#kuliah ke amerika yuk
Explore tagged Tumblr posts
Text
Untuk Nicholas Saputra
Halo Mas Nico,
Perkenalkan, saya Fitri. Saya ngefans banget sama Mas Nico. Sama lah, kayak anak perempuan 90an lainnya, pasti banyak banget tuh yang ngefans sama Mas Nico. Dan, sama juga kayak perempuan seumuran saya, kami semua mengenal Mas Nico dari film AADC.
Waktu film AADC keluar tahun 2002, umur saya 11 tahun. Saya masih kelas 6 SD waktu itu. Teman saya pada waktu itu cerita di sekolah, bahwa dia abis nonton film AADC bersama sepupunya di Depok. Dia menambahkan, aktornya namanya Nicholas Saputra, dia jadi Rangga di film AADC, ganteng deh!
Malam harinya, saya bilang ke Bapak saya, “Kita ke bioskop yuk, nonton AADC.” Sayangnya, Bapak saya waktu itu bilang, “Itu kan film anak SMA, kamu masih SD, belum saatnya nonton film kayak gitu.”
Saya hanya bisa manyun sambal memendam kecewa.
Perjumpaan pertama saya dengan Mas Nico akhirnya terjadi waktu saya SMA. Waktu itu, saya nonton film Gie dan Janji Joni dari DVD yang saya pinjam dari teman sebangku saya waktu SMA, namanya Dyah Ayu. Setelah nonton dua film itu, saya teringat kata-kata teman SD saya. Dia nggak bohong. Nicholas Saputra emang ganteng banget. Sejak saat itu saya memutuskan untuk mengidolakan seorang Nicholas Saputra.
Tapi, perlu dicatat bahwa saya bukan hardcore fans yang memajang poster Mas Nico di kamar, atau bikin kliping tentang berita-berita Mas Nico. Saya bahkan nggak pernah langganan majalah remaja. Saya ngefans, mengidolakan Mas Nico, sekadarnya aja. Sebatas bahwa Nicholas Saputra itu tampan, dan berbakat, dan berpendidikan. That’s it.
Waktu saya SMA dan kuliah, film Indonesia lagi jelek banget. Isinya kebanyakan film horror murahan, atau film drama nggak mutu. Saya pun jarang mengekspos diri saya dengan film-film Indonesia di bioskop. Dan akhirnya, saya pun melewatkan beberapa film Indonesia yang sebenernya bagus. Semisal, 3 Hari Untuk Selamanya. Film ini baru saya tonton tahun 2013. Saya copy film tersebut dari teman saya, yang sekarang sama-sama sedang S3 di Amerika. Awalnya saya ragu, tapi dia—yang seorang antropolog bilang, “Bagus kok ini, lu tonton aja.” Dan emang beneran bagus.
Nonton film 3 Hari Untuk Selamanya bikin saya inget sama mantan saya yang anak ITB. Mungkin, karena salah satu latar film tersebut adalah Bandung. Waktu nonton film ini, saya sedang berada di penghujung masa S2 saya. Sedikit banyak saya bisa relate dengan Ambar, gimana beratnya menghadapi ketidakpastian masa depan. Beruntungnya Ambar, dia punya Yusuf buat jadi temen cerita. Saya juga beruntung, saya punya Aldrin, teman ngobrolin hal-hal mendalam yang sayangnya, setelah saya menikah… kita udah nggak pernah ngobrol lagi. Duh, jadi kangen Aldrin.
Anyway… Aldrin pula lah yang waktu itu cerita ke saya kalau di TIM XXI lagi ada film Mas Nico sedang tayang. What They Don’t Talk When They Talk About Love. Ini film yang bener-bener bikin hangat di jiwa, seriusan. Saya nonton film itu sendirian, waktu itu. Kebetulan TIM dengan kampus saya deketan banget, jadi pulang kuliah bisa jalan kaki melipir sebentar ke TIM buat nonton. Beberapa hari setelah saya nonton film itu, saya ketemuan sama Aldrin. Dia cerita, dia juga udah nonton film itu. Sen-di-ri-an. Ha ha. Entah kenapa, di tahun-tahun itu, saya ngerasa nyambung banget dan nyaman banget sama Aldrin. I think he was my person. Meskipun akhirnya saya paham sih, waktu itu kita jadi deket karena circumstances kita lagi mirip. And that I wasn’t his person.
Setahun kemudian, waktu itu saya udah lulus kuliah udah bekerja. Tahun 2014. Film Pendekar Tongkat Emas lagi main di bioskop. Di suatu Sabtu sore, saya naik angkot dari rumah saya ke bioskop terdekat buat nonton film itu. Kenapa saya nonton film itu? Karena ada Nicholas Saputra. Tapi, entah kenapa, film ini tidak meninggalkan impresi apa-apa buat saya. Beda dengan film sebelumnya dimana Mas Nico berperan jadi Edo.
Dua tahun kemudian AADC 2 tayang di bioskop. Di film ini, saya berpikir, asli, ini Cinta bucin abis. Awalnya saya mikir film ini bakalan berakhir pahit, seperti kebanyakan film garapan Makoto Shinkai. Macam, you’re too late, Rangga. Cinta udah sama orang lain. Tapi, rupanya Riri Riza masih berbaik hati buat ngasih ending yang bikin para hardcore fans Cinta-Rangga bernapas lega.
Okay. Sampai di sini saya mulai berpikir, fase dewasa awal saya kayaknya banyak dihiasi oleh filmnya Nicholas Saputra. 2016 saat film Aruna dan Lidahnya main di bioskop, saya nonton film tersebut sama suami saya. Dia bilang, “Itu Dian Sastro cakep yah,” sementara saya menimpali dengan, “Gila, Nicholas Saputra ganteng banget.”
Kami memang anak 90an banget.
Terinspirasi dari film tersebut, pada tahun 2018, kami—saya dan suami saya, roadtrip Jakarta-Bali. Dan sepanjang perjalanan, di tiap kota yang kami singgahi, kita mampir untuk nyobain makanan khas daerah yang otentik. Dari roadtrip itu kemudian lahirlah roadtrip-roadtrip berikutnya di tanah Paman Sam.
Tahun 2019, Mas Nico pernah mampir ke kantor saya buat ngasih kuliah tentang isu lingkungan hidup. Sayangnya, waktu itu saya lagi ke klinik vaksin buat melengkapi immunization record agar comply dengan persyaratan kampus tempat saya akan sekolah S3. Waktu itu, semua teman saya bragging, “Ada Nicholas Saputra loh tadi,” “Aku udah foto bareng Nicholas Saputra loh,” “Ya ampun, dia tuh aslinya ganteng banget.” Paling epic adalah, rekan kerja saya yang merupakan psikolog senior, dia bilang, “Ini Nicholas Saputra introvert banget, keliatan dari gesturnya, tatapan matanya, ekspresinya.”
Wow.
Saya hanya bisa mendengarkan sambil memendam kecewa, seperti saat saya nggak dibolehin Bapak saya nonton AADC di bioskop.
Saya jadi membayangkan, misalnya semesta mendukung, mungkin saya akan bertemu dengan Mas Nico ketika Mas Nico lagi hiking di Yellowstone sendirian di musim semi. Perjalanan menuju puncak bukit, yang sebenarnya merupakan perjalanan menuju ke dalam diri. Atau, di Central Park NY, ketika Mas Nico lagi duduk sendirian sambil baca buku di musim gugur. Atau, di Seattle, ketika Mas Nico duduk sambil minum kopi di salah satu kedai kopi indie kekinian.
Hampir seribu kata saya tulis. Seandainya menulis paper semudah menulis surat ini.
Saatnya saya menutup surat ini. Terima kasih banyak Mas Nico, karena telah sesekali hadir menemani perjalanan dewasa awal saya. Best of luck untuk Paranoia!
9 notes
·
View notes
Text
Mungkin Mirip-Mirip Berefleksi, hihi: Rekap Tulisan 2020 [Bagian III]
List of works published this year bisa dibaca di sini.
WORK YOU ARE MOST PROUD, AND WHY?
Jawabannya adalah “Bawa Aku Pergi dari Hinakazari”. Tulisan ini berlatar sejarah Festival Boneka di Jepang, mulai dari era Edo, Meiji, Taisho, Perang Dunia Kedua, dan seterusnya. Saya menceritakan perubahan-perubahan bagaimana Hina-matsuri dirayakan dari masa ke masa, melalui sudut pandang salah satu boneka hinakazari. Risetnya sangat panjang, dan menyenangkan, dan memberikan banyak hal baru bagi saya. (Perjalanan saya menemukan jawaban ini dapat dibaca pada tautan berikut.)
WORK YOU ARE LEAST PROUD, AND WHY?
Jawabannya “Janji”. Sebenarnya agak susah juga karena selalu ada hal yang takmembanggakan di antara tiap-tiap tulisan saya, tapi ini yang kadar “tidak bangga”-nya terbanyak. Soalnya, tulisan ini sungguh-sungguh saya buat untuk rasa puas saya. Saya habis baca light novel dari fandom yang kebanyakan penghuninya hanya mengonsumsi komik dan anime, jadi saya pakai potongan adegan di novel dan sekalian mempromosikan novel itu. Tapi, gaya penceritaannya terburu-buru dan rasanya saya memaksakan diri.
P.S. Saya bikin versi bahasa Inggris dari tulisan ini. Sebuah capaian kecil.
FAVOURITE EXCERPTS FROM YOUR WRITING. i.e. Question where I’ve spent a LOT amount of time answering.
Tidak ada iblis di sana. Kalaupun itu dikatakan iblis, iblis tidaklah berguna apa-apa. Sama seperti tuhan, Samatoki membatin. [Relik Hidup]
Raka melihat pantulan dirinya sendiri pada permukaan kopi dalam cangkir. Pantulan diri menatapnya balik, menghakiminya .... [Biar Saya Takar Sendiri Sesal dalam Kopi]
Ditengadahkannya kepala. “Di sana, langit juga begini-begini saja.” [Janji]
Tidurlah, tidur sekarang. Buat malam berlalu secepat kedipan mata, membuatnya tahu-tahu sudah melompat menuju esok hari. Dan saat pagi tiba, ia akan menghampiri Nezuko dalam kotak, berceloteh tentang sang kakak yang begitu baik hati. [Life Is Quick and You Are Slow]
“Jangan kesenangan. Stok rindu sudah kuberikan pada semua orang dan binatang, ternyata masih sisa, jadilah kamu kebagian.” [Deja Vu]
“Sendirian? Nggak papa?” “Nggak papalah. Kan ada Ayah.” “Ayah jauh dari kamu.” “Sama-sama Jakarta, kan?” “Jakarta besar atuh, Dilan!” [Mengulang Perputaran]
Biarkan ia tidur dan semua akan kembali baik-baik saja begitu terbangun. Ia perlu menstabilkan emosi, berdamai dengan cinta dan hati. Hal-hal yang tadi diinginkannya—perkara ingin diperjuangkan dan semacamnya—hanyalah fase sesaat karena ia sedang tidak mencintai dirinya sendiri. [Mengulang Perputaran]
Halo dan sampai jumpa, mari kita bertemu tapi nanti, di tempat dan waktu yang lebih tepat, entah di mana dan kapan, tapi jangan di sini dan jangan sekarang. [Tapi Nanti, Nanti]
Samatoki menghela napas, membuang asap rokok dari mulutnya. “Apakah kita semua nggak bisa bersatu; membentuk serikat dan menyerang pemerintah?” Dan Ichiro bertanya-tanya berapa banyak rokok yang dihabiskan Samatoki sampai-sampai menyemburkan pertanyaan seperti itu. [Lakuna]
Beberapa jam kemudian, saat Arthur muntah darah di lahan parkir Bandara Jayapura, ia teringat perih yang mendera ratusan tahun lalu dalam Perang Kemerdekaan Amerika; ketika semua yang mula-mula berawal dari uluran tangan berakhir dalam medan perang di atas darah para pejuang kemerdekaan. [Perjumpaan Kembali]
Arthur menoleh pada Nesia yang tersenyum, mengerling—memberikan ketenangan. Arthur tidak yakin apa arti kerlingan itu, pun ia tidak yakin pula kenapa itu membuatnya tenang. [Perjumpaan Kembali]
Sepanjang jalan dari Bundaran UGM Ichiro berkali-kali bertanya apakah Samatoki bisa menghafalkan lagu “Darah Juang” sambil mengerjakan soal fungsi komposisi, tetapi ternyata yang Samatoki tunggu adalah saat namanya dipanggil untuk presensi, karena ia akan menyalakan kamera dan pamer bahwa dirinya sedang ikut aksi massa menyimak konferensi pers di Tugu Pal Putih, bego betul, untung sayang. [Menakar Keruh]
Nesia menatap sisi tembok yang lain. Lalu menatap pintu. “Aku ingat waktu aku menuduhmu agen CIA.” “Aku juga.” “Aku bodoh, ya?” Aku tertawa lagi. “Aku juga,” kataku. [BUR(DE)N]
SHARE OR DESCRIBE FAVOURITE COMMENTS YOU RECEIVED.
