#kisah lucu
Explore tagged Tumblr posts
herricahyadi · 2 months ago
Text
PEREMPUAN SELALU JADI KORBAN
Saya mau cerita sedikit ya ke kalian. Sesuatu yang akhirnya membuka mata saya bahwa dunia memang sekejam itu. Ini masih sambungan dari pertanyaan soal dating app.
Kalau ada yang bertanya apakah saya pakai dating app? Ya, betul. Awalnya cuma iseng karena penasaran ingin tahu. Juga, dulu pernah diledeki sama teman-teman PPI Amerop waktu mereka lagi bahas Tinder, saya tidak tahu apa itu. Dan mereka menjelaskanlah ini-itu, saya masih tetap tidak tahu. Waktu berlalu dan saya tidak peduli dengan aplikasi macam begituan. Hingga sampailah ke Covid kemarin yang mana kita semua tahu bahwa kegabutan adalah konsumsi semua orang. Di situlah mulai iseng install dan ternyata seru juga. Saya pakai Bumble, by the way.
Seru karena ternyata bisa bertemu dengan banyak orang yang unik-unik; bisa mengevaluasi cara kita berkomunikasi; dan bisa dapat cerita drama yang akan saya ceritakan di sini. Sampai ada yang cerita panjang lebar lewat suara, meski kita tidak tahu dan tidak pernah ketemu juga. Ada yang menangis, marah, sampai menceritakan dosa dan kebodohan-kebodohan masa lalu. Ada yang dengan entengnya bilang aktif berhubungan seksual dengan pacar, padahal berjilbab rapi. Ada yang sampai menawarkan dirinya sendiri untuk dipakai. Pernah juga ketemu dengan seorang hafizah yang dibuatkan profil sama temannya. Ah, lucu dan seru. Tapi lain kali saya cerita yang unik-unik itu. Saya cerita sisi gelapnya dulu soal perselingkuhan.
Jadi, begini. Di situ, saya bertemu banyak sekali divorcee. Dari yang masih muda usia 22 tapi sudah pisah dengan satu orang anak, sampai yang usia 28 dengan tiga orang anak masih kecil-kecil. Ada yang bahkan pisah saat masih hamil. Kira-kira, dari 10 orang pisah, 9 karena perselingkuhan dan 1 karena narkoba. 9 yang selingkuh ini macam-macam jenisnya, ada yang main gila, ada yang memang sudah penyakit, ada yang menikah karena buat menutupi kelainan seksual, ada yang menikah dengan orang lain karena tidak direstui orang tuanya tapi mereka masih tetap berhubungan (bahkan sudah seperti suami istri). Dari semuanya yang menjadi korban adalah perempuan. Ada yang bahkan sampai tiga kali sujud-sujud ke istrinya karena ketahuan selingkuh tiga kali pula. Tahu pas kapan? Saat mereka ada di RS menunggu istrinya lahiran. Saat itu, suaminya ikut jaga dan kebetulan HP suaminya ditinggal di meja. Istrinya tidak sengaja melihat ada chat sayang-sayangan. Di situlah terbongkar ternyata suaminya selingkuh dengan mantannya. Bayangkan, kejadian ini berulang sampai tiga kali dan baru saat di anak yang ketiga si perempuan sudah tidak bisa memaafkan. Ada juga yang menikah tapi tidak pernah disentuh sama suaminya. Sampai-sampai si perempuan pakai pakaian yang begitulah, tapi tetap suaminya tidak menyentuh. Hingga setelah lama baru mau, tapi setengah hati. Baru setelah memuncak konfliknya ketahuanlah ternyata dia boti.
Gila. Stress saya mendengarkan kisah-kisah ini. Awalnya saat mendengar cerita seperti ini, saya selalu mencoba untuk berada di tengah, sebab saya hanya mendengar dari satu sisi. Bisa jadi ada kejadian yang tidak diceritakan. Tapi, dari semua pola yang ada: jelas yang paling terdampak adalah perempuannya. Semua sudah punya anak, anak-anaknya ikut dengan ibunya. Kebanyakan laki-lakinya bahkan tidak bertanggung jawab (tidak memberikan nafkah sama sekali untuk anaknya). Bayangkan, perempuan sudah diselingkuhi, merawat anak sendiri, bekerja dan cari nafkah sendiri, lalu masih lagi harus menyandang gelar “divorcee”. Saya sampai speechless mendengar kisah-kisah mereka. Di situ saya percaya bahwa mereka tidak mengada-ada.
Dari situ saya ambil kesimpulan bahwa di segala perceraian perempuan selalu menjadi korban yang paling besar. SELALU. Cerita di atas belum termasuk dari beberapa orang yang saya kenal dan mengalami nasib yang sama. Polanya sama: diselingkuhi, ditinggal pergi, anak-anak tidak diacuhi. Ini benar-benar membuka pikiran saya bahwa ternyata sekejam itu dunia di luar sana. Jujur, saya berasal dari lingkungan Tarbiyah yang mayoritasnya keluarga mereka baik-baik saja, tidak ada keributan, apalagi perselingkuhan. Setidaknya itu yang saya temukan dalam sirkel saya pribadi. Begitu sederhana tapi sempurna. Kalaupun ada yang cacat itu bisa dihitung dengan jari. Semenjak kenal dengan orang-orang baru, dari aplikasi itu, saya bisa sedikit melihat pada dunia yang lebih luas. Dunia yang ternyata: ada lho yang begitu. Astaghfirullah. Kalian pernah tidak sampai rasanya ulu hati sakit karena mendengar atau melihat sesuatu yang di luar ekspektasi? Saya merasa benar-benar masuk ke dalam hutan belantara.
Entahlah, apa hikmah yang bisa kalian ambil dari sedikit pengalaman yang saya bagi di sini. Yang jelas, ini bukan soal aplikasi. Ini soal dunia kelam yang, maaf sekali untuk kalian para perempuan, telah sering menjadi korban. Saya tidak menduga dunia sekejam itu. Berhati-hatilah ketika memilih pasangan. Jangan pernah terbuai dengan kecantikan, ketampanan, harta, atau hal-hal yang tidak membawa kalian ke kedamaian hati. Pilih pasangan yang benar-benar takut pada Tuhan yang bisa dilihat dari gesturnya, bukan sekadar tulisan atau persona yang dibangun di sosial media. Berdoalah untuk diberikan pasangan yang sama-sama mau ke surga. Dan, senantiasa perbaiki diri agar dipertemukan dengan orang yang sekufu dengan kita. Sekian.
72 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year ago
Text
Tumblr media
Kau tahu apa yang paling lucu setelah aku pergi darimu? Puisi-puisimu yang biadab itu. Berdiksi luka menjadikan aku antagonis yang kau cipta.
Sungguh aku meradang membacanya. Ingin aku balas dengan bar-bar dan tak perlu belas kasihan, bahwa kau adalah tuba dalam kisah kita. Tapi semua untuk apa?
