#ibrahhadzalyaum
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ranum
Seperti pak tani sedang menanam sebuah tanaman di kebun. Awalnya harus mempunyai tekad bulat dan kuat untuk selalu mengawal tanaman-tanamannya.
Mulai dari proses memilih benih, tanah yang subur lalu pupuk yang tepat sembari menyiangi dari para rumput-rumput maupun hama.
Seperti inilah, perjuangan yang saya lihat dari ibu saya.
Saya sebut beliau sebagai Wonder Woman yang posisinya tak akan bisa direbut oleh siapapun di alam semesta ini.
Ibu pun dengan sekuat tenaga baik dari segala sisi, pikiran maupun perasaan. Beliau curahkan segalanya kepada saya.
Pernah suatu hari, beliau mengatakan akan datangnya hari dimana saya akan terlepas dari genggaman tangan ibu.
Sekarang pun, saya kembali berpikir ke waktu ibu mengatakan seperti itu.
Tanpa berpasang dengan siapapun, beliau mampu untuk tegak berdiri. Ya! Tak akan mampu saya menyampaikan akan semua hal yang sudah beliau berikan sampai detik ini. Saya bisa merasakan bahwa sebenarnya ibu tidak sedang baik-baik saja selama menjadi seorang diri layaknya pak tani.
Segala peluh keringat tawa duka bercampur menjadi satu bagian yang tak terpisahkan.
Ridhallahu fiiy ridho walidain
Ridho Allah terletak kepada ridho kedua orang tua.
Semoga, Allah senantiasa memberikan perlindungan, keberkahan serta lesehatan kepada Ibu.
Kota Tahu, 24 Maret 2021
1 note
·
View note
Text
Sedang merasakan seperti ini. Awal februari kemarin menjadi sebuah kesepakatan yang menurut saya rumit.
Kenapa rumit? Karena akhirnya saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan pada semester depan.
Nampaknya ada pergulatan antara batin dan pikiran saya ketika itu.
Yang sekarang masih saya pikir agak susah untuk meninggalkan adalah anak2 yang selama ini menemani saya belajar. Ada rasa takut kehilangan dan akan merindui mereka saat pergi.
Namun, pada akhirnya saya memilih saja untuk barangkali melepas sejenak pekerjaan.
Ya, semoga ini adalah keputusan terbaik yang diridhoi Allah beserta semestaNya. Aamiin 🙏🙏
Kediri, 20 Feb 2020
Tidak Selamanya Hidup Memberi Kita Pilihan
Saya anak kedua dari 2 bersaudara. Kakak perempuan saya sudah tinggal bersama suaminya di luar kota. Orang tua saya bercerai. Saya tinggal di pedesaan. Otomatis mencari pendapatan sangat sulit.
Menjadi anak lelaki tidak mudah. Mau pergi merantau, tak tega dengan ibu di rumah. Tapi tinggal di rumah pendapatan tidak memuaskan.
Mau menikah, harus berpikir panjang. Hari ini tak banyak perempuan yang mau hidup satu rumah dengan mertua. Begitu juga saya. Saya ingin mengurus keluarga saya sendiri, belajar dari nol. Tidak merepotkan orang lain.
Ada banyak cita-cita yang sudah kusiapkan.
Selepas wisuda mengambil beasiswa luar negeri. Merasakan jalanan kota-kota besar. Menjalani banyak petualangan dan pengalaman. Selepas S2 pulang untuk membangun bisnis di ibukota. Mewujudkan ide-ide yang selama ini kusimpan. Menjadi lelaki mandiri. Bertemu dengan banyak orang. Mengembangkan potensi yang kupunya.
Tapi, melangkahkan kaki dari pintu rumah saja sangat berat. Pergi menginap semalam di luar rasanya tidak tenang. Saya punya tanggung jawab yang tak bisa kutinggalkan di rumah.
Saya selalu merasa diri saya berbeda. Ada sesuatu yang spesial.
Saya tidak punya keinginan menjadi orang-orang pada umumnya. Melamar pekerjaan di perusahaan. Menjadi orang normal. Punya jadwal yang teratur.
