#kak hotel ya
Explore tagged Tumblr posts
Text
спасибо, mot, что напомнил мне, что на берегу небо вышел двадцать лет назад
жестокий ублюдок
0 notes
Text
I fell in love with you before i even realized that i did.
25 januari 2020
Dalam dunia penerbangan terdapat istilah yang namanya Critical Eleven, sebelas menit paling krusial dimana kecelakaan pesawat kerap kali terjadi yakni, tiga menit pertama setelah pesawat take-off atau lepas landas dan delapan menit sebelum pesawat landing atau mendarat.
Critical Eleven sejatinya tidak hanya mendeskripsikan mengenai pesawat terbang saja, namun juga bisa digunakan untuk menggambarkan pertemuan pertama dengan seseorang. Tiga menit pertama saat kesan pertama tercipta dan delapan menit terakhir ketika segala perangai juga raut wajahnya, menjadi penentu apakah akhir pertemuan itu akan menjadi sesuatu yang lebih atau justru berakhir sebagai perpisahan.
Awalnya Maya menyangka pertemuan pertamanya dengan Hannah kemarin akan berakhir sebagai perpisahan juga dan di penerbangan berikutnya ia tidak akan bersua lagi dengan Hannah, akan tetapi takdir berkata lain kejadian kemarin malah membawa mereka pada pertemuan lainnya entah secara kebetulan atau memang sudah garis takdir Tuhan.
Di malam ini Maya ingin memenuhi janjinya dengan Hannah untuk fine dining yang sudah mereka rencanakan tempo hari, meskipun sempat di buat hopeless karena Hannah tak kunjung mengabarinya selama dua minggu namun semangatnya seketika kembali manakala perempuan itu mengiriminya pesan dan sudah menyiapkan segalanya untuk fine dining mereka.
Penampilan Maya nampak sangat elok malam ini dengan dress hitam membalut tubuhnya, tidak banyak aksesoris yang melengkapi ia hanya mengenakan kalung berliontin kupu kupu pemberian sang ibu, yang memang selalu ia kenakan kemanapun ia pergi, terlihat sederhana namun bisa memikat semua mata yang memandang. Begitu ayu penampilannya untuk di pandang.
Kedua tungkainya melangkah masuk ke dalam hotel bintang lima dan menuju restoran mewah yang berada di lantai paling atas tempat janjiannya dengan Hannah, sesampainya disana seorang pelayan menghampiri Maya dan dengan ramah bertanya,
"Selamat malam kak, meja untuk berapa orang?"
Perhatian Maya teralihkan kepada sang pelayan, "Eh kemarin temen saya udah reservasi deh kayanya." Jawabnya
"Oh, kalau begitu boleh tau atas nama siapa kak?"
"Hannah Katherine."
Pelayan tersebut untuk sementara beralih ke kasir, melihat ke monitor komputer dan kembali lagi ke hadapan Maya segera mengantarkan perempuan kelahiran januari itu menuju ke meja yang telah di reservasi atas nama Hannah, berada tepat di sebelah jendela yang mengarah langsung pada pemandangan lampu lampu kota.
Sang pelayan pergi dan Maya duduk di salah satu kursi di meja itu, kepalanya menoleh memandangi view kota yang berada dibawah sebelum ia di distraksi oleh notifikasi ponselnya.
Dari Hannah.
hannah : Saya sudah sampai, kamu?
Lantas Maya segera mengetikkan balasan untuknya.
maya : aku udah di dalem restonya hannah
Tak ada balasan lagi dari sang pilot, mungkin saja ia juga sudah naik ke lantai atas. Maya kembali meletakkan ponselnya di atas meja, dan balik memandangi pemandangan diluar jendela sembari menopang dagunya menunggu kedatangan Hannah.
"Maya?"
Kepalanya menoleh ke arah sumber suara, mendapati presensi Hannah di hadapannya dalam balutan blazer berwarna gelap dan juga celana hitam, rambut panjangnya di kuncir rapi penampilannya nampak elegan juga berkelas, kecantikannya bertambah. Ia mengumbar senyuman manis yang bisa membuat siapapun terpana termasuk Maya sendiri.
"Udah lama ya nunggunya? Maaf saya agak terlambat." Hannah mendudukkan diri di kursi yang berada tepat di hadapan Maya, sementara Maya masih diam termangu memandanginya sebelum akhirnya tersadar dari lamunan.
"O–ohh belum lama kok han..."
Hannah masih mempertahankan senyumannya sembari menganggukkan kepala, ia memandangi wanita di hadapannya sejenak memusatkan seluruh atensinya hanya pada Maya seorang.
"You look beautiful tonight."
Maya setengah mati menahan senyum, ungkapan itu berhasil membuatnya tersipu malu, untung saja keadaan restoran yang agak remang remang ini mampu menyamarkan semburat merah di pipinya.
"Thank you, kamu juga han. You look so gorgeous." Ia balik memuji Hannah, benar benar tabiat wanita sekali yang kalau di puji mesti akan balas memuji.
"Haha terimakasih, anyway kamu sudah pesan?"
Maya menggelengkan kepala sebagai jawaban, dan Hannah pun segera memanggil pelayan ke meja mereka, sambil membawa buku menu dan menyerahkannya kepada dua puan itu.
Mata Maya menelisik setiap makanan yang tertera pada buku menu tersebut, harganya yang lumayan tinggi membuat Maya agak memelotot, untuk appetizer saja bisa meraup hampir 200 ribu? Itu bisa Maya gunakan untuk makan selama 2 bulan jika sedang di mess.
"Kamu mau apa?"
Aduh, ditanya begini Maya jadi kelimpungan sendiri.
Menyadari tak ada respon dari lawan bicaranya membuat Hannah segera mengalihkan pandangannya ke Maya, "Kenapa Maya?" Tanyanya lembut.
Maya agak tergemap bingung mau menjawab bagaimana, beruntung Hannah merupakan wanita dengan tingkat kepekaan yang tinggi. Seolah tau apa yang Maya khawatirkan ia berujar,
"Pesan apapun yang kamu mau, gausah mikirin soal harga. Bills on me kok."
Jujur Maya jadi tidak enak, sebenarnya dia mampu mampu saja membayar makanan yang harganya tak masuk akal itu dengan gajinya yang di atas rata rata, tapi karena ia merupakan tipe orang yang agak perhitungan segalanya harus ia pikirkan matang matang sebelum mengeluarkan uang.
"Mmm gausah deh han, aku aja yang bayar gapapa."
Hannah tersenyum simpul, "Saya yang ngajak kamu dinner Maya, udah seharusnya saya yang nanggung semua. Lagian juga saya mau menebus rasa bersalah saya karena udah marahin kamu kemarin. Pesan aja yang kamu mau jangan mikirin soal harganya, okay?" Ucapnya berusaha meyakinkan Maya, membuat perempuan di hadapannya itu termangu sejenak sebelum menganggukkan kepala disertai senyuman hangat diwajah.
"Okay...once again thank you so much Hannah. Aku berutang budi banget sama kamu, lain kali aku bakalan bales ya?"
Figur pilot itu menggelengkan kepala, "Don't think about it. Nikmatin aja malam ini."
Beres dengan urusan memesan makanan, dua puan itu akhirnya saling bercengkrama mengenal satu sama lain lebih dekat, menceritakan perjalanan karir mereka dan bagaimana rasanya bekerja di dunia penerbangan sambil di selingi dengan candaan, kalau di lihat lihat keduanya nampak seperti sudah kenal lama padahal baru bertemu dua minggu yang lalu. Obrolan itu terus berlanjut, sampai hidangan utama telah tiba.
"So... kamu termotivasi jadi pramugari because your mom is also a flight attendant?" Hannah bertanya sembari memasukkan irisan daging ke dalam mulutnya.
"Mhm, sebenarnya aku gak pernah kepikiran pengen jadi pramugari sih dari sma tuh aku pengen banget jadi...jaksa?" Maya selingi dengan kekehan sebelum melanjutkan,
"Tapi mengingat jurusan aku yang gak ada hubungannya dengan hukum lebih tepatnya bukan hukum, jadinya aku milih untuk meneruskan perjalanan karirnya bunda menjadi pramugari."
Hannah fokus mendengarkan sembari memperhatikan wajah cantik nan lucu wanita di hadapannya, ingatkan Hannah untuk berkedip bola matanya bisa saja keluar gara gara terlalu asik memperhatikan Maya.
"Bunda masih jadi pramugari atau sudah berhenti?"
Maya hentikan kegiatan makannya sejenak ketika mendengarkan pertanyaan itu terlontar dari mulut Hannah.
"Udah berhenti han."
"Kenapa?"
"Beliau udah meninggal beberapa tahun yang lalu."
Dan rasa bersalah seketika menggerogoti hati sang pilot merasa lancang telah menanyakan hal yang tidak sepatutnya ia tanyakan, segera ia bersihkan tenggorokannya sebelum menyampaikan maaf.
"Maaf maya, saya turut berduka cita."
Maya menganggukkan kepala dan menjawab dengan senyuman manis menyertai wajah moleknya,
"It's okay, udah biasa kok."
Hannah memutar otak mencari topik obrolan lain agar sekiranya mereka tidak canggung setelah obrolan sebelumnya, "Kamu masih single atau sudah punya pasangan?"
To the point sekali ibu pilot ini.
"Aku masih single, what about you?"
"Same, saya juga masih single."
"Really? Aku kirain udah punya."
Hannah mendengus penuh humor, "Saya gak mungkin ngajak kamu dinner kalau saya sudah punya pasangan maya."
Ya ada benarnya juga, Maya merutuki dirinya sendiri akan pertanyaan bodoh itu.
"Tapi pernah pacaran?"
Hannah menatap lawan bicaranya ia nampak berfikir sejenak sebelum menggelengkan kepala, sontak membuat figur pramugari yang melontarkan pertanyaan tadi terheran-heran.
"Demi apa? Kamu gak pernah pacaran?" Kedua manik karamel yang membola, jujur Maya sedikit terkejut mengetahui fakta baru mengenai Hannah, perempuan berumur 28 tahun itu belum pernah berpacaran? Yang benar saja.
"Iya....?" Hannah menjawab, bingung dengan reaksi terkejut Maya.
Di umurnya yang hampir mendekati kepala tiga ini sudah seharusnya Hannah mencari pasangan juga, karena kalau kata keluarganya usia produktif menikah itu sebelum menginjak 30 tahun. Pertanyaan 'Kapan menikah?' Entah dari keluarga atau kerabat dekat selalu menghantui Hannah di setiap acara kumpul keluarga, namun Hannah selalu punya jawaban setiap pertanyaan tersebut di lontarkan.
"Jodoh, maut semuanya sudah ada yang atur. Kalau saya tau siapa jodoh saya sudah saya samperin dari lulus kuliah, saya ajak nikah saat itu juga. Saya yakin kok, kalau sudah waktunya pasti akan diberikan saya tinggal nunggu aja kaya yang saya bilang sebelumnya. Semuanya sudah ada yang atur."
Itu katanya.
"Kamu kenapa kaget banget?" Hannah bertanya sembari memperhatikan Maya yang keliatannya masih agak shock.
"Nggak gitu... soalnya aku liat, kamu tuh kaya tipe yang mungkin pernah lah satu dua kali punya pacar bahkan aku sempet ngira maaf ya, kamu suka gonta ganti pasangan..." Jangan heran, Maya memang agak blak blakan orangnya untungnya Hannah tidak gampang tersinggung, perempuan itu malah terkekeh gemas melihat wajah polos nan lucu yang ditampilkan Maya.
"Saya gak ada waktu buat pacaran, sibuk sama kerjaan."
Hannah menempatkan garpu dan pisaunya di tengah piring, mengarah ke angka 12 jarum jam tanda ia sudah selesai dengan kegiatan makannya, ia melipat kedua tangannya di atas meja mata teduh itu memperhatikan presensi Maya yang berada di hadapannya.
"Saya juga belum nemu orang yang tepat."
"Oh ya?" Si pramugari meletakkan garpu beserta sendoknya di atas piring membentuk huruf V terbalik, ia tertarik dengan topik obrolan ini.
"Kamu udah pernah coba ikut blind date atau download app dating gitu?" Pertanyaannya di jawab gelengan oleh Hannah.
"Saya gak suka pakai gituan."
Maya mengernyit, "Kenapa?"
"Gak suka aja, pernah coba dating app satu kali tapi baru sehari udah saya hapus. Isinya orang aneh semua."
"Kok aneh?"
"Banyak yang horny."
Ungkapan tersebut mengundang tawa dari Maya, si pemilik pipi tembam itu menutup mulutnya menggunakan punggung tangan sembari tertawa kecil dengan begitu anggunnya, merdu suara tawa si cantik berhasil membuat figur pilot di hadapannya terlena.
Iris sabit terbentuk manakala ia tersenyum dan malam itu untuk pertama kalinya, Hannah temukan wanita dengan senyuman paling menawan pemilik rambut panjang berwarna coklat, yang membuatnya tertawan akan sejuta pesonanya...
Maya Delilah.
