#pemaaf
Explore tagged Tumblr posts
Text
Agar hidupmu tenang, maafkanlah semua orang yang telah mendzalimimu, jangan sampai airmata dan kesakitan yang kamu rasakan dapat mempersulit hidupnya di dunia dan akhirat. Allah saja Maha Pemaaf, apalagi sesama hambanya.
84 notes
·
View notes
Text
Ga dendam, dan terus mencoba memaafkan kesalahan, kalau harus disuruh bareng lagi ya mohon maaf, Allah Maha pemaaf tapi aku hanya manusia
Memaafkan bukan berarti harus berjalan bersama lagi, biarlah dia memilih jalannya sendiri
akupun akan melangkah dengan kakiku sendiri
Terkadang,
Ada beberapa orang yang harus kita beri jarak, supaya lebih tenang
Ada beberapa orang yang harus kita silent kehidupannya, supaya kita lebih nyaman
Bukan karena benci tapi lebih kepada kita tidak ingin menimbulkan penyakit hati
Ketenangan itu berasal dari tidak ingin tahu kehidupan orang lain
65 notes
·
View notes
Text
Jadilah pemaaf, siapapun yang pernah datang atau hadir dalam kehidupan mu, pernah bersinggungan garis takdir dengan mu, entah sebagai cerita bahagia atau kekecewaan, entah meninggalkan luka bahkan kebencian. Maafkan, lupakan lalu tinggalkan.
Hidup mu terlalu berharga jika masih memiliki dendam atau ketidak lapangan hati dalam hal penerimaan segala takdir.
Jadilah pemaaf dan memaafkan, bebaskan hati mu dari rasa marah, benci, sedih, sakit dan kekecewaan. Bersihkan hati, luaskan penerimaan.
Dan jadilah pemaaf untuk bisa memaafkan diri sendiri. Lalu bangkit perbaiki.
Selamat berjuang untuk diri sendiri.
#Langit selepas maghrib di bawah lampu yang semakin bersinar dan kabel listrik yang semakin semrawut, selamat beristirahat dari dunia yang makin pekat.
Catatan dibawah lampu untuk diriku.
_ Anty
35 notes
·
View notes
Text
Saran dong tetangga.
Jadi terakhir kali aku pulang kan ada insiden berantem sama orang rumah. Papap sih utamanya. Perkara aku nyalain lampu belajar sama lampu kamar di waktu yang sama soalnya lagi baca buku. Diomelinnya kayak ngomelin anak kecil. Katanya, "kayak yang mau aja kamu bayar listrik rumah". Gitu.
Sebenernya sepele. Tapi karena menyangkut uang dengan kondisi aku udah kerja, rasanya omelannya jadi gak sepele lagi. Belum lagi situasiku yang pulang ke rumahtuh paling sebulan sekali. Dan gak tiap pulang selalu nyalain dua lampu gitu.
Detik itu tuh rasanya pengen kulempar uang di mukanya buat bayar listrik rumah. Keinget gimana betapa pemaaf dan murah hatinya dia sama adek-adeknya yang pengangguran, nyusahin, dan suka minta-minta uang yang beda kontras banget jadi pelit luar biasa ke anak sendiri. Aku anak perempuan yang bahkan seharusnya masih jadi tanggung jawabnya ajatuh udah gak pernah minta uang lagi. Bahkan gimana aku hidup udah gak pernah ada urusan lagi.
Gak habis pikir aja karena perkara lampu dia ngomelinnya kayak aku udah ambil habis seluruh hartanya.
Tapi karena masih ada rasa sayang, aku cuma janji di dalem hatiku cuma pulang saat lebaran aja. Aku mau pergi jauh, gak akan minta uang sepeserpun. Kalo bisa kukirimin balik malah semua uang itu bila perlu.
Cuma minggu ini kan ada libur panjang. Lumayan dari sabtu nyampe rabu. Kalo ditotal 5 hari karena selasanya aku wfh. Akan sangat menyenangkan buat pulang dan kangen-kangenan sama orang rumah sebenernya. Ditambah lagi scroll sosmed juga lagi banyak pembahasan seputar orangtua meninggal.
Bingung. Mendingan pulang atau nggak ya? Mau memaafkan masih sakit hati. Tapi takut menyesal di kemudian hari. Pada akhirnya cuma bisa kayak apa yang dibilangin sama feast, "Beberapa orang memaafkan lagi, walau sudah diinjak habis berkali-kali."
