Tumgik
#lolos cpns 2015
ochalina · 5 years
Text
Perjuangan Masuk CPNS
Cerita aku kali ini mungkin juga dialami oleh ratusan ribu warga Indonesia yang pernah mendaftar CPNS. Saya cuma ingin berbagi kisah secuil betapa berat dan sulitnya jadi CPNS.
Waktu itu, aku sudah 5 tahun kerja sebagai wartawan di Tempo Group. Sejak lulus kuliah aku memang jadi wartawan di Tempo, dimulai jadi calon reporter (carep) hingga naik jenjang ke M1 (bisa disebut sebagai editor). Gaji pun berangsur naik seiring naiknya jenjang karir. Saat itu, bagiku sudah cukup Alhamdulillah, dan aku bangga menjadi wartawan Tempo.
Baiklah, sekarang kita fokus saja pada proses masuk CPNS. Mungkin ceritaku ini sudah banyak tidak relevan dengan pendaftaran CPNS tahun ini. Maklum saja, aku daftar CPNS sudah 5 tahun lalu. Aku terdaftar sebagai CPNS sejak Maret 2015 di Kementerian Pariwisata (sekarang berubah nomenklatur jadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
-----
“Tik, Ibu dapet info katanya lagi ada pembukaan CPNS. Coba kamu cari tau aja, terus daftar. Siapa tau lolos bisa jadi PNS,” tiba-tiba suara Ibuku terdengar jelas saat aku sedang nonton tv. Tik adalah singkatan dari kata “cantik”. Jangan ketawa ya, ibuku memang memanggilku cantik sejak aku masih kecil :)
“hhmmm...” kataku.
“Ibu sih pengennya kamu gak jadi wartawan lagi. Ibu khawatir sama jam kerja kamu. Kalo lagi piket malem bisa pulang pagi, piket pagi tetep pulang malem. Belum lagi kalo tiba-tiba disuruh liputan yang bahaya-bahaya, ke kantor polisi, ke kamar mayat, duh ngeri ah.”
“Iya mom, nanti aku cari info soal CPNS itu ya. Aku lihat dulu persyaratannya gimana. Kalo ribet di awal aku gak minat ah,” sahutku cepat supaya Ibuku gak memberi wejangan lain.
Sebagai anak yang ingin berbakti pada orang tua, akupun mulai cari tau dari internet tentang pembukaan CPNS. Aku baca bagaimana persyaratannya, mulai cari info sana sini. Lalu aku menetapkan akan daftar, karena saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengubah proses masuk CPNS dengan sistem CAT dan mulai transparan dan akuntabel. (Ya ampun, bahasa apa ini!)
Intinya, aku yakin proses seleksi CPNS kala itu sudah mulai bersih dari KKN, siapapun bisa berkompetisi tanpa harus memberikan “uang pelicin”. Satu hal lagi yang membuatku mau mendaftar, prosesnya diawali dengan rangkaian tes dahulu baru menyiapkan pemberkasan yang harus dipenuhi.
Saat itu, pendaftaran CPNS hanya bisa untuk 1 Kementerian dengan satu posisi jabatan. Akhirnya aku menggunakan strategi dasar, mencari Kementerian yang menerima jurusan kuliah Komunikasi, dengan spesifikasi jurnalistik. Setelah mendapat beberapa kandidat Kementerian, aku cari-cari lagi yang saingannya gak banyak. Hahaha...
Awalnya aku ingin daftar di Kementerian Kominfo, karena sesuai jurusanku. Tapi emang dasar gak jodoh ya, mereka belum juga membuka pendaftaran di saat Kementerian lain sudah hampir menutup pendaftarannya. Akhirnya aku memilih Kementerian Pariwisata untuk posisi Analis Berita. Cocok dengan background pendidikan dan pengalaman kerjaku.
“Klik.. klik.. klik..,” aku sibuk mengunggah beberapa syarat awal untuk pendaftaran CPNS. Seluruh persyaratan aku baca dengan teliti agar tidak ada yang salah. Setidaknya aku harus lolos proses pendaftaran untuk membuktikan bahwa aku mengikuti keinginan Ibuku untuk ikut CPNS.
Yeaaayy.. akhirnya aku lolos administrasi!
Oke, tahap selanjutnya adalah tes CAT. Ada 3 bagian dalam tes CAT. Aku pun membeli buku latihan soal-soal tes CAT CPNS paling baru dan paling lengkap. (Hahaha... intinya mau coba seriusin ikut proses seleksinya).
Jujur saja, saat itu aku berpikir tidak mau sia-sia setelah mengikuti proses administrasi pendaftaran CPNS. “Siapa tau bisa lolos terus,” pikirku dalam hati.