31 notes
·
View notes
Text
Body Power
Hai, aku Zafri, lebih mesra dipanggil Zack. Aku nak ceritakan pengalaman pertama aku dalam seks. Well, dulu aku study kat sebuah IPT di ibu kota ni, tapi sekarang dah dua tahun lebih aku kerja sebagai Pegawai Pemasaran di sebuah company di PJ. Aku tak der la handsome sangat, cuma sebagai anak kampung dari Pantai Timur, dah biasa main bendang, di samping main Rugby kat U, so body aku pun kira boleh tahan laa. Sebab tulah ramai Minah nengok nak kena sondol jer… heheheheheh
Pengalaman pertama aku masa aku kat U. (Tapi sebelum tu aku dah biasa dengar, nengok, dan baca pasal seks ni. Cuma praktikal jer belum.) Masa tu cuti semester akhir.. tiga bulan. Sebagai anak orang miskin, aku buatlah part time kat sebuah hotel kat sini… sebagai waiter (nak tolong mak ayah aku). Masa nilah aku mula belajar tentang seks dalam erti kata yang lebih praktikal.
Masa tu waktu pagi. Aku diminta menghantar sarapan ke satu bilik di tingkat lapan (kalau tak silap aku). Aku ketuk pintu dan minta kebenaran untuk masuk serve breakfast ni. Bila pintu di buka, ternyata penghuninya seorang wanita yang cukup cantik dan seksi. Dengan masih bergaun tidur yang singkat dan jarang, cukup untuk menampakkan bentuk tubuhnya yang menggiurkan. Aku agak terkedu dan mula berdebar-debar. Aku mula sedar yang dia tidak memakai sebarang pakaian dalam apabila aku perasan puting buah dadanya yang terletak indah.
“Soory miss, may I……” aku mula tergagap-gagap.
“Ohh.. break fast ya..sila..letak atas meja tu yer..” dia tersenyum dan persilakan aku masuk.
Aku menuju ke sebuah meja yang terletak di tengah-tengah bilik tersebut. Semasa aku meletakkan makanan itu atas meja, dia mula berbual kecil dengan aku. Dia tanyakan nama ku dan memperkenalkan dirinya sebagai kak Ayu.
“Just panggil Ayu jer.. nanti nampak tua sangat pula…!” katanya sambil tergelak. Umur dia masa tu aku agak lebih kurang 25. Aku lak 21. Dia beritahu dia kerja sebagai executive kat Utara, then ada meeting kat sini semalam, so dia agak penat lagi untuk pulang ke Utara.
Aku cuma mengangguk dan tidak banyak berkata-kata kerana aku masih berdebar… maklumlah… tak pernah tengok wanita seksi secara live macam ni.
Bila aku nak keluar kak Ayu.. eh Ayu panggil aku balik. Aku ingat dia nak bagi tips ke apa. Rupanya dia minta aku tolong urut belakang dia sikit kerana dia berasa agak lenguh. Aku perlahan duduk di pinggir katil dia dan mula memegang bahu dia perlahan-lahan sambil memicit-micit lembut.
“Ohh Zack.. that’s nice… cuba U ke bawah sikit.” Pintanya.
Dengan tangan aku yang dah gementar masa tu, perlahan aku urut turun ke bawah. Ayu yang meniarap di katil itu memalingkan wajahnya ke arah aku sambil tersenyum padaku dan sesekali memejamkan matanya. Wajahnya yang putih itu sedikit mewarna merah dan begitu mengasyikkan. Dengan kedua tangannya yang terletak di kepalanya, aku perhatikan dengan jelas buah dadanya yang besar tersembul di sebalik rusuknya sewaktu dia meniarap itu. Aku mulalah terbayang adegan-adegan yang pernah aku tonton selama ini. Dan tanganku semakin ke bawah hinggalah ke pinggangya.
Antara sedar dengan tidak, aku merasakan tangan kirinya mula merayap-rayap di pahaku.
“Pandai lah U zack.. Ohh sedapnya..”Dengan manjanya Ayu merengekkan pujian.
Perlahan-lahan tangannya mula menyentuhi sesuatu yang menyembul di celah paha aku tu. Dengan lembut dia mengurutnya perlahan lahan. Aku semakin tidak tahan. Tanganku mula meramas-ramas lembut di sekitar daging bontotnya yang pejal.
Tiba-tiba Ayu membalikkan tubuhnya dan bangun lantas memeluk leherku. Matanya tajam menatap mataku seolah membayangkan sesuatu yang tidak dapat ditahan-tahan lagi. Aku juga dengan lembut memegang pinggangnya yang ramping itu dan bagai ada satu tarikan, aku merapatkan wajahku ke mukanya.
Bibirku mencari bibir merahnya yang basah dan terbuka itu. Bila bibir kami bertaut, aku merasakan Ayu menggerak-gerakkan kepalanya sambil lidahnya mula menjalarkan penerokaan ke seluruh bahagian dalam mulutku. Sesekali lidah kami bersilangan dalam jilatan yang amat indah. Pelukan tangannya di leherku bertambah erat dan rapat.
Aku dapat merasai buah dadanya yang pejal itu menikam dadaku. Dan batangku juga dah semakin tegang. Ayu juga ternyata dapat merasai yang batangku itu dah keras. Lantaran ianya terus dijadikan sasaran ramasan tangannya. Tanganku pula dah mula berani menjelajah buah dadanya. Ku ramas buah dadanya dengan lembut dan aku merasakan nafas Ayu yang semakin galak.
Sementara itu, aku membuka gaun tidurnya yang jarang itu dengan menurunkan zip di belakangya. Ternyatalah bahawa Ayu pada ketika itu tidak memakai panties. Tubuhnya yang putih mulus itu amat mendebarkan jantung ku. Manakala cipap Ayu yang tembam itu pula hanyalah diselaputi oleh sejembut bulu-bulu tipis.
Tak lama kemudian, aku merasakan jari-jarinya mula membuka zip seluar dan tali pinggangku. Ayu mengeluarkan batangku yang ternyata semakin membesar sambil meramas-ramasnya dengan kelembutan jarinya.
Ayu membongkok untuk mula mengucup dan menghisap batangku dengan bibirnya yang kecil membasah itu. Semakin lama Ayu menghisap batangku, semakin sedap ku rasakan. Aku menolak dia ke tepi dan mula membuka seluruh pakaianku. Kemudian perlahan-lahan aku baringkan dia di katil. Aku hujani dia dengan ciuman di leher dan bibirnya. Sementara itu tanganku kembali menerokai buah dadanya. Semakin lama semakin ke bawah hala arah rabaan ku sehinggalah aku dapat merasakan cipapnya yang serba membasah.
“Zack.. please, sekarang …. I dah tak tahan !” Ayu mula menggelinjang dan mengeluh. Dia mengangkat kakinya dan tangannya terus menggenggam batangku. Pada saat itu cipapnya dah cukup terbuka. Perlahan-lahan Ayu menghalakan batangku ke bibir cipapnya.
Aku yang dah tak tahan sangat masa tu, terus menolak batangku ke dalam belahan alur cipapnya. Telaga nikmatnya itu ternyata sudah pun dipenuhi dengan lendiran nafsu. Ayu pantas melingkarkan kedua kakinya pada pinggangku sementara kedua tangannya berpaut kemas di leherku.
Aku menyangga tubuhku dengan kedua siku ku sambil bibir ku masih menggumam bibirnya yang sesekali menjerit entah apa bunyinya. Bontotku mula bergerak turun naik sambil aku cuba mempertahankan rentak yang dibuat bagi meraih kenikmatan yang lebih berpanjangan.
Tidak lama begitu Ayu membalikkan tubuhnya agar dia di atasku. Sekarang posisi Ayu menunggangku dengan batangku masih di dalam cipapnya yang ganas itu. Ayu mula menggerakkan badannya naik turun, seperti orang sedang menunggang kuda. Sementara itu kedua tanganku meramas-ramas dan sesekali menggentel putingnya yang makin menegang.
Makin lama… gerakan naik turunnya makin cepat. Semakin keras batangku bergeselan dengan cipapnya. Namun karena cipapnya sudah pekat berlendir, geselan itu terasa nikmat dan membuatkan batangku semakin keras. Kenikmatan geselan itu ternyata membuatkan Ayu menjerit-jerit kecil.
“Ough … ough … ahhh ….!”
Beberapa saat kemudian, gerakan naik turunnya semakin perlahan. Dia seolah olah ingin merasakan jejak jejak geselan yang telah menimbulkan kenikmatan tadi. Batangku sekarang bergesel lembut dengan cipapnya.
Aku tahu yang dia sebentar lagi nak orgasme. Bibirku pun mulalah merayap di buah dadanya, sambil meramas perlahan-lahan. Lepas tu ku kucup dan hisap putingnya. Tindakan ku ini ternyata telah membuatkan Ayu menggeliat tak ketentuan.
“Ahhh … aauhhhhg … terus Zack … ohhh…!” Tak lama kemudian, Ayu mula mengejang dan menjerit.
“Zack, I tak tahan lagi …! Ohhh…. uhff….!” Serentak itu juga aku merasakan yang batangku telah dibasahi cairan yang terbit cipapnya. Ayu merebahkan badannya di atasku. Aku terus mengucup dan mengulum kedua putingnya di samping menjilat di celahan buah dadanya. Tangan kiriku membelai lembut rambutnya dan tangan kananku pula giat meramas-ramas bontotnya yang pejal itu.
Setelah beberapa minit, aku memberitahu Ayu yang aku nak cuba doggie lak. Tanpa banyak soal, dia mengangkang dengan satu kaki melutut di atas tilam dan badannya membongkok dengan kedua tangannya memegang sandaran katil. Aku pun hunjamkanlah batangku ke dalam cipapnya dari belakang. Ternyata cipapnya itu masih lagi cukup membasah.
Aku pegang pinggangnya yang ramping dan aku mula menggerakkan bontotku. Batangku keluar masuk cipapnya, mula-mula dengan perlahan-lahan, namun makin lama aku makin cepatkan gerakan. Badan Ayu tergoncang-goncang akibat penangan aku tu dan dia mula merintih-rintih.
“Ough …. Oohhh … Oughhh … lagi Zack… lagi….!”.
Setelah aku hunjam dengan cepat dan bertenaga, aku perlahankan ayunan batangku dan ku rangkum buah dadanya sambil meramas-ramas lembut. Kemudian aku cepatkan semula hentak tusukanku ke dalam cipapnya. Akibatnya…. Ayu menjerit-jerit lagi.
“Uughhh … ughhh …. Oughhh ….!” Jeritannya saja dah cukup untuk melonjakkan rangsangan nafsu ku. Lantaran itulah kerakusan ku bertambah semarak dan bertenaga. Aku benar benar telah dihantui kenikmatan yang maha hebat. Bagaikan orang kena rasuk cipap Ayu itu ku henyak tak henti henti. Ayu menjerit-jerit akibat penangan ganas aku tu. Api keperitan dah mula menghurungi cipapnya.
“Zack…! Oh sudahlah Zack…! Ohhh… Ayu tak tak nak lagi……!” Ayu merayukan belas simpati ku. Lantaran itu akhirnya aku keluarkan juga batangku dari cipapnya. Kemudian pantas memaksa Ayu berbaring di atas katil.
“Sorry Ayu… I belum puas lagi ni… kita main sikit lagi yaa…. !” Bisek ku ke telinganya. Sebelum dia sempat menidakkan hajat ku, dia terus ku tindih. Kemudian dengan satu henjutan padu, batangku terbenam masuk ke dalam cipapnya.
“Aiiiissshhhh….. teruk Ayu macam ni…… Pleeeeease….! slow-slow ya Zack….!” Ayu membisekkan rayu simpati ke telinga ku. Namun selain dari itu, dia tidak langsung cuba bertindak untuk menghalang kemahuan ku. Malahan seberapa yang boleh dia cuba untuk menselesakan diri demi untuk memenuhi hajat nafsu aku.
Sekarang aku merasakan kedua buah dadanya menegang di dadaku. Kedua tangan Ayu memeluk belakangku dan aku pun memulakan aksi pergerakkan pinggangku naik turun. Sementara itu mulut kami saling berciuman sambil lidah kami cuba saling membelit.
Bontot Ayu ikut sama bergerak seirama dengan gerakan bontotku…. Terbeliak biji matanya kerana terlalu bersungguh nak puaskan aku. Itulah juga yang membuatkan aku semakin tak tahan. Aku merasakan nikmatnya yang amat luar biasa sedapnya. Ternyata kesungguhan Ayu itu telah berhasil mendesak ketibaan kemuncak nafsu ku.
Beberapa saat kemudian, aku mendengar nafas Ayu kembali mula tidak teratur dan aku mempercepatkan goyanganku. Aku merasakan cipapnya makin basah. Badannya juga menggelinjang-gelinjang di bawah tindihan badanku dan tangannya mula meramas rambutku. Makin lama rintihannya semakin kuat.
“Ahhh… emmhhh…. Zack, lagi… oughhh…!”
Beberapa saat kemudian, Ayu menjerit…
“Zack, I tak tahan lagi… oughhh….! ” dan badannya mulai mengejang dan aku merasakan muntahan nafsuku sendiri turut sama mengalir di dalam batangku. Desakan kemuncak syahwat ku dah tak dapat lagi aku bendung. Maka demi nyahut kelantangan seruan berahi, aku pun mula perlahankan rentak goyanganku.
Sejurus kemudian, aku tekan batangku itu masuk sedalam-dalamnya ke dalam cipap Ayu…. Makinlah ganas dan lantang dia mengejang dan menjerit.
“Ouhhhh….!” Bunyi gema suara kami berdua. Ayu mengejang sambil erat memelukku. Air ku menyembur di dalam cipapnya…… Kami berdua merasakan sensasi yang luar amat biasa.
