#imalavins

[aslipoerworedjo]

#Repost @imalavins with @repostapp ・・・ Sejauh mata memandang terhampar lembah dan pegunungan. Coba tengok tempat sampah sekitar,jangan buang sampah sembarangan. Salah satu destinasi #FamtripJateng 2017 ini adalah Gunung Kunir di Desa Wisata Benowo,Purworejo. Selain menikmati sunrise yang menawan kalian akan disuguhi pemandangan lembah dan perbukitan. #JatengGayeng #VisitJateng #Traveling #DenaiGuna #GunungKunir #Purworejo #ExplorePurworejo #WisataAdrenalin #WisataBerbudaya #WisataCakrawala #WisataFotografi #WisataKulineran #WisataSpiritual (di Desa Wisata Benowo)

[peekholidays]

Dewarna Hotel that I stayed for two nights while exploring Brojonegoro has a big outdoor swimming pool. For those who stay in the guest rooms on first floor, there is a direct access to the swimming pool through the back door of the room itself. Quite good, right? 😃 Here is me, my friend @imalavins and also @leonard_c4me spending some times by the swimming pool. 😆 #BojonegoroMahot #DewarnaHotel #discoverbojonegoro (at Dewarna Bojonegoro Hotel and Convention)

[mee-graph]

View this post on Instagram

A post shared by Muhammad Romi Habibi (@romihabibi)

“Sehari Berbagi, Selamanya Menginspirasi”. @kelasinspirasiblitar 4 - SDN Ringinrejo 2 . See full video on https://youtu.be/XHeyCMZ9aW0 (Link in bio) . 🎬: @romihabibi & @eddoprakasa . cc : @ayeshari @fafaa18 @tika.nova.dhamayanti @niswanabila @iinsufiya @nugraha_nur_jannata @presyliaa @mohtarkunil @adityasuwandoko @gabrielarnie @vikaviika @zahrolatifah @widiyatmokoarif @elladhiya @elga.aris.prastyo @ardhianhadi @arifiyantoachmad @rendy_raga @imalavins . #kelasinspirasi #kelasinspirasiblitar4 #kib4 #cintakelasinspirasi (at Wates Blitar Jawa Timur)

[imalavins]

Tentang Hidup : Kepercayaan

Suatu saat ada seseorang yang bertanya kepada saya:

“Hal apa yang paling susah atau rumit yang kamu temui di pekerjaan?”

Saya pun menjawab : “Kepercayaan”

Orang yang bertanya kepada saya pun melihat saya lekat-lekat, mukanya berubah menjadi heran, mungkin jawaban yang keluar dari mulut saya tak pernah ada dalam bayangannya.

Alih-alih ingin menjawab dengan jawaban yang bersifat teknis seperti apa yang ada di otak saya misalkan beban pekerjaan yang luar biasa banyak atau hal-hal lainnya namun ternyata mulut saya tak sejalan dengan apa yang saya pikirkan. 

Makin lama hidup di dunia saya makin sadar kepercayaan itu penting. Bisa dibilang kepercayaan adalah salah satu hal dasar yang harus ada ketika sedang berinteraksi, bekerja sama, dan menjalin relasi dengan orang lain. Tanpa adanya kepercayaan, bagaikan pondasi rumah yang dibangun di atas pasir, gampang banget runtuh, gampang banget hancur, gampang banget hanyut. 

Bisa kalian bayangkan bagaimana rasanya ketika sudah percaya dengan orang namun nyatanya apa yang ia lakukan bertolak belakang dengan apa yang ia ucapkan. Saya pernah mengalaminya dan mungkin itu yang membuat saya sekarang lebih berhati-hati ketika berhadapan orang lain. Tidak langsung menelan bulat-bulat apa yang seseorang katakan, namun harus melihat lebih jauh apakah benar ia benar-benar jujur dan tulus dalam ucapan dan perbuatannya tersebut.

