#gajahwong
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Masjid Nurul Istiqomah Desa Wisata Nologaten Yogyakarta Disini ada air suci bisa untuk obat Corona http://www.borobudursunrise.net/index.html PLAN YOUR HOLIDAYS IN YOGYAKARTA ?? VISIT OUR WEB SITE : WWW.BOROBUDURSUNRISE.NET wa.me/628112640967 Photo taken by @ekowahju #ekowisatanologaten #desawisata #nologaten #amplaz #gajahwong #tempuran #wisataalam #travelphotography #travel_indonesia #jogjacitytour #jogja #merapiadventure_com #privatetour #jogjacitytour #jogjaprivatetour #masjidnurulistiqomah #gejlig #sungaigajahwong #mancingmania (at Borobudur Sunrise TOURS) https://www.instagram.com/p/B9_2ZILh3LT/?igshid=7bvctocgf4e5
#ekowisatanologaten#desawisata#nologaten#amplaz#gajahwong#tempuran#wisataalam#travelphotography#travel_indonesia#jogjacitytour#jogja#merapiadventure_com#privatetour#jogjaprivatetour#masjidnurulistiqomah#gejlig#sungaigajahwong#mancingmania
0 notes
Photo
St. Kroya #motocplus #train #kroya #stkroya #stasiunkroya #gajahwong #kagajahwong #berangkatpagi (di Stasiun Kroya) https://www.instagram.com/p/B1-nh02nvX-/?igshid=o4hqzm87x52v
0 notes
Text
Jalan-Jalan Manja Edisi Jogjakarta
Jalan-Jalan Manja Edisi Jogjakarta
“Selalu saja ada alasan untuk kembali, ketika mendengar kata JOGJA”, Kalimat itu seolah terpatri dalam pikiran.
Ya betul, mungkin Jogja bagi gue sudah menjadikan pandangan ini begitu subyektif. Kecintaan pada Jogja sudah seperti Tangerang, jika Tangerang merupakan tempat gue tumbuh dan besar seperti Orang Tua yang memberi banyak bekal juga pelajaran, sedangkan Jogja seperti cinta pertama anak…
View On WordPress
#backpacking#bakmi jawa#bakmi shibitsu#bakso balungan#bakso balungan & mie ayam pak granat#bambanglipuro#bantul#baterai#baterai cadangan#bekal#berjalanlah jangan berlari sebab hidup itu sebuah perjalanan bukan pelarian#bukit panguk kediwung#camera#candi borobudur#cinta pertama#daya gravitasi#dlingo#festival#friend#gajahwong#google map#gps#gua maria tritis#gunung kidul#hamzah batik#hidup adalah sebuah perjalanan#indonesia#info#inspirasi#jajan pasar
0 notes
Photo
Manual, Ada yang Rusak PJL/JPL 627 Bencorejo @banyuuripupdate #GajahWong baru saja lewat #PurworejoJateng #PurworejoJepret #PurworejoLovers #AsliPoerworedjo (di Navigator)
0 notes
Text
Highlight of 2019
Ups and Downs. Kalo up terus, nanti pas jatuh sakit banget. Jadi ada down-nya. Ya gitu kurang lebih 2019 ini.
Memang, ngga ada tahun yang ngga ada ups and downs-nya. Cuma gue ngga sangka aja bakalan seperti itu kejadiannya.
Tapi, di sini gue pengen bikin gue inget bahwa di tahun 2019, gue banyak dikasih kebaikan sama Allah, biar nggak lupa kalo yang akan kasih kebahagiaan di 2020 juga Allah.
So here are my highlights.
💛 Bisa main ke Seven Sky sama empat sahabat gue. Dari sekian banyak jajanan, yang gue beli adalah Takoyaki. Sempat ragu karena pertama kali gue makan Takoyaki ngga begitu berkesan, eh tahunya yang ini enak banget. Mungkin karena sedikit kali ya.
Ngga pernah sehangat dan sepenuh itu hari gue ketika bisa main sama orang lain. Biasanya gue yang ke mana-mana sendirian, kali ini rame. Ngga cuma itu, beberapa hari kemudian gue bisa mencicip es krim gelato, dong.
Tempat itu tuh ya, selama empat tahun hanya bisa gue lihatin kalo lagi lewat. Suka membayangkan kayak apa sih rasanya, kenapa dia fenomenal dan lain-lain. Dan ternyata memang enak, meski buat gue porsinya kebanyakan. Haha.
Lihat deh, untuk dua even yang berbeda, baju gue tetap sama. Haha.
💛 Akhirnya, De Mata Museum. Sebenarnya ketika pergi ke sana, waktu itu sama sekali ngga direncanakan. Harusnya main ke Studio Gamplong tapi lagi dalam perbaikan. Gue pergi sama sahabat gue lainnya yang gue kenal dekat lebih dulu dan gue sayang banget, Aqila. Ini momen terakhir gue bisa melakukan sesuatu bareng dia.
💛 Main ke Biennale Jogja 2019. Acara dua tahunan ini gue tahu ketika gue lagi belajar buat persiapan ujian tengah semester. Gue banyak konsultasi sama Dysa, pergi gak ya, pergi gak ya, pergi gak ya, karena gue tahu it takes a lot of risk.