Yang saya kasih berikut ini adalah komentar-komentar dari Life’s Beautiful and So Are You, tulisan yang mendapatkan apresiasi lebih, lebih, lebih dari cukup melalui banyaknya respons baik dan penghargaan yang saya terima.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Saya suka sekali dengan pemberian apresiasi yang saya terima ini. Terharu sampai nggak percaya. Rasanya ingin memaki diri sendiri, kenapa dengan respons baik seperti ini, saya justru menjadi seseorang yang nggak mengapresiasinya dengan layak. Mungkin butuh waktu, ya. Tapi, untuk sekarang, saya lebih suka kalau menganggap bahwa rasa senang ini adalah apresiasi secara kolektif atas SEMUA tulisan-tulisan yang saya buat, sekalipun sumber kesenangannya diambil dari komentar mengenai satu tulisan spesifik.
Terima kasih banyak.
A SCENE OR CHARACTER YOU WROTE THAT SURPRISED YOU.
Ini mungkin terdengar agak lucu, dan agak aneh, tapi, mari bicarakan Life’s Beautiful and So Are You: SAYA KAGET SAMA TWIST-NYA. LOL. Padahal saya yang bikin.
Sayangnya, saya kehilangan kertas berisi coret-coretan kerangka karangan yang saya buat. Tapi, beberapa adegan yang membangun twist (kayak Jigorou adalah bekas wazir, ada jeda waktu sehari untuk surat-surat mereka berdua, percakapan keduanya di akhir) itu baru diputuskan selama prosesnya. Saya bertanya-tanya sampai sekarang dari mana saya kepikiran pengin kasih twist, apakah itu sudah sejak awal atau baru di tengah-tengah kepikiran. Tapi saya ingat betul kalau rencana saya semula adalah Zenitsu BERHASIL sampai ke Kerajaan Negara Daha. Jadi, ada perubahan selama menulisnya. Dan perubahan itu membawa saya pada ide twist yang ... jujur, saya sendiri kaget kok ...
HOW DID YOU GROW UP AS A WRITER THIS YEAR.
Saya pernah dengar seseorang berkata, “Kamu nggak akan bisa menjadi penulis kalau kamu belum bisa menjadi pembaca.” Lalu, lainnya, diceritakan dalam adaptasi anime yang saya tonton, penulis novel Belulang Senja Kemarin (jangan dicari di Google, ini tidak ada sungguhan. Tapi diambil poinnya saja ya) hanya membuatnya secara iseng, padahal novel itu adalah masterpiece yang bisa bikin seseorang yang benci baca buku akan menyukainya.
Saya nggak suka membaca sebagaimana saya suka menulis. Saya membaca karena saya suka dengan gagasan “saya suka membaca”, makanya saya membaca (selengkapnya saya ceritakan di sini, bagian akhir-akhir). Tapi tahun ini adalah tahun yang saya niatkan untuk baca banyak buku, dan saya mencapainya. Buku bacaan saya lebih banyak daripada tulisan yang saya buat. Dan saya rasa, itulah cara saya tumbuh sebagai penulis di tahun 2020 ini: dengan membaca.
Oh ya, apa jawaban saya untuk pertanyaan ini tahun lalu? Dan tahun-tahun sebelumnya? Saya bertanya-tanya saat membaca ini. Akhirnya saya merekapnya, dan inilah hasilnya.
1. Berikut ini adalah harapan saya di tahun 2017 disertai jawaban 2018.
2. Lalu, ini harapan 2018 saya, dan disertai jawaban 2019 saya.
Wahai diri-saya-2019, kamu nggak nyambung, dasar bodoh. Saya ingin menyalahkan dia, tapi saya ingat kalau waktu itu saya malah nggak baca ulang apa pesan saya di tahun 2018. Alhasil jawabannya nggak paralel. Tapi, lagi pula, selama 2019, saya nulis sejarah terus, jadi setidaknya itu menjawab harapan 2018 saya.
Ngomong-ngomong soal diri-saya-2019, saya jadi pengin menepuk-nepuk pundaknya, bertanya apa yang dia sedang rasakan. Kenapa? Soalnya, ini harapan dia untuk 2020:
3.
“YOU KNOW THAT I DON’T CARE”? Apa-apaan itu, hei diri-saya-2019!? Aku NGGAK tahu kalau kamu nggak peduli padaku!? Saya mau kesal, tapi, saya ingat kalau banyak hal yang terjadi di tahun 2019, dan itu menyebabkan sikap kurang ajarnya ini bisa diterima, jadi saya mengurungkan diri untuk memarahinya. (Lebih-lebih, saya juga tahu kenapa saya memutuskan untuk menjawabnya begini.) Saya sedih terus waktu itu. Haha. Banyak memaksakan diri, banyak memendam perasaan, banyak mengecewakan orang, apalagi mengecewakan diri sendiri. Parah sih, 2019 ini.
Tapi, ada pesan ini juga yang saya temukan.
Ini adalah jawaban saya untuk pertanyaan yang akan muncul sebentar lagi (”A New Wisdom You Can Share With Others”), dan ternyata saya memeroleh pesan untuk membaca buku sebanyak-banyaknya. Syukurnya, inilah yang saya lakukan tahun 2020!
HOW DID YOU HOPE TO GROW NEXT YEAR.
Ternyata susah juga ya, memikirkan jawabannya. Kalau saya jawab, “You do you,” kayak 2019 lagi, kayaknya bakal digebuk. Baiklah, ini saja: Belajar menulis beraliran realisme sosialis, yuk. Kamu belajar banyak hal tahun ini. Kamu bahkan punya energi untuk mengambil mata kuliah lintas fakultas ke Fisipol dan Hukum. Dan ini adalah tahunnya kamu membaca buku dalam jumlah terbanyak seumur hidupmu.
Kamu kagum dengan orang-orang yang menyampaikan suara mereka lewat hal yang mereka bisa. Lewat tulisan akademik, lewat gambar, lewat orasi, lewat video di YouTube, atau cuitan-cuitan di Twitter. Kamu merasa sedih dengan ketidakmampuanmu bervokal seperti mereka. Tapi, kamu bisa mengupayakannya dengan tulisanmu. Soalnya, cuma ini yang kamu bisa. Jadi, ayo. Berterimakasihlah dengan apa yang kamu punya, dan upayakanlah pemenuhan hak-hak orang-orang yang membutuhkan.
WHO WAS YOUR GREATEST POSITIVE INFLUENCE THIS YEAR AS A WRITER (COULD BE ANOTHER WRITER OR BETA OR CHEERLEADER OR MUSE OR ETC).
Di tahun 2017, saya menjawab seorang penulis. Di tahun 2018, saya menjawab seorang pengarang lagu. Di tahun 2019, saya menjawab seorang teman. Di tahun 2020 ini, saya rasa saya banyak dipengaruhi secara positif oleh ... sebuah lagu. Terima kasih kepada Spotify, jadi ketahuan kalau ini lagu yang paling banyak saya putar tahun 2020. Ada lagu-lagu lain, tapi saya akan berterima kasih ke lagu ini. Semenjak saya mengenal Spotify akhir 2019, baru kali ini saya membiarkannya menemani saya sepanjang tahun.
ANYTHING FROM YOUR REAL LIFE SHOW UP IN YOUR WRITING THIS YEAR.
Sejak 2017, jawaban saya selalu sama: “diri saya sendiri”. Dan jawaban tahun ini juga sama. Di setiap tulisan-tulisan saya, pasti ada yang saya tinggalkan soal diri saya: kalimat yang saya baca di buku, perkataan yang saya dengar, rasa sedih, rasa senang, pemikiran-pemikiran, atau pertanyaan-pertanyaan. Mungkin susah dimengerti ya, tapi karena saya yang nulis, jadi saya bisa menyebutkan mana tepatnya dari diri saya yang saya tampilkan di setiap tulisan. Jadi saya akan tetap pakai jawaban ini. Hehe.
ANY NEW WISDOM YOU CAN SHARE WITH OTHER WRITERS.
Mari terus menulis. Hihi. Saya bersyukur senang menulis.
ANY PROJECTS YOU'RE LOOKING FORWARD TO STARTING (OR FINISHING) IN THE NEW YEAR.
Heh, nulis novel lagi sana. Di tahun 2017 kamu pengin nulis bahasa Inggris, dan di tahun 2018 kamu mencapainya. Di tahun 2018 kamu pengin banyak nulis historikal dan nulis cerita sedih, dan di tahun 2019 kamu bisa banyak nulis historikal, dan hari-harimu di tahun itu banyak diisi dengan kesedihan LOL (HEI!). Lalu, di tahun 2019 kamu nggak kepengin apa pun secara spesifik, kamu hanya “mari lanjutkan apa yang sudah dimulai”, dan inilah yang kamu lakukan di 2020: melanjutkannya. Kamu lanjut menulis dan kamu lanjut belajar.
Sepertinya “proyek” yang kamu hendak lanjutkan adalah target jumlah bacaan di Goodreads HAHA. Nggak spesifik ke menulis, ya. Tapi, itu membantu saya dalam hal kepenulisan, jadi, itulah jawaban saya!
AKHIRNYA KELAR JUGA. <3 PANJANG IH. XD
Hehe. Terima kasih banyak, diri saya! Selamat tahun baru, ya.
2 notes
·
View notes
Text
Tour Campus, Lihat keseharian Mahasiswa MIT
Tour Campus, Lihat keseharian Mahasiswa MIT
Menjadi kebanggaan tersendiri buat mahasiswa ini bisa kuliah di Universitas terbaik di dunia. MIT sudah menghasilkan ilmuan, astronot dan penemuan teknologi canggih lainnya. Dulu hanya membaca dibuku tentang tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh didunia sekarang dia bisa mendapat ilmu langsung dari orangnya.
Yuk simak video yang satu ini
[youtube=https://www.youtube.com/watch?v=y_8_idPW7zg&w=420…
View On WordPress
#10 Universitas Ekonomi dan Finance Terbaik di Inggris#dartmouth massachusetts#info kuliah di amerika#keseharian mahasiswa MIT#Kuliah di RMIT#kuliah ke amerika#kuliah ke amerika yuk#kuliah ke luar negeri#kuliah ke MIT#massachusetts college of art#Massachusetts Institute of Technology#Massachusetts Institute of Technology – Sloan School of Management#Massive Open Online Courses (MOOCs)#MIT#MIT open courseware#MIT sloan of management#mit tour#terbaik di dunia#tips memilih jurusan di luar negeri#tips memilih universitas#tips memilih universitas di luar negeri#twilight campus tours#universitas terbaik di amerika#university of massachusetts lowell#university of massachusetts system
0 notes
Text
JUAL GROSIR TOTEBAG JOGJA
0896-3003-7706 Jual Grosir Totebag Jogja
jual totebag jogja, jual totebag polos, totebag jogja, totebag polos jogja totebag satuan, totebag custom, totebag custom satuan, totebag satuan jogja, totebag custom jogja, totebag kanvas, totebag blacu, toteba gspunbond, totebag drill, tas kuliah, tas mahasiswa, pabrik totebag jogja, vendor totebag jogja, grosir totebag jogja, produsen totebag jogja, bikin totebag jogja, totebag malioboro
0896-3003-7706 Jual Grosir Totebag JogjaCari
0896-3003-7706 Produsen Tote bag Kanvas Jogja
0896-3003-7706 Produsen Tote bag Kanvas Jogja
Apa itu Tote bag ?
Bagi yang belum tahu apa itu tote bag, tas ini pada dasarnya adalah tas klasik Amerika yang cenderung dipakai untuk membawa apa saja. Desainnya sederhana dan lebih difokuskan pada usability, alias fungsi. Di awal kemunculannya, tas ini bentuknya besar, terbuka, dan memiliki pegangan yang ditempatkan di bagian tengah masing-masing. Tote bag klasik menggunakan tali melengkung, meski sekarang ini variasi tali sudah lebih banyak ditemukan.
Seiring dengan perkembangan dan perubahan, tote bag tidak lagi dipakai hanya untuk membawa barang belanjaan. Banyak anak muda yang menggunakan tas ini sebagai fashion. Tote bag dipakai untuk jalan ke mall, piknik, wisata, atau bahkan pergi ke tempat kursus dan kuliah.
