Tumgik
#konghuchu
kabartangsel · 2 months
Text
Ini Harapan Tokoh Lintas Agama dan Masyarakat di Bulan Kemerdekaan Indonesia
Jakarta (Kemenag) — Acara zikir dan doa kebangsaan yang digelar di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (1/8/2024), menghadirkan tokoh lintas agama serta masyarakat. Acara tersebut mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari warga yang hadir. Salah satunya WS Sunarta Hidayat dari Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN) yang menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan…
0 notes
charles1504 · 11 months
Text
Tumblr media
Namaku, Charles Saputra. Kalo kata orang-orang sih, aku ini chindo karena orangtuaku ada keturunan Tionghoa. Maka dari itu, aku kuliah di jurusan Sastra Cina di Universitas Indonesia. Aku tertarik untuk mempelajari budaya leluhurku.
Namun semua tidak berjalan seindah bayanganku.
Dari semester satu aja, aku udah dibuat mabok sama yang namanya hanzi. Kalo kalian nggak tahu, hanzi itu nama huruf cina. Ya, mirip kanji di Jepang. Ditambah, pinyin ada nadanya. Pinyin itu romaji Beda nada, beda arti gais.
ASTAGA TUHAN SAYA PUSING.
Kalo kalian tanya padaku: orang cina kok gak bisa bahasa cina?
Jawabannya: BAHASA CINA ITU PUSING GAIS. SERIUS! BEDA NADA BEDA ARTI.
Misal, kata ai. Kalo āi yang ada garis diatas. Ini artinya sehat. Tapi kalo ài yang garisnya begini, artinya cinta.
Pusing? Sama.
Oke, mari lupakan bahasa mandarin dan fokus pada perkenalanku.
Walau mental terbantai karena hanzi, untungnya aku masih bisa bertahan sampai di semester 7 ini. Iya, sebentar lagi lulus. Walau selama kuliah, ngerjain tugas selalu sambil nangis. Ini semua demi mama papa yang mendukungku—dari surga.
Iya, aku nggak punya orangtua lagi. Tapi aku diadopsi oleh tetanggaku, yang punya anak perempuan seusiaku. Nama anak itu Sherina Jovanka. Aku juga punya sahabat namanya Lucas Pramana, jadi ya, hidupku nggak sedih sedih amat kok. Psst, aku juga punya gebetan, namanya Valerie Xylia. Aku naksir dia sejak semester 1, tapi sampe sekarang, aku belum berani confess, ehe.
Oh, aku bisa lihat hantu, karena kecelakaan waktu umurku 10 tahun. Kecelakaan ini juga yang menewaskan orangtuaku. Tapi ya, walau aku bisa lihat hantu, belum sekalipun aku melihat arwah orangtuaku. Mungkin mereka udah tenang di surga?
Idk. Semoga aja begitu.
Tambahan: Hal Kecil Tentang Diriku
◇ Tanggal lahirku adalah 15 April 2002
◇ Aku menganut kepercayaan Konghuchu, walau ke klenteng bisa dihitung jari
◇ Aku suka mendengarkan musik dari negara manapun dan berbagai macam genre. Namun genre favoritku tetap dangdut koplo
◇ Suka makan permen, terutama yang merk relaksa (bukan endorse)
◇ Fotografi dan menulis adalah hobiku
◇ Jarang top up game, kecuali untuk membeli beberapa item favorit. Game favoritku adalah identity v dan cookie run kingdom
◇ Memiliki hubungan love hate relationship dengan hanzi
◇ Walau mengaku nggak bisa bahasa mandarin, tapi setiap UAS nilai-nilaiku selalu diatas B+. IPK ku? Sejauh ini sudah menginjak angka 3,7. Aku juga punya sertifikat HSK 4. Flexing dikit
◇ Sedang dalam life crisis dimana lulus kuliah bingung mau jadi apa
◇ Bisa melihat hantu, terkadang berkomunikasi dengan mereka
◇ Suka mengoleksi succulent
1 note · View note
ooreopieysz · 1 year
Text
Denny JA Menelusuri Kekayaan Kultural dalam Agama-Agama Inspirasi untuk Keseimbangan Hidup
Seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia telah hidup dalam keberagaman agama yang kaya dan berlimpah. Setiap agama membawa keunikan dan kekayaan budaya yang luar biasa, yang memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri kekayaan kultural dalam agama-agama yang ada di Indonesia, dan bagaimana kekayaan ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi keseimbangan hidup.
