#kisanak
Explore tagged Tumblr posts
Text
Refleksi 1107
Been suffering from cold for several days, tapi tidak bisa menghentikan ku dari bekerja. Karena apa?
Karena skincare dan kopi mahal harganya. wkwk. Ga, emang gue kudu kerja. Seperti yang orang dewasa lakukan (adulting hits really hard part kesekian).
Demam - demam pun harus tetap digempur. Sampai kayanya mati rasa dan "Kutidak akan menahan diri lagi" (means aku akan mengeluarkan apa yang ada dalam benakku tapi tetap dalam rentang kesopanan yang masuk akal).
Karena "Apa itu menahan diri?" >> (literal meaning for your my own good)
Menahan diri dari mengatakan hal - hal yang menambah dosa
Menahan diri dari hal - hal yang bikin orang overthinking dan merugikan orang lain and myself (at the end of the day)
Buying something karena impulsive (istighfar kisanak)
Shouldnt refraining myself for stating the fact
Oya harus juga bisa menahan diri dari over consuming caffeine while suffering from cold. Karena pas imun rendah, double shot espresso feel too much for my brain and my body (emang kurang cerdas).
Mengingat perubahan mendadak yang terjadi pada hidupku kami akhir - akhir ini, gue jadi inget buku nya om Rhenald Kasali soal disruption (buku yang ga kelar - kelar gue baca dari jaman kapan tahu). I feel like semua yang om Rhenald tulis adalah perwujudan yang terjadi saat ini. Bahwa semua hal di dunia ini berjalan sangat cepat dengan segala perubahan yang terjadi.
Perubahan itu adalah bagian dari hidup yang gue rasa gue sendiri punya love - hate relationship di dalamnya. Gue benci sekaligus membutuhkan perubahan. Gue merasa bisa lebih bertumbuh ketika didorong dipojokkan dengan keadaan, dan terpaksa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Di satu sisi, ada void yang terbentuk karena bekerja dengan menekan perasaan gue sendiri. Makanya, I feel like harus meninggalkan digital diary disini. Dimana ga semua orang kenal gue, tapi ga semua orang merasa asing dengan gue.
Aneh kan ketika dua hal bertolak belakang bisa begitu familiar dalam hidup lu? Tapi emang nyatanya hampir semua hal di dunia ini berjalan berdampingan, berhadap - hadapan sekaligus berseberangan.
3 notes
·
View notes
Text
Ketika hujan deras dan tidak bisa pulang.
A: "Kisanak menunggu siapa?"
B: "Menunggu hujan."
A: "Hujan kok ditunggu?"
B: 😅
5 notes
·
View notes
Text
Peran Baru
Siap menjadi istri dengan siap menjadi ibu adalah dua hal yang berbeda, setidaknya menurut saya. Dua tahun lalu saya menjalani peran baru sebagai istri. Rasanya udah nano nano. Tak lupa dihiasi tangisan sesekali. Ah kalau mengingat lagi, itu mah hanyalah pertikaian yang berasal dari miskomunikasi. Tapi ada juga sih masalah yang cukup serius. Tapi kami tetap berkomitmen untuk saling bersama.
Akhir tahun ini saya kembali menjalani peran baru, menambah titel menjadi seorang ibu. Rasanya gimana? Super nano nano. Saya yang dulunya minim interaksi dengan anak, apalagi bayi baru lahir. Saya merasa tertekan😅, bahkan selama hamil. Jadi minggu-minggu terakhir kehamilan, setelah masuk cuti, saya banyak bengongnya. Maunya segera lahiran biar beban diperut terangkat. Tapi kalo udah lahir tantangan menjalani kehidupan baru tidaklah mudah. Saya antara siap dan gak siap.
Saat hari kelahiran, butuh waktu lebih dari 24 jam untuk saya melahirkan. Yang awalnya mencoba dengan persalinan normal, saya berhenti di pembukaan 5 karena HNP saya kambuh selama kontraksi. Saya juga sih yang iseng mencoba bagaimana ngeden, jadi saya ngeden tipis-tipis. Beneran tipis sampai saya antara sadar dan gak sadar melakukannya. BBJ saat di USG juga tergolong besar. Saya antara galau tetap mau normal atau SC.
Akhirnya saya memutuskan SC. Saat pembiusan epidural ternyata saya alergi obat anestesinya😌. Badan bagian atas saya gatal-gatal. Makin gatal setelah pindah ke ruang bersalin. Gatal saya hilang setelah efek biusnya hilang pagi hari.
