#paruhbaya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Hear Yourself : Satu Titik Tanggungjawab Sudah Selesai, Bisakah Ku Mulai Dan Ku Menangkan Titik Perjuangan Yang Sudah Bertahun-Tahun Ku Redam?
Ada hari di mana grand desain hidup siap untuk dirajut titik-titik realitanya. Ada gairah antusias yang tak dapat dibendung. Ada imajinasi-imajinasi keseharian yang akan penuh dengan energi ketertarikan dan adrenalin optimistik yang mewarnai pagi hari. Tak sabar-rasa yang menggebu untuk menuju hari esok, melewati seremoni penetupan masa studi strata-1 lalu terjun kedalam hiruk pikuk calon mahasiswa profesi dan berakhir dengan sumpah profesi. Setelah dokumen kenegaraan di tangan, rasanya sudah terbayang, begitu kerennya ID Card perusahaan gedung abu-abu itu! O, Pemilik Alam Semesta! Setelah mimpi untuk menjadi iconic masa depan dunia finance dikubur dalam-dalam. Antusias mimpi datang kembali.
Siapa yang sangka? Hari yang begitu cerah, angin sepoi yang menyapa teras hitam rumah, tiba-tiba dialog anak perempuan dengan cianta pertamanya, mengubah segala imajinasi-imajinasi antusias yang belum sempat diuraikan kepada dua orang terkasih di dunia yang begitu melelahkan. “Sehabis pindah tali mau apa, Mba? Mau sekolah profesi. Oke, pindah ke kota lumpia ya? Ke Universitas W? Terbelalak otak perempuan yang mimpi-mimpinya tiba-tiba dipertanyakan? Kenapa? Akreditasinya kan ga sebagus yang sekarang? Jawaban yang selalu sederhana tapi meluluh lantahkan egonya pun untuk kesekian kalinya. “Lebih deket, dari rumah kan cuma 45 menit. Nanti diantar, kapan pun mau pulang dijemput.” Dengan sigap otak perempuan kesayangan laki-laki paruhbaya itu : “Enggak, kalo pindah, akreditasinya ga sebagus yang sekarang, aku butuh akreditasi itu buat di ijazah.” Alasan realistis itu diterima. Lega rasanya. Namun, siapa sangka, penawaran kedua datang : “Ambil sekolah lagi ya, sehabis profesi, pengen rasanya warisan yang ditinggalkan adalah ilmu, bukan harta.” Terdiam. Perempuan itu, tidak dapat merasakan apapun yang mengusik pikiran, hati, jiwanya. Tidak ada pemahaman apapun yang dimengerti. Yang keluar dari mulutnya hanya beberapa pertanyaan : nanti mahal biayanya, nanti adek juga mau sekolah lanjut, nanti gak bisa disambi kerja, nanti ga cepet nikah nya, gimana? Lalu, setelah mulut nya berhenti terbuka, suara lirih mulai terdengar, kalo uangnya insyaAllah ada, engga usah kerja sambil kuliah, fokus aja belajar, kalo urusan nikah pasti sudah ada jodohnya. Jawaban singkat. Yang membuat ego itu hilang, “mungkin, ini bentuk birrul walidain sebelum prioritas taat itu berubah.” Bisikan yang yang ternyata tiba-tiba melenyapkan grand design antusias melalang buana dengan keasyikan dunia dewasa : gedung abu-abu, Cimahi.
