#gambarkan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Relawan Anies Baswedan Gambarkan Kondisi Indonesia Gelar Lomba Lukis dengan Tema Perubahan
JAKARTA | KBA – Pelukis yang juga anggota Relawan Semangat Perubahan (Semper) Yuni Tabriz mengingkuti lomba lukis bertema Perubahan di Cafe Rumah Juang Duren Tiga. Lomba yang diikuit oleh sekitar 15 orang itu dimulai Minggu, 20 Agustus dan berakhir pada 8 September, hari diumumkan pemenang lomba tersebut. Dia menyatakan hal itu kepada KBA News, Selasa 22 Agustus 2023. “Gala seni rupa…
View On WordPress
0 notes
Text
Distributor Pusat Agen Grosir Jual Toko Talang Gully Hidroponik Pasaman 0857-2546-5914
Distributor Pusat Agen Grosir Jual Toko Talang Gully Hidroponik Pasaman 0857-2546-5914
Jual Talang Gully Trapesium Hidroponik
HP/WA 085725465914 atau Link WA
Ukuran panjang : 4 meter
Keunggulan Gully Trapesium Hidroponik NFT
1. Terbuat dari bahan dasar PVC dan dilapisi dengan kandungan anti UV.
2. Kualitas halus, awet dan tahan lama.
3. Didesign dengan bentuk trapesium untuk memperluas ruang dan menjaga gully
tetap bersih dari tetesan air dan juga debu.
4. Tutup atas gully dapat dilepas-pasang sehingga mudah untuk dibersihkan.
Dimensi Produk:
* Panjang: 4 Meter
* Lebar bagian atas: 6 cm
* Lebar bawah: 10 cm
* Lebar total: 10.7 cm
* Tinggi: 5 cm
* Tebal: 1,7 mm
Kantor Madani Farm
Jl. Ikan Tombro No. 1 RT.05/RW.04, Kel. Tunjungsekar, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia (65142)
NB. Melayani Pengiriman dari Malang Ke Seluruh Indonesia dengan Ekspedisi
#Toko Gully Trapesium#Gully Trapesium#Gully Trapesium 4 Meter#Gully Trapesium Hidroponik#Gully Trap#Trapesium Dengan Titik Sudutnya Di D 4 0) E(-2 4)#Gambarkan Trapesium#Harga Gully Trapesium 4 Meter#Toko Zali Zali#Toko Gudang Topi
0 notes
Text
Weton Bisa Gambarkan Watak dan Karakter Seseorang, ini Hasilnya
Weton Bisa Gambarkan Watak dan Karakter Seseorang, ini Hasilnya
BNews–MAGELANG-– Bagi masyarakat jawa, weton atau hari lahir dalam kalender jawa akan menentukan watak dan sikap seseorang. Sampai saat ini mungkin banyak orang yang sudah melupakannya. Yakni tentang perhitungan weton jawa tersebut. Borobudur News mencoba merangkum dari berbagai sumber primbon jawa terkait watak seseorang berdasarkan wetonnya. Hal ini merupakan salah satu tradisi Jawa yang…
View On WordPress
#Berita Jateng#Berita Jogjakarta#Berita Magelang#Berita Nasional#Berita Viral#Borobudur News#Magelang#Segala hal soal weton gambarkan watak dan karakter#Weton Jawa
0 notes
Text
Qaraar: Perjalanan dari Rahim Ibu ke Rumah Akhir
🖊️ Ustaz Nouman Ali Khan 🌐 https://www.facebook.com/share/p/FRfgXuXSK2fvEEUX/
Dulu, ada saatnya kita ada di dalam rahim ibu kita. Memang kita nggak ingat, tapi Allah ingin kita merenungkan hal itu dalam Surah Al-Mursalaat. Dia menetapkan asal kita yang hina, cairan yang lemah, ماء مهين, di dalam rahim yang Dia gambarkan dengan “قرار مكين”.
Qaraar itu adalah tempat di mana air tenang, tempat yang damai dan nyaman. Orang Arab kuno menyebut taman alami yang subur di lembah sebagai Qaraar. Taman itu dilindungi dari angin kencang oleh gunung-gunung. Airnya berasal dari gletser yang mencair. Tanah longsor yang terjadi ribuan atau bahkan jutaan tahun lalu menciptakan habitat alami yang sempurna untuk kehidupan dan keindahan berkembang. Rumahku di dalam rahim ibuku adalah tempat yang nyaman.