Kalau hamil dirasa udah paling berat, percayalah proses menyusui lebih berat dari itu. Kesalahan saya adalah saya tidak mempersiapkan menyusui sejak hamil. Dan gak ada yang ngasih tau tau juga. Setelah melahirkan saya baru tahun bahwa saya flat nipple. Anak saya sulit menyusu, proses perlekatan berkali-kali gagal, saya stres asi belum banyak. Nano nano kan rasanya. Belum lagi si bayik bilirubinnya naik dan harus fototerapi. Bidan bilang jangan kasih dot nanti bingung puting. Dicek GDS agak rendah, bayik belum bisa nyusu. Akhirnya dikasih sufor pake cup feeder. Ibuk overwhelmed. Baru jadi ibuk 3 hari udah merasa gagal.
Pas pulang ke rumah, keadaan tidak terlalu membaik. Bayik masih belum bisa nyusu, saya bingung gimana ngasih ASI. Dan ibuk demam meriang. Kena mastitis brader. Baru minggu pertama yeuh. Pakai metode ASI disendokin tidak membuat bayik tenang, tapi malah ngereog. Hamba takut semakin kuning dan BB makin turun. Akhirnya demi kewarasan saya kasih dot daripada bayik gak makan.
Disela-sela demam dan flu, saya tetap pumping. Anehnya ASI lumayan banyak. Jadi saya jadikan stok ASI untuk minum si bayik.
Seminggu kemudian bayik kontrol ke DSA. Dibilang saya harus belajar DBF supaya kebutuhan ASI terpenuhi, supaya kuningnya berangsur hilang. Sementara cek lab dulu biar tahu kadar bilirubinnya berapa.
Sambil nunggu cek lab saya diajarin DBF. Saat itu si bayik bisa nenen saya. Walaupun agak menyakitkan karena payudara saya lagi kenceng-kencengnya karena gak bawa pumping. Belakangan saya tahu kalau saya gejala mastitis. Pantes kemarin saya demam tinggi sampai 39 derajat.
Setelah kontrol saya langsung mengaplikasikan DBF. Walau agak ngereog di awal tapi lama-lama bisa. Walaupun masih terasa nyeri saat menyusui. Tapi itu tidak berlangsung lama kisanak. Si bayik yang masih belum konsisten tetiba menolak DBF, saya sendiri juga merasa kurang nyaman DBF karena sakit saat menyusui juga karena meriang mastitis. Semacam momen traumatik untuk saya. Si bayik pun jadi anak dot. Saya jadi mama eping.
Ada rasa bersalah ketika saya hanya memberikan ASIP. Jangan dikira pumping ASI lebih mudah. Aslinya jauh lebih ribet. Tiap beberapa jam saya harus pumping, mencuci alatnya. Durasi pumping saya pun membutuhkan waktu cukup lama untuk mengosongkan, padahal hasil juga gak seberapa. Sedih aseli.
Apalagi akhir-akhir ini produksi ASI saya menurun. Saya mencoba pijat laktasi. Kata bidannya ASI saya lancar, mungkin karena asupan cairan dan makanan saya yang kurang. Iya sih kalau dipikir-pikir. Makan saya tidak teratur karena pagi-pagi kadang saya mesti pumping atau membantu ibu saya mengurus bayik. Iya, saya yang membantu ibu saya, bukan ibu yang bantu saya 😂
Jadi, selama hampir 3 minggu jadi ibu. Saya merasa tidak cukup baik menjadi ibu. Tapi saya berusaha memberikan yang terbaik untuk anak saya. Support dari orang terdekat sangat membantu. Bapak tidak menuntut saya untuk DBF. Selama bayik kami terpenuhi ASInya. Itu cukup untuk saya.
Saya tak lagi bisa menjadi saya yang dulu. Saya menantikan kisah seru selanjutnya, yang akan berlangsung seumur hidup.
3 notes
·
View notes
Text
Janji Temu yang Haduuu-Haduuu #1
Sebuah introduksi:
Sooo... yuph. Here I am--yang sedang mengusahakan ((serius)) cari pasangan lewat dating apps.
Aku main dating apps yaaa called it Tinder since 2018 atau 2019 gitu. Lupa. Cuma emang waktu itu belum siap cari buat cari ayank. Jadi aku gak berani kalo ngajak (dan diajak) ketemuan.