9 notes
·
View notes
Text
Batas Toleransi
Tidak semua orang memiliki batas toleransi yang sama. Manusia dengan preferensi karakter T (Thinking) seperti ISTP, ESTP, INTP, ENTP, ISTJ, ESTJ, INTJ, ENTJ tentu akan cenderung lebih tolerir pada sesama preferensi T nya
Begitu pula manusia dengan preferensi karakter F (Feeling) seperti ISFP, ESFP, INFP, ENFP, ISFJ, ESFJ, INFJ, ENFJ tentu mereka juga cenderung tolerir dengan sesamanya
Kalau kita memiliki sebuah tim belajar/kerja, hubungan teman, pasangan, dsb yang berbeda preferensi, tentu akan selalu berbeda cara pandang. Satunya cenderung lebih banyak pakai think, satu lagi cenderung pakai feel
Kuncinya adalah saling memahami dan memaafkan satu sama lain. Menurunkan egonya masing-masing. Yaa memang tidak mudah, biasanya manusia dengan preferensi T cenderung tidak mau ambil pusing, yauda bodo amat, eh tapi yang F kepikiran terus :')
Dulu awal menikah, suka sebel sama suami karena gampang bawa perasaan dan selalu ingin diperhatikan. Suami juga kesel karena aku orangnya cuek dan ceplas ceplos. Kalau habis berantem, aku bisa makan dan melakukan aktifitas seperti biasa. Sedangkan suamiku ngambek ga mau makan, sampe pernah bolos kerja ambil cuti gara-gara bete sama aku wkwk
Namun saat sudah dua tahun berjalan, kami mulai memahami karakter masing-masing. Saat aku mulai ngomel, ia memberi ruang sejenak untuk aku meluapkannya. 10 menit kemudian ya udah biasa aja. Baru kami membicarakan hal pemicu pertengkaran tadi
Kalau suamiku marah, aku diam, diamnya karena memang malas menanggapi. Takutnya malah meledak-ledak. Nanti juga reda sendiri. Sekarang dia mulai mengikuti ritmeku, hingga hari dimana ada percakapan yang membagongkan..
"Kamu kok beberapa hari ini nggak pernah ngomelin aku sih?", katanya beberapa waktu lalu
"Seneng ya? Wkwk"
"Aku malah takut. Gapapa diomelin aja. Kan berarti aku diperhatiin"
"Emangg.. aneh. Katanya gak suka kalo aku ngomel-ngomel", jawabku
"Gapapa, kan bentar aja kalo ngomel"
Aku cuma ketawa, memang suamiku ini aneh. Namun kupikir-pikir, berjalan tahun kedua ini aku sudah mulai banyak menerima perbedaan kami yanggggg sangaaaattt berbeda. Lama-lama ketularan suamiku yang tidak over-react dan lebih sabar (sedikit) wkwk
"Kamu itu care tapi kekurangannya cuma satu, reaktif", katanya
Wkwkkwk aku semakin tertawa. Iyaaaa aku sangat reaktif, karena semua keluargaku reaktif, ya biasa suroboyoan emang kayak gitu. Dibalik galaknya, orang-orangnya sangat friendly wkwk. Di tahun kedua ini aku lebih banyak ngerem nya, karena merasa durhaka kalo marah2 ke suami. Nggak tega marahin dia :')
Dari latarbelakang keluarga aja udah beda. Suami aja sampe kaget liat adekku kalo lagi ngomong sama mama, atau cara mama ayah ngilokno anaknya wkwk. Bercandanya seringkali blak-blakan dan kelewatan. Beda dengan keluarga suamiku, yang mirip2 lah sama keluarga ala keraton, karena ada batas-batas yang harus dijaga dengan sopan🤣 jadi mana pernahhh aku ngakak-ngakak di keluarga suamiku wkwk monmaap jaim lah
Balik lagi ke batas toleransi. Kita sebagai manusia seharusnya lebih pemaaf, luwes, lebih mentolerir hal-hal yang bersifat duniawi. Namun seringkali kita denial dengan individu yang berbeda dengan kita. Kita tidak mau mentolerir hal-hal yang sebenarnya tidak mempengaruhi iman dan agama kita
Jangan mudah menjudge orang lain yang 'berbeda' preferensi sifatnya. Apalagi merasa hidupnya sudah paling sempurna, lalu denial dengan kekurangan. Kita cukup perlu mengakui, setiap sisi dari individu pasti punya kekurangan, termasuk diri sendiri
Berusahalah memahami orang lain, sebagaimana kita juga ingin dipahami. Namun jika orang lain memiliki batas toleransi yang sempit terhadap kita, ya itu bukan urusan kita
Semoga Allah memberikan kita hati yang luas; yang mudah lapang; yang mudah memaafkan; yang mau memahami orang lain; yang mau belajar melihat kesalahan diri; yang mudah berbaiksangka; yang melihat setiap masalah dari kacamata agama
Setiap manusia pernah berbuat salah, dan sebaik-baik dari hamba yang berbuat salah ialah bertaubat
Jakarta, 6 Juni 2023 | Pena Imaji
98 notes
·
View notes
Text
Ya Allah, jadikanlah aku seorang wanita yang tenang & kuat. Jadikanlah aku wanita yang pemaaf & mampu menghapuskan segala rasa dendam, iri & dengki.
