#foto seadanya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Usaha dalam menghidupkan kehidupan
Aku sedang mengusahakan untuk menghidupkan hidupku agar tidak mati. Salah satu usahaku adalah dengan cara mencari setiap kebahagiaan kecil yang hadir di setiap harinya.
Kemarin, pesanan manik-manikku sudah sampai. Manik-manik ini rencananya akan aku buat menjadi gelang, cincin dan strap phone. Aku beli seadanya, karena aku baru pertama kali belajar untuk membuatnya.
Sembari melihat dan menonton referensi cara membuat gelang dari manik-manik, aku juga sekalian mencoba untuk mempraktikannya.
Hasil dari percobaan pertamaku yang tidak seberapa hahaha.
Lightingnya jelek banget, jadi di foto seadanya saja.
Aku juga mencoba membuat gelang dengan motif bunga seperti di gambar. Ternyata, aku butuh kesabaran karena dalam proses pengerjaannya butuh waktu dan ketelitian. Namanya kali pertama mencoba, jadi aku ngga mau berekspektasi hasilnya akan bagus hahaha.
Lalu, apa yang sudah dibuat akan dikemanakan? Beberapa akan aku pakai sendiri, sisanya akan aku berikan ke sepupuku yang kelas dua SD. Melalui vn WhatsApp, dia sudah bilang kepadaku "Eteh, nanti gelang sama cincinnya buat aku yah. Yah eteh cantik?". Kalau sudah bawa-bawa kata imbuhan 'cantik', rasanya aku tidak mau mengecewakan dia hahahaha.
Bagaimana perasaan setelah mencari kesibukan dengan melakukan kegiatan menyenangkan dan melatih kreativitas? Perasaanku lebih lapang, pun pikiranku ngga terus-terusan berisik. Jadi, mungkin kegiatan ini akan aku lakukan untuk beberapa waktu ke depan.
- 26 Juli 2024
11 notes
·
View notes
Text
Pake foto hp seadanya dulu deh, mager banget mindahin foto dari kamera
Awalnya rencana lanjut ke kamakura, ke beberapa temple, tapi hmm kucari tempat sholat ngga ada. Mau ngemper sholatnya aku lupa bawa sajadah. Jadilah cuma bisa ke stationnya di settingnya slam dunk, tapi aku ngga keluar station karena lagi2 ramee, jadinya cuma turun kereta, terus nunggu kereta selanjutnya. Terus lanjut kotoku-in, makan siang, ngga lama langsung cabut ke yokohama buat cari prayer room sebelum maghrib wkwk, soalnya jam 5 kurang udah maghrib 🫠
Next time deh kalo ada rezeki lagi explore temple di kamakura.
Dan ya ngga expect juga sih mampir ke yokohama, tp yasudah dinikmati sahaja. Habis sholat, lanjut ke area red brick warehouse, itu aja dah hampir gelap. Balik2 ke station dah gelap.
4 notes
·
View notes
Text
tiga bulan.
sabo punya waktu tiga bulan untuk mengupas tuntas tentang ace sebelum ace pulang dari sertifikasi perfumer di grasse. sabo tidak akan membiarkan kehadiran orang yang tidak diketahui asal-usulnya ini mengguncang seluruh aspek kehidupannya. selagi ada waktu untuk menyelisik, sabo akan menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya.
meski cara yang akan dilakukannya cukup bertentangan dengan moralnya; mengacak seisi kamar ace tanpa seizin orang yang bersangkutan.
di malam pertama, sabo mengendap-ngendap keluar dari rumah agar tidak diketahui oleh asistennya. jalannya berjingkat membelah taman antara rumah utama dengan paviliun tua yang dialihfungsikan menjadi kamar ace. jangan tanya sabo dapat kunci dari mana, dia punya cara.
tangan sabo gemetar ketika berusaha memutar kunci. otaknya masih sibuk mempertanyakan apakah ini cara yang benar dan boleh? ternyata moral kompas dan nuraninya masih bekerja. derit pintu paviliun berlapis teralis mengiringi degup jantung sabo yang sudah tidak karuan.
setelah akhirnya masuk ke dalam, meski sabo sendiri sempat meragukan langkahnya, sabo menyalakan senter dari handphone.
indera penglihatannya disambut dengan kesederhanaan. alih-alih kamar berantakan seperti rambut hitam ace, sabo malah mendapatkan kasur yang ditata rapi. sudut-sudut sprei terselip rapat, bantal dan guling tersusun seadanya. sepanjang sabo mengedarkan pandangan, tidak banyak barang pribadi yang dapat ditemukan. hanya satu kasur, satu lemari baju, satu nakas, satu meja kerja dan satu kulkas kecil di pojok ruangan. hah.
handuk basah dan kain lap lembab pun tidak ada. padahal sabo sudah berprasangka buruk terhadap ace yang datang dari tempat pembuangan akhir.
sementara indera penciumannya disambut dengan wangi lembut linen bersih dan tipis kapulaga. dan sedikit wangi khas debu karena ditinggalkan tuannya untuk sementara.
oke. area pertama yang sabo periksa adalah meja kerja. tidak ada benda mencurigakan, bahkan meja itu polos sekali, seolah tidak mengizinkan sabo untuk mengintip sedikit saja seperti apa kepribadian pemiliknya. tidak ada foto keluarga, tidak ada secarik kertas, tidak ada apa pun. laci-lacinya pun kosong.
berikutnya sabo membuka lemari. hanya kemeja-kemeja katun dan celana kain. lagi-lagi sederhana. dalam laci lemari pun tidak ditemukan apa-apa. benda yang sabo kira rahasia, terselip di bagian bawah kemeja yang tergantung pun, rupanya hanya tas yang dibelikan oleh orang tua sabo, di dalamnya hanya ada silica gel.
lemari es, kosong. hanya ada minuman kemasan yang belum terbuka.
nakas, kosong. hanya beberapa kamus bahasa inggris dan bahasa perancis untuk mempersiapkan keberangkatannya ke grasse.
di saat sabo sempat menyerah, wangi tipis kapulaga menarik tubuhnya untuk mendekat ke kasur sambil mengendus. ini wangi rempah yang sering ia cium dari ace belakangan ini. sabo memejamkan mata, semakin menempelkan wajahnya ke bantal. entah kenapa wangi yang ditinggalkan ace cukup menenangkan serbuan adrenalin sabo. padahal saat pertemuan pertama mereka, indera penciumannya terserang dengan kuatnya hidrogen sulfida khas sampah.
dari ekor penciumannya, sabo tiba-tiba menangkap sesuatu. bau yang tidak enak. di salah satu sudut kasur. sabo tersedak dan menjauhkan wajahnya dengan cepat sebelum menempelkannya kembali di bantal, membiarkan wangi kapulaga mencuci saraf-saraf olfaktorinya. tidak berhenti sampai situ, sabo mulai naik ke atas kasur, membenamkan dirinya di antara sprei dan selimut putih seperti kerasukan sesuatu, kehilangan akal dengan wangi yang ditinggalkan ace.
tapi bau tidak enak itu masih bisa menembus damainya sabo di tengah lautan aroma ace, mengetuk tanpa diundang ke rongga penciumannya dan mau tidak mau sabo mengikuti jejaknya. hingga ia menemukan sumber bau tersebut, tepatnya di balik headboard. dengan penciumannya yang lebih jernih, sabo kini dapat mengenali bau-bau tersebut. indol. putresin. hidrogen sulfida, lagi. bau pembusukan dan sampah.
tanpa membuang waktu, sabo melilitkan selimut ace di kepalanya untuk menghalangi hidungnya dari serangan bau selama ia membongkar headboard kasur ace.
ada sesuatu. lebih tepatnya; beberapa buku. setelah sabo berhasil menggali semuanya, sabo menghitung kembali. total ada delapan buku catatan. dari yang sangat lusuh sampai yang baru terisi setengah, terlihat cukup baru. tercium dari baunya, sabo yakin ini adalah buku yang ace bawa dari rumahnya di tempat pembuangan akhir.
