#jurnalke1
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jurnal Kupu-kupu Tahap 1
Perjalanan tugas ini semakin seru dan menyenangkan. Dimulai dari tahap telur yang baru menetas, kemudian mencoba untuk membuat peta penjelajahan sebagai bekal ke hutan, hingga menjadi kupu-kupu cantik yang menari bersama teman-temannya.
Di fase kupu-kupu ini, aku mendapat tugas untuk menjadi mentor dan mentee. Mentor adalah seseorang yang memberikan arahan sedangkan mentee adalah kebalikannya. Menjadi mentor dan mentee membuatku belajar tentang cara menjadi guru dan murid di waktu bersamaan. Sebelum menjadi mentor, aku membuat daftar keahlian yang kupunya dan mempertimbangkan bagian yang akan aku berikan kepada orang lain. Awalnya aku minder, apalagi melihat mentor-mentor lain rasanya keren-keren. Namun, kuberanikan diri untuk menjadi mentor di bidang komunikasi.
Selanjutnya aku pun mendaftarkan diri untuk menjadi mentee dalam bidang manajemen emosi. Aku sadar bahwa emosiku masih sangat labil mengingat aku baru diamanahi seorang bayi sementara ada sang kakak yang terus meminta perhatian. Tak jarang sang kakak jadi bahan ledakan emosi sesaat kala dirinya melakukan aksi dengan cara yang tak dimengerti logika. Aku sangat butuh teman dan guru dalam hal penyaluran emosi agar lebih terkendali.
Alhamdulillah, ternyata aku banyak mendapat tawaran dari bunda-bunda cekatan lainnya untuk menjadi mentor atau mentee. Karena kubatasi diri pada satu mentor dan dua mentee, terpaksa kuberikan kata tidak untuk calon mentor atau mentee lainnya.
Mentorku bernama Rindha. Ia berasal dari Malang. Mungkin kalau aku sedang ke Malang, aku akan menyambangi rumahnya. Sementara mentee-ku bernama Rina dan ia tinggal di Singapura. Salah satu yang kusuka dari program ini adalah bertambahnya teman di daerah lain sehingga jika suatu saat aku ke sana, aku bisa bertemu dan mengunjungi mereka.
Mba Rindha merupakan ibu dua anak yang mengambil solusi dari segala permasalahan keluarga melalui syariat Islam. Sementara Mba Rina adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Ia tertarik pada komunikasi karena merasa tidak percaya diri saat berbicara di depan umum dan ingin mengetahui lebih jauh tentang parenting communication.
Oh iya, selain Mba Rindha dan Mba Rina, aku juga berkomunikasi secara intens selama seminggu ini dengan Mba Demi. Ia adalah mentee-ku yang lain dan berasal dari Sukabumi. Sayangnya, percakapanku dengan Mba Demi harus dihentikan karena Mba Demi salah membaca profilku sebagai mentor. Ia berharap mendapat mentor mengenai manajemen emosi alih-alih komunikasi. Akhirnya, kuputuskan untuk menerima mentor dan mentee satu saja. Semoga tahap dua hingga delapan berjalan dengan baik.
0 notes
Text
Jurnal Tahap Kupu-Kupu #1 : Menemukan Jodoh :
Jurnal Tahap Kupu-Kupu #1 : Menemukan Jodoh :
Alhamdulillah sudah memasuki tahapan kupu-kupu cantik nih, dan tugasnya masya Allah bikin deg-deg serrr : Menemukan Jodoh. Gimana maksudnya? Jadi kami akan belajar tentang Menthorship. Kami akan ‘bermain’ dalam dua peran sekaligus : menjadi Mentor sekaligus Mentee dalam satu waktu. Gimana, bingung nggak?
Alhamdulillah sempat oleng. Oke saya akan cerita tentang perjalanan menemukan mentor dulu,…
View On WordPress
0 notes
Text
Jurnal Tahap Kupu-kupu #2 : Assesment Your Skill
Jurnal Tahap Kupu-kupu #2 : Assesment Your Skill
Tantangan pekan ke-2 ini sungguh bikin maju mundur, dan galau. Gimana tidak, seorang semi introvert macam saya harus video call dengan seseorang yang baru dikenal? Gimana ceritanya? Lha wong, saya ngangkat telpon aja males, vcall sama suami juga jarang (biasanya malah tak kasih ke anak-anak) hahaha.
Jadi kali ini kita mengidentifikasi level skillkita sampai mana? Nah setelah melakukan penilaian…
View On WordPress
0 notes