#hari raya idul adha 2017
Explore tagged Tumblr posts
Text
JNE: Rahasia Bertahan dan Inovasi yang Dilakukannya
Selasa, 18 Juni 2024. Kalender masih menunjukkan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1445 H. Selepas salat ashar, saya sedang leyeh-leyeh di ruang tamu sampai kemudian disadarkan oleh teriakan nyaring nan merdu dari luar rumah.
"Pakeeeet". Ucapan syahdu yang sering bikin kita merindu sekaligus hati bahagia. Saya memang sedang menunggu paket buku, namun tak menyangka akan secepat ini. Entah sudah berapa ratus kali, kami-saya dan isteri-menerima paket belanja yang dikirim lewat jasa ekspedisi. Gaya belanja masyarakat Indonesia memang sudah berubah sejak lokapasar menjamur dan menjadi pasar digital.
Dengan sigap saya segera bergegas dan bangun dari rebahan. Kemudian membuka dua lapis pintu. Pintu kayu dan pintu besi. Kami lalu bersirobok. Tampak lelaki muda, seorang kurir JNE, memakai helm dan jaket hitam, tak lupa tersangkut masker kain di wajahnya, mungkin agar tak kena polusi udara ketika ia berkendara di jalan. Lalu dengan sopan ia berkata, " A, ini paketnya". Saya menimpali, "Hatur nuhun, A". Tak lupa ia mengambil foto sebagai tanda bahwa ia telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Gegas ia kembali ke motornya dan memacu agak kencang, agar tumpukan paket yang tersisa bisa sampai ke alamat secara selamat dan juga segera. Paket yang tiba tepat waktu konon katanya akan membuat level kebahagiaan si penerimanya naik beberapa level.
Saya sudah tak sabar ingin segera membukanya. "Sreeeeeeet". Bunyi sampul penutup paket dari kertas yang saya robek dengan kekuatan sedang. Isinya adalah buku yang sudah saya tunggu-tunggu sekitar tiga minggu. Buku laporan jurnalistik ihwal sebuah daerah di wilayah Indonesia Timur. Buku dari seorang penulis perempuan favorit saya ini diterbitkan oleh sebuah penerbit di Yogyakarta.
Saya membelinya dengan sistem pra pesan dari toko buku online langganan saya di Bandung. Tentu saja sebagai bagian dari kaum mendang-mending saya memilih ekspedisi bebas ongkos kirim, dan untungnya toko langganan saya ini selalu menempatkan JNE sebagai sebagai layanan utama dalam pengiriman buku-buku yang dijualnya.
Walaupun begitu, saya tak serta merta secara membabi buta yang penting bebas ongkir apapun jasa ekspedisinya. Saya tak ingin secara sembrono memakai jasa kurir yang sembarangan. Saya tetap memperhatikan bagaimana track record apakah ekspedisi yang saya pakai pernah mengecewakan atau tidak. Kalau pernah mengecewakan, maka jasa kurir tersebut biasanya tak kami pakai lagi.
Pernah di November 2023 silam, ada buku bagus dan bagi saya cukup mahal harganya, kurang lebih 900 ribuan rupiah yang mesti saya keluarkan untuk membeli buku tersebut, hasil menabung selama tiga bulan. Rupiah demi rupiah saya sisihkan.
Buku yang sudah lama disimpan di wishlist tersebut akhirnya bisa saya checkout dengan lega hati. Namun, rasa was-was pun muncul. Saya tak ingin mood mendapatkan buku tersebut dirusak oleh ekspedisi yang tak bisa tepat waktu, atau malah buku yang saya pesan bisa menjadi rusak atau hilang tak tentu rimbanya.
Karena khawatir buku tersebut kenapa-kenapa atau minimal tak tepat waktu, dengan gagah saya menyingkirkan promo bebas ongkir yang disediakan oleh sebuah toko buku online tersebut dan memilih ekspedisi JNE walaupun mesti mengeluarkan ongkir kirim. Saya percaya kredibilitas dan amanah yang selalu diterapkan oleh JNE selama ini benar-benar membuat saya tenang ketika membeli barang apapun lewat transaksi online yang sudah menjadi gaya hidup sehari-hari di tengah masyarakat.
Oh, ya. Di bulan Maret 2017 kalau tak silap ingatan, saya terpaksa membeli laptop baru untuk bekerja guna mengganti laptop lama yang performance-nya sudah tak bisa diandalkan. Karena perlu cepat dan tak ada waktu, satu-satunya cara adalah membelinya di toko laptop online.
Dengan sat-set saya berselancar di sejumlah lokapasar dengan menyisir beberapa toko laptop online yang kira-kira bisa dipercaya. Berbekal Bismillah dan mudah-mudahan tak ada cacat produksi, tanpa pikir panjang lagi saya segera checkout laptop yang dibanderol 4,9 juta itu. Oh, tidaaak. Tabungan saya kembali berkurang.
Tanpa ragu dan tak ingin laptop yang saya beli dengan tabungan yang dikumpulkan susah payah itu tak sampai sesuai waktu apalagi berakhir tragis, saya secara mantap dan yakin memilih ekspedisi JNE YES (Yakin Esok Sampai) walau tentu saja saya mesti menebusnya dengan sejumlah rupiah lebih dengan layanan premium ini. Dan benar saja, pesanan laptop itu sampai di rumah kami pada sore harinya, kurang dari 24 jam sejak saya transfer. JNE benar-benar tak ingkar janji.
Hal ini menunjukkan bahwa JNE yang sudah menginjak usia lebih dari 33 tahun mempunyai konsistensi layanan prima yang panjang. Tak hanya sekadar menjalankan tugas pokok fungsinya sebagai pengantar barang belaka, melainkan memberikan rasa aman atas barang yang dikirimkan agar bisa sampai pada si penerima dengan selamat dan tanpa cacat.
Dan ini bukan pengakuan sepihak belaka. Fakta menunjukkan misalnya pada tahun 2023, JNE mendapatkan apresiasisebagai Courier of The Year di Indonesia Logistic Award 2023 yang diselenggarakan oleh Supply Chain Indonesia karena prestasi dan kinerja unggul atas kontribusi signifikan dalam dunia logistik nasional.
Masih di tahun 2023, JNE dinobatkan sebagai CSR Brand Equity Award 2023 dalam kategori Courier Service Sector Industry dari The Iconomics. JNE dinilai mempunyai terobosan yang membuatnya berhasil membangun kegiatan CSR yang kuat.