Itulah Qaraar. Tempat itu dilindungi dari berbagai sisi oleh tulang dan otot untuk memberikan perlindungan. Semua nutrisi disalurkan untuk menumbuhkanku. Aku dilindungi dari virus, bakteri, bahkan dari reaksi autoimun oleh dinding rahim yang aman ini. Itu adalah rumah di mana aku tinggal, aku tumbuh, walaupun lemah dan tanpa kesadaran, tanpa khawatir, tanpa takut, tanpa masalah.
Dan meskipun aku rapuh dan dekat dengan kematian setiap saat, semuanya baik-baik saja. Tapi Qaraar itu memungkinkanku tumbuh, dan semakin aku tumbuh, semakin tempat itu meregang. Aku mengonsumsi semakin banyak dari ibuku. Sampai tubuhnya nggak mampu lagi menahanku di dalam. Dia harus melepaskanku, dan aku pun masuk, seperti kamu juga, ke tempat baru.
Tempat baru ini, luar biasa, juga disebut Qaraar dalam Al-Quran (40:64). Dan seperti di dalam rahim ibu, kita nggak bisa tinggal di sini selamanya. Perubahan akan terus datang. Hal-hal nggak bisa tetap sama. Dan dengan setiap perubahan, kita semakin dekat ke tanggal "kelahiran" yang baru. Tanggal di mana kita akan ditempatkan di rahim lain. Rahim bumi. Dan suatu hari nanti, kita akan dilahirkan keluar dari Qaraar ini ke dalam Qaraar yang terakhir (40:39).
Jangan sedih karena perubahan. Jangan berharap semuanya bisa kembali seperti dulu. Qaraar pertama yang Allah tempatkan untukmu seharusnya sudah mengajarkan bahwa keberadaan ini adalah tentang terus maju.
Perubahan akan datang dan dengan setiap perubahan, seperti di dalam rahim ibu, kamu akan tumbuh dan akhirnya, seindah apa pun Qaraar kamu mungkin menjadi, kamu harus meninggalkannya sampai kamu mencapai (دار القرار), rumah terakhir dari Qaraar.
27 notes
·
View notes
Text
147.
Kau sangatlah tahu jika aku berdiri di atas puing-puing ketakutan juga di tengah serpihan duri tidak percaya atas kemampuan diri. Namun, kau rela menyingkirkan semua benda-benda tajam itu dari jalan yang harus ku lewati.
Kau letakkan sebidang keberanian agar aku mau mencoba kembali perihal mimpi-mimpi yang telah lama ku kubur dalam sanubari.
Kau gambarkan jika prosesnya memang tidak akan mudah sebagai jaminannya kau meyakinkanku bahwa kau akan terus ada di sana mendampingiku untuk melaluinya bersama-sama.
Kau bilang bahwa aku akan bersinar terang, tumbuh mekar sempurna dengan wangi yang semerbak. Jika kau saja percaya pada kemampuanku, kenapa aku tidak?
Terima kasih, ya, karena telah dan selalu membuatku yakin di kala aku sendiri tidak yakin pada diriku sendiri.
Kau harus tahu, bahwa akhir-akhir ini kau adalah salah satu hal yang ku syukuri. Sehat-sehat, ya, orang baik.
Kamar, 23.12 | 16 Maret 2023.
122 notes
·
View notes
Text
“While some aiming for the stars, We shall go for the heaven(s)”
Jalan mencari Tuhan has never been this lonely, tak ada support system at all, like you’re on your own, pandai-pandai lah kau menapak, cari Tuhan.
And it is obviously suatu perasaan yang sukar aku nak gambarkan, orang kata nak masuk Syurga jangan sorang-sorang, ajaklah yang lain sekali, jangan pentingkan diri sendiri. Tapi macam mana nak ajak kalau terang-terang priorities kita tak sama. Baru nak mula, tapi dah dinoktahkan sebelum sempat diajak.
Dia dengan dunia dia,sedangkan kita? masih tetap struggle, mencari hala tuju.
Sehingga nak bermimpi hidup sepuluh tahun lagi pun, sumpah aku tak berani. Sedangkan esok pun tak terjamin, apatah lagi sepuluh.
But it’s okay, we’ll get somewhere someday, walaupun untuk mencari kasih sayangNya terkadang harus sendiri.
Moga bertemu dengan orang-orang baik sayang, dan jika tidak, moga kau yang ditemukan oleh orang-orang baik yang tahu kemana arahnya menuju Syurga.
And for now, aku hanya mampu berdoa moga Tuhan genggam hati kita sampai kita tutup usia, semoga diberi rezeki pengakhiran yang indah, kesayangan aku.