Keunggulan Pakai Tote bag
Keunggulan tote bag
Sampai di sini Anda pasti sudah lebih memahami apa itu tote bag beserta dengan fungsinya. Tas satu ini dapat Anda gunakan sebagai kantong belanja untuk barang-barang bawaan yang tidak terlalu berat atau besar. Boleh juga tote bag dipakai untuk tas fashion saat jalan ke mall, sekadar jalan atau nongkrong, dan piknik. Jadi, sangat multifungsi sekali, kan?
Lalu, alasan mengapa tote bag sangat populer di kalangan anak muda maupun orang tua, selain karena fungsi, antara lain sebagai berikut:
Simple
Tote bag termasuk golongan tas yang simple dan tidak akan merepotkan penggunanya. Tas ini hanya perlu digantungkan ke bahu atau dijinjing dengan menggunakan tangan. Cukup dengan satu tangan, Anda sudah bisa membawa tote bag ke mana-mana.
Elegan
Sebagai salah satu barang fashion, tote bag memiliki tampilan kasual nan elegan. Biasanya anak muda melakukan mix and match outfit kasual mereka dengan tote bag. Contoh, celana jeans, kaos, jaket, sneakers, lalu tote bag. Kalau mau ganti jeans dan kaos dengan dress juga bisa. Intinya, tote bag bisa dipakai untuk outfit apa saja karena terlihat santai dan modis.
Motif dan ukuran beragam
Dulu mungkin variasi jenis dan model tote bag lebih sedikit. Tetapi sekarang karena ada lebih banyak kalangan yang menyukai dan menggunakannya, tote bag dibuat lebih bervariasi dalam hal motif dan ukuran. Ada motif tote bag sangat simple dengan hanya gambar kecil atau kata-kata quote. Ada pula yang polos, namun memiliki warna-warna colorful. Ukuran tote bag pun kini semakin bertambah. Ada ukuran kecil, sedang, hingga besar.
Kenapa Kamu Harus Punya Tote bag
Tas memang menjadi barang wajib yang harus dimiliki setiap orang. Fungsi yang dimaksimalkan adalah untuk menyimpan barang-barang penting yang menunjang aktifitasmu. Tak hanya itu, tas juga menjadi barometer kekecean kamu, lho. Tak jarang, tas branded yang mahal sudah jadi konsumsi orang-orang yang berada.
Tak perlu bermerek, dengan tote bag yang sederhana dan serbaguna, barang penting bisa terbawa sekaligus tetap kece. Tas kain ini juga bisa kamu andalkan di beragam situasi. Maka dari itu, kamu harus punya minimal 1 koleksi tote bag. Berikut ini kami berikan beberapa alas an kenapa kamu harus punta tote bag. Yuk dilihat!
Terlihat kecil, tapi bisa diisi barang banya
Kamus dan buku-buku tebal pun bisa mengisi ruang kosong dalam totebag-mu.
Memang jika dilihat sekilas, tas tote ini kurang lebih berukuran 40 cm x 32 cm. Kecil, ya. Tapi kapasitas di dalamnya bisa diisi dengan banyak barang. Kamusmu yang tebalnya sudah seperti kitab suci Kera Sakti, akan muat saat disimpan di totebag-mu. Bahkan, buku-buku kuliah tebalmu akan tetap bisa dibawa. Kamu tidak akan dibuat ribet dan kesusahan saat membawanya. Tinggal pakai tasnya di bahu atau dijinjing saja!
Bahan yang mudah dilipat kecil dan bisa dibawa ke mana saja adalah keuntungannya
Kebanyakan, tote bag yang menjadi favorit adalah yang terbuat dari bahan kanvas atau kain katun drill yang bisa dilipat dan tidak mudah kusut. Makin ringkas saat dilipat kecil-kecil dan disimpan di dalam tasmu untuk berjaga-jaga. Siapa tau kamu perlu membawa barang bawaan mendadak, seperti belanjaan, atau berkas yang cukup penting. Membawa tote bag jadi tak terasa berat, bisa dibawa kemana dan kapan saja!
Harga terjangkau adalah khasnya.
Awet dan mudah dirawat, akan buatmu makin sayang pada tote bag
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih tas adalah harga. Tenang, tote bag ini banyak dijual sekarang dengan harga yang cukup terjangkau. Kisarannya sekitar 50 ribu-70 ribu, kamu sudah bisa mendapat sebuah totebag berukuran A4.
Desainnya bisa disesuaikan dengan permintaan
Memang, tote bag yang familiar di sekitar kita memiliki warna yang masih terbatas. Yaitu hitam dan putih. Tapi, warna dan motif lain pun juga sudah mulai banyak dipakai. Untuk kamu yang ingin punya nggak pasaran, sudah banyak kok online shop yang menerima request desain di tote bag-mu. Mulai dari gambar hingga quotes yang berupa tulisan. Tidak pasaran sekaligus bikin kamu makin rajin untuk mengoleksi ragam tote bag!
Pengen punya totebag yang berbeda dengan orang lain? Tenang saja, kami solusinya, kamu bisa custom totebag dengan sesukamu, tanpa minimal order
Buruan beli sekarang di @jingga.bagdistro
HUBUNGI : NO WA 0896-3003-7706
IG : jingga.bagdistro
FB : jingga.bagdistro
Nah untuk bagian desain dan printing, kamu bisa serahin ke jingga.bagdistro! pas banget buat kamu mau buat custom tote bag sesuai dengan keinginan kamu! Kualitas yang professional dan cepatnya pengerjaan udah dijamin deh kalau di jingga.bagdistro! pastikan kalau kamu punya tote bag yang ga kalah keren dengan temanmu!
#tote bag jogja#totebag blacu jogja#totebag polos hitam#produsen tas seminar#produsen totebag#bikintotebagjogja#grosir totebag kanvas#hargatotebagcustom#harga totebag kanvas polos#harga totebag polos#jual totebag custom bandung#jual totebag kanvas polos#jual totebag polos bandung#jual totebag polos jogja#jual totebag polos semarang#jual totebag polos surabaya#jual totebag polos terdekat#konveksi totebag kanvas#menghias totebag polos#sablon totebag satuan#satuan tote bag#souvenir tote bag kanvas#supplier tote bag blacu polos#supplier tote bag custom#supplier tote bag kanvas#tas tote bag kanvas#tote bag blacu custom#tote bag custom design#tote bag custom jakarta#tote bag custom murah
1 note
·
View note
Text
0 notes
Text
Karantina Al-Qur’an
Patut kita syukuri, belakangan ini tren menghafal Al-Qur’an tumbuh di tengah masyarakat Indonesia. Dan alhamdulillah, tren menghafal Al-Qur’an ini dapat terfasilitasi dengan menjamurnya program menghafal Al-Qur’an seperti Pondok Pesantren Qur’an, Rumah Qur’an, Program Karantina Menghafal Qur’an, dan program-program sejenis lainnya.
Ketika Ramadhan kemarin, alhamdulillah Allah memberi saya kesempatan untuk mengikuti salah satu program, yaitu Program Karantina Nasional Menghafal Al-Qur’an. Program ini diselanggarakan oleh Yayasan Desa Wisata Qur’an Hamasah. Program ini berlangsung selama satu bulan penuh (informasi lebih lanjut bisa cek di http://30harihafalquran.com/ )
Sepulang dari karantina, banyak teman-teman yang bertanya tentang program karantina ini. Sehingga maksud dibuatnya tulisan ini ialah untuk menjawab seputar pertanyaan yang telah ditanyakan.
Ada cukup banyak pertanyaan yang ditanyakan. Namun setelah coba dirangkum, kurang lebih nada pertanyaannya adalah sebagai berikut:
1. Berapa rata-rata hafalan peserta sebelum mengikuti karantina?
2. Metode apa yang digunakan dalam menghafal?
3.Berapa biaya yang diperlukan untuk mengikuti program?
4. Berapa peserta yang diwisuda dan hafizh 30 juz?
Saya mohon izin untuk menjawab. Namun dengan harapan tidak mengurangi makna, saya mohon izin untuk menghaturkannya dalam sebuah cerita. Semoga tulisan ini bisa membantu dalam menjawab, dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat.
***
Malam pertama di karantina. Ketika itu seluruh peserta dikumpulkan di aula. Suasana tak begitu ramai karena banyak peserta yang belum berkenalan. Hingga kemudian seorang peserta berusia paruh baya berinisiatif untuk mengumpulkan kami semua.
“Teman-teman, kumpul yuk. Kita main permainan tunjuk-tunjukan. Nanti yang kebagian ditunjuk silahkan untuk membacakan ayat favoritnya. Kebiasaan ini biasa dilakukan oleh teman-teman kita di camp pengungsian di Palestina,” ujar peserta paruh baya.
Akhirnya suka tidak suka, malu atau berani setiap peserta yang ditunjuk membaca ayat favoritnya. Sebagian hanya membaca sedikit karena tabungan hafalannya belum banyak. Namun, ada juga yang membacanya fasih dengan keindahan karena memang sudah terbiasa menghafal Al-Qur’an.
Tibalah giliran seorang bapak dengan hidung mancung, mata lebar, serta janggut panjang dan tebal. Ia adalah seorang pria paruh baya yang ternyata berasal dari Seattle. Kota paling besar di wilayah Timur Laut Pasifik Amerika Serikat. Sebutlah ia bapak Amerika.
“What is your favorite verse in Qur’an?” tanya seorang peserta kepada bapak Amerika.
Suasana hening sejenak. Bapak Amerika terlihat berpikir sambil memegang janggutnya. Hingga kemudian, bapak Amerika mendeham dan membacakan sepenggal ayat dalam Al-Qur’an. Yang beliau bacakan adalah ayat-ayat awal pada surat Taha. Bacaannya tartil dan bulat.. setiap makhraj huruf nampak keluar tepat dari tempatnya. Bacaannya sungguh mengkhidmatkan suasana malam.
***
“Do you know why I love this part of Qur’an?” tanya bapak Amerika setelah selesai membaca beberapa ayat awal pada surat Taha.
Kemudian, sang bapak Amerika memberi penekanan pada ayat kedua dan ketiga..
“We have not sent down to you Qur’an that you be distressed. But only as a reminder for those who fear (Allah),”
Cukup jelas. Dengan terang Allah menyebutkan bahwa Al-Qur’an tidak diturunkan untuk mempersulit manusia. Namun sebaliknya, Allah menurunkan Al-Qur’an agar manusia menjadi mudah.
Sudah begitu banyak kisah yang menceritakan bahwa hidup bersama Al-Qur’an akan mendatangkan banyak kemudahan dan keberkahan dalam kehidupan. Dan bagi mereka yang mau membaca dan menghafalkan Al-Qur’an, Allah akan memberi garansi berupa kemudahan.
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17)
***
Hari kedua karantina. Seluruh peserta mulai saling kenal - tentu ikhwan dengan ikhwan, akhwat dengan akhwat. Karena sulit juga jika peserta ikhwan dengan peserta akhwat bisa saling kenal. Interaksi ikhwan dan akhwat dibatasi oleh dinding pembatas atau hijab.
Selain itu, seluruh akhwat diwajibkan menggunakan cadar. Adapun maksud penggunaan cadar adalah untuk penjagaan, serta untuk memudahkan proses menghafal bagi para ikhwan~ karena selama satu bulan ke depan tempat tinggal ikhwan dan akhwat akan sangat dekat bahkan bersebrangan.
Saya merasa beruntung. Selain bertemu dengan bapak Amerika, saya bertemu dengan banyak orang hebat di karantina. Jika dibagi berdasarkan usia,akan ada tiga klasifikasi peserta; dewasa (veteran), remaja, dan anak-anak.
Peserta paling senior di antara kami berusia 40an. Dan saya selalu takjub dengan para peserta veteran. Walau usianya telah lanjut, semangat mereka menghafal Al-Qur’an tidaklah surut. Beliau-beliau rela meninggalkan anak, istri, dan pekerjaan demi menghafal Al-Qur’an.
Sempat saya menyaksikan, ada seorang peserta veteran yang suatu malam kehabisan suara. Bapak ini terbiasa menghafalkan ayat dengan cara mengeraskan suara. Lantaang sekali.. sehingga wajarlah suaranya sampai habis. Namun masyaAllah, walau suaranya habis, sang bapak tetap setoran.
Sang bapak setoran dengan cara menulis. Beliau menghafalkan ayat demi ayat, kemudian menuliskannya ke dalam lembaran kertas.
Asal dan usia peserta ialah beragam. Mereka berasal dari berbagai daerah di nusantara seperti Aceh, Padang, Lampung, Medan, Makassar, Riau, Banten, Nusa Tenggara, dsb. Ada yang masih sekolah/kuliah/masa transisi (baru lulus).
Walau usia peserta beragam, kemampuan menghafal setiap peserta tidak dibeda-bedakan. Bahkan tidak jarang ada peserta junior yang lebih cepat proses menghafalnya daripada peserta yang senior.
