#kata kata bahasa sunda
Explore tagged Tumblr posts
journaldiaryais · 3 months ago
Text
SETAHUN YANG LALU, TANAH PERANTAUAN KEDUA
Ya, tepat setahun yang lalu.
Dengan izin Ibu, bantuan dari Pakde Bude, support dari teman² dekatku, dan tekadku yang bulat jadilah berangkat bersama Bapak, naik bis menuju Tangerang. Kota perantauan, dimulainya perjalanan karirku. Untungnya, ada teman yang ikhlas direpotkan tempatnya untuk ikut aku menumpang istirahat. Tujuan hari pertama setelah tiba adalah mencari kos yang dekat kantor. Untungnya dapat dihari itu juga. Keesokan harinya sudah bisa untuk ditempati. Mulai membiasakan diri dengan lingkungan sekitar, ya ada lah beberapa culture shock. Jadinya terbiasa dengan kata-kata,
"Punten..."
"Berangkat kerja Neng"
"Baru pulang kerja Neng"
Kalo ke warung "Teh, mau beli..."
Hahaha iya, ini di Sunda, bukan Jawa. Kadang aku juga tidak mengerti obrolan para ibu² warga disini karena pakai bahasa sunda. Tapi beda dengan anak² nya kalo bicara, "Gua/Lu" kata paling candu "Gua mah..."
-Tangerang, 31 Oktober 2024-
2 notes · View notes
ejharawk · 1 year ago
Text
10 wangsit dari tepi sungai Cileuleuy
Tumblr media
Diyakini sebagai salah satu agama asli masyarakat di tatar Sunda, para penghayat kepercayaan Budi Daya mengharapkan perlakuan yang setara dengan para penganut agama lain di Indonesia.
Sejak Nusantara terbentuk dan berpenghuni berabad-abad silam, para penghayat kepercayaan Budi Daya di Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat, meyakini nenek moyang mereka yang mendiami tatar Sunda telah mengakui eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
Keyakinan tersebut bisa dilacak dalam penyebutan Tuhan melalui penggunaan bahasa Sunda kuno dari era pra-Hindu, sebelum dipengaruhi bahasa Sanskerta, Arab, dan bahasa-bahasa asing lainnya.
Beberapa sebutan untuk Sang Pencipta adalah Hyang (Tuhan, yang diagungkan), Hyang Manon (Yang Maha Tunggal), Sang Hyang Kersa (Yang Maha Kuasa), dan Si Ijunajati Nistemen (Maha Pencipta).
Karenanya, Engkus Ruswana (62) selaku Ketua Organisasi Penghayat Budi Daya menolak tegas jika mereka dianggap sebagai penganut animisme dan dinamisme.
"Istilah itu sebenarnya didengungkan oleh para antropolog Barat untuk melecehkan agama nenek moyang kita. Karena mereka tidak memahami upacara ritual yang dilakukan, dipikirnya itu upacara menyembah roh halus dan kekuatan gaib," kata Engkus.
Keyakinan yang sempat terkikis dan menghilang tersebut kemudian diwartakan kembali oleh Mei Kartawinata setelah menerima Dasa Wasita atau 10 Wangsit. Kejadian turunnya wangsit berlangsung di tepi Sungai Cileuleuy, Kampung Cimerta, Subang, pada 17 September 1927.
Mei Kartawinata (1 Mei 1897 - 11 Februari 1967) menyebut hasil penggaliannya terhadap ajaran leluhur di Bumi Parahyangan dengan istilah pamendak alias temuan terhadap kepercayaan para leluhur.
Walaupun menolak disebut sebagai sinkritisme, Engkus tidak menampik jika ajaran Budi Daya banyak bersinggungan dengan budaya dan tradisi masyarakat Sunda.
Ini terlihat dari inti ajaran Budi Daya yang mengajarkan konsep cara pandang hidup orang Sunda bernama "Tri Tangtu". Isinya tentang wawasan atau tuntunan menyangkut diri manusia sebagai makhluk pribadi, sosial bermasyarakat, dan ber-Tuhan.
Ada banyak nama yang disematkan untuk ajaran Mei Kartawinata. Di luar Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), Agama Perjalanan, dan Agama Buhun, orang-orang mengenalnya sebagai Agama Traju Trisna, Agama Pancasila, Agama Petrap, Agama Sunda, Ilmu Sejati, Permai, atau Jawa-Jawi Mulya.
Mereka yang hendak melecehkannya cukup menyebutnya "Agama Kuring".
Dalam bahasa Indonesia, Kuring adalah kosakata untuk "Aku" atau "Saya". Prosekusi label "Agama Kuring" mengarah pada usaha mendiskreditkan pemeluk agama ini sebagai penganut agama semau gue.
Tumblr media
Agama-agama leluhur orang Sunda sangat menghormati alam sebagai pusat kosmologi adat dan kepercayaan paling signifikan.
Bagi para penghayat, alam semesta adalah tempat belajar dan menghayati segala keteraturan. Gunung, lembah, air, api, tanah, angin, dan segala mahluk hidup menjalankan kodratnya untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia.
Karenanya, Mei Kartawinata meletakkan alam sebagai "kitab suci". Alam adalah kumpulan tulisan Tuhan yang tidak bisa dibuat oleh manusia, berlaku universal, dapat dipelajari oleh semua makhluk tanpa membedakan usia, agama, bangsa, ras maupun gender.
Dalam prosesnya, Mei Kartawinata mendirikan wadah untuk menampung para pengikut atau penghayat ajarannya yang namanya kerap berubah-ubah.
Pertama membentuk Perhimpunan Rakyat Indonesia Kemanusia'an sehingga ajarannya disebut Kemanusa'an. Setelah Indonesia merdeka dan bersiap melangsungkan pemilihan umum pertama, Mei ikut mendirikan Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai).
Usai pelaksanaan Pemilu 1955, nama tersebut berubah menjadi Organisasi Perjalanan alias Lalampahan.
Sepeninggal Mei Kartawinata, terjadi konflik internal yang membuat anggota terpecah menjadi beberapa organisasi yang melahirkan AKP, Budi Daya, dan Aji Dipa. Tidak ada perbedaan esensial antar tiga organisasi ini karena sumber ajarannya sama.
Menurut keterangan Engkus, Budi Daya sebagai organisasi terbentuk sejak 1980. "Pada era 1950-an ketika ramai pemberontakan DI/TII, kami juga disebut Agama Buhun, Agama Pancasila, dan Agama Kuring," imbuh Engkus.
Pertemuan kami dengan Engkus yang selalu terlihat mengenakan totopong (ikat kepala khas Sunda) berlangsung di Bale Pasekawan Waruga Jati, Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat (3/3/2018).
Rute menuju kampung tersebut adalah jalan selebar tiga meter yang diwarnai tanjakan dan turunan. Sejauh mata memandang, terlihat bebukitan dan hamparan tanah yang ditanami beragam jenis sayur-sayuran, seperti terong ungu, brokoli, cabe rawit dan kriting, sawi putih, buncis, labu, timun, dan selada.
Bagi warga penghayat di Kampung Cicalung yang berjumlah 78 orang, Bale Pasekawan bukanlah rumah ibadah, tapi tempat pertemuan atau berkumpul alias ngariung dalam bahasa Sunda.
Tempat yang jadi pusat kegiatan para penghayat Budi Daya ini diresmikan pada 17 Mei 2012 oleh Bupati Bandung Barat H. Abubakar.
Luas Bale Pasewakan 1.400 meter persegi yang terdiri dari dua bangunan utama. Ada aula seluas 9 x 11 meter persegi dan panggung seluas 48 meter persegi.
Selain jadi tempat mengajarkan pelajaran Budi Daya sebagai pengganti pelajaran agama di sekolah bagi siswa SD, SMP, dan SMA penghayat kepercayaan, gedung ini kerap pula menampilkan pentas kesenian, seperti degung, jaipongan, salendroan, dan wayang.
Tumblr media
Tidak heran jika terdapat alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan gamelan di dalam Bale. Mereka yang ingin memanfaatkan Bale tidak harus para penghayat Budi Daya.
