#menu makanan untuk keluarga
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pantas aja ibuk memasak menu itu setiap hari. Ternyata begitu ya rasanya. Saat melakukan sesuatu untuk orang lain lalu orang lain sangat menghargai dan menyukainya, ada perasaan bahagia tersendiri yang membuat tenaga itu rasanya semakin bertambah saja. Lelahnya gak berasa. Saking bahagianya beberapa hari selanjutnya kita akan merasakan menu yang sama lagi sampai ada reques masakan lain.
Beberapa orang bilang, "Aku nggak bisa masak. Tapi kalau tiba-tiba seseorang (spesial) reques pengen dimasakin apa, maka tiba-tiba berubah jadi koki handal"
Saat ini aku menyadari bahwa memasak itu butuh mood dan energi. Saat orang rumah suka dan masakannya di lahap habis. Rasanya semangat sekali untuk memasak besoknya. Kadang kala nyoba resep-resep baru untuk masuk daftar di kalender masak harian dan di tulis di buku resep untuk warisan keluarga (kata ibuk).
Setiap kali masak teringat pesan seseorang.
Kebaikan-kebaikan kecil yang dikerjakan akan menarik kebaikan-kebaikan yang lain. Begitupun dengan kemaksiatan.
Teringat tentang memasak makanan adalah salah satu ikhtiar kebaikan untuk tubuh. Mungkin terkesan sepele tapi nyatanya penting banget. Mengingat apa yang masuk dalam tubuh juga akan memberikan kebaikan banyak bagi kehidupan.
Dimana kalau sakit nanti gimana amalannya? Bukankah Allah lebih mencintai hamba yang kuat dari pada sakit. Pun kesempatan beribadah dan beramal akan lebih banyak peluangnya jika tubuh itu sehat dan memasak adalah salah satu kuncinya.
Semoga menjadi salah satu ikhtiar mengantarkan keluarga untuk sehat dan apa yang masuk menjadi sumber kekuatan untuk senantiasa taat pada-Nya.
Dan semoga untukmu (masa depan) engkau bisa ridho dengan masakanku dan bersyukur atasnya. Semoga engkau siap menghabiskan segala macam masakanku. Semoga juga apa yang ku masak bisa menjadi wasilah untuk kebaikan nantinya.
13 notes
·
View notes
Text
Cerita MPASI
Dari ketika aku merasakan bahwa menyusui bukan hal yang mudah, selalu coba ku sempatkan menyelipkan doa untuk Dea "Ya Allah semoga dea dilancarkan minum susunya, makan mpasi hingga menu keluarga, seluruh fase tumbuh kembangnya dea". Alhamdulillah sejauh ini selama 19 Hari Dea mulai makan sangat-amat-teramat dibantu oleh Allah dan makan dengan baik.
Dea seharusnya mpasi sesuai tanggal lahir tapi karena mamak gak mau kehilangan moment suapan pertama soalnya Dea akan masuk daycare saat itu, jadilah dipercepat beberapa hari. si @sitirizkyramdhana sebagai suhu dengan anak dua selalu wanti-wanti lower your expectations, anak mau makan syukur, kalau gak coba lagi. Aku sangat mencoba memahami itu, pasti sulit jadi Dea dari yang biasa minum cair menjadi semi padat, yang biasanya gleg gleg harus belajar menelan.
dan aku coba menerapakn feeding rules yang kisi-kisinya udah dikasih dari @indrisukmawati, feeding rulesnya si Indri kece banget menurutku (sekarang pokoknya semua ibuk yang punya anak terlihat sangat kece dan aku masih sangat-sangat tertatih) dan sepertinya rules ini banyak dianut ibu-ibu lain :
makan di kursi makan/dipangku. Tidak sambil digendong berdiri, tidak sambil jalan, dan tidak di depan TV yang sedang menyala
Tidak ada distraksi tontonan TV, gadget, atau mainan di atas kursi makan, supaya fokus ke makanan
Durasi makan maksimal 30 menit, boleh dikasih jeda 10-15 menit, nanti coba lagi. Tapi masih dalam rentang waktu 30 menit sejak awal makan
Suapan pertama sampai kelima dikasih setengah sendok saja, sambil dilihat reaksinya
Tidak me-lap sisa makanan di sekitar mulut saat makan, bersihkan di akhir sesi makan saja sebagai tanda makannya sudah selesai.
Sebelum mempercepat Mpasi saya sempat ikut beberapa webinar sebagai bekal, dan kemudian baca-baca juga ama rekap resep yang kira-kira dapat diterapkan. Akhirnya referensi yang saya gunakan adalah sebagai berikut :
Dr. Tan terus baca resep disini dan disini
Resep Mpasi dan aku juga pemakai bumboo
Resep Mpasi dari bunaryugaaa
saya juga telemedicine dengan Dr. Shane yang diberikan beberapa wejangan sebagai berikut :
menu lengkap lgsg, gaa menu tunggal lg skrg, krn ga kekejar nanti ketertinggalan nutrisinyaa
nanti pas nyuapin sendoknya biarin didlm mulut jd dedek kyk ngisep sendok gt utk meminimalisir nyembur ngelepeh
di chiller tahan 1-2 hari, jadi boleh buat stok seharian di malam sebelumnya dan bisa dihangatkan
anak boleh makan apa saja, perhatikan reaksi alergi kalau ada riwayat keluarga (kl ada riwayat bapak ibunya, makan boleh 3 hari jenisnya sama utk mantau gejala). Jangan dikasih mentah/setengah matang, msg, pengawet, pewarna, pemanis
mau latihan oromotor pas makan bisa pakai jagung, paha ayam, iga…biji mangga, tebu dan bonggol nanas di waktu snack
untuk keju mpasi, keju yg komposisi nya hanya : susu sapi, enzim rennet, bakteri dan garam
https://www.instagram.com/reel/C1zBzGHpTx3/?igsh=enRiMTFtOHN2bTZi resep ini boleh diaplikasikan kalau mau traveling
fortifikasi atau instan boleh tapi kalau bisa tetap dengan realfood dulu untuk memperkenalkan lebih banyak varian makanan. Kalau utk snack biskuit2 gpp tp kl bs ditmabh lemak misal keju atau selai kacang soalnya kalori biscuit rendah
Menu mpasi deana adalah bubur daging, karena saat itu dirumah si Dhana lagi masak sop jadi minta disisihkan, Saat itu memberi porsi alakadar dari sekali masa 30gr nasi dibagi untuk 3x makan dan aku hanya memberikan 1 kali buah pisang sebagai cemilan dan 1 kali bubur daging sebagai makuta. Alhamdulillah Deana lahap dan lucunya bahkan ketika besok di daycare dia kelaperan jadi makan bubur temannya, jadilah Deana yang baru hari kedua Mpasi berhasil dengan porsi menjadi 3x makuta dan 1x cemilan. Perlu diketahui bersama....saya dan dapur itu bukan teman akrab, bisa dihitung jari selama 30 tahun hidup beberapa kali saya masak selain indomie dan olahan telur. Hari minggu dibela-belain abis suamik ke Pasar melakuan food prep ala-ala dengan memotong wortel, buncis, brokoli (yang ternyata harus direndam air garam dulu), sedangankan untuk protein hewani memasrahkan pengolahannya ke suamik. Hari itu juga buat kaldu ceker, tapi ya memang bukan pakar masak alhasil hanya untuk food preparation dan masak itu dari jam 10.00-15.00 haha rasanya lelah sekali, yang awalnya idealis "harus bisa masak sendiri buat anak" menjadi menerima bantuan suami dan kakak, kalau tidak mungkin bisa kelar besok 😂
Sampai hari ini mamak masih belajar masak, Suami dan Kakak menjadi orang yang paling sabar aku tanya "ini jahee bukaan?" atau "serehnya seberapa panjaang?" atau pertanyaan paling sering "ini nasiknyaa udah pecaah belum?", walau yah sampai hari ini skill mamak masih pakai bumtik ya 1 siung bawang merah dan putih aja, kalau pakai ghee 1,2 sdm, kaldu bubuk wajib haha. Tulisan ini untuk mengenang selain menu bayi pada umumnya, mama sudah berhasil dan dea lahap makan soto lele, opor tuna, uduk udang
Sampai hari ini mamak masih belajar mengenali respon dea dengan masakan mamak dan jangan cepat panik. Alhamdulilah sejauh ini belum ada penolakan, walau ada kejadian lucu makan malam Dea nangis, melenting duduknya, dan mulutnya segaris. Kirain makannya gak enak, ternyata dia ngantuk soalnya tiba-tiba ditengah suapan dia tertidur di kursi 😂 Terimakasih Ya ALLAH untuk pendampingan yang tak pernah henti diproses mengasuh Dea baik secara langsung atau melalui perpanjangan makhluknya seperti Papa Dea, Aunti Dhana, temen-temen mama dan orang sekitar dengan berbagai wejangan (bahkan dari bapak rujak penjual buah potong mama jadi tahu kalau mangga buat bayi itu bagusnya mangga arum manis yang lebih lembut), semoga tahap MPASI hingga menuju menu keluarga ini berjalan lancar. 😄
3 notes
·
View notes
Text
Yang Luput dari Kebersamaan
Pada suatu hari, aku dan seseorang yang kusayangi sedang berjalan kaki bersisian melihat satu per satu kedai-kedai yang menawarkan berbagai opsi makanan. Saat kami melintasi kedai soto tangkar, ia menunjuk kedai itu dengan tolehan kepalanya, seperti punya sesuatu yang hendak ia bicarakan.