Peserta dengan usia paling belia di antara kami ialah seorang anak TK yang berasal dari Amerika. Ya, anak ini adalah anak si bapak Amerika. Bapak dan anak yang jauh-jauh datang ke Indonesia untuk menghafal Al-Qur’an.
***
Pada hari kedua di karantina, Ustadz kami berbagi berbagai metode atau cara menghafal yang biasa digunakan dalam menghafal Al-Qur’an.
Cara menghafal yang ketika itu di-sharing-kan diantaranya adalah menghafal perkata beserta terjamahannya, menghafal dengan cara memenggal per-waqaf yang kemudian diulang-ulang, menghafal satu halaman penuh dengan cara membaca berkali-kali sampai bosan sehingga lengket bacaannya, menghafal dengan menyimak kemudian mengulang (talaqi), dsb.
Setiap peserta dibebaskan menggunakan cara menghafal yang dirasa paling cocok bagi dirinya. Namun pada akhirnya, kami sepakat bahwa cara yang paling jitu dalam menghafal Al-Qur’an ialah dengan cara memulai menghafal Al-Qur’an.
Just do it. Setiap metode akan percuma jika terlalu banyak teori dan alasan. Semua metode insyaAllah akan jitu ketika kita mau mulai menghafal Al-Qur’an.
***
“Sepuluh hari pertama akan menjadi hari-hari yang sulit bagi teman-teman,”
begitulah perkataan yang sering diucapkan Ustadz saat hari-hari pertama kami di karantina.
Dalam sepuluh hari pertama kebiasaan-kebiasaan baru dibentuk. Bagi saya pribadi, jika di luar karantina, biasanya waktu berinteraksi dengan Al-Qur’an dalam satu hari adalah 1-3 jam saja. Namun di karantina, peserta dikondisikan agar subuh, pagi, siang, sore, malam, bahkan tengah malam bersama Al-Qur’an.
Jika diingat-ingat kembali, rasanya mustahil ketika itu bisa membaca dan menghafal Al-Qur’an selama satu hari penuh. Tapi atas izin Allah ternyata hal tersebut dapat dilakukan.
Ada sebuah riset yang mengemukakan bahwa 70% aktivitas manusia dalam keseharian digunakan untuk komunikasi. Dan bisa jadi.. aktivitas komunikasi ialah aktivitas yang sering melalaikan seseorang dari Al-Qur’an. Terutama h-a-p-e...
Jujur.. entah berapa lama waktu yang telah habis terpakai untuk berkomunikasi via HP. Chat dengan teman, chat dengan grup kelas, chat dengan grup geng-gengan, chat dengan grup organisasi, merangkai kata untuk chat dengan dosen, untuk status facebook, untuk status WhatsApp, untuk status line, untuk tulisan di tumblr, untuk caption di instagram, dan sebagai-sebagainya.
Al-Qur’an tidak mengajarkan seorang muslim untuk anti sosial. Tapi jangan sampai dalih sosial melalaikan seorang muslim dari Al-Qur’an.
***
Sepuluh hari pertama di karantina pun menjadi momentum bagi kami untuk kembali mengingat atas segala dosa yang pernah diperbuat. Banyak peserta-termasuk saya yang kebingungan tiba-tiba kesulitan dalam menghafal. Sudah diulang berkali-kali tapi tetap saja tidak hafal. Bahkan di sepuluh hari pertama saya demam, sariawan, dan jerawatan. Tiga langsung dalam sekaligus.
“Akh, kayaknya antum stres,” ada seorang kawan yang sampai tega berkata demikian. Teganya~
Hingga akhirnya, saya tercerahkan oleh seorang kawan yang lainnya.
Pada suatu malam ketika saya stres tak hafal-hafal, tiba-tiba kawan ini datang. Ia memijitkan punggung saya dari belakang. Ia baru bergabung kembali ke karantina setelah beberapa hari izin untuk mengikuti ujian masuk Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Sambil memijit saya, ia berujar..
“Mas.. Guruku di pondok pernah bilang.. kalau kita menghafal Al-Qur’an, jangan hanya pakai otak. Karena jika disimpan di otak, kita akan sakit. Seolah otak kita akan pecah mas. Nda akan sanggup otak kita menyimpan kebesaran Al-Qur’an,”
Disitulah saya tersadarkan… ketika seseorang menghafal Al-Qur’an, maka organ yang perlu diandalkan ialah qalbun atau hati, bukan hanya otak atau kecerdasan.
Karena hati ibarat rumah bagi penghuni suci bernama Al-Qur’an. Dan setiap penghuni tidak akan mau singgah di rumah yang kotor.
***
Biaya pendaftaran untuk karantina tidaklah murah. Jika blak-blakan, biaya pendaftarannya mencapai hingga 5jt-an. Walau demikian, tidak semua peserta berasal dari kalangan berada.
Allah bukan mengundang yang mampu, melainkan memampukan kemudian mengundang mereka yang mau. Mungkin kata-kata ini sesuai digunakan dengan kondisi yang saya jumpai di karantina. Karena banyak juga di luar sana orang-orang yang telah Allah berikan kemampuan berupa kelapangan harta, tapi belum tumbuh juga keinginan untuk menghafal Al-Qur’an.
Selama di karantina, saya mendengar banyak kisah perjuangan peserta lainnya hingga akhirnya bisa mengikuti program.
Di antara kisah yang saya dengar adalah kisah seorang takmir masjid yang kesana-kemari mengajukan proposal untuk bisa mengikuti program, kisah seorang mahasiswa yang ingin sekali mengikuti program hingga kemudian tiba-tiba dibantu kakak tingkatnya untuk membayar, ada juga kisah seorang bapak yang awalnya tak mampu kemudian dibantu oleh adik-adiknya sehingga bisa mengikuti program.
Dan ternyata ketika di karantina, ada juga beberapa peserta yang hanya membayar semampunya saja. Panitia memberikan kemurahan atas peserta yang memiliki tekad dan bersungguh-sungguh untuk menghafal Al-Qur’an.
“…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. At Thalâq 2-3)
Namun sayangnya, masih saja ada yang lebih memilih mundur sebelum berperang karena merasa tidak punya dan tidak sanggup untuk membayar. Padahal kalau guru saya bilang itu bukan kendala di biaya. Memang maqom tahfidz itu perlu pengorbanan.
Bahkan seluruh harta yang kita kumpulkan di dunia tidak akan sebanding dengan surga yang dijanjikan bagi para huffadz.
Karena program-program dakwah pun perlu pemasukan keuangan sehingga ia bisa berjalan profesional. Dengan demikian, para peserta pun dapat menghafal secara maksimal.
***
Adalah kebahagiaan ketika kita bisa berdamai dengan diri sendiri. Diantaranya adalah menangisi diri atas kesalahan. Dan sungguh, modal sebuah tangisan adalah sebuah hati dengan kejernihan. Dan bersama Al-Qur’an insyaAllah kejernihan hati dapat dirasakan.
Alhamdulillah, itulah yang kami dapati selama berada di karantina. Seharian penuh bersama Al-Qur’an sehingga menangis ibarat makanan keseharian.
Terkadang saya malu sendiri jika mendapati kanan – kiri sedang menangis sedangkan saya sendiri tidak menangis. Aduhai entah betapa kerasnya hati kita jika sulit dalam menangisi diri.
Bukanlah hal yang mudah seharian penuh bertahan berada di depan mushaf Al-Qur’an. Tidak jarang juga saya menyaksikan pemandangan orang tertidur sambil memeluk mushaf. Sehingga di akhir program, para panita memberikan apreseiasi kepada seluruh peserta dengan acara syukuran berupa wisuda.
Syarat bagi peserta yang ingin diwisuda ialah menyetorkan Al-Qur’an sebanyak 30 juz penuh. Dan itu adalah kewajiban karena telah menjadi perjanjian di awal. Pada awalnya saya menganggap hal tersebut ialah berlebihan dan kemustahilan. Tapi sungguh tiada yang mustahil jika Allah telah berkehendak.
***
Pada awalnya, saya mengira program ini akan menjadi pemberhentian terakhir dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an. Dan ternyata saya salah besar. Sangat salah besar. Justru ini adalah awalan.
Dari program karantina ini, baru saya tahu ternyata ada tiga tingkatan dalam proses membaca kemudian menghafalkan Al-Qur’an. Pertama ialah tilawah (membaca), kedua ziyadah (menambah), ketiga mutqin (menguasai). Yang menjadi fokus utama dalam program ini ialah ziyadah atau menambah hafalan. Sehingga tugas peserta pasca program ialah me-muroja’ah kemudian me-mutqin-kan hafalan.
Di akhir program, alhamdulillah hampir seluruh peserta ikut diwisuda. Namun semua peserta yang diwisuda mendapatkan predikat yang tak sama. Predikat ini dinilai berdasarkan cara dan kelancaran bacaan dalam menyetorkan hafalan.
Diantara predikatnya ialah mumtaz (istimewa), jayyid jiddan (sangat baik), jayyid (baik), dan terakhir maqbul (lulus). Namun keistimewaan atau kebahagiaan tidak terletak pada predikat. Kebahagiaan hadir ketika dapat menyaksikan orangtua menangis bahagia melihat usaha anaknya telah mau menghafal Al-Qur’an.
Dan apalagi nanti di akhirat.. betapa beruntungnya kita jika diizinkan oleh Allah untuk memberikan mahkota dan jubah kehormatan untuk orangtua di surga.
Entah kenikmatan apa yang lebih besar daripada nikmatnya seorang yang Allah amanahi ia dengan Al-Qur’an. Ahlul Qur’an adalah keluarga Allah di dunia, sehingga kelak terjamin pertemuan dengan-Nya di surga.
Pada akhirnya, semoga kita senantiasa tersadar bahwa Al-Qur’an adalah project abadi sepanjang kehidupan. Semoga kita diberi kemampuan untuk senantiasa membacanya, menghafalkannya, mempelajarinya, mengajarkannya, kemudian mengamalkannya.
Semoga Al-Qur’an benar-benar dapat menjadi yang utama dalam penyejuk hati kita, memutus kebingungan serta kesedihan kita, cahaya bagi pikiran kita, teman setia dalam kesepian kita, dan pemberi syafa’at bagi kita. Wallahu’alam.
***
Bandung, 7 Juli 2017
18 notes
·
View notes
Text
Ingin Kaya Lewat Bisnis? Simak 4 Strategi Christian Rijanto Sang Pendiri Ismaya
Jakartaweekly.com - Christian Rijanto adalah otak di balik kesuksesan Djakarta Warehouse Project (DWP), Skye, Blowfish, Sushi Groove, Dragonfly, resto, dan nightclub lain di bawah Ismaya Group. Perusahaannya yang berdiri pada 2003 ini bisa dibilang berkontribusi atas meriahnya kehidupan malam di Jakarta. Ismaya Group yang bergerak di bidang hiburan dan kulinersukses membidik target pasar kelas menengah ke atas. Bayangin aja, mereka bisa menjual minuman keras yang super mahal di Gia, hingga hidangan dengan bujet terjangkau seperti di Sushi Groove atau People’s Cafe. Tapi ngomong-ngomong, siapa Christian Rijanto? Christian gak lain adalah pendiri Ismaya Group. Pengin tahu gimana dia membangun usaha? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Bisnis dari hobi
Sebelum mendirikan Ismaya, Christian Rijanto adalah seorang karyawan. Dia sempat jadi Marketing Research di Amerika Serikat dan konsultan keuangan di Merril Lynch Singapura. Pada tahun 2002, Christian mendirikan Ismaya Group yang awalnya cuma bergerak di bidang makanan. Bukan tanpa sebab dia memilih bidang ini. Christian ternyata emang hobi makan. Ketika kuliah di luar negeri, Christian banyak tahu jenis-jenis restoran. Dia pun menikmati kehidupan di sana. Tapi, waktu balik ke Indonesia, dia merasa sepi karena apa yang dinikmati di luar gak ada di sini. Maka dia pun membuatnya sendiri.
2. Bidik kalangan menengah
Sejak berniat buat terjun ke dunia bisnis, Christian udah tahu siapa target pasar yang pengin dia tuju. Oleh karena itulah dia gak asal-asalan menentukan tempat usaha. Bersama rekannya, Bram Hendrata dan Brian Susanto, dia membuka Blowfish, sebuah restoran yang terletak di perkantoran Wisma Mulia. Lokasi tersebut merupakan spot yang dihuni banyak warga kelas menengah-atas. Christian mengaku pada saat itu dia ikut bersih-bersih restorannya sendiri. Cuma dalam waktu tiga bulan, usaha itu udah balik modal. Mereka sendiri sampai heran, kenapa restorannya bisa selaris ini. Tapi setelah ditelisik, jawabannya emang lokasi yang strategis. Udah gitu tempatnya dihuni orang-orang dengan pendapatan lumayan.
