Tumgik
#mengganggu
kata-renjana · 19 days
Text
Maafkan aku telah mengusikmu kemarin, seharusnya aku biarkan kau menikmati masa cintamu yang baru.
Maafkan aku menyampaikan yang seharusnya cukup aku tahan dikepalaku, bukan membombardirmu dengan pesan pesan membosankan.
Maafkan aku mungkin pernah menaruh harapan padamu, yang aku kira akan menjadi tempat terakhir namun kurasa bukan.
9 notes · View notes
blogalloh · 2 years
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Mengganggu Orang Lain" #Dakwah #Islam
Tumblr media
Allah mengharamkan pada diri-Nya berbuat zalim, manusia pun tidak boleh berbuat zalim. Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #24 الحَدِيْثُ الرَّابِعُ وَالعِشْرُوْنَ عَنْ أَبِى ذَرٍّ الغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَفِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ: يَا عِبَادِى إِنِّى حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِى وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا يَا عِبَادِى كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِى أَهْدِكُمْ يَا عِبَادِى كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِى أُطْعِمْكُمْ يَا عِبَادِى كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِى أَكْسُكُمْ يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّى فَتَضُرُّونِى وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِى فَتَنْفَعُونِى يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِى مُلْكِى شَيْئًا يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِى شَيْئًا يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِى صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِى فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِى إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ يَا عِبَادِى إِنَّمَا هِىَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُومَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ رَوَاهُ مُسْلِمٌ Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Mengganggu Orang Lain" Hadits Ke-24 Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau meriwayatkan dari Allah ‘azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kalian minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kalian minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Wahai hamba-Ku, kalian semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kalian minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada waktu malam dan siang, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan dapat membinasakan-Ku dan kalian tak akan dapat memberikan manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertakwa seperti orang yang paling bertakwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga. Wahai hamba-Ku, jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin yang tinggal di bumi ini meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya inilah amal perbuatan kalian. Aku catat semuanya untuk kalian, kemudian Kami akan membalasnya. Maka barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah dan barang siapa mendapatkan selain dari itu, maka janganlah sekali-kali ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim) [HR. Muslim,
no. 6737] Keutamaan hadits di atas Dalam lanjutan lafaz hadits di atas, قَالَ سَعِيدٌ كَانَ أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلاَنِىُّ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ جَثَا عَلَى رُكْبَتَيْه “Sa’id berkata bahwa dulu ketika Abu Idris Al-Khawlaniy (yang meriwayatkan hadits ini) jika dia membacakan hadits ini dia langsung tersungkur untuk berlutut.” Lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:33. Kami katakan: Suatu pelajaran penting dari kisah ini. Lihatlah bahwa para salaf dahulu, hati-hati mereka lebih terpengaruh dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena kandungannya yang sangat mendalam dan begitu mengena. Mereka tidaklah terpengaruh dengan cerita-cerita bualan dan fiktif seperti kebiasaan orang saat ini. Orang-orang saat ini hanya bisa terpengaruh jika membaca novel yang menyedihkan yang sebenarnya ditulis atas dasar bualan. Dan inilah tipu daya iblis terhadap mereka. Novel-novel saat ini membuat mereka menjauh dari Al-Qur’an dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta jalan hidup salaf (generasi terbaik umat ini) yang sebenarnya penuh dengan lautan ilmu dan terdapat kisah-kisah/ pelajaran-pelajaran yang amat menyentuh hati. Tetapi saat ini banyak yang melalaikannya. Hati siapakah yang rusak? Hati ulama terdahulu ataukah orang saat ini? أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24) Allah mengharamkan tindak zalim Dalam hadits ini, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.” Berikut adalah perkataan Syaikh Abdul Muhsin dalam Fath Al-Qawi, “Kezaliman adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Allah telah mengharamkan kezaliman atas dirinya dan menghalanginya dari dirinya. Padahal Allah itu memiliki qudrah (kemampuan), namun tidak ada kezaliman dari Allah selamanya. Hal ini disebabkan kesempurnaan keadilan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ “Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Mukmin: 31) وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ “Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menzalimi hamba-hambaNya.” (QS. Fushshilat: 46) إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun.” (QS. Yunus: 44) إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah.” (QS. An Nisaa’: 40) وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا “Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.” (QS. Thaha: 112). Maksudnya adalah tidak perlu takut (gusar) dengan kebaikan yang berkurang ataupun kejelekan yang bertambah atau pula akan ditimpakan kejelekan dari orang lain. Ayat-ayat di atas dijelaskan tentang dinafikannya (ditiadakannya) kezaliman dari Allah Ta’ala, maka ini mengandung adanya penetapan sifat keadilan yang sempurna dari Allah Ta’ala. Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,“Allah menciptakan perbuatan hamba, di dalamnya terdapat suatu bentuk kezaliman yang dilakukan oleh hamba tersebut, maka ini tidaklah berarti Allah juga bersifat zalim. Sebagaimana Allah juga tidak disifati dengan sifat-sifat jelek lainnya yang dilakukan oleh hamba, walaupun setiap perbuatan hamba adalah makluk dan takdir (ketetapan) Allah. Allah tidaklah disifati kecuali dengan perbuatan-Nya saja dan tidak disifati dengan perbuatan hamba-Nya. Setiap perbuatan hamba adalah makhluk dan ciptaan-Nya. Namun, Allah tidaklah disifati dengan sesuatu dari perbuatan hamba tersebut. Allah hanyalah disifati dengan sifat dan perbuatan yang Dia melakukannya sendiri. Wallahu a’lam.” (Jaami’ Al-
‘Ulum wa Al-Hikam, 2:36) Kezaliman itu ada dua. Pertama, menzalimi diri sendiri, yang paling parah adalah berbuat syirik. Sebagaimana disebutkan dalam ayat, وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’.” (QS. Luqman: 13) Kedua, seorang hamba menzalimi orang lain. Dalam hadits disebutkan, فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِى شَهْرِكُمْ هَذَا ، فِى بَلَدِكُمْ هَذَا “Sesungguhnya darah, harta, kehormatan di antara kalian itu haram sebagaimana haramnya hari kalian ini, bulan kalian ini, dan negeri kalian ini.” (HR. Bukhari, no. 67 dan Muslim, no. 1679) Semua hamba dalam keadaan tak tahu arah Dalam lanjutan hadits ini, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kalian minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya.” Disebutkan dalam Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam (2:39), sebagian orang mungkin ada yang mengatakan bahwa hadits ini bertentangan dengan hadits ‘Iyadh bin Himar di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, وَإِنِّى خَلَقْتُ عِبَادِى حُنَفَاءَ “Aku menciptakan hamba-Ku dalam keadaan berada di jalan yang lurus.” (HR. Muslim, no. 2865). Dalam riwayat lainnya dikatakan, “Dalam keadaan muslim lalu setan mengalihkannya dari jalan yang lurus.” Hal ini tidaklah demikian. Tetapi yang dimaksudkan adalah bahwa Allah menciptakan Bani Adam (keturunan Adam) dalam keadaan menerima Islam dan