#filosofi pendidikan
Explore tagged Tumblr posts
galfian90 · 27 days ago
Text
Makna Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Dunia pendidikan memiliki semboyan ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Semboyan ini mestilah dipahami oleh setiap insan yang berkecimpung di dunia pendidikan dengan sebaik-baiknya. Tidak cukup dipahami saja, semboyan ini juga mesti diterapkan dengan sungguh-sungguh sehingga akan tercipta proses pendidikan yang ideal. Dengan demikian, akan lahirlah manusia-manusia…
0 notes
sudutpandangjourney · 28 days ago
Text
Ruang Untuk Otak Bekerja Yang Mendorong Prilaku
Dari sisi mengelola perasaan dan pikiran, yang membawa dampak besar bagi reaksi., Banyak yang mengira bahwa “Sabar” mendefinisikan “Tunduk” atau “Pasrah” terhadap yang sedang berlaku dan yang telah terjadi.,Sebenarnya “Sabar” itu sebagai jeda waktu untuk “Strategi-strategi Baru”.Padahal sikap terburu-buru untuk bertindak tanpa memberi peran “Sabar” jutru lebih membuatmu hancur dari pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
maulinablogger · 6 months ago
Text
Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Tumblr media
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Assalamu'alaikum, Wr.Wb
Saya Maulina, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Bireuen . Pendidikan guru penggerak sudah banyak mengubah mindset saya sebagai guru, banyak hal yang sudah saya pelajari dan saya dapatkan. Selama menjadi CGP Angkatan 11 ini saya didampingi oleh Bapak Heri Susanto, S.T.,Gr selaku Fasilitator dan Ibu Rizayani, S.Pd.,Gr selaku pengajar praktik.
Mendidik tidak hanya menstrafer ilmu ke peserta didik namun juga mengajarkan nilai-nilai kebajikan, kita membantu anak-anak menjadi individu yang beradab dan bermoral. Pendidikan yang berfokus pada karakter menghasilkan manusia yang mulia dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Jadi, pendidikan tidak hanya tentang membuat anak-anak pintar, tetapi juga tentang membentuk mereka menjadi orang yang baik dan bertanggung jawab.
berikut adalah kesimpulan yang saya buat pada tahap koneksi antar materi di  modul 3.1. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan panduan pertanyaan yang ada di LMS.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Seorang pemimpin pembelajaran dapat menggunakan filosofi Ki Hadjar Dewantara (Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani) sebagai landasan dalam membuat dan menjalankan berbagai keputusan. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran akan lebih efektif jika ia mampu memberikan teladan untuk dijadikan contoh bagi murid dan lingkungannya. Berikutnya, sebagai bagian dari komunitas ia turut serta menggerakkan komunitasnya untuk melaksanakan keputusan yang telah dibuat. Pada kesempatan lain pemimpin juga menempatkan dirinya sebagai motivator sehingga murid dan lingkungannya termotivasi untuk melaksanakan berbagai keputusan yang telah dibuat oleh pemimpinnya.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita akan muncul dalam bentuk karakter pribadi kita. Karakter seorang pemimpin merupakan akumulasi dari kepribadian, watak serta sifat yang dimiliki dan mengarahkannya pada kebiasaan maupun keyakinan pemimpin tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Pembentukan karakter dalam diri seseorang akan terjadi melalui proses pembelajaran sepanjang hidupnya. Karakter seorang bukanlah bawaan sejak ia lahir, akan tetapi terbentuk karena suatu proses pembelajaran dari lingkungan keluarga dan orang-orang sekitar. Seseorang pemimpin yang berkarakter baik akan mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang baik pula. Dengan kata lain karakter seorang pemimpin akan berbanding lurus dengan prinsip-prinsip yang akan digunakannya dalam mengambil keputusan.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang baik dengan berpedoman pada 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan. Pendamping atau fasilitastor pada kegiatan coaching dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot dapat menggali potensi CGP dalam mendapatkan alternatif opsi lainnya pada langkah investigasi trilema sebagai opsi trilema dari kasus yang terjadi. Efektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat kembali atau merefleksikan proses pengambilan keputusan yang telah dilakukan sebelumnya. Refleksi ini nantinya dapat diambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Jika kita melihat kembali 9 langkah dalam menguji dan membuat keputusan maka pada setiap langkahnya kita menyadari betapa besarnya peran kompetensi sosial dan emosional disana. Mengenali berbagai emosi dan menerapkan kesadaran penuh adalah hal yang sangat penting agar kita tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Berempati terhadap orang lain serta kemampuan menjalin relasi sangat berguna ketika kita berupaya menemukan fakta-fakta yang relevan dengan kasus yang berhubungan dengan dilema etika tersebut. Lalu pada akhirnya tentu saja sesorang yang memiliki kompetensi sosial emosional akan mampu mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab bagi dirinya dan lingkungannya.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Nilai-nilai yang dianut seorang pendidik akan menuntunya dalam membuat keputusan yang baik. Jika seorang pendidik meyakini berbagai nilai-nilai kebajikan merupakan bagian dalam dirinya maka dipastikan itu akan menjadikan dirinya sebagai sosok yang memiliki integritas dan bertanggung jawab.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat tentu dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman karena semua pihak yang terlibat dalam kondisi tersebut tidak merasa dirugikan oleh keputusan yang dibuat pemimpinnya. Prosedur pengambilan keputusan yang mengakomodir banyak pertimbangan dan pandangan dari berbagai sisi tentu saja akan melahirkan sebuah keputusan yang baik. Keputusan yang baik tentu saja akan berimbas terhadap tumbuhnya kepercayaan dari semua pihak dan dengan kepercayaan itu lah lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman itu tercipta.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang paling berat adalah perbedaan pandangan dari lingkungan saya terhadap kasus-kasus yang berhubungan dengan dilema etika. Ada sebagian kelompok yang begitu kaku terhadap aturan dan disisi lain ada kelompok yang cukup permisif sehingga cenderung mengabaikan aturan dengan dalih berbasis pada hasil akhir. Apalagi jika berhubungan dengan kasus-kasus yang dianggap mencoreng nama baik sekolah, seringkali keputusan yang dibuat tidak berpihak kepada murid. Nah, mencari titik tengah dari 2 pandangan ini adalah tantangan tersendiri bagi kami.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah adanya diferensiasi dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berdiferensiasi akan mampu mengakomodir kebutuhasn setiap murid sesuai dengan kodratnya masing-masing. Guru sebagai pemimpin pembelajaran memfasilitasi berbagai perbedaan potensi yang ada pada murid-muridnya dengan tujuan agar pembelajaran yang diberikannya dapat menuntun tumbuh kembangnya berbagai potensi tersebut. Murid-murid akan merasakan pembelajaran yang memerdekan dirinya. Ia akan merasa memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap berkembangnya potensi yang dimilikinya
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan seorang pemimpin pembelajaran yang memposisikan dirinya sebagai pendidik yang menuntun segala kodrat muridnya tentu saja akan mempengaruhi kehidupan atau masa depan mereka. Guru sebagai pemimpin pembelajaran akan menyadari betul dan melakukan berbagai upaya dalam menghadirkan pembelajaran yang berkualitas sesuai kebutuhan murid-muridnya di masa depan. Guru tak akan membuat keputusan-keputusan yang tidak berpihak kepada murid. Keputusan-keputusan dalam tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembelajaran sudah pasti tidak mempertimbangkan dirinya semata. Kehidupan dan masa depan muridnya lah yang akan jadi pertimbangan utamanya dalam mengambil keputusan.
Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang saya peroleh dari pembelajaran materi ini dan keterkaitannya dengan modul sebelumnya bahwa pengambilan keputusan merupakan kompetensi harus dimiliki oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran. Keputusan pemimpin pembelajaran berlandaskan pada filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun murid sesuai kodratnya dan berpihak kepada murid karena setiap keputusan yang diambil nantinya akan mewarnai karakter murid di masa depan. Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang baik dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan yang telah menjadi kesepakatan kelas. Pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran berdiferensiasi merupakan bentuk apresiasi guru terhadap keberagaman murid-muridnya. Selanjutnya pada tahap perencanaan dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pembelajaran dapat menggunakan alur BAGJA untuk mewujudkan budaya positif sehingga dapat menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman (well being).
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Setelah mengikuti tahapan demi tahapan dalam mempelajari modul 3.1, saya merasa cukup memahami konsep-konsep yang dipelajari pada modul ini, seperti dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Hal yang diluar dugaan menurut saya adalah bahwa sebagai pemimpin pembelajaran kita tidak semata mengambil keputusan hanya merujuk aturan saja, namun diatas itu semua bahwa keputusan yang dibuat harus berpihak kepada murid.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Pernah, saya menerapkan pengambilan keputusan dengan menggunakan 3 prinsip penyelesaian dilema. Langkah-langkah dalam mengambil keputusan pun sebagian digunakan meskipun langkah-langkah yang saya tempuh tidak dengan mempunyai prosedur baku seperti 9 langkah yang dipelajari pada modul ini. Beberapa langkah saya lakukan meskipun tidak persis berurutan, seperti menggali fakta dan menentukan pihak-pihak yang terlibat untuk selanjutnya meminta keterangan yang relevan dari pihak-pihak yang tersebut. Pengujian benar salah pun dilakukan dengan melihat apakah ada apakah ada aspek pelanggaran hukum dan peraturan dalam situasi tersebut. Perbedaan dengan apa yang saya pelajari pada modul ini adalah tidak adanya opsi trilema dan refleksi terhadap keputusan yang telah dibuat.
Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak yang paling signifikan bagi saya setelah mempelajari konsep ini adalah saya mampu mengenali dilema etika dan bujukan moral. Kemampuan ini nantinya tentu saja akan mendorong keterampilan saya dalam membuat berbagai keputusan yang tepat. Jika seorang pemimpin tidak mampu membedakan 2 hal ini maka dikhawatirkan keputusan yang dibuat menjadi tidak tepat. Oleh sebab itu saya merasa bahwa seorang pemimpin harus mampu mengidentifikasi antara dilema etika dengan bujukan moral. Setelah mengenali dilema etika dan bujukan moral saya bisa menerapkan 9 langkah dalam menguji dan mengambil sebuah keputusan.
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting karena modul ini memberikan pemahaman yang komprehensif bagi saya dalam mengambil keputusan, baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin. Melalui modul ini saya memahami cara membuat keputusan yang baik dengan menerapkan 9 langkah dalam menguji dan mengambil sebuah keputusan. Dengan menggunakan langkah-langkah ini maka keputusan yang saya ambil akan jauh lebih baik dari kondisi saya sebelum mempelajari modul ini.
Tumblr media
4 notes · View notes
mistiacg · 6 months ago
Text
Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Tumblr media
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Assalamu’alaikum Wr. W
Perkenalkan saya Mutiana, S.Pd Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 Kabupaten Bireuen dari UPTD SMPN 1 Bireuen.Selama menjadi CGP Angkatan 11 ini saya didampingi oleh Heri Susanto, S.T.,Gr selaku Fasilitator dan Ibu Rizayani, S.Pd.,Gr selaku pengajar praktik saya
Sebelum saya menjelaskan rangkuman materi pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, marilah kita renungkan
Pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan kognitif. Tetapi pendidikan  yang mengajarkan Pendidikan karakter seperti adab sopan santun (karakter), integritas, kejujuran, keadilan, empati, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Pendidikan yang berkarakter akan menghasilkan produk dan sumber manusia yang mulia dan beradab.
Pada modul 3.1 ini kita belajar bagaimana mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin pembelajaran, pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal sangat dibutuhkan oleh seorang guru atau kepala sekolah.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan Indonesia. Filosofinya, yang dikenal dengan "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani," menekankan tiga prinsip utama:
Ing Ngarsa Sung Tuladha: Seorang pemimpin harus memberi contoh yang baik.
Ing Madya Mangun Karsa: Seorang pemimpin harus bisa memotivasi dan menginspirasi di tengah-tengah kelompoknya.
Tut Wuri Handayani: Seorang pemimpin harus memberikan dorongan dan dukungan dari belakang, mendorong dan membiarkan yang dipimpin berkembang secara mandiri.
Dalam konteks pengambilan keputusan, filosofi ini mengajarkan bahwa pemimpin harus memimpin dengan memberikan contoh yang baik, mendorong kreativitas dan partisipasi dari bawah, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan untuk memungkinkan anggota tim berkembang dan mengambil inisiatif sendiri.
Sedangkan Pratap Triloka merupakan pemikiran tentang keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan. Dalam konteks pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin, filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dapat saling melengkapi:
Keseimbangan dan Harmoni: Pratap Triloka mengajarkan pentingnya keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan dan pemahaman mendalam. Seorang pemimpin yang mengintegrasikan prinsip ini akan mengambil keputusan yang mempertimbangkan berbagai dimensi dan dampak dari keputusan tersebut, serta keseimbangan antara kebutuhan individu dan kelompok.
Contoh dan Inspirasi: Filosofi Ki Hajar Dewantara menggarisbawahi pentingnya memberi contoh dan inspirasi. Pemimpin yang memahami filosofi ini akan tahu bahwa keputusan mereka harus mencerminkan nilai-nilai yang ingin mereka tanamkan dan bahwa keputusan tersebut harus menginspirasi orang lain untuk berperilaku dan bekerja dengan cara yang diharapkan.
Dukungan dan Dorongan: Seperti prinsip Tut Wuri Handayani, seorang pemimpin yang baik harus memberikan dukungan dan dorongan, memungkinkan orang lain untuk berkembang dan berkontribusi secara efektif. Filosofi Pratap Triloka mendukung ini dengan menekankan pentingnya harmoni dan integrasi dalam seluruh sistem, yang membantu dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai bagi seorang guru penggerak adalah berpihak kepada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif. Nilai-nilai tersebut harus ada dalam proses pengambilan keputusan. Nilai-nilai tersebut sebagai cerminan dari arah keputusan yang akan kita ambil. Seperti tujuan pengambilan harus berpihak pada murid, mandiri bagaimana kita sebagai guru merespon suatu konflik dan permasalahan yang ada, kemudian adanya kerja sama dan kolaborasi tim di dalam penyelesaian masalah, pengambilan keputusan yang selalu dievaluasi dan direfleksikan untuk perbaikan ke depannya, serta penanganan masalah dengan cara kreatif dan praktis. Selain itu, pengambilan keputusan ini juga harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang lain seperti keadilan dan bertanggung jawab.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Coaching bertujuan untuk membantu individu atau kelompok dalam proses pengambilan keputusan dengan cara yang lebih terstruktur dan reflektif. Dalam sesi coaching, pendamping atau fasilitator akan:
Membantu Mengidentifikasi Tujuan: Mengarahkan klien untuk memahami tujuan mereka dengan lebih jelas, yang akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih terfokus.
Menyediakan Perspektif Baru: Mengajukan pertanyaan yang mendorong klien untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang, sehingga keputusan yang diambil lebih informatif.
Memfasilitasi Refleksi: Membantu klien untuk merefleksikan keputusan yang telah diambil, termasuk mengevaluasi hasil dan proses pengambilan keputusan tersebut.
Coaching dengan TIRTA dapat membantu guru dan pendidik untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, sehingga dapat membantu klien untuk menyelesaikan masalahnya dengan pertanyaan-pertanyaan berbobot. Model alur TIRTA sangat berkaitan dengan 9 langkah pengambilan keputusan. Secara keseluruhan, coaching memberikan kita dukungan dalam proses pengambilan keputusan dengan memfasilitasi refleksi, evaluasi, dan pengembangan keterampilan. Ini memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih efektif serta menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Pengelolaan dan kesadaran aspek sosial-emosional memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan, terutama ketika menghadapi dilema etika. Guru yang mampu mengelola emosi mereka (kesadaran diri), manajemen diri, kesadaran sosial dengan rasa empati yang tinggi terhadap orang lain, tetap menjaga hubungan komunikasi baik dengan orang yang terlibat dan tetap konsisten dengan nilai-nilai etika mereka, akan membuat keputusan yang bertanggung jawab, lebih adil, rasional, dan berdampak positif bagi lingkungan pendidikan.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus yang fokus pada dilema etika danbujukan moral sangat bergantung pada nilai-nilai yang dianut pendidik. Sehingga pendidik atau guru harus memiliki nilai-nilai kebajikan universal, seperti: kebenaran, keadilan, kejujuran, integritas, tanggung jawab, empati, kemanusiaan dsb. Dengan merujuk pada nilai-nilai kebajikan universal dan profesional, pendidik dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya adil dan etis tetapi juga konsisten dengan prinsip-prinsip yang mereka anggap penting. Pendekatan berbasis nilai ini membantu dalam membuat keputusan yang lebih informatif, reflektif, dan bertanggung jawab, sambil memastikan bahwa keputusan tersebut mendukung kesejahteraan semua pihak yang terlibat.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Keputusan yang tepat memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Dengan memastikan keadilan, membangun kepercayaan, meningkatkan kesejahteraan, dan mendukung partisipasi serta keterlibatan, keputusan yang bijaksana dan etis dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas dan atmosfer lingkungan, baik di tempat kerja, sekolah, maupun dalam komunitas.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan dalam pengambilan keputusan terkait dilema etika sering kali terkait dengan konflik nilai, tekanan eksternal, keterbatasan informasi, kompleksitas situasi, perbedaan perspektif, dan kepatuhan terhadap regulasi. Empat paradigma dilema etika yang sering berkaitan dengan lingkungan sekolah adalah:
Individu lawan kelompok (individual vs community)
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Menyadari dan mengatasi tantangan ini secara proaktif dapat membantu kita dan sekolah membuat keputusan yang lebih baik dan lebih etis dalam lingkungan yang terus berubah.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengambilan keputusan dalam pengajaran mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemerdekaan murid dalam proses pembelajaran. Seorang guru atau pendidik harus memahami kebutuhan dan potensi murid, menetapkan tujuan pembelajaran yang relevan, menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan pendekatan sosial emosional. Pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid. Memilih metode pengajaran yang tepat untuk berbagai potensi murid dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung pembelajaran. Dengan keputusan yang baik, pendidik dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang memberdayakan murid untuk mencapai potensi optimal mereka.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran mempengaruhi berbagai aspek pengalaman pendidikan murid. Keputusan yang bijaksana dan berorientasi pada kebutuhan murid dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, adil, dan berkualitas tinggi, yang pada gilirannya mempersiapkan murid untuk masa depan yang sukses. Dengan memprioritaskan perkembangan holistik, keterlibatan keluarga, dan perbaikan berkelanjutan, pemimpin pembelajaran dapat memberikan dampak positif yang mendalam pada kehidupan dan masa depan murid-murid mereka.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Secara keseluruhan, modul 3.1 ini menggarisbawahi hubungan erat antara pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin dengan materi pada modul-modul sebelumnya. Prinsip dan paradigma dilema etika dalam pengambilan keputusan hendaknya harus berdasarkan dengan nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab dan berpihak kepada murid. Semua dasar pengambilan keputusan tersebut terdapat dalam modul sebelumnya, yaitu filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, dan budaya positif. Seorang guru harus memenuhi kebutuhan belajar muridnya dengan pembelajaran berdiferensiasi. Keterkaitan antara modul-modul ini menunjukkan bahwa keputusan yang bijaksana dan berbasis nilai-nilai kebajikan universal mempengaruhi kualitas pembelajaran dan hasil pendidikan murid secara menyeluruh. Integrasi aspek-aspek ini dalam praktik sehari-hari mendukung pembelajaran yang memberdayakan murid dan mempersiapkan mereka untuk masa depan dengan lebih baik.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
A. Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sementara itu, bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.
