#kak ros
Explore tagged Tumblr posts
Text
:thonk: the name "rupin" implies that the existence of a twin brother named "ripin"
3 notes
·
View notes
Text
Beast ancient AU character:D
Also here is extra art:
Meet pink coral cookie my oc or my persona on beast ancient AU:)
A young cookie who were venturing around the earthbread searching for food and suplise for her family and her village after the fall of the ancient heroes and they became the "beast" themself everything no longer the same anymore.....
Her family and her village decided to stay hidden on the thick forest away from the neobeast,she now was searching for food and suplise for her family and her village she always wondering Will everything turn back to normal again....she missed those old days but for now her top priority was keeping her family and her village safe,Fed and survive
She didn't DARE TO come near or even visiting one of the neobeast kingdom she knew that it was a DEATHTRAP For normal cookie like her....but for now she Will kept Monitor their progress slowly and clearly
Also fun fact about her:
-she is 13 year old
-she often allied with gingerbrave and his party when it needed or need and asistance searching for food or suplise for her family and her village
--she was considered as neutral cookie whether allied or not for the sake of her family and her village but for some reason she didn't fully trust the creme republic...despite they were on good side.. try to stop the Neobeast but she still wondering if they could..stop them before its to late.....?
-saint vanilla cookie was considered as the most dangerous neobeast in her perspective since he had the ability to purrified any cookies AND she wasn't stupid enough to fall under his "innocent" smiled tricked, and plus she knew about his cult operation and one of his servant...cream wafer cookie...but the only think she could do right now was avoid them as possible....for now...
Beast ancient AU belong to: @cuppajj 💕💕💕✨✨✨✨
Also here is some art or an fan idea that wasn't related to beast ancient AU:
Meet Upin cookie and Ipin cookie the twins! They loved played with their friends on the village
They lived with their older sister kak Ros coookie and their grandmother opah cookie,they always wanted to go on adventure very curious of the outside world beside their village~~~~~
Also if you guys didn't know Upin and Ipin was from Malaysian cartoon okay-🗿🗿🗿
Here is their weapon and type:
And fun fact:
Their village or kampung durian runtuh (yes the name was still the same like the original show) was very very far away on other kingdom or ancient kingdom since their village was built on the remote forest that was filled with..well..durian lol- and if they wanted to visit or travel to certain destination they had to ride an air balloon
Also Upin cookie element were electric and Ipin cookie element were water if you didn't know-
And they were epic cookie-
Okay guys thats it Ima take a break IM spend the entire days to drawing all of them in a single days i still can't believe it my finger is dying okay bye ack-😭😭😭😭🗿🗿🗿🗿🗿🗿
#crk#cookie run kingdom#beast ancient AU#dark choco cookie#strawberry crepe cookie#tiger lily cookie#knight cookie#princess cookie#yellow feather cookie#rich cheese cookie#crunchy chip cookie#cream wafer cookie#pink coral cookie#crk oc#upin and ipin#upin cookie#ipin cookie#BRUH IM DRAWING ALL OF THEM IN ONE DAY AND MY FINGER IS DYING-
22 notes
·
View notes
Text
'Kau udah balik ke rumah belum?'
'Udah, barusan nyampek, bentar ye'
'Iyaa, beberes aja dulu'
~~~~~~satu jam kemudian~~~~~~
'Gimana seng?'
'Aku mau menebar negative vibes 🤣'
'Tumbenn, apa apa?'
'Bisa telp ndak lu?'
On call, dan masih berlanjut mengobrol di hampir pertengahan malam ini.
Silvia Izzatunnisa. Perempuan berdarah Kalimantan aksen Melayu, berparas ayu seperti Kak Ros (?) hahaha. Selalu ada cerita dibalik story WhatsAppnya-menunjukkan kebahagian yg bisa diciptakan dengan segala cara. Tampak mengasyikkan.
Kalian pernah dengar kalimat ini?
Orang yg terlihat selalu ceria dan bahagia, ternyata memendam banyak rasa dan cerita.
Silvia Izzatunnisa. Adalah salah satu kawanku yg sangat serasi dengan kalimat itu. Tiba-tiba diam, tiba-tiba riuh membawa banyak cerita. Lalu, diam lagi. Dan berulang.
Malam ini dia muncul karena sedang bingung. Bercerita akan kegelisahannya, yg dia sendiri pun bingung. Hingga aku pun menjadi bingung, karena dia bingung.
