Tumgik
#hatihatidenganhati
hanifbinhalimi · 3 years
Photo
Tumblr media
🌹 احْرِصْ عَلٰى حِفْظِ القُلُوْبِ مِنَ الأَذٰى فَرُجُوْعُهَا بَعْدَ التَّنَافُرِ يَعٔسُرُ🌹 🌹إِنَ القُلُوْبَ إِذَا تَنَافَرَ وُدُّهَا مِثْلُ الزُّجَاجَةِ كَسْرُهَا لَا يُجْبَرُ🌹 "Berhati-hatilah untuk tidak menyakiti perasaan orang lain, karena mengembalikannya setelah patah itu sulit. Sungguh bila hati itu bercerai berai perasaannya, ia seperti kaca yang tak bisa ditambal pecahnya." 🖊️ Translator (Alih Bahasa) : Muhammad Hanif, student at Darussalam, Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah. #شعراء #أحب #لغة_عربية #لغة_قرآن #لغة_أهل_الجنة #لغة_المسلمين #قلب #حفظ #أذى #عسر #تنافر #ود #زجاجة #كسر_الخواطر #جبر #hatihatidenganhati #akan #sulit #tuk #kembali #jika #disakiti (di Curug Cipendok) https://www.instagram.com/p/CRT5plznPAQ/?utm_medium=tumblr
0 notes
seokreatif · 5 years
Photo
Tumblr media
Berlatih Jaga Hati dan Lisan Ini Ramadhan nan Mulia. Mari Biasakan untuk jaga Hati dari hal yang gak berfaedah Gaesz. Apalagi tuntunannya ada dalam Al Qur'an coba buka salah satunya di Al Isra ayat 36. #jagahati #jagalahhati Implementasi hati yang bersih dan ditunjang pikiran yang bersih Insya Allah lisan pun akan terjaga dan sikap pun akan juga berbeda. #hiduplebihbaik #lebihmulia Yuk meski pada berpuasa ada yang udah mulai lemes ada yang mulai capek. Tetap berdzikir agar Allah bimbing hati kita semua berada on the track menuju ridho Allah. Udah dhuhur mari #makmurkanmasjid #sholatberjamaah Agar Allah ridho. Aaamiin #isihati #hatihatidenganhati #hatihati #jagalisan #jagasikap #jagadiri #muslimsejati #nikmathati #dzikirhati #dzikir #sholat #puasa #pesandarihati #dhuhur #shalat #shaum #Ramadhan (di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia) https://www.instagram.com/p/BxTx_AhFtIf/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=11mggbdzc2hds
0 notes
notesku · 8 years
Text
Kau Boleh Menyebrangiku Asal Tidak di Depanku
Teruslah menjauh, itu boleh. Jangan lalu terus mendekat lagi, itu tak boleh. Bukankah boleh bagiku tidak selalu boleh bagimu? begitupun sebaliknya.
Aku ingat saat itu. Seperti sudah gila. Keringat yang jatuh dari kening yang menuju bibirmu saja aku sudah mengira itu air terjun yang jatuh dengan bebasnya.Manis sekali. Sedang ponimu yang menggantung dengan resahnya pasrah tersapu oleh bisikan bibirmu yang membawa angin kesejukan. Layaknya air di kala kemarau.
Setiap kau ingin menyebrang. Aku tak ingin membantumu. Meski kendaraan riuh di sepanjang. Karena aku takut, setelah itu kau akan menyebrangiku.Kau boleh menyebrangiku, asal tidak di depanku. Lewat belakanglah, karena aku tidak ingin kau tiba-tiba kembali hanya karena kau melihat air mataku.Ketika air menetes, tangan ini takmampu mengusiknya.
Payung yang ku genggam dan bunga yang ku bawa seolah membiarkan air ini terus mengalir. Malam yang dinanti pun datang. Jika tidak keberatan, boleh jika aku memberitahumu? Lekaslah tidur.
-Sabtu 22.19 WIB, jember, 18 Februari 2017
2 notes · View notes
indrianinda · 7 years
Quote
Terkadang yang menyenangkan belum tentu baik. Dan yang baik belum tentu menyenangkan. Sebenarnya semua itu nikmat. Maka pandai-pandailah bersyukur!