Salah satu agama yang memiliki pengaruh kuat di Indonesia adalah Islam. Islam memberikan pijakan yang kuat dalam kehidupan sehari-hari umatnya, dengan prinsip-prinsip seperti keadilan, kasih sayang, dan perdamaian. Melalui praktik ibadah dan penghayatan ajaran-ajaran agama Islam, umat Muslim dapat mencapai keseimbangan hidup yang harmonis antara hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitar. Agama Kristen juga memiliki kekayaan budaya yang mempengaruhi masyarakat Indonesia. Sebagai agama yang mengajarkan kasih dan pengampunan, agama Kristen mendorong umatnya untuk hidup dalam keseimbangan dengan mencintai dan melayani sesama manusia. Prinsip-prinsip seperti kerendahan hati, pengampunan, dan kesetiaan kepada Tuhan dan sesama menjadi pedoman dalam mencapai keseimbangan hidup yang sehat dan bermakna. Budaya Hindu-Budha juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam kekayaan kultural Indonesia. Agama ini mengajarkan pentingnya keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Melalui meditasi, yoga, dan praktik spiritual lainnya, umat Hindu-Budha dapat mencapai keselarasan dengan alam semesta dan mencapai keseimbangan hidup yang harmonis. Prinsip-prinsip seperti karma, reinkarnasi, dan dharma menjadi panduan dalam mencapai keseimbangan hidup yang utuh. Agama-agama lainnya yang ada di Indonesia, seperti Konghuchu, Sikh, dan agama-agama tradisional, juga memiliki keunikan dan kekayaan budaya yang berkontribusi pada keberagaman Indonesia. Melalui praktik-praktik spiritual dan nilai-nilai yang dianut, masing-masing agama memberikan inspirasi bagi keseimbangan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk dicatat bahwa di tengah keberagaman agama yang ada, kerukunan antarumat beragama menjadi kunci dalam mencapai keseimbangan hidup yang sejati. Indonesia sebagai negara dengan beragam kepercayaan harus menerapkan semangat dialog, saling pengertian, dan penghormatan terhadap perbedaan sebagai pijakan dalam mencapai keseimbangan hidup yang harmonis dan damai. Dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan, kekayaan kultural dalam agama-agama Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. Nilai-nilai yang diajarkan dalam agama-agama ini, seperti kasih sayang, keadilan, kesetiaan, pengampunan, dan ketekunan, dapat menjadi landasan bagi individu untuk mencapai keseimbangan hidup yang sehat dan harmonis. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan saat ini, menjaga keseimbangan hidup menjadi semakin penting. Dengan mengambil manfaat dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh agama-agama di Indonesia, individu dapat menemukan inspirasi dan panduan dalam mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi, keluarga, karir, dan hubungan dengan yang Maha Kuasa. Dalam rangka mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik, penting untuk menghargai dan menghormati keberagaman agama-agama yang ada.
0 notes
vikabunnyfox · 7 years
Video
Renovation on progress #klentengpetaksembilan #glodokjakarta #petaksembilan #prayingtime #onrenovation #chubbychicmoment #imchineseandproudofit #chineseindonesia #instavideo #chineseindonesiaculture #buddhism #buddha #konghuchu #chineseindonesiatradition #buddhist
0 notes
pemkotsemarang-blog · 8 years
Video
PASAR IMLEK SEMAWIS 2017 .... Tinggal sehari tgl 26 Januari 2017 jangan terlewatkan berbagai tontonan dan kuliner ada disini serta berbagai ornamen bergaya China dengan balutan budaya Jawa ..... Temapun menarik "Obar Abir" sebuah makna keberagaman dalam hidup yang senantiasa merupakan ciptaan yang kuasa .... Yuk obar abir disana !!! #pemkotsemarang #obarabir #pasarbaru #pasar #imlek2017 #budaya #konghuchu #budayaindonesia #budayachinese #semarang #semarangevent #taykaksie #kotapecinan #kawasanpecinan #kawasanpecinansemarang
0 notes
saungkata · 6 years
Text
Menikah
"umur lu udah berapa?"
Secara KTP bulan depan 27, usia yg kata orang sudah cukup untuk menikah. Sudah cukup tua untuk dicecar.
Menikah. Iya kali ini aku mau berbagi pikiran tentang menikah.
Menikah menurut aku sebuah fase ibadah terlama. Ibadah sama kaya sholat sama kaya puasa sama kaya zakat tp fase waktunya lebih lama. Jadi diujinya bakalan lama. Seumur hidup setelah kata sah itu diucapin.
Beda sama manteman yg konghuchu, atau budha yang punya kepercayaan reinkarnasi. Hidup lo sekali ini sama si A hidup lo berikutnya sama si B? Nggak! Di muslim g begitu. Kita percaya masa rentang hidup kita itu ya cukup sekali dan everything yg kita putusin saat ini akan menjadi impact masa depan kita. After life kita bukan hidup di dunia kaya sekarang lagi. Tp pertanggungjawaban apa-apa yang kita lakuin sekarang.
Jadi ga ada istilah because this is my first life! Tapi because this is my first and last life! Jadi ga bisa main-main. Ga boleh coba-coba.
Jadi perlu pertimbangan mateng, sekali but selamanya.
----------
Aku takjub tiap kali melihat pasangam menikah yang memandang pasangannya dengan teduh. Bisa ya matanya memancar pandangan yang seteduh itu? Bisa ya seseorang bisa secinta dan sesayang itu sama orang lain? Sayangnya, cintanya, bisa seteduh itu. Ga menggebu-gebu layak bocah-bocah sok dewasa yang bilang cinta. Nggak loh. Mereka cm saling memperhatikan tp kepancar jutaan candela cahaya cinta dari matanya.