B. Empat paradigma pengambilan keputusan
Individu lawan kelompok (individual vs community)
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
 C. Tiga prinsip pengambilan keputusan
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
 D. Sembilan langkah pengambilan keputusan
Mengenali nilai yang bertentangan
Menentukan pihak yang terlibat
Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi
Pengujian benar atau salah
Pengujian paradigma benar lawan benar
Melakukan prinsip resolusi
Investigasi opsi trilema
Buat keputusan
Lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Hal-hal di luar dugaan saya adalah dalam mengambil keputusan sebagai guru atau pendidik kita diharuskan untuk memahami lebih dalam tentang masalah atau kasus dari perspektif yang berbeda. Karena dalam dilema etika terdapat nilai-nilai yang sama-sama benar tetapi saling bertentangan, dan dalam kasus bujukan moral terdapat nilai benar vs salah.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Pernah, tetapi yang saya lakukan tidak selengkap dengan apa yang saya pelajari dari modul 3.1 ini. Sebelumnya, dalam pengambilan keputusan saya hanya berpikir satu dua kali secara matang dan dampak yang akan ditimbulkan setelah mengambil keputusan tersebut. Setelah mempelajari modul 3.1, sebelum pengambilan keputusan ternyata seorang pendidik harus mengetahui paradigma dan prinsip dilema etika, serta melalui tahapan pengujian pengambilan keputusan.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak yang saya dapatkan setelah mempelajari modul 3.1 ini adalah pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika dan bujukan moral lebih bijaksana dan reflektif, dengan pertimbangan yang mendalam tentang etika, prinsip, dan proses pengambilan keputusan. Adanya peningkatan kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi keputusan dengan cara yang lebih kritis dan sistematis. Kemudian dalam konteks kepemimpinan atau manajemen, pemahaman ini membantu saya dalam membuat keputusan yang lebih adil, bijaksana, efektif dan bertanggung jawab sehingga meminimalisir dampak negatif yang dapat merugikan orang lain akibat keputusan yang sudah saya buat.
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Menurut saya modul 3.1 ini sangat penting karena memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang adil, bijaksana, etis, efektif, dan bertanggung jawab baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin. Sebagai individu, topik modul 3.1 ini membantu saya dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana dan konsisten dengan nilai-nilai kebajikan universal yang saya yakini. Sebagai pemimpin, topik modul 3.1 ini meningkatkan kemampuan saya untuk memimpin dengan adil dan efektif, serta dapat meciptakan lingkungan kerja yang positif. Keterampilan dan pemahaman yang diperoleh dari modul ini tidak hanya meningkatkan kualitas pengambilan keputusan tetapi juga memperkuat integritas dan kredibilitas saya sebagai pendidik.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
5 notes · View notes
ariutt · 1 year ago
Text
Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa pendidikan merupakan sebuah cara untuk menuntun tumbuh kembang  anak agar mereka dapat menjadi manusia dan masyarakat yang memiliki keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya.
Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan  dari masa ke masa,baik dari segi kurikulum yang diterapkan ataupun cara pendidikan disampaikan.
Sebelum saya mempelajari makna pendidikan menurut filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara,saya memiliki sudut pandang bahwa murid sudah seyogyanya diberi pembelajaran yang sesuai dengan teori atau buku teks yang di selenggarakan oleh pemerintah.Mereka harus bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan oleh masing-masing sekolah . Murid idaman bagi seorang guru menurut pemikiran saya  adalah apabila ada anak yang rajin datang ke sekolah,mengerjakan tugas dengan rapi dan baik ,aktif bertanya dan selalu mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan minimal.Menjadi seorang murid menurut saya juga lebihbaik mendengarkan guru menjelaskan daripada bertanya terlalu berlebih yang diluar konteks pembelajaran.
Ternyata,selama ini saya telah abai terhadap karakter anak yang harus dituntun sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman menurut Ki Hajar Dewantara.Bagaimana bisa seorang guru hanya menjadi guru yang mampu mencerdaskan murid tanpa memikirkan budi pekertinya atau tanpa mengetahui kebutuhannya?Saya merasa bersyukur mendapat pengetahuan baru  sehingga saya berharap saya belum terlambat mempelajari bagaimana menjadi guru yang tidak hanya mampu mengajar  namun juga mampu mendidik sesuai kodrat zaman dan kodrat alam.Kodrat alam sesuai dengan kondisi alam mereka tinggal,dan kodrat zaman sesuai dengan perkembangan anak agar mereka  menjadi anggota masyarakat yang mampu berguna di masa depannya.
Beberapa hal yang bisa diterapkan didalam kelas pada saat proses pembelajaran yaitu dengan membuat iklim belajar yang lebih interakitf dan kondusif serta berpusat kepada siswa .Kondusif dalam artian tidak hening namun aktif dalam sebuah diskusi yang menyenangkan dan dapat memberi makna bagi murid.Mengajar sesuai dengan kodrat zaman anak-anak yaitu dengan selalu berinovasi terhadap perkembangan teknologi contohnya.Selain hal tersebut,sebagai  seorang guru yang telah mempelajari makna pendidikan dan pengajaran menurut KHD,tentunya budi pekerti merupakan hal yang tidak , dapat  dipisahkan dari pendidikan dan pengajaran.Tidak hanya kecapakan kognitifnya saja yang penting melainkan guru harus bisa mengajarkan budi pekerti yang baik seperti  kejujuran,saling tolong menolong,toleransi,kerjasama dan lain sebagainya.Semoga,kelak kita bisa menjadi guru yang sesuai dengan yang murid butuhkan.
11 notes · View notes
elliesimsx · 1 month ago
Text
Peradaban Yunani Kuno: Jejak Kejayaan yang Menginspirasi Dunia
TOTONESIA Peradaban Yunani Kuno adalah salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Kejayaannya tidak hanya terlihat dalam bidang seni, arsitektur, dan sastra, tetapi juga dalam pemikiran filosofi, ilmu pengetahuan, dan politik yang masih memberi dampak pada dunia modern saat ini. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek dari peradaban Yunani Kuno, termasuk sejarahnya, kontribusinya terhadap dunia, serta warisan yang mereka tinggalkan.
Tumblr media
Sejarah Singkat Peradaban Yunani Kuno
Peradaban Yunani Kuno berkembang sekitar abad ke-8 SM dan berlangsung hingga penaklukan oleh Kekaisaran Romawi pada abad ke-2 SM. Wilayah Yunani kuno terbagi menjadi banyak kota-kota negara (polis), masing-masing dengan pemerintahannya sendiri, meskipun ada kesamaan dalam bahasa dan budaya. Kota-kota besar seperti Athena, Sparta, dan Korintus memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban ini.
Yunani Kuno mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-5 SM, dikenal dengan "Zaman Keemasan" di bawah kepemimpinan negara kota Athena, yang menjadi pusat budaya dan intelektual dunia pada masa itu. Namun, peradaban Yunani juga mengalami periode konflik yang panjang, termasuk perang antara Sparta dan Athena yang dikenal dengan Perang Peloponnesos.
