#maribercerita
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mungkin Kita yang Terlalu Nyaman Hidup Di Dunia yang Kita Sukai Saja.
Pernyataan sebelumnya adalah salah satu pesan dari buku yang baru selesai saya baca akhir-akhir ini. Sebenarnya sah-sah saja, kita menyukai apa yang kita sukai dan membenci apa yang kita benci. Belibet ya? Intinya kita berhak merasakan suka dan tidak suka terhadap apapun.
Tapi pernahkan kita berpikir kalau hal yang seperti itu malah membuat kita terjebak dalam zona nyaman. Malah membuat kita semakin sulit menerima perbedaan, pandangan, atau pilihan. Hal-hal yang membuat kita sensitif, mudah tersinggung, mudah marah.
Tanpa disadari kita membuat sekat-sekat tertentu, sehingga kita hanya bisa membaca dan mendengar apa yang kita sukai saja. Hidup dalam ruang yang hanya ada gaungan suara kita sendiri. Merasa asing dengan suara orang lain yang tak biasa kita dengar. Sialnya, inilah yang membuat kita egois, keras kepala, dan tak siap mendengar kebenaran versi orang lain. Jangan-jangan apa yang selama ini kita sebut dengan kebenaran adalah pemikiran versi kita sendiri.
Kebenaran itu datang dari mana saja dan datang dari siapa saja. Tidak melulu datang dari orang yang satu frekuensi dan kita sukai. Jangan-jangan selama ini kita berdalih mencari pembenaran tapi gagal menemukan kebenaran. Apa yang benar adalah apa yang kita suka, dan apa yang kita benci pasti salah. Kita harus memiliki kerendahan hati, ya setidaknya mari kita dengarkan dulu. Walau kadang kita selalu ingin menyela mereka kan?
Kalau sekarang kita mengeluh, mengapa banyak orang berdebat hanya gara-gara hal yang sepele. Termasuk kita, mungkin salah kita sendiri. Salah kita sendiri yang terlalu nyaman hidup di dunia yang kita sukai saja.
Kts, 2 April 2020.
#selfreminder#mudaberdayakayaraya#dialouge#ceritakita#maribercerita#dailyquotes#dailylife#tulisan#stayathome#stayatwork#wfh
28 notes
·
View notes
Text
Berawal dari Mimpi
Day 1 (writing challenge)
Rasanya kalau dihitung-hitung banyak sekali list keinginan kita ya, dari hal yang paling kecil hingga hal-hal yang sangat besar sekalipun. tak jarang hingga banyak orang menanyakan “apa bisa kau capai semua itu?” banyak ketidakpercayaan orang lain yang sering membuat langkah kita semakin berat, langkah kita semakin tertatih-tatih, berpikir akan maju lagi atau kembali.
Sulit memang, menjaga kepercayaan diri sendiri dan konsisten dalam waktu yang sangat lama dan berada di lingkungan yang sedikit banyak kurang mendukung, tapi apa itu yang harus terus-menerus kita pikirkan. lalu bagaimana semua itu akan terealisasi? kapan semua itu akan mulai nyata meski sedikit demi sedikit? My Friend, please care with urself. Banyak hal yang harus kita benahi dimulai dari diri kita sendiri.
Lalu pada setiap hati yang membaca dan semua mimpi yang telah tertera. bukan salah mimpi kita jika banyak orang berkata hal yang tidak mengenakan apalagi meremehkan. Bukan, sama sekali bukan. Namun, kita coba do’a yang lebih “kencang” dan usaha lebih “keras”. Rasanya, tak mudah ya. Memang, semuanya tak pernah mudah. Biarkan kerikil yang kita temui nanti itu menjadi sebuah hal yang indah untuk menemani perjalanan. Ingat pula, kita punya pemilik jiwa dan hati yang tak pernah sekalipun tertidur, dengan itu pula, kita miliki jalur langit untuk semua hal yang ingin kita wujudkan.