Aku takjub sama mereka yang bisa saling cinta sebegitunya sampai ga ada omongan pun semua lihat dan tahu. Emang ada ya yang begitu?
Aku takjub tiap kali melihat orang menikah. Takjub sama keyakinan mereka bahwa orang yang di sampingnya itu yang paling tepat. Dia sepercaya itu utk menjalani sisa hidupnya dengan orang itu. Dia semantap itu menyerahkan cinta seumur hidupnya untuk orang itu.
Aku takjub bagaimana mereka bisa seyakin, sepercaya dan semantap itu untuk suatu fase yang g bisa di-undo?
Aku takjub sama mereka yang bisa menerima 'the real you' nya seseorang. Bisa gitu ya sepengertian itu? Bagaimana bisa mengerti orang lain sedalam itu?
Pertanyaan - pertanyaaan ini menggangguku. Ga masuk rasio otak aku. Pertanyaan ini sering ak tanyakan pada mereka, temen-temen yang sudah dulu memutuskan menikah. Tapi tidak ada jawaban yang bisa masuk.
Bilangnya takdir. Bilangnya itu jawaban dari doa. Darimana kamu yakin itu takdir kamu? Darimana kamu yakin itu jawaban doa kamu?
Rasanya sulit memulai sesuatu yang kamu ga tahu kan?
Bagaikana aku bisa menemukan jawaban semua pertanyaan itu?
2 notes · View notes
kendarinews · 3 years
Text
Airlangga : Tahun Baru Imlek 2022, Momentum Perkuat Solidaritas Hadapi Pandemi
Airlangga : Tahun Baru Imlek 2022, Momentum Perkuat Solidaritas Hadapi Pandemi
KENDARINEWS.COM–Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada seluruh umat konghuchu di Indonesia. Airlangga berharap, perayaan imlek 2022 yang masih dalam suasana pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat penganut konghuchu untuk menyambut hari depan yang baik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, momen perayaan imlek sangat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
JANGAN BIARKAN SUARA AZAN MENGHILANG!
 KONTENISLAM.COM - Oleh: Azwar Siregar Saya sekarang kebetulan tinggal di Perumahan Multiras di Sepatan. Tetangga Blok saya saja ada beberapa yang Non Muslim. Depan Rumah bahkan seorang etnis Tionghoa. Agamanya kemungkinan besar Konghuchu. Persis dibelakang Rumah si Tetangga, hanya dibatasi Rumah dibelakangnya adalah Masjid Komplek. Otomatis, setiap Subuh, suara Dzikir dan Azan Subuh sangat keras terdengar dari dalam rumahnya. "Mengganggu?" Saya kira tidak. Tetangga saya itu baik-baik saja. Justu kami semua termasuk kompak dan sangat harmonis. Nah. Saya harus jelaskan tambahannya. Perumahan kami tidak terlalu jauh dari Bandara. Sekitar 17 kilometer. Kalau ditarik garis lurus, kemungkinan cuma 7 atau 8 kilometer. Jadi otomatis, setiap waktu, termasuk disaat Subuh, suara dari atas Langit dari Pesawat yang bolak-balik lewat terdengar bergemuruh. Bisingnya bisa 10 kali lipat dari suara Azan. "Mengganggu?" Pertama kami pindah ke sini. Iya! Saya bahkan sampai terbawa mimpi. Ikut Perang Gerilya bersama Pak Dirman. Keluar-masuk Hutan. Tiba-tiba lewat Pesawat Pembom Belanda. Kami serentak tiarap. Tiba-tiba terdengar suara Dzikir dari Masjid. Saya kemudian terbangun. Saya sampai keringat dingin. Tadi bermimpi tiarap sambil menutup telinga. Ketakutan. Bangun-bangun, posisi tangan saya masih di telinga. (TERIMA KASIH JENDERAL. DAN SEMUA PEJUANG KEMERDEKAAN NEGERI INI). Nah, pertanyaannya "Apakah karena saya merasa terganggu, saya akan memprotes Bandara Sukarno Hatta dan meminta agar jadwal Penerbangan Pagi apalagi Tengah Malam ditiadakan?". Tentu saja tidak bisa. Kalau merasa terganggu, saya yang harus pindah. Mencari Perumahan yang jauh dari Bandara. Saya kira demikian juga. Buat sahabat-sahabat yang merasa terganggu dengan suara Azan, coba dipertimbangkan untuk tinggal di wilayah minoritas Umat Islam. Saya kira pemaknaan Toleransi kita mengalami degradasi yang cukup memprihatinkan. Seakan-akan Pemaknaan Toleransi hanya menyasar dan dipaksakan kepada Umat Islam. Sama seperti kasus Terorisme. Padahal di Eropa ada juga "pemaksaan" untuk menerima yang katanya budaya dan nilai-nilai Eropa modern. Misalnya Sekularisme. Dan kita tidak pernah menuduh orang Eropa sebagai Kelompok Intoleran karena terus memaksakan nilai-nilai mereka kepada "Kelompok Pendatang" atau Imigran. Sebaliknya, umat Islam di Negeri ini berkali-kali menerima stempel Negatif. Dianggap Intoleran karena tidak mau menyesuaikan diri dengan kepentingan "Pendatang". Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa. Di Bali ada Penutupan Bandara di Hari Raya Nyepi. Dan kita menganggapnya biasa-biasa saja. Di Manokwari ada upaya memasukkan "Perda Injil". Misalnya melarang aktivitas yang mengganggu Ibadah Minggu, termasuk jual-beli. Saya kira sah-sah saja. *Note: Tulisan saya ini balasan upaya penggiringan Opini membuat suara Azan hanya terdengar di dalam Masjid.