Nah, di usia 30 kurang dua bulan (2022), saat aku merasa sudah lebih siap, dengan mengucap Bismillahnirohmannirohim, aku berani untuk diajak dan ngajak ketemuan (para) match ku. Hahaha...
Tentu saja, saat ini aku tidak hanya beredar di Tinder aja, kusebar jaring-jaring ku dating apps lain. Haha.
Akan kuceritakan yang bagian bangke-bangke perihal janji temu.
Here we go!
Janji Temu yang Haduuu-Haduuu #1
Aku match ama ybs di Tinder, ya sekitar akhir bulan Januari 2023.
Aku lupa, apakah kami cukup intens chit-chat bercakap di dating apps, sampai akhirnya kami bertukar instagram kemudian beralih ke whatsapp.
Kami juga tidak terlalu sering chit-chat di wa, namun pada suatu kesempatan, aku ajak ybs untuk ketemuan di bulan Februari 2023.
Kayak H-7 atau H-3 gitu, kami sudah sepakat lokasi dan jam nya.
Bahkan, H-1 aku sudah konfirmasi lagi, "besok jadi kan?"
Nah di hari H, aku tipe orang yang kalo janjian ya sat-set, di hari H gak perlu nanya lagi, 'kamu sudah berangkat?' Karena sebagai seorang dewasa, aku berpikir bahwa janji memang harus ditepati.
Aku tiba di lokasi duluan lebih cepat dari jam janjian. Mengabari ybs.
Ak udh on the spot ya.
Belum dibalas.
Mungkin di perjalanan, pikirku.
Aku pesan minuman (untuk aku sendiri) di jam yang sudah disepakati kita janjian.
Beberapa menit kemudian, minuman datang. Ybs belum datang. Pesan ku belum dibalas.
Minumannya, ku minum cimit-cimit biar gak cepet habis. Ybs belum datang. Pesan ku belum dibalas.
Satu jam kemudian minumku habis. Ybs belum datang. Pesan ku belum dibalas.
Aku kirim pesan lanjutan ke ybs.
Krn ak sdh menunggu satu jam. Ak pulang ya.
Kemudian aku pulang. Sekitar 15 menit kemudian sampai rumah. Ku cek WA chat ku. Pesan ku belum dibalas.
Sekitar satu jam kemudian ada pesan masuk. Dari ybs.
Simple ya kmu ga ngabarin dlu. Lgsg nentuin.
Setidaknya wa dulu, nanti jadi jam berapa?
Helooowww.... lahhhh kemaren-kemaren kan udah sepakat kisanak. Kurang minum aer putih nih orang.
Namun, aku harus menjadi pribadi santun dalam mengetik meski hati getun karena menyia-nyiakan waktu yang seharusnya aku bisa di rumah aja leyeh-leyeh.
((sambil men-quote chat kesepakatan))
udh disini kayaknya ya jam ny
((sambil men-quote chat konfirmasi H-1))
konfirmasi ny udh dari kmrn
aku lanjutin chat ku
maaf ya klo aku trnyata terlalu satsat. Moga kmu ktemu yg bisa nyaman sama kamu ya...
Kemudian ybs minta maaf, mencoba untuk mengajak bertemu lagi.
Permintaan maaf nya ku terima namun tidak untuk mengajak bertemu kembali.
Di beberapa minggu dan bulan kemudian, ybs masih mengajak bertemu. Masih kutolak. Rasa sakitnya masih kerasa. Pun sampai saat tulisan ini ditulis. Hahaha.
Apakah kemudian IG nya atau WA nya ku block? Tidak. Ybs masih bisa melihat aku update kehidupan di IG maupun di WA. Pun sampai tulisan ini ditulis. Hahaha...
14.09.2023
=========
Ada cerita (bangke-bangke) lain, nanti lah ku update kalo ada niat nulis lagi.
Janji Temu yang Haduuu-Haduuu #2
3 notes
·
View notes
Text
L’ancienne maire de Diyarbakir extraite de prison pour l’enterrement de sa soeur
L’ancienne maire de Diyarbakir, Gültan Kisanak, a participé ce mercredi aux funérailles de sa sœur à Elazig, avant d’être reconduite en prison quelques heures plus tard. La politicienne kurde Gültan Kisanak, emprisonnée en Turquie depuis près de 7 ans, a participé aujourd’hui aux funérailles de sa sœur, Zeynep Özer, à Elazığ (Xarpêt en kurde). Elle a été amenée en avion de la prison de haute…
View On WordPress
2 notes
·
View notes
Text
Bilangan puluhan tahun manusia mempelajari pola perilaku speciesnya sendiri. Nah ketemulah salah satu turunan ilmu behaviour, yang ngebahas fitrah manusia sebagai laki² maupun fitrah perempuan.
