#kirab
Explore tagged Tumblr posts
irwanduasisinews · 5 months ago
Text
Masyarakat Bumijawa Laksanakan Penjamasan Bende Tiap Tanggal 10 Bulan Maulud
Slawiraya.com ( Slawi ) Masyarakat Bumijawa setiap tanggal 10 Maulud. melaksanakan Penjamasan pusaka bende yang sudah menjadi tradisi turun temurun. Sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Bumijawa Dilansir dari akun Ig Pagarbumi) Official, jamasan pusaka bende, disamping sebagai wujud syukur kepada Allah S.W.T, atas Lahirnya Nabi Muhammad SAW dan dengan adanya Sumber Mata Air Tuk Jimat Kali…
0 notes
realitajayasaktigroup · 15 days ago
Text
Lepas Peserta Kirab Bendera, Bupati Saipul Ajak Generasi Muda Lanjutkan Perjuangan
Rekonfunews.com, Pohuwato – Bupati Saipul A. Mbuinga melepas pasukan kirab bendera dalam rangka memperingati hari Patriotik ke – 83, di Halaman Kantor Bupati. Kegiatan tersebut diikuti gabungan organisasi Pemuda, Masyarakat dan organisasi Mahasiswa, Selasa (21/01/2025) Acara ini diawali dengan proses penyerahan Duplikat Bendera pusaka dari Bupati Saipul A. Mbuinga kepada ketua KNPI Pohuwato Fahmi…
0 notes
detikindo24-com · 5 months ago
Text
Dengan Tagline Pilkada Santun Madiun Rukun,KPU Kab. Madiun Gelar Acara Kirab Maskot Pilkada Serentak 2024 
Detikindo24.com, MADIUN -Pesta Demokrasi Pilkada serentak 2024 tinggal menghitung hari. Acara Kirab Maskot Pilkada serentak 2024 yang merupakan bentuk sosialisasi,informasi terkait persiapan Pilkada 2024 di Kab. Madiun yang di gelar KPU Kab. Madiun sukses dilaksanakan di alun-alun Reksogati caruban, Sabtu (14/9/2024) sore. Dengan di iringi berbagai atraksi Drum Band dan berbagai kesenian, Dalam…
0 notes
intijatim2022 · 6 months ago
Text
Kirab Macan Kembar Awali Prosesi Pagelaran Mukti Aji Dadi Siji Desa Jatigembol Kedunggalar Ngawi
MAGETAN | INTIJATIM.ID – Ada yang menarik dari tradisi yang tumbuh dan berkembang di Desa Jatigembol Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Sejarah yang dikumpulkan pinisepuh atau tetua yang babat alas ini, Desa Jatigembol dulunya merupakan alas yang tumbuh pohon jati rindang dan banyak akar yang menempel (gembol) sehingga dinamai Jatigembol. Ada tempat keramat di Desa Jatigembol tersebut yaitu,…
0 notes
bogorexpose · 6 months ago
Text
Ratusan Relawan Kibarkan Merah Putih Di Puncak Gunung Batu Sukamakmur
BOGOR – Ratusan relawan dari berbagai entitas rela memanjat Puncak Gunung Batu Sukamakmur untuk mengibarkan bendara Merah Putih. Kegiatan yang diprakarsai Muspika Sukamakmur itu digelar untuk menyambut peringatan HUT RI ke -79 tingkat Kecamatan Sukamakmur. Camat Sukamakmur Bakri Hasan mengatakan, kegiatan kirab bendera di Puncak Gunung Batu Sukamakmur tersebut, adalah sebagai Icon Kecamatan…
0 notes
rasiooid · 6 months ago
Text
Semarak HUT ke-79 RI, Pj. Bupati Bogor Pimpin Langsung Ribuan Peserta Kirab Bendera Merah Putih
RASIOO.id – Memeriahkan semarak Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bogor lakukan kirab bendera merah putih dengan rute mulai dari Lapangan Tegar Beriman finish di Stadion Pakansari. Kirab bendera merah putih ini dipimpin langsung oleh Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu dan diikuti oleh ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Bogor, Minggu, 11…
0 notes
kantorberita · 6 months ago
Text
Antusias Masyarakat Bengkulu Sambut Kirab Bendera Merah Putih, Perkuat Semangat Persatuan