from Konten Islam https://ift.tt/3G3YDtw via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/10/jangan-biarkan-suara-azan-menghilang.html
0 notes
welldonemusthofa · 4 years
Photo
Tumblr media
💬Review Buku Berani Tidak Populer Karya Budi S Tanuwibowo💬 ✨Apa yang kamu harapkan ketika membaca judul buku berani tidak populer? Pasti gak jauh-jauh dari gimana sih caranya biar bisa tenang-tenang aja walaupun gak populer, atau bisa juga ngiranya akan berisi tentang karakter orang-orang yang gak populer tapi bijaksana. Gitu gak sih? Karena saya juga ngiranya begitu 😅😅😅 📚Buku ini adalah kumpulan 28 cerita tentang kearifan dan kejernihan mata hati. Semua ceritanya kebanyakan mengambil dari kisah-kisah tokoh konghuchu, Shen Ren Kong Zi. Dan, ada kisjah tiga teman bernama Rubi, Herma, dan Kinung yang sedang mengobrol. 📚Buku ini hanya memiliki dua pola bercerita. "Pada zaman dahulu kala" dan "Obrolan ringan tiga sahabat yang mengandung pelajaran." 📚Ada satu kisah yang paling saya suka dan saya ingat dari buku ini. Kisah "8x3=23". Dari kisah ini saya belajar bahwa kebenaran absolut itu bukanlah kebenaran yang besar. Ada kalanya, kita mengutamakan hati & kemanusiaan yang merupakan kebenaran yang besar. 📚Sayangnya, saya merasakan kejenuhan ketika membaca buku ini. Pertama karena ceritanya yang bertele-tele. Kedua, polanya yang gitu-gitu aja. Jadi kaya gak to the point ceritanya tuh. Dan juga, nuansa konghuchu di buku ini yang asing bagi saya dan tidak dijelaskan dengan lengkap, jadinya kaya gak paham gitu 😅 📚Poin berani tidak populernya juga saya gak begitu dapet. Karena tema besar dari kisahnya itu lebih ke kejernihan mata hati, bukan kisah orang-orang yang memilih untuk tidak populer. 📚Walau begitu, buku ini mungkin akan cocok buat kamu yang suka dengan kumpulan cerita-cerita inspiratif 👍 https://www.instagram.com/p/CMDrGjEAH81/?igshid=kx1r7lb173hu
0 notes
agungsuryoputra · 5 years
Photo
Tumblr media
10 Agama Ini Meyakini Tuhan Itu Satu Ternyata agama Yahudi, Kristen, Hindu, Buddha, Zoroaster, Konghuchu, Sikh, Baha'i, Druze dan Sabi'ah menyakini tuhan itu satu. Mereka meyakini konsep monotheis. Walaupun faktanya konsep teologi di setiap agama berbeda.
0 notes
eritams · 5 years
Text
#nyanyianperdamaian #indonesia #islam #kristen #konghuchu #hindu #budha #pancasilia #damai #kasihsayang #sabar #kententraman #kebajikan
0 notes
nuniek · 5 years
Photo
Tumblr media
Kemarin pagi, ziarah kungkung, kakek dari mama. Beliau terlahir konghuchu, masuk Islam 6 bulan sebelum meninggal. Ini pada geli ketawain apa deh @rinakusuma_nayzay @leny_jevelmihezka ? Lupa 🤣 . #nutsfamily #nutstory #nutslyfe (at Tempat Pemakaman Umum (TPU) Selapajang) https://www.instagram.com/p/BwjAmY1AgYU/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1o0ooo8whi7uf
0 notes
polrestegal-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Bina Pengurus Klenteng, Satintelkam Cegah Politisasi Tempat Ibadah Tribratanews.tegal.jateng.polri.go.id, Polres Tegal Polda Jateng – Di wilayah Kab. Tegal terdapat dua tempat ibadah umat Konghuchu atau klenteng yang aktif melaksanakan kegiatan yaitu Ban Eng Bio di Slawi dibawah naungan Yayasan Adhi Dhamra dan Hok Ie Kiong di Adiwerna dibawah naungan Yayasan Karunia Dharma. Dalam rangka menjaga sinergitas dengan pengurus klenteng sekaligus mengantisipasi digunakannya klenteng sebagai tempat kampanye, mengingat saat ini masih berlangsung tahapan kampanye Pemilu 2019, Kamis (21/03/2019) Kaurbinops Satintelkam, Ipda Purbo Waseso menyambangi Klenteng Hok Ie Kiong dan bertemu dengan Paulus Tanujaya selaku pengurus sekaligus Ketua Yayasan Adhi Dharma. Hal – hal yang disampaikan Purbo antara lain : 1. Sampaikan kepada umat Konghuchu dibawah naungan Yayasan Adhi Dharma untuk turut serta menjaga kondusifitas wilayah menjelang Pemilu 2019, caranya dengan berperan aktif menjadi pemilih yang baik (tidak Golput) dan menghargai perbedaan pilihan. 2. Jangan izinkan Caleg, Paslon, relawan maupun tim pemenangan yang hendak mengadakan kegiatan di area klenteng karena hal itu termasuk pelanggaran kampanye. 3. Tingkatkan kewaspadaan akan terjadinya aksi teror mengingat lokasi klenteng berada di tepi jalan raya, berdayakan petugas jaga semaksimal mungkin dan sampaikan manakala ada permasalahan kepada petugas Polri terdekat. 4. Jaga harmonisasi hubungan dengan pemeluk agama lain dengan dilandasi semangat “Bhinneka Tunggal Ika”. Paulus mengapresiasi kepedulian Satintelkam kepada umat Konghuchu binaannya. Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung langkah Polres Tegal mewujudkan kondusifitas wilayah. Iapun tidak akan mengizinkan Klenteng Hok Ie Kiong digunakan sebagai tempat melaksanakan kegiatan politik. Selain pelanggaran, reputasi Yayasan Adhi Dharma yang selama ini sudah baik menjadi tercoreng. https://www.instagram.com/p/BvQWx_rBXMo/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=qczbda4pkt9y