Proses menunggu jadwal tes CAT itu aku gunakan untuk mengisi buku latihan, belajar di sela-sela pekerjaan sebagai wartawan. Saat itu memang aku masih bekerja, masih dikejar-kejar deadline menulis untuk Majalah Tempo, masih ke kantor untuk menaikkan berita reporter. Pokoknya masih sibuk lah.
Ternyata soal-soal tes CPNS itu susah-susah bangeeettt... Rumit, banyak jebakan, harus bisa logika, harus bisa hapalan, harus bisa hitung-hitungan, harus rasional. Intinya, belajar tiap hari udah kayak anak sekolah mau menghadapi ujian akhir nasional.
Hari tes CAT pun tiba.........
Dag dig dug....
“Bu, besok aku tes CPNS. Doain yaaa supaya lolos. Besok tes nya jam 8 pagi, semoga gak telat ya.” saya minta restu Ibu.
Aku dapat jadwal jam 8 pagi di daerah Kramat Jati. Wow... cukup jauh dari tempat saya ngekos saat itu, di daerah Kebayoran Lama.
Krik... krik... krik... ruangan ujian benar-benar sunyi. Semua peserta sibuk dengan komputernya masing-masing. Begitu pun saya.
Syukur Alhamdulillah skor saya saat itu adalah yang paling tinggi di jadwal yang saya ikuti. Karena saya harus ke kantor, maka saya tidak memerhatikan lagi posisi skor saya. “Ah, nanti aja deh cek lagi kalau ada pengumumannya di internet. Pasrah aja,” pikirku dalam hati.
Ternyata aku lolos!! Ada 3 orang yang lolos untuk posisi Analis Berita di Kementerian Pariwisata. Aku, dan 2 orang lainnya. Tapi ternyata, 1 kandidat lainnya adalah temanku sesama wartawan dari media lain. Omaaiiiggaaattt... 
Kami menjalani tes lanjutan bareng-bareng. Masih dengan membawa deadline kerjaan masing-masing. Oiya, proses pengumpulan berkas-berkas persyaratan aku jalani di sela-sela pekerjaan wartawan. Bikin surat kesehatan, bikin surat berkelakuan baik, bikin surat kuning, dan lain sebagainya. Bolak-balik ke berbagai instansi pemerintah untuk memenuhi pemberkasan itu semua. Fiuuhh...
Dengan restu ibu dan bantuan papaku yang tak pernah berhenti, akhirnya semua pemberkasan bisa kulengkapi.
jeng.. jeng.. jeng...
proses tes lanjutan pun tiba. Yang masih kuingat, saat itu proses seleksi dilakukan dalam satu hari. Ada tes wawancara sampai tes psikologi. Seingatku itu hari Kamis, di mana aku sedang deadline menyelesaikan tulisan Majalah. Sambil membawa laptop, aku justru gak bisa konsentrasi untuk mengikuti proses seleksi lanjutan itu. Saat mengantri pun aku sibuk mengerjakan tulisan Majalah, bahkan aku sampai terlambat mendaftar untuk tes psikologi. Alhasil, aku dapat urutan 3 terakhir untuk tes psikologi, dan konsekuensinya, saat itu aku baru dipanggil jam 8 malam.
“Duh, jam segini baru tes psikologi kayaknya gak bakal lolos deh. Pasti pengujinya udah keburu capek, lelah, dan bosan dengan jawaban-jawaban peserta CPNS lain. Pasti udah tinggal nanya basa-basi aja,” batinku.
Lagi-lagi aku pasrah aja. 
Doa, solat tahajud, solat hajat, solat duha, curhat sama orang tua, minta doa restu Ibu, dan Lillahi Ta’ala. Itu terus yang aku lakukan sambil menunggu pengumuman akhir CPNS.
Mungkin kekuatan doa Ibuku lebih besar dari semua usaha dan doa-doaku ya. Lewat pengumuman, aku melihat namaku yang berada di posisi nomor satu untuk posisi Analis Berita di Kementerian Pariwisata. Intinya, aku Lolos CPNS!!
“Alhamdulillah.”
2 notes · View notes
trainersurabaya · 5 years
Text
Cara Gratis Lolos Ujian CPNS
Cara Gratis Lolos Ujian CPNS
Kisah tembus tes Ujian CPNS dan diterima menjadi PNS secara gratis, tanpa uang dan sudah terbukti sengaja saya bagi di sini sebagai respon atas pemberitaan yang menyatakan untuk diterima CPNS harus membayar xxxx Juta Rupiah, dengan variasi antara Rp 30 juta sampai Rp 300 juta bergantung kesepakatan antara calo dan calon peserta tes CPNS.
Cara ini dibuktikan oleh istri saya yang menjadi seorang…
View On WordPress
0 notes
tianurfi · 6 years
Text
Thank you, next..