Tapi akhirnya, gue bisa pergi tanpa harus meninggalkan kelas kuliah, padahal weekdays. Gue juga bisa hemat abis karena dapat tiket kereta ekonomi (Bengawan). Setengah harga pulang-pergi dari 1 harga full pergi doang kereta ekonomi-agak-bisnis a.k.a. Bogowonto/Gajahwong. Itu pun penuh kejutan dari Allah waktu gue--akhirnya--dapat tiketnya.
💛 Pernah ngga sih kepikiran untuk jadi pembicara di suatu acara? Gue sangat ingin. Bukan karena gue jago, tapi karena gue tahu gue ngga bisa atas beberapa faktor. Salah satunya kemampuan gue bicara yang failed abis.
Tapi, bulan itu, gue diamanahi untuk mengisi sesuatu yang gue banget, dan sangat gue sukai proses tersebut. Proses di mana gue harus riset biar materinya ngga abal-abal. Proses di mana gue harus latihan karena gue bakalan ada di depan orang banyak, ngga kayak biasanya cuma halaqoh doang. Proses di mana gue harus tenang dan menerima diri gue bahwa, ya, at some point, gue layak ada di depan asal gue melayakkan diri.
💛 Go home and take a new chapter of my life. This one is both up and down. But, after all the darkness, I finally can let people one by one knowing this chapter. I am gonna keep this as a secret to those who dont deserve to know.
Di chapter ini, gue akhirnya menemukan tujuan hidup gue dan rasa berartinya diri gue. Ada harapan yang membuat gue tahu gue bisa berkembang dan bermanfaat. Ada kelegaan gue ngga harus lagi berpura-pura jadi orang yang bisa sesuatu di kala dulu. Ada ketenangan karena gue ngga harus jadi faktor kegagalan dalam riset kesehatan hanya karena kebodohan gue.
💛 Seeing my friends grow up.
I am so happy with this. Ada yang akhirnya bisa seminar hasil penelitian dan sidang, ada yang menikah, ada yang bekerja di perusahaan pesawat, ada yang sudah wisuda dan pulang, ada yang ketemu bapak menteri pertahanan, ada yang stay strong and keep smiling setelah kehilangan besar, ada yang learning about her self and forgive everything, dan banyak lainnya.
I love the way they grow, so I can have pictures how to grow as well.
💛 Launching my tote bag so I can get my lunch! Yes, akhirnya gue berani untuk punya trade mark gue sendiri yaitu 'Teman Masjid' dan cara agar gue bisa bertahan hidup tapi juga memiliki manfaat ghazwul fikr dari sana. Gue yang selalu takut memulai, akhirnya maju.
💛 Turning 23. Sedikit banyak gue berharap bisa beneran hidup di tahun ini. Karena tujuan yang udah gue temukan semoga gue bisa jadi lebih bisa memberi manfaat ke banyak orang.
---
Itu kali ya, yang gue inget pas nulis ini sih itu. Padahal sebenarnya banyak hal.
Tapi yang pasti, gue bersyukur banget sama Allah karena telah membuat gue bisa sampai di titik ini dan mengijinkan semua itu terjadi serta meninggalkan keikhlasan di hati orang tua gue. Tinggal gue ngga berhenti berharap atas ridhoNya. Abisnya, gimana pun, apalah arti itu semua kalo Allah ngga ridho, ya kan?
1 note
·
View note
Text
Refleksi Semester 1 di #RK
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Halo, saya Khansa Hanun… tulisan ini Khansa abadikan sebagai refleksi diri bagaimana dinamika Khansa bergabung dalam keluarga “Rumah Kepemimpinan” semester 1 (Agustus 2020-Januari 2021). Selamat membaca.
Pastinya jauh berbeda jika dibandingkan ketika Khansa sebelum masuk di RK dan dalam masa mengikuti pembinaan di RK, untuk saat ini. Meskipun baru satu semester, Khansa telah merasakan sebuah kenikmatan yang luar biasa untuk bisa memaknai dari adanya serangkaian “proses pembinaan”. Alhamduillah, bersyukur rasanya bisa berkesempatan untuk berdinamika mengikuti pembinaan ”di rumah” ini. Proses bertumbuh, berkembang, bergerak, dan beranjak serta segala hal yang Allah berikan berupa kenikmatan bersilaturahmi bisa mengenal teman-teman yang masyAllahh luar biasa, memiliki frekuensi yang sama, visi-misi-dan target dari temen-temen yang sangat-sangat inspiratif bagi Khansa. Semoga ikatan ini bisa terus berlanjut kelak sampai surga ya tems, Aminn…
Jika ditanya bagaimana rasanya dibina di rumah ini, Waww. Menarikk. Tahun 2020 adalah sebuah tamparan untuk menyadarkan siapapun orang yang menyepelekan harga dari sebuah pertemuan. Dan memang kita benar-benar diuji. Pandemi Covid-19 yang semakin memuncak tanpa kita ketahui puncaknya, pada sekitar bulan Maret perkuliahan dihentikan. Berbagai skema kebijakan bermunculan, adanya ketetapan WFH, pembelajaran sekolah skema daring, perkuliahan onlen, PSBB, pembatasan aktivitas kegiatan dsb. membuat gerak fisik dan seluruh aktivitas “nyata” yang dilakukan manusia terbatas. Semua kegiatan luar dibatasi sehingga begitupun dengan skema pembinaan yang dihadirkan RK. Mau tidak mau harus bisa menyesuaikan kondisi yang ada, hingga muncullah pola PJJ (Pembinaan Jarak Jauh). Awalnya, satu-dua bulan hingga satu semester ini harus bisa adaptasi karena skema pembinaan yang belum menentu, antara onlen & offlen sehingga mengharuskan kami NasriX (Nakula Srikandi X) Regional Jogja dan segenap angkatan RK X ini terpisah menjadi dua, sobat onlen dan sobat offlen istilahnya. Sedih memang, tidak bisa merasakan nikmatnya “digembleng” secara langsung, ditempa di asrama. Awalnya Khansa sudah merancang sedemikian hingga untuk bisa mengikuti agenda pembinaan secara offlen, Qadarullahnya belum diizinkan sama orangtua- terutama Ibuk atas pertimbangan ini itu. Berkali-kali memohon izin dan segala ikhtiar Khansa upayakan, namun hasilnya nihil. Alhasil Khansa teringat sebuah hadist yang intinya Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, pun sebaliknya. Mengikhlaskan untuk mengikuti pembinaan onlen, perlahan belajar atas sebuah penerimaan, mungkin inilah yang terbaik bagi Khansa untuk saat ini. Dan atas hasil keputusan itu, Khansa membulatkan diri untuk mengikuti pembinaan secara onlen (PJJ).