0 notes
arrayusuf · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Barakallah Bekasi: Ada Cinta di Acara Tur Dakwah DR. Zakir Naik Stadion Patriot Chandrabhaga Sabtu Malam (8/4) kemarin sulit membuat saya move on hingga detik ini. Kenapa, ya? Bukan hanya karena tampilan GOR yang kemilau dengan panorama rembulan yang malu-malu tampil di atasnya malam itu, melainkan acara yang diadakan di sana. Apakah itu? Yess, DR. Zakir Naik Visit Indonesia 2017 chapter Bekasi. Woah... sebagai seorang warga yang saat ini tinggal di kota Bekasi dan mengetahui bahwa pendakwah tersohor dunia asal Mumbai, India, DR. Zakir Naik akan mengadakan tur dakwah di stadion kebanggaan warga kota Patriot tersebut, pastinya saya sangat tak ingin kehilangan momen dong, ya.. Kapan lagi coba, bisa menjadi bagian dari sebuah acara tur dakwah fenomenal yang biasanya hanya bisa dinikmati streaming via website dan alamat youtube tertentu? Jadilah malam itu saya memaksa kaki berangkat walaupun sempat diliputi dilema dan kondisi badan yang masih dalam tahap pemulihan selepas sakit. Deklarasi Keislaman yang Menggetarkan Hati Di setiap video tur dakwah DR. Zakir Naik yang saya saksikan akan selalu ada sesi tanya jawab yang diakhiri pengucapan kalimat syahadat para penanya. Di media saja saya sudah cukup dibuat merinding dan terharu, bukan hanya dengan jawaban-jawaban khas DR. Zakir Naik yang tegas tetapi juga dengan membludaknya jumlah peserta tur dakwah di stadion saat itu, apatah lagi saat menyaksikan langsung sesi tanya jawab itu. Duhai... Rasanya bulu kuduk saya tak henti meremang. Memang, penyampaian pertanyaan dan jawaban dalam bahasa Inggris tak bisa kata perkara, kalimat perkalimat sepenuhnya saya fahami, akan tetapi, saya rasa saya cukup menikmati dan cukup mengerti, terima kasih untuk para interpreter. Jika Anda Sudah Muslim? Patutkah Anda mempertanyakan kembali Keislaman Anda? DR. Zakir Naik saya kira mempunyai prinsip yang kuat, sangat tegas. Ia memprioritaskan penanya dari nonmuslim karena pasti banyak rasa penasaran akan kesamaan Islam dan Kristen (sesuai tema acara). Ia akan menolak tegas penanya dari kalangan muslim bahkan yang mualaf (new born). Bagi beliau, katannya hal itu "forbidden". Seolah-olah ia ingin bertanya, "patutkah Anda mempertanyakan kembali keislaman Anda? Kalaupun ya, rasanya Anda hanya harus lebih banyak belajar lagi tentang Islam". Begitu, mungkin, ya.😊 Oh ya, DR. Zakir Naik juga akan tegas jika ada penanya nonmuslim yang bertele-tele alias tidak fokus terhadap pertanyaannya, tapi sebagian besar beliau tetap menjawabnya, kok. Similarity Between... DR. Zakir Naik dalam tur dakwahnya kali ini di Bekasi membahas tema kesamaan Islam dan Kristen. Para penanya juga beragam. Ada yang beragama Kristen, Kristen advent, Budha, Konghuchu, katolik, bahkan seorang agnostik dan mengaku agamanya complicated karena ia juga tidak mau disebut atheis. Rata-rata penanya puas, tetapi tak jarang juga yang mendebat karena tidak sejalan atau karena kurang faham. Ada dokter beragama Katolik yang menanyakan perihal Nabi Muhammad sebagai utusan Allah hingga dia akhirnya memutuskan membaca syahadat. Ada mahasiswa yang mengaku agnostik, sempat membuat bingung DR. Zakir Naik dengan pertanyaannya. Ada seorang perempuan yang mengadu apakah ia masih seorang muslim atau tidak lantaran ia mengaku sangat mencintai Islam namun ia membenci umat Islam di Indonesia (hanya) karena ia memelihara anjing dan orang-orang membencinya -dengan mengatakan ia bukan muslim-. Dan..... Masih banyak lagi. Hingga belasan nonmuslim pun memutuskan untuk mengucap dua kalimat syahadat dibimbing DR. Zakir Naik. Uniknya, ada juga beberapa orang nonmuslim yang maju bukan untuk bertanya, melainkan untuk langsung mengucapkan syahadat, meminta doa kepada DR Zakir Naik dan minta di-amin-kan beberapa doanya. Momen yang paling mengharukan adalah saat seorang perempuan Katolik menangis tersedu-sedu minta dibimbing bersyahadat dan minta didoakan DR Zakir Naik agar orangtuanya nanti tidak membencinya. Di akhir acara, 7 pemuda nonmuslim serentak bersyahadat dan inilah momen yang membuat seisi stadion bertepuk tangan dan meneriakkan takbir. Momen ini memang menjadi pembelajaran juga bagi saya yang notabene muslim keturunan. Sudahkah hidayah Islam benar-benar menyapa saya selama ini? Atau saya selama ini hanya mengekor semata? Ada Banyak Cinta di Tur Dakwah DR. Zakir Naik Cinta? Rangganya mana? Eh...