#myrandomphotodiary
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Layaknya Keluarga Berkarya Bersama 💕 . Ini adalah buku antologi pertama saya (2018) buku "keroyokan" pertama yang menjadikan awal menuju keyakinan saya untuk bisa melahirkan buku pribadi sebelum buku nikah #eh pun sebaliknya yaa disemogakan saja dulu yaaa :) Aamiin... . Layaknya keluarga, kita berkarya bersama. Berbagai macam latar belakang-kami menuliskannya disini. Antologi ini bukanlah kumpulan tulisan terbaik dari penulis terbaik, lebih tepatnya antologi ini adalah kumpulan tulisan terpilih dari para pejuang gigih yang menulis 30 hari tanpa henti. . Buku ini tak hanya bercerita tentang keluarga tapi tentang kehidupan dan pencapaian. . . "Realistis, Nak!" "Jangan hanya jadi pemimpi tapi kejar mimpimu!" Hidup itu tentang pilihan, kita yang menentukan. Bahagia atau tidak kita yang ciptakan. Jangan lantas menyalahkan semesta untuk semua ketidak-adilan yang diterima. Apalagi kita ini yang sedikit usaha banyak mengeluh. . Karena, malam datang tak selalu melulu tentang apa-apa yang berhubungan dengan keluhan yang berakhir kegalauan. Tersenyumlah, berbahagialah selagi bisa melakukannya meski sedang sedih. Disatu titik kita pasti pernah merasakan sangat lelah sekali dan kumpul keluarga adalah obar paling mujarab selain tidur. . Sudah pasti Tuhan menciptakan bahagia walau dengan sangat sederhana. Sangat indahkan? Makan nikmat yang manalagi Yanga kau dustakan? Terkadang beberapa kebahagiaan tercipta memang tak ada hubungannya dengan uang. Dan, kalaupun bahagia itu bisa diuangkan, kebahagiaan kumpul keluarga disetiap hatinya mungkin bisa dipakai untuk keliling dunia. Akh! . Senyaman-nyamannya tempat merebah lelah, rumah adalah tempat ternyaman dari apapun. Lepaslah pulang, ada surga kecil disana bernama keluarga, mereka menantimu :) . Pada buku ini di halaman 65 . Kita tidak pernah tahu dengan siapa kita bertemu. Tapi suatu saat nanti, pasti akan ada sosok yang kita temui sehingga bisa berkarya bersama. Dan, antologi ini bukanlah karya terakhir bagi kami, melainkan momentum sehingga akan lebih banyak karya inspiratif yang dihasilkan. Mari berkarya! . #myrandomphotodiary #kataolan https://www.instagram.com/p/BvZTPmdnZItYcByMA_Gxl-VEW9i6YXrdMz2X780/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1tckrvvlsasqi
1 note
·
View note
Photo
#Repost @olan_wulandari (@get_repost) ・・・ Ketika Al-Quran Tak Lagi Diagungkan, lantas apa dan siapa yang akan kau agungkan? . "Di zaman yang penuh drama, fitnah dan depresi ini. Selain sering membaca Al-Quran, mendengarkannya juga menjadikan hati lebih mudah untuk ikhlas dan hidup penuh kedamaian." . Anyway, photo ini di Masjid Raya Al-A'zhom yang merupakan Masjid terbesar di kota kelahiranku, Tangerang. Masjid Al-A'zhom juga bisa di katakan Masjid sebagai tujuan wisata rohani bagi umat Muslim. Apa keistemewaan dari Masjid Al-A'zhom ini? Iya, Masjid ini mempunyai kubah terbesar se-Asia Tenggara, bahkan ada yang bilang bahwa Masjid Raya Al- A'zhom adalah Masjid dengan kubah terbesar se-Dunia. . Silahkan mampir ke Masjid ini dan temukan banyak keistimewaan di dalamnya dan juga silahkan miliki buku ini, jika ingin menemukan banyak hikmah yang ada di dalamnya :) . Alhamdulillah..minggu yang tak sia-sia :) . #myrandomphotodiary #olanalone #kataolan #ketikaalqurantaklagidiagungkan #masjidrayaalazhom #tangerang (di Masjid Raya Al-A'zhom)
#olanalone#tangerang#myrandomphotodiary#masjidrayaalazhom#repost#kataolan#ketikaalqurantaklagidiagungkan
0 notes
Photo
Sebagai orang yang minderan kelas berat dan selalu meng-underestimate dirinya sendiri. Beberapa orang sekitar selalu membesarkan hati saya dengan semangatnya. Mulai dari ada yang bilang, kamu harus sering-sering memaknai jejak juangmu dan ada yang bilang mawar itu, gak bisa lihat keindahan kelopaknya sendiri tau dan kata-kata penyemangat lainnya, kadang Olan memang selalu begitu, harus di pecut dulu baru lari! 🐣 . Sedikit cerita tentang "Ini caraku menerbitkan buku di tahun 2018." . Deklarasi pun saya lakukan depan stage bedah bukunya @fiersabesari waktu itu cuma modal percaya diri dan berani. Maju ke depan lalu minta tanda tangan di buku yang sedang saya pegang sambil berbisik lirih "Bung, doakan saya semoga buku solo saya segera terbit, sekarang lagi nulis naskah." . Oiya..Bung ini penulis idola saya haha.. si Bung pun langsung meng-Aamiin-kan dan saya janji (Insya Allah) orang pertama yang mau saya kasih buku perdana saya adalah dia haha.. lebay (?) Bodo..ah! . Pertanyaan yang sederhana namun penuh makna "Kenapa bukumu harus terbit?" Jawaban sekenanya saat itu adalah "Sayang, kalau sampai tidak terbit sebab banyak pesan yang ingin saya sampaikan dibuku saya itu." 😎 . Itu pertanyaan bukan dari penulis idola saya tapi mentor terbaeq saya @rezky_passionwriter haha.. . Karena alasan klasik yang selalu bilang "aku sibuk" mana sempet revisi naskah disaat lelah pulang kerja. Belum lagi kendala teknis, laptop rusak dan komputer pun demikian! Ah..Pokoknya seribu macam alasan jadi pembelaan. . Sampai akhirnya sudah bulan ketiga dari deklarasi naskah belum juga selesai. Sebenarnya sedih sih nulis cerita ini karena sampai sekarang naskah cuma stuck di 130 halaman! . Ikutan challenge ini seperti dapat supply semangat baru aja sih buat segera bergegas buka note hape haha..Iyah ini cara saya menyelesaikan naskah saya, tak ada akar rotan pun jadi. Semoga selesai, yaa! Ini bukuku, mana bukumu? . . Tertanda, Olan- Tangerang Tukang ketik amatiran . #myrandomphotodiary #kataolan #challengeaccepted #youngwriterclub
1 note
·
View note
Text
Rabu, Rasanya Aku (Tak) Butuh Kamu
Rabu, siapa bilang rasanya aku butuh kamu? Aku sudah menyelesaikan tugasku, menjagamu dan membersamaimu, semua sudah selesai. Perlahan tapi pasti, semua pasti akan terganti. Mencoba memaknai setiap perjalanan, walau akhir ujungnya penuh dengan rintangan. Bagiku, yang berlalu sudah pasti berlalu. Aku segera bangkit, bergegas berbalik arah, berputar kesana kemari, bukannya tanpa tujuan hanya saja aku ingin memastikan--pergiku, tak lagi meninggalkan dendam. Bukankah tidak ada yang benar-benar sempurna? Aku pergi dengan merapihkan apa-apa saja yang telah berhamburan berantakan. Pergiku, dengan pamit pagi itu. Hari ini banyak yang harus segera diselesaikan, rasanya aku bersemangat ingin lekas mengubur yang telah lalu, agar tak jadi penghambat nantinya. Target-target mulai ditetapkan, memprioritaskan hal yang paling utama. Tidak lagi menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tak berguna. Semoga tak ada lagi istilah wasting time, untuk orang yang tak tepat. Lagi-lagi aku hanya ingin menjaga diriku dari segala apapun yang merusak mimpiku. Sebab, setiap dari kita punya mimpi. Mimpi yang harus segera diwujudkan. Hal terburuk sekalipun akan jadi indah nantinya jika kita terus perbaiki lagi dan lagi. Jika hari ini aku memandang diriku adalah wanita paling kuat selama aku hidup, itu karena dirimu yang menjadikan aku kuat. Sebab, kepergianmu tak ingin aku ratapi malah kujadikan syukur atas kebaikan sang Maha cinta.
