#hidrometeorolog��a
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sekda Alit Wiradana Minta Seluruh OPD Tingkatkan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Cuaca ekstrem yang terjadi menjelang memasuki musim penghujan menjadi salah satu hal yang patut diwaspadai oleh masyarakat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan tinggi akan terjadi hingga bulan Januari mendatang. Menghadapi hal tersebut, Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menggelar Rapat Koordinasi dalam rangka Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi yang dilaksanakan di Kantor Wali Kota Denpasar, pada Selasa (5/12/2023). Rapat Koordinasi ini dipimpin langsung Sekda Denpasar, IB Alit Wiradana dan dihadiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, Kepala Dinas Damkar Dan Penyelamatan Kota Denpasar, I Made Tirana, perwakilan Dinas Sosial Kota Denpasar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, Perwakilan dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Dinas PUPR, serta Camat, dan OPD terkait lainya. Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana dalam kesempatan tersebut minta seluruh OPD dan jajaran untuk bekerjasama dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. “Saya meminta kepada semua komponen, serta seluruh jajaran OPD untuk meningkatkan kewaspadaan dan siaga bencana, serta saling bekerjasama dan bersinergi khususnya terkait pencegahan hingga penanganan bencana hidrometeorologi, karena ini merupakan tanggungjawab bersama," ujarnya. Lebih lanjut, saat ini curah hujan di Kota Denpasar dan sekitarnya masih cukup tinggi, yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan Januari mendatang. Untuk itu saya juga mengimbau OPD untuk kembali menggiatkan program jumat bersih bapak angkat di desa dan kelurahan, serta membangun komunikasi dan koordinasi secara intens. "Informasikan dan laporan setiap saat keadaan dan penanganan bencana sesuai peran dan tugas masing-masing,” kata Alit Wiradana. Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan, rapat ini diadakan guna mengintensifkan kegiatan dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kota Denpasar. Lebih lanjut pihaknya juga turut mengimbau kepada seluruh aparat hingga kepala daerah setempat untuk senantiasa memperhatikan kebersihan sungai di wilayahnya masing-masing, karena besar kaitanya dengan permasalahan banjir, pohon tumbang, serta tanah longsor yang biasa terjadi pada senderan sungai. "Dalam hal ini kami siaga 24 jam dan mengoperasikan pos kegawatdaruratan yang tersebar di empat kecamatan di Kota Denpasar," pungkas Joni Ariwibawa.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
BPBD DIY Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem
BPBD DIY Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem
BNews—YOGYAKARTA— Masyarakat perlu tetap waspada dengan potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di DIY. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pun meminta masyarakat untuk peka terhadap tanda-tanda bencana hidrometeorologi. “Semua tetap waspada dan peka terhadap tanda-tanda yang bisa terjadi akibat dari bila terjadi cuaca ekstrem,” kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara…
View On WordPress
0 notes
Text
TURISIAN.com - Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) bersiap menyambut gelombang penumpang yang diprediksi menembus angka 2,9 juta orang sepanjang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Tak ingin kecolongan, otoritas bandara menggelar berbagai langkah demi memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan penumpang. Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Soekarno-Hatta, Putu Eka Cahyadhi memastikan bahwa Posko Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru 2024-2025 telah dibentuk. Posko ini, kata Putu, akan menjadi pusat komando dan koordinasi untuk memantau situasi terkini dan menanggapi setiap potensi masalah. “Kami memproyeksikan lonjakan penumpang mencapai 2,9 juta orang selama masa libur Natal dan Tahun Baru," kata Putu dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 20 Desember 2024, Untuk itu, pihaknya, sudah melakukan persiapan secara menyeluruh. Posko ini mulai beroperasi sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Lebih dari sekadar pusat pemantauan, posko ini diibaratkan sebagai otak yang mengatur seluruh pergerakan di bandara. “Peran posko krusial dalam menjamin kelancaran dan keamanan penerbangan. Koordinasi yang erat antarinstansi adalah kuncinya,” tambahnya. Putu menegaskan bahwa semua pemangku kepentingan telah bersinergi mempersiapkan segala hal, dari yang kasat mata hingga yang tak terlihat. BACA JUGA: Libur Nataru 2024, DIY Dibanjiri 9 Juta Pelancong, Siaga Bencana Hidrometeorologi Personel Gabungan Salah