ada tiga buku ditulis dengan ‘aroma tunggal’ di sampulnya, tiga buku berikutnya ditulis dengan ‘aroma campuran’, satu buku dengan tengkorak, dan satu buku…. tanpa penanda apa pun.
melihat wujud buku-buku ‘aroma tunggal’ yang kertas-kertasnya keriting dan menguning–bahkan hampir cokelat, sabo memutuskan untuk menjadikan aroma tunggal sebagai tujuan pertamanya. jemarinya membuka asal buku-buku tersebut dan tampak tulisan yang awalnya sangat berantakan seperti tulisan anak kecil. banyak benda-benda sederhana yang tertulis seperti beras, batu, kaca, embun.
sekian halaman berikutnya dalam buku ‘aroma tunggal’, tulisannya semakin matang dan rapi. dan benda yang tertulis juga semakin rumit, menyentuh wujud molekuler dan menggunakan nama-nama senyawa kimiawi. ester, eter, aldehida, sulfida. tapi dari barisan nama kimiawi itu, masih kerap ditemukan kata sederhana; gerimis dan badai. entah kenapa, sabo mengerti. bukan petrikor yang dimaksud oleh tulisan tersebut. tapi sebuah aroma kedatangan peristiwa. ace mampu mengenalinya.
tiga buku berikutnya, ‘aroma campuran’. mengingat isi buku-buku sebelumnya, sabo sudah dapat menerka isinya. hasil eksperimen ace dari aroma-aroma yang dikenalnya, dari yang sederhana sampai gila. banyak coretan dan revisi di sana-sini. ada beberapa campuran yang ace beri nama, senonoh dan tidak senonoh semuanya ada. sabo mengernyitkan dahi ketika menemukan campuran yang tidak layak dicoba, khusus untuk ace coba seorang diri tanpa perlu diketahui banyak orang.
selain percobaan-percobaan aneh ace, tidak ada keanehan lain dalam buku-buku berlabel ‘aroma campuran’. tapi dari buku-buku tersebut sabo mulai mengerti, betapa besar rumpang antara indera penciumannya dengan ace.
buku berikutnya adalah buku bersampul tengkorak. sabo sudah dapat mengira kurang lebih seperti apa isinya, dan kekhawatirannya terbukti benar setelah sabo membaca sekilas tiap halamannya.
ada catatan ace, ditandai per hari.
tentang.
tentang.
tentang jabang bayi yang dibuang sembarangan orang di tumpukan sampah tempat pembuangan akhir.
tapi bukan itu yang membuat sabo merinding.
ace menuliskan dan mendeskripsikan bau bayi tersebut beserta dengan visual yang tertangkap mata. deskripsinya detail, dari hari pertama. kedua. ketiga. hingga hari di mana jabang bayi itu busuk dan hilang seutuhnya, ditelan oleh alam yang membawanya kembali.
inikah wujud asli ace? wujud seseorang yang orang tuanya bawa ke kediamannya? orang yang dengan tenang memperhatikan makhluk hidup, terlebih lagi, manusia, mati perlahan di hadapannya dan mencatatnya seolah tak punya hati dan nurani?
sabo menutup buku tengkorak itu dengan gegabah. menyimpannya kembali di balik headboard kasur dengan tangan gemetar dan nafas terburu. memutar pandangannya terakhir kali di kamar ace, memastikan semuanya resik seperti sedia kala, sebelum keluar dengan langkah yang tidak dapat sabo sembunyikan lagi suaranya. mengunci pintu dan teralis dengan jemarinya yang tidak lagi mau diajak bekerja sama untuk tenang.
kali ini sabo tidak berusaha lagi untuk menutupi suara langkah kakinya yang membelah rumput basah antara rumah utama dan paviliun. keringat di dahinya semakin terasa dingin diterpa angin malam. bintang dan bulan yang tersembunyi di balik awan menjadi saksi kalut pikiran sabo malam itu.
tentang ace, yang sabo semakin berusaha kenali malah semakin menjadi misteri.
siapa kamu sebenarnya?
pertanyaan itu terus berulang dan sabo tidak yakin akan bisa menemukan jawabannya.
2 notes
·
View notes
Text
Easy peasy saturday~
Hari ini ngga ada jadwal yg spesial hanya bertemu orang2 terdekat kami. Ternyata silaturahmi membawa rejeki, rejekinya ngga harus berupa materi btw..
Pagi sekali yg tadi aku blg pasca badai fisik dan mood di period day 1, day 2 nya seperti dilahirkan kembali. Fisik membaik, begitupun pula dgn moodnya hwehe. Bangun tidur langsung gogosrek kamar mandi beserta dgn toiletnya, gegeroh, nyuci baju (yg kemudian dilanjut oleh suami), nyetrika. Di waktu mepet mau pergi buibu mah ateul kalo belom beberes teh krn kemarin bener2 seharian rebahan krn lungse. Jam 8 lebih kita cusss pergi ke borma dakota buat nyari kado krn hari ini ada ultahnya anak temen suamiku yg berumur 1 thn hihi masih piyik memang. Nemo wkt itu start dikasih kue ultahnya umur 3 thn pas udah ngerti dan rikues sendiri katanya pgn kue totoro (saat itu lg suka bgt sama totoro). Hunting lah kami nyari apayah bingung, tadinya kalo wktnya msh lama mau dibeliin baju di shopee suka dpt barang branded nan bagus tp affordable harganya. Krn mepet jadi seadanya aja di borma. Jadinya mainan aja hehe, di bungkusin disana dong~ oiya ngga sengaja kami ktemu sama bu warung tk nemo yg mana suaminya jg tenaga bantu di tk kami berdua saling sapa laaah haha. Pas mau pulang eeh ada mama mica dan micanya, iyaa belanja kesitu mulu da dkt atuh dr tmpt tinggalnya di apart gateway wkwk.
Meluncur lah kami ke rumah Alesha anak temen suamiku, rumahnya di blkg sd pertiwi. Iyak ini geng pertiwi lagi ngumpul dan udah beranak semua. Udah jrg ngumpul, eh skrg ngumpulnya di ultah bocil. Udah ada a irfan disana sama istri dan 3 anaknya jagoan smua wuihhh.. A irfan nih paling semangat dan ngabibita suruh kami nambah anak wkwk. Acara dah slesei, sebagian bnyk yg ngga dtg, ada yg dtg istrinya aja, ada yg udah duluan plg. Sisa 2 keluarga aja sama 1 tuan rumah. Kita dan kelg a irfan.. Malah dikasih makan kita disana tadinya mau buru2 plg haha. Obrolan yg bertiga ini ngga jauh2 tentang sekolah karena mreka smua kerja di sekolah.
Selepas silaturahmi sama kawan2 suami dan keluarganya, mampirlah kami ke rumah teteh2 sepupu suami di taman sari deket unisba. Wawa2 nemo yg baik2 hihi.. Suami ada perlu ngobrol sama suaminya teteh, tentang kerjaan.. Tentunya tentang sekolah pula yaiyaaa gajauh dari situlah yaah.
Pulangnya, suami malah belok ke seblak mamah nabil soalnya wkt mau ke tps aku nanyain kan ngga jualan wkwk. Ternyata antriii yaudah PO dulu wkwk, nanti WA kalo udah tukeran nomernya jg sama suami ngga sama aku, sbg pencinta seblak iyah?