Beberapa lama kemudian, kita berdua sekali lagi terkulai lemas. Namun aku tetap lagi mencium bibir dan lehernya dengan lembut. Tanganku mengelus-elus kedua buah dadanya. Setelah itu kami bersama lagi sebanyak berberapa round….
Bila sedar sedar, waktu sudah pun lebih pukul dua petang. Maka hari itu teruklah aku dimarahi boss…. namun agak baloi juga sebab ia merupakan satu bentuk pelaburan nafsu yang cukup baik.
Sejak itu Ayu menjadi sex partner ku yang intim, dan dia juga banyak membantu kewanganku. Rupanya Ayu ni memang dah cukup banyak pengalamannya…. setelah berada di UK hampir enam tahun.
Well, dia kata akulah di antara sex partnernya yang terbaik.. wooo..! Nantilah aku citerkan lagi pengalaman aku bersamanya selepas peristiwa itu.
2 notes
·
View notes
Text
Aping dan segala bentuk keteledorannya
apingg apinggg, adaaa aja nambah nambah kerjaan yaa. hadeeuu
Keteledoran ini terjadi tadi malam, singkat cerita aku yang sedang Dinas kebagian satu kamar dengan Kak Renova. Sambil liat hp, Kak Renova membuka obrolan “Fir, kasian banget nih temenku, udah sampe bandara ternyata tiket mudik yang dia beli rute nya ketuker. Seharusnya Jakarta-Medan-Jakarta jadi Medan-Jakarta-Medan. Dia udah beli PP dan 4,4 jt nya hangus”.
Aku yang merasa kejadian serupa sangat mungkin terjadi di kehidupanku menjawab “wah iya kak, kemarin pas lagi liat-liat tiket aku juga hampir terkecoh. eh bentar, coba aku cek tiket ku deh”
“Kak, kak, hmmm... KAKKKKK! Tiket aku. HAA??! Kakk, kok 2 tiket aku rutenya LOP-CGK kan harusnya yg tanggal 18 CGK-LOP. Yaampun, kak aku salah rute juga”
Kak Renova ikutan panik dan coba recheck tiket yang sudah aku beli “Fir, yaampun iya. tgl 18 nya harusnya CGK-LOP. Masih H-4 fir, biasanya batas maksimum H-3, langsung hubungi call center aja”
Aku yang panik karena gamau mengeluarkan dana sia-sia hanya untuk keteledoran ini, akhirnya mengikuti saran yang ada. Segera hubungi call center pakai telfon hotel, ga lama menunggu telfonnya diangkat. (aku yang panik masih bisa berpikir logis, saat telfon diangkat aku make sure lagi “sebentar, sorry mas, ini Garuda Indonesia kan?”
orang di telfon menjawab “oh bukan ibu, kami Ibis Hotel, ada yang bisa dibantu?” upszie, ternyata telfon hotel gabisa dipake untuk nelfon keluar wakakakakak
lagi-lagi dengan kepanikan dan tidak mau rugi banyak (haduh masa aku harus beli pulsa untuk nelfon call center? itu kan pasti lama banget, lumayan pulsanyaaa)
“Kak.. telfon hotel gabisa, aku isi pulsa berapa ya biar ga kepotong?” dan Kak Renova sambil gosok gigi menawarkan “Fir pake HP ku aja, aku masih ada paketan 90 menit. Bisa dipake kok, coba aku cek dulu yaa”
daan benar, aku bisa pake HP Kak Renova.. haduh, kak nova ini tuh salah casing deh, dia harusnya jadi malaikat bukan manusia! Serius dehh, aku berani duelin Kak Nova untuk adu kebaikan. Udahlah orangnya sabar banget, baik banget, helpful banget, paket sempurna untuk ukuran manusia..
Obrolan dengan call center bernama Mas Rizki berjalan lancar, tiket aku bisa di re-route tetap dengan tanggal penerbangan yang sama, hanya perlu menambah beberapa ribu saja untuk melakukan re-route. Aku menyetujuinya, dan pembayaran berlanjut melalui e-mail.
Dilanjutkan dengan obrolanku sendiri Hmm.. aku bayar pake apa yaa. Oh ini ada bank transfer, oke aman ada mandiri juga. Buka mobile banking dan mencoba melakukan pembayaran. Wait, wait.. kok ini tujuan no rekeneningnya gaada ya.. setelah mencoba ngotak-ngatik laman Livin Mandiri, tetap tidak bisa.
“Kak, kok aku gabisa transfer yaa? Kak, disini yg mandiri cuma ada keterangan ATM untuk transfernya. Kalo kaya gitu emang gabisa lewat mobile banking ya? disini yang ada keterangan mobile banking cuma BCA sama Permata Bank”
“Coba liat sini Fir” Kak Nova yang notabene nya pernah bekerja sebagai Mandirian paham dengan situasi ini. “Wah iya Fir, berarti mandiri ini cuma bisa via ATM” (whaat menurutku ini kondisi yang aneh bangeettt. tapi yaudahlah yaa di situasi seperti ini ada baiknya aku mengikuti apa yang ada aja, jangan memberontak lagi wkwkwk)
Setelah tadi nelfon pake HP Kak Renova, kali ini pada saat mau pembayaran “Kak.. Aku boleh minta tolong transferin ga? aku soalnya gaada BCA :(”
Apingg Apingg, kapan sii kamu tuh ga nyusahin orang lain yaampuuuunnnnn. Alhamdulillahnya ini kamu berurusan sama Kak Nova yang bak malaikat, kalau manusia setengah setan yang ada mereka akan mengumpat dan menghujani kamu dengan segala validasi kebodohan dan keteledoran :(
Kak Renova pun dengan ringan hati “Sini Fir, aku transferin aja biar tiket Fira cepet selesai, aku ada BCA kok. Udah ya Fir, coba di cek deh”
huuff lega, ga lama setelah itu e-ticket yang baru muncul di email. Setelah semua beres dan kita make sure lagi gaada kesalahan disitulah kita bisa ketawa-ketawa lagi dan flashback dengan segala keteledoran yang pernah kita lakukan.
Satu hal yang bikin aku happy dan ingin mengabadikan cerita itu disini, aku menghadapi keteledoran ini dengan Kak Nova, instead of doi marah-marah, memvalidasi kebodohan aku (alias ngata-ngatain atau mencaci maki), justru Kak Nova membantu dengan tenang, menawarkan segala solusi yang dia punya, dan membantu kesulitan temannya. Oh I wish, aku bisa jadi teman seperti Kak Renova. Thanks God, aku masih dikasi orang baik di sekitarku. Terima kasih telah banyak membantu kaakk!
5 notes
·
View notes
Note
Dobryi ve4er pojaluista podskajite kak vi sebya poveli b ili mojet ya viju v etom chto to plohoe I vse preuvelichila, celiy den’ bolela golova i kogda spisalis’ s parnem napisala emu davai pogulyaem na svejem vozduhe po snegu, I znaete on eto ispolnil tak “ poehal v pole skazal vihodi gulyai a ya budu ehat’ ryadom, ya skazala nu davai vihodi i ya hochu nemnogo pogulyat’ a potom gret’sya v mashine a on otvetil “ net ili gulyai ili sadis’ I kogda ya sela nachal ehat’ domoi ma daje ne pobili vmeste 20 min. Ya obidelas’ a on nachal orat’ ya tebya otvez v pole vishla pogulyala chto ti eshe hochesh tipo. Nu kak budto on ne hotel so mnoy pobit’. Ya pridumala ideal’nyu kartinu vechera a ona okazalos’ bukval’nou vo vseh smislah. 🙏🏼🙏🏼
Добрый день🙌🏽 Это он вам типа одолжение сделал?…. Странная реакция на обычную просьбу составить вам компанию на прогулке. Теперь и этого попросить нельзя? Столько недовольства и возмущения. Ужас вообще… Он всегда такой или это единичный случай? Хотя сомневаюсь, что если мужчина позволяет себе такие странные поступки, то во всем остальном его странности не выражаются.
2 notes
·
View notes
Text
Oh tapi kan ini gratitude journal ya. Jadi walaupun ku merasa sangat awful, at the same time I am also very very grateful:
Ku udah mention di postingan sebelumnya tapi how great my supporting system is. Ku AMAT SANGAT BERSYUKUR di tengah ini semua ku punya geng sampah, Pipit, Lambang, Tharina, Iqbalpaz, Enggar; terus Iqbal Lail yang interpersonal skillnya top markotop; Mita — yang walaupun cuma nyuruh sabar doang tapi it’s okay at least dia mendengarkan; dan lalu Kalina (yang physically ada di sini dan bisa ngedengerin dan consoling langsung).
This weekend was actually nice (apart from the dreadful events: the gcubed rejection and call with my parents). Kemarin sempat ketemu banyak banget warga Oxford karena ulang tahun ke-4 Najla jadi ku ke castle mill (walaupun ini sambil breakdown juga di rumah dan di bis gara-gara email rejection tapi sekarang case itu pain levelnya bisa di-tolerate compared to the call). Malemnya kemarin lanjut dinner di St.John’s! Huhu terima kasih Bang Reybi dan Selly😭 Kemudian tadi pagi sebetulnya I had a REALLY GREAT Sunday! Until before the call. Pagi bangun langsung kelas, terus masak pasta sambil workout pake app, terus ke Curzon nonton Puss in Boots. Sangat produktif kan?? Iya intinya bersyukur aja sih dikasih kesehatan dan waktu untuk bisa menikmati weekend ini. And my cough is gone already??! Yeay!
Berhasil booking hotel di Paris! Dan reschedule Thalys juga. Kemarin pas beli dummy buat visa schengen ku booking yang jam sore banget baru sampe Gare du Nord 18.35pm lol yakali… orang konsernya aja mulainya jam 18… akhirnya reschedule ke jadwal yang pagi dan berujung harus nambah €54 imejinnn. Terus tadi ngobrol sama Kak Mala dia mau ke Paris kan nanya “hah kenapa ga naik FlixBus aja Non… harganya 1/10 itu…” lalu ku yakin banget akan mabok 6jam di bis no thanks deh. Aku gapapa bgt naik kereta mahal yang penting cepat sampai… Point ini intinya adalah mau bersyukur diberi rejeki yang cukup untuk bisa melakukan ini semua (trip-trip impromptu demi menonton skz-ku)
Di-reject sih si manuscript tapi kemarin pas baca komen reviewersnya sebetulnya sangat konstruktif bahkan Jun Shen sangat baik beliau bilang minor revision doang huhu sayang banget. Ku bersyukur si paper ini selesai di-review jadi bisa ku-kerjakan kembali dengan cepat. Dan terima kasih kepada para reviewers saintis-saintis yang sekaliber itu mau secara cuma-cuma menghabiskan waktunya untuk mengkritisi paper anak PhD 3rd year dan memberikan komentar-komentar yang membangun. Bahkan sebetulnya just the fact that untuk seorang anak 3rd year submit paper aja tuh udah big milestone terus ini udah dapet komen reviewers??? Wow. Sangat keren Non harus bersyukur.
Despite me being upset because of my parents yang membuat ku ingin disappear from this world, ku masih bersyukur at least ni orang dua-duanya sehat. Dan mereka beneran yang jam 10 malem lho ngebela-belain masih bangun buat nelpon. Tidak semua orang punya kesempatan ini juga yang MamaPapanya masih utuh dan mau diajak ngobrol malam-malam. Bersyukur Non.
Udah sih itu aja (gak ‘aja’ Non tolong itu banyak banget). Tapi iya intinya ku jadi lumayan feel better setelah menyadari ternyata banyak banget yang bisa disyukuri instead of focusing on my anger dan nitpicking what I hate about myself and my parents. Tapi tetep, I really wish no one has to go through this, what I am feeling, the anger. Ga enak banget. Deg-degan. Panas rasanya di dada sesek. Betul-betul deh semoga kita semua dihindari menjadi orang kaya MamaPapaku. Aamiin.
01.42am kasur kamar
2 notes
·
View notes
Text
2022
Wah saya terlalu sibuk ya akhir tahun ini, sampai tiba - tiba udah tanggal 31 Desember aja. Sepertinya rekap tahun ini akan gue buat per-event yang terjadi aja deh, karena kalo di breakdown perbulan, berdasarkan archieve story gua isi perbulannya cuma gue main sama Ropik aja tiap bulan HAHAHAHA. Jadi biar lebih berbobot kita breakdown per-event aja geys.
