Tumgik
#marikomuneka
hudasyahdan · 5 years
Text
Empat : Tertinggal
Dua hari belakangan, mendadak story instagram dan juga timeline line ramai dengan kisah menakjubkan dua tim asal inggris. Tim ayam merah sukses menekuk barcelona 4-0 setelah pada pertandingan pertama kalah 3-0. Sementara tim ayam putih sukses melaju ke final setelah unggul agresivitas gol tandang dengan gol dramatis di menit akhir pertandingan.
Sepakbola kadang mengajari kita, bahwa pertandingan itu bisa seru bukan hanya saat satu kesebelasan menang dengan mudah. Tapi pertandingan menjadi seru lewat jual beli serangan, lewat kisah-kisah comeback heroik, dan juga perjuangan hingga menit bahkan detik akhir pertandingan
Cara Allah membuat hidup kita menjadi menarik barangkali juga seperti itu. Kita diberikan banyak ujian, diberikan sandungan yang kadang membuat kita merasa tertinggal dengan yang lain, tapi di sana juga Allah ingin mengajarkan kepada kita juga tentang bagaimana menjaga asa dan merawat perjuangan hingga purna.
Maka tak perlu bersedih bagi yang belum hafal Al Quran. Tak perlu risau bagi yang mungkin belum lama mengenal syariat ini. Tak usah resah karena yang lain sudah lulus, yang lain sudah koas duluan, atau pencapaian-pencapaian lainnya. Masih ada kesempatan untuk menyusul dan melampaui amal orang-orang yang kita kagumi dalam perjalanan kita ke depan.
Selamat berjuang buat kamu yang masih merasa tertinggal. Semoga Allah karuniakan comeback comeback terbaik dalam setiap ujian yang diberikan.
Psst satu rahasia lagi, kalau liverpool menang membuat barca menangis, kalau kamu bisa menyusul amalan mereka, mereka takkan menangis bahkan mungkin justru bahagia. Karena akan ada pahala jariyah dari kebaikan yang mereka contohkan pada kita. Indah bukan?
Kamar 9.5.19
HS Drajad
13 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Sepuluh : Dalam Rangka
"Dalam rangka apa mas?"
Pernah gak pas kamu lagi niat baik terus ada orang yang nanya begituan? Wkwk kalau ada selamat, berarti itu tandanya kita masih kurang sering berbuat baik wkwk.
Dalam hidup ini, sering ya kita itu kadang berbuat baik itu cuma karena ada maunya aja. Pengen ujian, sholatnya rajin biar ketemu penguji yang baik. Pengen responsi, tilawahnya dikencengin, biar kasus yang keluar yang gampang. Dan segala keinginan lainnya. Atau mungkin kadang kita pengen berbagi karena kita habis dapet nikmat dari Allah.
Itu gak salah kok, selama niatnya buat kebaikan dan tetap ikhlas untuk Allah. Tapi bukankah sebenarnya ada banyak alasan buat kita berbuat baik? Lagian juga betapa masih banyak kebaikan yang kita inginkan dan betapa lebih banyak kebaikan yang perlu kita syukuri dalam kehidupan? Aih, atau mungkin bisa dibalik, bukankah kadangkala berbuat baik tak perlu alasan?
Selamat terus berbuat baik ya. Semoga kebaikan kita bisa bertemu dan dipertemukan, kalau enggak di dunia, paling enggak nanti di surga.
Rahmi 15.5.2019
HS Drajad
9 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Dua : 1000 hari pertama
"Tahu gak sih dek biasanya kalau pasien yang diantar sama suaminya selama kontrol kehamilan rata-rata pas saya tanya mereka kontrol untuk kehamilan pertama", ujar seorang staff dalam bimbingan kami hari ini.
"Bagaimanapun, yang seringkali dilupakan sama kita adalah 1000 hari pertama kita di dunia. Di sanalah satu masa yang amat menentukan masa depan anak-anak kita nantinya. Nah, sayangnya para suami itu mulai berkurang perhatiannya pada kehamilan berikutnya"
Catet dulu, semoga besok kita bisa perhatian bukan hanya untuk kehamilan pertama, tapi juga untuk kedua dan seterusnya.
Bimbingan
7.5.2019
8 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Tujuh : Yang Pertama
Masih ingatkah kita setiap momen pertama yang kita lewati?
Waktu pertama masuk sekolah, kita takut dan menangis karena ditinggal orang tua. Lalu semua berlalu sampai akhirnya kita berani sekolah sendiri bahkan kadang disuruh pulang males-malesan.
