#fpik
Explore tagged Tumblr posts
Text
Long Time No See!
Sepekan terakhir ini disibukkan dengan ketemu teman-teman lama. Rabu dan Jumat kemarin, aku dateng ke acara wisuda Unpad. Hari Rabu ada teman-teman satu jurusan yang wisuda dan hari Jumat ada teman satu LDK wisuda. Seneng banget bisa ketemu mereka. Seneng juga bisa melihat bestie-ku wisuda. Ada Diah, Teh Cipa, Tasya, Fityah, Anni, dan kawan-kawan lainnya. Pertama kalinya (sepertinya) Himasa ngarak wisudawan dan wisudawati walau tidak seperti arak-arak-an ITB. Setidaknya Himasa sekarang menyambut para wisudawannya. Setelah kata sambutan serta ucapan selamat, dinyanyikan bersama untuk mereka hymne dan mars Himasa. Malunya, tidak seluruh mahasiswa Sastra Arab hafal dengan lagu kebanggaan jurusannya sendiri. Berarti mereka tidak terlalu bangga, bukan? Aku pun sudah lupa lagi. Hal yang bikin malu juga karena pada saat bersamaan ada himpunan dari FPIK yang sangat heboh mengarak para wisudawannya. Heboh dalam artian mereka menggunakan perkusi serta asap warna-warni begitu. Ya, apalah jurusan kami. Tapi, aku tetap bangga dengan himpunanku.
Aku bisa bertemu dengan teman dari LDK. Sudah setahun lebih mungkin tidak bersua. Mereka masih sama menyenangkan. Tapi mungkin karena aku sudah lepas dari dunia per-LDK-an sejak tahun lalu, aku jadi tidak bisa nimbrung dalam obrolannya. Untung aku pergi bersama temanku saat itu jadi bisa pulang duluan.
Setiap pulang dari acara wisuda atau datang ke sidang akhir teman, pasti sedikit terbebani dalam pikiran. Terbebani bahwa aku masih begini-begini saja. Semua orang sudah melanjutkan hidupnya. Ah, bicara soal terbebani, sebelum datang ke acara seperti ini pun aku selalu merasa terbebani. Terbebani karena harus memikirkan mau ngasih hadiah apa untuk mereka. Seringkali aku sedang tidak punya uang saat itu tapi ya mau bagaimana lagi, bukan? Aku merasa bahwa sekadar ucapan selamat pada momen seperti ini tidak terlalu berkesan untuk mereka. Tapi aku berpikir, hitung-hitung ini sebagai kegiatan memberi hadiah kepada teman. Yuk, dilurusin lagi niatnya, Asmi.
Terima kasih kawan-kawan yang telah membersamai selama ini. Kalian pergi duluan, tidak apa. Toh, pada akhirnya kita semua akan saling meninggalkan satu sama lain. Semoga di lain kesempatan bisa bertemu lagi. Semoga kita sama-sama di surga-Nya nanti (kata aku si pendosa). Kata-kata yang terucap ketika bertemu nanti bukanlah kata-kata judging melainkan “Long time no see!”
