#dinodays
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tyrannosaurus
Tyrannosaurus is a large North American theropod, and the last known tyrannosaurid living before the end-Cretaceous extinction event. One of the largest land carnivores of all time, Tyrannosaurus grew to about 12 m long, weighing up to 9 t. The massive skull bones were fused and pneumatized, allowing for an extremely powerful bite. The tip of the snout was U-shaped, which increased the amount of tissue a tyrannosaur could bite off its prey. The skull of Tyrannosaurus was wide at the rear but had a narrow snout, allowing unusually good binocular vision. It was likely both an active predator and a scavenger, but the specifics of its feeding behavior and lifestyle are still debated.
#tyrannosaurus#dino#dinosaur#dinosaurs#cretaceous#dinoday#dinosaurday#nationaldinoday#nationaldinosaurday#dinoday2024#dinosaurday2024#nationaldinoday2024#nationaldinosaurday2024
75 notes
·
View notes
Text
Happy late birthday Dinoooooooo
I slept through it, so yeah
Anyway, happy birthday to the most bullied maknae in the history of kpop!
8 notes
·
View notes
Text
When Dino goes to work with you.
0 notes
Text
GIRLFRIEND FANTASY (CUTIE EDITION)
Cofflisa vs Syaf. Cofflisa ni memang idaman lelaki. Mukanya memang cukup untuk buat lelaki bernafsu. Memang cukup syarat untuk dinodai.
Syaf pun not bad, mukanya memang best kalau bj n pancut di muka. Kalau dapat dua2 sekaligus pun memang nice. Siapa yang korang pilih?
1K notes
·
View notes
Text
Serial Taujih—Prasyarat yang Perlu Dihadirkan
"Memilih jalan hidup untuk berkhidmat bersama umat itu memang melelahkan, bahkan sesekali menyakitkan. Saat orang lain istirahat, kita memilih untuk berkorban waktu, tenaga bahkan harta hanya untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Akan tetapi, jika pilihan itu didasari dengan kepahaman, keikhlasan, totalitas amal, dan pengorbanan maka hidup kita akan mulia, matipun juga, Insyaallah."
Kepahaman, keikhlasan, totalitas dan pengorbanan adalah modal pokok di dalam mengusung perjuangan. Apapun yang diperjuangkan. Kehadirannya menjadi prasyarat yang wajib ada jika kita ingin berbicara dan memperoleh output dakwah yang optimal dan berkesinambungan.
Kepahaman memiliki peran bahwa segala sesuatu harus memiliki dasar; baik itu landasan syariat, maupun dasar-dasar ilmu kauniyah (dunia) sebagai penunjang komprehensifitas amal. Ketika dua hal itu mampu dikolaborasikan, akan mencipta suatu metode (cara) yang benar dari segi syariat, dan diterima dari segi lingkup sosial dan budaya.
Keikhlasan memiliki peran dalam menentukan arah, menjadi kompas atas segala kebingungan di tengah jalan. Ia harus menjadi satu hal yang terus diperbarui agar menjaga kualitas amal. Keikhlasan ini hanya mampu diperoleh ketika setiap da'i bisa memupuk karakter dalam dirinya yaitu rasa muraqabatullah (merasa diawasi Allah), yang bersih tidak dinodai dengan maksud dan harap duniawi.
Totalitas memiliki peranan dalam memberikan sikap dan tindakan dari bentuk implementasi hadits arbain ke 17 “Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap segala sesuatu.” . Total dari segi menghadirkan input, mengawal proses, hingga melahirkan output optimal di akhir. Karena yakin bahwa Allah lebih menilai proses daripada hasil.
Dan terakhir, pengorbanan yaitu menyadarkan kepada kita bahwa, hampir mustahil perjuangan tanpa adanya butir-butir pengorbanan. Waktu, tenaga, pikiran dan harta. Sehingga melahirkan sikap selalu korektif, "Jika dakwah tidak terasa berat (berkorban), jangan-jangan ada yang salah."
Wallahua'lam bish showaab.
