#oetara

[jakartafood]

#Repost @eatsss.yummy ・・・ Original Granola (60K) served with fruits and low fat yogurt. Yogurt and granola can be ideal choices for breakfasts or snacks. A topping of banana and low fat yogurt make this original granola bowl a great choice for a breakfast or a tasty snack. Together, these foods are a healthy combination to include in your diet as long as you consume them in moderation and select nutritious varieties 👌🏻 ••• 📌 Oetara Jl. Pluit Karang Barat Blok G6 No 25A, Pluit, Penjaringan - Jakarta Urara . . . . . #eatsssyummy #oetara #oetaracoffee #originalgranola #granola #jktfoodbang #doyanmakan #foodporn #foodies #foodies #foodgasm #jakartafoodbang #jajanterus #yummy #nomnom #jktfooddestination #jktinfo #kulinerjabodetabek #jakartafood #jfoodians (at Oetara)

[kimchi-noodles]

[Lyrics] Miyake Yuuki - EP-1 - Track 2: Ukiyo Dillinger Days

Note: “Dillinger Days” is the time of the reign of “America’s Most Wanted” gangster John Dillinger during the Great Depression 

Listen to the song on Spotify here.

Translation of track 3 (The Secret Theme) here.

Romaji and English lyrics under the cut!

Romaji:

Watashi o amu subete no koto kara no mi o tokihanatsu hi ga kita Yousha wa iranai, musekinin na kotoba wa nagurikaeshite Kimi to mirai majiwaranu to shiri hakisuteta kotoba ga uso demo Kizuguchi ga itamu no wa itsumo to onaji seimei katsudou

Mayday Yasuppoi kotoba mo wasureteru kurai kudoku no fukami ni hamatteru

Itsumo dare no tasuke mo iranai hazu no watashi no kokoro ga ugoiteru… Uso ja nai (Uso mitai) Youki na tsura shite fukou o urimono ni shita sekai o katamuku no wa kitto atatakai kokoro

Ikisaki o miteru dake datta, kita michi o ki ni shita koto wa nai Ushiro yubi sasareta to shite mo mienai Sore de yokatta Ikisaki o miteta dake na no ni kita michi ni shibarareru boku o waraeba ii Furidashi wa kyou mo amakunai, sore de mo iinda

Closer, sono mi o sasagete Boku no owari wa mieteru Tadashii koto o shite

Wakare no kuchizuke oetara nani mo iu na yo Namida wa fukaku kabutta boushi ni kakushite Wake mo wakaranai hodo shiawase datta koro wo Tada omoidashite shimatte ashi o tomete shimatta

Asu o nozonde nige dashitanda Catch me if you can Shiawase na ima ni kimi o nokoshite “BYE”

Ikite iru, nande kana? Iya ni natte mo kyou wa tsuzuite iru Akarui mirai wa tokku ni mienaku natta ga Kanpeki na kyou mo itsuka ozomashii tei no yabai hi da to kizukitai Kodoku ga namida o karasu mae ni

Iin ja nai? Te aka de yogoreta kotoba ga boku o sukutte mo waraeru you na mirai… warukunai Ano ko ni mirareru kara tte dare ka no you ni narou to ka kangaeteta no mo natsukashii

Aosa yo eien ni BYE BYE BLACKBIRD

English:

The day has come for me to free myself from everything that restrains me No need for mercy; if someone tells you careless words, strike back Knowing that I won’t cross paths with you from now on, Even if those words you spat out were lies, The fact that these wounds hurt doesn’t make it that different from how it has always been

Mayday I got stuck to the depth of loneliness that I’ve already forgotten about shallow words

I wasn’t supposed to ask for anybody to save me every time, and yet my heart’s been moved… This isn’t a joke (But it looks like it is) Whoever surrendered to the world that sold off unhappiness with a lively face is surely a kind soul

I only had my eyes on my destination, I’ve never cared about what happens on the way Even if you stab my back, I won’t be able to see it It was fine that way

You can laugh at me now for getting entangled with my current path Even if I only had my eyes on my destination Today’s draw wasn’t generous either, but that’s also fine with me

Closer, offer yourself to me The end of me is in sight So do what’s right

Don’t say a word once we’ve done our farewell kiss Hide your tears under that huge hat of yours I suddenly recall that time when I was blindly happy So I end up stopping these feet from moving