Kontribusi Yunani Kuno dalam Bidang Filosofi
Salah satu aspek paling menonjol dari peradaban Yunani Kuno adalah filosofi. Para pemikir Yunani berfokus pada pencarian kebenaran, pengetahuan, dan cara hidup yang lebih baik. Filosof-filosof besar seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles menjadi tokoh sentral yang membentuk dasar-dasar pemikiran Barat.
Socrates (469–399 SM) dikenal karena metodenya yang kritis dan tanya jawab yang mendalam, yang dikenal dengan nama "metode sokratik". Ia tidak menulis karya-karya filsafat, tetapi ajarannya diwariskan oleh murid-muridnya, terutama Plato. Socrates menekankan pentingnya mencari kebajikan dan pengetahuan sebagai tujuan hidup manusia.
Plato (428–348 SM), seorang murid Socrates, mendirikan Akademi di Athena, yang merupakan salah satu lembaga pendidikan pertama di dunia Barat. Karyanya, terutama "Republik", membahas konsep keadilan, pemerintahan ideal, dan teori bentuk (Form). Plato percaya bahwa dunia yang kita lihat hanyalah bayangan dari dunia yang lebih sempurna dan abadi.
Aristoteles (384–322 SM), murid Plato, memberikan kontribusi besar dalam hampir semua bidang ilmu, mulai dari logika, etika, politik, hingga ilmu alam. Karya-karyanya menjadi dasar dari banyak disiplin ilmu yang ada saat ini. Aristoteles mengajukan ide tentang pemerintahan yang berdasarkan konstitusi dan menekankan pentingnya kebajikan dalam kehidupan individu.
Politik dan Demokrasi Athena
Peradaban Yunani Kuno, khususnya Athena, juga dikenal dengan perkembangan sistem politik yang luar biasa. Athena dianggap sebagai tempat lahirnya demokrasi, meskipun demokrasi mereka berbeda dengan yang kita kenal sekarang.
Demokrasi Athena pada abad ke-5 SM memberikan kesempatan kepada warga negara laki-laki untuk ikut serta dalam keputusan politik, meskipun wanita, budak, dan orang asing tidak memiliki hak suara. Dewan Eksekutif yang disebut "Boule" dan Majelis Rakyat "Ekklesia" adalah lembaga utama dalam pemerintahan. Sistem ini menekankan pentingnya partisipasi aktif dari warga negara dalam menentukan kebijakan publik.
Namun, meskipun sistem ini dianggap sebagai cikal bakal demokrasi modern, pemerintahan Athena tidak sepenuhnya demokratis menurut standar saat ini, karena hanya sebagian kecil dari populasi yang dapat berpartisipasi dalam politik.
Seni, Arsitektur, dan Sastra
Peradaban Yunani Kuno juga dikenal dengan pencapaian luar biasa dalam seni, arsitektur, dan sastra. Pencapaian-pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kemajuan teknik dan kreativitas mereka, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sosial dan keagamaan mereka.
Arsitektur: Salah satu warisan paling menonjol dari Yunani Kuno adalah arsitektur mereka, terutama kuil-kuil yang megah yang dibangun untuk menghormati dewa-dewa mereka. Kuil Parthenon di Athena adalah contoh terbaik dari arsitektur Yunani Kuno yang sempurna, dengan desain Doric yang elegan. Selain itu, mereka juga mengembangkan teater terbuka yang digunakan untuk pertunjukan drama, seperti Teater Epidaurus yang terkenal.
Seni: Yunani Kuno menghasilkan banyak karya seni yang indah, termasuk patung-patung yang menggambarkan dewa-dewa dan tokoh mitologi dengan proporsi tubuh yang ideal. Salah satu contoh paling terkenal adalah patung Dewa Zeus di Olympia, yang dibuat oleh pematung Phidias.
Sastra: Sastra Yunani Kuno mencakup karya-karya epik, drama, dan puisi. Salah satu karya sastra paling terkenal adalah "Iliad" dan "Odyssey" karya Homer, yang menceritakan kisah perang Trojan dan petualangan pahlawan Odysseus. Selain itu, drama tragedi dan komedi yang diciptakan oleh penulis seperti Sophocles, Euripides, dan Aristophanes telah mempengaruhi perkembangan teater Barat hingga saat ini.
Ilmu Pengetahuan dan Matematika
Yunani Kuno juga berkontribusi besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan matematika. Pemikir seperti Pythagoras, Euclid, dan Archimedes mengembangkan teori-teori yang masih relevan hingga kini.
Pythagoras dikenal dengan teorema yang menghubungkan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku, yang dikenal dengan nama Teorema Pythagoras.
Euclid, seorang matematikawan besar, menulis karya monumental "Elemen", yang merangkum pengetahuan matematika pada masanya dan menjadi dasar pembelajaran geometri.
Archimedes adalah ilmuwan terkenal yang menemukan banyak prinsip dalam fisika, termasuk hukum tuas dan prinsip Archimedes yang berhubungan dengan benda terapung.
Warisan Peradaban Yunani Kuno
Warisan dari peradaban Yunani Kuno masih sangat terasa dalam kehidupan modern kita. Filosofi Yunani menjadi dasar dari pemikiran rasional dan ilmiah. Demokrasi, meskipun berbeda dari yang kita miliki sekarang, memberikan inspirasi bagi sistem pemerintahan modern. Seni dan arsitektur Yunani juga memberikan pengaruh yang besar dalam desain bangunan-bangunan ikonik dan dalam dunia seni rupa.
Banyak dari konsep-konsep Yunani yang masih diterapkan hingga hari ini, baik dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, seni, maupun politik. Peradaban Yunani Kuno telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah umat manusia, dan pengaruhnya terus memberikan inspirasi hingga saat ini.
Kesimpulan
Peradaban Yunani Kuno adalah salah satu peradaban paling penting dalam sejarah dunia. Dengan kontribusi besar dalam filosofi, politik, seni, sastra, ilmu pengetahuan, dan matematika, Yunani Kuno telah membentuk banyak aspek dari peradaban modern. Warisan yang mereka tinggalkan terus menginspirasi dan mempengaruhi perkembangan dunia hingga hari ini.
2 notes · View notes
educanation · 2 years ago
Text
Kesimpulan & Refleksi Pengetahuan serta Pengalaman Mempelajari Materi Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Sofia Mega Seftriana • Filosofi Pendidikan Nasional • PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023
Tumblr media
Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan merupakan proses memberikan tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki seorang anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pengajaran merupakan bagian dari Pendidikan, dimana pengajaran adalah proses Pendidikan dalam memberikan ilmu sebagai bekal kecakapan hidup seorang anak secara lahir dan batin. Pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk memerdekakan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dapat tumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain dan menjadi mandiri.
Arti kata menuntun adalah proses mengarahkan dan membimbing seorang anak agar dapat menemukan ataupun memperbaiki jati dirinya. Anak diberikan kebebasan dalam bertingkah laku maupun mengeksplor pengetahuannya. Namun dalam proses menuntun, seorang pendidik harus berperan penting dalam memberikan arahan dan tuntunan agar seorang anak tidak salah dalam bertindak, tidak kehilangan arah, serta tidak melakukan hal-hal yang membahayakan.
Banyak contoh hal-hal baik yang dapat diberikan dan dipelajari seorang anak melalui pendidikan sosio-kultural. Salah satunya melalui potensi budaya yang ada di Indonesia. Seperti mengenalkan tari tradisional yang dilakukan secara berkelompok kepada siswa, dan menjelaskan bahwasanya untuk mendapatkan hasil tarian serta pertunjukan yang baik dibutuhkan suatu adanya usaha dan kerjasama antarsesama anggota. Indonesia juga terdiri dari banyak suku dan etnis, sehingga dengan mengenalkan keberagaman tersebut kepada anak akan menumbuhkan sikap toleransi saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam berkaitan dengan kondisi sifat dan bentuk lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik, dimana seorang anak harus memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai, serta kebergaman budaya yang ada disekitarnya. Selain itu, anak juga harus mengetahui kondisi alam disekitarnya sehingga dapat menerima dan menghargai segala perbedaan terkait kondisi tersebut. Jika didasari pada kodrat jaman, berarti seorang anak harus belajar dan bersifat terbuka terhadap bentuk perubahan-perubahan yang terjadi. Semisal pada abad 21 ini, anak dituntut untuk melek terhadap penggunaan teknologi, namun sebagai seorang pendidik baiknya mengawasi dan memberikan arahan kepada peserta didik terkait dampak positif yang dapat diambil, serta dampak negatif yang harus diperhatikan peserta didik.