134 notes
·
View notes
Text
Minggu Tenang Dinodai Ulah Timses Pilkada
BIREUEN|METRO ACEH-Aksi timses paslon 01 saat mengumpulkan KTP warga, berkedok data PKH dan bantuan rumah rehab, berhasil diciduk dan terekam di Desa Mee Rayeuk, Kecamatan Peusangan Selatan dan Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Peusangan, Minggu (24/11). Meski berkoar-koar untuk melawan praktik culas pada pilkada Bireuen, serta menentang keras aksi money politik. Namun, akhirnya dugaan kecurangan…
0 notes
Text
Cinta Suci Tak Layak Untuk Dinodai
Alhamdulilah, semakin dewasa semakin sadar bahwa cinta itu suci. Ia datang seperti embun yang perlahan turun, membasahi hati yang gersang, menghidupkan kembali rasa yang mati. Tanpa pamrih, ia mengajarkan ketulusan—bukan dengan janji yang terucap, melainkan dengan pengorbanan yang tidak pernah diminta. Namun, dalam kesucian yang murni itu, ada yang tega mencemari, menyentuh dengan tangan-tangan kotor, dan melukai dengan kebohongan. Betapa hati yang pernah mencintai dengan sepenuh jiwa, kini tertatih oleh luka yang dalam.
Cinta suci tak layak untuk dinodai. Seperti mawar yang masih tertutup embun pagi, ia pantas dijaga, dirawat dengan kelembutan, dan dihargai dengan kejujuran. Namun, sering kali cinta itu terjebak dalam janji-janji palsu, dihancurkan oleh ego yang menuntut lebih dari yang seharusnya. Bukankah cinta itu seharusnya merawat? Lalu mengapa ada yang tega menusuk jantungnya sendiri dengan pisau pengkhianatan?
Kita tak pernah benar-benar siap untuk patah. Ketika cinta yang kita percayai dihancurkan begitu saja, kita hancur, remuk, berantakan seperti kaca yang pecah berkeping-keping. Luka-luka itu tak selalu terlihat di permukaan, namun di dalam hati, mereka tertanam seperti duri yang terus menusuk tanpa henti. Perasaan kita terkoyak antara memaafkan dan melupakan. Namun, yang mana lebih berat? Memaafkan pengkhianatan yang menghancurkan seluruh keyakinan kita, atau melupakan kenangan indah yang pernah kita jaga sekuat tenaga?
Cinta suci tak layak untuk dinodai, karena cinta itu adalah perwujudan dari harapan kita yang paling murni, mimpi kita yang paling dalam. Saat cinta itu ternoda, bukan hanya rasa yang hancur, tapi juga kepercayaan kita pada dunia, pada orang-orang di sekitar, bahkan pada diri kita sendiri.
Namun, meski terkoyak, cinta sejati selalu bangkit. Dari abu-abu kebohongan, ia mengalir kembali, mencari tempat di mana ia bisa tumbuh tanpa rasa takut akan dihancurkan lagi. Dan mungkin, suatu saat, kita akan menemukan cinta itu—cinta yang tak lagi ternoda, cinta yang dijaga dengan setia, dengan penuh kejujuran.
Hingga saat itu tiba, biarkan cinta suci tetap tinggal dalam hati kita. Jangan biarkan dunia mengotori apa yang begitu murni. Sebab cinta, ketika ia dijaga dengan tulus, tak hanya menyelamatkan kita, tetapi juga mengangkat kita dari kegelapan, membimbing kita menuju cahaya yang lebih terang.
Cinta suci tak layak untuk dinodai. Sebab ia adalah segalanya yang kita miliki, dan selamanya akan menjadi pengingat, bahwa dalam kehidupan yang penuh tipu daya ini, masih ada hal-hal yang begitu berharga, begitu suci.
Dan cinta suci itu benar adanya, dan tidak ada yang namanya cinta kecuali setelah akad di dalam pernikahan. maka sungguh bohong jika ada yang orang mengatakan tapi dia malah merusak seseorang yang dia cinta alias bermaksiat dengannya dan kepada-Nya. Dan cinta itu adalah Cinta Kepada Allah SWT.