***
Sebagai konsumen jasa ekspedisi di zaman digital yang serba transparan, kepuasan dan atau ketidakpuasan atas layanan yang diberikan ditentukan sepenuhnya oleh pengguna yang memakai jasa layanan tersebut. Barangkali kita ingat pepatah klasik yang berbunyi bahwa pelanggan adalah raja.
Puas atau tidak puas atas ekspedisi yang kita pakai akan mudah divonis lewat rating bintang yang diberikan, apakah bintang lima yang berarti sangat puas atau mendapatkan bintang satu yang itu berarti kekecewaan mendalam. Kuasa jari-jari netizen bisa membawa produk yang dibeli atau jasa yang dipakai melambung tinggi ke puncak atau terhempas pada titik nadir yang paling dalam.
Saya kira ada beberapa hal yang membuat JNE bisa bertahan hingga saat ini. Yang pertama adalah ongkos layanan yang terjangkau dan sepadan dengan apa yang didapatkan. Kedua, bahwa JNE secara serius lewat gerai-gerai, armada, dan kurir-kurir yang merupakan ujung tombak di depan konsumen selalu memastikan bahwa paket-paket yang diantarkan adalah amanah, sehingga ia mesti segera, tepat waktu, dan selamat.
Ketiga, terlepas kalaupun ada kekurangan layanan, JNE mempunyai mitigasi keluhan dan selalu meresponnya pada kesempatan pertama. Sehingga komplain dari konsumen bisa ditangani secara tanggap. Dan keempat bahwa rahasia JNE bisa bertahan dan menunjukkan performance memuaskan selama lebih dari tiga dekade dan akan terus meningkat adalah kreativitasnya.
Kreativitas dan inovasi dalam tubuh JNE merupakan kata kerja yang mesti terus menerus dihidupkan dan dijaga apinya agar terus menyala. Ia semacam panduan agar bisa bertahan, tak digerus zaman, dan selalu beradaptasi apapun yang terjadi. Charles Darwin, ilmuwan biologi dari Inggris abad ke-19, pernah berucap bahwa bukan yang kuat yang bisa bertahan, melainkan mereka yang bisa beradapatasilah yang akan menang.
Rhenald Kasali, guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dalam bukunya The Great Shifting: Lebih Baik Pegang Kendali daripada Dikuasai mengatakan bahwa kunci keberhasilan sebuah perusahaan agar berumur panjang adalah menjadikannya tetap relevan, dan supaya tetap relevan itulah manusia melakukan penyesuaian dan shifting.
Kreativitas dan inovasi yang dilakukan JNE sebentuk usaha agar perusahaan tetap relevan dan tak ditinggalkan konsumen. Saya sungguh terbelalak kagum saat berselancar di laman-laman internet dan mendapati bahwa inovasinya sungguh inovatif.
Untuk core bisnisnya, JNE membentangkan jasa JNE Express yang melayani lebih dari 8000 titik eksklusif penjemputan dan pengantaran di seluruh Indonesia. Macam-macam variasinya, saya pernah merasakan JNE OKE (Ongkos Kirim Ekonomis), JNE Reguler, JNE YES (Yakin Esok Sampai), dan JNE Trucking (paket ukuran besar).
Selain itu ada JNE Logistics yang berfokus pada transportasi dan pergudangan, lalu JNE Freight melayani pengantaran kurang lebih di 220 negara, dan ada juga lho layanan Roket Indonesia yang menangani pengiriman instan dalam kota. Wah, ternyata lengkap ya.
Nah, agar lebih dekat dengan bersama pelanggan dan meminimalisasi keluhan, digitalisasi pelayanan ekspedisi JNE telah cukup lama meluncurkan fitur Lacak Kiriman, Cek Tarif Kiriman, dan Live Chat bersama Joni. Sehingga apapun masalahnya bisa terdeteksi dan dapat diselesaikan dalam hitungan segera. Konsumen tak perlu lagi berangkat ke gerai hanya untuk menanyakan paketnya sudah sampai di mana.
Karena konsumen adalah raja, maka JNE tak lupa memanjakannya dengan hadirnya JNE Loyality Card sehingga setiap pengiriman akan mendapatkan point yang bisa dikumpulkan. Semacam pengikat kesetiaan pelanggan, karena biasanya di masa sekarang pemakai jasa akan merasa dihormati jika diperhatikan. Melayani dengan hati agaknya menjadi nama lain JNE.
Tak lupa berkejaran dengan menjamurnya pembayaran secara non tunai, inovasi JNE pun tak ketinggalan guna beradaptasi menerima pembayaran digital. Inovasi di atas hanya beberapa saja dari sejumlah kreativitas yang sudah dan akan digulirkan oleh JNE pada masa kini dan juga akan datang.
Benar, bahwa JNE ingin terus relevan bersama zaman dalam melayani masyarakat Indonesia di segala lapisan. Dan yang terpenting bahwa JNE selalu menjadi penghubung kebahagiaan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan yang dipegang sehingga keberadaannya bisa memberikan manfaat bagi semua pihak; baik itu keluarga besar JNE, pelaku usaha, dan konsumen. Gasss terus semangat kreativitasnya.
