Tumgik
#money changer jakarta
zuyatoto88 · 1 year
Text
Saluran Uang Korupsi sampai Pemodalan Rafael Alun di Perusahaan Pijat Dilacak
Tumblr media
Jakarta Kazuyatoto- Perusahaan bergerak dalam jasa pijat refleksi, PT Keluarga Fresh Sehat, diperhitungkan jadi modus Rafael Alun Trisambodo saat lakukan tindak pidana pencucian uang. KPK saat ini sedang mencari saluran uang Rafael di perusahaan itu. klik untuk daftar....
"Saat kita tangani kasus TPPU kita mengaplikasikan apa yang diberi nama follow the money. Lewat follow the money kazuyatoto itu kita meng ikuti ke mana uang yang diperhitungkan hasil korupsi mengucur. Apa ke perusahaan property atau barusan ke salah satunya perusahaan Fresh Sehat, itu dapat kemana-mana," kata Direktur Penyelidikan KPK Asep Guntur di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023).
"Jadi ke mana saja kita menyangka uang korupsi itu mengucur kita akan minta info benarkah, misalkan pendanaan perusahaan itu berasal hasil dari tindak pidana korupsi," sambungnya.
Baca artikel detiknews, "Saluran Uang Korupsi sampai Pemodalan Rafael Alun di Perusahaan Pijat Dilacak" secara lengkap https://news.detik.com/informasi/d-6839431/aliran-uang-korupsi-hingga-pemodalan-rafael-alun-di-perusahaan-pijat-diusut.
Baca juga: Beberapa aset Rafael Alun yang Dijelajahi KPK, Terkini Usaha Pijat Refleksi
Asep menerangkan background perusahaan PT Keluarga Fresh Sehat yang beda dibandingkan beberapa saksi yang sudah dicheck di kasus Rafael Alun. Menurut dia, team penyidik saat mengecek saksi selalu merujuk pada sangkaan ada saluran korupsi.
"Kita tidak menyaksikan ini karyawan pajak kok perusahaannya misalkan barusan pijat kesehatan . Maka tidak ada harus berkaitan pajak harus perusahaan pajak. Karena orang menginvestasikan hasil tindak pidana korupsi dapat ke manapun serta dapat berbentuk apa," papar Asep.
klik 1x link...
KPK belum merinci hubungan PT Keluarga Fresh Sehat dalam kasus korupsi yang sudah dilakukan Rafael Alun. Team penyidik, kata Asep, kini sedang menginvestigasi sangkaan saluran uang sampai pemodalan yang sudah dilakukan Rafael Alun di perusahaan itu.
"Saat diundang apa ia beli property ke saudara RAT atau misalkan berbentuk perusahaan adakah penanaman modal atau nyimpan modal di sana atau memang dipunyai perusahaan sama dengan yang berkaitan.Yang terang idenya kita lakukan trace ke uang yang diperhitungkan hasil dari pidana korupsi," papar Asep.
Komisaris PT Keluarga Fresh Sehat Dicheck KPK
KPK awalnya mengecek tiga pimpinan perusahaan pada Kamis (20/7). Ke-3 orang saksi yang dicheck itu adalah pimpinan money changer Kode Valas, Ahmad Marzuki; pebisnis namanya Timothy Pieter Pribadhi; dan Komisaris Khusus PT Keluarga Fresh Sehat, Syamsuri Liga.
Baca juga: Gratifikasi Rafael Alun Mengucur Jauh: Kontrak sampai Pijat Refleksi
KPK menerangkan ke-3 saksi ini dihujani masalah putaran saluran uang gratifikasi Rafael Alun. Uang gratifikasi itu diperhitungkan ditaruh Rafael Alun dalam beberapa aktivitas usaha.
"Beberapa saksi datang dan dipelajari pengetahuannya diantaranya berkaitan dengan sangkaan ada peletakan dibarengi putaran saluran beberapa uang oleh Terdakwa RAT lewat beberapa aktivitas usaha," kata Kabag Kabar berita KPK Ali Fikri ke reporter, Jumat (21/7).
Berdasar info sumber Kazuyatoto, Rafael diperhitungkan tempatkan uangnya di PT Keluarga Fresh Sehat yang beroperasi di sektor pijat refleksi. Perusahaan itu mempunyai beberapa tempat injak di Jakarta sampai Tangerang. Rafael diperhitungkan memakai perusahaan pijat refleksi itu untuk pencucian uang.
KAZUYATOTO +62 813-8538-6588, Login KAZUYATOTO| Daftar KAZUYATOTO| Link : https://kazuyatoto.co/
1 note · View note
Text
TSI/14575 (For Rent) Ruko Pasar Puri Indah, Jakarta Barat, 6x15m, 2 Lt, HGB
TSI/14575For RentRuko Pasar Puri Indah, Jakarta Barat, 6x15m, 2 Lt, HGB Harga Rp 190.000.000 /thAlamat Puri Indah, Jakarta Barat Deskripsi PropertiRuko Pasar Puri Indah, hadap jalan raya (di dlm komplek Pasar Puri indah), cocok U/ Bank, kantor, money changer, coffee shop, usaha makan, parkir luas, ruko rapi ada safe deposit box (ex: dipakai bank), HGB Luas Tanah 90 m²Dimensi 6×15Luas Bangunan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
thunderrabby-blog · 2 years
Text
Indonesia eyes $11 billion in capital market fundraising this year By Reuters
Indonesia eyes $11 billion in capital market fundraising this year By Reuters
© Reuters. FILE PHOTO: A teller counts Indonesian rupiah bank notes at a money changer in Jakarta, Indonesia, October 14, 2022. REUTERS/Willy Kurniawan JAKARTA (Reuters) – Indonesia is targeting 170 trillion rupiah ($10.92 billion) in capital market fundraising for this year, including from initial public offerings and debt instruments, its financial regulator said on Monday, well below the…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Bisnis Money Changer
Money Changer -  Bicara tentang bisnis penukaran mata uang asing atau biasa disebut money changer memang menggiurkan, nah  pada kesempatan kali ini Money Changer Corner akan mencoba membahas prihal tips membuka usaha jasa penukaran uang asing.
Langkah 1 - Pelajari konsep usaha money changer            
Definisi  money changer adalah tempat menukar nilai mata uang asing. Jadi, untuk yang ingin terjun pada usaha ini ia wajib memiliki stok dalam beberapa jumlah mata uang asing tertentu contohnya dolar Amerika atau won Korea berfariasi mata uang mana yang paling laris. Nah gambaran keuntungan yang didapat yaitu dari nilai mata uang yang ditukarkan. Dalam peran ini, konsep bisnis money changer transaksinya hampir sama dengan forex. Keuntungan yang di dapat bisa berlipat-lipat.
Langkah 2 – Pahami kurs money changer                                
Pada dasarnya seorang yang  ingin membuka usaha contohnya usaha otomotif, sudah semestinya ia paham dan cermat pada dunia otomotif. Hal ini juga berlaku bagi para pedagang mata uang asing. Mereka yang ingin usaha pada jasa penukaran uang asing harus paham perbedaan setiap nominal mata uang asing baik dari sisi gambar atau nilainya. Di Indonesia, mata uang yang banyak diperjualbelikan meliputi, dollar, won, yen, pesos, ringgit dan euro. Para pelaku bisnis money changer biasanya mengambil keuntungan dari kegiatan jual dan beli pada mata uang sesuai dengan nilai tukar uang asing. Pelaku bisnis hanya perlu cermat  di nilai kurs jual dan beli mata uang asing tersebut.