Hatihatidenganhati
0 notes
Photo
Tumblr media
Rintik hujan sore , bersama lamunan asa menyendiri. #lifemustgoon #hatihatidenganhati
0 notes
joyfulltsl · 7 years
Text
Hati-hati dengan Hati
Hey guyss, gw pengen share hal yg gw dapetin hari-hari ini, yg sebenarnya udah diingetin dari minggu-minggu yg lalu sih. Anyway, seperti judul blog ini, gw akan ngomong tentang hati. Kalo kata KBBI sih, hati adalah sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dan sebagainya). Intinya, dari hati kita merasakan, perasaan kita muncul dari hati kita.
Dalam hidup ini, kita bisa merasakan melalui hati dan Tuhan juga dapat berbicara melalui hati kita. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tentunya kita yang diciptakan perlu tahu tujuan hidup kita yang menurut gw itu salah satu esensi manusia. Manusia yang hidup tanpa tujuan, tanpa tahu arah hidupnya, akan lelah dengan hidupnya, akan sulit, dan berusaha mengakhiri dengan pikirannya sendiri. So, tujuan hidup kita, apa yang kita harus lakukan di dunia ini, kenapa kita bisa tercipta dan ada di dunia ini hanya kita dapatkan jawabannya dari sang pencipta kita, yaitu Tuhan. Dia yang paling tahu dan mengenal kita lebih daripada orang lain, bahkan diri kita sendiri.
Dalam proses kita bertanya pada Tuhan tentang hidup kita, apa yang kita harus lakukan dan sebagainya, Tuhan melakukannya dengan berbagai cara, yang salah satunya adalah dengan memberikan hatiNya atas hati kita. Singkatnya, manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan (Kejadian 1:27), so Tuhan juga tentunya punya hati. Melalui hati kita, Tuhan dapat menaruhkan visiNya, menaruhkan hatiNya yang besar akan hal-hal tertentu, akan jiwa-jiwa misalnya. Mungkin dari kalian yang baca ini ada yang bingung kok orang Kristen kalo lagi gereja/ibadah bisa sampe nangis-nangis gitu ya, apa mereka mengada-ada, atau terlalu lebay mungkin. No. Itu bukan mengada-ada atau lebay atau apapun itu, tapi salah satunya oleh karena Tuhan sedang taruh hatiNya, visiNya, kerinduanNya dalam hidup orang tersebut.
Kembali pada apa yang kita bahas seperti pada judul, hati-hati dengan hati. Hati-hati disini ngomongin tentang kewaspadaan. Di saat Tuhan menaruh hatiNya atas hati kita, disitu kita harus menangkapnya, dan tidak hanya berhenti pada menangkap hati Tuhan. Ada satu istilah yang gw sering denger dan suka banget dari khotbah-khotbah Pdt. Iin Tjipto, yaitu hati kita bersahutan dengan hati Tuhan. 
Setelah Tuhan menaruh hatiNya atas hati kita, kita harus menangkapnya dan kemudian men-set / mengatur hati kita bersahutan dengan hati Tuhan.
Untuk lebih mudah ngejelasin tentang bersahutan dengan hati Tuhan, gw mau sharing pengalaman dikit. Pernah suatu kali, Tuhan menaruh kasih yang besar dalam hati gw akan sesuatu, sebut saja A. Saat itu, Tuhan menaruh kasihNya (hatiNya) yang sangat besar atas A dalam hati gw. Disitu gw nangkep hati Tuhan dan dalam tiap doa gw untuk A, gw selalu ngomong Tuhan aku tahu Engkau punya hati yang besar, kasih yang besar atas A dan di saat itu, gw terkagetkan dengan sebuah pertanyaan yang tiba-tiba muncul di hati gw: Aku (Tuhan) mengasihi A, apa kamu juga punya kasih/cinta yang sama terhadap A?
