#muslimtanpamasjid

[skbillustrations]

View this post on Instagram

A post shared by Hijab illustrations . Gifts (@skbillustrations)

Experiments. What do you think? . . . #skbillustrations #masjidart #masjid #masjidseries #masjidsoftheworld #masjidsofinstagram #lovemasjid #islamicart #islamicquote #islamicillustration #islamicanimation #islamicartwork #cuteanimation #cutegifs #artists #muslimart #muslimartist #muslimtanpamasjid #illustrationartists #experimentalart #creativemuslimwomen #creativemuslim #creativemuslimah #creativeanimation #animationart #gifart #giftideas #artexperiments #ipadprocreate #procreateanimation https://www.instagram.com/p/B6B5eVXAUVA/?igshid=ccdbjepx0htk

[busyrokariim-blog]

Muslim Tanpa Masjid, Mencari Metode Aplikasi Nilai-Nilai Al-Quran pada Masa Kini; Prof. Dr. Kuntowijoyo;IRCiSoD; Juli 2018. -- "Kalau kita berpikir dikotomis antara modernis dan tradisionalis, atau antara "kita" dan "mereka" berarti kembali ke tahun 50-an atau sebelumnya. Kalau kita berpikir dikotomis antara umat dengan umara berarti kita kembali pra-1990 atau malah pada Zaman Kolonial". -- Buku ini merupakan kumpulan esai dari Prof. Kuntowijoyo, berusaha menjelaskan bagaimana aplikasi nilai-nilai Al-Quran secara praktis. Esai-Esai dalam buku ini terbagi dalam tiga bagian, Agama, Budaya dan Politik. -- Banyak yang dibahas dalam buku ini, tapi yang paling menarik perhatian saya adalah konsep "Khoiru Ummah" yang diajukan penulis. Menurut penulis, untuk menjadi "Khoiru Ummah" ada tiga syarat yang harus dilakukan: 1) amar ma'ruf; 2) nahi mungkar; 3) tu'minuuna billah. -- Karena tiga syarat tersebut menggunakan bahasa dakwah, penulis mencoba mengartikannya kedalam bahasa sosial menjadi: 1) Humanisasi; 2) Liberasi; 3) Transendensi. Mengingat pengertiannya masing-masing terlalu panjang kalau dijelaskan di sini, silahkan beli dan baca sendiri bukunya 😁. -- Harus saya akui membaca buku ini penuh perjuangan, bahasanya banyak menggunakan istilah keilmuan yang saya tidak paham, sehingga butuh waktu untuk dapat memahami buku ini. -- Walaupun esai-esai penulis kebanyakan ditulis di akhir 1990, sehingga ada sedikit bahasan yang sudah tidak relevan dengan kondisi sekarang, tapi buku ini bisa mengajak kita berpikir mengenai perkembangan Islam di Indonesia sekaligus memahami dan menerapkan ajarannya dalam konteks kekinian. -- Berhubung ada beberapa bahasan yang belum saya fahami benar, jadi sepertinya saya harus kembali membaca buku ini, kapan-kapan. -- "Ilmu didapatkan melalui sekolah, kebijaksanaan dapat lewat pengalaman atau pembacaan, tetapi kebenaran datang dari Tuhan" -- @gerakan_1week1book -- #owob #gerakanoneweekonebook #30DJ #30DJ2 #30DJ2Day05 #booksyro #kuntowijoyo #muslimtanpamasjid #ayobaca #marimembaca https://www.instagram.com/p/Bv2t2argm3a/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1eg8ds3baogx6