Di tahun 2022 ini kalo bisa di rangkum secara general apa yah, mungkin jatuhnya mirip sama 2020, semua serba tiba - tiba. Tapi yang membedakan 2020 dan 2022 adalah tahun ini kata “tiba - tiba” muncul karena Vindes dan ini jadi relate aja di hidup gue selama 1 tahun ke belakang ini. Ya dari pada tangan gue mengetik semakin tidak jelas, mari langsung ke inti tahun ini
Bandung Part 1
Jadi sebenernya trip ini terjadi karena kita mau ngelayat. Berawal dari tengah malam dengar kabar duka, lalu gue udah lumayan galau apakah untuk berangkat atau engga, pengen berangkat tapi gak ada mobil. Akhirnya gue memberanikan diri untuk nanya ke Nugi. Long story short, akhirnya gue jadi berangkat. Karena dibagi ke 3 grup mobil, gue berangkat dari Halim, jadi gue ke rumah Ropik dulu, berangkat pagi, titik ketemunya ada di Rest Area KM 88 alias Ciganea. Berangkat total ber-13, tapi dari seluruh warga yang ikut pergi, engga ada 1 orang pun yang tidur malem sebelumnya. Mukanya bentuknya udah kayak zombie lagi jalan semua. Sampai di Bandung langsung ngelayat. Nah yang tadi udah gue bilang, karena semua belum ada yang tidur, langsung temen gue booking hotel untuk kita semua istirahat. Mulai masuk kamar sampai jam 6 sore sih saya hilang ya jujur, karena tidak kuat menahan ngantuk, udah gak peduli lagi apa yang ada di sekitar, sebelah saya kelas dulu juga saya gak peduli. Akhirnya setelah pada tepar semua, memutuskan untuk kembali ke rumah Kak Diki dengan niat ikutan “pengajian” ya tapi mohon dimaklumi, warga warga yang sebanyak 13 orang ini kan hidupnya isinya komedi ya, harap maklum aja lah. Habis dari situ, kita makan malam, terus kita balik ke hotel lagi buat istirahat sebentar sebelum pada akhirnya kita pulang lagi.
Manager “Talent”
HAHAHAHA lucu ya judul part ini. Jujur ini adalah hal terlucu selama 2022, it happen so fast, dan turns out lucu aja dalam hidup. Jadi berawal dari 1 hari di bulan puasa, gue engga tau apa yang terjadi malam itu, kesambet apa dan gimana ceritanya, pokoknya dari tengah malem gue di dc sama Ropik, ngobrol - ngobrol terus masing - masing sahur kan, beres sahur, Ropik balik - balik ngomong gini
“Kenapa gak lu aja ya Bil jadi manager gua?”
BENTAR. Bingung kan lu yang baca? Gak lu doang kok, gue saat ditodong kayak gitu, reaksi gue cuma ketawa. Saking bingungnya gue harus merespon apa, bener - bener yang keluar dari mulut gue cuma ketawa. Tapi entah kenapa, gue tuh mengiyakan omongan Ropik hari itu juga. Gue kayak bingung seribu bingung. Long story short, akhirnya obrolan itu bener - bener jadi kenyataan. Berawal dari nongkrong di satu cafe, terus Ropik cerita lah dia pengen kalo live music disitu, tapi kayak itu cuma obrolan hari itu. Di hari yang berbeda, kita balik lagi ke cafe itu, dan terjadilah conversation antara gue dan staff cafe itu. Another long story short tapi ujung - ujungnya gak jadi di cafe itu, akhirnya di satu tempat kenalan Mas Zakky. Nungguin konfirmasinya, nungguin negonya, nungguin persiapannya lama bgt, kalo di total dari ngasih offer pertama sampai akhirnya deal itu ada sebulan. Pas udah mau check alat, ini bener - bener riweh, perkara kagak bawa alat cuma bawa badan, terus minggu depannya cuma satu yang dateng, ada aja hidupnya. Sampailah kepada day 1 mereka perform, Ropik pairingan sama Cepan. Dari h-1 hari pertama mereka main, gua juga ikutan degdegan, kayak takut ini lah takut itu lah, tapi gue tau anak - anak gue yang 2 itu pasti bisa ngelakuin apapun rintangan yang terjadi, dan bener! Day 1 berjalan dengan baik walaupun masih ada bebebrapa kekurangan. Hari terus berjalan, tiap minggu terus perform, di bulan ke tiga mau masuk bulan ke-empat, kita harus udahan karena satu dan lain hal. Tapi it was a very good memory. Nungguin anak - anak itu perform, nemenin anak - anak itu perform, make sure anak - anak itu ngasih yang terbaik. Selama 3 bulan gonta ganti personil, sampai yang awalnya gue managerin Ropik, sampai akhirnya gue gatau gue managerin siapa, semua gue managerin HAHAHA.
Persepupuan
Dulu ketika gue kecil, gue selalu punya pertanyaan di kepala gue, kenapa bude bude dan pakde pakde ini yang notabenenya sepupu juga, terkhusus keluarga nyokap kandung gue, kenapa mereka bisa sangat dekat dan sangat akrab, meanwhile ya persepupuan di angkatan gue ya gitu - gitu aja, ngobrol mah ngobrol, tapi ya jarang aja untuk ada kegiatan diluar lebaran. Tapi di tahun 2022 ini, omongan gue terjawab semua. Mulai tahun ini, gue semakin sering untuk pergi - pergi sama sepupu gue. Mulai sering nginep - nginep lagi kayak waktu kecil. Makin sering ngobrol dan makin deket.
Bener - bener jadi tempat ternyaman gue untuk menjadi seorang Nabil. Mereka - mereka ini yang bisa menjadikan kalimat “Family come first” bisa terealisasikan dalam hidup gue. Engga pernah malu ngomongin apa yang dirasa ataupun apa yang lagi dialamin. Beberapa kali juga gue yang mengajak mereka, ya walaupun gak jarang juga gue cuma jadi silent reader. Ya mau pergi seharian juga, aku tim hayu kalo sama mereka. Sampai pernah gue terlintas di kepala gue, kalo misalnya suatu hari nanti, gue punya pacar ataupun gue punya pasangan, apa reaksi manusia - manusia ini yang sudah mengenal gue dari kecil terhadap orang ini. Wah udah takutnya dari sekarang deh, takut mereka gak srek lah, ini lah, itu lah. Ya semoga siapapun nanti pasangan gue, dia bisa fit in di sepupu sepupu gue.
Cianjur
Gue tahun ini beberapa kali dikasih kesempatan, di ajak sama Bu Tutuk dan Pak Henky untuk ke Cianjur. Seneng banget akhirnya gue bisa ke Cianjur lagi setelah 2 tahun gak bisa ke Cianjur karena pandemi. Awal tahun sempet BM banyak banget makanan dari Cianjur, tapi sempet bingung gimana harus realisasiinnya. Pas gue diajak sama Bu Tutuk sama Pak Henky, 3 dari 5/6 BM gue terealisasikan, gue makan hanjawar, gemblong Bu Juju, dan yang tidak boleh ketinggalan adalah batagor kuah deket Wisma Sinar Kasih, best of the best. Terus seneng banget akhirnya bisa jalan - jalan lagi di Cianjur, kayak setengah dari jiwa gue tuh ketinggalan di Cianjur, bener - bener seneng banget pas gue ke Cianjur. Ngelewatin Pasar Cipanas, ngelewatin Istana, ngelewatin Wisma Sinar Kasih, wah banyak bgt deh memori gue disana. Seneng banget huehuehehe.
Pestapora 2022
Akhirnya setelah 2 tahun tidak ada music festival, akhirnya ada lagi. Ya Allah sebagai anak festival sejak kelas 6, gue seneng banget akhirnya bisa dateng ke music festival lagi. Sempet insane banget karena 2 tahun engga ada music festival, bener - bener kayak ada yang kurang dari hidup gue. Karena dulu setiap tahun sebelum pandemi, pasti minimal gue dateng ke 1 music festival to keep me sane. Mau nonton sama siapa, itu urusan belakangan, tapi dateng ke music festival bener - bener ngecharge energi gue banget. Sampai pada suatu hari gue liat line up nya Pestapora, gue bener - bener tercengang karena bagus banget, dan bener - bener banyak yang gue suka, langsung kepikiran buat nonton. Tapi ternyata gue ketinggalan untuk beli phase 1 tiketnya, akhirnya gue war tiket di phase 2, menurut gue udah lumayan mahal ya at that moment. Cuma gue gambling aja lah. Sampai di hari penukaran tiket, gue udah ngejak ribut vendor ticketingnya Pestapora, gara - gara gue mau reschedule, mereka bilang gak bisa, tapi emang ini acara gambling bgt di hidup gue, akhirnya gue memberanikan diri untuk dateng diluar schedulenya, guess what? Emang panitia Pestapora top bgt deh, 10 menit jadi tiket fisik. Keren banget dehm ini kagum pertama gue buat Pestapora.
Day 1 Pestapora
Jadi di hari itu, gue sempat berduka, jadi gue lumayan kurang istirahat, gue sampai bawa bekel buat makan siang, karena gue dari pagi muter ngiter kesana kemari. Jalur gue waktu itu, dari rumah ke makam ke perpus cikini baru terakhir ke JIEXPO. Sampai JIEXPO gue pikir, gue udah telat, karena gue ngeliat antrian panjang banget, ternyata yang gue liat, itu antrian penukaran tiket. Since gue udah tuker tiket, akhirnya gue langsung antri masuk, pas udah selesai wristband check sama body check, masuk ke area Pestapora, gue langsung takjub sama semuanya, kagum banget sama semuanya. Bener - bener seneng banget. First thing first gue adalah mencari booth Vindes, karena emang mau liat - liat merch, tapi karena masih galau, jadi cuma liat doang. Langsung ke stage pertama, datengin stage nya Hivi. Karena udah 2 tahun engga dateng ke music festival kayaknya badan gue kaku lagi deh, kayak malu malu aja mau gerak ataupun joget dan shocking momentnya adalah suara gue bener - bener engga keluar, gak bisa teriak sama sekali. Walaupun begitu, gue tetep bisa menikmati show itu. Yang udah gue state di awal, gue bener - bener ngerecharge energi gue. Selesai nonton Hivi, gue cari minum dan gue cari yang bisa gue cemil, tapi ternyata engga dapet cemilan apapun. Terus gue ngelanjutin nonton Raisa. Ini orang emang keren sedari dulu ya, dari album pertama sampai album paling terakhir emang live nya selalu keren. Salah satu moment gue tercengang di show time nya Raisa adalah bassist nya dia, bener - bener main solonya keren banget. Habis nonton Raisa, lanjut nonton The Adams, karena mereka jadwalnya dempet dan di satu panggung yang sama. Ya walaupun saya udah capek detik itu, tapi akhirnya suara gue yang tadi gue bilang gak keluar, akhirnya bisa teriak - teriak lagi. Bener - bener Nabil kalo dateng ke music festival sebelum pandemi kembali di Pestapora 2022 di panggungnya The Adams. Selesai nonton The Adams, karena gue udah capek bgt, kurang istirahat dari malem sebelumnya, gue memutuskan untuk pulang duluan. Gue sampai di rumah definisi tepar. Gue ngeskip day 2 karena engga ada artis yang bener - bener pengen banget gue tonton.
Day 3 Pestapora
Loncat ke day 3. Gue berangkat agak telat karena gue jadi joki tugas orang. Pas udah nyadar gue telat, gue buru - buru berangkat ke JIEXPO, karena gue mau ngejar Maliq & D’Essentials, gue ketinggalan beberapa lagu, tapi setidaknya lagu - lagu hits yang biasa ada di playlist gue engga ketinggalan. Seneng banget udah lama gak nonton live Maliq, akhirnya nonton lagi, terakhir nonton pas POL 2019. Beres nonton Maliq, gue udah gak pengen nonton apa - apa lagi, cuma gue mau nyimpen tenaga, jadi gue cuma duduk di pinggiran Boss Stage, karena gue nungguin Tribute to Koes Plus by Vindes + Endah n Rhessa. Pas Vindes udah mau manggung, gue udah mulai maju, karena gue mau nonton Vincent. Untuk pertama kalinya gue melihat Vincent. Pas mereka udah naik panggung, yak, saya star struck banget ngeliat Vincent. Mana dari view gue ke arah Vincent bener - bener clear, gak kehalangan kepala orang. Gue kan emang berdarah bassist dari nyokap, jadi gue suka kagum sama orang main bass, ditambah lagi orangnya Vincent, jadi gue makin star struck. Moment gue sadar gue star struck sama Vincent adalah gue nonton music festival, gue bengong mengagumi cara bermainnya Vincent. Shit brow. Tapi seneng karena bisa sing along dan ngeliat Vindes + Andre Taulany ngelawak at the same time, kayak kapan lagi:”) Beres nonton Vindes, geser ke panggung sebelah soalnya ada Oom Leo. Kan tema Oom Leo di Pestapora lagu anak ya, guess who yang dia ajak collab hari itu? Ucok Baba and friend. EPIC BGT KAN!!! HAHAHAHA Tapi sambil nonton Oom Leo, gue juga sambilan nonton Nassar, karena vibes nya bener - bener seru. Beres itu gue nonton Tulus. Ini juga memang selalu keren sejak awal. Dan akhirnya gue kesampaian buat sing along album baru dia. Hehehehe. Ya pokoknya intinya gue seneng banget nonton Pestapora, selain rapi, bersih, keren, ya paket komplit lah.