3. Punya identitas yang kuat
“Creating a good life,” adalah tagline sekaligus misi Ismaya Group. Kalimat itu senada dengan jenis bisnis yang diselami oleh Ismaya, yaitu hospitality. Hospitality adalah tentang gimana caranya agar konsumen merasa dimanja. Caranya beragam, dan tergantung apa bisnis yang lagi dijalankan. Selain itu, Ismaya Group juga punya identitas yang kuat. Satu contoh aja, setiap lagu yang diputar di gerai-gerai Ismaya selalu sama. Dan cuma ada satu orang yang diizinkan menggonta-ganti lagu tersebut. Lagu ini kemudian jadi ciri khasnya Ismaya Group.
4. Gak cuma aktif di restoran dan bar, tapi juga “pesta”
Semua tentu tahu dengan event terkenal yang diselenggarakan Ismaya, DWP. Saat bisnisnya udah berjalan, Christian Rijanto sempat terpikir bahwa dia bisa untung besar jika bisa mengundang pada DJ ternama ke Indonesia. Sebut aja seperti David Guetta atau Calvin Harris. Alhasil DWP pun berhasil diramaikan 80 ribu orang Indonesia 23 ribu warga asing pada tahun pertama. Gelaran itu pun jadi pesta kawula muda yang luar biasa sukses. Intinya, Christian ini mencoba hal lain buat menambah penghasilan yang karakternya beda banget dari bisnis yang dijalankan sehari-hari. Tapi tentunya, usahakan biar target pasar dari event itu sama seperti target pasar dari usaha inti. Itulah empat hal yang terbukti bikin Ismaya Group sukses hingga saat ini. Selain punya ribuan pegawai, laba tahunan yang diraup mereka kabarnya mencapai Rp 800 miliar. Kisah sukses Ismaya Group tentu menyadarkan kita kalau masih ada peluang besar buat bisa berhasil dengan menyasar konsumen menengah ke atas. Syaratnya, mampu membaca peluang dan berinovasi tiada henti. Jadi, apakah kamu tertarik melakukan hal yang sama dengan Christian Rijanto? Source : Moneysmart.id Read the full article
0 notes
Text
3 Rekomendasi Merk Tas Sekolah Anak Preschool
3 Rekomendasi Merk Tas Sekolah Anak Preschool:
Tahukah kamu, tas sekolah anak yang berkualitas baik dan punya banyak variasi model tak hanya membuat ia lebih bersemangat sekolah, tapi juga turut serta menjaga kesehatan tubuh, terutama punggung dan tulang belakangnya. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu tak sembarangan memilih tas sekolah anak. Lalu, tas sekolah seperti apa yang bisa kamu berikan kepada si Kecil? Berikut tiga rekomendasi tas sekolah anak yang bisa kamu pilih. Yuk, simak sama-sama!
1. JanSport
JanSport (Foto: Official Website JanSport)
Tahukah, kamu? JanSport disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan ransel terbesar di dunia, lho! Tak heran brand tas sekolah anak ini mendapat gelar demikian, karena setengah populasi warga Amerika Serikat ternyata memiliki ransel dari Jansport. Bisa dibilang, brand satu ini menjadi top of mind warga Amerika soal tas sekolah. Nah, tak ada salahnya bila si Kecil di rumah juga memiliki salah satu koleksi brand ini, karena kualitas merk tas sekolah yang berdiri sejak tahun 1967 ini sudah tidak perlu diragukan lagi.
JanSport umumnya terkenal dengan model ransel yang simple dengan warna-warni polos, dengan brand logo di bagian tengah atas ransel. Dua signature design dari JanSport yang wajib dimiliki oleh buah hati kesayangan di rumah adalah Right Pack dan Super Break. Selain modelnya yang timeless dan bisa digunakan sejak anak masuk preschool hingga kuliah, JanSport juga memberikan garansi seumur hidup! Bila membeli JanSport yang asli, kamu bisa melakukan klaim garansi ke web resmi brand tas sekolah ini untuk mendapat servis yang diinginkan.
Baca Juga: Ingin Tas Sekolah Anak Tidak Terlihat Pasaran? Begini Caranya!
2. Exsport
Exsport (Foto: Official Website Exsport)
Bila JanSport digadang-gadang sebagai salah satu perusahaan ransel terbesar di dunia, maka Exsport bisa dibilang sebagai salah satu perusahaan tas tertua di Indonesia. Bahkan, tas buatan lokal ini punya kualitas tak kalah dari produk impor. Exsport juga tak kalah lama berkecimpung di bidang tas sekolah dibanding JanSport. Brand yang memiliki kantor pusat di Bandung dan kantor cabang di Jakarta ini telah memulai bisnisnya sejak tahun 1979.
Brand yang didirikan oleh PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) ini juga hadir dengan model tas sekolah anak yang variatif. Kamu bisa menemukan model tas sekolah yang timeless, sehingga bisa dipakai anak hingga memasuki Sekolah Dasar nanti. Kamu juga bisa menemukan tas dengan motif lucu dan unik, ada juga yang memiliki tampilan girly. Sekilas, warna dan pola yang digunakan Exsport memang cukup feminin, sehingga lebih cocok untuk digunakan sebagai tas sekolah anak perempuan.
Baca Juga: 3 Masalah yang Sering Terjadi Pada Tas Sekolah Anak dan Cara Mengatasinya
3. Kipling
Kipling (Foto: Official Website Kipling)
Satu lagi brand tas sekolah anak yang tak boleh kamu lewatkan adalah Kipling. Brand yang terkenal dengan logo siluet monyet berekor panjang ini juga termasuk “pemain lama” dalam dunia tas sekolah anak, yaitu sejak tahun 1987.
Seperti halnya JanSport dan Exsport, brand tas sekolah anak yang berasal dari Belgia ini juga memiliki koleksi Basic yang timeless, sehingga bisa dipakai sebagai tas sekolah anak preschool. Kipling juga memiliki koleksi tas model kekinian sehingga tak kalah keren dipakai oleh anak ketika beraktivitas di luar ruangan, seperti study tour maupun rekreasi.
Baca Juga: Tas Sekolah Anak Berat? Ini Cara Mengurangi Bebannya!
Menariknya, perusahaan yang berada di bawah grup VF Corporation ini menyediakan tiga ukuran bagi setiap ranselnya, yaitu S, M, dan L. Jadi, apabila kamu ingin membeli tas kembaran antara kakak dan adik, backpack Kipling bisa menjadi salah satu pilihan yang bisa kamu pertimbangkan. Kipling juga menyediakan koleksi dengan Toddler series yang bermotif lucu dan menggemaskan!
Bagaimana, sudah memutuskan ingin membeli tas sekolah apa bagi si Kecil di rumah untuk menemani hari-harinya di preschool? Semoga tas sekolah yang kamu pilih disukai si Kecil di rumah dan semakin membuatnya bersemangat untuk bersekolah, ya!
from https://review.bukalapak.com/mom/3-rekomendasi-merk-tas-sekolah-anak-preschool-92899 from https://bukareview0.tumblr.com/post/181334553353
0 notes
Text
Preambule
Jatinangor, 21:52 PM 18 Januari 2017
Wow, it’s been a long time ago since the last time I kinda try to write an article or only just my personal experience, Ok karena uda lama gua mau nulis tentang evaluasi hari ini ama 2 hari yang lalu ngapain aja. Exhausted men, gilaaa bener dah di lab berdiri ama mata pegel belum lagi di lahan ngadukin tanah buat keberlangsungan penelitian yang lancar dan haqiqi wkk tapi bener dah ga nyangka bakal kek gini penelitian topik fitoremediasi, pokokna buat yang mau ngambil topik ini kudu mentally prepared pisan. Heup ah uda dulu ngomongin kuliahna wkk cukup-cukup tolong-tolong.
So, I’d like to share with you guys why I wanted to continue this activity: WRITING. Nulis knp men kudunulis? According to my experience ama my research wkk dengan lo nulis, setidaknya membuktikan kl lo tuh exist di dunia ini, iya ga? Kl ga ama tulisan ato suara ato gambar, susah men buat nigngalin jejak di dunia ini khususnya buat yang bermanfaat, oleh karena itu, dari alasan itu, gua mau nyoba 30 days challenge buat nulis apapun di tumblr ato wordpress gua. Tulisan yang lo buat juga hopefully bisa aja berguna bagi orang lain yang baca iya gak ? hhe
Punten pisan ini tulisanna geje kieu euy wkkk wait-wait encan atuh kalem okeh wkk
Mulai dari mana nyak, dari ngomongin beasiswa dlu we yak. Jadi jumat, 13 Januari 2017 kmeren ada yang mini discussion mengenai gimana caranya masukin tulisan kita ke koran ato rubrik yang bisa dibaca ama orang banyak. Nah mini discussion ini, gua ikutin karena gua ingin iktan beasiswa BAKTI NUSA chapter 6 khususnya regional Jawa Barat. PTN yang diinvite untuk bisa daftar beasiswa ini terbatas, Cuma ITB UNPAD ama UIN kl ga salah. Nah di beasiswa ini menuntut kita swbagai mahasiswa khusunya yang tingkat akhir ama tingkat 3 buat bisa ngasih banyak impact buat masyrakat Indonesia salah satunya adalah dengan menulis dan tulisan kita yang ditulis baiknya bisa dibaca ama banyak orang dan salah satu caranya adlaah dengan masukin tulisan kita di media elektronik ato kertas kek koran gitu. Nah balik lagi ke ngomongin gimana caranya kita masukin tulisan kita koran, ternyata banyak beut dah dan engga susah buat para mahasiswa yang mau masukin tulisannya ke koran entah itu sebuah analisis dari pemikiran lo terhadap suatu masalah ato lo cuma mau ngabarin tentang berita terupdate dari acara kampus lo, its up to you pokokna duanyanya bisa dikirim ke rubrik koran. Mungkin selengkapnya gue bahas di page yang beda biar ga pusing hhe tapi intinya beasiswa ini nuntut lo buat bisa nulis dan tulisan lo bisa ngasih manfaat ke banyak orang. Lo bisa coba dlu deh dnegan buat tulisan kek gini di tumblr ato wordpress ato selasar.com, pokeknya no matter how awful your tulisan yang penting lo nulis dlu dan di tulisan lo kalo bisa ngasih info yang baik. Udah titik. Beres ya latar belakang kenap lo kl jadi mahasiswa harus bisa nulis dan sering nulis hhe.
Sekarang curcol dikit dah mengenai kuliah lagi wkkk sori balik lagi tp ini buakan penelitian hhe, cuama mau evaluasi aja menegnai kehidupan gue selama ampir 4 tahun di FAPERTA UNPAD. GILEeeeeeeeeeee gak nyangkaaa menn uda 4 tahun lagii, time flies so fasttt, uda dapet apa aja gua sekolah disiini. Banyak men, dlu gua cenderung introvert which is ga banyak ngomong lah ama speakk in front of the peoplenya masih buat gua deg-degan padahal Cuma didepan kelas men wkk. Disini di unpad, gile almost all days lo kudu presentasi wkkk tergantung matkul ama semesternya sih hhe tp yang mau gua tekenin disini adalah mengenai cara ngomong gua, gimana lo ngebuat audience merhatiin lo, ama intonasi yang baik i think. Disini gua juga dalam hal organisasi ama ngeliat dunia lebih open minded, jadi lo ga Cuma belajar gitu di kuliah ini, tapi lo dituntu juga buat care and know about the newest incident ato informasi aapa yang lagi anget di dunia ini, e.g. kayak surya kemaren yang lo musti care lah ama humanity masyarakat muslim di syria gara-gara regime assad syiah nya ato debatnya Pressident Amerika si trump ama clinton ato yang anget bnaget demo reformasi mahasiswa akan kenaikan cabe ama bbm kmaren krmen wkk itntinya sih lo ga kayak sma yang Cuma belajar pelajaran aja gitu, tp lo disini bisa liat ama cari tnaggepan dari sisi yang berbedalah intinamah. Apalagi yah, kl belajar sih ya gitugitu aja wkk tp yg gau dapet sih, manajemen time kuliah disini kudu rapih ama termanage euy kl lo mau lancar dan seimbang antar ngurusin hal aakadaemik ama non-akademik lo.