2020. Awal tahun yang garis finish titik yang sebenarnya tidak diinginkan mulai terlihat. Namun siapa sangka, Pemilik Semesta berkata lain, 2020 justru titik baru untuk pendalaman diri yang tak pernah terbayangkan nalar. Perjalanan menemukan diri sendiri untuk menjadi utuh dengan kedamaian ternyata dimulai. Ketakutan akan hal yang belum dimulai selalu menghantui. Ketakutan yang tiba-tiba ada karena kejadian di luar kendali manusia seluruh semesta terjadi, pandemi. Bagaimana jika naskah tugas akhir itu tidak pernah menemui paragraf kesimpulan? Bagaimana jika keputusan dengan tandasan birrul walidain? Mau hidup dengan pekerjaan apa jika surat kelulusan tidak pernah terbit? 2020 awal, setelah bulan kelahiran datang, alam berfikir tidak pernah tenang, ketakutan skala 10 yang muncul disaat masih berdiri di titik 1 selalu membuat mata terjaga hingga pukul 12 siang tanpa tidur malam. Tahun yang rasanya ketakutan itu lebih mencekam, dan disaat paragraf ini ditulis tiba-tiba bentuk nyata dari keyakinan akan kuasa Pencipta dipertanyakan, jadi dulu di saat-saat yang terasa tiada lagi jalan, tidak ada kah keyakinan pada RabbMu? Lalu Bagaimana dengan sekarang? Kau rasa sudah berjuang untuk mimpi yang sedang membuat mu kepayahan? Merasa sudah kehabisan waktu? Padahal, surat kelulusan itu sudah datang di waktu yang tepat bukan? Tak punya apa-apa untuk di posisi yang kamu mau? Bukan kah sudah dibuka satu pintu dengan pintu-pintu kesempatan berikutnya untuk menjadikan langkah yang kau pikir kerdil itu menjadi untaian panjang? Betul kau tak bisa melakukan apa-apa. Betul kau tak akan mampu. Tapi Penguasa Siang dan Malam mampu. Apa yang kau rengekkan itu adalah hal remeh untukkNya, Bukan? Bukankah diri sendiri yang selalu menyebut bahwa semua berjalan pada orbit paling sempurna dari kacamata iman? Bukankah keajiban-keajaiban dari Dzat paling Penyayang sudah miliyaran kali dirasakan. GO AHEAD! KEEP GOING ON-JUST PRAY-TRUST IN.
Jika ternyata langkah yang sudah diuntai salah, bukankan akan selalu dibelokkan kepada titik yang paling sempurna? Bukankah, Dzat paling Penyayang telah mengurusmu dari segala kekurangan dan ketakutan hingga menjadi ketercukupkan dan ketenangan. Bukankan memang tugas mu adalah memerangi pikiran dan prasangka buruk? Hadiah terbesar, dari ketakutan dari ketidaklulusan sudah kau dapat, RabbMu terasa lebih dekat bukan? Hadiah manis, kini dirimu mengenal siapa yang selama ini menemani berperang, yaitu diri sendiri.
2 notes
·
View notes
Text
Hari ini aku menemukan berbagai orang dengan kesedihan masing2 mengikhlaskan orang yg dicintai pergi untuk selama2nya setelah bertahan beberapa hari di ICU.
Dengan rentan usia sangat muda 21 sampai 40 beberpaa orang meninggal akhir2 ini membuat ku merasa harus merefleksikan diri dan mengingat2 bahwa kematian bukan perkara tua kematian datang tidak ada yg tahu, jadi berbuat baik menjaga iman islam harus tetap menjadi pondasi utama karna tidak ada yg kekal di dunia ini.
aku yg menemui beberapa keluarga pasien ikut mengucap belasungkawa dan ikut merasakan bagaimana kesedihannya.
Ada anak remaja kisaran 15 thn menggandeng adik kecilnya yg mungkin 8 atau 9 tahun mengurus ibunya yg meninggal datang dengan raut wajah yg menahan tangis dengan terus memegang erat tangan adiknya sambil ku tanya "sakit apa dek ibunya?"
"Jatuh dari kamar mandi bu, tau2 engga sadar tapi ibu sering di rawat karna penyakit jantung"
Lalu aku menjelaskan tentang alur pengurusan jenazah. Tak lama anak itu pergi aku terbayang diriku kecil ketika di paksa terbangun dari tidur siangku karna harus lari ke wartel untuk menghubungi budhe2 ku selepas pulang dari wartel tiba2 rumah sudah penuh dengan tetangga dan aku kecil itu tidak tau harus mengekspresikan diri, seperti apa perkara kematian saja masih blm ku tau jelas apa itu.
Dan setelah itu adalagi 3 orang datang untuk mengurus administrasi kepulangan jenazah, seorang anak laki2 17 thnan seorang istri 40 thnan dan seorang ibu paruhbaya. Seorang ibu yg lemas di rangkul cucu dan anaknya. Ku jelaskan berbagai macam prosedurnya lalu aku menanyakan "maaf ibu siapanya pasien?"
