#jukir
Explore tagged Tumblr posts
Text
Seorang Pria Digebuki Karena Tolak Bayar Parkir
Viral video di media sosial seorang pria tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi mengenaskan, diduga menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang akibat menolak membayar parkir. Kejadian ini terjadi di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati Palembang, pada Minggu 11 Agustus 2024 sekitar pukul 07.00 WIB. Diketahui pria tersebut bernama Ruli Anto (32)…
0 notes
Text
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Jukir
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Jukir
Vendor Rompi : Rompi Pria,Rompi Rajut,Rompi Safety,Rompi Eiger,Rompi Wanita,Rompi Kpps,Rompi Motor,Rompi Proyek,Rompi Futsal,Rompi Anti Peluru,Rompi Anak,Rompi Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Vendor Rompi Jukir
#VendorRompiJukir
0 notes
Text
Dukung Anies Baswedan, Juru Parkir Jatinangor: Pak Anies Wajahnya Someah
SUMEDANG | KBA – Beragam lapisan masyarakat berduyun-duyun mengekspresikan dukungannya kepada bakal calon presiden Anies Baswedan. Dedi “Key” salah satunya. Ia adalah juru parkir (jukir) yang mukim di seberang IKOPIN, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. “Nama saya Dedi Key. Saya tinggal di Jatinangor depan IKOPIN. Saya kebiasaan tukang parkir,” katanya saat ditemui…
View On WordPress
0 notes
Text
Menindak Lanjut Keluhan Masyarakat, PJ Bupati Bangkalan Gerak Cepat Mengatasi Parkir Liar di Bangkalan
BANGKALAN, Cinews.id – Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M. Edie mengaku mendapat keluhan mengenai keberadaan juru parkir (Jukir) liar yang dianggap meresahkan masyarakat. Pihaknya meminta secepat mungkin kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan mendata titik parkir dan juru parkir yang ada di Bangkalan, Menurutnya, sejak awal masuk di bangkalanpermasalahan parkir menjadi atensi. Sebab,…
0 notes
Text
Gubernur Tanggapi Keluhan Juru Parkir: Evaluasi dan Perbaikan Sistem Pengelolaan Parkir di Bengkulu
Gubernur Tanggapi Keluhan Juru Parkir: Evaluasi dan Perbaikan Sistem Pengelolaan Parkir di Bengkulu KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, menerima audiensi para Persatuan Juru Parkir (Jukir) Bersatu Provinsi Bengkulu di Balai Raya Semarak, Pada hari kamis, (19/9/24), Pertemuan ini menjadi momen penting untuk membahas berbagai isu terkait pengelolaan parkir di Provinsi…
#Audiensi#Evaluasi kebijakan parkir#Juru Parkir#Pantai Panjang#parkir Area Wisata#Pengelolaan Parkir#Perbaikan sistem#Perbaikan sistem parkir#Solusi sistem parkir#Rohidin Mersyah
0 notes
Text
Berawal Cekcok Uang Parkir, Jukir di Pekanbaru Dibacok
http://dlvr.it/TBr9d9
0 notes
Text
Berawal Cekcok Uang Parkir, Jukir di Pekanbaru Dibacok
http://dlvr.it/TBr9Vv
0 notes
Text
Adu moncong jukir liar
---
(11 Juni 2024, 18:20)
Kejadiannya sangat singkat.
Aku baru saja selesai bercengkerama dengan dua temanku di sebuah kedai kopi di sekitar Melawai, setelah delapan jam kami work from anywhere --meskipun banyak ngobrolnya.
Sebelum masuk ke dalam punchline, aku akan mulai dengan menggambarkan denah kedai tersebut.
---
Kedai berbentuk rumahan, cukup luas, dengan area indoor dan outdoor. Pintu keluar masuk hanya melalui satu pintu yang sama. Ruangan pertama adalah bagian indoor, baru kemudian area outdoor. Ya, area outdoor ada di belakang bangunan utama, sebagian tempatnya seperti di area teras belakang rumah.