1 note
·
View note
Text
Kalender Liturgi 15 Sep 2024
Minggu Pekan Biasa XXIV
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Yes 50:5-9a
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9
Bacaan II: Yak 2:14-18
Bait Pengantar Injil: Gal 6:14
Bacaan Injil: Mrk 8:27-35
Bacaan I
Yes 50:5-9a
Aku memberikan punggungku
kepada orang-orang yang memukul aku.
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Tuhan Allah telah membuka telingaku,
dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Aku memberi punggungku
kepada orang-orang yang memukul aku,
dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku.
Aku tidak menyembunyikan mukaku
ketika aku dinodai dan diludahi.
Tetapi Tuhan Allah menolong aku;
sebab itu aku tidak mendapat noda.
Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu,
karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Dia yang menyatakan aku benar telah dekat.
Siapakah yang berani berbantah dengan aku?
Marilah kita tampil bersama-sama!
Siapakah lawanku beperkara?
Biarlah ia mendekat kepadaku!
Sungguh, Tuhan Allah menolong aku;
siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9
R:9
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,
di negeri orang-orang hidup.
*Aku mengasihi Tuhan,
sebab Ia mendengarkan suara dan permohonanku.
Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku,
maka seumur hidup aku akan berseru kepada-Nya.
*Tali-tali maut telah melilit aku,
dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku,
aku mengalami kesesakan dan kedukaan.
Tetapi aku menyerukan nama Tuhan,
"Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!"
*Tuhan adalah pengasih dan adil,
Allah kita maha penyayang.
Tuhan memelihara orang-orang sederhana;
aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!
*Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut;
Engkau telah meluputkan mataku dari air mata,
dan kakiku dari tersandung.
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,
di negeri orang-orang hidup.
Bacaan II
Yak 2:14-18
Jika iman tidak disertai perbuatan,
maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus:
Saudara-saudaraku,
apakah gunanya kalau seorang mengatakan bahwa ia beriman,
tetapi tidak mempunyai perbuatan?
Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Misalnya saja,
seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian
dan kekurangan makanan sehari-hari.
Kalau seorang dari antara kamu berkata kepadanya,
'Selamat jalan!
Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang'
tetapi ia tidak memberikan kepadanya
apa yang diperlukan tubuhnya,
apakah gunanya itu?
Demikian juga halnya dengan iman!
Jika iman itu tidak disertai perbuatan,
maka iman itu pada hakekatnya mati.
Tetapi mungkin ada orang berkata,
'Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan',
aku akan menjawab dia,
"Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan,
dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku
dari perbuatan-perbuatanku."
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Gal 6:14
Aku sekali-kali tidak mau bermegah,
selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,
sebab olehnya
dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Bacaan Injil
Mrk 8:27-35
Engkau adalah Mesias...!
Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.
Inilah Injil Suci menurut Markus:
Pada suatu hari
Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung
di sekitar Kaisarea Filipi.
Di tengah jalan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya,
"Kata orang, siapakah Aku ini?"
Para murid menjawab,
"Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia,
ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
Yesus bertanya lagi kepada mereka,
"Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?"
Maka Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias!"
Lalu Yesus melarang mereka dengan keras
supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka,
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.
Ia akan ditolak oleh tua-tua,
oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari.
Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia.
Maka berpalinglah Yesus,
dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus,
kata-Nya, "Enyahlah Iblis!
Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya,
dan berkata kepada mereka,
"Setiap orang yang mau mengikut Aku,
harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil,
ia akan menyelamatkannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
0 notes
Text
Hari-hari ke Psikolog: Hal-hal yang Berubah dan (Ternyata) Telah Aku Perbaiki
Konsultasi ke psikolog kali ini membuatku menyadari bahwa aku tidak berjalan di tempat, aku berubah dan ternyata banyak hal yang telah aku perbaiki dalam hidupku.