Saya merasa bisa melakukan lebih dari itu. Saya tidak ingin menyerahkan sisa usiaku dengan mengikuti rutinitas menjemukan semacam itu.
Padahal saya yakin, saya bukan tipe orang idelogis. Memegang nilai yang tidak realistis. Memimpikan sesuatu di luar keumuman, memburu keinginan pribadi dan lain sebagainya.
Mungkin terdengar ideologis. Tapi, bagi saya itu realistis. Realitanya memang pekerjaan umum tersebut menjemukan untuk saya. Saya harus realistis bukan.
Saya tahu, saya tidak akan berkembang jika hanya tinggal di lingkungan saya sekarang. Saya tidak nyaman melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin tersebut bukan karena hanya melihatnya saja. Saya pernah menjalaninya.
Saya pernah bekerja di perusahaan, di rumah produksi, di toko dan lain sebagainya. Saya mencoba realistis. Memang nampaknya bukan di situ dunia saya. Saya tidak bisa memaksakan diri. Menipu diri sendiri.
Toh, dari awal saya membiayai biaya kuliah sendiri bukan untuk menjadi orang biasa. Saya ingin menjadi orang yang berbeda dan lebih. Saya ingin melihat dunia ini lebih luas lagi.
Orang bilang, hidup adalah pilihan.
Tapi nyatanya tidak selalu hidup memberi kita pilihan. Kadang kita di posisi tanpa pilihan. Menjalani sesuatu yang mau tidak mau harus kita jalani, sebab tak ada pilihan lain.
Hidup tak memberi kita pilihan. Hidup memberi kita batasan-batasan. Hidup memberi kita garis yang jika dilewati akan memperburuk keadaan. Menempatkan kita pada posisi yang lebih sulit, tidak menentu bahkan membuat kita nampak buruk.
Pada akhirnya, mungkin saya harus lebih realistis lagi. Menjadi orang normal. Mendaftar pekerjaan di dekat rumah, menjadi perangkat desa mungkin sembari mencoba peruntungan CPNS. Sebab, realitanya saya tidak bisa lepas dari rumah. Pada akhirnya saya harus menjadi orang biasa.
Apa yang saya alami ini mungkin banyak dialami oleh orang lain di luar sana. Banyak potensi dan keinginan yang terhambat oleh tidak adanya pilihan. Mencoba menjadi manusia yang baik membutuhkan pengorbanan.
Saya bisa saja meninggalkan rumah, pergi merantau, mencoba peruntungan sebagaimana yang orang-orang desa dulu lakukan.
Lelaki harus mencari penghidupan sendiri. Merasakan pengalaman hidup sebanyak mungkin. Saya bisa saja mengikuti ego, sebab itu hak saya sebagai lelaki. Saya tidak bersalah atas apa yang kedua orang tua saya lakukan. Bercerai dan saling meninggalkan. Kenapa saya yang harus menanggungnya.
Ya. Saya bisa saja menjadi orang semacam itu. Melepaskan diri. Membebaskan diri. Saya bisa saja melakukan itu.
Tapi, jika saya melakukan itu. Saya akan menjadi seperti ayah saya. Saya selalu berusaha memaksa diri untuk tidak menjadi seperti dia. Meninggalkan keluarga dan tanggung jawab.
Nampaknya, menjadi baik tidak selalu memberi kita kebahagiaan. Walaupun saya tidak berbahagia saat ini, paling tidak saya menjadi orang baik.
Semoga itu cukup
#nulisajadulu
288 notes
·
View notes
Text
-Mentas Ngendok-
Assalamu'alaikum teman tumblr.
Alhamdulillah setelah sekian lama saya ngendok (mengasingkan diri) akhirnya menetas kembali.
Jadi bisa kembali nulis di tumblr. Hiyeee 🎉🎑
Ada beberapa cerita nih yang pingin saya share disini.
Yah, beberapa minggu timbul beberapa pertanyaan dan percakapan.