Waktu pertama kali disuruh pidato kita berkeringat dingin. Takut banget kalau audiencenya mengkritik kita. Lalu semua berlalu sampai kadang kalau udah dapat mic kita lupa waktu.
Waktu pertama ketemu cadaver kita takut. Mau salaman gak berani. Tapi semua berlalu sampai akhirnya berani ngublek-ublek bahkan jadi asisten anatomi.
Masih ada momen osce pertama, ujian pertama, diuji pertama, jaga pertama, dan hal-hal pertama lainnya. Ada banyak hal pertama yang kita lalui yang mungkin tak seperti yang kita bayangkan, mungkin banyak sedih dan merasa cupil, tapi akhirnya sekarang kita bisa mengenangnya sebagai momen yang menumbuhkan diri dan mendewasakan kita.
Mari berterima kasih untuk diri kita, karena tak pernah berhenti untuk belajar meskipun terkadang salah di percobaan pertama. Tanpa berani memulai langkah pertama itu, mungkin kita tak pernah ada di posisi ini, dimana kita sekarang berada.
Maaf ya kalau nanti aku mengucapnya bergetar, karena mungkin hari itu kali pertama aku menerima titipan yang begitu berat bernama kamu.
Moe 12.5.2019
HS Drajad
7 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Ramadhan #0
Betapa banyak dalam hidup sesuatu yang kita bayangkan dan rencanakan dengan begitu indah, tapi kemudian dalam satu momen semua berubah 180 derajat. Saat itulah, barangkali pelajaran tentang takdir dan keimanan hadir kembali untuk menguji kita.
Seperti hari ini, sudah membayangkan malam ini bikin post dengan tema tertentu yang rencananya juga dipakai buat tausiyah tarawih tadi, tapi ternyata semua menjadi berbeda. Ternyata jadwalnya salah nulis jadi imamnya masih besok, dan ternyata pula dikasih kabar kalau besok harus masuk jam 6 pagi.
Ponek 1? Log book? Ngebayangin besok ngeVT atau segala tetek bengek kepartusan. Segala hal ini menjadi keriwehan di malam ini. Alhamdulillah Allah masih berkenan untuk meningkatkan kapasitas hambaNya yang cupil ini.
Selamat menemui Bulan Ramadhan dengan kebaikan.
Klaten 5.5.2019 HS Drajad
7 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Sembilan : Kepastian
Malam ini, sebenarnya udah terbesit mau nulis apa. Tapi karena tadi bimbingan habis taraweh nunggunya habis dua jam, akhirnya malah jadi lupa dan males mau mulai darimana.
Memang ya, kalau belum dapet kepastian itu gak enak. Mau main takut, mau ngapa-ngapain resah. Karena bagaimanapun masih ada keinginan buat mendapatkan kepastian itu. Susah memang ya.
Dan sebenarnya surga juga kayak gitu gak sih? Kita belum bisa memastikan kita masuk dari anggota di sana. Bahkan amal kita hari ini, puasa kita, kita juga gak pernah tahu beneran diterima 100% apa enggak.
Aih kok ya susah amat sih ya.
Tapi untungnya sih, dalam setiap kebaikan yang diwajibkan kepada kita, ada kebaikan penyerta untuk membantu menyempurnakan kewajiban kita. Misalnya ada sholat rawatib mengiringi sholat wajib, atau zakat fitrah yang mengiringi puasa.
Hidup memang penuh ketidakpastian ya haha. Semoga dalam setiap ketidakpastian dalam hidup kita, bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Entah itu dengan baca buku, baca Quran, atau sekedar mengucap istighfar atas kesalahan yang mungkin tak pernah kita sadari.
Terakhir, maaf ya belum bisa ngasih kepastian sekarang.
Kamar 14.5.2019
HS Drajad
6 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Tiga : Tersibukkan
Masa-masa menunggu tiba pre klinik barangkali menjadi salah satu masa yang cukup menjemukan. Rutinitas berjalan antara kos dan kampus. Berputar di antara nonton dan membaca sesuatu yang kadang kurang penting.
Maka benarlah kemudian pesan yang selalu disampaikan para asatidz dulu setiap menjelang liburan. Jangan sampai lupa mengisi waktu dengan kebaikan, agar bisikan dan bersitan keburukan menjadi berkurang. Karena hati yang tak pernah sibuk dengan sesuatu yang baik akan mudah tergoda dan gampang terlena dengan sesuatu yang mubah, bahkan buruk.
Dan setelah masuk fase klinik baru terasa lagi pesan ini. Misalnya tadi pagi, yang biasanya semangat buat bangun pagi nonton pertandingan UCL, ini baru sadar kalau liverpool menang gegara manusia yang lagi pada sahur. Ahaha.