"Saya istrinya mbak" sambil menahan air mata
"Bapak masih muda yah bu" saat itu aku melihat keterang usia 41 th (aku terbayang dengan bapakku yg meninggal di 42 th, dan aku melihat sosok ibuku ada di dalam diri ibu2 itu)
"Iyaa mbak, koma sudah dari 4 hari yg lalu tetapi sempat ada pergerakan kemarin eh malah meninggal hr ini"
Reflek tanganku bergerak ke ibu sambil mengelus tangannya "yg sabar yaa bu"
Aku melihat sosok kuat dari seorang wanita itu di saat hati sedang patah hancur dan mungkin tak tahu arah karna orang yg paling ia cintai dan paling di andalkan pergi selama2nya ia masih mampu memopoh mertuanya yg lemas karna kehilangan anaknya.
Dibelahan bumi manapun kebahagian selaras dengan kesedihan, aku belajar untuk memandang dari segala macam prespektif kehilangan memang bukan hal mudah untuk bangun dan menatap sekeliling rumahpun bukan hal mudah pasca kehilangan, jadi biarkan, biarkan ia dengan sendirinya selesai dengan kehilangan membuat ia belajar cara menguatkan diri sendiri, cara berjalan walau mengguanakan 1 kaki, tetap melangkah walau ada genangan. Selagi Allah masih memberikan nafas untuk manusia Allah tidak akan meninggalkan.
0 notes
Text
Pagi ini duduk berhadapan dengan:
Cimahi-Cikudapateuh
Perempuan muda, Cantik :)
Tidak ada kata pun tidak ada senyum
Cikudapateuh-Kiaracondong
Seorang Ibu, Paruhbaya
Tibatiba bilang:
"Neng, kemarin ada yg nanya sama ibu. Anak soleh teh yg kaya gimana?"
"Ibu teh bilang ya yang MAU MENDOAKAN ORANG TUANYA. :)"
"Sederhana, Neng!"
-Sabtu berkereta, Sabtu bercerita
1 note
·
View note
Text
Apa yang kamu lakukan ketika mengantuk ?
Pernah tidak, kamu tuh merasakan ngantuk yang ngannntuuukkkk banget. Sampai sampai mau melek aja syulit, tapi badan harus tetep aktivitas
Hari itu hari jumat, aku ada di atas motor. Dari kampus mau pulang. Posisi sekitar jam 12 malam.
Pulang selarut itu karna masih ngurusin perlengkapan dan sewa truck untuk kegiatan besok sabtu..
Dari kampus sampai raya darmo, masih aman. Meskipun kadang melek kadang merem.
Lalu aku ngerasa depan ku gelap, tapi badanku masih mengemudikan motor. Minggir ke kiri. Makin ke kiri. Dan akhirnya aku berhenti, dengan depan taman bungkul dengan posisi mata tertutup. Aku tuh kayak tidur, tapi bergerak badannya.
Gimana ya jelasinnya, kamu pernah seperti itu tidak ?
Oke lanjut
Dari berhenti dan tidur di atas motor tadi, tiba tiba aku bangun. Tidurnya kayaknya gak lama. Paling beberapa menit gitu. Lalu aku sadar "oke sa, mari pulang, ayo tidur enak di kasur"
Nah, sok ide banget aku, biar gak ngantuk, aku putar musik dari HP dan aku tancepin hp ku di sela sela antara helm dan kepala. Pas spekaer hp di telinga, biar melek sih ceritanya
Berhasil tidak cara itu ?
Yaaaaa berhasil, berhasil hanya sampai a.yani aja, hahah
Posisi di sekitar jalan a.yani
Kejadian sebelumnya terulang lagi
Mataku merem melek
Kayak sadar gak sadar gitu
Lalu aku , kayaknya, bener bener merem dengan posisi masih nyetir dan motornya jalan. Aku kerasa, kalau aku makin ke kiri, ke kiri, dan ke kiri. Lalu, BRAK
Ya, aku jatuh
Jatuhnya gak sendiri
Jatuhnya bareng sama bapak bapak paruhbaya yang jual jagung rebus yang jagungnya itu di taruh di belakang sepeda ontelnya
Jagungnya berserakan di jalan
Ersa, alhamdulillah dengkul aja yg lecet
Bapak penjual jagungnya, aman kok, hehe
Sepeda angin bapaknya, ban belakagnya udah gak bunder lagi
Hikmah dari cerita ini adalah
Gak usa sok ide speaker hp di tancepin ke telinga
Terima kasih
@kurniawangunadi @careerclass @bentangpustaka-blog
1 note
·
View note
Video
terlena oleh pria paruhbaya sewktu tugas ke bali
0 notes
Text
RINDU WANITA PARUH BAYA
Setiap pasangan biasanya memiliki tempat yang sering dikunjungi oleh mereka. Mereka terbiasa meramu cerita di tempat tersebut. Sehingga tidak heran jika tempat itu menjadi istimewa bagi keduanya.
