Papandayan
7. Gunung Bromo
8. Gunung Ijen
9. Gunung Kerinci
10. Gunung Tambora
2 notes · View notes
Text
pemandangan awan terindah
pemandangan awan terindah - Selamat Datang sobat semua, pada kesempatan ini aku ingin berbagi beberapa foto wallpaper pemandangan alam. Foto ini dapat sobat download dengan mudah untuk dijadikan wallpaper atau dikoleksi. Nah ente bisa melihat gambar panorama alam sebagai berikut : download Top 10 Pemandangan Alam Terindah di Dunia - topdidunia.com. Top 10 Pemandangan Alam Terindah di Dunia ... ketika ada sekumpulan awan yang menutupi dasar gunungmembuat anda serasa berada di sebuah daratan diatas awan. download Gambar Pemandangan - Gambar pemandangan alam indah .... home » Gambar pemandangan alam indah meliputi gunung, pantai, laut, sawah, air terjun, desa, kampung. ... Gambar Pemandangan Alam Awan Berbentuk Naga. download Gambar gambar pemandangan alam indah - kumpulan gambar. Lihat Gambar gambar pemandangan alam yang indah, download untuk wallpaper, dapatkan semua hanya di sini! download Aneka Gambar Pemandangan Bawah Laut Yang Menakjubkan!. Pemandangan bawah laut memang hanya bisa dilihat ketika kita melakukan penyelaman ke dalam laut. Anda tidak bisa melihat pemandangan bawah laut hanya dengan download Menakjubkan Pemandangan indah di atas awan. Menakjubkan Pemandangan indah di atas awan kevin vendro. Loading ... Menakjubkan lukisan pemandangan terindah di Dunia - Duration: 2:01. Lihat juga pemandangan alam yang tidak kalah menariknya : Pemandangan Alam Laut Pemandangan Alam Pegunungan Gambar Pemandangan Bulan Nah begitulah sebagian kumpulan gambar yang saya bagikan untuk kamu semua bagi yang hobi tentang pemandangan awan terindah . Gambar diatas aku harapkan bisa bermanfaat bagi yang menyukainya dan kunjungi juga gambar lainnya yang tidak kalah menariknya, Sekian dan terimakasih atas kunjungannya... # cara downloa foto : klik download - klik kanan - save image. via Blogger http://ift.tt/2wGA6qu
0 notes
mataharikering · 3 years
Text
Private Trip Wae Rebo
Tumblr media
Private Trip Wae Rebo 2022 adalah paket wisata yang akan membawa anda mengunjungi desa diatas awan Wae rebo. Julukan itu benar sebab letaknya di atas 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), menyebabkan pada pagi dan sore hari kabut seringkali menyelimuti perkampungan ini. Keindahan pemandangan alam berupa gunung-gunung berpadu dengan tujuh rumah adat yang berbentuk kerucut, di dalamnya terdapat beberapa tingakatan dengan fungsi dan kegunaan masing-masing. Rumah kerucut Waerebo atau rumah Niang (sebutam lokal) memiliki filosofi lokal yang sarat akan makna dan arti.
Waerebo adalah desa trasional etnis manggarai yang mana para penduduk masih tinggal di rumah adat yang masih berasa primitif. Wae Rebo terletak di ketinggian 1.125 m diatas permukaan laut dan posisinya ditengah tengah hutan dan perbukitan flores.
Private Trip Wae Rebo 2022 akan membawa anda ke sekitar tujuh rumah tradisional atau “Mbaru Niang”. Masyarakat Waerebo hidup sangat dekat dengan alam , semuanya berprofesi sebagai petani dengan kopi sebagai komoditas utama itu alasan kopi Wae rebo sangat berkualitas dan diminati orang dari seluruh penjuru negri, selain kopi Wae rebo penduduk juga bertanam  ubi dan sayur sayuran.
Wae Rebo View
Tumblr media Tumblr media
Desa Wae rebo merupakan desa tradisional terindah di Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia. Wae rebo tours akan di mulai di Labuan bajo, setelah itu menggunakan mobil dengan fasilitas AC menuju desa terakhir Denge untuk trekking dengan waktu tempuh 7 jam .
Dari Denge untuk mencapai Wae rebo anda akan trekking 2-3 jaman.Wae rebo tour cocok bagi anda yang menyukai budaya dan alam. berikut jadwal kegiatan tour overland Flores Desa Waerebo.
Menikmati keindahan alam Pulau Flores emang naga akan ada habisnya. Bukan cuma keindahan alamnya aja yang juara, kekayaan budaya di Pulau Flores juga menarik banget buat dinikmati. Liburan ke Labuan bajo sampai Pulau Komodo, belom lengkap rasanya kalo nggak mampir ke desa Wae Rebo. Desa cantik yang konon susah digapai ini, nggak bakal bikin kamu nyesel udah pernah berusaha jauh-jauh dateng ke sini. Sudah siap buat nikmatin keindahan budaya di Pulau Flores dengan Private Trip Waerebo milik Indonesia Juara?  Ayo Pesan Sekarang Juga.
Itinerary PRIVATE TRIP WAE REBO 2022 | 2 HARI 1 MALAM
Hari Pertama Mulai 06.00 WITA
Jam
Kegiatan
05.00–06.00
Berkumpul di Meeting Point
06.00–12.00
Berangkat Menuju Desa Denge
12.00–13.00
Sampai di Desa Denge, Istirahat, Makan Siang
13.00–15.00
Treking Menuju Desa Wae rebo
15.00–15.30
Menuju Rumah Gendang, Ritual Penerimaan Waelu’u
15.30–16.30
Menuju Rumah Tamu, Makan dan Dihidangkan Kopi Asli Waerebo
16.30–19.00
Beraktifitas di Desa
19.00–20.00
Makan Malam
20.00–selesai
Acara bebas, istirahat
Hari Kedua Selesai 21.00 WITA
Jam
Kegiatan
06.00–07.00
Bangun, Sarapan Pagi (Fasilitas 4)
07.00–09.30
Beraktifitas di Sekitar desa, Bercengkerama dengan Warga
09.30–11.00
Kembali ke Desa Denge
11.00–12.00
Sampai di Desa Denge, istirahat dan Makan Siang
12.00–16.00
Menuju Cancar, Spiderweb Ricefields.
16.00–17.00
Aktivitas foto-foto
17.00–21.00
Kembali ke Labuan Bajo
21-00
Selesai Trip
Catatan :
7-12 Pax Menggunakan 2 Mobil
Itinerary dapat berubah sesuai dengan keadaan di lapangan.
Itinerary dapat berubah jika terjadi force majure.
Peserta harus mengikuti arahan guide selama trip
Artikel Terkait :
https://indonesiajuara.asia/
https://indonesiajuara.asia/private-trip-wae-rebo-2022/
https://id.wikipedia.org/wiki/Wae_Rebo
0 notes
blogwisatabandung · 4 years
Text
Gunung Manglayang Bandung
Gunung Manglayang Bandung merupakan gunung yang berada di antara Kabupaten Sumedang dan Bandung dan memiliki ketinggian sekitar 1818 mdpl.
Puncak gunung ini memang tidak terlalu tinggi, namun cukup banyak pendaki yang telah melihatnya. Sebelum Anda memutuskan untuk mendaki gunung untuk pertama kalinya, Anda harus mempertimbangkan peta dan biaya masuknya.
Pasalnya gunung di Bandung ini tidak hanya dikunjungi untuk menikmati keindahan alamnya saja, tetapi kalian juga bisa bermalam atau berkemah seperti di gunung putri lembang atau di puncak rindu gunung bendera.