😀 Acara yang dimulai sejak sore, dibuka selepas Maghrib hingga berakhir sekira pukul 01.30 WIB itu bukan hanya menggelorakan kembali semangat keislaman para hadirin, membawa banyak hidayah menyapa para nonmuslim melainkan juga memunculkan banyak cinta-cinta Lainnya, seperti; -Euforia para manusia "istimewa" Selama acara berlangsung, beberapa orang tampak berdiri sambil menggerakan tangan tanda bahasa isyarat. Jika kita, normally, bisa hanya dengan mengandalkan pendengaran demi mendengar ceramah umum yang menggema lewat pengeras suara, para manusia istimewa penyandang tunarungu ini antusias menyimak pemaparan yang disuguhkan melalui bahasa isyarat. Saat pulang, saya juga melihat rombongan para manusia istimewa penyandang tunanetra keluar dari Chadrabhaga. Rupanya, mereka juga turut hadir dan merasakan "kemeriahan" serupa. -Kehadiran beberapa selebritis Selain pembawa acara, Syahrul Gunawan,saya juga sempat melihat dua orang aktor Indonesia lainnya. Salah satunya Egie John Foreysthe yang tampak berbeda lewat tampilannya yang bercelana cingkrang dan berpeci juga salah seorang protocol acara DR. Zakir Naik Visit Indonesia 2017, Mario Irwinsyah. tidak hanya mereka, beberapa public figur juga terlihat hadir. Ada para para ulama, Walikota Bekasi, wakil walikota Bekasi, beserta jajarannya hingga anggota DPRD Kota Bekasi. -Berkah Bagi Pedagang Di luar stadion, dibuka lapak berbagai macam barang kebutuhan, mulai dari sandang hingga pangan juga barang-barang kebutuhan lainnya. Sejak sore, lapak-lapak tersebut sudah buka dan dipadati pengunjung. -Berkah bagi Para Driver Ojek, Angkot hingga Transportasi Online Pulangnya, sekitar pukul 01.40 WIB, saya memutuskan naik Gojek. Alhamdulillah masih ada driver yang bisa di-order dini hari itu. Pengemudi Gojek yang saya tumpangi mengatakan, biasanya ia hanya menerima orderan maksimal hingga pukul 11 malam. Akan tetapi malam itu ia mengantar- jemput hingga lebih dari pukul 00.00 WIB. Ia mengaku merasa terciprati berkah dari acara Ceramah Umum DR. Zakir Naik ini. Karena tidak sepi pelanggan. Ia juga menyatakan berkah ini sepertinya juga dirasakan pengemudi angkutan umum lainnya, baik online maupun angkutan umum biasa. Bapak bernama Iwan ini berharap, kedatangan para ulama tersohor di kota Bekasi ini dapat memberi berkah juga bagi semua warga masyarakat kota Bekasi. Epilog Mana prolognya tiba-tiba epilog?😂 Kontroversi memang selalu mengiringi seiring tur dakwah DR Zakir Naik maupun tentang siapa DR. Zakir Naik sendiri. Namun, kembali ragap diri sendiri saja dulu, semoga hati kita akhirnya bisa membedakan mana salah mana benar. Ya, Allah lah yang Maha Tahu Segala-galanya. Saya hanya berdoa, dengan spirit positif yang dihadirkan di kota Bekasi ini semoga keberkahan juga bisa melingkupi hari-hari kita semua. Amin. Arra Itsna Yusuf
1 note · View note
adjam · 8 years
Text
A Soul Journey to Find Peace in Semarang, Central Java
Few days ago, impulsively me and my family planning to go on vacation. It was typical move of ours. We never go out when it is holiday, instead we’re only staying at home, watching good movies, eat some delicious food, and play with our cats at home. Then, when everybody’s done with their holiday, my father took a vacation from his office and spent it with the whole family to go on some places we never been. But this time is different. We are not picking our destination randomly. We think of our destination carefully. We want it different this time. Not only spending time together, going to places together, but there should be something that we could learn from our holiday. Something that we could bring back home, a lesson that inherent with our way of life.