Penugasan awal pada bulan pertama yang diberikan mulai dari mencoba menghayati dan menumbuhkan “Idealisme Kami” milik RK agar bisa terpatri dalam diri, menghapal lirik-tangga nada mars dan hymne RK, dan belajar untuk memahami karakter teman-teman seasrama. Pikir pendek Khansa waktu itu “tugas apaan sihh ini”. Hmmm, ini momen belum tertampar ternyata. Setelah beberapa hari kemudian ada apel asrama. Wah, masyaAllah ini- bagaimana TIDAK SEDIH karena apel dilaksanakan secara onlen, tidak bisa mengkuti apel seperti biasa dengan segenap jiwa raga yang dikerahkan seutuhnya hadir dalam momen itu. Waktu itu bertepatan dengan momen Idul Adha yang masih meriah, disitulah apel perdana asrama dilaksanakan. Tanpa mengurangi esensi dari ketidakkehadiran fisik secara langsung karena apel dilaksanakan secara onlen, Khansa berusaha menghadirkan seutuhnya. Alhamdulillah berhasil bisa mengikutinya dengan hikmad. Pada satu titik ketika pembacaan idealisme kami, pada dua klausa terakhir (1) ”Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekadar ucapan terima kasih.” (2) “Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah Pencipta Alam Semesta” seketika merinding sekujur tubuh. Berulang kali lirih Khansa ulangi kalimat itu komat kamit, dan satu dua air dari mata meluncur, terlebih mengingat kata-kata “Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah Pencipta Alam Semesta. Tanggungjawab kita besaar coy, terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan berlandaskan kebaikan atas keridhaan Allah ‘aza wajalla. Hmm. Momen tersebut adalah waktu-waktu Khansa tertampar & tergugah akan visi misi yang dijalankan RK. Lillah, semua dari-karena-hanya-untuk Allah semata. Maka dari itu, Bismillah, Khansa berazam untuk berkomitmen siap untuk dibina “di rumah” ini, setelah sekian dari program beasiswa yang Khansa apply sejak awal masuk kuliah, Allah menjawab bahwa “rumah” inilah yang Allah pilihkan terbaik untuk Khansa. Jujur awal mendaftar RK, pesimis sebenarnya, ragu. Tak yakin akan kemampuan yang Khansa miliki untuk berani mendaftar karena hmmm yaa, kuat tidak ya menjalani pembinaan di sana dan anak-anak RK jika dilihat dari alumninya WOW udah dikenal sana-sini berkontribusi pada negri di sektor ini itu. Akhirnya setelah meyakinkan diri, dengan tekad bulat dan tidak mau menyia-nyiakan peluang yang ada, dengan asumsi bisa jadi ini adalah jalan Khansa untuk menempa diri untuk bisa istiqomah dan terus menjadi pribadi yang lebih, lebih baik (lagi). Bismillah akhirnya saya berani mendaftarkan diri. Disisi lain pada saat mengikuti rangkaian seleksi bertepatan dengan praktikum KTA di Kali Gajahwong waktu itu hingga berakhir mengikuti tes di Perpus Pusat UGM tak menyurutkan saya untuk bisa menjadi salah satu bagian dari keluarga ini. Terharu inget momeen ituu~~
Dari “rumah” inilah Khansa suka akan tantangan-tantangan yang diberikan baik itu challenge bulanan dari diri sendiri ataupun kehadiran agenda yang berdinamika datang silih berganti. KIP (Kajian Islam Pekanan), TTA (Tahsin Tahfidz Al-Quran), WBS (Waktu Berkah Subuh, Alma’surat’an/ Dizikir pagi petang, LnL (Leaders and Leadership), Liven Up, KIK (Kajian Islam Kontemporer), Amalan Yaumi, Sharing Alumni, Knowledge Sharing, MPM (Menuju Puncak Manfaat), Visualisasi Mimpi, agenda kabinet, penugasan bulanan, dan sebagainya adalah rangkaian kegiatan yang dihadirkan selama satu semester pertama awal pembinaan. Energi, hati, mental, dan segenap sumber daya lain harus bisa dikerahkan agar seluruh agenda bisa berjalan normal seiring dengan menjalankan peran sebagai seorang mahasiswa dan mengemban amanah di beberapa organisasi, komunitas, serta peran sebagai seorang “anak” ketika beraktivitas di rumah. Terlebih pada tahun 2020 ini tantangannya berbeda, semua terpusat pada satu/dua device HP-Laptop begitu seterusnya. Dinamika rasa pasti