2 notes
·
View notes
Text
Lulusan Terbaik FPIK UHO Dapat Hadiah Motor
SULTRATOP.COM, KENDARI – Lulusan terbaik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mendapatkan hadiah motor gratis pada saat yudisium di FPIK UHO, Senin 1 Agustus 2024. Mahasiswa tersebut adalah Syukriah Kamilah dari jurusan Budidaya Perairan yang lulus dengan IPK 3,86 serta lama studi 3 tahun 10 bulan. Ia diberi hadiah motor gratis oleh PT Yancha Sugi…
0 notes
Photo
Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, FPIK UTU Tandangani MoA dengan Instansi Pemerintah dan Berikan Bimtek kepada Masyarakat Pulau Baguk
0 notes
Text
Dosen ITK IPB Berikan Penyuluhan Pengolahan Bakso dan Siomay Ikan Patin
Dosen ITK IPB Berikan Penyuluhan Pengolahan Bakso dan Siomay Ikan Patin
BogorOne.co.id | Bogor – Sebanyak tiga dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melakukan sosialisasi pembuatan bakso dan siomay ikan patin. Sosialisasi ini dalam rangka ikut serta mengurangi gizi buruk serta bagi tersedianya menu makan yang sehat dan bergizi. Ketiga dosen tersebut adalah Sri Pujiyati, Meutia Samira Ismet…
View On WordPress
0 notes
Text
Menteri KKP Sambut Mahasiswa Baru Perikanan dan Kelautan, Beberkan Peluang dan Tantangan Masa Depan
Menteri KKP Sambut Mahasiswa Baru Perikanan dan Kelautan, Beberkan Peluang dan Tantangan Masa Depan
BOGOR, CakraNusa.id – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono hadir dalam acara puncak Orientasi Bersama Kampus Perikanan dan Kelautan Indonesia 2021, (12/9). Event ini dihadiri oleh lebih dari 4400 peserta dari 27 perguruan tinggi di Indonesia. Acara penyambutan mahasiswa baru Perikanan dan Kelautan ini digelar oleh Fisheries Cyber Center (FCC) dan Indonesia Telecommunication…
View On WordPress
0 notes
Text
Gemar Makan Ikan UIN Sunan Ampel
Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur UIN Sunan Ampel Surabaya mengadakan kerjasama mengadakan Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ( GEMARIKAN ) Jawa Timur dalam rangka Peringatan Hari Ikan Nasional dan Haflah Miladiyah Himaikla Unisa berjudul Budayakan Makan Ikan Agar Sehat, Kuat, Cerdas yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2015 acara di mulai pukul 08.00 15.00 wib di halaman Gedung Fakultas Tarbiyah. Acara itu di hadiri oleh Dr. dr. Hj. Siti Nur Asiyah, M.Ag Wakil Dekan UIN Sunan Ampel Surabaya, Asri Sawiji, MT kajian/penelitian sosial masyarakat dan teknik bidang kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya, Ir. H Totok Sudarto, MM Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur dan juga dihadiri Chef Ken Kurniawan yang jebolan Master Chef Indonesia. Dan tidak ketinggalan juga dihadiri Dosen dan dosen serta mahasiswa dan mahasisiwi Himaikla UIN Sunan Ampel. Dalam kegiatan Sosilisasi Gerakan Masyarakat Makan Ikan ( GEMARIKAN ) Haflah Miladiyah Himaikla UNI Sunan Ampel kami berharap kerjasama ini tidak ini hanya iven ini aja klau bisa ada event-event berikutnya, Haflah Miladiyah Himaikla UNI Sunan Ampel karena sudah berdiri 2 tahun dan ditambah Haflah Miladiyah Himaikla UNI Sunan Ampel sudah pernah melakukan pameran dihadiri Oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Bapak Imam Nahrawi. Kegiatan ini saya kira sangatlah penting untuk diikuti apalagi kegiatan ini didukung oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur. Kita tahu masyarakat sekarang banyak komsumsi makanan mengadung karbonhidrat seperti makan telor dan ayam tetapi memakan ikan sangatlah minim bagi masyarakat. Apalagi mahasiswa kalau pulang dari kuliah sering makan mie maupun sarapan makan mie, mari semua mahasiswa memperbanyak bayak makan ikan,tutur Dr. dr. Hj. Siti Nur Asiyah, M.Ag Wakil Dekan UIN Sunan Ampel Surabaya . Banyak negara lain yang gemar Konsumsi ikan yang paling tertinggi yaitu Jepang, Korea, Cina, Indonesia dan Amerika. Indonesia merupakan