Antusias Masyarakat Bengkulu Sambut Kirab Bendera Merah Putih, Perkuat Semangat Persatuan KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Masyarakat Bengkulu dengan penuh antusias menyambut prosesi kirab Bendera Merah Putih yang dimulai dari Monumen Fatmawati hingga kediaman pengasingan Bung Karno. Prosesi ini berhasil menarik perhatian warga sepanjang rute yang dilalui, dengan iring-iringan yang dipimpin…
0 notes
madurapost · 6 months ago
Text
KPU Jatim dan KPU Sumenep Gelar Kirab Maskot Untuk Sosialisasi Pilkada 2024
SUMENEP, MaduraPost – KPU Provinsi Jawa Timur dan KPU Kabupaten Sumenep, Madura, melangsungkan Kirab Maskot Si Jalih dan Si Busok. Kegiatan tersebut berlangsung di depan Pendopo Agung Keraton (labang mesem) Sumenep, Rabu (31/7) malam. Hadir pada kesempatan itu Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Bawaslu, badan adhoc, demisioner KPU Sumenep dan jajaran KPU Provinsi Jawa Timur, serta…
0 notes
bantennews · 1 year ago
Text
Pemilu 2024 di Kota Tangerang Diharapkan Damai
TANGERANG – Pemkot Tangerang bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang menggelar acara Kirab Pemilu Damai 2023, yang merupakan bagian dari roadshow yang dilakukan oleh KPU Provinsi Banten di delapan kabupaten kota. Kirab Pemilihan Umum (Pemilu) Damai 2023 yang diikuti oleh seluruh partai politik yang berpartisipasi dalam kontestasi Pemilu pada tahun 2024, bertujuan untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
realitajayasaktigroup · 6 months ago
Text
Ribuan Masyarakat dari 21 Etnis di Randangan Arak Bendera Merah Putih Sepanjang 79 Meter
Rekonfunews.com, Pohuwato – Sebagai bentuk rasa Nasionalisme dan semangat persatuan ribuan masyarakat dari 21 etnis di Kecamatan Randangan melakukan arak-arak Bendera merah putih sepanjang 79 Meter. Pembentangan bendera raksasa itu dimulai dari Desa Manunggal Karya yang selanjutnya mereka arak menuju titik finish di Halaman Polsek Randangan. Camat Randangan Sahrudin Saleh, S.E.,M.M menjelaskan…
0 notes
turisiancom · 10 days ago
Text
TURISIAN.com — Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu 26 Januari 2025 dalam perayaan Grebeg Sudiro menyambut Tahun Baru Imlek. Sementara itu, jalur dari Balai Kota Solo hingga Pasar Gede dihiasi ribuan lampion yang memancarkan semarak perayaan akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa. Kemeriahan semakin terasa dengan kirab budaya yang diikuti 4.000 peserta dari 52 kelompok. Tradisi rebutan kue keranjang menjadi magnet utama. Sedangkan warga terlihat terus berbondong-bondong mencoba mendapatkan kue manis berbahan dasar ketan ini, yang diyakini membawa berkah. Begitu pun dengan Siti Fatimah, warga Boyolali, tampak tersenyum sambil memegang kue keranjang yang berhasil ia raih. “Sengaja datang bersama keluarga, ini pertama kali saya ikut Grebeg Sudiro. Semoga membawa keberkahan,” ujarnya. Senada dengan Siti, Safira Rizkya, warga Semarang, juga mengaku terpesona dengan suasana perayaan yang begitu meriah. “Seru sekali. Ini benar-benar menghibur. Saya dapat kue keranjang tanpa usaha keras. Harapannya, semoga semua diberkahi dan dilancarkan rezekinya ke depan,” kata Safira. BACA JUGA: Slametan Grebeg Gunungan Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Sagara View of Karangbolong Tradisi yang Menyatukan Begitu pun dengan Sumartono Hadinoto, Ketua Panitia Imlek Bersama Solo, menjelaskan bahwa Grebeg Sudiro telah memasuki tahun ke-17 penyelenggaraannya. Nama “Sudiro” merujuk pada Kampung Sudiroprajan. Sebuah kawasan di sekitar Pasar Gede yang dikenal sebagai Kampung Pecinan. Disini, tradisi Jawa dan Tionghoa hidup berdampingan, mencerminkan harmoni dan toleransi antaretnis. “Acara ini adalah wujud akulturasi budaya yang kian hari semakin baik. Dekorasi