#makan siang jakarta
Explore tagged Tumblr posts
nasiboxjakarta-123 · 5 months ago
Text
Mulai dari 13 Ribuan Kamu Bisa Makan Siang Kenyang dengan Nasi Box Kuehany Jakarta!
Tumblr media
Menu Makan Siang 13 Ribuan : Rice Box & Rice Bowl Kuehany Jakarta
Kuehany.com – Perut lapar tapi kantong pas-pasan? Tenang, di Jakarta kamu tidak perlu takut kelaparan untuk makan siang. Cuma dengan Rp 13.000, tanpa menguras kantong, kamu bisa menikmati nasi putih hangat, lauk pauk lezat, dan lalapan sayur segar.
Menu Nasi Box Kuehany
Menawarkan berbagai makanan yang dimasak dengan bahan-bahan segar dan berkualitas. Pilihan menunya beragam, untuk Menu Paket Rice Box Kuehany tersedia mulai dari Nasi Kuning, Nasi Ayam Goreng, dan Nasi Goreng. Sedangkan Menu Paket Rice Bowl Kuehany memiliki menu paket Rice Bowl Ayam Geprek dan Rice Bowl Chicken Katsu.
Kuehany bukan hanya menawarkan harga yang terjangkau, tetapi juga porsi yang mengenyangkan. Setiap menu nasi box dan rice bowl dikemas dalam wadah yang cukup besar, sehingga dijamin membuat kamu kenyang dan puas.
Selain itu, Kuehany juga terkenal dengan kecepatan dan ketepatan waktu dalam penyajiannya. Bagi kamu yang memiliki kesibukan padat, Kuehany dapat menjadi pilihan tepat untuk makan siang praktis dan hemat waktu. Kamu dapat memesan nasi box atau rice bowl melalui website, aplikasi online, atau langsung ke tokonya.
Kuehany juga menerima pesanan dalam jumlah besar untuk berbagai acara, seperti rapat kantor, seminar, atau ulang tahun. Dengan harga yang bersahabat dan kualitas yang terjamin, Kuehany adalah pilihan tepat untuk kebutuhan makan siang kamu di Jakarta.
Tumblr media
Jasa Pesan Antar Makan Siang Nasi Box Kuehany Jakarta
Yuk, Tunggu Apalagi?
Langsung aja pesan Menu Rice Box dan Rice Bowl di Nasi Box Kuehany Jakarta Timur dan sekitarnya serta nikmati makan siang kenyang dengan harga terjangkau!
Note:
Pemesanan 1 hari sebelum hari H
Rice Box atau Rice Bowl bisa Request (hub Kuehany)
Tambahan Air Mineral gelas Rp.500/cup
Tambahan AQUA Gelas Rp.1.000/cup
Tambahan Teh Kotak Rp.4.000 /box
Apabila butuh informasi tambahan, hubungi Catering Kuehany melalui situs resmi kami:
Whatapps : wa.me/628119877099 
Facebook : facebook.com/kuehany
Instagram : instagram.com/kuehany
Website : kuehany.com
1 note · View note
chakapriambudi · 7 months ago
Text
Tips Memilih Band untuk Acara Halal Bi Halal Kantor yang Meriah
Tips memilih band untuk acara halal bi halal kantor yang meriah
Halal bi halal merupakan tradisi yang sudah menjadi bagian penting dari budaya perayaan di Indonesia, terutama setelah bulan puasa dan Idul Fitri. Acara ini menjadi momen yang tepat bagi karyawan dan manajemen untuk saling bermaaf-maafan, meningkatkan kebersamaan, dan merayakan kesuksesan bersama. Salah satu elemen kunci dalam membuat acara halal bi halal kantor menjadi meriah adalah musik. Di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
futuristicloverfun · 2 years ago
Link
0 notes
arwasimiya · 2 days ago
Text
"mudah-mudahan sukses, ya" 🥺💖🌻
kemarin siang menunggu antrian ujian di zoom yang ternyata lama sekali, aku batalkan. beranjak menuju mayapada untuk fisioterapi. sebelum hujan turun seperti selasa lalu.
perjalanan dengan gocar sambil membuka buku menyiapkan ujian esok hari. tapi entah, pikiran melayang tak tentu arah demi mengurai ruwetnya yang sudah parah.
sampai mayapada, ambil antrian lalu menunggu panggilan. seperti biasa. hanya seperti biasa. di tengah menanti panggilan, aku turun ke musala basement untuk salat asar. ternyata semudah itu meluangkan waktu. kembali lagi berteman dengan kursi tunggu yang tak biasanya penuh seperti ini.
C109. akhirnya sampai juga di nomorku. yah, tapi betapa kita hanyalah manusia. setelah semua usaha, tetap bukan kita penentunya. padahal sudah berangkat lebih awal, padahal sudah bawa buku karena besok ujian, padahal sudah pesan gocar demi berangkat lebih nyaman. dan padahal-padahal lainnya seolah kita berhak mengungkap semua kemarahan tak merunduk pada iman.
iman ke-6. iman kepada qadha dan qadar.
tidak bisa mendaftar karena bpjs-nya nonaktif. loh? bukannya aku sudah mengurus? umurku bertambah awal bulan lalu bukan awal bulan ini, tapi bulan lalu pun tak bermasalah? aku tau. ini bukan lagi hal yang bisa diusahakan. untuk tetap fisioterapi hari ini.
aku tak mau merasa lebih sia-sia sudah sampai di sini. saat dikatakan tak bisa mendaftar, saat menjelaskan dengan perlahan, air mataku masih tertahan. aku sudah biasa. kuulang dalam hati, aku sudah terbiasa. tak apa, wa.
duduk sebentar di depan taman untuk melepaskan perasaan. kenapa harus kualami lagi? memutuskan segera menuju musala basement tower A untuk menjaga air mata ini turun menghadap Dia.
sampai musala aku hanya entahlah berusaha sebaiknya. mau menangis sedu ternyata tak bisa. seperti sudah mati rasa. sudah biasa. akhirnya membuka buku saja, berusaha memusatkan pikiran padanya.
di depanku ada dua orang ibu selesai slaat dan sedang melipat mukena. salah satunya menengok padaku, tersenyum dan bertanya, "sekolah, ya? kuliah?"
"iyaa, bu" "dokter?" "eh? bukan, bu, hehe" sedikit kaget ya buka buku tulisan arab semua dikira kuliah kedokteran hiks. tapi aku ingin, bu. setelah semua ini aku punya ingin menjadi dokter. atau ya seperti itu lah.
berselang beberapa waktu beliau dan temannya hendak pulang. sambil tersenyum dan lembut menepuk pundakku beliau lewat dan berkata,
"mudah-mudahan sukses, ya" 🥺💖🌻
buuu, cerita seindah apa yang Allah tuliskan untukku? terima kasih sudah mendoakanku. aku melihat nyala seorang ibu pada sorot matamu. yang selalu dan selalu mengharapkan kesuksesan untuk anakmu. yang terus berbangga atas sedikit pencapaiannya meski orang lain tak pernah tau. bu, mulia sekali menjadi seorang ibu.
aku jadi berpikir, bu. kelak saat aku adalah seorang ibu, akan kudoakan semua anak dengan sebaik-baik doaku. bukan hanya anakku. semua anak-anak yang akan menjadi tonggak peradaban kita, bu.
aku merasakannya, bu. kekuatan doa seorang ibu. tak ada yang bisa mengalahkan rasa itu.
semoga Allah berkahi usiamu, bu. yang setengah hidupnya kau baktikan pada keluargamu. semoga Allah tetapkan surga tertinggi untukmu, bu. setelah semua cinta yang kau limpahkan untuk suami dan anak-anakmu.
( 07.38 // Jakarta, 10 November 2024 ) emang ada orang lagi nginep di kosan temen tapi ditinggal tuan rumah nginep di kosan temennya??
————————————————————
ternyata pusing-pusing terakhiran ini, obatnya hanya menulis?!?!
gawat!! menulis sudah benar-benar menjadi kebutuhan seperti makan, yang berakibat pusing jika kita tinggalkan. menangis tak lebih menenangkan daripada menulis.
ah tapi ini baru satu, masih ada bertumpuk cerita.
tulisan ini sempat mangkrak di draft sejak kamis lalu (7/11), jadi penyebutan hari ini, kemarin, yang merujuk pada waktu memang sedikit kacau karena ditulis di hari-hari yang kacau pula isi kepala :)
3 notes · View notes
pemintalkata · 15 days ago
Text
Susah Move On
"Woy, serius amat, lihat apaan sih?"
Ujar Shira yang baru saja tiba di kantor dan mampir ke kubikel Tania.
Tania yang sedang fokus melihat ponselnya pun langsung buru-buru menyembunyikan apa yang sedang dilihatnya, meski Shira sudah lebih dulu melihatnya.