ada, mental juga terutama dalam mengolah bagaimana caranya agar bisa tampil/ menunjukkan performa terbaik dari ruang-ke-ruang saat ada meeting online antara kuliah-event-webinar-praktikum-laprak- dan mengikuti agenda asrama. Terasa capek, kadang. Sesekali nguapin setumpuk sambatan sama temen asrama juga. Terlebih juga harus bisa menjaga kesehatan fisik terutama mata karena terpapar pancaran sinyal dari laptop dan hape. Seru sih, dinamikanya terasa. Berhubung saya anak lapangan menempuh studi di Kehutanan, satu dua kali ada agenda asrama yang bertabrakan dengan jadwal akademik, praktikum lapangan misalnya. Berdasarkan proses inilah Khansa banyak-banyak belajar. Banget. Mulai dari manajemen waktu, implementasi dari “cognitive flexibility”, bagaimana respect to time-people-system, memahami & mengeksekusi prinsip-prinsip ROOM-PK, merealisasikan LO (Learning Outcomes), serta belajar melawan ketakutan-kemalasan yang hadir dari dalam diri sendiri. Berada di “rumah ini”, ibarat sarana simulasi untuk menjalankan peran sebagai ‘manusia dewasa’ sesungguhnya, terlebih sebagai seorang perempuan yang dituntut untuk bisa “multitasking” menunaikan peran sebagai seorang Ibu dengan segala tanggungjawab untuk mengontrol rumah, sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, belum lagi tatkala si perempuan juga mengabdikan dirinya untuk berperan dalam turut berkontribusi bagi khalayak- umat, dan berbakti pada negeri. Belajar untuk menjadi seorang yang profesional dilihat dari bagaiamana proses yang dilaluinya, progress akan ketercapaian target-target yang telah ditetapkan. Belajar untuk memaknai dari segelintir niat kita yang akan direalisasikan. Belajar memaknai esensi dari keberhasilan eksekusi dari segenap ekspetasi yang sepenuhnya berusaha diwujudkan. Belajar atas kegagalan, kekecewaan dan maaf. Berusaha untuk bangkit kembali dari keterpurukan-kekhilafan-kekufuran. Belajar mencari hikmah atas perjalanan berkelana mengikuti agenda asrama sejak membuka mata di pagi hari hingga memejamkan mata tatkala di malam hari. Beranjaak dari waktu-ke-waktu dari ruang-ruang-ke-ruang ketika berada “di rumah ideologis” ini menantang dan menyenangkan sekali ! Sukses teruss RK !
Khansa masih banyaaaaak sekali kurangnya. Kelalaian yang datang silih berganti karena dosa-dosa yang menumpuk dari si diri sehingga berdampak pada kekurangan saat mengikuti serangkaian pembinaan. Terkhusus mohon maaf sangat kepada Mba Upikk SPV Srikandi Angkatan X yang sangaaatt sabaaaarrr menghadapi anak-anaknya. Matur nuwun atas segelintir wejangan dan reminder/pengingaat kami sebagai salah satu ikhtiar Mba Upik agar kami nyaman dan maksimal ketika dibina dan bisa memperoleh sebanyak-banyaknya manfaat yang RK berikan. Mohon maaf jika kami belum bisa memenuhi ekspetasi mba Upik, dan terkhusus dari saya mohon maaf juga atas segenap khilaaf. Terutama saat Mba Upik telponin Khansa buat shalat tahajud, seringnya tidak Khansa angkat. Huhuuu. Segenap maaf Khansa ucapkan atas kehadiran hati yang belum sepenuhnya hadir saat pembinaan onlen -terlebih saat malam hari, godaan pulau kapuk yang lebih empuk, rasa kantuk yang tidak tertahankan, WBS’ sesekali ketiduran, pengumpulan penugasan asrama melebihi batas waktu/deadline yang telah ditentukan, disisi lain sesekali mengikuti agenda online namun beriringan dengan mengerjakan yang lain entah tugas, laprak, event, meet (rapat lain), belajar persiapan kuis-responsi-PJ praktikum dsb serta kelalaian akan check jadwal sehingga berdampak pada permohonan izin yang terlambat dari ketidakhadiran Khansa dalam mengikuti agenda asrama. Khansa khilaf, jika masih berkesempatan untuk memeperbaiki, akan Khansa ikhtiarkan untuk tidak mencoba mengulanginya kembali, paling tidak berusaha mengurangi frekuensi atas kekhilafan yang telah terjadi. Yak, pengalaman adalah guru terrbaikk. Semangatt yok!