Langkah 3 – Pastikan perkembangan pasar
Pada langkah ini, boleh dikatakan sama dengan para trader forex dimana pelaku usaha money changer perlu memperhatikan perubahan atau pergeseran siklus mata uang asing. Artinya, bagi pemilik usaha money changer ini, mereka harus selalu up to date dengan grafik perkembangan nilai mata uang terakhir agar dapat mengambil keuntungan yang maksimal. Wajib mempunyai koneksi internet untuk mengakses perkembangan nilai mata uang secara waktu nyata.
Langkah 4 – Memilih lokasi yang strategis
Sama hal nya dengan jenis usaha atau bisnis lain dimana kecermatan pemilihan lokasi yang strategis menjadi kunci kesuksesan usaha ini. Tujuan nya agar bisnis money changer jakarta anda lebih berkembang, usaha ini biasanya marak di daerah-daerah pariwisata atau perbatasan wilayah karena peluang wisatawan asing yang berkunjung akan jauh lebih tinggi, Misalnya, dekat dengan penginapan dan objek wisata, dan tempat dimana banyak TKI, Misalnya, lokasi yang dekat dengan mess TKI
Langkah 5 – Mengenal strategi marketing
Konsep pemasaran yang lebih bisa jadi dibutuhkan bagi pelaku usaha money changer dengan skala besar seperti CV atau PT. Umumnya jenis usaha lain, strategi marketing yang tepat juga diperlukan dalam bisnis money changer ini. Bila skala usaha money changer ini hanya setingkat toko atau teras rumah, mungkin marketing sederhana dengan cara promosi toko ke masyarakat sekitar sudah cukup.
Langkah 6 – Izin usaha money changer
Legalitas bisnis ini juga membutuhkan perizinan resmi yang wajib di urus ke Bank Indonesia (BI). Hal ini dikarenakan jika toko tersebut tidak terdaftar/tidak mempunyai izin, maka tidak menutup kemungkinan terjadi penutupan paksa lantaran beberapa hal. Bagi mereka yang ingin menghindari hal yang tidak diinginkan, serta memang serius untuk membuka usaha ini, mendaftarkan toko atau perusahaan mereka sehingga menjadi legal merupakan kewajiban.
Jadi, sudah siapkah anda bisnis money changer ? Walupun bisnis ini membutuhkan modal besar, namun tidak juga tertutup kemungkinan memulainya dengan modal kecil pada awalnya. Yang perlu anda miliki adalah kemauan dan keseriusa  untuk memulai. Tertarik dengan bisnis ini? Selamat mencoba.
2 notes · View notes
cahayavalas · 4 years
Text
Money Changer Jakarta
Tempat Money Changer Jakarta – Bagi anda yang sering traveling atau berencana pergi ke luar negeri atau bisnis traveling maupun investasi mata uang asing, pasti bukan hal sulit untuk membandingkan tempat money changer. Memilih Money Changer di Jakarta dengan Rate terbaik di Cahaya Valas
Khusus anda yang tinggal di Jakarta, ada lokasi tempat penukaran mata uang asing dengan rate yang bagus di Cahaya Valasindo Prima di kawasan Jakarta Barat.
Pastikan anda cek apakah Money Changer Jakarta tersebut menjual semua mata uang asing atau ada beberapa mata uang asing yang tidak tersedia.
Banyak reiew positif menukar USD di cahaya valas, karena harganya lebih baik di bandingkan dengan tempat lain. Untuk pecahan kecil seperti USD 10 juga ada.
Memilih Tempat Money Changer
Kenapa harus memilih tempat money changer ? pastinya untuk sebagai perbanding itu perlu, biasanya memang jangan hanya satu saja money changer di kunjungi. Hal ini juga berguna agar mengetahui mata uang asing lain yang di jual dan nilai mata uang asing lain.
Jadwal oprasional Money Changer pada masa pandemi Covid ada di bawah ini:
Alamatnya : Komplek Perkantoran Grogol Permai Blok A/8
Jl. Prof. Dr. Latumenten
Jam buka mulai dari Jam 09.00 – 17.00. Buka di hari kerja senin – sabtu.
Setiap hari selalu ramai jadi kalau mau cepat bisa mulai datang pagi.
Khusus untuk mata uang turkish Lira dan Pound Mesir, rata rata tidak banyak money changer di Jakarta yang menjual sehingga ada baiknya cek lah di lebih dari satu money changer. Patut dipertimbangkan juga jika tidak beli mata uang yang hendak ke negara tersebut, setidaknya tukarlah dengan mata uang yang umum dan bisa di tukar di seluruh dunia yaitu USD.
Kita bisa menukar USD di money changer negara tempat kita berkunjung. Jika selesai traveling masih ada sisa mata uang asing, lebih baik masih dalam jumlah nominal besar seperti 50 USD atau 100 USD.
Untuk mata uang asing pecahan kecil, belum tentu semua money changer di sini mau membeli dari kita. Misalnya 1 RM beberapa lembar saja. Jadi lebih baik sisa pecahan kecil di belanjakan habis di negara tujuan.
1 note · View note
kemungkinan-blog · 5 years
Text
'Dah setahun plan, semua dah print & study tapi..' - 5 sekawan pergi Korea balik hari, tak lepas Imigresen
Tumblr media
Lagi kes pihak Imigresen Korea Selatan menghalau pelancong Malaysia atas sebab-sebab yang tidak diketahui, membuatkan ramai netizen yang bakal atau merancang bercuti di negara itu terpaksa berfikir dua kali sebelum meneruskan perancangan mereka. 
Kes kali ini melibatkan lima lelaki muda yang telah membuat perancangan bercuti ke Korea Selatan sejak setahun lalu dan impian melihat keindahan dan budaya di negara K-Pop itu terbantut. 
CERITA MACAM MANA AKU PERGI KOREA BALIK HARI DAN TERUS KE BANDUNG
So basically ini cerita pasal macam mana aku pergi Korea balik hari, selepas itu tiba-tiba ada di Bandung, Indonesia. Hahaha! 
So nak dijadikan cerita, aku dengan empat orang kawan sekerja planning untuk pergi ke Korea Selatan (one year planning). Sudahlah cuti boss tak nak sign (hampeh punya boss) tapi kitorang cuti juga sebab semua dah book dan sudah membuat pembayaran. So 6 November 2019 tu flight kitorang. Macam biasalah, ready apa yang patut dan kitorang pun terbanglah ke Korea. 
Bermulalah kisah pengembaraan lima anak muda ke Korea balik hari. Hahaha! Sampai di Incheon Airport tu, masing-masing dah excited. Benda setahun plan, mahu tak excited? So kitorang beraturlah seperti biasa. Sampai giliran aku je di kaunter imigresen, dia ambil pasport aku, kemudian dia macam berbual-bual dengan kawan sebelah dia sambil tunjuk-tunjuk pasport aku. 
Aku dah rasa lain macam. Selepas tu benda yang aku jangka sebelum ini terjadi. Dia suruh aku tunggu di tepi sambil tunggu dia kumpul semua kawan-kawan aku yang lain. Kemudian kitorang dibawa ke bilik kuarantin atau bilik termenung. 
Tumblr media
Untuk pengetahuan, semua benda aku dah standby untuk percutian ini. Semua benda dah print dan aku compile untuk setiap seorang. 
Arrival/Custom Declaration form
Tiket balik
Complete itenerary 7 hari
Segala booking yang aku buat untuk theme park, Nami Island jadah semua
Booking hotel
Confirmation letter company
Semua benda alah ni aku dah print siap bagi setiap seorang dan suruh mereka study itinerary itu.
So sesi soal siasat pun bermula. Aku buat relaks saja jawab soalan yang dia tanya. Aku tak tahulah kawan-kawan aku jawab macam mana. Tapi aku jawab mana yang aku boleh jawab. Pasal dia pun bukannya tahu cakap bahasa inggeris. Dia guna translator yang kau kena cakap dekat phone dia tu, lepas tu orang tu translatekan. So aku tak rasa benda itu 100% efisyen. Tapi nak buat macam mana kan, negara diorang. 