Daya Tarik dan Pesnon Gunung Manglayang Bandung
Apabila kalian gemar hiking dengan pendakian di atas 6.000 kaki, Gunung Manglayang memang kurang cocok. Namun jika Anda hanya ingin melihat alam dari ketinggian kurang dari 6.000 kaki, Gunung Manglayang Bandung cukip recommeded deh.
"Karena memiliki pemandangan alam yang sangat indah."
Lokasi gunung ini juga menawarkan berbagai fasilitas yang bisa digunakan oleh para pendaki seperti: Tempat ibadah, kamar mandi, stand makanan dan titik minus serta fasilitas lainnya.
Fakta., Mitos, dan Misteri Tentang Gunung Manglayang Bandung
Banyak pendaki tidak tahu keberadaan gunung cantik ini, sekarang ada beberapa fakta tentang gunung Manglayang Bandung yang harus diketahui:
• Tidak banyak pendaki yang tahu
Meski lokasinya strategis dan akses jalan yang mudah dilalui, hal itu dikarenakan lokasinya yang sangat dekat dengan kampus Jatinangor Unpad. Namun, masih banyak pendaki yang belum mengetahui keberadaan gunung yang bisa jadi alternatif pilihan akhir pekan ini.
Mungkin alasan gunung ini tidak banyak diketahui orang atau pendaki karena memang tidak ada legenda seperti di beberapa gunung lain di Jawa Barat. Padahal, gunung ini merupakan objek pendakian yang menarik, terutama bagi pecinta alam atau pemula, karena tidak hanya berada di ketinggian 1.818 meter di atas permukaan laut.
• Gunung Terindah di Bandung
Dengan ketinggian yang lebih rendah dibanding pegunungan lainnya, Gunung Manglayang merupakan salah satu gunung terindah yang menawarkan keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan. Meski puncak gunung ini tidak seperti gunung lainnya, namun menawarkan keindahan awan yang bergulung.
Gunung ini memiliki puncak seperti lapangan yang dipenuhi pepohonan, sehingga terasa lebih sejuk dan sejuk. Bagi yang ingin berkemah atau mendirikan tenda tempat ini adalah pilihan yang tepat. Ditambah lagi, tidak ada salahnya menikmati keindahan puncak gunung ini sambil bersantai di tempat tidur gantung.
• Kuda Batu Misteri
Gunung Manglayang, diambil dari kata Layang yang artinya terbang. Konon dulu pernah ada seekor kuda terbang bernama Sempani yang sedang dalam perjalanan pesawat menuju Banten.
Sayangnya kuda Sempani jatuh di lereng Gunung Manglayang di tengah perjalanan, sehingga terjebak dan tidak bisa kabur karena terjebak di semak belukar.
Kuda Sempani terperangkap sekian lama hingga berubah menjadi batu. Selama ini masyarakat meyakini bahwa batu besar yang menyerupai kuda dan terletak di dekat jalur pendakian merupakan perwujudan dari kuda Sempani yang tertangkap di lereng gunung.
• Rahasia larangan pendakian pada hari Senin dan Kamis
Setiap tempat memiliki cerita mistisnya sendiri, tidak terkecuali Gunung Manglayang. Dulu, masyarakat setempat percaya bahwa pendakian ditutup pada hari Senin dan Kamis. Jangan biarkan siapapun memasuki kawasan pegunungan ini, apalagi dengan jumlah rombongan yang ganjil.
Karena pada dua hari ini arwah leluhur, termasuk arwah Sempani, datang ke gunung untuk berkumpul. Banyak kejadian di luar nalar yang terjadi saat berada di Gunung Manglayang. Ujung-ujungnya, pihak kelurahan meminta 44 sesepuh untuk melakukan ritual "terkait" agar arwah tidak mengganggu pengunjung.
Ritual ini dilakukan di area Kuda Batu. Ritual tersebut dilakukan dengan membuat kesepakatan bahwa siapapun dapat mengunjungi gunung ini kapan saja dan berapa pun rombongannya. Selama tidak merusak keindahan alam, jangan mencabut pohon atau mencoret-coret batu yang ada.
• Ada kuburan suci di puncak gunung
Jangan heran jika Anda mendaki Gunung Manglayang dan menemukan makam yang dikeramatkan oleh penduduk setempat dan terletak di atas gunung. Setiap obyek wisata gunung pasti ada kuburannya.
Baik kuburan leluhur maupun jasad para pendaki yang dimakamkan di sana. Kedengarannya memang tidak menakutkan, tapi fakta itu perlu diketahui, lho. Untuk kenyamanan lebih saat mendaki.
Terdapat kuburan yang juga dianggap sakral sehingga Anda bisa lebih berhati-hati dalam mengucapkan kata-kata saat mendaki selama periode pendakian.
BACA JUGA
Curug Bandung Maribaya Natural Hot Spring Resort
Wisata Alam Situ Patenggang Yang Bikin Adem
Lembang Park Zoo, Taman Bermain dan Kebun Binatang
Tujuannya agar para "penjaga" yang berada di sana tidak merasa terganggu dan terganggu dengan kehadiran pendaki yang datang.
Tiket Untuk Masuk Gunung Manglayang Bandung
Tarif masuk tiap gunung harus berbeda. Untuk harga tiket masuk gunung ini sangat terjangkau dan tidak menghabiskan banyak biaya.
Jika hanya ingin berkunjung untuk menikmati keindahan alam maka harus membayar tiketnya yaitu Rp 7.500 / orang. Namun, jika ingin bermalam atau berkemah di sini, tiketnya harus dibayar Rp 10.000 / orang.
Jika Anda menggunakan sepeda motor akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp5.000. Tidak hanya harga, jam buka tempat wisata juga bervariasi.
Jam buka Gunung Manglayang Bandung buka 24/7. Namun, harga dan jam buka bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk mempelajari lebih lanjut, silahkan kunjungi gunung ini secara langsung.
Lokasi Gunung Manglayang Bandung
Gunung Manglayang merupakan salah satu jenis stratovolcano yang terletak di antara Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang di Jawa Barat.
Namun karena gunung ini tidak terlalu tinggi, maka kurang diketahui para pendaki yang menyukai ketinggian gunung ini.
Tentunya untuk menuju Gunung Manglayang Bandung perlu mengetahui rute tempatnya terlebih dahulu.
Nah lokasi gunung ini berada di cibiru wetan, cileunyi, bandung, jawa barat agar mudah menggunakan peta yang ada di hp atau bertanya kepada masyarakat sekitar.
Jalan Menuju Puncak Manglayang
Lokasi perkemahan berjarak sekitar 900 meter dari pintu gerbang Mangan Pferdestein Plates. Perkemahan yang disediakan sangat cocok untuk dijadikan tempat keluar masuk mahasiswa yang masuk. Ada 4 rute yang dapat menuju ke puncak Manglayang Bandung yaitu:
Rute Monumen Kostrad
Jika ingin naik jalan ini bisa masuk melalui Cilengkrang 1 kemudian menuju wisata air terjun Cilengkrang. Setelah sampai di pintu masuk Curug Cilengkrang, lihat saja ke arah barat. Tak jauh dari pintu masuk terdapat jalan setapak yang sering digunakan oleh motor trail.
Setelah itu ikuti saja jalan menuju pohon cemara terakhir, disana anda akan menemukan pepohonan yang cukup lebat dan terdapat jalan setapak, kemudian ikuti saja jalan tersebut, tidak jauh dari situ terdapat perempatan, dan ambil jalan yang lurus, karena jalan belok kiri ke palintang. .