Pertanyaan pertama:
Ini datangnya dari teman yang jarang ketemu. Sekalinya ketemu banyak banget tema2 yang diobrolin. Dari A sampe Zet ga bakal habis2. XD
Ceritanya kita ketemuan nih di taman kota. Lalu doi cerita2 tentang teman2 kita pas masih di kuliah dan sekarang sudah banyak yang ganti status.
Iyakan dari single jadi double.
Lah sayakan jadi penasaran, dari mana kok bisa updet banget sama anak2 kampus.
Ee e e lah ternyata, sekian lama memang saya sudah menutup akun fb. Jadi ngga tahu kabar2 anak2 kampus. 😁😁
Dari sini doi tanya, eh kenapa tuh kamu nutup akun fb?
Jawab saja, "udah kebanyakan akun sosmed. Lagian disana menurutku banyak mudharat. Banyak foto2 beterbangan semakin "alay".
Maap maap yag ini menurut opini sendiri.
So, sekarang hanya punya sosmed twitter+ig. Ya kali kalo ada yang pingin tahu kabar bisa lihat di ig saja.
Lalu doi tanya juga. Eh, btw kemarin aku nyoba buka tumblr juga lo.
Iseng2 bacain tulisanmu. Itu tumblr buat apa sih? Di tumblr kan ngga banyak orang lihat trus baca. Apa ngga percuma tuh nulis2 tanpa ada feednya?"
Duuh- banyak kali kan pertanyaannya. Maklum jarang ketemu. Hahaai.
Langsung jawab!
Gini lhooo, awalnya tumblr ini kubuat sebagai pengganti dari notes yang di fb dan tulisanku di blog.
Dulu sering sekali jika memang daku memiliki keresahan ataupun kenang2an memori. Kutulis di notes fb atau di blog. Tapi karena ada sesuatu hal, mungkin alternatif lain bisa kutulis di tumblr dulu. Nanti baru di archieve kan di blog.
Btw, kalo tumblr kan nulisnya bisa via hape jadi lebih cepat dan gesit (FYI).
Kedua: di tumblr serasa ada seorang yang memiliki telinga besar yang dapat menampung segala ide, kenang2an sampe hal nyeleneh tanpa harus mempertimbangkan soal pencitraan.
-Sudah jadi diri sendiri-
Adapun yang berkaitan dengan pembaca atau yang memberi feedback itu adalah bonus.
Jangan selalu mengharapkan sesuatu yang kita lakukan dengan feedback yang diberikan oleh orang lain terlebih dahulu.
Seperti layaknya menanam padi, kita harus tabur benih dahulu. Memberinya pupuk lalu lama kelamaan padi akan menyemai dengan sendirinya.
Menurutku:
Menulis itu bisa di tempat manapun saja. Namun niat yang baik saat mengawali menulis itu bukanlah sebuah teknik yang dapat dilakukan dimana saja.
Karena dengan menulis juga, kita bisa mengajak orang untuk melakukan kebaikan. Dan sebaliknya.
Yah, do'anya. Semoga apapun yang saya tulis atau mencoba untuk mengambil hikmah dalam setiap langkah per detiknya bisa selalu memberi manfaat.
Untuk siapapun dan dari manapun datangnya. Semoga dan semoga Allah beri keberkahan.
Ighfirnii 'alaadzanbii yaa Rabbi.
Meskipun pada akhirnya. Namanya manusia selalu menempati kesalahan. Semoga apapun yang belum pantas dibaca ataupun tulisannya kadang bisa sarkastik.
Pun saya juga masih belajar dari hal yang remeh temeh.
Terimakasih tumblr. 🎉🎉
Kediri, 25 Maret 2019
4 notes
·
View notes
Text
Well,
Ingin ku-archieve semua.
Kukunci dengan rapat.
Kudiskusikan denganNya.
Supaya semakin mencapai hakikat.
Pentingnya mendekat demi maslahat.
Dunia wal akhirat.
Semoga tak menjadi mudharat.
2 notes
·
View notes
Text
Middle of Ramadan
Klik, sebuah bunyi dari hapeku saat kucoba membuka kuncinya.
Ada nada getar yang terlihat, namun bukan itu yang aku ingin lihat.