Lingkungan keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan karakter atau watak seorang anak. Keluarga menjadi wadah terbaik dalam memberikan pendidikan sosial dan pendidikan karakter, serta membantu anak dalam memperoleh teladan dan tuntunan dari orang tua. Budi pekerti seorang anak ditekankan pada interaksi sosial antarsesama, sehingga kemandirian anak dapat tumbuh melalui proses belajar bersama orang lain. Oleh sebab itu, budi pekerti melatih seorang anak untuk memiliki kesadaran diri dalam menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan memberikan kemerdekaan pada orang lain. Pemberian contoh tentang baik ataupun buruknya sesuatu tanpa harus mengambil hak murid agar mereka bisa tumbuh dan mengembangkan jadi dirinya (kemerdekaan dirinya) disebut dengan sistem Among. Sistem among didasari pada metode pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
2. Penerapan Konteks Sosial Budaya dalam Pembelajaran
Tumblr media
Penerapan konteks sosial budaya penting diterapkan dalam kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat menanamkan sikap saling menghargai, saling menghormati, dan toleransi terhadap keberagaman budaya yang ada didaerahnya. Hal yang dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya yaitu seperti, dalam pembelajaran IPA mengaitkan beberapa materi dengan kebudayaan Burdah Keliling yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Keluraharan Gili Barat, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Burdah keliling dilakasanakan oleh warga desa tersebut bertujuan untuk menolak bala atau menolak segala hal-hal buruk, seperti wabah penyakit maupun bencana alam. Masyarakat di desa tersebut melantunkan sholawat sambil berkeliling desa dengan membawa obor. Kemudian warga yang tidak ikut berkeliling, memberikan makanan dan minuman kepada warga yang ikutserta dalam burdah keliling serta melakukan makan bersama. Dalam kegiatan tersebut, terdapat beberapa konsep IPA yang dapat dipelajari seperti:
Obor berkaitan dengan materi suhu serta zat dan perubahannya.
Berkeliling desa berkaitan dengan materi gerak dan perpindahan.
Makan makanan bersama berkaitan dengan materi sistem pencernaan, energi, dan zat aditif.
Selain dapat menghubungkan dengan pembelajaran IPA, peserta didik juga memperoleh makna bahwasanya budaya Burdah Keliling sangat berkaitan erat dengan konteks sosial. Dimana, jiwa gotong royong, kebersamaan, bekerjasama, dan saling menghargai dapat diteladani.
3. Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman
Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?
Saya sebagai guru hanya bertugas memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perangkat pembelajaran.
Peserta didik dituntut untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, dan melengkapi catatan sehingga membuat murid merasa tertekan dan merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Saya mengenal dan memahami kepintaran peserta didik melalui "Nilai" yang mereka punya, bukan melalui pengamatan dari segi keterampilan dan sikap sosial.
Peserta didik diwajibkan memahami semua materi yang diberikan dan mampu mencapai batas KKM yang ditentukan agar target kurikulum dapat terpenuhi.
Saya tidak terlalu memperhatikan minat dan bakat yang dimiliki peserta didik, saya menganggap semua memiliki kesamaan, karena samanya fokus materi dan tugas yang diberikan.
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda Setelah mempelajari topik ini?
Hal yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari topik ini yaitu, saya mempercayai bahwasanya setiap peserta didik memiliki kelebihan, bakat, dan minatnya masing-masing, serta mereka memiliki kecerdasan dan kepintaran dengan caranya sendiri. Sebagai seorang pendidik, memberikan kebebasan pada peserta didik dalam belajar merupakan hal yang penting agar peserta didik dapat mengeksplor pengetahuannya, mengembangkan keterampilan yang mereka punya, dan dapat menanamkan nilai-nilai sosial pada peserta didik melalui berbagai kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bergotong royong, berkreativitas, bertanggung jawab, dan saling menghargai satu sama lain. Oleh sebab itu, pentingnya menerapkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan menuntun mereka agar mereka memperoleh keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, saya harus berperan penting dalam memberikan arahan, tuntunan, serta bimbingan kepada peserta didik. Sebagaimana semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
3. Apa yang dapat segera anda terapkan lebih baik agar kelas anda merefleksikan pemikiran KHD?
Hal-hal yang akan segera saya terapkan dalam pembelajaran agar pembelajaran dikelas mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Memahami karakteristik, gaya belajar, minat, dan bakat masing-masing peserta didik
Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan peserta didik kebebasan dalam belajar mengembangkan keterampilan dan pengetahuan melalui beberapa model pembelajaran seperti PBL dan PJBL
Menanamkan sikap sosial kepada peserta didik melalui pendidikan sosio-kultural dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bekerjasama, dan bertanggung jawab dalam tim, sehingga mereka dapat menghargai perbedaan anggota kelompoknya.
12 notes · View notes
ardhanariswari · 8 months ago
Text
Koneksi Antarmateri Modul 3.1 : Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Mengambil Keputusan dengan Bijaksana: Filosofi, Nilai-Nilai, Coaching, dan Dampaknya dalam Pendidikan
Pendidikan bukan hanya tentang membagikan pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, bahkan juga tentang kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Banyak hal yang harus dijadikan landasan untuk mengambil Keputusan yang berdampak positif dalam dunia Pendidikan. Misalnya perihal Filosofi Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai-nilai guru penggerak, coaching, dan kemampuan sosial emosional.
Kaitan Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dengan Pengambilan Keputusan
Filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, sebagai bapak pendidikan Indonesia, memberikan landasan yang kuat dalam pengambilan keputusan. Pratap Triloka, konsep tiga aspek penting, mengajarkan bahwa menjadi teladan, memberikan motivasi, dan memberikan dukungan adalah kunci utama dalam pengambilan keputusan yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan.
Ing Ngarso Sung Tuladha: Menjadi teladan dalam pengambilan keputusan yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan.
Ing Madya Mangunkarsa: Memberikan motivasi dan inspirasi dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.
Tut Wuri Handayani: Memberikan dukungan dan dorongan dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Membentuk Guru Penggerak: Nilai, Coaching, dan Etika dalam Pengambilan Keputusan
Guru Penggerak bukan hanya penuntun di kelas, tetapi guru penggerak adalah pemegang peranan penting dalam pembentukan karakter dan lingkungan belajar yang menginspirasi. Guru penggerak harus mengerti cara mengadopsi nilai-nilai seperti kemandirian, refleksi, kolaborasi, inovasi, dan dukungan terhadap peserta didik, tidak hanya menjadi pijakan teoretis. Namun, nilai-nilai tersebut harus dijadikan penuntun dalam setiap langkah pengambilan keputusan.
Nilai-nilai tersebut bukan sekadar kata-kata hampa, tetapi nilai-nilai tersebut adalah katalisator langsung dalam proses pengambilan keputusan. Seorang Guru Penggerak yang menganut nilai-nilai kebajikan tidak hanya menjadikan integritas dan moralitas sebagai landasan untuk mengambil sebuah keputusan, tetapi juga menggambarkan keputusan yang penuh tanggung jawab dalam setiap tindakannya.
Proses menjadi Guru Penggerak yang profesional tidak terjadi begitu saja. Dalam perjalanan ini, fase coaching memegang peran penting dalam proses pendidikan guru penggerak. Lebih dari sekadar meningkatkan keterampilan pengajaran, coaching membentuk kesadaran diri yang mendalam. Guru Penggerak belajar dari pengalaman, merenung atas tindakan mereka, dan mengembangkan perspektif yang lebih kaya melalui diskusi dengan mentor atau rekan sejawat.
Selain pemahaman mengenai nilai-nilai guru penggerak dan proses coaching, kemampuan guru dalam mengelola dan memahami aspek sosial emosional memiliki dampak besar pada pengambilan keputusan. Kesadaran diri membantu guru memahami reaksi emosional mereka, sementara kemampuan mengelola emosi membantu mereka tetap tenang dan fokus dalam situasi sulit. Empati, keterampilan komunikasi, dan kolaborasi semuanya menjadi fondasi kuat untuk pengambilan keputusan yang seimbang.
Pembelajaran mengenai kasus dilema etika dan bujukan moral bukan hanya menjadi alat evaluasi formal. Pembelajaran tersebut adalah jendela yang membuka pandangan ke dunia nyata guru sebagai pemimpin pembelajaran. Guru Penggerak tidak hanya berhadapan dengan konsep teoretis di kelas. Guru penggerak dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral yang nyata. Studi kasus membuka ruang untuk refleksi kritis, pertimbangan perspektif yang beragam, dan memperkuat kemampuan membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Secara keseluruhan, pembahasan ini menyoroti nilai-nilai, coaching, kemampuan sosial emosional, dan studi kasus dapat bersinergi untuk membentuk seorang Guru Penggerak yang tidak hanya mahir dalam pengajaran tetapi juga bijaksana dalam pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika.
Menciptakan Lingkungan Positif melalui Pengambilan Keputusan yang Bijaksana
Pengambilan keputusan yang bijaksana oleh guru memiliki dampak besar pada lingkungan belajar. Membangun kepercayaan, meningkatkan motivasi murid, menciptakan rasa aman, dan meningkatkan kualitas pembelajaran semuanya dapat dicapai melalui keputusan yang bijaksana.
Tantangan Membentuk Masa Depan Pendidikan: Tantangan, Dampak, dan Peran Pemimpin Pembelajaran
Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan membawa tantangan kompleks yang memengaruhi pengambilan keputusan. Tantangan kompleks tersebut seperti keberagaman nilai, kurangnya pedoman, dilema etika baru, dan kapasitas yang kurang menjadi rintangan yang harus diatasi oleh pemimpin pendidikan. Meskipun kompleks, dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, pemimpin pendidikan dapat menghadapi tantangan ini dengan bijaksana.