Tulisan ini, adalah buah dari kebingungan yg disebabkan oleh kawanku. Selamat membaca. Selamat malam.
–Untuk Izza, semoga Allah lekas mengikis jarak diantara kita ya kawan.
Kamu harus selalu bahagia. Insyaallaah.
25.06.2024
00.02
Masjid Raya Mujahidin - Pontianak, Kalimantan Barat
2 notes
·
View notes
Text
hejka czesx zzien dibry zjexzone dzisiaj 775, nad spalonymi jezzcze pracuje bi jak wszyscy zadna ro chxe pocwiczyc i ogolnie szczwrze mowiac pierodle to wstawianie bilansow tufaj bo to bez sensu na jakis czas poprosru nie bede ich wstawiac jak mi sie odwidzi to z powrotem zacznexs nie odzysalam sie wczoraj ani w ogole nie wchodzilam tutaj bo wstyd mi bhlo ze zachowalam sie kak pierodlona swinia i mialam binge 3 dzien z rxedu i ogolnie powiem wam tak jebac mnie😍😍 dzisiaj wskaznik poziomu checi xajrbania sie jest bardzo wysoko w sumie nawwt nei wiem czemu ale uwazam ze mialam zajebisty ficik w skzole wiec taki plus, wstawilabym wam tutaj zdjecie ale boje zie ze ludzie ze szkoly albo moi znajomi mnie znajda wiec chuj😔
8 notes
·
View notes
Note
Top 5 best upin ipin characters beside upin and ipin.
wowww that's really a fun one okay i try to give mine:
Kak Ros
Tok Dalang
Mail's brother (okay i forgot his full name is but i just know his nickname is same as mine which is Iz)
Mei Mei
Abang Salleh (he's literally slay always don't you)
put any top 5 in my ask <33
#okay istg i really miss watching upin ipin back when i was childhood what a memory tho 😭😭#ask game#anon
4 notes
·
View notes
Text
Sebatas Pernah Menaruh Rasa
Picture : instagram.com/list.edits
Di kamar 3x3 meter, cat tembok berwarna kuning gading, disamping pintu kamar ini ada meja, aku dan laptop. Kututup laptopku, sembari menghela nafas panjang nan lega.
“Done! All Done!!” teriakku. Presentasi sidang proposal, kerjaan sampingan dan list konten untuk komunitas sudah selesai aku kerjakan.
“Gabut, ih!” batinku
Kuambil gawai pintar, kubuka aplikasi Instagram, klik tab explore dan ku scroll , scroll dan scroll.
“Tidak ada yang menarik” gumamku sambil tetap mengusap layar. Tiba – tiba kedua bola mataku terpaku pada salah satu foto 1:1 itu. Foto seorang lelaki goodlooking bak selebgram, sedang berdiri di sebrang Arc de Triomphe, Eropa. Aku pikir memang selebgram, ternyata bukan. Aku mengetahuinya setelah mengeklik profilnya. Ternyata ada dua mutual friend yang sama. Hal yang mengejutkan lagi ternyata kami satu kampus, namun berbeda jurusan. Kalau dilihat dari profilnya sepertinya dia sedang menempuh study aboard. Caption - caption di profilnya sangat meneduhkan hati.
“Menarik!” batinku
Kupencet tombol follow. Dan sejak detik itu aku mengikuti apapun updatenya.
-
Hari sabtu ini aku ada janji dengan temanku, pergi ke stadion kampus untuk berolahraga. Kami berdua menuju stadion lumayan siang. Sekitar pukul 07.00 kami sampai.
“Kak Ros! Mlayuo dhisik. Aku mlaku ngubengi sedilut. (Kak Ros! Kamu lari duluan aja. Aku jalan memutar sebentar)” kataku pada Kak Ros
“Oke. dhisikan yo. mengko lek wes kesel, ketemu ndek kursi kui (Oke! Duluan yaa, nanti kalo udah capek, ketemu di bangku situ.)” balas Kak Ros sambil menunjuk bangku putih di sudut lapangan. Lalu ia berlari memutari stadion.
