Tumgik
#kmgpthemovie
kopfi-id-blog · 8 years
Video
youtube
[INFO FILM]
SINOPSIS
Gagah (Hamas Syahid) pemuda tampan dan cerdas pergi ke Maluku Utara untuk penelitian skripsinya. Ia mengalami kecelakaan dan ditolong oleh Yudi (Masaji Wijayanto) serta abangnya, Kyai Ghufron (Salim A. Fillah). Ketika pulih, Yudi mengajak Gagah hingga ke Halmahera Selatan dan belajar tentang kearifan lokal daerah tersebut dari dua sosok unik yang tak disangka.
Saat pulang dari Maluku Utara, Gagah berubah.  Mama (Wulan Guritno) dan Gita (Aquino Umar) sang adik sukar menerima perubahan itu. Gita memusuhi Gagah hingga ia bertemu Nadia (Izzah Ajrina) yang cantik dan baik hati. Nadia membawa nuansa baru dalam hubungan Gita dan Gagah. Di sisi lain, Gita yang bertemu tak sengaja beberapa kali di bus dengan Yudi mulai bersimpati dengan jalan tak biasa yang ditempuh pemuda itu.
Sementara itu diam diam Gagah memiliki rencana besar yang akan mengubah segalanya.  Hingga suatu hari sesuatu terjadi, membuat Gagah, Gita, Yudi dan Nadia bertemu dalam jalinan takdir yang membawa mereka pada duka sedalam cinta.
TOKOH DAN PEMERAN
Hamas Syahid sebagai Gagah Perwira Pratama
Aquino Umar sebagai Gita Ayu Pratiwi
Masaji Wijayanto sebagai Yudistira Arifin
Izzah Ajrina sebagai Nadia Hayuningtyas
Wulan Guritno sebagai Mama
Salim A Fillah sebagai Kyai Gufron
Mathias Muchus sebagai Abah
Epy Kusnandar sebagai Bang Urip
Asma Nadia sebagai Ibu Nadia
Abdurrahim Arsyad sebagai Maxi
Ali Syakieb sebagai Manto
Cholidi Asadil Alam sebagai Dosen
Dan lainnya
Mmmm, Film Duka Sedalam Cinta ini kelanjutannya Ketika Mas Gagah Pergi. Mimin juga kurang tahu sih ya kapan film ini akan tayang, kita doakan aja segera yaaah. Cant wait to watch on bioskop :)
4 notes · View notes
massbibit · 7 years
Video
instagram
Yuk nonton film Duka Sedalam Cinta di bioskop 19 Oktober 2017. Adaptasi semangat dari buku Helvy Tiana Rosa semoga berkenan share untuk mendukung film2 baik🙏 #bacabukunyanontonfilmnya 🤗https://youtu.be/JJD83-R0fBEw #ayokemasjid #kmgp #ketikamasgagahpergithemovie #ketikamasgagahpergi #masgagah #kmgpthemovie #kmgpthemovie2 #gita #yudi #nadia #dukasedalamcinta #film #comingsoon #eventfilm #filmindonesia2016 #cintafilmindonesia #thailand #ternate #malukuutara #filmnasional #nontonfilmnasional #filmislami #helvytianarosa #dakwah #bukusastra #dsc #asmanadiapublishinghouse #asmanadia #asmanadians #hamassyahid #aquinoumar (di Jakarta, Indonesia)
0 notes
meirasita · 9 years
Quote
Bersabarlah, dengan kesabaran yang indah. Tetap baik, sepenuh cinta. Pasrahkan semua kepada- Nya. Setelah kita sungguh - sungguh berusaha.