Akan kubiarkan kau menyala dalam tawa yang pura-pura. Berdansa dan berpesta-poralah dengan semua aksara yang kau punya. Aku sudah tidak di sana, tidak di mana saja kau ingin aku menderita.
Selamat tinggal tuan.
199 notes · View notes
kunamaibintangitunamamu · 1 year ago
Text
"Makasih, karena kamu tidak menyia-nyiakan rasa sakit hatiku, demi bersama dengan orang yang kamu pilih saat ini..."
Aku pernah, dan itu waktu aku bertemu kamu di kotamu beberapa tahun yang lalu. Semua titik di kota itu diam-diam menyimpan cerita. Dan satu hal yang begitu sangsi adalah mengapa rasanya tidak sama, meski kamu lakukan itu dengan orang lain.
Sejujurnya, aku tidak pernah tahu bagaimana cara terbaik untuk memperpendek fase berduka setelah tidak bersama kamu lagi saat itu. Aku berantakan dan kacau; sebab bersamamu, aku merasa telah mencapai level tertinggi peduli dengan seseorang. Pernah sesombong dan sepercaya diri itu untuk memilikimu seutuhnya. Sampai aku tersadar aku justru ditertawakan oleh keyakinanku sendiri. Tapi, tidak apa.
Setiap kali aku menginjakkan kaki di kota itu, aku selalu berharap tujuanku adalah untuk menemuimu lagi. Sayangnya, harapan itu kukubur dalam-dalam sekarang. Waktu kita memang tidak pernah tepat, ya? Kini, aku hanya boleh menjadi bagian dari kisah klasik di masa lalumu yang mengetahui pergantian statusmu. Tapi, tidak apa.
Kalau kamu berpikir aku masih memikirkanmu, kamu salah besar. Aku tidak cinta kamu lagi, beneran. Aku hanya belajar mengenang semuanya dengan perspektif yang tidak menyakitkan saja. Aku tidak mencari tahu tentang kehidupanmu, bahkan aku enggan sekadar membuka laman media sosialmu. Lucu ya, dulu kita dua orang yang saling mencari, sekarang berganti menjadi dua orang yang saling menghindari. Tapi, tidak apa.
Mungkin, perpisahan kita saat itu tidak sarat makna dan terkesan terburu-buru. Sedikit banyak yang tak sempat aku sampaikan untukmu, aku tuangkan di sini:
Terima kasih karena sudah memberiku cerita, pengalaman, dan perasaan yang kadang tak bisa aku pahami. Kamu pernah berbeda, walau akhirnya caramu meninggalkanku sama saja seperti yang lain. Tapi, tidak apa.
Terima kasih karena kamu sudah lebih dulu berbahagia, sehingga aku punya bukti bahwa tidak bersama pun, kita bisa menemukan bahagia masing-masing. Aku belum sih. Tapi, tidak apa.
Terima kasih karena dilepasmu, aku bisa menemukan titik balikku—dan itu menjadi kado perpisahan terindah yang kamu berikan untukku. Kamu mungkin tidak peduli. Tapi, tidak apa.
Dan maaf, jangankan menyapa, kembali menjadi temanmu saja rasanya sulit. Bukan karena aku membencimu. Tapi, kadang kita harus menghancurkan semua jembatan komunikasi yang ada—demi mempunyai jarak, iya 'kan?
Thank you, next.
Tumblr media
63 notes · View notes
kphpdraisme · 2 months ago
Text
Simple way of life
Di kelas sosiologi suatu pagi, bersama pa Iqbal yang aksen sundanya tak terlupakan,
Pak, saya harus apa supaya hafalan saya tidak hilang?
Agaknya terbit ingin itu selepas termenung melihat piawainya sang bapak menyebut berbagai teori manusia zaman baheula, bersama dengan pencetusnya yang aku suka terbalik-balik sendiri.
Nah, ini menarik banget, anis. pa Masum semalem abis ngebahas soal itu di majelis barunya beliau. Kita teh lagi ngebedah suatu kitab. Talim muta'allim, namanya.
Setelahnya aku berseloroh ingin ikut majelis yang sama dan ditolak sambil tertawa, ari kamu teh, gabisa. Itu khusus bapa-bapa kaya bapa!
Hadeh, pa iqbal memang lucu selalu. semoga bapak dijaga Allah.
Dan, nama kitabnya tertancap lama di kepala. Maklum, kala itu tak banyak referensi kitab masuk kepalaku. Itu, belum duniaku.
Sama halnya di suatu pagi, sembari memandang langit-langit rumah di atas matras selepas plank. Suara ustad Budi menyambar di telinga,
Itulah indahnya khazanah keilmuan islam. Kaidah suatu ilmu bisa disusun dalam bentuk syair. Bayangkan aturan grammar bahasa inggris, dibuat dalam susunan puisi sastra yang indah. Contoh simple dan masyhurnya, kitab alfiyah ibn malik, syair yang memuat tata aturan bahasa arab.
Dan, nama kitabnya tertancap lama.
Aku ingin mempelajarinya dan penasaran sekali, namun tak paham juga harus lewat apa atau harus bagaimana memulainya agar sampai kesana.
Hingga esok lusanya, kitab imam az Zarnuji itu suatu hari tanpa sengaja kutemukan di sebuah toserba. kaget bukan main. aku langsung ingat pa iqbal. dalam kunjungan tahun lalu ke kampus peradaban itu pun, kusampaikan kisah ini pada sang bapak. Beliau tentu hanya tertawa, tak ingat.
Kerap begitu ya, orang-orang ikhlas melupakan amalnya yang membekas.
Hingga esok lusanya juga, kitab ibn Malik itu hari ini menjadi rujukan utama ilmu nahwu di kampusku. tanpa disengaja, ia jadi wajib kupelajari dan dijelaskan oleh duktur-duktur yang hebat. Betul, kitabnya indaaaah sekali. Semester pertama aku masih semangat menghafal baitnya, semester selanjutnya......yah, harus taubat sih emang.
Hingga hari ini, aku jadi senang 'menakuti' diriku,
Kita harus benar-benar siap ya Fat, disampaikan pada apa-apa yang kita pinta. Setelah diberi, kebersyukuran atas nikmat itu tak boleh dianggap sekadar saja.
Noh makanya, syair tuh, hapalin si harusnya. hadeh.
Berani minta ilmu, berani tanggung jawab.
And, its always that simple.
Tumblr media
Haha, kalo yang ini buku Sentuhan Parenting-nya ust. Budi. Sangat sangat sangat sangat lama kuinginkan, hingga akhirnya Allah kasih juga kemarin, kemarin kemarin kemarin sih, sudah lama sekali.
Tidak tahu harus menyematkan foto apa, jadinya ini saja.
Anw, tema Generasi Zabad dan peradaban zhan ini bagus sekali. Kapan kapan lah kita petakan.
7 notes · View notes
manusiafajar · 3 months ago
Text
Kalut.
Tumblr media
Ingin rasanya diam saja berbuat yang lain, membaca buku ringan menambah kosakata baru atau menangis membaca kisah haru, tapi yang masuk di kepala adalah materi - materi yang tersusun indah, kebutuhan ummat teratasi, kebutuhanku untuk berdiam diri juga terpenuhi.