satunya, pengerahan 266 personel gabungan dari TNI, Polri, Avsec, dan instansi terkait untuk menjaga ketertiban di setiap sudut bandara. Tak hanya soal keamanan, pelayanan pun mendapat sentuhan ekstra. Mulai dari optimalisasi counter check-in, sistem bagasi, hingga fasilitas publik. “Kami ingin memastikan penumpang merasakan kenyamanan sejak tiba di bandara hingga lepas landas,” katanya. Sedangkan, koordinasi antarinstansi juga menjadi prioritas. Otoritas bandara, maskapai penerbangan, dan perusahaan ground handling bahu-membahu memastikan setiap penerbangan berjalan lancar. “Tidak boleh ada simpul yang lepas. Semua pihak harus berjalan dalam ritme yang sama,” ujar Putu. Tak ketinggalan, kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan potensi gangguan keamanan turut menjadi bagian dari agenda besar ini. “Sinergi dan dukungan semua pihak adalah kunci suksesnya pelayanan di masa libur panjang ini,” ujar Putu dengan nada optimis. Dengan berbagai persiapan ini, Bandara Soekarno-Hatta tampaknya siap menghadapi puncak arus gelombang penumpang tanpa kendala berarti. ***
0 notes
Link
0 notes
Text
Bencana Hidrometeorologi di Banten Telan 9 Korban Jiwa
http://dlvr.it/TGkqDS
0 notes
Text
Pemko Padang Siap Siaga Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Basah
INGATLAH.COM – Menyikapi potensi bencana hidrometeorologi basah, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menggelar Gladi Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Rabu (11/12). Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Padang Yosefriawan sewaktu membuka kegiatan ini menyampaikan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada…
0 notes
Text
BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Berhasil Kurangi Risiko Bencana di Jakarta dan Sekitarnya
Jakarta, Mediapromoter.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan keberhasilan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 7-8 Desember 2024. Operasi yang bertujuan mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta ini terbukti mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67% di beberapa wilayah, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan. Sebagai…
0 notes
Text
Dandim 0417/Kerinci Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024
Dandim 0417/Kerinci Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 Kerinci – Dandim 0417/Kerinci Letkol Inf Eko.Budiarto S.I.P,M.I.P, bersama dengan Forkopimda Kabupaten Kerinci , hadir dalam kegiatan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan BPBD Kabupaten Kerinci.Sabtu (07/12/2024). Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi ini diikuti…
0 notes
Text
Wapres Gibran Rakabuming Raka Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi
Curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus selama tiga hari terakhir telah menyebabkan wilayah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat, dilanda bencana hidrometeorologi. Rentetan bencana berupa banjir bandang, tanah longsor, hingga pergerakan tanah telah mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan 6 orang lainnya masih dalam pencarian. Mewujudkan komitmen Presiden Prabowo agar…
#Berita#Gibran Rakabuming#Gibran Rakabuming Raka#Indonesia#KH Ma&039;ruf Amin#Maruf Amin#Nasional#News#pemerintahan#Wakil Presiden Ma&039;ruf Amin#Wakil Presiden RI#Wapres#Wapres Gibran Rakabuming#Wapres Gibran Rakabuming Raka#Wapres Ma’ruf Amin#Warta
0 notes
Text
Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Lampung, Intizam mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dirangkaikan dengan Sosialisasi Potensi Bencana Hidrometeorologi secara virtual bertempat di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (18/11/2024). Menteri Dalam Negeri, Tito…
0 notes
Text
17 Langkah Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Kurangi Risiko dan Kerugian
Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin kencang, dan kekeringan, merupakan jenis bencana alam yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim. Fenomena ini kerap terjadi dengan dampak yang sangat merusak bagi kehidupan manusia, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu, mitigasi bencana hidrometeorologi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi risiko dan kerugian yang ditimbulkan. Berikut ini adalah 17 langkah mitigasi bencana hidrometeorologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya:
1. Pemetaan Daerah Rawan Bencana
Pemetaan daerah rawan bencana adalah langkah pertama dalam mitigasi bencana hidrometeorologi. Dengan mengetahui daerah-daerah yang berisiko tinggi terkena bencana seperti banjir dan longsor, pemerintah dan masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik. Pemetaan ini melibatkan analisis data cuaca, kondisi geografis, serta pola aliran sungai.