Semogaa di semester kedua pembinaan di RK, Khansa masih bisa berdinamika bersama dengan temaan-temaan yang lain yaa. Huhuhuuu. Amin. Toh jika memang perjalanan Khansa untuk belajar “di rumah” ini hanya bertahan sampai semester perdana, mohon maaf atas segala ucapan-perbuatan & sesuatu yang kurang berkenan dalam hati temen-temen, SPV, pengurus RK pusat, para donatur, dan seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya pembinaan ini. Khansa sangat bersyukur sekali dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bisa bergabung sebagai keluarga di bawah atap “rumah kepemimpinan” hingga detik ini. Semoga kebaikan-kebaikan yang hadir melalui secercah hidayah- segenap hikmah hingga hadirnya kontemplasi pada diri sendiri sehingga bisa menanamkan tekad dan siasad untuk berkontribusi pada umat-negeri dalam setiap agenda asrama yang dihadirkan semoga menjadi kebaikan dan amal jariyah yang tak pernah terputus bagi seluruh pihak “keluarga RK” yang telah berkontribusi. Amin. Terimakasih RK, terimakasih NASRI-X, sobat onlen-sobat offlen, temen-temen seperjuangan RK Angkatan X seluruh Regional di Indonesia. Semoga tetap menjadi “teman tumbuh” sampai kapan pun hingga meraih keridhaan untuk mencapai surga dari-Nya. Semangat! Selamat bertumbuh! Menangkan!
Sekian refleksi diri dari Khansa, semoga bisa menjadi pengingat, pengenang rasa, dan pembelajaran di masa berikutnya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, lagi dan lagi. Jikalau suatu saat nanti berada dalam masa “kangen ngasrama” setelah menjadi alumni, semoga catatan ini bisa menghadirkan rasa itu lagi. Sekian, mohon maaf atas segala kekurangan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Gunungkidul, 12 Januari 2021
0 notes
Photo
[ mas STAN disampingku]
“mbak nya tinggal di Jogja dimananya ? Deket Hotel POP ? Kalau saya daerah Sleman”, mas yang tingginya kurang lebih 168 cm
⏪⏪⏪⏪⏪⏪⏪⏪🚞🚞🚞🚞🚞
Jadi gue lagi buka ig, terus ada cuitan tweet dari Ditjen Pajak ke seseorang artis. Disini gue gak mau bahas si artis itu, gue bukan admin ghosip (yang di gosok semakin ssipp) 😏
Ada tulisan dari Ditjen Pajak jadi keinget sama mamas yang waktu entuuu (-..-)
Jumat, 4 Agustus 2017 pukul 18.00, gue naik Gajahwong dari St Lempuyangan menuju St Pasar Senen. Pulkot, pulang ke kota 😎 . Ada sesuatu hal yang harus gue urus di sana.
Gue duduk di pojok jendela dan didepan gue ada Mahmud (mamah muda sexi gityu 💃) beserta anaknya sekitar kelas 3 sd. Mereka keturunan arab tajir gitu, barang bawaannya buanyaak banget, ngeliatnya rempong deh cyiin 🙅. Gue jadi heran kenapa mereka lebih milih naik kereta (?) aah masa bodo lah, ngapain gue mikirin urusan orang. Ternyata mereka dari Surabaya mau ke Jakarta tapi karena mau maen ke Jogja dan mau nyobain Bakpia Pathuk jadi rela-relain ke Jogja. Dan mereka kehabisan tiket pesawat akhirnya untuk pertama kalinya naik kereta jarak jauh. Dari pengamatan gue, mereka antusias banget. Anak kecilnya mondar mandir dari gerbong belakang sampe ke depan sedangkan Mahmudnya sibuk telponan ama temen arisannya yang menjadwalkan akhir taun mau ke Turki -_-
Sebenernya gue agak risih juga siih.. Perjalanan masih jauh, sekitar 8 jam lagi tiba di Jakarta dan gue harus liat pemandangan di depan gue yang bikin mupeng bangeeets dan ganggu kenikmatan gue baca novel. Gue coba memecahkan suasana dengan ngajak ngobrol itu anak, yaaah kali aja tuh anak bisa diem. Sebenernya mereka baik kok yah cuman agak ndeso aja baru pertama kali naik kereta.
Tiba di Stasiun Tugu ada penumpang lain yang mau ngisi duduk di sebelah gue.
“gerbong kelas 3 Ekonomi, 7c ?”
Aah gue langsung bilang “iya mas”. Gilaa orang nya tinggi beneer, sampe - sampe gue dangak ke atas. Gue ga liat sih wajahnya secara langsung, ane takut zinah mata 👀. Betewe si mamas pakai topi dengan wajah yang di tutupi masker. Lalu si mamas duduk di samping gue setelah menaruh barang bawaannya. Mungkin saking panjang kakinya, kaki si mamas di tekuk gitu. Tanpa sengaja kaki si mamas menyentuh kaki ane. Gue langsung reflek dan trauma juga, soalnya gue pernah jadi korban pelecehan di angkutan umum*(coming soon cerita yang akan anna tulis tapi lagi belom mood). Kaki gue langsung gue jauhin dari kaki si mamas , tapi karena tempat yang tidak memungkinkan apa boleh buat.