Setelah sekian lama, aku memutuskan untuk ke psikolog lagi. Sejujurnya kali ini kondisiku baik. Namun aku mengakui bahwa aku masih membutuhkan bantuan profesional untuk beberapa hal. Salah satu yang membuatku berani ke psikolog saat ini karena aku juga sudah menemukan topik yang tepat untuk aku konsultasikan, yaitu mengenai ketakutanku akan pernikahan. Topik ini nampaknya tepat karena selain akhirnya aku memutuskan untuk menikah (walau tidak pernah menyatakan secara terang-terangan, sejujurnya aku pernah berpikiran untuk tidak menikah saja seumur hidupku), topik ini juga merupakan hilir dari segala hulu masalah yang aku alami dalam hidupku.
Agak nekat, aku memilih datang ke biro psikologi yang sejujurnya biayanya agak di luar jangkauanku. Ya, merogoh Rp269.000 di kantong itu masih berat untukku saat ini. Namun, biaya yang aku keluarkan ini sekaligus terselip doa dan sebuah keyakinan semoga rezekiku dilancarkan agar beberapa bulan yang akan datang, nominal tersebut mudah aku keluarkan.
Setelah mendapat jadwal, aku datang ke Biro Psikologi Dinamis pada 4 Juni 2024 dan bertemu psikolog yang aku pilih, namanya Mbak Sekar. Konsultasi berjalan selama 1,5 jam dan semuanya lancar. Saking lancarnya, saat keluar dari ruang konsultasi aku malah mempertanyakan apakah aku masih butuh bantuan dari profesional?
Aku menyadari banyak hal berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan pertama yang aku sadari adalah betapa tenangnya aku kali ini. Jika mengingat tahun 2021 atau 2022 lalu, datang ke psikolog atau psikiater adalah momok bagiku. Kala itu pergi ke psikolog selalu diikuti oleh kecemasan berlebih. Sering kali aku juga mengulur waktu dan datang telat saking cemasnya. Yang terjadi sekarang? Jadwalku bertemu dengan psikolog adalah pukul 13.00 dan ini yang aku lakukan sejak pagi:
Suasana hatiku baik, aku merasa tenang, aku sempat berdandan, aku datang 10 menit sebelum jadwal. Bagaimana pun ini sebuah kemajuan bukan?
Kemudian aku menemukan perbedaan ketika aku ke konsultasi ke psikolog dalam keadaan kacau dan dan dalam keadaan baik. Konsultasi kali ini bisa dibilang lebih efektif. Ceritaku cukup jelas dan runtut. Aku tidak terlalu mencemaskan respon psikolog atas kalimat-kalimat yang keluar dari mulutku. Dulu bahkan aku mencemaskan kata per kata yang aku ucapkan. Apa ada yang salah? Apa aku berlebihan? Apa sebenarnya masalahku ini kecil tapi aku besar-besarkan? Apa aku menyebalkan? Apa suaraku kurang keras? Apa suaraku terlalu keras? Apa aku terlihat seperti seorang narsistik? Apa aku terlihat seperti orang yang mudah menyalahkan orang lain dan tidak mau disalahkan? Tentu kecemasan masih ada, tapi jauh lebih sedikit dan jauh lebih terkontrol.
Seperti yang telah aku tulis di atas, topik utama yang menjadi bahan konsultasiku hari ini adalah megenai ketakutanku untuk menikah. Kami memulainya dengan membahas hal yang menurutku paling mudah untuk diceritakan, yaitu mengenai hubungan tidak sehat dan kekerasan dalam pacaran yang aku alami saat berpacaran dengan Ican (aku nggak tau apakah bijak atau tidak bercerita dengan mencantumkan nama di sini, tapi kupikir nggak akan banyak orang yang akan menemukan akunku di Tumblr). Kemudian pembahasan kami bergeser ke topik mengenai hubunganku dengan Mas Rizal.
Mendengar ceritaku, psikologku mengomentari, "Kamu berubah, loh. Kamu mau belajar dari pengalaman di hubungan pertama dan menerapkannya di hubungan setelahnya. Itu bagus."