Semoga Allah karuniakan pada kita perkara kebaikan yang menyibukkan dan membuat kita lupa pada bisikan keburukan ya.
Kamar 5.8.2019
HS Drajad
Psst: tapi untungnya doa khusus buatmu menjelang buka gak pernah lupa :)
5 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Sebelas: Sahur
"Kakak, ayo bangun. Sahurnya udah siap"
Setiap bulan Ramadhan tiba, teriakan dari bidadari yang kini mulai menua itu menjadi salah satu yang dinanti. Selain adik-adik yang berebut ke mimbar imam untuk mencari tanda tangan dan menu kolak saat berbuka tentunya.
Dulu ibu berpesan, bahwa bulan Ramadhan itu istimewa bukan hanya karena di sana kita berpuasa. Tapi lebih dari itu, Ramadhan menjadi bulan yang mulia, karena Al Quran turun pada bulan itu.
"Jadilah orang yang terus memegang teguh Al Quran kak, karena bahkan kertas pun bisa menjadi mulia karenanya", kata ibu dulu menasehatiku.
"Kok bisa bu?", tanyaku keheranan.
Ibu tersenyum memandangku. "Kamu tahu nak, meskipun sama-sama terbuat dari kayu, tapi keluarga kertas mempunyai nasib yang berbeda. Ada yang menjadi tisu, hingga nasibnya tak lebih dari berada di ruang makan bahkan mungkin bisa di kamar belakang. Ada yang menjadi kertas a4, hingga ia akhirnya menjadi saksi seseorang memperoleh gelar sarjana. Ada juga yang menjadi kertas bahan dasar mushaf. Meskipun ia lama kelamaan menghitam karena ia sering dibuka, tapi tak pernah seseorang yang baik akan meletakkannya sembarangan. Ia juga menjadi saksi perjuangan seorang yang ingin menjadi bermanfaat dan memperoleh ridho TuhanNya."
"Jadi kakak harus jadi seperti kertas Quran biar bisa jadi mulia ya bu?", tanyaku polos saat itu.
Ibu tersenyum lagi. "Iya kak. Al Quran harus ada di hati kakak. Kakak harus bersungguh buat belajar, menghafal, dan mengamalkannya. Agar semua orang tahu, bahwa ketika melihat kakak, cahaya Al Quran itu terpancar"
Aku tersenyum lebar. "Siap Bu. Kakak nanti akan terus bersemangat untuk mempelajari Al Quran."
"Lalu mengamalkannya serta menjadi penerang bagi semesta.", sambung Ibu.
"Ayaaaah, jangan bengong, yok dimakan, udah mau imsak tuh"
Aku tersadar dari lamunan. Alhamdulillah aku bersyukur dipertemukan dengan bidadari selanjutnya yang tak kalah baiknya. Makasih kamu.
Kos, 16.5.2019
HS Drajad
4 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Enam : Cukup
Ketika diberi kesempatan untuk berbuka di tempat makan yang menyediakan menu all u can eat, secara naluriah kita ingin mencoba semua. Menyicip setiap menu. Memasukkan sebanyak-banyaknya makanan semampu kita.
Nyatanya, dalam satu dua piring kemudian kita sudah merasa penuh. Udah puas. Dan kita lalu sadar, diri kita tak pernah cukup untuk menampung dan mewujudkan setiap yang nafsu kita inginkan.
Barangkali kita bisa makan lebih banyak kalau sedikit memaksa. Tapi mungkin bukan kenikmatan yang diraih, tapi justru rasa begah dan ketidaknyamanan. Kalau gitu bukankah cukup dan seperlunya lebih baik?
Maka semoga kehadiranmu menjadi kecukupan untukku.
Kamar 11.5.19
HS Drajad
4 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Lima : Yang Sebenarnya
Dulu semasa masih di pre klinik, sering banget dapet wejangan dari kating terkait sifat seseorang.
"Kalau udah koas itu keluar sifat aslinya hud. Akan keluar sifat mereka yang sebenarnya. Bahkan mungkin beda dari yang selama ini kita kenal."
Dan alhamdulillah nasehat itu benar adanya. Alhamdulillah tapi di masa awal ini Allah ndak mempertemukan dengan mereka yang ternyata buruk. Sebaliknya, banyak yang dulu saya tahu orang baik, ternyata sekarang jadi keliatan kalau ternyata mereka itu gak baik, tapi baik banget.