7 notes
·
View notes
Text
Percaya
Pernah suatu hari, ada pertanyaan di dalam kelas waktu pelajaran Tafsir. Pertanyaan nya malah berhubungan sama Aqidah, kebetulan ustad nya emang filosofis banget.
Bagaimana meyakinkan adanya Allah, surga dan neraka untuk orang yang tidak percaya
Bukan untuk non muslim, tapi untuk muslim yang memang nggak percaya. Ustad nya ngasih spidol, "gambarkan untuk saya bentuk otak di papan tulis ini". Sekelas hening, yang biasa nya bobo semua pada melek. "Antum menggambar yang antum yakini ada di badan antum sekalian tidak bisa, bagaimana akal antum bisa sampai untuk menggambarkan Allah?". Berat yekan, semua masi loading. Untuk pertanyaan pertama jawaban nya sederhana, Allah ada, di Quran bahkan dibilang lebih dekat dari nadi. Tapi nggak semua yang kita yakini ada, lalu bisa dilihat oleh mata dan digambarkan dengan akal.
Pertanyaan selanjut nya perkara surga dan neraka. Konteks nya tuh untuk orang-orang yang nggak mau beribadah karena merasa surga dan neraka sudah ditakdirkan. Hadits arbain ke4, yang panjang itu pokona mah. Ustad nya cuma bilang "antum percaya diri kalau antum akan masuk neraka?". Case closed wkwk
Suatu hari, waktu udah di Aceh, ada yang tanya. "Jadi kalau ada ustad yang langsung judge kita masuk neraka itu sebenener nya gaboleh?". Gue langsung keinget kalimat ustad keren dulu itu. Ya gue jawab "ngga ada orang yang berhak judge iman seseorang".
Iyakan? Toh pada akhirnya yang mengantarkan kita ke surga bukan amal ibadah kita, tapi kasih sayang Allah sama hambaNya. Allah ngga peduli seberapa banyak ibadah kita, kun fayakun, jadilah maka terjadilah. Bukan masalah kuantitas bukan kualitas juga. Tapi seberapa indah proses nya. Seberapa besar usaha mencapai ridhoNya kan?
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Semangat menyambut Ramadhan, selamat bersungguh-sungguh dan berlomba dalam kebaikan😊😊
22 notes
·
View notes
Text
Menikah itu panggung memberi
Arti menikah bagi setiap orang itu akan berbeda, dengan seiring berjalannya usia pernikahan juga dapat merubah makna pernikahan itu sendiri bagi diri personal entah dari kacamata si suami atau si istri.
Karena dijendela awal pernikahan, kita diberikan pemandangan yang aku gambarkan seperti kabut harum yang indah, yang kalian lihat hanyalah kamu-dia adalah pasanganmu dan kalian siap untuk saling menjatuhkan hati kalian dengan cinta.
Belum terlihat, apa yang akan terjadi kedepan. Tugas kalian hanya menjalani apapun tiap episode nya, dengan ikhlas dan damai..
Sampai kalian menyadari bahwa :
Menikah itu 90% isinya adalah “Tanggung jawab tulus” sisanya menyelami arti keikhlasan.
Aku yakin, bagi kalian yang sudah ada di fase ini kalian sedang butuh-butuhnya menggenggam erat-erat jiwa kalian untuk tetap sehat.
Harus kita sadari dengan fakta-fakta miris yang bertebaran didunia pernikahan dizaman sekarang serusak apa. Angka perceraian yang tinggi, dan selalu naik setiap tahunnya. Lalu angka pernikahan ditahun inipun semakin rendah.
Bisa kalian bayangkan apa penyebabnya?
Karena kurangnya “Tanggung Jawab yang tulus”, lalu membuat sebagian orang menciptakan pemikiran untuk apa melakukan pernikahan, kalau kebanyakan isinya hanya penyiksaan.
Persentase tanggung jawab selalu tinggi dibanding keikhlasan, kenapa?. Karena setiap pasangan yang bertanggung jawab akan mudah bagi mereka untuk ikhlas.
Note : Tidak semua orang yang bertanggung jawab itu tulus, tapi apabila mereka tulus maka mereka akan memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya dengan ikhlas.
Imelda afitry | 15:18 WITA | 🌤️.
2 notes
·
View notes
Text
Aku mengetahui dengan baik, bahwa kamu tak memiliki prasaan yang sama denganku. Dengan segala sakit dan kecewa aku terpaksa menerima semuanya.