Orang-orang terdekatku tahu persis bagaimana kacaunya hubunganku dengan Ican. Selain dia yang banyak melakukan manipulasi psikologis, adanya kekerasan seksual yang dia lakukan, segala teror yang dia berikan, sejujurnya hubungan ini pun dinodai oleh kesalahanku, salah satunya bagaimana implusifnya aku saat memulai hubungan ini. Seingatku awalnya kami hanya berteman, walau banyak teman yang menyadari rasa sukanya kepadaku, yang kami lakukan saat itu adalah hal-hal yang dilakukan orang yang berteman saja. Kemudian suatu malam, kami mendapatkan kesempatan untuk nonton konser bersama. Entah setan apa yang merasuki, malam itu kami bak pasangan yang sedang kasmaran. Dia merangkulku dan aku tidak menolaknya. Selepas konser aku bertanya apakah dia punya perasaan suka kepadaku dan ia mengiyakan. Beberapa hari kemudian kami memutuskan untuk berpacaran walau aku sangat sangat tahu aku tidak punya perasaan apa-apa kepadanya (aku menjelaskan ini ke dia, dan dia bilang ga masalah untuk tetap berpacaran.) Gila. Implusif. Nggak mikir.
Ini nggak terjadi di hubunganku dan Mas Rizal. Saat dia menyatakan cinta untuk pertama kali, aku menolaknya, aku tahu aku tidak punya perasaan apa-apa. Baru setelahnya ketika aku mulai memiliki ketertarikan terhadapnya, aku menawarkan untuk mencoba lagi. Itu pun yang aku tawarkan adalah PDKT ulang, dengan syarat dia nggak keberatan kalau akhirnya kami nggak jadi karna ternyata ga cocok. Proses PDKT yang kami jalani disertai dengan serangkaian tanya jawab mengenai pribadi kami sehingga aku punya gambaran sekitar 75% mengenai dia.
Aku pun belajar dari hubungan yang lama mengenai hal lain seperti bagaimana pola komunikasi yang sehat, bagaimana cara memperlakukan pasangan dengan baik, dll. Semua yang aku pelajari itu aku terapkan di hubungan yang baru. Tentu belum sempurna, tapi aku jauh lebih baik dalam memperlakukan pasanganku.
Psikologku pun menyadari bahwa aku sudah mulai mengetahui mengenai sosok laki-laki yang aku butuhkan. Menurutnya ini akan menjadi bekal yang baik untuk memilah orang yang akan menjalin hubungan denganku di kemudian hari.
Pada sesi konsultasi kali ini pun aku mulai menyisipkan informasi-informasi yang belum pernah aku katakan ke orang lain sebelumnya. Misalnya mengenai salah satu alasan aku sulit meninggalkan Ican adalah karena aku punya tempat tidur siang ketika itu. Aku tau kalau aku melepaskan Ican, berarti aku juga melepaskan tempat tidur siangku. Tentu ada cerita panjang di balik mengapa aku sangat sulit melepas tempat yang bisa aku gunakan untuk tidur siang.
Hal-hal kecil lain yang berubah mungkin seperti aku tidak lagi banyak bercanda untuk tujuan mengalihkan pembicaraan dan enggan menjawab pertanyaan dari psikolog. Tentu konsultasi kali ini lebih hemat uang juga karna aku nggak banyak melakukan hal itu.
Konsultasi kali ini membuatku sadar bahwa ternyata aku tidak berjalan di tempat. Aku maju, walau pelan dan satu-satu. Setidaknya aku bergerak. Good job, Vir.
Oya, ternyata di biro psikologi ini ada catatan hasil konseling gitu. Ini catatanku:
0 notes
Text
Hari ini berat. Ah tidak, ini sudah dini bari. Sejak kemarin pagi hingga hari ini berat.
Seharusnya bukan untukku. Tapi cerita mbak Ajis tentang rumah tangganya memantik ingatan bahwa aku pernah dibuang.
Berkali-kali.
Di tambah dengan bacaanku lewat tengah malam ini, sebuah cerita bersambung di aplikasi KBM yang berjudul "Antara Cinta dan Dosa" karya Yulistriani. Tentang seorang wanita yang dinodai dan dinikahi atas dasar cinta yang tumbuh dari rasa bersalah.