8 notes
·
View notes
Text
" Hidup adalah perjalanan untuk belajar tanpa akhir. Kadang kita tak sengaja melukai, kadang pula kita terluka. semua orang pernah salah langkah, keliru dalam mengambil keputusan, atau gagal memahami sudut pandang orang lain.
Tapi hidup bukan tentang sempurna, melainkan tentang belajar, memaafkan, dan tumbuh. Teruslah rendah hati, jadilah pemaaf, dan jangan pernah berhenti untuk memperbaiki diri " :)
From [ Yourquotees Book ] (Quote for You)
#nasehatdiri
Clock tower, Tsim Sha Tsui, Hong Kong
6 notes
·
View notes
Text
Ternyata, segala kesalahan atau dosa besar yg sudah kita lakukan bisa Allah Ampuni ya. Maha Baik Allah atas segala kemurahan-Nya dan Kasih Sayang-Nya.
Jadi inget ayat ورحمتي ��سعة كل شيء
Bener bener nyata, Allah itu sangat suka diminta. Allah itu Dzat yg Maha Pemaaf dan Penyayang..
Aku ingin ke Mekkah berkeliling keliling ka'bah sambil Baca talbiyah dan wukuf di Arafah. Sambil melempar jumroh Ula wustha Aqabah. Sa'i sa'i dari Safa ke marwah.. Allah Maha Penyayang sayangnya tak terbilang, Allah sang Maha kasih tak pernah pilih kasih, Allah yg Maha Tahu tanpa diberitahu.. Allah Allah Laailaaha Illallah..🖤🤍🥺
9 notes
·
View notes
Text
Memaafkan dan menjadi pemaaf memang tak mudah. Ada beribu bahkan berjuta lintasan pikiran yang seringkali mencegah kita melakukannya.
Bahkan, rasanya, antara 'meminta maaf' dan 'memaafkan' jauh lebih sulit memaafkan. Tapi Allah dengan seluruh kebaikan dan kesempurnaan-Nya, adalah pemaaf terbaik.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Taqaballahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim
Mohon maaf atas seluruh salah dan khilaf, dan semoga tak mengulangi apa-apa yang pernah dimintakan maafnya.
Annisa Nurfitria Ariane
91 notes
·
View notes
Text
Apapun itu, jadilah sebaik-baik pemaaf untuk dirimu di masa lalu, juga sebaik-baik penerima atas takdir yang Allaah tetapkan untukmu di masa mendatang.
Selepas ini, semoga Allaah selalu memberi petunjuk dan pemahaman agama yang lurus, agar selamat melanjutkan perjalanan di bawah bimbingan dan kasih sayang-Nya.
30 Ramadhan 1444 H, seperempat abad sudah..
69 notes
·
View notes
Text
Barang kali rasa sakit itu lah yang membawa kita ke surganya. Entah disakiti orang lain, kecewa atau merasa dizholimi. Apakah ibadah kita cukup banyak untuk bisa mengantarkan kita menuju surga. Kendaraan yang tak kita inginkan itulah mungkin yang Allah persiapkan untuk kita. Terlihat tidak baik tapi sungguh baik. Barangkali ketika menjalaninya merasa terasing, kepayahan, dan tergontai. Tapi ujungnya jelas, surga yang meneduhkan.
Daripada memelihara dendam. Jalan memaafkan lebih menggiurkan. Banyak kebaikan bagi para pemaaf. Jadilah sagara atau bahkan samudra ampunan. Semoga kelak kau juga mendapatkannya disaat tak ada lagi yang bisa kau harapkan.
3 notes
·
View notes
Text
Kembali ke fitrah diri adalah bentuk dari kemerdekaan hati.
Mohon ampun pada Sang Pencipta diri ini.
Meminta maaf kepada diri sendiri sebelum memaafkan orang lain.
Dan meminta maaf pada orang lain, sebelum dia memintanya.