Begitu halnya dengan cerita kali ini. Danau menjadi tempat yang begitu istimewa bagi seorang wanita paruh baya. Dahulu, ketika danau ini masih banyak airnya, ia sering duduk di atas telaga sambil bercerita tentang masa muda. Menghabiskan waktu sore bersama suaminya yang kini telah tiada.
Di sekekeling danau itu masih rimbun pepohonan. Tidak jauh berbeda dengan kondisi saat dahulu. Sama juga dengan rimbunnya kenangan mereka di tempat itu. Sampai-sampai semua kenangan langsung keluar dari persembunyian waktu saat ia berkunjung.
Dahulu, pernah mereka tunjuk seraya memperhatikan sepasang ikan berwarna jingga. Namun, kini sepasang ikan jingga tersebut nampaknya sudah mati. Lantas ia berkata, “boleh saja ikan itu, dan semua yang ada di tempat ini mati. Namun, kenangan kita tidak akan pernah ikut menjadi mati”
Meresapi segala cerita yang pernah tercipta membuat rindu merundung kalbu. Sesak rindu yang menyelimuti hatinya, memaksanya menitikan air mata. Pada saat itu, tangisnya terisak-isak, hingga tawa menjadi hal yang tidak mungkin bagi dirinya.
— Abdul Rahman Hanif 12 Agustus 2017 09.30
#rinduwanitaparuhbaya#rindu#wanita#paruhbaya#kangen#tulisan#telaga#danau#cerita#kenangan#asmara#tua#sepi#kesepian
1 note
·
View note
Text
Pertolongan Allah Tepat Waktu
Tadi di perjalanan, saya tidak sengaja melihat seorang lelaki paruhbaya bersama dengan istrinya yang sepertinya sedang kebingungan karena kendaraan yang ditungganya mogok. Lengkap dengan hasil kebun yang dibawanya.
Alhasil saya memutar balik laju kendaraan saya. Di tengah kebun yang cukup jauh dari perkampungan, saya mencoba untuk menghampirinya. "Bah, kenapa motornya?", lalu lelaki itu mejawab "Habis bensin kayanya dek".
"Mau di dorong jauh pisan" Ia menambahi. "Oh yaudah tunggu sebentar, biar saya carikan". "Jangan dek, abah ikut aja biar abah yang beli" ucapnya. Di tengah perjalanan si abah tidak berhenti-berhentinya bersyukur.
Sambil menepuk-nepuk pundak saya dia berkata "Alhamdulillah, pertolongan Allah lewatmu dek. Allah gerakin hati adek buat berhenti bantuin abah." Saya hanya mengangguk dan mengaminkan doa-doa baiknya untuk saya.
Sekembalinya melanjutkan perjalanan, saya merenungkan perkataan si abah. Iya juga ya, Allah yang gerakin saya buat berhenti. Saya membantunya karena Allah memberi saya kesempatan buat menyegerakan.
Coba kalau saya berangkat lebih awal, atau nanti-nanti saja. Saya pasti tidak bertemu dengan si abah. Tiba-tiba di sore itu saya mendadak ada keperluan, dan mengharuskan saya melewati jalan itu.
Benar kata si abah, Allah yang memberi pertolongan atas segala sesuatu. Dan Allah yang memberi kesempatan baik atas segala perkara. Apakah kita masih mau melewatkannya?
Bagaimana kalau ternyata doa-doa saya yang Allah kabulkan lebih cepat melalui si abah? Melalui kesempatan yang Allah berikan ketika membantunya. Astagfirullah, selama ini saya begitu sombong merasa bisa mencapai segalanya sendiri.