Aku pun jawab segala persoalan pasal kerja, status aku, pasal company aku kerja dan juga segala itenerary aku sepanjang di sana. 
Tumblr media
Dipendekkan cerita, selepas sesi soal jawab selama lebih kurang dua jam, dia pun keluarkan satu surat suruh aku sign. Tapi aku tak nak sign surat tak dibenarkan masuk Korea. Aku cakap dengan dia, tak boleh ke nak buat rayuan ke apa? Dia cakap tunggu dulu dalam bilik termenung itu. Aku pun tunggu dan tunggu dan tunggu sambil termenung dalam kelaparan. 
Lapan jam sudah berlalu, aku dan kawan-kawan lain bersama dengan beberapa lagi tahanan dibawa ke satu bilik menunggu. Dah macam banduan aku rasa sebab kena beratur 3-3. Terkeluar sedikit dari barisan, kena marah weh! Hahaha! 
Tumblr media
Dari aku kena tahan tadi sampailah sekarang aku dengan member-member lain tak diberi air ke apa ke, bapak lapar weh! Last makan dalam flight je. Di bili ktermenung lagi sekali ini basically tengah tunggu masa balik je. So kitorang pun redha sajalah. 
Tetapi kitorang sebenarnya tidak diberitahu pun apa sebab kitorang tak lepas masuk, bila kitorang akan balik apa semua. Kitorang macam tergantung sepi je kat situ. Hisap rokok pun tak boleh lama-lama, kena jerit dengan diorang. B*** sungguh layanan diorang. Lagi sejam sebelum flight kitorang, barulah diorang bagi kitorang roti dan air. Itu saja. 
Tumblr media
So aku pun tanya dengan salah seorang pengawal keselamatan di situ yang macam okey sikit, boleh tak tengokkan kat white board tu kitorang balik pukul berapa. So dia cakap kitorang akan balik pada jam 11.30 malam. Sedap sikit hati sebab dapat balik. Aku dah tak fikir apa dah, cuma fikir nak balik dan tinggalkan tempat s**l ini. 
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Nak dijadikan cerita, aku pun terasalah kasihan kat kawan-kawan aku. Pasal ada tiga orang first time travel ke luar negara kena masalah macam ni. So aku tanya diorang berapa duit yang diorang ada, buat kira-kira time itu juga dan aku cadang bawa diorang pergi Bandung sebab Bandung tu dah macam kampung aku. Tiap-tiap tahun aku pergi.
Aku pun call contact aku kat Bandung, suruh tolong bookkan apa yang patut. Yela, benda betul-betul last minute. Dia pun setuju nak tolong semua. Alhamdulillah. 
Sampai di KLIA jam 5 pagi. Keluar pergi sarapan, tunggu money changer buka semua, park kereta di Salak Tinggi terus balik KLIA2. Semua naik flight ke Jakarta jam 2.30 petang dan habiskan semua cuti dan duit kitorang kat Bandung. 
Jadi itulah cerita macam mana aku dengan kawan-kawan pergi Korea balik hari dan terus ke Bandung untuk menghiburkan hati yang lara. 
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Aku nak pesan kepada semua yang nak pergi ke Korea, pastikan semua standby cukup-cukup. Study betul-betul tapi macam aku semua cukup still tak lepas. Anggap salah bukan rezeki. Rezeki aku dengan kawan-kawan di Bandung di samping awek-awek Bandung yang cun. Sebenarnya trip yang random ini lagi best. Just think positive, jalan terus! 
Totak duit lebur: RM2,000/person 
Kitorang tak diberitahu kepana kitorang tak dibenarkan masuk. Dah tanya, kena marah. Suruh duduk diam-diam dalam bahasa Korea. Benda dah jadi pun, kitorang pun redha je dengan apa yang jadi. Share pun untuk panduan orang lain yang ada planning nak ke sana. 
Sumber: Azam On Fire
from The Reporter https://ift.tt/2Des3WJ via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat https://ift.tt/348JS54 via IFTTT
3 notes · View notes
travelleroploy · 5 years
Text
Cerita Solo Travelling Backpacker ke Bangkok - Part 1
Alhamdulillah posting kedua! :)
Tumblr media
(Wat Arun)
Tapi posting ini tuh remake. Kenapa? Karena sebenernya gue udah bikin draft dari jauh-jauh hari dan udah tinggal nambahin foto dan post. Cuma, kegblkan gue adalah gue gak save itu draft. Tibalah masa gue lagi ngopi file yang banyak bet dan tiba-tiba laptop gue ngehang. Jadinya hilang deh semua kreasi gue. Sad banget anjir.
Tapi gapapa, kalau DNA nya emang udah seorang penulis, yang kayak gituan bukan sebuah rintangan. Cuma masalahnya DNA gue kan emang bukan penulis. Wehehehe. *Tabok Online*
Oke, seperti judul yang udah lo semua baca di atas, di posting kedua ini gue bakal nyeritain pengalaman gue solo travelling backpaceran ke Bangkok. Ini sekitar satu bulan yang lalu lah. Banyak banget pengalaman yang gue dapet waktu itu. Terlebih, itu tuh pertama kalinya gue ke luar negeri yang bahasa sehari-harinya bukan bahasa Inggris.
Gue udah nyiapin travelling ke Bangkok dari jauh hari, tapi H-2 gue baru mikir dan malah jadi setengah hati gitu. Berangkat-enggak-ya-berangkat-enggak-ya. Gitu aja terus. Mana nyokap gue juga ngasih izinnya kayak setengah hati juga. Sebenernya dia selalu ngizinin gue pergi kemana aja sih, cuman ini masalahnya gue ke luar negeri, pertama kali, bahasanya asing, dan sendiri! Ya mogimana lagi coba?! Nyari temen di H-2 pemberangkatan kan susah. Pasti gak bakal ada yang mau.
Terus gue inget kan tiket pulang udah dibook, penginapan udah dibook juga, kartu sim juga udah beli, duit juga udah ditukerin. Lumayan kan, dari cash aja gue nukerin sebanyak THB 3000 which is kalau dirupiahin sekitar IDR 1.470.000. Bakalan rugi bandar kalo gue gak jadi pergi. Intinya gue lebih sayang sama duit gue lah. Wkwkwk
Ada yang nanya gini
“Kenapa sih sep lo kepikiran buat solo travelling ke Bangkok padahal baru pertama kali ke luar negeri?”
Ceritanya gini, awalnya gue diajakin sama temen gue buat travelling ke Manila karna waktu itu lagi ada tiket promo kesana. Lo tau berapa harganya? IDR 1.600.000 PP!! Siapa yang tidak tergiur coba?! Tapi karna satu dan lain hal kita kehabisan tiket promonya. Dari situlah gue dapet pelajaran kalo lagi ada tiket promo langsung book aja, asal tanggalnya udah pasti.
Kesel? Banget! Jadinya gue langsung search flight ke Bangkok waktu itu. Dan gue dapet harga lowest fare gitu dari AirAsia. Iya, jadi gue berangkat ke Bangkok sebenernya bukan tiket promo, cuma itu harga paling rendah buat bulan Oktober. Ya lumayan lah buat mengobati kekesalan gue karna gak berhasil dapet tiket promo.
“Tapi kenapa sendirian sih sep?”