Long story short, with discussion, and thoughts of current cases that happening in society now a days, we decided to pick Semarang as our destination. People said that we hate something because we dont understand. There’s so much hate, disharmony, and negativity recently. Both in real life and everywhere on the internet. The reason? Political agenda, bigotry, intolerance, you name it. Everyone becomes so smart and well educated, until they forget how to be kind. Thus, me and my family thought, that it will be better if we witness the living proof of harmony that happened here in Indonesia from long time ago. So here comes my journey to Semarang, Central Java.
Tumblr media
The City, Semarang (previously known as SAMARANG, an abbreviation of javanese words, Asam e Arang-Arang), is known as the port of Java. Some literature stated that long time ago, during the journey of great admiral from China, known as Cheng Ho or Zheng He, this area was the first place where Chinese explorer reach their feet on Java island. The city has canals that are still functioning until now as small rivers. Upside the river, lies several bridges that could be opened to give a way for ships to go through it. All of these are not really functioning really well now. The area where canals and harbours used to build are now sedimented, and some bridges are worn out. But we still could see the actual shape of them in Semarang, Tanjung Mas area to be exact. Sedimentation also reduce the width of waterway in Semarang. There are 2 common known areas in Semarang, upper and lower. Lower Semarang is the place where venice-like civilization used to built. But now land has covered most of it, and it’s become literally, the downtown, of Semarang. Where most point of interest, and public space were established.
Some others, also called Semarang as the city of Lumpia. It is a dish originated from China which is comprised with slices of pork and young bamboo veggies that is wrapped with some skinny dough and fried. But now, the food has went through some acculturation. They changed the filler with chicken chop, or fish and add vegetables with it. But yes, most of Lumpia seller in Semarang are chinese. There are some javanese people also trying to cook lumpia, yet even most people in Semarang agreed that the best Lumpia, is a lumpia that is cooked by Chinese. I have tasted some of them. I bought it in Lumpia Delight. I came there in my first day of visit by the recommendation of my gojek driver.
Tumblr media
When I came into the place, I had a chance to sneek peak the process of Lumpia making and have a little chit-chat with the people around there. In my opinion, after some analysis, I thought that Lumpia Delight is the only brand which is having good marketing strategy as well as delicious taste for the the customer. First, is because they are the only brand that have halal certification and logo from Majlis Ulama Indonesia (at least that is what they said in their banners). It shows to the customers that they are aware of their market. Most of the buyers are muslim, and muslim only eat halal food. Several times in the past, these business which is ran mostly by chinese suspected selling Lumpia which contains pork. But, with clever move, Lumpia delight initiated a random weekly inspection of MUI to their production house and put huge halal logo everywhere on their promotional media. Second, is because they use compensation system in their promotion. For example, if my gojek driver recommend me to buy lumpia there, they will get points based on how much my spending there. When they keep collecting it, they could exchange this points with stuffs provided by the store, once they reach the point needs. So with these good systems they have transformed themselves as leading lumpia industry (I should say, hehe) in the entire Semarang. And the unique thing is, when you come inside the store you could see a chart that describe the ownership and history of Lumpia Delight from generation to generation. if I’m not mistaken, the owner now is the sixth generation from the first owner. What a business!
As capital city, Semarang also known as Historical and Metropolitan city in Central Java. Based on the list I read, Semarang is the fifth largest metropolitan city in Indonesia after Jakarta, Surabaya, Bandung and Medan. Although it is categorized as metropolitan city, if you walk around Semarang you still could find some historic touch of old town in the construction of the building. The most iconic site in Semarang is Lawang Sewu (1000 Doors). It is named after a building that build in 1904 and finished at 1907, which is used as the office of Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij of NIS, a train company in dutch colonialism era. 
Tumblr media
The building has a lot of doors, since it is used as office as well as dorm for the employee. In Lawang Sewu also lies a lot of horror stories, but now the management tried to rebranding the site from mistery site into historical site of Semarang. I enjoy my tour with Pak Kusnaedi, my tourguide. He come from Ambarawa, and has been working as tourguide in Lawang Sewu for 15 years. When I ask about misterious thing in Lawang Sewu, he didn’t replied me directly, instead he’s explaining that basically there’s still a lot of other thing in Lawang Sewu which is more interesting to be noticed other than the misterious story itself. Well this wont be cake-walking process, but in my opinion they’re having a good start.