2. Penguatan Infrastruktur Peringatan Dini
Sistem peringatan dini sangat penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kemungkinan bencana yang akan terjadi. Infrastruktur ini dapat berupa sirene, aplikasi mobile, dan pesan teks yang dapat memberi tahu warga tentang ancaman bencana secara cepat dan tepat waktu, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah evakuasi dengan segera.
3. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Drainase
Sistem drainase yang baik dapat membantu mencegah terjadinya banjir, terutama di daerah yang rawan genangan air. Pemerintah perlu memastikan bahwa saluran drainase berfungsi dengan baik, termasuk melakukan pembersihan secara berkala agar tidak tersumbat oleh sampah atau endapan lainnya.
4. Penataan Ruang yang Berkelanjutan
Penataan ruang yang memperhatikan potensi bencana merupakan langkah penting dalam mitigasi. Salah satunya adalah dengan menghindari pembangunan di daerah yang rawan bencana, seperti daerah tangkapan air atau lereng-lereng bukit yang berpotensi longsor. Pemerintah perlu menegakkan aturan terkait zonasi wilayah yang aman untuk pemukiman dan pembangunan.
5. Reboisasi dan Penghijauan
Penghijauan dan reboisasi memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya longsor dan banjir. Tanaman yang memiliki akar kuat dapat menahan gerakan tanah, serta memperbaiki daya serap air ke dalam tanah. Program penghijauan dan reboisasi perlu diperkuat di daerah rawan bencana untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
6. Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Pendidikan dan pelatihan tentang bencana hidrometeorologi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Masyarakat perlu diberikan informasi tentang cara-cara menghadapi bencana, seperti bagaimana menghadapi banjir, longsor, atau angin kencang, serta tindakan evakuasi yang tepat.
7. Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
Pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap bencana hidrometeorologi sangat diperlukan. Misalnya, membangun rumah dan gedung yang tahan terhadap banjir dan angin kencang, serta memperkuat jembatan dan jalan yang berada di daerah rawan bencana. Hal ini dapat mengurangi kerugian material akibat bencana.
8. Perbaikan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam seperti hutan, lahan pertanian, dan sumber air harus dikelola dengan bijaksana untuk mengurangi risiko bencana. Pengelolaan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan yang dapat memperburuk dampak bencana hidrometeorologi, seperti erosi tanah, banjir, atau kekeringan.
9. Pemeliharaan dan Pembangunan Waduk atau Bendungan
Waduk atau bendungan yang dibangun dengan baik dapat menahan aliran air berlebih dan mengurangi risiko banjir. Pemeliharaan bendungan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan kinerjanya optimal dan aman bagi masyarakat di sekitarnya. Selain itu, pembangunan waduk baru di lokasi yang tepat juga dapat berfungsi sebagai pengatur aliran air.
10. Pemberdayaan Kelompok Rentan
Kelompok masyarakat yang rentan terhadap bencana, seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas, perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya mitigasi. Program khusus yang memberikan pelatihan dan bantuan kepada kelompok-kelompok ini penting untuk memastikan bahwa mereka dapat menghadapi bencana dengan lebih baik.
11. Perbaikan Sistem Pemantauan Cuaca
Peningkatan teknologi pemantauan cuaca yang lebih akurat dapat membantu mendeteksi potensi bencana hidrometeorologi dengan lebih cepat. Sistem pemantauan yang terintegrasi dengan sistem peringatan dini akan memudahkan penyampaian informasi yang tepat kepada masyarakat dan pemerintah setempat.
12. Penanaman Tanaman Pelindung di Lereng Bukit
Di daerah rawan longsor, penanaman tanaman pelindung di lereng bukit dapat mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebabkan longsor. Tanaman seperti rumput vetiver, pohon jati, dan pohon akasia memiliki akar yang kuat dan dapat membantu menstabilkan tanah.
13. Peningkatan Infrastruktur Evakuasi
Meningkatkan fasilitas evakuasi yang aman dan mudah diakses oleh masyarakat sangat penting. Setiap desa atau kota perlu memiliki titik evakuasi yang jelas dan dapat diakses dalam keadaan darurat. Selain itu, penyediaan sarana transportasi untuk evakuasi juga harus diprioritaskan.