[imalavins]

Adaptasi

Jadi, Ramadhan kali ini saya tinggal jauhh sekali dengan keluarga di rumah dan ini mungkin adalah tempat perantauan terjauh seumur hidup saya. Banyak hal baru yang saya temui di lingkungan tempat tinggal, hmm mulai dari masjid dekat kos ya...

Beberapa hari yang lalu, karena ingin mencatat ceramah ustad yang biasanya ada di sela-sela Sholat Tarawih dan witir, sayapun membawa buku dan bulpen. Namun beberapa hari saya membawa buku dan bulpen tak ada ceramahnya ternyata. Akhirnya saya pun tak lagi membawa buku dan bulpen. Namun pada malam Rabu, tepatnya tanggal 6, di sela-sela tarawih dan witir ada ustad yang ceramah, lah kok ada biasanya kan ndak ada, jadi ndak isa catet.

Nah ternyata, ceramah di Masjid Assakinah ini ada jadwalnya yaitu pada malam Rabu dan malam Sabtu (Selasa malam dan Jumat malam) serta setelah subuh di hari Minggu.

Wah ada jadwalnya ya, saya baru tau, soalnya biasanya di tempat saya tinggal (rumah dan kos lama di Surabaya) ada ceramahnya tiap kali Tarawih.

Berpindah ke tempat baru memang selalu ada saja hal yang yang unik dan menarik dari tempat kita tinggal dahulu, entah dari adat kebiasaan masyarakatnya, atau dari jadwal masjidnya dan yang paling menarik, makanan khasnya haha!

Dan di saat seperti ini mau tidak mau ya saya harus adaptasi dengan kondisi tempat saya tinggal, harus menyesuaikan dengan apa yang sudah ada, dan ndak boleh sambat(ngeluh) karena tempat kita inilah, itulah, aduh enakan rumah(ya iyalah!).

Kalau terus berdiam dan ndak pindah meski hanya sementara saja perpindahannya (misalkan jalan-jalan sehari di kota sebelah) maka adaptasinya ya itu-itu saja.

Adaptasi bikin saya makin ngerti, oh jadi orang di sini budayanya gini, ndak boleh gini, di tempat lain, oh di sini kalau ada tamu begini menyambutnya.

Adaptasi bikin saya makin paham dengan perbedaan, ndak mungkin kan saya yang ndak pernah qunut tiba-tiba komplain ke imam yang sholatnya pakai qunut biar ndak usah pake qunut ( eh mbulet ya, bacanya pelan-pelan haha).

Intinya adaptasi bikin saya makin belajar banyak arti perbedaan dan bikin saya bersyukur tinggal di Indonesia yang punya budaya yang beragam.

Ngomong-ngomong selamat hari lahir pancasila ya ! :D

[mee-graph]

View this post on Instagram

A post shared by Muhammad Romi Habibi (@romihabibi)

“Sehari Berbagi, Selamanya Menginspirasi”. @kelasinspirasiblitar 4 - SDN Ringinrejo 2 . See full video on https://youtu.be/XHeyCMZ9aW0 (Link in bio) . 🎬: @romihabibi & @eddoprakasa . cc : @ayeshari @fafaa18 @tika.nova.dhamayanti @niswanabila @iinsufiya @nugraha_nur_jannata @presyliaa @mohtarkunil @adityasuwandoko @gabrielarnie @vikaviika @zahrolatifah @widiyatmokoarif @arifiyantoachmad @rendy_raga @imalavins . #kelasinspirasi #kelasinspirasiblitar4 #kib4 #cintakelasinspirasi (at Wates Blitar Jawa Timur)

[imalavins]

Tiga hari ke depan saya akan mengikuti famtrip di Bengkulu,semoga perjalanan kali ini bermanfaat dan bisa meluaskan tempat sujud saya..aamiin (kalau ada yg ingin mengetahui live tweet serta destinasi yang akan saya kunjungi,monggo follow ig dan twitter saya : @imalavins karena lebih banyak bersua di sana)

[imalavins]