condong kepadanya, bukan pada yang lainnya. Namun, setiap orang tidaklah bisa tetap dalam fitrah ini kecuali dengan adanya kekuatan. Yaitu seseorang harus mempelajari Islam. Karena seseorang sebelum belajar, dia berada dalam keadaan jahil (bodoh), tidak mengetahui apa-apa, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun.” (QS. An-Nahl: 78) Allah juga mengatakan kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang sesat, lalu Dia memberikan petunjuk.” (QS. Adh-Dhuha: 7). Dan yang dimaksudkan adalah Allah mendapatimu dalam keadaan tidak mengetahui apa yang ia ajarkan dari Al-Kitab dan Al-Hikmah. Hal ini juga semakna dengan firman Allah Ta’ala, وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu.” (QS. Asy Syuura: 52) Oleh karena itu, manusia pada asalnya dilahirkan dalam keadaan fitrah yaitu menerima kebenaran. Jika Allah memberi petunjuk pada seseorang, Allah akan memberinya sebab dengan diajarkan mengenai petunjuk. Jadilah, dia orang yang mendapatkan petunjuk dengan perbuatan setelah sebelumnya dia menjadi orang yang mendapatkan petunjuk dengan kekuatan pada dirinya (usahanya). Namun, jika Allah ingin menelantarkan seseorang, Allah akan menakdirkan baginya dengan diajarkan berbagai hal yang menyebabkan seseorang keluar dari fitrah. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ “Setiap bayi yang lahir berada di atas fitrahnya. Lalu ayahnya-lah yang menjadikan dia Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (HR. Bukhari, no. 1385 dan Muslim, no. 2658) Dalam hadits ini terdapat perintah untuk meminta hidayah kepada Allah. Hidayah di sini meliputi hidayah petunjuk berupa p
emberian penjelasan ilmu (hidayah ad-dalalah wal irsyad) dan hidayah taufik untuk beramal dan menerima dakwah (hidayah at-tawfiq wa at-tasydid). (Ingatlah), kebutuhan hamba pada hidayah melebihi kebutuhannya pada makan dan minum. Sebagaimana terdapat dalam surah Al-Fatihah. Dalam ayat itu, kita selalu meminta kepada Allah Ta’ala hidayah yang baru dan menambahkan kita hidayah dari hidayah yang sudah ada. Sangat butuh pada-Nya Dalam lanjutan hadits ini, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kalian minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Wahai hamba-Ku, kalian semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kalian minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberinya.” Dalam dua kalimat ini menunjukkan bahwa hamba sangat butuh kepada Rabbnya. Kebutuhan mereka kepada Rabbnya adalah dalam memperoleh rezeki dan pakaian. Mereka sebagai hamba-hamba Allah haruslah hanya meminta kepada-Nya baik dalam masalah makanan dan pakaian. Faedah Hadits Pertama: Riwayat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Rabb-nya memiliki tingkatan sanad yang paling tinggi. Sebab puncak sanad bisa kepada Allah Ta’ala dan ini yang disebut dengan hadits Qudsi. Kedua: Hadits qudsi adalah hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Rabb-nya. Ketiga: Allah memiliki sifat kalam (berbicara). Keempat: Allah mampu untuk berbuat zalim (bersikap sewenang-wenang). Akan tetapi Allah telah mengharamkan atas diri-Nya untuk berbuat zalim disebabkan keadilan-Nya yang sempurna. Kelima: Ada sifat Allah yang berupa peniadaan, misal peniadaan Allah dari sifat zalim. Keenam: Hak Allah untuk mengharamkan atas diri-Nya apa pun yang dikehendaki-Nya, sebab segala hukum kembali pada-Nya. Sementara kita tidak bisa mengharamkan atas Allah Ta’ala, Allah-lah yang mengharamkan atas diri-Nya, sebagaimana ia telah mewajibkan atas diri-Nya sekehendak-Nya. Ketujuh: Dilarang berbuat zalim pada orang lain, itulah zalim yang dimaksudkan dalam hadits. Kedelapan: Manusia itu tersesat kecuali yang Allah berikan petunjuk padanya. Dari faedah ini kita menyimpulkan bahwa kita wajib untuk senantiasa memohon hidayah kepada-Nya supaya tidak tersesat. Kesembilan: Karena kita dikatakan semuanya sesat, maka kita diperintahkan untuk menuntut ilmu. Kesepuluh: Hidayah tidaklah diminta kecuali dari Allah Ta’ala. Kesebelas: Pada dasarnya manusia dalam keadaan lapar, sebab mereka sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk membuat sesuatu yang bisa menahan jasad mereka tetap hidup. Kedua belas: Maksud kalimat “mintalah makan kepada-Ku” yaitu meminta makanan, berusaha mencari rezeki, dan mengharap keutamaan-Nya. Tentu saja hal ini diperoleh dengan disertai usaha. Ketiga belas: Manusia pada dasarnya berada dalam keadaan telanjang, hingga Allah memberinya pakaian. Bisa jadi manusia itu telanjang secara fisik, bisa jadi pula telanjang secara maknawi (tidak ada ruh). Keempat belas: Kemurahan Allah yang telah menjelaskan kepada hamba-Nya tentang keadaan dan kebutuhan mereka kepada-Nya, kemudian Allah mengajak mereka untuk memohon kepada-Nya supaya keadaan mereka yang diliputi oleh kekurangan dan kebutuhan itu hilang. Kelima belas: Setiap manusia banyak kesalahannya. Keenam belas: Betapa pun banyak dosa dan kesalahan, Allah Ta’ala akan mengampuninya, akan tetapi Allah menuntutnya untuk beristighfar. Ketujuh belas: Beristighfar bisa dilakukan dengan dua acara yaitu (1) memohon ampunan dengan ucapan seperti ucapan ‘astaghfirullah’; (2) memohon ampun dengan amal saleh yang menjadi sebab tercapainya ampunan Allah. Kedelapan belas: Allah akan menghapuskan seluruh dosa bagi yang meminta ampun kepada-Nya. Adapun yang tidak mengucapkan istighfar, dosa kecil akan terhapus dengan amal saleh. Sedangkan dosa besar harus disertai taubatan nasuha, tidak bisa dihapuskan oleh amal saleh (menurut jumhur ulama). Adapun masalah kufur, harus disert
ai taubatan nasuha, berdasarkan ijmak para ulama. Kesembilan belas: Sempurnanya kekuasaan Allah dan Dia tidak butuh pada hamba-Nya. Kedua puluh: Tempat ketakwaan dan kejahatan adalah hati. Kedua puluh satu: Sempurnanya dan luasnya kekayaan Allah. Kedua puluh dua: Manusia berkumpul pada satu tempat lebih dekat pada dikabulkannya doa daripada manusia dalam keadaan berpecah belah. Kedua puluh tiga: Allah Ta’ala menghitung amalan hamba, artinya menetapkan dengan bilangannya, sehingga tidak ada seorang pun yang dikurangi haknya sedikit pun. Yang beramal sebesar dzarrah akan dibalas. Kedua puluh empat: Siapa saja yang beramal niscaya akan dibalas oleh Allah, tanpa Allah berbuat zalim sedikit pun. Kedua puluh lima: Wajib memuji Allah bagi yang mendapatkan kebaikan, hal itu dikarenakan dua hal: (1) Allah memudahkannya untuk beramal; (2) Allah membalasnya dengan pahala. Kedua puluh enam: Siapa yang telat dalam beramal saleh dan ia tidak mendapatkan kebaikan, maka celaannya kepada dirinya sendiri. Wallahul muwaffiq. Semoga Allah memberi taufik. Referensi: Fath Al–Qawi Al-Matin fi Syarh Al-Arba’in wa Tatimmat Al-Khamsin li An-Nawawi wa Ibnu Rajab rahimahumallah. Cetakan kedua, Tahun 1436 H. Syaikh ‘Abdul Muhsin bin Hamad Al-‘Abbad Al-Badr. Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam fii Syarh Khamsiin Hadiitsan min Jawami’ Al-Kalim. Cetakan kesepuluh, Tahun 1432 H.Ibnu Rajab Al-Hambali. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah. Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya. Disusun @ Darush Sholihin, 10 Dzulqo’dah 1440 H (13 Juli 2019) Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Rumaysho.Com Sumber https://rumaysho.com/20846-hadits-arbain-24-allah-haramkan-kezaliman.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Mengganggu Orang Lain"
0 notes
Text
0898-6060-102 Penjual Obat Asam Urat Tiens di Manokwari Selatan
Tumblr media
Obat Asam Urat Cina Manokwari Selatan: Solusi Efektif untuk Kesehatan Sendi
Asam urat adalah masalah kesehatan yang kerap dihadapi banyak orang, terutama di kalangan yang berusia lebih dewasa. Gejala asam urat, seperti nyeri sendi yang mendadak dan bengkak, bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Di Manokwari Selatan, banyak orang mencari solusi alami dan efektif untuk mengatasi masalah ini. Salah satu pilihan yang populer adalah Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan. Artikel ini akan membahas berbagai aspek terkait obat asam urat, manfaatnya, serta cara penggunaannya.