"Ah ini ilmu pseudoscience", tahan dulu kisanak, karena udah banyak case pernikahan limbung bergelimpangan perkara sifat yang bergeser ini.
Kasus teranyar, selebgram seorang ibu berputra 3, tengah umroh sendirian. Di rumah, suami mengajak perempuan xxx di kamar. Dan yang bikin potek, yang pertama nemuin bukti ayahnya punya affair adalah anak nomer satu, yang masih SMP😭.
Sepintas pas w liat profil si istri, moncer medsosnya. Tipe ibu yang punya banyak temen, banyak kegiatan, aktif di sana sini, bikin usaha, latihan bela diri. Maen ke ig suami, gembokan.
Sebenernya, klo mau dikulik lagi, dari laporan keuangan usaha si suami dan pembagian nafkah untuk biaya rumah tangga bisa itu ke tracking asal muasalnya, gimana si suami bisa sampe kayak ngga punya kegiatan gini. Karena klo baca chat suami sama WIL yang di up istrinya di IG, isinya cuman janjian ketemu buat naluri syahwat aja.
Ngga bisa dipungkiri, laki² bahaya klo sampe punya insecure, rendah diri, ngga beriman plus pengen "nakal". Itu udah macem sympton.
Laki² kudu punya karakter rajin, wajib ain ini mah yak. Again, punya uwang ngga ada hubungannya sama punya karakter insecure. Apakah laki² bisa punya wound? Iya sama kayak perempuan, laki² bisa punya wounded masculine.
Laki² harus pusing, harus capek, dan tenang di rumah. Kalau kebalik, bahayaaaa.
0 notes
Text
Waktu ke dokter diresepin obat salep terus pas ditebus iya iya aja. Ditanya ada yang mau ditanyain ga, dengan pedenya jawab 'ga. makasih' eeeh pas dipake kok ga ada perubahan sih malah kek makin gede. Curhat ma temen yang pernah ngalamin dan diresepin obat sama, dia bilang cepet kok sembuhnya. Taunya teh salah pake ........ Aku kira kalau obat salep ya diolesin aja di bagian bengkaknya ternyata tidak, kisanak, tetep dimasukin ke mata zzzzz si tilil makanya nanya tapi ga kepikiran sih wqwq
Alias kok bagian tubuh kita yang lain ga punya kemampuan seperti kelopak mata sih yang habis membengkak terus mengempes gitu aja kembali seperti semula ga ada proses gebyar gelambir .....
0 notes
Text
156)
🚨Muallimin vs YPIA.
Mungkin kampus pusatnya sepertinya, terletak antara Çarşamba and Balat. YPIA jago desain grafisnya. *Sepertinya besok dakwah Salafy pusatnya di Palembang, hanya terkaan opini
youtube
youtube
Çarşamba and Balat.
Eh, saya itu, kan kemarin ke kampung kelahirannya Letkol Untung.
Nah saya lewat Jl. Daendels yang buatan August. Itu dari semakin mendekati YIA dari Jl. Wates, rasanya makin bersahabat sampai YIA. Terutama sehabis patung Nyi Ageng Serang. Kayak.
Mau cari jawaban tapi bingung. Tapi sungguh-sungguh sekali.
Sama jalannya bagus sekali, tapi hotelnya kok sepi? Jadi saya lihat ada toko Bakpia bukan Batik. Sama hotel Dafam ok lah. Tapi toh saya ga pinter MTK, tapi kayak iki ayo bismillah, kerjone medeni, thur salah manual opo piye ndak tahu saya🙏.
