#merawatingatan

[andromedanisa]

Lalu aku harus bagaimana agar bisa membuatmu kembali tersenyum? aku mendoakan kebahagiaanmu, itu sebaik-baik upayaku merawat senyummu..

[iradatira]

Life after PM

Sudah 4 bulan meninggalkan penempatan, rompi hijau sakti itu kini tergantung rapi di lemari, tak pernah kusentuh lagi. Tapi rasanya pembelajaran setahun kemarin belum banyak kupetik hikmahnya. Mungkin, justru pengalaman ini jadi refleksi seumur hidup. Aku bisa berkaca pada masa-masa itu, ketika aku menemui pengalaman menantang yang serupa.

Mungkin beberapa tulisan kedepan akan kuisi tulisan kilas balik kisahku sebagai PM, yang tak sempat kutuliskan saat aku berada di sana. Menuliskan kembali momen PM sebagai obat rinduku dengan momen-momen di penempatan, juga sebagai pengingat bahwa pembelajaran itu telah membersamai diriku hingga seumur hidup. Pengalaman yang meski cuma setahun itu, ternyata berarti banyak bagiku yang menjalani.

Dulu saat sebelum berangkat pelatihan ke Jakarta, ada beberapa kawan dekat yang mendoakan "semoga menemukan apa yang dicari dan dikejar". "Perjalananmu tidak akan mudah, tapi worth it dengan pembelajaran yang kamu dapatkan di sana". Aku juga tergelitik untuk menuliskan hasil refleksi perjalananku selama setahun atas doa-doa mereka ini.

Semoga ada energi untuk menulis ya, karena bagiku menulis ini memerlukan energi yang banyak menguras pikiran dan hati. Semoga dengan menulis juga menjadi perjalanan pulih tersendiri untukku.

[ilusioptik]

Catatan kecil untuk Zupa

Zupa, makhluk hangat yg menghangatkan. Saat hati zeta hampa, dingin, kelam, dan gelap zupa hadir bak seberkas cahaya yg menghangatkan. Dengan kehangatan cahayanya, perlahan Zupa menuntun zeta lebih mengenal sang pencipta dan alam semesta, Tanpa sedikitpun menghardik, dan menghakimi. Dan dgn tutur katanya yg lembut seolah paham apa yg dirasakan zeta. Hari berganti hari pun bulan berganti, zeta larut semakin dalam dgn perasaan itu. Tak pernah zeta bayangkan berakhir merelakan zupa.

Zupa si makhluk periang sudah sepantasnya mendapatkan teman yg lebih dari sekedar zeta. Zeta senang, amat senang melihat zupa kini berbahagia.

Jatuh cinta paling serius adalah merelakan.

#belajarmenulis #merawatingatan

[achibirmawati]

Aamantu billaah tsummastaqim

Istiqomah, demikian tertulis dalam Bab 1 oleh Buya Hamka dalam bukunya Pandangan Hidup Muslim.

Kita akan mengembara dalam hidup. Menempuh lautan dan daratan, pasang naik dan pasang surut, menempuh angin sepoi dan puting beliung, kita akan pernah merasa puas dan kecewa, merasa ragu-ragu dan yakin, merasa sedih dan bahagia.

Satu hal yang tidak akan pernah padam - meskipun kadang disaputi awan, ia tidak hilang sama sekali. Hal itu adalah kepercayaan akan adanya Allah. Kepercayaan itulah yang oleh Rasulullah disuruh untuk dipelihara baik-baik, dipegang teguh-teguh, sebab inilah pangkal bertolak dan keputusan dari segala hukum.

Saat itu, datanglah Sufyan bin Abdullah (Abu Amrah) meminta fatwa kepada Nabi Muhammad saw. tentang pendirian di dalam hidup. Abu Amrah meminta diterangkan inti Agama yang jika Rasulullah saw. mengajarkan kepadanya, ia tidak perlu bertanya kepada orang lain lagi.

Rasulullah saw. menjawab, "Qul, Aamantu billaah tsummastaqim."

"Katakanlah, 'Aku percaya kepada Allah lalu pegang teguhlah pendirian itu.'"

Jika di alam cakrawala ada matahari yang tidak pernah padam cahayanya, di alam kecil pada diri kita, kepercayaan itulah mataharinya.