Namun yang perlu kamu ketahui, hingga detik ini jantung dan hatiku masih berdetak dengan kecang ketika aku mengingatmu, ketika aku mengingat kenangan bersamamu, ketika aku mengingat tempat-tempat yang pernah kita kunjungi bersama.
Kamu tau, rasanya sunggu sakit, perih! Aku peperti sedang menelan buah besak yang membua dadaku semakin bengkak.
Aku tak dapat gambarkan secara detail tentang bagaimana aku menahan rindu dan prasaan ini untukmu.
Setelah beberapa buln kita berpisah, sedikit otakku tidak berpaling mengingat tentangmu, aku selallu mengingatmu, bahka sesekali aku suka menangis karena rindu yang ku miliki ini.
Namun, aku ingin kamu sehat, bahagia walaupun bahagiamu bukan bersamaku, tetapi melihat kamu tersenyum dan menikmati hidup saja sudah cukup bagiku.
Aku mencintaimu, lebih dari cintanya bulan kepada malam, lebih dari cintanya matahari kepada siang.
Biarlahku tanggung sendiri sakit ini, biarkan ku lanjut sendiri hidupku dengan hati yang tak utuh, dengan rasa yang tak penuh.
Setidaknya hingga saat ini, aku tidk pernah menyesal meberikan cinta untukmu.
3 notes
·
View notes
Text
Bagian #01
Madinah, kota yang kuimpikan.
Subuh itu kami mendarat di Madinah.
Deras airmata ini memandangi Matahari mulai terbit dilangit Madinah. Indah bukan main. Cahayanya hangat sampai ke hati. Beginilah saat Rasulullah telah datang ke bumi Madinah telah membawa kebenaran pada puncak peradaban manusia dengan iman yang memesona. Tauhid.
Bumi Madinah menjadi berkah. Bumi Madinah menjadi tonggak peradaban kemanusiaan dimulai. Negera islam dibangun. Para sahabat di didik. Perempuan dimuliakan. Persaudaraan Ansar dan Muhajiran menjadi contoh persaudaraan tertinggi umat ini. Hingga detik ini dan sampai kehidupan di bumi manusia ini usai, Madinah akan tetap berkah sampai kapan pun. Kota kesayangan Rasulullah.
Akhirnya tiba waktu yang Allah mau waktu terbaik menurut-Nya untuk pertama kali kaki ini menginjakkan kaki di kota kesayangan Rasulullah. Kaki ini bergetar saat memasuki masjid Nabawi, tempat Rasulullah berada. Bahkan sejak turun di bandara Madinah mata sudah perih menahan tangis haru perjumpaan.
Sepanjang jalan dari bandara menuju hotel semakin syahdu dengan suasana menyaksikan Matahari terbit pertama kali di tanah Madinah, tempat islam bermula, tempat cahaya kebenaran datang, tempat peradaban manusia di mulakan, tempat membina manusia-manusia terbaik sepanjang zaman, tempat yang Rasulullah cintai, Madinah al Munawwarah.
Matahari itu begitu syahdu, menghiasi langit dan bumi tempat manusia paling di cintai Allah berada. Suasana menjadi semakin mengaharu biru tatkala talbiyah dibacakan pak Ustadz dan semua jamaah mengikuti dengan suara parau, sesak dan berdebar menahan tangis.
Entahlah, kami tak saling perduli dengan sekitar, setiap orang tenggelam dalam keharuan masing-masing. Tenggelam dalam penghayatan masing-masing. Ku yakin, entah dari buku, dari pelajaran di surau mengaji, dari kajian, dari tontonan, dari pengajaran orangtua masing-masing kami punya cerita tersendiri tentang Madinah, tentang Rasulullah dan tentang islam di kota ini yang membuat kami tenggelam dalam keharuan yang mendalam. Ah, bagaimana ya menjelasakan perasaan itu, sungguh tak bisa di gambarkan dengan kata-kata.
Assalamualaika ya Rasulullah, Assalamualaika Nabiyallah, Assalamualaika ya Habiballah.
dengan suara lirih bercucuran airmata, terbata-bata aku mengulang salam pada Baginda Nabi.
Lirih luruh runtuh seketika rasanya. Bagaimana tidak, perjumpaan yang di impikan, pertemuan yang didambakan kini terjadi di depan mata. Allahumma sholli ala Muhammad wa ala Muhammad. 😭
Sungguh tak pernah ketemui setiap sudut yang lebih indah selain Madinah.