Tulisan singkat di Blog tentang Glodok yang belum saya ketahui sebelumnya, link aktif di profil . . www.imalavins.com . . #glodok #pecinan #explorejakarta #blogger #imalavins #denaiguna #travelblogger — view on Instagram http://ift.tt/2uzCSzi

[imalavins]

Masa Muda

Aku menangis atas masa muda yang telah berlalu ‘duh alangkah enaknya andaikan masa muda itu dapat kembali lagi kepada kita

Seandainya masa muda itu dapat diperjualbelikan pasti ‘kan ‘ku berikan kepada penjualnya apapun yang ia inginkan

Akan tetapi jika masa muda itu sudah berlalu jauh daripada kemuliaan maka memintanya kembali tak mungkin lagi

Syair Al-Imam Ali bin Abi Tholib

......

Ceritanya saya sedang stalking dosbing kedua saya untuk mencari salah satu paper untuk dijadikan tinjauan pustaka pada proposal tugas akhir saya dan menemukan syair tersebut. Awalnya saya mengira beliau juga blogger (dosbing satu saya ternyata blogger loh dulunya pantas memberi tugas pada kami untuk mengunggah tiap tugas yang dikerjakan ke blog, psst ini rahasia ya hehe) 

Wah hari Senin saya akan sidang proposal (lagi) untuk jenjang pendidikan D4, semoga diberi kelancaran, aamiin :D 

[imalavins]

Suatu hari saya pernah membaca sebuah kutipan yang bertuliskan, "Google before you tweet" is the new "think before you speak".

Intinya kita harus berfikir atau mencari tau tentang apa yang nantinya kita bicarakan jangan asal nyablak. Wah #selfreminder banget nih pikir saya kala itu. 

Hingga akhirnya pada suatu saat saya dihadapkan pada sebuah kondisi dimana saya yang menjadi “korban” teman saya yang tiba-tiba berbicara “nyablak” (kalau bahasa saya). 

Saya mengerti dan paham bahwa itu mungkin candaan baginya, namun bagi saya yang telah berjuang keras menghasilkan suatu karya yang mungkin bagi teman saya “spam” sungguhlah sakit hati membacanya. 

Setahu saya spam sendiri merupakan mengirim pesan secara terus-menerus hingga mengganggu seseorang. Namun pada saat itu saya tak mengirim puluhan chat untuk berpromosi salah satu karya saya, hanya satu kali chat dan dibalas dua chat spam oleh teman saya.. Entahlah mungkin saya terlalu sensi atau sedang tak enak hati hingga menanggapi dengan serius.

Tapi...izinkan saya membela diri...

Ada begitu banyak peluh keringat yang saya kucurkan untuk menghasilkan karya sederhana saya tersebut. Ada begitu banyak waktu yang saya curahkan untuk berproses hingga mendapatkan sebuah kesempatan berlibur di wilayah timur Indonesia yang begitu indah. Dan kemudian tiba-tiba temanmu memberi komentar yang sedikit membuat hatimu sakit. .

Wahai Ramadhan, terima kasih telah mengingatkan dan memberi pelajaran bagaimana rasanya menjadi yang diremehkan dan tak dilihat. 

Wahai Ramadhan, terima kasih telah memberi pelajaran bagaimana caranya memaafkan dan ikhlas menerima segala kritik dan pendapat menjemput impian.

Selalu ingat, tak akan ada 100% persen orang yang selalu setuju dengan apa yang kamu lakukan, meskipun itu kelihatannya sangat baik dan bermanfaat bagi orang banyak..

Wahai Ramadhan terima kasih telah mengingatkan :)

[imalavins]

Alhamdulillah, di hari pertama puasa saya dapat sahur dan tarawih di rumah :) 

Rasanya sudah lama sekali tidak menikmati salah satu nikmat ini setelah sebelumnya mengikuti beragam kegiatan di perkuliahan yang mengharuskan saya untuk tinggal di Kota Surabaya. 