Tiba-tiba kuingin curhat tentang seleksi CPNS 2018 kemarin..
Kalau boleh jujur ini kali keempat mengikuti seleksi CPNS. Aaaah hidup dilingkungan dimana PNS masih dianggap standar sukses saat ini, setidaknya menurut tetangga di kampung halaman hehe..
Alhasil setiap pemerintah mengadakan seleksi untuk formasi profesi yg dijalani saat ini, sudah pasti jadi sasaran ribuan pendaftar untuk ikut.
Oke kita lihat dluu pengalaman CPNS sebelumnya
2013 gagal di wawancara padahal tkd tkb lolos
2014 gagal di tkb padahal tkd lolos
2015 gagal bahkan di level awal tkd
2018 ?
Dimulai dari pendaftaran yang penuh drama. Log in server sscn yang menguji kesabaran. Ya Allah inget sampe buka portal aja sampe nangis saking keselnya, geli sendiri sih. Buat apa coba sampe nangis? Duh..
Pemilihan formasi yang penuh intrik haha ya namanya juga usaha nyari peluang. Walaupun akhirnya saingan sama temen sekantor, temen sekampus.. Kalo boleh jujur harus nya penyusunan strategi harus dimulai dari tahap ini. Dan pilihan pun jatuh pada institusi yang saat ini dijalani. Susah move on sih anaknya emang..
Tes administrasi lolos, tibalah saatnya tes kemampuan dasar (TKD) woooow.. Info yg beredar banyak yang berguguran di TKP. Baiqlah, kita susun strategi. Alhamdulillah nilai batas minimal passing grade d TKP. Pengumuman sempat agak lama karena berbagai issue yang beredar dimana masyarakat meminta kebijakan pemerintah terkaid hasil SKD. Ternyata yg lolos passing grade hanya sebagian kecil. Ya Allah alhamdulillah..
Pengumuman SKB pun dimulai. Ternyata untuk profesi ini semuanya diikuti P1. Luaar biasaaa trnyata ga ada P2. P2 itu semua peserta yang ga lolos passing grade tapi bisa ikut karena perangkingan..
Nah dititik ini harapan kian melambung. Ikhtiar makin dikencengin. Next tes kemampuan bidang yang udah pasti tentang profesi masing-masing. Untuk ukuran yang sudah lama ga buka buku, belajar ga semudah itu ternyata. Teringat petuah seorang sahabat, "da tugas kita mah maksimalin ikhtiar, hasilnya mutlak urusan Allah. Ayo tawakkal.. InsyaAllah apapun hasilnya selagi kita kerahkan semua ikhtiar terbaik kita nanti dicatat sebagai pahala disisi Allah". Baiq!
Saatnya tes SKB pun tiba, berbekal nilai SKD yg berada diperingkat 3 di formasi yg dipilih, sedikit pesimis. Pasrah...
Jreeeeeennggg.. Nilai skb lumayan, bisa dibilang ga kecil jg sih kalo melihat nilai peserta yg lain. Udah geer aja. Pr nya adalah tinggal liat nilai saingan. Mendadak mulai ngitung manual. Oke sip. Liat nilai pesaing yg peringkat 2 saat SKD, alhamdulillah jauh.. Tinggal liat nilai peringkat 1..
Dan ternyataaaaaa..... Skb nya dibawah juga. Iseng2 kalkulasiin 40% nilai skd + 60% skb. Hmmmmm. Masih tinggi dia cuy.
Lemeeesss. Nangis? Iyaa.. Gagal lagi gagal lagi hihii
Kenapa nangis? Yang dibenak saat itu adalah kecewanya ayah dan ibu. Dan harapan yang begitu besar dari keluarga,teman,tetangga dan seluruh yang mendoakan..
Drama queen ini nangis semaleman, merasa gagal.. Lebih karena gagal mewujudkan harapan besar orang tua. Ituu..
Sabar syukur sabar syukur. Bersabar, Allah ngasih ujian ini krn yakin pasti mampu. Bersyukur untuk semua proses yg sudah dilalui..
Ya Allah Engkau Maha Baik..
Pasti ada hikmah besar dari setiap apapun ujian yang Engkau berikan..
Kamu pasti bisa ! Sebelum ini masih banyak hal berat yang sudah kamu lewati. Diluar sana masih banyak yg lebih kurang beruntung dibanding kamu. Semangaaat..
Jadi ingat kata2 ibu. Memang tujuan hidup kamu untuk jadi PNS? Bukan kan? Meraih Ridho Allah, kan? Mungkin dijalan ini Allah ga Ridho atau memang Allah lagi menyelamatkan kamu dari hal-hal yang ga di Rodhoi-Nya. Allah Maha Mengetahui, mbak. Kamu engga. Udah ikhlas. Legowo..