Terdapat area parkir yang merupakan halaman depan kedai. Posisinya lumayan mepet dengan bahu jalan dengan kondisi seperti gundukan tanah yang di-paving. Area parkirnya terpusat, untuk sepeda, sepeda motor, dan mobil. Keseluruhan, mungkin hanya dapat menampung 3 mobil + 1 mobil di bahu jalan, 10 sepeda motor menghadap area indoor + kurang lebih 10 motor muat di bahu jalan. Kalau sepeda, bisa muat 20-an.
Pada saat kejadian ini terjadi, kondisi kedai tidak begitu ramai. --ramai, tapi bukan yang ramai penuh hingga waiting list. Untuk area parkir, terisi 2/3 mobil, aku lupa. Hanya ada satu sepeda yang digantung, dan 6 motor yang berjajar menghadap area indoor.
---
"Gue duluan ya!"
"Lo naik apaan?"
"Gue jalan nih dari rumah" --sekitar senayan. "Lagi pengen jalan aja"
"Lah tadi gue pikir sepeda digantung punya lo, taunya bukan"
"Terus lo naik apa?"
"Biasa bos, menikmati trasportasi ibukota, aku pake MRT. Ntar turun Setiabudi, lanjut kuningan, ngojol aje."
"Lo bawa motor yak?"
"Yoi, buru-buru kan tadi, males juga tadi mau pake MRT gak kekejar waktunya."
"Mantap... tiati yak!"
.....teriak sambil jalan menuju MRT Blok M
"Kamu kapan lari lagi? Aku ikut ya, ntar tulung colek colek ae dari wasap."
"Aman, ntar gue wasap."
---
Aku menuju ke lokasi di mana sepeda motorku kutaruh. Sambil menyalakan mesin, kukenakan helm butut hitam ini. Selama nunggu mesin pemanasan, mataku celingukan, "Di mane nih parkirnya, ..., kayanya kaga ada."
Tanpa kusadari, sebenarnya di bahu jalan memang ada bapak-bapak duduk di kursi kondangan.
Gumamku, "Ah kayanya bukan sih ini, orang lagi manasin mesin bapaknya kaga gerak. Kayanya juga sebelumnya pas pernah ke sini, ngga ada parkir."
"Bebas!" --pikirku.
Sambil menaiki sepeda motor, aku mundur, menuruni gundukan paving, sampai di bahu jalan.
"Mas!"
"Mas, mas!"
"Mas, mas, bayar dulu!"
Aku merasa seperti dipanggil, tapi kutengok kanan kiri nggak ada. Tadinya kusempat berpikir, jangan-jangan dari barista di dalam. Setelah coba kusadari, suaranya dari belakang.
Detik itu, aku sudah firasat bahwa INI SI BAPAK akan MINTA DUIT PARKIR.
Motorku kugas pelan, si bapak tetap jalan, mempercepat langkahnya, sambil tetap menyiratkan, "Bayar dulu parkirnya!"
Akhirnya aku berhenti.
---
Aku menoleh ke arah si bapak, akhirnya kulihat dengan jelas, sambil menengadahkan tangan, si bapak bilang, "Parkirnya, mas!"
Aku diam sejenak. Mikir.
Sebenarnya dalam benakku, sudah kuniati bahwa aku tidak akan bayar parkirnya. Dan ini adalah kali keduaku melawan parkir liar, hahaha.
"Bukannya ini lahan dari kedainya ya? Kan jadi satu mepet banget ini ke kedainya." --jawabku kepada si bapak sambil menghadapnya.
"Lagian bapak juga ..." Belum sempat kulanjutkan bicaraku, si bapak menjawab, "Iya dong mas. Kan saya disitu tadi!" Si bapak sambil menunjuk di mana ia duduk.
"Jadi saya harus bayar nih?" Jawabku mengulur waktu, entah kenapa aku malah bertanya pertanyaan itu, dan sedikit ada niat untuk ngeyel untuk melihat reaksi si bapak. --sebenarnya takut digebuk juga sih hahaha.