Selamat dan Semangat ya! Kita telah berada pada sebuah hal yang akan menjadikan semua mimpi kita nyata!
let’s visit in my instagram @herii.s_
#tellwithme#challenge#quotes#katakatamotivasi#maribercerita#katakita#menulis#indonesia#self care#belajarbareng#belajarmenulis#lifeafterlockdown
2 notes
·
View notes
Photo
Andai semua orang yang menjalin hubungan (hubungan apapun) bisa saling terbuka dan jujur dalam hal mengutarakan perasaannya lewat berkomunkasi pasti akan banyak hati yang bahagia karena tenang. Sesederhana " Maaf saya tidak bisa saat ini, tapi ini bisa sy selesaikan besok" atau "Maaf, saya kurang mengerti dibagian ini, bisa jelaskan kembali?", atau " Maaf, saya kurang enak badan, bisa hubungi kembali saya besok? " atau "Maaf, saya kurang sepakat dengan cara seperti itu. Bisa kita diskusikan cara lain?", atau " Maaf, sepertinya saya tidak bisa, tapi saya punya solusi lain seperti ini" Atau "Maaf, saya tidak suka dengan sikapmu yang itu, itu melukai perasaanku". _ Agar tidak perlu lagi perasaan "Tidak enakan sehingga takut menolak", "Takut penolakan sehingga takut meminta". Asal jangan menolak dan pergi tanpa memberikan solusi ya. _ Iya, itu gak gampang, makannya bayangkan aja dulu. Pasti enak. 😉😅 #SelfReminder #Maribercerita #selflove (di Kota Palu,Sulteng) https://www.instagram.com/p/CFZWyBvHXw9/?igshid=2rtm2diifasy
1 note
·
View note
Text
Rencana Terbaik
Di suatu sore yang tak biasanya, salah seorang anak perempuannya akhir-akhir ini lebih sering tampak murung dan lebih banyak merenung.
Allah membelokkan salah satu rencananya besarnya di masa depan, hari ini ia gagal diterima seleksi di salah satu jurusan di perguruan tinggi yang selama ini diidam-idamkan.
Sang ibu tahu betul akan kesedihan yang sedang dirasakan putrinya, dibawakannya teh hangat dan cemilan.
Dihampirilah sang putri lalu duduklah ibu di sebelahnya.
Setelah sepersekian menit tak ada pembicaraan diantara keduanya. Saling menyapa hati satu sama lain, dan sedang meredakan ego di lubuk lain.
Gimana ya mi inginnya Allah tuh sebenernya kaya apa ya? Aku ga ngerti.
Sang ibu tampak menghela napas dan berusaha agar mendengarkan keresahan sang putri di sore itu.
Nak, ibu tahu apa yang sekarang menjadi kesulitanmu.
kamu pasti tahu soal istilah rumit.
Sore ini ibu tidak ingin memberimu banyak kisah yang menceritakan dibalik rencana indah semesta.
Tapi ibu hanya berdoa, semoga engkau mampu mengais hikmah dalam setiap resah. Dulu pengalaman mengajarkan ibu, bahwa segala hal yang tampak rumit di mata manusia adalah beberapa hal yang memang sulit untuk dipahami definisinya. Sekali waktu berhasil membuat kita tersenyum getir karena berhasil melaluinya, namun sekali waktu bisa membuat kita jauh lebih bersyukur karena sudah ditempa dengan berbagai coba.
Sejujurnya, ibu dulu pernah merasakan saat dimana ibu tidak pernah siap bertanya. Karena ibu takut akan jawaban jawaban yang terkadang justru berhasil meluruhkan segala harapan. Takdir misalnya.
Dulu ibu terlalu takut bertanya karena takut mendapatkan jawaban itu-itu saja dan justru bukan jawaban yang ingin ibu dengar.
Persis ketika ibu seusiamu.
Sejujurnya jika ibu boleh menyampaikan, sampai detik ini belum menemukan jawaban yang pas tentang apa yang kamu tanyakan, tentang apa sebenarnya Allah inginkan. Karena semua jawaban boleh jadi hanya tentang kemungkinan.
Namun, di beberapa waktu yang lalu ada satu kalimat mbahmu yang senantiasa ibu ingat hingga sekarang.
"Mba, barangkali Allah ingin melihat perjuangan kita pada jalan itu mba, jalan yang kita harap-harapkan atau barangkali Allah ingin kita bersyukur dan khusnudzon kepadaNya. Bisa jadi Allah sedang menguji kita, yang jelas kita harus percaya bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana, tak pernah salah.