penghasil ikan terbesar terbesar di dunia, dari survei tersebut itulah menunjukkan bila orang dewasa teratur makan ikan akan mempunyai kepadatan tulang yang bagus bila dibanding yang jarang makan ikan. Para peneliti juga percaya bahwa kombinasi minyak ikan dapat melindungi tulang dari resiko osteoporosis. Di Negara Jepang didalam penilitian umur lebih panjang dari pada di Negara Indonesia yang lebih pendek umurnya. Dikarenakan Ikan itu banyak mengadung Omega 3 dan mencegah penyakit jantung dan penyakit lainnya. Kita semua sudah tahu bahwa memakan ikan sangatlah halal di mata agama ditambah lagi apalagi Ikan Salmon mengadung Nutrisi lebih baik untuk tubuh Manusia mulai sekarang gemar memakan Ikan, tutur Asri Sawiji, MT. Disela-sela Sosialisasi Ir. H Totok Sudarto, MM menghimbau bahwa gerakan memakan ikan bersifat nasional ini sudah 9 tahun ada di jaman Presiden Ibu Megawati, bangsa kita tidak cukup kuat dan sehat tapi cerdas. Mari semua Mahasiswa UIN Sunan Ampel terutama Haflah Miladiyah Himaikla perbanyak mengkomsumsi makan ikan, karena ikan itu baik untuk otak kita. Apalagi Gerakan memakan Ikan sudah ada Komunitas memakan Ikan di Indonesia. Ikan itu bisa diterima berapa umur, bangsa, suku dan kelompok. Indonesia sebagai salah satu negara yang sebagian besar wilayahnya berupa kepualauan tentunya memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, terutama di bidang kelautan dan perikanan. Dibandingkan dengan luas daratannya, sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai negara Maritim yang kuat. Ketahanan pangan selain dari hasil bumi, kelautan dan perikanan Indonesia bisa dijadikan salah satu kekuatan bangsa Indonesia untuk mensejahterakan rakyatnya. Pada saat ini, upaya terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna membangkitkan kekuatan kelautan dan perikanannya. Yang menjadi pemikiran saat ini, bagaimana ikan bisa menjadi salah satu komoditas sembako (Sembilan Bahan Pokok) di Indonesia. Berdasarkan keputusan Menteri Industri dan Perdagangan No. 115/MPP/KEP/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, kesembilan bahan makanan pokok tersebut antara lain : 1.Beras, sagu dan jagung 2.Gula pasir 3.Sayur-sayuran dan buah-buahan 4.Daging sapi, ayam 5.Minyak goreng dan margarine 6.Susu 7.Telur 8.Minyak tanah atau gas LPG 9.Garam beriodium dan bernatrium Dari Sembilan bahan pokok tersebut, asupan protein tubuh manusia di pasok oleh susu, daging dan telur yang pada dasarnya adalah produk dari peternakan darat, sementara dari perikanan tidak ada. Padahal, pada kandungan protein didalam ikan sangat tinggi dan banyak manfaatnya bagi manusia. Ikan mengandung omega-3 yang baik untuk perkembangan otak, ikan dapat dikonsumsi segala usia, ikan merupakan produk yang halal dan toyyibah. Peran telur, susu dan daging tersebut yang kemudian muncul pemikiran untuk bagaimana bisa digantikan dengan ikan. Untuk dapat masuk menjadi Sembilan bahan pokok, ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1.Acceptable (Diterima) Produk sembako tentunya harus mudah diterima oleh masyarakat. Sementara, saat ini kendala yang dihadapi adalah prasangka masyarakat yang keliru tentang ikan misalnya ikan dibudidayakan ditempat yang kotor, makan ikan bisa menimbulkan alergi dan cacingan, padahal tidak demikian. Maka perlu di tanamkan pemahaman kepada masyarakat bahwa makan ikan itu aman, dapat membuat tubuh menjadi Sehat, Kuat dan cerdas. Adapun cara yang dapat ditempuh adalah melalui : Membuat materi promosi, seperti leaflet, spanduk, dll Mengedukasi masyarakat dengan mengadakan pertemuan atau sejenisnya Selogan-selogan yang mudah diingat dan di terima masyarakat, seperti Makan ikan Setiap Hari Agar Sehat, Kuat dan Cerdas 2.Available (Ketersediaan) Dari aspek ketersediaan, sembako harus mudah didapatkan kapanpun dan dimanapun masyarakat berada. Seperti halnya