#day4 #30dwcjilid10 #squad1
1 note
·
View note
Text
#Day2
Setiap orang punya caranya masing-masing untuk bahagia. Apa saja ia akan lakukan selagi masih tentang yang baik-baik saja, yang ia kerjakan. Seperti hari ini, siang tadi aku habiskan untuk bercerita panjang kali lebar bersama “Ibu Peri” sebutan sayang untuk ibu tercinta. Makan , tidur dan nonton tv bersama. Maklum, kalau dirumah jatahku hanya numpang makan dan tidur saja selebihnya sudah habis waktu diluar sana.
Hari ini sengaja mengambil jatah cuti, yaa maklum juga kadang tubuh ini pun butuh di istirahtkan dari segala macam aktivitas “rutin” yang mematikan.
Tentang kepenatan harian yang sangat membosankan, tentang kenyamaan berada di satu zona, yaa comfort zone. Bisa dibilang sedang berada pada titik terendah untuk sampai keatas puncak. Harus lari-larian mengejar apa yang sulit untuk dikejar, sangat melelahkan. Fiuuuh !
Dan.. Alhamdulillah, dibalik kegalauan juga kepenatan hari ini, masih bisa menikmati main hujan yang entah-- sejak kapan tak aku lakukan. Ternyata, jadi anak kecilnya ibu seharian ini menyenangkan. Main hujan mengingatku pada masa kecil—masa dimana semua Ibu yang atur. Masa dimana tak ada pikiran yang membebani. Masa dimana semua baik-baik saja tidak membosankan seperti urusan anak dewasa yang kadang terlalu memberatkan beban pikiran.
Berawal dari hujan siang tadi, pikiranku langsung liar—pergi ke dimensi lain. Mengenang masa kecil yang bahagia tanpa beban dipundak. Masa kecil yang bebas lepas—seakan semua baik-baik saja. Rintikan hujan menyadarkan ku pada cerita lain dimasa kini, masa dimana waktu kecil dulu tak akan pernah terulang (lagi).
Ada rindu dihati yang menggebu, yang mana aku ingin sekali menjadi anak kecilnya ayah dan ibu lagi. Aaaah… kangen rasanya kembali kemasa-masa itu. Kangen tidur siang, kangen dengan segala permainannya, kangen teman-teman masa kecil dan banyak hal lainnya yang hanya dilakukan oleh anak kecil.
Bukannya tak mensyukuri dengan semakin bertambahnya usia. Tapi, aku tak ingin terlalu cepat menjadi tua (yang menyebalkan) dan sebentar lagi harus pisah dengan kedua orang tua, tinggal bersama dia yang masih Allah rahasiakan.
Ada rasa rindu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata , selain bertemu dan selain berada lagi dimasa kecil dulu.
Ah.. Unforgettable moment-- masa kecil dulu masa-masa bebas lepas bertindak sesuka hati :') #myrandomphotodiary #olanalone #kataolan #30dwcjilid9 #30dayswritingchallenge #squad7 #day2
2 notes
·
View notes
Text
Ayah Ibu , aku rindu.