Aku mengamati kedai itu sebentar, lalu menyejajari langkah kaki kami, menagih, "Gimana?"
"Itu tadi, soto tangkar."
"Iya, kenapa?"
"Ayahmu. Suka soto tangkar, kan?"
Aku bengong. "Hah?"
Kami menepi, berhenti berjalan. Kebetulan, kami memang sudah sampai di kedai yang menjadi tujuan kami. Tapi, rasanya, sekalipun kedai tujuan masih jauh, aku tetap akan terhenti saking kagetnya. Soto tangkar. Soto tangkar? Siapa yang suka? Ayahkuuu? Aku nggak pernah dengar soal itu sama sekali.
"Kamu nggak tahu ayahmu suka soto tangkar?"
"Enggak," kataku.
Dia tertawa. Kami memesan menu makanan, dan, percakapan berakhir di situ.
Sejauh yang kuingat, ayahku selalu ada bersamaku. Tapi, aku nggak pernah tahu apa makanan kesukaannya. Tapi, aku toh, nggak pernah terbesit pikiran untuk bertanya---dan mungkin sebaliknya, ayahku juga nggak pernah terbesit pikiran untuk memberi tahu. Aku nggak bertanya, karena, kukira, sebagaimana branding keluarga cemara, yang namanya makanan favorit ayah adalah apa pun yang dimasak ibu. Tapi, sekalipun aku selalu suka masakan ayah dan ibuku, aku juga punya makanan favoritku sendiri. Mungkin ayahku juga begitu.
Tapi, masih mending kalau aku. Walaupun aku nggak pernah bilang secara blak-blakan, tapi, pasti deh, ayahku akan tahu aku suka ikan. Karena, aku sering banget pesan ikan, sekalipun di tempat makan itu ada ayam, atau jamur. Tapi, soto tangkar?
Dalam perjalanan ketika aku membonceng ayahku, aku bertanya padanya saat kami berhenti di lampu merah. "Ayah, suka soto tangkar?"
"Suka," jawabnya. Lalu, ia menjelaskan apa itu soto tangkar---bahwa, prinsipnya, soto tangkar itu soto yang dikasih santan. Aku tahu kalau ada setiap daerah punya soto khasnya masing-masing, ada yang dengan santan, bumbu kacang, bahkan susu, tapi aku sendiri belum pernah makan soto tangkar. Lagi pula, yang lebih penting dari itu …
"Kita belum pernah ke soto tangkar, nggak, sih?"
"Eh. Belum pernah, ya?"
Belum pernaaaaah tahuuu.
Mungkin ini sesuatu yang luput dari kebersamaan.
Yogyakarta, 28 Juni 2024
4 notes
·
View notes
Text
Decluttering my mind
Meskipun bekerja, beberapa aktivitas rumahan seperti menyiapkan makanan, mencuci pakaian, merawat perabotan, hingga memaksimalkan storage lemari untuk simpan-menyimpan sangatlah lekat denganku. Karena memang tidak bisa tidak. Memiliki rumah, sama halnya dengan memiliki keluarga, juga memerlukan perawatan. Sesuatu tidak berlangsung lama kalau memang tidak dijaga keberlangsungannya. Meskipun melelahkan, but isn't that the point in life? You tired means you alive since you must have tried.
Sebelumnya, menyiapkan bahan makanan untuk satu minggu ke depan sangatlah menguras tenaga. Nyatanya, setelah lama trial and error, semakin hari aku semakin paham kebutuhanku ternyata bukan makanan medhok dengan banyak rempah. Masakan yang terlalu banyak bumbu biasanya padat langkah-langkah pengolahannya, juga aktivitas-aktivitas persiapannya. Seperti memasak ayam kecap harus menggoreng ayamnya dulu, menyiapkan bumbu halus, potong bawang bombay dan daun bawang, persiapan kecap dan saos, baru memasaknya. Enak sih, tapi ribet. Sudah pula menggoreng ayam di minyak yang banyak itu tidak sehat, menambah beban pikiran pula untuk persiapannya. Memasak itu 80% persiapan: potong-memotong; bumbu; takar-menakar, 20% nya di atas kompor, kan?
Yang ribet-ribet seperti itu ternyata justru membuat malas memasak pada akhirnya.
Tiap pagi, telur rebus adalah jawaban dari semua kepenatanku terhadap resep-resep tidak praktis yang selama ini aku tekuni. Food prep bukan jawaban. Masakan yang simple, sehat pengolahannya, dan minim preparation justru mengurangi beban pikiran secara drastis.
Telur rebus, alpukat iris, tomat, atau kadang mentimun. Susu rasa plain dan kopi untuk si bapak. Itu saja. Kalau perlu tambahan karbo tinggal kukus jagung, ubi, atau kentang. Setelahnya, mood berangkat kerja terasa lebih selow sebab tidak menanggung rasa lapar.
Prinsipnya adalah nutrisi harian tercukupi, bukan keinginan memasak menu apa. Make it simpler.
Menghindari keribetan ini juga berlaku untuk mencuci baju. Sejak awal menikah, kami selalu memakai jasa penatu. Setelah dipikir ulang, apa sih yang membuatku malas mencuci sendiri? Mencucinya? Bukan. Ada mesin cuci. Menjemurnya? Bukan juga. Mengangkat jemuran dan melipatnya? Tidak juga. Aku suka melipat baju semua anggota keluarga sejak kecil.
Ternyata yang membuatku malas adalah menyeterika bajunya. Jemuran kering yang tidak segera dilipat, menyeterikanya adalah ujian kesabaran.
Untuk membuang keribetan-keribetan di aktivitas menyeterika itu, akhirnya ditemukan formula paling pas buatku. Usai mesin cuci mati, pakaian harus segera dijemur agar tidak keriput. Usai pakaian kering diangkat harus segera dilipat agar tidak keriput.
Keribetan dalam pikiran kita kadang-kadang berasal dari hal-hal kecil di sekitar kita, yang selama ini tidak kita sadari adalah beban utama. Decluttering selain bisa diimplementasikan untuk barang, bisa juga untuk pikiran dan masalah-masalah yang rumit. Temukan yang kusut, rapikan, buang yang tidak perlu. Temukan yang ribet, rapikan, buang yang tidak perlu.
2 notes
·
View notes
Text
Harapan Yang Bersinar Seperti Bintang #Bagian1
12 Februari 2023
*******************
Menjadi orang yang dibanggakan adalah harapan dan kebahagian bagi semua orang pastinya. Bangga akan kehadiranmu di kehidupan ini. Bangga akan semua yang ada dalam dirimu. Bangga atas semua pencapaianmu. Apalagi jika kehadiranmu menjadi kebanggaan orang tua. Setiap anak pasti menginginkan hal itu, termasuk juga bagi seorang anak perempuan yang saat ini tinggal di Ibu kota Jakarta. Dia adalah Jaselle Helen Lange.
“Selamat Pagi Bibi” Sapanya, saat memasuki ruang makan keluarga
“Selamat Pagi juga Nona Helen” Sapa bibi May yang sedang sibuk menyiapkan sarapan
Yap itulah nama panggilannya, Helen. Panggilan nama itu bukanlah sekedar nama yang tercantum di namanya tapi karena memang memiliki arti yang sangat indah. Sehingga setiap orang yang memanggilnya dapat sekaligus mendoakannya. Tapi bukan berarti kata lain di dalam namanya tidak memiliki arti indah. Semua kata di namanya sangat memiliki arti indah, apalagi jika digabungkan bersama.
Jaselle memiliki arti orang yang dijanjikan
Helen memiliki arti bersinar seperti bintang
Lange nama keluarganya yang diambil dari nama ayahnya
Jadi jika digabungkan Jaselle Helen Lange memiliki arti orang yang dijanjikan bersinar seperti bintang di dalam keluarga Lange. Arti nama yang sangat indah itu mengandung harapan dan doa dari kedua orang tuanya untuk dirinya. Helen pun sangat bersyukur memilikinya dan sangat berterima kasih pada kedua orang tuanya atas pemberian nama tersebut.
Helen adalah anak dari sepasang suami istri yang bernama Pen Lange dan Jean Margaret. Sepasang suami istri yang berbeda warga negara, karena ayah helen adalah warga negara Jerman sedangkan ibunya adalah warga negara Indonesia. Karena itulah helen memiliki paras cantik dengan penampilan fisik dan wajahnya yang dominan ke orang Jerman dibandingkan Indonesia, memiliki mata besar dan indah berwarna hazel, kulitnya yang terang, rambut kecoklatan dan wajah tirus. Wajah dan perawakannya mirip artis Indonesia yaitu Cinta Laura. Hal itu mungkin karena mereka sama - sama merupakan campuran antara Indonesia dan Jerman.
Meskipun dirinya sering dibilang mirip dengan artis Indonesia tersebut, tapi kehidupannya sangat berbeda 180 derajat.
“Non, sarapannya sudah siap yaa” Kata Bibi May, setelah dirasa semua sarapan sudah selesai dan disediakan di meja makan
“Bibi, lanjut beres – beres dulu dibelakang yaa Non” imbuh bibi May
“Okey Bi, Terimakasih atas makanan hari ini” jawab helen kepada bibi may sambil tersenyum dan mengacungkan dua ibu jari tanda jempol
Helen mengedarkan matanya melihat satu persatu seluruh makanan yang tersedia diatas meja.