Sambil order seblak foto dulu ehhh kami lg pake baju flannel getoo bertiga mhihii
Akhirnya seblak dadang juga~
Pilihannya msh sama kek wkt itu lah, pas dicobain ternyata ini bumbunya lebih strong dan inimah selera suamiku. Aku kurenggg huhu, gabegitu suka cikur yg kerasa bgt pgnnya yg samar2 aja. Bisa rikues gaksiiii huhuuuu. Rata2 memang seblak mah ya rasanya begitu yaa dats why ay kureng sukak.. Next kalo nyoba lg boleh rikues mreun yaahhh
4 notes
·
View notes
Text
Buka Bersama, Bukan Untuk Acara Pamer Pencapaian
Bulan Ramadhan, sudah berada di pertengahan rembulan yang semakin terang benderang. Hal-hal yang dirindukan di sebelas bulan terakhir, terbayarkan. Bulan, dimana banyak tradisi tidak ditemui di 11 bulan lainnya. Merindukan santapan khas ramadan, takjil saat berbuka, ngabuburit bersama kerabat dan rekan, lantunan shalawat tarhim dan imsak, gemuruh musik patrol yang membangunkan sahur setiap malam, tidak kita jumpai, jika kita tidak ditakdirkan menemui keindahan berkah bulan ramadhan. Maka, patut kita syukuri tiada tara atas pertemuan dan perkumpulan kita di bulan yang penuh dengan magfirah dan ampunan.
Salah satu tradisi yang masih membudaya di setiap kalangan, salah satunya adalah tradisi buka bersama. Jangan salah, di setiap pojok kota, pinggir maupun tengah kerumunan jalan. Adzan Maghrib menjadi lantunan paling favorit, bagi setiap muslim yang menjalankan puasa. Ajakan BukBer (baca: buka bersama) tidak pernah berhenti satu hari saja. Setiap hari, warung-warung baik resto bintang atau kaki lima full booked untuk acara buka bersama. Menyenangkan memang, acara buka bersama selalu menjadikan kenangan yang lama kembali tercipta. Tapi, ada salah satu budaya yang menjadikan tradisi buka bersama terasa muak dan menghilangkan nilai-nilai kebersamaan. Apa itu? Flexing!
Sedang terngiang-ngiang di telinga kita, istilah baru ini. Sebenarnya ini bukan hal baru, tapi orang-orang semakin memunculkan tren ini dengan mengikuti gaya hidup kebarat-baratan. Flexing, berasal dari bahasa Inggris, menurut urbandictiorary.com, bermakna “to show off, the act of bragging about money-related things, such as how much money do you have, or about expensive possesions.” Atau bisa juga diartikan dengan pamer, tindakan menyombongkan diri tentang hal yang berhubungan dengan uang, atau tentang harta dan benda mahal.
Akhir-akhir ini, marak juga tentang para pejabat yang terangkut karena urusan pamer dengan harta kekayaan, karena postingan sang anak, malah justru menggiring orang tua pada hal yang tidak diinginkan, membuka rahasia-rahasia yang seharusnya diketahui oleh publik, tapi disembunyikan dengan ayem-ayem saja. Jangankan pejabat, yang (barangkali) memang punya duit dan harta. Akhir-akhir ini, ramai pula jadi perbincangan. Status atau postingan anak-anak kita yang menanyakan “info sewa iphone atau vespa matic buat bukber kelas.” Saat itu, kami tak sengaja membaca tulisan yang lewat di cerita instagram. Spontan, kaget. Karena, hal seperti ini seyogyanya memang tidak wajar. Tanpa babibu, langsung kami tegur. Karena kami sadar, posisi kami adalah pendidik, peduli dengan keprihatinan anak-anak. Kemudian, si anak menjawab. Bahwa, untuk sekadar foto-foto, “biar bagus, keren”. Jawaban ini tidak terduga. Sejak kejadian itu, kami tidak dapat lagi melihat cerita instagramnya, entah disenyapkan, atau dengan tindakan apa. Mungkin, si anak jengkel karena teguran gurunya.
Sampai saat ini, kami merasa gumun. Bertanya-tanya. Memang alasannya apa? Kalau memakai handphone biasa? Apa salahnya. Kalau berangkat dengan kendaraan seadanya. Toh, acara bukber kan, untuk membatalkan puasa, paling tidak makan, atau minum. Lalu untuk apa? Harus memakai standar iphone? Apa keistimewaannya? Oh, setelah itu kami baru sadar. Bila gaya hidup para hedonis ini sudah meracuni anak-anak, bahkan kita sendiri tentunya. Standar yang ditetapkan saat mengunggah foto atau cerita instagram, keren dengan menggunakan aplikasi bawaan iphone. Jalan kemana-mana, menggunakan vespa matic lebih gaul, dibanding dengan kendaraanlainnya. Entah, siapa yang membuat batasan ini. Tentu salah kaprah, bila memiliki fasilitas itu semua jika tidak mempunyai tujuan yang tepat. Memiliki benda itu, tidak salah. Karena memang ada spesifikasi yang tidak dimiliki handphone lain. Menjadi salah nilainya, jika hanya untuk dibuat ikut tren atau gegayaan.
Bukber, menjadi hal yang mulai dihindari ajakannya. Karena, banyak pertanyaan, ujaran yang menyebutkan tentang pencapaian karir, nasib, jumlah minimum maksimum harta, menjadi topik perbincangan. Padahal, tujuan kita untuk berkumpul. Untuk bertemu, untuk berdiskusi, untuk mengobrol. Tapi, bisa kan? Jika bukan tentang pamer sana-sini. Untung, bila lawan bicara juga saling menghormati, bila berada di posisi yang sama. Bayangkan, bila kita menyebutkan di depan orang yang nasibnya tak selalu sama? Bukankah bagian dari kesombongan luar biasa?
Flexing akan sulit dihilangkan, bila gaya hidup hedonis menjadi sorotan, bila tontonan selebgram menjadi tuntunan, merasa ingin dihormati secara materi selalu menjadi tuntutan. Apalagi, bagi mereka yang punya gaya hidup elit, tapi ekonomi sulit. Pinjaman online berkeliaran, paylater menumpuk sampai tercekik jeratan, rentenir tertawa melihat gaya hidup dan pinjaman yang tidak bisa terbayar. Sebenarnya, apa yang membuat seseorang berniat untuk memamerkan harta kekayaan pada orang lain? Terlalu menyedihkan-kah hidupnya? Hingga kehidupannya harus diketahui banyak orang? Hingga kita harus menilai dengan pencapaian yang dimiliki? Hingga kita harus punya sesuatu yang bernilai di mata orang lain, hanya untuk mengemis penghormatan?
Baik buka bersama atau acara terdekat ketika bulan Ramadhan usai; Halal bi halal. Jadikan kegiatan ini menjadi ajang untuk berbagi, untuk menyambung silaturahim dengan saudara dan rekan-rekan kita. Menjadikannya sebagai acara untuk pamer sana-sini, tidak tepat, bahkan salah kaprah. Bagaimana bila kita memupuk rasa kasih sayang dengan saudara kita dengan amalan-amalan terbaik di hadapan-Nya? Kapan lagi, kita menjumpai waktu waktu istimewa, pahala double combo kalau bukan di bulan yang penuh berkah ini. Semoga ibadah puasa dan juga amalan terbaik kita diterima dengan cara yang baik di sisi-Nya.