Bagaikan mimpi buruk, itulah yang dirasakan oleh aku tentang perceraian. Tentang kehancuran yang membawa kami pada petaka tak berkesudahan, terutama tentang masa depan adik lelakiku. Awalnya, pernikahan kedua orang tuaku berjalan mulus. Kami keluarga bahagia, sebelum semua seperti ini. Sudah banyak cerita dan kisah yang kami tuangkan dalam keluarga kecil kami. Semua tampak biasa saja, tidak ada yang berbeda. Keluarga kami bahkan bisa dibilang keluarga yang harmonis. Sebelum kejadian menyakitkan itu terjadi menimpa keluargaku. Aku terlahir sebagai seorang perempuan dengan adik laki-laki yang usianya memasuki angka ke 8 tahun dan usiaku baru 23 tahun. Perceraian bagi aku adalah “tanda kematian” keutuhan keluarga, rasanya separuh “diri” ku telah hilang, hidup tak akan sama lagi setelah orang tua bercerai dan aku harus menerima kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam. Rasanya, separuh jiwaku hancur. Hatiku patah, sakit dan hampir retak. Keduanya telah hilang dan pergi tanpa pernah lagi kembali, utuh. Memiliki keluarga baru adalah pilihan mereka, semoga kalian tetap bahagia. Aku harus memendam rasa rindu yang mendalam terhadap ayah dan ibu yang tiba-tiba tidak tinggal bersama lagi. Kehidupanku kini tak lagi sama, jauh berbeda ketika ayah dan ibu masih bersama. Bagiku mempunyai keluarga yang utuh adalah hal yang sangat membahagiakan. Aku tidak pernah membayangkan bahwa akan ada perceraian dalam keluarga kecilku. Lima tahun yang lalu, saat usiaku menginjak angka 18tahun. Prahara rumah tangga mereka hancur berantakan, ketika keduanya sibuk dengan urusan kantornya masing-masing. Sampai pada akhirnya, ayahku bercinta lagi dengan wanita lain, rekan sekantornya. Ibu yang pada saat itu mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari ayah pun, tak peduli tentang kami-- aku dan adik kecilku. Pergi meninggalkan rumah dan merintis karirnya hingga menjadi orang sukses saat ini. Sayangnya, ibuku tidak sukses dalam mempertahankan mahligai rumah tangganya dan ayah pun telah gagal mempertahankan pernikahannya dengan ibu yang sudah belasan tahun, hanya karena sesosok wanita penggoda itu. Tentang adik kecilku yang belum mengerti arti sebuah perceraian, membawanya kepada keingintahuan yang mendalam tentang keberadaan ayah ibu kami. Lantas, aku bisa apa jika sudah ada pertanyaan tentang mereka berdua. "Kak, kok kita tinggal di rumah nenek, ayah dan ibu dimana, kak?" , "Kak, kok aku ayah ibu jarang ada dirumah?" Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuat bathin ini menangis. Aku dan adikku sengaja tidak memilih tinggal dengan salah satu diantara keduanya, aku lebih memilih hidup bersama nenek, orang tua dari ibuku. Kehidupan yang aku jalani setelah perpisahan mereka, berat sekali. Hampir putus asa untuk melanjutkan perjuangan ini, hanya saja selalu ada nenek yang setiap hari menguatkan kami berdua, khususnya aku. Perceraian itu telah lama berlalu, biarlah cukup aku dan adik lelakiku saja yang merasakan kepahitan hidup dalam bayang-bayang perceraian kedua orang tua. Kini aku mulai terbiasa tanpa kedua orangtua, perpisahan mengajariku untuk tetap menjadi anak yang kuat. Aku tumbuh menjadi anak dewasa yang bermental baja. Biarlah kisah ini cukup aku saja yang merasakan perihnya. Semoga tidak ada lagi, anak-anak seperti aku dan adik lelakiku kelak. Berdamailah dengan kehidupanmu yang sekarang, masih hidup bersama kedua orang tua , hidupmu sungguh kehidupan yang aku ingin kan. Ayah Ibu, kami rindu padamu. Cintaku tetap utuh, meski cinta kalian berdua tak lagi utuh.
#myrandomphotodiary
#olanalone
#kataolan
#ywc
#gtc
#bermanfaatdengansosialmedia
#goodwriteclub
#fiksi
1 note
·
View note
Text
Yakin masih tidak PD menulis ?
Bismillaahirrahmaanirrahiim Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit berbagi dengan teman-teman semua tentang Cara menghilangkan ketidak-percayaan diri dalam menulis, yang sudah saya pernah terapkan dalam diri saya sendiri. Insyaa Allah, semua teman-teman disini yakinkan diri mulai dari sekarang yaa kalau suatu saat nanti akan ada nama kita di toko-toko buku berjejer rapi, dengan penulis, nama kita sendiri, minimal kita bisa lahiran 1 buah buku hasil karya yang isinya tulisan kita sendiri. Aamiin... Dan keyakinan itu semoga bisa menjadikan motivasi untuk kita semua yaaa, harus kita yang tanamkan terus sampai bisa tercapai, kejar terus jangan kasih kendor 💪💪 Jangan malu, jangan merasa kita tidak mampu--usaha terus. Karena, tak ada usaha yang mengkhianati hasil. Meskipun saya cukup tidak PD tapi saya yakinkan untuk Percaya Dengan-Nya. Rupanya saya pun masih kehilangan sedikit percaya diri 😬 "Kenapa sih kita harus menulis?" Ya menulis...Menulis...dan terus menulis... Karena, hanya itu satu-satunya jejak yang mampu merekam segala proses berfikir otak kita, segala perjalanan dikehidupan ini, bekal cerita kelak di kehidupan nanti. Marilah, kita tinggalkan jejak yang indah dengan tulisan tangan kita, jika kaki ini tak mampu lagi berjejak kelak. Kalau sudah menulis, penyakitnya cuma satu Gak Pede, sama tulisan sendiri. Meskipun sudah menulis karena memang pada dasarnya semua orang bisa dan siapapun bisa menulis. Tapi , nggak semua orang bisa pede sama tulisannya sendiri. Sudah banyak tulisan yang tersimpan hanya jadi tumpukan kertas yang usang dimakan waktu, ditaruh dibawah kasur atau di buku harian yang di gembok 😂 atau hanya tersimpan di dalam folder laptop saja. Sedihnya, tulisan itu seperti catatan hutang harian yang kalau sudah lunas dibayar yaudah besok ngutang lagi-lunas bayar gitu aja terus dan kalau sudah lunas yaudah. Hati senang, meskipun langsung disimpan tanpa pernah di publish. Kadang nulispun harus sembunyi-sembunyi terus. Kalau sudah begitu, kan sayang kan tulisan kita ? Bukannya begitu ? Wah..Kalau aku sih dulu begitu 😬 Tidak punya rasa percaya diri dalam menulis merupakan masalah besar. Khususnya saya pada jamannya, pernah merasakan ketidak-percayaan diri. Sampai akhirnya, saya berfikir kalau seperti ini terus, ibarat kata menyerah sebelum benar-benar terjun ke medan perang. Penulis yang bermasalah dengan kepercayaan diri terlalu keras mengkritik karya mereka sendiri atau mengatakan bahwa mereka bukan siapa-siapa sehingga minder dengan pemikiran yang mereka tuangkan dalam tulisan. Nah, ini penyakit semua orang dan semoga kita tidak termasuk dalam golongan jenis itu, yaaa 😂 1⃣ Rutin Berlatih Menulis. Dari mana rasa percaya diri yang saya miliki saat ini? Rajin berlatih menulis. Posting di Facebook, Twitter atau social media lainnya. Karena bagi saya, semua penulis pernah menulis sampah. Bahkan meskipun tidak cukup percaya diri saya tidak malu untuk menerbitkan tulisan gagal saya ke akun
hipwee