Ingin rasanya menari bersenandung, menyanyikan irama - irama favorit, lirik - lirik menggelitik. Bisa tertawa sebebasnya dan senyaringnya.
Ingin rasanya merenung saja menyaksikan berita - berita lucu, sayangnya janji - janji dan rapalan doa tentang kebermanfaat jauh lebih membumbung tinggi dari rasa itu.
Semakin banyak tahu, semakin sadar kalau kebodohan melekat kuat, dan naasnya, langkah untuk menghentikan kebodohan, atau berjalan menuju meninggalkannya tidak sesederhana itu.
Melihat bahwa orang - orang yang kamu kagumi telah jauh lebih lama meninggalkan kesia - siaan. Rasanya semakin lemah tak berdaya, bingung memulai dari mana.
Rasa - rasa ini kemudian biasanya hadir bersama kalut dan wajah yang cenderung lebih mudah cemberut. Kelelahan dan panas di kepala biasanya sebab utamanya.
Maka aku peringatkan untuk kamu sayangku, lakukan apapun sebisamu ya.. Gigih, tapi kenali kapasitas tubuh. Tangguh, tapi tolong seekali istirahatkan juga hatimu, terkadang ia juga butuh.
Menulis saja, kekacauan di kepala.
20.25 CLT.
Kairo, 6 November 2024.
8 notes · View notes
kencurkedua · 2 months ago
Text
hikmah menarik di tahun 2024 (2)
kali ini tulisannya agak panjang. aku mau menceritakan seorang teman hebatku yang baru saja beberapa hari lalu sidang magister.
“aku ambil fast track bukan buat ngejar gelar cepet, tapi seneng aja dapet kesempatan belajar gratis di saat kesempatan itu Allah hadirkan di depan mata. aku juga pengen mulia di hadapan Allah dengan aku berilmu”
begitu kata dia yang dulu masuk kuliah di umur yang ke-17 tahun. dia dapet kesempatan fast track karena cumlaude. proud bestfriend!
aku kenal dia di hari pertama masuk kuliah. setelah beres kelas hari pertama waktu itu, aku sksd banget ke dia karena namanya lucu. aku bikin lelucon, yang kayanya garing sih, tapi dia ketawa. dari situ lah akhirnya kami berteman dekat, sangat dekat. kami pernah nangis berdua saat kami menyampaikan unek-unek masing-masing. ahaha lucu banget deh [intermezo dikit].
aku selalu suka sama semangatnya nuntut ilmu. lebih suka lagi ketika tau alasan dibalik semangatnya dia. katanya gini, "aku tuh suka kimia soalnya relate sama kehidupan, dan bikin jadi sadar sama kuasa Allah". mungkin dia juga merasakan frekuensi yang sama ketika ngobrol denganku, sampai akhirnya dia ngajak bikin proyek 'sains berbicara', yang isinya mengungkap kebenaran-kebenaran di dalam Al-Quran lewat fenomena sains. tapi sayangnya proyek itu cuma berjalan beberapa bulan karena kesibukan masing-masing.
aku takjub sama kasih sayang yang amat nyata dari Allah untuk dia. bisa dibilang, dia hampir tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk kuliah. selama 4 tahun + 1 tahun dia kuliah, selalu aja ada beasiswa terbuka untuknya. aku ingat saat aku menginap di kosan-nya beberapa bulan lalu, dia bilang, "selama ada semangat untuk Allah, Allah sendiri yang bakal ngejamin rezeki buat kita".
kemarin dia abis posting sesuatu di ig nya yang menceritakan kisah perjalanan pendidikannya. dari yang awalnya SD di kampung halamannya, lanjut SMP SMA di kecamatan yang mana jaraknya jauh banget dari kampungnya. terus dia izin ke orang tuanya mau kuliah. ibunya nangis karena ngga punya uang buat ngewujudin impiannya itu. sampai akhirnya dia berusaha keras supaya bisa kuliah gratis. alhamdulillah atas izin Allah dapet tuh beasiswa bidikmisi. proud bestfriend (2)!
aku pernah ikut dia ke rumahnya di kampung. subhanallah itu mah bener-bener di pelosok gunung yang minim cahaya minim sinyal. ga ada yang namanya indomart alfamart. ga ada gofood shopeefood. terus aku nanya “temen-temen kamu mana? kok kayanya sepi di sini ga ada muda mudi”. kata dia “temen temenku mah beres SMA langsung pada nikah. pada kerja meren wayah kieu mah”. di saat temen-temen SMA-ku masih satu dua orang yang udah nikah, ini dia sendiri yang belum nikah di antara teman-temannya. menandakan lingkungan di kampung-nya ngga punya concern ke pendidikan (ya kan?) tapi dia, dengan semangatnya? memilih untuk lanjut S2?! masyaAllah.
begitulah. aku amat bersyukurr Allah pertemukan aku dengan dia. aku harap semoga kami ngga pernah lost contact dan kami bisa ke syurga bareng huaa aamiin!
sekian dan semoga aku bisa menyusul dia lanjut magister🤪
6 notes · View notes
gladiollsusi · 8 months ago
Text
Bahan becandaan terbaru dengan teman yang sedang mencoba mentertawakan kisah cinta nya yang usai,
“Jarak terjauh itu adalah saat panggilan Aku dan Kamu berubah menjadi Jenengan dan Pak”
😂
Jadi cerita nya mantan nya menghubungi untuk urusan profesional kerjaan. Berhubung si mantan udah nikah, jadi teman ku udah gak pernah berurusan lagi dengan si mantan.
Ya begitu, si mantan menyapa dengan panggilan Jenengan
Teman ku menjawab dengan sapaan Pak
🙂‍↕️
🫢
Sekilas ya terdengar lucu tapi butuh hati yang luas dan resilien untuk bisa menerima perubahan ini.
Pukpukpuk,
Semoga setiap orang yang berusaha untuk move on diberi kemudahan dan kebahagiaan dalam versi yang lain ❤️
11 notes · View notes
lazypuppycandy · 5 days ago
Text
Senin Pagi di Kost House of Luvena
Di pagi yang cerah di kost House of Luvena, suasana terasa segar. Alarm ponsel Dea berbunyi nyaring, membangunkannya dari tidur yang nyenyak. Dia membereskan tempat tidurnya sambil melirik jam di dinding, yang menunjukkan pukul enam pagi. "Waktunya bangun!" serunya kepada Putri dan Mika, yang masih terlelap di kamar mereka.
Setelah beberapa menit, Putri muncul dari kamarnya dengan rambut kusut dan mata masih setengah terpejam. Dia menguap lebar dan berkata, "Kenapa sih alarm selalu berbunyi di hari Senin?" Suasana jadi riuh ketika Mika bergabung dengan mereka, membawa secangkir kopi hangat yang sudah disiapkannya. "Ayo, hari ini kita harus semangat karena ada kuliah di kampus!" ucap Mika ceria.