Apa yang menyebabkan hati ditimpa duka, gundah gulana, bermuram durja? Itu semua karena merasa ada yang hilang. Hal yang dicari tidak didapat, yang tidak dicari, itu yang didapat. Yang diingini terlalu jauh, sedangkan yang tidak diingini terlalu dekat.

Hati-hati dengan "salah pasang", tulis Buya.

Meletakkan nilai kepada hal yang tidak bernilai, melupakan nilai yang sebenarnya bernilai. Cobalah pasang dan susun jiwa kembali. Kembali ke dalam Istiqomah, niscaya terbuka kembali hijab, hilang bayang-bayang dari sesuatu yang tidak ada hakikatnya.

#Bab 1 #MerawatIngatan #PandanganHidupMuslim #BuyaHamka

Putat, 13 September 2019

[pejalanterburuburu]

Merawat Ingatan

Ada dua jalan untuk melupakan, dengan membenci atau merawat ingatan

Mencoba membenci tapi diri tak dimampukan. Senyum, tawa, semua rasa, semua cara. Segalanya hadir dengan cara yang paling apa adanya.

Akhirnya mempersilahkan semua perasaan melintas dalam kepala, mengalir keseluruh badan. Mungkin hanya diizinkan untuk merawat ingatan.

Mungkin waktu itu hanya penasaran. Anehnya sudah bicara tentang perasaan. Mungkin saat itu hanya ingin tahu. Hingga ada yang telah jatuh ketika yang lain sudah ingin berlalu.

Yang hadir dengan tiba-tiba dan pergi dengan tak terduga. Orang bilang itu singgah.

Ada yang mengira susah lupa, padahal sudah melakukannya. Ada yang dikira sudah lupa, padahal masih coba melakukannya.

[missyoubodoh]

View this post on Instagram

A post shared by BODOH (@missyoubodoh)

BLUES UNTUK MUNIR #KeadilanUntukSemua #Kemanusiaan #SeptemberHitam #SeptemberHitam2021 #MenolakLupa #MelawanLupa #MerawatIngatan #MunirSaidThalib #aktivisham #aktivis98 #pejuangham #pembelaham #pahlawandemokrasi #pahlawanreformasi #pahlawanburuh #Marsinah #wijithukul #SalimKancil #missyoubodoh #blues #bluesindonesia #TragediTanjungPriok #TragediTanjungPriok1984 #TragediSemanggi2 #ReformasiDikorupsi #pelanggaranham #panjangumurperjuangan #panjangumurperlawanan [S E P T E M B E R H I TA M] https://www.instagram.com/p/CTjtQIaH_EL/?utm_medium=tumblr

[sibintangkecil]

Reblog to share.

Mari sedikit lebih dekat

[andynovianragiltya]

View this post on Instagram

A post shared by Andy Novian Ragiltya (@andynovianragiltya)

Repost dari @matanajwa: #CatatanNajwa dari mbak @najwashihab memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional 10 Desember: Kekuasaan yang degil sulit untuk dikalahkan, ia bisa mengendalikan kehidupan hingga kematian Rakyat bisa bungkam karena tebaran ketakutan, dibuat bisu oleh rentetan ancaman Munir, Thukul, Marsinah dan ribuan anonim, hilang dan mati oleh rezim yang lalim Mereka adalah tugu peringatan kita semua, tentang zaman yang bisa korbankan siapa saja Maka biarlah kita abadikan dalam ingatan, korban-korban yang dibunuh kekuasaan Menegaskan bahwa pikiran tidak bisa diintervensi, bahkan oleh rezim yang paling opresi .Bahwa kita tak semudah itu ditaklukkan, setidaknya dengan merawat ingatan Inilah tindakan politik yang paling sehari-hari, bahu membahu membangun benteng memori Karena mengingat adalah aksi yang tak bisa disanggah, cara bertahan rakyat melawan mereka yang pongah Selamat Hari HAM Internasional, 10 Desember #CatatanNajwa #MataNajwa #HariHAMInternasional #HakAsasiManusia #HAM #MelawanLupa #MerawatIngatan (di Jakarta, Indonesia)

[posterseni]