Sambil aku merogoh ke kolong dasbor motorku, aku mencari koin-koin. "Semoga ada lah ini minimal serebu.", gumamku.
"Udah, yaudah kalo gamau bayar juga gapapa!" Dengan nada kesal, tangan si bapak mengisyaratkan mengusir, lalu si bapak balik kanan menuju ke kursinya.
"Yah gimana sih, orang udah mau dibayar." Sambil bergumam, aku senyum tipis. "BERHASIL LAGI MENGHINDARI PUNGLI!"
---
Betul, ini adalah kali keduaku. Kali pertama pada saat mampir ke Indomar**. Padahal sudah jelas di situ ada banner dengan tulisan, "PARKIR PELANGGAN INDOMAR** GRATIS".
Karena ini baru pertama kalinya, cukup deg-deg an sih aslinya. Takut tiba-tiba ditonjok sama jukirnya, hahaha.
"Bang parkirnya!" --sambil menengadahkan tangan.
FYI ini jukirnya ibu-ibu, yang sedari aku datang, si ibu hanya duduk di tepian sambil main HP. Sampai akhirnya sebelum minta duit parkir, bantuin mundurin motorku aja NGGAK!
Aku diam sesaat, "Jingann... gabut banget!", sambil mencari-cari tulisan di banner, takutnya aku salah baca, kalau ternyata bukan di Indomar** sini kan gak ada alibi, jadi harus bayar. Untungnya ketemu.
"Itu ada tulisannya Ibu, pelanggan tidak perlu bayar parkir ya"
"Kan di sini dari tadi saya jagain itu motornya abang."
Sambil tetap menujuk ke banner, "Ibu, itu tulisannya pelanggan tidak perlu bayar parkir, ya." Aku kekeuh.
"Yeee, yaudah, emang dasar kamu nggak laki!!" --sahut ibunya dengan nada cukup melengking.
Aku mundur, cuma sambil ketawa-ketawa, "YES, BERHASIL!"
---
Keberanian ini kudapatkan dari salah satu thread di X.
Sejak saat kubaca thread itu, selalu kupastikan bahwa keberadaan tanda yang menginfokan bahwa parkir di lokasi tersebut gratis untuk konsumen, selalu dapat ditemukan.
Jika ketemu, pasti kulawan.
Kecuali, kalo jukirnya preman, terus ngotot, kayanya aku takut juga.
Kalau seperti itu, sepertinya akan tetap kubayar, hahaha.
Dari pada kena pukul.
0 notes
Text
Jukir Liar Meresahkan
"Mas, parkir", ujar si jukir liar yang tiba-tiba saja muncul di hadapanku ketika aku sedang memundurkan motor setelah selesai menggunakan fasilitas atm kampus, ku jawab saja "udah di dalem tadi", "oh udah" ujar si jukir liar bertampang preman yang datang tak di undang membawa kejengkelan pada diriku, sebelum masuk menuju atm aku memang sudah memberikan 1000 rupiah pada seorang jukir liar yang udah ngeliatin dengan sorot mata menjengkelkan dan tengil, karena sedang tergesa aku berikan saja, walau dalam hati tidak ridho. Yakali enak banget malakin orang seenak jidat di area kampus. Mungkin udah 2 tahun belakangan ini jukir liar, sebut saja preman suruhan yang entah darimana dan siapa backingannya mulai menjamur di area sekitaran kampus..
Cuma beli pentol atau batagor 5k eh.. kena parkir 1000 sampai 2000 rupiah, dan herannya para jukir liar ini dengan santainya nongkrong berlima sampai enam orang di gerbang kampus depan atm bri, yang lebih aneh lagi kenapa pihak kampus dan keamana mendiamkan? Sepahamku perihal juru parkir, pertama harus ada surat izin dari pemda, minimal dari kecamatan atau kelurahan, lalu harus memiliki karcis resmi dari dishub dan pastinya mengenakan seragam jukir resmi. Lah ini setelannya preman semua, boro-boro surat izin dari pemda, karcispun gak megang mereka, bobrok amat ya hal kaya gini malah semakin menjamur..