Dipandanginya ibunya untuk waktu beberapa lama, dipeluknya ibunya.
sore itu; ada ego yang meluruh ada resah yang meluruh dan ada haru yang membiru.
13 Januari 2019
3 notes
·
View notes
Text
Ah! Aku lupa satu hal, lagu Payung teduh itu..
Lagu yang kamu perdengarkan padaku, dibangku sekolah dulu. Kita pakai seragam abu, kamu bilang ingin makan tapi aku enggan. Lalu kamu beranjak pergi kemudian balik lagi
"nih pegang hpku, dengerin deh lagunya enak bisa bikin mood mu kembali"
Katamu sambil memberikan Earphone dan Hpmu padaku, "nanti aku balik lagi, harus sudah baikan ya"
Padahal kita sedang tidak marahan, mood perempuan memang sering berantakan kan. Kalo waktu itu aku punya keberanian aku ingin bilang
'makasih ya, kamu sudah sabar mengerti perempuan dengan mood berantakan ini'
Lalu kamu benar benar melangkah keluar, jam memang sudah menunjukan waktu makan siang.
Hampir lupa.. lagu itu ternyata lagu kita, lagu yang menggambarkan kita. Karna saat mendengarnya tiba tiba aku teringat tiap sore dan malam kita, teringat setiap cerita yang sering kita bagi bersama.
Tak sadar aku malah senyum senyum sendiri, terlintas dibenakku semoga saat mendengar lagu ini kamu juga seperti itu.
Payung Teduh - Mari Bercerita.
1 note
·
View note
Text
After All This Time? Always.
Soal hati kadang sulit dimengerti,
atau sukar diprediksi.
Hari ini bisa iya, esoknya tidak, lalu bisa saja iya kembali.
Harus tenang, wahai diri.
Harus bisa kembali ikhlas pasrahin semuanya kepada Sang Maha Membolak-balikkan hati.
Kan sudah pernah terlatih...
Ayo diasah lagi. Tawakkal lagi.
Janji?
"Susah bilang karena kita mungkin bukan di posisinya. Posisi orang yang mencintai dengan begitu tulus & hebatnya. Coba lakukan hal-hal yang membuat kita berkonsentrasi penuh sama kegiatan itu, cari kesibukan, jadi kita ga terlalu terbawa perasaan. Tapi, semuanya juga tergantung dari gimana cara kita membawakan diri. Paling susah memang mengontrol perasaan. Harus pandai-pandai menjaganya.
Jangan tergesa-gesa, waktunya juga belum pas. Awas Allah cemburu.. kalau memang dirasa udah sakittt atau teramat sesak, ngadu ke Allah aja, andalin Allah, ikhlas pasrahin semuanya ke Allah. Terkadang terlalu menaruh rasa kepada manusia juga bisa berujung kecewa. Mendingan kita doa aja ke Allah. Allah Maha Membolak-balikkan Hati.
Semoga bisa jauh lebih tenang yaa, yang kuat. Kalau ada apa-apa, share ke orang yang dipercaya, jangan dipendam sendiri. Takutnya nanti malah jadi semakin rumit. Awas Allah cemburu, hehehe, krna perasaan kita ke org itu lebih besar daripada....... Hehehe. Sebab kadang kita kalau terlalu mengagumi/menyukai/mencintai juga bisa jadi lupa.. wajar.. manusiawi. Tapi kita harus bisa mengontrol emosi, jangan kita yang dikuasai. Huhuhu :')
Kita belum tenang karena kita blum bisa ikhlas pasrahin ke Allah semuanya. Kita belum berhasil percayain semuanya sama Allah. Coba ikhlas, inshaAllah tenang. Kita serahin ke Allah, inshaAllah bakalan ada jalan.
Kalau doa dan tiba-tiba ga sadar kita malah jadi meneteskan air mata, ngga apa-apa, jangan ditahan. Damai dulu sama diri sndiri, kalau memang mau nangis habisin nangisnya hari ini juga, tapi janji besok jangan gini lagi yaaa."
Seperti itu perjuangannya orang yang mencintai dengan begitu hebatnya untuk waktu yang lama, perasaannya mungkin ia pendam sendiri. Bukan tak ingin berbagi, tapi mungkin banyak hal yang dipertimbangkan olehnya.