6 notes
·
View notes
Text
Dinda
"Mba Sin, jadi aku mewakili perusahaan mau menyampaikan. Karena dampak COVID ini, maaf banget, kita terpaksa harus nge-cut mba Sinta dulu untuk beberapa waktu. Insyaallah nanti ketika kondisi sudah membaik kita akan panggil mbak lagi. Maaf ya mbak, mau nggak mau saya harus menyampaikan ini." Kau tau apa yang aku rasakan saat itu? Seperti disambar petir di siang bolong. Aku sedang hamil tua anak kedua. Suamiku kerja serabutan dengan gaji seadanya. Aku sebagai tenaga outsourcing, kini diputus kontraknya tiba-tiba. Di rumah masih ada ibu, dan anak kakakku yang masih kecil. Belum lagi cicilan rumah. Biaya bersalin. Sekolah. Makan sehari-hari, dan lain-lain. Segalanya berputar di kepalaku. Tapi aku bisa apa. Aku memang tak punya kuasa apa-apa. "Iya mbak, gapapa. Terima kasih ya informasinya. Alhamdulillah bisa fokus ngurus anak dulu." Aku menjawab sekenanya. Tapi hatiku sudah terlanjur teriris, menangis, dan berteriak kencang sekencang-kencangnya. Aku pulang dengan hampa. Bagaimana kepada suamiku aku akan bercerita? Bagaimana kepada ibuku aku akan mengatakan semuanya? Dan begitu banyak pertanyaan tentang bagaimana yang tak kutemukan jawabnya. --- Rasanya aku tak ingin pulang. Ingin kutenangkan diriku barang sebentar. Seharusnya si kecil dalam perutku tak perlu ikut merasakan beban. Dan setidaknya anak pertamaku di rumah sudah aman bersama nenek dan kakak sepupunya. Kuputuskan turun dari angkot di pinggir jalan seberang perumahan. Dekat masjid besar. Ya, aku butuh kedamaian. "Ya Allah, maafkan aku jika hanya datang padamu di saat seperti ini. Aku malu. Tapi aku tak tau kepada siapa lagi harus mengadu." --- "Mas, nanti kalo udah pulang jemput aku di masjid dekat perempatan ya. Tadi angkot nya pecah ban." Aku berbohong padanya. Tapi setidaknya inilah caraku untuk berbicara padanya tanpa harus diketahui keluarga lainnya. --- Setelah berdiskusi dengan suamiku. Aku mulai mencoba menghitung sisa uang yang tersisa. Apakah akan cukup hingga setidaknya gaji terakhirku bulan ini cair? Apakah akan cukup bila dikurangi bayar cicilan rumah ini? Apakah masih cukup untuk biaya aku melahirkan dan merawat bayiku nanti? Ah tapi, bukankah Allah selalu menghadirkan rizki disaat yang tepat untuk setiap manusia di bumi? Suamiku menenangkanku dan memintaku percaya padanya, ia akan berusaha mencari cara. Bukankah sudah seharusnya dalam sebuah pernikahan, suami istri saling percaya? Aku tak meragukan upayanya, tapi jujur aku masih saja khawatir dengan kemungkinan terburuk yang ada. Karena secara matematika memang nyata-nyata tak cukup. Aku harus memutar otakku dan ikut berusaha mencoba berbagai cara. --- "Mbak Nur, biasanya jualan gitu ambil dari mana ya? Aku kepengen coba jualan online nih." "Oh biasanya ada gudangnya sendiri mbak, nanti kita bisa reseller jadi nggak perlu ngestok, bisa kirim langsung dari gudangnya tapi pakai nama toko kita. Cuma modal upload gambar aja mbak kayak aku biasanya itu." "Wahh berarti modal share foto aja bisa ya mbak?" "Betul mbak." Akhirnya aku mencoba peruntunganku dengan jualan online. Kumulai upload foto jualan itu di WhatsApp ku. Setiap hari. Kubuka juga orderan jajan pasar, kue dan asinan, dengan modal kecil-kecilan. Tapi sungguh ini tak semudah yang kubayangkan. Hasilnya minim. Nyaris nihil. --- Mendekati akhir bulan. Aku pusing bukan kepalang. Aku tak sanggup lagi Ya Allah. Pintu rizki mana lagi yang harus kuketuk? Mungkin satu-satunya jalan adalah menghubungi sanak sudaraku. Barangkali mereka berkenan membantuku. Aku telan mentah-mentah harga diriku. Perlahan kukumpulkan semua keberanianku. Berani untuk menyampaikan kondisi dan maksudku, termasuk segala bentuk penolakan yang akan membenturkan aku. Dan benar saja. Aku terbentur untuk kesekian kalinya. Babak belur sudah hati ini rasanya. "Ya Allah aku tidak ingin menyerah untuk memperjuangkan hidup anak-anak dan keluargaku. Tolong berikan aku sedikit saja petunjukmu." --- Kuketik dan kuhapus ulang pesan itu. Satu nama terakhir yang ada di kepalaku. Dia jauh. Tapi aku tau ia selalu baik pada orang-orang di sekelilingku. Aku tau dia pernah dekat dengan keluargaku juga denganku. Aku tau ia akan mengusahakannya untukku. Bukankah begitu Ya Allah? Maka, semoga dia benar-benar adalah jawaban untukku dari Mu. Butuh waktu hampir 30 menit untuk menuliskannya. Hingga akhirnya kuputuskan mengirim pesan WhatsApp itu sambil menutup mata. "Assalamu'alaikum.. Halo Dinda, apa kabar disana?"
5 notes
·
View notes
Text
STORY BIRTH *Hanum Nefertari* 🤗
flashback ke 2 tahun yang lalu ya 😆..
Hari itu Selasa tepat tanggal 26 Mei 2020 pas banget lagi lebaran Ied Fitri hari ke tiga. Pagi itu seperti biasa aq mengerjakan pekerjaan rumah, soalnya mba g datang ya secara lah ya pas lebaran 😄. Harusnya ied Fitri agendanya silaturrahmi ya tapi apalah daya Pandemi ini telah merubah segalanya (cailah 😆)
Idul Fitri terasa sepi, padahal jajanan ala lebaran dimeja sudah terkengkapi, hari yang dinanti- nanti untuk mempererat silaturahmi terpaksa diganti dengan gaya virtual salah satunya dengan sending foto selfie 😅. Semakin tambah galau hati ini, sebab signal dari si kecil tak kunjung hadir, sudah h- 5 dri tanggal HPL nampaknya adek masih betah bersemedi 😆, ahh apa daya ku lanjutkan hari ku dengan bersih diiringi doa tiada henti.. (eaak) 😙 malah ngepantun wkwkwk lanjot ya..
Jadi pagi itu tumben banget aq nyapu plus ngepel sambil mbrangkang (merangkak) serumah full sampe kamar2 juga ku sikat abis wkwkw alhamdulillah abis itu selang beberapa jam aq masih kuat olga squad dan yoga pake gymball 😎 sambil leyeh2 beerharap ada signal datang tpi ternyata sama adek g di calling2 😂 ya syudah lanjut ku tertidur daan sorenya ku pulang ke rumah malo..
Yaa seperti biasa, ketika bontot dirumah g ada kerjaan selain ngerjain dia. Entah ndusel2 ngejekin dan lain- lain, ini demi menghilangkan pikiran ttg signal cinta tadi si wkwkw karna puyeng juga nunggu2 tapi ta k kunjung datang. DiPHPin bayik sendiri kan juga bisa patah hati yekan 🤣
Tibalah malam hari, seperti biasa tengah malam sekitar jam set 12 malam mamak- mamak perut buncit ini pasti ke toilet untuk BAK, nah pas buka pintu kamar tiba2 mas suami (asek mas suami 😆 biasa juga yah yah manggilnya, tpi demi konten g papa lah ya 😂✌️) dia negor aq dan bilang "yeng kok ada bercak darah itu dibaju" sontak kutengok lah baju kebangsaan mamak2 sejuta umat (read daster 😆) wooh iyaaa ternyata adalah itu sibercak darah. Belum slesai disitu ternyata dikakiku ada seperti air mengalir campur darah dan ada juga 2 gumpalan darah jatoh kelantai.. 🫣
Mulailah serumah bangun dan heboh, "ini harus segera ke bidan ini, ayo siap2 berangkat sekarang", g ibuk bpk misua semua sama omonganya, tapi tahukah sahabat 😆 saya keukeh tak mau berangkat saat itu 🫣 alasanya memang karna saat itu aq g merasakan kontraksi apapun juga g merasakan sakit, kan kata pak dr sama bu dr online (jiaakhh, kakean teori online 🤣) kalo blm merasakan kontraksi sebaiknya tunggu dirumah untuk meminimalisir rasa takut saat melahirkan.
Akhirnya setelah debat lama, ya mengalahlah saya, jam 12 lebih dikit berangkatlah kita ke klinik bidan yang harusnya bisa ditempuh waktu 5 menit ini malah jadi 20 menit karna kebetulan jalan dilockdown semua 🫣 dan inilah alasan saya kalah debat 🤣 (kan katanya kalo g ngeyel g emak2🤭).