Apa Itu Obat Asam Urat Cina Manokwari Selatan?
Obat Asam Urat Cina Manokwari Selatan adalah produk herbal yang diformulasikan khusus untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Produk ini merupakan bagian dari tradisi pengobatan Cina yang telah teruji selama ribuan tahun. Dengan memanfaatkan kekayaan alam, obat ini menawarkan solusi alami yang aman dan efektif untuk meredakan gejala asam urat.
Mengapa Memilih Obat Asam Urat Paling Ampuh Manokwari Selatan?
Obat Asam Urat Paling Ampuh Manokwari Selatan, seperti yang diproduksi oleh Tiens, memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama:
Bahan Alami yang Aman Produk ini terbuat dari bahan-bahan herbal yang minim efek samping. Hal ini membuatnya aman untuk digunakan dalam jangka panjang.
Efektivitas Terbukti Banyak pengguna yang merasakan manfaat nyata dari obat ini. Testimoni positif menunjukkan bahwa obat ini mampu mengurangi nyeri dan bengkak akibat asam urat.
Kualitas Terpercaya Tiens dikenal sebagai salah satu merek terkemuka dalam produk herbal. Dengan reputasi yang baik, Anda bisa mempercayai kualitas produk yang mereka tawarkan.
Komponen Utama dalam Paket Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan
Paket Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan biasanya terdiri dari beberapa produk yang saling melengkapi. Berikut adalah komponen utama yang terdapat dalam paket ini:
Ekstrak Kunyit Kunyit dikenal karena khasiat anti-inflamasinya yang kuat. Ini membantu meredakan nyeri sendi dan mengurangi peradangan.
Daun Sirsak Daun sirsak memiliki senyawa yang bermanfaat dalam menurunkan kadar asam urat dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Teh Hijau Mengandung antioksidan tinggi, teh hijau berperan dalam mendetoksifikasi tubuh dan meningkatkan metabolisme.
Cara Menggunakan Obat Asam Urat Herbal Tiens Manokwari Selatan
Penggunaan Obat Asam Urat Herbal Tiens Manokwari Selatan sangat mudah. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
Ikuti Petunjuk Pemakaian Pastikan untuk membaca dan mengikuti instruksi yang tertera pada kemasan. Dosis yang tepat penting untuk hasil yang optimal.
Konsumsi Secara Rutin Untuk hasil yang lebih baik, konsumsi obat ini secara teratur, baik pagi maupun sore, sesuai petunjuk.
Dukung dengan Pola Makan Sehat Selain mengonsumsi obat, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dengan menghindari makanan tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa Nama Obat Untuk Asam Urat? Obat untuk asam urat yang terkenal termasuk Obat Asam Urat Tiens, yang menggunakan bahan-bahan herbal untuk mengurangi kadar asam urat dan meredakan nyeri.
2. Daun Apa Untuk Obat Asam Urat Dan Kolesterol? Daun sirsak dan daun mint merupakan pilihan baik untuk membantu mengatasi asam urat dan kolesterol. Keduanya memiliki khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan.
3. Obat Apa Untuk Mengatasi Asam Urat? Obat yang baik untuk mengatasi asam urat adalah yang berbahan alami, seperti ekstrak kunyit dan daun sirsak, yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi nyeri.
4. Tanaman Obat Untuk Asam Urat Apa? Beberapa tanaman obat yang efektif untuk asam urat antara lain kunyit, jahe, dan daun sirsak. Tanaman-tanaman ini memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
5. Obat Apa Untuk Menurunkan Asam Urat? Obat yang menggunakan bahan alami, seperti yang ada dalam Paket Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan, sangat direkomendasikan. Ini termasuk ekstrak daun sirsak dan teh hijau yang efektif dalam menurunkan asam urat.
Kesimpulan
Obat Asam Urat Cina Manokwari Selatan, khususnya yang diproduksi oleh Tiens, merupakan solusi yang aman dan efektif untuk mengatasi masalah asam urat. Dengan memanfaatkan bahan-bahan herbal yang terbukti khasiatnya, produk ini bisa membantu menurunkan kadar asam urat, meredakan nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Jika Anda mengalami masalah asam urat, pertimbangkan untuk mencoba Paket Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan dan rasakan manfaatnya.
Jaga kesehatan sendi Anda dan nikmati hidup tanpa gangguan. Dengan pilihan obat yang tepat, Anda dapat mengendalikan kadar asam urat dan menjalani hidup yang lebih berkualitas.
Baca link selanjutnya: https://www.tumblr.com/asamurattiensherbal/761944764681682944/0898-6060-102-jual-obat-asam-urat-tiens-di
Apakah Anda sedang mencari Obat Asam Urat Herbal Terbaik di Manokwari Selatan?
Kami adalah distributor obat asam urat herbal dari Cina, Kami ingin menawarkan obat asam urat dari cina yang dapat mengobati asam urat dengan cepat dan efektif.
Anda tidak perlu khawatir karena Obat Asam Urat Alami Tiens sangat manjur dan telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Produk kami Herbal, Alami, Memiliki BPOM, HALAL, dan diproduksi dan dikemas dengan BIOTEKNOLOGI MODERN - sehingga Anda bisa mendapatkan resep obat cina tradisional dengan praktis dan mudah
Kami adalah Distributor Resmi Tiens Untuk WilayahPapua Barat, Kami Jual Obat Asam Urat Tiens Asli Ke Berbagai Kota dan Kabupaten di Papua Barat, Terutama di Fakfak, Kaimana, Manokwari, Manokwari Selatan, Maybrat, Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, dan sekitarnya.