Males cuy kalo sama orang! Bukan karna gue seorang introvert. Tapi lebih ke kepraktisan dan kemudahan aja. Kalau travelling sendirian gue lebih gampang ngatur waktunya, destinasi yang mau dikunjungin, transport, makan, juga penginapan. Kalau banyakan pasti kita harus saling nyesuaian segala hal sama orang lain bahkan dari sebelum keberangkatan. Sering banget karna kelamaan nentuin ini itu sama orang, travellingnya malah gak jadi. Jadinya gue lebih sering kemana-mana sendiri atau berdua, kalau enggak sama maksimal 5 orang lah dan itu harus temen deket gue semua.
Dan gue juga gak ngasih tau ke orang-orang kalau gue mau berangkat ke Bangkok. Bukan karna gue gak mau dititipin oleh-oleh atau apa loh ya. Tapi lebih karna gue males aja sama reaksi orang-orang yang kadang lebay. Lagian ngapain juga kan ngasih tau mereka kalau gue mau ke Bangkok. Tau sendiri gue gak suka jadi pusat perhatian. Wkwkwkwk. Jadi biar mereka yang tau sendiri aja tanpa harus gue kasih tau.
Buat alesan keamanan gue cuman ngasih tau beberapa orang aja. Nyokap, beberapa temen deket gue, dan boss gue (Hallo Pak Dwi!! Are you reading my tumblr right now?! Wkwkwk).
Intronya kepanjangan sep, elaaah!!!
Wkwkwk. Oke deh. Langsung aja kali ya. Check it out!
Day 1 : CGK - DMK
Gue berangkat dari kantor sekitar jam 07.30 an, karna itu posisi gue abis turun shift malem. Nunggu bus yang ke airport sekitar kurang lebih setengah jam di Serang. Singkat cerita jam 1 siang gue udah nyampe di Bandara Internasional Soekarno Hatta Terminal 2. Tapi karna waktu check in gue masih lama, gue pick up sim card dan makan siang dulu.
Sekitar jam 3 sore gue check ini. Waktu check in gue ngerasa deg-degan banget. Dalem hati gue bilang, “Akhirnya gue bisa juga ke luar negeri!”. Tapi gue mikir juga, “Kalau di sana nanti dapet masalah gimana ya?”. Gue gak bisa jelasin perasaan gue secara rinci, yang jelas hawatir dan excited at the same time.
Tibalah ke proses imigrasi. Nah, ini nih yang bikin gue deg-degan untuk pertama kalinya. Karna kata orang-orang yang udah pernah ke luar negeri, proses cap paspor di imigrasi ini susah, kadang ada yang lama bisa nyampe setengah jam. Gue hawatir ditanya yang macem-macem aja nanti sama petugasnya.
Etapi ternyata tidak saudara-saudara! Proses di imigrasi ini gue lewatin dengan sangat mulus. Gue cuma ditanya tiket pulang, di sana ngapain, dan berapa hari. Terus waktu itu juga antriannya kosong jadi proses cap paspor gue pertama kalinya butuh waktu gak nyampe 5 menit.
Tips nih buat lo yang mau terbang internasional, check in lebih awal aja. Kalau biasanya terbang domestik 2 jam sebelum flight, kalau internasional usahain 3 jam sebelum flight. Karna apa? Karna bisa aja proses di imigrasi ini lama. Siapa tahu nanti waktu lo pergi ternyata banyak orang yang ngantri kan? Atau paspor lo ada masalah misal. Jadi lu masih punya spare sampe nanti boarding.
Singkat cerita boarding deh gue kan ya. Dan flight Jakarta - Bangkok ngabisin waktu sekitar 3.5 jam. Gue ngerasanya lemes banget sih, kayak tenaga abis gitu lah, gak tau kenapa. Mungkin karna flightnya agak lumyan lama dan selama flight gue diem dengan safety belt tetep terpasang. Padahal dulu waktu flight ke Manado dengan waktu tempuh sama gue gak ngerasa selemes ini.
Anyway gue ke Bangkok via airport Don Mueang. FYI, Bangkok punya 2 bandara. Don Mueang (DMK) yang letaknya di utara Bangkok, biasanya buat LCC. Satu lagi Suvarnabhumi (BKK) yang letaknya di selatan Bangkok, kebanyakan maskapai internasional di sini, lebih megah dan lebih modern dibanding Don Mueang.
Tumblr media
(Ucapan selamat datang dari Don Mueang yang bakal nyambut lo waktu pertama kali landing di Bangkok)
Tips lagi buat lo yang mau pergi ke Bangkok, lo harus paham dulu lo departure dan arrival via airport mana. Karna apa? Karna jarak dari DMK ke BKK itu sekitar 50 km, dan ditempuh kurang lebih 2 jam kalau perjalanannya lancar. Gak lucu dong kalau lo naik bus yang tujuannya ke Don Mueang padahal maskapai lu jelas ada di Suvarnabhumi.
Sebelum landing gue sempet ngeliat Bangkok dari atas kan. Kesan pertama gue sama Bangkok adalah gak beda jauh sama Jakarta, mungkin lebih padat Jakarta, tapi Bangkok jujur keliatan lebih rapi. Sayangnya gue gak sempet foto dari atas.
Sebelum keluar pesawat, mbak-mbak pramugarinya ngebagiin form imigrasi yang harus gue isi. Tapi waktu itu gue gak bawa alat tulis sama sekali. Gue pikir waktu itu gue bisa ngisi di tempat imigrasinya, tapi ternyata enggak. Buat part ini gue post misah aja ya, karna ceritanya lumayan panjang dan bikin kesel juga.
Nah, waktu sampe itu gue berniat ngecek kira-kira bakal sesusah apa nanti kendala bahasa yang bakal gue hadepin selama di Bangkok. Caranya gue coba ngobrol sama orang Thai pake bahasa Inggris. Di imigrasi jelas lah ya orang-orangnya bisa bahasa Inggris meskipun logat Thai nya masih kebawa, tapi gue masih bisa paham mereka ngomong apa dan mereka paham juga gue ngomong apa.
Terus gue nyoba buat nukerin Baht yang gue bawa ke pecahan yang lebih kecil ke counter money changer, waktu itu gue bawa THB 1000 3 lembar. You know what? Mereka sama sekali gak ngerti apa yang gue omongin, dan mereka pun jawab pake bahasa Thai cuy! Jadinya gue langsung pake bahasa isyarat coba, gue meragain uang itu dipotong-potong, baru mereka ngerti. *tepok jidat*. Yaudalaya, at least gue tau rintangan gue nanti segede apa.
Lanjut, gue kelar segala urusan di airport sekitar jam 9. Gue waktu itu hawatir sih soalnya menurut info angkutan umum kayak bus gitu cuman ada sampe jam 9 malem. Gue gak mungkin juga pake taksi karna bisa mahal banget, sampe THB 500. Rugi dong yekan. Yaudah gue mutusin buat pake Grab. Asemmm, Grab juga mahal, sampe THB 300. Pen nangis soalnya bawa cash cuma dikit. Wkwkwk.
Tapi kebetulan di gate tempat gue keluar itu ada kayak halte bus gitu. Disana masih banyak banget orang yang nunggu, dan di sana ada juga petunjuk trayek bus airport. Sayangnya gue gak foto lagi. Alhamdulillah ada bus yang langsung ke area dimana Hostel gue berada. Gak perlu nunggu lama juga, sekitar setengah jam busnya dateng. Gue masih inget tuh no busnya A4, trayek Don Mueang - Khao San Road.
Busnya nyaman banget, ber-AC, bersih, rapi juga. Mirip sama busway generasi teranyar. Dan lo tau harganya berapa? THB 45 dooong!! Gila ini murah banget sih. Kondekturnya juga fasih bahasa Inggris. Recommended lah kalo lo lagi di Bangkok, mending pake angkutan umum aja.