Kucari dan geser aplikasi yang ada sampai akhirnya di aplikasi musik.
Beberapa hari lalu memang sengaja untuk mengunduh murottal dari salah satu Qari' yang berasal dari Bahrain. Dulu, beliau sangat terkenal pun sekarang juga masih.
Sebuah ketakziman luar biasa, saat bisa ikut bersama solat terawih dengan imamnya Qari' tersebut. Alhamdulillah, mungkin ini awal mula yang baik sehingga bisa semakin kenal dengan para Qari'.
Karena setahuku Qari' yang sering aku dengarkan suaranya adalah Syekh Sudais atau Syekh Al-Alafasy.
Alhasil kuunduh semua murottal beliau, kuberikan list yang terbaik didalam hapeku.
Hari ini, kusetel kembali. Dan tiba-tiba aku teringat bahwa ada beberapa list kegiatan ramadan yang ternyata belum kupenuhi semua janji2 sebelum ramadan :(
Tercatat sudah 20 hari, ramadan berjalan. Tetap saja rasa puas terhadap hadirnya Ramadan belum kutemui. Seperti layaknya seorang ayah yang tiba2 hari ini mengambil cuti lantas besok lusa sudah kembali bekerja.
Apakah rasa seperti ini hanya hadir di benak yang berusia seperempat abad seperti saya?
Pekerjaan yang silih berganti menemui. Terkadang membuatku terkapar kantuk sampai akhirnya list yang kuperdebatkan selama sebelum ramadan tak berbekas. Hanya beberapa saja yang sudah terlaksana.
Ya harapku-
Semoga apa-apa yang sedang kita lakukan pada ramadan tahun ini Allah selalu beri keberkahan. Semangat dalam meraih kemuliaan ramadan, meski akan banyak coba dalam menuju kemenangannya nanti.
Dan kita-kita yang sedang berupaya mendapat malam lailatul Qadr Allah mudahkan untuk menggapainya. Aamiin :')
Semangat 10 malam terakhir yaay😉
1 note
·
View note
Photo
Butuh yang adem? Kesini yuk~ 🐌🐌 #Ibrahhadzalyaum #surabayalandmark #exploremosque #sebentar #trip (di Kota Surabaya - Surabaya, Indonesia) https://www.instagram.com/p/BwgdsjSle7U/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1ay4vntp366y8
1 note
·
View note
Photo
Adakalanya kamu membutuhkan waktu untuk berhenti sebentar. Sekadar untuk memberi jeda. Melihat dan merasakan keadaan sekitar. Lalu sembari bertanya kepada diri sendiri. . "Sudah sampai dimana pergerakan dan perubahanmu menuju alam keabadian? Barangkali kamu akan menemukan banyak lemah atau lebihnya. . Yang terpenting setelah menyadari apapun. Tetap berusaha menjadi lebih baik. Lalu berikan wadah2 untuk memberi jeda. Walau barangkali cuma sekadar "take a breath" dari segala "rutinitas"mu. 🍁🍁 #Ibrahhadzalyaum #jekardah #jeda #sebentar (di Monas Jakarta) https://www.instagram.com/p/BulCVn7lq37/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=eebuvtelb89t
2 notes
·
View notes
Text
●Proses dulu●
-Ditulis untuk menyemangati diri-
Dalam sebuah kegiatan mengajar.
Kita tak pernah tahu situasi apa yang akan terjadi dan kita temukan dalam kelas. Ibarat takdir pun juga begitu.
Sebelum mengajar pasti setiap guru memiliki beberapa ritual supaya KBMnya lancar dan sesuai tujuan.
Seperti menyiapkan RPP, jurnal mengajar ataupun data absensi siswa.
Itu semua adalah hanya sebatas alat. Peralatan mati yang jika kita gunakan tanpa menggunakan perasaan dan jiwa tidak akan bernyawa.
Di kelas kita dihadapkan dengan anak2 dan bukan benda mati.
Diperlukan jiwa dan hati yang kuat supaya saat di kelas bisa bersabar dalam menghadapi segala situasi.