semakin serius, dan partisipasi masyarakat terus meningkat," katanya. "Harapannya, ini menjadi contoh bahwa akulturasi budaya dapat terus berkembang di berbagai tempat,” sambung  Sumartono. Selain warga Solo, perayaan ini juga menyedot perhatian pengunjung dari berbagai daerah. Bahkan, panitia berharap Grebeg Sudiro mampu menarik minat wisatawan mancanegara. “Kearifan lokal seperti gunungan kue keranjang, cakwe, bolang-baling, dan gulungan sayur-sayuran adalah keunikan yang hanya ada di Solo,” tambah Sumartono. Simbol Keberkahan Begitu pun Grebeg, yang dalam tradisi Jawa bermakna ungkapan syukur, berpadu manis dengan nuansa Imlek yang identik dengan keberuntungan. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga simbol kebersamaan. Lampion-lampion yang menghiasi kawasan Solo menambah semarak suasana malam. Warga menikmati atraksi kirab, gunungan kue, serta berbagai suguhan kuliner khas yang tersedia. “Kolaborasi panitia Imlek dan Grebeg terus kami tingkatkan agar perayaan ini semakin baik ke depan. Kami ingin menjadikannya daya tarik wisata yang mendunia,” tutup Sumartono. Semarak Grebeg Sudiro 2025 adalah bukti bahwa akulturasi budaya mampu melahirkan harmoni dan kebahagiaan bersama, mengukuhkan Solo sebagai kota yang kaya akan tradisi dan kebersamaan. ***  
0 notes
fefefufu · 3 months ago
Text
Kirab Budaya Bregodo dan Gunungan Hasil Bumi, Simbol Kemakmuran di Tanah Jawa
Tumblr media
Kirab budaya merupakan salah satu tradisi yang masih dijaga dengan penuh semangat oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Kirab ini menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai budaya, sejarah, serta keagamaan yang sudah ada sejak lama. Di Jawa, kirab budaya sering kali diadakan sebagai bentuk syukur atas hasil bumi, serta untuk memohon berkah dan kelimpahan rezeki di masa depan. Salah satu kirab budaya yang sangat khas dan penuh makna adalah Kirab Bregodo dan Gunungan Hasil Bumi, yang sering kali digelar dalam berbagai perayaan dan upacara adat.
Artikel ini akan mengulas tentang apa itu kirab budaya bregodo dan gunungan hasil bumi, serta mengapa keduanya menjadi simbol penting bagi kemakmuran dan kelangsungan hidup masyarakat Jawa.
1. Pengertian Kirab Budaya Bregodo dan Gunungan Hasil Bumi
Kirab Budaya adalah sebuah prosesi yang melibatkan perjalanan panjang atau parade yang mengusung berbagai simbol budaya, seperti pakaian adat, alat musik tradisional, dan benda-benda yang memiliki nilai historis atau religi. Kirab ini biasanya diadakan dalam rangka merayakan suatu acara besar, seperti peringatan hari besar keagamaan, ulang tahun kota atau desa, atau upacara adat tertentu.
Di Jawa, salah satu jenis kirab yang paling populer adalah Kirab Bregodo, yang merupakan prosesi yang melibatkan kelompok-kelompok atau pasukan yang disebut "bregodo." Bregodo sendiri merujuk pada kelompok orang yang berpakaian adat, biasanya mengenakan pakaian perang atau pakaian adat kerajaan, yang berbaris dalam formasi tertentu. Dalam kirab ini, bregodo berfungsi sebagai simbol keberanian dan kekuatan serta menunjukkan rasa hormat terhadap leluhur.
Selain itu, dalam banyak kirab budaya di Jawa, terdapat juga prosesi Gunungan Hasil Bumi, yaitu sebuah tumpukan hasil pertanian yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk gunungan atau gunung kecil. Gunungan ini biasanya berisi berbagai jenis hasil bumi seperti beras, sayuran, buah-buahan, dan hasil pertanian lainnya. Gunungan hasil bumi ini menjadi simbol kemakmuran dan ucapan syukur atas hasil bumi yang telah diperoleh oleh masyarakat.
