Deskripsikan setiap detik berharga, untuk memahami setiap hal yang terjadi.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Dear My Loved
13 Agustus 2023
Dear My Loved
Tepat 1 tahun 1 bulan 18 hari, hari ini aku merasa akan menyerah, entah keputusan apa yang harus aku ambil, apakah aku harus melepasmu karena kita sudah sama-sama saling kecewa. Aku tidak ingin memaksa hubungan yang sudah sakit, entah ini rintangan dalam sebuah hubungan, atau hal yang Tuhan tunjukkan untuk mengambil keputusan terbaik.
Love Language kita sama-sama sudah tidak bisa dipahami, kamu pria baik, family man, pekerja keras, tapi pola pikir dan jalan hidup kita yang berbeda. Yaaa, beda pikiran bukan berarti berbeda perasaan, ketika sudah sama-sama hancur, apakah kita saling kuat atau saling rapuh?
Usia terkadang memperlihatkan kedewasaan, mungkin fase-ku yang ingin bermanja, tawa dan bersenang-senang, fase-mu yang membiarkan semuanya mengalir. Bagian mana yang harus aku pahami sekarang?
Aku tidak mau menjadi manusia yang tersakiti, aku yakin dirimu memiliki luka tersendiri tanpa ku tau. Komunikasi adalah kunci dari sebuah hubungan, jika kepercayaan dapat diberi, untuk apa harus mencari-cari? Trauma dan ketakutan akan masa lalu. Maaf membuatmu terus membuka luka lama.
Maaf atas segala keegoisan ku, maaf atas ketidakdewasaanku, maaf karena selalu membuat celah luka, maaf atas segala pikiranku yang berlebih,
Terima kasih atas segala kebaikan kamu, kesabaranmu, kerendahan hati kamu, terima kasih untuk orangtua mu, adik-adik kamu yang selalu nerima aku. Terima kasih untuk selalu mendukung setiap proses hidup aku, terima kasih untuk segala kenangan yang telah kamu ukir di dalam hidup aku.
Semoga kamu selalu dikaruniai kebahagiaan tiada henti, rezeki yang lancar, rencana hidup yang terealisasi, entah siapapun nanti, semoga membuatmu menjadi pria yang paling bahagia.
1 note
·
View note
Text
You
Kamu tau?
Bareng kamu, sudah cukup
Aku sering kali bersyukur karena dari sekian banyaknya kemungkinan di dunia, Tuhan beri izin supaya aku bisa kenal dengan kamu. Tuhan punya alasan kita bertemu, entah apa nanti yang ada di ujung cerita, skenario Tuhan lah yang terbaik.
Haru, dicintai oleh seseorang yang luar biasa, meskipun orang lain menganggap kamu bukanlah untukku. Tapi, untuk pertama kalinya aku merasa aman dan nyaman disisimu, semua ketakutanku hilang. Bebanku sebagai perempuan mandiri, dan penuh liku, menjadi tak terasa.
Sayang, terimakasih selalu melibatkanku dalam setiap kisah perjalananmu, terima kasih untuk segala kejujuran, apa adanya, dan keberanian untuk mengambil hati wanita sepertiku.
Apapun yang terjadi, ketulusanku tidak akan pernah bisa diganti oleh hal lain, maaf untuk segala kekurangan yang ada, maaf untuk segala keegoisan dan kekhawatiran berlebih yang aku miliki. Maaf untuk segala prasangka yang tak tebukti, kini aku berserah diri dan memberikan kepercayaanku padamu, menitipkanmu kepada Tuhan, untuk senantiasa selalu dilindungi, dan dijauhi dari hal-hal yang senantiasa membuatmu jatuh, dekatkanlah dengan orang-orang yang selalu baik dan menjauhimu dari hal-hal yang buruk.
Mari sama-sama menjadi yang terbaik, tuntun aku menjadi wanita yang teguh pendirian, kuat, tenang dan aku disisimu untuk berjuang hingga akhir.
9 notes
·
View notes
Text
사람
Hai, apa kabar?
Aku baik-baik saja seperti biasa. Terkadang aku tersenyum, terkadang aku marah, terkadang aku bosan. Lalu terkadang ada momen yang terasa seperti hadiah. Ada juga momen-momen yang menyiksa, tapi aku masih hidup karena kamu memberiku kehidupan ini. Tapi, aku tetap berjalan karena itulah kehidupan.