PESAN OBAT ASAM URAT HERBAL TIENS SEKARANG - WA: 0898 6060 102
Atau Anda bisa LANGSUNG Klik Link Ini : https://linktr.ee/daftar.produk
Kunjungi Kami di: Youtube : https://www.youtube.com/@ObatAsamUratTiens
Facebook : https://web.facebook.com/profile.php?id=61564532133829
IG : https://www.instagram.com/distributorasamurattiens/
X : https://x.com/AsamObat82317
Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan, Paket Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan, Obat Asam Urat Paling Ampuh Manokwari Selatan, Obat Alami Asam Urat Manokwari Selatan, Obat Asam Urat Herbal Tiens Manokwari Selatan, Obat Asam Urat Cina Manokwari Selat
#ObatAsamUratTiensManokwariSelatan #PaketObatAsamUratTiensManokwariSelatan #ObatAsamUratPalingAmpuhManokwariSelatan #ObatAlamiAsamUratManokwariSelatan #ObatAsamUratHerbalTiensManokwariSelatan #ObatAsamUratCinaManokwariSelatan
#Obat Asam Urat Cina Manokwari Selatan: Solusi Efektif untuk Kesehatan Sendi#Asam urat adalah masalah kesehatan yang kerap dihadapi banyak orang#terutama di kalangan yang berusia lebih dewasa. Gejala asam urat#seperti nyeri sendi yang mendadak dan bengkak#bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Di Manokwari Selatan#banyak orang mencari solusi alami dan efektif untuk mengatasi masalah ini. Salah satu pilihan yang populer adalah Obat Asam Urat Tiens Mano#manfaatnya#serta cara penggunaannya.#Apa Itu Obat Asam Urat Cina Manokwari Selatan?#Obat Asam Urat Cina Manokwari Selatan adalah produk herbal yang diformulasikan khusus untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Produk#obat ini menawarkan solusi alami yang aman dan efektif untuk meredakan gejala asam urat.#Mengapa Memilih Obat Asam Urat Paling Ampuh Manokwari Selatan?#Obat Asam Urat Paling Ampuh Manokwari Selatan#seperti yang diproduksi oleh Tiens#memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama:#Bahan Alami yang Aman#Produk ini terbuat dari bahan-bahan herbal yang minim efek samping. Hal ini membuatnya aman untuk digunakan dalam jangka panjang.#Efektivitas Terbukti#Banyak pengguna yang merasakan manfaat nyata dari obat ini. Testimoni positif menunjukkan bahwa obat ini mampu mengurangi nyeri dan bengkak#Kualitas Terpercaya#Tiens dikenal sebagai salah satu merek terkemuka dalam produk herbal. Dengan reputasi yang baik#Anda bisa mempercayai kualitas produk yang mereka tawarkan.#Komponen Utama dalam Paket Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan#Paket Obat Asam Urat Tiens Manokwari Selatan biasanya terdiri dari beberapa produk yang saling melengkapi. Berikut adalah komponen utama ya#Ekstrak Kunyit#Kunyit dikenal karena khasiat anti-inflamasinya yang kuat. Ini membantu meredakan nyeri sendi dan mengurangi peradangan.#Daun Sirsak#Daun sirsak memiliki senyawa yang bermanfaat dalam menurunkan kadar asam urat dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.#Teh Hijau#Mengandung antioksidan tinggi
0 notes
Text
Pasang Atap Galvalum Sidoarjo
Pasang Atap Galvalum Sidoarjo,Pasang Atap Baja Ringan Sidoarjo,Pemasangan Atap Baja Ringan Sidoarjo,Jasa Pasang Atap Galvalum Sidoarjo,Jasa Pemasangan Atap Galvalum Sidoarjo,Harga Pemasangan Atap Galvalum Sidoarjo,Harga Pasang Atap Baja Ringan Sidoarjo,Jasa Pasang Atap Baja Ringan Sidoarjo,Jasa Pemasangan Atap Baja Ringan Sidoarjo,Pasang Atap Galvalum di Sidoarjo
Tumblr media
0 notes
journalditaa · 12 days
Text
Selesai?
Kala kamu memilih pasangan hidup, bukan perihal siapa yang paling sempurna, melainkan siapa yang paling mampu kamu terima ketidaksempurnaannya.
Kita mungkin menjadi yang paling paham teori, namun saat prakteknya lagi-lagi lupa penerapannya.
Untuk hal-hal kecil yang menurut kita mengganggu, kala masih bisa dikomunikasikan, komunikasikanlah.
Minusnya kita, sering kali keliru memetakan mana hal-hal yang masih bisa ditoleransi dan tidak.
Sudah berapa hal baik yang telah kamu lewatkan karena fokusmu kekurangan orang lain? Bukankah kamu pun memiliki kekurangan?
Satu persatu dari mereka telah menemukan genapnya, sedang dirimu masih bergelut dengan hal yang sama.
Hai perempuan.
Adalah hak mu untuk berharap pasangan hidup yang kamu percaya mampu menemanimu hingga jannah Nya. Kehidupan keluarga rabbani yang kamu impikan. Hingga sikap qowwamah yang tertanam dalam dadanya.
Namun apakah kamu pernah menelisik apa saja kurangmu? Bukankah lebih banyak? Tidakkah fokusmu perlu kau ubah, bukan pada "kurangnya" melainkan "kurangku".
Sebelum berproses dengan oranglain, pastikan kamu telah selesai dengan dirimu.
Tidak ada lagi nama yang melekat, tidak ada pula angan-angan kehidupan ideal bersama ia yang kau impikan.
Penting sekali mengosongkan hati sebelum kamu mempersilahkan orang lain menempatinya.
Apakah kamu tidak merasa bersalah, seseorang yang memiliki niat baik untuk bisa bersamamu menuju jannahNya, lalu kau ciderai dengan menempatkan nama lain yang dahulu kau idamkan. Bukankah terlalu kurang ajar?:)
Maka, penting sekali untuk masing-masing telah selesai dengan diri sendiri.
93 notes · View notes
penaimaji · 3 months
Text
Meminta Bantuan
Ternyata, melatih diri untuk bisa meminta bantuan ke orang lain itu tidak mudah, ya? Bagi sebagian orang demikian.
Bisa jadi, ketika ada orang yang membantu dan mengambil alih kesulitan kita, kita merasa upaya yang kita lakukan nggak akan terlihat. Singkatnya ya kita tidak becus. Takut orang lain ternyata kerepotan, sehingga menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Orang-orang yang tidak suka meminta bantuan orang lain, biasanya punya trust issue, sulit buat percaya sama orang lain; punya rasa was-was, dan tidak suka kalau nantinya kebaikan orang lain itu diungkit dengan hebat. Katanya daripada sakit hati, lebih baik dia tidak meminta bantuan apapun, dan memilih dilakukannya sendiri.
Atau bisa jadi, karena sedari dulu terbiasa dituntut untuk bisa begini dan begitu. Ternyata bisa serumit itu lho.
Kalau memang kebiasaan itu bisa mengganggu keseharian kita, jangan ragu untuk pergi ke profesional untuk memvalidasi perasaan-perasaan tersebut. Sehingga, kita akan tau harus apa dan bagaimana. Bagaimana kita menyikapi hal-hal tersebut. Melatih diri untuk, "Hei, gapapa lho, meminta tolong disaat benar-benar membutuhkan".
Kira-kira apa penyebab lainnya, saat seseorang merasa kesulitan untuk meminta tolong?