Jejak kuda batu
Ada 2 jalur yang bisa dilintasi untuk menuju puncak Manglayang. Pertama Anda bisa mengambil jalan lurus dan sampai ke puncak pertama, lalu melewati tebing. Approx. 2 jam menuju puncak pertama. Nah, rute kedua melewati Beurem baru dan akan sampai di puncak timur / shadow Summit.
Jalur Jatinagor
Saat Anda melewati jalan setapak ini, Anda harus pergi ke Shadow Summit Trail yang menaiki jalan terjal dan berdebu menuju puncak bayangan. Namun pemandangan dari jalur ini adalah yang paling indah dibandingkan dengan jalur lainnya, apalagi jika Anda berkemah di puncak timur sangat jelas untuk melihat matahari terbit dan terbenam.
Waktunya lumayan singkat, sekitar satu setengah jam untuk sampai di puncak bayangan. Dari puncak bayangan ke puncak utama sekitar setengah jam.
Rute Palintang
Rute ini bisa melalui Alun-Alun Ujung Berung kemudian mengambil jalan ke arah utara menuju desa Palintang. Setibanya di SD Palintang jalan mengarah ke kaki Gunung Manglayang hingga mengikuti lintasan croos motor di kaki Gunung Manglayang yang melintasi Jalan Tugu Kostrad.
Jika tetap mengikuti jalan setapak, anda akan mengambil jalan setapak yang lurus ke atas, namun jalannya semakin sempit dan dipenuhi rerumputan yang lebat. Waktu untuk mencapai puncak Manglayang kurang lebih 4 jam.
Bagi kalian yang ingin camping atau berwisata alam ke puncak gunung manglayang. Jangan lupa untuk menyiapkan segala perlengkap, agar perjalanan dan mendaki anda menyenangkan. Serta bagi yang mau camping, ikuti panduan dan peraturan yang berlaku, demi keamanan dan kenyaman.
0 notes
anwarmustofa10-blog · 7 years
Text
Kisah Indah Gede-Pangrango
(April 2016)
Sampai saat tulisan ini diketik, mereka adalah terindah. Mereka memanggilku, selalu. Untuk kembali kepangkuan mereka. Lalu, hatiku menyahut panggilan itu. Tapi tubuhku, waktuku dan kantong celanaku tak bisa menuruti permintaan sang hati.
Bahkan aku tak sempat melihat pemandangan lampu-lampu kota di malam hari. Summit Gede hampir saja siang waktu itu. Lalu pohon-pohon masih menutupi atap pangrango.
Lalu apa yang indah? Bahkan aku tak sempat melihat awan dibawahku. Kabut Gede terlalu sering menutupi. Sesekali melihatkan kawahnya.
Entah, mereka selalu akrab. Seakan saling mebahu untuk bahagia sang tamu. Kandang badak adalah rehat, sebelum persimpangan dua trek hebat, mengantar kami ke puncak.
Alun-alun Surya Kencana di bahu Gede. Ada Lembah Mandalawangi di Pangrango. Edelweiss ada di masing-masing mereka. Keduanya seakan surga yang terus hidup, kau tak akan kekurangan air. Menawarkanmu sebuah kehidupan.
Sungguh aku rindu Mandalawangi. Tak pernah hati setenang ketika duduk disana. Segala risauku, kesahku, beban di benak dia hilangkan sejenak.
Maaf, tapi kau bukan rumahku. Aku masih punya rumah untuk pulang.
Tetaplah disana, tetaplah indah. Aku akan kembali.
-Anwar Mustofa
Bandung, 18 Oktober 2017
1 note · View note
wisataexpo · 5 years
Text
Eling Bening Ambarawa
Tumblr media
Eling Bening Ambarawa akhir-akhir ini sedang ramai dibahas di media sosial. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Semarang ini mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015. Membicarakan tentang kota Semarang memang tidak akan ada bosannya. Karena di Semarang terdapat berbagai destinasi wisata yang menarik untuk di ulik keindahan panoramanya. Eling Bening merupakan destinasi wisata yang menyajikan pesona keindahan panoramanya. Bagi Anda para pecinta kuliner, datang ke tempat ini merupakan keputusan yang tepat. Eling Bening Ambarawa merupakan sebuah restoran yang dibangun dengan konsep alam yang mempesona dan dilengkapi dengan spot-spot fotogenic. Sehingga sangat cocok bagi kaum milenial, maupun pecinta fotograpi. Keistimewaan lain yang dimiliki wisata Semarang yaitu view terindah dari Rawa Pening dengan latar belakang pemandangan Gunung Merbabu, Andong dan Telomoyang yang terlihat dengan gagahnya.
Pesona Wisata Eling Bening Ambarawa Semarang
Salah satu tempat wisata di Semarang ini terletak di Jl. Sarjono, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Bila Anda ingin mendapatkan suasana yang romantis, Anda dapat berkunjung ke tempat wisata ini pada pagi atau sore hari. Wisata alam ini berada di dataran tinggi, sehingga udara di sekitar tempat wisata terasa dingin dan sejuk. Bila Anda datang pada malam hari, maka Anda akan melihat keindahan lain yang ada di Eling Bening ini. Keindahan lampu-lampu kota yang dinyalakan pada malam hari disertai dengan kabut yang secara perlahan turun membuat suasana dan pemandangan menjadi lebih indah, seperti sedang berada di luar negeri. Eling Bening mulai ramai dikunjungi di malam hari. Karena pada umumnya yang datang kebanyakan para muda mudi yang ingin menikmati keindahan dan kesejukan suasana di daerah perbukitan. Sehingga saat diabadikan dalam bentuk foto akan menghasilkan gambar yang sangat keren sekali.
Tumblr media
Wisata Eling Bening Ambarawa Semarang Fasilitas Yang Tersedia di Eling Bening Ambarawa Kolam Renang Wahana permainan Flying Fox Area olahraga panah Camping ground Taman bunga Lokasi selfie Playground Cafe garden resto Restaurant Gardu pandang Mushola Gazebo Rumah pohon Fasilitas tersebut disediakan supaya pengunjung merasa nyaman dan puas saat berkunjung di Eling Bening Ambarawa. Tempat ini juga sering digunakan sebagai background foto prewed karena keindahan pemandangannya seperti negeri di atas awan. Salah satu yang mejadi favorit adalah restoran. Tidak hanya di malam hari saja, restoran disini juga ramai dikunjungi di siang hari. Tempat makan ini memiliki beberapa model tempat duduk, ada yang tertutup dan ada yang terbuka. Sehingga pengunjung dapat langsung melihat keindahan pemandangan perbukitan dan gunung yang berdiri dengan gagahnya. Tujuan Wisata Alam Semarang Fungsi utama dari Eling Bening Ambarawa yaitu sebagai restoran sehingga banyak menu makanan lezat tersedia di sini. Mulai dari aneka olahan seafood maupun makanan biasa. Untuk soal rasa, jangan ditanyakan lagi karena semua makanan disini memiliki rasa yang lezat sesuai dengan harga yang ditawarkan. Bagi Anda yang ingin datang bersama pacar atau gebetan, kami sarankan untuk datang di pagi atau sore hari. Di kedua waktu tersebut Anda akan mendapatkan suasana yang sangat romantis, sehingga cocok dinikmati bersama orang tercinta atau cocok untuk Anda yang ingin mengungkapkan isi hati kepada orang terkasih.