Satu setengah tahun sudah saya berusaha mencoba menjadi seorang pendidik yang baik.
Banyak segala tantangan ataupun rintangan yang ada.
Beberapa hal, saya coba perhatikan bahwa memang pengajaran di desa dengan kota sangat berbeda jauh.
Saya yakini lingkungan keluarga juga berpengaruh dalam sikap anak di sekolah.
Jujur, untuk saat ini terkadang saya masih bingung dan tak habis pikir.
Mereka anak2 yang unik tapi di sisi yang lain mereka juga harus selalu diingatkan.
Seperti contohnya hari ini.
Saya coba untuk selalu berkomunikasi dengan mereka setiap menit.
Mengabsen namanya jika memang di dalam kelas melakukan hal2 unik. Apalagi pada saat menerangkan. Butuh tenaga dan kesabaran ekstra supaya mereka mengerti apa yang sedang dipelajarinya.
Sebuah kebenaran yang baru saya sadari hari ini dari anak2 adalah mereka semua masih tertuju kepada hasil yang akan ia peroleh. Bukan dalam hal proses yang ia tempuh untuk menyelesaikan sesuatu.
Terlihat dari beberapa anak yang saya tanya saat nulis.
"Cah, sampun mantun dereng?
Jawab salah satu anak, "sampun bu!."
Lalu saya datangi anak itu dan ternyata yang ditulis hanya dalam hasilnya saja.
Dalam hati saya maktratap. Ternyata anak2 masih berpikir hasilnya saja.
Lantas saya pertegas dengan nada keras bahwa "disini Bu Novi nggak minta sampean semua untuk mendapat nilai yang bagus atau hasil yang sempurna. Namun sampean sudah paham saja dan mampu mengerjakannya sendiri dengan baik, Bu Novi sudah sangat senang.
Di sinilah letak dari istimewanya sebuah pengajaran.
Mendidik bukan hanya mentransfer ilmu atau sekadar mencatat dan mencatat. Namun ada hal penting dari itu semua.
Yaitu "Nilai Kehidupan" yang harus anak2 biasakan supaya menjadi generasi penerus yang memiliki akhlak budi pekerti yang kuat dan luhur.
Semoga kalian2 ya nak paham dan mengerti bahwa jika ada guru yang keras dan tegas adalah demi kebaikan anak2 juga. ♥
Kediri, 18 februari 2019
5 notes
·
View notes
Text
un defined feel
kubuka post ini dengan Assalamu'alaikum.
puluhan hari aku tak menulis padahal unek-unek juga banyak di dalam kepala.
banyak hal yang terjadi, yang kualami, yang kuamati, yang kupelajari.
terimakasih, terimakasih sudah membuatku mampu bertahan dan kuat sampai hari ini.
teruntuk Allah, semoga Allah selalu menunjuki jalan lurus kepadaku.
dan kebenaran dalam firmanNya tentang di dunia harta dan diri kita adalah ujian. dalam Al Qur'an Surat Ali Imron:186 artinya Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.
Yuk semangat diriku!
Syawal, 3 1443 H
0 notes
Text
Octo ber
Maaf ye kalo hari jum'atnya sedikit kurang manis karena membaca ini yang hadir di beranda. 😁
Tapi tulisan ini dibuat sebagai pelega rasa saja supaya bisa kabur dan terbang.
Hmm. Begini ceritanya,
Beberapa waktu, saya coba untuk tidak menghadirkan bulir bulir hujan saat melintas di kota seberang. Toh, akhirnya kembali lagi. 😆
Apalagi saat "Pengampu" nya memberi sedikit celetukan. Kenapa tiba2 saya merasa harus melakukan?
Dalam batin, what think about it av? You're not foolish kan?. Haha
Memang hati tiada duanya. Kalo sudah merasa tidak benar. Luruskan! Luruskan!
Khawatir itu salah satu tanda dari syetan. Dan bukan kebenaran yang haqiqi.
Khawatirlah saat karenanya, kamu akan merasa jauh denganNya.