Dan bagi yg dicintai mungkin sering mengabaikan perasaannya yg tulus, membiarkan begitu saja, tanpa mencoba memahami mengapa ia begitu dicintai. 😔
__________
Tulisan ini adalah tentang apa yang aku rasakan selama ini. Barangkali ada yang merasakan hal yang sama, kamu tidak sendirian. 🙂
Cut Nadia | Sun, 10 Nov 2019 -- 10.10 a.m.
#maribercerita#letsshare#marisalingmenguatkan#writingforhealing#youarenotalone#HatiAdalahQalbu#November#2019
5 notes
·
View notes
Text
Sisi Buruk mu
Sebaik baiknya orang mengenal dirimu, dirimu lah yang paling baik mengenal diri sendiri.
Kamu lebih baik mengenal dirimu, terutama sisi burukmu.
Aku kagum dengan orang-orang yang tau sisi buruk dari dirinya, lalu mereka mentreatment sisi buruknya, beragama cara dilakukan untuk mentreatment sisi buruk itu supaya tidak semakin memburuk
2 notes
·
View notes
Text
Ekstraksi
Ekstraksi /ekstraksi/
(nomina) ringkasan atau ikhtisar
“Hello Sheryl!” Sapa ku.
“Hai Ko!” Balasnya.
“Sehat dan Bahagia kan Sher?Kalau belum bahagia, sini kuajak kamu bahagia.’’ Lanjutku.
“Buseht, masih pagi cuy,pepet terus hahah.” Entah siapa yang nimbrung.
Walau masih pagi, energi kehidupan sudah memenuhi salah satu kampus di ibukota ini.
Kampus. Tempat para mahasiswa menghabisi masa muda dengan energi kehidupan yang meluap-luap.
Kupandangi sekitar. Ada yang berjalan sendiri. Ada yang ramai-ramai. Ada yang necis, kekekinian, ada yang biasa saja. Walau begitu tetap dengan energi yang meluap-luap.
Mata kuliah hari ini begitu-begitu saja. Dipenuhi tugas yang entah kapan berakhirnya.
“Woy, matanya pak,fokusnya kemana tuh?wkwkw’’ ledek temen rese’.
Jikalau bukan karna Sheryl mana mungkin aku akan semangat kuliah. Konyol memang.
Yah setidaknya ini mampu merpetahankan motivasiku untuk kuliah.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
‘’Es Kopsus Kamu atas nama Kakak Ko!’’ panggil salah seorang yang ada dibalik bar. Aku berjalan perlahan mengambil pesanan ku. Membawa gelas berukuran 300cc buatan negeri yang terkenal akan romansa. Duduk di halaman kedai kopi rumahan yang pada namanya ada kata senja. Kuyakin sang pemilik adalah anak indie. Kopi dan Senja. Oh indie sekali. Entah mengapa kopi itu identik dengan senja. Apakah sebuah dosa jika meminum kopi dikala fajar?. Terlepas dari apa yang digaungkan anak indie. Tempat ini cukup baik. Diramaikan temaram lampu-lampu kuning khas warung remang-remang. Diiringi serenade dari musisi yang tak pernah ku kenal namun ada.
“Apakah kamu menikmati waktu mu saat menjadi indie?’’
Sebuah kata-kata atau Quote yang tercetak di bon pembelian kopi ku. Entahlah. Benakku menjawab. Menjadi kebiasaan ku duduk di cafe atau warkop untuk mengerjakan tugas. Seperti Common People. Selain mengerjakan tugas, aku juga menikmati waktu menjadi penonton, penonton drama kehidupan. Menjadi ia yang sendiri dalam keramaian, drama kehidupan. Realita. Bagi sebagian orang merupakan drama yang paling murni karna ia terlahir dengan sendirinya, tanpa dibuat, tanpa ada skrip. Bagiku drama tetaplah drama. Selalu ada yang dibuat, manusia banyak memakai topeng, tergantung kondisi lingkungan. Mereka yang handal akan menjadi chameleon, sedang yang tidak handal akan menjadi anomali. Well, darisini aku belajar kita harus memakai topeng dan sepatu yang tepat sesuai lingkungan agar bias jadi femes.