#Repost @lbh_bali (@get_repost) ・・・ Mari merapat di #NGOBROLINHUKUM YLBHI-LBH BALI Vol. 1 Sabtu, 28 Oktober 2017, 15.00 WITA-Selesai di Kulidan Kitchen | Space @kulidan.kitchen Sebelum membicarakan hukum, kita bersama-sama akan menyimak kumpulan film Jalan Remaja. Kumpulan film ini adalah karya anak-anak remaja dari berbagai komunitas di berbagai daerah. Kemudian acara akan dilanjutkan dengan diskusi bersama dengan pemantik Ni Luh Gede Yastini (Komisioner KPPAD Provinsi Bali) dan Ni Kadek Vany Primaliraning (Pengacara Publik YLBHI-LBH Bali) Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, sebelumnya silakan RSVP melalui Narahubung: Candra (085 792 374 635) Yuk ngobrolin hukum, karena keadilan untuk semua! ------------- Temui juga kami di: Fan page: https://www.facebook.com/YLBHILBHBali/ Twitter: @lbh_bali Alamat kantor: Jalan Plawa No 57, Denpasar. Telepon: 0361 223 010 Waktu konsultasi langsung: Senin-Kamis, Pukul 09.00-15.00 WITA. Pengaduan online: lbhbali.or.id/index.php/pengaduan_online/ #justicematters #raihkeadilan #lbhbali #bali #repost #bantuanhukum #YLBHI #merawatingatan #hukum #kalabahu #bantuanhukumstruktural #advokat #pengacara #konsultasihukum #probono #humanrights #hakasasimanusia #sharingsession #putarfilm #childprotection #Repost

[andromedanisa]

Merawat Ingatan.

Setiap kali aku merawat ingatanku. Aku selalu saja sampai pada bagian terkosong diriku. Orang-orang melihatku bahagia tanpa memiliki sebuah luka. Padahal, tidak pernah menceritakan luka bukan berarti tidak pernah terluka bukan?

Aku, selalu menahan diriku untuk tidak menceritakan segala riuh isi kepala. Dan menahan diriku untuk menceritakan sebuah luka sekalipun lebur dan hancur yang ada. Bukan tidak ingin ditolong. Entah mengapa aku merasa ketulusan itu tidak pernah sampai ke hatiku. Entah aku membatasi diriku, atau memang tidak ada yang benar-benar peduli atas perasaan yang sedang ku alami.

Setiap kali aku merawat ingatanku, selalu saja ku temukan banyak kisah yang itu ternyata bukanlah diriku. Aku seringkali mendengarkan keluhan, dan rasa sakit orang-orang di sekitarku. Mereka selalu bercerita bahwa diri merekalah yang paling menderita di muka bumi ini tanpa sedikitpun memikirkan bagaimana perasaanku. Apakah aku baik-baik saja kala mendengarkan keluhan itu, apakah aku sedang tidak baik-baik saja kala menerima problem mereka itu. Aku, selalu saja mengabaikan diriku agar untuk mendengarkan mereka sekalipun aku seringkali mengabaikan diriku sendiri.

Ini sangat melelahkan. Sungguh. Beberapa hari ini, aku mencoba merawat ingatanku dengan mencoba berbicara kepada diriku sendiri. Seringkali aku seperti orang gila yang kala sendiri bertanya seolah-olah aku sedang berbicara kepada orang lain. Padahal lawan bicaraku adalah diriku sendiri dalam versi yang berbeda. Kala demikian, seringnya aku menangis kepada Allaah. Aku seringkali mengatakan lelah kepadaNya. Mengapa dunia yang ku tempati ini penuh sekali dengan ujian dan tangisan yang seringkali buatku takut dan merasa kelelahan.

Kala bercerita dengan riuh isi kepala sendiri kepadaNya. Perasaanku selalu saja dibuat tenang, memang tak menemukan solusi saat itu juga. Namun aku merasakan tenang, aku merasa suatu saat nanti solusi yang ditawarkan dari lawan bicaraku yang berarti itu aku akan menjadi kenyataan yang baik nantinya.

Apakah kau yang membaca mahami tulisan ini? Jangan terlalu serius untuk memahaminya. Sebab aku hanya menulis. Menuliskan apa-apa yang memang harus dilarikan untuk menjadi sebuah ingatan nantinya. Jadi, kala ada yang bilang bagaimana aku melalui hari-hariku yang terlihat menyenangkan tanpa sebuah luka? Maka cara terbaik adalah dengan banyaklah ngobrol dengan dirimu sendiri. Lalu mintalah solusi kepada Allaah perihal apa yang musti kamu lakukan.