I escaped, wishing for tomorrow Catch me if you can Sparing you in these blissful times, I say “BYE”

I’m alive, but how come? Even if I don’t want it to, today goes on by I don’t really see a bright future ahead But I want to prove that this so-called perfect day was actually a disgustingly bad day Before my loneliness dries these tears

Isn’t it nice? A future where I can laugh even if I was saved by words dirtied by your fingers… That’s not so bad The feeling of acting like someone else just because she’s looking at you also takes me back

The youth forever sings, *“Bye bye, blackbird”

Translation notes: *“Bye Bye Blackbird” is a song in 1926 that got popular due to its message of optimism during the Great Depression, where the “blackbird” is a symbolism of a “dark period that the narrator wants to move on from.”

[kimonobeat]

the brilliant green Lyrics: Day after day

English translation and romanization below the cut.

ENGLISH

I've been hurt countless times and yet I’m still gonna go Holding back nausea so bitter it almost burns

“I’m gonna try to live life another way starting today.” I think I’ll end up feeling better once I leave this place And finish summing up the thoughts piling up in my heart Or at least, I hope so

Day after day my head in blue I speak so lowly of myself because depression’s seized my mind Day after day, I realize that a lot of times, it can’t be helped But sighs still fill my heart

I’m confused no matter how many years go by And the answers I slap together look so stupid I wanna speak the truth instead of stretching I wanna quit making excuses too

Day after day my head in blue I get nervous sometimes too But every now and then, I dream about the future Day after day, I know I can worry all I want About things that’re bound to happen, and it’ll all be the same anyway

I know that

ROMAJI

nandomo kizutsuki soredemo mada ikou moeru you na nigai hakike wo osaete

“tonikaku kyou kara hoka no ikikata wo.” koko wo hanare kokoro ni tsumoru kangae wo matome-oetara nantonaku ki ga sumu to omou wa hon no kitai dakedo

Day after day my head in blue hikutsu ni naru no wa yuuutsu ga kokoro wo toraete’ru kara Day after day ironna toki ga aru koto wa shikata nai to shimetemo tameiki ga mune ni tsumaru kedo

nannen tattemo tomadou koto bakari maniawase no kotae wa itsumo bakagete’ru kojitsuk janaku hontou no hatsugen wo shitai wa iiwake mo yametai

Day after day my head in blue fuan mo aru kedo tokidoki, mirai wo yume mite iru wa Day after day kanarazu meguru dekigoto ni donna ni nayande itemo onaji sore wa shitte’ru wa

sore wa shitte’ru wa

[bintang-oetara]

Surat pertamaku untuk bintang.

Hari ini. Seperti biasa, aku bersama sepi. Angin malam menerpa pori-pori wajahku dengan dinginnya. Seakan menyuruhku masuk ke dalam rumah. Atau justru mengajakku berbicara tentang peliknya kehidupan. Aku ingin bicara pada angin, yang sudah berkelana mengelilingi berbagai sudut bumi. Ingin kudengar cerita-cerita perihal dunia kepadanya. Tapi sayang, bahasanya tak kupahami.

Bulan malam bertengger gagah di atas sana. Aku iri padanya karena bisa melihat semesta tanpa perlu ke sana kemari.

Yah. Saat ini hanya kamu yang bisa diajak berbagi pemikiran. Komunikasi satu arah ini sungguh menyenangkan.

Pagi tadi salah satu kawanku bertanya "Menurutmu bagaimana cara menjadi manusia?" Aku terkekeh mendengar pertanyaannya itu. Tapi aku harus menjawab sebaik mungkin bukan agar kawanku ini puas.

Aku jawab, "Menurutku dengan cara memanusiakan manusia. Banyak makhluk hidup yang tidak diberi kemampun untuk menghargai sesamanya, kecuali manusia. Karena manusia memiliki insting untuk membedakan baik buruk, benar salah. Walau kadang indikator setiap orang berbeda-beda. Banyak manusia lupa cara untuk berhadapan dengan sesamanya dalam berbagai komunitas kehidupan."

Dia menganggukkan kepalanya. Aku tidak tau apakah dia benar-benar mengerti atau hanya sekadar untuk mengakhiri ocehanku.