0 notes
Text
RWM Perumnas BSI Bagikan 1.300 Lebih Daging Hewan Kurban
BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN - Penyembelihan hewan kurban di Masjid Al Muhajirin yang dilaksanakan Rukun Warga Muslim (RWM) Perumnas Bukit Sanggulan Indah (BSI), dilaksanakan usai sholat Idul Adha, yang dipusatkan di lapangan belakang Masjid Al Muhajirin, Perumnas BSI, Kamis (29/6/2023). “Kami memotong hewan kurban sapi sejumlah 16 ekor dan kambing 21 ekor,” ungkap Ketua RWM Perumnas BSI, Purwoko. Dari jumlah hewan kurban tersebut, kata Purwoko, jumlah daging yang dibagikan sekitar 1.300 lebih. Bukan hanya warga muslim, warga yang nonmuslim di sekitarnya pun ada yang kebagian daging kurban. Sebelumnya, sholat Idul Adha di Masjid A Muhajirin dihadiri para jamaah hingga meluber di jalan. “Peserta sholat Idul Adha yang hadir sekitar 2.000 jamaah,” ujarnya. Dalam memperingati hari raya Idul Adha 1444 H, RWM Perumnas BSI dan sekitarnya juga menggelar lomba mobil hias dan takbir keliling di Kompleks Perumnas BSI, Rabu (28/6/2017) malam. Menurut Purwoko, lomba mobil hias dan takbir keliling diikuti oleh majelis taklim (MT) yang ada di lingkungan Perumnas BSI dan sekitarnya. “Jumlah peserta lomba ada 13 MT, yang terdiri atas gabungan MT bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak-anak yang tergabung dalam Taman Pendidikan Al Quran (TPQ). Bila dihitung, jumlah peserta ada sekitar 500 orang,” ujarnya. Takbir keliling bertema ‘Melalui Masjid Kita Bangun Keberadaan Menuju Kemakmuran Umat’. Selain untuk memperingati dan meramaikan hari raya Idul Adha, juga dimaksudkan sebagai syiar. “Mengikuti mobil hias di depan, peserta berkeliling jalan kaki mengumandangkan takbir menyambut datangnya hari raya Idul Adha. Takbir keliling mengambil start dan finish di selatan Masjid Al Muhajirin Perumnas BSI. Jarak yang ditempuh sekitar dua kilometer,” ujarnya. Berdasarkan penilaian dewan juri yang didatangkan dari luar Perumnas BSI, keluar sebagai juara kegiatan takbir keliling masing-masing juara I MT An Nisa, Juara II MT An Nur, dan Juara III MT Istiqomah. Disusul juara harapan I MT Duratul Hikmah, juara harapan II MT Al Ikhsan, dan juara harapan III MT Nurul Hidayah. Dewan juri juga menetapkan sebagai juara favorit terhadap MT Riyadus Solehah. “Penilaian meliputi aspek keindahan mobil hias, takbir dan musik yang mengiringinya serta kekompakan peserta. Secara umum masing-masing peserta telah menunjukkan kebolehannya. Hal ini bisa dilihat perbedaan nilai yang sangat tipis antar juara,” papar Ustad Buchori mewakili Dewan Juri usai menyampaikan pengumuman juara. Purwoko menyebutkan untuk para juara memperoleh piala, piagam dan uang pembinaan. “Juara I mendapat uang pembinaan Rp1 juta, Juara II Rp750.000, dan Juara III Rp500.000. Sedangkan peserta lainnya mendapat uang pembinaan masing-masing Rp250.000. Jangan dilihat nilainya, tapi lihatlah dukungan dan apresiasi kami terhadap majelis taklim yang penuh semangat mengikuti takbir keliling,” tegasnya. (ita/bpn) Read the full article
0 notes
Text
CEPAT DAN MULTI MANFAAT! Call 0813-3268-2017, Kurban BMH Baitul Maal Hidayatullah Malang
KLIK wa.me/6281332682017, Pengertian Qurban Secara Lengkap, Apa Yang Dimaksud Dengan Qurban, Apa Saja Syarat Orang yang Berkurban, Untuk Apa Kita Berkurban, Mengimplementasikan Ibadah Qurban.
Apa Itu Qurban? Secara Harfiah, Kurban atau Qurban memiliki arti hewan sembelihan. Menurut Istilah, Kurban artinya menyembelih hewan tertentu pada Hari Raya Idul Adha.
Yuk Qurban Bersama BMH Lembaga Amil Zakat Nasional Resmi di Indonesia yang menyelenggarakan Qurban 2023, Qurban Tahun 1444H.
Hubungi : Team Panitia Idul Qurban Baitul Maal Hidayatullah Nama : Mochammad Naufal Mujahidin +626281332682017
#materiqurban, #syaratqurban, #hikmahqurban, #hukumqurban, #dalilqurban, #ibadahqurban, #qurbanonline, #qurbandibmh
1 note
·
View note
Text
Marriage Journey - 5
Ternyata, kebijakan pembatasan masyarakat tidak berlangsung sebentar. Setelah merasakan Idul Fitri seorang diri di Surabaya, akhirya kuputuskan pada hari Raya Idul Adha, aku akan berangkat mengunjungi suamiku. Pada awal pandemi, penerapan protokol kesehatan belum maksimal. Penerapan protokol kesehatan hanya tertib dilakukan setidaknya di kantor - kantor yang berafiliasi dengan pemerintah, dan di tempat umum yang mudah sekali tersorot media. Sementara di kota kecil seperti Blitar, pelaksanaan protokol kesehatan belum 100% dilaksanakan oleh warga. Terbukti ketika perayaan hari raya Idul Adha, solat berjamaan masih berjalan sebagaimana biasanya. Tanpa ada jarak dan tak sedikit yang melepas maskernya. Bahkan beberapa kerabat terkesan menyepelekan virus covid 19. Barulah pada sekitar bulan Juli - Agustus 2021 penerapan protokol kesehatan seperti benar - benar diagungkan. Karena pada bulan Juli - Agustus 2021, ada peningkatan penderita yang sangat signifikan hingga banyak sekali korban meninggal. Aku masih ingat saat itu, dalam satu hari, aku bisa mendengar 6 kali pengumuman kematian. Sedikit bergidik jika diingat.
Kali ini, cerita utamaku bukan akan bercerita tentang covid maupun aturan pembatasan pemerintah. Tapi tentang apa yang kulakukan ketika Idul Adha tahun 2020. Seperti kusampaikan sebelumnya, aku pergi ke Blitar mengunjungi suamiku. Pada hari besar seperti ini, suamiku harus bersiaga di wilayah kerjanya. Akhirnya, di Blitar aku bisa sedikit merasakan hal normal di tengah - tengah pandemi. Kami tetap solat berjamaan untuk solat Id, kemudian malamnya, kami ada agenda makan bareng di rumah salah satu pegawai PLN Blitar. Seperti biasa, jika Idul adha, tema nya adalah sate. Aku dan suamiku membawa kripik gadung buatan kerabatku yang kugoreng sebelum berangkat. Di lokasi, aku berkenalan dengan beberapa orang, yang dulunya adalah rekan kerja suamiku di Blitar. Menyenangkan sekali, padahal itu hal biasa. Seperti sudah lama sekali tidak melakukan hal itu. Padahal, terakhir merayakan Idul Adha dengan bakar - bakar sate ya di tahun terakhirku kuliah, tahun 2016, baru 4 tahun jika dihitung dari tahun 2020, berarti 4 kali Idul Adha. Terasa lama sekali. Tapi sampai saat ini, belum pernah terulang lagi bakar - bakar sate saat idul adha bersama teman sejak tahun 2020. Ah, aku sedikit merindukannya. Tunggu, jadi sejak 2016 apa saja yang kulakukan saat Idul Adha?