Ini sebuah titik balik untuk bermetamorfosa menjadi kupu kupu lagi. Cukup beri tembok yang kuat dahulu supaya nanti kelak saat tembok sudah memiliki pintu yang siap terbuka. Kamu sudah siap dan mantap untuk terbuka.
Terima kasih Allah. Sabrun jamiil, fainsyaAllah.
Kediri, 5 oktober 2018
1 note
·
View note
Text
Aku hari ini?
Hamba Allah yang selalu ingin diberikan petunjuk dalam melangkah melalui waktu sekarang.
Meyakini apapun yang aku lakukan sebagai bukti taatNya dan bersyukur atas nikmat Allah.
Betapa sakit yang lalu, Allah cabut sedikit indra penciuman saja. Membuatku gusar dan berhenti dari hiruk pikuk dunia yang fana.
Ayo kuat, melangkah dengan sabar.
Allah akan beri jalan terbaik, yang menjadi milikmu tak akan pergi menjauh darimu.
Namun, ingat juga ada hukum kebalikannya jika Allah mentakdirkan yang lain.
Tugasmu adalah YAKIN. Yakin tuk terbaik dalam hidup, Allah akan mempermudah.
Insya Allah haqqul yakin!
15 Oktober 2021
0 notes
Text
Hey, cantik!
Ingat ini baik-baik mulai hari ini.
Bahwa dirimu kuat dan mampu berjuang karena Allah memampukan.
Ingat selalu, ketika kau susah ada keluargamu terutama ibuk yang selalu memberikan bahu dan telinga mendengar keluh kesahmu.
Mendengar ratapan tangismu ketika dunia seakan runtuh dan kamu se-down downnya di dunia yang fana ini.
Hey, cantik!
Ingat, mulai hari ini kembalikan kesadaranmu bahwa ibuk telah mengorbankan apapun yang ibuk punya selama hidup membersamaimu.
Waktu dua puluh enam tahun bukan waktu yang bisa dengan mudah dilupakan dengan kesenangan berjam-jam.
Kasih, perhatian dan segala-galanya akan selalu ada dan menerangi setiap waktu.
Di kala bahagia maupun duka.
Hey, cantik!
Ingat baik-baik hari ini, bahwa ceritamu sungguh memberikan ujian bagi semua orang.
Tak ada kata tenang lagi, tersebab kesadaranmu yang menghilang karena hatimu yang tertutup dengan kesenangan sementara.
Sungguh, kamu amat mengecewakan orang yang sudah hadir dengan tulus memberikan perhatian. Maka, bangkit! Kembali ke kesadaran semula. Lihat kembali dirimu dahulu yang berkembang menuju kebaikan.
Dan lanjutkan kembali mulai sekarang.
Di titik ini dengan penuh kesadaran lahir dan batin.
Hey, cantik!
Baca ulang cerita tentang hari ini, ketika imanmu sedang kembang kempis karena ingin menjeda memberi jarak dengan hingar bingar dunia.
Dunia yang isinya dengan sendau gurau dan main-main jika tak mampu kau isi dengan perbuatan dan amalan kebaikan.
Hey, cantik!
Ingat, kamu akan kembali kepada Allah yang nyata dan abadi.
Isi waktumu dengan hal kebaikan, beri jarak kepada kesenangan-kesenangan fana yang hanya mampu bertahan berjam-jam.
Ingat, cantik!