Di ruang tamu, ketiganya berkumpul untuk sarapan. Dea menyiapkan roti bakar dan selai. "Kita butuh energi untuk memulai minggu ini," kata Dea seraya tersenyum. Putri mengangguk setuju, sambil mengambil potongan roti dan memakannya dengan lahap. Mereka bertiga menghabiskan waktu sambil bercanda dan bercerita tentang rencana mereka untuk minggu ini.
Setelah sarapan, mereka bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Mika mengambil tasnya dan memeriksa buku-buku yang harus dibawanya, sementara Dea mengecek daftar presentasi yang harus disiapkan. "Jangan sampai ada yang tertinggal, ya!" ujarnya sambil membuat catatan kecil. Dalam kebisingan pagi itu, Putri merapikan penampilannya di depan cermin, memastikan semua terlihat sempurna.
Ketika saatnya pergi tiba, mereka keluar dari kost dan merasakan udara pagi yang sejuk. Jalan menuju kampus tidak terlalu jauh, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Selama perjalanan, mereka saling berbagi kisah dan tawa, menikmati momen kebersamaan yang membuat mereka semakin dekat.
Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di kampus. Suasana di sana sudah ramai dengan mahasiswa lain yang juga bersiap untuk memulai minggu baru. Dea, Putri, dan Mika langsung menuju kelas masing-masing, tapi tidak sebelum mereka merencanakan untuk bertemu di kafetaria setelah kuliah.
Sesaat setelah masuk kelas, Dea fokus dengan materi dosen yang membahas topik penting. Meski kadang terasa membosankan, dia tetap berusaha menyimak. Di sisi lain, Putri dan Mika mendiskusikan tugas kelompok yang harus mereka selesaikan dalam waktu dekat. Di antara tumpukan catatan dan buku, mereka saling memberikan semangat.
Setelah rangkaian kuliah selesai, ketiganya berkumpul kembali di kafetaria. Mereka berbagi cerita tentang kelas masing-masing dan tertawa mengingat momen lucu yang terjadi di kelas. “Ayo kita ngopi sambil ngerjain tugas,” ajak Mika. Semua setuju dan mereka melanjutkan aktivitas dengan penuh semangat.
Hari Senin di kost House of Luvena pun ditutup dengan kehangatan persahabatan yang semakin erat. Seiring senja mulai merayap, mereka bersyukur atas momen yang telah dilalui bersama, siap menghadapi tantangan minggu yang baru. Dengan senyuman dan tawa, mereka pulang ke kost, menanti petualangan baru di hari-hari mendatang.
#Semarang #JawaTengah #KotaSemarang #HouseofLuvena
2 notes · View notes
ifadhilaa · 2 months ago
Text
Untungnya, Bumi Masih Berputar
Kurang lebih kaya gitu kutipan lagu Bernadya yang beberapa waktu lalu cukup viral. WIB, Waktu Indonesia Bernadya katanya.
Aku bukan pendengar lagu-lagu tren yang setiap bulan ada aja yang baru. Ketika lagu itu muncul ke permukaan dan diputar ribuan kali di ruang-ruang publik, menjadi latar bagi video-video pendek sosial media, hingga disebut-sebut di tongkrongan, aku sama sekali merasa 'ga relate'. "Apasih, galau mulu", kataku.
Semakin sering lagu itu diputar, aku semakin menghindar dan, berusaha mengalihkan. Harus aku akui, sebenarnya aku saat itu memang sedang patah hati. Jadi mendengarkan lagu sejenis hanya akan membuat aku jadi lebih parah, pikirku waktu itu.
Seiring berjalannya waktu, ternyata perasaan itu ga kunjung pergi. Jadi untuk mengobati, sekaligus mengamini bahwa aku memang sedang patah hati, aku menyempatkan diri untuk membuka lirik lagu 'Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan'. Aku menelusuri laman Google dan membaca judul-judul dari rangkaian lagu yang dirilis Bernadya itu. Ngga disangka, lagu yang disusun seperti kisah perayaan patah hati itu kasih aku insight bahwa: setiap patah hati itu pasti menyakitkan, dan setiap orang yang patah pasti butuh waktu untuk sembuh. Entah dengan cara apapun, dan berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk bisa bangkit dari perasaan itu.
Bagiku yang tadinya benar-benar telah merasa gagal dan salah ini, hidupku berakhir. Doa-doa yang dilangitkan setiap hari itu, ibarat layangan yang putus tali senarnya. Lepas, terbang ke segala arah yang tak menentu. Sedih, kecewa, dan menyesal karena tidak menjaganya sebaik mungkin. Ingin dikejar, tapi toh buat apa? Mengejar sesuatu yang, terbangnya entah hilang kemana.
Aku menghabiskan banyak waktu untuk itu. Mengamini rasa patah hati, dan bergerak perlahan untuk bangkit dan berjalan kedepan.
'Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan' mulanya jadi top list frasa buat aku. Dengan semua perasaan dan peristiwa yang terjadi, 'kesialan-kesialan' itu membuat aku terus merasa harus berjuang. Aku harus tetap belajar, aku harus tetap mengerjakan ini dan itu, aku harus tetap menyelesaikan kewajibanku, sambil membawa perasaan-perasaan itu bersamaku.
Lama kelamaan, perasaan itu berubah menjadi syukur. 'Untungnya, hidup harus tetap berjalan' akhirnya menjadi sebuah penyemangat baru. Untungnya bumi masih berputar, jadi aku masih bisa melanjutkan hidup, ketemu orang baru, dan berkarya lagi. Untungnya, aku masih ada di sini, tetep ngaji, dan berprogres walaupun sambil nangis dan bertanya-tanya.
Lucu juga ya. Fase yang ga pernah aku bayangkan akan aku alami, ternyata kaya gini rasanya.
Thank you Allah, udah kasih aku waktu buat mikir, udah kasih aku waktu buat berbenah, udah kasih aku waktu buat terus berproses pas aku lagi jatuh-jatuhnya. Tolong tetep jagain aku ya Rabb, karena aku super gampang meleyot :).
- Ifa yang masi meleyot, semoga Allah lapangkan yaa Faa~
7 Desember 2024
2 notes · View notes
dearydede · 1 year ago
Text
Semesta = Panjara
Dari sekian luasnya bumi yang telah tuhan ciptakan, aku masih saja jatuh cinta kepadamu. Barangkali jika cinta serupa puisi, aku akan menjelma menjadi kata-kata yang tak pernah kehilangan makna untukmu, dan mana kala cinta serupa tanah, aku akan berubah wujud menjadi air agar ia tumbuh subur untukmu.
Kita lebih dari hanya sekedar bercumbu di alam bawah sadar, Sebab kamu adalah cinta.....