http://www.hipwee.com/list/dari-dulu-sampai-sekarang-yang-mama-minta-bukan-pulsa-tapi-mantu-dan-cucu/ Eh..Enggak nyangka sih udah 12k dibaca hehe.. 🙈 👆 Tulisan pertama yang saya kirimkan ke hipwee Jadi, buang jauh-jauh rasa tidak percaya diri. Lalui proses yang diperlukan, dan suatu saat, saya berani bertaruh kita akan puas dengan hasil yang telah kita perjuangkan. Berkat percaya diri, ketagihan buat posting-posting tulisan lainnya, meskipun saya paling doyan meracau di Twitter karena buat saya Twitter adalah tempat buang sampah "tjurhat" tanpa bau "tanpa berisik" saya bebas nulis apa saja, karena follower saya jumlahnya cuma sedikit. Karena saat ini saya benar-benar merasa beruntung bisa menulis dengan baik jika mengingat kembali betapa buruknya tulisan saya di masa lalu. Bersyukur, diketemukan dalam satu momen bersama kalian. Penulis-penulis hebat yang bahkan diantara kalian sudah lahiran buku. Ah..Alhamdulillah bangeet. Meskipun dalam tahapan belajar yang mana masih banyak mengeluh sedikit berfikir. Tapi, saya masih mencoba untuk menumbuhkan rasa Percaya Diri saya melalui Percaya Dengan-Nya. Menulis itu tidak mudah, terutama jika kita ingin menghasilkan karya yang bagus. Tapi kita hidup di dunia informasi yang begitu lengkap. Saat ini sudah banyak komunitas online dan apapun yang membahas teori-teori menulis dari penulis, nah dari situ juga saya belajar buat percaya diri. 2⃣ Saya terkadang mengijinkan saya untuk menulis dengan tulisan jelek , sejelek-jeleknya. Saya kalau mau nulis, nulis aja. Karena karya penulis hebat pun, dulunya pernah jadi amatiran juga. Jangan berpikir karena enggak pede, tulisan gak bagus, jadi enggak nulis-nulis. Kan, sayang banget kan? Biarkan saja dirimu menulis apapun yang mau ditulis, sekalipun tulisanmu jelek. Semakin lama berlatih, semakin cepat hasil yang kita dapatkan. 3⃣ Habis nulis , kirim ke teman. Kalau sifatnya memang untuk project besar, saya biasanya selalu kirim tulisan saya ke teman. Untuk minta koreksiannya, habis itu revisi deh. Pernah waktu itu, kirim tulisan ke teman dan dibilang tulisan saya kayak baca buku diary haha..Saya enggak marah kok, tapi saya malahan senang ada yang koreksi. Dengan begitu Insya Allah saya semakin PD dan juga Percaya Dengan-Nya naskah saya akan selesai segera, semoga. Meskipun saya kadang suka enggak pede juga sih huhu.. 4⃣ Ikutan gabung komunitas menulis online Ini manfaatnya banyak banget, melatih kita untuk menumbuhkan rasa percaya diri karena merasa se-visi kita merasa banyak yang men-supply semangat ke diri kita. Dengan begitu, kita tidak lagi kehilangan percaya pada diri sendiri. 5⃣ Selain Percaya Diri Harus Percaya Dengan-Nya Niat penguat disaat hilang percaya diri selalu percaya dengan-Nya berdoa , berusaha dan yakin semua akan indah pada waktunya. Aamiin.... Ubah mindset kita sekarang , karena Kelemahannya kita itu hanya satu, tidak percaya diri itu hanya dijadikan alasan. Kita terlalu menganggap orang lain lebih hebat daripada diri kita. Kita selalu saja membandingkan kelemahan diri kita dengan kelebihan orang lain. Sensitif terhadap perkataan orang lain, meskipun hanya bercanda. Kita yang terlalu fokus pada kelemahan diri sendiri. Orang minder selalu punya seribu alasan untuk menyalahkan atau meremehkan dirinya sendiri. Keep writing ! Kalahkan rasa ketidak-percayaanmu sekarang juga, karna setiap dari kita pasti hebat dengan versinya masing-masing.
Bismillah, one day one write!
1 note
·
View note
Text
Jejak Perjalanan
#day12 Jejak Perjalanan Setiap perjalanan adalah pengalaman, selalu punya cerita sendiri di setiap momennya. Setiap perjalanan pasti akan selalu punya cerita yang berbeda. Dan untuk perjalanan kali ini aku tidak berekspektasi terlalu tinggi. Kota Kasablanka adalah tujuan utamaku, bersama sahabat tercinta. Tentang perjalanan kami ke tempat tujuan, dipertemukan dengan Bapak Grabcar dengan segala ceritanya disepanjang perjalanan tadi. Katanya, sebelum menjemput kami--kejadian tak terduga terjadi padanya, mobilnya hampir saja tertabrak oleh pengendara lain yang entah bagaimana ceritanya mobil satunya itu memotong jalannya, tidak ada adu mulut ketika itu, selain saling pandang dan berlalu begitu saja-- alasannya tidak ingin cari ribut di pagi hari, disaat orang lain sibuk mencari rezeki, katanya. Bapaknya bilang , "meskipun kita sudah hati-hati ada saja orang yang tidak hati-hati." Sama seperti apa yang sudah aku tanamkan sejak mulai kesana-kemari sendiri naik motor kesayangan, my vario. "Ketika kita sudah berhati-hati akan ada saja orang yang tidak sehati-hati kita." Jadi, berhati-hatilah di setiap perjalanan. Mengingat nyawa hanya satu dan jatah hidup hanya sekali. Karena menurutku, setiap perjalanan mempunyai nama. Karena ada sebabnya, perjalanan ini berasal. Setiap perjalanan pasti akan menemukan judul yang berbeda. Tapi, cerita akhirnya akan sama, menyenangkan ! Selamat menjejak ! 🍃 Perjalanan menuju sabar, tentang si Bapak Grabcar. #myrandomphotodiary #olanalone #kataolan #30dwcjilid9 #30dayswritingchallenge #squad7 #day12 #bermanfaatdengansocialmedia #goodwriterclub
#30dwcjilid9#30daywritingchallenge#squad7#day12#myrandomphotodiary#olanalone#kataolan#bermanfaatdengansocialmedia#goodwriterclub
1 note
·
View note
Text
Dear You
#day11 Kita mengawali pertemanan pada suatu hari, dikantor yang sepi. Melembur seorang diri dan kamu mengajak aku pergi untuk sekedar jalan-jalan disebuah mall, sambil merapihkan meja kerja yang amat sangat berantakan karena penuh dengan tumpukan kertas dan lainnya. Kita berbincang a la kadarnya. Singkat cerita dan tiba disuatu mall, kita duduk manis sembari menikmati segelas moccafloat dan spagety. Semesta mendukung pertemuan kita, tidak punya alasan untuk menolak berbagi kisah denganmu, sejauh ini kita mampu menjalani lika-liku kehidupan, percintaan, pekerjaan dan banyak hal lainnya. Tapi sayang , kita berdua terlalu muda untuk menguasai dunia yang keras ini. Kini waktu bergeser menjadi sedikit realistis, yang mengharuskan kita menaklukkan dunia. Masih terasa air mata yang banyak tumpah karena kisah cinta kita dan masalah lainnya yang tak habis-habis episodenya. Masih terasa pelukan hangat yang tiba-tiba mendarat ditubuh besarku ini, tubuh mungil yang selalu saja menjadi penghangat setiap kali aku sedih sendiri. Hai.. kamu, meski kadang aku terlalu cuek untuk sekedar tahu aktivitasmu seharian disana, tapi aku tidak pernah berhenti memikirikanmu. Dari aku sahabatmu, yang selalu ingin melihat senyumanmu disetiap harinya. I Miss You 💕 #myrandomphotodiary #olanalone #kataolan #30dwcjilid9 #30dayswritingchallenge #squad7 #day11 #bermanfaatdengansocialmedia #goodwriterclub
#30dwcjilid9#30daywritingchallenge#squad7#myrandomphotodiary#olanalone#kataolan#bermanfaatdengansocialmedia#goodwriterclub#day11
1 note
·
View note
Text
Harus Tetap Bangkit, Meski Tanpa Bangkit !