Kota Tahu, 10 Muharram 1443 H
0 notes
Photo
- Sebuah Perjalanan - Dahulu, sebelum aku bisa mengendarai motor. Ingin sekali untuk bisa sekadar berjalan2 sembari menengok dunia luar. Ya walaupun hanya pergi ke persawahan atau melihat pohon yang berbaris menghijau. . Lalu, tiba saatnya KKN dan keinginan ini semakin bertambah. Tepatnya karena lokasi KKN yang memang indah nan menarik. Membuatku bersama teman2 KKN untuk pergi sejenak setiap minggunya. Dari pergi ke sawah warga sampai mencoba untuk melihat senja sore hari. . Tersadar, ternyata sudah dua tahun berlalu. KKN selesai dan masa perkuliahan juga. Terkadang aku merasa rindu untuk melakukan sebuah perjalanan dengan mereka semua. . Akhirnya, dunia luar memang sudah menanti dan menjamu masing2 diri. Kita melakukan perjalanan pada masing2 lini. Selalu ada harap untuk saling bertemu sekaligus mengisi. Saling curhat kesana kemari. Semoga bisa bersua di lain hari. 😉 . Oh iya, fyi: KKN itu bukan kuliah karo ngopi lo. Tapi kuliah kerja nyata. Ya hitung2 sebelum ke dunia nyata, sudah latihan dulu. Supaya menjadi pribadi tahan banting, tidak seperti daku. 😂 Karena daku, bukan kardus yakan? 😌 . Daan untuk adek2 yang sedang atau sudah melakukan kegiatan KKN di kampusnya. Semoga krasan dan ilmu hidupnya bertambah. Aamiin 😊. Sekian~ #Ibrahhadzalyaum #catatan #kediri #puncupunyacerita (di Puncu, Jawa Timur, Indonesia)
1 note
·
View note
Text
-Ahammul-
Kutulis ini sebagai note untuk diri sendiri. Supaya bisa menenggelamkan sebagian rasa. Rasa aneh menyeruak dalam benakku seakan dalam mimpi pun seolah ada yang datang menghampiri.
Hingar bingar berita politik pun terasa tetap menyudutkan pikiranku untuk merasa ada yang aneh.
Yap, betul. Dalam rentangan tahun seperti ini dan tantangan dari banyak pihak membuatku kewalahan. Yang awalnya tidak terpikir dan terlintas menjadi sebuah bola api.
Sudahlah, jangan kuatir akan segala hal. Apalagi meraba soal jodoh. Semuanya sudah diberikan waktu yang tepat. Tinggal kita bisa mencapai dengan tepat dan persiapan yang akurat juga tidak.
Dan coba beri penegasan dalam hidup bahwa hari ini bukan waktunya berbuat menye2 bak roman picisan di tipi. See them! Betapa banyak orang yang masih membutuhkan keberadaan kita untuk sekedar mendengar keluh kesah atau hal lainnya. Terlebih masih membutuhkan tenaga kita untuk perbaikannya. Ambil bagian paling penting dalam hidup dan jadi paling kuat!
Kediri, 10 Agustus 2018
1 note
·
View note
Text
Ramadhan Day-22
Ini tulisan late post hasil perolehan hari lusa yang terus kuamati dan kupilin di kepala.
Padahal semuanya sudah usai dan menjadi histori untuk dikenang. 😌
Tidak ada jepret² untuk mengabadikan momen, karena sudah kujadikan pilihan supaya merekamnya secara langsung dalam myelin yang suatu saat mampu untuk kuputar kembali ketika bercerita kepada seseorang.
Ting! Ting! Bunyi dering notifikasi yang kuatur sedemikian rupa nun suaranya jauh berbeda dengan notif lainnya.
Kulihat lamat², ada tulisan terbaca "dek, nanti bisa buka bersama?"
Boleh, jawabku.
Lalu waktu berputar sampai akhirnya tiba sore hari tepat jam tiga.
Seperti biasanya, mencoba sambil membantu ibu memasak di dapur. Aku pikir pelan² sambil mbatin, lg moody nih. Apa ya nanti aku diem bae? Tanpa bertanya apapun, atau memberi umpan tanya supaya ada feedback (?) Masih mbatin sambil ngudek nasi.
Setengah jam kemudian, abang ini tiba lalu parkir motor di teras rumah.
"Assalamu'alaikum"
Karena diriku masih di tahap moody, baiklah biarkeun menunggu five minutes. Teteup masih benahin makeup.
"Pak, kulo bade sholat ashar rumiyin nggih"
Abang ini bilang ke om, pas lagi di depan nunggu pot yang barusan disiramin😁
Okay, 15 menit berlalu. Sudah terdengar kembali derap motor yang dikendarai abang ini.
Akupun sudah bersiap tinggal memakai masker dan printilan bermotor.