Tumblr media
Restauran Outdoor Semarang Menu makanan yang ada di Eling Bening Ambarawa Nasi pecel empal Rp.30.000,- Nasi rawon Rp. 20.000,- Nasi pecel Rp. 20.000,- Nasi udang goreng Rp. 35.000,- Sop iga Rp. 35.000,- Soto ayam Rp. 20.000,- Bihun goreng seafood Rp. 35.000,- Bihun goreng ayam Rp. 35.000,- Bakmi goreng seafood Rp. 35.000,- Nasi goreng ikan asin Rp. 30.000,- Wedang sekoteng Rp. 10.000,- Wedang ronde Rp.10.000,- Teh Rp. 5.000,- Kopi Rp. 5.000,- Wedang bajigur Rp. 10.000,- Gado-gado lontong Rp.25.000,- Es tape Rp. 7.000,- Gula asem Rp. 10.000,- Masih banyak menu makanan berat lainnya yang patut untuk Anda nikmati saat berkunjung ke tempat wisata Semarang ini. Sambil melihat pemandangan yang mempesona dan menikmati kesejukan udara serta angin sepoi-sepoi yang membuat pikiran dan hati menjadi nyaman, tenang dan akan membuat Anda enggan beranjak dari tempat ini. Tempat wisata ini memiliki lahan yang lumayan luas, sehingga sangat cocok dikunjungi bersama keluarga besar. Disini tersedia ruangan untuk berkumpul bersama keluarga besar . Selain itu bagi Anda yang ingin bermalam, pengelola juga menyediakan persewaan tenda di sekitar Eling Bening Ambarawa. Spot Favorit Wisata Alam Semarang Di Eling Bening Ambarawa terdapat beberapa spot yang menjadi incaran banyak pengunjung seperti kolam renang outdoor, Gardu pandang yang dapat melihat segala keindahan yang ada disekitarnya. Bagi Anda yang ingin menikmati sensasi berenang di daerah perbukitan sambil menikmati kelezatan makanan seafood, disinilah tempatnya. Keindahan lain yang wajib diabadikan dengan lensa kamera Anda yaitu kegagahan gunung yang saling berhimpitan, yang tidak ada di tempat lain yaitu gunung Merbabu, gunung Andong dan gunung Telomoyo.
Tumblr media
Spot Favorit Gardu Pandang Eling Bening Ambarawa Salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan saat berada di Eling Bening Ambarawa yaitu keindahan taman bunga Celosia. Dengan keindahan berbagai warna bunga di taman ini akan menambah keunikan dan keindahan gambar yang dihasilkan. Bagi Anda yang termasuk sebagai anak milenial jangan lewatkan untuk mengabadikan setiap sudut tempat yang menarik di taman ini supaya dapat di upload ke sosial media. Jam Operasional, Harga Tiket & Rute Eling Bening Ambarawa Semarang Eling Bening mulai beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 - 20.00 WIB. Untuk tiket masuk dihargai sangat terjangkau yaitu Rp. 15.000,- / orang dan tiket dapat ditukarkan dengan air minum. Makanan dan minuman yang dijual di dalam tempat wisata sedikit mahal bila dibandingkan dengan toko biasa. Anda dapat membawa makanan dan minuman dari luar sehingga tidak akan menguras kantong.
Tumblr media
Kolam Renang Eling Bening Ambarawa Semarang Bagi Anda yang belum pernah ke Eling Bening Ambarawa, rute menuju tempat ini sangat mudah sekali. Saat Anda berada di Semarang, Anda dapat mengambil arah ke arah Tembalang, Bawen dan Ambarawa. Pada saat Anda sampai di pertigaan sebelum terminal Bawen, Anda ambil ke arah menuju Ambarawa terus mengikuti jalan hingga sampai di pertigaan sebelum monumen Palagan Ambarawa. Selanjutnya Anda ambil ke arah kiri hingga sampai ke pertigaan dan bertemu warung makan nasi pecel bu Mariana. Di pertigaan tersebut Anda dapat mengambil jalur ke kiri mengikuti jalan utama hingga bertemu dengan Eling Bening. Demikian sedikit ulasan tentang keindahan Eling Bening Ambarawa yang mempesona. Semoga dapat menambah informasi bagi Anda yang sedang mencari referensi tempat wisata di Semarang. Temukan informasi tempat wisata terbaik lainnya diseluruh Indonesia maupun di luar Indonesia dengan terus mengunjungi wisataExpo. Read the full article
0 notes
browniegirlxo · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bersyukur itu sungguhlah mudah, namun memulainya dengan hati yang benar-benar tenang dan pikiran luaslah yang sedikit sulit, Aku berusaha unuk membuka pikiran, berusaha mencari apapun yang ingin aku syukuri ketika diri ini mulai lemah dalam iman serta berada dalam ketidakpastian. Teman-teman, Allah sungguh sangat baik dan Maha Adil terhadap hamba-hamba-Nya. Percaya tidak percaya, aku akan menjabarkannya kepada kalian. 
Tak banyak yang percaya bahwa perjalanan kami bisa dibilang tidaklah mudah untuk sampai di sini. Pada dasarnya, setinggi apapun jabatanpun juga memiliki kelemahan dalam berperilaku. Kami memelajari ini semua dari perjalanan kami, bahwa Allah satu-satunya Zat yang kami harapkan ketika orang-oranng yang kami harapkan dapat membantu ternyata mengecewakan. Benar adanya, bahwa percaya dan berharaplah dengan Allah, jangan selain itu. Pun, tak banyak yang mengetahui cerita pahit serta manis kami. Di sini, mungkin aku lebih menjabarkan faktor-faktor yang membuat aku begitu yakin mengapa Allah Maha seadil-adilnya Zat. 
Kesulitan demi kesulitan yang kami dapatkan hingga kami bisa ke Jepang memang bisa dibilang berat. Kami harus aware dan care dengan teman setim, kami harus berusaha saling meyakinkan satu sama lain bahwa solat subuh di ruang tunggu bandara keberangkatan international di Manila Airport adalah aman, kami harus saling meyakinkan bahwa kami bisa menuntaskan power point, kami harus saling meyakinkan satu sama lain bahwa kami bisa bertahan di kondisi suhu nol derajat celcius di Hokkaido, kami harus saling membantu jika ada yang kesulitan dalam membawa koper di tengah malam di udara yang sangat amat dingin, kami juga harus saling meyakinkan bahwa selain ada orang-orang yang meremehkan kami masih ada mereka yang mendoakan tentang keselamatan kami, kami harus saling menguatkan ketika ada yang mulai menangis, kami harus saling merangkul demi kelancaran tim kami presentasi, kami harus saling mengingatkan untuk berdoa, kami harus selalu mengingatkan untuk mengabarkan orang rumah bahwa kami baik-baik saja, kami harus saling mengingatkan tentang makann yang haram halal, serta kami harus saling mengingatkan tentang perubahan waktu dan waktu untuk istirahat. Masalah waktu memang menjadi problematika kami terutama mengenai waktu istirahat kami. Setiap kali kami berpindah negara, akan selalu berbeda satu jam dan totalnya adalah dua jam. Kami harus menyesuaikan. 
Dari sebagian kesulitan-kesulitas tersebut, Allah ternyata menggantinya dengan kenikmatan yang tak tertandingi, sejauh ini. Masyaa Allah.. 
1. Kami mampu menikmati musim salju dan merasakan bagaimana orang-orang yang berasa di wilayah bersalju bertahan hidup. Ketika pagi hari, salju turun. Warga yang bangun terlebih dahulu sudah berinisiatif mengeruk salju agar bisa jalan. Hari di mana conference, kami diuji bahwa Sapporo turun salju. Perjalanan kami kurang lebih satu jam untuk menuju Hokkaido University. Kaki kesemutan, hingga kaki bekas keseleo ku bertahun-tahun lalu kumat, aku merasakan susahnya berjalan. Perjuangan kami benar-benarlah terasa sekali. Kami tetap tangguh untuk menerjang salju yang turun. Saya secara personal sangat salut dengan kegigihan teman-teman satu tim saya. Jika saya benar-benar berangkat sendiri, entah jadi apa saya di sana. 