Kita lebih dari hanya sekedar jalan berdua, bertukar kabar setiap waktu, mengucap kata sayang setiap harinya, kita lebih dari hanya itu. Denganmu semua aku di rayakan, pulang kantor dengan tas kresek berisi jajan untukku, gajimu yang mana yang tak aku nikmati, mauku yang mana yang tak pernah kau iya kan, atau bahkan keras kepalaku yang mana yang tak kau luluhkan?. Mungkin memang benar adanya, aku masih terlalu labil untuk setara dengan dirimu. Aku terlalu gengsi hanya untuk mengucapkan aku teramat mencintai dirimu dan seluruh mu. Caramu merakanku itu yang paling aku kagumi, sekelas pujian untuk hidangan makanan yang aku siapkan setiap pulang kantor jadi hal yang paling aku gemari setiap saatnya. "Ehmm enak sekali, memang tidak pernah ada lawan". Aku terbang karenanya.
Mungkin memang benar, validasi media sosial akan sebuah pengakuan mungkin tak terlalu penting, post mempost kita tak sampai situ. Mungkin memang benar, bahwa pengakuan dari seribu lebih pengikut Instragram yang kita punya tak perlu tau bahwa aku kepunyaan mu pun sebaliknya. Mungkin benar mereka hanya tau namamu tapi yang lebih tau dengan kehidupan mu adalah aku. Seribu pengikut Instragram yang kita punya, tak perlu tau sudah jauh apa dan sudah berapa lama kita menghabiskan waktu bersama. Tapi yang aku syukuri, di acara mana yang kamu tak membawaku, di konser yang mana aku tak ikut turut denganmu, di keramaian mana yang kamu tak menggandeng ku, pengakuan akan kepemilikan dirimu dan atas keberadaan ku di sisimu itu tercipta di ranah publik realita. Mungkin sesekali aku pun turut ingin merasa sama atas perempuan lain, di post dengan lagu cinta atau bahkan sekedar kalimat singkat bertulis sayang di susul dengan emoticon berbentuk love berwarna merah, tapi lagi-lagi apa yang terjalin sampai dengan ini, jauh lebih dari hanya sekedar pengakuan publik sosial media. Tapi jangan salah, semua kisah dan cerita hingga foto-foto lucu yang kita punya tersimpan rapih di feed acc my ig, no face no name hanya berlaku di first accoun, but not in my acc accoun.
Lalu seterusnya, aku ingin menjadi seseorang yang mampu menyelami matamu lebih dalam, menyamakan apa yang berbeda dari kita untuk menghindari badai dalam hubungan. Singkatnya, aku akan selalu belajar untuk memahami bahwa tidak akan ada cinta yang terjalin sempurna, selain kita yang mampu menyempurnakannya. Sungguh, aku tak menginginkan ada yang patah dalam kisah ini, sebab kamu pun tahu, bahwa seseorang yang mencintaimu dengan tulus, akan selalu menolak untuk pergi. Aku pun demikian, tidak ingin kehilangan apapun darimu, sebab aku tidak yakin bisa sembuh dari luka yang kamu ciptakan.
Aku sengaja menulis panjang di sini.....
13 notes · View notes
raffiraihannoor6 · 5 months ago
Text
Sinopsis : Novel "Ubur-ubur Lembur" adalah buku komedi Raditya Dika. Becerita tentang pengalamannya belajar hidup dari apa yang dia cintai, sambil menemukan hal remeh untuk di tertawakan. > Kekurangan :
-Halaman Novel ini memiliki bercak-bercak kotor yang mengganggu saat kita membacanya. -Novel ini memiliki cerita-cerita yang menyindir bagi para orang galau. > Kelebihan :
-Novel ini bercerita tentang pengalaman hidup yang diringi dengan candaan-candaan lucu sehingga kita tidak bosan membacanya. -Novel ini juga berisi nasehat atas sebagian permasalahan tentang kehidupan kita. -Cerita di Novel ini berdasarkan kisah nyata penulis. > Nilai-nilai :
-Nilai kebebasan, buku ini berisi tentang kebebasan kita dalam menyampaikan pendapat orang lain. -Nilai Menghargai Diri sendiri, buku ini mengajarkan kita untuk tetap menjadi diri kita sendiri. -Nilai Kehidupan, buku ini memberitahu kita jangan menjadi orang yang lemah lunglai seperti ubur-ubur lembur. hanya mengikuti arus kehidupan, tidak bahagia dan tidak menemukan arti untuk hidup jangan menjadi ubur-ubur lembur, kita harus memiliki tulang belakang, bisa berjalan diantara kedua kaki dan percaya jika kita hidup dari apa yang kita cintai, maka kita akan mencintai hidup kita. > Rekomendasi : Novel ini sangat cocok bagi kalian yang mencari hiburan tetapi bosan membaca buku. Karna buku ini menceritakan pengalaman hidup yang di balut dengan komedi-komedi lucu, sehingga tidak bosan membacanya. Buku ini juga memiliki nasehat dari pengalaman yang diceritakan di Novel ini.
3 notes · View notes
herricahyadi · 1 year ago
Note
Kak herri bagaimana cara mengatasi gagal move on thdp seseorang, dan apabila kak herri pernah mengalami nya kiat-kiat apa yg kak herri lakukan agar bisa move on. Tapi kayanya seorang kak herri belum pernah gagal move on hehehehe
MOVE ON
Begini, gamon itu kuncinya ada di memori. Selama memori itu masih mengendap, selama itu pula bayang-bayang masa lalu akan terus bermunculan. Terutama saat kita ter-trigger oleh sesuatu yang memiliki kesamaan momentum.
Memori ini bisa direduksi atau dialihkan. Caranya dengan mengganti dengan memori baru yang identik tapi kita merasa lebih baik. Di situ, perlahan memori lama akan tereduksi. Bahkan, tanpa kita sengaja atau paksa untuk menggantinya dia akan tergerus dengan sendirinya.
Tapi, jangan pernah menggunakan orang baru sebagai alasan untuk move on dari orang lama. Fokus saja ke orang baru itu, karena dengan sendirinya dia akan menggantikan tanpa harus memanfaatkannya sebagai pelarian. Bagi saya cukup jahat mereka yang mencari orang baru tapi tujuannya untuk melupakan orang lama. Beban masa lalu jangan dilimpahkan ke orang-orang masa kini, karena tidak semua orang bisa menanggungnya.
Cara lain yaitu mengalihkan. Kalau cara saya, saya mengalihkannya menjadi cerita diri sendiri yang lucu dan unik. Saya tidak melupakannya, tapi menjadikannya sebagai kisah menarik. Bahwa saya pernah begini dan begitu. Untuk kemudian saya menertawakan kebodohan-kebodohan yang pernah saya perbuat. Saya pernah kok gamon, bahkan sampai sekarang. Tapi, ya, itu, bentuknya saya alihkan jadi layar tancap yang menceritakan betapa saya ini bodoh.
Ada satu lagu yang sangat representatif dengan hal itu dan saya sangat suka: Moving On - Kodaline.
Pada masa lalu kita tidak melupakannya; kita menertawakannya. Akan kebodohan-kebodohan yang pernah kita perbuat. Tapi, zaman harus terus berjalan dan tentu kita tidak ingin ketinggalan.