Seringkali, Tuhan taruh sesuatu di hati kita, tetapi kitanya sendiri tidak merasakan seperti apa yang Tuhan rasakan, kita tidak merindukan seperti apa yang Tuhan rindukan, pada level yang sama dengan Tuhan, rasa yang sama, bahkan lebih. Sebagai manusia, ktia diberikan free will atau kehendak bebas oleh Tuhan. Saat Tuhan menyampaikan isi hatiNya buat kita, taruh hatiNya atas hati kita, sebagai manusia sekali lagi, kita dapat menolaknya, mungkin secara tidak sadar kita menolaknya. Dari yang pernah gw rasain, menurut gw di saat kita tidak merasakan seperti apa yang telah Tuhan taruh, di saat kita tidak berusaha mempertahankan rasa itu, punya kerinduan yang tetap sama, kasih yang tetap sama ketika hatiNya ditaruh atas hati kita, maka kita sudah menolaknya secara perlahan-lahan, secara tidak sadar. Gw masih sangat belajar banyak tentang hal ini dan pengen sharing ke temen-temen yang baca blog ini agar kita lebih lagi mewaspadai hati kita.
Saat Tuhan menaruh kerinduan dalam hati kita, misalnya untuk meraih 100 buah, mari dalam hati kita juga rindu untuk meraih 100 buah, bahkan merindukan 150 buah dan terus mempertahankannya, berjuang untuk menjaga hati kita tetap seperti hati Tuhan.
Ada satu contoh di Alkitab yang sepertinya cukup nyambung dengan hal yang dibahas disini, yaitu perumpamaan tentang talenta terdapat di Matius 25:14-30. Bisa dibaca terlebih dahulu kalo belum baca atau penasaran hehe. Gw jelasin dikit ceritanya. Jadi, ada seorang tuan yang hendak pergi ke luar negeri dan dia memercayakan hartanya kepada hamba-hambanya. Ada yang diberi lima talenta (talenta itu pada dasarnya adalah mata uang/ukuran uang), dua talenta, dan hamba yang paling terakhir satu talenta. Hamba yang pertama dan kedua menjalankan uang itu dan beroleh laba, sehingga mereka menyenangkan hati tuannya. Sedangkan, hamba terakhir yang memperoleh satu talenta tidak menjalankannya dan malah menyembunyikan talenta itu. Tuannya menjadi marah dan mencampakkan/mengusir hambanya itu.
Satu hal yang gw nangkep dari cerita ini terdapat di ayat 24-27: 
“Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.”
Dari sini kita bisa belajar bahwa hamba tersebut mengetahui isi hati tuannya, tahu tuannya mau apa, sukanya apa, namun respon hatinya justru tidak bersahutan dengan hati tuannya, sehingga output berupa tindakan yang dihasilkannya menjadi tidak sesuai dan jahat di mata tuannya. Seringkali kita diberikan Tuhan visiNya, hatiNya yang besar atas jiwa-jiwa, kerinduan Tuhan yang besar atas keselamatan hidup seseorang melalui hidup kita, namun kita tidak bersahutan dengan hati Tuhan. ‘Kita tahu’ karena Tuhan udah singkapin, Tuhan udah beritahu kepada kita, Tuhan udah berikan atas hati kita, tapi kita hanya sekedar tahu, cuma sampai tahu doang, dan step atau langkap selanjutnya tidak kita laksanakan.
Yuk kita terus belajar agar hati kita bersahutan dengan hati Tuhan, agar hati kita selaras dengan hati Tuhan!
Jika kita belum sampai pada tahap tersebut, kita akan menjadi lelah dalam hati kita, berkecamuk dengan perasaan kita, juga bisa susah untuk nyaman dan enjoy / menikmati hidup kita, menikmati apa yang Tuhan rindukan. So, mari kita sama-sama belajar ya guys.. Hati-hati dengan hati!!
Semoga memberkati kita semuaa, God bless~
0 notes
Text
Cenderungnya Hati
Tentang hati. Luas tanpa batas. Hati yang bebas. Bebas pula bercenderung. Cenderungnya hati pun meluas. Kecenderungan terhadap yang bernyawa, tak bisa sembarang dirasa. Karena hati ini pun ada yang lebih berhak memiliki, Yang Maha Berkuasa.