“Menu sarapan hari ini ternyata dominan ke nuansa jerman” kata helen
Di atas meja makan tersedia susu coklat kesukaannya, Roti Brotchen (Roti yang sangat disukainya juga karena tekstur keras di bagian luar tapi lembut dan gurih didalamnya), Roti Toastbrot atau roti yang di iris tipis dengan pilihan olesan dan isian rotinya yang sangat bermacam - macam yaitu mentega, krim kacang, krim coklat, selai alpukat atau biasa disebut Guacamole (alpukat yang dihaluskan, lalu ditambahkan potongan paprika, bombay, dan tomat yang kemudian diracik dengan bumbu rempah. Ini juga merupakan kesukaannya), kemudian ada irisan daging, keju dan sayur. Tidak lupa juga terdapat sup, salad sayur - sayuran dan buah - buahan.
Sarapan yang selalu lengkap setiap harinya, terkadang bernuansa jerman, terkadang bernuansa Indonesia dan terkadang bernuansa campuran jerman-indonesia.
Helen pun mulai meracik – racik untuk lapisan rotinya sesuai dengan kesukaannya. Dan segera menikmatinya selagi masih hangat. Sarapan yang enak dan lengkap ini rasanya tetap terasa sama setiap harinya dan tidak banyak berubah. Selalu terasa kurang dan hampa.
“Hari ini pun sama” kata helen se-lirih mungkin.
“Sepi” imbuhnya lagi sambil menghela nafas panjang
Bersambung ……
****************
Apa yang sebenarnya helen rasakan? kenapa dia merasa hampa? Nantikan kelanjutan cerita Harapan Yang Bersinar Seperti Bintang #Bagian2
11 notes
·
View notes
Text
4 Tips Sederhana untuk Bikin Masakan Sehat yang Enak
Hai semua, pernah nggak sih merasa bingung dan merasa ribet saat mau bikin masakan sehat?
Tapi sebenarnya, dengan perencanaan yang baik dan sedikit pengetahuan dasar tentang nutrisi, kita bisa kok menciptakan hidangan sehat yang enak selama seminggu yang pastinya akan disukai oleh keluarga kita. Kuncinya cuma satu, yaitu perencanaan… dan perencanaan yang banyak!
Nih, saran terbaik buat kita adalah merencanakan makanan sehat selama seminggu secara matang. Dengan begitu, kita bisa bikin hidangan yang bikin bangga, sambil tetap hemat waktu dan uang. Nah, di bawah ini ada beberapa tips menarik yang bisa kita gunakan buat masak masakan sehat setiap hari.
Tips Resep Sehat #1
Gunakan peralatan dapur praktis seperti slow cooker dan microwave, ya! Ini bisa banget ngebantu kita hemat waktu saat merencanakan dan memasak makanan. Ada banyak resep enak dan sehat yang bisa dimulai pagi-pagi dan dibiarkan masak sepanjang hari dalam slow cooker atau crock pot. Ini pilihan yang oke banget buat keluarga yang sibuk.
Selain itu, kalau kita masak makanan sebelumnya di akhir pekan dan panaskan pakai microwave, itu juga bisa bikin kita hemat makanan dan waktu, lho! Ada banyak makanan sehat yang bisa kita masak di rumah dan wadah microwave yang aman, jadi setiap anggota keluarga bisa makan sesuai jadwal masing-masing.
Saat merencanakan makanan selama seminggu, saran saya, bikin daftar menu harian dan jadwal kegiatan kita. Tips cerdasnya, rencanakan makanan yang paling cepat dan mudah disiapkan untuk hari-hari paling sibuk dalam seminggu.
Tips Resep Sehat #2
Ajak keluarga kita buat ikut merencanakan menu makanan selama seminggu dengan nanya pendapat mereka dan catat makanan favorit masing-masing. Ingat, tetap penting banget ya buat makan makanan sehat, jadi jangan berarti kita harus makan pizza tiap malam atau es krim buat makan malam. Tapi dengan melibatkan suami/istri dan anak-anak kita dalam perencanaan masakan sehat, kita bisa nambah minat mereka buat makan sehat secepat kilat.
Selain itu, ide bagus juga tuh kalau kita libatkan seluruh keluarga dalam persiapan masakan. Meskipun anak-anak masih kecil dan belum bisa masak, mereka bisa bantu nyiapin piring, potong sayuran, bersihin meja, atau cuci piring, kan?
Tips Resep Sehat #3
Nah, kalau masak dalam jumlah banyak dan bekukan sisa-sisanya, ini juga cara cerdas buat hemat waktu. Misalnya, kita masak banyak sup, pasta, chili, atau kaserol, kita bisa bikin dua atau tiga kali lipatnya, lalu bekukan sisa-sisanya buat dimakan nanti. Cara ini bisa banget buat hemat waktu dan uang.
Tapi ingat ya, kalau bekukan makanan, jangan lupa labelin wadahnya dengan baik, pakai selotip freezer dan spidol permanen. Usahain makanan yang lebih lama usianya ditaruh di atas supaya nggak terbuang.
Selain itu, kalau lagi ada diskon, coba deh beli daging dalam jumlah banyak dan simpan di freezer. Beli daging-daging seperti ayam, kalkun, daging cincang, steak, daging panggang, atau potongan daging lainnya. Cara ini bisa bikin budget makanan kita lebih hemat tapi tetap bisa nikmatin masakan sehat setiap hari bersama keluarga.
Tips Resep Sehat #4
Selain simpan makanan di freezer, penting juga nih untuk selalu punya stok bahan makanan di pantry. Kita bisa stok pantry dengan sayuran kaleng, buah kaleng, kaldu sup, dan lain-lain. Ini bakal bikin persiapan masakan sehat jadi lebih cepat dan gampang.
Stok pantry juga bisa hemat uang dan waktu, lho! Biasanya, saat ada promo di supermarket, itu waktu yang bagus buat beli stok. Misalnya, beli beberapa kaleng sayuran saat lagi diskon, bisa banget hemat uang dan punya bahan dasar untuk masakan bergizi yang mudah disiapkan.
Contoh bahan-bahan penting yang bisa kita stok di pantry termasuk sereal gandum utuh, pasta, saus tomat, baked beans, salmon kaleng, tuna, dan roti gandum utuh. Gampang banget menggabungkan bahan-bahan ini jadi hidangan lezat kapan pun kita mau.
Semoga tips-tips resep sehat ini bermanfaat ya! Jadi, yuk, kita coba bikin masakan sehat yang enak bersama-sama!
2 notes
·
View notes
Text
𝐇𝐨𝐛𝐛𝐲 ˖⁺‧₊
Apa itu hobi?? Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Nahh ngomong-ngomong soal hobi, saya memiliki beberapa hobi yang saya asah dari kecil, berikut adalah beberapa hobi saya ヾ(≧▽≦*)o
𝐁𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐧𝐲𝐢
Karena kejatuhcintaan saya pada musik dan lagu, membuat saya menyukai bernyanyi. Saya menyukai bernyanyi mulai dari umur 3 tahun, berawal dari suka mendengarkan musik mulai dari genre pop, ballad, hingga indie. Dengan bernyanyi, kita dapat meredakan stress, merangsang respon imun serta meningkatkan kesehatan mental dan suasana hati.
𝐌𝐞𝐦𝐚𝐬𝐚𝐤
Saya tertarik dengan memasak, karena sedari kecil sering melihat mama saya dapat memasak berbagai macam menu masakan yang lezat. Kadang-kadang saya membantu beliau di dapur, seperti mengiris bawang, memotong sayuran, atau mengulek bumbu. Saya mulai belajar dari membuat makanan yang mudah terlebih dahulu. Saya mulai mencoba belajar memasak ketika saya duduk dibangku kelas 4 SD, mulai dari mencoba memasak nasi goreng, spaghetti, churros, capcay, dll. Rasanya bangga sekali, ketika keluarga saya mengatakan bahwa masakan pertama saya rasaya enak sekali. Sejak itu, setiap ada kesempatan saya selalu menyempatkan memasak untuk mereka. Memasak memberikan saya rasa kepuasan tersendiri, apalagi ketika saya berhasil membuat resep sendiri dan masakan saya mendapat pujian. Memasak juga bisa menambah keahlian kita. Belajar memasak bisa membuat kita menjadi lebih mandiri karena kita bisa memasak sendiri tanpa bantuan orang lain. Selain itu, memasak sendiri dapat membuat makanan yang lebih bernilai gizi dan sehat daripada makanan instan di pasaran.
𝐌𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢
Menari adalah expresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak- gerak ritmis yang indah. Menari adalah kesenian yang saya senangi dan saya memiliki minat juga semangat yang besar untuk mempelajarinya. Saya mulai belajar menari ketika saya TK. Beberapa lomba yang saya ikuti mulai dari lomba tari waktu TK (saya tidak terlalu ingat persis tari seperti apa yang dibawakan namun kami membawa sebuah kemenangan dimana kami mendapat juara 1), lomba tari lancang kuning ketika kelas 2 SD, lomba tari enggang ketika kelas 5 SD, dll. Seni tari mengajarkan keluwesan, kedisiplinan, kontrol emosi dan ekspresi sehingga membuat saya sangat tertarik mempelajarinya. Karena seni tari adalah kesenian yang melibatkan gerak tubuh sehingga tanpa sadar saya sedang melakakukan gerak olahraga yang menyehatkan. Menari memiliki manfaat yaitu; meningkatkan energi, menyalurkan emosi, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan keseimbangan dan kekuatan, dsb.