"Asal kegiatannya untuk kemaslahatan warga desa. Bukan kegiatan untuk politik praktis macam kampanye," tutur Ondo (52), salah satu penghayat saat kami temui di Kampung Cibedug yang berjarak sekitar 6,9 kilometer dari Cicalung.
Di kampung itu, terdapat Bale Pasewakan Rasa Jati yang usianya lebih tua karena berdiri sejak 1951. "Dulu bentuknya hanya gubuk bambu. Lama-kelamaan menjadi bangunan permanen seperti sekarang," jelas Ondo.
Adapun kegiatan yang sering berlangsung di Bale Pasewakan, antara lain peringatan turunnya wangsit kepada Mei Kartawinata pada 17 September, tahun baru dalam sistem kalender Jawa (1 Sura), dan renungan malam 1 Juni yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Menganut kepercayaan yang diyakini milik nenek moyang di negeri ini ternyata tak semudah membalik telapak tangan.
Berbagai perlakuan diskriminasi dari masyarakat telah mereka rasakan. Apesnya lagi, negara turut melanggengkannya melalui berbagai peraturan yang mengikat secara yuridis, alih-alih memenuhi hak para penghayat kepercayaan sebagai sesama warga negara.
Misalnya kejadian yang dialami Asep Setia Pujanegara (47) ketika menikahi Rela Susanti (41) pada 23 Agustus 2001.
Kukuh ingin melaksanakan pernikahan seturut keyakinan penghayat, pernikahan mereka tidak mengantongi Akta Pernikahan dari Kantor Catatan Sipil.
Merasa haknya sebagai warga negara tidak dipenuhi, Asep mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.
Gugatan pasutri ini kemudian disetujui PTUN tertanggal 25 April 2002. Perkawinan yang dilangsungkan dengan cara adat Sunda itu dapat dicatatkan di Kantor Badan Kependudukan dan Catatan Sipil (BKCS) Kabupaten Bandung.
Pun demikian, Mahkamah Agung tetap bergeming. Asep bersama istri harus menunggu hingga terbitnya Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Hal itu membuat akta kelahiran anak pertama mereka hanya bisa mencantumkan nama ibu dan tidak memiliki hubungan hukum keperdataan dengan ayahnya. Dengan demikian, buah cinta pasangan ini dianggap sebagai anak yang dilahirkan di luar perkawinan.
Pada saat UU Adminduk disahkan, terjadi lagi problem teknis dalam pelaksanaan. Nama ayah hanya ditambahkan dalam catatan pinggir yang dituliskan di bagian belakang alih-alih pembaruan akta lahir.
"Alasannya menurut saya sih tidak masuk akal. Karena masalah nomor registrasi tidak boleh ganda," ujar Asep yang menjabat sebagai penanggung jawab pendidikan bagi warga penghayat kepercayaan Budi Daya.
Padahal menurut Engkus, nomor registrasi tak perlu diperbarui. "Cukup lembaran blangko akta kelahirannya saja yang dibuat baru dengan menambahkan nama ayah bersanding dengan ibu."
Tumblr media
Engkus juga pernah jadi korban diskriminasi saat ibundanya meninggal di Desa Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Warga sekitar menolak jenazah almarhumah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) karena dianggap tidak beragama.
"Kata mereka, 'Ini khusus kuburan orang beragama, yang tidak beragama tidak boleh.' Setelah melalui rapat desa, diputuskan jenazah harus disalatkan, baru boleh dikuburkan," kenangnya.
Diskriminasi di sektor pendidikan berlangsung lebih lama lagi. Keturunan para penghayat kepercayaan dipaksa memilih pelajaran agama yang diakui negara.
Regenerasi penghayat jadi terhambat karena kebanyakan anak-anak tidak mengikuti penghayat kepercayaan orang tuanya.
Siswa penghayat kepercayaan juga kerap menjadi sasaran perundungan di sekolah dalam bentuk verbal. Akibatnya siswa bersangkutan meminta pindah sekolah karena tidak tahan jadi sasaran bully.
Setelah sekian lama berjuang, mulai 2016 keluar keputusan Kemdikbud yang menyatakan bahwa murid-murid penghayat kepercayaan mendapatkan pelajaran rohani sesuai kepercayaannya.
Berhubung tidak semua sekolah memiliki guru agama dari kalangan penghayat --karena teknis dan kurikulumnya masih dibahas, beberapa siswa dikembalikan ke organisasi atau komunitas penghayat kepercayaan untuk mendapatkan pelajaran keagamaan.
Asep salah satu yang mengabdikan diri sebagai guru pengajar penghayat kepercayaan. "Untuk sementara saya mengajarkan mata pelajaran untuk semua jenjang pendidikan dari SD hingga SMA. Pelajaran biasanya berlangsung setiap hari Minggu di Bale ini. Panduannya sudah ada. Sisanya saya gabung dengan buku-buku karya Pak Mei Kartawinata."
Seiring dikabulkannya gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan perihal Penganut Kepercayaan oleh Mahkamah Konsitusi (7/11/2017), Engkus berharap tidak lagi ada perbedaan dan diskriminasi terhadap warga penghayat kepercayaan.
"Kita semua punya hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Selama ini penghayat kepercayaan selalu dianggap lebih rendah. Hak-hak pelayanan sosial untuk kami selalu terkebiri," katanya.
Padahal, kata Engkus, jika berkaca pada sejarah, perlakuan semacam itu sebenarnya dilakukan oleh penjajah untuk merendahkan bangsa kita.
2 notes · View notes
venmeisy4 · 1 year ago
Text
Tumblr media
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu kita bisa melihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, dan ukiran.
seni meliputi banyak sekali kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik pembuatnya, karena untuk dihargai keindahannya.
Pengertian seni dalam bahasa Indonesia memiliki riwayat peristilahannya sendiri yang tidak sederhana, baik dipandang dari segi terminologis maupun etimologisnya. Hal ini mulanya disebabkan oleh ketiadaan padanan istilah yang pas dalam bahasa Indonesia/Melayu untuk konsep art dalam bahasa Inggris atau kunst dalam bahasa Belanda.
Terdapat permasalahan alih bahasa ketika bahasa Indonesia terpapar konsep-konsep Barat, seperti apa yang kita sebut sekarang sebagai seni, walaupun gejala kesenian telah ada sebelumnya dan istilah padanannya dapat digali dari kosakata lokal, seperti kata kagunan dalam bahasa Jawa dan kabinangkitandalam bahasa Sunda. Memadankan kata seni untuk art atau kunst sesungguhnya terdengar sangat ganjil karena sampai abad ke-19, kata seni hanya sering digunakan pada konteks air seni yang merupakan penghalusan istilah untuk kencing. Sedangkan contoh penggunaan kata seni untuk menyebut sesuatu kecil/lembut pada konteks lainnya tidak banyak ditemukan.
Istilah "seni rupa", "seni musik", "seni teater", "seni sastra" dll. Dalam bahasa Indonesia ditengarai memperlihatkan gejala adverbial. Gejala ini menunjukkan kata-kata penting (rupa, musik, tari, sastra) hanya sekadar kata keterangan (adverbia) untuk kata seni. Keutamaan pada istilah-istilah itu terletak pada kata "seni"-nya. Istilah "seni" sendiri dalam bahasa Indonesia tidak membawa sifat kebendaan, walaupun merupakan kata benda abstrak. Dengan demikian, semua ungkapan seni punya kedudukan sejajar. Seni menjadi istilah yang 'terbuka'. Ungkapan seni bahkan tidak dibatasi pada seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni teater saja (dikenal menampilkan ungkapan pribadi).
Bentuk kesenian tertua yang ditemukan adalah seni rupa, yang meliputi penciptaan gambar atau benda yang sekarang digolongkan menjadi lukisan, patung, cetakan, fotografi dan media rupa lainnya. Bentuk seni seperti patung, lukisan gua, lukisan batu, dan petroglif dari zaman Paleolitikum Akhir telah ada sejak dari 40.000 tahun yang lalu. Lukisan gua di Sulawesi disebut sebagai salah satu artefak seni tertua di dunia. Akan tetapi, makna sesungguhnya dari seni tersebut masih dalam perdebatan karena kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang menghasilkannya. Di gua Lubang Jeriji Saleh, Kalimantan Timur, para arkeolog menemukan gambar serupa binatang sapi yang ditegaskan sebagai karya seni figuratif tertua di dunia, diperkirakan berasal dari 40 ribu hingga 52 ribu tahun lalu (periode Paleolitik Atas dan akhir zaman es), lebih tua 5000 tahun dari penemuan sebelumnya di Sulawesi. Benda seni yang disebut tertua lainnya berasal dari gua di Afrika Selatan, berusia 75.000 tahun, berbentuk rangkaian cangkang keong kecil-kecil yang dilubangi.