Kehidupan di Kampus. Umumnya dipenuhi anak-anak muda yang semangat. Semangat buat nongki-nongki tapinya. Penuh dengan semangat muda. Saling bercengkrama satusama lain, bercanda, saling gombal. Pakailah kostum yang sesuai. Kalau terlalu banyak belajar akan dicap nerd. Dideketin ketika ada tugas aja. Kalau tidak semangat bergaul dianggap nolep. Terlalu mudah menghakimi. Dasar kamu. Dasar aku.
Terkadang aku berpikir, apa yang ada dibalik kostum. Kostumku. Kostum kamu, dan tentu kostum Sheryl. Apakah dia memang gadis ceria seperti di kampus, atau malah saat di rumah, dia hanya gadis biasa aja, dan apakah aku masih tetap menyukainya?. Terlalu banyak pertanyaan yang perlu dipertanyakan.
Mungkin kita harus mendpatkan ekstraksi dari kegiatan sehari-harinya, Ringkasan kegiatan. Terutama yang tak terlihat. Karna saat tak terlihat lah maka muncul diri yang asli. Diriku. Dirinya. Diri Kita
EKSTRAKSI
1 note
·
View note
Text
Cerita di Becak
Terpantau : turis lokal yang ditawari membeli oleh-oleh khas Jogja dalam perjalan 1 km menembus rintik.
--------------------------------
Sore itu mendung menggantung di langit disusul dengan hujan deras beberapa menit menjelang petang. Dari Kepatihan menuju Alun-Alun Utara, aku bersama ratusan pelajar mengular melakukan kirab membentuk barisan panjang.
Trotoar Jalan Malioboro penuh, kami mendendang mengikuti lagu ‘Ramadhan Tiba’ milik Opick yang diputar melalui sound system di atas pick up, hati kami bergemuruh. Penghuni jalan ikut bersuka cita, barangkali takjub dengan fenomena pelajar islam yang kerap dicap buruk oleh media yang tak senang perdamaian.
Ah, kami terlalu sibuk untuk menaruh peduli, deretan huruf yang berbentuk pemberitaan itu takkan mampu mematahkan semangat kami untuk terus menebar cinta.
--------------------------------
Usai berfoto dan bersalam-salaman di Alun-Alun, rintik hujan menderas. Sebagian orang menuju titik akhir di Masjid Gedhe Kauman, sisanya memilih segera berteduh di rumah atau tempat makan. Aku termasuk yang berteduh di tempat makan untuk menemani kawan berdiskusi soal organisasinya, sedang aku sibuk menghangatkan diri sambil mengisi perut.
--------------------------------
18.15. Hujan telah reda menyisa gerimis. Suasana terasa syahdu di pusat kota. Tersebeb enggan membakar kalori setelah mengisinya, kami memutuskan menumpang becak menuju motor yang terparkir di Kepatihan. Bapak becak motor menanyai kami terlebih dahulu sebelum duduk, “Nggak mau mampir ke pusat oleh-oleh khas Jogja dulu, Mbak?” Kami tertawa, mengaku kalau cuma sekedar turis lokal.
--------------------------------
Di atas becak, lampu-lampu gemerlap berwarna-warni. Sebagian sinarnya didifraksikan oleh aspal jalanan yang mengkilat terkena air hujan. Karena diam hanya menyisa dingin yang menembus kulit, tiba-tiba banyak cerita mengalir begitu saja. Tentang masa 4 tahun silam. Tentang drama putih abu yang mengiri jalan pendewasaan diri. Aku dan kawanku berbeda sekolah semasa SMA, tapi cerita kami begitu nyambung karena kebetulan saling tahu masalah dan orang-orang yang menjadi pelengkap cerita kami.
--------------------------------
Di trotar setapak dekat Jalan Suryatmajan, aku menyadari sekali lagi. Hidup ini penuh humor bertebaran. Sesuatu yang dulu pernah membuatmu begitu sedih, kesal, marah, kecewa, pada akhirnya hanya akan ditertawakan. Bukan sekedar karena berhasil melaluinya, terlebih karena saat semuanya telah lewat, kamu menyadari bahwa sesuatu itu begitu konyol untuk dirasai terlalu dalam.
--------------------------------
Jadi kejutan apa lagi yang akan kutertawakan nanti pada masanya?