"Kita perlu meredefinisi ibadah mungkin Hud. Kalau di rs mungkin kesempatan kita untuk memperbaiki hablum minannas kita, hubungan dengan manusia. Kalau di kos atau masjid baru kita berikan yang terbaik dalam hablun minallah - hubungan kita dengan Sang Pencipta"
Ada juga yang bilang menghibur saat kita sering mengeluh capek ini itu. "Barangkali memang ketika kita disuruh sama residen semoga diniatkan ibadah. Gak keitung betapa pasiennya, dan mungkin kalau kita gak mau ringan tangan betapa capeknya mereka mengurus semua. Semoga keikhlasan dan bantuan kita berbuah kebaikan dan pahala"
Aih. Dan saya menjadi saksi bagaimana orang-orang baik ini meskipun menyadari di sana lahan untuk bermanfaat, tetap tak melupakan ibadah fardhiyah mereka. Ada yang menyempatkan untuk dhuha sebelum masuk poli, tilawah di sela nunggu bimbingan, bahkan bisa selesai 2 juz saat berada di ruang operasi!
Maka mari kita berdoa semoga Allah memperbanyak orang baik seperti mereka. Dan semoga satu di antara mereka itu, aku.
Kamar 10.5.19
HS Drajad
4 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Satu : Penunjuk Jalan
Dalam hidup barangkali ndak cuma sekali atau dua kali kita dipertemukan dengan lingkungan dan orang-orang baru. Dan seringkali masa-masa peralihan itu menjadi salah satu masa yang cukup berat dan menakutkan bagi sebagian orang.
Maka sebuah kesyukuran ketika kita memiliki seseorang yang mampu membimbing dan menemani kita menghadapi hal-hal baru itu. Menjadi penunjuk jalan di tengah kebingungan. Mengenalkan tentang segala keterasingan yang kita hadapi dalam dunia baru. Menjadi penerang saat kita memandang jalan masa depan yang begitu gelap.
Hari ini, alhamdulillah Allah hadirkan teman-teman baik senior maupun teman satu putaran koass yang baik-baik. Mau ditanyain dari A sampai Z. Mau jelasin satu per satu prosedur dan tetek bengek yang amat sangat sulit dipahami seorang maba kepaniteraan klinik ini. Terima kasih untuk segala kebaikannya, semoga Allah lipat gandakan kebaikan kalian.
Semoga kita juga dipertemukan dengan orang-orang baik yang mampu menuntun kita dalam setiap fase kehidupan yang kita lalui. Yang selalu siap membantu tanpa pamrih, yang siap terus untuk turun tangan dan memberikan lentera di tengah kegelapan.
Kamu, maukah nanti membantuku menuntun jalan untuk menghadapi masa depan yang penuh misteri ini?
Kamar Aufa 6.5.2019 HS Drajad
4 notes · View notes
hudasyahdan · 5 years
Text
Delapan : Dibolehkan
Pernah gak sih kita itu saling membanggakan diri kalau lagi cerita sama temen.
"Aku pernah lo lari dari tawangmangu sampai karanganyar"
"Ah itu gak seberapa. Aku pernah kok mendaki gunung lawu dan turun dalam semalam"
"Aku sih kaya, seminggu PP Makkah 3x"
"Hmmm, aku kuat kok tarawih 1 juz"
"Aku pernah jadi imam 5 juz dalam satu rokaat"
Kemudian kita berlomba menceritakan pengalaman kita, meskipun hal itu kita lewati cuma sekali atau dua kali saja.
Begitu pula, ada banyak orang hebat yang diundang ke berbagai acara besar hanya mungkin satu karya yang dia lakukan dalam hidupnya. Pernah mengentaskan kemiskinan di satu desa misal, atau bisa mewujudkan solusi untuk sampah plastik, dan berbagai hal baik lainnya. Bahkan tak sedikit yang akhirnya dipercaya memperoleh amanah yang besar karena karya kecil mereka.
Hari ini aku mengenalmu sebagai orang baik. Sudah sepekan kamu bisa menguatkan dirimu, untuk menahan diri dari hal-hal yang diperbolehkan. Makan, minum, bukankah itu sangat boleh di luar puasa.
Hari-hari ini, kamu kuat untuk menahan dari itu semua. Maka semoga engkau terus dikuatkan untuk istiqomah pada jalan kebaikan dan bersabar menghindari kemaksiatan.
Aku percaya, kalau yang boleh saja kamu bisa menahan, maka yang dilarang akan bisa kamu hindari sampai waktunya tiba, dan yang wajib akan kamu perjuangkan hingga ajal menyapa.
Kamar 13.5.2019
Hs Drajad
2 notes · View notes