Idul Adha ku tahun 2017, aku pulang ke rumah dan berkumpul seperti biasa dengan keluarga. Tahun 2018 dan 2019 pun seperti itu. Tahun 2021, aku berkurban di Surabaya, dan masak rendang untuk pertama kalinya, dan enak, walau sepertinya berat untuk mengulang kembali. Lalu tahun 2022 aku pun berkurban di Surabaya, dan diam di rumah. Jika diingat, tahun 2021 dan 2022 aku sendirian di rumah ketika Idul Adha. Suamiku baru datang di hari Sabtu, normal saja. Wah, aku benar - benar merindukan makan sate rame - rame dengan anak - anak ludruk.
Bicara tentang Idul Adha, tahun 2021 walau tidak ada acara berkumpul bersama teman untuk bakar - bakar, di tahun 2021 tetap spesial buatku. Karena sekitar satu bulan setengah setelah Idul Adha tahun 2021, aku positif hamil. Padahal pada saat itu, aku sudah hampir putus asa, dan sudah sampai pada pikiran untuk mengangkat anak yatim piatu saja, walau sepertinya mungkin tidak akan kulakukan. Kupikir juga akan sulit menyesuaikan diri dengan orang yang sebelumnya asing, saat ia bergabung dalam keluarga.
Padahal awalnya aku akan bercerita tentang momen Idul adha tahun 2020, tapi malah bercerita momen Idul Adha di setiap tahun. Ah, semoga akan selalu ada momen menyenangkan yang kuingat setiap tahun ketika Idul adha. Aamiin.
Ratna Widya Fitriani
orang yang memandang kehidupan itu misterius dan seru seperti novel petualangan horor
0 notes
Text
Kehebohan Tausiyah Dai Cilik pada Peringatan Hari Raya Idul Adha di SDN Latsari Tahun 2017
Kehebohan Tausiyah Dai Cilik pada Peringatan Hari Raya Idul Adha di SDN Latsari Tahun 2017
Keceriaan Motif Baju Batik pada Acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sanggar Genius Yatim Mandiri Jombang di Parimono tahun 2017
SDN Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang memperingati Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah pada Sabtu, 2 September 2017. Pelaksanaan peringatan Hari Raya Idul Adha di sekolahtersebut dipusatkan di Gedung Perpustakaan SDN Latsari sejak pukul tujuh pagi hingga…
View On WordPress
#berita kegiatan sekolah dasar di jombang#contoh acara phbi di sekolah#contoh ide phbi untuk murid sd#hari raya idul adha 2017#mata pelajaran mulok keagamaan#muatan lokal keagamaan islam#mulok keagamaan jombang#perayaan hari raya idul adha#peringatan idul adha di sekolah#sdn latsari mojowarno jombang#tausiyah dai cilik
0 notes
Photo
Pemerintah telah menyepakati perubahan cuti bersama tahun 2020. Awalnya, hari libur dan cuti bersama ada 20 hari, kini menjadi 24 hari. Penambahan terletak pada cuti bersama yang sebelumnya empat hari menjadi delapan hari. Perubahan ini tercantum pada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri bernomor 174 Tahun 2020, 01 Tahun 2020, dan 01 Tahun 2020 yang ditandatangani pada tanggal 9 Maret 2020 mengatur tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PANRB No. 728 Tahun 2019, No. 213 Tahun 2019, No. 01 Tahun 2019 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020. Rinciannya, cuti bersama pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah bertambah dua hari setelah lebaran, yakni 28 dan 29 Mei 2020. Jadi, total hari libur dan cuti bersama Idul Fitri menjadi 26-29 Mei 2020. Cuti Bersama juga ditambahkan pada Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1442 yakni 21 Agustus 2020. Sementara Maulid Nabi Muhammad ditambahkan cuti bersama pada 30 Oktober 2020. Kebijakan ini ditetapkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan pengaturan arus lalu lintas pasca Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Berdasarkan PP No. 11/2017 tentang Manajemen PNS, cuti bersama bagi PNS tidak mengurangi cuti tahunan. (don/clr/HUMAS MENPANRB) Hari Libur Nasional Tahun 2020 1. 1 Januari: Tahun Baru 2020 Masehi 2. 25 Januari: Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili 3. 22 Maret: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 4. 25 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942 5. 10 April: Wafat Isa Al Masih 6. 1 Mei: Hari Buruh Internasional 7. 7 Mei: Hari Raya Waisak 2564 8. 21 Mei: Kenaikan Isa Al Masih 9. 24-25 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah 10. 1 Juni: Hari Lahir Pancasila 11. 31 Juli: Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah 12. 17 Agustus: Hari Kemerdekaan RI 13. 20 Agustus: Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah 14. 29 Oktober: Maulid Nabi Muhammad SAW 15. 25 Desember: Hari Raya Natal Cuti Bersama Tahun 2020 1. 22, 26, 27, 28 dan 29 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah 2. 21 Agustus: Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah 3. 30 Oktober: Maulid Nabi Muhammad SAW 4. 24 Desember: Hari Raya Natal https://www.instagram.com/p/B-xHtM2nvuz/?igshid=cam8461bjxt5
0 notes
Text
Tentang ULTAH
Percakapan pagi-pagi antara saya dengan orang tua santri, ibunya si X. Ibunya X: "Assalamualaikum ustadza, hr ini sahwa lagi ultah. Rencananya in shaAllah Jumat sy mau bawakan nasi kotak 30 untuk teman2nya" Ibunya X : Klu di izinkan bisa apa tdk ya saya bawakan nasi kotak hr jumat? Ibunya X: Soalnya X minta di bawakan nasi kotak merek ABC untuk temantemannya dan untuk ustadzah Jadi tadi pagi itu saya dikirimi pesan sama salah satu orang tua santri yang mau merayakan hari ultahnya si X di pondok. Sebenarnya hanya bagi-bagi nasi kotak. Tapi masalahnya. Ini menyangkut masalah aqidah jadi kadang berat juga nyampeinnya. Huuft. Bismillah, saya akhirnya nulis balasan juga ke ibunya si X. Saya: Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh. Masya Allah ya bu. Maaf sebelumnya bu 😊, mungkin ada baiknya kalau dihari ini si X diberikan pemahaman tentang hari yang ibu maksudkan tadi. Nanti saya coba juga bantu