Saat perjalanan ternyata kontraksi dimulai tapi masih yang biasa aja blm yg intens, pas sampai diklinik kebetulan ibu bidanya baru istirahat dan klinik tutup. Untungnya ibuku tau dan kenal asisten bidanya akhirnya dijemputlah asistenya kerumahnya soalnya ibu bidanya uda disalamin tak kunjung pula dibukain pintunya. Tepat jam 1 malam barulah aq masuk klinik lanjut pemeriksaan Vt dan alhamdulillah ternyata sudah pembukaan 2. Kemudian disarankan untuk nunggu diklinik atau pulang saja, ya otomatis pilih tunggu diklinik karna mengingat jalanan dilockdown semua..
Pasca jam 1 itulah signal cinta mulai intens berdatangan, okaay mulai atur nafas sambil dzikir sambil afirmasi dan olga diatas gymbal biar g tegang2 amat, ehh tengah2 kontraksi sempet2nyaa aq laper ya Allah 🤣 langsung lah cus ayah pulang ngambil nasi plus lauk seadanya dirumah. Setelah makan, kontraksi masih berlanjut malah semakin intes per 10 menit mamak2 ini tiba2 ngantuk sahabatt, ya Allah ibuku sampek istighfar, mana ada lagi kontraksi malah ngantukkk 🙄🤣 ( maapkan anakmu ini ya buk🤣). Aq bilang lah ke ibuk "buk g bisa yaa tidur sebentar gitu lima menittt ajaa", "lhoo jangaan lek kamu tidur kontraksimu berhenti" kata ibuk. "Bukk pleas yaa 5 menitt aja ya Allah ngantuk pooll ini matanya lengket banget, in syaa Allah g berhenti ko, tdi dah bilang sama adik bayi klo mau istirahat bntr biar nnti g capek2 bgt" (ciailaaah sok sok an bgt ngobrol ama bayik dalem perut 😂😂), "ya wes 5 menit yooo" kata ibuk, alhamdulillaaah bisa tidur ya Allaahh 😆.
Waktu bangun, kebetulan sudah subuh dan datanglah ibu bidan untuk cek vt lagi, alhamdulillah bukaan berlanjut sampai pembukaan lima😚. Terimakasih adekk sudah mau dengerin bunda untuj g berhenti kasih signalnya walaupun bunda bobok 5 menit 🤣. Alhamdulillah masih sempet subuhan dan kontraksi semakin intens per 5 menit hmmm mulai tegang tapi tetap dipandu ibuk sama suami buat atur nafas perut...
Jam 6 mulai dibawa ke ruang bersalin, karna sebelumnya kan hanya ruang biaasa untuk rawat inap, cek vt lagi alhamdulillah pembukaan 9 udah lah itu g karuan rasanyaaa 🫨 mulai sedikit berteriak dan meremas baju suami 😆 (maap ya yah karna memang itu harus dilakukan 🤣) bidan and team bilang "sbntr mbak jangan mengejan dlu mbaaa" "gimaa too buu ini sudah mau kluar ko g boleh mengejaaan" protes ku. Jam 8 kurang dikir cek vt alhamdulillah pembukaan lengkap yaitu pembukaan 10, mulailah prosesi melahirkan, dibantu 3 asisten plus satu bidan tak lupa misua juga mendampingi tepat jam 08.06 pagi anak cantik, baik, sholihah ini alhamdulillah lahir dalam keadaan sehat, normal tanpa kurang suatu apapun... 🥰🥰
Naah, jadi seperti inilah birth story yg penuh drama ini, dengan ini lunas yaa sahabaat... 😂 sebenarnya ada cerita lucu pasca lahiran ini tapi kapan2 ajalah..🤭 tunggu waktu yg pas ehehe.
Sekian sahabat, semoga bermanfaat yaaa, see yaa.. 🤗
2 notes
·
View notes
Text
iv. biasa.
semalam aku mimpi kesiangan. aku baru berangkat kerja jam setengah tujuh, dan sekosong-kosongnya jalan, setengah jam bukan waktu yang cukup untuk menempuh rute menuju kantor, jadi aku pasti terlambat. aku sering mimpi berangkat siang di hari-hari pertamaku bekerja. biasanya karena aku takut kalau kesiangan---alhasil malah mimpi kesiangan.
lalu, kok bisa aku mimpi lagi? ya, soalnya, semalam aku begadang hahahah. biasa, begadang kerjaan. setelah menyelesaikannya, aku tidur dengan kekhawatiran kalau pagi-pagi bangun kesiangan gimana---alhasil malah mimpi kesiangan(2). untungnya itu cuma mimpi, aku tetep bisa bangun pagi (bahkan sebelum azan subuh lho) & sampai kantor kurang dari jam tujuh. aku melalui hari dengan lancar dan menyelesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan hari itu sesuai rencana. ini nggak biasanya, jujur aja. XD yang paling mengagetkan buatku hari ini, di antara pekerjaan-pekerjaan lainnya, adalah artikel yang kutulis ada dua. aku kira aku cuma mampu satu.
oh ya, tadi ada rapat bulanan (setiap hari rabu awal bulan), dan rapatnya online. tadi pas rapat, aku memberanikan diri angkat bicara untuk menimpali salah satu usulan yang diajukan oleh salah seorang rekan kerja. sebetulnya aku nggak menyanggah usulannya, bahkan aku setuju, tapi masalahnya adalah data-data & aset yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan usulannya dia tuh ... ya ada di dia -_- dan aku udah nagih datanya dari lama. akhirnya aku angkat bicara dan bilang soal kebutuhan yang diperlukan buat menunjang usulannya.
lalu, di belakang layar(?), aku chattingan sama temanku untuk ngomongin ini. temanku nebak apakah aku baru aja kepikiran untuk minta data itu, dan aku jawab, "aku udah minta datanya ke dia sejak oktober." lalu dia ketawa. di satu sisi, iya, aku memang nungguin, tapi di sisi lain, aku nggak serta-merta nungguin datanya dia doang dari oktober hingga januari ini. jadi kalau framing-nya sesempit itu, rasa-rasanya aku kayak udah nungguin lamaaaaa banget. XD anyway akhirnya datanya dikirim walaupun baru 30-40%. dan ketika aku minta lagi ... udah slow response lagi. hadeh. baiklah. mari melaju dengan aset seadanya ... seperti biasa.
seperti biasa. memang iya. sudah biasa aset cuma separuh---bahkan nggak ada, sudah biasa aset dikasih setelah preview konten, sudah biasa pakai aset yang lama pula. dulu bikin gemes, bahkan sedih, tapi lama-lama sudah cukup ditertawakan aja.
kadang-kadang aku merasa kalau aku terlihat seolah-olah "bodoh amat" ketika aku memilih untuk berpikir "yak, mari kita tertawakan saja karena ini cuma bisa kita tertawakan", tapi aku yang paling tahu kalau sebetulnya ini cuma karena aku sudah terbiasa. mungkin ... seni untuk bersikap bodoh amat tuh, kayak gitu ya, rasanya. aku inget, ketika awal-awal bekerja, setiap ada konten terunggah yang butuh revisi (otomatis harus di-take down dan unggah ulang), aku dan rekan kerjaku begitu "gaduh" bukan kepalang. lalu setelah lebih dari 1,5 tahun bekerja, ketika ada kasus demikian terulang, aku iseng nyeletuk ke dia, "kayak ginian udah bisa kita lewati sambil minum teh, ya?" dan dia ngirim foto dirinya ... lagi minum teh ... XD ternyata memang bisa. bisa terbiasa.
mungkin masih jauh perjalananku untuk bisa menghilangkan (atau mengurangi) kecenderungan untuk bikin isi kepalaku nggak gaduh terus sepanjang waktu. tapi, kalau ternyata cara-cara yang tutorialnya bertebaran di internet & buku itu nggak mempan, aku percaya yang namanya pengalaman itu selalu jadi pelajaran terbesar. mengalaminya pertama kali, merasakannya lagi, lalu membiasakan diri.