Akhirnyaaaa Bangkok!!! Kata gue dalem hati selama di bus. Enaknya naik bus bisa nyantai ngeliatin keadaan kota kayak gimana. Ya, kayak yang gue udah bilang, Bangkok mirip banget kayak Jakarta cuma Jakarta lebih padet aja. Kebetulan waktu itu malem minggu ya, tapi gue perhatiin jalanannya biasa aja, gak terlalu rame.
Tumblr media
(Democracy Monument yang gue foto dari dalem bus yang lagi jalan. Makanya gak jelas. Wkwkwk.)
Singkat cerita nyampe lah gue di Khao San Road, dari halte pemberhentian bus gue harus jalan kaki lagi sekitar 6 menit. Oh iya satu lagi, enaknya di Bangkok itu google Maps nya udah jauh lebih bagus dibanding Jakarta. Jalannya jelas nunjukin sampe gang-gang yang kecil. Petunjuk buat naik transportasi umum juga lumayan tepat. Jadi gak usah hawatir nyasar deh kalo pergi ke Bangkok, asal lo punya koneksi internet yang bagus dan aplikasi google Maps.
Ngomong-ngomong gue nginep di Sabye Club Hostel. Yang punyanya ramah banget. Gue sempet disapa duluan pake bahasa Thai karna mereka nyangka gue orang Thailand. Review lengkap Sabye Club Hostel ini gue bikin post sendiri ya.
Tips lagi nih, (anjir kayaknya gue bikin post sendiri buat tips pergi ke Bangkok ya. Belibet amat, postnya kepanjangan), nyari penginapan mending di sekitar Khao San Road aj. Karna itu lokasinya di pusat kota dan deket ke mana-mana. Termasuk ke tempat wisata kayak Wat Pho sama The Grand Palace. Terus di sekitar sana ada banyak toko 7-eleven juga. Jadi gak perlu hawatir kalau mau beli keperluan apa-apa.
Karna capek abis perjalanan jauh, gue langsung tidur deh.
Oke segitu mungkin buat post kedua Hari pertama gue di Bangkok. Lanjut ya ke post berikutnya!
Hatur nuhun udah baca. See ya!!
1 note · View note
zegmaarloraa · 2 years
Text
from June 18, 2022
“Hi, I’m sorry but can you speak English?”
Aku yang sambil berlalu bergandeng erat dengan yang terkasih hanya dapat mendengar sepotong kata terakhir dalam kalimat tersebut samar-samar. Langkah kami terhenti, karena aku yang berhenti kemudian menarik tangan dalam gandenganku berhenti pula.
“Yes, sure. How can I help?”
“Alhamdulilah” ucapnya dengan hentakan bahu saking leganya. Akhirnya ia berhasil berbicara dengan orang lain lebih dari dua kata malam itu, sekalipun pukul 23.30.
Aku berusaha menyisir apa yang ada di hadapanku saat ini. Sedikit sulit mengumpulkan perhatian setelah dua botol craft beer, 2 jam sajian live gig bernuansa fussion yang memekakan telinga, serta supir taksi kami yang ugal-ugalan sepanjang Kemang Bangka hingga Sarinah.
Aku mendapati beberapa hal dari hasil pengamatan tidak jeli tadi. Pria agak tua ini tidak menggunakan masker dan wajahnya asing, bukan dari sini. Otomatis aku mundur setengah langkah setelah syarafku seperti mengirimkan aliran listrik sekujur tubuh. Kaos polo yang dikenakan tampak lusuh dari peluh dan polusi, celana jins longgar dan sepatu kets terlihat gontai setelah seharian dikenakan. Pria ini membawa tas ransel dengan tali yang sengaja ditarik setinggi mungkin agar tidak terasa berat. Air wajahnya seperti cerminan lelah dan ketakutan yang beradu sengit.
“I am not from here, from Morocco. I am lost. I’ve walked kilometers and I’ve visited the Embassy, my Embassy, but they said they’ll open on Monday”
“Monday?!” sontak aku setengah berteriak. Hari ini hari Sabtu dan kedutaan; 1) tidak buka 24 jam, 2) tidak bisa sama sekali menampung pria tua warga negaranya ini, paling tidak di pos keamanan, ketimbang imigran ini dibiarkan tersesat di Jakarta. Sistem macam apa? batinku. tolol.
“I can only go back to the Embassy on Monday morning. I don’t have a place to stay the night and I haven’t eaten anything. Is it possible to borrow some cash from you? the locals I’ve met couldn’t speak English at all”
Kepalaku begitu riuh. Haruskah kita bukakan kamar di hotel tempat kita menginap juga? Haruskah kita ajak ia makan? toh kita juga memang sedang mencari makan. Akan makan di Sabang nanti tapi kami harus ke hotel dulu. Tapi apakah berlebihan? Bagaimana kalau nantinya pria ini akan menempel terus semalaman? Merusak akhir pekan kita?
Namun suara yang paling kencang diantaranya adalah penyesalan. Sepanjang hari kami tidak membawa uang sepeserpun di dompet. tolol, batinku.
“Unfortunately, we don’t have them either. So sorry. But if you’d follow this road and turn right to Sabang street. You’ll find plenty of 24 hours money changers.”
“The thing is, I don’t have anything with me. My wallet and everything inside it was stolen” Sambil dikeluarkannya surat keterangan kehilangan yang diterbitkan kepolisian. Aku sekelibat hanya menangkap kata Polisi, logo Kepolisian, dan Maroko.
“Or maybe you’ll find more people there. you can ask them for help”, kekasihku menambahkan sebelum akhirnya aku menimpali “We’re so sorry. We wish we could do more to help”.
“No worries. You’re already helpful. I’ll look for a mosque to sleep in tonight”
Pria Maroko itu mengucapkan terima kasih sembari sedikit membungkuk dan melemparkan senyum melas sebelum berlalu dengan langkah gontai.
Malam terasa semakin panjang, namun kami tidak bercinta kali ini. Pikiranku terus melayang membayangkan pria Maroko tadi.
Apakah dia akhirnya makan? Dimana masjid terdekat sekitar sini? Benarkah dia kecopetan dan kehilangan semuanya? Tapi kenapa surat kehilangan dari kepolisian sempat-sempatnya terlaminating? Apakah sekarang pelayanan sudah membaik? atau dia ternyata penipu yang rapih?
Iba dan kecurigaan justru yang bercinta malam itu dalam kepalaku. Aku melihat kesebelahku. Kekasihku sudah nyenyak jauh ke alam mimpi. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menyusulnya kesana.
Aku bermimpi rumahku kesetanan. Ada arwah perempuan paruh baya gentayangan dan tidak akan pergi sebelum aku memenuhi apa yang dimau olehnya. Entah kenapa rumahku yang kesetanan juga berisi teman-teman SMA ku yang bahkan aku tidak akrab selama sekolah.
Salah satu temanku berkata, “rumahmu kesetanan. hahahaha mampus. perempuan itu tidak minta uang dan tidak akan mengambil nyawa siapapun”. Aku kebingungan, “terus? bisa diusir dengan apa?”. Sambil berlalu dengan segelas minuman beralkohol, temanku menjawab “kau harus kasih makan. dia lapar sekali katanya belum makan seharian”.
Setan makan apa? Aneh!
Aku terbangun seperti orang jantungan. Mimpi tersebut terlalu aneh. Baik aku dan orang-orang dalam mimpiku tadi tahu persis apa yang sedang aku pusingkan, sampai-sampai skenario aneh tadi betul terjadi dalam pikiranku. Aku memandangi kekasihku yang tidur pulas. Iri sekali rasanya. Dia bisa tidur tanpa ada beban hati apapun, sementara aku memberatkan hatiku dengan sesuatu yang jelas diluar kontrol diri.