Pas sebelum masuk Jl. Daendels Selatan, itu saya nyium bau tekstil PAS seperti bau tekstil ambil pakaian kelas 1 MTs. Muallimin. Setelah masuk Jl. Daendels Selatan, saya ke Kebumen, minus orang yang acuh, yang baik ada. Itu kayak Hindia Belanda rasanya. Dari jalan datar sederhana sepi Ontowiryo lalu kayak Selokan Mataram sehabis masuk Kebumen tapi airnya penuh sampai jalan tipis beda dengan selokan dekat rumah, dengan sebelumnya sawahnya banyak pohon palem angin sepoi ga sanggup foto, lalu bangunan SDN Bojongsari 3, Seruni, Kebumen, jangan di Incheon-kan. Dedengkot PKI e. Ini juga ga kuat moto takut mbalik. Bukan mbalik gaharnya tapi mbalik lokasi mixed signals. (*Itu Tugu Congot, visual saya belum pernah lihat secara langsung bangunan jaman 60an itu kalau catnya baru seperti apa. Kemarin di perempatan Jakal ada tulisan "Ganjar Presidenku" jadi di baliho setengaj tulisan setengah foto, itu tadi saya ke sana sudah diganti GKR Hemas, itu tulisannya kayak demonstran tahun 1955). Orang di desa ini kayak ling-lung ngelihat saya. Kayak mau gimana tapi gimana tapi kuat sekali.
Sama Godean itu, jalan nadinya, bukan jalan utama. Kalau jalan rayanya rame.
*Tulisan "Ganjar Presidenku" ala demonstran tahun 1955 mungkin seperti ini. Tulisan pindah depan Siomay Kang Cepot Jakal Jogja. Tadi saya muter SIBER lalu Jl. Palagan lalu Bunderan UGM lalu Nologaten. Belum ketemu. 66)
Ada yang datang dan pergi. Tapi ada yang tetap. 🏞️⭐🇮🇩.
🇳🇱🇹🇷🇯🇵➡️🇸🇦Daniel Caesar➡️🇰🇷🇯🇵. 🇻🇳? *Arsenal
Habis saya sejarah masih panjaaang. Saya cuma 🕳️existence 1x/selamanya. Tapi masih panjaaang nggak ada namanya langsung kiamat.
youtube
Sekarang. Vs antaranya. Teladan Prom Parte vs Pesulap Merah-Gus Samsudin.
Ini Pak Ganjar font-nya, tapi dibuat agak stroke cat tukang bangunan gitu? *Lihat Kang Cepot di atas. Dulu Bapak Asuh saya punya buku komik Perjuangan Kemerdekaan, itu tulisannya dasar bentuk hurufnya seperti itu, tapi ya itu, ada kayak elemen dicat tukang. Warna merah.
Oh ya, Jawa. Kalau mencontoh para Pahlawan awal bangsa, itu. Tapi fokus, nggak spreading. Jadikan 00s-10s itu sebagai Orbanya.
Ini kan, kalau kanda dan nyonya kisanak mulai belajar seluruh kultur Nusantara, nanti seperti Amerika, versi pulau. Tapi tetap lihat Prambanan & Borobudur itu ada. Shiva Plateau itu ada. Gunung Penanggungan itu ada, Candi Majapahit itu ada. Ibaratnya Philadelphia, dilihat dari negara bagian di Barat. Tapi jangan di Detroit-ken. Saudi & Korsel ga punya bangunan Mandala gedhe gitu yang dianggap bukan anugerah.
youtube
0 notes
Text
Sudahlah kisanak, kau sudah tau itu tidak bisa diharapkan
1 note
·
View note
Text
Tepat 1 bulan yang lalu.
Masih nggak nyangka kalau saya sudah punya anak 3, lengkap sudah alhamdulillah. Nggak nyangka juga kalau saya operasi cesar 3x. Dengan jarak usia tiap anak 3 tahun.
Berdasarkan pengalaman operasi pertama saya ngerasa ternyata cesar itu nggak sakit, akhirnya hamil anak ke 2 dan ke 3 operasi cesar lagi.
Saya operasi 3x dari tahun 2017-2020-2023. Setiap operasi saya didampingi dokter yang sama dari dokter kandungan, dokter anak, dan dokter anestesi (yang gaul yang selalu nyetel lagu dengan volume keras tapi justru lagu itu yang bikin saya nyaman di ruang operasi, dokter anestesinya suka curhat istrinya takut melahirkan jadi dia cuma punya anak 1).
Operasi ke 3 ini beda dari operasi sebelumnya karena sudah ada metode baru yaitu cesar Eracs yang recovery nya lebih cepat dan sebelum operasi kita dibolehin minum manis. Kalau cesar biasa kita full puasa dari malam sampai mau operasi tapi kalau Eracs kita boleh minum.