LANY: A November to Remember 2022
Ini salah satu konser yang gue tunggu - tunggu. Karena emang sejak tahun lalu, gue suka banget dengerin Lany. Lagi bener - bener sehari - hari banget dengerin Lany sampai bosen banget lah. Pas udah mulai deket - deket konsernya Lany, gue sebenernya udah mulai galau, karena disaat itu gue udah mulai bekerja, posisinya gue baru 1 bulan bekerja, gue bingung gimana caranya gue bisa kerja tapi gue juga bisa nonton konser malemnya. Gue bener - bener puter otak banget. H-7 gue kepikiran buat jual aja apa ya ini tiket, karena biasanya pulang kantor gue bener - bener tepar, gak kuat buat ngapa ngapain lagi. Tapi kok pas gue buka twitter, orang jual tiket, engga ada yang laku. Galau banget deh. Long story short akhirnya gue memutuskan untuk tetep nonton. Pas udah hari H, gue bangun jam 4, mandi, beres mandi gue memaksa untuk tidur dulu. karena gue tau gue bakal capek bgt. Jam 6 kurang gue udah berangkat, jam 7 udah mulai kerja sampai jam setengah 5. Beres kerja gue langsung otw venue, pas udah di venue, gue langsung berusaha untuk merem bentar buat istirahat. Pas udah open gate, gue berdiri, gatau kenapa gue sedikit menyesali keberadaan gue di venue, belum mulai aja gue udah bener - bener capek, dan udah gak punya tenaga. Untungnya lagu yang lagi sering - seringnya gue puter jadi lagu openingnya. Dan bener, sesuai dugaan, tengah - tengah konser, gue memutuskan untuk ke pinggir, dan gue nonton sambil duduk. Karena gue udah bener - bener gak punya tenaga, dan udah pusing banget. Pas gue udah pulang dan sampai rumah, gue langsung tidur, dan besoknya ngerasa kurang tidur bgt.
Tiba - Tiba Tenis by Vindes
Nah ini nih yang gue singgung dari awal. Ini yang ngebuat hidup gue jadi serba tiba - tiba. Jadi sebelum ini TTT di umumin, gue udah tau duluan bakalan ada Vindes Sport cabang tennis salah satu playernya Gading Martin karena gue ikutan salah satu seminarnya saker di Binus. Jadi makanya waktu itu gue bener - bener nungguin banget. Ternyata main artist nya yang jadi lawannya Desta adalah Raffi Ahmad. Pas pertama kali di umumin, gue janjian sama Novi, karena dia yang gue tau emang mau nonton dan minta saling kabarin. Terus pas udah h-1 jual tiket, gue iseng aje lagi rapat kita telfon temen kita yang namanya Ropik, iseng aje, eh mau HAHAHAHA. Terus kalo ngebaca ketentuan beli tiketnya Vindes, gue juga gak bisa nitip ke Novi karena mereka berempat, gue berdua, jadi gue mesti fight sendiri. Pas hari H war tiket, buseeeeeeeet ternyata ya lawan Vivin Dedes, ampooooon, gak sanggup brow. Gue udah mau nyerah aja tuh tadinya, eh pas 7.40an deh kalo gak salah gue tiba - tiba dapet tiket buat 2 orang. Tadinya gue pengen buat ambil tiket yang “Di Bawah Nih Ye” tapi apalah daya tangan sat set sat set nya Vivin Dedes memaksa gue untuk dapet tiket “Di Atas Nih Ye” yaudah lah gapapa. Pas udah pengumuman sold out, gue mikir ya, lah kenapa gue jadinya nonton sama yang menadadak sedangkan sama yang janjian dari jauh - jauh hari gak jadi. Long story short, akhirnya hari H nih, gue di jemput Ropik sampai di venue kalo gak salah setengah 7 an lah. Pas udah di venue, kita gak langsung masuk, duduk duduk dulu di luar, gue beli minum, Ropik ngerokok. Pas udah denger orang nyanyi Indonesia Raya kita baru masuk. Awalnya gue lumayan sebel, karena gue hampir engga kebagian tempat duduk karena emang udah full semua, kayak gue mikirnya kok bisa - bisanya tiket yang di jual kelebihan, tapi akhirnya gue dapet tempat duduk yang harusnya di pakai buat invitation. Tapi gue gak nyesel juga sih dapet tiket “Di bawah nih ye” karena ternyata juga sedeket itu. Masih jelas banget hue hue hue. Tapi yang bikin senengnya adalah, tempat gue duduk deket banget sama tempat komentator, jadi gue bisa ngeliat semua kelakuan Vincent yang gak tayang on air, banyak bgt yang gue videoin HAHAHHA. Walaupun gue dan Ropik sama - sama jadi dongo nonton tennis.
Ulang tahun ke 25
Gue lumayan sebel sama ulang tahun gue tahun ini, karena gue sakit tepat di hari ulang tahun gue. Gue stress gak sembuh - sembuh, padahal gue mau banget ngerayain ulang tahun. Akhirnya perayaan ulang tahun gue mundur 2 minggu. Sedih banget kan? Asli. Gue sampai nangis - nangis selama gue sakit, karena gue sedih banget mau banget ngerayain ulang tahun. Tanggal 8 Desember, gue pulang kantor ketemuan sama Abie, berniat untuk tuker kado. Karena kita sama - sama habis ulang tahun. HAHA gemes banget setelah sekian lama temenan, baru sekarang tukeran kado, lucu banget sumpah. Kayak gue gak expect kado itu dateng dari Abie. Gemes aja. Dan reason beliin gue kadonya karena dulu jaman gue kuliah, gue pake jaket warna hitam yang itu itu aja, padahal outer gue ada yang lain, tapi kalo lagi pake kaos gue pake jaket itu. Dan pada akhirnya jaket itu bener - bener kepake di hidup gue karena gue lagi sering - seringnya naik gojek dan sekarang lagi musim hujan, kepake banget kan? Maaci brow.
Tanggal 11, akhirnya gue birthday dinner. Ini gue udah siapin dari sebelum sakit. Gue udah galau banget mau makan dimana, gue udah mulai survey mau makan dimana. Dari mulai mau makan ayce seafood, mau makan Gion, mau makan di Satoo, pada akhirnya pilihan gue jatuh kepada Cork & Screw yang di Senayan. Asli, gue tidak jadi menyesal karena gak makan di Satoo, karena bener - bener worth it. Tempatnya oke, makanannya oke, quality of conversationnya juga menyenangkan! Akhirnya gue pergi berempat, sama Ropik, Cepan dan ceweknya. Terima kasih Kay atas rekomendasi tempatnya. Sebenernya udah dari lama gue liat tempat ini, tapi gue gak ada minatan untuk kesini sih, kalo engga gara - gara ulang tahun.
Bandung Trip part 2
Jadi dari lama sebenernya A Ijul ngajakin gue buat ke Bandung bareng Ropik, cuma belum tau kapan, karena gue nya sibuk kerja Ropiknya juga kuliah. Sampai pada akhirnya kita mendengar kabar kalo A Ijul mau pindah ke luar negeri, akhirnya gue ngobrol sama Ropik yang memutuskan untuk harus bgt kita ke Bandung, ada sesuatu yang harus kita cari. Pilihan awal tanggal keberangkatan jatuh kepada tanggal 23 Desember, tapi karena satu dan lain hal, gue gak bisa buat berangkat di tanggal 23. Akhirnya kita majuin ke tanggal 17, tapi tetep gagal, kali ini gantian Ropik yang gak bisa. Akhirnya kita memutuskan untuk berangkat tanggal 24. Selama dari tanggal 19 - 23 Desember, gue kerja dan tensionnya bener - bener tinggi, pokoknya minggu itu selain kerjaan bener - bener gak kepegang deh minggu itu. Akhirnya pas hari jumat, gue nge imes Ropik, gue bilang 24 apapun yang terjadi kita harus berangkat, karena kepala gue udah mau meledak. Gue juga ngajak Ose, karena emang Ose pengen ke Bandung juga.
Pas hari H, Ose udah otw rumah gue, tapi temen gue yang satu itu, minta di bangunin tapi HP nya mati. Pas Ose sampai di rumah gue, tanpa pikir panjang gue langsung berangkat aja, karena gue bingung harus bangunin Ropik kayak apa, niatnya mau gue gedor. Di tengah jalan, anaknya bangun ngabarin gue. Pas udah sampai rumahnya Ropik, sambil nungguin dia mandi, gue mainan sama Yupi Cemen alias kucingnya Ropik. Beres siap - siap, akhirnya kita berangkat, karena kita udah kelaperan, kita mampir dulu ke rest area. Ngelanjutin lagi perjalanan, sampai di Bandung, langsung jemput A Ijul. Habis itu langsung ke Kisah Manis, disana banyak ngobrol, quality timenya banyak banget. Terus kita disusul sama Kak Diki yang baru beres streaming. Karena saya udah laper, akhirnya ngajak pergi makan, dan keputusannya akhirnya makan Oharang. Enak brow, tapi mohon maap rahang saya pegel, yang dipesen total total ada kali 70 porsian, dan bener - bener abis ludes. Makan berlima udah kayak makan sekampung. Beres makan balik lagi deh Jakarta. Ngobrol dari berangkat sampai balik lagi ke rumah. Makasih ya teman - teman Bandung trip ku.
----
Ya begitu lah hidup gue di 2022. Terima kasih ya, 2022! Maaf ya kalo banyak salah selama 2022, makasih ya udah nemenin 2022 nya Nabil. Semoga di tahun 2023 juga semenyenangkan 2022, kalo bisa malah lebih seneng! Happy new year, everyone!
5 notes
·
View notes
Text
Ada janji yang harus ditepati. Waktu pertengahan november adek opname dan kakak mau dijemput sama moma, disitu aku bilang 'kalau adek sembuh nanti naik kereta ke jogja'
Berhubung setelah adek sembuh, kakak mendekati ujian akhir semester, ke jogjanya sudah ku planning pas kakak libur. Disitu akupun nyletuk, 'kak, kalau kakak ada 100nya nanti kita nginep di hotel jogja ya'
Habis terima rapot, di dalam map ada nilai hasil tes, eh ada 100nya dan ditagih. Sekarang galau, aku ga sanggup sama macet dan ramainya jogja menjelang nataru 😂
0 notes
Text
Court of Fontaine's Finest: 24 Hours of Bliss
Bangun dengan semangat menyambut pagi yang cerah di fontaine. Aku bangun melihat Kak Soobin my roomate sedang berkaca menatap dirinya sendiri,
'aku nggak tau kak soobin ternyata percaya dirinya tinggi' pikirku.
Aku nggak melihat jejak Kak Eunho sama sekali dari tadi, apa dia semalam sama sekali nggak ke kamar ini? Oh! Aku lupa kasih tau kalau kita sekarang bermalam di Hotel Debord. Haa~ lebih baik aku siap-siap untuk menikmati pemandangan di sekitaran Court of Fontaine, karena para Mahamatras menganjurkan kita untuk berada di wilayah ini terlebih dahulu sebelum ke wilayah lain. Aku pikir itu bagus juga untuk awal, karena kita belum terlalu mengenal wilayah ini maka sebaiknya jangan terlalu jauh dulu berkelananya! Kalau hilang kan nanti yang repot traveler terkenal itu nambah questnya, makin pening deh beliau itu.
Sebagai awalan mungkin kita harus ke toko buku dulu, sebelum ke lapangan kita harus paham teori dulu kan? Nah kebetulan aku liat suatu toko buku yang menarik mata alias eyecatching sekali saat aku menuruni tangga kecil dari Hotel Debord. Aku melihat lihat buku dan menemukan buku 'Time Trekker' by The Steambird cukup menarik perhatianku aku ambil lalu membelinya, aku berencana membacanya di hotel saja, siapa tau Kak Soobin mau membacakannya untukku sebagai dongeng pengantar tidur.
"Yujin!" Terdengar ada suara perempuan memanggilku dari kejauhan. Aku pun refleks menengok karena siapa lagi disini yang namanya Yujin? OH! terlihat nona muda berpakaian baju nuansa pink itu dengan sebuah kamera yang menggantung di pinggangnya. Tanpa melihat wajahnya pun kita tahu itu siapa. Yoi sob! Itu Kak Charlotte! Si wartawan terkenal dari Steambird. Gak heran kan kalau aku tau si wartawan beken ini, yang mengherankan itu kenapa dia bisa tau aku? Kenapa ya? Ada yang bertanya tanya juga? Seharusnya tanpa aku kasih tau kalian udah tau sih~ beliau inikan suka cepat tanggap sama peristiwa di Fontaine ini. Begitu dengar akan ada mahasiswa yang mau KKN di Fontaine beliau langsung cari narasumber tuh, jodoh banget ketemu aku yang kebetulan lagi duduk baca-baca buku Steambird di Café Lutece. Mungkin dia asing sama wajahku yang baru kelihatan di sekitaran sini. Begitu deh perkenalan singkat yang sekarang kita malah jadi akrab.
"KAKAK CHARLOTTEE! Kakak ini emang sesuai desas desusnya ya? Selalu rajin ada di seluruh sudut Fontaine!" Aku dengan bersemangat menyapanya
"Adek Yujin kok keliling sendirian aja sih? Nanti hilang aku jadiin berita loh!" Ucap Kak Charlotte
"NGGAK YA AKU UDAH KENAL DAERAH SINI, yah udah bisa dibilang pentolan preman baru daerah sini lah" Kataku sombong.
"Males banget dengernya! Aku liat liat kamu beli lagi tuh buku dari Steambird?" Dia berbicara sambil mengintip tas belanjaku dari toko buku tadi.
"Oh ini? Iya nih aku jadi banyak baca buku disini, suasananya enak sih kata aku mah. Aku mau ajak Kak Charlotte ke Café Lutece lagi tapi kayaknya mah wartawan terkenal gak ada waktu deh buat aku" Ucapku sarkas sedikit.
"Kok gitu bilangnya? Aku kan orangnya bisa dibelah 10! Ayo dah aku temenin baca itu buku di Cafe! " Kata Kak Charlotte menanggapi.
"CIUS? Bener ya temenin sampe aku bacanya selesai pokoknya, aku gabut jir di hotel mulu! " Aku ngomel ngomel.