13 notes · View notes
lifecycle6789 · 3 months ago
Text
Episode 1 ~ Menyusuri Perjalanan Kehidupan dengan Lensa Kehangatan dan Spontanitas
Catatan harian adalah media yang sederhana, tetapi penuh makna bagi mereka yang gemar menulisnya. Bagi Nana, menulis catatan harian telah menjadi ritual unik untuk menyampaikan perasaan, cerita, dan kejadian sehari-hari. Tidak ada aturan baku dalam catatan harian Nana, yang membuatnya unik dan menarik untuk diikuti. Catatan ini tak sekadar rangkaian kata, tetapi juga sebuah refleksi atas perjalanan hidup yang Nana lalui, diisi dengan spontanitas dan kehangatan.
Mengapa Catatan Harian?
Menulis catatan harian bisa memberi banyak manfaat bagi penulisnya. Menurut Nana, menulis harian membantunya untuk memproses pikiran dan perasaan. Dengan menulis, seseorang bisa mengungkapkan segala sesuatu yang mungkin sulit disampaikan secara lisan. Catatan harian Nana menjadi ruang aman bagi dirinya untuk menuangkan keluh-kesah, mencatat mimpi-mimpi kecil, dan melukiskan harapan-harapan sederhana.
Tidak hanya itu, catatan harian juga membantu Nana untuk mengasah keterampilan menulisnya. Setiap hari, ia mencoba mengatur kata-kata dengan cara yang berbeda, menggali kosakata baru, atau bahkan membuat cerita pendek dari imajinasinya. Catatan harian menjadi tempat bermain yang bebas tanpa tekanan, di mana Nana bisa bereksperimen dengan ide-ide baru.
Kehidupan Sehari-hari yang Tersimpan dalam Catatan
Dalam catatan harian Nana, kita bisa menemukan hal-hal sepele, seperti cerita tentang perjalanan ke pasar, obrolan bersama teman, hingga momen kecil yang terkesan tak berarti namun begitu berkesan. Catatan-catatan ini tidak selalu serius, sering kali ada catatan yang penuh canda, seperti cerita lucu tentang kesalahan yang dilakukan di dapur atau kisah tentang kucing peliharaannya yang membuat hari Nana lebih berwarna.
Misalnya, ada satu catatan harian yang bercerita tentang hari ketika Nana mencoba resep kue baru. Ternyata, kue tersebut gosong di dalam, meskipun terlihat bagus di luar. Alih-alih merasa kecewa, Nana justru menertawakannya dan mencatat pengalaman itu dalam buku harian. Momen sederhana seperti ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu serius dalam menghadapi kesalahan, melainkan menikmatinya sebagai bagian dari proses belajar.
Mencatat Perjalanan dan Pengalaman Baru
Tidak hanya kejadian sehari-hari, Nana juga sering menuliskan pengalamannya saat bepergian ke tempat-tempat baru. Baginya, perjalanan adalah cara untuk memperkaya diri, mengenal orang lain, dan menikmati pemandangan baru. Di dalam catatan harian, Nana akan mendeskripsikan tempat-tempat yang dikunjunginya dengan detail: aroma khas dari sebuah kedai kopi lokal, suara ombak di pantai yang ia kunjungi, atau keramahan penduduk setempat yang membuatnya merasa diterima.
Misalnya, pada suatu hari di akhir pekan, Nana melakukan perjalanan singkat ke sebuah desa di pegunungan. Dalam catatan hariannya, ia menuliskan bagaimana suasana pagi di desa tersebut berbeda dengan kota tempat tinggalnya. Udara di sana terasa segar dan sejuk, burung-burung berkicau merdu, dan penduduk desa menyapa dengan senyuman hangat. Pengalaman ini membuat Nana merasa lebih dekat dengan alam, seolah-olah beban pikirannya lenyap seiring dengan hembusan angin pegunungan.
Menghadapi Kesedihan dan Kehilangan dengan Menulis
Di balik cerita bahagia, catatan harian Nana juga menyimpan kisah tentang kesedihan dan kehilangan. Nana menggunakan catatan hariannya sebagai media untuk meluapkan perasaannya ketika sedang merasa sedih atau patah hati. Menurutnya, menulis menjadi cara untuk mengungkapkan rasa sakit tanpa harus memendamnya sendirian. Setiap kata yang dituliskannya adalah cerminan dari perasaan yang ia rasakan pada saat itu.
Pada suatu hari, Nana menuliskan tentang kepergian seseorang yang sangat berarti baginya. Dalam catatan harian tersebut, Nana tidak menahan air matanya saat menulis. Ia membiarkan dirinya untuk merasa kehilangan, menulis apa yang ia rasakan dengan jujur. Dalam proses ini, Nana merasa lebih lega dan mampu menerima kenyataan dengan lebih tenang. Baginya, menulis adalah bentuk terapi yang membantu proses penyembuhan emosional.
Tumblr media
Menemukan Kebahagiaan dalam Hal-Hal Kecil
Salah satu keunikan dari catatan harian Nana adalah bagaimana ia mampu menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil yang sering kali terabaikan. Misalnya, ia bercerita tentang kebahagiaannya saat menemukan kopi favorit yang ia cari selama berbulan-bulan, atau perasaan puas setelah menyelesaikan buku yang menarik. Bagi Nana, kebahagiaan tidak harus datang dari hal-hal besar; kadang hal-hal kecil pun mampu memberi makna.
Dalam sebuah catatan, Nana bercerita tentang hari ketika ia bangun lebih awal dari biasanya dan bisa menyaksikan matahari terbit dari jendela kamarnya. Momen sederhana itu membuatnya sadar bahwa ia harus lebih menghargai waktu-waktu kecil yang penuh keindahan. Catatan harian ini seolah-olah menjadi pengingat baginya, dan juga bagi siapa saja yang membaca, untuk lebih bersyukur dan menikmati setiap momen yang ada.
Catatan Inspiratif untuk Pembaca Lain
Catatan harian Nana yang ia bagikan kepada teman-temannya atau di media sosial ternyata mampu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Dengan gaya menulis yang sederhana dan jujur, Nana berhasil menginspirasi pembacanya untuk mulai menulis catatan harian mereka sendiri. Nana tidak pernah menyangka bahwa catatan kecilnya bisa membawa kebahagiaan dan inspirasi bagi orang lain. Ia sering kali menerima pesan dari teman-temannya yang mengatakan bahwa mereka merasa lebih positif setelah membaca catatan Nana.
Menurut Nana, setiap orang punya kisah unik yang patut dibagikan. Dengan berbagi cerita, kita bisa saling menguatkan dan memberikan dukungan satu sama lain. Bahkan, Nana percaya bahwa setiap tulisan bisa menjadi penyejuk di hari-hari yang kelabu.
Catatan Harian sebagai Bagian dari Perjalanan Hidup
Seiring berjalannya waktu, catatan harian Nana bukan hanya sekadar kumpulan tulisan. Catatan tersebut menjadi saksi bisu dari perjalanan hidupnya yang penuh dengan warna. Dari hari-hari penuh canda hingga momen-momen penuh air mata, setiap catatan menyimpan memori yang berharga. Melalui catatan harian ini, Nana bisa melihat sejauh mana ia berkembang, baik dalam hal kepribadian maupun pandangan hidup.