2. Melihat senja dari pesawat 
Sedari kecil, aku memiliki ketertarikan dalam melihat langit sore. Dulu aku sempat tinggal di wilayah laut, sehingga setiap sore aku selalu melihat arah langit bersama matahari yang warnanya bagaikan mangga masak. Indah sekali. Sampai di New Chitose Airport adalah ketika sore hari. Senja begitu memikat hati serta hamparan salju sangatlah bagus yang terlihat dari jendela pesawat. Aku sangat bersyukur ketika menyaksikan langit yang memiliki garis jingga dan violet, seolah-olah mengucapkan salam perpisahan dari siang menuju malam hari. Senja sangat memikat, namun sayangnya hanya sebentar. 
3. Melihat bintang dari kaca jendela 
Bintang-bintang waktu itu sedang banyak, serta pemandangan Tokyo waktu itu sangatlah gemerlap. Bagus. Waktu itu aku memiliki kendala dalam hal tiket, sehingga dua teman saya sudah naik pesawat dari siang baru malamnya saya bisa mendapat tiket saya lagi. Beruntungnya, ada pemuda Jepang yang ingin mengobrol di bandara sehingga saya tak benar-benar sendiri. Kami berdiksui mengenai penjajahan, cerita mkengenai Indonesia serta bercerita mengenai korea dan perjalanan hidupnya yang sering traveling. Dia selalu mengatakan bahwa makanan di Hokkaido adalah makanan terenak se-jepang! Kembali ke bintang, akupun baru percaya bahwa bintang bersinar berwarna kuning, sangat indah, bukan putih. Terima kasih ya Allah. Waktu itu bintang sangat terasadekat sekali walaupun sangatlah jauh di sana. 
4. Merasakan sakura 
Berhubung kami mendapatkan tiket sisa paling murah jika ke Hokkaido adalah melalui Tokyo, di Tokyo ternyata sudah mulai memasuki muim semi. Sakura sudah mulai mekar. Manusiawi, kami memfoto sakura, karena aku secara pribadipun gatau kapan lagi akan mengunjungi Jepang, sooner or later, I WILL! Aamiin.. Bisa merasakan suasana salju serta sakura dalam satu waktu adalah hal terindah yang pernah aku rasakan selain merasakan kasih sayang orang tua.  Sakura waktu itu sedang mulai bermekaran walau masih sedikit, namun kami bersyukur bisa merasakan keindahan sakura. 
5. Melihat pelangi di atas awan 
Memang, waktu itu kondisi cuaca sedang tidak baik. Namun, aku rasa Allah menenangkan kami dengan cara membuat pelangi di beberapa tempat yang tanpa disengaja saya pribadi mampu melihatnya. Alhamdulillah.. 
Allah Maha Adil dan Baik, usaha kami sudah sejauh ini dan dibalasnya dengan kenikmatan-kenikmatan yang menurutku sangat lebih dari cukup. Kompetisi tak melulu mengenai menang atau kalah, namun perjuangan itu sendiri. Aku masih belajar dalam hal bersosialisasi dan berinteaksi, serta bagaimana membangun sebuah tim yang hebat adalah sebuah pembelajaran juga. Sebuah tim, di mana kita harus saling mengerti satu sama lain, menguatkan satu sama lain, mendukung satu sama lain, serta merangkul satu sama lain. 
Untuk Hanifah dan Inda, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih karena telah mengajak saya dan memercayakan sebagian ide saya untuk diajukan menjadi paper. Pengalaman ini tidak akan saya lupakan. Terima kasih karena masih tetap tersenyum dan ketawa dengan kelakuan-kelakuan moody-anku. I love you guys! 🤞❤
Untuk Alif dan Nanang, terima kasih telah menjadi tour guide kami selama di Tokyo. Setidaknya bersama kalian, kami tidak merasakan tersesat lagi sampai berjam-jam. Untuk Alif, terima kasih sudah cuti dan meluangkan waktu untuk bertemu, semoga tahun depan dan momen-momen selanjutnya aku bisa membalas kebaikanmu. Untuk Nanang, terima kasih sudah bersedia menjemputku di Narita malam-malam mengantarkanku ke apartment, kita mengobrol banyak hal di kereta waktu itu, berdiskusi, serta terima kasih juga telah menunjukkanku Tokyo Sky Tree dari jendela kereta, that was awesome! Oh ya, aku rasa ketika aku ke Jepang lagi, aku harus membeli minuman yang lu rekomendasikan ke aku sebagai minuman terenak, tapi emang beneran enak! 🤗🤗
Mungkin aku akan bercerita lagi di lain waktu.. 
0 notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com - Travelling sudah menjadi kebutuhan wajib bagi orang-orang zaman now. Tingkat kepenatan aktivitas sehari-hari selalu menjadi alasan untuk mencari tempat wisata yang bisa me-refresh otak. Apalagi Indonesia termasuk negara yang memiliki beragam destinasi wisata. Mulai dari pantai, pegunungan, taman nasional, tempat bersejarah, hingga theme park semua ada. Tinggal kalian mau memilih travelling atau liburan yang mana. Dan harus sesuai  dengan budget yang ada. Untuk yang berdompet tebal mungkin tak terlalu bikin pusing dengan persoalan biaya. Lain halnya jika duit pas-pasan, pasti akan berpikir bagaimana caranya bisa travelling tanpa bikin kantong jebol. BACA JUGA: Liburan di Kota Bandung, Ini 5 Taman Tematik yang Asyik Sekaligus Berdekatan Inilah tempat wisata di Jawa Timur yang bisa kalian kunjungi. Harga tiket masuknya nggak sampai sepuluh ribu rupiah, lho. Dan pemandangannya juga nggak kalah ciamik dengan tempat wisata mahal. Penasaran? Silahkan baca sampai habis, ya. 1. Pantai Pasir Putih Situbondo Pasirnya berwarna putih, keindahan alamnya khas seperti pantai kebanyakan. Sebenarnya tempat wisata ini cukup indah, tapi kurang terjaga kebersihannya. Jika ingin bermalam, banyak tersedia penginapan dengan pemandangan langsung menghadap pantai, harganya pun relatif murah. Di sini juga tersedia perahu untuk disewa. Biasanya pengunjung akan diajak mengelilingi pantai dan berhenti di sebuah titik untuk menikmati keindahan ekosistem dalam laut. 2. Pantai Pulau Merah Banyuwangi Jawa Timur juga memiliki tempat wisata seperti di Bali, lho, Guys. Pantai Pulau Merah ini banyak disebut sebagai Kuta-nya Jawa Timur oleh para wisatawan. Keindahannya yang unik akan membuat kalian betah berlama-lama di pantai ini. Berbentuk menyerupai gunung yang dikelilingi laut, dengan pulau bepasir merah. Nama pantai merah juga diambil dari warna bebatuan yang tampak berwarna merah. Selain itu, tempat ini juga menjadi surga bagi para peselancar karena ombaknya lumayan tinggi. BACA JUGA: Liburan ke Desa Namu Konawe Selatan dengan Alamnya yang Memesona Mengunjungi Museum Rokok 3. House of Sampoerna Surabaya Berjalan-jalan di kota pahlawan tak lengkap rasanya jika kalian belum mampir kesini. House of Sampoerna merupakan sebuah museum rokok yang didirikan di daerah kota tua Surabaya. Bangunan yang sudah ada sejak zaman kolonial ini dulunya merupakan panti asuhan, kemudian dibeli oleh pemilik Sampoerna untuk dijadikan tempat produksi rokok. Kalian bisa melihat pembuatan rokok secara langsung di lantai dua. Selain itu, disediakan juga bus untuk berkeliling kota Surabaya secara gratis. 4. Puncak B29 Kalau kalian pernah berwisata ke gunung Bromo atau Semeru, lokasi puncak B29 ini berdekatan dengan kedua gunung tersebut. Biasa dikenal dengan sebutan negeri di atas awan karena keindahannya. Kalian bisa melihat hamparan awan putih, sunset, dan sunrise yang tak kalah bagus dari pemandangan gunung Bromo. Nama B29 sendiri beraasal dari ketinggiannya yang mencapai 2900 mdpl atau orang -orang menyebut puncak songolikur (dua puluh sembilan). Ada juga versi yang menyebutkan bahwa B berarti Bukit dan 29 merupakan nomor urutannya. Untuk sampai ke sana, kalian cuma harus mempersiapkan uang sebanyak 3.000 perak saja. Murah kan, Guys BACA JUGA: 9 Trik Jitu Ketika Traveling Bersama Balita dan Anak Kecil 5. Gua Gong Pacitan Tempat wisata Goa Gong terletak atau masuk wilayah Pacitan. Kota dengan sekelilingnya  gunung Kapur tersebut memiliki tanah yang kering dan tandus. Namun ada daya tarik yang luar biasa di bagian bawah permukaannya. Keindahan Gua Gong bahkan membuat wisatawan menyebutnya sebagai Gua terindah se-Asia Tenggara. Dalamnya terdapat stalaktit dan stalakmit yang sangat indah. Selain itu, juga terdapat beberapa sumber mata air yang konon masyarakat mempercayainya  dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Itulah beberapa tempat wisata di Jawa Timur yang layak untuk dikunjungi dan nggak bikin kantong jebol.