Padahal ada begitu banyak doa orang-orang yang membuat segalanya menjadi lebih mudah.
—ibnufir
182 notes
·
View notes
Text
Disatu sisi kadang aku merasa cinta itu setipis kertas. Manisnya cuma diawal aja, setelah beberapa tahun menjadi pasangan kayaknya yang manis-manis itu memudar seiring bertambahnya waktu dan usia. Romantisme yang dulu menggelora sekarang udah biasa aja. Kupikir karena udah lama hidup dengan orang itu, tiap hari ketemu dia, jadi semua yang terasa istimewa dulu rasanya sudah biasa aja.
Sampai waktu dimana aku mendapati atasanku ditempat kerja menerima panggilan telfon, karena aku sedang berbicara di mejanya jadi aku tak sengaja melihat nama di layar gawainya itu. Disana bertuliskan “istriku tercinta”. Amboyy sangat, aku terkejut saat pertama kali melihat. Reaksi pertamaku dalam hati “ternyata bapak ini romantisnya ga luntur dimakan usia. masih ada ya yang masih romantis diumur segini” terus aku senyum-senyum sendiri jadinya, hahaha.
Tapi gak hanya itu, aku lupa kapan tapi ketika itu aku lagi lembur dan sibuk-sibuknya, aku yg dari awal menghindari untuk bertukar kontak dengan atasanku itu akhirnya terpaksa menghubungi dia karena urgent urusan kerjaan. Dan saat menyimpan nomornya aku ga sengaja melihat info whatsappnya bertuliskan “I ❤️ U my lovely wife (nama istrinya)” dan aku kaget hahaha, entah aku yang emang ga pernah lihat paruhbaya yang romantis begitu atau aku yang emang ga romantis jadi mungkin bagi kalian aku terkesan lebay, wkwk.
Wajar kaget, secara orang tuaku ga begitu. Dan orang-orang yang seumuran atasanku itu belum pernah kudapati begitu. Atau bisa dibilang aku dikeliling orang-orang yang ga romantis. Kupikir hal-hal manis gitu cuma ada di film-film dan video-video tiktok. Lalu spontan mikir “kira-kira kalau aku udah seumur bapak ini, suamiku bakal tetap romantis seperti bapak ini ga ya? Aku dan suamiku nanti bakal bisa tetap so sweet meskipun udah tua renta ga ya? Hahahaha”
28 notes
·
View notes
Text
(24.) Si kucing Delta dan Seorang Wanita Paruhbaya
Delta, Si kucing bengal ketakutan agaknya.
Dalam lamunan aku melihat ia dimarahi,
Oleh seorang wanita paruhbaya yang mendekatinya.
Katanya, "jangan sakiti! Jangan pernah sakiti!"
Sembari memukul delta pelan.
Aku pun sekarang berdiri disampingnya.
Mencoba membantu seseorang untuk berpikir.
Harapannya adalah "Jangan pernah patah, lagi!"
Untuk melihat sudut pandang lain yang mungkin akan sedikit keras baginya
Namun semoga kata kataku yang selalu serampangan ini
membantunya bertahan hidup
Tak ada yang ingin patah hati,
Pun sama denganku.
Maka dari itu aku akan terus menemuinya.
Sembari sesekali mengingatkan diri sendiri, menguatkan diri sendiri dan mencari jawaban jawaban atas masalah masalah sendiri.
Remindernya adalah tentang apa aku yakin dan siap menjadi seseorang yang minimal sama cintanya dengan orang tuanya?
Apa kau pun sekarang juga sama siapnya? dengan keterbatasan yang ada?
Apa kau siap dengan permintaan yang mungkin ia minta darimu sementara mustahil bagimu?
Apa kau siap dengan urusan lain selain "kepemilikan?"
Seberapa jauh ilmu nahkoda mu?
Apa kau akan bertahan disaat kamu hancur sehancur hancurnya?
Kau tau masih ada hidup setelah kematian
Apa kau siap dengan pertanyaannya.
Tentang wanita yang kau pilih,
Tentang seseorang yang menjadi tanggungjawabmu?
Apakah sekarang ia akan ke Surga atau Neraka
Apa kau siap?? Seberapa siapkah?