Lalu malam ini aku teringat kembali perkataanku itu. Apakah aku sudah menjadi manusia menurut versiku? Kita tidak akan pernah tau karena manusia sulit untuk menilai diri sendiri.

Bintang, aku harap kamu selalu mengingat setiap detail ceritaku.

Selamat malam, bintang.

20-08-2019

oetara

[merisaseana-blog]

Astana Oetara Solo, Makam Mangkunegara VI yang Kerap Jadi Lokasi Tirakat

Merisa Seana Astana Oetara Solo, Makam Mangkunegara VI yang Kerap Jadi Lokasi Tirakat Artikel Baru Nih Artikel Tentang Astana Oetara Solo, Makam Mangkunegara VI yang Kerap Jadi Lokasi Tirakat Pencarian Artikel Tentang Berita Astana Oetara Solo, Makam Mangkunegara VI yang Kerap Jadi Lokasi Tirakat Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Astana Oetara Solo, Makam Mangkunegara VI yang Kerap Jadi Lokasi Tirakat Salah satu tempat bersejarah di kawasan Solo bagian Utara yakni Astana Oetara Surakarta. http://www.unikbaca.com

[bintangoetara-blog]

Mengingatimu

Lampu tengah rumah telah padam. Menyisakan aku sendiri dalam kamar yang gelap. Sekelilingku memang gulita, tapi imajiku berkelana liar dalam beragam ranah warna.

Aku mengingati kamu saat ini.

Meminta maaf sudah kulakukan. Namun, pintu ampunanmu kau kunci rapat-rapat. Tiadakah kau merasa malu? Bahkan Tuhan saja Maha Pengampun kepada hamba-Nya yang berlumur dosa?

Kamu benar. Aku yang mengakhiri ini semua. Salahku. Semua memang salahku. Kau bahkan tak pernah bertanya mengapa aku menjadi seperti ini. Kabarku tak sudi engkau ketahui. Senyumku pun bagimu hanya sensasi. Jujur, aku tak mau ini berakhir. Rasaku masih padamu, dan akan selalu begitu.

Mungkin kamu tidak sadar akan setiap jengkal rindu yang aku terbangkan dalam setiap malam. Tak akan faham bagaimana rasa ini menancap begitu dalam. Karena ini rasaku padamu. Bukan sebaliknya. Kau tidak akan mengerti. Karena semua hal selalu kau timang dengan logika cerdasmu. Tapi sayang, ini perkara hati. Sampai kapanpun, kau takkan memahami.

Lelah bukan satu-satunya alasanku pergi. Banyak bukti nyata yang tanpa sadar kau beri padaku. Bukti bahwa aku hanyalah pelipur laramu. Aku bukan siapa-siapa bagimu, kira-kira begitulah maksudmu. Kerikil air mata tak jarang menghujani pipi-pipiku dalam hening. Menghunjam perih ke hati, untuk membangunkanku bahwa hati seharusnya lari dari derita pahit yang selalu kau beri.

Salahkah jika aku memilih minggat untuk pulihkan hati yang sekarat? Dulu saat aku mengatakan untuk berhenti tinggal, kau seharusnya menitipkan rindu kepada setiap serpihan-serpihan hatiku agar aku berhenti melangkah dan kembali. Sayang, ini hanya anggapan semu.

Salahkah aku untuk kembali sekarang? Setiap orang punya kesempatan kedua kan? Aku pergi bukan karena ingin melainkan harus. Untuk membentuk lagi pondasi-pondasi yang pernah kau robohkan. Kau tak memberiku kesempatan kedua. Justru, kau sangat membenciku. Kita aneh bukan? Kenapa aku tidak bisa satu persenpun untuk membencimu? Kenapa?