Menikmati pagi yang sudah agak terik ini jadi tidak begitu segar. Sangat berbeda sekali jam 07.00 di kampung dengan jam 07.00 di Surabaya. Agaknya matahari disini lebih dekat. Aku jogging ringan dengan mendengarkan lagu favoritku, Boy with Luv – BTS. Tak lama setelah aku melangkahkan kaki, kujumpai notifikasi Instagram. Bak mendapatkan jackpot, ataupun menang give away mobil aku sontak berteriak
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGHH” teriakku kencang sampai semua orang disekitarku kaget. Kubaca notifku “Mochammad Satria Wijaya mulai mengikuti anda” Tidak sampai satu minggu dia follow back akunku. Kubaca lagi notifku “Mochammad Satria Wijaya mulai mengikuti anda” benar benar dia! Tidak salah lagi.
Dari belakang Kak Ros menepukku.
“Kon lapo seh! (kamu ngapain sih?)” tanya Kak Ros dengan nada tinggi, tapi aku yakin dia sangat khawatir padaku
“Kak Ros!! Areke ngefollow aku (Orang itu ngefollow aku” jawabku dengan kegirangan.
“Lha Terosss lapo pek ! (Lha terus emang kenapa?)” tanya kak Ros kebingunan.
“Gapopo ! Seneng ae” jawabku sambil berlari kegirangan. Aku berlari 5x putaran seperti orang kesurupan. Bagaimana tidak? Aku berlari sambil terus tersenyum dan sesekali tertawa.
-
Siapa yang menyangka dari saling follow, kami saling mengirim pesan. Siapa yang memulai? tentu saja aku! Aku berharap aku bisa bertemu dia. Sebenarnya mudah saja untuk mengajaknya ketemuan. Tapi ku urungkan niat itu.
-
Lagi-lagi aku menganggur lagi. Semua to-do-list sudah ku kerjakan, aku bingung harus ngapain lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk rebahan di lantai, dan kuambil ponsel pintarku. Pas sekali ada notif whatsapp dari Kak Ros.
“Ginaaaa, lapoan kon (Ginaaa, lagi apa kamu?)” tanya Kak Ros
“Gak lapo lapo. Nyapo e? (Tidak sedang ngapa – ngapain. Ada apa?)” balasku
“Ayok kancani aku, jigeum, right now! Ndek Gedung samping Robotika. Enek seminar LPDP! Nggowo jas hujan, soale kene gerimis. Gass Mrene! ( Ayo temenin aku, saat ini, sekarang ! Di Gedung samping Robotika. Ada Seminar LPDP! Bawa jas hujan, karena disini gerimis. Cepet Kesini!)”
“Nggih, Ratu,” balasku
Aku tidak berniat mengambil studi lanjutan. Tapi karena sedang menganggur dan kupikir tidak ada ruginya juga aku menemani temanku. Aku bergegas memakai baju ganti, berdandan rapih, dan sambil memandang ke kaca lalu mengucap “Kalau jodohku, pasti aku ketemu mas Satria disana”. Adalah sesuatu hal yang asal aku lontarkan. Namun aku berharap bisa bertemu langsung, entah di momen apa. Setelah siap aku bergegas turun dari lantar dua, lalu menuju parkiran motor.
“Otw,” ku kirim chatku ke kak Ros.
Aku sampai di Gedung. Dan sepatuku sedikit basah. Aku masuk ruangan dan kulihat kearah ruang tunggu.
“kok kayak kenal” gumamku. Kusipitkan mataku, dan kulihat betul - betul. Perawakannya , jaket abu maroon, rambut yang sudah gondrong sampai ia memakai bando, bentuk hidungnya yang mancung bak pangeran arab. “ah masak iya sih dia udah pulang ke Indonesia” batinku
“HAYO LOOO” bentak kak Ros.
“KAGET, astaghfirullah!” balasku sambil menepuk bahu kak Ros.
“ayo absen” ajak kak Ros
Setelah absen aku dan kak Ros masuk ruangan. Ragaku di barisan depan. Tapi mataku selalu menoleh ke barisan kanan agak belakang. “Dia bukan sihhh”batinku.
Dan tibalah sesi tanya jawab. Aku lihat dia mengangkat tangan. Nah, inilah saatnya pembuktian prasangkaku.
“Yak, mas yang disana” tunjuk Moderator
“Terimakasih atas kesempatannya. Perkenalkan saya Mochammad Satria Wijaya Jurusan Sistem……….”
Ah iya! Benar diaaa! Dalam hati aku senang tak terkira akhirnya aku bisa bertemu secara tidak sengaja! Diakhir sesi aku berniat menyapanya. Bismillah, semoga aku berani.