Bila belum halal baginya, jangan lah terlalu dirasa-rasa. Bisa jadi kecenderungan hatinya saat ini, suatu saat nanti menjadi jodoh bagi yang lainnya. Bila benar menyayanginya, cukuplah bawa dia dalam doa, demi kebaikannya. Biarkan kecenderungan hatinya menjadi rahasia antara dia dan Rabb-Nya.
Jangan buat Yang Maha Menyaksikan cemburu dengan isi hati dalam dada. Bagaimana mungkin hati ini menginginkan cinta dari makhluk-Nya melebihi cinta untuk Rabb-Nya? Bawa cenderungnya hati sebagai sarana mendekatkan diri pada Yang Maha Penyayang. Bila tiba waktu yang telah ditetapkan-Nya, kecenderungan hati yang halal; jodohnya, akan dipertemukan dan tidak akan tertukar.
0 notes
moammaremka · 9 years
Photo
Tumblr media
. #Repost @linda_rosmala_dewi . "Mata pisau kesabaranku tumpul sebelum selesai kusiangi..." . #bab5 #Hatihatidenganhati #Ido #emka ~ @moammaremka
19 notes · View notes
athaisatha · 10 years
Text
#17 : Hati-hati dengan hati
Dear You,
Jika hari ini aku benar melupakanmu, bagaimana kamu?
Tidak apa-apa ya, karena saat aku benar-benar lelah menunggu mungkin aku tidak akan merasa segan lagi. Aku menyukaimu entah kamu percaya atau tidak, aku menyayangimu entah kamu tau atau tidak, aku mau kamu entah kamu mau atau tidak. Aku rasa hati ini lebih mengerti, aku hanya mengikutinya. Selama ini aku hanya mengikuti maunya bagaimana, kadang pikiran sadarku pun kalah olehnya. Mungkin aku juga yang salah terlalu membiarkannya merajalela, membiarkannya mempengaruhi diriku. Aku melakukan yang diinginkannya, bukan yang seharusnya.
Padahal karena apa aku memiliki penyesalan di masa lalu? Karena aku terlalu mengikuti maunya hati. Tapi hati ini milik Tuhan-ku, aku percaya Tuhan memberikan segala petunjuk melalui hatiku, mempercayakan aku untuk merasakan petunjuknya, kemudian Dia menunjukkan kenyataannya padaku. Tidak selalu seperti yang aku harapkan, tidak selalu seperti yang aku mau, tapi Tuhan selalu punya rencana lain yang lebih baik milik-Nya.
Seperti mempertemukan aku dengan kamu, membuat hati ini menyukaimu, membuat otak ini memikirkanmu. Aku rasa itu rencana Tuhan yang lebih baik dari rencanaku sebelumnya. Kamu tidak tau kan bagaimana aku sebelum bertemu denganmu? Jika kamu adalah kebaikan yang Tuhan berikan di hari-hariku, maka kebaikan juga jika memang Tuhan menunjukkan kamu bukan untukku. Artinya aku semakin dekat dengan seseorang yang Dia maksud, Tuhan itu editor terhebat dan aku hanyalah seorang penulis, menuliskan rencana hidupku.
Jika kamu memang sebuah cerita yang akan Tuhan edit meskipun aku sudah menuliskan kamu dalam rencanaku, maka aku akan mengikuti-Nya dan mengedit tulisanku. Pikiran ini akan menuliskan rencana yang lain, hati ini akan merasakan rasa yang lain. Editan Tuhan pastilah untuk memperbaiki rencanaku menjadi lebih baik, dan aku tidak ingin kamu menjadi cerita yang aku sesali.
Sekarang aku sedang ingin berbaikan dengan waktu, aku akan terus meminta waktu untuk menghentikan penantianku. Aku harap waktu segera berbisik padamu untuk menjawab keraguanmu, dan keraguanku. Aku masih ingin mendengar jawaban darimu tentang pertanyaan “Kita ini apa?” dari mulutmu sendiri. Aku masih ingat hal yang terakhir kamu katakan tentang waktu, aku tidak akan menagihnya, tapi jika kamu ingat tolong beritau aku. Mungkin kita tidak terlambat.
Regards, Me
2 notes · View notes