Pengambilan keputusan oleh guru tidak hanya memengaruhi keseharian di kelas, tetapi juga memberikan dampak besar pada proses pembelajaran. Keputusan yang bijaksana dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan positif, dan mendukung perkembangan potensi murid yang beragam.
Pemimpin pembelajaran memegang peranan penting dalam menentukan masa depan pendidikan. Keputusan pemimpin pembelajaran terkait dengan karakter, kualitas pembelajaran, dan persiapan masa depan menjadi langkah yang harus dilaksanakan dalam membentuk generasi yang tangguh. Dengan demikian, tantangan pengambilan keputusan dalam perubahan paradigma tidak hanya menjadi ujian, tetapi juga kesempatan bagi pemimpin pembelajaran untuk menciptakan transformasi positif dalam pendidikan.
Membentuk Masa Depan Pendidikan: Pemahaman, Refleksi, dan Transformasi
Modul materi ini bukan sekadar panduan, tetapi kunci dalam memahami dan menerapkan pengambilan keputusan etis di dunia pendidikan. Guru Penggerak, melalui nilai-nilai seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada peserta didik, menjadi agen perubahan yang memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dalam menghadapi perubahan paradigma, tantangan kompleks seperti keberagaman nilai, kurangnya pedoman, dilema etika baru, dan kurangnya kapasitas menjadi ujian nyata. Namun, dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, pemimpin pendidikan dapat mengatasi tantangan ini dengan bijaksana.
Seiring pemahaman konsep yang kuat dan refleksi kritis, guru dapat menghadapi dilema etika, perubahan paradigma, dan tantangan pembelajaran dengan bijaksana. Modul ini memberikan landasan yang kokoh dalam pemahaman konsep-konsep penting seperti studi kasus dilemma etika, coaching, dan pembentukan lingkungan belajar positif. Melalui langkah-langkah sistematis, guru dapat menghadapi tantangan dengan bijaksana dan memilih solusi yang paling tepat. Dampak pembelajaran ini tidak hanya terbatas pada level individu, tetapi juga menciptakan perubahan positif dalam dinamika pembelajaran, menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan positif, serta mendukung perkembangan potensi murid yang berbeda-beda.
Pentingnya pembelajaran ini tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi pemimpin. Dengan pemahaman dilema etika, paradigma pengambilan keputusan, dan langkah-langkah sistematis, pemimpin pendidikan dapat membentuk lingkungan belajar yang berkualitas dan menciptakan dampak positif pada generasi mendatang. Dengan tantangan dan peluang ke depan sebagai pendorong, pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperoleh dari modul ini menjadi fondasi kokoh untuk terus berkembang sebagai pendidik yang bertindak sesuai dengan prinsip etika dan berdampak positif.
2 notes · View notes
tettynoni · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Topik 4 Filosofi Pendidikan Indonesia Koneksi Antar Materi - Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dari Perspektif lain
3 notes · View notes
arhtant · 2 years ago
Text
Tumblr media
tetapi ada yang jadi tanggungan, sampe sampe begadang 🤣
Tumblr media
sebab manusia selama hidup, diijinkan untuk memilih dan memiliki sesuatu yang nantinya juga akan dipertanggungjawabkan. huhuhu 😳
dan disini juga, menengok dalam maksud/ tujuan dari syariat yang dijadikan ajaran (maqosidus syariah)
Maqasid al-Shariah, atau tujuan hukum syariah, merujuk pada tujuan dan tujuan yang lebih tinggi yang mendasari prinsip-prinsip dan hukum syariah Islam. Tujuan ini diperoleh dari Al-Quran, Sunnah (ajaran dan praktik Nabi Muhammad), dan konsensus para ulama Islam. Maqasid al-Shariah memberikan kerangka kerja untuk memahami maksud dan filosofi keseluruhan hukum Islam. Mereka berfungsi sebagai panduan untuk penafsiran dan penerapan prinsip-prinsip Islam dalam berbagai konteks, memastikan bahwa hukum dan praktik sesuai dengan tujuan yang lebih luas dari syariah. Ada lima tujuan utama, atau maqasid, dari syariah yang disebutkan sebagai berikut: 1. Memelihara Agama (Hifz al-Din): Tujuan ini menekankan perlindungan dan pemeliharaan keyakinan Islam, termasuk kebebasan untuk beribadah dan menyebarkan agama. 2. Memelihara Kehidupan (Hifz al-Nafs): Pemeliharaan dan perlindungan kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting. Hukum Islam bertujuan untuk memastikan keselamatan, kesejahteraan, dan martabat individu. 3. Memelihara Garis Keturunan (Hifz al-Nasl): Tujuan ini berfokus pada menjaga struktur keluarga dan sosial, mempromosikan pernikahan, melindungi hak-hak anak, dan memelihara integritas garis keturunan. 4. Memelihara Akal (Hifz al-Aql): Tujuan pemeliharaan akal mencakup mempromosikan pendidikan, pengetahuan, dan kegiatan intelektual, sambil menghindari tindakan yang merusak kemampuan mental atau menghalangi berpikir rasional. 5. Memelihara Harta (Hifz al-Mal): Tujuan ini bertujuan untuk melindungi hak milik individu dan kolektif, mendorong aktivitas ekonomi, menghindari pencurian dan penipuan, serta mempromosikan keadilan sosial dalam hal distribusi kekayaan. Tujuan ini tidaklah lengkap dan dapat diperluas lagi berdasarkan konteks dan kebutuhan masyarakat. Mereka memberikan kerangka kerja komprehensif untuk memahami prinsip-prinsip mendasar hukum Islam dan menjadi dasar untuk mengatasi tantangan dan isu kontemporer.
Selain dari tujuan utama yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa tujuan lain yang juga dianggap sebagai bagian dari maqasid al-Shariah. Berikut adalah beberapa di antaranya: 1. Keadilan (Al-'Adl): Tujuan ini mencakup penegakan keadilan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam sistem hukum, pemerintahan, maupun hubungan sosial. Hal ini termasuk perlakuan yang adil terhadap individu, keadilan dalam distribusi sumber daya, dan perlindungan terhadap hak-hak individu. 2. Kemashlahatan (Al-Maslahah): Tujuan ini berkaitan dengan mencapai kesejahteraan dan kebaikan umum. Prinsip ini mengharuskan untuk memperhatikan manfaat sosial, kesejahteraan masyarakat, dan mencapai keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan umum. 3. Pemeliharaan Lingkungan (Hifz al-Bi'ah): Tujuan ini menekankan perlindungan lingkungan alam, termasuk menjaga keberlanjutan alam, menjaga kelestarian sumber daya alam, dan bertanggung jawab terhadap bumi sebagai amanah dari Tuhan. 4. Kesetaraan (Al-Musawah): Tujuan ini mencakup prinsip kesetaraan antara individu tanpa memandang ras, etnis, atau status sosial. Hal ini juga mencakup perlindungan terhadap diskriminasi, penindasan, dan perlakuan yang tidak adil. 5. Keseimbangan (Al-Tawazun): Tujuan ini mengacu pada mencapai keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti keseimbangan antara hak individu dan tanggung jawab sosial, keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Tujuan tambahan ini memberikan dimensi lebih lanjut dalam pemahaman tentang prinsip-prinsip syariah dan memastikan bahwa hukum dan tindakan yang diambil mengarah pada keadilan, kesejahteraan, dan keseimbangan yang seimbang.
😶‍🌫️ byChatGPT
nah gitu loo 😅🤔😮‍💨🤕 (saya berwasit pada diri saya sendiri dan kepada sidang pembaca sekalian 🥲😂)
youtube
🥺
1 note · View note
motivatorsalescorpora · 3 days ago
Text
Coach Motivator Bangkalan, 082245009200, Terpercaya & Solutif, Dian Saputra
Sinergi Corpora Indonesia adalah sebuah lembaga pengembangan sumber daya manusia yang berdedikasi untuk membangun potensi individu dan organisasi melalui pendekatan coaching, training, dan konsultasi. Sejak didirikan, lembaga ini berkomitmen untuk menghadirkan transformasi nyata dalam cara berpikir, bekerja, dan bertumbuh bagi para profesional, pengusaha, maupun institusi yang ingin berkembang secara berkelanjutan. Dengan filosofi “sinergi”, organisasi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan harmoni antara potensi internal individu dengan strategi pengembangan eksternal.
Lembaga ini dipimpin oleh Coach Dian Saputra, seorang profesional di bidang coaching dan pengembangan diri yang telah berkarya lebih dari 10 tahun. Dengan pengalaman mendalam dalam membina berbagai kalangan, mulai dari pelajar, karyawan, pengusaha, hingga eksekutif korporat, Coach Dian dikenal memiliki pendekatan yang sistematis, inspiratif, dan berorientasi pada hasil. Kepemimpinannya membawa warna baru dalam dunia coaching di Indonesia, khususnya di Surabaya, yang menjadi pusat kegiatan utama Sinergi Corpora Indonesia.