InsyaAllah. Sekedar berbagi yah bu, anggap aja kita lagi sharing dan diskusi, yang baik diambil yang buruk dibuang, sungguh bukan untuk menggurui.Hehehe. Saya masih sementara belajar juga. Lagipula pesan ini terlebih ditujukan sebagai pengingat buat diri saya sendiri yang kadang sering lupa. Baik bu, sebenarnya dalam islam tidak ada yang namanya hari berulang tahun. Kalau dilihat dari sejarah sejak zaman nabi sampai pada kurun sahabat, tabiin dan tabiut-tabiin yang merupakan generasi terbaik ummat ini tidak pernah mencontohkan hari berulang tahun itu. Kalaupun ada pahala yang dijanjikan didalamnya dan ada manfaat dengan melakukannya maka merekalah inilah orang-orang pertama yang akan semangat untuk melakukannya karena ibadah mereka yang juaranya minta ampun, tidak usah dipertanyakan lagi bagaimana ibadah para sahabat dulu, selalu buat kita geleng-geleng kepala. Heran tingakt tinggi, kok ada yah manusia dengan super kebaikan seperti mereka ini. Dan ketika kita runut sejarah sekali lagi dan kita kumpulkan berbagai literature yang ada, tak ada satupun yang pernah merayakan hari ulang tahunnya. Karena memang tidak ada ayat alquran ataupun hadis tentang ultah ini, sependek ilmu yang saya dapat. ( Kalau ada sumber lain, mungkin teman-teman bisa menambahkan.) Fase bertambahnya umur seharusnya menjadi titik balik buat kita merenungi dari sekian umur yang Allah berikan, kira-kira sudah sejauh mana taat kita kepadaNya? Sudah sebanyak apa rasa takut kita dihadapanNya? Sudah seluas apa rasa syukur akan nikmat umur dan kesehatan sampai detik ini? Dulu awal mula perayaan ulang tahun ini malah dicontohkan oleh para non muslim dengan mengadakan party dengan kue tar dan lilin. Karena latahnya umat islam saat itu, akhirnya budaya ulang tahun itupun teradopsi dan menjadi sesuatu yang biasa sampai sekarang ini. Malahan ngak gaul katanya kalau ngak ada acara ultah. Kan hanya sekali setahun. Kan itu adala ekspresi cinta dll. Jangan sampai kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang mengikuti millah atau jalan orang kafir. Kata Rasulullah, barangsiapa yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk kedalam golongannya. Cukup dua hari kata Rasulullah dimana hari itu dianjurkan bersuka cita merayakannya. Yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul Adha. Sebenarnya dalam islam itu ngak ada kegiatan yang neko-neko. Hehehe. Seperti ada hari ibulah , mother’s day, hari unniversary lah dll. Semua sudah ada tuntunannya dari Rasulullah. Sisa kita memilih mau jadi hambah yang taat sama Allah atau tidak. Lagipula terkadang kita tak sadar kalau berulang tahun bukanlah hal yang harus kita spesialkan sampai dirayakan segala, habisin uang dll. Spesial apanya? Bukannya esensi sebenarnya dari berulang tahun adalah pertanda kalau umur kita ini semakin berkurang! Jatah waktu di dunia kita semakin sedikit! Waktu kita beribadah dan mengumpulkan amalan solih di dunia semakin sempit! Maka seharusnya dihari itu kita merenungi, di hari itu kita bersedih untuk kemudian bangkit dan semangat untuk melakukan perbaikan-perbaikan diri. Bukan malah berpesta ria. Adapun jika ingin bersyukur, maka rasa syukur itu pun harus sesuai dengan apa yang dicintai Allah. Sebaik-baik rasa syukur seorang hamba kepada RabbNya manakala ia semakin mendekatkan diri kepadaNya. Iyya, syukur itu dibuktikan dengan ketaatan mengerjakan perintaNya dan menjauhi laranganNya. So simple! Tidak ada yang salah dengan berbagi nasi kotak. Malahan itu sebuah amalan yang baik. Namun tidak perlu di hari ulang tahun. Hari apa saja kita berbagi akan terhitung sebagai pahala. Kalaupun nanti ibu mau bawa ke pondok tidak apa-apa itupun kalau teman-temannya semua dapat nanti. Karna kadang juga ada yang ngak dapat jadinya ada yang sedih. Jadi terserah ibu bagaimana nantinya. Dan hmmm tentang nasi kotak ABC, mungkin masakan rumah jauh lebih enak yang bu. 😊 ABC itu salah satu perusahan yang hasil penjualannya mendanai militer israel melakukan pembantaian di negeri-negeri kaum muslimin. Berbelanja disana sama saja dengan kita mendukung kegiatan mereka. Mungkin bisa dijadikan pertimbangan bu! Sekian. Ibunya X: Syukron atas masukan dan nasehatx ustadzah Ibunya X: Mgkn sy batalin sj bw nasi ABCnya ustadzah..minta tlg kt tanyakan sj sinX klu mamax nda jd bw nasi ABC.. MasyaAllah sedekat itu pintu kebaikan ukhti. Awalnya mungkin terasa berat untuk menyampaikan. Katakanlah yang benar walau itu pahit. Boleh jadi itu adalah pemanis buat jalan hidup orang lain. Ada Allah yang memudahkanNya. Jangan berhenti menggaungkan kebenaran, kapanpun, dimanapun. Ayo menebarkan kebaikan dengan kebenaran! Makassar, 18 Oktober 2017 ~dianesstari
7 notes
·
View notes
Text
Stories 117 : Keajaiban
Setelah kehilangan janin untuk kedua kalinya, aku belajar mengikhlaskan dan apapun usaha yang dilakukan, jika memang Allah berkehendak lain, aku harus ikhlas untuk itu. Aku kembali ke dokter pasca kuret kedua. Saat itu aku ingin beristirahat sejenak dari usahaku menjadi seorang ibu. Bukan menyerah, hanya aku butuh waktu untuk menata mentalku yang drop. Beruntung, support system ku selalu ada. Ada masa dimana aku memilih untuk banyak berdiam diri dan tidak bertemu dengan banyak saudara saat lebaran tahun 2017. Namun, dokterku menyatakan hal lain. Aku masih ingat kata-kata beliau yang dikabulkan Allah. Beliau bilang, “Gak perlu kamu rest rahim, lanjut aja siklus berikutnya, selama saya pergi, tetap minum obat, ikhtiar, insyaAllah kamu hamil lagi dalam waktu dekat”. Kalimat penghibur pikirku. Ku amin-kan namun aku masih belum bisa seberani itu untuk hamil kembali. Mengingat riwayat kehamilan yang gagal itu terlalu banyak menguras energi, emosi dan materi.