Kartasura, 9 Juni 2024
0 notes
Text
TURISIAN.com – Memasuki libur panjang (long weekend) Hari Raya Waisak pusat perbelanjaan tradisional Pasar Baru Trade Center (PBTC) di Kota Bandung, Jawa Barat dipadati pengunjung. Mereka adalah para wisatawan yang sedang berlibur. Baik dari warga dalam kota maupun dari luar Kota Bandung. Pantauan Turisian.com, Sabtu 25 Mei 2024, pengunjung tidak saja berbelanja kebutuhan fesyen, tetapi juga kuliner. Beberapa toko oleh-oleh Bandung yang menempati area samping Gedung PBTC ramai diserbu pengunjung. Menurut salah seorang Juru Parkir (Jukir), Dadang (35), jumlah pengunjung pada hari ini lebih banyak jika dibanding kemarin, Jumat 24 Mei. BACA JUGA: Meski Libur Lebaran Sudah Lewat Pasar Baru Bandung Masih Jadi Incaran Pengunjung “Kemarin juga ramai, tapi hari ini lebih ramai lagi. Tadi pagi juga ada beberapa bus yang mengantar pengunjung belanja kesini,” katanya. Tingginya pengunjung yang datang ke Pasar Baru di libur Hari Raya Waisak membuat arus lalu lintas. Khususnya, dari Stasiun Hall Bandung hingga ke Pasar Baru mengalami kemacetan. Banyak kendaraan sepeda motor yang terpaksa parkir pinggir jalan. Sementara parkir di dalam gedyng PBTC juga terlihat penuh. Mulai dari lantai dasar, hingga lantai 7 terisi penuh oleh kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Ramainya, pengunjung ke pusat perbelanjaan ikonik di Kota Bandung diperkirakan masih akan berlanjuk hingga besok, Minggu 26 Mei. BACA JUGA: Pedagang Pasar Baru Trade Center Bandung Sambut Gembira Renovasi Gedung [caption id="attachment_20292" align="alignnone" width="800"] Untung BW, Direktur Marketing Pasar Baru Trade Center (PBTC), Kota Bandung. Foto: Turisian.com/Duta Ilham[/caption] Menjual berbagai produk fesyen Sementara itu, Untung BW Direktur Marketing PT DSMJ—selaku pengelola PBTC mengakui bahwa tingkat kunjungan di waktu libur panjang Hari Raya Waisak mengalami kenaikan. “Kalau angka pastinya masih kita terus pantau ya. Kan, liburnya masih ada satu hari lagi, sampai Minggu besok. Namun berdasarkan pengalaman di libur panjang beberapa waktu lalu, dalam satu hari bisa mencapai 12 ribu per hari,” katanya. Sebagaimana diketahui, pasar ini menjual berbagai jenis fesyen hingga jajanan. Letaknya di Jalan Otto Iskandardinata No. 152, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung. BACA JUGA: Kekayaan Kuliner di Jalan Gempol, Mengulik Kenikmatan Gastronomi di Kota Bandung Seperti sudah menjadi tujuan “wajib”, para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung, pasti akan singgah di pasar ini untuk belanja oleh-oleh. Sejarah menceritakan, sejak dahulu zaman tempat ini sudah menjadi favorit berjualan para saudagar pribumi, Arab, dan Cina. Di pasar ini menawarkan berbagai macam barang yang sebagian besar adalah sandang dengan harga terjangkau dan ekslusif. Ketika Belanda membangun Kota Bandung, para pedagang dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Banten, Pekalongan, Palembang, berdatangan untuk mengadu nasib di Bandung. BACA JUGA: Destinasi Unik, Museum Patah Hati di Braga Kota Bandung [caption id="attachment_20683" align="alignnone" width="800"] Suasana arus lalu lintas di depan Pasar Baru Trade Center, Sabtu 25 mei 2024. Foto: Turisian.com/Duta Ilham[/caption] Dibangun 1884 Silam Kawasan ini merupakan pasar tradisional yang dibangun sebagai pengganti pasar daerah pecinan yang pernah dibangun pada tahun 1884 silam. Sedangkan, pasar ini menjadi tempat untuk menampung para pedagang yang berasal dari Pasar Tjigoeriang di Kepatihan. Saat itu Pasar Kepatihan yang dibangun tahun 1812 terbakar akibat huru-hara Munada pada 30 Desember 1842. Pasar Baru dibangun tahun 1906 dan sebagian besar bangunannya sudah dalam bentuk pasar yang permanen, karena sudah banyak jajaran toko bagian depan dan los-los pasar dibagian belakang. BACA JUGA: Ndalem Katresnan, Kuliner yang Lagi Hits di Bandung, Disini Tempatnya Pada tahun 1930, di Pasar Baru sudah semakin banyak bangunan permanen yang besar dan bertingkat.