Selama perjalanan kita (gue sama si mamas yang aduhai tingginya itu ) diam seribu bahasa. Mungkin karena anak kuda eh muda, agak jaim. Atau emang kita sama-sama ga ada bahan topik perbincangan wkwkwk 😁
Tapi karena tipe gue yang ga bisa diem, akhirnya gue membunuh waktu dari keheningan dan udara dingin di malam itu (wkwkwk*sok iye dah nih bocah😂) “mas turun mana ?” , “turun Cirebon mbak, mbak nya sendiri ??” , “ oh saya turun Pasar Senen” , “ oalah Jakarta, emang mbaknya asli orang sana ?”, “iya mas saya asli Jakarta tapi kuliah di Jogja hehehe”, “saya sempet tiga tahun di sana daerah Bintaro tapi sekarang saya di-dinas-kan di Sleman”, “oalaah masnya udah kerja tho, hebat yah mas”, “hehehe iya mbak, sebenernya saya mau nerusin ke S1, tapi saya udah males mikir. Saya dulu D3 di STAN, sempet ada tawaran dari kantor sih tapi nanti dulu aja”
“weh hebat dong mas lulusan STAN😯”, gue udeh siap modus ke mamas nya tapi yang elegan dikitlaah 😎
“oalaah berarti mamasnya di jogja asrama gitu ? Atau udah berkeluarga ? *mode.code”
“oh saya masih LAJANG mbak, saya tinggal di Condong Catur sama adek saya. Saya beli rumah sendiri, kebetulan adek saya di UPN”
Buanyaak banget kita ngobrolin hal yang kecil sampe rencana masa depan. Inti dari perbincangan tersebut kurang lebihnya bisa dirangkum : 1. Mas nya asli Cirebon, dan gue baru tau kalau Cirebon itu Jawa Barat, bukan ½ Jawa Tengah dan ½ Jawa Barat 2. Mas nya dari SMA 1 Cirebon 3. Mas nya anak pertama dari dua bersaudara 4. Mas nya lulus SMA langsung keterima STAN, MASUK ANGKATAN 2009 5. Adek Masnya kuliah di UPN jurusan Teknik Geologi baru masuk tahun ini (2017) 6. Mas nya biasanya pulang sebulan sekali, tapi karena ada urusan dia pulang hari itu juga (naah ini gue gak bisa ngulik lebih dalem, hmm gue takutnya mamasnya lagi ngadain semacem lamaran gituuuu 😢) 7. Mas nya kerja di Ditjen Pajak bagian PBB di Pemkot Sleman, dan ternyata gaji PNS tidak sebanding dengan UMR *gue baru sadar , duh begitu bodohnya dihadapan mamas PNS
Dan dari perbincangan, gue sempet memperhatikan gestur mamasnya. Entah mamasnya gerogi atau suhu AC di kereta dingin banget, mamasnya sempet aneh gitu, sedikit salting. Tapi yah namanya ganteng ane makluminlah. Sebenernya masnya ga tamvan2 amat sih, biasa aja. Hidungnya agak mancung tapi gak pesek juga, kulitnya sawo mateng, tingginya mungkin 168 cm, badannya gak keker tapi tegap. Yah biasaa aja jauh dari artis sinetron yang di tweet Ditjen Pajak (lihat gambar) tapi teduh banget di pandang, pas banget ama tipe gue *ngarep 😂
Tapi karena gue pelor (nempel langsung molor) bangeeet, gue ketiduran sampe-sampe gue belom nanya NAMANYA !!! Gue aja belom kenalin NAMA GUE 😵. Kan kali aja bisa kepoin di FACEBOOK, IG atau nomor hapenya juga gapapa, yah namanya juga usaha 😔
Yaah moga moga aja gue ketemu lagi, dan kali aja gue adalah bagian tulang rusuk mamasnya yang telah lama hilang 😊
“Ya Allah jodohkanlah aku dengan mamas STAN kemaren yang aku ga tau namanya itu. Kalaupun ada Jodohnya selain aku, jodohkanlah saja aku dengan Mamasnya, aku gak bakal sia sia kan ciptaanMu yang begitu indah :)) AAamiien Ya Allaaah” 😇🙏
Ps : take a photo by my self, setelah mamasnya pergi. Kebetulan suasana kereta lagi kosong, jadi berani buat selfi 👻
1 note
·
View note
Photo
Nama Yogyakarta terambil dari dua kata, yaitu Ayogya atau Ayodhya yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang, a "tidak", yogya merujuk pada yodya atau yudha, yang berarti "perang"), dan Karta yang berarti "baik". Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di India di mana wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton Yogyakarta sendiri menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat oral) telah berupa sebuah dalemyang bernama Dalem Gerjiwati; lalu dinamakan ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem Ayogya. Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code (yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung – Semarang – Surabaya – Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112 m dpl. Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta. Source : Wikipedia (di Galeri Seni Lukis,SMSR Bugisan-Yogya) https://www.instagram.com/p/BtbIZxzn4c5/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=10dgbd7ss2r44
0 notes
Photo
Luar biasa perjalanan kemarin.
Jogja-Jakarta naik Gajahwong (ekonomi). Kemarin bukan kali pertama sih aku naik Gajahwong, jadi udah kebayang akan gimana aku melewati malam itu. Begitu duduk langsung tidur. Bangun dua jam kemudian badan udah mulai kerasa pegel dan mulai kedinginan. Untungnya banyak kursi yang kosong, jadi bisa pindah dan selonjoran. Dan untung ada Tatak yang walaupun gak membantu menghangatkan, tapi seenggaknya ada yang bisa diusilin. hehe.
Jakarta-Bandung naik Argo Parahyangan (ekonomi) Beli tiket via Traveloka, sok-sok milih kursi 2A tanpa tanya-tanya, berharap duduk paling depan. Ternyata paling belakang dan KERETANYA MUNDUR COBAK. KHAN PUSIANG. Oh, dan handphone masih rusak. Akhirnya tidur sambil berusaha ngirim telepati ke Hana yang di Bandung supaya ga lupa jemput. Wkwk.