Ucapan ibu itulah bak oase di padang pasir tandus.. Ya Allah terimakasih mengirimkan hal terbaik yang bernama ibu.
Toh selama ini kamu masih bisa hidup kan. Masih bisa berpenghasilan walau status hanya tenaga kontrak ahli. Masih bisa saving. Masih bisa mengamalkan ilmu. Walaupun bukan PNS..
Kenapa sih harus PNS? Sejujurnya 5 tahun dibandung ini mindset tentang pekerjaan ikut berubah.. Pns bukan lagi hal yang spesial jika dibanding pengusaha dll. Tapi teteuuuuup kalo dibidang kesehatan, khususnya dilingkungan pekerjaan diskriminasi antara PTT atau PNS. Sempet ngalamin juga sih. Ya Allah padahal kan diakhirat nanti malaikat ga akan nanya "kamu PNS bukan? Hahaha tapi seberapa besar tanggung jawab kamu terhadap pekerjaan dan waktu yg Allah berikan..
Kaleuuuum .......
ga lolos PNS bukan akhir dunia. Masih ada kesempatan berikutnya hehe teteuuup..
Setidaknya setelah kegagalan ini banyak hal yg bisa dipetik...
Pertama, tentang konsep rejeki. Mau dikejar bagaimanapun juga kalo bukan milik kita ya ga akan jadi milik kita.
Kedua, tentang tawakkal. Bukan pasrah tanpa usaha. Ikhtiar maksimal dan doa terbaik. Tapi hasilnya? Serahkan sepenuhnya sama Allah..
Ketiga, tentang menerima. Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu. Boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Mengetahui sedangkan kamu tidak.
Keempat, yang penting ikhtiar udah maksimal kalo misal Allah belum ngasih, pasti Allah mau ganti dengan yang jauh lebih baik. Lebih barokah. Aamiin
Sekian drama CPNS kali ini.. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Segala puji bagi Allah akan semuanya..
Mari buka lembaran baru di 2019
Bada isya, 040119
#curhat
6 notes · View notes
tatinggg · 2 years
Text
Ketika seri tak disampingku
Seri, namanya.
Ia mungkin lahir kedunia ditakdirkan punya wajah yang berseri-seri meneduhkan hati. Bisa kepedean dia kalo baca ini. Wkwk
Ah, Allah tau banget aku ni makhluk yang belepotan, ceroboh dan panikan. Dan Allah menemukan aku dengan teman yang bisa menenangkan. Allah sebaik itu.
2013, Agustus. Pertemuan pertama kami satu kost, first impression dia saat itu cuek banget dan sombong. Tapi ya mau gimana, aku tak punya pilihan lain, hanya ada dia yang bisa diajak sebagai teman. Ternyata itu hanya kesan pertama, seminggu dua minggu hidup bersama, ternyata "oh baik ni anaknya, mau lanjut temanan ah" gituuu. Hahaha
2014, mulai akrab. awalnya kami yang hanya satu kost berdua. Pada tahun ini kedatangan 2 sahabat lagi, Azmi dan Mulya.
2015, mulai akrab. Ditahun ini aku putus dengan pacarku, mungkin dia adalah orang yang sangat bahagia saat aku putus. Gak boleh pacar pacaran katanya.
2016, ditahun ini kami KKN, dan kami sama sama mencoba untuk ikut seleksi KKN Kebangsaan, sayangnya aku tidak lolos. Seri lah yang pergi KKN kebangsaan di Kepri.
2017, skripsian bareng. Tempat penelitian bareng. Peminatan bareng. Ditahun ini seri harus merevisi judul skripsinya, masih ingat wajah sedihnya. Tapi akhirnya kami Wisuda barenggg yeyyy.
2018, first time kami jalan jalan ke luar negeri, ke Malaysia. Lanjut Siak. Sejak saat ini, kami lumayan sering safar bersama. Jalan jalan untuk merayakan perpisahan, kami wisuda profesi bareng yeyyy.
2019, Ditahun ini bersyukur banget ada seri disamping aku, menemani aku menjalani masa sulitku yang pada saat itu menyalahkan Allah atas ujian yang menimpa diriku. Masih ingat voice note darinya yang menguatkan aku pada saat itu. Menyejukkan hati. Ditahun ini juga kami daftar tes cpns bareng, di daerah yang sama. Rokan Hilir.
2020, saling menguatkan dan saling mengingatkan untuk menyiapkan tes cpns, tes nya sama sama di Dumai. lulus cpns sama sama. Di kubu dan kuba. Maaf yaa udah menghasut kamu memilih kuba. Dengan alasan agar dekat dengan rumah ku. Agustus 2020 seri resmi menikah, ia bertemu dengan jodohnya. Seri yang emang tidak pernah merasakan masa jahiliyyah dan pada dasarnya adalah anak baik2 bertemu dengan jodoh pilihan Allah yang baik juga.