Operasi anak pertama dan ke dua kebetulan harinya sama hari jum’at jam 9 pagi, sedangkan operasi anak ke tiga hari selasa jam 7 pagi. Seperti biasa setiap operasi selalu disambut dengan lagu dari speaker yang ada di ruang operasi yang disetel dokter anestesi. Saya masih ingat lagu Laksana Surgaku-Dudy Oris yang sering diulang-ulang 😂
Sebetulnya 3 hari opname di RSPR sudah boleh pulang tapi saya nambah sehari jadi 4 hari. Senyaman itu pelayanan di RSPR makan 3x sehari jam 8 pagi, jam 12 siang, jam 7 malam disediakan makan nasi-lauk pauk dan buah. Ditambah snack time jam 6 pagi dan 11 siang dikasih roti, kue, jus jambu, air kacang hijau.
Kalau mau mandi disiapkan baju ganti sampai ke perdalamannya disiapkan, fyi kalau mau minta tolong dimandikan juga boleh lho.
Susternya melayani pasien totalitas banget, kerjaan saya dikit-dikit pencet bel minta tolong susternya gantiin popok, masangin bedong, bantuin minum asi (karena mengasihi tidak segampang itu Kisanak!)
Pokoknya semuanya dibantuin suster, sampai ke permandian, bayinya dimandikan.
Kalau pengen melahirkan nggak sakit saya sangat merekomendasikan RSPR. Saya spill totalnya
Ini pembayaran ibunya:
Ini pembayaran anaknya:
Semangat untuk para ibu yang mau melahirkan 🫶🏻
0 notes
Text
This song just reminds me of several momments happened between the last 2022 and early 2023.
first time first ikut open trip ke kep.seribu, dengan beberapa drama but I enjoyed it
pas pulang magelang, sedih sih karena keinget bunga yang aku kasih ke ibuk buat "merayakan" Hari Ibu, ternyata jadi yang terakhir.
masi pas di magelang, ngerjain penilaian kinerja gesss, padal kan pulang tu ya cuti, tp gapapa karena ini penilaian kinerja jadi emang kudu serius dikerjainnya wkwk
masi di magelang juga, DAAANNN, si crush lagi libur nataru dan balik indo dan tentu sajaaaa sama2 di magelang, lagu ini menemani saat-saat aku galau antara ngajakin mitup apa ya udah biarin aja, let it go. turned out I asked him out doong, and I got dumped HAHAHAA, ditolak secara halus. aku padal beralibi (re: modus) buat bahas esai beasiswa, tapi doi katanya sisa waktu liburannya mau buat ngerjain kerjaan. kalo mau bahas esai bisa via email, aku ditolakkk, tapi aku masi ngecrush sampe detik ini. bodoh nya bukan main bukan, kisanak? WKWKWK
yah begitulah how memmorable this song for me, reminisching either the deepest grief or recally ke-badut-an saat itu or enjoyable experience selama open trip.
apapun itu, alhamdulillah, tetap bersyukur, suka-duka, luka-tawa, and all in between, I'll just embrace them all, I believe I can go through this storm because Allah has always been by my side. :")
0 notes
Text
Refleksi 0411
Di fase tidak menikmati DL. Tiap ahad sore/magrib kerjaan ku adalah nonton vlog mba korea (well harusnya dedek sih karena doi baru lulus s1 pas gue udah kerja wkwk) yang sekarang di fase working life. Dulu ngikutin dia dari jaman student life, nyari kerja life sampai sekarang.
Doi juga kebetulan abis business trip gitu ke Busan dan mengakui kalau the best place adalah RUMAH. Well, so truu banget. Doi juga bilang karena udah lama ga business trip sampai lupa betapa TOUGHnya business trip. Naik kereta cepat dari Stasiun Seoul ke Stasiun Busan bolak balik aja masih capek ya. Coba deh mba naik mobil di sepanjang jalan Kalimantan Timur bolak balik wkwk.
Sampai tahun lalu, aku sangat menikmati fase business trip atau DL ini. Sungguh kubahagia wkwk. Bisa ketemu banyak orang (kenal atau gak kenal kemudian kenalan dan jadi teman), jalan - jalannya, from airport to airport again. Dulu tuh fase packing mau berangkat adalah hal paling excited, dan paling menyedihkan adalah fase packing pulang. wkwkwk.
Sekarang? Ga tau kenapa itu semua berubah. I like in my room, better. Dengan segala kekurangannya yang ada. It is my safe place after all.
