#gemaripratama3

[lintangdelia]

Terima kasih!

Alhamdulillah, nggak kerasa bangeeet udah di penghujung perkuliahan Gemari Pratama Angkatan 3. Rasanya nano nano. hahaa! Awal perkuliahan bingung karena belum bisa praktik berbenah karena masih tinggal di kosan. Padahal awal perkuliahan, materinya berbenah pakaian dan dapur, di mana bagian itu adalah yang paling kompleks dan membutuhkan perhatian ekstra. 

Terima kasih untuk diriku yang akhirnya bisa melalui ini semua walaupun sempat kelimpungan bangeeet karena berbenahnya berbarengan sama pindahan rumah. Jadi lebih ekstra bersih-bersih rumah dan perabotannya. Maklum, rumahnya udah nggak ditempati sekitar hampir setahunan. Jadi, bisa terbayangkan bagaimana kotornya? wkwkwk. Sawang-sawang di bagian atas rumah serta dinding dan perabotan berdebu. Tapi, Alhamdulillah, sempat minta tolong petugas kebersihan komplek buat bersih-bersih dulu, jadi lumayan banget meringankan.

Terima kasih jugaaa untuk pak suami. Sering aku cerewetin kalau nggak ngembaliin barang ke tempatnya, sekarang jadi sudah lumayan terbiasa. Jujur aja, sering pindahan rumah itu kadang mungkin bisa membuat bingung pak suami. Terutama tentang peletakan barang-barang. Membiasakan pak suami biar tahu tempatnya itu nggak mudah (soalnya aku yang nata barangnya hahaaa!). Bahkan saat proses berbenah saja, posisinya bisa berbeda-beda. Misalnya, naruh kotak obat di lemari TV bagian kanan, eh kupindah di bagian kiri. Jadi saat minta tolong ke beliau, beliau selalu nanya nyimpennya dimana hahaha. Maafkan daku suamikuuuu :))

Banyak bangeeet tantangan dan hambatan berbenah ini. Bukan karena benda kenangan yang sulit dilepaskan dan bukan karena sulit melepas barang-barang pribadi, tapi lebih pada menahan diri biar tetep menerapkan Lagom dan menahan biar nggak impulsif beli barang barang.  Selain itu, kondisi rumah yang gampang banget berdebu, jadi perlu waktu dan tenaga ekstra saat beres-beres rumah.

Terkadang, karena kewalahan berbenah, nggak jarang ngeluh ke pak suami wkwk. Jadi sering disarankan buat cari ART, tapi tetep kekeuh nggak mau. Bismillah, karena ingin membiasakan diri bisa mengatasi semuanya hanya dengan bantuan pak suami hahaha! ((idealis)) Terima kasih juga untuk pak suami yang walaupun lelah, kadang langsung ambil alih tugas di rumah, misal cuci piring biar piringnya bisa dipake. Maklum, peralatan makan jumlahnya terbatas (so minimalist wkwk). Sering minta tolong juga ke beliau buat bantuin berkebun dan bersih-bersih rumah pas weekend. Padahal pasti dalam hati, beliau kepengen santai. :((

Alhamdulillah. Terima kasih Gemar Rapi, mbak Resti, dan temen-temen kelas 8 GP3 yang bener-bener kasih insight baru buat aku biar jadi bisa lebih baik insyaAllah. Materi-materinya yang bener-bener membuka pandanganku tentang berbenah dan materi bumagi dan jumagi yang menambah informasi. Terima kasih diriku yang mau belajar dan memperbaiki diri. Semoga semakin lebih baik ke depannya. Aamiin.

[tiantrian]

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Berubah

Mungkin ini sedikit terlambat atau memang bener-bener terlambat. Habisnya ternyata sudah hampir lewat empat hari dikasih tugas tapi gak dikumpulin, ya buat temen-temen kantoran bagian pelayanan tahu sendiri ya kalo kerja di frontliner kaya apa hecticnya. Tapi untungnya punya kamus andalan dari Guru SD pada zamannya. “Lebih baik terlambat daripada tidak samasekali” “Bergeraklah walau merangkak ke depan, asal jangan mundur selangkah” Apasih yang terlambat? Ini dia; tugas percobaan dari kelas Gemari Pratama Batch 3. Mungkin banyak yang belum tahu apa itu Gemari Pratama. Nah, disinilah saya pengin ungkapin betapa kelas ini sudah sekian lama dinanti. Ini tuh salah satu wadah belajar untuk berbenah, bersih-bersih, dan menata rumah sampai kehidupan. Emang iya? Hehehe kayanya sih gitu.. Nanti di akhir kelas aku ceritain ya sebenernya apa dan gimana.. Anggap aja ini masih Pre-Test jadi belum tahu banyak.  Terus, apasih yang menginspirasi saya untuk gabung disini? Saya terinsiprasi dari Marie Kondo yang super terorganisir dalam mengelola dan menyimpan barang-barang. Masih bertanya-tanya setiap melihat diri sendiri di dalam kaca, kenapa sepertinya memulai untuk konsisten mengembalikan barang-barang ke tempatnya itu adalah sesuatu yang oh-my-gosh susahnya ampun dah. Iya, terinspirasi oleh kebiasaan yang gak beoleh ditiru siapapun, termasuk anak saya sendiri tentunya sebagai pembelajar pertama di lingkungan sosialnya. Harapannya sih gak banyak, semoga perubahan dari diri sendiri ini bisa memberi arti dan manfaat buat lingkungan terdekat ataupun terluas, Insya Allaah.. 