Aku akan kembali lagi, suatu hari berkali-kali mengunguji baginda Nabi. 🤲🤍
3 notes
·
View notes
Text
Menjadi Pribadi yang Otentik
Photo by Brett Jordan on Unsplash
Di era sosial media seperti saat ini, dimana informasi mengalir begitu deras, satu tren berganti dengan yang lain dalam waktu yang singkat, popularitas seseorang bisa naik dan hilang dalam sekejap, yang tadinya terlihat keren, dalam waktu singkat bisa menjadi norak. Hujan informasi tersebut yang sering membuat seseorang terbawa arus dan lupa pada dirinya sendiri, kekhasan atau keunikan dirinya sendiri. Belakangan sering sekali kita mendengar istilah "FOMO" atau "Fear of Missing Out", takut ketinggalan, misalkan ada seorang pesohor memiliki A, kita jadi merasa ketinggalan kalau tidak memiliki A, padahal kalau kita melihat lebih dalam, kondisi diri kita dan sang pesohor tidak sama, mengapa kita harus ikut-ikutan?
Tulisan kali ini ingin saya tujukan sebagai pengingat juga untuk diri saya sendiri, ditengah serbuan informasi yang ada, apakah dimasa ini setiap orang harus bergerak kearah mayoritas berada untuk mendapatkan cap "Normal" ?, karena belakangan banyak terdengar peristiwa yang tidak normal, dimulai dari akan diadakannya sebuah konser besar, ada yang rela berbondong-bondong meminjam uang ke layanan pinjol, bukan layanan tersebut buruk, tapi kesadaran akan resiko dari sebuah pinjaman untuk sesuatu yang konsumtif dan hanya ikut-ikutan agar mendapatkan label "Normal" atau "Gaul" inilah yang mengkhawatirkan, tidak memahami kondisi diri dan seperti tidak memiliki pendirian. Menjadi seseorang yang otentik artinya kita bisa menunjukkan sisi diri kita apa adanya, memiliki sikap hidup kita sendiri dan tidak ikut-ikutan sekedar untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Mengikuti orang lain mungkin menjadi jalan pintas untuk menjadi "seperti" orang lain tersebut dalam waktu singkat, atau mendapatkan pengakuan seperti yang didapatkan oleh orang lain tersebut karena hal yang dia miliki atau lakukan, tapi lagi-lagi kondisi diri kita, kondisi lingkungan, latar belakang dan lain sebagainya tentu tidak sama, belum tentu sosok yang kita tuju tersebut sejalan dengan apa yang sebenarnya kita butuhkan, mungkin dengan berusaha menjadi sosok yang kita idamkan, kita bisa secara instan mendapatkan pengakuan dari orang sekitar, tapi apakah dalam hidup kita hanya memerlukan pengakuan? dan apakah dalam hidup tidak ada cara lain selain berusaha "ikut-ikutan" untuk mencapai "pengakuan" tadi? Mungkin yang sebenarnya kita butuhkan adalah waktu sendiri dan berhenti sejenak untuk melihat ke dalam diri kita tentang apa yang sebetulnya kita butuhkan.
Setelah mengetahui yang kita butuhkan, keadaan diri dan kondisi yang ada, saatnya kita memiliki sikap dalam menjalani kehidupan ini, dengan memiliki sikap, kita tidak selalu harus mengikuti kemana orang lain melangkah, karena bisa jadi tujuan hidup kita memang berbeda, mungkin disaat orang lain berlari, kita bisa berjalan atau berhenti, karena kita mengetahui apa yang sebetulnya diri kita butuhkan saat itu. Dengan memiliki sikap tersebut, secara otomatis hidup kita pun juga dalam kendali diri kita sendiri, tidak lagi langkah hidup kita dikendalikan oleh perasaan "FOMO", karena memang kita tidak perlu mengikuti orang lain untuk menjadi keren, tetapi saat kita bisa memiliki sikap terhadap kehidupan inilah, kita menjadi manusia yang keren.
Menjadi Otentik atau memiliki sikap hidup sendiri mungkin memiliki berbagai resiko, mungkin kita dicap "aneh" karena berbeda, sejak awal memang tidak ada individu yang sama, kebutuhan, kondisi kita berbeda, maka sangat wajar apabila saat banyak orang mengarah ke suatu titik, kita memiliki titik berbeda untuk dituju, mungkin kita akan merasa "sendirian" karena pilihan hidup kita, akan tetapi disaatnya nanti, mungkin kita akan bertemu dengan "Teman baru", mungkin bisa kita gambarkan dalam skenario sebuah perjalanan, terkadang memang dalam perjalanan kita bertemu jalan bercabang, saat kita memutuskan untuk berjalan kearah yang berbeda dengan orang lain, kita akan terpisah, akan tetapi kita mungkin bisa melihat sesuatu yang baru yang tidak dilihat oleh orang-orang banyak yang berbeda arah dengan kita, namun jikalau dalam perjalanan kita memiliki peta dan kompas sebagai penunjuk arah, dalam hidup kita perlu bercermin ke dalam diri kita dan biarkan diri kita yang menuntun langkah hidup kita kearah yang kita tuju.
Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan merenung dan bermanfaat.
#renungan#pengembangan diri#tips#kehidupan#otentik#sikap hidup#karakter#pilihan hidup#resiko#fomo#ikut ikutan#pendirian
2 notes
·
View notes
Text
Qaraar: Perjalanan dari Rahim Ibu ke Rumah Akhir
View this post on Instagram A post shared by NAK Indonesia (@nakindonesia) 🖊️ Ustaz Nouman Ali Khan🌐 https://www.facebook.com/share/p/FRfgXuXSK2fvEEUX/ Dulu, ada saatnya kita ada di dalam rahim ibu kita. Memang kita nggak ingat, tapi Allah ingin kita merenungkan hal itu dalam Surah Al-Mursalaat. Dia menetapkan asal kita yang hina, cairan yang lemah, ماء مهين, di dalam rahim yang Dia gambarkan…
3 notes
·
View notes
Text
Sudut Deepa
Masih dengan secangkir kopi ditemani sketsa, kita membangun rumah untuk menikmati hangat dan harum bunga, kita disana juga anak dan cucu tertawa dan menangis, kita berdua bersadar, bersama menunggu mati.
Di dunia yang penuh hayalan ini kita nikmati musim berganti, indahnya warna daun yang hijau menjadi coklat juga ranting dengan buah yang ranum, tapi katamu akan lebih indah kalau ada salju. sesuatu yang tidak bisa aku gambarkan selain bubuk putih itu membungkus bunga, menyelimuti ranting dan pohon diam-diam memeluk hingga keindahan itu mati.
Sudahlah, aku tidak mau pusing memeperhatikan musim apa yang akan dilewati nanti, selama aku denganmu, salju itu tidak akan mampu membunuhku karna aku hangat denganmu. Aku sudah terlatih kesabaranku dengan dingin sikapmu, juga alur emosimu yang bagai pancaroba, mungkin yang bisa membuatku mati adalah tersadar dari ilusi ini.
ah, bahkan dalam ilusi ini aku sudah ingin mati bersamamu, menjelang pagi di musim semi.
8 notes
·
View notes
Text
Emm, satu lagi. Aku melihat bahwa semakin dewasa kita jadi semakin takut menghadapi hal-hal yang nggak sesuai dengan harapan kita. Kegagalan, kesalahan, kehilangan, dan perasaan negatif lainnya. Kita juga kadang ngerasa jadi kurang jujur terhadap diri sendiri dengan berpura-pura kuat dan mencoba merasionalisasi segala sesuatu. Semua memang ada fasenya, yang membedakan adalah gimana caranya kita merespon semua fase tersebut. Merespon fase denial, bargaining, accepting, dan reminisce memories. Nah yang aku bilang disini adalah merespon, bukan bereaksi. Merespon membutuhkan kesadaran berpikir kita. Kata kuncinya kesadaran yang diproses ke dalam proses berpikir. Kita seringkali bereaksi dengan spontan, sesuai perasaan, dan tidak memberi jeda sejenak untuk kita berpikir. Kita juga seringkali menolak diri merasa rentan dan berpura-pura kuat atau salah mengartikan kerentanan dan mengubahnya jadi bentuk kesalahan. Nah ini kalau dibahas lumayang panjang setara matkul 2 sks. Yang jelas, menjadi dewasa juga boleh kok terlihat rentan karena kerentanan itulah yang membuat kita lebih manusiawi. Hebatnya lagi kalau kerentanan itu kita gambarkan sebagai bentuk respon yang unik dan personal.
0 notes
Text
"Endroll" oleh Yoh Kamiyama: seni kematian
Endroll, adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh 神山羊 (Yoh Kamiyama). Lagu ini digunakan untuk tema penutup anime Bleach: Thousand-Year Blood War -The Separation-.
Dalam perekaman lagu, band hitorie berpartisipasi sebagai pemain instrumental. Shinoda sebagai gitaris, ygarshy sebagai pemain bass, dan Yumao sebagai pemain drum.