Sekian beberapa hobi dari saya, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca!!! *:・゚✧*:・゚✧
2 notes
·
View notes
Text
30 Tahun : Sebuah Refleksi
Kadang saya bingung tentang usia. Mama bilang saya lahir tahun 1992 tapi di akte kelahiran dan semua dokumen tertulis 1993. Jadi, apapun itu intinya hari ini sudah kepala tiga. Alhamdulillah. Usia yang cukup matang dalam segala hal. Dulu, saya pernah baca usia 30 tahun adalah usia yang rasa-rasanya seperti dikejar-kejar.
Kalau belum menikah, dikejar angan tentang jodoh. Belum punya anak, berusaha biar cepat dapat momongan. Belum berkarir, dikejar kebingungan karena stag. Belum punya rumah, kendaraan, tabungan, dikejar target untuk investasi daaaann seterusnya. Kuakui itu benar. Tapi diakhir usia 30-an nanti ternyataaaa "tidak ada yang mengejar". Karena itulah mumpung baru menginjak kepala tiga, hari ini berusaha untuk refleksi 30 tahun kehidupan.
Kalau mundur kebelakang, saya saaaangat sangat mensyukuri satu hal. Bahwa kompleksnya hidup dilatih pelan-pelan. Seandainya apa yang kuhadapi hari ini diberikan 10 tahun lalu, gak sanggup. Karena usianya belum sematang saat ini. Atau, apa yang kuhadapi 10 tahun lalu baru diberikan saat ini jadinya malah tidak berkembang.
Memasuki gerbang angka 3 ini prioritas kehidupan memang berubah karena bertambahnya variabel baru yang dulunya tidak ada di usia 20-an. Hal itu diawali dengan selesainya jenjang sarjana. Menurutku ini adalah pintu keluar yang membuka baaaaaanyak sekali jalan. Entah akan memprioritaskan diri dulu, keluarga dulu, pendidikan atau karir dulu. Semua orang mempunyai pilihan dan takdirnya.
Maka hari ini, saya berusaha berkontemplasi bahwa Allah itu baik sekali. Allah tidak memberikan segala yang kita butuh dan inginkan diwaktu bersamaan. Misalnya, usia 30 sudah menikah, punya anak cewe dan cowo, kerjaan aman, kesehatan bagus, pendidikan lanjut terus dll. Kalau itu terjadi, maka tidak ada ruang untuk belajar tentang "syukur" dan "sabar".
30 tahun. Hari ini kulewati dengan membaca sebuah buku di pagi hari, menelpon teman di siang hari, dan merencanakan makan malam. Saat ini diperjalanan dari rumah ke sebuah restoran, bukan untuk merayakan hanya kebetulan dapat malam minggu jadi waktunya kosong. Beberapa kali singgah karena gerimis, jadwal makan ini sepertinya akan mundur dari yang kurencanakan karena hal-hal yang ada di luar kendali seperti cuaca bahkan sempat mampir agak lama karena hujannya deras. Sampai sekarangpun masih berteduh.
Entah akan sampai di restoran yang kutuju atau tidak sebab ini sudah pukul 20.22. Satu jam lagi restorannya tutup. Kalau tidak sempat malam ini mungkin besok atau lusa dan sepertinya saya harus siap-siap cari menu makanan lain 😊. Kadang hidup juga begitu, seperti perjalanan ke restoran malam ini. Penuh tantangan di luar dugaan. Tapi dengan begitulah diri bertumbuh.
Welcome the beginning of thirty. Thank you self for everything, you are amazing 💛.
.
.
.
5 notes
·
View notes
Text
Lebaran 2023
Hello again everyone!
Hari ini masih males banget kerja sesungguhnya tapi dari kemarin sudah berusaha nyicil ngegas lagi balik ke reviewers response dan manuscript walaupun ya cuma 2-3 jam tapi gapapa lah. Enaknya lagi sekarang udah masuk term jadi si VHL buka sampe jam 10pm (gaakan diusir jam 7pm lagi). Terakhir ngepos 18 April ngebahas trip Paris ya. Sekarang sudah 8 hari setelah itu, ada apa aja ya...
Lebaran sih... Ku lebaran di sini hari Jumat (karena KBRI hari Jumat), dan sebelumnya udah di-booking diminta tolong Bu Yani juga buat serving makanan, terus karena ku kapan lagi kan ke Wisma Nusantara kalo ga bareng Bu Yani (I’m not big fan of crowds dan siapa juga yang mau ngebela-belain bangun pagi naik bis ke London buat solat id???) -- especially setelah 2 tahun ku merayakan idul fitri se-minimal effort mungkin. Jadi hari Jumat pagi jam 3.30am ku sudah bangun (tapi ya tidak mengalami kesulitan karena kan tiap hari sebelumnya bangun sahur jam segini juga ye), terus di-chat Bu Yani akan sampai rumah ETA 4.30am. Otw ke Wisma Nusantara 1,5 jam. By jam 6am sudah sampai dan langsung siap-siapin semua. My first task nge-coating kentang pake sambel biar jadi kentang balado. By jam 08.30am udah ready, duduk-duduk di saf solat takbiran sejam-an (ku tapi lagi ga solat), terus jam 09.30am solat dimulai. Awalnya mau dengerin khotib ceramah tapi modelan ceramahnya yang teriak-teriak kaya di Musola Imaduddin aka ga kuat dengerinnya (dan dingin juga sih, karena hujan sepagian itu di London). Langsung bergegas untuk bantuin Bu Yani nyendokin lontong, rendang, dan ayam. Bu Yani nyiapin 300 pax dengan tapi ujung-ujungnya piring nyisa 75px, berarti emang agak sepi aja, mungkin karena hujan. Menu makanannya: lontong, rendang, opor ayam, kentang balado, sayur lodeh, sambel, kerupuk, jeruk, sama satu botol aqua. Wah banyak juga ya. Awal-awal nyendokin ku agak capek tapi by jam 11am kayanya udah mulai sepi orang-orang pada pulang jadi ku bisa had a break dan makan!
Terus ku lupa ngapa-ngapain lagi. Ketemu banyak banget orang sih: warga Ox, Eja dan Dita, junior GEA, anak-anak 8, mayan seru sih, diajakin Wian buat ke rumahnya Dikra tapi pass dulu karena ya capek aja karena belum tidur lagi dari pagi kan. OH! PALING SENANG ADALAH: BISA NGOPI HUHU. Kayanya hari Jumat ini aja udah minum 3 cups of coffee. Beres-beres terus sampai rumah jam 16pm sepertinya. Berangkat dari London jam 14pm-an. Langsung tidur sore. Bangun-bangun jam 22pm tapi males banget makan malam jadi dibablasin sampai besoknya deh.
Sabtu, lebaran hari 2, diundang Puspa ke rumahnya di Summertown pagi, jadi jam 9 ku sudah otw ke JR, mampir M&S beli jus terus lanjut ngebis ke Summertown. Baik banget ku dikasih nastar satu bag kecil gitu terus mereka masak opor ayam, sambel goreng ati, lontong, dan oseng mercon kikil (yang sangat pedas). Selain diriku, keluarga Lala dan Tatag juga diundang, tapi mereka harus cabut ke London ada acara KAGAMA jadi ku cabs jam 11-an setelah makan. Jam 14pmnya diundang Nilta ke Castle Mill terus jadi mayan nganggur dari jam 11-13.30 (ku menghitung waktu yang dibutuhkan untuk jalan susur sungai dari Summertown ke Castle Mill via Jericho adalah 30 menit). Waktu nganggur ini kupakai untuk hangout aja di Colombia Summertown sambil main Duolingo dan baca Natgeo. Hari itu juga lumayan cerah, jadi sangat senang duduk-duduk di café bermandikan cahaya matahari.
Di rumah Nilta ketemu mas Fandi dan keluarga, dan Mba Prenali dan keluarga. Jujur ku lebih suka banget ketemu keluarga-keluarga kecil-kecil gini sekarang daripada hangout sama teman-teman master atau S1 yang single-single karena udah ga relate gimana dong. Walaupun kemarin Hanif sama Oliv mayan kaget sih pas w bilang w kelahiran 93 aka tahun ini umur w 30. Mereka pikir ku tahun ini baru 27 atau 28 LOLOLOL super terharu. Tapi Nadia juga sempat mikir ku angkatan 13 sih, jadi memang sepertinya ku sangat berjiwa muda sampai dipikir masih muda beneran.
OH! Ngomongin Nadia, waktu hari apa ya, Rabu tanggal 19 kah? Atau malah pas tanggal 18? Sempat diajakin Widari juga untuk nonton sunset di Southpark HUHU sangat senang. Terima kasih Widari!
Ok, terus yaudah sepulang dari Castle Mill rumahnya Nilta, langsung pulang ke rumah dan istirahat tidur sore juga kayanya. Bangun malem tapi malas makan juga karena udah 2x makan siangnya.