Kegunaan Seni
Seni memiliki sejumlah besar fungsi yang berbeda sepanjang sejarahnya, sehingga tujuannya sulit untuk diabstraksikan atau dikuantifikasi dengan konsep tunggal apa pun. Namun hal ini tidak menyiratkan bahwa tujuan seni adalah sesuatu yang "kabur", melainkan bahwa seni tercipta dengan memiliki banyak alasan unik dan berbeda. Beberapa kegunaan seni disediakan dalam garis besar berikut. Berbagai tujuan seni dapat dikelompokkan sesuai dengan yang tidak termotivasi, dan yang termotivasi.
cr: wikipedia
3 notes · View notes
sundadigionlineindonesia · 2 years ago
Text
Tumblr media
Kamus bahasa Sunda pada SundaDigi adalah suatu referensi yang berisi daftar kata-kata dalam bahasa Sunda beserta artinya. SundaDigi membantu dalam memahami dan menerjemahkan kata-kata dari bahasa lain ke bahasa Sunda. Dengan menggunakan kamus bahasa Sunda pada SundaDigi, seseorang dapat menemukan arti kata yang tidak diketahui atau memperluas kosakata mereka dalam bahasa Sunda. Lebih dari 100.000 kosakata yang bisa dilihat di SundaDigi. Tidak hanya kamus, SundaDigi juga memiliki banyak fitur yang tentu saja memudahkan untuk memahami bahasa Sunda. Kunjungi www.sundadigi.com sekarang. #comingsoon #kamusbahasasunda #bahasasunda #sunda
2 notes · View notes
juliarpratiwi · 4 days ago
Text
Pembuat Aturan Keluarga
Meski secara fisik bapak jarang hadir di setiap momen kami bertumbuh. Tapi, keputusan yang bapak ambil, aturan yang bapak buat menemani pertumbuhan kami. Jadwal belajar setelah Maghrib itu tidak serta merta berlaku untuk aku. Aturan itu sudah ada sejak dulu, bapaklah yang menentukan. Ami dan Ai lebih dulu merasakan. Bahkan kata Ai, kalau bapak sedang cuti di rumah, artinya tidak ada Hari Minggu untuk bermain secara cuma-cuma. Ami dan Ai harus belajar dan diam di rumah. Kalaupun diizinkan untuk main di luar rumah, maka itu setelah kewajiban Ami dan Ai sudah dilaksanakan dan waktu Ashar sudah harus kembali ke rumah.
Mandi sore lalu siap-siap mengaji, itu aturan yang bapak buat juga. Pernah, suatu waktu Ami main bola sampai Maghrib. Wah, bapak marah besar. Bapak menunggu di depan pintu dengan memegang pemukul. Lalu Ami diminta tidak pulang dulu sembari menunggu amarah bapak reda.
Kami terbiasa makan bersama. Kalau tidak makan bersama ya kami tidak makan sebelum bapak. Tidak sopan, jika mengambil alas nasi mendahului bapak. Apakah bapak otoriter? Tidak juga. Bapak tidak marah kalau kami duluan makan, tapi mama sering bilang 'nanti makannya bareng-bareng nunggu bapak.' Setiap malam sebelum tidur kami semua berkumpul, ngobrol, bapak tanya ini itu tentang sekolah. Bapak juga tanya bagaimana keseharian kami ketika bapak sedang tidak di rumah. Di akhir obrolan bapak sering menitipkan nasehat. Dulu cara bicara bahasa sunda kami halus sekali, karena bapak dan mama yang mengajarkannya. Bagaimana bicara pada orang yang lebih tua, bagaimana bicara pada sebaya. Apa kata yang digunakan untuk orang tua, apa kata yang digunakan untuk diri sendiri. Kata tetangga, bapak itu perantau tapi kalau bicara bahasa sunda halus sekali penuh tata krama.
Banyak sekali aturan di rumah ya itu bapak yang menentukan. Mama menjadi pengawas kalau bapak sedang tidak di rumah, seringnya memang mama memberi kelonggaran asal tetap pada garis yang benar.
Apa bapak semonoton itu? Kata Ami dan Ai, bapak itu tegas tapi juga penyayang. Tidak jarang bapakpun mengajak keluarga jalan-jalan, membelikan hadiah, dan berkegiatan lainnya. Kata Ami, dulu Ami juga punya masa kecil yang bahagia sebelum bapak salah jalan dan hilang arah. Bapak itu orang yang baik sekali, saking baiknya jadi dimanfaatkan orang 'jahat'. Masa-masa itu berakhir ketika Ami berada di bangku kelas 6 SD ketika si jahat mengubah bapak. Qadarullah.
Mungkin secara teoritis banyak pengasuhan bapak yang kurang tepat, secara hitungan waktu juga mungkin hanya sedikit. Mungkin ketidakhadirannya meninggalkan celah-celah luka yang harus kami tambal sendiri. Tapi aku merasakan momen yang penuh kenangan, kebaikan bapak yang banyak dan nilai hidup yang tak terhingga.
Ketika menuliskan ini aku jadi menelusuri banyak kenangan masa kecil. Dan aku tidak bisa menghitungnya, ternyata aku melalui banyak fase, dan aku mensyukurinya.
Bapak, kami tahu. Allah lebih tahu. Terima kasih untuk cinta yang banyak, yang dulu kami tidak mengerti bentuknya.
Semoga Allah mengampuni dan merahmati bapak.
Bapak, i love u!
0 notes
byjannee · 15 days ago
Text
SUKU ASLI INDONESIA
Tumblr media
Indonesia memiliki banyak suku asli, di antaranya:
Suku WajakSuku tertua di Indonesia yang diperkirakan ada sejak 500 ribu hingga 1 juta tahun yang lalu. Suku ini berasal dari Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. 
Suku DayakSuku asli Pulau Kalimantan yang memiliki ciri khas budaya seperti mandau, sumpit, beliong, dan rumah betang. 
Suku KorowaiSuku yang tinggal di pedalaman hutan Papua dan terancam punah. Suku ini membangun rumah di atas pepohonan tinggi untuk menghindari serangan penyihir laki-laki tanah. 
Suku AsmatSuku asal Papua yang meyakini bahwa mereka berasal dari keturunan Dewa Fumeripits. 
Suku AmbonSuku yang mendiami wilayah Maluku dan memiliki ciri khas alat musik tradisional bernama Tifa. 
Suku JawaSuku yang mendiami wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. 
Suku SundaSuku yang berasal dari akar kata sunda atau suddha dalam bahasa Sanskerta yang berarti bersinar, terang, dan putih. 
Suku BatakSuku yang berasal dari kawasan Sumatera Utara dan mempertahankan kebudayaannya. 
Suku BetawiSuku yang lahir dari hasil perkawinan campuran beberapa suku bangsa, seperti bahasa Melayu Pasar, Sunda, Bali, Cina Selatan, Arab, Belanda, dan Portugis. 
Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayahnya. Setiap suku memiliki adat dan norma yang berbeda-beda.permatabet88
0 notes
deliciousexpertbasement · 19 days ago
Text
Kompleksivitas
Ingat lagi tentang kata ini, aku memahaminya sebagai kerumitan yang sangat rumit. Mungkin ada pendapat lain, silakan. Saya tidak melarang komentar apapun selama ini sebagai obrolan, bukan hal yang lain.
Hanya obrolan, pernyataan saya tentang obrolan itu premis saya dan kilasan pikiran saya untuk hal tersebut lebih kepada pengalaman yang hendak saya kuatkan di dalamnya.