Tumblr media
The most interesting part when I go to Semarang, is when I had a chance to visit 4 religion worship places. This is no ordinary places, since they had their own stories and unique point behind them. As you know, there are 6 religions that is legal based on law of Indonesia. They are Islam, Christian, Catholic, Hindu, Buddha, and Konghuchu. And I have visited 5 out of 6 religion worship during my time here, complete with exclusive tales I earned from each site.
They are, The Great Mosque of Central Java, Blendoeg Church in Old Town, Vihara Avalokitesvara and Sam Poo Kong Temple. You could find the complete history for each of them in the internet. You could also see the photos of them in the internet. But the thing that you couldn’t have is the experience when you go to each of these praying sites. The calmness, the beauty of architecture, the scent of the air, and the different ways of preaching of each sites. But, they have one thing in common, to find happiness, and peaceful state of mind, not only for their soul only, but also for the entire universe.
Here are some pictures of them, that I captured with my favourite travel buddies, Samsung Galaxy J7 - 2016.
The Great Mosque of Central Java
Tumblr media
Blendoeg Old Church
Tumblr media
Vihara Avalokitesvara
Tumblr media
Sam Poo Kong Temple with The Great Admiral, Cheng Ho statue.
Tumblr media
This journey in Semarang has taught me, that if God wants us to be the same, no difference at all, He could do it right away. But He decides to make us colourful, so that we could appreciate the beauty of one and another. So that we could live in harmony. And most importantly, so that we could have a heart, that kind enough to keep peace, for the sake of humanity and the world.
So, have any of you visited Semarang before? If you do, please leave me a comment below and tell me about your experience. I’ll be happy to have some inputs from you. Thanks a lot for reading this. Hopefully you have a heart kind enough, to appreaciate, and respect the difference that we had in our beloved country, Indonesia.
2 notes · View notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Tokoh Tionghoa: Sungguh Disayangkan Tema Lomba yang Memecah Belah Lahir Dari Orang Bergaji Besar
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Lomba karya tulis yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Begitu kata tokoh masyarakat Tionghoa yang juga aktivis Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma menyoroti tema lomba karya tulis tentang hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya menurut hukum Islam. “Lomba dengan dua tema yang khusus dikaitkan dengan Islam itu menunjukkan BPIP tidak sensitive dan tidak peka terhadap situasi kejiawaan masyarakat kita yang sedang dilanda pandemi covid-19 sekarang ini,” katanya.   Menurut Lieus, lomba tersebut bukan saja tidak relevan dengan situasi saat ini, tapi juga sangat memojokkan Islam, seolah-olah umat Islamlah yang paling bermasalah dengan Pancasila.   “Padahal negeri ini lahir dan diproklamasikan kemerdekaannya atas jasa dan perjuangan tokoh-tokoh Islam di samping juga oleh tokoh-tokoh yang beragama lainnya,” kata Lieus.   Seharusnya, tambah Lieus, kalau mau adil dan memang beritikad untuk mempersatukan bangsa, tema lomba itu tak hanya mengaitkannya dengan hukum Islam, tapi juga dengan hukum agama lain yang diakui di Indonesia seperti Buddha, Hindu, Kristen maupun Konghuchu.   “Dengan demikian tidak muncul kesan lomba ini memang dimaksudkan untuk mendiskreditkan Islam. Tapi sebetulnya itu juga tidak perlu. Untuk apa? Sudah 75 tahun kita merdeka dan selama ini tidak ada masalah mengenai hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya itu,”  ujarnya.   Lieus menyebut, ia sungguh tidak habis pikir bagaimana ide lomba seperti ini bisa muncul dari lembaga sekelas BPIP yang dihuni oleh tokoh-tokoh kaliber nasional dan bergaji sangat besar itu.   “Saya jadi ingin tahu siapa sesungguhnya pencetus ide lomba ini dan apa tujuan dari lomba tersebut. Sungguh sangat disayangkan lomba seperti itu bisa lahir dari orang-orang yang gajinya setara dengan direktur BUMN itu,” katanya.   Ditegaskan Lieus, saat ini sangat tidak relevan mempertentangkan Pancasila dengan Islam atau memperhadap-hadapkan Nasionalisme dengan agama. Republik Indonesia ini sudah 76 tahun merdeka dan kemerdekaan itu diperjuangkan dan diraih atas kerjasama semua orang tanpa membedakan ideologi politik maupun agamanya. “Kenapa sekarang mesti diungkit-ungkit lagi? Seolah tak ada hal lebih penting yang harus dikerjakan bangsa ini,” tegasnya.   Mestinya, kata Lieus, akan lebih baik kalau para anggota BPIP yang bergaji besar itu ikut membantu Presiden dengan mencarikan solusi bagi mengatasi kesulitan rakyat akibat pandemik Covid-19. “Kalau itu dilakukan, barulah BPIP terasa manfaatnya untuk rakyat,” jelas Lieus. (RMOL)
from Konten Islam https://ift.tt/2UjKEMZ via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/08/tokoh-tionghoa-sungguh-disayangkan-tema.html
0 notes