Angin berhembus di sudut-sudut rambutku. Membuat poniku sedikit berantakan. Kamar yang hening sedikit bersuara. Mencoba menina bobokanku dalam kerlipan malam. Selamat malam aksara.

bintang oetara [18|VII|2018]

[rumahpuspa-blog]

Mochammed Nur Fahroji Silaturahim Wilayah Oetara . Hallo bunda-bunda sahabat Rumah Puspa, sudah menjelang weekend, buat yang sudah reservasi sampai bertemu besok yah di Kelas Persalinan Nyaman. . 📆 : Sabtu, 31 Maret 2018. 🕙 : 09.30 WIB s/d selesai. 🏩 : Studio Rumah Puspa. Oh iya masih ada seat lowong nih, segera daftar aja yah biar langsung gabung. Apa aja sih yang akan kita bahas di kelas ini?. . 1. Apa itu kehamilan?. 2. Proses terjadinya kehamilan. 3. Perubahan fisiologi kehamilan. 4. Proses persalinan. 5. Accupresure induksi alami. 6. Couple yoga. 7. belajar berkomunikasi dengan janin melalui Hypnobirthing. . So tunggu apa lagi.... Reservasi bisa langsung chat via Waa admin di 087882618808. . Salam Rumah Puspa. . 😍😍😍😍. .. . #gentlebirth #persalinanalami #persalinannyaman #prenatalyoga #birthplanning #momscare #momslife #happymommy #rumahpuspa #pijatlaktasi #pijatbayi #pascabersalinbekasi #pascalahir #PascaNatal (di Rumah Puspa Home Care Treatment)

[ivykawihardjakusnady]

with Fransisca at Oetara – View on Path.

[babarizal]

at Oetara – View on Path.

[silvenpang]

At Oetara

At Oetara with Cindy and Benardo – See on Path.

[widurijulian]

"IF YOU ARE ALWAYS TRYING TO BE NORMAL YOU WILL NEVER KNOW HOW AMAZING YOU CAN BE."💃💃👏 . . . . . . . . 📷 by :@silvianaindriyani #throwback (at Astana Oetara Nayu Solo)

[bintang-oetara]

Mengingatimu

Lampu tengah rumah telah padam. Menyisakan aku sendiri dalam kamar yang gelap. Sekelilingku memang gulita, tapi imajiku berkelana liar dalam beragam ranah warna.

Aku mengingati kamu saat ini.

Meminta maaf sudah kulakukan. Namun, pintu ampunanmu kau kunci rapat-rapat. Tiadakah kau merasa malu? Bahkan Tuhan saja Maha Pengampun kepada hamba-Nya yang berlumur dosa?

Kamu benar. Aku yang mengakhiri ini semua. Salahku. Semua memang salahku. Kau bahkan tak pernah bertanya mengapa aku menjadi seperti ini. Kabarku tak sudi engkau ketahui. Senyumku pun bagimu hanya sensasi. Jujur, aku tak mau ini berakhir. Rasaku masih padamu, dan akan selalu begitu.

Mungkin kamu tidak sadar akan setiap jengkal rindu yang aku terbangkan dalam setiap malam. Tak akan faham bagaimana rasa ini menancap begitu dalam. Karena ini rasaku padamu. Bukan sebaliknya. Kau tidak akan mengerti. Karena semua hal selalu kau timang dengan logika cerdasmu. Tapi sayang, ini perkara hati. Sampai kapanpun, kau takkan memahami.

Lelah bukan satu-satunya alasanku pergi. Banyak bukti nyata yang tanpa sadar kau beri padaku. Bukti bahwa aku hanyalah pelipur laramu. Aku bukan siapa-siapa bagimu, kira-kira begitulah maksudmu. Kerikil air mata tak jarang menghujani pipi-pipiku dalam hening. Menghunjam perih ke hati, untuk membangunkanku bahwa hati seharusnya lari dari derita pahit yang selalu kau beri.

Salahkah jika aku memilih minggat untuk pulihkan hati yang sekarat? Dulu saat aku mengatakan untuk berhenti tinggal, kau seharusnya menitipkan rindu kepada setiap serpihan-serpihan hatiku agar aku berhenti melangkah dan kembali. Sayang, ini hanya anggapan semu.

Salahkah aku untuk kembali sekarang? Setiap orang punya kesempatan kedua kan? Aku pergi bukan karena ingin melainkan harus. Untuk membentuk lagi pondasi-pondasi yang pernah kau robohkan. Kau tak memberiku kesempatan kedua. Justru, kau sangat membenciku. Kita aneh bukan? Kenapa aku tidak bisa satu persenpun untuk membencimu? Kenapa?

Angin berhembus di sudut-sudut rambutku. Membuat poniku sedikit berantakan. Kamar yang hening sedikit bersuara. Mencoba menina bobokanku dalam kerlipan malam. Selamat malam aksara.

bintang oetara [18|VII|2018]