Singkat cerita, aku kembali hidup normal seperti biasa. Jika kuingat lagi, semesta seperti mendukung untuk itu. Aku dikasih dinas ke kota suami selama 10hari. Saat itulah mungkin pembuahan itu terjadi. Sebulan kemudian, aku melihat ada dua garis merah itu, Ku tak dapat menyatakan aku senang. Aku bingung saat itu. Ku tahan emosi untuk menyimpan berita ini dahulu, Sejujurnya, aku lelah memberi “harapan” pada orang tua, mertua atau suami. Saat itu yang kuhubungi sahabatku dan dokter akupunkturku (karna beliau yang menyarankan untuk testpack sebelum aku akupunktur untuk mengurangi kelelahanku selama tugas). Ku tunggu sampai 10hari berlalu.Hingga dikantor, ada berita aku harus dinas luar lagi. Akhirnya aku infoin ke suami dan kami langsung cek ke rumah sakit dan pilih dokter spOG mana saja yang available saat itu. Ku lihat lagi layar usg itu. Ada rasa trauma. Takut kecewa. Takut dikhianati oleh harapan. Saat itu dokter menyatakan positif hamil 5 minggu dan posisi oke di rahim. Lega? Tidak. Pengalaman dua kali gagal itu menghantuiku. Saat itu yang doaku hanya satu, “Ya Allah jika memang janin ini sehat dan kuat sampai melahirkan, kuatkanlah ia, sehatkanlah ia. Aku tak sanggup jika harus mendapat ujian yang sama lagi, Aku gakkan kuat.” Aku dan suami disuruh menunggu 2 minggu untuk mendengarkan detak jantungnya. Suara yang tak pernah kami dengarkan sebelumnya pada kedua kehamilan sebelumnya.
Masa 2 minggu ini menguras emosi. Setiap hari aku brdoa untuk keberhasilan kehamilan ini. Ku tak sanggup harus diuji lagi, Ku tak bisa menjanjikan kebangkitan mentalku jika terjadi hal yang tak diinginkan saat itu. Pada saat itu hari raya idul adha. Saat sholat ied, ceramah ustad menceritakan bagaimana ikhlasnya Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak yang sudah dinantikan sedemikian lama, demi baktinya kepada Allah. Bukti cinta Nabi Ibrahim kepada Allah lebih besar dari cintanya pada apapun didunia ini. Saat itulah aku tersadar. Bahwa apapun yang terjadi kedepannya, aku harus ikhlas. Aku pasti dikuatkan Allah untuk apapun yang terjadi itu,
Pada akhirnya, Alhamdulillah... 2 minggu kemudian, aku kembali ke dokterku dan suara indah itu terdengar, detak jantung janin yang sudah kami nantikan 2,5tahun. Alhamdulillah. Ini keajaiban yang harus kujaga selama 9 bulan kedepan. Ku pilih jalan untuk menonaktifkan diri dari aktivitas tugas luar kota atau tugas yang menguras energi dan punya tingkat stres tinggi.
Namun.. ternyata cobaanku bukan hanya itu. Aku pingsan di usia kehamilan 16 minggu ....... (bersambung)
0 notes
Text
Jangan Takut
Info Gempa Mag:6.2 SR, 01-Sep-17 00:06:54 WIB, Lok:1.30 LS,99.66 BT (80 km TimurLaut KEP-MENTAWAI-SUMBAR), Kedlmn:10 Km ::BMKG Hari ini, 01-sep-2017. Terjadi gempa dengan kekuatan 6.2 SR. Aku sedang berada di Asrama Unand. Saat gempa terjadi aku sedang berada dalam posisi tidur, namun dengan kekuatan gempa yang sangat kencang aku lalu terjaga. Sebelumnya aku masih belum sadar, apakah ini gempa atau hanya angin. Namun dengan segera ku ambil jaketku, dan langsung mengenakan jilbabku turun ke lantai dasar asrama. Aku penghuni asrama oren 4A. 34. Posisiku saat itu sendiri, teman sekamarku pulang ke kampungnya menjelang hari raya idul adha kemarin. Dalam kondisi bingung takut dan cemas aku berlari turun ke bawah. Teman-teman yang lain telah berada di lantai dasar. Dalam kondisi seperti ini ingin rasanya aku menelpon orang tuaku. Namun kondisi yang larut malam seperti ini aku tak ingin membuat mereka khawatir. Ya Allah lindungi kedua orang tuaku. Dalam kondisi seperti ini kita harus tenang jangan panik dan ingat rezeki, jodoh dan kematian sudah ada yang ngatur. Kematian itu sesungguhnya memang akan datang, tetapi kita tidak tau datangnya kapan. Bersyukurlah Allah masih memberimu nikmat sehat.
5 notes
·
View notes
Photo
Alhamdulillah.. Setelah dua hari perjalanan panjang akhirnya aku sampai di Taipei! Ya, memang dua hari karena jadwal penerbanganku dari Surabaya dan membutuhkan waktu 6-7 jam dari rumah. Malamnya, tepat pukul 22.10, dimulailah perjalanan menuju Kuala Lumpur. Ohya, kali ini ada seorang teman bersamaku, dia sudah bekerja sebagai dosen di Bima. Dan.. Do you know what? Ini adalah pengalaman pertamaku naik pesawat. Hehe. Ndeso yaa..
Tidak bisa kubayangkan bagaimana kalau aku berangkat ke Taipei seorang diri. Mungkin baru di Juanda saja aku sudah menangis. Bukan menangis terharu, tapi takut. Bahkan walaupun tidak sendirian, aku tetap merasa takut bukan main mulai dari take off hingga landing. Sepertinya, dari semua penumpang hanya aku yang merasa begitu 😂😂.