Jakarta, 12 Juni 2024 | Pena Imaji
86 notes · View notes
kurniawangunadi · 1 year
Text
Hard Conversation
Mungkin ada begitu banyak hal yang ingin kamu ingin diskusikan pada orang tertentu, terlebih orang itu adalah orang yang mungkin sangat signifikan keberadaannya dalam hidup. Seperti calon pasangan, orang tua, suami atau istri, anak-anak, dan relasi-relasi kedekatan lainnya. Suatu hari mungkin ada konflik atau hal yang mengganggu dan ingin sekali dibahas, tapi rasa takut untuk menyakiti pasangan, atau mungkin khawatir justru membuat masalah semakin besar.
Beberapa orang, mungkin memang tidak bisa diajak dalam “hard-conversation” tersebut. Alih-alih bersedia mendengar hal-hal yang tidak nyaman, sudah denial, sudah marah, sudah kadung emosional. Pernah nggak kamu ingin sekali membahas hal yang mengganggu perasaan dan pikiranmu berhari-hari bahkan bertahun-tahun, tapi nggak jadi-jadi. Karena memang tidak mudah untuk memulai percakapannya, juga tidak mudah menyampaikannya.  Bahkan mungkin urusan-urusan yang dianggap tabu dalam suami istri, seperti masalah apakah pasangan puas dengan hubungan suami istri yang dijalani. Dengan orang tua, apakah kamu bisa mengungkapkan isi hatimu, keinginanmu yang mungkin berbeda sama orang tua tapi selama ini kamu tak bisa menyampaikannya. Kepada temanmu yang selama ini mungkin kata-katanya pernah menyakitimu, menyakitinya keterlaluan sehingga kamu memilih pergi alih-alih mengajaknya berbicara dahulu?  Belum lagi singgungan urusan lainnya, pekerjaan, uang, anak-anak, dan sebagainya. Terlebih orang yang akan kita ajak bicara adalah orang yang memang akan seterusnya kita temui, bahkan setiap hari, bahkan kita tidak bisa menjauh dari mereka secara hubungan. Coba ingat-ingat lagi, seberapa banyak percakapan yang berat kamu sampaikan, sudah sekian lama, tapi kamu tetap takut untuk mengutarakannya. Rasa takut itu menyergap seperti serigala dalam gelap, tapi kita ingin sekali lepas dari beban pikiran dan perasaan itu.  Bagaimana cara aku bisa memulai percakapan itu? (c)kurniawangunadi
381 notes · View notes
maitsafatharani · 1 year
Text
Ridha
Dulu, jauh sebelum menikah, aku punya banyak keinginan. Melihat berbagai teori idealnya rumah tangga bersliweran di media sosial, tak urung juga memunculkan bersit-bersit imajinasi.
"Ah semoga nanti aku dan pasanganku bisa..."
Titik-titik yg diisi dengan berbagai idealisme pernikahan.
Bukan, bukan hal seperti: harus sering keluar bareng, gandengan tangan terus, mengucapkan cinta setiap hari, dll. Aku sadar diri juga aku bukan tipe orang yg seperti itu hehe.
Aku kira, rumah tangga yg baik harus punya visi misi pernikahan dan menuliskannya. Aku kira, rumah tangga yg baik harus punya target keluarga yg tercatat rapi. Dan banyak aku kira aku kira lainnya.
Namun semakin mendekati hari pernikahan, kesemua ingin itu tidak lagi terasa begitu menggebu. Sebelum hari H pernikahan, doaku semakin sederhana.
Semoga kami menjadi pasangan yang ridha satu sama lain. Membangun keluarga yg di dalamnya dipenuhi keridhaan dan kebersyukuran.
Entah berapa kali aku termenung-menung sendiri saat berdoa. Kadangkala meneteskan air mata. Ada rasa takut, kuatir diri ini tidak bisa memerankan peran barunya dengan baik. Apalagi dengan kekurangan yg berserakan disana-sini.
Apakah suamiku, mertuaku nanti bisa dengan mudah ridha atasku?
Pertanyaan yg seringkali mengganggu pikiranku saat itu. Terlebih kata orang, 5 tahun pertama adalah yg tersulit. Sesulit apa kira-kira?
Dan tanpa terasa, sekarang sudah hampir 1 tahun usia pernikahan kami.
Satu tahun yg bagi satu sama lain adalah satu tahun penuh pembelajaran baru. Saling menyesuaikan diri, membenahi diri, saling menambal kurang satu sama lain.
Sampai hari ini, aku tidak pernah benar-benar tahu apa jawaban pasti dari pertanyaanku. Apakah suamiku ridha? Apakah mertuaku ridha? Dan seluruh keluarganya pun ridha?
Namun yang pasti, satu tahun yg berlalu telah mengurangi banyak ketakutanku. Satu tahun yg berlalu ini telah membuatku begitu banyak bersyukur. Satu tahun yg membuatku tahu, pasangan dan keluargaku memiliki hati yg lapang untuk menerimaku dalam kehidupannya.
Dan aku pun, menemukan apa yang aku cari.
"Semoga Allah mempertemukanku, dg siapa pun yg saat aku melihatnya, hanya doa-doa baik yg terbesit dalam hati."
Semoga keluarga kecil ini, senantiasa dilimpahi keridhaan Allah di sepanjang jalannya.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shaalihaat.
417 notes · View notes
dinisuciyanti · 4 months
Text
Mengemis
Dari kemarin berseliweran soal lamaran di akuarium (seaworld?), ku skip sih, yang ternyata itu seorang mbak yang ngelamar cowok (pacarnya?). Terus banyak yang komen kalo mbaknya "mengemis", atau tidak sesuai "budaya" yang seharusnya, yaitu pria melamar wanita.
Responku? mengemis? hah? ya boleh-boleh aja dong perempuan melamar cowoknya. We never know apa yang sebelumnya terjadi, mungkin mbaknya gemes si cowok cuma jago kode, jadi daripada nunggu lama yekan keburu jadi kanebo kering. Jadi gas aja, dengan segala resiko yang ada, termasuk ditolak.
Jadi, sampai kapan narasi "diam-diam suka menunggu semesta mempertemukan dengan hanya berdoa di sepertiga malam" itu kamu jadikan filosofi hidup dik? Tanpa adanya komunikasi, bahkan dia gak tau kamu ada di dunia ini, atau dia tau, tapi follow-an aja enggak, apalagi punya nomor WA juga enggak. Sudahi halusinasi mu. TANGI. Sadar.
Kalo suka, dan sudah di level sakit kepala mengganggu produktifitas, ya sampaikan. Biar gak investasi bodong. "Aku berdoa semoga suatu saat dia melihatku", tapi kon meneng ae say hi aja enggak. What do you expect?
25 Mei 2024
44 notes · View notes
riuhqolbu · 8 months
Text
Kadang menyepi itu perlu untuk beristirahat dari distraksi-distraksi yang mengganggu.