Selama lebih dari satu dekade, Coach Dian telah merancang dan memfasilitasi berbagai program pelatihan yang sukses meningkatkan produktivitas, kepemimpinan, serta kualitas komunikasi tim dalam perusahaan. Ia juga dikenal sebagai motivator Surabaya yang mampu membangkitkan semangat, menggugah kesadaran, serta mengarahkan individu menuju pencapaian terbaik mereka. Keunggulan program-programnya terletak pada integrasi antara teori praktis dengan pengalaman lapangan yang relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini.
Sinergi Corpora Indonesia tidak hanya berfokus pada pelatihan jangka pendek, namun juga mengembangkan solusi jangka panjang melalui coaching personal, corporate mentoring, hingga transformasi budaya organisasi. Layanan yang ditawarkan oleh Sinergi Corpora Indonesia program pelatihan korporat, outbound training, public training, dan program sertifikasi. Materi yang ditawarkan Leadership, Sales, Marketing, Teamwork Management, dan Career Development.
Ke depannya, Sinergi Corpora Indonesia akan terus memperluas jangkauan dan kolaborasi, baik dengan institusi pendidikan, perusahaan swasta, maupun instansi pemerintahan. Di bawah kepemimpinan Coach Dian Saputra, lembaga ini menegaskan visinya sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia unggulan di Indonesia. Melalui dedikasi, kompetensi, dan semangat sinergi, Sinergi Corpora Indonesia hadir untuk menjadi mitra transformasi yang dapat diandalkan dalam perjalanan menuju potensi terbaik setiap individu dan organisasi.Temukan inspirasi dan strategi terbaik untuk mencapai tujuan Anda bersama Sinergi Corpora Indonesia – tempat di mana sinergi dan pertumbuhan bertemu.Hubungi HOTLINE 082245009200 atau klik link https://www.sinergicorporaindonesia.com
0 notes
motivatorsalessinergi · 3 days ago
Text
Coach Motivator Jakarta Barat, 082245009200, Terpercaya & Solutif, Dian Saputra
Sinergi Corpora Indonesia adalah sebuah lembaga pengembangan sumber daya manusia yang berdedikasi untuk membangun potensi individu dan organisasi melalui pendekatan coaching, training, dan konsultasi. Sejak didirikan, lembaga ini berkomitmen untuk menghadirkan transformasi nyata dalam cara berpikir, bekerja, dan bertumbuh bagi para profesional, pengusaha, maupun institusi yang ingin berkembang secara berkelanjutan. Dengan filosofi “sinergi”, organisasi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan harmoni antara potensi internal individu dengan strategi pengembangan eksternal.
Lembaga ini dipimpin oleh Coach Dian Saputra, seorang profesional di bidang coaching dan pengembangan diri yang telah berkarya lebih dari 10 tahun. Dengan pengalaman mendalam dalam membina berbagai kalangan, mulai dari pelajar, karyawan, pengusaha, hingga eksekutif korporat, Coach Dian dikenal memiliki pendekatan yang sistematis, inspiratif, dan berorientasi pada hasil. Kepemimpinannya membawa warna baru dalam dunia coaching di Indonesia, khususnya di Surabaya, yang menjadi pusat kegiatan utama Sinergi Corpora Indonesia.
Selama lebih dari satu dekade, Coach Dian telah merancang dan memfasilitasi berbagai program pelatihan yang sukses meningkatkan produktivitas, kepemimpinan, serta kualitas komunikasi tim dalam perusahaan. Ia juga dikenal sebagai motivator Surabaya yang mampu membangkitkan semangat, menggugah kesadaran, serta mengarahkan individu menuju pencapaian terbaik mereka. Keunggulan program-programnya terletak pada integrasi antara teori praktis dengan pengalaman lapangan yang relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini.
Sinergi Corpora Indonesia tidak hanya berfokus pada pelatihan jangka pendek, namun juga mengembangkan solusi jangka panjang melalui coaching personal, corporate mentoring, hingga transformasi budaya organisasi. Layanan yang ditawarkan oleh Sinergi Corpora Indonesia program pelatihan korporat, outbound training, public training, dan program sertifikasi. Materi yang ditawarkan Leadership, Sales, Marketing, Teamwork Management, dan Career Development.
Ke depannya, Sinergi Corpora Indonesia akan terus memperluas jangkauan dan kolaborasi, baik dengan institusi pendidikan, perusahaan swasta, maupun instansi pemerintahan. Di bawah kepemimpinan Coach Dian Saputra, lembaga ini menegaskan visinya sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia unggulan di Indonesia. Melalui dedikasi, kompetensi, dan semangat sinergi, Sinergi Corpora Indonesia hadir untuk menjadi mitra transformasi yang dapat diandalkan dalam perjalanan menuju potensi terbaik setiap individu dan organisasi.Temukan inspirasi dan strategi terbaik untuk mencapai tujuan Anda bersama Sinergi Corpora Indonesia – tempat di mana sinergi dan pertumbuhan bertemu.Hubungi HOTLINE 082245009200 atau klik link https://www.sinergicorporaindonesia.com
0 notes
Text
Coach Motivator Bojonegoro, 082245009200, Terpercaya & Solutif, Dian Saputra
Sinergi Corpora Indonesia adalah sebuah lembaga pengembangan sumber daya manusia yang berdedikasi untuk membangun potensi individu dan organisasi melalui pendekatan coaching, training, dan konsultasi. Sejak didirikan, lembaga ini berkomitmen untuk menghadirkan transformasi nyata dalam cara berpikir, bekerja, dan bertumbuh bagi para profesional, pengusaha, maupun institusi yang ingin berkembang secara berkelanjutan. Dengan filosofi “sinergi”, organisasi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan harmoni antara potensi internal individu dengan strategi pengembangan eksternal.
Lembaga ini dipimpin oleh Coach Dian Saputra, seorang profesional di bidang coaching dan pengembangan diri yang telah berkarya lebih dari 10 tahun. Dengan pengalaman mendalam dalam membina berbagai kalangan, mulai dari pelajar, karyawan, pengusaha, hingga eksekutif korporat, Coach Dian dikenal memiliki pendekatan yang sistematis, inspiratif, dan berorientasi pada hasil. Kepemimpinannya membawa warna baru dalam dunia coaching di Indonesia, khususnya di Surabaya, yang menjadi pusat kegiatan utama Sinergi Corpora Indonesia.
Selama lebih dari satu dekade, Coach Dian telah merancang dan memfasilitasi berbagai program pelatihan yang sukses meningkatkan produktivitas, kepemimpinan, serta kualitas komunikasi tim dalam perusahaan. Ia juga dikenal sebagai motivator Surabaya yang mampu membangkitkan semangat, menggugah kesadaran, serta mengarahkan individu menuju pencapaian terbaik mereka. Keunggulan program-programnya terletak pada integrasi antara teori praktis dengan pengalaman lapangan yang relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini.
Sinergi Corpora Indonesia tidak hanya berfokus pada pelatihan jangka pendek, namun juga mengembangkan solusi jangka panjang melalui coaching personal, corporate mentoring, hingga transformasi budaya organisasi. Layanan yang ditawarkan oleh Sinergi Corpora Indonesia program pelatihan korporat, outbound training, public training, dan program sertifikasi. Materi yang ditawarkan Leadership, Sales, Marketing, Teamwork Management, dan Career Development.Ke depannya, Sinergi Corpora Indonesia akan terus memperluas jangkauan dan kolaborasi, baik dengan institusi pendidikan, perusahaan swasta, maupun instansi pemerintahan.
Di bawah kepemimpinan Coach Dian Saputra, lembaga ini menegaskan visinya sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia unggulan di Indonesia. Melalui dedikasi, kompetensi, dan semangat sinergi, Sinergi Corpora Indonesia hadir untuk menjadi mitra transformasi yang dapat diandalkan dalam perjalanan menuju potensi terbaik setiap individu dan organisasi.Temukan inspirasi dan strategi terbaik untuk mencapai tujuan Anda bersama Sinergi Corpora Indonesia – tempat di mana sinergi dan pertumbuhan bertemu.Hubungi HOTLINE 082245009200 atau klik link https://www.sinergicorporaindonesia.com
0 notes
Text
Coach Motivator Denpasar, 082245009200, Terpercaya & Solutif, Dian Saputra
Sinergi Corpora Indonesia adalah sebuah lembaga pengembangan sumber daya manusia yang berdedikasi untuk membangun potensi individu dan organisasi melalui pendekatan coaching, training, dan konsultasi. Sejak didirikan, lembaga ini berkomitmen untuk menghadirkan transformasi nyata dalam cara berpikir, bekerja, dan bertumbuh bagi para profesional, pengusaha, maupun institusi yang ingin berkembang secara berkelanjutan. Dengan filosofi “sinergi”, organisasi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan harmoni antara potensi internal individu dengan strategi pengembangan eksternal.