Oke dah buat last paragrafnya, gua tutup ama hal kesehatan ama ttg nikah men wkkk sori langsung ka nikah wkk
Jadi menegnai kesehatan, td banget jam 21.00 pm keknya bang uzi ngeline kl dia sakit panas, tp yang disiini mau ditekenin buakan hanya panas tp lebih ke unpredicted condition of your body. Pernah ga sih kalian pagi sehat eh sorenya bener-bener tepar? Nah eta tah yang kudu sering urang evaluasi, kondisi badan teh ga ada yang tau euy, jadi selagi lo sehat usain yang terbaik buat nyebar kebaikan buat sekitar lo karena ga tau kan kita bisi we sore ga bisa nulis ato meningggal, intina ya lebih introspeksi diri aja sih, syukuti kl lo lagi sehat karena yang lain mah ingin sehat kayak lo. Bang uzi syakallah sing enggal damang amiin. Ama yang amazenya dahsyatnya, ternyata bang uzi sakitnya baru keresa saat dia uda ada i tempat mentoring, wiih dah syat ga men ud akerasa skait tapi masih semnagat ke tempat mentoring buat nyari ilmu agama dll, saluttt pisann boy, barakallah sing langkah antum jadi pengggugur dosa dan nambah keberkahan di setiap langkahna. Intina ngaevaluasi, sudah sampai manakah lo semangat buat mentoring hehe yuk ah semnagt deui mentoingna #hamasahmentoring #yukmentoring #yukliqo
Nah sekarang ke nikal men evaluasina wkk jadi sekitar jam 20.00 an liat-liat grup line kan nah awalna mah ingin left-left grup yang uda ga aktif eh tp malah jadi ngastalk barudak-barudak smp wkkw barakallah men ane liat faikar uda nikah men foto profilna gila masyaAllah wa barakallah bung eta baturan kelas 8D wkk tos nikah deui euy, tapi yang mo ditekenin ya itu sih sudah seberakah sapkah persiapan antum jod buat nyambut akhwat nanti yang bakal jadi jodohmu in the future later. Hok geura seuran tobat sareng berjuang lebh harder men baik itu dunia ama agamanya. You can do it, if you can dream it boy.
Tos ah sakitu wenya, later insyaaAllah bade share mengenai lingkungan kampus unpad khsusuna fakultas pertanian, tips masukin tulisan ke koran, KSE unpad, Syiria, aplikasi tabforacause, ama infografis hasil karya designanan ane di smstr depan, dll, hatur nuhun tos dibaca (pede pisan aya nu mac euy) wkkw yo wes lah sing manfaat tulisan ini, sing bawa manfaat ka dunia ini pokokna amiin, hamasah sadayana, ntaps, doakan sing bisa lulus dan wisuda di agustus 2017 nanti okay bismillah. Wih me luck guys,
wassalaam
1 note
·
View note
Text
Penggalan Semangat
Hari itu aku sedang duduk manis di atas kasur kamarku. Nyaman sekali rasanya dibandingkan tempat tidurku di kosan. Ya..walaupun sebenarnya secara fisik sih sama saja. Sejak 30 menit yang lalu aku membolak-balikkan sebuah majalah yang ada di pangkuanku. Di kursi dekat meja belajar duduk seorang perempuan, sahabatku sejak masa SD. Saat libur tiba adalah momenku bertemu teman-teman sepermainan yang sudah mencar-mencar kuliahnya.
“Zi, kamu tau artis yang lagi kuliah di amerika itu? Udah lulus loh dia, cumlaude pula” Tiba-tiba Ara memecah keheningan.
“Tau, Ra. Oh ya? Keren-keren. Apalah aku yang cuma kuliah di Jogja ini haha.”
“Ah kampusmu pun udah lebih keren kok dibanding kampusku. Santailah…nanti kamu S2 aja di Amerika.”
Berawal dari obrolan itu, aku malah jadi nge-stalk instagramnya artis itu. Wah asik juga ya kuliah disana. Walaupun kuliah di luar, dia pun tetap membuat lagu dan main film. Produktif banget.
Di Home-ku banyak postingan teman-temanku yang “pamer” liburannya. Ada yang liburan ke luar kota, ada yang naik gunung, ada yang magang,….dan lain-lain.
Deg.
Kok mereka semua pada produktif ya. Udah sekitar seminggu liburan dan aku kayak belum ngapa-ngapain. Huf, aku jadi kesal sendiri
“Zi, napa muka lu jadi sok serius gitu dah? Haha lagi baca apaan sih.”
“Ih Araaaa aku tuh lagi kesel!”
“……Kesel gara-gara apa deh tiba-tiba? Artis tadi?”
“Bukan……..Eh ya bisa jadi sih, salah satunya. Kok semua orang terlihat produktif gitu ya. Aku kesel sama diri sendiri karena merasa belum ngapa-ngapain.”
“Hmm..ya iya sih kadang emang suka agak iri juga ngeliat orang-orang udah ngelakuin ini itu.” Balasnya. “…Eh tapi ya santailah, kan kita juga lagi ngerjain proyek bisnis liburan wkwk” Ara berkata tenang sambil menempelkan kertas-kertas guntingan majalan ke sebuah kertas karton warna hitam.
Ya, aku dan Ara sejak sebelum liburan berencana membuat craft dari bahan kertas, majalah, dan koran. Targetnya sih untuk pajangan atau buat hadiah.
“Yang kita lakuin sekarang bener gak ya Ra?” “Ya benerlaah insya Allah, kita beli bahan-bahan juga pake uang halal kan?”
“eeeh maksudnya….”
“Yaa mungkin yang kita lakuin sekarang memang ga ada apa apanya sama mereka. Tapi percaya deh, mereka juga bisa kayak gitu sekarang kan mulainya dari nol juga”Ara memutus perkataanku.
“Kita boleh ngeliat aktivitas orang lain, pekerjaan orang lain….Tapi bukan berarti kita jadi merendahkan pekerjaan kita sendiri kan? Hehe. Yang penting kerjaan kita bener, manfaat, dan ikhlas Zi!” Lanjutnya.
Lalu hening.
Ah kamu bener, Ra. Padahal kita diciptakan dengan berbagai kekurangan, kelebihan, dan potensi. Kenapa pula kita harus iri…?
“Semoga kita bisa jadi sebaik-baik manusia ya Raa, yang bermanfaat hehe” “Aamiin…Naah gitu dong. Yuk ah lanjut lagi.”
1 note
·
View note
Text
Day 1 - Who we are?
Yuk berkenalan dengan Komunitas Ibu Profesional
So gais, yang menggerakkanku mengisi kembali blog yang suka mati suri kali ini adalah challenge dari Komunitas Ibu Profesional Non Asia. Oleh sebab itu dalam tantangan hari pertama tentang “Who We Are”, aku memilih menginterpretasikannya dengan perkenalan seputar komunitas ini.
Nama Institut Ibu Profesional sebetulnya tidak asing buatku. Jauh sebelum aku bergabung, sudah beberapa kali aku mendengar testimoni atau membaca postingan kawan-kawan yang lebih dulu menjadi member. Dari namanya, terkesan ini perkumpulan ibu-ibu aja gitu, ya? Palingan bahas parenting seperti topik yang mainstream pada waktu itu, pikirku, tapi ternyata ngga juga. Yang belum jadi ibu, bahkan yang belum jadi istri pun diajak untuk bergabung selagi berminat untuk mengembangkan kapasitas dirinya sebagai perempuan.
Kakakku (kakak ipar sih) merekomendasikan perkumpulan ini ketika aku lagi nadir-nadirnya beradaptasi dengan lingkungan baru yang bagiku menyeramkan. Konon semakin dewasa jumlah pertemanan yang bisa kita jalin akan semakin sedikit, kan? Nah, di Ibu Profesionallah, katanya, aku bisa menemukan teman-teman yang baik.
Teman yang baik ini penting ya gais, biar tetap waras. Catat.
Aku bergabung dalam kelas foundation/matrikulasi batch 7. Kelasnya dimulai Januari 2019 dan lumayan sibuk. Minimal ada materi, diskusi, serta tugas setiap pekannya. Aku yang tadinya berniat mencari lowongan kerja sampai jadi batal, hehehe. Ada banyak kegiatan yang bisa membuatmu merasa produktif meski tidak menghasilkan rupiah.
Awal Mei, peserta yang memenuhi syarat dinyatakan lulus dan berhak bergabung ke grup regional/kota masing-masing. Jangan dikira perkumpulan ini ecek-ecek gais, pada saat itu saja foundernya, Ibu Septi Peni Wulandani, sudah diundang untuk menerima penghargaan di Silicon Valley, California. Membernya mencapai belasan ribu perempuan Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. Di Nusantara, ada 55 regional (sekarang 56) berdasarkan kota/provinsi, ditambah regional Asia dan Non Asia (Efrimenia: Eropa, Afrika, Amerika, Antartika, Australia).
Mulanya aku bergabung dengan regional Lampung, sebab pembagiannya berdasarkan lokasi domisili (bukan tempat lahir atau alamat KTP). Jika pindah tempat tinggal, keanggotaan kita pun bisa dimutasikan ke regional terdekat karena kegiatan komunitas akan disesuaikan dengan situasi dan kultur setempat.
Apa yang dilakukan di Komunitas Ibu Profesional?
Tahun 2020 menjadi lembaran baru bagi perkumpulan ini. Struktur dan sistem yang ada dirombak dengan harapan mengakomodasi dinamika anggota sesuai masa. Jika tadinya harus “sekolah” dulu baru bisa bergabung dan berkegiatan di komunitas, mulai batch 8 member dapat memilih komponen sesuai yang diminati.
Pilihan komponen yang tersedia antara lain: (1) Selasar Institut, ruang belajar pengembangan diri terkait peran perempuan sebagai individu, istri, dan ibu dengan jenjang Matrikulasi, Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, dan Bunda Salihah; (2) Kampung Komunitas, ajang berkegiatan sesuai minat/passion di luar kurikulum utama, misalnya literasi, boga, handcraft, juga isu lingkungan; (3) Taman Sejuta Cinta yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan ranah sosial; (4) KIPMA, tempat jual-beli produk kreasi mandiri berbasis koperasi; serta (5) RCIP terkait pengelolaan data riset dan pengembangan.
Nah, dengan adanya format baru ini, sebutan Institut Ibu Profesional akan merujuk pada pengembangan diri sesuai kurikulum utama, sedangkan Komunitas Ibu Profesional adalah kegiatan “ekstrakurikuler”nya. Seru, kan? Meski sudah jauh dari kegiatan sekolah/kuliah, kita tetap bisa belajar, berteman, dan utamanya melakukan sesuatu yang berdampak. Minimal untuk diri kita sendiri, syukur-syukur hasilnya bisa turut dinikmati oleh orang-orang terdekat.
0 notes
Text
Jendela
Bismillaah. Alhamdulillah Allah kasih waktu luang buat lanjut bahas artikel @humanrightswatch yang kushare kemarin pagi.
Kita semua tau, atau seenggaknya hampir semua tau, jauh sebelum wabah Novel Coronavirus ini muncul dan nyebar ke seluruh dunia... Palestina itu wilayah yang ironisnya sampai saat ini terjajah. Aku bilang jelas banget 'terjajah' karena bahkan untuk melakukan kegiatan dan mendapatkan kebutuhan dasar manusia, mereka betul-betul terhalang dan pada akhirnya kehidupan sehari-hari penuh keterbatasan.
Mau masuk, harus lewat checkpoint. Mau ke Aqsa, ada checkpoint dan diperiksa ini itu bahkan ada yang diinterogasi & ditahan karena 'nggak memenuhi syarat' untuk masuk. Mau ke lokasi B, harus ngelewati checkpoint lagi. Mau ke F, checkpoint lagi dan yang jaga tentara (disebutnya IDF), bukan bapak-bapak warga kampung di ujung gang yang nyuruh kita cuci tangan dulu sebelum masuk kampungnya. Prevensi penyebaran virus, buat kebaikan bersama. Mutualisme kan? Saling menguntungkan. Beda sama checkpoint-nya IDF, diinterogasi plus digeledah dari ujung ke ujung, kalau ngeyel dan salah ngadepin ya risikonya justru keselamatanmu.
Itu baru Palestina.
Apa kabar Jordan? Di sana ada Za'atari, salah satu refugee camp terbesar di dunia yang barangkali bertahun ke depan akan jadi 'permanent resettlement' untuk para pengungsinya (lebih dari 150.000 pengungsi). Makanan? Nunggu distribusi. Kalau mau nambah penghasilan, pilihannya bikin usaha sekreatif mungkin di dalam kamp, atau kalau kurang mencukupi ya harus keluar dari Za'atari ke kota terdekat (al Mafraq, kurang lebih jaraknya 25 km) atau Amman (jaraknya sekitar 80 km). Jangan bayangin transportasi dari Za'tari untuk keluar masuk kamp & keluar masuk kota lain gampang seperti di sini.