--------------------------------
Ps : jadi orang jangan suka merasai hati atau terlalu bawa-bawa perasaan, Cik. Santai saja 😊
1 note
·
View note
Text
menurutku, ini salah satu lagu paling romantis tanpa perlu ada kata cinta di dalamnya. sebenernya bukan lagu yang dari pertama denger langsung suka. nadanya sedikit membosankan (menurutku ya) di awal.
justruuuuu yang bikin akhirnya kepincut sama lagu ini adalah liriknya, didengerin seksama waktu lagi mandi (oh detail sekali, put) (ooh ya harus detail, karena kemudian jadi nyambung kenapa aku bisa dengerin seksama padahal bukan lagu kesukaan, yak betul! karena tanganku basah dan berbusa, jadi gak punya plihan selain mendengarkan playlistnya mengalir) terutama waktu reff. dan melodi di reff-nya enak! langsung masuk ke kuping alias cocok.
"malam jangan berlalu,
jangan datang dulu terang."
paham bangeeetttt rasanya kalo udah ketemu orang yang enak diajak ngobrol, satu frekuensi, seolah kamu bisa membicarakan apapun tanpa takut disalahpahami. bertukar cerita tanpa tendensi. bersemangat mendengarkan dan bersambut didengarkan balik. pasti deeeh gak pengen cepet-cepet udahan. yakin.
"telah lama kutunggu,
kuingin berdua denganmu.
biar pagi datang setelah aku memanggil terang."
kaaannn kalo ketemu orang yang cocok obrolannya waktu pasti gak berasa kaan.. :')
apalagi kalo kamu bisa membicarakan hal acak selain tentang diri kalian, aduhaiiii indahnya perasaan tersebut. kek "hah? kok udah sekian jam? hee? kok udah terang? lah? udah selarut ini?" huhuhu indahnyaaaa.
"aih, pencuri kau terang!"
daaan tentu saja kalimat itu adalah lirik pamungkas yang bikin aku mabuk kepayang karena aku merasa sangat sangat bisa terhubung dengan emosi yang disampaikan lewat sepenggal lirik di akhir reff itu. aaaaakkkkkk! diledek gak tuuuuhhh hahaha aaaaahh plis kenapa manis banget sih! aaaaakkkkkkk hahaha
dasar kau pencuri! siapa yang menyuruhmu kemari? kenapa kau datang tanpa diundang? belum juga aku memanggilmu. huh! (kataku kepada terang hahahahahah)
1 note
·
View note
Text
Hei hei hei, jangan berhenti. Jangan takut jatuh. Jangan takut gagal. Sini genggam tanganku, mari kita jalan pelan-pelan :)
-Namira
1 note
·
View note
Text
It’s Okay to be Not Okay
Pernah merasa sedih, kecewa, marah, itu bolehkan? Boleh dan nggakpapa.
Sedih karena masalah belum berakhir. Atau kecewa sebab tak sesuai harapan. Atau marah karena tak ada yang mengerti. Gak masalah, karena selain makhluk-makhluk tak kasat mata, manusia juga dibesertai oleh rasa yang tak kasat mata.
Pertama, jauh sebelum itu.
Kita telah belajar, bagaimana Allah menyampaikan pesan pada hamba-Nya. Bagaimana Allah berfirman dengan penuh kehati-hatian dalam Al-Qur’an. Sebab Allah paham hamba-Nya begitu rapuh, begitu lemah. Keutamaan-keutamaan dalam Al-Qur’an inilah yang seharusnya digunakan sebagai panduan. Sependek pengetahuanku, memang kisah dalam Al-Qur’an banyak menampakkan berita gembiranya terlebih dahulu. Dan baru kemudian, kita bisa mendapati peringatan. Misalnya dalam surah Al-Waqiah, yang mengisahkan kebahagiaan nyata bagi golongan kanan dan peringatan yang nyata pula bagi golongan kiri. Itu artinya manusia selalu diberi kesempatan untuk mengambil sisi baiknya terlebih dahulu, yang kemudian mengetahui sisi buruknya.
Sebagaimana pula kita belajar akan kehidupan, jangan langsung menghakimi rasa ini dan itu. Pada akhirnya, kita hanya diberi kesempatan untuk belajar mencicipi rasa. Artinya kita boleh mrasakan itu semua. Namun, kemudian mengambil baiknya dan memaknai buruknya.
Kedua, ya sudah.