telur yang tersedia dimanapun, di toko-toko kecil, penjual sayur (mlijo), toko-toko besar, dan lain-lain, kapanpun orang butuh ada, maka produk ikan juga harus bisa seperti itu. Adapun cara yang mungkin dapat ditempuh adalah melalui : Melakukan diversifikasi produk olahan yang murah, sehat, dan mampu bertahan lama. Sarana distribusi dan pola distribusi dengan sitem rantai dingin, untuk pemerataan pemasaran. Seperti menggunakan Gerobak ikan kelilling, Pasar Ikan Keliling, sehingga mampu menjangkau daerah-daerah yang terpencil. Optimalisasi pedagang kaki lima (PKL) dengan melengkapi data titik nol hingga evaluasi. 3.Affordable (keterjangkauan) Telur sebgai salah satu bahan pokok adalah harganya sangat terjangkau, dibandingkan dengan ikan. Akan tetapi harga ikan saat ini lebih bersahabat dibandingkan dengan harga daging sapid an ayam. Maka, sebagai bahan subtitusi, ikan sudah mampu menggantikan peran dari daging sapi dan ayam sebagai sumber protein yang sehat. Pada perkembangannya, maka ikan diharapkan mampu untuk masuk sebagai salah satu menu yang special pada acara yang spesial juga. Pola piker masyarakat tentang ikan harus lebih baik, misalnya apabila tidak makan ikan maka menunya tidak komplit, ikan sebagai menu favorit pada acara-acara penting seperti hajatan pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Untuk mewujudkan budaya seperti itu maka upaya yang perlu dilakukan adalah: Mengadakan festival menu ikan dengan mengangkat kearifan lokal masing-masing daerah Lomba masak, lomba cipta menu Lomba inovasi produk olahan Kegiatan One day for Fish, dll Dengan adanya kebijakan yang baik, sarana dan prasarana yang maju, serta perbaikan sumber daya Manusia dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang baik, bukan tidak mungkin nantinya ikan akan diperhitungkan untuk dapat masuk kedalam jajaran Sembilan bahan pokok (sembako) di Indonesia. Di sela-sela acara Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ( GEMARIKAN ) Chef Ken Kurniawan yang jebolan master Chef Indonesia mengingatkan komsumsi makan ikan sangatlah baik untuk kesehatan tubuh termasuk otak cerdas, ikan itu juga mengadung Omega3 dan baik untuk ibu hamil dan jabang bayinya. Dulu saya kalau makan Daging pasti mual tapi makan ikan enak dan tidak mual, kata Chef Ken. Dia Komsumsi Ikan mulai kecil kegemaranya Chef Ken adalah ikan gurami, kepiting, kerapu, udang dan cumi./adv*
Diambil dari :
http://www.surabayapagi.com/read/132482/2015/12/10/Makan_Ikan_Sebagai_Bagian_Dari_Budaya_Masyarakat_Indonesia.html
#Asri Sawiji#uinsa#ilmu kelautan#himaikla#marine science#saintek#fpik#gemarikan#ikan#chef ken#dinas kelautan dan perikanan#diskanla#jawa timur#susi pudjiastuti#kkp#kementerian kelautan dan perikanan#kementerian agama#uin sunan ampel#program studi ilmu kelautan
1 note
·
View note
Text
Unkhair Maluku Utara Tanam 6.900 Bibit Mangrove di Pulau Obi
Unkhair Maluku Utara Tanam 6.900 Bibit Mangrove di Pulau Obi
satumalukuID – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara menggandeng Kelompok Peduli Mangrove melakukan penanaman bibit mangrove tahap dua sebanyak 6.900 bibit di area seluas 6,5 hektare di Pulau Obi, Malut. Dekan FPIK Unkhair DR M Janib Achmad di Ternate, Rabu, menjelaskan, mayoritas penanaman dan pemantauan mangrove dilakukan kelompok…
View On WordPress
#Desa Soligi#FPIK Unkhair#Kelompok Peduli Mangrove#Maluku Utara#Malut#Mangrove#Obi Selatan#Pulau Obi#Ternate#Universitas Khairun#Unkhair Ternate
0 notes
Text
LPkM dan Dosen FPIK UMI Paparkan Manfaat Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan di Pangkep - Gosulsel
PANGKEP, GOSULSEL.COM -- Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) dan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Tamangapa Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep.Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) d...