Dan sesi berakhir. Aku berlari ke pintu keluar, bergegas mencarinya. Kulihat dia ada di seberang parkiran, aku berlari demi bisa menyapa. Belum sampai jarak 5 meter aku berhenti dan mengurungkan niat. Kakiku seolah membeku dan tidak berani mendekat.
Kulihat dia dihampiri seorang gadis memakai cadar, dia terlihat sangat anggun sekali! Mereka terlihat sangat akrab. Dan betapa terkejutnya aku, Mas Satria memakaikan helm padanya. Lalu terlihat di jarinya, dia mengenakan cincin di jari manisnya, begitu juga dengan gadis itu. Cincin yang sama.
Pikiranku langsung penuh, hatiku kacau. Sakit dengan harapan sendiri. Langit tiba-tiba mendung disusul gemuruh guntur. Hujan turun tanpa malu-malu.
Aku masih berdiri mematung di parkiran, sampai kak Ros datang menepuk bahuku.
“Kok ndomblong? (kok begong?)” tanyanya
“Kak..” Air mataku menetes membasahi pipi. Lalu sontak aku memeluk kak Ros.
“Sumpah, kon iku ga jelas. Kosik nangis e yo, ayo nanggo jas hujan. Mulih nang kost ku dhisik, cerito ndek kamarku ae. Ndi kuncine, tak boncengno. ( Sumpah, kamu itu ga jelas. Nanti nangisnya ya, ayo pakai jas hujan . Pulang ke kost ku dulu, cerita di kamarku aja. Mana kuncinya , aku yang boncengin)”
@bentangpustaka-blog @kurniawangunadi
3 notes
·
View notes
Text
The Last 55 Days
I went asleep at 2AM last night and woke up feeling woozy after just few hours of ZZZs. The energy that filled me with zing yesterday had evaporated. In place of it, fatigue. I decided to make today's ride a short commute to get coffee at 5758, where I bumped into Lilik and Josh. I sat at a round single table next to the sleeping resident cat.
After working on a few tasks (I brought a backpack and carried a laptop) and while finishing the last sips of my coffee, I stumbled upon a recent post on Bikepacking.com about riding across Morocco as a woman. I love it because it goes beyond cycling, focusing less on metrics and logistics and more on stories of courage, adventure, and beautiful encounters with local people—especially with the women.
One passage in the post hits very close to home:
If you’ve traveled solo as a woman, you’ll recognize the inevitable questions: “Aren’t you afraid of wild camping?” “Have you had any problems with men?” or “Do you feel safe here? Please be careful!” The truth is, I don’t feel completely safe anywhere, not even in my hometown. But I refuse to let fear be my guide. Instead, I choose to take the “risk” of following my heart’s desires, knowing that discovering places and people from my bicycle saddle nourishes my soul most deeply.
After recounting the moments of interaction with local women, how she was, in different ocassions, invited and welcomed into a home by the mother of the house, the writer arrived at a realization:
Traveling to another culture means far more than learning new customs; it’s like journeying to different worlds. Yet the maternal bond—and everything it encompasses—remains constant, unchanging.
This might sound a little biased but in my solo two-wheel travels I often feel a lot safer and more comfortable in the presence and the company of my own sex.
I remember having a lunch stop at a warung in a small remote kampung at the foot of Papandayan. I ordered a bowl of noodle soup, and the elderly woman, who was very sweet, offered me a plate of rice free of charge. I remember Kak Ros in Flores, who kept calling me 'nona.' I remember the moment I shared with the owner of a kostan outside Malang, where I spent the night during a race. We had a cup of tea in her kitchen at the early hour, and I listened as she told me how she missed her daughter, who had passed away a few years back.
Between women, there exists a special connection that grows even stronger when traveling alone. You find someone who sees you with her heart, whose hands reach out to yours, offering trust, nourishment, protection, care, and warm embraces.
The article is a good read in its entirety, an invitation to reflect on my own experience; definitely a source of inspiration.
That's all for today folks. Until tomorrow.
Bandung, November 7, 2024
1 note
·
View note
Text
Khay lagi
Khay mengajak Mama tukaran peran, "Mama naik stroller, nanti Nyui yang dorong. Biar Nyui jadi ibuk kecil. Mama jadi anak kecil."
Khay juga main Upin-Ipin. Dia ngomong sendiri, "Kak Ros, kamu harus masuk penjara!"