0 notes
wiwinsutha · 7 years
Text
Room for Three (Episode 3)
           Digambarkan seseorang sedang berjalan di halaman hotel yang ditaburi cahaya senja. Gesekan pelan top-high converse berwarna hitam dengan aspal, gerakan membuka kancing kemeja teratas dan bunyi beep remote mobil memberikan kesan ketenangan yang dimilikinya. Setelah menaruh tas di jok belakang, ia duduk di kursi kemudi. Mesin mobil dinyalakan dan dentuman musik mulai memehuni seisi mobil berwarna abu-abu dengan kaca gelap. Ia mengambil handphone dan kemudian terlihat refleksi di layar dengan garis wajah yang samar, rambut tersisir rapi, bibir kecil dengan lengkung yang sempurna dan jika saja ia tidak mengenakan kacamata hitamnya, tatapan sayu dan tenang melengkapi semuanya. Max Randall, adalah sosok sempurna seorang lelaki muda. Pekerja keras, tampan dan meraih kesuksesan gemilang di umurnya yang baru menginjak 26 tahun, ditambah dengan gelar bangsawan yang ia sandang, menjadi sebuah keanehan ketika benar-benar melihat matanya, terdapat kehampaan yang mendalam.
           ***
           Semilir angin dingin bulan desember membelai lembut rambut coklat Ashley kala berjalan senja itu. Toko-toko di pinggir jalan mulai menggantungkan hiasan-hiasan yang identik dengan pergantian tahun. Raut wajah sumringah dan suasana semarak telah memenuhi seisi kota pada hari terakhir di tahun itu. Ashley akhirnya tiba di rumah dan segera berjingkat ke kamar bersiap untuk menghabiskan waktu pergantian tahun dengan kekasih yang ia kira bisa ia miliki selamanya. Setengah bersenandung keluar dari kamar mandi dan mulai memilih pakaian. Hatinya membuncah membayangkan malam yang indah.
           Klakson mobil terdengar dari arah depan, Ashley berdiri di depan cermin sambil membuat gerakan mengecup telapak tangannya dan tersenyum setelah meniupnya pada pantulan bayangannya di cermin. My prince has arrived, jendela mobil diturunkan, nampak Max Randall tersenyum manis pada kekasihnya. Inilah saat-saat yang Ashley pinta pada Tuhan untuk diabadikan dan berulang secara terus menerus. Ashley balas tersenyum, tidak, nyaris menangis dan memasuki mobil. Matahari telah tenggelam saat mobil mulai menjauh meninggalkan rumah Ashley.
           Tidak akan pernah terpecahkan bagi Ashley, tentang pola pikir seorang Max Randall. Setelah kecupan hangat namun singkat itu berakhir, Max mulai membuat raut wajah mengernyit. Menyatakan bahwa pakaian yang Ashley kenakan tidak pantas. Really? Ashley tidak akan paham kinerja otak Max Randall yang selalu fokus pada hal-hal mendetail disela-sela kesibukannya. Ashley hanya terdiam muram.
           ***
           Deburan ombak di timur pulau malam itu mengabarkan bahwa malam pergantian tahun akan diselimuti hujan. Namun nampaknya tak seorangpun peduli dan tetap menikmati semaraknya kembang api dan lampu berwarna-warni yang berkerlap kerlip di sepanjang jalan di pinggir pantai. Orang-orang nampak sangat menikmati malam itu, celotehan dan tawa mereka terbawa oleh angin seolah ingin disebarkan ke seluruh penjuru. Ashley dan Max duduk berhadapan di salah satu resto pinggir pantai. Duduk terdiam menikmati makan malam dengan taburan cahaya lilin. Tidak banyak yang mereka bicarakan selain pembahasan raut wajah Ashley yang terlihat muram.
           Malam kian larut, Max menggenggam tangan Ashley dan tersenyum sambil berjalan menyusuri garis pantai. Senyum Ashley mulai merekah kala kembang api berhamburan tepat di atas keduanya. Ada perasaan yang tidak bisa Ashley jelaskan saat Max mulai menatap matanya di bawah pendaran cahaya kembang api dan mulai mengangkat dagunya. Entah sudah ratusan, bahkan mungkin ribuan kali, tiap sentuhan bibir Max, tiap lumatan lembutnya, selalu membuat darah Ashley berdesir lebih cepat. Dengan kaki telanjang tertutup pasir, rok yang berkibar tertiup angin, Ashley mengencangkan pegangannya pada pinggang Max.
***
Tak satupun dari diri Max Randall yang tidak mengesankan Ashley Patterson. Pun malam itu kala Max menggandeng tangannya menyusuri tangga hotel dan tiba di kamar yang menyuguhkan balkoni berhadapan langsung dengan pantai. Ahsley menahan nafas dan membelalak menatap Max yang hanya tersenyum samar. Ashley setengah berlari menuju balkoni yang menyediakan pemandangan malam terindah sepanjang hidupnya. Lampu-lampu restaurant pinggir pantai, kembang api berpendar disana-sini, hamparan hitam laut yang bergelombang dan lautan hitam awan mendung.
             Max datang mendekat, memberikan kecupan lembut pada bahu telanjang Ashley yang kini kian mendingin tersapu angin malam. Ashley melenguh pelan dan tersenyum sembari memegang kedua tangan Max di perutnya. Sekali lagi, entah ratusan bahkan ribuan kali, tidak ada satupun yang tidak mengesankan dari sentuhan seorang Max Randall. Perlahan namun pasti, Max mulai menyusuri leher jenjang Ashley, pelan dan ditekankan. Genggaman tangan Ashley mulai mengencang, tepat saat Max berbisik di telinga Ashley
“kemana tujuan kita malam ini?”