https://gosulsel.com/2020/10/05/lpkm-dan-dosen-fpik-umi-paparkan-manfaat-teknologi-pengolahan-hasil-perikanan-di-pangkep/
#FPIKUMI #LPKMUMI #PengabdianMasyarakat
0 notes
Text
Satu dekade (2)
Sewaktu kuliah dulu, tahun 2010 di Bogor, uang bulanan ku 600k (20k per hari), sudah termasuk pulsa, bahan pembersih, dan fotokopian. Cukup? ya dicukupkan. Makanan asrama masih cukup murah, sekali makan tidak boleh melebihi 7k. Makanan kampus yang murah ya di fahutan atau fpik, pilih-pilih jenis kantin murah pokoknya wkwk. Kadang skip sarapan, atau hanya makan donat/risol/biskuit gandum seribuan. Bawa botol minum biar ngirit. Tiap tahunnya naik 50k dengan segala daya dan upayaku adu argumen dengan bapak, sampai mentok di 700k di tingkat 3.
Apakah cukup? ya harus. Bapak gak mau tau hahah. Pas ngekos, punya magic com buat masak nasi sendiri. Cukup memangkas nasi yang harganya 3k. Tiap hari makannya kalo gak tongkol ya telur atau hati ayam atau rolade ayam. Daging ayam gimana? seminggu sekali wkwk, itu pun nyari yang murah. Mulai terbiasa dengan menu mie instan, padahal pas di rumah jarang banget. Gak ngebiasain ngemil karna cemilan itu memangkas uang harian. Nongkrong di cafe? Untung saat itu cafe kopi-kopi-an belum semarak seperti sekarang. Juga lokasi kampusku di daerah, jauh ke kota, naik angkot lama banget saking macetnya, belum ada gojek/grab.
Pernah ngerasain makan nasi sama kerupuk putih dan kecap di akhir bulan. Saking gak punya duitnya wkwk. Makan nasi sama gorengan doang juga pernah. Orangtuaku gak pernah tau anaknya bertahan hidup sehebat itu.
Aku melihat teman-temanku yang lain, punya uang bulanan yang lebih, bahkan bisa 1jt keatas. Cukup sekali untuk hidup hedon. Mereka yang punya uang bulanan lebih, biasanya orang kaya atau anak beasiswa yang fancy, misalnya Beswan Djarum dan Tanoto Foundation. Lalu aku mencoba peluang beasiswa tersebut, gagal? berulang kali wkwk, pada akhirnya tembus di salah satu beasiswa dan mendapatkan tambahan 400k per bulan selama 2.5 tahun. Alhamdulillah, bisa makan 3x sehari dengan lebih lahap haha.
Mahasiswa kalo butuh tambahan uang darimana? ngajar les, jualan, atau apply beasiswa.
24 Oktober 2020
19 notes
·
View notes
Text
Pemberian Sanksi Mantan FPI dan HTI: Pada ASN
Pemberian Sanksi Mantan FPI dan HTI
Aspirasiproletar.com-Pemberian sanksi mantan FPI dan HTI, pemberian sanksi tersebut dibuat sebagai bentuk dukungan pemerintah tentang penanganan radikalisme pada ASN.