Kyai Ghufron
0 notes
muhajirmuslimid · 7 years
Photo
Tumblr media
::: Tangga-tangga Surga Di Duka Sedalam Cinta ::: ~ PART 1 *Cinta awalnya bermula dari kegelisahan, lalu ternyata jawaban atas kegundahan itu begitu istimewa dan harus kau perjuangkan.* Gita risau, mas Gagah berubah. Dirinya tak seperti dulu lagi. Hingga ditumpangi kekhawatiran sedemikian rupa, ia menolak, tak menerima sosok masnya yang sekarang. Lambat laun kegelisahan Gita, semakin menjadi-jadi. Tak disangka, sosok lembut yang selalu terasa begitu dekat di samping, perlahan menjauh. Mama yang hangat perlahan jadi dingin. Ah semua ini gara-gara mas Gagah, teriak batin Gita. Gagah, meskipun begitu, ia tetap berusaha memenangkan hati Gita. Makin ia mencoba masuk, mereka kian bertentang kesepahaman. Namun, Gagah tak surut. Ia mengikhlaskan diri untuk tetap memperjuangkan Gita. Apakah perjuangan Gagah menemui kuncinya? Ataukah Gita benar-benar akan kehilangan sosok lelaki panutan yang selalu melindungi dan memanjakannya? Gagah mengeluhkan kesahnya, bersimpuh di hadapan Yang Maha Segala. Menangiskan ihwalnya, apakah caranya salah dalam mengajak Gita? Kemudian pada dentang waktu di malam munajatnya Gagah, Sang Adik, Gita mendekatinya. °°° Bersambung ke PART 2 ••• #film #filmislami #movies #movie #kmgpthemovie #kmgp #dsc #dukasedalamcinta #dukasedalamcintathemovie #asmanadia #asmanadians #hamassyahid #izzahajrina #aquinoumar #bioskop (di Pejaten Village XXI)
0 notes
humairaririn · 9 years
Text
(Bukan kisah) Ketika ‘Mas Gagah’ Pergi
Aku bukan Gita, dan kakakku bukan mas Gagah. Jadi sudah pasti kisah kami berbeda :D Kebetulan saja aku dan Gita sama-sama anak kedua. Sama-sama anak bungsu (pada awalnya), hehe. Setiap orang sudah pasti memiliki kisahnya sendiri, yang unik, menarik dan terkadang menggelitik. Tergantung orang memaknainya.
Aku bukan Gita yang semenjak kecil begitu dekat dengan mas Gagahnya, bahkan mungkin persepsi kedekatan kami berbeda hehehe. Biasa saja. Adik kecil yang manja, dan seorang kakak laki-laki yang terkadang jahil. Sering merebutkan hal-hal kecil, semacam remote TV *eh lupa, dulu TV rumah nggak ada remotenya*. Sering menangis karena pertengkaran kecil yang sangat lazim. Walaupun begitu kami tidak sampai sibling rivalry kok, hehe.
Mas Gagah adalah kakak yang sangat perhatian pada ‘dik manis’. Sebisa mungkin ia pasti menuruti pinta Gita. Kakak yang beneran kakak deh. Mas gagah-ku juga begitu sebenarnya, hanya saja ketidakpekaan membuatku abai. Ya, terkadang kita merasa memiliki hal berharga justru ketika jauh dengannya. Mungkin begitu juga denganku. Sikap baik dan perhatian seorang kakak itu justru begitu terasa ketika jarak membentang di hadapanku.
“Gita benci mas Gagah, mas Gagah berubah.”
Lagi-lagi aku bukan Gita, dan kakakku bukan mas Gagah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan yang selalu berputar ini. Semenjak kuliah masku berubah. Lebih ganteng, lebih perhatian, lebih bijaksana, lebih progresif, ya kan mas? :D
Aku kala itu? Melihat perubahan itu sih biasa saja, tak seperti Gita yang langsung shock. Aku menyambut baik perubahan itu hehe. Teringat dulu aku semakin rajin belajar membaca Al Quran ketika mendapat hadiah Al Quran tajwid dari mas Gagah, eh mas Anang :D . Wah, Al Quran pertamaku nih. Jadi lebih bersemangat deh.
Aku juga bukan Gita yang tomboynya bukan main. Jadi, memakai rok bukan hal yang susah bagiku. Justru aku selalu berpendapat bahwa wanita yang memakai rok atau gaun panjang *macam punya boneka barbie-ku dulu* ibarat seorang princess, angguuun :D
Sebagaimana kisah kakak beradik di dunia Mas Gagah. Secara umum aku yakin banyak kakak yang begitu menyayangi adiknya seperti mas Gagah menyayangi Gita. Perhatian dengan adiknya seperti mas Gagah perhatian dengan Gita. Namun kasih sayang dan perhatian itu maknanya luas, cara mengekspresikannya juga beragam. Maka kisah kakak beradik di dunia ini pasti beragam, karena masing-masing pasti memiliki caranya tersendiri untuk mengekspresikan kasih sayang dan perhatian tersebut.