#day3
Mencoba Bangkit Tanpa Bangkit !
***
Aku bertemu dengannya ketika langit sedang mendung-mendungnya. Terdiam, seolah langit tahu, kalau ada hati yang sedang mencoba menabahkan hatinya sendiri. Semesta mendukung sejak pertemuan kami di sore itu, perasaan yang tadinya antah-berantah tak karuan pun sedikit demi sedikit mampu untuk tersenyum meski hanya sebatas senyum penuh paksa.
Percayalah, kelak akan ada yang menyembuhkan lukamu, ditempat yang tak kau sangka dan kau duga, pertemuan indah yang seperti apa—yang akan kau rasakan. Karena kita tidak pernah tau kapan dan siapa yang akan datang menyapa kita, tanpa pernah kita duga sebelumya. Begitulah yang sedang terjadi padaku.
”Hai, Rin?”, sapa seseorang di ujung jalan sana.
“Hmm…Siapa yaa?”, Karin berusaha mengingat sosok itu. Masa sih lupa, aku yang dulu sering nyontek kalau lagi ujian Fisika jaman sekolah dulu. Oh..iya yah, aku ingat. Eh, bro apa kabar ?” Dengan semangat dan penuh rasa penasaran, dengan suara lantang Karin berteriak kencang menanyakan sahabat lamanya itu. Maklum, perpisahan keduanya sudah lama terjadi, sampai-sampai Karin hampir juga tak ingat teman lamanya itu, dia adalah Bangkit.
“Eh, ini beneran Bangkit ?” , sambil sesekali merapihkan letak kacamatanya. “Kamu masih ingat aku ?”, sambungnya lagi.
Bangkit pun menghampiri Karin yang sedang menunggu Bus Trans Jakarta di Halte. “Masih dong, Apakabar?” belum juga pertanyaanya dijawab. Karin sudah dengan semangatnya membabi buta dengan menodongkan beberapa pertanyaan kepada Bangkit.
“Lho, bukannya kamu di Bandung yah? Tinggal sama kakakmu, terus gimana kuliahmu? Sekarang sibuk apa ? Kok bisa di Jakarta , kamu mau kemana ??” “Ah..kamu, Rin !” Masih saja sama kayak dulu—masih bawel , cerewet dan kalau ngomong gak ada jeda hahaha…
“Eh..ngomong-ngomong kamu mau kemana?”, Sendirian dan mau hujan pula, dasar cewek setengan cowok ! Haha..ledek Bangkit. “Tapi serius aku tanya, kamu mau kemana sendirian? Aku juga gak tau, Bang.”
“Semua laki-laki sama yah, semenjak kejadian itu aku merasa kalau aku, cewek seutuhnya hahha.. kata-kata yang keluar dari bibir Karin ketika Bangkit bilang dia cewek setengah cowok.
Mungkin itu cara Tuhan, menyadarkan kamu—kalau kamu itu cewek yang seutuhnya—bukan cewek yang setengah cowok. Karin pun tersenyum sambil hambar sekaligus memelas.
“Eh, memanganya kenapa kok bilang begitu?”, Dengan penuh tanya bangkit pun tak kalah semangatnya dengan Karin, ayoooo dong cerita kenapa?” Dan , obrolan pun terhenti. Hujan sepertinya akan turun.
****
Langit Ibu kota sore itu semakin mendung dan hujan pun akhirnya turun. Keduanya berjalan ke Caffe yang tidak jauh dari halte tadi. Mereka berdua asyik bercerita sana sini dan Karin pun lupa akan rasa sakit hatinya itu. Karin memanglah anak yang periang, ia hampir tak pernah menunjukan kesedihannya termasuk kepada Bangkit teman yang telah lama ia kenal itu.
“Aku habis diputuskan tanpa sebab, Bang!” Haha..Dan entahlah, rasanya hampir tak percaya lagi dengan laki-laki, semua sama saja—bikin sakit hati. Bangkit yang sedari tadi menyimak curhatan temannya itu pun, sesekali meledeknya dengan candaan garing khasnya. Karena memang, Bangkit beda dengan Karin yang lebih lincah darinya. Bangkit, anaknya pediam dan kalem. Hampir tak banyak bicara, kecuali dengan teman yang dia kenal sudah lama saja. Bisa dibilang Bangkit—introvert.
***
Hujan sore itupun , menyisakan genangan dimana-mana dan merekapun saling terkenang masa-masa sekolah dulu. Tidak heran , kalau mereka berdua hampir lupa waktu untuk pulang. Jam di Caffe itu menunjukan pukul delapan malam. Bangkit mengajaknya pulang, lalu mereka pulang bersama. Karena tak tega dengan Karin, akhirnya Bangkit pun mengantarkan Karin pulang dengan sepeda motor butut kesayangannya itu, yang sedari tadi terparkir tak jauh dari Caffe itu , karena memang Bangkit bekerja di salah satu Perusahaan disebelah Caffe dan dekat Halte tadi. Meski dia mampu untuk membeli sepeda motor yang baru tapi Bangkit enggan mempensiunkan motornya itu, sudah terlanjur cinta katanya hehe..