Lalu pada 1935, Pasar Baru menyandang predikat pasar terbersih dan tertata rapi di Pulau Jawa. Pasar Baru dibangun kembali tahun 1970 dengan versi yang lebih modern, namun tidak menghilangkan kesan tradisionalnya. Dilanjutkan kemudian 2001, Pasar Baru dibangun ulang menjadi konsep modern seperti toko bertingkat, dan tak hanya menjual bahan pangan saja namun berbagai macam barang. Sejak saat itu suasana pasar mulai bergeser “kekinian”, sehingga Pasar Baru dengan konsep modern diresmikan pada 21 Agustus 2003, dengan nama Pasar Baru Trade Center. ***
0 notes
Text
PMJ Dukung Pemprov DKI Jakarta, Dirlantas Polda Metro Jaya, Siap Tertibkan Jukir di Minimarket
Jakarta – Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Isman mengatakan, pihaknya akan mendukung Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menertibkan jukir yang beroperasi di minimarket. “Pasti, jadi gini ya masalah parkir liar ini masalah ketertiban umum, dalam artian tugas dan tanggung jawab kita bersama. Masyarakat pun harus ikut gitu loh, dalam artian mengawasi misal…
View On WordPress
0 notes
Text
Viral Jukir Palak Pemotor Rp 15 Ribu, Parkir di Minimarket
Otomtalk : Viral Jukir Palak Pemotor Rp 15 Ribu, Parkir di Minimarket Harusnya Gratis! Juru parkir (jukir) Alfamidi di Batujaya, Karawang, Jawa Barat menjadi sorotan publik setelah meminta bayaran parkir sebesar Rp 15 ribu ke pemotor yang selesai berbelanja. Dia meminta bayaran lebih besar sebagai THR-nya di momen Lebaran. Melalui video yang dibagikan akun Instagram @memomedsos, jukir tersebut…
View On WordPress
0 notes
Text
Setoran Parkir Dinaikkan Hingga 400 persen Jukir Serbu Dishub Siantar
Setoran Parkir Dinaikkan Hingga 400 persen, Jukir “Serbu” Dishub Siantar https://ift.tt/2VAyRJN Via DUTAMEDAN.COM (DM/01) DUTAMEDAN.COM, Siantar – Kaum marginal di Kota Siantar, diperas. Kali ini terjadi terhadap juru parkir (jukir) yang tidak jarang harus “bertarung” dengan teriknya sinar matahari maupun guyuran hujan, demi mendapatkan setoran, dan sisanya untuk menopang hidup. Para jukir di Kota Siantar merasa diperas, seiring dengan kebijakan Pemko Siantar yang menaikkan setoran retribusi parkir di tepi jalan umum hingga ke tingkatan “mencekik leher”. Di sejumlah titik parkir, ada setoran parkir dinaikkan hingga 400 persen dari setoran semula. Dampak dari itu, Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Siantar di Jalan SM Raja, Simpang Jalan Batu Permata Raya pun “diserbu” puluhan jukir, Selasa (06/02/2024). Dikatakan Fredi Purba, jukir di Jalan Musyawarah, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, menyebut, semula setorannya Rp 50 ribu per hari, lalu dinaikkan menjadi Rp 250 ribu per hari. “Satu hari itu, paling yang bisa didapatkan cuma (Rp) 150 ribu,” ucap Fredi Purba, yang merasa sangat keberatan terhadap kebijakan Pemko