Terlihat tanpa memiliki masalah, terlihat selalu bahagia, terlihat tanpa luka sesungguhnya itu selalu ku adukan kepada Allaah. Bagaimana mungkin manusia bisa menilai bahwa ada manusia yang tetap selalu happy tanpa terluka dan terlihat sedih setiap harinya. Karna sejatinya sejak dulu manusia berteman dengan sebuah luka.

Pagi ini seharusnya ku sarapankan ingatanku dengan sebuah doa-doa kebaikan kepadaNya. Nyatanya, ku beri ia tangisan yang membuatku tak semangat untuk melalui hari-hari setelahnya. Lalu aku bertanya kepada Allaah, "Allaah, tolong. Jangan uji aku dengan masalah ini, sebab aku terlalu lelah."

Pada akhirnya aku memahami, bahwasanya ujian yang datang adalah cara untuk menguji kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya. Lalu bagian mana yang tidak kau pahami wahai diriku? Bukankah malam akan berlalu dan berganti pagi yang seringkali memberimu sebuah harap? Jadi, cukuplah merasa menjadi orang paling menderita di muka bumi ini. Sebab bukan hanya kamu yang merasakan sakit dan terluka di dunia ini.

Dan aku mencukupkan diriku untuk tidak lagi terlalu dalam terluka. Aku mencukupkan diriku untuk tidak lagi merasa menjadi korban yang paling sengsara. Aku mencukupkan diriku untuk tidak lagi menjadi manusia yang tidak tahu diri. Sebab Allaah tidak suka. Dan sebab agar aku dicintai olehNya. Sekalipun untuk mencapai titik itu tidak cukup sebagai pengikraran di lisan saja.

Segala puji bagiMu ya Allaah, beberapa hari ini perasaanku lebih ringan sekalipun aku selalu saja merasa berjalan sendiri di dunia ini.

Merawat Ingatan di bulan Ramadhan..

[risaamars]

Saya hanya merasa kasihan pada mereka yang merasa percuma;

#MerawatIngatan

[hastinazkiah]

Foto : Hstnzk

Review books (konsumsi pribadi)

Menyesal membaca buku ini baru sekarang, benerr kenapa ga dari kemaren-kemaren

Egosentris, punya syahid Muhammad

Menceritakan tentang kehidupan sosial mahasiswa psikolog dan latar belakang keluarga nya dari multi sudut pandang, saling bertatap sudut pandang membuat cerita ini jelas dan bersih tanpa kebingungan

Fatih yang memiliki dua orang sahabat fana dan saka, yang keduanya ternyata tidak begitu mengenal fatih dan luka dalam nya, rahasia-rahasia fatih yang dibalut dengan sikap dinginnya, walaupun begitu kedua sahabat ini sangat menyayangi fatih, melindungi fatih dan selalu berusaha membantu fatih yang memiliki perbedaan sudut pandang dari teman-teman dikelasnya yang kerap dianggap aneh dan menyebalkan. Diakhir cerita fatih depresi dengan segala hal yang menimpanya, seperti tidak diberi cela untuk menyembuhkan jiwa yang sejak lama telah tertekan, baik kehidupan akademik dan keluarga

Review, buku ini menyehatkan jiwa sosial, seperti memberi healling kepada jiwa-jiwa yang mati suri, mengingatkan kembali pentingnya rasa peduli berbentuk simpati dan empati yang dalam perkembangan zaman kerap menghilang karena takut oleh judgement masyarakat untuk kemudian menjadi antipati bahkan mencibir dalam kasus-kasus tertentu,

Dalam buku ini memberikan garis merah betapa judgement akan sangat berdampak pada psikolog seseorang, maka melihat seseorang dengan tingkah laku yang berbeda dari mayoritas, atau melihat issue yang trending di media sosial harus lebih berhati-hati dalam menanggapinya, tidak semua yang tampak oleh mata adalah yang sesungguhnya, banyak sekali manusia yang mampu terlihat biasa saja tapi didalam jiwanya tersembunyi luka yang menganga, jangan sekalipun menjudgement seseorang tanpa menggali dulu penyebab tingkah lakunya dan penting harus di iringi simpati dan empati

Kadang kita terlalu menikmati menjadi hakim bagi kehidupan seseorang, dengan ketikkan2 komentar atau lontaran tanggapan acuh yang membuat jiwa seseorang semakin terluka,