"Haha, masih stalking si Fikri?"
"Heh, apaan sih. Orang ini gak sengaja lewat kok story-nya."
"Udahlah, unfollow aja kenapa sih? Kenapa harus maksa masih follow segala."
"Ya kan kita gak kenapa-kenapa. Kenapa harus di-unfollow?"
"Kalau gak kenapa-kenapa, gak perlu putus dong." Shira meledek Tania sambil berlalu ke kubikelnya.
Tania hanya bisa bersungut-sungut tanpa bisa membalas ucapan Shira.
Story Fikri memang tidak sengaja mampir terlihat oleh Tania. Tapi story yang seringnya tidak sengaja itu juga selalu berhasi membuat hatinya panas. Sudah 5 tahun tapi masih aneh rasanya melihat mantan kekasihnya itu rajin posting dengan kekasih barunya.
Setidaknya kalau lihat story Fikri itu pas mau menjelang pulang kek. Pikir Tania yang tahu bahwa ia akan tidak fokus seharian ini.
Benar saja. Pikirannya kacau selama bekerja. Ia tidak fokus sama sekali.
"Cari yang seger-segee yuk." Ajak Shira saat jam makan siang tiba.
Tania memutar bola matanya dan memberikan jawaban iya dengan mantap ke Shira.
"Haha, gak fokus kan lu. Makanya penyakit jangan dicari."
"Apaan sih."
Mereka memilih kedai es campur dan bakso untuk makan siang kali ini.
"Gue tuh bingung ya. Gue sama Fikri tuh kan udah putus 5 tahun yang lalu. Gue juga sempet ada pacar lagi. Tapi kenapa ya lihat dia sama si Indira Indira ini gue panas banget."
"Haha jelas lah lu cemburu."
"Masa sih, Shi?"
"Terus apaan?"
"Gue cuma setahun sama dia, emang bisa senempel itu?"
"Jangankan setahun, yang seminggu bahkan sehari kalau emang klop juga rasanya bisa nempel sampe berabad-abad."
"Asli deh, bingung gue. Mana kalau udah lihat story tuh orang, mood gue langsung anjlok lagi."
"Makanya unfollow neng. Atau minimal lu hide lah kalo emang lu takut gak dianggap dewasa dengan unfollow doi."
"Gitu ya?"
"Iya lah. Dia tuh ngeliat story lu juga udah flat aja. Atau bahkan udah gak ngeliat?" Ucap Shira meledek Tania.
"Ih lu ya. Tapi gue gak pernah lihat viewers insta story gue juga sih, jadi gak tau deh dia liat atau gak."
"Kata gue sih move on deh, Ta. Udah cukup lu nyiksa diri kayak begini."
"Move on? Gimana caranya? Gue punya pacar baru aja gak jamin bisa move on, Shi."
"Ya jangan gitu lah caranya. Lu sibukin diri lu, cari apa yang lu suka, biar lupa."
"Gue kurang sibuk apa coba? Kerja ampe matahari kagak keliatan. Tiap weekend join komunitas sama kelas baking. Kurang apalagi?"
Shira berpikir sebentar, "Iya juga sih ya. Lu sibuk banget lagi."
Tania diam sejenak lalu bicara, "Kalau ingat keburukannya boleh?" Tanyanya ragu kepada Shira.
"Boleh, tapi emang ada?"
"Enggak sih."
Shira tertawa terbahak hingga pengunjung lain memerhatikan mereka.
"Lah terus gimana atuh kalau gak ada?" Shira menyeruput es campurnya sejenak lalu berdehem.
"Ehm, emang yakin gak ada?"
Tania berpikir sebentar, "Ya jahatnya dia itu cuma mutusin gue tiba-tiba di stasiun Jogja sebelum gue balik ke Jakarta sih."
Shira terdiam. Ia berusaha mencari kalomat yang pas agar tidak melukai hati Tania. Namun belum sempat keluar satu kata, Tania sudah lebih dulu bicara.
"Sampai sekarang bahkan gue gak tau pasti kenapa kita putus. Gila gak sih?"
"Atau ya udah gak sih, mungkin waktu aja gitu?" Tanya Shira dengan ragu.
"Sampai kapan? Udah lima tahun Shi." Suara Tania terdengar lemah.
Ia merasa putus asa. Sedangkan bakso dan es campurnya sama sekali belum tersentuh.
5 notes · View notes
ambuschool · 28 days ago
Text
What i love about rising kids in Melb
Tadi malam jam 10an gitu masih main sama Hannah soalnya aku masih nyiapin makan buat mas mogi yang shift jam 2 pagi. Terus aku ngeliat Hannah dan Alhamdulillaah banget udh much much better rasanya raising kids berdua aja tanpa co-parenting sama siapapun. Terus aku mencoba merefleksikan kenapa parenting disini lebih gak struggle
1. Tidak terburu-buru kuliah dan kerja
Pagi tuh aku gak perlu bangun yang pagi banget dan menyiapkan semuanya dgn terburu-buru. Sebagai orang yang bukan morning person, bangun pagi tuh struggle banget buatku. Kebetulan di dua semester ini gak ada kelas yang pagi banget kaya waktu di UI jam 8an gitu. Paling pagi tuh jam 10.30. Jadi pagiku cukup santai, abis subuh masih bisa masak dengan tenang sambil nyiapin anak yang kadang susah kan disuruh berangkat sekolah. Mas mogi pun kerja masuknya either jam 10 atau jam 12 siang atau bahkan jam 2 pagi sekalian 😂
2. Tidak diburu-buru sekolah
Kalau tadi tidak terburu-buru waktunya di sisi aku yg kuliah, di sisi Hannah yang childcare juga sebenernya bebas mau masuk jam berapa aja. Jadi gak ada kata “terlambat”, pun kalau nanti (aamiin) Allah kasih kesempatan lagi buat Hannah sekolah primary school disini, anak-anak sekolah tuh masuknya jam 9 pagi, nggak gila kaya di jakarta jam 6.30 atau di NTT waktu itu jam 5 pagi 😭😭👊
3. Tidak co-parenting juga ternyata ada baiknya.
Anak kita beneran kita yang shape. Kaya misalkan nilai benar salah. Terus bahkan respon terhadap perilaku anak, bisa kita atur berdua. Mas mogi menegur aku kl lg gak mindful, atau sebaliknya.
Ya walaupun sebenernya sepertiga hari Hannah dihabiskan di childcare, Alhamdulillah childcare nya kan mengajarkan hal yang baik, dan disini kan kalau mau jd guru childcare harus ikut sertifikasi yang panjang, di assess sm pemerintah apakah eligible untuk working with children jd most likely aman. Walau PR banget masalah keimanan dan ketauhidan anak
4. Fasilitas yang ramah anak
Park untuk anak lari-lari atau cuman buat nafas aja, ada dimana-mana. Belum lagi playground yang ada hampir di setiap jalan. Jadi ortu tuh nggak bingung harus bawa anak kemana.
Ohiya mengenai ini aku pernah ngobrol sama org ATR/BPN kenapa di Indonesia gak banyak park/playground, ternyata cara berpikir org2 pemerintah kaya businessman banget “Untungnya apa buat pemerintah bikin taman atau playground?” Buset. Ya keuntungan tangible lah, kesehatan mental, anak2 yang belajar risky play dari playground yang dibikin bener. Katanya banyak pemda yg juga bingung apakah taman atau playground ini ditarikin retribusi aja biar ada balik modal Ke pemda? Ucetttt ngeri amatt, pantes pasir dikeruk, hutan dibabat, pikirannya duit mulu!
5. Tentu tentang Melbourne atau daerah Australia mayoritas yang ramah pejalan kaki juga menjadi alasan.
Bawa stroller/pram gak susah, gak harus punya mobil pribadi kalau mau kemana-mana sama anak. Misalkan aku pulang dari childcare Hannah ke rumah, biasanya harus jalan sekilo dari turun tram. Biasanya aku dorong pram aja karena jalannya lurus mulus tanpa rintangan.
6. Kegiatan untuk anak disubsidi negara
Udah sebulan ini Hannah ikut les berenang di Brunswick Baths (kolam renang umum deket rumah). Keputusan ikut les renang ini juga atas obrolan sm temenku yang masa kecilnya pernah di Oz dan US, bahwa salah satu kenangan masa kecil yang paling nempel saat dia di luar negeri adalah mengenai skill! Ditambah harganya yang lumayan affordable dan dapet subsidi dari pemerintah membuat kita semakin kuat untuk lesin Hannah.
Bukan cuman itu, kegiatan di Library atau Community centre buat anak itu BUANYAK BANGET. Tapi aku sendiri emang belum pernah ikut karena anakku full time di childcare, tapi untuk temen-temen yang anaknya tidak childcare ini life saving banget!
—-
Ya walaupun baru ngerasa enjoy bgt rising kids tanpa bantuan siapapun di 2 bulanan ini (astaga adpatasinya 8 bulan 😂) Alhamdulillah Allah berikan kemudahan. Kehadiran childcare membantu banget sihhh, jadi aku ktm anak ya cuman jam 18.00 -22.00 terus tidur, bangun jam 08.00 -10.00.
Buat temen2 yang udh punya anak dan mau kuliah di OZ pertimbangkanlah Australia Awards Scholarship!
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 7 months ago
Text
Mudik 2024 berakhir~
Hari minggu kami pulang, start dari singaparna lembur kami. Sodara2 kamipun pada balik lg ke kota masing2. Ada yg ke cileungsi, Jakarta, tangerang, ciamis, pangandaran, cimahi dan bandung. Ada yg pulang sabtu ada yg minggu, lembur jadi sepi lagi huhu sedih yaa :(
Wlpn kita terus memantau arus mudik dan parno kalo macet, krn kita udah sering ngalamin macet parah dari kecil cuma ke tasik doang saking parahnya bisa sampe berbelas jam. Jgnkan belasan jam skitar 7-8 jam aja kita dah gakuaaat huft, normalnya mah kan cuma 3-4 jam doang. Kita pulang nunggu hasil panen dulu yg makan wkt mayan tiap plg ke lembur selalu dpt beras sekarung gede nanti diparoin jg buatku utk bekal di rumah haha alhamdulillah. Baru beres skitar jam 10an lalu pamit dan gassss. Seperti biasa mamah (uwaku yg ke 4) kalo kami tinggal pst nangis, padahal bbrp hari ini selalu kami repotkan krn kami tinggal disana wlpn ttp sih ada bala bantuan (hire art freelance) tp kan mamah pst cape, sehat2 ah mamahkuu!
See you soon, kampung halamanku~ semoga aku kesana ngga setaun sekali bgt kaya tahun kemarin yaa huhu. Bismillah off to bandung, back to reality huft
Tumblr media
Mudik dan lebaran itu sesuatu yg melelahkan tp hati kami menjadi penuh ya Allah alhamdulillah. Dari mulai hari pertama lebaran gapernah ngarenghap atau istirahat proper, hanya malam aja baru bisa rebahan sisanya siang hari selalu sibuk kemana2. Dan selalu beberengkes karena kita tidur nomaden, ngga ada kesempatan nyuci baju pula jadi super banyak nih cucian huhu. Baru kerasa jg badan rontok gini, kepala puyeng juga, mana no exercise dari hari senin lalu hehe isokeee~
Kerjaan kami beberengkes sama packing dan unpacking, gitu aja terus. Dari 2 minggu lalu pas packing ke rumah ortu selalu ngedumel ke suami juga diselipis sama helaan nafas lelah berupa keluhan gt, jadi bawaannya maramara mulu saking malesnya packing. Packing adalah sesuatu hal yg ku tidak suka ya Allah mikirin bebawaan bukan buat sendiri doang, suami dan anak jg. Gakebayang sih punya anak lebih dari 1 itu gmn kalo travelling huhu. Belom lg kudu beberes rumah ditinggal mudik, haaaa dah sibuk 2 mingguan ini. Sibuk dan happy menjadi 1, pengeluaran rumah tangga jg ngga sedikit tp alhamdulillah pemasukannya jg cukup lah utk ina inu sampe balik lg mudik dan nunggu gajian nanti, plus udah bayar SPP jg yaak fiuh~ wlpn sekolah bulan ini cm seminggu tp ttp yak SPP full wkwk. Ah sudahlah jgn dipikirin itu wang wang yg keluar nanti ngenes sendiri. Semoga semakin banyak lg rejekinya yaa ya Allah yg berkah tentunya.
Lanjut cerita mudik, ternyata kami terjebak macet jg pas lepas salawu menuju cilawu (baso mang ono mana nih yg viral wkwk), tp ngga stuck ttp jalan sampe garut kota lancar lg menuju leles dan kadungora agak diputerin rutenya sama pak polisi ngikutin sign aja, baru deh kebagian one way sampe nagreg alhamdulillah panjang kan. Ke rest area dulu di mesjid nagreg skalian solat dzuhur udah telat itu jam 14, mayan kena macet dah 4 jam belom nyampe rumah ituteeh.
Tumblr media Tumblr media
Perjalanan mulai lagi dan mayan ada antrian jg cicalengka-rancaekek plus di cileunyi-cinunuk, udah dkt jg kena macet weeeh haaaa..
Alhamdulillah nyampe rumah lsg muterin mesin cuci gatahan liat tumpukan cucian. Welcome home! Pulang mudik sehat2 semua yaa. Yang kerja hari selasa semangaaatt mengais rejeki lg, jgn ngahuleng pasca liburan lama wkwk, biasanya suka ada syndrome pasca liburan..
Kalo aku dan nemo masih nyantai nih masuknya mingdep, kita lanjut santai dulu kita nem di uber haha. Oiya jgn lupa exercise dong hey gpp di treadmill aja yuuu kemon~
4 notes · View notes
abidahsy · 5 months ago
Text
Bukan Hukuman Melainkan Rasa Sayang
Saat kecil dulu, pernahkah kamu diberitahu bahwa jika orang tuamu memarahimu, itu tandanya mereka menyayangimu? Atau kalimat lain yang serupa dengan itu. Saat kecil dulu, aku tidak mampu memahami maknanya. Bagaimana bisa seseorang yang sayang pada seseorang lainnya bisa tega memarahi/menyakiti perasaan seseorang yang disayanginya? Lebih sederhananya lagi, bagaimana bisa ekspresi rasa sayang ditunjukkan dengan cara marah?
Sekarang, pelan-pelan aku bisa memahaminya.
Semuanya bermula dari proses mencari yang ke-12 yang tidak kunjung usai. Tapi kali ini, aku memilih untuk berhenti sementara, beristirahat. Baru beberapa hari berlalu, tepatnya saat aku, ibuk, adik-adik, dan sepupuku jalan-jalan di Pekan Raya Jakarta (PRJ), aku menemukan suatu hikmah baru tentang alasan mengapa Allah masih saja bilang 'belum' dalam proses pencarian ini.
PRJ hari itu sangat ramai, mungkin bisa kubilang ini adalah PRJ teramai yang pernah aku datangi. Bisa jadi karena momennya bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Sejak siang, kami sudah cukup lelah berpanas-panasan mengantri di pintu masuk, ditambah makan siang yang kurang memadai karena agenda pertama langsung lompat ke belanja sepatu untuk acara wisuda adik bungsuku. Setelah keliling kesana kemari, sampai waktunya solat maghrib dan kemudian isya, barulah kami memutuskan untuk makan malam.
Lelah, lapar, dan masih kepikiran agenda-agenda lain yang belum terpenuhi. Sebagai anak tertua, aku merasa punya kewajiban untuk mengurus makan malam. Meskipun bisa-bisa saja aku minta tolong, tapi rasanya lebih cepat jika aku kerjakan sendiri.
Memesan makanan dan mendapatkan tempat di tengah keramaian seperti itu tentu tidak mudah, terutama kami bersembilan. Selain itu, banyak makanan yang ternyata sudah habis, makin pusing aku dibuatnya. Akhirnya, aku memutuskan untuk berbagi masalah, tapi dengan cara yang tidak dewasa karena aku juga berbagi emosi, aku ngambek.
Mungkin karena lapar, aku berubah menjadi sosok yang berbeda.
Setelah makan, ibuk memastikan apakah kami bisa lanjut ke agenda berikutnya atau masih mau beli makan lagi. Dengan enteng aku bilang masih mau beli makan lagi. Sebenarnya bukan karena masih lapar seperti tadi, tapi sekadar keinginan untuk jajan sebagai pelampiasan rasa kesal. Aku juga mencoba menyampaikan apa yang aku rasakan, "Tahu gak kenapa (tadi) aku kesal? Soalnya aku lapar, capek, tapi harus mengurus semuanya sendirian. Gak ada yang bantuin. Aku juga mau dong dilayani (dibantu)." sambil berkaca-kaca aku ungkapkan rasa kesal yang masih tersisa.
Adik-adik, dan ketiga sepupuku hanya terdiam. Ibukku memandangiku dengan tatapan iba namun tersenyum kecil, bahkan setengah tertawa. Tidak berkomentar apapun dan hanya menerima luapan emosiku.
Ada satu hal yang mengganjal, mengapa ibuk malah tersenyum di saat aku kesal begitu? Aku pun memikirkan ulang kata-kataku.
Dilayani dan dibantu adalah hal yang saat kecil dulu bisa kuperoleh dengan mudah tanpa perlu kuminta, tidak dengan sekarang. Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir aku hanya perlu diam dan duduk manis tanpa harus memikirkan apapun dalam hidup.
Mungkin lelahku bukan sebatas hari itu saja, tapi akumulasi dari lelah sekian tahun karena selalu berusaha tegar dan mandiri sebagai anak tertua di rumah. Lelah yang muncul karena rasa rindu dan iri karena tidak bisa memilikinya lagi.
Tapi melihat ibuk tersenyum kecil, membuatku benar-benar memikirkan ulang kata-kataku dan mencoba berempati.
Rasa lelah yang kurasakan hanyalah akumulasi beberapa tahun dalam hidup. Lantas, bagaimana dengan ibuk? Apa yang ibuk rasakan sebagai orang yang ada di posisiku selama lebih dari tiga puluh tahun? Kapan terakhir kali ibuk tidak harus sibuk berpikir dan hanya perlu duduk manis dilayani seperti layaknya anak kecil? Jauh, sudah jauh sekali. Apalagi, anak-anaknya ada enam orang, setiap hari meski lelah dan lapar ibuk terus bergerak untuk menyiapkan segala kebutuhan anak-anaknya.
Menjadi sosok yang senantiasa melayani tanpa pamrih adalah bagian dari proses mendewasa. Itulah esensi dari menjadi seorang istri dan juga ibu. Setidaknya, kesimpulan itu yang bisa kuambil saat mencoba berempati atas respon yang ibuk berikan.
Hingga beberapa agenda malam itu berlalu, aku sempatkan bilang ke ibuk, "Terima kasih ya, Buk, sudah membantu dan melayaniku selama dua puluh sembilan tahun aku hidup, pasti ibuk lelah (jauh lebih lelah dari lelah yang pernah aku rasakan)," kataku sambil memegang lengan ibuk. Setengah malu menggelayuti perasaanku karena aku sadar bahwa apa yang aku lalui belum ada apa-apanya dibandingkan ibuk. Setengahnya lagi merasa bersyukur karena dikaruniai orang tua yang sangat sabar.
Lebih jauh lagi, hatiku aku terasa penuh karena ternyata Allah mau memberikanku pemahaman bahwa sebenarnya empat tahun masa pencarianku bukanlah sebuah hukuman melainkan bentuk rasa sayang Yang Maha Penyayang dari semua penyayang. Allah memberikanku karunia berupa waktu untuk memahami diri sendiri dan berempati, memeluk erat kegelisahan yang abstrak, dan mencukupkan rasa haus atas tangki cinta yang belum penuh. Atau mungkin sebaliknya, menyesuaikan ukuran tangki cinta agar seberapapun cinta yang diterima, aku akan selalu merasa cukup.
Aku tidak bisa membayangkan akan seperti apa rumah tanggaku jika aku memaksa Allah memberikannya padahal aku belum cukup mengenal dan memahami bahwa pernikahan itu adalah melayani tanpa pamrih seumur hidup. Bukan ngambek, marah-marah, atau drama yang tidak perlu.
Allah memang Maha Penyayang telah memberikanku waktu untuk memahami hal itu saat masih sendiri. Pun, jika memang empat tahun masa pencarian ini adalah bentuk hukuman dari Allah, aku percaya bahwa Allah menghukumku karena rasa sayang. Allah mau membersihkanku terlebih dahulu dan membentukku menjadi sosok dengan versi iman serta perangai yang paling baik saat aku menjalani ibadah senilai separuh agama kelak.
Alhamdulillaah ala kulli haal, terima kasih banyak Allah, Tuhanku satu-satunya.
3 notes · View notes
dooddlehen · 1 year ago
Text
Money, Pain & Love Chapter 2
Cast:
Lee Jeno - Jonathan Atmadja
Na Jaemin - James Hartono
Karina - Jane Widjaja
Winter - Michelle Salim
Additional Cast:
Minji - Maureen Atmadja (Adik Jonathan)
Lee Donghae - Daniel Atmadja (Papa Jonathan)
Tiffany - Tiffany Atmadja (Mama Jonathan)
Nam Gong Min - Gerald Hartono (Papa James)
Baekhyun - Bryan Salim (Papa Michelle)
Taeyeon - Tiana Salim (Mama Michelle)
Kim Seo Jin - Serena Widjaja (Mama Jane)
Tumblr media
Setiap minggu, keluarga-keluarga konglomerat dan bangsawan di Jakarta mengadakan pertemuan makan malam yang tak terlupakan. Kali ini, keluarga Jonathan, James, Jane, dan Michelle turut hadir seperti biasa. Acara makan malam tersebut selalu diselenggarakan di hotel-hotel mewah seperti Ritz Carlton, Grand Hyatt, dan Fairmont, menambah suasana kemewahan dan elegan. Tema makan malam kali ini adalah untuk menyambut keluarga baru yang baru saja pindah dari Makassar ke Jakarta. Mereka memiliki bisnis yang bergerak di sektor batu bara di bawah naungan perusahaan keluarga Jonathan. Kenaikan pangkat kepala keluarga, atau ayah dari keluarga tersebut, menjadi Country Sales Manager telah meningkatkan kekayaan mereka secara signifikan. Salah satu anak dari keluarga tersebut, Kevin, ternyata juga bersekolah di British Academy Jakarta dan merupakan adik kelas dari Jonathan dan James. Menariknya, Kevin berada dalam satu kelas yang sama dengan Michelle, menambah suasana keakraban dalam lingkaran sosial mereka.
Kevin: (sambil mendekati Michelle) Eh, hai Michelle! Ternyata kamu juga datang ke sini.
Michelle: (senyum tanpa menjawab)
Tumblr media
James: (dari kejauhan, dengan muka kesal) okb sialan berani banget dia deket deket Michelle (minum wine)
Jonathan: (dengan mulut penuh makanan) jauhh James, lu lebih ganteng.
James: (melihat muka Jonathan sambil senyum sarkas) diem Jon mending lu lanjut makan.
Jonathan: ok
James: dih
Ibu Kevin: (datang mendekati keluarga Michelle sambil bersalaman) Halo, Pak Bryan dan Ibu Tiana! Senang sekali bisa bertemu dengan kalian. Ini anaknya, Michelle, ya? Cantik banget ya anak nya bu. (menghadap ke arah Michelle) Hai, Michelle, kamu satu kelas dengan Kevin, kan?
Tumblr media
Tina: (menatap Michelle) Oh iya?
Kevin: (cepat-cepat menjawab) Iya, kami juga punya proyek Biologi bareng, loh! Michelle, nanti kamu bisa datang ke rumahku juga. Aku baru pindah ke daerah PIK, tahu kan?
James: (mendekati mereka dengan kesal) Chelle.
Tumblr media
Michelle: (hampir menjawab, tetapi terpotong oleh James)
Tiana: (melihat James dan tersenyum) Oh, James, di mana Mama kamu?
James: (tanpa melepaskan pandangannya dari Michelle) Mama ada di sana, Tante.
Tiana: Ini James bu, anak nya Gerald Hartono. Pacar Michelle.
Mama Kevin: (melihat James dengan ekspresi tidak senang) Oh? Halo, James.
James: Halo (mengulurkan tangan untuk bersalaman) James Hartono, anak Gerald Hartono pemilik Hartono Hospital Group dengan 50 cabang rumah sakit di seluruh Indonesia. Senang bertemu denganmu tante dan Melvin.
Kevin: (memperbaiki James yang salah menyebut namanya) Kevin!
James: (sambil memegang tangan Michelle) Om Tante, aku pinjem dulu ya Michelle.
Tumblr media
Bryan: (mengangguk) Setiap hari kamu pinjam Michelle, sampai kamu lupa muka anak Om sendiri. (bercanda)
Michelle: (malu) DAD!
James dan Michelle lalu mendatangi meja Jonathan dan Jane sambil berpegangan tangan.
James: Siapa tuh babe? Bangsat banget OKB-nya, sok akrab lagi.
Jonathan, yang tadi lagi makan, langsung nengok ke arah James.
Jonathan: Itu Kevin, anak karyawan bokap gue.
James sama Michelle duduk di kursi meja mereka.
James: Anak karyawan bokap lu? Buang aja tuh bokapnya. Anaknya aibin aja.
Michelle: ( sambil nyentuh tangan James biar dia tenang) James, jangan gitu dong.
Jane yang tadi cuma duduk bengong, liat muka kesel James jadi gemes dan mengejek.
Tumblr media
Jane: Kevin? Kevin yang proyek bareng lo, kan, Chelle? Lucu banget tuh anak. Beliin makan siang juga kemarin.
Jane senyum-senyum ngejek, Jonathan langsung ketawa sambil nyindir James.
Tumblr media
Jonathan: omg! serius babe?
Michelle pukul tangan Jonathan dan ngelirik sinis ke arah Jane.
Michelle: Jane, gausah mulai deh, udah tau kan dia bisa meledak kalo dipanasin.
James: (James lihat ke arah Michelle) Kok kamu belain Kevin sih?
Michelle kebingungan dan gak jawab James.
Jane: (Bercanda dan mengejek Michelle) Iya, Chelle, kenapa lu belain Kevin?
Michelle pegang tangan James buat tenangin dia.
Michelle: Babe, gausah takut, kan kamu tau gue sayang sama kamu
Jane: (senyum dan nambahin) Iya, James, Kevin kan kerja di bawah keluarga Jonathan juga, jadi gausah takut. Kalo dia sok genit dikit, keluarganya bakal tendang dia sendiri. Iya kan, babe?
Jonathan: ( senyum sambil angguk) "Iya, sayang."
James: Pokoknya aku gak suka ya Chelle kamu berdua sama dia, kalo ada project pun ajak aku. Mau ke rumah dia kek ke mana kek pokoknya I have to be there.
Michelle kaget denger kata kata James dan memilih untuk diam dan mengangguk.
Jonathan: udah udah tegang amet bro, masa seorang James Hartono takut sama Kevin? Bocah okb. Malu James sama ukuran rumah lu. Kamar lu aja segeda ruang tamu dia.
Jane: ew? serius babe?
Jonathan: Kan papa aku yang kasih rumah nya.
Kevin yang sedang duduk di kejauhan melihat mereka tertawa sambil menyantap makan malam nya. Lalu pandangan Kevin tertuju kepada Michelle, lalu tangan James yang ada di pundak Michelle. Merangkulnya penuh dengan posesif. Di situ Kevin merasa dia tidak ada apa apa nya di bandingkan mereka.
Sekali lagi, mereka adalah sekelompok anak kolongmerat yang hidup di atas peraturan dan pemerintahan. Meskipun terlihat sombong dan egois, yang terlontar dari mulut mereka adalah fakta. Fakta bahwa mereka tumbuh besar dengan kekayaan melimpah dan merasa bebas melakukan segala hal tanpa ada konsekuensi. Seiring berjalannya waktu, mereka berubah menjadi sekelompok remaja yang dengan mudah menilai dan memutuskan jalan hidup orang lain yang berada di bawah mereka. Bagi mereka, hal itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar, namun bagi orang-orang yang terkena dampaknya, rasanya seolah-olah mereka tengah berada dalam neraka yang tiada akhir.
#dooddlehen #dooddlehenstory
10 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 1 year ago
Text
Indonesyah
Sudah pulang dan ini adalah hari ke-11 di tanah air!!! WAH. Waktu berlalu dengan sangat cepat yah. Landing di CGK tanggal 6 hari Minggu setelah berhasil tidur 5 jam di leg ke-2 Dubai-Jakarta. Malamnya langsung UNPACK dan REPACK karena besok paginya ke Bandung naik Argo Parahyangan 09.30 am… Malem tidur mayan sih dari jam 11 sampe jam 4 pagi. Kebangun jam 4 pagi baca Miiko dan nyusun photocard. Di Gambir jajan hokben buat sarapan di kereta, ngobrol sama Abi, terus tidur enak banget. Sampai Bandung langsung dipesenin gojek ke Novotel sama Abi karena ku GAPUNYA GOPAY. Akhirnya tapi sorenya diisiin gopay sama Mita sih. Terus di Novotel masuk kamar, makan siang, janjian sama Iqbalpaz di Eiger yang cuma perlu nyeberang dari Novotel. Ngobrol ngalor ngidul juga. Malam makan di Seroja sama Abi, makan Pavlova-nya yang enak banget HUHU.
Malem tidur jam 10 terus kebangun ternyata baru jam 1!!! Terus gabisa tidur lagi sampe Subuh. Tidur jam 05.30, bangun jam 09.30 nelp resepsionis nanya breakfast sampe jam berapa ternyata jam 10 terus langsung lari ke bawah. Eh balik lagi ke kamar ngaso, jam 11 ditelp resepsionis dikasihtau checkout jam 12 ternyata ku harus checkout dan pindah ke Aryaduta. Yaudah packing lah. Terus drop koper di Aryaduta dan maksi di Two Hands Full. Kangen banget chicken wafflenya!!! Lanjut ke Savoy Homann buat meeting FWE sama Iqbal dan Hana, eh terus paling random ketemu.Pak Idwan di lobi Savoy Homan -__-. Bapaknya diajak sama temannya untuk datang pembukaan ceunah, literally ke Bandung Cuma buat opening doang. Sama-sama kaget aja sih, saya kaget, Bapaknya juga kaget.
Opening mayan krik-krik, ku literally scrolling twt doang karena tidak relate aja dengan semua hal seremonial kosmetik ini. Acaranya dibuka Mas Menteri Nadiem dan Pak RK kebanggan kita. Balik langsung ke Aryaduta buat check in dan langsung ke Gedung Sate?? Di Gd. Sate konsepnya gala dinner gitu terus w kehujanan?? Untung aa’ gojeknya pinter jadi w di-drop di masjid dan tidak terlalu basah. Beres dari gala dinner ketemu Aji dan ditemani Aji jajan bola ubi gardujati sangat enak senang. Malam pertama di Aryaduta tidur sendiri dan lagi-lagi mengalami kesulitan tidur, tapi gara-gara akumulasi kurang tidur di hari sebelumnya, tidur lumayan 6 jam kayanya (dari jam 2.30 sampai 8.30). Bangun-bangun lumayan panik karena WRT MULAI JAM 9!! Dan kemarennya teh Pak Samsul nelpon bilang “Asri kamu jadi Koordinator WRT yah” Terus w iya-in. Terus rada tidak lucu w jam 8.30 literally baru melek. Tapi yaudah YOLO saja saya mah, lanjut mandi dan ke resto buat sarapan. Di saat yang bersamaan Abi ngechat ngajak makan sate jando (palm face). Bintang juga nanya lagi di mana. Yaudah melihat dari grup wa akademik gaada nyariin w juga apa gimana jadi w assume everything went smoothly without me needing to be there. Ku berujung sarapan dan nungguin Bintang dan ngobrol dan ngeplan hari itu kita pakai untuk brainstorming prep OSN di Bogor 28 Agustus nanti (karena literally ke Bandung Cuma buat opening doang. Sama-sama kaget aja sih, saya kaget, Bapaknya juga kaget.
Siang makan cumi sambil discuss bisa ngeluarin soal FWT apa di Bogor terus selesai diskusi kembali ke hotel untuk istirahat dan tidur. Ku jam 7.30nya ada briefing FWE iGeo di Savoy jadi habis makan malam langsung ke sana dengan Pak Djati. Di acara briefing ini ku lumayan malu merasakan secondhand embarrassment akibat kelakuan salah satu asisten HUHU. Emang tapi masih bocil aja sih mahasiswa yang baru tingkat 2 gitu lho jadi ya memang banyak tingkah saja, bukan salah dia.
Selesai briefing makan sama Bintang ke mana ya lupa. Oh makan wedang ronde dan lalu lanjut makan bubur. Balik hotel langsung bobo.
Hari berikutnya tes FWE juga everything went smoothly sepertinya. Ku pagi sampai siang bikin paparan aja diminta tolong Pak Samsul (yang ujung-ujungnya TIDAK DIPAPARKAN!!!), terus sore ke Tahura nemenin markers buat ngeliat jawaban dari soal FWE karena semua dibuat oleh local team yaitu Iqbal Maska dan Ipam… Seru sih, tapi capek aja. Literally baru sampai hotel lagi jam 6 sore magrib, dan jalannya lumayan pegel juga, tapi ga kerasa karena sambil mendengar keluhan-keluhan teman-teman yang sangat full intrik ini.
Malem nyari makan sama Bintang jajan di Imah Babaturan dan Mie Tasik.
Besoknya agendanya adalah ekskursi ke Tangkuban Parahu tapi w mayan malas jadi berujung bantuin warga buat prep MMT nempelin stiker nomor di meja. Pas lagi enak-enak makan siang di Saraga tiba-tiba ditelpon buat ke hotel karena salah satu marker hilang (cry). Akhirnya spent the rest of my day marking 1 soal bahas vegetative vs structural method untuk nurunin runoff coefficient di Bukit Pakar. Malemnya kecapean dan ga kemana-mana aka langsung tidorrr.
Besoknya udah ga ada yang dikerjain lagi karena literally tinggal pelaksanaan MMT aja terus berujung pagi ke Bu Tatang lalu siang nyalon. Ku juga sempat ke Gerai Indosat mengurus SIM card yang mati ini, Alhamdulillah tapi semua selesai. Malamnya ke Sabuga karena ada cultural night. Sangat senang bertemu dengan banyak orang.
Udah deh, besoknya di hari Minggu, ku sarapan kemudian jalan-jalan mengelilingi hotel melihat kolam renang dan lapangan tenis dan kemudian mandi dan packing dan langsung cus ke stasiun bandung. Jam 14.10 sampai di Gambir, langsung naik bluebird ke Seribu Rasa Menteng dan kemudian catch up dengan warga sampai magrib. Sampai rumah pas jam 7.30an sepertinya. ETRUS si HP teh ketinggalan di taksi aneh banget. Jadi mengurus HP dulu tuh sampe jam 9.30-an. Baru deh bisa tidur dan istirahat.
Senin ngapain ya. Bangun siang yang jelas. OH. Terus ya dilanjut tidur aja sih seharian. Literally tidur doang. Baru keluar rumah habis magrib karena janjian makan padang sama Iqbal di Padang Merdeka Cipete jam 7 malam. KU BERHASIL MAKAN GULAI OTAK HUHU TERHARU BANGET. Di tengah ngobrol Iqbal harus ngajar IELTS jadi rada sebentar ngobrolnya tapi gapapa ku sudah senang sekali bisa bertemu dan makan enak.
Selasa ku mulai dengan sarapan dan ngobrol dengan mama di meja makan lalu ke BNI Transmigrasi awalnya niatnya teh mau reset PIN ATM, unblock mobile banking, terus ternyata SEMUA bisa kulakukan sendiri tanpa bertemu CS. Akhirnya tapi yaudah ngeprint buku tabungan aja karena sudah jauh-jauh datang (nggak jauh sih sebetulnya). Ku juga berhasil ngobrol dengan Nerissa over STM (Es Teh Manis) sebelum ku ke Kemang Honu ketemu Abi. Habis makansiang lanjut ke Masterpiece Kemang untuk bernyanyi 2 jam. TMT-nya Stray Kids (nowplaying) ternyata cuma enak didengar saja tapi sangat sulit untuk dinyanyikan ya… Terus dilanjut jajan Mixue (ku belum pernah), sama jalan-jalan liat ke GS supermarket berujung ku beli soy milk. Abis solat magrib lanjut makan Pempek sama Iqbal harus ngajar IELTS jadi rada sebentar ngobrolnya tapi gapapa ku sudah senang sekali bisa bertemu dan makan enak.
Hari ini tadi Rabu (sekarang technically udah Kamis sih 00.19 LOL), ke UI DAN GAADA ORANG!!!??? Ketemu Bu Ika ngasih titipan souvenir. Untung tapi udah janjian sama Arip jadi mayan tadi maksi bareng Arip sambil ngalor ngidul bahas negara. Ketemu dosen Mas Iskandar doang, terus yaudah daripada malas sendirian lebih baik ku pulang saja. By 4.30 pm ku sudah jalan ke Pocin untuk mengejar kereta pulang. Udah deh. Awalnya malam ini mau nyelesein usulan WRT buat OSN tapi ternyata capek banget otak, berujung banyak baca doang dan ga nulis apa-apa HUFT. Mana habis mayan irritated lagi sama warga-warga nitip barang ke Oxford buset banyak juga ya. Sebetulnya kalau dihitung individual tidak banyak, tapi ternyata kalau dikali 5 orang ya jadi penuh koper w sama barang mereka semua terus barang w taroh manaaaaaa.
Udah deh tapi sepertinya sekarang itu dulu yang ditulis. Oh iy! Tadi habis makan malam dan isya Hamdalahnya berhasil nyelesein slide buat nanti weekend webinar PPIOxford. At least mayan produktif lah ya.
Ku juga dengan post ini ingin mengucapkan selamat kepada Ainna yang keterima AAS, semoga lancar ke depan semuanyahhh. Dan juga tadi sore dapat kabar Aji InsyaAllah IELTSnya waivernya di-grant. Allah Maha Keren dan Maha Baik emang sih. Bismillah lancar-lancar semua kegiatannya! Ah dan juga selamat ulangtahun ke 78 Indonesia! PRNYA MASIH BANYAK BANGETTTTTT
Kemuning, Pasar Minggu 12510 Indonesia 00:24 17/08/2023
6 notes · View notes
akmalrijalus · 1 year ago
Text
Kegiatan Persami
Tumblr media Tumblr media
PERSAMI SMPN 109 Jakarta: Petualangan Regu Badakhalo teman-teman semuanya, perkenalkan namaku Akmal! Hari ini aku akan menceritakan pengalamanku mengikuti persami di sekolahku, SMPN 109 Jakarta. merupakan sekolah yang dikenal luas.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang persami Regu Badak SMPN 109 Jakarta.
Nama "Badak" dipilih oleh regu kami karena badak merupakan hewan yang kuat, tangguh, dan pantang menyerah, sifat-sifat yang diharapkan dimiliki oleh para anggota Regu Badak.
Regu Badak mengikuti kegiatan-kegiatan persami seperti:
1.Pelatihan KeterampilanSetiap anggota Regu Badak mendapatkan pelatihan pramuka seperti mengunjungi pos pos yang dijaga oleh kakak-kakak pembina dan DKP
2. Kegiatan Sosial
Selain pelatihan, diadakan kegiatan sosial di persami seperti makan siang.
Semangat persami Regu Badak SMPN 109 Jakarta dapat dilihat dalam dedikasi mereka terhadap kegiatan Pramuka dan dalam cara mereka bekerja sama sebagai tim. Mereka selalu siap untuk menghadapi tantangan dan mengatasi rintangan yang mungkin muncul di depan mereka.
Regu Badak SMPN 109 Jakarta adalah contoh yang luar biasa dari semangat Pramuka dan kekompakan tim. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tepat, kita dapat mencapai banyak hal. Semoga regu ini terus berkembang dan menginspirasi generasi Pramuka berikutnya di sekolah ini.
2 notes · View notes
yasmijn · 2 years ago
Text
Ending 2022
Kurang afdol kalau mengakhiri sebuah tahun tanpa sebuah tulisan reflektif untuk merekap apa yang sudah terjadi sepanjang tahun ini. Setelah aku tilik-tilik lagi, mungkin tema besar dari 2022 adalah berpindah dan bertumbuh. Sambil mereka-reka bagaimana cara untuk perlahan-lahan menemukan bentuk dan tempatku. Awal tahun akhirnya aku pindah ke posisi sekarang di kantor -100% lebih sesuai dengan aspirasi dan bikin aku semangat untuk kerja (bumi langit dengan motivasi saat di marketing dulu, maafkan aku kantor n brand).
Di tahun ini juga mulai relokasi ke Jakarta karena udah dapet jatah mess kantor dan WFO 2-3 kali seminggu. Karena ongkos ojol naik terus, ditambah diskon makin minim, dan kepengen aja gitu pergi-pergi naik public transport - jadi aku beli kartu Jaklingko dan mulai naik kombinasi TJ + angkot. Pas pertama kali naik culun banget asli hehe, gatau kan harus nge tap nya gimana, n kapan, dan kalau naik/turun itu apakah harus di bus stop atau gimana. Setelah beberapa kali naik, akhirnya dikonfirm sama penumpang kalau naik itu harus di bus stop tapi kalau turun boleh ‘kiri’ dimana aja. 
Mengalami jadi rakyat jelata yang harus berdesak-desakan di dalam bis/angkot, terjebak kemacetan yang tak masuk di akal, bikin aku merasa bahwa Jakarta memang bukan kota yang tepat untuk berkehidupan. Kerasa banget menua di jalan. Kayak... ada terlalu banyak waktu yang habis untuk berpindah lokasi, padahal mungkin waktu itu bisa dialokasikan untuk aktivitas lain - entah untuk beristirahat, berolahraga, bersosialisasi, belajar, dan juga bermacam opsi lainnya. Mau punya mobil pun menurutku nggak akan menjadi solusi yang baik - gak kebayang deh gimana senewennya nyetir berjam-jam setiap hari, kaki pegel dan entah habis berapa juta untuk beli bensin, bayar parkir, bayar pajak, dan juga semua pengeluaran lainnya. 
Pokoknya Bandung ftw.
Akhir Agustus kemarin Gio cabs ke Belanda untuk S2, jadi ya ini juga proses adaptasi ber-LDR ya sekalian nyicil nyiapin ini-itu buat nikah tahun depan. Untungnya kami sama-sama sibuk sih jadi ya nggak ada konflik yang gimana juga, komunikasi juga alhamdulillah masih aman.
Tahun ini merasa bersyukur karena masih bisa sering ketemu sama teman-teman - baik teman-teman S1 ataupun S2 (meskipun harus menerjang kemacetan dan kepadatan Jakarta yang nauzubillah). Seneng aja karena masih tahu kabar orang-orang secara real time. Semoga masih bisa kujaga dengan baik sampai kapanpun juga. 
Di akhir tahun dapat kabar kurang baik mengenai nenekku, yang belakangan ini memang batuk-batuk terus. Setelah cek ini-itu, kami dikabari bahwa ternyata kankernya balik lagi dan sekarang sudah metastase ke berbagai organ (setelah 7 tahun cancer-free). Waktu itu hari Senin pagi, Mama ngasih tau aku via WA, dan asli sedih banget. Nggak bisa kerja. Akhirnya aku pergi lagi pesen travel untuk kembali lagi ke Bandung jam 2 siang. Di momen-momen buruk seperti ini aku merasa paling bersyukur bahwa aku cuma 3 jam perjalanan darat jauhnya dari orang-orang yang paling berharga untukku. I promise that I will drop everything on my hands to come to them, immediately. Udah gitu kemarin Aki sempet diopname di rumah sakit (kata mama kayanya karena minum Coca Cola :( ), terus Akung juga sama diopname karena sakit kepala dan ternyata tekanan darahnya tinggi sekali. Sekarang sih Aki sama Akung udah keluar rumah sakit, kondisi udah kembali seperti semula, dan Nini juga lagi mulai pengobatan.
Sejak dapet kabar itu, aku jadi sering pulang ke Bandung sih. Nggak cuma Nini aja kan yang harus ditemenin, tapi Mama juga pasti sedih dan khawatir. Sekarang juga om-tante lagi sering nyamperin ke Siliwangi. Yah, aku sih percaya asal tetap optimis dan positif dan menjaga makan dan mengobati diri walaupun tanpa kemo, insyaAllah Nini masih bisa sehat dan masih bisa berumur panjang. Itu aja sih satu hal yang lagi jadi topik utama doaku ke Tuhan.
Hari terakhir 2022 ini isinya gitu aja: bangun jam 9, beres-beres kamar, pergi ke rumah Nini karena mama mau bikin jus dll, terus ke KBP untuk makan Pho dan ke IKEA karena mama mau beli lampu, terus beli jajanan IKEA, abis itu balik lagi ke Siliwangi, terus ke tukang rongsok untuk ngejual 11kg sampah kertas dan kardus packaging yang udah menumpuk di kamarku (dihargain 1500 aja geng per kilo nya), terus balik lagi ke rumah, makan malem bertiga aja sama mama dan bapak. Nge-gofood Hokben dan mesen es merah delima yang legend itu (Dan enak! Padahal w makan 2 kali di Gambir asli gaenak banget tu delimanya rasa tepung).
Segitu aja sih tulisanku tentang 2022 - alhamdulillah bisa menjalani hidup seperti kebanyakan warga ibukota, semakin sadar mengenai apa yang aku mau dan tidak mau (gamau tinggal di Jakarta kecuali jarak rumah-kantor hanya selemparan batu). Banyak pembelajaran: belajar untuk bekerja dan menjadi bagian dari sebuah perusahaan, belajar menjaga hubungan dan komunikasi dengan teman-teman, belajar hidup sendiri, belajar menjaga hubungan jarak jauh, dan juga belajar untuk selalu memprioritaskan keluarga.
Untuk 2023 nggak muluk-muluk sih: aku harap semua rencanaku dilancarkan dan diberikan kemudahan. Dan tentunya semoga selalu bisa menjadi manusia yang lebih baik daripada hari kemarin.
10 notes · View notes
kaccang · 1 year ago
Text
Perjalanan kereta Jakarta-Yogyakarta(YK)-Jakarta yang unik
Jakarta-YK Di perjalanan ini aku ketemu sama serombongan oma-oma dari Makassar yang mau reuni ke Yogyakarta. Kata salah satu oma disitu, mereka alumni Universitas Hasanuddin Makasar angkatan 1979. Kalo dihitung, kira-kira kita selisih 36 angkatan lah wkwkwk
Aku yang pingin sarapan sekalian ngurusin kerjaan di gerbong kantin, diserbu oma-oma yang udah ga kebagian kursi. Aku awalnya duduk di 1 meja untuk empat orang diserbu mereka. Alhasil jadilah mereka bertiga, aku seorang.. hmm lengkap sudah. Ga cuma itu, layaknya rombongan reuni, di kereta yang grujak grujuk dan ada aku yang nyempil mereka tetep foto-foto. Aku yakin sebagian besar dari foto yang mereka ambil pasti blur wkwk.
Sarapan pagi itu, aku memesan menu bakso KAI, menurutku makanan ini cocok untuk AC kereta yang super dingin. Bakso ini wanginya emang semerbak banget, eh ternyata oma-oma jadi pengen juga wkwkwk, yaudah mereka pesan bakso juga. Jadi kita semeja makan bakso semua, bedanya oma-oma minumnya teh panas, sedangkan aku es teh. Setelah makan bakso, mereka keluarin 1 kotak roti yang mereka bawa dari Jakarta dan aku disuruh mengambil beberapa. Setelah kenyang, romobongan tersebut balik ke gerbong mereka dan gerbong kantin sepi seketika.
-------sekian untuk perjalanan Jakarta-Yogyakarta, sekarang cerita perjalanan balik, yaitu Yogyakarta-Jakarta--------
YK-Jakarta Perjalanan kembali ke Jakarta aku duduk sebelahan dengan seorang Ibu yang keliatannya sudah masuk usia gendong cucu. Awalnya si Ibu sibuk sendiri, dan aku menyibukkan diri dengan main HP. Diawali mas-mba KAI yang menawarkan jajanan, disitulah obrolan basa-basi dimulai. Di Jakarta tinggal dimana, ke Jogja ngapain, dulu kuliah dimana blablabla. Dari situ obrolan mengalir, Ibu ini cerita tentang tujuan dia ke Jakarta dan blablabla, aku menangkap banyak nama yang familiar dan akhirnya obrolan ini menjadi semakin menarik.
Katanya, si Ibu mau ke Jakarta untuk bertemu dengan beberapa orang (tokoh besar) untuk mengurus sejumlah bidang tanah, dia ceritakan kronologisnya secara detail dan aku menyimak. Dia sampaikan juga betapa sulitnya mengurus sengketa tanah di Indonesia karena sistem birokrasi dan birokrat yang lemah akan godaan duit wkwk. Dari sela-sela obrolan ini aku ngebatin "ibu ini siapa ya? kenapa getol banget bantuin orang-orang di usia dia saat ini? apa mungkin ibu ini LSM?"
Kenyang ngobrolin serba-serbi tanah, pengalaman pembebasan tanah, sengketa tanah, mafia tanah, dan sebagainya, Ibu itu ke toilet dan aku ketiduran. Setengah jam setelahnya aku terbangun, entah gimana awalnya, obrolan sama Ibu ini dimulai lagi, tapi topiknya ganti.
Kali ini si Ibu nanya "kamu tertarik sama bangunan cagar budaya ga?" aku menyambutnya dengan semangat, Ibu tersebut lalu menjelaskan pengalaman dia yang luar biasa tentang perjuangannya melestarikan cagar budaya di Indonesia. Dia terlibat di beberapa lembaga pelestarian, bekerja sama dengan lembaga asing, memberi masukan terkait kebijakan bangunan cagar budaya, berbagi pengalaman menyelamatkan warisan cagar budaya, memelihara museum-museum di Jakarta dan sebagainya. Aku si paling excited ini senang banget dengar cerita-cerita si ibu. Banyak sekali pertanyaanku terjawab dari obrolan ini wkwkwk. Aku juga nunjukin beberapa akun instagram yang sering share foto "Dulu dan Kini" bangunan peninggalan Belanda di Indonesia. Eh si Ibu jadi kilas balik pas liat bangunan Blok M versi jadul, katanya dulu masa SMA dia banyak main disekitar situ wkwkwk.
Obrolan dari agak siang ke sore itu dipenuhi dengan saling berbagi cerita dan pengalaman. Sampai akhirnya kita berbagi kontak whatsapp. Setelah berpisah dari kereta, aku iseng searching nomor ibunya di Getcontact dan dari situ aku tau kalo Ibu tadi adalah istri dari salah satu Guru Besar Ilmu Budaya UGM. Oya, di tengah obrolan tadi, si Ibu juga nyebut usia dia saat ini sudah 72 tahun.
Lengkap sudah perjalanan Jakarta-Yogyakarta-Jakarta ini dikelilingi Oma-Oma hihihihi.
4 notes · View notes
arwasimiya · 10 days ago
Text
Merencanakan Hari
Tumblr media
Padahal, sudah jauh-jauh hari kami menanti siang ini. 'Kamu itu rindu aku, namanya' sudah terngiang di kepala berulang kali. Eh, tapi dia malah rindu air, bukan rindu saya hiks.
Kak Fatimah, terima kasih untuk cerita hari ini. Obrolan siang tadi memang sudah kurindukan lama sekali. Maaf untuk tidak jadi berenang hari ini, meski aku tau bahwa kita sama-sama mengerti.
"Kamu mau kukenalkan dengan kebahagiaanku lately, mau ga"
Misi pertama siang ini adalah makan offline di warteg. Kak, makan offline??? Iya, biasanya kan kita makan online, ya. HAH?! Ya sudah, kita ikuti saja berbagai istilahnya, perdebatan diksi antara kita memang tak ada habisnya.
Buru-buru menuju kolam renang karena (aku baru tau banget!!) perempatan depan gang akan dipakai jum'atan. Literally gelar sajadah di jalan yang kita lewatin. Biasanya sih jam 11 langsung dari kampus belum ramai ya, ternyata tadi sudah banyak orang berkumpul akan membentuk shaf salat.
Menitip tas sebentar, lalu menyusuri jalanan pasar arah pulang untuk mencari warteg terdekat. Semakin jauh, semakin tak terlihat saja kehidupan warteg di sana. Mendekati jalan utama, akhirnya kami menepi di kedai fried chiken dan wedang uwuh.
Obrolan kami sejak di jalan berpindah ke tempat yan lebih nyaman, meski bukan warteg seperti yang kita inginkan. Aku suka sekali, mendengarkan cerita satu fase penting dalam perjalanan hidup seseorang. Menggali banyak pemahaman baik untuk diterapkan atau sekadar dituliskan.
"Mas, takut kucing." wkwkw sangat perempuan, ya, cara menyampaikannya. Pindah meja berkali-kali demi menghindari kucing yang ngikut terus kesana kemari. Kita serahkan saja pada pawangnya untuk membawa kucing itu yang hanya bertahan sebentar lalu kembali lagi huft.
Perjalanan ilmu, akhir-akhir ini sangat menarik perhatinku. Aku banyak tercengang mendengarnya bercerita. Menyadari, bahwa kita sebenarnya tumbuh dan berkembang melalui prasangka baik guru-guru kita.
Padahal dulu kami sama sekali tak mengerti, lalu sekarang sudah berada di titik ini. Padahal dulu esensi belajar yang melekat di kepala hanya sekadarnya saja, lalu sekarang harus menyiapkan yang terbaik untuknya. Padahal dulu senang sekali dapat nilai tinggi tanpa sibuk belajar sana sini, lalu sekarang lenyap sudah kesombongan kami.
Topik setelahnya, kritik sastra kecil-kecilan. Membahas tuan-tuan tak bernama yang akan jadi pelabuhan. Satu kata bisa lama pembahasannya. Ah, aku merasa bebas sekali di depan kata-kata.
Obrolan saat makan harus kita hentikan segera, kalau tidak akan berlanjut sampai waktu makan berikutnya.
Kembali ke House of Maryam langsung bersiap renang, menyadari waktu kami yang sempit sekali hari ini.
Aku sudah bersalaman dengan air saat tiba-tiba ada pelatih les anak yang datang membawa spanduk :) Saling berpandangan kami saat menyadari mungkin harus kita tunda renang hari ini. Hiksss masih sedih tapi gapapa, wa, Allah siapkan waktu yang lebih baik.
Untung ibunya baik hati dan pengertian sekali. Kami ditawari tetap renang atau mau naik dan uang tiket dikembalikan. Tentu saja yang kedua pilihan kami. Yaa rabb, usaha penjagaan ini semoga bernilai pahala di sisi-Mu.
Hari-hari penuh kejutan, bagaimana kita sama sekali tak bisa mengandalkan diri sendiri dalam merencanakan hari. Ada waktu yang perlu kita serahkan saja, akan ke mana Allah memperjalankan langkah-langkah kita.
Masih ada hari sial di hidupmu? Sesungguhnya itu hanyalah hari-hari yang kau belum temukan surat cinta-Nya.
Akhirnya kami pulang masing-masing. Masih retak sedikit tidak jadi berenang dan sudah kepalang basah meski kepala masih kering :)) Tapi tetap tak merasa sia-sia setelah obrolan makan tadi yang sebenarnya masih kurang waktunya.
Pada hari-hari esok, mari kita terus merencanakan kebaikan yang akan menuntun kita pada kebaikan-kebaikan lainnya.
Jakarta, 02 November 2024 // @kphpdraisme
6 notes · View notes
devorasuryani · 2 years ago
Text
it’s done.
2 tahun setelah aku berpisah dengannya. Ya, kami memilih untuk menapaki jalan masing-masing. Bukan berarti tak lagi ada rasa namun bersama hanya untuk menyakiti. Untuk apa?
Sudah lama aku tak mendengar kabarnya, mungkin sejak dia bersama kekasih barunya. Semua jalan komunikasi kami terputus. Aku lupa siapa yang lebih dulu memblokir, tapi sampai saat ini belum ada niatku untuk kembali menjalin komunikasi. Alasannya? taklain untuk menjaga hati pasangannya dan tak ingin kembali mengingat kenangan yang beberapa sudah memudar. 
Aku bersyukur, atas segala hal baik yang datang setelah banyaknya air mata yang jatuh. Aku tidak pernah menyesali keputusanku. Walau memang hari-hari setelah berpisah, rasanya tak lagi berwarna. Ku ingat seseorang pernah berkata padaku, “Bukan perpisahan yang membuat hari tak lagi berwarna, tapi diri yang belum siap menerima hari-hari tanpa kabar, tanpa canda, tanpa ada perhatian kecil sekecil ucapan selamat pagi atau sekedar menanyakan menu makan siang hari ini.”
Kini... aku tengah mempersiapkan diri untuk memulai kembali. Berbekal pengalaman yang pernah ku lalui, dan ilmu yang ku pelajari. Dengan sabar yang lebih luas, komunikasi yang lebih matang, pilihan yang lebih adil, dan banyak hal lain yang kupikir itu tidak perlu tapi ternyata itu penting. Seperti mengenal diri contohnya.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan ikhtiarku, memudahkan urusanku dan meridhoi keputusanku. Aamiin ya rabbal alamin.
Jakarta, 6 desember 2022
7 notes · View notes
rembulanmerahjambu · 1 year ago
Text
Tumblr media
es krim gelato
ceritanya tuh gini...
weekend kemarin kami berdua jalan-jalan ke kebun raya bogor, sekitar 1 jam-an lah lewat tol. Nah sebelum kesana tuh kita punya plan, disana keliling sampe siang, trus cari kulineran di luar, nah rencananya cari makan siang yg deket2 situ aja + makan gelato (saya suka sekali es krim / dessert2 yg manis gitu)
Di dalam kebun raya bogor, kita berdua sangat enjoy dengan pemandangan yg ada, suasananya adem, dan keliling + foto2 di berbagai tempat, sebelum siang kami jadinya makan bakso di dalam, nah setelah siang masih kenyang kan, jadinya lanjut jalan + naik shuttle bus keliling kebun raya.
Nah kembali di janji awal, krn masih kenyang yaa pastilah ga jadi kulineran, jadi makan gelato ajalah, pas cek maps ternyata jaraknya sebenarnya deket, tp ternyata harus muter sekitar 8 km, tp karena sudah setengah 4 sore, jd yaa sudahlah gelato di ikhlaskan saja (meski sedih wkwk)
Lanjuttt, dijalan menuju pulang (lg cari pintu masuk tol), ternyata jalanan itu tuh menuju ke tempat gelato td, (saya dlm hati bilangnya "yess bisa makan gelato nih", nah tiba2 pak suami tiba2 bilang "ga usah singgah dulu lah ya, dah kesorean wkwk", langsung mood berubah wkwkw, melihat hal tsb, dia bujuk lah untuk singgah saja, tp yaa saya udah ga mau lah, krn kan mau singgah makan, nikmatin suasana + pasti mau foto dan videokan gelato tsb, selama perjalanan balik ke jakarta, masih sebell dan badmood, malam pun masih diam2an dan sampe nangis garagara gelato 🤣🤣 (childish bangett yakk, tp emang sedihh sekali ga bisa makan gelato)
Jadi dari kejadian itu, yang dapat dipelajari adalah sudut pandang kami terhadap si gelato ini berbeda. Kalo dari saya, yaa ini kan udah ada di plan awal, kamu tau sy suka sm es krim, dan apa salahnya singgah 30 menit untuk menikmati momennya krn ternyata kt dpt jalanan yg ga harus muter jauh.
Kalo dari sudut pandang suami, yaa gelato ini rasanya biasa saja (dia pernah coba sebelumnya), bisa beli gelato di jakarta yg lebih enak dan yg jual jg banyak, dan td dia udah nawarin singgah pas liat sy badmood, tp sy nya yg nolak wkwk
Daann jadinya di gojekin gelato yg di foto ini
(seneng sih krn akhirnya makan gelato, tp tetep yg sy maksud tuh ga gini, tapi akhirnya teteo dimakan dengan mata sembab)
Tapi terimakasih banyakk suamiku yang sudah berbaik hati memesankan gelato malam2, maafkan istrimu yang ribet ini 🤭🤭
4 notes · View notes