2 notes
·
View notes
Text
67 opaa ! Heheh
Nunggu kabr d grp buat makan seafood sih ini harusnya, atau mungkin ngeliwet dirumah opa, oh iya atau jgan2 ngerawon ini paling, hehehee 🤣
Sambil bawa pasukan krucil ini smbari megang tumpeng atau cake atau mungkin juga dimsum cake ? 😂,
Tak heran dah, pasti sprsenya udh ketauan dluan sma ni krucil2, apa apaa lngsung ngomong tak bisee dsruh "diam diam duluu ya" 😅
Dlu, apa2 dirayakan sma beliau berdua inu sekcil appun, dn musti foto, walaupn dlu alat rekam, kameera seadanya atau hp jadol yg lmyan blur 😂,
Pa, cucunya udah bnyak, mkin pinter makin joyahh
dan bahkan bnyak momnt nanyain, "ini fotonya opa sma oma ya? | ini dimna ya? | Jdi dirumah ada 7 ya sma opa" dn banyak lainnya..
Teriring doa senantiasa tercurah kepada cinta hati kami, kekal abadi hingga JannahNya, smoga tempatkn beliau disisi TerbaikNya❣
Al fatihah ❣️
0 notes
Text
Aku muak.
Tiap buka explore instagram, sering ada foto cewek seksi dengan baju seadanya. Dadanya kelihatan menonjol dan terbuka separuh. Dan ternyata apa, ada namamu terlihat jelas di situ. Kamu like foto itu.
Mukaku panas. Malunya luar biasa. Cemburu? Enggak. Aku malu.
Kalau sampai orang lain yang lihat, mau ditaruh mana mukaku?
Gak akan aku posting bucin-bucin lagi. Badut banget emang aku ini.
0 notes
Text
Ma, lihat anak sulungmu bertemu dengan kenyataan dunia.
Mah, gak papa kan kalau masih pakai hp kentang? masih bisa foto dan video ma, hanya saja yang aku punya diberi lebih Allah kesempatan untuk menjernihkan dan menajamkan effect fotonya sendiri mah lewat aplikasi yang seadanya.
Bukan kah kekurangan itu yang membuatku lebih hebat dari yang lain mah? Bukankah rasa syukur ku yang nanti Allah beri dengan yang lebih aku butuhkan mah?
Mah gak papa kan kalau aku terlihat biasa-biasa saja. Tak secantik seperti teman-temanku yang wajahnya diberi taburan bedak dan merah merona dibibirnya mah?
Bukankah itu yang membuatku terjaga mah? Sebab sejatinya, aku cantik dengan apa adanya mah? Dan bukankah cantik hati dan adab lebih utama mah?
Lantas mengapa terkadang dunia seakan mengajakku untuk iri terhadap apa yang orang lain punya mah? Apa karena aku sedang lupa bahwa itu hanya dunia?
Ya Allah, sungguh aku tak punya siapapun selain Engkau disini. Di negara yang jauh dari pelukan mamah dan dongeng dari papa. Mah, sulungmu sudah dewasa. Didewasakan oleh dunia dan realitanya. Aku tak pernah meminta untuk dilahirkan dari orang tua berada pun, aku tidak pernah menyalahkan lahir dari orang biasa saja. Nyatanya, nikmat beribadah dan fitrah islam adalah kekayaan yang luar biasa.
1 note
·
View note
Text
Foto aku potret seadanya
Sedari kemarin sudah merencanakan untuk lari di Minggu pagi dan sejak semalam alarm sudah aku setting agar aku bisa bangun di jam lima pagi.
Aku sih beneran bisa bangun, tapi pas lihat luar rumah, loh kok gerimis. Aku masih optimis kalau gerimisnya akan cepat reda, jadi aku langsung siap-siap. Tapi ternyataaaaa, masih gerimis dan berubah jadi hujan deras. Alhasil, rencana lari di Minggu pagi tidak jadi dan rencananya ku ubah jadi lari sore saja.
Memang manusia adalah perencana, tetapi Tuhan lah yang menentukan.
- 21 April 2024
8 notes
·
View notes
Text
Series of Dreaming Mama
Yogyakarta, 4 Agustus 2024
Subuh tadi aku terbangun dengan mata sudah sembab. Ketika kucek jam di tangan, pukul 5 pagi. Chris tidak ada di sebelahku karena sudah berangkat ke penatu, ritualnya setiap Minggu dini hari. Jam juga menunjukkan hari ini bulan baru. Aku terbangun persis saat sedang di fase REM, kondisi tidur ketika mimpi biasanya berlangsung dengan jelas. Fase yang paling jarang terpenuhi akhir-akhir ini selain deep sleep dan light sleep, karena aku terbiasa bangun lebih awal sehingga biasanya fase REM ku kurang.
Jika pun aku bermimpi biasanya memang dipenuhi dengan memimpikan mama. Lalu saat terbangun langsung ku kirimkan Al Fatihah untuknya. Hanya saja mimpi semacam semalam adalah tipe mimpi yang paling menyesakkan. Aku lebih suka jika mimpiku seperti sedang berinteraksi dengan mama. Namun jika di mimpi suasananya sudah kehilangan mama sehingga yang dimunculkan adalah perasaan kerinduan mendalam karena sudah tak dapat bersua, ini yang seringkali membuatku bangun dengan sesak dan berat hati.
Sudah lama aku tidak menangis terisak seperti ini. Tangisan yang rasanya dada ini semacam ditusuk-tusuk dengan belati, atau ditekan dengan batu raksasa. Berat sekali. Kugali-gali apa kira-kira triggernya. Kenapa mimpi ini kembali mengingatkanku bahwa rasa kehilangan itu masih nyata, lubang luka itu masih menganga, sebanyak apapun memori baru telah diciptakan kembali.
Not that I don’t want to move on. It’s just my love for her is too big to be handled under loss circumstances. Not being able to reach her anymore is the most painful reminder.
Mimpi kali ini settingnya ada di lingkungan kerja mama. Aku sedang naik bus feeder yang biasa mama tumpangi saat pulang kerja. Lalu supirnya tiba-tiba menghampiriku dan menyerahkan beberapa barang peninggalan mama. Selimut satin biru yang biasa ia pakai, mug kesukaannya, sisir yang selalu terselip di tasnya, sweater wool yang dibawanya kemana-mana, flashdisk yang berisi lagu-lagu kesukaan mama, foto berbingkai yang dipajang di atas meja, hingga lipstik sampai sepatu dan sandal cadangan yang biasa disimpan di bawah meja kerja. Total ada dua kardus, tiga kantong kresek besar, hingga tas kecil yang harus aku terima.
Tidak hanya itu, pak supir juga memutarkan video yang mereka rekam saat ibu-ibu di kantor berjoged bersama membuat koreografi untuk tujuh belasan. Video yang membuatku auto terisak di dalam mimpi. Ma, Vella kangen. Kangen liat mama joged lepas gitu lagi, dengerin mama rekaman nyanyi, atau sekadar melihat mama beraktivitas biasanya, mama dengan kesibukan yang dibuatnya sendiri.
Meski mama sudah tidak menaiki bus feeder itu, di dalamnya masih penuh rekan kerja mama yang juga sama merindukan mama sebegitu besarnya. Rasa kehilangan kami menemukan muaranya, mengambang, dan tak tahu harus dialirkan kemana. Kami semua tetap melanjutkan perjalanan kami masing-masing dalam duka dan tawa seadanya, meski mama sudah tak ada di sana.
Puncak dari mimpinya adalah ketika aku tersadar bahwa terlarut dalam kesedihan membuatku lupa aku harus turun di mana. Bus itu ternyata kini tujuannya ke Lebak Bulus sedangkan aku harus pulang ke rumah mama untuk menaruh semua barang peninggalan penuh makna itu. Dari Senayan aku minta turun di Komdak agar bisa melanjutkan naik bus ke Jonggol.
Saat menurunkan kardus dan tas kresek, aku dibantu teman kerjaku yang menemani dalam perjalanan itu. Namun mengusung kardus-kardus itu membuatku harus mengingat kembali betapa rindu ini masih terlalu besar ma, rasa kehilangan ini masih terlalu kuat, meski sudah enam tahun berlalu. Lalu aku teringat, ah bulan Juli di tahun itu mama sudah mulai sakit, Agustus adalah bulan-bulan terberat, dan September adalah bulan saat mama sekarat. Bulan-bulan ini kembali hadir menjadi pengingat. It was not easy for me that time. Accompanying her in that situation for quite suddenly. And it is still not easy for me right now to process all of that.