Pengalaman saya kuliah, yang tidak saya lanjutkan karena alasan tertentu yang pastinya remeh temeh. Hal sepele, mungkin juga wajar karena keadaan. Saya bekerja ya itu kuliah sambil bekerja. Orang pasti berkata ini hal yang perlu disesali.
Hidup pasti ada di dalamnya, bukan semata hanya dua kata yang bisa saja orang kemudian memahaminya dari penggalan terpisah. Kompleks dan Sivitas yang jika penyebutan atau pelafalannya lagi-lagi orang yang mungkin ragu saat memahami nas sebuah teks.
Tapi kerumitan dari kerumitan yang sedang dibicarakan. Obrolan tingkat paling tinggi yang terpisah dari semua bagian detail sebuah premis.
Misalkan lagi ini tentang satu kata saja. Ambil kata saya dalam bahasa daerah: kata "oerang" dengan basis bahasa orang di Kawasan Jawa Barat dan bagian bahasa itu sendiri yang di setiap daerah pasti ada beda arti. Tulisannya bisa dari "oerang" yang ejaan lama lalu di Bahasa Sunda itu "Urang" saja yang bisa sebagai kata sebutan serupa "Kamu" di Bahasa Indonesia juga "Saya" dalam arti sebenarnya. Di sini yang saya maksudkan kerumitan pada sebuah kalimat. Tentang kerumitan dari sebuah kerumitan, pemahamannya sampai dengan argumen yang bisa disandingkan untuk menguatkan kepada satu penjelasan terkait ruang yang kemudian di dalam nas itu sendiri.
1 note · View note
rahasia-diatas-rahasia · 2 months ago
Text
سر الأسرار
KATA SAMBUTAN
بسم الله الرحمن الرحيم
- Puji jeung syukur kami panjatkeun kehadrat Ilahi Rabbi, Robb Semesta Alam, nu tos nurunkeun hikmah serta hidayah ka sakabeh umat Islam,
- supaya maranehna meunang kesejah teraan lahir jeunv batin, dunia - akhirat.
- Selawat serta salam semoga dilim pahkreun kehadirat junjungan Nabi Muhammad saw. nu tos nyampai keun risalah Ilahiyah kalawan sempurna
- Sakumaha dimaklumi kusarerea, ditengah-tengah masyarakat urang tos berkembang pesat ilmu-ilmu ka islam an, seperti Ilmu Kalam, Tafsir, Ilmu Hadith, Fiqh, Tasauf jeyng nu lainna
- Bahkan di akhir abad ke-20 ieu aya kecenderungan masyarakat pikeun men dalami Ilmu Tasauf.
- Hal ieu ditandai ku semakin ramena penerbitan buku Tasauf, jeung upaya pemilikan di kalangan masyarakat.
- Sakabeh ilmu ieu dijabarkan di masyarakat dina kahirupan maranehna sapopoe sehingga bisa ngabentuk kahi rupan beragama.
- Tentu kaagaan seperti ieu kudu terus dipiara jeung ditumbuh kembang keun, dina rangka mmningkatkeun ka imanan jeung katakwaan ka Alloh Subhanahu Wata'la.
- Dina upaya numbuh suburkeun ilmu jeung iman serta ruhul Islam, salah sahiji karya besar ti saurang Wali Sufi Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani nu tos nepi kana makom Al-Ghauts Al-A'zam nyaeta Kitab Sir al-Asrar (Bahasa Sunda: Rasaning -rasa )
(Sirrul Asrar)
1 note · View note
lavuedelilie · 2 months ago
Text
004 Di Rumah pak RT
Tumblr media
Adji dan Jaka membawa semua surat - surat dari pak RW. Jaka memencet bel rumahnya bunga, bunga pun membuka pager ya. “Eh, ada si eneng manis.” Adji menginjak kaki Jaka.
“Entar dulu ya gombalnya, ini bawa kedalam dulu.” Ujar Adji yang kesal dia mendahului jaka. didalam pun sudah ada pak RT yang sedang menikmati teh panas. “Pak..” jaka menyapa pak RT Hariyanto.
“Terima kasih loh jaka sama Adji udah nganterin draft surat ini kesini, pasti berat banget ya..” kata pak Hariyanto. “Ah ga pak, kami tidak merasa di repotkan.” ujar Adji. “Kalian udah makan?.”
“Bunga tolong, ambilkan nasi box 2 sama minuman.”
“Kasih ke mas jaka sama mas Adji.” Bunga pun membawa satu persatu nasi box. “Bunga teh baik pisan.”
“Kan udah gua bilang jangan pake bahasa sunda.” Kesal bunga. “Lu berdua kenapa sih? Berantem mulu tiap hari.”
“Iya kah? Mas Adji biasanya sih yang kaya gini jodoh sih.” Kata pak Hariyanto, Adji meli
“iya kah? Mas adji biasanya sih yang kaya gini jodoh sih.” Pak RT ketawa dan menggodai mereka, adji yang mendengar itu pun langsung ketawa. “loh pak RT sebenarnya... auuu sakit anjing ngapain lu injek kaki gua.” Adji mengaduh kakinya di injek sama jaka, jaka melihat adji dengan tatapan yang sangat tajam “gausah bilang.” Jaka mengode adji . Jaka tersenyum ke pak RT “pak , kami berdua pamit soalnya ada yang mau di urus lagi buat persiapan 17an Agustus pak, terima kasih pak dan neng bunga atas makanannya.”
“maaf juga adji bandel banget ya pak ngomongan anak muda jaman sekarang ya pak, maaf atas ketidaksopanan si adji ini.”
“kok, jadi gua sihhhh???, wah lu playing victim.” 
“haha.... sudah – sudah lagian pak RT masih muda seperti kalian jangan sungkan mampir kesini lagi ya anak, sehabis acara 17 an, kalian semua ke rumah pak RT ya.”
“baik pak siap, terima kasih banyak pak..”
“sama – sama terima kasih juga sudah bantuin ini bawa kerumah.”
“bunga, anterin mereka dulu..”
“bu RT kemana pak tidak kelihatan?.” Kata jaka. “ lagi diluar dia, arisan sama ibu ibu komplek, oh iya jak mulai buat surat izin ya dari sekarang biar ga mepet waktunya .”
“baik pak.. sekretaris saya ada di samping bapak..” pak hariyanto menengok bunga. “alah... katanya gamau nanti cape..” pak hariyanto mengejek bunga. Bunga melotot dia menatap 2 sekawan itu yang menahan tawa dari tadi. “lo berdua lebih baik pergi dari rumah gua sudah..”
“bunga.. gamau ayah.. bunga gamau cape ngurus ini itu, pasti cape banget kan kalo acara karang taruna itu..” pak Hariyanto meniru gaya bicara anaknya bunga menutup mukanya karena malu. “haha... kena juga kan lu..” ujar adji. “eh dari pada gua diem saja dan lagian kantor gua sistem WFH selama 5 bulan.. karena lagi di renovasi, dari pada gua kaya sapi ngompong ngelihat lu semua berdiskusi gamau lah gila.”
“kalo kata orang – orang nih, saya aslinya 2 orang yang satu pe males yang satu  malu – maluin.” Ujar jaka, bunga menginjak kaki jaka sangat kencang. “anak muda jaman sekarang kenaoa lucu – lucu ya hahaha, keinget masa kecil saya jadinya.” Ketawa pak RT. “gausah pulang kalian kita berguyon bersama disini.”
“pak RT jadi kaya lebih muda, kalo bercangkraman bareng kaya gini.” Ujar adji. “Oh iya teman mu kemana lagi yang satu? Si elkie yang curi mangga di kebun pak RW.”
“loh, bapak tahu tentang itu? Kirain gatau haha.” Ujar adji. “tahu saya diceritain pak RW.. anak itu ya bisa bisanya..” bunga yang baru cerita itu menyimak. “loh aku gatau tentang ini?.” guman bunga. “ ya bagaimana mau tahu lu aja jarang keluar bunga..”
“ceritain ih, ingin tahu biar gua ada bahan ledekan buat elkie.”
“jadi gini, waktu itu kan bulan puasa ya.. nah si elkie ini ngide.. dan bilang “kayanya mangganya pak RW enak – enak cuy.”