Dan, sepanjang jalan pun mereka tetap melanjutkan percakapan. Saling mengenang masa-masa sekolah. Mereka pun saling tukar nomor handphone.
Sampai dirumah, Bangkit berpamitan. Dan , Karin pun berterimakasih padanya.
***
Pagi harinya , Karin membuka handphone dan ternyata sudah banyak pesan yang masuk. Semalam Karin langsung tidur, sampai tidak sempat membaca pesan yang masuk dari Bangkit—yang memberi kabar kalau dirinya sudah sampai rumah setengah jam setelah mengantarkan dirinya.
Singkat cerita rupanya Bangkit dan Karin saling membuat janji untuk bertemu lagi ditempat yang sama di keesokan harinya.
Cerita bahagia baru dimulai bagi Karin , diam-diam dia jatuh hati pada kebaikan Bangkit.
Bangkit yang cuek, hampir tak pernah tau kode-kode kecil yang Karin tunjukan padanya. ***
Kebaikan-kebaikan yang dilakukan kepadanya, itulah yang membuat Karin jatuh cinta lagi. Ada bangkit yang datang disaat dia sedang rapuh-rapuhnya dari keterpurukan putus cinta. *** “Hai, Rin ?” kamu mau titip apa hari ini?” Iyaa, hari ini aku mau ke Bandung. Kamu mau aku bawakan apa? Diujung telpon sana, ada Karin yang masih kebingungan mau ngapain pergi ke Bandung lagi ?
Bukannya waktu sore itu, Bangkit pernah bilang—ada luka yang ia ingin lupakan dan tinggalkan disana. Huh..kok dadakan sih, Bang?? Aku kan mau , ikut hahaa… canda Karin ditengah kebingungan yang dia rasakan.
“Yaudah , aku bawain hati kamu saja yaaa hehe.. Aku gak mau apa-apa , cukup kamu cepat pulang saja pintaku.
“Eh kamu, serius kamu mau apa?”
“Hmm…enggak, Bang. Beneran aku gak mau apa-apa. “Oke deh, kalau gitu. Aku jalan yaa, daaaah..” ***
Jakarta minggu malam, tak seindah Bangkit di Bandung sana.
Ada rasa sedih yang menyelimuti hati Karin, dia berharap pertemuan yang singkat ini semoga tidak Tuhan pendekan kisahnya. Katanya , lekaslah sembuh dari luka hatimu itu. Ada aku, yang datang untukmu—menyembuhkan luka hati yang pernah bersemayam lama dalam dirimu itu. Ah.. nyatanya dia kembali ke kota itu. Bandung , yang baginya penuh dengan kenangan namun menorehkan luka. ***
Rabu pagi Bangkit datang menemui Karin, ia datang kerumahnya untuk berpamitan dan memberikan kotak berisi cokelat dengan boneka beruang kecil sebagai kenangan-kenangan sebagai tanda terima kasih , karena dulu pernah jadi teman nyonteknya saat ujian sekolah, katanya.
Karin pun terdiam hanya bisa pasrah tanpa banyak kata, tak sepatah katapun ia ucapkan untuk melepaskan kepergian teman lamanya yang sudah berhasil masuk dikehidupan barunya itu.
Karin memasuki kamarnya dengan lunglai , tak bersemangat dan wajah kecewa menghiasi rabu paginya itu. Ah ..rasanya aku tak butuh kamu lagi , Karin mempersilahkan Bangkit untuk pulang dengan tangan masih memegang kotak serta bunga pemberiannya. ***
Sebelum semua seperti ini, Karin pernah bilang kepada Bangkit. Aku hanya ingin menyembuhkan luka semoga pertemuan ini mampu menghapus semuanya dan hujan mampu menghapus jejak tentangnya. Tapi kecewa yang ia dapatkan lagi. Rupanya Bangkit telah berbaikan dengan kekasihnya itu, calon pendamping hidupnya yang pada waktu itu sedang berselisih paham tentang rencana pernikahannya. Bangkit hampir saja ragu untuk melanjutkan hubungannya itu, namun sang kekasih mampu meluluhkan harinya. Itulah sebabnya, kenapa ia kembali dan menetap lagi di Bandung. ***
Dua bulan berlalu dari kejadian suram itu. Karin menerima kiriman paket yang isinya dari Bangkit. Secarik kertas bertuliskan namanya. Kpd yth sdr/I Karina Salim. Oktober, dipilih sebagain bulan bahagianya dengan kekasih pujaan hatinya.
Akad Nikah Bandung, 14 Oktober 2017 Bangkit Ardian dengan Ayesha Putri. ***
Karena hati butuh juga sebuah ketenangan, biarlah aku yang menepi sejenak. Sudah banyak cerita yang aku lalui tanpa kamu, begitupun sebaliknya. Sudah banyak kisah yang kamu lalui tanpa aku. Sekarang, rasanya kosong. Bahkan, yang pernah sedekat nadi pun sekarang sejauh surga dan neraka. Kini Karin pun mencoba bangkit meski tanpa Bangkit. Sekian. *** Ditulis dengan keyakinan, The Power Of Kepepet. Hehehe.. Alhamdulilah.. Lunas untuk hari ini.
1 note
·
View note
Text
#day1 Aku, kamu, kita dan aksara
Berawal dari terpilihnya naskah kelas yang di pentaskan jaman sekolah 12thn yang lalu, ada rasa bangga tapi tidak untuk tinggi hati.
Bacisly, tidak ada bakat sama sekali dalam dunia penulisan hanya sekadar hobby di tambah dengan rasa keingintahuan saya tentang literasi pun semakin hari semakin bertambah. Terkadang, semangatnya pun up and down selalu dirasakan.