Aku ingin tahu kamu berada dimana?
Aku ingin tahu apa yang kamu lewati sekarang. Mungkin, kamu sudah mendatangiku. Dengan wajah yang sangat berbeda, penampilan yang sangat berbeda, sebagai sosok yang sangat berbeda. Saat memikirkan itu akhirnya aku mengamati wajah tiap orang yang kulihat. Aku akhirnya mencari tahu kehidupan semua orang yang kutemui. Aku bertanya-tanya, “Apa itu dia?”
Jika kau berjalan melewatimu, maukah kamu menggenggam tanganku seperti yang selalu kamu lakukan? Meski hanya sebentar, tidak apa-apa meski hanya sebentar. Tolong, genggam tanganku.
-Tak Dong Kyung-
0 notes
Text
Long Distance Religionship
Apa pandangan kamu tentang cinta beda agama?
Beberapa pendapat yang gw dengar:
A: Gue adalah tipe orang yang ingin selalu menjalani hubungan dengan siapapun dengan serius. Walaupun memang mungkin, di tengah hubungan yang gw jalani itu akan berakhir. Tetapi, gw emang berusaha untuk bisa serius dengan siapapun. Cinta beda agama ini, adalah hal yang sangat gw hindari. Yang gw yakin, keluarga gw akan menentang dengan keras dengan hubungan ini, jadi untuk apa bersusah payah, dan memaksa diri untuk sesuatu yang jelas tidak akan berakhir bahagia. B: Fine aja, dan gw bisa aja sih. Tapi semua kembali pada keyakinan diri masing-masing. Dan yang paling utama adalah restu orang tua. C: Kembali ke masalah prinsip, gw percaya bahwasanya menjalani hubungan selama apapun ujungnya tidak akan berhasil. Sebenarnya gw kurang sepakat dengan kata-kata, udah tau ujungnya seperti apa tapi kenapa tetap dijalani? Sebenarnya, kita gakan pernah tau kalau kita ga ngejalanin. Dan, gaakan tau hasilnya kalau kita ga coba memperjuangkannya. Kalau hanya menebak, mengira-ngira, kita ga pernah tau. Saat menjalani, gw merasa masih bisa, masih bisa, pasti bisa. But, ya kalau emang endingnya tidak bagus, yaudah.
- Pernah ga sih tarik menarik (minta pindah agama)?
Ketika, misalnya dia mencintai gw ataupun sebaliknya, hatinya pasti akan tergerak tanpa harus ditarik ataupun menarik. Sama-sama nyaman, sama-sama sayang, tapi tau ada tembok besar jadi cuma bisa saling support dan kagum.
“Kita bersama karena perasaan, bukan karena kita sama”
“LDR terjauh bukanlah jarak pulau, tapi jarak dalam berdo’a.”
Tapi, percaya ga sih? Kadang cinta beda agama tuh bisa berhasil. Idk sih:(
Beberapa peristiwa bisa terjadi seperti salah satu diantara mereka pindah keyakinan buat jadi satu agama yang sama. Kemungkinan memang kecil sih, tapi setiap orang yang hadir dalam hidup, pasti bukan kebetulan. Semua sudah menjadi takdir, entah untuk memberimu pembelajaran hidup, rasa sakit, rasa bahagia, atau mungkin hidayah. Tapi, dengan jalan dan cara berbeda. Sebagai manusia, jangan pernah bilang “wah, nyesel gw kenal sm dia.” Because, kita ga pernah tau, dibalik pertemuan ada tujuan dan pengaruh apa untuk diri ini. Dulu, gw adalah tipe orang yang menentang keras hal ini, tetapi seiring waktu berjalan, gw mengenal beragam manusia, gw juga perlu open minded. Bagaimana menghadapinya, bagaimana bersikap, namun tetap tidak meruntuhkan prinsip. Selama kita masih punya akal sehat buat berfikir, menentukan hidup yang bener tuh gimana, gada salahnya untuk menerima siapapun, belajar dari apapun. Tapi, semua kembali pada hati masing-masing ya..
Kalau kamu gimana?
Semoga banyak orang diluar sana yang tidak meninggalkan Tuhan hanya demi cintanya manusia, tapi benar-benar cinta dengan agama yang ditujunya.”