Tuhanmu memang Maha Pemaaf, tapi hambaNya enggak semua.
- Sastrasa
#quote#puisi#quotes#galau#inspirasi#sedih#bahagia#motivasi#senang#kasih#kisah#inovasi#cinta#sadar#sastra#rasa#kesadaran#sajak#syair#literasi#booktumblr
7 notes
·
View notes
Text
Setelah pada ribut dan dibiarkan,akhirnya tidur juga🥰
Daaaan penyesalan seorang ibu adalah ketika melihat anak-anaknya tidur pulas,
Makhluk lucu,mungil,menggemaskan,manja namun pemaaf ini sungguh luar biasa.
Pada kenyataanya kita orang dewasa kalah sama anak-anak,mereka pemaaf,namun orang dewasa sering pendendam.
Good night... 😴
2 notes
·
View notes
Text
Kamu tidak harus selalu jadi pemenang.
Tapi kamu harus belajar memiliki hati yang sebaik yang kamu mampu.
Dan kenyataannya.
Memiliki hati yang benar- benar bersih itu ternyata gak mudah. Harus diminta setiap hari ke Allah.
Hati yang berbahagia dengan segala pencapaian orang lain terutama orang-orang yang memulainya startnya sama dengan kita.
Hati yang tulus, hati yang mudah membantu orang lain tanpa pernah berfikir suatu saat dia akan melakukan hal baik juga kekita .
Hati yang tidak pelit.
Hati yang selalu ingin berbagi kepada orang lain, hati yang suka memberi kepada orang lain seperti bentuk materi. Tanpa mengharap balasan dari yang ia beri.
Hati yang pemaaf.
Hati yang selalu membuka pintu maaf pada hal-hal yang pernah menyakitinya.
Hati yang selalu berprasangka baik pada Allah.
Hati yang selalu menerima segala takdir dari Allah baik yang dia senangi maupun tidak.
3 notes
·
View notes
Text
Pernikahan yang baik dan bahagia dibangun oleh dua orang yang pemaaf
-Maman suherman
5 notes
·
View notes
Text
Menerima
Beberapa hari sebelum Ramadhan, hingga menjelang Idul Fitri kemarin, menjadi hari-hari yang begitu 'deep' buatku. Merefleksi banyak hal yang sudah terjadi dalam hidup
Berusaha menjadi pribadi yang pemaaf dan santai saat menghadapi apapun. Meminta banyak hal pada Allah; agar dikuatkan dan dimampukan; memohon jalan yang terbaik; memohon ampunan atas segala dosa dan lalai/tidak khusyu' dalam beribadah
Aku tidak habis pikir juga sih, kalau kita tidak diberi ujian di dunia ini, kayanya cuma sedikit waktu kita mengingat Allah, apalagi berdoa pada-Nya. Kalau mengandalkan diri sendiri ujungnya capek, karena kita tetap butuh kekuatan dari Allah
Maka dari itu, setiap kejadian selalu ada hikmahnya. Allah memberi banyak pengalaman setelah menikah, yang butuh banyak sisi untuk aku beradaptasi. Mulai dari diri sendiri, kebiasaan yang berubah, peran yang berubah, lingkungan yang berubah, sanak keluarga yang berubah, dan yang lainnya
Aku belajar, bahwa setelah menikah, ternyata tidak hanya menerima dua keluarga, melainkan juga orang-orang yang bersinggungan dengan kita—yang memiliki pembawaan masing-masing dari kehidupan mereka sebelumnya
Terjun ke masyarakat memang beda sekali dibandingkan saat jomblo dulu. Setiap daerah punya karakter dan kebiasaan masing-masing; setiap pendatang juga memiliki pembawaan dari keluarga/lingkungan asalnya
Kita akan menemukan fenomena karakter-karakter secara personal, yang beberapa tidak mudah kita terima. Namun, mau tidak mau kita harus menghadapinya
Kita perlu menerima yang tidak nyaman menjadi pengalaman. Kita juga perlu banyak mengalah; memahami bagaimana orang lain; lebih baik diam dan mengamati daripada berkomentar; juga selalu berusaha berbaiksangka. Sebab, semua yang terjadi tentu atas izin Allah
Terimakasih Ya Allah, atas jawaban dari pinta hamba-Mu, menjadikan sejejak perjalanan ini turut mendewasakan diri. Dengan menerima, membuat hati kita jauh lebih tenang—menerima hal-hal yang tidak menyenangkan menjadi pelajaran yang berharga untuk diri kita sendiri
Buntok, 26 April 2023 | Pena Imaji
59 notes
·
View notes