139 notes · View notes
blogalloh · 2 years
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Mengganggu Tetangga" #Dakwah #Islam
Tumblr media
Beruntunglah jika kita mendapat tetangga yang baik. Apa saja ciri-ciri tetangga yang baik dan yang jelek? Semoga kita tidak termasuk tetangga yang berperangai jelek dan semoga senantiasa Allah mudahkan untuk menjadi tetangga yang baik. Imam Al Bukhari membawakan beberapa hadits tentang manakah tetangga yang baik dan tetangga yang jelek dalam hadits-hadits berikut ini. Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Mengganggu Tetangga" 51- Bab Orang yang Menutup Pintu dari Tetangganya -60.[81/111] Dari lbnu Umar, ia berkata, لَقَدْ أَتَى عَلَيْنَا زَمَانٌ – أَوْ قَالَ : حِيْنٌ- وَمَا أَحَدٌ أَحَقُّ بِدِيْنَارِهِ وَدِرْهَمِهِ مِنْ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ، ثُمَّ الآنَ الدِّيْنَارُ وَالدِّرْهَمُ أَحَبُّ إِلىَ أَحَدِنَا مِنْ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ “Telah datang kepada kami (para sahabat) suatu zaman di mana seorang itu (merasa) saudaranya sesama muslim lebih berhak untuk memiliki dirham dan dinar yang ia miliki. Namun sekarang, dinar dan dirham lebih dicintai oleh salah seorang di antara kita daripada saudaranya sesama muslim. Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, كَمْ مِنْ جَارٍ مُتَعَلِّقٍ بِجَارِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُوْلُ، يَا رَبِّ! هَذَا أَغْلَقَ بَابَهُ دُوْنِي، فَمَنَعَ مَعْرُوْفَهُ! “Berapa banyak tetangga yang akan memegang tangan tetangganya di hari kiamat sambil berkata, ”Wahai Rabb-ku orang ini menutup pintunya dariku dan dia enggan memberi apa yang ia miliki.” (Hasan Lighairihi, yakni hasan dilihat dari jalur yang lain) Lihat Ash Shahihah (2616): [Hadits ini tidak ada sedikitpun dalam Kutubus Sittah] 52- Bab [Seorang Tidak Patut Merasa Kenyang Sedang tetangganya Kelaparan -61[82/112] Dari Abdullah ibnul Mishwar, ia berkata, “Saya pernah mendengar lbnu Abbas meriwayatkan dari lbnu Zubair di mana dia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِيْ يَشْبَعُ، وَجَارُهُ جَائِعٌ ’Seorang yang beriman tidak akan kekenyangan sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar.” (Shahih) Lihat Ash Shahihah (149) 53- Bab Memperbanyak Kuah Untuk Dibagi di antara Para Tetangga -62[83/113] Dari Abu Dzar, ia berkata, “Kekasihku, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara, yaitu, اسْمَعْ وَأَطِعْ وَلَوْ عَبْدًا مُجَدَّعَ الْأَطْرَافِ وَإِذَا صَنَعْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيرَتِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوفٍ وَصَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا فَإِنْ وَجَدْتَ الْإِمَامَ قَدْ صَلَّى فَقَدْ أَحْرَزْتَ صَلَاتَكَ وَإِلَّا فَهِيَ نَافِلَةٌ ”Dengarkanlah dan taatilah meskipun terhadap budak (jika dia menjadi pemimpin misalnya). Jika engkau memasak perbanyaklah kuahnya kemudian lihatlah tetanggamu yang memiliki hubungan kekerabatan denganmu. Lalu berikanlah kuah itu kepada mereka dengan cara yang baik. Dirikanlah shalat pada waktunya. Jika engkau menjumpai imam telah melaksanakan shalat maka engkau telah menjaga shalatmu. Jika belum, maka [shalat yang engkau kerjakan bersama imam] itu terhitung sebagai nafilah (shalat sunnah). Dalam suatu riwayat hadits ini tercantum dengan lafazh, ياَ أَباَ ذَرٍّ إِذَا طَبِخْتَ مِرْقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَ الْمِرْقَةِ، وَتُعَاهِدُ جِيْرَانَكَ، أَوِ اقْسِمْ فِي جِيْرَانِكَ “Wahai Abu Dzar, apabila engkau membuat suatu masakan, maka perbanyaklah kuahnya. Kemudian undanglah tetanggamu atau engkau dapat membaginya kepada mereka.” [Hadits nomor 114 pada kitab asli]. (Shahih) Lihat Zhilalul Jannah (1052), As Silsilah Ash Shahihah (1368): [Muslim: 45-Kitab Al Birr wash Shilah wal Adab, hal. 142-143. Muslim: 5-Kitab Al Masaajid, hal. 239] 54- Bab Tetangga Terbaik -63[84/115] Dari Abdullah ibnu ‘Amru ibnul ’Ash dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, خَيْرُ اْلأَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ، وَخَيْر الْجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ [تَعَالَى] خَيْرُهُمْ لِجَارِه
ِ “Teman terbaik di sisi Allah adalah mereka yang terbaik dalam berinteraksi dengan temannya. Dan tetangga terbaik di sisi Allah adalah mereka yang terbaik dalam berinteraksi dengan tetangganya.” (Shahih) Lihat Ash Shahihah (103): [At Tirmidzi: 25-Kitab Al Birr wash Shilah, 28-Bab Maa Jaa-a fi Haqqil Jaar] 55- Bab Tetangga yang Shalih -64[85/116] Dari Nafi’ ibnu ’Abdil Harits berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مِنْ سعَاَدَةِ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ: الْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيْءُ “Di antara kesenangan bagi seorang muslim adalah tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih dan kendaraan yang tenang.” (Shahih Lighairihi, yakni shahih dilihat dari jalur lainnya) Lihat Ash Shahihah (282) 56- Bab Tetangga yang Jelek -65[86/117] Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Salah satu doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, اللّهُمَّ! إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ فِي دَارِ الْمُقَامِ فَإِنَّ جَارَ الدُّنْيَا يَتَحَوَّلُ ’Allahumma inni a’uuzubika min jaaris-su`i fi daaril-muqaam fa inna jaarad-dun-ya yatahawwal.’ [Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di akhirat karena tetangga di dunia akan senantiasa berubah-ubah].” (Hasan) Lihat Ash Shahihah (1443): [An Nasa’i: 50-Kitab Al Isti’adzah, 42-Bab Al Isti’adzah min Jaaris Suu’] [87/118] Dari Abu Musa, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, لا تقوم الساعة حتى يقتل الرجل جاره وأخاه وأباه ”Hari kiamat tidak akan terjadi sampai seseorang membunuh tetangga, saudara atau ayahnya.” (Hasan) Ash Shahihah (3185) 57- Bab Tidak Boleh Mengganggu Tetangga -66[88/119] Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Ada seseorang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ياَ رَسُوْلَ اللهِ ! إِنَّ فُلاَنَةَ تَقُوْمُ اللَّيْلَ وَتَصُوْمُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِيْ جِيْرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟ ’Wahai Rasulullah, si fulanah sering melaksanakan shalat di tengah malam dan berpuasa sunnah di siang hari. Dia juga berbuat baik dan bersedekah, tetapi lidahnya sering mengganggu tetangganya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, لاَ خَيْرَ فِيْهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ “Tidak ada kebaikan di dalam dirinya dan dia adalah penduduk neraka.” Para sahabat lalu berkata, وَفُلاَنَةُ تُصَلِّي الْمَكْتُوْبَةَ، وَتُصْدِقُ بِأَثْوَارٍ ، وَلاَ تُؤْذِي أَحَداً؟ “Terdapat wanita lain. Dia (hanya) melakukan shalat fardhu dan bersedekah dengan gandum, namun ia tidak mengganggu tetangganya.” Beliau bersabda, هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ “Dia adalah dari penduduk surga.” (Shahih) Lihat Ash Shahihah (190)[89/121] Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ “Seorang yang senantiasa mengganggu tetangganya niscaya tidak akan masuk surga.” (Shahih) Lihat As Silsilah Ash Shahihah (549): [Muslim: 1-Kitabul Iman, hal. 73] Disusun di Panggang-GK, 2 Rabiul Awwal 1430 H www.rumaysho.com Sumber https://rumaysho.com/1610-tetangga-yang-baik-dan-tetangga-yang-jelek-2.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ ��ُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Mengganggu Tetangga"
0 notes
palupiyuliyani · 4 months
Text
Jujur tulisan ini sindiran, tetapi bisa jadi suatu saat pun akan menjadi pengingat untuk diri sendiri. Maafkan aku, hal ini sungguh sangat mengganggu pikiranku
Beberapa hari ini ada rekan kerja yang selalu menjadikan alasan yang menurutku sepele untuk menunda-nunda bahkan tidak menyelesaikan pekerjaanya.