Fasilitas kesehatan? Ya begitu, segalanya dalam keterbatasan karena buat istirahat sehari-sehari aja mereka di tent. Guess how privileged we are to sleep conveniently every night in our pjs and soft beds.
Syria? Jangan lupa belum ada 5 tahun migrasi laut besar-besaran warganya yang TERPAKSA ninggalin Syria karena humanitarian crisis di negara sendiri. Episode 'Manusia Perahu' muncul lagi, setelah tahun 1975-1976 dulu WN Vietnam kocar-kacir keluar dari negaranya lewat laut pasca panasnya situasi politik di Vietnam waktu. Dan Ya Allah, di tahun-tahun segini masih harus terulang lagi 😢😢 di tengah kita merasa aman-aman aja dengan aktivitas padat kita sehari-hari.
Kalau temen-temen akhir-akhir ini dengar Pulau Galang di Kepulauan Riau sana yang bangunan-bangunannya direnovasi jadi RS darurat untuk pasien Corona, tahun 1976 sampai 1996 pulau itu jadi penampungan pengungsi Vietnam, orang-orang yang nyari suaka. Sejak awal sampai akhirnya Indonesia waktu itu jadi negara yang paling membantu bersama UNHCR baik untuk penghantaran pencari suaka ini ke negara ketiga (misal Amerika Serikat atau Australia) atau menerima WN Vietnam itu sebagai WNI.
Dulu, kehidupan di Pulau Galang bener-bener dimulai dari 0. Pulau kosong yang akhirnya jadi 'rumah' bagi mereka sampai sebelum ditutup di tahun 1996 (lengkapnya bisa baca buku 'Manusia Perahu: Tragedi Kemanusiaan di Pulau Galang' dan/atau 'Troubled Transit: Politik Indonesia Bagi Para Pencari Suaka') Kondisinya mungkin hampir sama seperti pengasingan di Pulau Buru (Digul, Papua). Bedanya, jauh lebih 'ramah' Pulau Galang pastinya, mengingat kondisi Digul yang memang di tengah hutan belantara dan masih banyak suku pedalaman.
Myanmar? Rohingya? Atau yang terdekat, Maluku dengan konflik etnis-politiknya dulu, konflik Papua yang bahkan sampai saat ini masih berlangsung, yang terkini puncaknya akhir 2019 lalu. Belum lagi daerah-daerah konflik lain dengan macam-macam cerita di baliknya.
Sejarah pada akhirnya jadi jendela supaya kita bisa lebih luas 'melihat' dan merefleksikan apa yang terjadi saat ini, 'di dalam rumah' kita saat ini (baca: Masa sekarang). Apalagi kalau kisah-kisah yang di luar pun masih terjadi di masa sekarang juga, Za'atari, Palestina, dua di antara banyak bentuk perjuangan yang bagi mereka barangkali mikir buat rebahan santai aja nggak sempat.
Adanya wabah ini, jadi jendela supaya kita bisa lebih mawas diri, lebih tawakkal, lebih taat ibadah, lebih jaga kesehatan, lebih sabar, lebih banyak bersyukur, tetap lebih banyak berusaha. Terutama di tengah keterbatasan yang saat ini tujuannya memberikan aman dan keselamatan untuk kita. Bedanya kita sama saudara-saudara di Palestina yang diblokade bertahun-tahun, ya itu, restriction of movement (dan di beberapa wilayah sudah menetapkan lockdown) yang kita alami tujuannya untuk memberikan keamanan bagi diri sendiri dan banyak orang, kalau di sana malah justru menjauhkan mereka dari rasa aman.
Banyakkk sekali di sekitar kita yang sekarang ini sedang diuji, baik dari segi kesehatan, keluarga, finansial, pekerjaan yang overload, bahkan dirumahkan karena situasi yang dampaknya besar sekali bagi para pelaku usaha saat ini. Diuji belum diterima di program studi & perguruan tinggi yang diinginkan, diuji dengan tuntutan kesabaran akan pendidikan anak yang pada akhirnya 'mengembalikan pendidikan dasar pada fitrahnya', yaitu oleh orang tua. Ada juga yang diuji dengan nikmat sehat dan waktu luang. Sebab nantinya waktu luang itu pun akan ditanyakan kegunaannya, manfaat kah, maslahat kah, dan sebagainya.
Maka, ayo terus bergerak dan berikhtiar, sekecil apapun. Senantiasa ambil hikmah dan doa, doa, doa. Supaya apa yang kita dan orang-orang di luar sana perjuangkan menjadikan nilai dan diterima oleh Allah swt. Supaya kita tetap jadi penikmat film atau serial-serial seru tanpa mengesampingkan follow-up nya yakni mengambil hikmah darinya. Supaya pesan dari novel-novel yang kita baca tersampaikan ke orang lain yang membutuhkan melalui resensi-resensi kita. Supaya kajian dan kuliah daring yang kita bergabung di dalamnya menjadi lebih bermanfaat ketika kita bagikan notulensinya.
Kita tidak tahu dari arah mana saja pahala itu mengalir dan amalan mana saja yang akan membawa kita ke Jannah-Nya. Sesimpel jawaban dari doa pasca bersin yang kita serukan kepada ia yang baru saja mengucap Alhamdulillah, insya Allah sunnah sedirham surga itu nyata adanya.
Yang tak boleh terlupa, doakan para pemimpin kita, para pemimpin di seluruh dunia. Agar setiap dari mereka diberikan kekuatan, diberikan petunjuk dan bimbingan oleh Allah swt, senantiasa dimudahkan di setiap langkah. Supaya jangan sampai, jangan sampaiiii ada kedzaliman dalam kepemimpinan. Hadis Arbain ke-24 tuh tentang larangan berbuat zalim, dan salah satu potongan hadis itu bunyinya, "...hendaklah kalian minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya."
Terus minta petunjuk kepada Allah swt, dan minta pada Allah untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada beliau-beliau yang saat ini berjuang di medan penelitian untuk mendapatkan 'media penyembuh' baik secara medis yaitu vaksin maupun secara psikologis, kepada beliau-beliau tenaga medis, kepada beliau-beliau yang berjuang di dunia finansial dan ekonomi, dan terutama beliau-beliau yang diberi medan perjuangan berupa pengampu kebijakan dan fatwa. Pun dengan banyak pihak lain yang saat ini sedang berjuang di ranahnya masing-masing. Semoga Allah mudahkan, semoga Allah mudahkan. Aamiinn.
Jadi pemimpin itu Allahu akbaar tanggungannya beraaat, sungguh. Tentu ada bagian kita untuk memberi masukan, pandangan, dan ada kalanya kritikan itu memang sangat diperlukan, tetapi jangan sampai kita makin memberatkan timbangan-timbangan tanggungan kepemimpinan beliau ketika kita berlebihan dalam bersikap. Ketika qadarullah ada salah seorang atau sekian dari orang-orang tersebut yang kenyataannya dzalim, tugas kita adalah mendoakan dan ambil bagian untuk mengusahakan yang terbaik pada apa-apa yang kita mampu di bidang itu. I suppose that's the best 'revenge' we can do, di samping terus mendoakan kebaikan untuk mereka.
Kita doakan juga pihak-pihak yang di masa-masa seperti ini masiiih aja nyeri peluang buat ambil keuntungan pribadi atau kelompok (tentunya dengan cara yg jauh dari benar). Yang terus-terusan kasih makan ego pribadi. Beware, because:
EGO TRAPS ARE EVERYWHERE.
Mudah-mudahan Allah tanamkan semangat Muhammad Fatih maupun Shalahuddin al Ayyubi di jiwa-jiwa kita. Percaya, bahwa insya Allah akan lahir the next Saladin. Contohnya aja, followers @gen.saladin banyak, engagementnya juga tinggi banget. Optimis kalau mereka, kita semua, nggak hanya sebatas baca sejarah tapi juga pastinya banyak hikmah-hikmah yang diteladani dan insya Allah diinternalisasi.
Satu lagi, yang nggak akan lelah kusampaikan. Hikmah itu ada di mana-mana. Ambil, lalu bagi. Insya Allah akan jadi wasilah peningkat iman dalam diri.
Ngomong-ngomong tentang hikmah. "Artistika Manusia Seutuhnya" #Currentread, baru Allah beri kelapangan waktu buat baca buku ini sekarang huhu karena qadarullah dituntut aktivitas-aktivitas lain dan beberapa bacaan lainnya. Beribu-ribu terima kasih ya Naren @narenstar_ atas bukunya dan setiap insight di dalamnya. Kaya hikmah banget masya Allah. Mudah-mudahan berkah dan jadi salah satu amal jariyah kelak. Tidak sedikit yang mendoakan, insya Allah. Aamiinn.
Kabar baiknya, buat yang belum punya buku AMS, Naren lagi ngadain giveaway 3 buku terakhir di cetakan kedua kali ini. Batas maksimalnya sampai hari ini, tengah malam nanti. Yuk yang belum punya, gaskan! 🔥 Tinggal bikin story/post bisa kasih inspirasi, dpt pahala insya Allah, dan bonusnya bisa dpt buku.
0 notes
Text
Sebuah cerita...
Setelah antar bi Jihan pulang, paman Leo mengantar gue sama Nadia kembali kerumah. Saat itu Oma udah nunggu kita diruang makan.
"Muter-muter kemana dulu, Ki?" Tanya Oma.
"Keliling kota ajah, Oma." Jawab gue.
"Yuk, makan dulu."
Gue, Nadia sama Oma makan bareng malem itu.
"Tadi mamahmu telpon, nanyain kamu. Katanya hari ini kamu engga telpon dia." disela-sela kita makan. Spontan gue menepak jidat gue sendiri.
"Lupa, Oma." Jawab gue lagi.
"Yaudah abis ini, kamu telpon dia ya. Sepertinya sedikit kuatir."
"Baik, Oma."
"Gimana Nadia, sehari tinggal di Surabaya?"
"Seneng, Oma. Udaranya sih engga beda jauh sama Cirebon. Tapi disini lebih teratur dan tertib."
"Oma juga ngerasanya begitu. Ibu Risma sangat mengubah Surabaya dengan sangat baik."
Gue hanya tersenyum.
"Oia, mobil mercy oma udah aku beresin ya oma."
"Waahh terima kasih, Yuki."
Tak lama, handphone oma berdering kencang. Oma lantas berjalan mengambilnya. Dia tau biasanya jika urgent, dia akan mengangkat telpon itu. Maklum, Oma sebagai dokter senior wajib hukumnya untuk mengangkat telpon yang sekiranya penting.
"Owh, video call dari Mike. Hai Mike?" Sapa Oma.
"Hai, Mam. Owh, lagi makan malam ya, maaf mengganggu." Jawabnya ketika mungkin dia melihat Oma sedang mengunyah sesuatu.
"Tidak apa-apa. Lihat sapa yang datang?" Oma membalikan kamera videonya.
"My Lord. Yuki Diandra. Hello..."
Oma memberikan handphonenya dan gue membalikan ke kamera depan lagi. Rasa senang menyambut gue malam itu.
"Hai, Om Mike." Sapa gue.
"Kapan datang? Kok oma engga pernah cerita."
"Kemarin malam."
"Dengan sapa?"
Gue mengarahkan hapenya ke arah Nadia. Dan Nadia menyapa Mike.
"Wow. Your girlfriend huh?"
Gue terkejut.
"Shut up."
"Bhahahahaha... I want to introduce my special person too. Hey, baby.. Come here." om Mike memanggil pacarnya.
"This is my nephew, Yuki and her girlfriend, what's name?" Tanyanya.
"Nadia." Jawab Nadia, sedikit malu.
"Aaahhh, ya Nadia."
"Hello girls. My name is Damian." Damian menyapa gue sama Nadia.
"Hai." Sapa kami berdua. Lalu Damian pamit sebentar.
"Owh sorry. Kita sedang buru-buru harus ke melbourne karna ada pertemuan dengan prof. Armend, dosen pembimbingnya Damian."
"It's okey. Save drive, Uncle." Jawab gue. Lalu menyerahkan handphone ke Oma lagi.
"Hati-hati ya, Mike. Salam untuk Damian dan sukses buat kalian." Kata Oma dengan senyum tulusnya.
"Love you, Mom." Kata Mike dan terdengar teriakan yang sama dari Damian.
"Love you both too." Balas Oma lalu mematikan hubungan video callnya.
"So, pacar Yuki?" Tanya Oma kemudian. Gue hanya tersenyum kecil. "Sejak?" Tanyanya lagi.
"Setahun, Oma." Jawab Nadia.
"Oma, boleh aku nanya. Sejak kapan Oma tahu tentang om Mike?" Gue bener-bener penasaran.