Tak main main, kau akan sangat bersalah dan menderita jika melihat ia terbakar dalam jurang api neraka jika kau salah.
Delta, si kucing bengal selalu ada dalam kepalaku
Bersama beberapa kucing kucing lain
Ia selalu bertanya padaku tiap waktu
Tentang segala hal
Dan sekarang, ia dimarahi oleh seseorang yang mungkin kau akan mengenalinya jika kau bertemu.
Atau mungkin malah akan meledakkan tangismu
Ini adalah kata kata untukmu
Si kucing Delta menyampaikan kepadamu
Pesan dari seorang yang disebut Ibu
"Nak, jangan terlalu banyak maen, mulailah belajar dengan serius, kalau ada yang kurang paham bertanyalah kepada Ayah.
Nak, Jangan terlalu boros, menabunglah sebanyak yang kau bisa. karena itu penting kedepannya
Nak, Jangan terlalu menyimpan kecewamu sendiri
Berbagilah kepada Allah yang pertama kemudian baru orang yang kau percayai agar beban hatimu berkurang
Terakhir,
Nak jodoh itu harus kau upayakan
Jangan pernah menunggu kedatangannya, jemputlah! sudah waktunya untukmu... aku gak sabar melihat cucuku dari sini
Kalaupun jodoh masih belum datang juga, tenanglah. Jodoh itu nggak akan kemana.
Jodoh itu nggak akan kemana.
Ibu doakan dari sini.
Sering sering doakan ibu dan kamu akan merasakan doa doa ibu selalu mengalir kepadamu, memeluk hatimu
Meskipun raga ibu sudah tak terlihat olehmu
Namun ibu selalu didekatmu, melihatmu, memelukmu dengan perasaan kangen dan rasa ingin jumpa.
Nantinya kalau ada jangan lupa kenalkan ke ibu, Ya?
Ibu penasaran ingin tau
Nak, ingin sekali melihat keluarga kecilmu dari atas sini
Ingin melihat kedewasaanmu mengatasi problema keluarga kecilmu seperti ayahmu semasa kita muda dulu.
Nak, aku pun sangat ingat bagaimana kecilmu dahulu, dan aku selalu berdoa kepada Allah agar dirimu selalu bahagia dimanapun dirimu berada."
2 notes
·
View notes
Photo
Warren Buffet, salah satu milyarder terkaya dunia pernah berkata “Membeli barang yang tidak kita butuhkan secara tiba-tiba akan membuat kita harus menjual barang yang kita butuhkan.” Jadi, perhatikan kondisi emosional kamu sebelum berbelanja dan pastikan kamu tidak hanya berbelanja demi merasa bahagia saja. Lebih baik, sebelum membelanjakan uang kita, pikirkan dulu selama 2-3 hari untuk memutuskan apakah kita benar-benar membutuhkannya. 💗 #Fradhyt_Fahrenheit_Adhyatman berkarir di salah satu start up decacorn terbesar di Asia dan berpengalaman di lebih dari sembilan top advertising agency sebagai Creative Director dan Head Creative Content. Setidaknya lebih dari 10 tahun telah bekerjasama untuk menyusun strategi kreatif bersama ratusan para brand/marketing director di Indonesia. 🎥 Hingga kini telah berpengalaman menangani konten lebih 100 brand dan lebih dari 700 iklan komersial di televisi dengan 100's top selebriti serta RIBUAN konten media sosial serta berbagai BTL. 🎥 Pernah berkarir sebagai aktor dan acting coach untuk ratusan iklan TV, fradhyt juga dikenal sebagai penulis telah menghasilkan novel-novel bestseller bergenre lifestyle cosmopolitan seperti sequel novel Beauty For Sale, Beauty For Killing, dan Beauty For Power and Revenge, serta Memoirs of G. #ianfahrenheit #fradhytfahrenheit #fradhytadhyatman #fradhyt_beyond40_lifestyle #fitbeyond40 #afterage40 #matureguys #gymlife #gymmotivation #richpeople #motivationforlife #healthylifestyle #sukses #goodfood #christmas #familylife #tuabahagia #pensiun #life4life #microbloggerindonesia #pebisnissukses #penyakit #asuransipendidikan #umur40tahun #awetmuda #ahlak #paruhbaya (at Pondok Indah Jakarta Selatan) https://www.instagram.com/p/CJJEepsHlsX/?igshid=1nqri775y98n2
#fradhyt_fahrenheit_adhyatman#ianfahrenheit#fradhytfahrenheit#fradhytadhyatman#fradhyt_beyond40_lifestyle#fitbeyond40#afterage40#matureguys#gymlife#gymmotivation#richpeople#motivationforlife#healthylifestyle#sukses#goodfood#christmas#familylife#tuabahagia#pensiun#life4life#microbloggerindonesia#pebisnissukses#penyakit#asuransipendidikan#umur40tahun#awetmuda#ahlak#paruhbaya
1 note
·
View note
Text
Wanita paruhbaya
Senyum sengit melihat kau bahagia
Biru di dinding tetap menyala
Aku tersipu tanpa jeda
1 note
·
View note
Text
AKANKAN RUMAH YANG UTUH MENJADI MILIKKU?-Baru ku tahu, Diam itu karena luka yang berpijar.