Setelahnya, apakah saya tetap Istiqomah ? Tentu tidak, saya menulis berdasarkan mood saja. Tidak mood nulis yaa tidak akan menulis, begitu saja seterusnya. Jadi, tidak heran kalau saya ini cuma penulis musiman doang, tukang tulis status saja, tukang baperan, tukang galauan. Bisa di bilang saya ini tukang ketik amatiran, sangat-sangat awam, masih miskin ilmu masih harus belajar banyak, lebih dan lebih lagi. Jadi, yaa nulis sekenanya saja. Ada buku, pulpen yaa nulis kalau tidak ada, yaa saya enggak nulis ! Begitulah, saya pada jamannya. Masa-masa muda yang dilalui dengan hal biasa saja. Menyesal ? Sangat ! Yaa..Tapi sudahlah yang berlalu biarlah berlalu, jadikan saja motivasi di masa sekarang jadikan cerita di masa nanti. Sangat tidak mengasyikan kan ? Tenang, masih bisa dijadikan cerita indah kok :') Semua belum terlambat 🍃 Alhamdulillahi Robbil Alamin.... Dimasa-masa yang menurut saya--- sudah habis batas masa produktifnya haha.. Saya kembali diketemukan oleh orang-orang yang saya pernah sebegitu bersemangatnya seperti mereka, kala itu. Dan, terimakasih untuk semua semangat yang kalian tularkan kepada jiwa yang tak lagi muda ini--tapi masih ingin tetap berkarya. Maka itu disini kesempatan saya untuk bilang jangan berhenti bermimpi , cita-citamu boleh setinggi apapun--- semua gratis ! "Karena, kita tidak akan pernah tau doa dan usaha yang mana yang Allah Qabul !" Aamiin.. Keep Writing ! 💕 #myrandomphotodiary #olanalone #kataolan #30dwcjilid9 #30dayswritingchallenge #squad7 #day1
1 note
·
View note
Text
Fa-biayyi alaa’i rabbikuma tukadz-dziban “Maka nikmat Rabb-kamu yang manakah, yang kamu dustakan ?” ( Q.S.Ar-Rahman : 13)
Aku pernah ada dimasa-masa sulit dan rasanya mau marah saja sama Allah. Ketika sedang di singgahi banyak persoalan dan masalah yang datang silih berganti seolah- tak ada kesempatan untuk bisa bahagia. Astagfirullah…Betapa congkaknya aku terlintas pikiran sejahat itu. Dan, memangnya kalau aku marah apakah dengan bersikap seperti itu sudah paling benar ? Ah..rasanya, tidak !
Pernah ada disatu titik, dimana aku merasakan dengan sangat jelas tentang ketidak-adilan Allah, rasanya aku mau marah saja ! Tentang kesulitan-kesulitan, masa-masa terdahulu sebelum pada akhinya bisa sampai seperti ini. Mencoba untuk tetap survive di tengah kepelikan hidup yang membuat aku putus asa dalam menjalaninya.
Tetapi, aku sadar Allah sangatlah dekat dengan hambanya yang juga ingin mendekatkan diri kepada-Nya. Dan, bagaimana bisa hidup tanpa rasa sakit ? Bukankah, Allah sudah memberikan sepaket rasa di mana akan ada kebahagiaan setelah kesedihan melanda, akan ada suka setelah duka berlalu, ada hitam juga putih, selalu ada pelangi setelah hujan reda. Semua sudah terbungkus dengan rapi oleh-Nya.
Tugas kita hanyalah tetap istiqomah dengan selalu meletakkan syukur di setiap rasa, jangan berhenti bersyukur. Setiap manusia pernah merasakan ada di titik terendah dalam hidupnya. Tetaplah yakin, hidup akan berjalan terus. Jangan menyakiti diri sendiri dan jangan mengaku beriman jika takut di uji, saling kuat dan menguatkan. Karena, percayalah semua akan indah pada waktunya. Allah tidak akan meninggalkan kita dan Allah selalu ada tanpa perlu kita pinta. Pernah ada cinta yang kita tempatkan pada hati yang salah dan ada rasa yang kita simpan di hati orang yang salah. Kesalahan-kesalahan yang membuat kita terpuruk dan hampir tak lagi bersemangat menjalani hari-hari.
Namun, pada akhirnya aku menyadari satu hal tentang keikhlasan, tentang penerimaan bahwa mengikhlaskan sesuatu yang bukan untuk kita, sudah pasti akan Allah ganti dengan yang jauh lebih baik lagi. Tentang semua hal yang menyakitkan adalah proses pembelajaran untuk menjadikan seseorang menjadi kuat. Kehilangan seseorang yang belum sempat termilki adalah sesakit-sakitnya rasa sakit, harus melepaskan meski belum pernah termiliki. Apa yang lebih tidak enak dari itu ? Kita yang dengan congkaknya melupakan bahwa masih ada syukur yang harus kita ucapkan kepada-NYA, adalah sesedihnya-sedihnya orang yang tidak pandai bersyukur.
Jangan lupa bersyukur dan jangan lupa bahagia.
Pernah merasakan sakitnya penolakan sana-sani, tentang doa-doa yang Allah belum kabulkan. Tentang pesakitan , di mana waktu itu kita yang sedikit usaha banyak pinta. Dan, tentang ketidak-asyikan lainnya. Tapi, aku menyadari semua itu adalah hal yang fana.
Hidup bukan persoalan tentang jatuh cinta, patah hati dan sakit hati saja. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan yang tidak melulu soal percintaan. Bukankah, Allah sudah mencatatkanya di Lauhul Mahfuzh, kitab rahasia manusia-Qodr yang tak terelakan. Tentang siapa yang akan menjadi jodoh kita nantinya, tentang kematian dan rezeki. Ah tenang saja , jangan khawatirkan soal itu-Allah sudah atur dan persiapkan dengan baik sesuai dengan porsinya masing-masing.
Yuks … mulai move on, serahkan semua pada-Nya karena yang terbaik memang selalu datang dari-Nya. Aku, yang sedang belajar memperbaiki diri lagi dan sedang meluruskan lagi niatnya, semoga Allah akan sayang kita semua. Semoga , Allah pertemukan jodoh dunia akhirat di waktu yang tepat untuk kita yang sedang dalam penantian. Aamiin Yaa Robbal’alamin.. Kepada para hati yang tak lelah menanti, semua akan indah dan nikah pada waktunya. Jodoh pasti bertemu lalu bertamu :)
Maafkan aku yaa Allah pernah berdusta pada-Mu, maafkan hamba yang penuh dosa ini. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Tangerang, 091017.