Kemarin saya mengikuti Shalat Terawih di Musholla dekat rumah dan sangat suka dengan isi cermahnya. Pak Satibi, Imam Musholla yang juga mengisi ceramah singkat mengatakan hal berikut ini(yang beliau petik dari kutipan ustad Yusuf Mansyur)

Ibarat sebuah burung, Shalat 5 waktu adalah badan dan shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah atau shalat sunnah rawatib adalah sayapnya. Sayap itu yang akan membawa seorang manusia terbang jauh tinggi ke angkasa. Maka dari itu pelihara juga Shalat Sunnah...

Menarik sebagai pegingat untuk juga mengerjakan shalat sunnah, tapi yang paling penting tetep shalat wajibnya yaaa :D 

662016 :)

[imalavins]

[DIY] : Bikin Photo Props Yuk !

Ketika acara ulang tahun kedua kabaca kemarin saya mendapat tugas menjadi penanggung jawab selfie corner atau selfie booth atau photo booth ya seperti itu pokoknya .__.

Untuk banner Alhamdulillah sudah ada selanjutnya desain booth dibantu Mbak Dita dan yang kurang adalah... photo props. Props sendiri artinya adalah alat-alat atau barang ( pedang, topeng, dll) yang digunakan ketika ada kegiatan pesta atau pementasan.

Kalau jaman sekarang biasanya perintilan yang dipakai pas di booth macam kumis, topi-topian,yaa seperti itu lah hehe.

Jadi gimana cara bikinnya? Gampang bangett serius! Jadi begini langkah-langkahnya:

1. Cari di google props apa aja yang kita pengen, banyak banget kok yang gratisan hehe berhubung acara kali ini berkaitan dengan para krucil jadi saya nyari yang imut-imut seperti telinga kelinci, kumis kucing, topi, batman, dan lain – lain. (Search aja misalnya pakai keyword: free photo props printable )

2. Setelah mendapatkan pola yang diinginkan tinggal print dan gunting kali ini beruntung saya dibantuin anca jadi gak repot-repot gunting banyak hihi :3

3. Selanjutnya setelah pola digunting, sebagai pegangannya saya pakai gagang balon sekalian menyesuaikan dengan tema drescode yaitu colorful :)) Harganya murah kok sebungkus isi 10 sekitar Rp 5.000 (saya belinya di toko pecah belah langgangan di keputih)

Lalu tinggal kasih lem,isolasi atau double tape aja di bagian belakang pola.

Dan...jadilah photo props.

Sekian, semoga bermanfaat yaa :)) 

[imalavins]

Akhir-akhir ini di sekeliling saya begitu banyak benih - benih cinta bertaburan, beberapa teman saya mengalami jatuh cinta. Mereka begitu ceria hari-harinya. Senyum tersipu - sipu menghiasi wajah orang-orang di umur 20 an.

Namun, ada pula yang mengalami kegagalan cinta. Putus cinta dan akhirnya dalam beberapa hari mereka bersedih, belum siap mengalami “pemutusan” hubungan. Bahkan menurut saya pihak yang diputuskan tidak diterima dengan apa yang dilakukan mantan pasangannya tersebut.

Dan saya sendiri bak seorang penonton dalam sebuah pementasan. Melihat di depan panggung pentas dua kejadian tersebut sambil mencatat pada otak saya.

Indahnya saat seseorang jatuh cinta, tiap hari mereka lalui dengan senang gembira. Seperti tak ada lara gundah, mereka yang kasmaran begitu larut dalam kebahagiaan.

Di sisi lain, saya kasihan melihat seorang teman saya yang diputus oleh pacarnya. Hari - harinya dilalui dengan kecemasan dan prasangka - prasangka yang tak sepenuhnya benar, seperti adanya orang ketiga. 

Ah dunia, saya pun kembali melihat pertunjukkan di depan panggung. Mengambil pesan tersembunyi yang Allah berikan pada saya.

Surabaya, 30 Oktober 2015