2. Makna dan Filosofi di Balik Kirab Bregodo dan Gunungan Hasil Bumi
Kirab budaya bregodo dan gunungan hasil bumi memiliki makna yang mendalam, tidak hanya sebagai ajang pawai, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan doa bersama untuk kemakmuran masyarakat.
Bregodo sebagai Simbol Keberanian dan Kerjasama Bregodo dalam kirab budaya mencerminkan rasa persatuan, kekompakan, dan keberanian. Sebagai sebuah kelompok, bregodo berfungsi untuk menunjukkan bahwa masyarakat bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Dalam beberapa kasus, bregodo juga melambangkan kekuatan dari kerajaan atau pemimpin adat yang diwakili dalam prosesi tersebut.
Gunungan Hasil Bumi sebagai Simbol Kemakmuran Gunungan hasil bumi melambangkan kelimpahan rezeki yang diterima oleh masyarakat. Gunungan ini dibuat dari hasil bumi yang dipanen selama setahun, dan diangkat dalam prosesi untuk dipersembahkan kepada Tuhan sebagai ucapan syukur atas hasil yang melimpah. Tumpukan hasil bumi dalam gunungan ini juga dapat menjadi harapan untuk masa depan yang lebih baik, agar hasil bumi di tahun-tahun mendatang semakin berlimpah.Gunungan juga menjadi simbol keseimbangan antara manusia dan alam. Di dalam ajaran Jawa, terdapat keyakinan bahwa alam harus dijaga dan dihormati, karena segala yang ada di bumi adalah anugerah dari Tuhan. Melalui kirab ini, masyarakat diingatkan untuk tidak melupakan pentingnya menjaga alam dan berbagi rezeki kepada sesama.
3. Perayaan Kirab Bregodo dan Gunungan Hasil Bumi di Jawa
Setiap daerah di Jawa memiliki tradisi kirab budaya yang berbeda, namun secara umum, kirab ini dilakukan dengan tujuan yang serupa. Beberapa perayaan kirab budaya bregodo dan gunungan hasil bumi yang paling terkenal antara lain:
Kirab Budaya Grebeg Syawal di Yogyakarta Salah satu kirab yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Grebeg Syawal, yang dilaksanakan sebagai rangkaian dari perayaan Idul Fitri. Kirab ini melibatkan bregodo yang mengenakan pakaian adat khas keraton Yogyakarta dan mengarak gunungan hasil bumi menuju masjid agung untuk diperebutkan oleh masyarakat. Gunungan ini terdiri dari hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, serta tumpukan nasi yang melambangkan kemakmuran. Perayaan ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang diterima selama bulan Ramadan.
Grebeg Maulud di Yogyakarta dan Surakarta Selain Grebeg Syawal, Grebeg Maulud juga merupakan tradisi kirab budaya yang dilaksanakan di Yogyakarta dan Surakarta dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam perayaan ini, gunungan hasil bumi juga dibawa dalam prosesi kirab yang diikuti oleh bregodo. Setelah itu, gunungan tersebut diperebutkan oleh warga sekitar sebagai simbol keberkahan dan kemakmuran.
Kirab Sedekah Laut di Pantai Selatan Di daerah pesisir pantai selatan Jawa, seperti di Pelabuhan Ratu dan Parangtritis, masyarakat juga memiliki tradisi kirab budaya yang dikenal dengan sebutan "Sedekah Laut." Kirab ini dilakukan untuk memohon keselamatan dan keberkahan dari laut. Masyarakat mengarak gunungan hasil laut seperti ikan, hasil pertanian, serta tumpeng, untuk dipersembahkan kepada penghuni laut dan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah.
4. Proses Pembuatan Gunungan Hasil Bumi
Pembuatan gunungan hasil bumi bukanlah perkara yang sederhana. Di beberapa daerah, gunungan dibuat dengan sangat detail dan penuh kreativitas. Biasanya, gunungan ini disusun dengan berbagai macam hasil bumi, seperti padi, jagung, ubi, pisang, kelapa, sayuran, dan buah-buahan. Hasil bumi ini dipilih dengan cermat, karena selain untuk simbol kemakmuran, gunungan juga memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Proses penyusunan gunungan dilakukan oleh masyarakat dengan semangat gotong-royong. Setiap anggota masyarakat turut berpartisipasi dalam menghias dan menyusun hasil bumi ini agar gunungan tampak megah dan penuh berkah. Gunungan yang telah selesai akan dibawa dalam prosesi kirab, dan setelah sampai di tempat tujuan, biasanya akan diperebutkan oleh warga sebagai bentuk simbolis dari berbagi rezeki.