“Soalnya tadi gua lewat depan rumahnya, mangganya mengoda iman, mana kuning – kuning lagi anying lah..” habis mengatakan itu dia malah kabur kerumahpak RW melihat situasi rumah apakah ada orang didalam.. “aduh nyuri dosa ga sih?, tapi gua pengen mangganya enak.” Ngidenya dia mau manjat pohon padahal dia ga punya keahlian manjat pohon, prinsipnya “ modal nekat mangga di tangan” manjat lah dia tuh.. aslinya pak RW  sudah ngelihat elkie dari jendela dan tertawa padahal tinggal minta saja apa susahnya.. dia petik itu mangga dengan sangat bahagia dia gatau kalo di belakang dia ada sarang lebah, saat melihat kebelakang dia kaget dan gabisa menjaga keseimbangan jatuh lah dia sama rating pohon mangga pak RW yang melihat itu langsung nolongin dia, dia kaget, dia tertangkap basah sama pak RW. “kamu gapapa?.. ada yang sakit..”
“aduh pak maafin saya..”
“gapapa aturan kamu minta saja sama saya, kalo kaya gini mau sakit kan.” Ngakak banget asli kali lnget kejadian itu..” jelas jaka panjang kali lebar. “anak itu ada  - ada saja..”
Bunga dari tadi ketawa ga jelas.. jaka melihat ketawanya bunga langsung tersenyum “cantik..” batin jaka. “baik pak kalo begitu kami pamit..” jadi cerita absurdnya si elkie. “Orang gila dia teh.” Ujar adji. “ hahaha.. terima kasih mas jaka dan mas adji.”
Bunga anterin adji dan jaka ke pintu depan rumahnya. “makasih bunga..” bunga mengacung kan jempol meninggalkan mereka.
“teman lu ege si elkie..” ujar adji. “teman lu juga..”
“teman gua mah normal ga kaya lu berdua..” jaka menjulurkan lidahnya ke adji. Dan lari meninggalkan adji. “awas ya lu jaka..” dia pun mengejar jaka.
Disatu sisi,
Elkie lagi menyelesaikan pekerjaan nya.. “kok kuping gua panas ya..”
“terus, nguing -nguing siapa yang ngomongin gua ini..”
0 notes
turisiancom · 2 months ago
Text
TURISIAN.com – Penyanyi bersuara emas Yura Yunita akan menggelar konser tunggal bertajuk Bingah Yura pada Minggu, 2 Februari 2025.  Lokasinya di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Dalam pernyataan resminya, Yura mengungkapkan bahwa konser ini merupakan ruang untuk membangun koneksi emosional antara dirinya dan para penggemar. “Ini adalah ruang kita untuk saling terhubung antara aku, kamu, dan semua cerita yang kita bawa. Musikku hanya benang kecil dalam kehidupan yang kita rayakan bersama,” tulis Yura di Jakarta, Minggu 23 November 2024. Sementara itu, poster resmi Bingah Yura telah terpajang di akun Instagram pribadinya, memperlihatkan konsep yang hangat dan penuh warna. Begitu pun, dalam unggahannya, Yura menjelaskan bahwa kata bingah yang berasal dari bahasa Sunda berarti bahagia. BACA JUGA: Konser Elfa's Singer Bertajuk A Timeless Journey di Kota Bandung Sukses, Penonton Puas Tak hanya itu, ia juga mengabarkan bahwa tiket konser yang dipromotori oleh Nonton Lagu by Kantara Creative akan tersedia melalui akun Instagram resmi @konserbingahyura. Sedangkan, konser tunggal ini menjadi penanda kembalinya Yura setelah kesuksesan besar Tutur Batin. Sebuah konser tunggalnya yang digelar pada Juni 2023. Dimana ketika itu Yura Yunita hadir di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, yang juga digelar di Surabaya. Saat itu, lebih dari 5.000 penonton memadati arena. Hal ini, membuktikan daya tarik album Tutur Batin yang telah didengarkan ratusan juta kali di Spotify. Oleh sebab itu, konser Bingah Yura diharapkan menghadirkan nuansa baru yang semakin memperkuat posisi Yura. Yakni,  sebagai salah satu penyanyi Indonesia dengan kualitas karya yang konsisten dan penuh jiwa. ***
0 notes
baladalayanganputus · 2 months ago
Text
Guru
Paulo Freire melihat guru begitu politisnya. Guru yang dianggap sebagai ‘bank’ pengetahuan baginya tak pantas disebut guru. Guru bertugas mengantar murid-muridnya  berpikir kritis terhadap latar yang membentuk pengetahuan. Pengetahuan bukan dogma. Pengetahuan dibentuk latar budaya dan politik yang perlu disingkap dalam setiap ruang kelas.
Maka, di Hari Guru ini, aku teringat beberapa guruku. Tentu banyak mereka yang berjasa menuntunku berpikir di luar pendidikan resmi. Tapi karena tulisan ini dibuka dengan ide Freire dalam bukunya “Pendidikan Kaum Tertindas” yang sedikit banyak bicara sosok guru di ruang kelas sekolah formal, mari mengingat-ingat mereka yang berada di ruang kelas dan kuanggap berjasa untuk menjadikanku “tak tertindas”.
Tak banyak memoriku dalam rentang taman kanak-kanak hingga SD kelas empat. Di kelas limalah pertama kali bertemu Ibu I yang mau menanggapi pertanyaanku tentang Gus Dur yang “memaafkan” Partai Komunis Indonesia. Di masa yang sama ada pula Ibu S yang dianggap banyak orang menjadikanku “anak emas”. Pun dia adalah kepala sekolah dan memilihku untuk ikut sebuah kuis cerdas cermat di televisi. Pertama dan terakhir kalinya wajahku nampang di layar kaca. 
Di sekolah dasar juga ada Pak S. Seorang muslim yang ingatku cukup taat namun mengajar di sekolah Katolik. Dia mengajar olahraga. Dia juga mengajar bahasa Sunda dan meminta kami satu per satu menyanyikan sebuah pupuh sebagai ujian. Di situlah pertama kalinya pula aku melihat seorang yang begitu lembutnya bisa sangat menyeramkan ketika marah. Lalu ada Ibu S, sosok yang berbeda dengan Ibu S di paragraf sebelumnya, yang juga cukup berkesan karena kebaikan hatinya dan mengingatkanku untuk beribadah sebagai muslim walau berada di sekolah Katolik. Dia juga seorang muslimah.
Masa SMP. Tentu Ibu N. Guru bahasa Inggris dan mungkin bisa jadi guru terbaik yang pernah mengajarku. Kemampuan bahasa Inggrisku yang lumayan aku klaim paling besar karena pengaruhnya. Dia begitu kesalnya dengan orang yang lambat berpikir. ‘Kata-kata mutiara’ (baca: makian) bisa begitu derasnya keluar dari mulutnya yang mungkin sekarang akan mengancam karirnya sendiri. Dan soal sedikit nakal asal pintar berasal darinya. Boleh setuju atau tidak namun aku ingat dia tidak pernah memakiku kalau nakal. Tampaknya murni karena nilai pelajaran bahasa Inggrisku selalu bagus alih-alih yang terbaik di kelasnya.
Ada pula Pak P, guru biologi. Tentu bukan soal pelajarannya yang membekas. Di sekolahku yang berbasis Katolik, September – Oktober berarti adalah Bulan Rosario. Sebulan penuh para guru bergantian memberikan refleksi dan memimpin Doa Angelus di tengah hari, pukul dua belas. Dan teringat pada 12 September 2001, sehari setelah menara kembar World Trade Center ditabrak pesawat, Pak P malah ‘berpidato’ tentang kedigdayaan Amerika yang tak berbekas sehari sebelumnya. Pintu masuk untuk berkhidmat tentang sikap rendah hati dan tak jumawa.
Pak K juga cukup membekas. Menjadikan fisika jadi pelajaran lain selain matematika yang aku suka di rumpun ilmu pasti. Nilai biologiku begitu buruknya sejak SMP. Kimia pas-pasan ketika SMA. Tapi fisika dan matematika lumayan karena kuanggap tak perlu banyak menghapal. Vespa tuanya yang terbatuk-batuk ketika dinyalakan masih terngiang. Seorang yang gagal menjadi pastor dan memilih hidup selibat sambil mengajar fisika hingga tua.