The first time DL ke sini, agak excited awalnya terus pas udah nyampe agak stres karena tujuannya mau penelitian malah gue kagak prepared apa - apa. Well, kualitatif sih yaaaa. Tapi...tapi..kan tetep kudu prepared loh kisanak~~
Ku harus merefleksikan lagj apakah aku sanggup menjejakkan kaki untuk rencana trip akhir tahun dengan mamak karena eh karena sepertinya orang sekantor sepakat tidak cuti akhir tahun (well, beberapa udah siap mau nangguhin cutinya tahun depan).
1 note
·
View note
Text
Mengapa renjana itu selalu datang di kala temaram, seakan lembayung senja mendekap benak. Dikau dan senja ibarat darah dan nadi, tidak satu objek tapi tak pernah dapat cerai.
Kembali terkenang firman allah, tidak mungkin bagi bulan untuk mendahului matahari, tidak mungkin pula bagi siang untuk mendahului malam. Aku selalu coba berkelit dan mencari solusi, hingga satu netizen berkata "bukan kah bulan dan matahari akan bersatu pada waktu yang telah di tentu." Gerhana maksud mu kisanak? Tanya benak. Kemudian netizen ke 2 berkata lagi" Tapi bukan untuk bersatu selalu, melainkan hanya berpapasan sekedar menyadari bahwa ketika keduanya bersatu bumi dan langit seakan luluh lantah."
Sebuah ilham, bahwa memang sesuatu yang baik menurut mu belum tentu sepenuhnya begitu, jua demikian sesuatu yang kau anggap buruk bagimu sebenarnya belum tentu demikian begitu.
Tampaknya aku memang salah titik untuk menghela rindu, baiklah mari mencari titik sumur baru.
-DangTepeloh,Torabika sirsak. Feb one zero.
0 notes
Text
The Purple Color of Kurdish Politics: Women Politicians Write from Prison - Gultan Kisanak
EPUB & PDF Ebook The Purple Color of Kurdish Politics: Women Politicians Write from Prison | EBOOK ONLINE DOWNLOAD
by Gultan Kisanak.
Download Link : DOWNLOAD The Purple Color of Kurdish Politics: Women Politicians Write from Prison
Read More : READ The Purple Color of Kurdish Politics: Women Politicians Write from Prison
Ebook PDF The Purple Color of Kurdish Politics: Women Politicians Write from Prison | EBOOK ONLINE DOWNLOAD Hello Book lovers, If you want to download free Ebook, you are in the right place to download Ebook. Ebook The Purple Color of Kurdish Politics: Women Politicians Write from Prison EBOOK ONLINE DOWNLOAD in English is available for free here, Click on the download LINK below to download Ebook The Purple Color of Kurdish Politics: Women Politicians Write from Prison 2020 PDF Download in English by Gultan Kisanak (Author).
Description Book:
Prison writings from twenty-two?Kurdish women who were elected to office in Turkey and then imprisoned by the state on political grounds. G?ltan K??anak, a Kurdish journalist and former MP, was elected co-mayor of Diyarbak?r in 2014. Two years later, the Turkish state arrested and imprisoned her. Her story is remarkable, but not unique. While behind bars, she wrote about her own experiences and collected similar accounts from other Kurdish women, all co-chairs, co-mayors, and MPs in Turkey; all incarcerated on political grounds.The Purple Colour of Kurdish Politics is a one-of-a-kind collection of prison writings from twenty-two?Kurdish women politicians. Here they reflect on their personal and collective struggles against patriarchy and anti-Kurdish repression in Turkey; on the radical feminist principles and practices through which they transformed the political structures and state offices in which they operated. They discuss what worked and what didn?t, and the ways in which
0 notes
Text
[Ingin mengetahui bagaimana watak asli seseorang? mudah saja, berurusanlah dengannya masalah uang.] — based on true story.
Pantas saja Kisanak, Tuhan hingga saat ini tak memberikanmu posisi penting sebagai seorang pemimpin.
Bahkan untuk hal-hal kecil mengurus uang yang tak seberapa kau tidak bisa menjalankan amanah yang diberikan dengan baik.
Katanya amanah tak pernah salah dalam memilih pundak?
Lalu dinamakan apakah yang seperti ini?
Jangan hanya menyalahkan nasib yang selalu tak berpihak kepadamu.
Cobalah introspeksi, siapa yang sudi memberikan amanah pada orang yang untuk hal yang kecil sekalipun ia tak bisa dipercaya?