Aku berusaha membangunkannya melalui tatapan dalam, tapi dia tidak bergeming. Mungkin hari ini tadi terlalu lelah. Mungkin kasur ini sedang nyaman-nyamannya. Atau mungkin memang kita tidak sedekat itu untuk bertelepati. Aku lebih ingin percaya kemungkinan pertama dan kedua.
Aku berusaha menyambung kembali tidurku, berharap di pagi hari pria asing dalam kegelisahanku juga dapat menyambung tidurnya di lantai masjid manapun. Hingga hari ini, aku harap dia telah pulang ke keluarganya.
0 notes
thelegend9798 · 2 years
Text
Euro rallies as growth hopes dent dollar demand
Euro rallies as growth hopes dent dollar demand
An employee of a money changer holds a stack of US dollar notes before giving it to a customer in Jakarta, October 8, 2015. REUTERS/Beawiharta Register now for FREE unlimited access to Reuters.com Register Euro back above $1.06, yen also rallied Aussie adds 1%, but election reaction limited Poor start to week for dollar follows last week’s sell-off LONDON, May 23 (Reuters) – The euro rallied…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
idasolonline · 3 years
Text
Remittances slow down to $2.4bn in November
Remittances slow down to $2.4bn in November
A woman counts her U.S. dollar bills at a money changer in Jakarta June 13, 2012. — Reuters/File  November is the 18th successive month in which receipts remained above $2bn.Remittances fall 6.6% to $2.4 billion in November on a month-on-month basis.Cumulatively, in the first five months of FY22, remittances clocked in at $12.9bn. KARACHI: The inflow of workers’ remittances into Pakistan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sitikarimah · 6 years
Text
Penukaran Saudi Arab Riyal (SAR) di Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Gandaria, Jakarta Timur
Berhubung musim haji telah datang. Tulisan singkat ini diharapkan bisa membantu temen-temen yang mau membeli SAR, atau lebih familiar dengan sebutan riyal. Salah satu bank yang mefasilitasi penukaran riyal adalah Bank Syariah Mandiri. Nah, kenapa memilih BSM? Karena setelah ditelusuri, tidak semua cabang bank melayanai penukaran riyal, buat melacak cabang mana aja yang melayani penukaran riyal agak takes time ya. Sedangkan untuk BSM, semua cabang bahkan cabang pembantu pun melayani penukaran riyal.
Berikut langkah penukaran riyal di BSM:
1.   Menghubungi Call Center BSM di 140140
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah benar BSM cabang Gandaria melayani penukaran riyal dan jika tidak, cabang terdekat mana yang melayani penukaran riyal. Ternyata benar semua cabang BSM melayani penukaran riyal hanya saja ketersediaannya harus ditanyakan dahulu ke cabang ybs supaya nggak sia-sia pas udah ke sana. Oh iya, di call center juga udah langsung diinformasikan nomor telepon aktif cabang yang dituju.
2.   Menghubungi Call Center BSM Cabang Gandaria
Tumblr media
Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 28 No. 30, RT. 004/07, Kel. Pekayon, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur.
No. Telepon : (021) 87702025
Costumer service akan menanyakan jumlah riyal yang dibutuhkan dan menginformasikan ketersediaan riyal. Setelah dinyatakan tersedia, barulah berangkat ke bank.
3.   Melakukan Transaksi di Teller
Caranya cukup standar, tinggal ambil nomor antrian teller, dan teller akan memberikan brosur sebagai berikut:
Tumblr media
Jika customer menginginkan jumlah yang berbeda, boleh. Selain itu, teller juga akan memberikan alternatif, misalnya untuk paket 3, digenapkan menjadi sekitar Rp3.002.600,00 dengan tambahan 15 riyal.
Setelah customer setuju dan menyerahkan uang rupiah, teller akan memberikan riyal.
Transaksi selesai, tidak ada pengisian slip ataupun penyertaan kartu identitas di sini (mungkin karena waktu itu belinya relatif sedikit).
Bagaimana dengan kurs SAR/IDR yang ditawarkan BSM?
1. Informasi kurs yang berlaku bisa dicek di https://www.syariahmandiri.co.id/layanan-nasabah/informasi-kurs.
Tumblr media
Note harga bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ini terjadi pas aku nukerin riyal, selisih 10 poin. Kurs BSM cukup bersaing dibandingkan BCA, Mandiri, dan BNI (ketiga bank lain yang lokasinya dekat rumah tapi ternyata nggak semua cabang melayani penukaran riyal). Kalau mau nukerin dalam jumlah banyak, Money Changer VIP masih tetap juara. Bisa dicek rate nya di sini https://www.vip.co.id/en/. Penukaran mata uang di VIP kita bahas nanti ya.
2. Well untuk paket, kurs nya sama, mau mata uang pecahan besar atau kecil.
Semoga postingan ini bermanfaat
2 notes · View notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Tersangka Kasus Suap, Azis Syamsuddin Terancam 5 Tahun Penjara
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - KPK resmi menetapkan Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan perkara korupsi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Politisi Partai Golkar itu diduga memberikan uang suap kepada mantan penyidik KPK dari unsur Polri, AKP Stepanus Robin Pattuju miliaran rupiah. Atas perbuatannya, Azis Syamsuddin kini terancam pidana 5 tahun penjara dan denda paling sedikit Rp 50 juta dan maksimal Rp 250 juta. Azis dijerat dengan Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Filri Bahuri. "Atas perbuatannya tersebut, Tersangka AZ (Azis Syamsuddin) disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," kata Firli, dikutip dari Suara.com, Sabtu (25/9/2021). Merujuk pada pasal 5 ayat 1 huruf a ataupun b UU itu, disebutkan hukuman pidananya paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun. Sementara dendanya minimal Rp50 juta dan maksimal Rp250 juta. Sedangkan pada pasal 13, ancaman pidana penjaranya paling lama 3 tahun dengan denda paling banyak Rp150 juta. Dalam kasus ini, politikus Partai Golkar itu diduga telah menyuap AKP Robin sebesar Rp3,1 miliar untuk mengurus perkara suap di Lampung Tengah yang ditangani oleh KPK. "Sebagaimana komitmen awal pemberian uang dari AZ (Azis Syamsuddin) kepada SRP (Robin) dan MH (Maskur Husain/advokat) sebesar Rp4 miliar yang telah direalisasikan baru sejumlah Rp3,1 miliar," kata Firli Selasa dini hari. Dari hasil penyidikan sementara KPK, kata Firli, Azis sempat menghubungi AKP Robin saat masih bertugas di KPK untuk mengurus kasus yang melibatkan Azis dan Aliza Gunado saat masih dalam tahap penyelidikan. Diketahui, Aliza Gunado merupakan kader Partai Golkar yang pernah menjabat sebagai mantan Wakil Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). "Selanjutnya, SRP menghubungi MH untuk ikut mengawal dan mengurus perkara tersebut," kata Firli. Dikatakan Firli, Azis dan Aliza diminta oleh Maskur untuk menyiapkan uang Rp2 miliar. Keduanya pun akhirnya menyetujuinya. "SRP juga menyampaikan langsung kepada AZ terkait permintaan sejumlah uang dimaksud dan kemudian disetujui oleh AZ. Artinya ada kesepakatan," kata Firli. DP Ratusan Juta Firli juga menyebut jika Maskur diduga meminta uang Rp300 juta kepada Azis yang disebut sebagai uang muka. "Untuk teknis pemberian uang dari AZ dilakukan melalui transfer rekening bank dengan menggunakan rekening bank milik MH. Selanjutnya SRP menyerahkan nomor rekening bank dimaksud kepada AZ," kata dia. Sebagai bentuk komitmen dan tanda jadi, kata Firli, Azis dengan menggunakan rekening bank atas nama pribadinya diduga mengirimkan uang sejumlah Rp200 juta ke rekening bank Maskur secara bertahap. "Masih di bulan Agustus 2020, SRP juga diduga datang menemui AZ di rumah dinasnya di Jakarta Selatan untuk kembali menerima uang secara bertahap yang diberikan oleh AZ, yaitu 100.000 dolar AS, 17.600 dolar Singapura, dan 140.500 dolar Singapura," ucap Firli. Ia mengungkapkan uang-uang dalam bentuk mata uang asing tersebut kemudian ditukarkan oleh Robin dan Maskur ke "money changer" untuk menjadi mata uang rupiah dengan menggunakan identitas pihak lain.[suara]
from Konten Islam https://ift.tt/3i2r2Wb via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/tersangka-kasus-suap-azis-syamsuddin.html
0 notes
Photo
Tumblr media
Parcly Taxel: There appears to be an attitude of naivety towards foreigners and tourism in Bali, a belief that it can only benefit the future. The concomitant risks are high. Travellers and hosts alike have to play their part in maintaining the common harmony between them. Spindle and I know this well, having received a holistic education under Luna.