-Andhina Effendi-
0 notes
Text
Teman Sejati
Semakin dewasa, ternyata semakin rumit menjelaskan isi kepala. Sulit mengungkapkan hal yang penat dalam hati. Karena, semakin dewasa menjadikan kita mengenal diri sendiri. Teman bicara yang dulu ramai terdengar, kini sunyi. Hanya terdengar suara hati. Ada fase yang tidak ingin terulang lagi sekarang. Seperti rasa yg berakhir perih. Kegelisahan hanya karena ekspektasi, dan tangisan hanya karena seseorang pergi. Tidak ada waktu lagi fase itu, hal yang diinginkan adalah kepastian dan keseriusan untuk menjadi teman sejati. Prinsip yang dijalani saat ini, menguji hati dan pikiran. Semakin kuat, semakin banyak cobaan. Jika memang, tepat. Waktu akan menjawab. Bersabar dan berdo'a ya Semangat💙
0 notes
Text
Aku bersyukur, orang hebat sepertimu membuat jantungku berdebar..
Tidak ragu, tapi tak bisa jujur
0 notes
Text
"Jangan pernah jadikan seseorang yang tidak bersalah sebagai pelampiasan"
-fadelry-
0 notes
Text
Teruntuk kamu yang sedang berjuang untuk meraih kehidupan yang lebih baik~
Semangat, semoga proses yang kamu rasakan bisa membuatmu belajar. Apapun dan siapapun yang menganggumu, biarkan itu menjadi pemanis untuk kau renungkan nanti.
Jadilah yang terbaik untuk dirimu sendiri, tidak perlu menuntut diri untuk seperti orang lain.
Kamu punya kesempatan yang sama, bahkan lebih dari mereka. Jangan lupa berdoa, agar hatimu juga bahagia dan tak melupa karena dunia.
Semangat yah♥
0 notes
Text
Perasaan memang terkadang membuatmu patuh, namun kau bisa lebih pintar untuk mengontrol pikiran dan perasaanmu, manakah yang baik? Dan yang tidak. Semua melatihmu, untuk bertanggung jawab dengan keputusan yang kau ambil.
Wed,June 17
0 notes
Quote
Manusia itu tidak sempurna dan punya keterbatasan, Pernah melakukan kesalahan, berani meminta maaf dan memaafkan.
Mellamoonyuk
0 notes
Text
Cinta Subuh
Ini bukan perihal cinta yang datang di waktu subuh, atau cinta yang datang di waktu fajar. Dimana sebagian orang bangun dan sebagian orang mulai beristirahat.
Ini perihal judul buku karya kak Alii Farighi. Hadiah kecil yang aku berikan pada seseorang karena kepribadiannya yang unik. Diawali dengan pertemuan mata yang tidak sengaja tertuju padanya. Di awal, aku merasa dia aneh. Tapi karena rasa penasaran. Yang selanjutnya membuatku mencari tau siapa dia sebenarnya.
“Instagram”, itu awal ku mengetahui namanya, padahal dia memiliki nama panggilan yang tidak sama dengan nama aslinya. Jangan bertanya bagaimana aku mengetahuinya wkwk.
Tidak peduli pada lingkungan, tapi sangat peduli pada teman-teman. Tidak perlu mencampuri urusan orang lain, tapi cukup menghibur banyak orang. Dia sederhana, dan menginpirasi. Ketertarikannya menulis cerita dan mencintai art, membuat saya ingin mengenalnya.
Cerita pertama yang ia tulis, cukup membuatku heran dan berfikir. Bagaimana dia bisa sejujur itu sebagai seorang pria? Atau khayalannya yang luar biasa?
Percakapan kami dimulai dengan “email.” Mungkin bagi sebagian orang ini “ngapain si?” Tapi bagiku, setiap hal yang dilakukan akan membuatku mengingat dan mengenang.
Hanya kata-kata jujur yang ditulis perihal tulisannya, sempat berfikir tidak mungkin dibalas, karena siapa yang mau membuang waktunya untuk berkomunikasi di email?
Tapi dia berbeda..
Sombong bukan kata yang tepat untuknya, apalagi senioritas. Rendah hati mungkin cukup?
Email ku sampai penuh, dengan dialog yang sebenarnya bisa di ketik via whatsapp, ya sesuatu yang unik memang membuatku semangat.