2021, mulai tahun ini kami bertemu lagi karena pekerjaan. Dan bersama2 sampai takdir memisahkan. Seri resmi bekerja di kuba dekat dengan rumahku. Bulan Juli, seri melahirkan anak yang sangat lucu, Azfer namanya. Seri dan keluarga kecilnya resmi pindah ke kuba. Ditahun ini, aku juga mengalami masa masa yang sulit, lagi lagi seri menyaksikan masa sulitku.
2022, sekarang saat menulis ini, dia ada disampingku, menggendong azfer anaknya. Kami sedang di perjalanan ke bengkalis menghadiri pernikahan azmi, sahabat kami. Disetirin oleh suaminya.
Aku pernah bilang sama seri. "Ser, kalo aku gapernah jumpa sama kamu. Entah gimana ya keadaan aku sekarang." Dan dia menjelaskan tentang takdir Allah yang menemukan dan membersamai kami. Ada hikmah dibalik setiap pertemuan, ada hikmah kenapa kamu ketemu nya sama aku. Jawabnya.
Hidupku tidaklah mudah, dan seri sangat tau itu. Oleh karena itu, Selain sahabat, dia juga ustadzah bagiku, tempat Pengingat dikala futur, tempat bertanya jika tidak tau, serta tempat pengusir gundah dikala sedih.
Seri, satu satunya yang tahu sisi sedihku disaat yang lain hanya tahu bahagia nya saja. Seri, orang yang chat nya harus aku sematkan, aku letakkan di paling atas mencegah supaya chat nya tidak tenggelam wkwk.
Btw terimakasih udah mau hidup dan mendedikasikan hidupmu dikampung kubu ini.
Semoga persahabatan kita kekal hingga ke syurga nya Allah ya ser. Jika kamu tidak melihat aku di syurga, tolong cari aku di neraka. Tarik dan bawa aku ke syurga yaa hehehehe. Dan tolong jangan senyum senyum kalo baca ini. Wkwk
0 notes
daripada · 2 years
Text
1d before 25y
TK
Ingatan mulai bekerja sepertinya, tipis-tipis lah ya, nangis di kolong meja gegara ga bawa buku gambar, diganggu temen eh pas ngadu kaga diwaro (kayanya ini awal mula aku gasuka 'ngadu' ke manusia), lomba gambar, hampir baca puisi pas perpisahan. Ya gitu deh main-main.
SD
6 tahun tapi ga berasa bgt mungkin karna masih piyik, langganan juara, pernah juara umum, salah seragam, telat, piket, nginep, ke sumbar, mostly main main juga. Dibebani kebaikan orang lain hehe agak sedih sih. Ahiya gerak jalan dan gula merah:) jahat aku tu. Temen sd aku pada kemana ya?
Include mda dan vec juga nih, mda sih seru mungkin karna kurang dibebani kebaikan orang tadi wkwk vec ya biasalah.
SMP
Mikirnya bakal di smp lain eh kok malah ke sekolah ini ya. Akrab sama temen sekelas, dapat wali kelas yg aktif suka bikin acara. Main, jalan-jalan, nangis pas juara umum WKWK aneh bat sumpah gara-gara ayah nih. Dan awal mula sifat daya juang yg rendah ini muncul. Males belajar, ngeremehin pelajaran, akhirnya anjlok kayanya ke ranking 6. Naksir beberapa orang yg sdh pasti one sided, facebook terosss, ngewarnet ya gitu gitu lah. Dan iseng ngambil formulir sma itu.
SMA
Ga menduga yap sama sekali, kok bisa aku sekolah sejauh itu dari rumah. Tesnya nyoba nyoba, pas tes fisik sih ya pesimis, sekedar yaudah dh terlanjur ikut ajalah ealah malah lolos. Pas pengumuman gamau ngasi tau keluarga aaaa soalnya aku kurang senang. Tapi yaudahlah. Mos 3 hari tapi rasanya kek 3bulan. Culture shock *lebay* tapi emg iya ada dinding antar aku dan mereka alias terkendala bahasa, dahlah skill komunikasi jelek ditambah lagi "hah ngemeng epe org ni". Tapi ya terikut jg akhirnya. Ada yg naksir aku wkwk ini lucu sih kek bentukan begini, ga menonjol, kok bisa2nya dia menyadari keberadaan aku dn milih buat suka. Dipikirin sampe sekarang juga ra mashok tapi seneng soalnya baru kali itu ada yg naksir aku kayanya wkwk ya walaupun cuma bentar mungkin dia ilfeel tapi gpp. Akhir smt 1 nih biang keroknya, aing naksir org cuy "ah paling suka suka gitu aja" *9years later: tadaaa*. Ya gitulah sma, senioritas bikin pusing, remed, bersih2 tiap hari aaakk, lomba aaa aku naik pesawat ges, sweet 17th bgt ga tuh, bangun ampe tidur itu aja yg diliat orangnya hehe tapi seneng sih. Oiya pernah dideketin senior jg gegara mirip mantannya. Genre sma aku nih agak romance konyol keknya. Tamat.