Ada juga Pak A, masih dari jaman SMP. Pak A mengajar sejarah dan ekonomi. Di kelas satu dia mengajar ekonomi. Di kelas dua mengajar sejarah. Kelas tiga mengajar ekonomi kembali. Yang paling membekas adalah ketika membahas soal gestapu. Dan pandangannya sama seperti James Luhulima yang belakangan bukunya kubaca ketika SMA: Soeharto dalang gestapu. Entah apakah dia akan kecewa kepadaku ketika sekarang aku katakana padanya, aku menganggap Soeharto sebagai presiden terbaik Indonesia. Lalu menjelang pemilu 2004, dia memintaku maju ke kelas untuk berpidato apabila aku jadi calon presiden. Tentu aku dengan senang hati melakukannya saat itu.
Dua tahun SD dan tiga tahun SMP dihabiskan di sekolah-sekolah Katolik. Secara subjektif hingga sekarang aku merasa pendidikan gaya Katolik adalah yang paling tepat untuk orang Indonesia. Maka ketika SMA, sekolah negeri, tak begitu banyak memoriku tentang para guru. Mungkin guru agama Islam, Ibu E, yang selalu punya ‘deposito’ dalil untuk dikeluarkan pada murid bandel. Selebihnya tak begitu berkesan karena di SMA mulai banyak membaca dan ‘guru-guruku’ adalah Goenawan Mohamad, Dan Brown, John Grisham, Emha dan sebagainya.
Selamat Hari Guru. 
0 notes
fefefufu · 3 months ago
Text
Sejarah dan Budaya Suku Sunda: Warisan Budaya di Tanah Pasundan
Tumblr media
Suku Sunda adalah salah satu suku terbesar di Indonesia yang mendiami wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, termasuk beberapa bagian dari Banten dan DKI Jakarta. Suku ini dikenal dengan budaya yang kaya, bahasa yang unik, dan tradisi yang masih dilestarikan hingga kini. Dalam sejarah Indonesia, suku Sunda memiliki peran penting dalam pembentukan budaya nasional dan perkembangan berbagai aspek kehidupan di Indonesia.
Artikel ini akan membahas sejarah, perkembangan budaya, serta pengaruh suku Sunda dalam konteks Indonesia.
1. Asal Usul Suku Sunda
Asal-usul suku Sunda dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu, berhubungan erat dengan peradaban awal di Pulau Jawa. Suku Sunda diperkirakan sudah mendiami Tanah Pasundan, yang kini dikenal sebagai Jawa Barat, sejak abad ke-4 Masehi. Wilayah ini memiliki posisi strategis karena terletak di sekitar pesisir pantai, yang mendukung mereka dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran.
Menurut beberapa ahli sejarah, suku Sunda berhubungan dengan suku-suku lain yang mendiami kawasan Asia Tenggara, terutama kelompok Austronesia yang merambah pulau-pulau di seluruh Pasifik dan bagian dari Asia Tenggara. Namun, pengaruh besar dalam kebudayaan Sunda datang dari interaksi mereka dengan kerajaan-kerajaan besar di Jawa, seperti Kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Pajajaran.
a. Kerajaan Tarumanagara (Abad ke-4 hingga ke-7 Masehi)
Kerajaan Tarumanagara adalah salah satu kerajaan terbesar di Jawa Barat yang didirikan pada abad ke-4 Masehi. Kerajaan ini dipimpin oleh raja-raja seperti Raja Purnawarman yang terkenal karena kegiatan pertanian dan pembangunan saluran irigasi yang masih berfungsi hingga kini. Tarumanagara juga dikenal karena pengaruhnya dalam menyebarkan agama Hindu dan budaya India ke wilayah Jawa Barat. Meskipun kerajaan ini akhirnya runtuh, pengaruh budaya dan teknologi mereka tetap bertahan.
b. Kerajaan Pajajaran (Abad ke-14 hingga 16 Masehi)
Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan Sunda terakhir yang mencapai puncak kejayaannya sebelum penjajahan Belanda. Pajajaran dikenal sebagai kerajaan yang kuat, terletak di sekitar wilayah Bogor dan Cianjur. Salah satu raja terkenal dari kerajaan ini adalah Raja Siliwangi, yang dihormati sebagai tokoh legendaris dalam budaya Sunda. Pajajaran memainkan peran penting dalam mempertahankan kebudayaan Sunda di tengah ancaman kekuasaan luar, termasuk dari kerajaan-kerajaan Islam dan penjajahan kolonial.
Namun, pada abad ke-16, kerajaan ini runtuh setelah menghadapi tekanan dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa dan akhirnya dijajah oleh Belanda. Meskipun demikian, pengaruh kerajaan Pajajaran masih terasa kuat dalam budaya dan tradisi Sunda hingga saat ini.
2. Bahasa Sunda
Bahasa Sunda adalah bahasa yang digunakan oleh suku Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Sunda adalah bagian dari keluarga bahasa Austronesia dan memiliki berbagai dialek yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Dialek Sunda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti Sunda Priangan yang dianggap sebagai dialek standar.
Bahasa Sunda memiliki tiga tingkatan dalam penggunaannya, yaitu bahasa kasar (ngoko), bahasa halus (krama), dan bahasa yang lebih halus lagi (krama inggil), yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kesopanan dan kedudukan sosial seseorang. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya tata krama dan hierarki sosial dalam masyarakat Sunda.
Salah satu ciri khas bahasa Sunda adalah penggunaan kata "hatur nuhun" (terima kasih), yang menggambarkan sikap masyarakat Sunda yang sangat menghargai sopan santun dalam interaksi sosial. Bahasa Sunda juga memiliki sastra tradisional, seperti puisi Sunda dan carita pantun, yang diwariskan turun temurun.
3. Kebudayaan Sunda
Budaya Sunda sangat kaya dengan tradisi, seni, dan nilai-nilai luhur yang telah berkembang sepanjang sejarah. Beberapa unsur budaya yang menjadi ciri khas suku Sunda antara lain:
a. Seni Musik dan Tari
Seni gamelan Sunda adalah salah satu unsur budaya yang paling dikenal dalam tradisi Sunda. Gamelan Sunda menggunakan alat musik gong, kendang, saron, dan berbagai alat musik tradisional lainnya yang menghasilkan suara yang khas. Musik gamelan ini biasanya digunakan dalam acara adat, pertunjukan, dan ritual keagamaan.
Selain gamelan, tari Sunda juga merupakan bagian penting dari budaya Sunda. Tari-tari tradisional seperti Tari Topeng dan Tari Jaipongan sangat populer dan sering dipertunjukkan dalam berbagai acara adat dan hiburan.
b. Arsitektur Sunda
Arsitektur rumah adat Sunda sangat khas dan mudah dikenali. Rumah tradisional Sunda, yang dikenal dengan sebutan "Rumah Gadang", memiliki struktur yang sangat harmonis dengan alam sekitar. Salah satu ciri khas rumah Sunda adalah atap limas yang melengkung ke atas, yang bertujuan untuk menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk. Rumah adat Sunda juga sangat dekat dengan alam, dengan banyak menggunakan bahan alami seperti bambu dan kayu.
Selain itu, Candi Cangkuang dan Candi Sukuh adalah contoh peninggalan budaya Sunda yang menunjukkan pengaruh agama Hindu yang pernah berkembang di tanah Sunda.
c. Makanan Tradisional Sunda
Makanan Sunda sangat terkenal dengan rasa segarnya yang mengutamakan bahan-bahan lokal dan alami. Beberapa makanan khas Sunda yang terkenal antara lain:
Nasi Liwet: Nasi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah, sering disajikan dengan lauk pauk.
Sate Maranggi: Daging yang ditusuk dan dibakar, biasanya disajikan dengan sambal.
Karedok: Salad sayuran mentah dengan sambal kacang.
Sop Buntut Sunda: Sup buntut sapi yang khas dari Sunda, dimasak dengan kaldu kaya rasa.