"Sepulang Mike dari Amerika, dia sering sekali cerita soal Damian. Setiap hari. Damian yang beginilah, Damian yang begitulah. Kadang tanpa dia tau Oma sering mendengar Mike video call dengan Damian. Bilang-bilang love you love you gitu. Oma langsung berpikir ada yang aneh dengan Mike. 9 bulan yang lalu Mike mutuskan untuk pindah ke Aussy. Damian meneruskan kuliah disana dan Mike dapat kerjaan juga disana. Jadi ya kenapa engga. Tapi sebelum Mike pergi, Oma minta penjelasan dari Mike. Dan ya Mike jujur sama Oma."
"Oma engga marah?"
"Kenapa harus marah. Selama itu buat Mike happy, Oma harus menerimanya. Lagipula Damian sangat baik. Baik sekali."
"Oma sudah ketemu dengan Damian?"
"Yeah, 2 bulan yang lalu. Mereka berlibur disini. 2 minggu. Damian pintar memasak. Oma selalu dimasakin yang enak-enak sama dia. Makanan sehat juga. Oma senang sekali."
"Oma engga memikirkan apa kata orang? Kata temen-temen oma mungkin?"
"Awalnya iyah. Tapi ya sudahlah biarkan mereka mau bilang oma seperti apa. Ya penting buat oma adalah kebahagiaan anak oma sendiri." Dia tersenyum kecil.
"Orang tua kalian belum tau?"
Kami menggeleng.
"Kalian bisa ceritakan apapun sama oma sekarang." Katanya lagi.
Gue memegang tangan Nadia sambil tersenyum bersama.
0 notes
Photo
Saling Jabat Tangan, Begini Suasana Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-Un
MALANGTODAY.NET – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, akhirnya bertemu hari ini, Selasa (12/6) di Singapura. Salaman untuk pertama kalinya, suasana pertemuan keduanya berlangsung lancar. Seperti yang diketahui sebelumnya, Amerika Serikat dan Korea Utara (Korut) adalah dua negara yang bermusuhan. Baca Juga: Mau Kuliah di Luar Negeri? Yuk Daftar Lewat 5 Beasiswa Ini! Ketika terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bahkan sempat mengejek Kim Jong-Un. Karena rivalnya kedua negara ini, pertemuan dua negara di Singapura itu menjadi agenda bersejarah yang bikin deg-degan! Tapi tenang aja, pertemuan ini berlangsung dengan lancar dan aman kok. Donald dan Kim tampak berjabat tangan dengan saling melempar senyum sumingrah. Lalu mereka juga tak lupa menghadap para wartawan yang meliput, sebagai bukti bahwa keduanya tidak lagi menjadi rival. Kim sempat mengakui bahwa nggak gampang bertemu dengan Trump. Namun akhirnya mereka bisa bertemu di Singapura. “Datang ke sini tidak-lah mudah. Tapi kami berhasil mengatasi semuanya dan kami hadir dari ini,” ucap Kim, seperti yang dilansir dari cnnindonesia.com, Selasa (12/6). Sementara itu, Trump merasa senang bisa bertemu dengan rivalnya itu. Suami Melania Trump itu yakin bahwa pertemuan hari ini merupakan terobosan terbaru dalam hubungan antar negara AS dengan Korut. Baca Juga: 4 Fakta Kembaran Guanlin Wanna One dari Indonesia! [caption id="attachment_240092" align="aligncenter" width="1068"] Saat selesai pertemuan sesi pertama @ Reuters/Jonathan Ernst[/caption] “Saya merasa sangat senang dan terhormat untuk bertemu Kim. Saya pikir kami berdua akan melakukan diskusi yang baik dan sukses,” paparnya. Pertemuan yang digelar di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura itu memiliki beberapa agenda. Diantaranya adalah masalah denuklirisasi, normalisasi hubungan kedua negara dan Hak Asasi Manusia. Namun ketika Kim disinggung soal denuklirisasi oleh Trump dalam pertemuan empat matanya, pemimpin Korut itu memilih untuk bungkam. Hal ini dikarenakan keduanya punya pendapat berbeda tentang denuklirisasi. Menurut informasi, pihak AS sendiri ingin sekali membuat negara tetangga Korea Selatan itu melucuti penuh senjata nuklir mereka secara terverifikasi dan kekal. Baca Juga: Bertemu dengan Donald Trump, Ini 4 Fakta Mengejutkan dari Kim Jong-Un Pantas saja, Korut bungkam karena nggak mungkin mereka menyerahkan senjata nuklir yang sudah dibangun selama satu dekade begitu saja. Pertemuan keduanya di sesi pertama, berlangsung hingga pukul 13.00 waktu Singapura, yang diselingi oleh jamuan makan siang pada pukul 11.30. Setelah pertemuan ini berakhir, Kim langsung pulang ke Korea Utara tepat pada pukul 14.00. Sedangkan Trump dijadwalkan akan meninggalkan Singapura pada 19.00 malam nanti. Hingga berita ini dimuat, belum ada keputusan yang mencolok dari pertemuan dua negara tersebut. [caption id="attachment_240090" align="aligncenter" width="1068"] Suasana pertemuan di Singapura @ Reuters/Jonathan Ernst[/caption]
Penulis: Annisa Eka Safitri Editor: Annisa Eka Safitri
Source : https://malangtoday.net/flash/internasional/pertemuan-donald-trump-kim-jong-un/
MalangTODAY
0 notes
Text
Knowing IELTS w/ Randy Taufik
Halo, Akberians!
Ada yang mau lanjut kuliah ke luar negeri gak nih? Nah, udah pada tahu dong ya kalau salah satu persyaratan untuk kuliah ke luar negeri adalah kemampuan Bahasa Inggris. Nah, IELTS atau International English Language Testing System merupakan salah satu tes yang yang digunakan untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris, Akberians. Apa bedanya sama TOEFL, ya? Ternyata pada TOEFL, Bahasa Inggris yang digunakan adalah logat Amerika, sedangkan pada IELTS menggunakan logat British.
Ngomong-ngomong tentang IELTS, pada 11 Oktober lalu, Akber Jogja baru saja mengadakan kelas tentang “Knowing IELTS” di Pusat Studi Lingkungan Hidup Sanata Dharma, Akberians. Kali ini, gurunya adalah mas Randy Taufik, seorang mahasiswa S2 di Australia sekaligus Director of External Relations of PPI Australia. Yuk, simak pengalaman beliau terkait IELTS dan tips dalam pengerjaannya, Akberians!
Hal yang perlu diketahui tentang IELTS
1. Biaya Untuk ikut tes IELTS, biaya yang harus dikeluarkan berkisar antara 2-3 juta, Akberians. Saran dari mas Randy, sebelum ikut tes yang resmi, perbanyaklah dengan ikut tes-tes percobaan. Selain biaya yang dikeluarkan tidak begitu besar, tes percobaan juga bisa membantu membiasakan diri untuk mengerjakan IELTS.
2. Lokasi Tes Ada beberapa lembaga yang memfasilitasi tes IELTS, diantaranya adalah EF, IBT, dan British Council. Mas Randy menyarakan untuk mengikuti tes di British Council, karena merupakan lembaga resmi pemerintah British, Akberians.
3. Persiapan Layaknya mengikuti tes-tes yang lain, persiapan yang paling penting untuk mengerjakan IELTS adalah dengan cara membaca buku dan latihan mengerjakan soal, Akberians. Dengan cara ini, kita jadi terbiasa menghadapi soal-soal yang ada dalam IELTS.
- Persiapan Listening: dalam IELTS, listening yang didengar tidak terlalu sulit dibandingkan TOEFL, sebab tidak terlalu banyak aksen yang digunakan oleh speakers. Akberians, kita bisa berlatih listening dengan mulai menonton film tanpa menggunakan subtitle, loh.
- Persiapan Writing: dalam tes IELTS pada bagian writing, yang paling penting adalah penggunaan variasi vocabulary, Akberians. Nah, gimana ya caranya supaya vocab kita bertambah? Menurut mas Randy, kita bisa mulai dengan cara membaca koran yang berbahasa inggris dan menulis beberapa kalimat setiap hari, Akberians.
- Persiapan Speaking: dalam tes speaking, menurut mas Randy yang paling penting adalah penjelasan detail dari kita, Akberians. Misalnya, pewawancara bertanya tentang keluarga kita. Nah, jangan hanya berhenti pada jawaban, “saya punya 2 saudara laki-laki dan seorang saudara perempuan”. Lebih dari itu, cobalah untuk bercerita secara detail tentang keluargamu, Akberians.
- Persiapan Reading: dalam tes reading, umumnya hampir sama dengan TOEFL, Akberians. Yang paling penting adalah, jangan baca semua kalimat yang ada dalam teks, namun bacalah terlebih dahulu pertanyaan yang ada, lalu carilah kata kunci dalam teks tersebut.
Oke, demikian review kelas “Knowing IELTS” bersama mas Randy Taufik, Akberians. Terima kasih kepada semua Akberians yang telah aktif mengikuti kelas, terima kasih mas Randy Taudfik atas sharing pengalaman nya, dan terima kasih kepada Pusat Studi Lingkungan Hidup Sanata Dharma atas ruangan kelas yang sangat asri :)
Berbagi Bikin Happy! - Wiranto
PIC "Knowing IELTS” : Bagas // Aristya // Wiranto // Isna // Mas Rani // Rizki
1 note
·
View note
Link
via Berita Hari Ini http://ift.tt/2hvZlsr
Acara besar yang ditunggu oleh semua mahasiswa dan mahasiswi di penjuru dunia adalah wisuda. Wisuda berarti sederet perjuangan lo saat belajar di bangku kuliah telah usai dan artinya lo siap untuk melangkah ke dunia berikutnya. Umumnya, acara wisuda di Indonesia memang formal, seperti penyerahan ijasah, lalu pemindahan tali toga, ada beberapa sambutan dan mentok hiburan dari salah satu mahasiswa yang mau menyumbang suaranya untuk bernyanyi. Nah, kalian tau ngga sih bahwa ada tradisi kelulusan yang justru acaranya spektakuler? Intip yuk di sini, kampus mana aja sih?
1. University Of Coimbra, Portugal
blog.uniplaces.com
Kalo lo diterima di kampus ini, lo akan menerima pita dengan warna yang sesuai bidang studinya. Itulah tradisi di University of Coimbra, Portugal. Nah, setelah lulus, acara wisuda akan berlangsung meriah dengan tradisi membakar pita tersebut. Tradisi kaya gini juga dicontoh lho oleh universitas lainnya di Portugal.
2. Kanazawa College of Art, Jepang
sidomi.com
Di Indonesia perbedaan busana wisuda wanita dan pria, jelas beda. Wanita sibuk dengan kebaya dan rok batik, sedangkan pria sibuk menyiapkan jas yang gagah. Tapi, di negara Jepang justru membebaskan nih mahasiswa yang lulus untuk mengikuti acara wisuda dengan kostum apapun, termasuk cosplay. Seru ya?
3. Norwegian University of Science and Technology, Norwegia
blog.uniplaces.com
Nah, kampus yang ini ngga kalah seru. Sekitar satu bulan sebelum acara kelulusan, mahasiswa di Norwegia memulai tradisi russefeiring, yang artinya tradisi berdandan secara keseluruhan mewakili warna bidang studinya. Bayangkan, mahasiswa di sana juga secara berkelompok membeli sebuah bus besar yang di pasang sound sistem besar untuk di hias. Kompak ya?
4. University of Padua, Italy
www.flickr.com
Coba lu bayangin, udah capek capek belajar, lulus dan pas wisuda malah di ejek sama temen-temen. Sedih ya? Tapi, ini adalah sebuah tradisi di Padua dan di sebagian besar universitas lainnya di Italia. Wisuda artinya kesempatan yang baik untuk menghina di depan publik. What????? Yap, mahasiswa yang lulus akan diejek, disuruh berpakaian jelek, dan akan digambar karikatur oleh teman-teman dan keluarganya. Tapi, hal ini ga buat mereka sedih, justru jadi satu hal yang menyenangkan.
5. US Naval Academi, USA
Navy Live
Kalian pasti tau dong, tradisi ini juga ada di Indonesia, yang biasanya dilakuin oleh sekolah kedinasan, misalnya angkatan darat, laut dan udara. Tradisi melempar topi rupanya bermula di US Naval Academy, Amerika Serikat guys. Sebagai bentuk kelulusan, mahasiswa akan melempar topi yang artinya mereka tidak lagi membutuhkan topi tersebut. Tradisi ini sampai sekarang dipraktekan lho di sebagian besar upacara wisuda di berbagai kampus di seluruh dunia.
Buat yang berkesempatan kuliah di luar negeri, share dong pengalaman kalian merayakan kelulusan wisuda di kampus masing-masing? Tentunya ga kalah seru ya dengan di Indonesia.
قالب وردپرس
0 notes