Gapyear
Huhu ga nyangka (ga nyangka aja kau semua), aku pikir ya bakal lulus kek org org. Setahun tapi kek numpang lewat aja sih mungkin karna sampe akhir 2015 aku masih berusaha. Dapat kesempatan buat kerja jadi petugas sensus, sedikit banyak ngebantu skill basa basi.
Kuliah
4 taun tapi b aja sih, dapat temen baru, masih nyantol sama temen sma. Kupu-kupu, tugas kuliah yg ga seberapa, yg bikin pening cuma pak indra sih, kkn 2 bulan, skripsian dpt dospem baik dan ga berminat sama skripsi aku. Sya ga suudzon loh sama bapak, saya cuma sadar diri aja sama karya jelek saya itu. Sempet nangis gegara susah bet dpt ttd penguji kek sok sok nyerah gitu si alay. Wisudah.
Pasca wisuda
Dulu sempat khawatir kek manalah aku abis tamat, tapi alhamdulillah adek aku membuka lowongan kerja utk kakaknya yg ga bakat dan nda punya relasi ini. Alhamdulillah punya penghasilan, jajan aman lah pokoknya. Pertengahan 2021 nyoba cpns. Bingung mo ambil yg susah sekalian biar kalo lolos aku bisa congkak gitu kan tapi kalo ga lolos ntah kapan pembukaan lagi atau ambil yg kemungkinannya ada buat berhasil. Opsi kedua terpilih, ya walau ttp bingung mau ambil formasi apa. Menikmati proses pendaftaran, akhirnya aku ngedaftarin diri sendiri, eksaitid ikut tes biar bangun pagi, pake baju hitam putih, siap siap gitu deh kek org yg ada kegiatan, mencet mencet jawaban ih serulah 433 skd aku wkwk paling tinggi se sesi. Eh lanjut skb. Eh 270 nilainya, rendah kan ya? Tapi ternyata paling tinggi. Akhir des dah bisa dipastikan aku lolos. Jan pemberkasan abis setengah jeti lebih cuy. Dah gitu aja. Sekarang dipenuhi ketakutan, takut ketemu org baru, takut pura-pura, takut ga amanah, takut jadi pribadi yg aku benci. Aaaa.
H-1
Lagi rebahan (7:55am), ramadhan kareem hari ke 6. Tadi subuhan ke mesjid. Akhir akhir ini kok sering pusinh ya, kek kepala aku dilapisi kepusingan gitu deh takud.
Sa, makasih ya. Demi kebaikan kau sendiri mending belajar agama yg bener, jadi pribadi yg lebih baik, jgn sombong. Jaga kesehatan, kurangi main sosmed apalagi ngepoin yg kau ga perlu tau. Banyakin ngobrol sama mamak. Sa, maaf ya.
8 April 2022, untuk Annisa dari Annisa yang paling Annisa sayang.
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
nyayufatimahzahroh · 5 years
Text
Ini Rahasia Bisa Lolos Tes CPNS
Ini Rahasia Bisa Lolos Tes CPNS
Udah lama banget ngga posting ya. Bingung nyari bahan tulisannya atau biasanya udah punya rencana mau nulis ini itu dan ujung-ujungnya lupa. Sebenernya sekarang pun lagi ga tau mau nulis apa tiba-tiba terbersit tentang menjadi PNS.
Saya diterima di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 2015 sebagai CPNS (calon PNS). Pada saat mendaftar, saya masih bekerja di Kompasiana…
View On WordPress
0 notes
wartakanlah · 6 years
Text
Catatan Kritis Atas Regulasi Tentang Tenaga Honorer di Indonesia
SENANDUNG, dawainusa.com – Pemerintah resmi mengumumkan rekrutmen CPNS tahun 2018 yang pendaftarannya dimulai sejak (Rabu, 19 September 2018).
Rekrutmen kali ini merupakan periode ketiga rekrutmen CPNS sejak berakhirnya moratorium rekrutmen PNS tahun 2017 (moratorium sejak Januari 2015).