Disaat aku tidak semangat dengan duniaku ‘itu’, dia mencoba untuk memberi beberapa baris kalimat yang akhirnya membuatku tau, bahwa dia adalah salah satu orang yang perkataannya bisa memengaruhi pikiran. Irit dan manis, yaa begitulah.
Aku berharap tidak menyukainya sebagai pria dan wanita. Karena, guruku pernah bilang, jangan memberi semangat dalam hidupmu seseorang yang kamu suka,seperti “gebetan/pacar” karena saat dirimu patah hati, maka semangatmu hancur.
Yap! Mindset ku dia adalah sosok yang bisa menjadi tutor untuk tetap positif dan tertawa pada setiap keadaan. Pikirkan keadaan orang lain, rangkul orang lain untuk sukses bersama-sama.
Tenang, aku tidak jatuh cinta. Hanya tersenyum, ternyata kamu orang baik. Aku pun tidak jatuh hati, kamu hanya membangkitkan semangat, bukan hati ini. Bahkan, aku pernah meyakinkannya bahwa aku tidak bermaksud apapun, “berani banget si ah.”
Tetaplah jadi orang yang sama, walaupun belum pernah berdialog dan bertatap.
Dan aku penasaran, apa dia membaca novel nya?
Aku tidak yakin 😊
0 notes
Text
Catatan Pertama
Sejenak mungkin meneliti apa yang terjadi dalam diri ini hingga hati gampang melunak begitu saja. Berat rasanya menghadapi sesuatu yang tidak diharapkan. Mencoba memahami situasi, tidak perlu membuat keributan dengan yang lain. Disaat diri ini mencoba tenang, menghindari hal-hal buruk. Tetap saja, ada yang dengan sengaja mengganggu hidup ini, mengobrak-abrik jadwal perjalanan, menekan batin dan membuatnya untuk berhenti pada titik terbawah.
Menangis mungkin salah satu cara meringankannya, tapi bagaimana dengan hati yang sudah lemah tak berdaya? Mencari solusi, saran, kritikan, bahkan menyalahi diri sendiri.
Semua manusia pasti mengalami kesulitannya masing-masing, hanya bagaimana cara manusia itu menghadapinya dengan baik. Setiap hari, dihantui rasa gelisah yang sebenarnya tidak perlu, memikirkan, apa yang akan terjadi hari ini? Apa lagi yang akan orang lain pikirkan ? Bisakah mereka menganggap kita sama manusia? Dalam artian, manusia itu bisa membuat kesalahan.
Tidak peduli itu bukan cara yang cocok ternyata. Belajar untuk tidak disukai itu yang harus dicoba. Orang lain mungkin mudah mengatakan “lupakan,buang-buang waktu mikirin yang ga penting.” No! Tidak semua orang mampu.
Jika lelah, seseorang berhak istirahat. Jika sedih berhak menangis, dan jika tersakiti harus intropeksi. “Tetaplah mengingat kebaikan orang lain pada kita, dan lupakan kebaikan kita pada orang lain. Ingatlah keburukan kita pada orang lain, dan lupakan keburukan orang lain pada kita.” Itu yang pernah didengar dari Ustadz Handy Bonny.
Lari dari sebuah masalah adalah buruk, khawatir menjadi kebiasaan yang membuat kita jadi manusia yang tidak dewasa sampai kapanpun. Bertahan mungkin perih, tapi kita akan berusaha mencari kebenaran, bukan pembenaran. Menguji mental untuk bertahan kuat dalam dunia yang kejam dan keras.
Do you know what?
Semakin hari, bertambahnya usia. Kita akan mengenal orang-orang yang beragam. Untuk dipilah dan dipilih mana yang cocok untuk menjadi kawan hidup. Perlu ditegaskan, “bertemanlah dengan siapapun, tapi pemilihlah dalam bergaul.”
Ketika masalah yang amat berat muncul, selalu terlintas untuk menyerah saja. Bahkan berfikir untuk mati, seakan-akan masalah akan berakhir. Tetapi, itu kesalahan yang lebih besar, menghadapi dan bertanggung jawab jauh lebih bermoral dibandingkan menyerah.
“Tidak perlu takut dengan semua ini, disaat kita masih yakin dengan ketetapan-Nya”
1 note
·
View note