Minggu, lebaran hari 3, mayan capek karena lagi-lagi dari pagi (ini ga sepagi 2 hari sebelumnya sih), tapi dari jam 12 harus udah di Cohen Quad buat buka Fitzhugh auditorium karena dibooking atas namaku buat acara HBH pengajian At-Taqwa Oxfordshire. Kalau kalian mengikuti kisah hidupku, pasti nama tempat ini sudah tidak familiar lagi karena jujur MAU MUNTAH baca dan nulis dan dengernya (nggak hyperbolic ini mah, literally ada reaksi fisik di badan expressing PTSD). Sesungguhnya udah GAMAU banget berurusan sama ni tempat lagi, tapi berhubung Mas Daus balik Indo dan yang ada akses buat booking cuma ku doang, jadi ya mau gimana lagi, diriku-lah yang diminta tolong. Bukannya ga iklas, amat sangat iklas, cuma ya jadinya costing my physical dan mental comfort aja. Which is so far masih ok dan bisa ditahan, tapi gatau ke depannya. Udah tuh kan awalnya semua aman-aman aja, porter hari itu juga baik. Cuma ya namanya acara ada anak-anak ye, intinya dapet komplain lah dari students undergrad yang lagi revision ini kalau terlalu berisik. Salah engineering buildingnya juga sih, jadi dia high ceiling kan, makanya sounds travelled very easily juga di building ini.
Nah udah kan tu, selesai lah ya intinya acaranya. Ku termasuk senang sih karena by 15pm orang-orang udah mulai pada pulang. Pas banget tepat waktu 16pm udah selesai diberesin semua, divakum segala macem. Tapi terus emang kebodohan aja diriku nggak belajar dari masa lalu (amygdala-nya kurang bagus kerjanya, ngasih reaksi defensive ke badan tapi otaknya defense mechanism-nya kurang jalan), ku lupa foto kondisi before-after ruangan. Intinya besoknya si Claire Fell (yes the Claire Fell) ngemail nanya apakah ku ngubah-ngubah posisi seating? Lah ya iya lah w ubah, tapi ya w balikin lagi... Nah sampai sekarang gatau nih apakah habis ku make ruangan ada yang make lagi tapi ga bilang ke porter terus mereka ngubah posisi kursinya makanya si Claire nyaritahu dengan ngemail w, atau emang si Claire Fell-nya rada sensi aja sama w sebelum dia lihat ruangannya udah keburu ngemail duluan? Yang bikin kesel adalah: w udah confirm ke porter sebelum kita pulang dan kata dia udah OK? I mean, ngapain juga sih elah w ga balikin sesuai posisinya, kayak... udah w vakumin tu ruangan, sampah semua w buang ke belakang, jujur di mana lagi u nemu orang pinjem ruangan sebaik w. Tapi yaudalah biarin aja terserah dia, w doain aja semoga cepet taubat tu Claire Fell. Intinya sehabis ini w GA LAGI. GA LAGI-LAGI. Berurusana sama Cohen Quad. Kalaupun ada acara di Cohen Quad akan dateng fashionably late dan langsung cabs sebelum acaranya berakhir kalau bisa, biar ga usah ikutan bantu-bantu (this is almost impossible sih yang terakhir karena w orangnya ga tega-an banget, but it’s OK non you’ll make progress).
Sebalik dari HBH, cuacanya mayan bagus, ku awalnya ngeplan buat grab coffee di Gail’s terus jalan di park atau ke toko buku, eh malah ketemu geng Hanif Laz dan Mas Yusuf di Gail’s jadilah berujung nongkrong di situ ngomong A-Z setengah jam-an terus pulang. Ini kayanya sesampainya di rumah juga langsung tidur sore deh. Oh, nggak deng, ngabisin puding susu-nya Mba Rahma yang w bungkus bawa pulang dan kemudian baca We Have No Idea-nya Kalina di sofa sampai jam 21pm-an kayanya. Terus ngantuk jadi langsung tidur.
Seninnya ku harus bangun pagi karena harus catch train ke London buat bikin visa Schengen via TLSFrance (LAGI NON???)… Iya.... Soalnya buat ke Goldschmidt Juli nanti di Lyon..., Visa Schengen sekarang expired on May 15th (JIJIK BANGET literally ku dikasih cuma 45 hari sama Belanda). Appointment di TLSnya jam 11am jadi naik kereta dari Ox jam 8am, sampe London jam 9.30am, terus karena si TLS ini agak di London coret jadi harus spend almost 1 hour dari Marylbone ke tempatnya. Sampe TLS 10.30am udah dibolehin langsung masuk dan berproses pokoknya semua sampe jam 12.30pm sudah keluar dari TLS. Terus LAPER banget kan ya. Literally belum makan dari kemarin malamnya. Nah gara-gara pas Sabtu Puspa bahas dia mau makan Marugame di London ga jadi, ku jadi kabita Marugame... Dibela-belain lah itu dari London coret ke South Kensington buat makan Marugame dan goreng-gorengannya. Habis makan ke WHSmith seberang stasiun dulu, si gift voucher dari PPIOx jadi speaker waktu itu belum kepakai akhirnya beli buku lah saya.... (iya, lagi, walaupun di-bombastic side eye-in sama buku-buku di etalase yang ada di rumah di Indo/Headington tapi belum kebaca). Nemu buku di section Popular Science (this is my go-to section whenever I go to a bookstore) judulnya Bad Science dan juga nemu Before The Coffee Gets Cold 1 ! (Yang sempat membuatku daftar kartu perpus Library Oxfordshire tapi ternyata waiting listnya 9 weeks yakali). Paling aneh ku udh baca buku yang ke-2 (kayanya waktu itu dapet nemu gratisan pas ngejajah kamar bekas Dara Nasution di Students Castle), tapi yang ke-1 belum.
Plan awal mau langsung ke ofis habis dari London, berujung baru sampe Headington jam 16pm dan itu hujan pulak. Mampir Sainsbury Headington dulu belanja dinner (ready meal Tuna Pasta Melt) dan eskrim Haagen Dazs x Pierre Herme yang coklat terus ke Sbux buat nge-redeem 150stars. Udah deh sampai rumah baca kayanya ya, apa nonton Youtube gitu, terus tidur.
Kemarin Selasa nyantai banget juga. Berangkat agak siang, lewat All Souls college ternyata lagi open-day library buat bod-card holder, ku nyebarin infornya di grup whatsapp PPI Ox. Si Hanif ngajakin lunch di Linacre, ku iya-in dengan senang hati. Kebetulan di dept sekarang lagi ga terlalu banyak pressure karena Joost lagi ke EGU HAHA. Habis lunch di Linacre, nyempetin jalan ke All Souls sambil curhat A-Z sama Hanif, grabbed coffee di Missing Beans, terus baru balik lagi ke library jam 15pm kayanya. Berhasil kerja dikit-dikit. Terus pulang. Si Widari mau ke rumah ngambil charger dia yang ketinggalan di rumah Nilta pas hari lebaran. Udah deh.
Sekarang Rabu, tadi makan di Linacre sendirian aja, ketemu sama Brigita dan Laz sih tapi mereka dah selesai makan. Ku mau mulai kerja MALES BANGETTT. Tapi tadi pagi udah ngurusin jadwal pelatnas, booking formal family ku ngajak Eja dan Dita sekeluarga, udah perpanjang loan juga si buku David Hockney yang dibaca RM ini, baca setengah chapter We Have No Idea dan ngepos di story, did my duolingo... OH! Kemarin juga udah selesai ngerapihin report SMA16 dan ngirim ke Bu Novi (ga enak duitnya udah masuk soalnya). Abi ngechat pagi-pagi gimana caranya dapet duit, berhubung kita gaada yang anak sultan ya jawaban w cukup straightforward: dengan bekerja... mau gamau...
Kemarin juga ngeliatin lowongan kerjaan jadi Prof di EarthSci (itu ku dapet dari newsletter apa ya btw... AGU kah... atau EAG?... Udah kebanyakan society). Terus si Bu Evi FMIPA juga udah minta tolong buat dibikinin surat pengajuan jabfung jadi ku langsung chat Bu Ika (setelah sebelumnya minal minul dulu). WAH GILS kalau dipikir-pikir ni otak isinya banyak banget ya, kok bisa w menjalani ini semua???!!!
Anyway tapi udah deh ini dulu... banyak juga ya yang mau diomongin. Intinya sangat berterima kasih aja sih kepada Allah dikasih semua orang iniiiiiiiiiiiii dan kesehatan dan kapasitas otak serta mental yang cukup untuk menjalani hari. Semoga kita semua juga bisa me-restart hidup dengan baik minggu ini yes setelah libur lebaran. SELAMAT IDUL FITRI LAGI SEMUAAAA////
VHL 26/04/2023 15.49pm
6 notes
·
View notes
Text
Mah, lima tahun lalu waktu aku masih serius-seriusnya kuliah, aku sering mengirim pesan suara, lagu anak perantauan.
Ramadan, kini telah datang.
Tapi aku masih di negeri orang.
Hanya sabar, dan bisa bersabar.
Walau rindu, menyiksa batinku...
Mamah pun selalu merespon dengan kata-kata manis, tentunya berdiksi. Mamah bilang untuk sabar. Dan ketika aku pulang, mamah selalu memasakkan makanan kesukaanku; ayam semur dan sayur asam.
Empat tahun lalu, aku terlambat pulang juga, hanya beberapa hari sebelum lebaran aku pulang. 2019, tetap menjadi tahun favorit. Karena di sana, kita sudah mulai menyadari, jarak yang jauh memang bisa mengguncang sebuah keakraban.