Siantar. Kebijakan itu dinilai tidak masuk akal. Hal yang sama dirasakan Mangait Sembiring, jukir di Jalan Dr Wahidin dan Jalan Cipto Mangunkusumo, depan dan samping Kedai Kopi Kok Tong. Kata Mangait, sebelumnya, setoran yang harus ia berikan sebagai pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemko Siantar sebesar Rp 80 ribu per hari. Namun belum lama ini, setoran dinaikkan menjadi Rp 325 ribu per hari. “Gak dapatlah. Suruh saja pegawai itu disitu satu harian (jadi jukir), pasti gak dapat kalau segitu. Kenaikan ini mematikan kami,” ujar Mangait Sembiring. Kadis Perhubungan (Kadishub) Kota Siantar Julham Situmorang mengatakan, kenaikan itu terjadi atas rekomendasi dari konsultan yang melakukan penilaian terhadap potensi pendapatan retribusi parkir di tepi jalan umum. Julham mengakui, nilai kenaikan setoran parkir yang dibebankan kepada jukir, tidak logis. Sehingga sangat memberatkan jukir untuk bisa memenuhi setoran. Untuk itu, besok, Rabu (07/02/2024) pertemuan antara konsultan dengan para jukir akan digelar di Kantor Dinas Perhubungan Kota Siantar. “Gak logikalah,” tandasnya. (*) Editor: Purba The post Setoran Parkir Dinaikkan Hingga 400 persen, Jukir “Serbu” Dishub Siantar first appeared on DUTA MEDAN - Media Informasi Terkini Sumatera 2024.
#Berita Harian Siantar#Kabar Terbaru Siantar#Media Terkini Siantar#Siantar » DUTA MEDAN - Media Informasi Terkini Sumatera 2024
0 notes
Text
Jukir Ancam Ojol Pakai Besi, Polisi: Sudah Kita Tangkap!
MEDAN, Waspada.co.id – Andrizal (51) yang bekerja sebagai juru parkir (jukir) melakukan pengancaman terhadap pengendara ojek online (ojol) di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Kota. Dalam video yang beredar, pelaku membawa besi mendatangi korban sembari marah-marah. Aksi pelaku itu direkam warga hingga viral di media sosial (medsos). Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Ipda Bara Setya Negara, […] The post Jukir Ancam Ojol Pakai Besi, Polisi: Sudah Kita Tangkap! first appeared on Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh. http://dlvr.it/SxwHwG
0 notes
Text
Sudahkah menerima karcis kalau parkir di tepi jalan raya, wak??
Kita berhak mendapatkan karcis parkir dan bayar sesuai nominal yang diatur oleh Perda No. 5 Tahun 2014.
Jika kita tidak diberikan karcis, bisa dipastikan jukir tersebut ilegal. Karena jukir yang legal dari Dinas Perhubungan sudah disediakan karcis parkir.
Jika ada keluhan atau pengaduan kamu bisa hubungi nomor 0811 7678 881. #sepdumxyz
0 notes
Text
Sinergitas Tni & Polri Bhabinkamtibmas Kel.Benteng Aipda Ade Setiawan,S.E., bersama Babinsa Melaksanakan Giat Sambang dan Silaturahmi Warga dan Jukir Jl.Jend Sudirman Rt.001/005 Kelurahan Benteng Kec Warudoyong Kota Sukabumi, dilanjutkan dengan memberikan himbauan Kamtibmas agar selalu menjaga keamanan lingkungan sekitar.
0 notes