0 notes
Text
Pemkab Lamongan Kuatkan Sinergi Antisipasi Bencana Alam Hidrometeorologi
Pemkab Lamongan Kuatkan Sinergi Antisipasi Bencana Alam Hidrometeorologi
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan di Jawa Timur mengambil langkah proaktif untuk memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam rangka mengantisipasi bencana alam hidrometeorologi. Langkah ini sangat penting mengingat Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang rentan terhadap berbagai bencana, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung, terutama saat musim penghujan.
baca selengkapnya.. klik link disini klik link disini
0 notes
Text
TURISIAN.com — Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi akan dibanjiri sembilan juta pendatang selama libur Nataru 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Angka itu naik tipis dari tahun lalu, yang mencapai 8,9 juta orang. "Penduduk asli DIY hanya 4,2 juta. Banyak sekali ya," ujar Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Pakualam X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 16 Desember 2024. Pakualam X menyebut lonjakan pelancong kali ini dihadapkan pada risiko bencana hidrometeorolog. Sebuah, bencana akibat pengaruh cuaca ekstrem, seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor. "Kita dalam kondisi darurat siaga bencana. Apalagi banyak destinasi wisata DIY berpotensi terdampak," katanya. Pemerintah DIY, lanjut Pakualam, fokus pada langkah pencegahan, terutama terkait keselamatan di area wisata perairan. BACA JUGA: Ingin Liburan Tahun Baru di Yogyakarta? Catat Jadwal Kereta Rute Jakarta-Jogya Ini "Dalam waktu dekat, sulit untuk menangani semuanya secara menyeluruh. Jadi, pencegahan melalui penambahan rambu-rambu kami prioritaskan," ujar dia. Sementara itu, Dinas Pariwisata (Dispar) DIY memperkirakan tiga juta dari sembilan juta orang yang melintas akan berkunjung ke destinasi wisata Yogyakarta. "Proyeksinya 3,3 juta orang akan menikmati berbagai objek wisata," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar DIY, Aria Nugrahadi. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,1 juta wisatawan diperkirakan akan bermalam di berbagai akomodasi DIY. Aria mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah inovasi guna memberikan kenyamanan bagi para wisatawan, salah satunya layanan CCTV real time. Sedangkan, layanan ini terintegrasi dengan Jogja Istimewa Televisi dan ditempatkan di lobi hotel. "Melalui akses ini, wisatawan bisa memantau destinasi wisata secara real time. Mereka dapat mengetahui apakah cuaca di tujuan wisata sedang cerah, hujan, atau bahkan sudah ramai," ujar Aria. Langkah ini diharapkan dapat membantu wisatawan merencanakan kunjungannya dengan lebih efektif. Khususnya, di tengah ancaman cuaca ekstrem selama musim libur Nataru 2024. ***
0 notes
Text
Gotong Royong Evakuasi Wilayah Kabupaten Sidoarjo Terdampak Angin Kencang
SIDOARJO | MMCJATIM – Sebagian besar wilayah di Kabupaten Sidoarjo, pada Minggu (4/2/2024) sore dilanda hujan deras disertai angin kencang. Dampaknya ada pohon tumbang dan beberapa bangunan rumah warga rusak. Informasi dari Posko Hidrometeorologi BPBP Kabupaten Sidoarjo dan Polresta Sidoarjo, hujan deras dan angin kencang pada waktu tersebut, terdapat satu pohon tumbang di Bypass Krian dan Bypass…
0 notes
Text
33 Titik di Sukabumi Dilanda Bencana Hidrometeorologi, Ratusan Jiwa Terdampak
http://dlvr.it/TGbWcm
0 notes
Text
Waspadai Hujan Lebat, BMKG Sumbar Peringatkan Risiko Lahar Dingin di Gunung Marapi
INGATLAH.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Sumatera Barat, terus mengawasi pertumbuhan awan konvektif di sekitar Gunung Marapi, Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Pemantauan ini bertujuan untuk memprediksi potensi hujan yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, termasuk ancaman lahar dingin. “Kami terus memantau pertumbuhan awan…
0 notes