Bagi Nana, catatan harian adalah cara untuk merefleksikan perjalanan hidupnya, memahami pelajaran dari setiap kejadian, dan merayakan setiap pencapaian, sekecil apa pun itu. Setiap halaman dalam buku hariannya adalah bagian dari perjalanan panjang yang penuh makna.
3 notes · View notes
kphpdraisme · 3 months ago
Text
30 Menit keberkahan
Aku pernah menghadirkan satu sesi khusus untuk membedah diri suatu hari. Membaca diriku dari dahulu demi menjawab soal, bagaimanakah cara seorang Fatimah dahulunya berteman?
Sebabnya awal masuk kampus, aku cultureshock, kenapa aku tidak punya teman dari kelas ya.
Sebenarnya banyak faktor pencetusnya, namun satu point akan kita garis bawahi bersama, ialah sebuah jawaban sohib rumah quran-ku saat dulu kutanya pendapatnya, 'kamu tuh Im, di kelas sama di rumah kita, beda banget loh. cobalah jajan dan nongkrong kalo istirahat, jangan di kursi terus!'
haha iya juga, tapi sulit sih nego di ranah itu. Maka aku memilih untuk mencukupi diri tetap batu pada idealismeku dan mengikhtiarkan teman dari aktivitas luar kelas saja.
Namun, Dia ternyata memang tahu resahku tak kunjung padam meski ditimbun berkali-kali. Hingga Dia Yang Maha Penyayang itu, hadiahkan aku satu solusi paripurna, si Mbak namanya!
Tiap pagi ia akan berdiri di samping warung madura pertigaan, dengan quran di tangannya atau buku hadits hijau, sekalian untuk kipas-kipas. Di sekelilingnya seperti biasa, bertengger banyak kucing lucu yang ia namai macam-macam.
Lalu, 30 menit menuju kampus yang akan menjadi sesi berkah itu, dimulai.
Lewat si Mbak, hari-hari kelasku mulai berwarna. Perjalanan pulang-pergi jadi ada aja ceritanya. Bahkan sesimpel mendengarnya ngoceh tentang 'serba-serbi halaqoh quran', "Maaf loh aku telat pagi ini, itu si muridku tuh ya,...."
Sesi berkah tak jarang isinya lebih bermartabat juga, bukan sekadar diskusi tentang, 'bapak tukang parkir di pertigaan shiftnya berapa kali ganti ya?' kadang, ia pula isinya serupa murojaah ayat, atau kejar target hapalan hadits, atau bahkan teriak-teriak mempersiapkan ujian (maklum lah, kami sama-sama masih magang dalam time management, haha). Untungnya, Allah menghadirkan Mbak dengan suara menggelegar, jalanan jakarta saja tak sanggup melawannya.
Sesi 30 menit ini, memanglah berkah.
si Mbak yang di kelas memang pentolan pwol, mulai menyenggolku untuk nimbrung tongkrongan miliknya. Bila dahulunya orang tak akan menyapa demi melihatku yang sibuk sendiri. Mbak, tanpa ragu akan berani mengganggu. Termasuk, menghimpun orang agar menjadi berani mengikuti langkahnya, "itu si Fatimah tepokin aja pundaknya, emang lagi pake hedset tuh orangnya!"
Satu hal yang paling menyamankan dari hubungan dengan si Mbak, ia tak pernah memaksa. Dia sangat tahu kapan harus tidak bertanya atas sesuatu. Dia pula tak akan memaksaku bercerita tentang akhir pekanku yang berbeda, atau juga tak banyak komentar bila melihat muka tak manusiawiku di pagi hari, paling ia hanya akan menyapa, "waduh, mata e, entar kita tidur di kelas saja ya nak hihi"
Hebatnya lagi si Mbak, baru beberapa bulan di sini dia sudah hapal semua pedagang. Setiap hari, ada saja review terbarunya tentang pedagang pecel di ujung jalan, atau bakso malang di gang sebelah. Oiya, berarti inilah one case Mbak berani memaksaku, "Mba Fat, aku maunya ditemenin makan bakso loh ya! Ga lama kok janji, deket kampus inii ajaa!"
Bacotan 'healthy' ku jadi tak bernilai dihadapannya. Bila pun kuprotes, ia hanya menyindir sambil tergelak, "nah, abisin aja dulu baksonya. abistu, kamu solat tobat aja ya," aku tertawa, dan makan, haha.
Alhamdulillah. Hari-hari bersama si Mbak, menarik sekali. Memiliki rekan perjalanan secocok ini, sungguh menyenangkan! Kenapa tak sejak awal ya aku mencari teman di perjalanan? Kenapa tak sedari dahulu aku menyadari ada anak kelas yang senyambung ini denganku?
Dan again, Dia memang paling elok menghadir solusi. Paling apik mempersatu manusia-manusia se-candaan, se-obrolan, sevisi. Tanpa perlu kita seleksi sendiri, alhamdulillah.
Mari menutup kisah si Mba yang masih sangat jauh dari titik, dengan ayat ini,
فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Maka apakah prasangkamu terhadap Tuhan semesta alam?
Fatimah, langkah-langkahmu itu, variabelnya memang tak bisa ditebak. Belum selesai kau hitung variabel internal, dihadapkan lagi variabel eksternal. Ditambah pula kemanusiaanmu, yang naik turunnya suka di luar nalar. Semakin dihitung-hitung, semua hasil yang tampak, semakin tak memuaskan.
Kamu pula kan, yang pada titik ini suka merenung, manusia di luar sana yang tak kenal Dia, bagaimana bisa tetap waras ya?
Maka sebelum kamu tak waras, tiba waktunya kamu sadar adanya ayat ini. Bahwa tugas kita, hanya mengupayakan percaya pada-Nya, saja. pada janji-Nya, saja. Bahwa, Dialah Yang Maha Kuasa dan Dialah Yang tiada pernah Zhalim pada hamba-Nya. Percayalah itu.
ya, pede aja si Fat, tetap kita kirimkan saja formula keras-kepala yang kita mau itu. Kalo memang ternyata baik, dan Dia ridho, pasti di acc kan? wkwk. percayalah pada-Nya, Fatimah.
Semoga Allah mampukan aku untuk selalu husnuzhon sama Dia <3
-----------------------------------
Ini ayat yang hari kamis lalu membuat mataku bengkak sejak pagi hari. Salahkan duktur, siapa suruh syarhnya sebagus itu. Anw, kapan-kapan kukisahkan khusus tentang ayat indah ini.
Oiya, si Mbak tadi berpisah dengan tangisan. Aku belum tahu kenapa. Sepanjang perjalanan si Mbak juga diam saja, merespon singkat dan matanya tak bersemangat. Kutawarkan cimol dan cilok, dia menggeleng. Memang pertanda buruk sih. Tapi, yasudahlah, kita tunggu saja.