Mirip bukan?
0 notes
Text
Maaf
Dulu aku mudah sekali untuk membuka nya. Sampai aku kehilangan kunci dan tidak tahu bagaimana cara menjaga nya.
Namun kini aku sudah lebih banyak mengerti. Jangan mudah dinodai apalagi untuk masalah ini.
Kunci nya sudah ku dapati kembali. Akan ku genggam supaya tidak mudah pergi. Dan jika sudah waktu nya tiba, akan kuberi kepada ia yang selama ini ku cari.
0 notes
Text
HUT Kota Tangerang ke-31 Dinodai Karangan Bunga ASN Pelakor
TANGERANG – Momen Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang diwarnai karangan bunga yang cukup menggelitik, Rabu (28/2/2024). Karangan bunga yang terpasang di sudut Gedung Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang itu mengucapkan belasungkawa saat momen hari jadi Kota Tangerang. Karangan bunga itu dikirimkan diduga ke salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) wanita yang bekerja di Pemkot…
View On WordPress
0 notes
Text
Terdakwa Pencabulan Anak Yatim Divonis Bebas
BIREUEN|METRO ACEH-Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah (MS) Bireuen, memvonis bebas MU (60) terdakwa pencabulan siswi kelas V SD dalam persidangan yang digelar, Selasa (24/9). Korban merupakan anak yatim asal Kecamatan Peudada. Keputusan hakim ini, dinilai telah mencederai rasa keadilan dan cukup berdampak buruk, terhadap masa depan korban yang diyakini telah dinodai oleh pelaku itu. Padahal, sejak…
0 notes
Text
Teruntuk mama & orang-orang yang menganggap diri mereka memahami orang lain dan perasaannya.
Aku cuma mau menyampaikan perasaanku yang terdalam setelah satu Minggu lebih ini pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan & tanpa kabar karena aku sudah putus asa mencari sudut paling aman di rumah untuk aku bisa merasa tenang.
Aku pergi ke sebuah tempat yang jaraknya 85 km jauhnya. Tempat dimana aku merasa lebih aman dan tenang meskipun tidak sedikit hal yang membuatku merasa terjerat rasa bersalah.
Perginya diriku tanpa kabar dan ijin tentunya bukan tanpa sebab. Rasa marah, muak, benci, kesal, lelah, rasa tak dianggap, tak dihargai, takut, rapuh, putus asa adalah hal-hal yang menguatkanku, mendorongku untuk tetap nekat pergi menjauh dari tempat yang disebut dengan rumah.
Berbulan-bulan aku terus berseteru dengan diriku. Berseteru dengan perasaan-perasaan sakit hati yang sudah lama bersemayam di dada. Perasaan yang muncul dari ucapan dan kata-kata menyakitkan orang-orang tentang diriku dan harga diriku. Iya, pekerjaan, tempatku menaruh harga diri seolah-olah dinodai dan tidak ada artinya di mata seseorang yang aku butuhkan dukungannya.
Iya, aku tidak pernah cukup.
"mbok luru gawean sing menghasilkan"
"mama ke wis ngasi utang Mbah uti nggo nguliahno d'e!!! d'e malah wani koyo ngono!!!"
"kae anake si A jurusane podo koyo d'e , mbok luru gawean sing podo koyo anake si A.. sing gajine gede"
"tembok e percuma didandani, mulakno d'e ke luru gawean sing gajine gede ben biso nggo dandani ngomah"
"kie batang tikus nang ngendi2, mulakno luru gawean sing gajine gede nggo dandani ngomah, ora isin po karo kanca-kancane ?"
"taon depan ke d'e kudu wis dandani kamar mandi !!!"
"d'e ke cah kuliahan malah dodolan koyo ngono, ora isin po???!!!"
....
Adalah kata-kata mama yang membunuh diriku. Membunuh harga diriku dan menodai perjalanan panjangku berjuang untuk menempatkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Hinaan yang sakitnya bukan main yang bahkan melebihi kesakitan fisik manapun yang pernah aku rasakan.