Alih-alih membantu, komentar random yang di lontarkan malah akan membuat nama kita menjadi salah satu alasan sebuah jiwa mati

BENGKULU

12 Agustus 2019

#MerawaTingatan

[balebengong]

From @lbh_bali ・・・ YLBHI - LBH Bali mengucapkan Dirgahayu Provinsi Bali ke-59, pastikan akses bantuan hukum bagi masyarakat Bali yang miskin dan tertindas lewat segera disahkannya Peraturan Daerah Bantuan Hukum Provinsi Bali. Temui juga kami di: Fan page: http://bit.ly/2v7kf2T Twitter: @lbh_bali Alamat kantor: Jalan Plawa No 57, Denpasar. Telepon: 0361 223 010 Waktu konsultasi langsung: Senin-Kamis, Pukul 09.00-15.00 WITA. Pengaduan online: http://bit.ly/2u8ZnL5 #lbhbali #bali #repost #sanur #bantuanhukum #YLBHI #merawatingatan #hukum #kalabahu #bantuanhukumstruktural #advokat #pengacara #konsultasihukum #probono #sejarahbali #balibacabuku #penelitihukum #risethukum #perdabali #perdabankum http://bit.ly/2wLkBhg

[dzatulmutiara18]

"Kita ini hanya makhluk yang hidup sesaat di keabadian penciptaan semesta. Seandainya digunakan mistar sebagai alat ukur, kita tidak tampak dalam garis bilangan," Guru. #sabtupagi #sepenggalcatatan #merawatingatan #sabtubersamaBapak #mentarisenja

[negeriwacana]

Menyimak.!

Semua akan tau, tau bau taik yang menembus keheningan, bau bangkai yang terselubung di sela-sela tank baja, bau racun yang membunuh serangga penyebar benih kehidupan.

Kami tak diam menunggu, kami tak merangkak mengejar, satu suara kami hanya polusi klakson motor tua, tapi kami bergemuruh bersama kilatan petir menyambar singgasana sang raja. Sendiri tubuh kami sebatang korek api yang habis terbakar, tapi kami tumbuh besar bersama membakar nusantara.

Kami kau kusam, buruh penggali pondasi keadilan. Suara kami keluar dari lubang-lubang cacing yang basah karena hujan. Gerimis kami menuai badai. Hanya menunggu, menyimak.

[missyoubodoh]

View this post on Instagram

A post shared by BODOH (@missyoubodoh)

[S E P T E M B E R H I TA M] 7 September 2004, pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib dibunuh dengan racun arsenik di pesawat Garuda Indonesia tujuan Amsterdam Belanda. 17 tahun berlalu, kepergian laki-laki kelahiran Malang tahun 1965 itu masih diselimuti misteri dan tanda tanya. Sampai sekarang otak pembunuhan Munir tak kunjung terkuak. Alih-alih diseret ke meja hukum, hasil investigasi kematian Munir pun entah ada di mana. MUNIR, seorang pejuang HAM yang dengan lantang membuka suaranya terhadap ketidakadilan dan kejahatan atas kemanusiaan. Namun, ironi yang digaungkan tersebut nyatanya harus ia teguk sendiri. Kehilangan sosok Munir juga menjadi salah satu pertanda besar bahwa kebebasan bersuara, memperjuangkan keadilan HAM, melontarkan kebenaran tragedi yang menyangkut orang "penting" di negara ini merupakan hal yang salah total dan terbukti mengancam nyawa atas diri. EFEK RUMAH KACA - diudara #efekrumahkaca #efekrumahkacaband #KeadilanUntukSemua #Kemanusiaan #SeptemberHitam #SeptemberHitam2021 #MenolakLupa #MelawanLupa #MerawatIngatan #MunirSaidThalib #aktivisham #aktivis98 #pejuangham #pembelaham #pahlawandemokrasi #pahlawanreformasi #pahlawanburuh #Marsinah #wijithukul #SalimKancil #missyoubodoh #TragediTanjungPriok #TragediTanjungPriok1984 #TragediSemanggi2 #ReformasiDikorupsi #pelanggaranham #panjangumurperjuangan #panjangumurperlawanan @sebelahmata_erk https://www.instagram.com/p/CTgxQ2ini5y/?utm_medium=tumblr