“any where you want it, sir.” balas Ashley lirih.
Max memutar tubuh Ashley dan mendorongnya bersandar pada dinding balkoni.
***
2 notes · View notes
riniivanka-blog · 6 years
Text
Menikmati Lautan Awan Berserak, Menapak Sudut Pemandangan Terindah dari Puncak Gunung Sumbing
Rini Ivanka Menikmati Lautan Awan Berserak, Menapak Sudut Pemandangan Terindah dari Puncak Gunung Sumbing Artikel Baru Nih Artikel Tentang Menikmati Lautan Awan Berserak, Menapak Sudut Pemandangan Terindah dari Puncak Gunung Sumbing Pencarian Artikel Tentang Berita Menikmati Lautan Awan Berserak, Menapak Sudut Pemandangan Terindah dari Puncak Gunung Sumbing Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Menikmati Lautan Awan Berserak, Menapak Sudut Pemandangan Terindah dari Puncak Gunung Sumbing Sudah lama tidak menapakkan kaki ke puncak-puncak gunung Indonesia. Sudah lama juga tidak merasakan desiran angin di ketinggian http://www.unikbaca.com
0 notes
myyearatvoa · 8 years
Text
YOSEMITE!
"See you other time, Yosemite!"
Perasaan rindu seketika menyelimuti hati saat meninggalkan area Taman Nasional Yosemite di California, salah satu tempat terindah yang pernah saya lihat di muka bumi. Diam-diam saya menaruh harap dan juga janji. Semoga bisa kembali. untuk mengagumimu lagi.
Tumblr media
Figure 1. Berburu foto di Taman Nasional Yosemite (Courtesy Nico Rahman)
Keputusan Impulsif
Rencana liburan sudah beberapa kali tercetus di kepala dan jadi bahan diskusi saya dan beberapa teman di AS, mulai dari berkeliling Amerika menggunakan kereta AMTRAK hingga bertualang mengejar aurora borealis di Alaska. Sayangnya, seiring waktu, berbagai ide tadi justru terkubur topik-topik pembicaraan lain hingga akhirnya menjadi wacana belaka.
Ide baru muncul dari dua orang teman yang naksir berat dengan keindahan Yosemite, Nico dan Mira. Awalnya saya kurang tertarik karena belum melihat seperti apa pemandangan di sana (di kepala saya “taman nasional ya paling hutan-hutan aja kayak kalau hiking di sekitar DC, Maryland sama Virginia sini. Apa spesialnya?”), dan lagi lokasinya berada dekat dengan San Francisco yang sebelumnya sudah pernah saya kunjungi.
Berbekal rasa penasaran karena mereka bilang Yosemite ‘keren banget, asli’, akhirnya saya coba cari tahu melalui YouTube.
Tumblr media
Figure 2. Video promo Yosemite National Park di akun YouTube Expedia
Tak butuh waktu lama bagi saya jatuh cinta pada gugusan-gugusan tebing ini. Saya terpana dan terpanggil untuk menghayati pesonanya. Terbayang frame demi frame foto dengan lansekap hijau bersalju dan kabut yang menyelimuti tebing-tebing granit Yosemite. Saat itu juga saya mengirim pesan “Mira, Nico, I’m sold. Ayo ke Yosemite!”
Persiapan Singkat
Menyesuaikan jadwal perkuliahan Mira dan harga tiket pesawat ke pesisir barat yang paling murah, kami memutuskan untuk berangkat 20 Februari 2017, kurang dari 2 minggu sejak keputusan impulsif tadi dibuat. Beberapa kali kami bertemu untuk mematangkan rencana perjalanan ini.
Kami pun memutuskan untuk berkelana selama lima hari termasuk perjalanan, dengan Yosemite sebagai fokus utama dan San Francisco sebagai pemanis petualangan. Itinerary, penginapan, mobil sewaan, perlengkapan hiking hingga bahan makanan yang akan dibawa didiskusikan selagi masih di Washington. Prakiraan cuaca menunjukkan hujan dan salju akan mengguyur kawasan Yosemite pada hari-hari kami di sana. Jaket anti-air dan setelan long-john menjadi amunisi yang wajib dikenakan untuk melawan gigitan temperatur rendah khas pegunungan.
Meski demikian, ada dua hal yang saya persiapkan dengan seksama sebelum perjalanan ke Yosemite, yaitu ekspektasi dan perlengkapan kamera foto sederhana.
Sambutan Dingin
Setelah berbagai hal mengaduk emosi (penerbangan yang ditunda 3 jam karena alasan cuaca hingga harga sewa mobil yang membengkak), perjalanan darat kami menuju Yosemite ditemani pemandangan yang menyejukkan mata. Waktu tempuh dari San Francisco menuju lokasi sekitar 3 jam. Selama itu pula kami dimanjakkan hamparan bukit hijau dengan puluhan kincir pembangkit listrik (yang mengingatkan saya pada Teletubbies), perkebunan peach, hingga akhirnya kami memasuki kawasan taman nasional yang tengah digelayuti awan gelap dan rintik air.
Tumblr media
Figure 3. Pemandangan saat melalui Arthur H. Breed, Jr. Freeway
Tumblr media
Figure 4. Kebun peach dalam perjalanan menuju Yosemite
Tumblr media
Figure 5. Gerimis mengguyur TN. Yosemite saat kami tiba
Kami tiba sekitar pukul 14.00. Sore itu kami habiskan 3 jam untuk berkeliling ke 3 lokasi: Tunnel View, Bridalveil Fall dan Village Store. Tidak banyak yang bisa dijelajahi karena jarak pandang pun terbatas akibat kabut dan gerimis yang turun. Agenda hari pertama kami tutup dengan sesi belanja suvenir Taman Nasional Yosemite.  
Kami sengaja menyewa sebuah kabin tak jauh dari mulut Taman Nasional (sekitar 20 menit menggunakan mobil) agar bisa memaksimalkan waktu yang kami miliki dalam trip ini. Sayang seribu sayang, rute menuju kabin tersebut ternyata ditutup (Rute 120) karena kondisi jalan bersalju. Kami pun diminta petugas taman nasional menggunakan rute lain (rute 140) untuk keluar dari area tersebut. Tak disangka, perjalanan melalui rute ini ternyata memakan waktu 2,5 jam dalam kondisi gelap dan jalan berliku. Saya dan Mira merasa tak enak pada Nico sebagai satu-satunya orang yang punya ijin mengemudi di AS. Alhasil, saya mencoba sekuat tenaga untuk menahan kantuk dan menemani Nico menyusuri jalanan, meski seringkali kesadaran mata tidak sejalan dengan niat hati.
Tumblr media
Figure 6. Seekor gagak bertengger di sisi tebing Taman Nasional Yosemite
Tumblr media
Figure 7. Pemandangan berkabut dari titik pandang Tunnel View
Tumblr media
Figure 8. Air terjun Bridalveil Fall di tengah hujan
Jalan Buntu
Kami beruntung. Kabin murah yang kami sewa ternyata cukup nyaman dan memadai. Yang paling saya syukuri dari kabin itu adalah keberadaan wifi yang mendukung aktivitas sosial dan komunikasi (tidak ada sinyal telepon dan internet di kawasan Taman Nasional Yosemite), juga microwave yang sangat memudahkan kami menghangatkan persediaan makanan yang kami bawa dari San Francisco. Dugaan awal bahwa kabin sewaan akan berkualitas buruk ternyata terbantahkan.