Princess Luna: Philosophy aside, you just want to have fun overseas, don't you?
Parcly: Right, I shouldn't be digressing. For most of the day, the airspace around Bali is swarming with noisy, packed airplanes. To avoid them, I woke up at five in the morning to little-known constellations. Parts of my body were still rearranging themselves at breakfast, a cherished feeling among genies because of its association with one-of-a-kind wishers and wishes.
Twilight was on the verge of breaking above when my wings spread, then thrusted down, across the uppermost balcony of Canterlot Castle I favoured as a terminus for flights. Owing to the short travel time of two and a half hours, I needed no consciousness tricks or simple pleasures to sustain myself throughout. Spindle remained possessing the eternal ice crystals around my heart, fanned by my magic and the cool air streaming around.
Spindle: As I lay dormant, I reminisced about tales that call genies "spirits of the air" or something similar, drawing a parallel with my own species, the spirits of winter. It is true that they all dissolve into a fine mist in their bottles, yet I find this appellation misleading – even in our own universe there are numerous genies who reach into domains other than the sky.
Arriving in Ngurah Rai at ten in the morning, there was an odd dearth of ponies. A look around revealed the reason: it was Ramadan and many were fasting in their homes. Not one to provoke them, we went off to the hotel we would be staying in, the J4 in Legian.
Parcly: Within a minute we met the great tangle of streets, stalls, signs, money changers and the like that characterise this place. Regarding currency, one rupiah is about ten times smaller than a won and about 100 times smaller than a yen, both of the latter small currencies I've handled before, so prices often run into the tens or hundreds of thousands.
For an hour I sat motionless on the hotel room's matress, struggling to comprehend the frenzied motions outside. Merely dodging the swarm of motorcycles along narrow streets without irritating anypony felt like an achievement in itself.
Spindle: By the time we had our first local lunch of mixed rice and ice lemon tea at Made's Warung she was numbing again. The sheer chilli kicked her up, but in her eyes I made out a deeper longing, one for a little peace.
Ocean Flow: Indonesia contains a large part of the Malay Archipelago, the largest among all the seas. Bali lies in its south, east of Java (the most populous island in the world) and the capital Jakarta. Between island chains lie impressive jungles, mountains suiting my husband Sky Beak, coral reefs and of course the odd mix Parcly saw here.
Having received word from her mentor Luna, I swam up to Kuta, the most notable of Bali's beaches. Instead of Mount Aris-like scenery I was greeted by waterfront stalls, leading me to discourage Parcly from swimming there for the moment. I did agree to transform her into a seapony soon.
Parcly: A gift indeed, Flow, considering that the close shaves I had on my initial exploration compelled me to nap until nightfall. Touters were heckling me to use their services, I spent more time walking between vehicles than waiting for them to pass and my hooves were waltzing around little boxes of flowers on the pavement.
Flow: So where did you go for dinner? You missed a beautiful sunset, dear…
Parcly: I know, but like Canterlot, Bali really lights up at night. A trek of 1.5 kilometres along Kuta Beach took us to Papa's Limoncello, where I had a pizza roll, mixed fruit juice and tiramisu cake.
Flow: The establishments on the southern coast of Bali – the provincial capital Denpasar is nearby – are frequented by visitors from all over the world. There is a wall hiding the beach, but it is low enough to see over into the ocean from most spots. At night, the chaos overland settles down into a slow, soothing flow complete with powerful ocean breezes.
In my hippogriff form I chatted with a filled Parcly after her dinner, talking about my home in Seaquestria and its features. Marine engineering can take advantage of the supportive properties of water to realise structures even more grandiose than those on land.
Spindle: Neighbouring our hotel were a group of discothèques. As we walked (or floated) home they raved at maximum volume with live performances, sports telecasts and a royal wedding broadcast from the Griffish Isles, together hot enough to vibrate my translucent coat. Even I was full of emotion; beside Parcly as she lay on her bed, I faded away into her heart a happy windigo.
5 notes · View notes
dennydarmodihardjo · 3 years
Text
What Everybody Ought to Know About Soft Launch Impact of Patimban Port on Indonesia
Indonesia: Gross domestic product (GDP) in current prices from 1985 to 2025
Indonesia is a land of many exotic, mysterious, and interesting things. Some call it the land of promise while others think Indonesia as the “land of then unknown”. For newcomers, whatever you think, it is a beautiful archipelago with tremendous economic potential and is on its way to becoming one of the world’s largest economies alongside India and China.
The Indonesian Government’s commitment to expanding its infrastructure is making Indonesia a hub for many things. And while other Asian countries are struggling with this global health crisis, Indonesia continues to move forward with its initiative by continuing to construct large deep seaports, new airports, and many more toll roads. (The GDP growth is showing the impact)
This one article will provide you all the insights you need to know about the impact of the Patimban deep seaport, in particular, in Indonesia, especially in the Subang Region.
Economic Status of Indonesia
Indonesia is known for it’s natural resources. It is the largest economy next to China in Southeast Asia, according to the World Bank. As the fourth largest populous nation in the world, Indonesia has been challenging its neighbors like Japan, China, and India for its deep labor pool and great manufacturing capacity.
Indonesia has always been a trading hub in the Southeast Asian region for centuries. Countries in the west like India, Pakistan, and Iran facilitate their trade with the east using the Indonesian ports. This gives Indonesia a superior advantage.
But still there were some underdeveloped regions in Indonesia which made the overall growth slower. According to a latest report, the most developed region was Jakarta, Special Region of Yogyakarta, and East Kalimantan.
Provinces in Indonesia
Indonesia Human Development Report 2020
Jakarta
0.807
Special Region of Yogyakarta
0.799
East Kalimantan
0.762
Source: https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Indonesian_provinces_by_Human_Development_Index
The Subang Regency is one of the strategic locations in West Java where some development efforts can make a huge impact on the country’s economy. Let’s talk about the launch of a new port in Subang regency — Patimban Deep Seaport.
A Soft Launch of Patimban Amid the Pandemic
The construction of Patimban deep seaport was started with a hope to complement the Tanjung Priok Port. Tanjung is the busiest port in Indonesia.
However, the real interest for making the deep seaport was to develop the Subang regency which was previously untouched by the Government.
Patimban deep seaport saw its official launching on December 2020, amid the Coronavirus fear around the world. Since Patimban is situated in a strategically suitable location, it was able to send a maiden automotive export to Brunei in December 2020.
This is a good opportunity for the development of Subang regency as the trademark car brands like Toyota, Daihatsu, and Suzuki are willing to use the port as a new hub. The President of Indonesia expressed his gratitude by saying, “In the midst of this pandemic, we have completed one of the national strategic projects, namely the construction of Patimban Port.”