Periode pertama dan kedua rekrutmen telah berjalan di tahun 2017. Tahun ini pemerintah membuka formasi sebanyak 238.015 posisi, dengan perincian 51.271 posisi aka ditempatkan di pusat dan 186.744 untuk instansi daerah.
Baca juga: Ruang Siber dalam Moncong Politik Kepentingan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, salah satu isu yang mencuat dalam proses rekrutmen CPNS kali ini adalah bagaimana nasib tenaga honorer.
Problematika Tenaga Honorer
Desakan agar tenaga honorer dapat diangkat sebagai PNS menjadi isu tahunan dan semakin kuat pada setiap pembukaan rekrutmen CPNS.
Permasalahan tenaga honorer memang belum menemukan penyelesaian yang tuntas hingga hari ini. Banyak kendala yang menghambat proses penyelesaiannya mulai persoalan regulasi atau legalitas, validitas data, hingga permasalahan kebutuhan dan ketersediaan anggaran pemerintah.
Meski demikian, pemerintah dan legislatif terus berusaha menyelesaikan permasalahan honorer ini secara bertahap dan berkesinambungan sehingga diharapkan tuntas dan berpihak pada tenaga honorer.
Pada proses rekrutmen terakhir (2017), sejalan dengan ketentuan dalam UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN cq Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 tahun 2017, seluruh proses rekrutmen PNS harus melalui seleksi, termasuk bagi tenaga honorer.
Hasil seleksi PNS terakhir, terdapat sekitar 438.590 honorer golongan K2 yang terdaftar di BKN tidak naik jadi PNS karena dianggap tidak memenuhi persyaratan seperti permasalahan umur dan tidak lolos seleksi CAT.
Dari jumlah honorer K2 yang tidak lulus tersebut, 60 persennya berusia antara 36-50 tahun. Ini berbenturan dengan perundang-undangan yang menyatakan umur maksimal pelamar CPNS adalah 35 tahun.
Di dalam peraturan pemerintah (PP) No. 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, pasal 1 menyebutkan bahwa tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu pada instansi pemerintah atau yang penghasilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau anggaran.
Pendapatan dan Belanja Daerah
Batas dan Kewenangan Pengangkatan Tenaga Honorer oleh Pemda di dalam PP No. 48/2005 jo PP No. 43/2007, pasal 3 ayat (1) ditegaskan tentang batasan tenaga honorer yang dapat diangkat sebagai CPNS.
Namun batas dan kewenangan tersebut hanya diprioritaskan bagi yang melaksanakan tugas sebagai Guru, Tenaga kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan, Tenaga penyuluh di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan tenaga teknis lainnya yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah.
Baca juga: Kisah Meiliana dan Masyarakat Gosip
Pengangkatan tenaga honorer untuk melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan di atas, haruslah memenuhi batas ketentuan usia, yaitu paling tinggi 46 tahun dan paling rendah 19 tahun, dengan masa kerja sebagai tenaga honorer paaling sedikit 1 (satu) tahunsecara terus menerus.
Bagi dokter yang telah selesai atau sedang melaksanakan tugas sebagai pegawai tidak tetap, atau sebagai tenaga honorer pada sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah, dapat diangkat menjadi CPNS tanpa memperhatikan masa bakti sebagai pegawai tidak tetap atau masa kerja sebagai tenaga honorer, dengan batas usia paling tinggi 46 tahun dan bersedia bekerja pada daerah dan/atau sarana pelayanan kesehatan terpencil atau tertinggal paling lama 5 (lima) tahun.
Dengan batasan seperti ini, dari 4.796 tenaga honorer provinsi tahun 2018, yang berpeluang diangkat menjadi CPNS hanya sebesar 2.913 orang, sedangkan 2.063 tidak berpeluang diangkat menjadi CPNS.
Bagaimana masa depan tenaga honorer yang tidak berpeluang diangkat menjadi CPNS tersebut? Mempertahankan mereka selamanya sebagai tenaga honorer, tentu bukanlah tindakan yang bijaksana.
Merujuk pada UU No. 25/2014 tentang ASN, tenaga honorer dapat saja melamar menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Persoalannya adalah tidak semua tenaga honorer memiliki kompetensi dan kualifikasi sebagaimana dibutuhkan PPPK. Karena itu peluang tenaga honorer menjadi PPPk relatif kecil.
Selanjutnya kewenangan pemerintah daerah untuk mengangkat tenaga honorer menjadi CPNS atau PPPK, harus dilakukan melalui proses dalam Manajemen PNS atau Manajemen PPPK, yang antara lain menetapkan bahwa pengadaan PNS dan PPPK harus melalui mekanisme seleksi (tes).
Dengan kewenangan yang telah dibatasi tersebut, pemerintah daerah tidak lagi bebas mengangkat tenaga honorer menjadi CPNS. Demikian juga tenaga honorer tidak otomatis bisa menjadi PPPK.