Tumblr media
Figure 9. Kabin yang kami sewa di kawasan Yosemite
Hari kedua kembali dimulai dengan rute memutar seperti rute malam sebelumnya (Rute 120 masih tertutup salju). Perbedaannya, kali ini matahari bersinar cerah dan udara cukup bersahabat, tidak terlalu dingin dengan angin sepoi-sepoi. Suasana hati yang mulanya kelam berubah cerah ketika rute yang kami lewati semalam memperlihatkan panorama yang berbeda 180 derajat pagi itu. Lajur aspal mulus terbentang menyisir tepian tebing di samping lembah berceruk aliran Sungai Merced menuju pintu masuk taman nasional. Saya terpesona pada pemandangan yang ada di depan mata. Imajinasi pun berlarian menghampiri dunia fantasi yang sebelumnya saya ciptakan saat membaca Eragon, negeri Alagaësia dengan segala mahluk magis yang tinggal di dalamnya. Tak henti-hentinya saya menggumamkan decak kagum atas lukisan-Nya sambil mengambil foto pemandangan di hadapan kami.
Tumblr media
Figure 10. Pemandangan El Portal Road
Tumblr media
Figure 11. Berfoto dengan latar belakang perbukitan Bagby di jalur 49 (Courtesy: Nico Rahman)
Setelah sempat berhenti di lembah Yosemite untuk mengambil foto dan makan siang, pukul 14.00 kami tiba di titik awal pendakian lokasi pertama. Dengan persiapan matang, kami pun mulai menapaki salah satu bukit di kawasan Yosemite untuk menuju air terjun bernama Vernal Fall. Sejak awal pendakian, cuaca mulai berubah mendung. Meski demikian, perjalanan tidak terasa menakutkan, terutama karena jalur yang kami lalui tidak terlalu sulit, separuh awal jalur sudah dilapisi aspal lengkap dengan railing. Rintangan justru mulai terasa ketika sore mendekat dan angin di lokasi semakin kencang hingga meniup roboh tumpukan salju di atas daun-daun jarum pohon pinus yang melingkupi kaki gunung.
Setelah berjalan sekitar 45 menit, kami bertiga berhenti saat melihat sebuah pengumuman yang menyebutkan bahwa rute pendakian normal menuju Vernal Fall ditutup dengan alasan jalur rawan longsor pada musim dingin. Rute tersebut diberi pagar pendek yang digembok. Di baliknya kami masih bisa melihat jalan setapak yang tertutup salju sepanjang 20 meter sebelum jalurnya menukik ke kanan. Di samping pagar tadi terpancang papan lain yang menunjukkan rute lain menuju Vernal Fall. Jarak rute alternatif yang tertulis pada papan petunjuk itu 2,5 kali lebih jauh dari rute normal.
“Mau kita terobos aja nggak pagarnya? Tuh masih banyak jejak baru sepatu pendaki lain yang lewat rute ini,” ujar Nico nekat.
Saya dan Mira terdiam dalam pemikiran masing-masing. Bagi saya, bila harus melanjutkan perjalanan, lebih baik mengambil jalur alternatif. Lebih terjamin dan aman. Tapi di sisi lain, hari sudah semakin gelap, cuaca semakin buruk, dan tidak banyak pendaki yang kami temui dalam perjalanan. Udara dingin dan hujan salju bukanlah medan yang ramah untuk saya. Kembali ke lembah adalah pilihan paling masuk akal saat itu.
“Hmmm… Gue sih terserah kalian,” Mira menyerahkan keputusan pada saya dan Nico. 
“Kita dilarang ke sana pasti ada alasannya, Nic. Gue ogah mati konyol di luar negeri ah…” saya mencoba rasional, walau mungkin dianggap kurang adventurous.
Setelah hampir 5 menit berhenti di depan jalan setapak itu, kami pun mengambil keputusan. Mempertimbangkan segala jerih payah untuk bisa mencapai titik tersebut, kami meneguhkan hati untuk melanjutkan pendakian melalui jalur alternatif. Kami juga sudah mempersiapkan diri seandainya kami harus turun gunung ketika matahari sudah terbenam.
Langkah demi langkah menuntun kami ke sisi gunung yang lebih liar. Rute alternatif itu terbuat dari jalan sempit dengan bebatuan sebagai pijakan. Semakin tinggi, tumpukan salju segar menggantikan permukaan kasar batu di bawah sol sepatu. Sedikit licin, kami lantas memperlambat langkah demi keselamatan.
Satu jam pertama setelah melanjutkan pendakian, kami mulai kesulitan mengikuti jalur yang seringkali tak tampak jelas di percabangan. Lapisan tebal salju di lereng menyamarkan rute tempuh kami. Lebar asli lajur yang tak lebih dari 1,5 meter terkadang hanya tersisa seperlimanya, membuat pijakan demi pijakan semakin menantang. Beberapa kali kami terkecoh gundukan salju yang tampak solid namun ternyata rapuh dan berlubang.
Tumblr media
Figure 12. Medan pendakian berlapiskan salju
Tumblr media
Figure 13. Tangan boleh beku, senyum harus tetap hangat
Akhirnya pada pukul 16.25, kala matahari tergelincir ke ufuk barat, kami pun menyerah. Alasannya, longsoran salju memblokir rute pendakian. Jalan buntu. Yang terlihat hanya hamparan diagonal salju tebal yang bila diinjak bisa membuat siapapun terperosok atau mungkin lebih buruk. Kami memutar arah, menuruni lereng melalui rute yang sama.
Meski sedikit kecewa karena gagal tiba di titik tujuan, kami tetap bangga dengan pencapaian ini. Siapa sangka saya yang tidak tahan udara dingin bisa mendaki tebing bersalju sejauh ini?
Yosemite Oh Yosemite
Walaupun pendakian hari ke-2 gagal, pada hari ke-3 kami berhasil tiba di titik tujuan kami, Columbia Rocks, untuk melihat air terjun Upper Yosemite Fall. Perlu waktu 2,5 jam bagi kami untuk mencapainya. Medannya hampir sama seperti jalur pendakian menuju Vernal Fall: berbatu dan bersalju, meski kadang kami juga harus melintasi aliran tenang air terjun yang melintas di permukaan rute perjalanan.
Di kaki tebing, kami beristirahat sambil memasak mi instan dan menyeduh cokelat panas. Sebuah kombinasi sempurna di tengah udara dingin yang menyusup ke seluruh badan, terlebih salju dan kabut yang kembali turun sore itu. Setiap sesap manis cokelat dan panorama air terjun Yosemite saya nikmati perlahan, meresap ke setiap akar ingatan dan tersimpan rapi di arsip memori.
Tumblr media
Figure 14. Menikmati mi instan di depan air terjun tertinggi di Amerika Utara, Yosemite Falls
Tumblr media
Figure 15. Memasak (Courtesy: Nico Rahman)
Bagi saya, petualangan di Taman Nasional Yosemite terasa bagaikan mimpi. Gugusan megah tebing granit abu berlapis salju, hamparan luas karpet pinus hijau tua dan kecokelatan, langit kelabu tak berbatas dengan sapuan awan tipis, gemuruh air terjun juga percikan kristal es di bibirnya, hingga setiap partikel udara yang terhirup, semua terasa tak nyata. Potret-potret indah dari artikel travelling yang saya lihat, sebanding dengan apa yang saya saksikan di Yosemite. Lagi-lagi dalam diam saya menaruh harap dan juga janji. Semoga bisa kembali. untuk mengagumimu lagi.
Tumblr media
Figure 16. Potret Diri Dan Yosemite (Courtesy: Nico Rahman)
Tabik.
1 note · View note