#goodwritingclub#mywritingchallenge#myrandomphotodiary#olanalone#janganlupabersyukur#janganlupabahagia
1 note
·
View note
Photo
Alam Sutera-Gading Serpong itu jarak yang gak terlalu jauh, cuma aja macetnya yang gak tahan! Dari kantor sengaja teng-go demi ketemu Bung @fiersabesari dan sudah direncanakan dari 3 bulan yang lalu sejak flyer "Perjalanan 11 Kota Fiersa Besari" bertebaran dimana-mana. . Qadarullah, pertemuan yang kedua meskipun sampai sana sudah jam 6 sore dan sudah nomor 200 sekian. Yasudahlah, tetap duduk manis mendengarkan dongeng "Kala"nya, Bung. . "Oiya, Bung gimana rasanya foto bareng kawan Bung yang tak terhitung tadi?" Semoga tak ada kata lelah yah,Bung. Tetap menginsipirasi. Meskipun gabisa foto bareng berdua-aku tetap menyukai karya-karyamu,Bung! 🙋 . Tak ada sakit hati ataupun kecewa--asal buku yang tadi aku berikan di baca ya, Bung? (Buka halaman 59) Dan sedikit bercerita tentang Ibu di buku itu, Bung. Seperti yang aku tau--betapa dirimu sangat mencintai dan menyayangi Ibu Lilis. Dari sembilan buku yang sudah kutulis "Perjalanan Singkat 3 Kisah" adalah buku spesial yang aku persembahkan untuk Ibuku di Hari Ibu tahun 2017 lalu. . . Next time, semoga bisa bersuafoto yaa, Bung! Dan terima kasih untuk dirimu @samodra_beeant untuk foto yang warbiyasaaaaaa 😅 (beneran gtau kalau lagi difotoin haha..) . *Gini kali yaa rasanya lagi semangat-semangatnya berjuang eh malah gak sampai pada titik klimaks~ (gak kebagian foto bareng haha..nyeseeeeeek 😓) . Dan mohon maaf untuk deklarasi setahun lalu yang belum terselesaikan, Bung! . Selamat menjejak, Bung! Terus berkarya ❤ . Tertanda, Olan. . . #myrandomphotodiary #olanalone #catatanjuang #gariswaktu #konspirasialamsemesta #arahlangkah #11:11 #fiersabesari (di Gramedia Summarecon Serpong) https://www.instagram.com/p/BvhSum9nd_NS067rdBESBAJcuzoZxAM3NPd0180/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=m593wqqc7nl2
#myrandomphotodiary#olanalone#catatanjuang#gariswaktu#konspirasialamsemesta#arahlangkah#11#fiersabesari
0 notes
Photo
Aslinya cuma gimmick doang kok, gw orang yang "cuma" bawa buku aja disetiap perjalanannya tapi gak pernah baca bukunya haha... . . . Kayak misal kalau lagi pergi naik kereta, ekspetasi dari rumah mau selesain bacaan. Eh, realitanya gak kebagian tempat duduk, mau gak mau ; BEEEEER-DI-RI! Jadi lupa deh sama niatan baca bukunya. Karena berdiri sambil pegang buku itu susah dan makin susah lagi kalau tangan satunya pegangan "tali pegangan" kereta yang ada diatas *maklum eyke belum punya "pegangan" jadi kalau apa-apa masih pegangan tiang. #eh haha... . . . Kalau di busway gw lebih memilih liat-liat jalanan ibu kota. Yaaaa, sisanya kadang malah merhatiin tingkah orang-orang di busway *maklum juga eyke bukan tipekal orang yang suka tidur di transportasi umum, apalagi belum punya "sandaran" kayak gini, kan kalau salah nyender bisa berabe. #eh haha... . . . Kalau mudik naik bus dengan perjalanan tempuh yang sangat jauh gw lebih memilih membuka obrolan absurd bareng nyokap atau siapapun anggota keluarga yang duduk samping gw. Sisanya, kalau kejebak macet "bukan nostalgia" gw lebih memilih tiduuuuur~ . . . Jalan sama gw itu gak ribeeeet kok, cuma agak rempong aja haha... . . . #myrandomphotodiary #kataolan https://www.instagram.com/p/BvGkK1NnDQOoJKi56FljAF268S7Mns-wLiCqqo0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1sc03fb3z9ttq
0 notes
Photo
Jadilah yang lebih baik meski berkali-kali dipatahkan, lalu di jatuhkan. Karena yang sia-sia akan jadi makna, percayalah! . . . #myrandomphotodiary #kataolan https://www.instagram.com/p/BuBv1GOHF3Q81tcH_HBOlcWRV2haR02Dl4hgCs0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1mbzb4z8uvfv9
0 notes
Text
Pertemuan
PERTEMUAN YANG SEDERHANA Langit mendung sore itu Aku bertemu dengannya ketika langit sedang mendung-mendungnya. Terdiam, seolah langit tahu benar tentang kesakitan aku—seperti tahu kalau ada hati yang sedang mencoba menabahkan hatinya sendiri. Semesta mendukung sejak pertemuan kami sore itu, perasaan yang tadinya antah-berantah tak karuan pun sedikit demi sedikit mampu untuk tersenyum meski hanya sebatas senyum penuh paksa. Itulah hari pertama, saat aku bertemu dengannya. Senyum bahagia yang ia tularkan kepadaku.
Pertemuan yang tak pernah aku kira sebelumnya, pertemuan yang sangat sederhana.
Percayalah, kelak akan ada yang menyembuhkan lukamu, ditempat yang tak kau sangka dan kau duga, pertemuan indah yang seperti apa—yang akan kau rasakan. Karena kita tidak pernah tau kapan dan siapa yang akan datang menyapa kita, tanpa pernah kita duga sebelumya. Begitulah yang sedang terjadi padaku.
Semesta dengan segala kejutannya, membawaku ke dimensi lain untuk merenungkan, sudah melakukan apa saja setelah malam-malam menyakitkan itu. Aku pun terpaku, seolah mendengar bisikan lain, suaranya lirih, namun penuh keyakinan, kau harus bisa tanpanya—dia yang telah pergi jauh meninggalkan luka. Pertemuan yang singkat ini semoga tidak Tuhan pendekkan kisahnya. Katanya, lekaslah sembuh dari luka hatimu itu. Ada aku, yang datang untukmu—menyembuhkan luka hati yang pernah bersemayam lama dalam dirimu.
Berbaik sangkalah pada semesta dan Tuhan-Mu. Mereka berbalik baik kepadamu—atas kebaikanmu yang entah kapan kau tularkan kepada yang lain. Terimakasih, pertemuan singkat untuk teman lama dikehidupan baru. Selamat datang, dikehidupanku yang baru. Akupun terdiam , duduk bersandar pada taman ibu kota. *** Entah..apa ini namanya ? Aku hanya ingin menyembuhkan luka semoga pertemuan ini mampu menghapus semuanya dan hujan mampu menghapus jejak tentangnya. Dari mata turun kehati, ketika hujan turun.
#myrandomphotodiary
#olanalone
#kataolan
#30dwcjilid9
#30dayswritingchallenge
#squad7
#day29
#bermanfaatdengansocialmedia
#goodwriterclub
#fiksimini
#fiksi
#myrandomphotodiary#olanalone#kataolan#30dwcjilid9#squad7#bermanfaatdengansocialmedia#goodwritingclub#fiksi#fiksimini#day29#pertemuan
0 notes