Tak perlu menjadi Gita hingga terlambat memahami kasih sayang dan perhatian seorang kakak. Ego terkadang yang menutupinya, maka merendahlah sedikit hehe. Pun tak perlu menjadi mas Gagah yang mengajak hijrah adiknya dengan cara-cara  demikian *lihat aja filmnya >_<*, masing-masing orang punya caranya sendiri hehe.
Kisah persaudaraan kakak beradik tentu lebih manis ketika dibumbui dengan ketaatan kepada Sang Pencipta. Karena siapa lagi Yang Maha Penyayang dan Maha Perhatian? Siapa yang menumbuhkan rasa suka dan cinta pada hati manusia? Allah. Allah. Allah. Maka ketaatan pada Allah membuat kisah itu terasa lebih manis.
Seperti Gita yang begitu mengagumi Mas Gagah-nya, begitu pula aku. Meski terkadang ngeyel, tapi tetap dalam hati selalu terucap rasa syukur kepada Allah yang telah menganugerahiku seorang kakak yang sedemikian baik, perhatian, dan bisa jadi teladan.
Kini biarkan jarak ini membuatku semakin mengagumimu dari jauh. Belajar dari apa-apa yang pernah engkau ajarkan secara tidak langsung kepada adik-adikmu, entah engkau sadari ataupun tidak. Biarkan jarak memberi ruang untukku merenungi kebaikan dan ketulusanmu selama ini. Atas segala ketulusan dan pengorbananmu, terimakasih mas. Hihihi.
Lagi-lagi kisah kita bukan kisah kakak beradik dalam film Mas Gagah. Biarkan iman yang menjadi landasan kasih dan sayang kita. Lalu takwa menjadi pemupuk subur pohon ukhuwahnya. Dan perbedaan sifat kita yang menjadi pewarnanya. Semoga selalu istiqomah di jalan-Nya :)))
Jalan Kaliurang km 9,2 @pinkdorm 26 Januari 2016, setelah semalam menyaksikan film Ketika Mas Gagah Pergi
1 note · View note
yktmhnn · 9 years
Text
Ketika Mas Gagah Pergi (the movie)
Ada banyak kesan atas takdir Allah yang telah mengijinkan saya nonton #KMGPTheMovie saat premier di 21Cineplex kemarin.
Saluuut sama ACT, dan bangga pernah menjadi bagian darinya, meskipun hanya 2 bulan. Aksi Cepat Tanggap (act.id) menjadi lembaga yang mendukung penuh pembuatan #KMGPTheMovie ini. Ga heran sih, nilai-nilai kemanusiaan (humanity) ACT memiliki kesamaan dengan cerita pada novel bunda Helvy Tiana Rosa ini.
Keinget Annida! Emak gue sudah berlangganan majalah islami seperti Ummi dan Annida sejak gue masih SD. Emak gue penyuka satra, khususnya membaca. Nah, dari Annida yang masih berupa majalah cetak itu gue tahu tentang novel KMGP.
Netral dengan pemeran utamanya, Hamas Syahid Izzuddin. Mengetahui nama itu sebelum film Tausiyah Cinta maupun KMGP rilis. Awal tahunya malah melalui pamflet bu Yeyen (anggota dewan DPRD Jawa Timur) yang nyebar di rumah pas masa kampanye. Eh, ternyata ini anak bu Yeyen yang juga temen emak. Qadarullah, ternyata ini temen sekelas sepupu gue di Ekonomi Islam UNAIR. Hemm ..biasa aja sih, ga ngalamin fangirl-ing gitu.
At least but not least. Film ini jadi salah satu hal yang ngebuka wawasan masyarakat terkait Islam. Khususnya yang terjadi saat ini. Tapi, ada satu hal yang membuat penasaran, apakah di novel juga tertulis komputer/ leptop? Hp? heheh ..jadi pengin baca novelnya .. Recommended banget lah (y)
1 note · View note