Mungkin kepergianku tanpa kabar ini adalah jawaban, sebagai penjelasan atas rasa sakit yang tak sanggup mulutku ucapkan. Ini adalah perasaanku yang tidak pernah dianggap, diakui, & didengarkan.
Tidak ada yang tau dan peduli betapa sakit dan sesaknya menahan luka sendirian. Hal-hal yang sesungguhnya terjadi padaku di masa-masa aku berproses untuk bertumbuh dengan bekerja.
Sebegitu melelahkannya sampai aku tidak bisa berkata-kata. Karena tidak ada yang mendengarkan, aku membuat jalanku sendiri.
Seburuk itu kah aku? Hanya karena aku tidak memenuhi ekspektasi orang-orang itu. Dari sejak duduk di bangku sekolah aku selalu menyadarkan diri untuk mendewasakan diri dengan belajar dan tidak Melakukan perbuatan-perbuatan yang memalukan orang tua.
Berusaha menjadi anak baik-baik, berprestasi, mendengarkan dan menuruti perintah orang tua, tidak melanggar hukum, selalu menyelesaikan masalah seorang diri. Tidak pernah menuntut materi apapun. Bekerja dengan gaji rendah pun aku masih menyisihkan sebagian uangku untuk kubagi.
Namun.. mengapa orang-orang masih menilaiku serendah itu ? Apakah aku tidak cukup baik melakukannya?
Walaupun begitu.. aku tidak dendam, aku tidak menuntut kesempurnaan. Aku tetap mendoakan orang-orang, aku tetap berbuat baik. Aku hanya menginginkan pengertian. Pengertian bahwa aku sudah cukup dewasa dan aku memiliki batas rasa sabar.
Semoga semuanya baik-baik saja.
0 notes
Text
Entah Apa yang terjadi di masa depan
Kuserahkan urusanku pada penciptaku
kuucapkan dengan Bismillah
Sungguh indah, ketika bertemu dengan seseorang yang mengetahui akan hakikat kehidupanya, diamnya tidak menghinakan, geraknya untuk menghidupkan.
Belajar, Berkerja, Berusaha, Berkarya
Kerja Keras, Kerja cerdas, Kerja ikhlas
Intelektualnya yang menghidupkan
emosionalnya yang mengasikkan
dan spritualnya yang menenangkan
tidak ada gibah melainkan pembahasan masa depan.
aku ingin melupakan semua kebaikan yang telah kuberikan
karena tidak ada Cinta melainkan cintaNya
tidak ada kasih sayang melainkan kasih sayangNya
tidak ada rezeki melainkan itu semua dariNya
Hidup tanpa utang adalah sebuah keutamaan
belajar tanpa perhitungan adalah sebuah kenikmatan.
berjuanglah
semangatlah
karena ucapan akan kembali kepada yang mengatakan
tetap mengatakan perkataan baik adalah sebuah kemapanan
karena kebaikan itu semua dari Allah swt.
dariku untukku
dariku akan kembali kepada pembaca tulisanku
Dan Kuakhiri dengan Alhamdulillah
Ingin tahu tulisan lainya bisa cek disini yaa 👇
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/752424026198114304/mengenal-kehidupan?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/763272335210020864/mengapa-kebanyakan-orang-tua-selalu-membenarkan?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/763768199052476416/bersyukur-itu-wajib-lebih-baik-itu-harus?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/764373327595831296/antara-kewajiban-suami-dan-istri-dalam-menjalani?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/764774855315963904/cinta-suci-tak-layak-untuk-dinodai?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/764827925054898177/kebaikan-yang-samar-alias-pacaran-di-akhir-zaman?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/765193836628688896/cinta-allah-kepada-hambanya-sebuah-kasih-yang?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/765939915271946240/arti-kedewasaan?source=share
https://www.tumblr.com/wahyu-----putra/767083066258833408/masa-depan?source=share
Masya Allah Tabarakallah
Inspired By : (QS. Gafir :44)
1 note
·
View note