Berangkat sekarang yuuk?
Abang ini masih teteup lihat hapenya, eh ternyata rahasia eh rahasia nuntunin mbak² IG. Biar ndak ngantuk katanya. Etdaaah~
Lalu on the road will be start jam setengah lima kurang sepuluh menit.
Yha, memang abang ini planner handaalls dihitung²lah estimasi jam buka dengan perjalanan. Daku mah iya- iya - iya in ajee.
Nggak terlalu ngestimasi'in waktu siiy😅
Biarkan berjalan apa adanya, kalo belum buka ya tinggal muter² cari jalan yang macet supaya sampe2 tempat buka Allahu Akbar. Ihihi
Etapi sama abang2 planner kan kudu sesuai jamnya yekan. Okay dah, betul sampe di warung tepat jam lima teng tong.
Abangnya ini grasak grusuk lagi dah, ngestimasi'in waktu lagi. Hmmmm
Dek, kamu pesen es dulu ya? Nanti kalo makannya pas mendekati magrib.
Boleh, jawabku.
Ya betul! Esnya kutungguin dah sampe bedug magrib. Lalu di tengah-tengah menunggu adzan magrib, memang tak seperti biasanya abang ini. Aku diem bae, eh diem bae juga.
Gini² amat yekaan, okay nada canggung nih. Yak, biasa abangnya salting. Doi nutul hapenya, lihat notif apa ajah yang masuk.
Setelah itu hening lagi, yawis manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Demi Masa!
Akupun ngasih feed supaya ada back😂
Cerita bla sampe bla bla, tiba² abang ini ngerogoh hape lagi. Diarahkan ke daku, lha pikirannya lurus lalu diriku menganggap bahwa abang ini sedang mengambil panorama para kecap dan saos.
Aku B ajah.
Lalu buka bersama berlangsung dan ada jeda untuk sholat magrib. Baiklah, akupun melihat hape. Ibu bilang, abang ini buat story kui.
Cuss, akupun merapat ke sana. Eh lhadalaah ada seseorang terpampang blurb terstori. #halyangtidakbiasa #cerita #abangini1
Nah dari sini, daku bisa mengambil kesimpulan bahwa (satu) laki-laki ketika membanggakan akan sesuatu memang sering melakukan hal yg tak biasa. Contoonya: ngepost something padahal setiap hari tak pernah seperti itu
(Dua) pingin menyatakan bahwa dia loh punya sesuatu yg menarik perhatian.
Salah satunya ngepost foto kalian² yang kdg tiba mbatin eh lhakok "Paparazi" yaaa ???
Itu sajaa, sekian cerita di hari 22 Ramadhan semoga di 22 yg lainnya berhasil memberikan surprisedd yeayy🥳
0 notes
Text
Menutup Diri
Bulan Februari 2021
Tepat seminggu sebelum bulan Februari mulai membuka diri.
Ibu kembali menanyakan perihal sebuah keputusan. Ya, dengan berbagai resiko yang ada di berbagai sisinya.
Belum menjawab pun, ibu selalu mengetahui apa yang ada dalam pikiran dan hati putrinya.
Beliau pun memberi piweling serta semangat bahwa ketika kamu sudah menabuh genderang perjuangan.
Kamu harus bersiap dengan ingat mensyukuri apapun yang Allah beri saat ini, menjalaninya dengan yakin sepenuh hati dan berjuang membuktikan ke Allah tentunya dengan sebaik ikhtiar yang kita mampui.
Semangat berjuang nduk, yakin dengan segala ketentuan Allah. Usaha disik, jalani koyok o banyu mili.
Lalu, tiba-tiba aku pun terasa mengharu biru. Ibu akan selalu menjadi support system unggulan dan tak tertandingi siapapun.
Februari bergulir dan rasanya semangat juang serta fokus tingkat tinggi harus selalu terpatri dalam diri.
Menetapkan prioritas keluarga dalam segala hal. Tetapkan plan a sampai z dan Allah akan atur segalanya. Insya Allah~
Kota tahu, 23 Februari 2021
0 notes