Maumu bagaimana lagi? Berlarut dalam rasa, ku rasa tidak. Karena waktu yang diberikan terbatas. Aku pernah baca istilah ini, kalau manusia pencinta buku itu, tak mungkin baca semua buku di dunia ini. Meski semua buku itu ada baiknya. Dia akan baca buku yang dia inginkan saja. Karena waktu terlalu singkat untuknya.
Sama sebenarnya, segala rasa yang dihadapkan pada manusia itu banyak tapi manusia inginnya hanya bahagianya saja. Ya sudah, nikmati. Nikmati rasa sedih, kecewa dan marahmu dengan bahagia dan lapang.
Kts, 3 Maret 2020.
7 notes
·
View notes
Photo
Surat untuk tuan, Untuk tuan disana yang entah berada dimana. Selamat menikmati malam yang semakin pekat. Jika kau sedang menatap langit malam ini, percayalah aku pun melakukannya. . . Untuk tuan disana yang belum enggan memilih untuk pulang, resapilah perjalananmu sampai kau menemukan lelah dan memutuskan untuk berhenti dari proses panjang pencarianmu. Aku masih tetap ada disini. Di tempat yang sama. . . Untuk tuan disana, usah khawatir. Aku disini sangat berusaha untuk baik-baik saja sejak puisi perpisahan manis itu kau ucapkan dengan lirih dan manis. . . @30haribercerita #30HariBercerita #30hbc1913 #writingskill #learning #menulis #maribercerita Januari, 2019 Loc. Jakarta, Indonesia https://www.instagram.com/p/Bsnz517Fqum/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1j116rnet1dg9
1 note
·
View note
Photo
Terkadang banyak yang tidak sadar saat terlalu sering bertemu kita bahkan lupa memikirkan hal-hal yang ingin kita kerjakan sendiri. Hal-hal yang kita sukai sendiri, dan hal-hal yang membuat kita tidak suka. Terlalu sering bersama tanpa memberikan kesempatan untuk jeda membuat hati dan pikiran kita tidak punya batas antara diri sendiri dan orang lain. Terlalu sering bersama tanpa memberikan kesempatan pada jarak membuat hati dan pikiran kita tidak pernah bisa benar-benar independen mengambil keputusan. Nyatanya, Kadang tanpa disadari diri kita sendirilah yang membuat kita merasa terikat pada sesuatu, misal bisa seseorang, barang, atau lingkungan, dll. Nyatanya itu hanya perasaan saja. Padahal semua kendali atas diri kita berada pada diri kita sendiri bukan faktor diluar diri kita. Iya, itu konsep dasar yang harus di sadari dahulu sebelum menuju yang lain. 🙏🏻🤗🌱 @_retnobudiasih #SelfReminder #30Hariberscerita #Maribercerita #temansaatkamuinginbaikbersama (di Kota Palu,Sulteng) https://www.instagram.com/p/CAUdHqgncky/?igshid=n9ema61zpm9g
1 note
·
View note
Text
Tentang Rasa
Perasaan yang datang akan silih berganti seperti halnya cuaca dari pagi hari sampai kita tertidur dengan pulas sekali. Tentang Rasa adalah sebuah tulisan yang menceritakan tentang perasaan yang pernah hadir didalam hidupku. Tulisan yang bercerita tentang perasaan manusia dan tentang alam semesta ini. Dengan tulisan ini semoga bermanfaat kepada pembaca untuk saling berbagi rasa tentang hari-hari yang kita lalui. Tulisaan ini yang akan aku kumpulkan untuk kedepannya menjadi sejarah bagiku dan aku sangat berkeinginan sekali untuk dijadikan sebuah buku.
1 note
·
View note
Text
"teruntuk dia yang senyumnya menyembuhkan."
Rasa rasanya seperti nyata. Melihatmu, berbicara denganmu, lalu kita pergi bersama sama. Semua seperti kembali. Tapi ternyata itu hanya mimpi.
Sedih? Tidak. Kecewa? Tidak juga. Aku senang walau hanya mimpi. Walau sebentar tapi membahagiakan.
Selamat menjalani hari Rabu-mu!
Dari,
Aku,
Yang selalu mendoakanmu dari jarak jauh.
🌻✨
sumber foto; (weheartit.com)
2 notes
·
View notes