Pemerintah telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB), pada tahun 2019 lalu. SKB meliputi berbagai macam pelanggaran seperti mengeluarkan aspirasi yang bersifat mendukung terkait organisasi terlarang, sampai terlibat melalui keikutsertaan terhadap organisasi tersebut.
Dikutip dari KumparanNews, Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Rudiarto Sumarwono, menjelaskan bahwa SKB tersebut berisikan tentang penguatan wawasan kebangsaan ASN dalam upaya penanganan radikalisme.
SKB yang dimaksud disini yaitu SKB yang telah diteken oleh 11 Menteri, yaitu:
Menpan-RB;
Mendagri;
Menkumham;
Menag;
Mendikbud;
Menkominfo;
Kepala BIN;
Kepala BNPT;
Kepala BKN;
Kepala BPIP;
Ketua KASN.
Dengan adanya SKB tersebut diharapkan ASN patuh pada empat pelar negara Indonesia yaitu:
UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhinneka Tunggal Ika.
Kasus Pencopotan Wadek FPIK UNPAD
Pencopotan Wadek FPIK UNPAD Asep Agus Handaka, menimbulkan pertanyaan. Universitas Padjadjaran memberhentikan Asep selaku Wakil Dekan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).
Pencopotan tersebut di karenakan Asep Agus Handaka merupakan mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia. Mantan Wadek tersebut ternyata pernah menjadi Ketua DPD II HTI di Kota Bandung, pada tahun 2014.
Tetapi pada tahun 8 Mei 2017, pemerintah membubarkan HTI dan menjadikannya sebagai sebuah organisasi terlarang di Indonesia.
Namun pencopotan tersebut hanya mengenai jabatan Wadek saja, bukan bersifat pemecatan sebagai dosen di UNPAD. Ini dilakukan UNPAD karena telah menyatakan sikap untuk turut serta dalam menjaga keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila.
FPI Sebagai Ormas Terlarang
Pemerintah secara resmi telah membubarkan ormas FPI, lembaga Kemenkumham menyatakan ormas tersebut sebagai ormas terlarang, karena bertentangan dengan hukum.
Sejak 21 Juni 2019, FPI sudah bubar lantaran tidak mempuyai Surat Keterangan Terdaftar. Walaupun tidak mempunya SKT, FPI masih melakukan kegiatan yang bertentangan hukum, misalnya melakukan tindakan kekerasan, razia sepihak, dan juga provokasi.
Sanksi Bagi ASN yang Pernah Bergabung dengan FPI dan HTI?
Dikutip dari KumparanNews, Ketua KASN Agus Pramusito mengatakan jika anggota ASN pernah bergabung dengan FPI, maka selama individu tersebut tidak berperilaku yang di luar aturan, maka Pemberian Sanksi Mantan FPI dan HTI tersebut tidak dapat diberikan padanya.
"Jika ASN seseorang yang merupakan mantan anggota atau pernah bergabung menjadi FPI, tetapi belum pernah melakukan pelanggaran, baik bersifat administrasi maupun pidana, dan juga tidak lagi melakukan perilaku yang telah disampaikan dalam SKB pelarangan FPI, maka tidak dapat diberikan hukuman baik itu administrasi atau juga pidana,” ujar Ketua KASN, seperti dikutip dari KumparanNews.