Turun dari bus dengan perasaan semakin sesak membuatku tak bisa menahan tangis di depan kolega mama. Mereka semua turut terisak. Kehadiranku di bus itu juga mengingatkan mereka akan lukanya ditinggal sahabat tercintanya. You were too precious to us, and you are right now still too precious to us, even though you're not beside us anymore. We are all losing our best friend, and we're stuck with this feeling, can't really let you go even when we try to continue living.
Perjalanan masih panjang, dari Komdak aku masih harus lanjut ke Jonggol untuk menaruh semua barang-barang peninggalan mama di rumah mama. Namun kuputuskan untuk menginap sebentar di kota yang sudah bukan ibu lagi. Bus pun berlalu, tangis ku semakin pecah di halte, baik di dalam mimpi maupun di kenyataan. Saat membuka mata, kudengar masjid terdekat sedang mengaji, kucing-kucing melihatku dengan tatapan bingung, Chris tidak ada untuk kupeluk saat itu juga, aku harus menghadapi sesak ini sendiri, dalam keheningan ini.
1 note
·
View note
Text
Akhir acara Kartini's day
Akhirnyaaaaa ke hectic-an hampir berakhir dan udah dipastikan hari terakhir super padat. Fiuh~
Dimulai dari subuh hari udah prepare baju adat NTT nya nemo h-1 udah diambil kemarin dan udah dikecilin jg setelah fitting. Makan, mandi, makeupan by ibu aja yg seadanya tea kupikir yaudasi namanya jg masih anak2 (ternyata pemikiran aku sepolos itu gaissss, ibuk2 lain apalagi yg kelas B itu pada ambis eh entah niat yaa beti lah wkwk). Slesei naninu brangkat lah kami mepet jam 7.30 da disuruhnya jam segitu katanya mau naik odong2 dulu buat arak2an. Pas nemo nyampe tepat wkt, yg ngaret banyaaaakk.. Anak2 tepat wkt bisa naik odong2 duluan karena cm ada 2 jadi gantian. Tp si pendamping yg di motornya super ngaret ngga dtg2 lah, anak2 udah boring dgn baju yg super ganyaman itu, udah naik turun ngga jalan2 jg, ortu dah pada kesel.
Bentar di tengah kengaretan dan ngga menghargai wkt org2 yg tepat wkt kita foto dulu trio bestie. Sabar yaa nak anak cantik dan ganteng~
Tugas negara datang nih, beli roti dan susu dulu buat sarapan anak2. Gas aja sama mama fatih ke vitasari, ninggalin anak2 naik odong2, pas kami balik lg ke sekolah alhamdulillah anak2 dah slesei arak2an, gantian sama yg lain. Lanjut sesi foto dulu sama fotografer inipun superngantreeee haaaa malessss. Oiya sebelumnya kami ngocok duluan utk urutan tampil kelas A1 dpt no. 1 berkat tanganku yg harum ini wkwkwk alhamdulillah ngga siang teuing kebayang anak2 kelas A yg msh bnyk umur 4 tahun tantrumnya ada bgt nunggu sampe siang mah euy. Bu syifa dan momies semua bersyukur bgt dpt no. 1 hehehe.
Acara akhirnya dimulai, sambutan nananinu lamaaaa bgt anak2 disuruh nonton dan anteng yamana bisaaaa. Kelas A1 udah harus siap2 di back stage kan, aku ditugasin jadi fotografer udah siap dpn panggung, mama fatih jadi videografernya. Sebelumnya juri dipersilakan nyontohin dulu jalan di catwalk, abistu mc manggil buibu perwakilan kelas buat join jalan catwalk di panggung. Aku yg udah siap bekerja dpn panggung dipanggil lah sama mc bu dini, "dari kelas A1 perwakilan mama Neima" edan apa2an wkwkwk disuruh naik panggung lahhhh, trus dipanggil mama2 perwakilan lainnya jd total 5 mama. Dgn terpaksa dan berat hati maju aja bomat ahhhh.. Yaudah tuh sambil cengengesan jalan kaku model sambil dadah2an di videoin sama bu santi dan mama2 A1 lainnya sambil ngetawain wkwk sialuuunn eke ditumbalin lahhh. Tersebar tuh video ke seluruh grup bu guru dan ortu hahaha. Ngga aku aplod disini ah isin bgt w
Sok ah derrr A1 silakan mulai~ hihi lucu2 ahh terlalu gemazzzz. Udah kaya anak2 sendiri inimah sayang semua anak2 A1 luvvv. Tibalah nemo yg kurang ekspresif pake baju adat mah euy, udah kalah saing sama temen2 skelasnya bagus2 belom lg ditunjang sama baju2nya jg superniat dan bagus2. Apalagi liat anak kelas B waaaaahh dahlahh berasa lg perlombaan tingkat provinsi sugan. Kebanyakan tuh adat Bali dan padang. Makeupnya udah setara penganten, ada yg pake dodot pula haaaa. Keren betul lah niatnya buibu, aku ngga nyangka sih.. Jd ngerasa paling polos sendiri weh anak akuteh wkwkwk.
Inilah anakku dengan seada2nya hahaha
Tuhkan lucuw lucuuwww anak2kuuwwh
Foto2nya banyak bangeeeet karena terlalu lucuuu aaaaaa
Pasangan NTT janlup dong diabadikan. Nemo dan Zen! Uwuwww. Zen adalah anak dari kaka kelasku di SMA 9 beda 1 angkatan aja, bdg sempit benerrrr lahh. Zen mah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Nemo anak tunggal haha
Setelah semua anak A1 tampil, langsung ke kelas dibarukaan eta kostum wkwk udah teu pararuguh anak2 pake baju adat. Sambil dikasih makanan berat seperti biasa dari richeese. Sambil istirahat pada makan deh di kelas. Fiuh alhamdulillah lancar dah tampil..
Tapiiiiiii kita ditahan pulang sampe akhir acara krn ada pengumuman pemenang dan pembagian piala. Kebayang brp lama lagiii haaaa ternyata buibu lain pada kabur. Tersisa cuma aku nemo dan mami nira. Dahlah terjebak kami sampe akhir acara padahal dah luar biasa capenyaaaa..
3 notes
·
View notes
Text
Our love is (still) blooming beautifully in June.
Hai, pacarku. Sekarang udah bulan kedua aja. Tiba-tiba udah mau akhir Juni.
So we met again, on our second 21? Wow, another month have passed and here I am, still so in love with the presence of you. Rasanya seneng karena di bulan kedua ini masih sama kamu. Masih bisa sayang-sayangin kamu, ngasbun bareng kamu, ngomongin orang sama kamu, bahkan sambat bareng kamu.
Dari sekian banyak yang kita laluin di bulan ini, bottom line-nya ada lumayan banyak. Dari aku yang suka nungguin kamu muncul, kamu yang tantrum kalau aku tinggal beberapa jam tanpa kabar, rencana jalan-jalan kita yang malah ke luar kota bukan lintas negara (bulan depan diusahakan ya), list tontonan kita yang makin panjang, cerita kamu sama ‘atasan’ kamu yang gak pernah gak nyebelin, sama kamu yang sering kasih aku foto bayi lucu pipi merah yang pengen aku unyeng-unyeng itu.
Bulan kedua ini justru bulan pas aku makin kangen kamu, makin pengen ngobrol banyak, makin pengen temenin kamu pas kamu lagi sakit atau sedih sama masalah kamu.
I’m so so so happy we made it to another monthsarry. And I keep on wishing for nothing but your happiness and well-being whenever and wherever you are, especially when you’re with me. If you’re happy, then I’m a hundred folds much happier.