Mari doakan bersama, besok senin, si Mbak sudah Allah tenangkan!
7 notes · View notes
meng-u-las · 3 months ago
Text
Review Buku - Slam Dunk
Tumblr media
Serial Komik Slam Dunk ini sebetulnya bukan serial baru (anime nya sudah bisa disaksikan juga di platform streaming kenamaan) kalau tidak salah bahkan terbitnya sudah sejak tahun 90an, kalau memperhatikan isi komiknya pun latarnya jadul (gaya pakaian, rambut dan segala macamnya), tetapi kekonyolan si tokoh utamanya, Hanamichi Sakuragi dan teman-teman, masih terasa sangat relevan, bahkan hingga hari ini. Pertama kali saya kenal serial komik ini sekitar 20-an tahun yang lalu, waktu itu saya masih di SMP (kebayang begitu lama nya), saking suka nya dan mendalami cerita komik ini, waktu itu saya jadi ikut-ikutan main Basket ketika itu. Karakter Sakuragi yang bodoh dan tidak bisa apa-apa semenjak awal komik, sepertinya justru membuat komik ini menjadi sangat menarik, tentu kita biasanya suka dengan perjalanan tokoh utama yang seperti itu, ditambah karakter Sakuragi sangat polos (baca: bodoh), ditambah lagi waktu saya SMP baru mencoba untuk bermain basket, jadi untuk relate dengan cerita si tokoh utama ini sangat mudah.
Slam Dunk ini memiliki alur cerita yang mirip dengan serial Harlem Beat yang belum lama saya bahas juga (saya biasanya punya kecenderungan habis mengulang satu serial, tiba-tiba kepingin mengulang serial lain yang kurang lebih mirip), alur atau plot yang digunakan kurang lebih seperti ini, Orang awam yang belajar basket dari pemula, dengan berbagai perjuangan dan tempaan, ia berhasil bertumbuh menjadi jago dan menjadi sosok andalan tim dan pada akhirnya berhasil membawa tim ke kejuaraan nasional untuk bersaing dengan tim jagoan lainnya, plot seperti ini bisa dijumpai di kedua serial tersebut, tetapi Slam Dunk, menurut saya pribadi, memiliki sesuatu yang lebih dari sekedar cerita tersebut, untuk kalian yang suka basket, Slam Dunk ini menawarkan cerita yang basket banget, entah dari teknis nya atau pendalaman ceritanya, serta lebih realistis dengan kehidupan yang banyak dialami oleh orang awam yang baru mencoba memulai main basket.
Lagi-lagi dari cerita perjalanan semacam ini, yang membuat semakin menarik adalah bagaimana si tokoh utama belajar tanpa pantang menyerah hingga akhirnya bisa menjadi jagoan sebenarnya. Selain itu melalui tokoh Sakuragi di cerita Slam Dunk ini, kita disadarkan betapa pentingnya sebuah afirmasi, bayangkan, sepanjang serial komik ini, kita melihat Sakuragi selalu memberikan label terhadap dirinya sebagai seorang "Jenius" yang diawal cerita benar-benar terlihat konyol dan bodoh, tetapi lama kelamaan (Istilah zaman sekarang - Afirmasi Positif) kita dibuat sadar bahwa si tokoh utama, Hanamichi Sakuragi, betul-betul menjadi Jago. Dan di komik ini pun, kita bisa melihat kisah underdog, dimana orang "buangan". kalau punya tekad yang kuat dan ada kemauan serta saling bekerja sama, hasilnya bisa sangat luar biasa dan melebihi mereka yang sudah memiliki label "orang Hebat" atau "Sukses".
Jokes receh juga bertabur sepanjang serial komik ini, dulu saya merasa komik ini lucu, tetapi sekarang setelah bertahun-tahun berlalu dan menjadi semakin dewasa, saya menemukan komik ini menjadi semakin lucu dan menghubur, mungkin banyak jokes yang digunakan merupakan jokes bapak-bapak, atau mungkin menjadi semakin "Tua" membuat saya memiliki toleransi yang semakin rendah terhadap jokes atau lawakan yang ada. Apapun alasannya, komik ini bisa menjadi sebuah hiburan instan dikala penat.
Komik ini tersedia secara legal di toko buku Gramedia, aplikasi Gramedia Digital, PlayStore dan tersedia banyak pula bajakannya (ini balik ke nurani masing-masing ya), untuk kalian yang pernah baca serial ini sebelumnya, saran saya mengulang komik ini menjadi hiburan yang sangat menyenangkan, kelucuan tokohnya masih sangat relevan, dan untuk kalian yang sebelumnya belum pernah membaca serial ini, saya sangat menyarankan untuk baca, karena selain ceritanya bagus, lucu dan menghibur, kalian juga tidak perlu mengetahui seluk beluk basket, karena banyak istilah yang dijelaskan secara detail mengenai basket dan basket lagi-lagi memang tema besarnya, tapi tidak perlu suka basket untuk menyukai kisah Hanamichi Sakuragi dan kawan-kawan dalam serial Slam Dunk ini. Selamat Membaca!
2 notes · View notes
shofiyah-anisa · 1 year ago
Text
Aku akan mengingat kisah dalam tulisan. Ini mungkin bukan kisah, tapi hanya sebuah potongan cerita.
Aku adalah seorang guru tahfidz di salah satu SMP di Solo. Kriteria disana adalah kuantitas, jadi harus sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh kurikulum keagamaan sekolah. Nah, saat itu adalah hari2 pasca Sumatif 2. Karena masih banyak yang belum selesai target, maka diadakan karantina tahfidz, tujuannya adalah mencapai target yang telah di sepakati di awal.
Karantina adalah hari yang melelahkan, tapi saat itu ada 2 anak didikku yang target mereka memang kurang 2 surat juz 29. Sebut saja surat al-Haqqoh, kurang ½ halaman aja. Lalu tibalah saat perbincangan mereka yang menggelikan.
Jean : Nahla sampai mana ust .?
🧕 : Tanyalah dia.
Jean : Nahla sampai mana.?
Nahla : "Sampai al-Haqqoh, tapi tinggal dikit lagi", Katanya
Jean : Ayo dulu2an yok, siapa yang duluan selesai nanti yang menang yaa.
Nahla : Ayo, Beneran yaa
Jean : iya, Beneran. Tapi gak boleh curang yaaa.
Begitulah mereka berdua berbincang. Hingga tak sadar senyumku berkembang. Lucuu melihatnya. Anak-anak ini gigih, tapi saat di suruh hafalan ada aja alasannya. Tapi ingin berkompetensi. Tapi 'alaa kulli hal, mereka selesai di hari terakhir karantina. Alhamdulillah, lebih lucunya si Nahla di hari terakhir hanya memajukan 1 Ayat, gara2 di rumah udah malass. Aturlah nahlaaa.😆😁
Begitulah ceritanya. Ku simpan dalam tulisan ya nak. Lucu soalnya. Hihi
Day11
8 notes · View notes