#Pemberian Sanksi Mantan FPI dan HTI#Sanksi mantan fpi dan hti di lingkungan asn#FPI#HTI#Pencopotan wadek UNPAD
1 note
·
View note
Photo
[Resume Internalisasi 2 C-DAY 2020] Kamis,13 Agustus 2020 Ada 4 materi yang disampaikan oleh kakak PJK, yang pertama Social Project •social Project adalah ide/gagasan untuk mencapai kesan positif dan dapat memberikan manfaat ke orang lain •Tujuan : menolong sesama, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mengaplikasikan peran mahasiswa sebagai agent of change Yang kedua Himpro dan Ormawa PPKU. Himpro merupakan organisasi tingkat departemen. FPIK terdapat 5 departemen sehingga ada 5 Himpro. Sedangkan Ormawa merupakan organisasi tingkat fakultas, seperti BEM, DPM, POSEIDON dan masih banyak lagi. Ketiga materi tentang pentingnya road map selama di IPB. Sebagai peta dalam mengambil langkah dan keputusan selama menempuh pendidikan di IPB. Terakhir, yang ke empat materi tentang sarana dan prasarana FPIK. #CDAYFPIK2020 #kelompok14patitis #tirtamarusinera #internalisasi2 #FPIKIPB #FPIK1KOMANDO #C24180076 (di Depok) https://www.instagram.com/p/CD02ZwZsU7I/?igshid=15uxfukr08mfh
1 note
·
View note
Text
BEM FPIK UHO Bersama Wardah Gelar Seminar Regional Marketing dan Bisnis
SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari bersama Wardah di bawah naungan PT Paragon menggelar seminar regional Marketing dan Bisnis di aula lantai 3 Gedung Sri Puji Astuti FPIK UHO, Selasa (30/7/2024). Seminar tersebut mengangkat tema “Perempuan Karier dalam Marketing dan Bisnis Perikanan di Sulawesi…
0 notes
Photo
Hayu mangga yang mau beli buku atau mau tanya-tanya tentang penerbitan buku, In sya allah saya akan datang bersama IBC (IPB Book Car) setiap hari selasa di Fakuktas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB. #ipbbookcar #ipbpress #punya #fpik #ipb #dramaga #bogor #hitsipb 🙏🙏🙏
0 notes
Text
Gandeng IPB, MSC susun modul pelatihan standar perikanan berkelanjutan
Gandeng IPB, MSC susun modul pelatihan standar perikanan berkelanjutan
Organisasi internasional nirlaba Marine Stewardship Council (MSC) bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University membentuk sebuah tim untuk menyusun modul pelatihan pengembangan kapasitas standar perikanan …Organisasi internasional nirlaba Marine Stewardship Council (MSC) bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University membentuk sebuah tim untuk menyusun…
View On WordPress
0 notes
Text
Donor Darah Dies Natalis 59 FPIK UB Diikuti Ribuan Orang
Donor Darah Dies Natalis 59 FPIK UB Diikuti Ribuan Orang
Malang, Memorandum.co.id – Memaknai Dies Natalis ke-59 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya, Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (UB) bersama Palang Merah Indonesia (PMI), menggelar donor darah. Kegiatan itu secara serentak dilaksanakan Minggu (17/10/2021) di 5 kota. Mulai Malang, Jakarta, Surabaya, Lombok, dan Mataram. Bertemakan, Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa…
View On WordPress
0 notes
Text
Jalin Silaturahmi, BEM FPIK UTU Audiensi Dinas Kelautan Perikanan dan Pangan Nagan Raya
https://tinyurl.com/yhwrg3yz Jalin Silaturahmi, BEM FPIK UTU Audiensi Dinas Kelautan Perikanan dan Pangan Nagan Raya SatuAcehNews – Guna menjalin silaturahim dengan Pemkab Nagan Raya, BEM FPIK UTU dipimpin oleh Ketua BEM FPIK UTU T. Hamdan melakukan audensi dengan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pangan Kabupaten Nagan Raya pada Jum’at (08/10/2021). Turut hadir dalam audiensi tersebut perwakilan BEM FKIP U Baca lebih lanjut disini: https://tinyurl.com/yhwrg3yz ---------- Instal aplikasi android SatuAcehNews di GooglePlay s.id/SANapp Diterbitkan oleh Portal Berita SatuAcehNews.com
0 notes