This marks the importance of Patimban Port and the entire Subang regency in the eyes of the policy makers. The timely soft launching in midst of the global economic downturn could bring massive economic growth to the country and the West Java province. “And we certainly plan on being in the middle of this. The multi-family housing opportunity here is too great to ignore” claims Denny Darmodihardjo.
Why the Soft Launching was Significant?
Patimban Port was estimated $3 billion before the construction started. Analysts estimated 7.5 million TEU capacity of the port which will develop in three stages within 2027. However, with a soft launch, this port is ready to make trades right now when Indonesia needed it the most.
The Patimban Port is 145 kilometers away from the city of Jakarta. High speed roads are already in place to improve and help the logistics of the deep seaport.
It has also encouraged the growth and need for bigger roads, additional terminals, super-fast highways, more airports, and has created better real estate opportunities in the region. “There is a desperate need for housing in these areas as people from all over the Country flock there looking for work. This is an absolute game changer and for those who have the connections to develop there, the opportunities are endless”, says Denny Darmodihardjo.
They’ve already constructed toll roads connecting the Subang regency with the other parts Indonesia. The new airport near Patimban also reduced the pressure on the overcrowding City of Bandung.
This made the Patimban port one of the most Nationally Strategic Projects for the country. In fact, international and sovereign investment money came pouring in to make this project more of a common interest. The first phase of the port will be constructed using the Japan International Cooperation Agency (JICA) funds.
Patimban Port is a game changer for both the Subang regency and the Indonesian government. It should open many opportunities for every stakeholder in the country.
More and more trading and financing opportunities are becoming a possibility in Subang thanks to the soft launching of the port. Although, there were doubts about the launching of the Patimban port amid the Covid-19 pandemic, but the President of Indonesia made it possible.
Sources:
https://www.indoindians.com/indoindians-com-the-information-hub-for-living-in-indonesia/
https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/overview
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Indonesian_provinces_by_Human_Development_Index
https://www.hellenicshippingnews.com/patimban-port-sends-maiden-automative-export-to-brunei-darussalam/
https://www.deklangroup.com/indonesia
https://www.statista.com/statistics/320142/gross-domestic-product-gdp-in-indonesia/
0 notes
dennydarmousa · 3 years
Text
What Everybody Ought to Know About Soft Launch Impact of Patimban Port on Indonesia
Indonesia: Gross domestic product (GDP) in current prices from 1985 to 2025
Indonesia is a land of many exotic, mysterious, and interesting things. Some call it the land of promise while others think Indonesia as the “land of then unknown”.  For newcomers, whatever you think, it is a beautiful archipelago with tremendous economic potential and is on its way to becoming one of the world’s largest economies alongside India and China.
The Indonesian Government’s commitment to expanding its infrastructure is making Indonesia a hub for many things. And while other Asian countries are struggling with this global health crisis, Indonesia continues to move forward with its initiative by continuing to construct large deep seaports, new airports, and many more toll roads. (The GDP growth is showing the impact)
This one article will provide you all the insights you need to know about the impact of the Patimban deep seaport, in particular, in Indonesia, especially in the Subang Region.
Economic Status of Indonesia
Indonesia is known for it’s natural resources. It is the largest economy next to China in Southeast Asia, according to the World Bank. As the fourth largest populous nation in the world, Indonesia has been challenging its neighbors like Japan, China, and India for its deep labor pool and great manufacturing capacity.
Indonesia has always been a trading hub in the Southeast Asian region for centuries. Countries in the west like India, Pakistan, and Iran facilitate their trade with the east using the Indonesian ports. This gives Indonesia a superior advantage.
But still there were some underdeveloped regions in Indonesia which made the overall growth slower. According to a latest report, the most developed region was Jakarta, Special Region of Yogyakarta, and East Kalimantan.
Provinces in Indonesia
Indonesia Human Development Report 2020
Jakarta
0.807
Special Region of Yogyakarta
0.799
East Kalimantan
0.762
Source: https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Indonesian_provinces_by_Human_Development_Index
The Subang Regency is one of the strategic locations in West Java where some development efforts can make a huge impact on the country’s economy. Let’s talk about the launch of a new port in Subang regency – Patimban Deep Seaport.
A Soft Launch of Patimban Amid the     Pandemic
The construction of Patimban deep seaport was started with a hope to complement the Tanjung Priok Port. Tanjung is the busiest port in Indonesia.
However, the real interest for making the deep seaport was to develop the Subang regency which was previously untouched by the Government.
Patimban deep seaport saw its official launching on December 2020, amid the Coronavirus fear around the world. Since Patimban is situated in a strategically suitable location, it was able to send a maiden automotive export to Brunei in December 2020.
This is a good opportunity for the development of Subang regency as the trademark car brands like Toyota, Daihatsu, and Suzuki are willing to use the port as a new hub. The President of Indonesia expressed his gratitude by saying, “In the midst of this pandemic, we have completed one of the national strategic projects, namely the construction of Patimban Port.”
This marks the importance of Patimban Port and the entire Subang regency in the eyes of the policy makers. The timely soft launching in midst of the global economic downturn could bring massive economic growth to the country and the West Java province. “And we certainly plan on being in the middle of this. The multi-family housing opportunity here is too great to ignore” claims Denny Darmo.
Why the Soft Launching was Significant?
Patimban Port was estimated $3 billion before the construction started. Analysts estimated 7.5 million TEU capacity of the port which will develop in three stages within 2027. However, with a soft launch, this port is ready to make trades right now when Indonesia needed it the most.
The Patimban Port is 145 kilometers away from the city of Jakarta. High speed roads are already in place to improve and help the logistics of the deep seaport.
It has also encouraged the growth and need for bigger roads, additional terminals, super-fast highways, more airports, and has created better real estate opportunities in the region. “There is a desperate need for housing in these areas as people from all over the Country flock there looking for work. This is an absolute game changer and for those who have the connections to develop there, the opportunities are endless”, says Denny Darmo.
They’ve already constructed toll roads connecting the Subang regency with the other parts Indonesia. The new airport near Patimban also reduced the pressure on the overcrowding City of Bandung.
This made the Patimban port one of the most Nationally Strategic Projects for the country. In fact, international and sovereign investment money came pouring in to make this project more of a common interest. The first phase of the port will be constructed using the Japan International Cooperation Agency (JICA) funds.
Patimban Port is a game changer for both the Subang regency and the Indonesian government. It should open many opportunities for every stakeholder in the country.
More and more trading and financing opportunities are becoming a possibility in Subang thanks to the soft launching of the port. Although, there were doubts about the launching of the Patimban port amid the Covid-19 pandemic, but the President of Indonesia made it possible.
Sources:
https://www.indoindians.com/indoindians-com-the-information-hub-for-living-in-indonesia/
https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/overview
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Indonesian_provinces_by_Human_Development_Index  
https://www.hellenicshippingnews.com/patimban-port-sends-maiden-automative-export-to-brunei-darussalam/
https://www.deklangroup.com/indonesia
https://www.statista.com/statistics/320142/gross-domestic-product-gdp-in-indonesia/
0 notes
jurnalindustri · 4 years
Text
Dollar Struggles for Traction aAfter Soft US Inflation
Dollar Struggles for Traction aAfter Soft US Inflation
Dollar struggles for traction after soft US inflation. The dollar was pinned near two-week lows on Thursday, as softer-than-expected US inflation and another Federal Reserve promise to keep interest rates low reinforced expectations of meager returns from the reserve currency.  Count on dollar: A customer counts US dollars at a money changer at ITC Kuningan shopping center in South Jakarta.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes