Tumgik
#mahasurya
markasjangkrik · 7 years
Photo
Tumblr media
Rupanya mereka tidak berbohong: waktu cepat berlalu. Benar ternyata. Aku tidak terbangun dari tidur apapun: aku tidak bermimpi. Mimpi-mimpiku telah usai, menggeliat merangkak satu per satu. Mendewasa bersama kepastian. Tiga ratus enam puluh tujuh hari yang lalu. Mantraku usai di situ. Setelah delapan tahun yang mencabik-cabik, setelah tahun-tahun yang terkadang lucunya ingin kuulang kembali. Aku masih ingat malam itu, Tuhan mengantarmu menuju sebuah titik. Yang hampir usang sebab telah menunggu begitu lama. Kau leburkan semua tanda tanya yang menggantung di langit-langit, yang kau bayar kontan dengan kepastian yang diandai-andai. Kala itu. Kedatanganmu menjawab semua rapalanku. Menyelamatkan Tuhan dari ketulian akan doaku yang bertubi-tubi. Semua terjadi begitu cepat bersama waktu. Bersama titik yang menjelma menjadi matahari. Yang mengamini setiap bulir harapan. Kelak akan bersinar sama terangnya. Hari ini, setelah tiga ratus enam puluh tujuh malam berlalu. Matahariku menghangat. Aku masih tidak bermimpi. Nanti, di penghujung tahun, aku kembali lagi. Bersama surat yang lain, menyambut pintu yang lain. Terima kasih :*
1 note · View note
adnananda-script · 7 years
Text
Perasaan berburu harapan
Purnama bak nelangsa kelam
Badai mengukir nestapa
Bagai terik mendamba hujan
Bak mawar yang mekar ditengah riuh
Letih menyapa raga yang mulai putus asa
Namun jiwa takkan mudah patah
Untukmu yang mendamba fajar
Kutunggu waktu terindahmu
Saat mentari terbit tanpa terik
Ketika tetes embun kembali mengudara
Waktu mahasurya menghampiri gelap
Disaat itu kan kau lihat elok awan berlarian
Debur ombak mangajakmu turun
Suguhan indah itulah yang akan membawakan ketenangan hadir di hatimu, disaat itulah tujuanku berakhir.
1 note · View note
madurapost · 4 years
Text
Fattah Jasin Bantah Tuduhan Mahasurya "Itu Datanya Dibuat-buat"
Fattah Jasin Bantah Tuduhan Mahasurya “Itu Datanya Dibuat-buat”
SUMENEP, MaduraPost – Adanya temuan dari Aktivis Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) yang menyebut Fattah Jasin terindikasi memainkan anggaran subsidi kapal perintis yang anggarannya mencapai Rp 29 miliar mendapat bantahan pedas.
Menurut Fattah Jasin, Data yang disampaikan Mahasurya merupakan tuduhan palsu dan tidak ada dasarnya.
“Itu kan datanya dibuat-buat sendiri. Nggak ada data seperti itu.…
View On WordPress
0 notes
limadetikcom · 6 years
Text
Mahasiswa Sumenep Tagih 9 Program Unggulan Busyro - Fauzi
Mahasiswa Sumenep Tagih 9 Program Unggulan Busyro – Fauzi
SUMENEP, Limadetik.com – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) menggelar aksi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, Kamis (5/4/2018).
9 mahasiswa yang memakai kain putih layaknya pocong menagih janji politik 9 program unggulan A. Busyro Karim – Achmad Fauzi (Bupati dan Wakil Bupati). Sebab, 9 program itu selama ini tidak berjalan…
View On WordPress
0 notes
markasjangkrik · 7 years
Photo
Tumblr media
Kelak kami akan bercerita. Tentang tahun-tahun yang sebelumnya. Tentang kesusahpayahan yang begitu membahagiakan. Kelak akan kami bagikan. Kepada anak-anak kami sebelum tidurnya. Kepada ia-ia yang bertanya tentang kegagalan. Kelak akan kuboyong semua cerita ke dalam seluruh masa depan. Untuk kuingat. Untuk disyukuri. Untuk kupercaya. Bahwa Tuhan memang tidak pernah kemana-mana.
2 notes · View notes
markasjangkrik · 8 years
Text
Khasmir
Darinya saya lalu tahu, karena ia pernah bercerita, "Khasmir itu tanah yang diperebutkan. Bapak berharap aku kelak diperebutkan demi kebaikan." Karena namanya, saya seringkali terkesiap ketika mendengar sejarah bercerita tentang pegunungan Khasmir di dataran sub-India sana. Dalam hati saya mengamini arti namanya yang kelewat indah. Perkenalan kami sembilan tahun yang lalu tidaklah rumit. Buat saya, hal-hal yang terjadi setelahnya lah yang cukup njelimet. Seorang teman pernah mengistilahkan jatuh-bangun untuk mendeskripsikan hubungan kami. Saya tidak mengelak. Satu tahun pertama sejak perkenalan kami, Khasmir menjelma menjadi seorang sahabat. Di tahun kedua hingga seterusnya, Khasmir menjadi bagian dari cinta. Delapan tahun yang penuh cerita ini tentu mahal harganya. Darinya saya belajar memaknai kesabaran, darinya saya menjadi dewasa. Di antara kami tentu orang-orang datang silih berganti. Saya percaya mereka ada bukan tanpa makna. Kami belajar karenanya. Pernah suatu kali sampailah pada saatnya saya mengembalikan cinta ini kepada Allah. DariNya pula saya mendapatkan Khasmir kembali. Kali ini seutuhnya. Khasmir yang dulu sahabat, sekarang menjadi penyempurna perjalanan saya. Khasmir adalah teman hidup, surga, dan pelabuhan doa yang tidak bosan-bosannya saya panjatkan. Khasmir adalah karunia. Dengannya saya percaya, janji Allah nyata adanya. Terima kasih, Marshall. Dari kutipannya yang berbunyi, "But if it's the right person, it's easy. Looking at the girl, and knowing she's all you really want out of life, that should be the easiest thing in the world. And if it's not like that, then she's not the one." saya menjadi yakin bahwa untuk bersama seseorang adalah dengan menerima. Terima kasih, K. Terima kasih karena pada akhirnya kamu memenangkan aku.
1 note · View note
markasjangkrik · 7 years
Text
Mahasurya (S1E02 - Menjadi)
Setelah lika-liku persahabatan yang nggak murni-murni banget (😂😂), suatu hari Kak Khasmir end up dengan pertanyaan, “Nikah yuk?” Karena saat itu status kami masih menjadi sahabat (yang nggak murni-murni banget itu), saya menanggapi dengan ketawa.
Saat itu pikiran saya malah sibuk mundur ke satu tahun sebelumnya, dimana pernah terucap dari lidahnya, “Dua tahun lagi gue mau ngelamar lu, bikin kerajaan sama lu, gausah dijawab karena gue ga nanya, gue cuma mengutarakan. Kita gini aja dulu kayak biasa” sederet kalimat tanpa jeda yang membuat melongo. Yang saat itu tidak saya hiraukan karena hubungan kami terlampau samar untuk sekedar mengiyakan atau mengenggakkan. Karena nggak murni-murni banget😂
Pertanyaan “nikah yuk” itu pun membuat saya menimbang-nimbang. Berbagai pertimbangan pun bermunculan dengan sendirinya. Saat itu, saya memilih untuk kembali tidak menghiraukan. Lebih tepatnya, tidak menunjukkan kegelisahan saya atas pertanyaannya yang semakin lama semakin sering dipertanyakan. Sampai pertimbangan-pertimbangan itu membuat keki dan berkali-kali dijawab tidak. Anehnya, dia terus bertanya dan saya terus berkata tidak.
Alasanku padanya: tidak, karena prinsip hidupnya yang sangat idealis. Tidak, karena pikiran kritisnya yang membuat jauh dari Tuhan—dimana ternyata ini cukup mengganggu, ya. Tidak, karena sepertinya kami tidak akan bahagia kalau bersama. Tidak, karena Khasmir dan Ranie tidak pernah cocok untuk bersama dalam sejarah.
Anehnya, setiap berkata tidak, saya seperti melepas sesuatu yang ingin saya miliki. Kenapa selalu ragu padahal ribuan pertanyaan sudah dilontarkan kepada-Nya?
(Speaking of doa, ternyata bisa ya membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tapi harus berdoa selama 8 tahun🤣)
Suatu hari, Kakak akhirnya bertanya “Mau nggak nikah sama gue? Kalau nggak mau nggak apa-apa, kita jalani hidup masing-masing. Gue harus jalan, lu juga harus jalan. Gue nggak mau maksa.” Yang terjadi kemudian adalah, saya tercekat dan lidah saya terkunci. Ada rasa tidak percaya bahwa hal ini harus serius dijawab sebagaimana serius nyatanya. Tidak ada satu pun kata yang keluar untuk 5 menit setelahnya. Tapi saya menangis sesenggukan. Saya kesal karena jawaban yang mampu saya berikan adalah kata tidak. Tanpa tahu kenapa. Padahal tidak tahu kenapa. Jawaban Kakak saat itu, “Yaudah kalo nggak bisa jangan dipaksa. Let’s face the world dan tutup buku. Kita ga bisa gini terus. Ayo jalan ke depan.” Memang bukan sebuah happy ending ternyata. Kami pun memutuskan untuk “tidak”, dengan perasaan yang sama-sama biru.
Keputusan yang terasa seperti diputus pacar. Yang membuat keesokan harinya menjadi Hari Senin paling berat yang pernah saya jalani karena semua terasa lamban dan konsentrasi saya tidak pada tempatnya. Kepala saya ada di kantor tapi otak dan hati saya bersekongkol untuk tidak menjadi logis. Setiap menit berlalu dengan perasaan menyesal dan menyalahkan diri sendiri atas keputusan yang terlalu apatis. Saya pun memutuskan untuk pulang setengah hari dan pergi entah kemana di Bogor, tanpa arah yang pasti. Untuk pertama kalinya, saya ingin menarik lagi kata tidak yang sudah diputuskan itu.
Hari-hari, bagi saya, kemudian terasa sangattt getir karena merasa telah membuat keputusan yang sangat salah.
Kemudian saya berpikir, “Kalau kamu takut karena dia sedang begitu jauh dari Tuhan, kenapa kamu nggak temani sampai menjadi dekat? Kalau kamu takut karena idealismenya, kenapa kamu nggak jadi stopper-nya? Kalau kamu takut kalian nggak bahagia, kenapa nggak kamu ciptakan bahagia itu sendiri?” Terkadang kita terlalu takut untuk menjadi berani. Terkadang kita terlalu suka menghabiskan waktu untuk apa-apa yang tidak pasti.
Sampai suatu hari, entah malaikat apa berbisik apa, Kak Khasmir kembali melontarkan pertanyaan aneh “Kita nikah nggak ya nanti?” yang dijawab oleh saya, dengan mantap dan khidmat, tanpa pertimbangan yang terlalu banyak dan mengganggu, “Kayaknya nikah, deh.” Setelah itu, kami tercenung beberapa saat. Kami bingung, juga terkesima. Takut, ragu, ingin, semua beraduk seperti bibimbap dengan nasi hangat. Melumer di hati, menjelma menjadi “Mungkin ini ya jawaban Allah. Oke, mantapkan.”
Sebuah pertanyaan pun terlontar dari bibirnya:
K: Jadi kita gimana? Gue maunya nikah. Nyokap bokap lu emang mau kalo lu nikah sama gue? Nggak pacaran dulu?
R: Yaudah jalanin dulu aja
K: Gue maunya nikah ga mau pacaran
R: Kita jalanin, arahnya ke nikah. Kan lu gak tau gue gimana kalo pacaran, kayak lu pernah bilang ke gue kalo gue ga pernah tau gimana lu kalo pacaran
Kami pun mulai menjadi.
0 notes
markasjangkrik · 7 years
Text
Mahasurya (S1E01 - Pilot)
Cerita ini sudah lama kepingin disusun dan dishare, tapi selalu aja ada hal yang menghambat. Ditambah sekarang alhamdulillah kesibukan semakin bermakna. Insya Allah. Ternyata saya hanya lupa, kalau menulis itu tidak bisa diselip-selipkan. Menulis membutuhkan kesibukan yang lain yaitu menulis.
Keinginan untuk membagi cerita ini bukan sekedar ingin memberi tahu ada apa sebenarnya, atau me-recall semata. Tapi mungkin, memang ada yang butuh untuk diberi inspirasi. Atau bahkan keyakinan.
Demi kisah yang akan diutarakan untuk generasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Suatu hari mereka harus tahu, bahwa kerajaan ini dibangun dengan cerita yang panjang.
Jadi, bagaimana ceritanya Mahasurya bisa terbentuk sedemikian singkatnya?
0 notes
markasjangkrik · 7 years
Conversation
K: Kamu itu lebih kuat dari aku.
R: Kok aku? Harusnya Kakak.
K: Kamu, lah. Kamu itu selalu ngejagain hati aku.
R: Maksudnya?
K: Kamu itu selalu ngejagain hati aku dari kejelekan-kejelekan aku. Makasih, ya.
Di suatu hari yang kelabu, sebab si bulan datang lagi. Padahal Kakak yang kuatkan aku :)
0 notes
markasjangkrik · 7 years
Text
Tanah sudah merdeka Sakura mulai berpentas Salju telah berpulang meninggalkan angin dingin menyapa tulang Nagasaki harusnya telah merdeka Hanya saja gerbangnya tertutup rapat
0 notes
markasjangkrik · 8 years
Photo
Tumblr media
Kata orang, “Menikah itu saling melengkapi.” Tapi saya tetap menghabiskan perjalanan saya dengan mencari-cari kesamaan pada setiap sisi bahkan sudut. Pokoknya harus sama. Kata saya.
Lalu ternyata, dia adalah yang berbeda. Perbedaan-perbedaan itu lantas membrojolkan pertanyaan “Kami bisa kah? Kan beda.” Lantas saya pernah menangis karena perbedaan dan tersenyum ketika merasa sama. Saya tetap mencari kesamaan-kesamaan pada setiap sisi bahkan sudut. Pada bagaimana ia menyelesaikan sebuah persoalan, atau bagaimana caranya menyampaikan pendapat.
Lalu kami menjadi. Begitu saja. Menjadi berbeda, menjadi sama, menjadi satu. Kami menikah, berdayungkan banyak sekali perbedaan. Tapi kami tetap terarungkan karenanya. Lalu saya terhenyak. Ternyata kami sama karena berbeda. Ternyata, menikah memang saling melengkapi. Sampai detik ini, keistimewaannya selalu menutupi lubang-lubang kekurangan saya. Ternyata saya menjadi sangat bahagia karena kami berbeda
Dari perbedaan-perbedaan itu akhirnya saya merasa sama. Merasa mirip. Sekongkol.
Akhirnya saya mengerti, ketika kita berbeda, kita tidak perlu menjadi sama. Kita hanya perlu membiarkan dan melebur. Kemudian menjadi kita yang baru, yang tidak berbeda. Karena sudah satu.
Sekecil kebiasaannya untuk hidup resik, dan saya yang sedikit awut-awutan. Lalu saya menjadi lebih resik. Kami menjadi pasangan resik. Sekecil kemauan saya untuk tidak ada asap rokok di dalam rumah, dan dia yang suka merokok di dalam rumah. Lalu ia tidak merokok di dalam rumah. Rumah kami menjadi bebas asap rokok.
Sekecil ke-keukeuh-an saya untuk mengandalkan perasaan dan dia yang mengandalkan logika. Kami berdua pelan-pelan menjadi seimbang.
Menikah adalah untuk menjadi satu, bukan sama. Asal menerima.
Ah, jam pulang kantor masih lama padahal kangennya sudah menggunduk :’)
0 notes
markasjangkrik · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Pulang ke rumah.
0 notes
limadetikcom · 7 years
Text
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep Diminta Mundur
SUMENEP, Limadetik.com – Audensi yang dilakukan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) Sumenep ke Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Jawa Timur pada Rabu (30/11/2017) lalu terus berlanjut.
Buktinya, Komisi II DPRD Sumenep, pada Senin (4/12/2012) memanggil Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan untuk dimintai keterangan. Kemudian mereka menemui Plt…
View On WordPress
0 notes
limadetikcom · 7 years
Text
Kepala Dinas Peternakan Sumenep Gagal Realisasikan Anggaran Rp 5 M
SUMENEP, Limadetik.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Jawa Timur, Edy Sutrisno mendapat tudingan miring. Sebab,dinilai gagal merealisasikan program yang telah disiapkan anggaran sebesar Rp 5 M.
Hal itu diungkapkan sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) Sumenep, ketika audensi dengan kepala dinas tersebut, Rabu (30/11/2017).
“Has…
View On WordPress
0 notes
limadetikcom · 7 years
Photo
Tumblr media
Mahasiswa Beberkan Kegagalan Pemerintahan Sumenep SUMENEP, Limadetik.com - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) Sumenep, Jawa Timur menggelar demo di depan kantor Bupati setempat, Kamis (9/11/2017).
0 notes