Makanan Sunda terkenal dengan penggunaan bumbu alami seperti kencur, kunir, dan santan yang memberikan cita rasa yang khas.
4. Agama dan Kepercayaan
Mayoritas orang Sunda beragama Islam, namun dalam sejarahnya, Sunda juga memiliki pengaruh Hindu dan Buddha yang kuat, terutama pada masa kejayaan Kerajaan Tarumanagara dan Pajajaran. Beberapa peninggalan agama Hindu-Buddha seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan juga merupakan bagian dari warisan sejarah budaya Sunda.
Di samping agama-agama besar, masyarakat Sunda juga memegang teguh kepercayaan adat dan tradisi leluhur, yang dapat dilihat dalam berbagai upacara adat seperti slametan, sedekah bumi, dan pernikahan adat Sunda. Kepercayaan ini melibatkan penghormatan terhadap roh leluhur dan alam semesta.
5. Peran Suku Sunda dalam Sejarah Indonesia
Suku Sunda memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia, baik pada masa kerajaan maupun pada perjuangan kemerdekaan. Pada masa penjajahan Belanda, wilayah Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang cukup aktif dalam perlawanan terhadap penjajahan. Tokoh-tokoh penting Sunda seperti K.H. Zainul Arifin, Sultan Agung, dan Soekarno berasal dari wilayah ini, memberikan pengaruh besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di era modern, suku Sunda juga berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, seni, dan budaya. Jawa Barat menjadi pusat industri, pendidikan, dan kebudayaan yang sangat penting bagi Indonesia.
6. Kesimpulan
Suku Sunda memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang telah memberikan kontribusi besar bagi budaya dan sejarah Indonesia. Dari kerajaan besar seperti Tarumanagara dan Pajajaran, hingga kebudayaan yang berkembang pesat di bidang seni, bahasa, dan makanan, suku Sunda terus memainkan peran penting dalam kehidupan Indonesia. Warisan budaya Sunda yang masih dilestarikan hingga kini menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia yang sangat berharga.
1 note · View note
panphila-filosofi · 3 months ago
Text
Tumblr media
Memahami Siapa Sebenarnya Ratu Kidul?
Ajaran spiritual asli Nusantara sejak zaman dahulu tidak mengenal perkhodaman. Kosakata “khodam” sendiri berasal dari bahasa Arab yang bermakna “pendamping gaib.” Jadi jelas istilah khodam bukan berasal dari bahasa asli Nusantara dan tidak pernah dikenal sebelumnya sampai Islam masuk ke Nusantara. Di era Hindu-Buddha pra-Islam, masyarakat Nusantara tidak mengenal khodam. Masyarakat Nusantara ketika itu lebih memberdayakan kekuatan Atma (Ruh) mereka sendiri. Dengan kata lain, masyarakat Nusantara percaya bahwa ada sepercik kekuatan Brahman (Tuhan) dalam diri manusia yang mesti diberdayakan.
Sepercik kekuatan Brahman tersebut adalah Atma. Kosakata Atma adalah sebutan Ruh dalam bahasa Sansekerta dan Brahman adalah sebutan untuk Tuhan. Dalam ajaran spiritual Nusantara, Atma tidak diciptakan oleh Brahman, melainkan bagian dari Brahman itu sendiri yang memercik/menitis kedalam diri seluruh makhluk sehingga makhluk dapat hidup. Dan jika manusia memberdayakan kekuatan Atma, maka perkembangan spiritual dan material akan diperoleh.
Manusia Nusantara di zaman kuno mempunyai cara yang unik untuk memberdayakan kekuatan Atma, yaitu dengan cara memuja Atma mereka sendiri, yang disimbolkan dalam bentuk atau gambar sesosok Dewi yang dinamai Dewi Tara. Dengan kata lain, Dewi Tara bukanlah sosok Dewi seperti pada umumnya atau entitas lain yang terpisah dari diri manusia. Melainkan Dia hanyalah simbol dari Atma manusia itu sendiri. Memuja Dewi Tara berarti memuja Atma kita sendiri. Ini semacam bentuk 'self love' namun dengan nuansa mistik.
Ada 21 aspek/gambar Dewi Tara dengan warna berbeda-beda yang merepresentasikan sisi-sisi psikologis manusia. Konon, Ratu Kidul di Jawa adalah salah satu aspek Dewi Tara berwarna hijau. Dewi Sri di Sunda adalah adalah aspek Dewi Tara berwarna kuning emas. Dewi Kwan Im di China adalah aspek Dewi Tara berwarna putih. Jadi, ketika seseorang melakukan pemujaan terhadap Ratu Kidul, Dewi Sri atau Dewi Kwan Im, sebenarnya yang dipuja adalah Atmanya sendiri, sehingga membuat sepercik energi Brahman itu bangkit dari dalam diri dan selaras dengan jasmani.
Itulah yang dilakukan oleh leluhur Nusantara. Terbukti dengan cara seperti itu mereka mampu berkarya membangun peradaban besar. Bukan pakai khodam-khodaman. Dan China itu juga sebenarnya mewarisi ajaran spiritual Nusantara. Karena Nusantara di abad ke-7 pernah berdiri Universitas Dharmaphala sebagai pusat perguruan tinggi agama Buddha yang tertua dan terbesar di dunia, terletak di Candi Muara Takus, Riau, Sumatera Tengah. Dahulu para bhiksu-bhiksu dari berbagai belahan dunia termasuk China berguru ke Universitas Dharmaphala.
Eksistensi Dewi Tara memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan Dewa-Dewi pada umumnya. Dewi Tara bukanlah entitas lain yang terpisah dari individu manusia, Dewi Tara adalah satu dengan manusia itu sendiri, sebagai simbol dari Atma manusia. Adapun eksistensi Ratu Kidul sebagai aspek Dewi Tara Hijau yang bertempat di Laut Selatan itu juga sesungguhnya mempunyai makna filosofis mendalam. Arah Selatan dalam Buddhisme perlambang dari perlindungan dan kemakmuran. Sedangkan Laut perlambang dari samudra hati. Orang yang memujanya berarti mendamba perlindungan dan kemakmuran, maka kekuatan Atma itu akan bangkit, menuntunnya membuka kemudahan jalan untuk menggapai yang didamba.
Bahasan ini sesuai pakem ajaran kuno Nusantara. Bagi yang menganggap Ratu Kidul sebagai entitas gaib di luar diri itu artinya telah keluar dari pakem. Ajaran kuno Nusantara itu unik, kaya dengan simbol-simbol spiritual dan makna filosofis mendalam. Sehingga orang pendatang dari luar Nusantara, jangan sembarangan mengkafirkan ajaran Nusantara. Ajaran Nusantara itu kompleks, tidak sesederhana ajaran Anda.
Hudhurul Qolby Panphila
04 November 2024
0 notes
siskawiliandini · 6 months ago
Text
Hari Tanggal : Sabtu 27 Juli 2024
Yeaaaay hari ini hari ke-10 tantangan zona 3.
Tumblr media
Masih semangat dong pastinyaa, karena setiap hari punya kisah yang selalu unik dan berbeda.
Gimana yaaa cerita jurnal hari ini ....? Apa stimulus yang ku lakukan untuk anaaaaku ..
Inilah jejak insightku...
Hari ini aku libuur.
Sangat padat merayap. Aku menggunkaan waktu liburku untuk screening TB . Alhamdulillah.
Tibalah menuliskan jurnal menstimulus anak hari ini.
Siang tadi sempat merencanakan untuk memberikan stimulus kepada Syakiera dan Shabiera. Cerita hari ini aku fokuskan kepada Shabiera .
Kegiatan menstimulus perkembangan dilakukan seharian dengan tempat yang berbeda-beda.
Hari ini dyza diberikan stimulasi perkembangan pada aspek keagamaan dengan mengucapkan doa sebelum berangkat.
Stimulasi Aspek bahasa hari ini antara lain aku menghighlight kata-kata tolong pada saat ia butuh sesuatu
Dari segi aspek sosial , di rumah sakit , shabieraberkenalan dengan sesama teman baruuu.