Jujur gemas sekali, kadang berusaha melapangkan hati membantu, tetapi ujung-ujungnya pekerjaan berikutnya tidak rampung. Padahal kalau mau di kerjakan tidak sampai satu jam selesai.
Mungkin inilah alasan kenapa banyak orang yang sebenarnya bisa dan disiplin tetapi tidak mau nampak seperti itu, karena mereka akan dijadikan tulang punggung untuk membackup orang-orang yang suka menunda begini.
Terkadang ada juga yang bilang "mbak kan belum punya anak, jadi masih longgar waktunya" atau kalau sama si single "kemu kan masih single jadi punya banyak waktu untuk ini itu"
Mau tukeran kondisi kah?
Kamu yang menanti anak, aku yang punya anak?
Atau kamu yang berada di posisi menunggu jodoh?
Menunda pekerjaan itu soal kebiasaan, kemauan dan manajemen diri, tidak ada hubungannya dengan status.
Kalau manajemen diri dan waktunya sudah bagus. Mau masih SMA, kuliah, full organisasi, sudah nikah, punya anak satu-dua-tiga, bahkan sudah punya cucupun, insyaAllah dia akan tetap bisa membagi waktunya dengan baik, walaupun tetep ada hal yang harus di korbankan.
Misalnya, mendadak ada pekerjaan yang harus selesai hari ini tapi rumah berantakan. Dia langsung berpikir dan memutuskan mana yang lebih urgent. Kalau pekerjaanya urgent, ya waktu beres-beres harus dikorbankan dulu.
Atau ada pekerjaan dengan batas waktu seminggu. Maka dia harus bisa menata waktu bagaimana caranya supaya seminggu itu bisa selesai.
Sekali lagi tidak menunda itu soal kemauan, manajemen diri dan manajemen waktu. Bukan status. Jangan banyak cari-cari alasan apalagi bilang enaknya enak yaa..
Semoga kita semua selalu istiqomah dalam kebaikan dan diberikan hati yang selalu lapang dalam menerima masukan, hati yang tidak pernah lelah untuk refleksi diri.
19 notes · View notes
Text
Kontraktor Baja Ringan Sidoarjo
Kontraktor Baja Ringan Sidoarjo,Kontraktor Atap Baja Ringan di Sidoarjo,Kontraktor Baja Ringan di Sidoarjo,Kontraktor Pasang Baja Ringan Sidoarjo,Kontraktor Pemasangan Baja Ringan Sidoarjo,Kontraktor Pemasangan Baja Ringan di Sidoarjo,Kontraktor Pasang Baja Ringan di Sidoarjo,Kontraktor Baja Ringan Surabaya Sidoarjo,Kontraktor Atap Baja Ringan Sidoarjo,Kontraktor Rangka Atap Baja Ringan Sidoarjo
Tumblr media
0 notes
penaimaji · 1 year
Text
Disakiti?
Barangkali ia sedang terkena Mental Illness
Kalau kita selama ini sudah berbuat baik pada orang lain, tapi ternyata dia malah jahatin kita, percayalah tidak apa-apa. Sebab, orientasi kita berbuat baik itu Allah, bukan manusia, mungkin kita sedang diingatkan saat itu. Jangan sampai membalasnya, even though kita tau aib-aibnya.
Kalau kita memahami value diri, kita tidak perlu repot-repot mencari validasi, menjelaskan diri kita pada orang lain yang termakan hasutannya, apalagi membalas perbuatannya. Tidak perlu. Cukup diam dan fokus pada hal-hal penting yang kita kerjakan saat ini. Orang yang mengenal dirinya sendiri, dia tidak akan goyah ketika orang lain berkata buruk padanya.
Satu, dua, tiga kali, dst okelah. Tapi kalau sudah keterlaluan dan berkali-kali mengganggu kita, that's enough. Manusia punya batas; manusia punya hak untuk memberi batasan pada orang lain. Sampai akhirnya Allah ciptakan batas itu sendiri, subhaanallah walhamdulillaah
Ya. Salah satu nikmat yang patut disyukuri ialah ketika Allah menjauhkan kita dari orang yang jahat, bermuka dua dan manipulatif. Tidak perlu takut memutus tali pertemanan, terlebih lagi bila ia berbuat zalim dan menusuk dari belakang.
Sok baik di depan, busuk di belakang. Inilah kenapa akhlak selalu menjadi yang pertama sebelum ilmu. Betapa banyak orang berilmu, tapi lupa cara berakhlak pada sesama manusia. Dia menutupi kekurangannya, dengan cara menjatuhkan orang lain. Na'udzubillahi min dzaalik..
Kadang nggak habis pikir sih, dan tidak pernah menyangka, punya teman yang setega ini. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang suka menjelekkan temannya sendiri, supaya dia terlihat paling baik. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang merasa kita ialah saingannya. Seumur-umur tidak pernah punya teman yang suka berpikir negatif dan menyakiti. Subhaanallah. Semoga menjadi pengalaman yang pertama dan terakhir.
"Orang kayak gitu sakit nggak sih?" Iya. Sakit. Psikisnya terserang, namun ia mungkin tidak menyadarinya. Sebenarnya rasa sakit yang dulunya pernah ia terima, di kemudian hari berpotensi menyakiti orang lain kalau tidak serius diobati.
Namun kita sebagai manusia, berbaiksangkalah, bahwa apapun yang terjadi tentu atas izin Allah. Barangkali memang karena dosa-dosa kita sendiri, Allah hadirkan orang yang demikian. Allah tegur kita karena ingin kita lebih dekat, dan lebih mengingat-Nya.
Semoga ini menjadi pelajaran hidup untuk diri kita sendiri, berkaca dari apa yang orang lain perbuat terhadap kita. Bahwasannya, saat kita disakiti oleh orang lain, berdamailah dengan diri. Jikalau tidak, suatu saat kita akan berpotensi menyakiti orang lain, dengan cara yang sama, seperti yang orang itu lakukan terhadap kita.
Pandai-pandailah menata hati, dan memperbaikinya; demi kebaikan diri kita sendiri. Jangan remehkan penyakit mental, ia butuh dua sisi untuk disembuhkan; jasmani dan rohani.
Pena Imaji
152 notes · View notes
kurniawangunadi · 10 months
Text
33 Tahun : Dinamika, Kestabilan, dan Tujuan
Alhamdulillah tiba masanya di usia 33 tahun. Sepuluh tahun yang lalu aku masih menjadi mahasiswa yang baru akan sidang tugas akhir, menggendong segudang pertanyaan akan ke mana setelah lulus nanti. Pertanyaan yang akhirnya telah kujalani jawabannya dalam 10 tahun terakhir.