[lintangdelia]

Bismillahirrahmanirrahiim

Setelah sepekan perkuliahan Gemari Pratama Angkatan 3. MasyaAllah dapet pembelajaran luar biasa. Alhamdulillah. Terutama tentang hidup minimalis. Bener-bener dapet peringatan wkwk. Teringat kalau jalan-jalan, kadang jadi impulsif beli barang ((maklum buibu suka ngisi rumah hahaha)). Padahal kadang kita belum berpikir apakah akan benar-benar dibutuhkan dan ada tempatnya di rumah. Diskusi dengan fasil dan teman-teman lain jadi membuat tersadar bahwa hidup minimalis itu bener-bener bermanfaat. Pokoknya banyak banget pelajaran yang bisa diambil di perkuliahan pekan pertama ini. 

Dan tibalah tugas pertama menanti untuk dikerjakan. Tugas perkuliahan pekan pertama yaitu menceritakan tentang kondisi berbenah dan kondisi rumah kita saat ini serta tujuan ke depan seperti apa yang ingin kita capai. Yang bisa aku tangkap dari tugas ini adalah bagaimana nantinya kita akan merancang maupun berbenah rumah kita sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. 

Kurang lebih, kerangka berpikirnya seperti ini (sesuai yang dicontohkan oleh tim kurikulum)

Dari kerangka berpikir di atas, coba dijabarkan masing-masing poin agar benar-benar bisa dijadikan pedoman berbenah nantinya. Pertama, kita coba untuk menemukan pola pikir lama kita yang menghambat kerapian di rumah. Kemudian, diharapkan kita bisa menemukan mindset baru yang seharusnya kita miliki saat akan berbenah.

Setelah kita benar-benar menemukan mindset baru yang benar, kita diajak untuk menelusuri lebih dalam tentang tujuan hidup, tujuan berbenah, dan motivasi berbenah. Bagi saya, ini akan dijadikan pedoman dalam berbenah ke depannya. 

Kalau kita sudah punya tujuan dan motivasi yang tertulis seperti di atas, seakan-akan kita punya dorongan tersendiri untuk memulai berbenah rumah. Selanjutnya, kita diajak untuk menyelami kondisi rumah saat ini. Apa saja yang membuat kita bahagia dengan rumah kita saat ini dan apa saja clutter yang ada di rumah. ((Ohyaa, menurut saya, clutter itu adalah segala sesuatu yang mengganggu, bisa kebisingan, keruwetan, dsb))

Identifikasi kondisi rumah kita bisa banget jadi strong why kita melakukan berbenah nantinya. Bisa juga jadi alat/ tools buat kita memulai dari mana kita menuju tujuan yang kita atur di atas tadi. 

Semoga tugas pertama ini bisa jadi dorongan sekaligus pedoman buat memulai berbenah yang benar di rumah. Bismillah!!! Ciao!

[lintangdelia]

Bismillah. MasyaAllah seneng banget bisa dapet kesempatan belajar bareng di Gemari Pratama Angkatan 3. 

Ceritanya, udah follow Instagramnya Gemar Rapi sejak lama, tapi belum ada kesempatan waktu untuk gabung di kelas Gemari Pratama Angkatan 2. Beberapa minggu lalu, iseng-iseng lah ngelihatin sederetan story Instagram. Tetiba muncul info pendaftaran Gemari Pratama Angkatan 3, buru-buru chat Admin dan kirim info itu juga ke tetangga, barangkali mau ikutan juga ehe. Alhamdulillah, ternyata masih ada kuotanya dan ternyata aku termasuk pendaftar ke-6 terakhir sebelum kuota ditutup waktu itu. MasyaAllah. Alhamdulillah banget masih bisa kedaftar.

Semoga semoga semoga apa yang dipelajari di kelas ini nantinya bisa jadi bermanfaat buat aku dan orang di sekitar aku (terutama suami). Pengen banget punya rumah yang rapi dan terorganisir. Biar enak dilihatnya dan instagramable gitu hahahaha! 

Pun karena sepertinya beberapa tahun ke depan akan jadi tahun-tahun dimana kami - aku dan suami (dan anak-anak insyaAllah) - akan sering berpindah-pindah rumah a.k.a nomaden, tips berbenah ala Gemar Rapi semoga bisa menjadikan kami bisa belajar lebih minimalis dalam hal menyimpan barang-barang duniawi ini. Harapannya, kalau pindahan, nggak banyak barang yang harus kami buang (karena rusak/ terlalu banyak barang) dan nggak terlalu banyak barang yang harus kami bawa pindah-pindah.