#tulisanaca
#selftalk
0 notes
Text
Noted! I'm so stupid dulu pas ada yang nanya no hape, enth apa yang ada dipikiran saat itu waktu bilang "buat apa?" Karena yang minta cowo dan awkward aja gitu karena temen-temen nya bilang orang ini tuh pendiem.
PADAHAL KITA SATU KELOMPOK ANJIIR.
Pantesan mukanya kaget....
Hei kisanak! GeeR nya jangan bikin bloon dong.
Maluuu astaga... Mana temennya ngetawain.
So, I can relate with this post
Dulu tuh gue socially awkward banget. Sekarang udah nggak terlalu 😂 Kapan hari tuh ada kejadian lucu. Jadi gue kan dinas luar kota dan bawa koper. Nah sebelum itu, tangan gue keseleo dan gue harus naikin koper ke mobil.
Di deket gue, ada dosen dari prodi lain yang single dan awkward banget sama dosen yang masih single 😂 Gue tuh ga kenal-kenal banget sebenernya. Cuman waktu itu gue bolak-balik nyoba naikin koper dan ga bisa-bisa karena tangan gue susah dipake angkat. Akhirnya gue setengah ngomel sambil bilang:
"Eh lu bantuin napa? Tangan gue sakit 😒"
"Eh iya mbak"
"Besok-besok kalo lihat orang kesulitan gitu bantuin. Astagaa"
....
Di kesempatan lain, gue tuh pulang dan mau presensi dulu di fingerprint. Pas gue turun dari ruangan, ada dosen baru. Single juga. Dia presensi dulu di fingerprint. Gue ngelihat ke sebelah, ternyata tuh dosen nungguin gue. Habis gitu kami jalan bareng ke parkiran sambil basa-basi. Baru habis gitu tuh dosen nanya:
"Maaf Bu, saya belum tau nama Ibu. Nama Ibu siapa?"
Akhirnya kami kenalan.
Gue ga nulis ini di genre romance dst sih. Cuman yang mau gue highlight di sini adalah....
Mungkin kita sebagai single tuh capek banget dijodohin sana-sini ato takut random ada orang baru yang naksir ke kita. Gue relate dengan perasaan-perasaan semacam itu. Cuman kayaknya kita perlu belajar mengesampingkan hal semacam itu. Mingle aja sama yang lain. Belum tentu orang baru tuh beneran naksir kamu kok. Belum tentu juga mereka jodoh kamu. Ga semua orang single di dunia ini perlu dimasukkan list sebagai orang yang potensial di mata kamu.
Yaudah santai aja. Kalo udah waktunya, datang sendiri 😅
Gue sih makin kesini tuh memperlakukan semua orang sebagai temen aja.
Habis ngobrol sama dosen yang gue temuin di fingerprint tadi, gue jadi dapat pelajaran juga sih tentang gimana kita memulai basa-basi dengan kolega yang baru kenal. Nggak buruk juga kalo kita nungguin orang lain biar bisa jalan bareng dan ngobrol, nungguin orang buat bantu nutup pintu, bantuin orang yang kesulitan angkat barang. Gesture-gesture kayak gitu ngebuat kita terlihat tulus dan ramah.
Minggu lalu juga ada mahasiswa yang ngasih gue key caps keyboard. Kami emang udah biasa ngobrol bareng. Pas ngasih key caps, dia tuh bilang gini:
"Bu, saya tuh suka crafting. Kalo lagi capek biasanya saya nyari tutorial aneh-aneh di youtube. Kemarin saya bikin key caps dari resin. Ini lucu lho Bu. Ada gambar ikan koi-nya. Kalo ditaruh keyboard bisa menyala 😁 Ibu mau nggak? saya pasangin ya di keyboard Ibu"
Jadilah sekarang tuh keycap terpasang di keyboard gue. Tuh mahasiswa juga akhirnya ngajarin gue gimana ngerawat keyboard mekanik.
Gue tuh tetep introvert dan privat sih. Tapi gue memandang bahwa melatih diri untuk tidak awkward, ngobrol banyak hal dengan gesture yang tulus, dan berusaha berkomunikasi assertive tuh ternyata banyak manfaatnya. Makin kita mengenal banyak orang, kita mungkin bakal nemu orang-orang yang asshole gitu. Tapi di sisi lain, orang baik tuh juga banyak banget kok 😃
85 notes
·
View notes