Dinamika di usia ini berbeda, dulu kupikir kalau sudah melewati fase Quarter Life Crisis di rentang usia 20-30, berikutnya akan baik segala sesuatunya. Ternyata tidak gais! Ada fase krisisnya sendiri, bahkan ketika memiliki pekerjaan - masih mempertanyaan apakah diri ini akan menjalaninya seumur hidup, apakah akan selamanya bekerja ini sampai nanti di tepian liang lahat?
Belum lagi urusan pertemanan yang semakin selektif. Lebih cenderung mencari teman-teman sefrekeuensi di urusan-urusan dunia dan akhirat. Menghindari orang-orang yang rumit bin ruwet. Memilih untuk memperkecil lingkaran orang-orang dekat, tapi kebutuhan untuk meluaskan jejaring untuk membangun privilage untuk anak-anak tetap diperlukan. Semacam kontradiktif memang, tapi menjadi orang tua - mulai bisa merasakan apa yang diupayakan orang tua dulu, berusaha untuk memudahkan jalan anak-anaknya.
Di tengah pekerjaan yang sangat dinamis, ternyata menjalani hidup di usia ini cenderung untuk mencari kestabilan. Baik itu secara emosi, finansial, relasi, dan hal-hal lainnya. Kalau bisa tidak perlu bermasalah dengan orang lain atau apapun agar tidak mengganggu kestabilan ini. Jiwa-jiwa petualang terasa berbeda sekali, apalagi saat anak-anak mulai masuk usia sekolah. Penyesuaian terhadap waktu mereka, kebiasaan, dan hal-hal baru yang baru mereka temukan pertama kali dalam hidup sehingga tidak ada habisnya pertanyaan baru setiap hari atas rasa ingin tahunya yang membuncah, sudah cukup untuk menjadi tantangan hari demi hari.
Mulai memikirkan lebih dalam juga terkait tujuan dari akhir hidup ini. Apa sih yang mau dikejar dengan segala hal yang menyita waktu selama ini? Mulai lebih tenang ketika ada masalah, mulai lebih bijaksana (menurutku) dalam melihat kesempatan, sehingga tidak mudah teralihkan dari tujuan. Mulai menata lagi makna-makna hidup, mulai melihat diri sebagai makhluk yang kecil dan lemah, tidak ada alasan untuk sombong dan merasa paling benar.
Menjalani usia 30an ini benar-benar berbeda.
Pesan yang mungkin bisa kutinggalkan di sini ketika dibaca oleh teman-teman yang masih 20an, coba lakukan assesment ke dalam diri sendiri (bisa dgn bantuan ahli), apakah saat ini secara mental dan emosional ada hal yang perlu dibetulkan atau memang sudah matang. Sehingga jika ada hal di dalam diri yang perlu untuk kita sembuhkan lukanya, traumanya, maka selesaikanlah itu. Kalaupun memakan waktu, ambillah.
Sangat menenangkan bisa mencintai dan menghargai diri sendiri. Sangat menenangkan jika kita bahagia menjalani hidup dengan diri ini, dengan cara berpikirnya, dengan sudut pandangnya, dan juga dengan segala hal yang melekat pada badannya. Kurang dan lebihnya telah diri terima. Dan diri tahu betul, akan ngapain dengan badan dan jiwa ini.
Sampai bertemu di usia 30-an kalian. Nanti kita cerita-cerita lagi :)
174 notes · View notes
wedangrondehangat · 1 year
Text
Tumblr media
Sebuah Evaluasi Pernikahan
Tentang kendali diri. Mungkin bagi yang telah menikah, di suatu hari pernah ada momen-momen dimana diri menjadi hilang kendali, bingung hadapi situasi, diduga masih terus berlangsungnya proses adaptasi, ya memang tanpa henti.
Apa yang membuat kita hilang kendali?
Sebelum pernikahan terjadi, di dalam pikiran—kita punya konsep ideal tentang sebuah pernikahan. Kemudian ada suatu hal yg tak sesuai ekspektasi kita. Wajar kecewa. Ada sebab-akibat.
Apa yang dilakukan ketika mulai hilang kendali?
Cobalah untuk tidak merespon emosi secara langsung. Berhitung dulu, tidak langsung reaktif.
Lakukan deeptalk dengan pasangan. Tanyakan hal apa yang bikin kamu tak nyaman soal aku? Dan sebaliknya. Jangan pernah bosan lakukan obrolan ini, kasih tahu lagi, kasih tahu terus, bahas berulang-ulang karena memang seperti itu, perlu diingatkan.
Selain itu, buat satu aktivitas bersama di luar aktivitas harian yang menjenuhkan. Kembalikan memorinya untuk mengingat tentang kita, bukan tentang tugas-tugas keseharian.
Apa yang penting untuk disadari?
STANDAR PENTING antara kita dan pasangan boleh jadi berbeda. Tak penting bagiku, bisa penting baginya, juga sebaliknya.
Kemudian, hadirkan sikap toleran pada pasangan. Ya kali mau mengubah satu orang dalam waktu singkat, sementara dia sudah seperempat abad hidup dengan orang tuanya yang memiliki pola asuh berbeda dengan orang tua kita. Hasilnya tentu ada perbedaan dalam keseharian dan hal-hal kecil lainnya yang memang cukup mengganggu.
Bila ada sesuatu yang tak sesuai ekspektasi, contoh kecilnya seperti dalam rumah saya, suami kalau ngepel ampun deh sampai becek lantainya kayak abis banjir, kalau nyuci piring airnya ngucur terus kan boros, kalau bantu cuci baju pernah salah gitu lho padahal pakai mesin cuci, kalau nyapu berisik gedabruk-gedabruk sampai saya takut sapunya rusak hih. Akhirnya berdamai dengan keadaan~ fyuuuuh.
Caranya dengan: diterima aja dulu apa-apa yang tidak sesuai ekspektasi kita. Karena ini dua makhluk yang berbeda dan tidak sempurna. Karena menikah bisa dikatakan adalah kompromi seumur hidup. Maka pilihlah seseorang yang kamu bisa berkompromi atas tindakannya walau itu bikin kamu kesal. Kalau kamu tak bisa terima, jangan paksakan untuk bersama, risiko seumur hidup dihinggapi rasa dongkol apa tidak lelah, sis?
Selanjutnya, sampaikan value kita—yang kalau dilanggar kita akan marah besar.
Merubah seseorang adalah hal di luar kendali kita. Oleh karena itu pikirkan apakah dia bisa toleran dengan value kita? Apakah bisa diupayakan? Ya, pikirkan ya tolong.
Sadar nggak sih, kita kadang nggak sabar sama prosesnya. Terlalu fokus sama tujuan. Jangan bergelut dengan perasaan dan harapan. Fokuslah ke aktivitas.
Proses pahit adalah buah dari tidak sabarnya kita pada diri sendiri, belum menerima dan merasa tidak utuh. Solusinya memang sedikit berat: yaitu ikhlas, ridho.
Jadi, sabar dulu pada diri. Sabar yang ngasih itu Allah, tapi kita bisa berusaha. Let it go, perbolehkan dirimu untuk belum mampu.
Sekian evaluasi pernikahan yang semoga bermanfaat buat yang membacanya.
Bogor, 31 Maret 2023
148 notes · View notes