Selesai bermain dia ditanya mengantuk atau ndak, Khay lalu membuka matanya meyakinkan kalau dia ndak mengantuk. Tapi, saat lagi main robot-robot tiba-tiba dia senyap dan tertidur di kamar.
Wien, 5.9.2024
0 notes
Text
Druid Connection to Hinduism
It is not just the name; there are other deep connections between the Celts and India. Some scholars believe that the Hindu Brahmin in the East and the Celtic Druid in the West both derive from the ancient Indo-European priesthood.
For the ancient Celts, Danu was the Mother Goddess, and she is the daughter of Dakṣa Prajāpati in the Vedas. Danu is still remembered in the names of several great rivers of Europe such as Danuvius (Danube), and ro-Dhanu, “Great Danu” (Rhone). The well-known scholar Peter Berresford Ellis informs us: “Celtic cosmology is a parallel to Vedic cosmology. Ancient Celtic astrologers used a similar system based on twenty-seven lunar mansions, called nakshatras in Vedic Sanskrit. Like the Hindu Soma, King Ailill of Connacht, Ireland, had a circular palace constructed with twenty-seven windows through which he could gaze on his twenty-seven ‘star wives.’”
The connections between the Celts and the Indians could be through common descent and cultural diffusion or a mixture of the two. The diffusion could be through Uttara Kuru, the land between Caspian and Aral Seas, where we know Vedic kingdoms existed.
The Vedic book Aitareya Brāhmaṇa (8.14) says Uttara Kuru held Vedic consecration for their kings. Ptolemy (100 CE) spells Uttara Kuru as Ottorokorrhas and describes it as beyond the mountains in Central Asia. The Mahābhārata speaks of the social customs of the Uttara Kurus and the Rāmāyaṇa (Crit. Ed. 42.57) shows knowledge of the region where it says that beyond it is the land of unending night.
(From: The Religion of the Druids by Subhash Kak)
0 notes
Text
Keep Learning Nasa..
Coba rasanya nunggu orang gak tepat waktu gimana? Dulu, Jangankan satu jam, 15 menit lewat dikit aja udah krang-kring telpon orang wkwkwkwkwk mendadak jadi kak Ros! Tapi beda sekarang...
Thanks for effort untuk belajar toleransi, udah paham teman yg berkeluarga, yang rumahnya lebih jauh. Udah belajar merubah diri, dari rasanya ingin ngamuk atau diem seharian bisa jadi gelak tawa.. 😂😂😂
Lo fokus nyetir sambil zikir. Gimana caranya mengkondisikan diri tetap tenang dan orang lain riang. Terimakasih sa, udah handle dengan baik pagi ini. Walaupun diguyur hujan, tetap jalan.
Bersyukur belum ketemu sama jodoh, coba bayangin aja kalo harus ngasih pengertian ke suami dan anak karena pagi ini aku sibuk. Yuk nas, belajar terus jadi calon istriable dan ibu yang baik. Bangga deh dari kak Ros > jadi ibu peri 😘😘😘
0 notes
Text
Fellaz from my point of view.
Ross
Buat aku, kak ross itu kaya kakak cowok pertama. Orangnya baik, hangat, lembut tapi entah kenapa rasanya untouchable, dibilang jauh juga enggak. Mungkin karena beda usianya lumayan yah (maafin aku kak)
Rachel
Kak rachel ini menurut aku mirip kak ros di upin-ipin, vibe galaknya tuh kuat banget wkwkwk tapi kelihatan rasa sayangnya
Bibi
Buat yang paling gemesin, bibi. Asli gemes bangeeet, aku boleh peluk gemes gak ini? Tapi emang sama bibi bawannya pengen peluk gemes, menurut aku kalau di upin-ipin bibi ini kayak meimei wkwkwk anaknya talkaktive dan hangat.
0 notes
Text
LEMBUT TAPI NAKAL
Hari yang ditunggu telah tiba, aku menerima panggilan dari lelaki untuk mengambil aku di penginapanku selepas kelasku berakhir... Aku hanya disuruh membawa badan sahaja tanpa berbekalkan pakaianku untuk tinggal di banglo mewah milik lelaki itu... Setelah 45 minit aku menunggu akhirnya muncul lelaki itu yang membawa kereta BMW dihadapan penginapanku... Aku terus bergegas ke kereta BMW lelaki itu supaya tiada kawanku melihat dan bertanya bermacam soalan kepadaku... Aku terus membuka pintu kereta lelaki itu dan melihat tiada wajah isteri lelaki itu... Lalu aku bertanya kepada lelaki itu...