Bandung-Jogja naik Lodaya Pagi (bisnis). Beli tiket online lagi. Udah nyampe stasiun, udah dadah-dadah, udah poto-poto, pas mau nyetak tiket baru sadar ternyata AKU BELI TIKET BUAT BESOKNYA. Akhirnya beli on the spot. Hiks. Dua foto diatas adalah foto pas di kereta pulang ke Jogja. Kursinya agak empuk, dan untungnya disebelahku ga ada orang, jadi bisa selonjoran juga. Dan ACnya begitu. Aku takjub. Hmm… Jd berasa kek di rumah. Errr, handphone udah bener tapi paket internet ga aktif. Pulsa habis. Dan belum tau dari stasiun ke rumah naik apa. Nyampe stasiun jam 3 sore, ke indomaret beli pulsa, ternyata lagi error dan ga nemu ATM. Akhirnya refund tiket dulu. Selesai jam setengah lima, ke indomaret lagi, akhirnya bisa beli pulsa dan nelfon Tatak minta jemput. Wkwk.
Seru ya.
Yang awalnya ngambek ga mau balik ke Jogja naik kereta sendirian, berakhir dengan kemana-mana naik kereta dan sendirian.
Terimakasih PT. KAI!
69 notes
·
View notes
Text
Jadwal KA Gajahwong Maret 2020, Simak Tarif dan Daftar Stasiun Pemberhentiannya
Salma Nania Jadwal KA Gajahwong Maret 2020, Simak Tarif dan Daftar Stasiun Pemberhentiannya Artikel Baru Nih Artikel Tentang Jadwal KA Gajahwong Maret 2020, Simak Tarif dan Daftar Stasiun Pemberhentiannya Pencarian Artikel Tentang Berita Jadwal KA Gajahwong Maret 2020, Simak Tarif dan Daftar Stasiun Pemberhentiannya Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Jadwal KA Gajahwong Maret 2020, Simak Tarif dan Daftar Stasiun Pemberhentiannya Jadwal perjalanan Kereta Api (KA) Gajahwong di bulan Maret 2020 lengkap dengan tarif dan daftar stasiun pemberhentiannya. http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
when two statisticians meet
Wuih pertama kali nih di kereta ngomongin sampling, asumsi normal, regresi, analisis data kategorik, statmat, sampe basdat, R, dan package. Yap, semalem bersebelahan sama mbak-mbak alumni Statistika UGM. Langsung ngobrol panjang lebar tentang perbedaan kuliah kita sampai kerjaannya anak statistika univ dan kami (BPS).
Mbaknya ini udah kerja di salah satu perusahaan iklan di Jakarta Selatan, baru setahun kerja. Kerjaannya nggak jauh-jauh dari analisis data. Ternyata, datanya dari Niel*** (perusahaan yang bergerak di bidang informasi global buat penelitian, contohnya data rating TV). Nah, mbak sebelah saya ini tugasnya ngutak-atik data supaya berguna buat perusahannya which is masalah utamanya adalah di sampling error. Diakui bahwa metode sampling yang dipakai oleh perusahaan pengambil data itu nggak diketahui, jadi sampling errornya nggak tau deh tuh berapa, alhasil kadang datanya aneh. Well, tapi sumber dari situ sering dipakai orang *kata mbaknya.
Sekarang kembali ke perbedaan kuliah statistika di universitas dan di STIS.
Pertama, dari segi mata kuliah udah beda. Kalau di UGM lebih ke aplikasi statistika untuk ekonomi, aktuaria, dan pemrograman untuk suatu perusahaan. Materi survei contoh dan samplingnya dapet tapi dasar-dasarnya aja. Di sana juga ada peminatannya, aktuaria, pemrograman, biostat, dan lain-lain (saya lupa hehe). Kalau di IPB kata mbaknya sih lebih ke aplikasi di bidang pertanian. Tapi setau saya di sama juga ada aktuaria deh. Jadi, intinya di STIS lebih ke aplikasi buat survei dan sensus BPS atau bisa disebut official statistics. Sementara itu, di universitas dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, BUMN, dan lembaga lain.
Next, ngomongin tentang prospek kerja. Saya rada tercengang sih, ternyata kalo mau ngelanjutin kerja yang pake ‘statistika’ itu biasanya kerja di Jakarta. Let say kalo di Jogja susah dan jarang banget dapet pekerjaan kalo mau yang sesuai dengan apa yang dipelajari di bangku kuliah (statistika dan tetek bengeknya). Wah, bener sih, karena pusat berbagai perusahaan besar dan multinasional di Jakarta, analisis data kan lebih mendukung ke pengambilan keputusan.
Yang bikin sedih adalah banyak temen-temennya mbaknya yang akhirnya kerja di bank gitu. Memutuskan untuk 'menutup’ segala macam distribusi dan statistika yang bikin pusing itu. Saya juga pernah denger hal serupa di kampus ternama di Bogor yang diharapkan terjun ke pertanian tapi tak sedikit pula yang akhirnya kerja di bank. Yea, life is a choice, right?
Itu tadi sekelumit cerita di kereta. Maaf nyebut 'mbaknya’ terus, kelupaan kenalan saking asyiquenya ngobrol *muehehe.