Vocaloid
Kejadian lama terulang kembali, setelah Yoh Kamiyama dikatakan mirip dengan Kenshi Yonezu. Ada pula yang mengatakannya mirip dengan Kikuo. Aku menemukan beberapa komentar di beragam video, tetapi aku hanya mengambil sedikit untuk ditampilkan kembali di sini.
Berikut adalah komentar di video animasi dari penutup anime tersebut.
Ini adalah komentar di YouTube Auto-Generated Video.
Masih banyak komentar lainnya yang bernada sama. Untungnya, ada yang mengetahui hal sebenarnya, di komentar video animasi.
Yoh Kamiyama, debut sebagai musisi di November 2018 dengan lagu "YELLOW" beserta perilisan video musiknya di YouTube. Sebelum itu, dia debut sebagai produser vocaloid di NicoVideo dengan nama Yuukisan (有機酸), pada November 2014 dengan lagu "Arazome Train (退行トライン)".
hitorie, adalah band rock Jepang yang dibentuk pada tahun 2011 oleh wowaka, sang produser vocaloid yang membuat lagu seperti "Rolling Girl", "World's End Dancehall", dan "Unhappy Refrain", selaku vokalis, gitaris, dan programmer musik. Pada awalnya, namanya "hitori atelier" serta anggotanya hanya wowaka, ygarshy (bass), dan Yumao (drums). Shinoda bergabung pada tahun 2012, dan jadilah hitorie. Shinoda menjadi vokalis sejak 2019 untuk meneruskan wowaka yang meninggal pada tahun tersebut.
Kenshi Yonezu, dulunya juga produser vocaloid, yang membuat berbagai lagu. "Matryoshka", "Donut Hole" dan "Sand Planet" adalah beberapa di antaranya.
Kikuo adalah produser vocaloid juga. "Aishite, Aishite, Aishite" adalah salah satu lagunya.
Intinya apa? Berarti, jika Anda merasa lagu ini hawa vocaloid begitu kuat, atau ada beberapa kemiripan dengan lagu yang ternyata dibuat oleh produser vocaloid, maka pertanyaan Anda terjawab. Itu semua berasal dari tempat bermula.
Lirik
Secara garis besar, Endroll bercerita tentang kematian. Hal ini diduga karena lagu ini digunakan untuk episode yang mendekati akhir dari anime Bleach. Judulnya sendiri, Endroll, adalah bahasa Jepang untuk credit scene, sebuah bagian akhir dari film (misalnya) yang menunjukkan berbagai peran secara bergulir.
Hal ini diperkuat dengan lirik bagian awal, yang mana arti bahasa Inggrisnya adalah sebagai berikut:
The lights go out all at once Remember and say it out loud I’m just stuck
Selain bagian tersebut, masih ada beberapa bagian yang menarik perhatianku.
Menjelang chorus, adalah sebagai berikut:
But just for a little while Lend me your shoulder Left behind With that knife Stabbed
Bagian ini bisa saja berarti "Shinigami", yang cocok untuk tema lagu maupun anime. Sosok malaikat pencabut nyawa yang mereka gambarkan dengan memakai jubah hitam panjang menutup mata, dan dengan pedang besar di belakang pundaknya.
Yoh Kamiyama nampaknya menggunakan kesempatan tie-in ini dengan sebaik-baiknya, yakni menaruh referensi terhadap lagu terdahulu. Ini adalah teoriku pribadi juga, yang didasari oleh bagian lirik berikut:
It cuts Then, that performance How many times have I been here?
Aku yakin sebenarnya ada bahasa Jepang untuk kata "potong", namun Yoh Kamiyama memilih bahasa Inggris "cut" dalam liriknya. Menurutku, ini mengarah kepada salah satu lagunya, CUT.
Kembali ke lirik. Pada akhir lagu ini, Yoh Kamiyama memberikan gambar terakhir yakni "tirai menutup" dan "end roll" yang telah aku jelaskan di awal. Tirai menutup seperti di teater atau bioskop, dan end roll sebagai penutup film tersebut.
Video
Dari awal, kita sudah disuguhkan dengan peti mati beserta bunga di dekatnya. Maka, Yoh Kamiyama sepertinya berniat untuk menunjukkan prosesi upacara kematian di Jepang yang dipengaruhi oleh Buddhisme.
Nantinya, kita juga dapat melihat sosok biksu yang menabuh drum, tepatnya pada detik, layaknya upaya untuk kembali membangkitkan roh yang telah tiada.
Pada waktu 0:38, ditunjukkan bahwa Yoh menembus keluarganya yang akan melayat. Namun, adik perempuan merasakan hal tersebut, dan Yoh baru menyadari setelahnya di 0:50.