Viola, akan terus terus dikenal sebagai siswi teladan. Siswi yang mudah bergaul dan mampu menjuarai berbagai macam perlombaan. Bahkan ketika aku baru masuk sekolah menengah pertama di bulan keempat, aku sudah mendapatkan beasiswa pemerintah hingga aku lulus dari SMP N 1 Surakarta. Semenjak aku membawa pulang piala lomba pidato bahasa asing, aku menjadi pusat perhatian para guru. Mereka begitu menyayangiku. Menganggap aku sebagai anak mereka. Setiap aku ditanya, kemana kedua orang tua ku, aku selalu menjawab mereka bekerja diluar pulau dan aku tinggal bersama nenek dan kakek. Namun, setelah kakek dan nenekku tiada, aku tinggal bersama tetanggaku, Bu Nur. Bu Nur pun tidak pernah bercerita banyak tentang sejarah hidupku kepada guru-guruku di sekolah. Beliau mengerti bahwa itu melukaiku.
Bu Nur, wanita paruhbaya yang harus kehilangan suaminya hampir bersamaan dengan aku kehilangan nenek dan kakekku. Mereka belum mempunyai anak. Kala itu usia pernikahan Bu Nur dengan suaminya baru lima tahun. Ayahku, pergi merantau ke negeri orang, menitipkanku ke Bu Nur. Sejak saat itu, Bu Nur adalah tempat aku pulang. Bu Nur menyayangiku, memperlakukan aku dengan baik. Namun, pelukannya tidak pernah mampu menggantikan hangatnya pelukkan kakek nenekku.
Masa remajaku hingga aku menginjak masa putih abu-abu, aku habiskan untuk membaca buku bacaan di sekolah. Semua itu aku lakukan agar aku terus mendapat beasiswa sehingga aku tak memberatkan Bu Nur untuk biaya pendidikan. Aku pulang ketika hari sudah menuju sore, membantu Bu Nur menyelesaikan pekerjaan rumah hingga tak sempat aku bermain selayaknya teman seusiaku. Dikala teman-teman ku mulai asyik mengenal cinta, aku sibuk memutar otak bagaimana aku bisa melanjutkan kuliahku . Hal itu sudah aku fikirkan disaat aku baru mengijak semester pertama di SMA. Tidak boleh ada kata menyerah dalam hidupku. Aku harus terus hidup, agar aku bisa menemui Ayah dan Mamahku.
Setelah masa kelulusan sekolah datang, Bu Nur memberiku satu kotak berisikan beberapa kertas. Beliau berkata padaku, bahwa kotak itu adalah jawaban dari semua pertanyaan tentang keberadaan mamahku. Sebelum Bu Nur meninggalkan kamar ku, Beliau mengatakan bahwa aku harus mengambil keputusan besar dalam waktu dekat. Keputusanku yang akan membawaku pada pertemuan dengan wanita yang melahirkanku. Aku hanya terdiam. Aku tak mengerti. Dari mana aku harus memahami.
Di dalam kotak itu ada beberapa surat, surat antara ayah dan mamah. Ada beberapa foto. Diantaranya ada foto ayah dan wanita yang mirip denganku. Salah satu suratnya berisi kata-kata yang membuatku bergemetar.