Di manapun kita bekerja, pastikan ada sedikit usaha konstribusi untuk bangsa, selain bekerja itu untuk membahagiakan orangtua dan ibadah kepada-Nya. Semoga semua ilmu yang kita pelajari memberikan manfaat untuk masyarakat luas. Semangat!
Gajahwong, 10 p.m.
1 note
·
View note
Quote
Mau membangun masyarakat, harus berani hidup berdampingan dengan masyarakat. Bunuh diri halus namanya.
Faiz Gajahwong
2 notes
·
View notes
Text
Kemungkinan
Hola tumblr, tempat pulang setelah lelah dengan gemerlapnya instagram yang fana :)
Pukul 11.46, harusnya 3 jam lagi sampai di Jogja. Tapi aku masih di Ciledug. Keretanya mogok. Eh. Ada masalah sama lokomotifnya dan kurang lebih sudah sejam kami terjebak disini. Ya kami. Aku dan penghuni kereta Gajahwong lainnya pagi ini.
Kondektur, halah apa namanya aku gatau. Pokoknya petugas keretanya bilang kalau kita nunggu lokomotif pengganti dari Cirebon, duh.
Kemungkinan kemungkinan seperti ini memang kadang terjadi. Bayangan akan menikmati enaknya couvee dan geprek di jogja sore ini pun ahsudahlah.
Mari kita berdoa agar keretanya cepat membaik
Karena aku lelah
Kakiku terlalu gembrot untuk ditekuk selama 10 jam
0 notes
Text
“Saikhlasne...”
Tepat di depan stasiun tugu.
Kurang lebih pukul 3 siang si Gajahwong melaju menuju 2 stasiun terakhir kota pelajar. Akhirnya saya memutuskan untuk turun di stasiun tugu perihal teman saya yang jemput rumahnya dekat dengn stasiun. Saya memutuskan untuk menunggunya di sebrang salah satu hotel di jalan pasar kembang. Akhirnya kurang lebih 20 menit saya berdiri. seperti biasa banyak yang menawarkan kendraan, entah itu becak motor, ojek ataupun taxi. Saya menolak dngn halus sembari mbgktakan kalo sbnrnya saya sudah ada jemputan. Hilir mudik orang yang baru turun dari kreta membuat bapak ojek yang dari tadi berdiri di samping saya terus melayangkan penawaran ojek nya. Sudah beberapa banuak orng yang d tawarkan ilehnya tetapi tidak kunjung yang mengiyakan. 10 menit...., 15 menit....., bapak ojek itu menawarkan terus untuk mengantar dengn ojeknya. Bapaknya terlihat memang sudah berumur sepintas dari rambut putih yang menonjol dari topinya. Setelah beberapa kali di tolak dan tidak kunjung mendapat penumpang dia pun berteriak "saikhlasne untuk makannya bojo sama anak" teriaknya kepada orng yng berseliwrean di hadapannya. Sontak saya kaget dan membuat memori saya terekam kembali. Muncul sosok orang yang selalu menawarkan sarapan pagi lontong sayur untuk saya, papa. rindu
Latepost. Yogyakarta, 07 Juli 2017
0 notes
Photo
Minggu, 30 April 2017
- Sebagai Volunteer di Launching Sekolah Alam Gajahwong, Jogja -
Hari ini bersyukur banget bisa jadi volunteer untuk kegiatan dari KOPHI Jogja (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) untuk kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kampung Hijau Gambiran Jogja. Bisa dapet pengalaman baru, temen baru, ilmu baru! Kegiatan hari ini memberi penjelasan & praktik tentang PHBS utamanya tentang cuci tangan yang baik dan benar ke adik-adik disana. Walaupun hanya ilmu kecil tentang cuci tangan tapi saya dan teman-teman berharap itu bisa menjadi awal yang baik untuk masyarakat Indonesia khususnya agar mulai menyadari bahwa menjaga kebersihan itu awal yang baik untuk menjaga kesehatan ☺😊 Adik-adik disana juga partisipatif walaupun ada yang ngeyelnya luar biasa tapi ya wajar namanya juga anak-anak 😁 Selain kami ada juga volunteer dari mahasiswa Teknik Lingkungan UII yang memberi pengajaran ke adik-adik tentang pembuatan alat filtrasi air kotor. Dari KWR dan litbang memberi pelatihan ke warga untuk pembuatan Tetarium dan Kampoeng Hompimpa Jogja yang menghibur adik-adik, volunteer dan panitia karena dongeng dan games nya 😉 Terimakasih untuk KOPHI yang bener-bener baik dalam komunikasi & kerjasamanya. Jadi saya dan teman-teman juga merasa seneng dan excited banget untuk ikut acara hari ini :)
Walaupun sempet kesasar karna ngikutin Google maps, minta dijemput temen dari KOPHI tapi tetep disuruh ngikutin maps nya. Terus cari tambahan volunteer yang dadakan yaitu H-5 baru dapet 😁 tapi nggak apa-apa ya karna itulah serunya! Makasih juga untuk temen-temenku dari JKL yang udah mau ikutan jadi volunteer! :) Semoga apa yang kita lakukan walaupun tak seberapa, tapi semoga manfaat dan tujuannya sampai ke banyak orang. Aamiin!
Note: foto bersama koordinator kegiatan Launching Sekolah Alam Gajahwong :)
0 notes
Text
At Kereta Gajahwong
At Kereta Gajahwong with ulailis and Rian – See on Path.
0 notes