Itu berarti, adik perempuan dari Yoh ini diceritakan dapat melihat roh yang telah mati, dan diperkuat pada 2:05 di video musik tersebut.
Selain yang telah disebutkan, ada satu sosok yang turut berperan penting dalam video musik. Ular, terutama ular putih, yang muncul sedikit di 1:11 dan 1:56, dan menampakkan diri mulai dari 2:05.
Ular dalam budaya Jepang sendiri adalah simbol kehidupan dan kematian. Terlebih di 2:41, seseorang di Twitter mengatakan bahwa itu adalah Ouroboros. Sehingga, makna darinya adalah lingkaran kehidupan.
Pengantaran peti jenazah pada 2:50, diceritakan terjadi sebelum peletakan di kamar mayat. Menurutku, bisa saja itu simbol perjalanan menuju kehidupan berikutnya.
Teori
Foto yang muncul di 1:21, ternyata dari perayaan hari jadi ke-6 sebagai Yuukisan pada tahun 2020. Dia memposting foto dengan pakaian mirip di Weibo. Terima kasih kepada @/shatter_08 di Instagram yang telah menunjukkan hal ini di postingannya.
Tahun 2020 juga adalah tahun yang menandai debut major Yoh Kamiyama dibawah label Sony Music Associated Records. Gunjo, sebuah single yang dijadikan lagu pembuka anime Drifting Dragons itu dirilis pada 6 Januari 2020.
Debutnya Yoh Kamiyama di 2018, dia sempat menyatakan di Twitter bahwa lagu vocaloid tetap berada pada nama Yuukisan. Project Sekai pun juga memberikan komisi kepadanya untuk membuat lagu berjudul Mirai yang kemudian dinyanyikan Vivid Bad Squad.
Tetapi, berbeda dengan Kenshi Yonezu maupun temannya Yoh, yakni Keina Suda yang juga merupakan produser vocaloid dengan nama Balloon, Yoh tidak begitu menampilkan nama Yuukisan di berbagai media sosialnya.
Teoriku, Yoh sebenarnya ingin Yuukisan mati, namun dia bangkit sebagai Yoh Kamiyama. Apakah akan ada lagu baru sebagai Yuukisan lagi? Kita tidak tahu. Yang jelas, aku masih ingin Yuukisan kembali.
Penutup
Menurutku sendiri, ada rasa aneh, karena perekaman lagu ini melibatkan hitorie yang telah kehilangan wowaka. Dengan kematian dan upacara yang ditunjukkan, aku penasaran apakah hitorie sakit hati dengan hal tersebut.
Hanya saja, Arazome Train yang menjadi lagu debut Yuukisan juga bercerita tentang kematian. Serta video musik YELLOW, yang menurutku juga berkaitan dengan perasaannya sebagai Yuukisan dan Yoh Kamiyama.
Apakah aku akan membahas Arazome Train dan YELLOW selanjutnya?
2 notes
·
View notes
Text
Teruntuk perempuan... Dimasa sebelum kamu hidup dengan pasanganmu, nikmatilah kehidupan bahagiamu dengan bermain dan bekerja keras sebisamu. Karena setelah menikah, kehidupan yang kamu gambarkan akan sama dengan saat kamu lajang, nyatanya tidak akan pernah sesuai dengan ekspektasimu.
Tawamu tidak akan selepas ketika kamu bersama sahabat dan teman-temanmu dulu. Perjalananmu tidak akan sebanyak tempat-tempat yang kamu kunjungi bersama teman-temanmu. Hidup dalam pernikahan adalah hidup beribadah. Ibadahmu ada pada suamimu. Maka nyatakanlah siap pada suami yang bisa memberimu semua rasa sama dan bahkan lebih dari apa yang kamu dapatkan sebelum menjadi istrinya.
Sebab, perempuan memiliki keluarga; sahabat; dan teman hanya saat berstatus lajang. Setelahnya, wanita hanya memiliki suaminya sebagai satu-satunya orang yang bisa diandalkan olehmu. Sedangkan laki-laki tidak akan kehilangan satupun dari hidupnya, justru dia mendapatkan satu orang lagi yang mengatur dan mengurus segala kebutuhannya yakni Istri. Tapi tidak semua suami memahami hal itu. Maka, pilihlah suami yang bisa memberimu arti hidup yang ketika kamu menjalaninya, kamu ingin merasa terus melanjutkan hidup dan terus mencintainya.
– PurnamaMerindu
10 notes
·
View notes