“Aku harus pergi. Aku titip Viola. Jadikan dia wanita cerdas, wanita kuat, wanita periang. Aku harus pergi. Cinta dihatiku bukan kamu. Aku tak bisa berbohong bahwa ada laki-laki lain yang aku cintai. Jangan cari aku. Jangan ceritakan kepada Viola bahwa aku pergi meninggalkanmu karena lelaki lain. Aku tak Ingin dia membenciku.”
Setelah membaca surat itu aku menjadi paham mengapa selama ini Ayah hanya terdiam membisu jika aku bertanya tentang Mamah.
@careerclass_id
@langitlangit.yk
@bentangpustaka-blog
0 notes
Text
Perjalanan (Bagian 3)
Perjalanan nyatanya tidak semenakutkan itu. Tidak selamanya perjalanan penuh kesialan atau duka. Ada hal-hal sederhana yang membuat bersyukur. Seperti halnya pengalaman perempuan pada cerita sebelumnya.
Ia merasa bahagia ketika perjalanan menuju ke kota yang belum pernah dikunjungi. Baginya perjalanan tersebut akan menambah ceritanya. Ia senang bisa menikmati perjalanan dari pilihannya sendiri. Perempuan itu bersyukur masih selamat meskipun mengalami berbagai musibah.
Hal menyenangkan dari sebuah perjalanan adalah bertemu orang baru. Suatu hari, perempuan itu mengunjungi rumah saudaranya yang tinggal di Surabaya. Ia merasa lapar ketika jam telah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun, tidak ada apapun di meja makan. Ia pun memutuskan membeli makan di dekat situ. Perempuan itu memilih untuk membeli mie rebus dan segelas teh panas.
Pedagang mie rebus tersebut adalah seorang ibu paruhbaya. Ibu itu berjualan sendiri. Selesai makan, ia membuka obrolan dengan penjual mie rebus. “Wah, Bu. Sepertinya jualannya laris, ya. Jam segini jualannya sudah tinggal sedikit”, ucapnya. Pedagang itu tersenyum dan mengatakan, “Ya, mbak. Alhamdulillah. Rejekinya ada saja.”
Perbincangannya berlanjut. Ibu itu mencerikan tentang keluarganya. Suaminya sedang sakit. Anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di Samarinda. Anaknya jarang pulang karena tidak memiliki biaya. Anaknya juga seorang pedagang. Ibu itu pun sedang terlilit utang. Ibu tersebut berusaha tegar meskipun matanya berkaca-kaca.
Ia berusaha memahami keadaan pedagang itu. Ia bersyukur lahir dari keluarga yang cukup. Tidak merasakan kekurangan. Cerita itu hanya salah satunya saja. Ada kalanya ia hanya fokus pada musibah-musibah yang menimpanya. Padahal ada banyak nikmat yang dapat ia syukuri.
0 notes
Video
youtube
Ini Dia Yang Bisa Bikin Ambyar Wanita Paruhbaya
0 notes
Text
Telah ditemukan Seorang Mayat Wanita Paruhbaya Tewas Tertabrak Kereta Api (KA)
Telah ditemukan Seorang Mayat Wanita Paruhbaya Tewas Tertabrak Kereta Api (KA)
Banyuwangi, detik1.com – Sungguh memilukan Peristiwa yang di alami Seorang wanita tersebut tadi Pagi antara bagian kepala dengan anggota badan yang lain terpisah belah dan tanganpun putus. Kejadia Naas tersebut terjadi di Kelurahan boyolangu, kecamatan giri, kabupaten Banyuwangi, sekiranya Pukul 07.00 Wib, Rabu (23/3/2022), di gegerkan Dengan Penemuan seorang mayat berjenis kelamin Perempuan,…
View On WordPress
0 notes
Text
Polda Sumbar Pidanakan Penjual Miras Tak Berizin
Polda Sumbar Pidanakan Penjual Miras Tak Berizin
INGATLAH – Proses hukum oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) terhadap seorang pria paruhbaya asal Kota bukittinggi yang diduga penjual minuman keras (miras) terus berlanjut. Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto yang mengatakan miras yang dijual beralkohol dan tanpa izin. “Pelaku berinisial R usia 44 tahun warga Kelurahan Tarok Kecamatan…
View On WordPress
0 notes