Kami sampai di KLIA2 Airport Malaysia sekitar jam 2 pagi waktu setempat. Lebih cepat 1 jam dibanding WIB. Karena masih terlalu pagi, kami tidur dimana orang-orang tidur hingga jam 5 petugas mengusir kami semua 😁
Hari itu adalah hari raya Idul Adha! Aku tidak ingin melewatkan sholat Ied begitu saja. Akhirnya kami keluar bandara menaiki taxi seharga RM33. Di KL tidak seperti di Indonesia. Kalau di Indonesia ‘takbiran’ dikumandangkan sejak masuk magrib atau isya’, tapi di KL jam 7 belum ada yang datang dan tidak terdengar suara takbir sama sekali. Pukul 8 pagi barulah orang-orang berdatangan dan takbirpun mulai dikumandangkan. Tepat pukul 8.30 sholat Idul Adha dilaksanakan. Senang sekali rasanya. Meskipun hari raya harus jauh dari orangtua, tapi Allah menggantinya dengan yang tidak kalah indah 😊.
Pukul 10, kami naik taksi lagi seharga RM10 menuju Mitsui Outlet, semacam mall yang isinya produk jepang seperti tas, sepatu, pakaian, hingga kosmetik yang banjir diskon hingga 50%. Namun menurutku, meski sudah diskon harganya tetap saja mahal 😂. Jarak masjid menuju outlet ini tidak jauh, hanya berseberangan. Tapi kalau berjalan kaki, kami harus memutar dan menjadi sangat jauh. Nah, di outlet ini kami bisa naik free suttle alias bus gratis menuju bandara.
Perjalanan selanjutnya akan segera dimulai, namun ternyata tidak selancar sebelumnya. Kami harus mengantri sangat panjang di beberapa spot bandara dan sudah sangat dekat waktu penerbangan. Kami sempat bingung mencari gate keberangkatan yang berada di paling ujung dan kami pikir kami ketinggalan pesawat! Alhamdulillah, pesawat masih menunggu..
Jam 6 sore pesawat pun berangkat menuju Taipei. Di penerbangan keduaku ini, ketakutanku sedikit berkurang. Kami tiba di Taoyuan Airport pukul 11 malam. Sedikit lega ketika turun dari pesawat. Namun, kami harus melewati antrian panjang di imigrasi. Padahal driver yang menjemputku sudah menunggu lama. Hampir tengah malam tadi akhirnya bertemu dengan pihak yang akan mengantarku sampai asrama. Aku tidak sempat mengaktifkan nomor lokal yang kudapat dari saudaraku. Hingga tiba di depan asrama, aku bingung karena gerbang sudah terkunci rapat. Diiringi hujan gerimis, aku segera mengaktifkan nomor dan internet agar segera bisa menghubungi staf di dalam.
Alhamdulillah, di telepon kudengar suara orang Indonesia juga! Langsung senang luar biasalah aku. Setelah dibukakan gerbang, ternyata ada Ms. Lo, staf wanita yang sering mengirimkanku email notifikasi, dan tiga mahasiswa laki-laki menyambutku dengan sangat hangat. Mereka begitu ramah, tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Setelah berkeliling asrama dengan Ms. Lo dan mendapatkan beberapa informasi penting, akhirnya aku bisa istirahat di kamar baruku.
Dan yang membuatku lebih bahagia adalah, aku akan satu kamar dengan mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan tahun pertamanya dan sudah kuhubungi via Line bulan lalu! Allah.. I’m always surprised with Your plan!
Alhamdulillah..
#Taipei, 02 September 2017
3 notes
·
View notes
Text
Hub : +6281 8592 209 (XL), Hewan Qurban Sapi Bali, jual Hewan Qurban, Harga Hewaan Qurban
JUAL SAPI QURBAN SURABAYA By SYIAR AQIQOH & QURBAN "Sekarang Semua Orang Bisa Berkurban" Menyediakan Kebutuhan Sapi Qurban 2017. Setiap tahun umat Muslim di seluruh dunia pasti akan merayakan bersama Hari Raya Idhul Adha dimana umat muslim ada kewajiban bagi yang mampu bisa dapat menyembelih hewan kurban sesuai kemampuan masing-masing. Banyak yang baru pertama kali untuk tahun ini bisa melaksanakan kewajiban memotong hewan qurban ,ada yang membeli hewan berupa sapi secara sendiri atau dengan urunan ber tujuh dan ada pula yang memilih kambing khusus untuk sendiri. Untyk Anda yang memerlukan Sapi Qurban bisa menjadikan Syiar Aqiqoh Qurban sebagai rekomendasi yang tepat. Syi’ar Aqiqah & Qurban adalah Pusat layanan Aqiqah & Penyedia Hewan Qurban yang telah berpengalaman sejak tahun 2005. Kami mempunyai kambing sendiri yang kami pelihara sehingga kualitas hewan qurban kami bisa dipertanggung jawabkan kesehatan dan fisiknya. Idul Adha atau hari raya qurban selalu diperingati pada tanggal 10 Dzulhijjah di setiap tahunnya. Adapun perintah untuk berkurban bagi setiap muslim telah dijelaskan dalam firman Allah pada QS. Al-Kautsar (1-3) yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus”. Kami Jual Sapi Qurban Idul Adha untuk melayani pemesanan wilayah Surabaya,Sidoarjo,Gresik,dan sekitarnya.
Untuk Informasi dan pemesanan : 0818592209 Atau datang langsung di : Jl. Raya Kebonsari No. 8 Jambangan,Surabaya Selatan
5 notes
·
View notes
Photo
Yogyakarta!