"Cius cilll, sekalian ambil footage potret anak KKN yang rajin baca koleksi Steambird HAHAHA" yee beliau ternyata punya tujuan sendiri.
Jadilah aku menghabiskan hari itu di Café Lutece dengan Kak Charlotte si wartawan yang ternyata mau menyempatkan waktunya buat anak kroco ini. Menikmati suasana Fontaine yang adem ini di sebuah Cafe, ternyata Café Lutece ini terkenal juga di kalangan masyarakat walau letaknya di sudut. Saat memasuki Cafe-nya disambut aroma kopi yang hangat dipadu dengan suara air mancur menimbulkan suasana tenang yang cocok untuk baca buku.
Kami berdua memesan kopi lalu memilih untuk duduk di salah satu meja di samping kaca yang menampakan views Fontaine. Aku berpikir akan bagus kalau Kak Charlotte ambil gambar untuk footage. Pelayanan disini lumayan cepat, aku baru membaca halaman awal buku, tau-tau pesanan kami sudah diantar. Kami memesan 2 Fonta dan 1 Lle Flottante kami sharing makan berdua. Lalu aku berencana untuk membungkus 1 Coffe beans nanti untuk aku bawa ke hotel sebagai oleh oleh teman kamarku.
Aku menikmati waktu waktu di Café Lutece sembari bercengkerama dengan kak Charlotte yang sesekali mengambil gambar diriku yang fokus membaca. Aku menikmati setiap momen di Café Lutece, merasa seolah-olah waktu berjalan lebih lambat di sini. Sambil menyeruput kopi terakhir, aku berpikir bahwa tempat ini adalah salah satu sudut terbaik di Fontaine. Bukan hanya karena kopinya yang lezat, tetapi juga karena suasananya yang membuat hati tenang. Rasanya seperti menemukan oasis di tengah hiruk-pikuk kota yang megah.
Setelah beberapa saat, aku menutup buku dan menghela napas lega. Dengan semangat yang baru, aku bersiap melanjutkan perjalanan, membiarkan aroma kopi dan kenangan indah di Café Lutece menemaniku sepanjang hari.
0 notes
Text
#9 interaksi satu
Manakha Square
Ini adalah tempat semacam alun-alun/public space, yang tiap hari saya lewati pulang pergi dari/ke masjid Nabawi. Ada masjid Ghamamah, masjid Sahabat Nabi, taman, pertokoan, lahan burung-burung, halte Hop On Hop Off, tempat duduk-duduk dll. Kalau malam hari sorot lampunya terang, menenangkan, viewnya asik.
Sebagai bentuk bersosialisasi—bersedekah, travel memfasilitasi jamaah untuk bagi-bagi ifthar. Bahkan teman-teman pengikut akun centang biru di tulisan #1 turut berkontribusi di bagi-bagi ifthar kali ini. You made, it, guys!
Yang paling diingat adalah, kami, para jamaah urun bantu mengemas paket ifthar sebanyak 280an-pax dalam waktu satu jam di depan koridor kamar hotel😂🙌🏻. Berasa kayak rewang hajatan bareng ibu-ibu jamaah. Rencana awalnya akan dipesankan ke vendor/pihak penyedia snack. Ternyata, vendor tidak sanggup menerima pesanan sebanyak itu dalam waktu yang singkat. (yang dadakan, biasanya ((yaa kadang tidak)) jadi betulan dan berkesan)
Saya (& muthowif) jadi memikirkan hal yang sama. Ajakan kebaikan kalau digencarkan—disebarluaskan oleh satu akun besar dan dilakukan secara gotong-royong, bisa masif banget dampaknya. Saya pun gak nyangka perolehannya akan sebanyak itu. "Sepenting itu, ternyata, bikin konten," pungkas muthowif.
Sekitar jam 5 sore, setelah selesai mengemas, kami turun ke lobby berkumpul untuk prosesi bagi-bagi ifthar. Yeay! Sambil meminta bantuan bellboy membawa ratusan paket cemilan tadi, muthowif dan jamaah berjalan beriringan menuju sekitar Ghamamah. Tadinya mau mendekat ke gate 310, tapi urung karena ada polisi (menghindari kerumunan).
I'm happy with this movement. Bisa turut bagi-bagi ifthar di sekitar masjid Ghamamah sambil bilang, "Ya Hajj/Hajjah, hadza halal, wahidan-wahidan." Terus ada yang jawab, "syukron." Ada yang sambil tersenyum sumringah (priceless). Ada juga yang kaget terlihat di raut wajahnya 'ada apa nih?' Terima kasih, teman-teman, yang sudah turut berdonasi & terlibat sampai amanahnya tersampaikan! Semoga berkah, yaa, untuk kita semua🙂.
Bin Dawood
Sudah tidak asing lagi supermarket satu ini. Namanya Bin Dawood, di bawah naungan Bin Dawood Holding. Kalau baca di website resminya, Bin Dawood punya 26 toko di Saudi yang bergerak di industri ritel makanan & kebutuhan pokok. Main ke Bin Dawood pertama ditemani si T. Dia perlu membeli cemilan & susu untuk di dar atau kosan. Saya beli minuman karena masih punya jatah makan dari hotel (alias sayang uangnya wkwk).
Di sela-sela mencari cemilan, si T nyeletuk, "Wah, ini boikot, sih. Ini juga." Bagi saya yang gak hafal brand boikot menanggapi, "Emang iya? Kamu hafal?" "Iya, kak. Soalnya anak-anak di Turki gencar banget. Jadi aku pun inget." "Aku gak hafal, ih. Lagian jarang beli jajan. Jadi aku pake aplikasi kalau mau beli-beli."
Lain waktu, ke Bin Dawood menemani mbak I untuk membeli pantyliner. Setelah sampai tempatnya, kami mencari kira-kira dimana rak khusus sanitary perempuan. Saat itu, di otak saya kalimat yang muncul untuk ditanyakan ke karyawan perempuannya adalah "Sister. fi ein lil haa-idh? Li nisa'?" (lupa kalau kita bisa cari bahasa Arab/Inggrisnya di internet😅). Lalu diarahkan oleh si Mbak karyawan. taraaa. Akhirnya ketemu juga yang dicari-cari hehe.
(bersambung)
…
*ini adalah cerita-cerita umrah di akhir bulan Safar-Rabiul Awal (sebelum maulid) 1446H, yang (kemungkinan) akan kuromantisasi habis-habisan. sebagai pengingat pribadi dan semoga ada manfaat yang bisa diambil, yah!
0 notes
Text
TLPN/ WA: 0895- 3457- 365- 68 Jual Pempek di Jakarta Timur, Produsen, Grosir, Pemasok, Agen Besar
Harga Pempek Palembang, Tempat Jual Pempek Palembang, Grosir Jual Pempek di Jakarta Timur, Grosir Pempek di Jakarta Timur, Tempat cari pempek Palembang di Jakarta Timur, Tempat jual Pempek Palembang, Pempek Palembang buat Kegiatan Jakarta Timur, Pempek Palembang Buat Hajatan, Pempek Palembang buat Nikahan, Pempek Palembang Buat Arisan, Pempek Palembang buat Kumpul Kumpul, Pempek Palembang buat HUT RI 17 agustusan, Pempek Palembang buat resseller, Pempek Palembang buat Hari Ulang Tahun, Pempek Palembang buat Pengajian, Pempek Palembang Buat Selametan, Pempek Palembang buat Natalan Tahun Baru.
Jual Pempek Palembang Ebak di Ciracas, Jual Pempek lezat asli di Munjul, Jual Pempek asli di Cibubur, Jual Pempek khas di Pondok Ranggon, Jual Pempek lezat di Cipayung, harga murah Pempek di Cipayung, harga pempek di Pondok Ranggon, Harga pempek lezat di Cibubur, harga pempek lezat di Munjul, Supplier pempek di Jakarta Timur, Grosir pempek di Jakarta Selatan, Agen penjualan pempek di Jakarta Pusat, Distributor Pempek di Jakarta Utara, Produsen Pempek di Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Jonggol, Cikarang, Cibarusah Jawa Barat, Jual Pempek Palembang di Jakarta Timur,
*Posisi Lain Penjualan Pempek online Palembang asli Lezat dapat melayani pengiriman online ke di wilayah ini
Jakarta Selatan : Kebayoran Baru, Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Melawai, Kramat Pela, Gunung, Selong, Rawa Barat, Senayan, Cilandak, Lebak Bulus, Pondok Labu, Cilandak Barat, Gandaria Selatan, Cipete Selatan, Mampang Prapatan, Kuningan Barat, Pela Mampang, Tegal Parang, Bangka, Mampang Prapatan, Pesanggrahan, Petukangan Selatan, Ulujami, Bintaro, Petukangan Utara, Kecamatan Tebet, Menteng Dalam, Tebet Barat, Tebet Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai, serta Manggarai Selatan.
*Supplier Pempek Palembang Asli Terbaik ya“ PEMPEK DAPUR DIVA”, Jual Pempek Asli terdekat dari Posisi Kamu!!, Langsung Pesan VIA WA serta Online kami jawabannya.
--Cari Pempek asli buat Kegiatan Kelurga, bisnis kamu? Pempek Dapur Diva jawabanya Keuntungan ambil Pempek di kami:-- Rasa Lezat-- Kuah Cukonya pedas Mantap buat nagih-- Tekstur kulitnya kenyal Lembut disukai banyak orang-- Aroma wangi khas ikan tenggiri -- Jaminan harga tangan awal karena kami Produsennya langsung -- Minimun pengambilan dapat kecil ataupun partai besar-- SIAP TERIMA PESANAN Buat Aktivitas Kegiatan ISTIMEWA Kamu: arisan, reunian, kegiatan komunitas, kopdar, catring, dikala jumat berkah, dikala lebaran haji, dikala idul fitri, tahun baru, dikala natalan, lulusan wisuda kampus, kegiatan keagamaan, seminar, even gathering, whorkshop, acara tunangan, acara akad nikah, acara nikahan, pengajian minggun/ bulanan, Kegiatan HUT 17 agustusan, Kegiatan even perlombaan, Ulang tahun, acara privat keluarga/ kantor/ sahabat kantor dll, kegiatan di sekolahan buat: PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Kampus, universitas, kegiatan di tingkatan RT/ RW bersama masyarakat.
Call WA !
TLPN/ WA: 0895- 3457- 365- 68. Bunda. Posisi: Jalan. Jankes Angkatan darat(AD), Munjul, Jakarta Timur. Harap pesan H- 2 saat sebelum kegiatan, bila pesanan banyak buat kegiatan/ hajatan
KAMI PELOPOR JUAL PEMPEK. ONLINE MELAYANI SEMUA WILAYAH DI JAKARTA TIMUR. CUKUP PESAN DARI RUMAH BERES !
*Kami pula siap menerima mitra resseller( resto, warung, hotel, Koperasi, orang universal rumahan utk harga beli bisik bisik wa ya kak, buat di jual ulang.
Duren Sawit: Posisi strategis dengan akses gampang ke pusat kota. Kami pula mempersiapkan jual pempek Palembang Online hingga di Posisi ini.
Klender: Dekat dengan pusat perbelanjaan serta sarana universal. Kamu cari harga, tempat jual pempek Palembang Kami siap bantu
Malaka Jaya: Area yang tenang serta asri. Mpek mpek harga jual murah Malaka jaya, kami siap bantu,
Malaka Sari: Dikelilingi oleh zona hijau serta sarana berolahraga. Cari Jual Pempek Murah di Posisi Ini Malaka sari, yang dapat kirim online? hub kami...
Pondok Bambu: Aksesibilitas besar serta keamanan yang baik. Ingin Tau kalian Jual Pempek Murah di Posisi Ini yang dapat kirim online Pondok Bambu? hub kami pempek palembang buat ulang tahun ultah, sunatan, kawinan, nikahan, acara hajatan...
Pondok Kelapa: Area yang ramah keluarga dengan sarana pembelajaran yang baik.
Pondok Kopi: Akses gampang ke transportasi universal. Dimana yang Jual Pempek Murah di Posisi Ini yang dapat kirim online? hub kami tentu terdapat pemecahan...
-Cipinang Melayu: Dekat dengan bandara dan fasilitas militer. Tempat Terbaik Jual Pempek Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami solusinya ...
-Halim Perdana Kusuma: Akses langsung ke Bandara Halim. Tempat Terlaris Jual Pempek Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Kebon Pala: Lingkungan asri dengan fasilitas pendidikan yang memadai. Bingung cari, Jual Pempek Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Makasar: Fasilitas lengkap dan akses mudah ke berbagai pusat bisnis. Viral Terbaik Jual Pempek Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? ada di kami
-Pinang Ranti: Akses mudah ke jalan tol dan pusat transportasi. Termurah banget Jual Pempek Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? solusinya didapur diva
-Kayu Manis: Dekat dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas umum. Ente Bingung Cari Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Kebon Manggis: Lokasi strategis dekat pusat kota. Ente Bingung cari yang mahal !!! Cari Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Pal Meriam: Lingkungan yang tenang dan nyaman. Lho Belum Tau ente ?? Ente Bingung Cari Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami pasti beres...