Aku : Assalamualaikum bang...
Lelaki itu : Waalaikumusalam dik...
Aku : Mane wife bang??? tak ikut sekali ke???
Lelaki itu : Tak ikut dik sebab akak baru lepas balik dari gym...
Aku : Oooo... patut lah sentiasa cantik je akak... Untung bang...
Lelaki itu : Hihi... Kene always cantikkan.. Cinta hati katakan... Always cantik always nakal...
Aku ketawa kecil mendengar kata lelaki itu... Dalam lembut ada nakalnya... Perjalananku ke rumah lelaki itu tidak mengambil masa yang lama hanya 35 minit sahaja dari penginapanku... Setelah sampai di banglo lelaki itu aku melihat wife lelaki itu berdiri di depan pintu berpakaian V - Neck Putih dan skirt pendek untuk menyambut lelaki itu dan aku... Lalu wife lelaki itu menyapaku didepan pintu rumahnya...
Akak : Hai dikk.... Sihat???
Aku : Hai kak... Sihat kalau nampak akak macam nie...
Akak : Amboiiii.... Nakal eyk dikkk...
Aku : Hihi... Sikit je kak...
Aku dan lelaki itu pun masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu... Sambil aku berbual dengan lelaki itu, muncul wajah lembut tapi nakal menghidangkan aku secawah teh... Mataku melihat bonjolan puting tetek wife lelaki itu yang tidak memakai bra dan terlihat jelas bajunya yang jarang... Teteknya mekar seperti bunga ros yang sedang mengembang diwaktu hening pagi sungguh mengiurkan tubuh wife lelaki itu... Aku merasa batangku semakin keras dipukul gelora nafsuku...
Semasa wife lelaki itu menghidangkan secawan teh kepada suaminya... Aku merasakan ia sengaja membongkokkan diri supaya aku melihat pepeknya yang tembam tanpa memakai seluar dalam... Ia membuatkan aku tidak senang duduk... Lalu aku memberanikan diri menyapa mereka...
Aku : Amboiii kak... belanje saya ke???
Akak : Opsss.... sorry dik tak sengaja... Maafkan akak eyk dik...
Aku : Ehhhh... tak pe kak... comey je akak ni...
Akak : Hihi...
Sambil aku dan lelaki itu berbual bersama, tiba-tiba wife lelaki itu membawa satu beg keluar dari ruang tamu tempat kami berbual... Aku menyapa wife lelaki itu...
Aku : Akak nak pergi mana bawak beg besar nie????
Akak : Ehhhh... Tak pergi mana pun dik... Ni beg hubbyy akak lahhh... Hubbyy kan nak pergi outstation seminggu...
Lelaki itu : Haah dik... Abg nak outstation jap.. Ada keje perlu diselesaikan sebab itu abg bawak dik datang sini... jagakan akak jap kat rumah ni sementara abg tak de kat umah nie....
Aku : Ooooo... ok bang... Dik akan jaga akak sebaik mungkin...
Lelaki itu pun mengambil beg besar dari wifenya... Aku pun turut menghantar lelaki itu ke pintu hadapan rumah bersama wifenya... Mereka sempat bercumbuan di depanku sebelum lelaki itu memasuki ke dalam kereta dan berlalu pergi... Setelah lelaki itu pergi meninggalkan kami berdua, aku terus mengangkat hidangan yang telah dihidangkan tadi ke dapur.... Wife lelaki itu berkata kepadaku...
Akak : Ehhhh dik... tak yah lah dik.... susahkan dik je...
Aku : Tak pe kak... Saya kan kena jaga kak sebaik mungkin... So saya tolong kak apa yang patut saya tolong...
Akak : Ok dik... terima kasih jaga kak... Kak hargai sangat...
Lalu aku pun mengikut wife lelaki itu ke dapur... Melihat setiap inci tubuh yang seksi wife lelaki itu membuatkan aku ingin menerkam dan merasa nikmat tubuhnya... Akan tetapi bukanlah cara aku untuk diberikan kenikmatan merasai tubuh wife lelaki itu secara paksaan...
1 note
·
View note
Text
need to make jota before valentine's day
kak misses his big boy 🥹
maybe I'll make a 4taro to pair with ro?
0 notes