Yogyakarta. Ya, Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjadi destinasi yang banyak dipilih oleh kalangan masyarakat Indonesia, tak sedikit turis yang datang untuk berlibur ke Yogyakarta. Aku hampir tiap tahun tidak pernah absen untuk pergi ke kota istimewa ini. Ibu ku asli Yogyakarta, Kakek nenek serta keluarga besar Ibu menetap disana, jadi hampir tiap tahun aku pergi ke Yogyakarta. Meski hampir tiap tahun pergi kesana, aku jarang mengunjungi daerah-daerah wisata disana. Karena hampir tiap kesana agenda utamanya yaitu acara keluarga, seringnya sih saat hari raya seperti idul fitri dan idul adha. Aku lebih banyak mengunjungi daerah wisata bersama teman-teman. Di awal tahun 2019 ini aku dan teman-teman unit kegiatan merencanakan untuk berlibur ke Yogyakarta! Sebenarnya sudah direncanakan sejak November 2018 namun baru akhir 2018 acara ini bisa di fix kan. Belum juga berangkat, sudah ada drama :" ya, tiket yang akan kami pilih dari jauh-jauh hari dan saat hari kami ingin memesannya tiket itu habis sehingga kami harus merubah rencana awal keberangkatan kami. Namun ternyata aku harus berangkat lebih dulu karena harus membantu Om untuk menyetir. Sehingga aku tidak bareng-bareng naik kereta. Sayang seribu sayang.. dua rekan kami Bilqist dan Yola tidak jadi ikut bersama kami untuk mengexplore Yogyakarta... Sesampainya aku disana menghabiskan 2 hari dengan diam dirumah Om saja. Barulah dihari ke 3 aku disana bertemu kawan-kawan lama Alumni LC kampung inggris pada Agustus 2017 lalu. Kami bertemu di salah satu tempat kopi terkenal dan tempatnya yang bagus, tentunya dengan harga yg miring juga. Disana kami berbincang-bincang seputar dunia kuliah masing-masing, kabar masing-masing serta merencanakan liburan ke Bandung dan ke Bali. Seusai kami berbincang-bincang, kami memutuskan untuk pergi ke angkringan dekat st.Tugu. Dengan makanan nasi kucingnya yang khas serta suasana malam Yogya ketika itu sangat melekat di hati dan kadang ada alunan musik yang dibawakan oleh pengamen untuk menghibur. Tak terasa, waktu kedatangan teman-teman ku hanya beberapa jam lagi. Ntah apa yang ada di pikiran saat itu seolah menolak namun disisi lain aku butuh hiburan bareng-bareng. Dan syukurlah ketika melihat wajah mereka di stasiun rasanya sangat tidak sabar ingin memulai perjalanan kami di Yogyakarta ini!. Hari pertama kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Mangrove, jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah dan cukup menarik untuk pembuka perjalanan kami dengan spot-spot photonya yang ciamik..
Tiba di hari terakhir, kami mengunjungi pantai yang cukup jauh, dan diakhiri di Malioboro~ dan pulang menggunakan kereta api di esok harinya...
Segera ingin jumpa kembali!
0 notes
Text
Hewan Qurban Idul Adha Tahun 2017 di Guwo, Latsari, Mojowarno, Jombang
Hewan Qurban Idul Adha Tahun 2017 di Guwo, Latsari, Mojowarno, Jombang
Gambar ilustrasi upaya penyelamatan hewan gajah dari perburuan liar di Indonesia oleh Hardi Cantrik
Masyarakat muslim di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah pada Jumat, 1 September 2017. Umat Islam bergembira pada hari raya Idul Adha setelah malam sebelumnya mengikuti takbir keliling Idul Adhadi tempat tinggalnya masing-masing. Demikian pula dengan penduduk muslim yang berada di…
View On WordPress
#hari raya idul adha 2017#pencurian daging qurban#pengelolaan daging qurban#penyalahgunaan daging qurban#penyembelihan hewan qurban
0 notes
Text
0 notes
Photo
[page 243 of 365] Pasrah menjadi problematik jika akal, pikiran, dan hati tidak bisa mengembalikan apa-apa yang terlintas, dipandang, dan dirasakan ke dalam tenda "wahuwa 'ala kulli syai-in qadir" ~ mojok • 1 September 2017 Ps: Qurban. Pasrah. Ikhlas. Tiga kata yang akan mondar-mandir di hari ini, hari raya idul Adha • 📸 @olipe_oile • #clozetteid #lifestyle #qurban #iduladha #terfujilah (at Talun, Jawa Tengah, Indonesia)
1 note
·
View note
Text
Lontong Opor
Di sini ada yang anak rantau?
Makhluk-makhluk perindu yang jauh dari keluarga. Jarang pulang dalam perjalanan panjang menuntut ilmu misalnya?
Hmmmph Ahhh..tulisan ini akan sedikit beraroma nostalgia. Terima saja ya. (Slurrfffff.. seseruput kopi panas beraroma nostalgia mendarat mulus di mulut makhluk perindu.)
Ceritanya dulu lagi jaman-jaman kuliah S-1, jarang banget pulang. Alasannya sih macem-macem. Ujian lah, kegiatan organisasi lah, remidi lah, dan semua hal yang melelahkan di bangku perkuliahan dulu.
Di tengah kesibukan yang menguras segalanya (lebay), selalu ada rasa rindu yang menggebu. Gak kebayang juga bagaimana rasa rindunya orang-orang di rumah. Yaa walaupun telpon atau sms bisa sedikit mengobati rindu, tapi apalah arti semua itu bila dibandingkan dengan pertemuan dan pelukan hangat yang nyata.
Pada suatu subuh, ia bukan sekedar subuh biasa. Ada sebuah hening yang teramat, walau adzan berkumandang amat bersemangat. Ada sebuah dingin yang menyengat, walau selimut gemintang mendekap hangat. Ada sebuah kerinduan yang menyerta, amat rindu.
Selepas sembahyang subuh, gema takbir semakin mencekik hati, semakin sulit mendefinisikan kata rindu. Jika di kamus ada kata yang melebihi kata rindu, mungkin itu bisa menjadi definisi yang baik.
Hari itu adalah hari raya Idul Adha. Hari itu hari raya pertamaku jauh dari rumah.
Sepulang sholat id, aku langsung memacu sepeda motorku ke suatu tempat. Sesampai di sana.
“Mas, lontong opornya satu ya, pedes, minumnya teh anget manis.”
“Siap maas, ndak pulang to lebaran gini?”
“Ndak mas, besok ujian.”
Sekurang-kurangnya lontong opor langganan bisa membuat suasana lebaran seperti lebaran hehe.
kriiiing.
“Hallo Assalamualaikum mah.”
“Wa’alaikumsalam, sehat sayang?”
“Alhamdulillah, mamah, bapa, ade sehat?”
“Alhamdulillah sehaat, tuh di belakang lagi pada kumpul mau motong kambing.”
“Waah Alhamdulillah, nih aa juga lagi makan lontong opor sendirian. Eh enggak ketang, sama mas-mas yang jualnya juga hehehe.”
Sekarang aku pun lagi rindu.
Semarang 3/4/2017 | fauzianrifqi | Tebar manfaat Lewat Aksara
3 notes
·
View notes