Lembaga ini dipimpin oleh Coach Dian Saputra, seorang profesional di bidang coaching dan pengembangan diri yang telah berkarya lebih dari 10 tahun. Dengan pengalaman mendalam dalam membina berbagai kalangan, mulai dari pelajar, karyawan, pengusaha, hingga eksekutif korporat, Coach Dian dikenal memiliki pendekatan yang sistematis, inspiratif, dan berorientasi pada hasil. Kepemimpinannya membawa warna baru dalam dunia coaching di Indonesia, khususnya di Surabaya, yang menjadi pusat kegiatan utama Sinergi Corpora Indonesia.
Selama lebih dari satu dekade, Coach Dian telah merancang dan memfasilitasi berbagai program pelatihan yang sukses meningkatkan produktivitas, kepemimpinan, serta kualitas komunikasi tim dalam perusahaan. Ia juga dikenal sebagai motivator Surabaya yang mampu membangkitkan semangat, menggugah kesadaran, serta mengarahkan individu menuju pencapaian terbaik mereka. Keunggulan program-programnya terletak pada integrasi antara teori praktis dengan pengalaman lapangan yang relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini.
Sinergi Corpora Indonesia tidak hanya berfokus pada pelatihan jangka pendek, namun juga mengembangkan solusi jangka panjang melalui coaching personal, corporate mentoring, hingga transformasi budaya organisasi. Layanan yang ditawarkan oleh Sinergi Corpora Indonesia program pelatihan korporat, outbound training, public training, dan program sertifikasi. Materi yang ditawarkan Leadership, Sales, Marketing, Teamwork Management, dan Career Development.Ke depannya, Sinergi Corpora Indonesia akan terus memperluas jangkauan dan kolaborasi, baik dengan institusi pendidikan, perusahaan swasta, maupun instansi pemerintahan.
Di bawah kepemimpinan Coach Dian Saputra, lembaga ini menegaskan visinya sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia unggulan di Indonesia. Melalui dedikasi, kompetensi, dan semangat sinergi, Sinergi Corpora Indonesia hadir untuk menjadi mitra transformasi yang dapat diandalkan dalam perjalanan menuju potensi terbaik setiap individu dan organisasi.Temukan inspirasi dan strategi terbaik untuk mencapai tujuan Anda bersama Sinergi Corpora Indonesia – tempat di mana sinergi dan pertumbuhan bertemu.Hubungi HOTLINE 082245009200 atau klik link https://www.sinergicorporaindonesia.com
0 notes
motivator-marketing · 4 days ago
Text
Coach Motivator Tangerang, 082245009200, Terpercaya & Solutif, Dian Saputra
Sinergi Corpora Indonesia adalah sebuah lembaga pengembangan sumber daya manusia yang berdedikasi untuk membangun potensi individu dan organisasi melalui pendekatan coaching, training, dan konsultasi. Sejak didirikan, lembaga ini berkomitmen untuk menghadirkan transformasi nyata dalam cara berpikir, bekerja, dan bertumbuh bagi para profesional, pengusaha, maupun institusi yang ingin berkembang secara berkelanjutan. Dengan filosofi “sinergi”, organisasi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan harmoni antara potensi internal individu dengan strategi pengembangan eksternal.
Lembaga ini dipimpin oleh Coach Dian Saputra, seorang profesional di bidang coaching dan pengembangan diri yang telah berkarya lebih dari 10 tahun. Dengan pengalaman mendalam dalam membina berbagai kalangan, mulai dari pelajar, karyawan, pengusaha, hingga eksekutif korporat, Coach Dian dikenal memiliki pendekatan yang sistematis, inspiratif, dan berorientasi pada hasil. Kepemimpinannya membawa warna baru dalam dunia coaching di Indonesia, khususnya di Surabaya, yang menjadi pusat kegiatan utama Sinergi Corpora Indonesia.
Selama lebih dari satu dekade, Coach Dian telah merancang dan memfasilitasi berbagai program pelatihan yang sukses meningkatkan produktivitas, kepemimpinan, serta kualitas komunikasi tim dalam perusahaan. Ia juga dikenal sebagai motivator Surabaya yang mampu membangkitkan semangat, menggugah kesadaran, serta mengarahkan individu menuju pencapaian terbaik mereka. Keunggulan program-programnya terletak pada integrasi antara teori praktis dengan pengalaman lapangan yang relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini.
Sinergi Corpora Indonesia tidak hanya berfokus pada pelatihan jangka pendek, namun juga mengembangkan solusi jangka panjang melalui coaching personal, corporate mentoring, hingga transformasi budaya organisasi. Layanan yang ditawarkan oleh Sinergi Corpora Indonesia program pelatihan korporat, outbound training, public training, dan program sertifikasi. Materi yang ditawarkan Leadership, Sales, Marketing, Teamwork Management, dan Career Development.
Ke depannya, Sinergi Corpora Indonesia akan terus memperluas jangkauan dan kolaborasi, baik dengan institusi pendidikan, perusahaan swasta, maupun instansi pemerintahan. Di bawah kepemimpinan Coach Dian Saputra, lembaga ini menegaskan visinya sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia unggulan di Indonesia. Melalui dedikasi, kompetensi, dan semangat sinergi, Sinergi Corpora Indonesia hadir untuk menjadi mitra transformasi yang dapat diandalkan dalam perjalanan menuju potensi terbaik setiap individu dan organisasi.Temukan inspirasi dan strategi terbaik untuk mencapai tujuan Anda bersama Sinergi Corpora Indonesia – tempat di mana sinergi dan pertumbuhan bertemu.Hubungi HOTLINE 082245009200 atau klik link https://www.sinergicorporaindonesia.com
0 notes
asceutic · 2 months ago
Text
Identitas
Nama Lengkap: Aura Anindya Atmadja
Nama Panggilan: Aura, Anin
Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 24 Juni 1997
Agama : Islam
Golongan Darah: B
Kewarganegaraan: Indonesia
Program Pendidikan: Ilmu Komunikasi
Pekerjaan: Pemilik dan Pendiri LINGERINGYOU serta Éclat & Éclair by Anindya
Trivia tentang Aura Anindya dan Perjalanan Bisnisnya
1. Dibesarkan dalam Tradisi Bisnis – Aura Anindya lahir dari keluarga Atmadja yang memiliki sejarah panjang dalam dunia bisnis, khususnya di industri perhiasan. Warisan keluarga ini menjadi fondasi bagi kesuksesannya saat ini. 2. Toko Perhiasan yang Penuh Cerita – Setiap koleksi perhiasan yang dijual di tokonya bukan hanya sekadar benda mewah, tetapi memiliki kisah di balik desainnya. Banyak koleksi spesial yang terinspirasi dari pengalaman pribadi atau filosofi kecantikan yang ia yakini. 3. Éclat & Éclair by Anindya, Nama yang Bermakna – Nama toko kuenya, Éclat & Éclair, dipilih karena ia percaya bahwa kebahagiaan sering kali datang dari kejutan kecil dalam hidup—seperti rasa manis yang tiba-tiba menceriakan hari seseorang. 4. Perfeksionis dalam Detail – Aura dikenal sebagai pemilik bisnis yang sangat memperhatikan detail. Mulai dari pemilihan bahan untuk perhiasan, estetika kue, hingga desain lingerie, semuanya harus memenuhi standar elegan yang ia tetapkan. 5. LINGERINGYOU, Simbol Kepercayaan Diri – Butik lingerienya didirikan dengan filosofi bahwa kecantikan sejati dimulai dari bagaimana seseorang merasa terhadap dirinya sendiri. Ia ingin para wanita merasa percaya diri dan nyaman dengan tubuh mereka. 6. Multi-Talenta di Dunia Bisnis – Meskipun latar belakang keluarganya berakar di industri perhiasan, Aura berhasil membuktikan dirinya sebagai seorang entrepreneur sejati dengan mengembangkan bisnis di bidang kuliner dan fashion. 7. Selalu Memberikan Sentuhan Pribadi – Pelanggan setianya sering mengatakan bahwa mereka merasa ada ‘sentuhan Aura’ di setiap produknya. Baik itu ukiran khas pada perhiasan, dekorasi unik pada kue, maupun desain lingerie yang anggun. 8. Memegang Prinsip "Wanita Bisa Segalanya" – Aura adalah sosok yang percaya bahwa wanita bisa sukses di berbagai bidang tanpa harus kehilangan identitas dan keanggunannya. 9. Kesuksesan yang Tetap Membumi – Meski namanya sudah terkenal di kalangan pebisnis elite, Aura tetap rendah hati dan sering berbagi kisah perjuangannya kepada wanita muda yang ingin memulai bisnis. 10. Dukungan Tanpa Syarat dari Althofar Wiratama – Suaminya, Althofar, selalu menjadi pilar utama dalam setiap langkah bisnisnya. Meski mereka memiliki dunia usaha yang berbeda, Althofar adalah sosok yang selalu memberikan motivasi dan dukungan bagi Aura. Aura bukan hanya seorang pebisnis sukses, tetapi juga simbol dari kerja keras, keberanian, dan kecantikan yang datang dari dalam.
0 notes