5. Kirab Bregodo dan Gunungan Hasil Bumi Sebagai Media Pelestarian Budaya
Kirab budaya bregodo dan gunungan hasil bumi juga memiliki peran penting dalam pelestarian budaya dan tradisi Jawa. Selain sebagai acara budaya, kirab ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan leluhur. Di dalam prosesi kirab, terdapat berbagai nilai luhur yang diajarkan, seperti pentingnya kebersamaan, gotong-royong, dan rasa syukur.
Melalui kirab ini, generasi muda juga diajak untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Selain itu, kirab budaya ini dapat mempererat hubungan antarwarga dan membangun rasa persaudaraan di antara masyarakat.
6. Penutupan
Kirab budaya bregodo dan gunungan hasil bumi adalah tradisi yang penuh dengan makna dan filosofi yang dalam. Lebih dari sekadar perayaan, kirab ini mencerminkan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan atas hasil bumi yang melimpah, serta harapan agar kemakmuran terus berlanjut. Kirab ini juga menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat, serta menjaga kelestarian budaya dan tradisi Jawa.
Dengan terus melestarikan tradisi kirab budaya ini, kita tidak hanya menghormati warisan leluhur, tetapi juga menjaga keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Kirab bregodo dan gunungan hasil bumi adalah contoh nyata bagaimana budaya dan alam saling berhubungan untuk menciptakan kehidupan yang seimbang dan harmonis.
0 notes
intijatim2022 · 6 months ago
Text
Pagelaran Wayang Kulit Jadi Penutup Kirab Uluwetu Bumi Sisipan Warga Sukowinangun
MAGETAN | INTIJATIM.ID – Puncak acara Bersih Desa Kelurahan Sukowinangin Kec/Kab Magetan ditutup dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon Wahyu Mustiko Retno, pada Minggu (28/7/2024) malam. Serangkaian acara juga digelar diantaranya, Kirab Uluwetu Bumi Sisipan, Kirab Pusaka, Kirab Gunungan Hasil Bumi, Festival Lempeng, Pagelaran Reog, dan bazar UMKM. Acara yang digelar Kelurahan Sukowinangun…
0 notes
kabartangsel · 4 months ago
Text
Hadiri Kirab Menuju Porkot Tangsel 2024, Pjs Wali Kota Tabrani Beri Semangat ke Seluruh Atlet
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tangerang Selatan, Tabrani, hadir memberikan semangat dan dukungan penuh kepada para atlet dalam acara Kirab Atlet Berprestasi yang digelar di Car Free Day (CFD) Tangsel, Minggu (13/10/2024). Acara ini menjadi bagian dari perayaan prestasi olahraga Tangerang Selatan sekaligus menuju pembukaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Tangsel 2024 yang digelar di Kecamatan…
0 notes
sultratopmedia · 4 months ago
Text
KPU Kendari Canangkan Kirab Sosialisasi Pilkada 2024, Sasar Kecamatan Terjauh
SULTRATOP.COM, KENDARI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari menggelar kirab Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari 2024, pada Kamis (10/10/2024) sore. Kegiatan kirab dimulai di halaman KPU Kota Kendari pukul 17.00 Wita. Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Parmas), dan SDM KPU Kota Kendari,…
0 notes
kantorberita · 6 months ago
Text
Gubernur Bengkulu Ajak Generasi Muda Menghidupkan Semangat Juang pada Hari Veteran Nasional 2024
Gubernur Bengkulu Ajak Generasi Muda Menghidupkan Semangat Juang pada Hari Veteran Nasional 2024 KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Hari Veteran Nasional 2024 menjadi momen penting untuk mengenang dan merenungkan semangat juang yang telah diwariskan oleh para pahlawan bangsa. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam kesempatan ini, menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda agar terus…
0 notes