-Pisangan Baru: Aksesibilitas tinggi ke berbagai area di Jakarta. Mampir bang joni, tante, om dll Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Utan Kayu Selatan: Dikelilingi oleh fasilitas pendidikan dan kesehatan. Kapan nih Kamu Mampir bang joni, tante, om dll Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami jang lupa jangan sampai kehabisan stok ya kamu kamu langsung wa saja
-Utan Kayu Utara: Dekat dengan pusat bisnis dan perkantoran. Jangan Lupa Bingung, Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Cipinang: Lingkungan yang nyaman dengan fasilitas umum yang lengkap. Harga muali 10.000 nih, Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Jati: Akses mudah ke berbagai fasilitas umum. Mampir harga termurah Produsen Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Jatinegara Kaum: Dekat dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas transportasi.Lanjut chatt wa ya kak, sis, Jual Pempek Palembang enak asli Murah di Lokasi Ini yang bisa kirim online ? hub kami...
-Kayu Putih: Lingkungan yang asri dan tenang. Melayani jual pempek palembang di lokasi ini butuh pempek palembang ? Hubungi Kami saja
-Pisangan Timur: Akses mudah ke transportasi umum. Jangan lupa harga pempek Palembang yang murah ? Call WA kami
-Pulo Gadung: Dekat dengan kawasan industri dan perkantoran Yup merapat yang mau tau -harga grosir Pempek Palembang Asli ?? Ingat bang roy, bunda Cantik Hub Saya Yahhh
Rawamangun: Akses mudah ke jalan tol dan pusat perbelanjaan. Cari Produsen Pempek Murah di Rawamangun ? Lanjut BISIK bisk ya
-Cibubur: Lingkungan yang nyaman dengan fasilitas rekreasi. Produsen pempek Palembang Yang murah ada di Lokasi ini Cibubur Jakarta Timur.
-Ciracas: Dekat dengan fasilitas militer dan rekreasi, Pusat Jual Pempek Palembang bisa Call WA
Kelapa Dua Wetan: Akses mudah ke fasilitas umum dan pusat kota. , Pusat Jual, harga, grosir, produsen, distributor, agen tungal Pempek Palembang bisa lanjut komunikasi
-Rambutan: Dekat dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan, Pastinya makanan kuliner pedes lanjut cek Harga Pempek Palembang Murah, Di Dapur Diva
-Susukan: Lingkungan yang asri dan nyaman. Cek harga pempek Palembang Asli hub Kami, Beli Pempek palembang enak jangan lupa di Kami
-Cakung Barat: Aksesibilitas tinggi dan dekat dengan pusat perbelanjaan, Lamjut ya beli pempek Palembang disini aja.
-Cakung Timur: Dekat dengan kawasan industri dan pusat perbelanjaan. Jual Pempek Palembang ada disini sobat lanju cek wa ya
-Jatinegara: Akses mudah ke pusat transportasi dan fasilitas umum. Grosir Pempek Palembang lanjut di Lokasi Ini siap kirim kirim online
-Penggilingan: Dekat dengan kawasan industri dan perkantoran. Mau tau produsen murah penghasil pempek Palembang hub kami. Harga pempek murah ada di kawasan ini
-Pulo Gebang: Akses mudah ke transportasi umum dan fasilitas umum. Jangan Lupa produsen Pempek Palembang murah ada di Lokasi ini
-Rawa Terate: Dekat dengan kawasan industri dan fasilitas umum. Pempek palembang dekat di hati Anda
-Ujung Menteng: Lingkungan yang tenang dan nyaman. Lanjut cek harga pempek di Lokasi ini kekamai
-Baru: Dekat dengan pusat pendidikan dan fasilitas kesehatan. Pempek Palembang Dapur Diva dekat di Lokasi ini cek online ya bundaku
-Cijantung: Akses mudah ke pusat perbelanjaan dan fasilitas militer. Untuk harga, cek tempat pempek palembang hubungi kami ya
-Gedong: Lingkungan yang asri dan tenang. Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini
-Kalisari: Dekat dengan kawasan rekreasi dan fasilitas umum. Harga Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini
-Pekayon: Akses mudah ke transportasi umum dan pusat perbelanjaan. Produsen Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini
-Bambu Apus: Lingkungan yang nyaman dengan fasilitas umum yang lengkap. Jangan Lupa Lo pada Juragan juragan Harga Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini
-Ceger: Dekat dengan fasilitas pendidikan dan rekreasi. Jangan Lupa Lo pada Juragan juragan Harga lengkap Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini
-Cilangkap: Akses mudah ke fasilitas umum dan pusat perbelanjaan. Ayo lo pada Jangan Lupa Lo pada Juragan juragan Harga termurah Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini
-Cipayung: Lingkungan yang asri dan dekat dengan fasilitas rekreasi. Yuk Mari mari sis, bu, pakde, om, pakde cusssssjangan Lupa Harga termurah Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini sikat ya
Lubang Buaya: Dekat dengan fasilitas militer dan museum bersejarah. Silakan Lanjut sis, bu, pakde, om, pakde cusssssjangan Lupa Harga termurah Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini sikat ya
Munjul: Lingkungan yang tenang dan dekat dengan kawasan rekreasi. Ayo dibeli sis, bu, pakde, om, pakde cusssss jangan Lupa Harga termurah Jual Pempek Palembang kami sampai ke Lokasi ini sikat ya
-Pondok Ranggon: Akses mudah ke transportasi umum dan fasilitas umum. Produsen, agen, grosir, distributor pempek palembang ada di Lokasi ini siap kirim kirim Jangan lupa pempek palembang online bisa grosir cuss ya kak
-Setu: Lingkungan yang nyaman dengan akses mudah ke fasilitas umum. Mau tau harga pempek yang paling murah untuk lokasi disini cek wa kami ya...
-Bali Mester: Dekat dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan penjual online Pempek Palembang Bali Mester
-Bidara Cina: Akses mudah ke transportasi umum dan pusat kota. Di tempat ini kami meyediakan penjual online Pempek Palembang Bidara Cina
Cipinang Besar Selatan: Dekat dengan fasilitas umum dan pusat perbelanjaan. Di tempat ini kami meyediakan penjual online Pempek Palembang Cipinang Besar Selatan:
-Cipinang Besar Utara: Akses mudah ke pusat kota dan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Cipinang Besar utara
-Cipinang Cempedak: Lingkungan yang nyaman dan dekat dengan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Cipinang Cipedak
-Cipinang Muara: Aksesibilitas tinggi ke berbagai area di Jakarta. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Cipinang Melayu
-Kampung Melayu: Dekat dengan pusat transportasi dan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Kampung Melayu
-Rawa Bunga: Lingkungan yang asri dengan akses mudah ke transportasi umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Rawa Bunga
-Balekambang: Lingkungan yang tenang dan dekat dengan pusat perbelanjaan. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Bale Kembang
-Batu Ampar: Akses mudah ke transportasi umum dan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Batu Ampar
-Cawang: Dekat dengan pusat bisnis dan transportasi. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Cawang Jakarta Timur
-Cililitan: Lingkungan yang nyaman dan dekat dengan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Cililitan
-Dukuh: Dekat dengan kawasan pendidikan dan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Dukuh
-Kramat Jati: Akses mudah ke pusat perbelanjaan dan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Kramat Jati
-Tengah: Lingkungan yang asri dan tenang, dekat dengan fasilitas umum. Di tempat ini kami meyediakan Harga jual, produsen penjual online Pempek Palembang Tengah.
#produsen #grosir #pemasok #supplier #pempek #palembang #jakarta #jakartatimur #jakartabarat #depok.#bekasi #bogor #tangerang #pamulang #cikarang #cibarusah #cileumgsi
0 notes
Text
Tuh kan, aku unggah cerita sebulan kemudian! :D
Halo, dengan Akogareno Kimi di sini.
Postingan terbaru aku tentang kelulusan Hololive, terkhusus Minato Aqua. Yaaah, aku jadi semakin semangat buat jadi virtual idol, walau... jujur saja usiaku terbilang 'terlambat' untuk menggapai impian tersebut.
Seperti Aqu-tan, karena malu jawab 'mau besar jadi apa?' padahal aku ingin menjadi penyanyi, tanpa sadar aku bilang mau jadi guru, lalu terakhir aku ingin jadi animator. Seperti yang sudah kuceritakan tempo lalu, pada akhirnya aku tidak menggapai apa pun.
Apa kalian ingin menjadi penyanyi karena melihat audisi penyanyi di televisi? Indonesian Idol? Ya, aku seusia kalian! Dulu favorit aku kak Rini. Sesekali aku melihat beliau di YouTube.. 'ah, masih sama seperti dulu, aku suka suaranya'.
.... Mengingat hal ini aku terpikirkan... Aqu-tan, biar kamu tidak lagi menjad 'Minato Aqua', kamu akan tetapi dikenal sebagai idola dari seseorang. Kapan pun, tidak akan berubah. Meski perasaan tersebut akan menjadi 'nostalgia' yang indah.
Andai masih tinggal di Jakarta... mungkin aku akan ikut audisi JKT48 generasi satu atau dua (karena biasanya aku selalu telat mendapatkan informasi). SEANDAINYA LAGI, ada dunia paralel, aku yang masih menetap di Jakarta pasti telah ikut berbagai macam audisi bernyanyi, lalu... karena tidak berhasil di mana pun, aku mencoba audisi JKT48. Mentok-mentok hanya jadi trainee. Setidaknya... aku memiliki pengalaman di dunia hiburan. Aku bisa cari agensi, mungkin... bisa ambil job sederhana, seperti penonton di Dahsyat. Haha. Atau jadi pemeran orang lewat di belakang pemain utama beradegan. Apa pun! Aku aslinya gigih, jika ada kemauan dan lowongan pasti akan kulakukan sampai tuntas. Karena itu... aku yang sekarang, tinggal di lingkungan yang jauh dari semua yang aku impikan, tidak ada kesempatan menghampiri.
Semua kulakukan secara otodidak.
Aku sadar suara bernyanyiku mulai bagus. Meski telingaku masih 'gak nyaman' sama suara yang aku hasilkan sendiri, tapi aku dapat mengatasinya dengan baik dengan trik-trik yang kutemukan sendiri.
Ah, andai gitar masih ada, aku bisa siaran sambil main gitar.
Omong-omong... aku masih berharap menjadi talenta HoloID. Ya Tuhan... aku... kenapa aku baru sadar dengan impianku sesungguhnya? Aku selalu... selalu mengharapkan dapat berkarya bebas: bercerita lewat lagu, menghibur banyak orang, berteman dengan kehidupan itu sendiri, memiliki teman yang bisa saling membahu tanpa mencibirku dari belakang--menyemangati, dan mendukung tidak sekedar lewat kalimat manis saja.
Aku tahu dunia hiburan tidak seindah apa yang kita lihat di layar kaca. Namun harus kita sadari hal ini: Apa pun pekerjaannya, pasti memiliki permasalahan-resiko-persaingannya sendiri.
Sedikit aku singgung... aku punya sepupu bekerja di Pertamina. Wow, kan? Gajinya gede. Jam terbangnya juga tidak main-main. Kita bakal pikir beliau selama ini hidup senang karena pekerjaan dan gajinya menjanjikan. Namun, ada satu keluhannya dan menjadi rentetan keluhan. Apa? Nepotisme! Nah, sesuai banget sama kejadian yang sedang diperbincangkan di negara kita, kan? Sepupu aku itu cerdas, kerjanya bagus, seharusnya dia bisa naik pangkat, tapi apa? Dia malah jadi bawahan anak baru! Kalian tahu siapa anak baru itu? Keponakan si Bos! Udah itu si anak baru malah seenaknya lempar tugas dia ke sepupu aku itu. Dobel, dong, kerjaan beliau! Beliau jadi sering menginap di hotel dekat kantor daripada pulang ke hunian sewaan karena capek nyetir! Dobel juga duit keluar, kan? Geram gak tuh? Masih mending kalau gajinya dilebihkan, kenyataannya?
Oh, aku tidak akan mau menyebutkan kantor Pertamina yang mana. Andai salah satu pembaca karyawan Pertamina atau malah Oyasan (baca: bos), tolong ya, perhatikan karyawan yang TULUS kerja! Kasih kerja ke keluarga boleh aja, tapi lihat juga porsinya! Kecuali perusahaan Anda yang punya. Usaha keluarga, bolehlah, tapi jangan semena-mena juga! Kalau kalian hidup senang, sebaiknya berbagilah agar semua orang yang menjadi kaki-tangan Anda juga senang.
Wah, curhatanku melenceng jauh!
Sebenarnya aku mau curhat soal agak sensitif. Di postingan selanjutnya saja, ya!
0 notes
Text
Teman Baru: Claire
Jadi, apa yang aku lakukan di Singapura adalah ikut conference as attendee aja, dan tema conference nya adalah soal Material Science. Jadi banyak ngantuk dan tidak ngertinya, karena memang pake term-term khusus Material Science tersebut. Conference-nya ada 3 hari, tapi kami (aku dan Bu Lisa) cuma ikut 2 hari aja karena hari ke-3 akan ke NUS untuk ketemu mitra penelitian.
Di hari ke-2, pas berangkat dari hotel ke NTU, aku ngeliat mba-mba di bangku seberang pake nametag yang sama,
"Bu temen kita itu Bu.."
Terus disapa sama Bu Lisa, dan kita kenalan jadinya. Karena lumayan yah kak dari hotel ke NTU 40 menit-an. Namanya Claire, kuliahnya di Switzerland tapi asalnya mixed antara Australia, French, atau Spanyol. Dan punya banyak paspor 😬. Oiya, di nametag kita itu ada pilihan apakah Dr. atau Ms. panggilan depannya, aku yang tentu saja Ms. ini, tiap ketemu orang pasti ditanya nya,
"are you a PhD student?"
trus jawabannya,
"not yet.." 😂😂
Kayaknya aku doang yang bukan PhD student dan bukan Dr.