Tiga tahun yang lalu, suasana beda. Akhirnya aku bisa di rumah, makan masakan mamah. Bedanya, tahun itu pandemi. Ekonomi kena dampaknya, pendidikan kena dampaknya, dan emosi manusia juga agaknya lumayan mengena.
Harusnya aku juga sudah selesai, itu harap kalian. Ternyata terlalu idealis mempertahankan sebuah penelitian membuat aku terlampau lama.
Mah, di tahun ini kita banyak berdebat. Apa ini transisi karena selama ini di Medan aku jarang berbagi cerita, ya?
Dua tahun lalu, mendekati 2 minggu sebelum lebaran aku sudah memutuskan pulang. Lebaran, masih juga jadi momen menyebalkan, ternyata pertanyaan kapan wisuda belum juga kujawab sudah wisuda di tahun itu. Mah, pasti malu ya? Terlihat dari air muka mama yang menahan malu, ketika keluarga yayak sibuk bertanya.
Setahun lalu, aku lupa. Entah apa momen yang membuat kita jadi jarang ngobrol. Mungkin sifatku yang masih kekanakan. Dan pertanyaan kapan wisuda juga belum terjawabkan. Mah, aku menyesalinya. Sudah sejauh ini aku merepotkan. Mamah banyak bertanya kapan menikah juga di tahun ini, banyak bertanya mau jadi apa aku setelah ini, banyak bertanya kapan-kapan dan kapan.
Tahun ini, ramadan penuh di rumah. Mendampingi mamah. Tapi, kenapa kita membentang jarak ya mah? Obrolan soal aturan pendidikan yang bikin mamah kesal, gosip kampung yang sudah pasti aku duluan yang dapat gosipnya dari tetangga sebelah, menu buka dan sahur yang patut kita coba, bedah sikap lelaki macam yayak, dan banyak hal.
Mah, apapun itu, maaf.
Tahun ini kapan wisuda udah berubah jawabannya, tapi menikah, dan pekerjaan, juga belum sesuai yang diharapkan.
Mah, sudah sejauh ini ya gadismu merepotkan?
2 notes
·
View notes
Text
Perjalanan masa muda ke sebuah destinasi tujuan yang paling indah, dengan servis berkualitas dan pengalaman yang akan dikenang oleh diri sendiri bahkan anak cucu 🚶♂️
Perjalanan itu dimulai sejak jam 5 pagi, disaat semua anggota keluarga, atau kerabat lain dirumah masih beristirahat dengan pulasnya. Ketika itu aku bangun, oleh sebuah kebiasaan yang dulu aku coba" dan setelah 21 hari dijalani dan berhasil sampai aku terus terbangun di jam itu. 😴
Selanjutnya aku menerawang keluar jendela, melihat matahari juga belum terbangun, aku lanjutkan dengan gerak" sedikit seperti pemanasan saat kita belajar penjaskes dikala menjadi siswa di sekolah, kemudian MCK dan membuat sarapan sendiri dengan menu seadanya. 👨🍳
Dengan penuh perasaan senang, jam 6 pagi telah berdetik, ayam sudah turun kembali dan mulai terdengar beberapa suara motor berjalan entah kemana. Aku kemudian melantunkan sebuah doa suci di hadapan bangunan suci tugu padma untuk mengucap syukur dan memohon restu untuk hari ini, semoga lancar dan berjalan baik semua kegiatan hari ini. 😇
Hari ini aku melihat ada beberapa list pekerjaan yang harus dilakukan, tersusun rapi di papan tulis kusus catata job desk harian, ada juga du note handphone untuk sekedar mengingat pekerjaan hari ini, dan bagian yang mana harus aku kerjakan terlebih dahulu 👀
Pekerjaan yang demikian padatnya aku jalani dengan penuh semangat, aku bersyukur karena ada pekerjaan yang bisa aku lakulan dan menghasilkan cukup untuk mrmbantu hidupku dan aku bisa sedikit simpan untuk kebutuhan dimasa depan 😇
Setelah beberapa lama aku melakukan kegiatan" yang ada, entah ini jam berapa aku merasa sudah agak lapar, rupanya sudah jam 12.30 lebih sedikit, aku belum makan. Beruntung ada makanan yang sudah disiapkan oleh seseorang yang bisa aku nikmati kini. Aku kadang" memang lupa waktu kalau lagi kerja, maklum pejuang Rupiah 😁
Saat pulang nanti aku mau ketemu teman lama di sebuah tempat sederhana yang cukup nyaman untuk ngobrol santai, tapi sebelum itu aku sudah minta izin sama seseorang untuk pulang terlambat sore ini. Karena ada sedikit urusan penting sama sahabat lama ini untuk membangun sebuah cita" yang semoga saja bisa berhasil nantinya 🤔
Setelah beberapa jam aku bercerita tentang kesibukan, keluarga dan beberapa hal penting yang aku dan sahabatku diskusikan tadi kini aku bermaksud pulang kerumah kontrakanku, namun sebelumnya aku bayar kopi plus snack dan kali ini aku yang bayarin sahabatku ini karena kebetulan ada sedikit rezeki dari usaha yang aku jalanin sebelumnya ☕
Selanjutnya aku pulang kerumah, tapi sebelum sampai aku melihat ada anak" penjual tisu di pinggir jalan menyetopku dan memintanya untuk membelinya, aku tak lama berfikir langsung aku beli 1 dan aku bayar dengan kembaliannya aku suruh bawa saja, lagian juga tidak terlalu banyak, jadi tidak apa-apa. 🤲
Lalu aku pulang, aku mandi dan aku makan malam dirumah bersama keluarga dan kerabat. Dan aku merasa senang hari ini. Untuk menutup hari aku tampil lagi di depan tugu padma dengan sehelai bunga dan dipa beserta ucapan terimakasih atas perjalanan hari ini, dan aku meminta maaf atas kesalahan" dan dosa" yang aku lakuman hari ini, semoga perjalanan ini penuh kekuatan dan hasil yang luar biasa 🤲
Hal itu aku lakukan sejak 21 hari kemarin, aku melihat ada sedikit perubahan dalam diriku, semua lebih baik, lebih tertata dan aku lebih siap menjalani hari. Tentu ini berkat doa dan dukungan dari keluarga dan orang" sekitar juga.
Karena ada hal baik diatas, aku jadinya terus lakukan secara berulang" dan aku menjalaninya dengan penuh kebahagiaan. 😊
Terimakasih!
5 notes
·
View notes
Text
Tikus-tikus Kecil (2)
Hari ini para tikus kecil akan bersama-sama masuk ke dalam rumah manusia tanpa ibu tikus. “Agar terbiasa.” Itulah alasan yang diutarakannya. Ia ingin anak-anaknya saling menjaga dan tumbuh menjadi tikus yang mandiri bersama-sama, meski nantinya mereka akan berpisah dan punya hidupnya sendiri. Sampai waktu itu tiba, keluarga harus menjadi satu.
Seperti hari sebelumnya tikus-tikus kecil menunggu sampai tengah malam untuk masuk ke dalam rumah manusia. Tapi hari ini ada yang berbeda, kaki-kaki mereka tak lagi gemetar ketakutan, dan hati mereka penuh dengan semangat untuk menikmati malam ini. Sudah terbayang dalam benak masing-masing akan makan sampai kenyang dan tidur dalam keadaan pulas.
Ketika waktu yang ditentukan tiba Tikus 1 segera keluar dari selokan dan memeriksa keadaan sekitar. Lampu rumah sudah mati, pintu tertutup rapat, dan tidak terdengar suara apapun. Aman. Dikibaskan ekornya dengan kuat agar terlihat oleh saudara-saudaranya. Setelah tikus 2 dan tikus 3 keluar dari selokan mereka memulai perjalanan pertama tanpa ibu.
Perlahan mereka menyusuri jalan yang telah ditunjukkan ibu kemarin. Tikus 1 memiliki ingatan yang baik, mereka dengan mudah sampai ke bak cuci piring. Menu hidangan malam ini adalah nasi, telur dadar, dan sayur sop. Tentu saja semua adalah makanan sisa, tapi bagi para tikus kecil ini adalah kenikmatan luar biasa. Setelah selesai makan perjalanan berlanjut ke perhentian kedua, tempat sampah. Mereka menemukan remahan kue-kue manis. Mereka makan dengan gembira, tapi tetap tidak lupa untuk berhati-hati. Perhentian terakhir tidak lain dan tidak bukan adalah selokan atau bisa dibilang rumah. Malam ini mereka kembali dengan perut kenyang, sebuah keberhasilan manis bagi para tikus kecil.
Sesaat sebelum tidur tikus-tikus kecil mulai membayangkan makanan apa yang akan mereka dapat esok hari, apakah akan lebih baik dari hari ini? Semoga saja demikian. Tak lama satu persatu tikus kecil mulai terlelap. Mimpi semalam kembali terulang.
Hari-hari berikutnya mereka lalui dengan perjalanan serupa, kadang tikus 2 yang memimpin kadang juga tikus 3. “Saling bergantian agar terbiasa.” Begitulah pesan ibu tikus. Seiring berjalannya waktu para tikus kecil tumbuh semakin besar begitu pula perut dan rasa lapar mereka.