Perlu Exit Plan
Jika tidak dapat diangkat menjadi CPNS dan PPPK, bagaimana nasib tenaga honorer di waktu mendatang? Ada sejumlah perspektif dan pertimbangan dapat dijadikan bahan untuk merumuskan solusi yang komprehensif.
Pertama, solusi harus berdasarkan kepastian hukum. Dengan kata lain harus ada dasar hukum atau legalitas yang jelas. UU ASN membagi ASN menjadi hanya dua jenis yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pekerja Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga: Politik Kampanye untuk Generasi Milenial
UU ASN tegas mengatur bahwa untuk menjadi PNS, tenaga honorer harus ikut seleksi dengan memenuhi persyaratan. Dengan aturan ini, dipastikan banyak tenaga honorer K2 gugur dan tidak dapat diangkat menjadi PNS.
Sejumlah perspektif solusi terkait aturan ini: (1) Revisi UU ASN untuk mengafirmasi kondisi tenaga honorer. (2) Bagi yang tidak lulus atau tidak memenuhi persyaratan sebagai ASN dapat diangkat (kebijakan afirmasi) menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bersifat “tetap” meskipun secara administrasi harus diperpanjang setiap tahun. (3) Pun, jika tidak masuk sebagai PPPK harus dipastikan untuk mendapatkan gaji standar UMR (sebagai kebijakan afirmasi).
Kedua, solusi harus berdasarkan data tenaga honorer yang akurat. Untuk itu perlu validasi data. Validitas mencakup angka pasti tenaga honorer seluruh Indonesia di berbagai kementrian/lembaga, instansi pusat dan daerah.
Validasi ini penting untuk mengetahui jumlah pasti tenaga honorer (dan statusnya) baik yang terdaftar dalam database BKN/KemenPAN RB maupun yang diluar itu sehingga penyelesaiannya bisa dilakuakan secara komprehensif dan tuntas, meski tetap ada prioritas.
Ketiga, solusi harus didukung dengan kemauan politik yang kuat dari berbagai pihak khususnya eksekutif dan legislatif, apalagi hal ini terkait kendala peraturan perundang-undangan.
Selain itu, harus ada political will yang kuat dari Pemerintah (termasuk utamanya kesiapan anggaran) untuk menyelesaikan permasalahan ini.*
Oleh: Anakletus Fasak*  (Pengurus Pusat PMKRI Periode 2018-2020, Mahasiswa Pascarjana Universitas Kristen Indonesia)
Selengkapnya: Catatan Kritis Atas Regulasi Tentang Tenaga Honorer di Indonesia
https://www.dawainusa.com/catatan-kritis-atas-regulasi-tentang-tenaga-honorer-di-indonesia/
0 notes
nhadiyati · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Salam para pemerhati konstitusi :)
Masa mahasiswa baru S1 tepatnya tahun 2013 pertama kali saya menjejakkan kaki ke bangunan ini sebagai peserta debat konstitusi, absen ke bangunan ini di tahun 2014, tapi 2015 diijinkan kembali mengunjungi bangunan ini dan bisa lihat-lihat museum di bangunan ini (inget banget sama anak-anak terpana ngeliat surat Ir.Soekarno ke Jend.Sudirman yang romantis banget manggilnya pake kakanda dan adinda, kalau saya terhenti di tembok 1998). Dipenghujung tahun kelulusan 2016 bisa liat sidang pendahuluan bersama rekan-rekan dari universitas negeri jakarta dan leipzig university yang tergabung dalam exploring legal culture. Dan sekarang pada masa mahasiswa baru S2 ditahun 2017 untuk hadir kuliah bersama.
Dulu selalu gak kesampean photo di depan bangunan ini, ntahlah alasan hujan atau waktu atau malah sibuk motoin orang lain dan kehilangan mood buat minta diphoto. Akhirnya, saya punya dua photo juga :)
Alhamdulillah dari bangku mahasiswa saya punya kesempatan mengunjungi bangunan ini, semoga saya diberi kesempatan untuk mengunjungi (harapannya bekerja) di bangunan ini walau sudah lepas dari status mahasiswa *gak patah arang meski gak lolos cpns wkwkw kan bisa aja datang sebagai akademisi atau praktisi.
Dibangunan penjaga konstitusi dengan 9 pilar ini, bangunan putih bersih yang membuat saya jatuh hari dan banting stir dari kekeuhnya ingin menekuni hukum pidana hingga kemudian menjadi pelajar peminat hukum tata negara terutama berkaitan dengan peraturan perundang-undangan dan pemerintahan daerah. Tulisan saya tentang bangunan ini bisa dibaca disini. Nama bangunan ini adalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia :)
0 notes