Dari hotel ke NTU kita naik 2 moda transportasi yaitu MRT dan bis. Karena aku dan Bu Lisa di day 1 udah pakai transum, jadi udah lebih hafal daripada Claire. Claire day 1 pake taxi tapi mahal banget katanya. Trus pas sesi pagi, Bu Lisa izin di tengah karena ada rapat, jadi menuju lunch break aku ngobrol banyak sama Claire. Aku cukup percaya diri sama kemampuan memahami bahasa inggris karena kan anak CS yah, dimana buku, video tutorial, dll nya bahasa inggris. Nonton video juga yang bahasa inggris, walaupun ya videonya Marquees atau JerryRig. Tapi aku juga sadar diri kalau speaking aku pasti jelek banget, karena tidak pernah dipake latihan. Trus kan ngobrol sama Claire ya, awalnya Claire ngobrolnya sama Bu Lisa kan, tapi pas Bu Lisa pergi kita ngobrol berdua, dan aku seneng banget Claire juga menunggu jawaban aku gitu walopun bahasa inggrisku jelek, tapi dia mau ngajak ngobrol aku🥲👍.
with Claire in front of her Poster.
Seneng banget juga ketemu temen yang ternyata dimana-mana bidang akademik itu struggle-nya mirip-mirip yah. Gajinya cukup rendah, tapi hal yang disenanginya karena bisa berdampak bagi orang lain😄
Pas day1 kemaren ketemunya sama anak Singapur yang kuliah di US, lupa kan namanya siapa. Ngobrol banyak juga lumayan sama dia, dan dia PhD student juga. Sama Claire padahal baru ketemu pas day2 tapi udah ngegibah bareng aja wkwkwk, karena day2 di akhir ada sesi foto2 tapi yg diundang foto cuma presenternya aja, bahkan Claire yang peserta poster jg ngga diundang. Padahal kan bisa dibikin beberapa sesi yah, terus abis itu kita bikin sesi foto aja sendiri wkwk.
Sesi foto sendiri difotoin sama mas-mas mahasiswa kayaknya.
Trus ternyata kita satu hotel juga, jadi pas malem kita ngajak Claire makan rendang. Padahal dia vegetarian tapi makanan yg aku dan Bu Lisa bawa daging-daging-an: rendang, ikan. Trus Claire mau masak rendang sendiri yang versi vegetarian karena enak banget kayaknya yah.
Karena merasa dah deket nih ama Claire, aku nanyain instagram tapi ternyata doi tidak punya, jadi tukeran nomor WA aja deh buat kirim resep rendang dan kirim-kirim foto. See you wheen I see you, Claire!
0 notes
Text
[part 2]
dan akhirnya di hari-H. hari yang katanya adalah hari yang spesial banget karna doi udah nyiapin sesuatu yang...
...
gatau sih.
even sampe hari H aku belum dikasi detail kita mau kemana, tempatnya kaya apa, dll.
oh iya! jadi si gilbert tuh ternyata jahitan ketiaknya ga bagus :( ketiaknya bolong gitu hahaha. pacarku dari awal beli mintanya boneka yang dari gudang karena yang di display mungkin udah kotor dan udah dipegang-pegang orang juga. dia juga ga ada feeling buat ngecek yang dari gudang, gamau dibuka juga sama dia karna gamau kotor, hahaha. jadi dia kesel sendiri pas tau ketiaknya gilbert bolong. dan mau retur, padahal bill aslinya udah gatau kemana, dan udah seminggu juga sejak gilbert dibeli.
jadii di hari itu tujuan pertama kita adalah buat nukerin gilbert dengan gilbert yang baru. unfortunately, gabisa dituker karna harus pakai bill asli :( padahal pacar aku udah siapin bukti transfernya. tapi mau gimana lagi kalau regulasinya memang begitu kan.
aku sih gapapa banget, aku tetap seneng sama gilbert yang ketiaknya bolong. tapi pacar aku kesel tuh, lebih ke sedih malah, karna dia ngerasa hadiah yang dia kasih ga sempurna. emang perfeksionis.
setelah itu, ke tempat kedua yang aku juga gatau kita bakal kesana. the second surprise. dia berhenti di depan toko bunga langganan. turun dari mobil, dan masuk ke tokonya.
tunggu sebentar ya, sayangku.
keluar dari toko, seperti dugaan pemirsa, dia bawa buket bunga, hihi, aku seneng banget! a bouquet of flowers for special girl on a special day, how romantic!
oh ya, and i cried.
in silence.
lagi ngambek soalnya. (beda cerita lagi)
terus lanjutt on the way ke tujuan utama. sepanjang jalan menuju tempat, aku sih ngerasa asing sama jalannya. selama kuliah disana, belum pernah rasanya ngelewatin jalan itu. eh ternyata dia juga belum pernah ke tempatnya ternyata. baru deh tuh dia bilang dia reservasi tempatnya online, hadeeeh.
singkat ceritaa, ternyata tempatnya di hotel dan di lantai paling atas :))
pas masuk ke lift menuju ke lantai paling atas, jujur aja aku makin degdegan, takut underdressed, takut bajunya ga cocok, makeupnya ga cocok, tasnya ga cocok, takut banyak orang juga, takut terlalu fancy tempatnya. anxious banget sumpah, huaaaaa :(
lift kebuka, ternyata bukan "lantai paling atas" yah... tapi rooftop. ada ada bar dan kolam renang yang viewnya itu langit dan jalanan kota bandung.
eumm.... nghookhey...
"reservasi atas nama ari, kak", katanya ke mas-mas yang ada di bar.
dituntun lah kita ke ujung rooftop. dari situ aku liat ruangannya, bentuk persegi, transparan, dengan view kota bandung malam hari. masuk ke ruangannya dengan lampunya yang agak redup, ada karpet di sepanjang jalan dari pintu ke meja dengan lilin-lilinan di tepi karpet. di dalam cuma satu meja dan 2 kursi, itu aja. cuma untuk kita berdua.
never in my life expecting something like this. never in my life know someone would do this for me. aku speechless bgt. beneran gabisa keluar kata kata selain kaget. part of thinking, do i deserve this? maybe i do, but i never knew i deserve this kind of attention. sebenernya gamau nangis, gamau keluar air mata, tapi gatau kenapa mata aku berlinang gitu aja, tanpa sadar dan tanpa kemauan dari aku sendiri. ini tuh kaya alam bawah sadar aku yang nangis, hahaha.
at the same time malam itu aku agak bingung gimana mau bersikap. mau kaya biasa, tapi kok pacar aku mendadak serius. suaranya jadi berat, gerak geriknya juga ga banyak. padahal biasanya juga manja kaya anak kecil. sepanjang kita dinner tuh kaya gitu hahaha.
tapi yaudah lah.. si perfeksionis ini mau menyesuaikan diri sama event aja ternyata, hahaha lucu banget. padahal aku ga pernah keberatan atau punya masalah kalau dia bersikap sebagaimana dia merasa nyaman.
lagian... aku pikir itu kan cuma kita berdua doang. kalau ada orang lain mungkin aku akan lebih jaga sikap juga.
anyway, we enjoyed the night. dinner full course. mencoba mengingat materi table manner yang pernah aku pelajarin di tahun 2018. dan kenyaaanggggg bangeeetttttt. pertama kali nyobain steak yang beneran steak enak. experiencenya dapet banget thanks to my boyfrieeenndddd <3.
full tummy and happy :3
intinyaaa seruuu bangettt aku senengg bangetttt malam itu! kita berdua kenyang bangetttt + NGANTUK. jadi kita pulangggggg dannnnn....
bobo.
with happy heart and full stomach :)
i love you and i love us. pls bare with me for the rest of your life. i might cause you trouble and a bit complicated. but u should believe me when i say you're all that i need, ya sayang :).
0 notes
Text
Seminggu yang bermakna dengan abang.
H-1
Setiap hari tak sabar tunggu abang balik. After zohor syg drive kereta sorang-sorang gi ambik abang. Sambil tunggu abang keluar balai ketibaan tu, ada sorang makcik tegur.
“Tunggu sapa dik?”
“Tunggu suami cik”
“Oh suami. Suami kerja luar ya.”
“Aah cik. Acik tunggu sapa?”
“Tunggu anak dengan cucu.”
“Oh.”
…and the rest was history.
Syg dah nampak ada org keluar, cepat-cepat syg bangun tunggu abang depan pintu biar abg nampak syg terus. Lepastu, kejap je abg dah keluar. Dari jauh abang dah perasan syg dan kita senyum. Terus kita peluk lepas rindu, kan abang?
…hm rindu balik dah kat abang.
Dalam kereta, syg bagi abang kertas syg tulis siap-siap kat rumah. “I love you, Abang” 💋 abang tanya sayang,
“Kenapa tak bagi kat dalam tadi”
“Hehe itula tak terfikir pulak”
Sorry abang, padahal syg malu. Sebab tu tak bwk kertas tu kat dalam. 😆
Then, kita terus pergi hotel. Malam tu makan malam dengan family kak siti, mak, ayah & hazim.
0 notes
Text
Isvara terbangun dari tidurnya dan menggeliat sedikit sambil melihat cahaya yang masuk melalui celah jendela. Senyuman tipis terukir di wajahnya ketika menyadari bahwa matahari telah menjelang siang. Ia segera membuka jendela kamar untuk membiarkan cahaya terang memenuhi ruangan. Matanya sempat terhimpit karena silau cahaya, tetapi dengan cepat ia beradaptasi dengan perubahan dari gelap ke terang. Tidak butuh waktu lama baginya untuk merasa nyaman.
Seperti biasa, ia melangkah menuju kamar mandi, namun terhenti mendadak saat melihat sebuah handycam lama tergeletak di atas meja. Jelas, itu bukan miliknya, dan ia tidak tahu siapa pemiliknya. Meski begitu, ia mengangkat handycam tersebut, dan di bawahnya terdapat selembar catatan kecil bertuliskan, "abadikanlah momen ini, dan kamu akan lebih mengerti." Isvara merenung sejenak sambil memutar kamera ke arah dirinya sendiri sehingga wajahnya terekam. Ia mencoba mematikan, tetapi alat tersebut terus merekam tanpa henti. Akhirnya, ia memutuskan untuk membawa handycam itu ke mana pun ia pergi hari itu.
Hal pertama yang ingin dilakukan Isvara adalah menuju restoran di hotel. Meskipun bukan seorang penggemar sarapan, ia menikmati saat-saat bersosialisasi dengan orang-orang yang menikmati hidangan pagi mereka.
"Apa itu?" tanya Koki, teman dekatnya yang duduk di sebelahnya. "Nggak yakin, tiba-tiba ada di hotel," jawab Isvara dengan sedikit keraguan. "Coba saya yang direkam." Koki melambai ke arah kamera dengan penuh semangat. Isvara tersenyum lalu memulai merekam temannya. Akhirnya, ia juga mulai merekam suasana yang ramai di restoran. Beberapa orang bahkan menari dengan riang di depan kameranya.
"Ah, sepertinya kamera ini memang sengaja dibawa untuk membawa kebahagiaan," pikir Isvara.
Ia juga tak lupa melakukan tur kecil mulai dari lobby hingga ke kamarnya sendiri. "Ini aku, Isvara!" Ia pun melambaikan tangannya ke arah cermin sembari merekamnya. Namun, tampak pantulan dirinya dicermin tak bergerak. Tangannya bergerak turun dengan sangat lamban karena bahkan pantulannya dicermin tak mengikuti gerakannya sama sekali. Karena ketakutan, Isvara pun lari keluar kamarnya masih bersama handycam yang digenggamnya dan ke lorong hotel hingga menabrak punggung Ano. "Kak…" Deru Isvara, memanggil Ano yang tampaknya sedang bersama Marsha.
"Lusa nggak ada acara kok. Jadi, kalian bisa istirahat." Ujar Ano kepada Marsha. "Tuh, bisa liburan Isvara. Aku kayanya mau di kamar aja istirahat." Respon Marsha.
Belum sempat merespon, karena ketakutan Isvara pun tergeletak pingsan di lorong. Ia ingat beberapa orang membantunya kembali ke kamarnya.
...
Dua hari kemudian.
"Guys? Aku baru keluar kamar karena daritadi aku istirahat. Kata Ano, hari ini enggak ada acara apa-apa, makanya aku istirahat di kamar aja. Tapi kok ini pada ngumpul ya?" tanya Marsha dengan dahi berkerut. Sontak, pandangan seisi ruangan mengarah kepada Ano yang kebingungan.
"Sha? Saya enggak ada bilang apa-apa. Saya serius," bela Ano dengan raut serius.
"Dua hari lalu kamu bilang gitu, Ano," sanggah Marsha dengan tidak kalah bingung.
Isvara segera lari menuju kamarnya sendiri, ia ingat percakapan dua hari yang lalu itu, buktinya? Ada di handycam yang ia bawa saat pingsan kemarin. Masih tergeletak dengan rapi di dalam laci. Saat ia membuka lacinya handycam itu sudah tak bernyawa, ia tidak menyala kembali bagaimanapun Isvara mencoba setiap tombolnya. Seperti mainan, barang itu tidak bereaksi.
Kemudian ia terduduk dengan handycam itu dipangkuannya.
"Maksudnya apa semua ini?"
0 notes