“Tubuh yang besar membutuhkan makan lebih banyak bu. Izinkan kami untuk mencari makan dua kali, saat siang dan malam.” Tikus 3 memohon kepada ibunya karena tak tahan harus menunggu malam hari untuk mengisi perutnya yang lapar. Hal ini juga diamini oleh dua saudaranya. Rasa kenyang sudah menjadi candu bagi tikus-tikus yang tak lagi kecil itu. Dengan berat hati akhirnya ibu tikus mengizinkan anak-anaknya untuk keluar pada siang hari.
“Tapi kalian masih ingat apa peraturan utama dalam pencarian makan ini kan?”
"Manusia adalah makhluk jahat dan jangan sampai tertangkap." serempak mereka menjawab dengan lantang.
Setidaknya jawaban ini meringankan beban dalam hati sang ibu. Anak-anaknya tidak lupa dengan apa yang telah ia ajarkan.
Siang ini untuk pertama kalinya para anak tikus akan mencari makan saat kondisi masih terang. Tanpa sadar kaki-kaki mereka kembali gemetaran seperti saat pertama kali mencari makan bersama ibu tikus. Sudah lama rasa takut itu tidak muncul.
Kali ini giliran tikus 2 yang akan memimpin di depan. Setelah menarik nafas panjang tiga kali, ia segera naik ke atas untuk memeriksa keadaan. Pintu rumah nampak terbuka, tapi tak ada suara apapun. Sunyi. Ia juga tidak melihat keberadaan manusia-manusia itu. "Mungkin sudah aman." Batin tikus 2. Dikibaskan ekornya kuat-kuat agar saudara-saudara nya melihat dan segera naik ke atas.
Kali ini para tikus berjalan dengan lebih berhati-hati. Mereka menyusuri tepi tembok sambil berusaha untuk tetap dalam bayang-bayang benda di sekitar. Jangan sampai terlihat. Baru saja mereka melewati kabel menuju bak cuci piring saat terdengar suara langkah kaki. Beruntung telinga mereka cukup jeli untuk mendengar meski dari jarak jauh, mereka jadi bisa bersembunyi di belakang kompor sebelum manusia itu masuk ke dapur.
Rasanya waktu berjalan begitu lambat bagi para tikus. Degup jantung mereka sangat cepat dan kaki-kaki mereka gemetaran.
"Ayolah segera pergi, biarkan kami mengisi perut kami sedikit saja." Tikus 1 bergumam dalam hati, berharap gumamannya akan sampai pada si manusia.
Rupanya manusia itu sedang memasak mi instan lengkap dengan telur di dalamnya. Baunya yang gurih begitu lezat hingga membuat perut para tikus meraung-raung minta diisi. Berharap bisa ikut menikmati bersama si manusia.
Setelah selesai memasak manusia itu kembali masuk ke dalam rumah dan meninggalkan panci kotor di bak cuci piring. Tanpa pikir panjang para tikus segera berlari ke panci itu, berharap ada sisa yang dapat mereka makan. Ternyata yang mereka dapatkan bukannya mi instan ataupun telur tapi sisa sarapan si manusia. Mau tidak mau mereka memakan bubur ayam yang tinggal seperlima mangkok dengan membayangkan mi instan dan telur.
"Seandainya aku manusia pasti aku bisa menikmati mi instan dan telur, tidak perlu menunggu sisa makanan dan kecewa seperti ini." Begitulah isi pikiran tikus 1.
Setelah menghabiskan sisa bubur yang ada para tikus kembali menyusuri jalan mereka tadi untuk pulang ke selokan. Sengaja mereka tidak mencari makan di tempat sampah karena tidak banyak persembunyian di sekitarnya. Akan sulit jika tiba-tiba ada manusia yang datang ke dapur, mereka pasti akan ketahuan.
Perut mereka belum cukup kenyang tapi setidaknya sudah tidak terlalu lapar. Anggap saja bubur ayam tadi sebagai pengganjal sebelum makanan utama nanti malam. Rasanya tidak sabar untuk bertemu dengan bulan dan bintang agar mereka bisa segera berpesta.
Ada yang berbeda dengan malam ini, rumah itu tetap terang benderang meski sudah tengah malam. Rupanya para manusia sedang ada acara, terdengar suara musik yang cukup keras dan suara yang saling bersahutan. Meski demikian pintu belakang tertutup dan dapur sepi seperti malam-malam sebelumnya. Para tikus memutuskan untuk tetap mencari makan.
Ada banyak sekali tumpukan piring dan sisa makanan malam itu. Opor ayam, sate, lontong, bakso, dan masih banyak lagi. Malam ini tikus-tikus kecil benar-benar berpesta.
"Seandainya aku manusia tentu saja aku bisa merasakan makanan ini dengan lebih nikmat, rasanya pasti lebih enak jika tidak saling bercampur satu sama lain seperti di bak cuci piring ini." Kurang lebih begitulah isi batin dari tikus 2 malam itu.
Selesai mengisi perut sampai kenyang para tikus kembali ke selokan. Kini saatnya mereka untuk beristirahat. Seperti biasa mereka akan saling berhimpitan untuk menghangatkan satu sama lain sehingga tidak kedinginan.
"Seandainya aku manusia tentu aku akan bisa beristirahat di tempat yang nyaman dan hangat, tidak perlu berhimpitan seperti ini." Tikus 3 membatin dalam hati sebelum akhirnya tertidur.
Kalian tahu apa kesimpulan dari cerita ini? Para tikus punya keinginan yang sama. Menjadi manusia. Mustahil memang, tapi itulah adanya.
...
3 notes
·
View notes
Text
Kemarin (22/01) aku jalan-jalan bersama seseorang.
Pukul 1 siang dia sampai di rumahku. Setelah memakai sandal dan pamit, aku menghampirinya yang menunggu di depan rumah. Kami berencana makan siang bersama, tapi kami belum menentukan mau makan apa. Sebelum keluar dari gang rumah, dia mengatakan ingin makan sesuatu yang pedas. Sampai di jalan raya, dia mengusulkan makan ayam geprek. Kami sepakat. Baru 5 menit berlalu, aku mengetuk bahunya dan bilang, “Gimana kalau makan di Waroeng Yanto? Kita udah lama enggak ke sana.” Ia menaikkan kaca helmnya, berseru, “Oh iya, ya, aku lupa ada tempat makan namanya Waroeng Yanto.” Kami tertawa. Mumpung belum terlalu ke selatan, aku mengarahkannya untuk lewat jalur hijau saja.
Jalur hijau atau jalur alternatif adalah caraku menyebut jalan di luar jalan raya dan jalan utama. Selain itu, jalur ini punya lebih banyak pepohonan di sisinya. Jadi, sepertinya enggak salah kalau menyebutnya jalur hijau.
“Nanti pertigaan Pasar Rejodani belok kiri ya.” “Aku belum pernah lewat sini.” “Oh ya?” “Iya. Belum pernah.”
Setelah itu kami menyusuri Jl. Plumbon. Mengikuti jalan. Sampai tahu-tahu tembus Jl. Kaliurang.
“Oalah, tembusnya sini ya. Aku baru tahu.” “Haha, baguslah, jadi tahu jalur baru.”
Waroeng Yanto bakal ramai, deh, soalnya ini hari Minggu, ujarku. Kami sudah mewanti-wanti sejak di jalan, memikirkan opsi lain kalau-kalau enggak dapat meja. Ia berhenti di area parkir motor tanpa mematikan mesinnya, lalu aku masuk duluan dan mencari meja kosong. Setelah memastikan masih ada tempat kosong, aku mengabarinya. Kami duduk di dekat pintu menuju dapur belakang. Semua meja sudah penuh. Biasanya, kami duduk di luar--lokasi paling strategis. Bayangkan ini: duduk di samping area masak, sambil menunggu makanan datang kami bisa melihat para chef sekaligus mencium aroma masakannya. Selain itu, kami enggak perlu merasa bersalah kalau merokok, karena ini di luar.
Kami pesan menu kesukaan masing-masing. Sayang, kerang sudah habis. Padahal kami berniat pesan kerang saus padang.
Pengalaman makan di Waroeng Yanto kali ini terasa lebih menyenangkan dari biasanya. Duduk di bagian dalam membuatku bisa memperhatikan pelanggan yang sedang makan, pelanggan yang kelaparan dan hampir bosan menunggu pesanannya datang, pegawai yang sibuk bolak-balik mengantarkan pesanan, Pak Yanto dan chef lain yang sibuk di depan kompor...driver ojol yang memenuhi area kasir, denting piring, sendok, garpu, dan gelas, serta asap dan api yang mengepul dari bawah kompor. Sesekali aku membagi perhatianku pada cerita orang di depanku. Ia menceritakan hari-harinya yang sedang berat. Aku tenggelam dalam suasana ini.
Pesanan kami datang. Kami sudah kelaparan banget. Setelah mengucapkan selamat makan ke satu sama lain, kamu fokus pada makanan di depan kami. Satu hal yang aku sayangkan adalah nasinya keras, sepertinya kurang air. Ini kali pertama kami dapat nasi yang keras, biasanya selalu lembut dan pas. Yah, nggak apa-apa, toh, masakannya tetap enak. Pada akhirnya kami enggak merokok ketika sebetulnya bisa. Sewaktu kami selesai makan, ada satu keluarga yang membawa bayi duduk di seberang kami.