Aspek emosi ku latih ia bersabar, supaya tidak selalu mengikuti keinginannya, melainkan mengenalkan kebutuhan yang lebih prioritas. Contohnya pada saat ia ingin jajan dll.
Sementara itu aspek nutrisi hari ini cukup menunjukan peningkatan yang baik, ia makan nasi, waluh, telur, snack time, aromanis, nasi telyr kecap. Alhamdulillah mamayu saur orang sunda mah. Walau pun pada akhirnya ia sembelit.
Kali ini Aku akan mencoba untuk mendeskripsipsikan aspek motorik halusnya melalui kegiatan menyusun puzzel tanpa papan.
1. Aspek Motorik
💜 Kegiatan yang dilakukan :
Menyusun puzzle tanpa papan.
💜Alat & Bahan :
Puzzel mainan
💜Strategi pelaksanaan :
Memberikan sounding tentang menyusun puzzle tanpa stress.
💜Respon :
Responnya alhamdulillah sangat baik, sebelumnya ia cuek bila keluar garis, di usianya ia sudah jauh lebih teliti dibandingkan dia yang sebelumnya .
0 notes
kesehatanitupenting · 6 months ago
Text
Apa Sih Barudak Skena yang Sekarang Lagi Viral?
Di era digital ini, tren dan fenomena sosial selalu berubah dengan cepat. Salah satu fenomena yang sedang viral di kalangan anak muda Indonesia adalah istilah "barudak skena." Istilah ini menggambarkan kelompok atau komunitas anak muda yang memiliki minat dan gaya hidup yang serupa, biasanya terkait dengan subkultur musik, seni, atau fashion. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa itu barudak skena dan mengapa mereka begitu menarik perhatian.
Apa Itu Barudak Skena?
"Barudak" adalah kata dalam bahasa Sunda yang berarti "anak-anak" atau "pemuda." Sementara "skena" merupakan adaptasi dari kata "scene" dalam bahasa Inggris, yang merujuk pada subkultur atau komunitas tertentu. Jadi, barudak skena adalah sebutan untuk kelompok anak muda yang tergabung dalam suatu komunitas dengan minat yang sama, seperti musik indie, punk, hip-hop, atau seni jalanan.
Ciri-Ciri Barudak Skena
Barudak skena biasanya memiliki beberapa ciri khas yang membedakan mereka dari kelompok lainnya:
Gaya Berpakaian Unik: Mereka sering kali mengenakan pakaian yang mencerminkan identitas dan minat mereka. Misalnya, barudak skena musik punk mungkin mengenakan jaket kulit, sepatu bot, dan aksesori dengan ornamen metal.
Minat yang Spesifik: Setiap skena memiliki fokus minat tertentu. Misalnya, ada skena musik yang terdiri dari pecinta musik indie, punk, atau hip-hop. Selain musik, ada juga skena seni rupa, teater, dan sebagainya.
Kegiatan Kolektif: Barudak skena sering berkumpul untuk melakukan kegiatan bersama, seperti menghadiri konser, pameran seni, atau diskusi kreatif. Mereka juga sering terlibat dalam kegiatan DIY (do it yourself), seperti membuat zine, mengorganisir acara, atau memproduksi musik sendiri.
Pemikiran Kritis dan Kreatif: Anggota skena biasanya memiliki pandangan yang kritis terhadap isu-isu sosial dan budaya. Mereka seringkali menjadi pionir dalam mengangkat isu-isu yang kurang mendapatkan perhatian dari arus utama.
Mengapa Barudak Skena Viral?
Ada beberapa alasan mengapa barudak skena menjadi fenomena yang viral dan menarik perhatian:
Media Sosial: Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memungkinkan barudak skena untuk berbagi gaya hidup dan kegiatan mereka dengan audiens yang lebih luas. Konten yang unik dan kreatif sering kali menjadi viral dan menarik minat banyak orang.
Kerinduan Akan Identitas Kolektif: Di tengah arus globalisasi dan individualisme, banyak anak muda yang mencari identitas dan komunitas yang bisa mencerminkan nilai-nilai dan minat mereka. Barudak skena menawarkan tempat di mana mereka bisa mengekspresikan diri dan merasa diterima.
Kreativitas Tanpa Batas: Barudak skena sering kali menjadi sumber inovasi dan kreativitas. Mereka menciptakan tren baru dalam musik, fashion, dan seni yang kemudian diadopsi oleh arus utama.
Respon Terhadap Isu Sosial: Banyak barudak skena yang aktif dalam menyuarakan isu-isu sosial seperti lingkungan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Hal ini membuat mereka menjadi kelompok yang relevan dan inspiratif bagi banyak orang.
Barudak skena adalah fenomena yang menunjukkan bagaimana anak muda dapat membentuk komunitas yang kreatif, kritis, dan berpengaruh. Dengan gaya hidup yang unik dan semangat kolektif yang kuat, mereka berhasil menarik perhatian banyak orang dan menjadi bagian penting dari dinamika budaya di Indonesia. Di tengah derasnya arus informasi dan tren yang silih berganti, barudak skena membuktikan bahwa identitas dan kreativitas selalu menemukan tempatnya.
0 notes
fhjdbvhj · 7 months ago
Text
Ratusawer: Tradisi Unik dalam Kebudayaan Sunda
Ratusawer adalah sebuah tradisi khas Sunda yang biasanya dilakukan pada acara pernikahan. Tradisi ini merupakan salah satu cara masyarakat Sunda untuk menunjukkan rasa syukur dan kebahagiaan mereka atas pernikahan yang berlangsung. Acara ini biasanya diisi dengan kegiatan melempar uang logam dan permen kepada tamu undangan sebagai simbol rezeki dan kebahagiaan yang dibagikan kepada semua orang.
Asal Usul Ratusawer
Tradisi ratusawer telah ada sejak zaman dahulu dan masih dilestarikan hingga kini di berbagai daerah di Jawa Barat. Kata "ratusawer" sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu "ratu" yang berarti "raja" atau "penguasa", dan "sawer" yang berarti "menabur" atau "menyebar". Secara harfiah, ratusawer dapat diartikan sebagai "penguasa yang menabur" yang melambangkan kedermawanan dan kebahagiaan.
Proses Pelaksanaan Ratusawer
Pelaksanaan ratusawer biasanya dilakukan setelah prosesi akad nikah selesai. Kedua mempelai akan duduk di tempat yang telah disediakan, kemudian keluarga dan kerabat akan mulai menaburkan uang logam, beras, dan permen kepada para tamu yang hadir. Uang logam dan beras merupakan simbol dari rezeki dan kesejahteraan, sementara permen melambangkan kebahagiaan dan manisnya kehidupan rumah tangga yang baru dibangun.
Makna dan Filosofi Ratusawer
Ratusawer memiliki makna mendalam bagi masyarakat Sunda. Selain sebagai bentuk rasa syukur, tradisi ini juga mengandung filosofi tentang berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan orang lain. Dalam kehidupan masyarakat Sunda, gotong royong dan berbagi merupakan nilai-nilai yang sangat dijunjung tinggi. Melalui ratusawer, nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam bentuk nyata.
Perubahan dan Adaptasi Ratusawer
Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi ratusawer juga mengalami beberapa perubahan dan adaptasi. Jika pada zaman dahulu ratusawer hanya dilakukan dengan menggunakan uang logam dan beras, kini beberapa keluarga juga menggunakan uang kertas dan berbagai jenis permen modern. Namun, esensi dari tradisi ini tetap sama, yaitu berbagi rezeki dan kebahagiaan.
Kesimpulan
Ratusawer adalah salah satu tradisi yang memperkaya kebudayaan Sunda dan menunjukkan betapa pentingnya rasa syukur dan berbagi dalam kehidupan masyarakat. Meskipun mengalami beberapa perubahan, tradisi ini tetap dilestarikan dan menjadi bagian penting dalam setiap acara pernikahan Sunda. Melalui ratusawer, masyarakat Sunda terus menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kedermawanan yang menjadi ciri khas mereka.
Dengan memahami dan melestarikan tradisi ratusawer, generasi muda dapat terus mengenang dan menerapkan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Tradisi ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi simbol dari kekayaan budaya dan identitas masyarakat Sunda.
0 notes