#mubarakabaz
Explore tagged Tumblr posts
Text
PAHAM SUFI PENYEBAB TERPURUKNYA KAUM MUSLIMIN
Asy-Syeikh Mubarak Al-Maili - rahimahullah - berkata :
«كلَّما زِدنا تفكيرًا في عِلل انحطاطنا ازددنا يقينا بأن الصُّوفية رأس تلك العلل»
Setiap kali kita memikirkan sebab-sebab terpuruknya kita, kita bertambah yakin bahwa paham sufi lah puncak sebab-sebab tersebut. [al-aatsar (2/511)]
0 notes
Text
Asy-Syeikh Abu Abdul A'la Khalid Utsman - hafizhahullah - berkata:
والبعض من فرط تعصبه لا يحسن فهم قول شيخه الذي يتعصب له ، ولا يعرف ماهو دليله الذي استدل به ، وإنما هو يتعصب لهذا القول لكون شيخه قال به فقط ، ولا يحفظ دليلا إلا تعداد فضائل شيخه التي جعلته يقبل أقواله بلا دليل "
Sebahagian orang karena sangat taassub dia tidak pandai memahami perkataan syeikhnya yang dia taassub kepadanya, dia tidak mengetahui apa dalilnya yang dia berdalilkan dengannya, sesungguhnya saja dia taassub kepada perkataan ini karena gurunya yang mengatakannya saja, dia tidak mengahafal dalil kecuali menghitung-hitung keutamaan syeikhnya yang menjadikannya menerima perkataan-perkataannya tanpa dalil. [at-ta'assub lisy syuyukh (81)]
1 note
·
View note
Text
TANDA KEBAHAGIAAN DAN KESENGSARAAN
Berkata Imam Ibnul Qayyim - rahimahullah - :
" علامة السعادة أن تكون حسنات العبد خلف ظهره، وسيئاته نصب عينيه، وعلامة الشقاوة أن يجعل حسناته نصب عينيه، وسيئاته خلف ظهره "
Tanda kebahagiaan adalah kebaikan-kebaikan seorang hamba berada dibalik punggungnya dan kejelekan-kejelekannya berada di hadapan kedua matanya, dan tanda kesengsaraan adalah dia menjadikan kebaikan-kebaikannya dihadapan kedua matanya dan kejelekan-kejelekannya dibalik punggungnya.
📚 miftah daris sa'adah (1/298)
1 note
·
View note
Text
RASA TERTIPU YANG BESAR
Berkata Yahya Bin Muadz رحمه الله :
((من أعظم الاغترار أن المذنب يرجو العفو من غير ندامة، ويتوقع القرب من الله بغير طاعة، وينتظر الجزاء بلا عمل، ويتمنى على الله مع الإفراط)) .
Diantara tertipu yang paling besar adalah pendosa mengharapkan maaf (ampunan) tanpa penyesalan, mengharapkan dekat dari Allah tanpa ketaatan, menanti balasan tanpa amal, dan mengharapkan (kebaikan) Allah disertai berlebihan (bersikap ekstrim). [az-Zawajir (1/38)]
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ-رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا-قَالَ:قَالَ النَّبِيُّ-صَلَّى اللَّهُ عَلَيْه ِوَسَلَّمَ-:
" نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ ".
Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata, nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "dua nikmat yang ramai manusia tertipu olehnya yaitu kesehatan dan kesempatan". (HR. Bukhari, no: 6049)
Berkata Badruddin Al-Aini رحمه الله:
فكأنه قال: هذان الأمران إذا لم يستعملا فيما ينبغي: فقد غُبن صاحبُهما فيهما، أي: باعهما ببخس لا تحمد عاقبته، أو ليس له في ذلك رأي ألبتة، فإن الإنسان إذا لم يعمل الطاعة في زمن صحته: ففي زمن المرض بالطريق الأولى، وعلى ذلك حكم الفراغ أيضاً، فيبقى بلا عمل، خاسراً، مغبوناً.
*هذا وقد يكون الإنسان صحيحاً ولا يكون متفرغاً للعبادة لاشتغاله بأسباب المعاش، وبالعكس، فإذا اجتمعا في العبد، وقصَّر في نيل الفضائل: فذلك هو الغبن له كل الغبن، وكيف لا والدنيا هي سوق الأرباح، وتجارات الآخرة.
Seakan beliau berkata: dua hal ini tidak dipergunakan dalam semestinya, sungguh tertipu pemiliknya yaitu dia menjualnya dengan kerugian yang tidak terpuji hasilnya, atau dia tidak memiliki pandangan tentang itu sama sekali, karena manusia jika tidak melakukan ketaatan di masa sehatnya maka di masa sakit lebih utama (dia tidak beramal), dan di atasnya bermakna kesempatan juga, maka dia tetap tanpa amal, merugi, tertipu.
Ini terkadang manusia itu sehat dan tidak fokus diri untuk beribadah karena sibuk dengan pekerjaan-perkerjaan, dan sebaliknya jika dua hal tersebut berkumpul pada hamba, dan dia meremehkan dalam meraih keutamaan: maka itulah sebenar dia tertipu, bagaimana tidak sedangkan dunia adalah pasar keuntungan dan perniagaan akhirat. [umdatul qari (23/31)]
Src Img: mwabonje
Semoga bermanfaat, saudaramu @mubarakabaz
0 notes