Aku mengajaknya jalan-jalan ke sebuah mall yang belum lama ini direnovasi dan berganti nama. Saat akan mengambil karcis parkir, kami melihat area keluar parkir yang macet. Antrian motornya panjang banget, sampai menutupi jalan bagi motor yang baru datang dan mencari tempat parkir. Bagian dalam mall juga ternyata sangat ramai. Banget. Suasana Lunar New Year sangat terasa. Warna merah ada di mana-mana! Ada beberapa panggung yang mengadakan pentas seni dan perlombaan untuk anak-anak. Sangat... lively. Kami enggak ada niat beli sesuatu atau menuju ke tempat yang spesifik, jadi kami hanya jalan-jalan mengitari mall.
Masuk ke toko baju dan melihat-lihat, sambil menggosipkan selera baju masa kini yang aneh-aneh. Aku yang cenderung suka baju dengan model aneh-aneh (hanya belum ada kesempatan memakainya), sangat berbeda dengannya yang lebih suka baju model normal. Tiap aku menunjukkan satu model baju yang menurutnya aneh, ia akan geleng-geleng kepala. Hhh, anak muda zaman sekarang, ujarnya. Melihat responnya, aku jadi semakin jahil mengajaknya melihat model baju aneh lainnya.
“Liatttt, kalau aku pakai ini gimana?” kataku sambil mengangkat baju crop top dengan tali serut di bagian perut, yang membuat panjang baju ini bisa disesuaikan. Mau sampai menutupi perut, atau digulung sampai bawah dada pas. “Hmm...” hening sesaat, sambil ia mengerutkan dahi dan mengelus dagunya, “...bagus.”
Lalu kami melihat tag harganya, sama-sama kaget dan melotot, kemudian meletakkan kembali baju itu dan pergi melihat baju-baju model aneh lainnya.
“Dengan harga segitu, aku bisa dapat dress cantik dengan model yang lebih lucu dan bisa dipakai ke mana saja karena modelnya normal.” “Iya. Tapi tadi bagus juga. Hehe.”
Sesekali kami menilai outfit orang lain. Kami mengapresiasi perpaduan baju yang dipakai seorang perempuan. Ia memakai pleated school skirt warna-warni, tank top dan cardigan, dan sepatu boots serta kaos kaki berwarna karamel. Kami juga mengapresiasi seseorang yang pakai dress bunga-bunga lengan pendek, yang menjuntai sepanjang mata kakinya. Rambutnya digerai. Cantikkk, kataku. Iya, balasnya.
Kami terus mengobrol sambil jalan-jalan di dalam mall sampai sore.
2 notes
·
View notes
Text
Wa 0895 4067 56000 Nasi kotak Premium Surabaya
Apakah anda membutuhkan info tentang Nasi Kotak Premium Surabaya,Pesan Nasi Kotak Kualitas Premium Surabaya,Nasi Kotak Premium Surabaya Sidoarjo,Catering Nasi Kotak Premium Surabaya,Nasi Kotak Premium di Surabaya,Catering Nasi Kotak Premium di Surabaya Surabaya,Pesan Nasi Kotak Premium di Surabaya Sidoarjo,Harga Nasi Kotak Premium di Surabaya Sidoarjo?
Selamat Datang di Dapur Kuliena Kami melayani catering pemesanan makanan dalam berbagai menu dan berbagai acara diantaranya 1 Tasyakuran 2 Makan siang untuk acara kantor atau seminar 3 Acara keluarga / arisan Lain lain. Adapaun menu juga bisa disesuaikan dengan selera dengan konsep Nasi Kotak Box atau tumpeng. Semua bisa kami tangani. Kami juga menyediakan catering untuk model prasmanan, lengkap dengan peralatannya. Siap memsukseskan acara anda dan lebih berkesan. Untuk pemesanan dan Info lebih lanjut bisa menghubungi ke WA 0895 4067 56000 https://dapurkuliena.blogspot.com/
2 notes
·
View notes
Text
082214297187,Order snack box spesial di Ngamprah,Snack box berkualitas di Ngamprah
Snack Box Spesial Ngamprah: Hidangan Praktis untuk Momen Istimewa
Merencanakan acara yang sempurna tentu membutuhkan hidangan yang istimewa, dan Snack box spesial Ngamprah hadir sebagai pilihan terbaik untuk kebutuhan tersebut. Dengan berbagai pilihan menu berkualitas, snack box ini memberikan kemudahan bagi siapa pun yang ingin menyajikan camilan yang lezat, higienis, dan menarik di berbagai acara. Mulai dari rapat kantor, seminar, hingga acara keluarga, snack box spesial Ngamprah dirancang untuk memenuhi beragam selera, dengan pilihan makanan ringan yang menggugah selera. Penyedia layanan di Ngamprah juga memastikan bahwa setiap kotak snack disajikan dengan tampilan yang menarik, sehingga tidak hanya memuaskan rasa tapi juga memberikan kesan profesional dan rapi di acara Anda.
Berbeda dari paket snack biasa, Snack box spesial Ngamprah memiliki keunggulan dari segi variasi menu dan fleksibilitas paket yang dapat disesuaikan dengan jenis acara. Snack box ini menawarkan pilihan menu yang beragam, dari aneka kue tradisional yang menggugah nostalgia, hingga camilan modern yang digemari berbagai kalangan. Anda juga bisa menyesuaikan pilihan snack dengan tema acara, menambahkan elemen khas yang membuat suguhan di acara Anda lebih berkesan. Penyedia snack box di Ngamprah biasanya menawarkan berbagai paket, mulai dari yang ekonomis hingga premium, sehingga Anda dapat memilih sesuai dengan anggaran dan kebutuhan. Setiap snack dipastikan dibuat dengan bahan yang berkualitas, menjaga rasa dan kepuasan para tamu.
Selain kualitas menu, layanan pemesanan Snack box spesial Ngamprah juga sangat mudah dan nyaman, termasuk opsi pemesanan online yang cepat. Proses pengiriman juga menjadi salah satu keunggulan utama, di mana snack box dikirim tepat waktu, menjaga kualitas dan kesegaran snack saat disajikan. Hal ini menjadikan snack box spesial sebagai solusi praktis bagi mereka yang sibuk mengurus acara, tanpa perlu mengkhawatirkan detail penyajian makanan. Dengan semua kelebihan yang dimilikinya, snack box spesial Ngamprah tidak hanya sekadar camilan, tetapi juga bagian penting yang akan menambah kenyamanan dan kenikmatan acara Anda. hubungi kontak di Bawah 082214297187 082214297187
https://speakerdeck.com/iqbalprmn/082214297187-rekomendasi-snack-box-terbaik-di-ngamprah
0 notes
Text
082214297187,Paket snack box pesta di Padalarang,Paket snack box variatif di Padalarang
Paket snack box Padalarang menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin mengadakan acara dengan praktis namun tetap menyajikan hidangan yang berkualitas. Baik itu untuk pertemuan bisnis, acara keluarga, atau pesta ulang tahun, penyedia layanan di Padalarang menawarkan berbagai pilihan paket snack box dengan harga yang bervariasi. Keuntungan dari memilih paket snack box terbaik di Padalarang adalah kemudahan dalam pemesanan dan pengiriman, serta fleksibilitas dalam memilih menu yang sesuai dengan tema acara. Dari kue basah dan kering hingga makanan ringan, paket snack box dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan. Anda tidak perlu khawatir tentang penyajian, karena paket ini sudah dikemas dalam bentuk praktis yang siap langsung dinikmati.
Paket Snack Box Terbaik untuk Acara Kantor di Padalarang
Untuk acara kantor atau rapat di Padalarang, paket snack box terbaik menawarkan berbagai pilihan camilan yang mudah disajikan dan tidak mengganggu jalannya acara. Biasanya, paket snack box untuk acara bisnis ini dilengkapi dengan berbagai jenis kue kecil, sandwich, atau bahkan aneka minuman ringan, yang semuanya praktis dan dapat dinikmati tanpa memerlukan banyak waktu persiapan. Beberapa penyedia layanan di Padalarang juga menyediakan pilihan sehat seperti buah-buahan segar atau kacang-kacangan yang bisa menjadi camilan ringan untuk menemani diskusi. Memilih paket snack box yang tepat untuk acara kantor akan membuat suasana rapat lebih nyaman dan menyenangkan tanpa mengurangi keseriusan acara. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih penyedia yang menawarkan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau, agar acara kantor berjalan dengan lancar.
Paket Snack Box Terbaik untuk Pesta dan Acara Keluarga di Padalarang
Pesta dan acara keluarga di Padalarang memerlukan paket snack box terbaik yang dapat memanjakan tamu dengan berbagai jenis makanan yang enak dan menggugah selera. Beberapa penyedia di Padalarang menawarkan paket snack box yang dilengkapi dengan berbagai pilihan camilan lezat, seperti cake pops, kue cubir, aneka roti mini, hingga keripik dan cemilan gurih. Bagi Anda yang mengadakan acara keluarga besar, paket snack box bisa menjadi solusi praktis dan hemat waktu untuk memastikan semua tamu terlayani dengan baik. Selain itu, penyajian makanan dalam bentuk snack box juga lebih efisien, karena tamu dapat menikmati camilan dengan mudah tanpa perlu antri atau berdiri lama. Dengan paket snack box terbaik di Padalarang, acara keluarga Anda bisa berjalan lebih lancar, dengan tamu yang puas dan acara yang tak terlupakan.
Teh Rita Hubungi Kontak dibawahini 082214297187
0 notes