#novelcintasubuh
Explore tagged Tumblr posts
Text
Cinta Subuh
Ini bukan perihal cinta yang datang di waktu subuh, atau cinta yang datang di waktu fajar. Dimana sebagian orang bangun dan sebagian orang mulai beristirahat.
Ini perihal judul buku karya kak Alii Farighi. Hadiah kecil yang aku berikan pada seseorang karena kepribadiannya yang unik. Diawali dengan pertemuan mata yang tidak sengaja tertuju padanya. Di awal, aku merasa dia aneh. Tapi karena rasa penasaran. Yang selanjutnya membuatku mencari tau siapa dia sebenarnya.
“Instagram”, itu awal ku mengetahui namanya, padahal dia memiliki nama panggilan yang tidak sama dengan nama aslinya. Jangan bertanya bagaimana aku mengetahuinya wkwk.
Tidak peduli pada lingkungan, tapi sangat peduli pada teman-teman. Tidak perlu mencampuri urusan orang lain, tapi cukup menghibur banyak orang. Dia sederhana, dan menginpirasi. Ketertarikannya menulis cerita dan mencintai art, membuat saya ingin mengenalnya.
Cerita pertama yang ia tulis, cukup membuatku heran dan berfikir. Bagaimana dia bisa sejujur itu sebagai seorang pria? Atau khayalannya yang luar biasa?
Percakapan kami dimulai dengan “email.” Mungkin bagi sebagian orang ini “ngapain si?” Tapi bagiku, setiap hal yang dilakukan akan membuatku mengingat dan mengenang.
Hanya kata-kata jujur yang ditulis perihal tulisannya, sempat berfikir tidak mungkin dibalas, karena siapa yang mau membuang waktunya untuk berkomunikasi di email?
Tapi dia berbeda..
Sombong bukan kata yang tepat untuknya, apalagi senioritas. Rendah hati mungkin cukup?
Email ku sampai penuh, dengan dialog yang sebenarnya bisa di ketik via whatsapp, ya sesuatu yang unik memang membuatku semangat.
Disaat aku tidak semangat dengan duniaku ‘itu’, dia mencoba untuk memberi beberapa baris kalimat yang akhirnya membuatku tau, bahwa dia adalah salah satu orang yang perkataannya bisa memengaruhi pikiran. Irit dan manis, yaa begitulah.
Aku berharap tidak menyukainya sebagai pria dan wanita. Karena, guruku pernah bilang, jangan memberi semangat dalam hidupmu seseorang yang kamu suka,seperti “gebetan/pacar” karena saat dirimu patah hati, maka semangatmu hancur.
Yap! Mindset ku dia adalah sosok yang bisa menjadi tutor untuk tetap positif dan tertawa pada setiap keadaan. Pikirkan keadaan orang lain, rangkul orang lain untuk sukses bersama-sama.
Tenang, aku tidak jatuh cinta. Hanya tersenyum, ternyata kamu orang baik. Aku pun tidak jatuh hati, kamu hanya membangkitkan semangat, bukan hati ini. Bahkan, aku pernah meyakinkannya bahwa aku tidak bermaksud apapun, “berani banget si ah.”
Tetaplah jadi orang yang sama, walaupun belum pernah berdialog dan bertatap.
Dan aku penasaran, apa dia membaca novel nya?
Aku tidak yakin 😊
0 notes