Kalau kamu tanya, ada gak yang kerasa berubah dari kamu? Hmm... sebenernya, kadang aku ngerasa kamu mungkin lagi capek sama kegiatan kamu seharian, terus pas bales chat juga seadanya atau bahkan direact doang. I don’t mind that, really. Cuma mau kasih tau apa yang kerasa berubah aja akhir-akhir ini, though I won’t ever start any argument regarding the matter. Mungkin kamu udah terlalu capek, mungkin aku juga yang lagi sensitif terus berlebihan nanggapin balasan kamu. Besok-besoknya juga kamu biasa lagi, kayak pacar manisku yang biasa lagi, jadi aku gak masalahin itu. Aku mungkin begitu juga tanpa sadar, jadi aku gak mau terlalu pikirin hal itu. It’s so comfortable talking about almost anything with you, so I also hope you feel about it the same way.
This heartfelt notes can’t be written if the one I’m falling in love is not you, because you have given me so much love that sometimes I’m not even sure if I have returned them back the way it supposed to be. Udah cukup kah aku sayangin kamu? Udah bikin kamu nyaman gak tiap kamu sama aku? Selama ini berapa banyak ya sabarnya kamu yang habis gara-gara aku yang kadang nyebelin? Terus, pernah gak kamu kepikiran buat sembunyiin isi pikiran kamu sendiri tentang aku karena takut kita berantem lagi?
Jujur, aku juga gak seneng kalau kita berantem. Aku gak suka ketikan kamu yang gak ngenakin pas berantem. Aku gak pernah suka harus adu argumen sama kamu, sayang. Aku pengennya kita baik-baik aja terus, pelukan terus ciuman aja terus, atau kita ngobrolin soal kucing aja terus. I always enjoy our time full of sweet talks and lovey dovey moments. But that doesn’t mean I won’t allow you to express yourself, or even suppress your true feelings towards me, about us, ya? Aku tau kamu mungkin juga gak ada yang disembunyiin sekarang, but this is just something I want to talk with you out of the blue. Memanfaatkan momentum nulis panjang gini juga, hehe. Pokoknya kalau ada apa-apa, bilang. Kamu mulai jenuh terus butuh kegiatan baru, bilang. Kamu mau take a break sebentar buat diri kamu sendiri, bilang juga. Mungkin aku bakal sedih di awal, tapi lebih baik bilang daripada kamu sembunyiin ya sayang. That’s how relationship should be, at least for me.
Di bulan kedua ini, aku pengen bilang, jangan capek ngobrol sama aku ya? I will always have tons of topic to talk about with you, also some more activities we can do to spend the time together. Kalau ada yang dirasa janggal selama bulan kedua ini, please do tell me so I can understand what I have missed accidentally between us.
Sayang, sewaktu-waktu mungkin bakal ada masa kita jenuh atau bosen akan beberapa hal yang sering dilakuin. Salah satunya ini, ngerayain monthsarry. Jadi, kalau satu waktu kamu gak punya ide apa-apa buat ngerayain, gak perlu dipaksa, ya? Aku gak mau hubungan kita malah jadi beban buat kita sendiri. Perayaan kecil-kecilan dengan diucapin secara personal atau nonton bareng juga udah cukup buat aku. Even a conversation to dig deeper into each other’s true feeling is more than enough for me.
So... Happy second monthsarry, love. May this month, the next month we’ll encounter, and many more months ahead will always give us the same, even bigger amount of warmth and happiness. Semoga sayangnya kamu, pengertiannya kamu, sabarnya kamu, gemesnya kamu, bahkan pornonya kamu nggak akan pernah berkurang. Thank you for still keeping up with all my ups and downs.
I love you so much, my dove. ❤️
Again, another song I’d love to share to you that sometimes reminds me about us.
0 notes
Text
TheWarmiindo's Last Mission
Jadi indomienya aku itu isinya ada sosis, telor ceplok setengah mateng, sawi, tomat sama cabeeee. Sekarang aku mau jelasin perpoin maknanya apa aja. :3
Sosis: nyam-nyam siapa disini suka mam sosis kanzler? (No endorse) sosis inituh pelengkap mie yang krusial banget, i mean, buat mam indomie gak usah pake sosis juga udah oke, tapi kalo ada ya makin mantep lah. Sama nih kayak hubungan kita... :D tanpa temen-temen warmiindo, ya aku tetep live my live, tapi adanya kalian tuh kayak jadi pelengkap yang bikin hidupku makin seru! Jadi makasih banyak ya, semuanya.
Telur ceplok setengah mateng: telor ceplok setengah mateng itu makanan comforting sepanjang masa gaksih? Well aku harap kalian yang mie ini juga selalu menemukan kenyamanan dalam hidupnya, apalagi waktu makan mie ini. :3
Sawi: sawi inituh penyeimbang indomie yang brandingnya jelek. (Makanan gak sehat) well simpel aja sih, I hope yang makan mie ini selalu diberkati kesehatan melimpah dan dijauhkan dari segala penyakit! Amiinnn.
Tomat: harusnya aku tambahin saos tomat, TAPI GAK ADA ASETNYA (bukan member premium. TwT) jadi aku tambahin tomat utuh aja, TAPI KALIAN BENERAN HARUS COBAIN INDOMIE DITAMBAHIN SAOS TOMAAAT, inituh beneran enak. (At least for me, ya I hope resep rahasiaku ini cocok juga di lidah kalian dan experience mam indomienya jadi lebih dashyat lagi, ya!)
Cabe rawit: cabe itu pedes dan gak enakin banget kalo kepedesan tuh, tapi anehnya kita tetep nagih ya? Sama nih kayak kehidupan kita yang gak selamanya mulus, pasti ada momen-momen gak enakin yang kayak pedesnya cabe rawit. Tapiii ya kadang bagian hidup yang penuh cobaan itu yang seru, iya gak? :3 well buat semua lagi melalui fase cabe rawit, semangat ya! Aku harap kalian selalu inget kalo "this too shall pass."
Kesan pesan buat temen-temen warmindo pilihanku... yang gak aku pilih jangan nangis, ya. 😅🙏
Dear, @gunvook hi dd fellow pengepul wonhee. 👋 makasih ya karena udah mau berbagi wonhee bersamaku, kebaikanmu akan selalu aku kenang anjay. Sehat-sehat terus ya rp comeback... jadi kapan nih kita challenge bareng?
Dear, @82leeknow abg lee knowww, eh aslinya kita tuh jarang interact ya? Tapi tweet kakak sering lewat di tl aku dan kita pernah interaksi juga di akunku yang lain... :V jadi aku tau abg leeknow yang ini orangnya emang aneh, tapi asik dan lucu! Aku yakin banyak orang di dunia tipu-tipu ini terhibur sama keasbunan abang. Semoga cepet dapet pacar ya biar bisa sombong juga kayak orang-orang. (Aku)
Dear, @Lyodra LYLY! Kamu rajin banget bjil divingnya? t__t ajarin aku jadi atlet diving juga dong... 😞 makasih ya karena udah sering jbjb dan mtan sama aku walaupun aku bales kamu setahun sekali. Aku suka deh sama kejametanmu itu. Bahagia terus ya lyodra, soalnya aku liat kadang kamu juga suka galau. (Maaf kalo salah paham)
Dear, @Leemyark abg... gimana upcharnya? Udah tipes atau masih aman, nih? Abang sering muncuk di tl aku dengan upcharan kerennya itu! Karena keren jadinya aku jbjb dan kita ngobrol walaupun dikit. Aku pernah liat upcharnya dengan caption seadanya soalnya udah bingung harus upchar pake gaya apalagi, itu lucu banget. 😂 sehat-sehat ya abang!
Dear, @kaoumayu MAYUUU LINEMATEEE!!! Ueueueu seneng banget bisa ngobrol sama mayu soalnya mayu softie. T___t aku juga suka kalo liat mayu upchar soalnya grupnya rame! Kalo lagi foto kayak lagi acara study tour. Makasih ya mayu karena udah cukup sering jbjb upcharku yang gak seberapa itu, aku senang. 🥹 sehat-sehat terus dan sukses selalu buat tripleS!
0 notes