Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Malam itu ditemani hujan, aku dikabarkan
Bahwa sudah ada yang menunggu di perempatan jalan.
Semua pikiran penuh dengan pertanyaan
Tak biasanya aku meminta izin pulang lalu diizinkan.
Tapi, malam itu berbeda
Katanya ada yang sudah merindukan kehadiran ku
Lalu mata ini tak sanggup berbohong
Seketika buliran air itu jatuh
Firasat sudah mengatakan yang terjadi
Tapi, sekitar masih tetap menenangkan
Saat pelukan itu menyambut
Semua dunia berubah
Tak ada bahagia sejak itu
Seakan Tuhan tidak adil atas kehidupan
Semua ikut berduka atas musibah
Ku lihat wajah indah itu penuh dengan lelah
"Mengapa selama ini kamu berbohong?"
Tidak ada jawaban selain karna tidak ingin membuat ku khawatir
"Bisakah berhenti untuk berbohong atas kebahagiaan ku?"
"Bila perlu menderita bersama, kenapa harus kau yang jatuh sendiri?" Ucapku dengan segala gentar
Hanya isak tangis dan sesak yang tersisa dalam sujud dan pelukan.
Jakarta, RS PON 2015
0 notes
Text
Di perjalanan panjang, seorang wanita yang senang sedihnya ia lewati. Berisik di kepalanya membuat ia belajar menata emosi. Sebuah peristiwa selalu menjadikannya belajar. Namun, sampai pada titik yang sudah tak wajar. Ia merasa semua terasa hambar. Sakit dan perihnya sudah tak dirasa. Padahal ia berharap bisa menangis. Namun, air mata saja enggan untuk menetes.
Sepertiga malam cairo
0 notes
Text
0 notes
Text
Kita tidak akan pernah bisa menebak seperti apa takdir - takdir baik itu menghujani hari - hari. Namun, seorang wanita bernama "umi" itu pernah memberitahu ku akan sebuah cerita indah di balik kelapangan hati nya.
Dan nyatanya aku bersaksi akan kelapangan hati yang di ciptakan untuk wanita tangguh itu.
Sesekali dia pernah menangis di hadapan dengan kepasrahan. Sulit bagi nya membagikan apa yang di rasa nya. Ingin bisa melabuhi pikiran dan hati nya, lalu memnawa sebagian bahkan seluruh beban yang juga menjadi kewajiban ku sebagai seorang anak pertama dari nya.
Namun aku selalu bertekad bahwa suatu hari aku akan menghadirkan nya sebuah kebahagiaan yang tak tergantikan. Mengganti air mata nya dengan senyuman indah.
0 notes
Text
0 notes
Text
Kalau di perhatikan ternyata kita saling berdekatan namun tak bertatapan.
Rupanya hanya sebatas dan semoga tidak meninggalkan bekas.
0 notes
Text
JANGAN MEMBUAT KEKECEWAAN
DENGAN TINGKAH LAKU YANG KELEWATAN
SEMUA TETAP ADA BATAS
JANGAN DI MAKLUMI BILA SUDAH LEPAS KANDAS
0 notes
Text
Selamat pagi dengan segala berita duka. Selamat pagi dengan hati yang penuh dengan pertanyaan. Mungkin mereka yang lebih dulu kembali, sangat lebih Allah cintai? Tanya ku pada sebuah layar kotak.
Tapi, mungkin juga Ia mencintai setiap hamba Nya dengan cara yang berbeda. Tak ingin melihat yang di sayangi tersiksa nanti maka, di beri kesempatan untuk hidup untuk memperbaiki amal kebaikan.
Allahummarhamhum
0 notes
Text
Semakin dewasa semakin sulit menangis namun, semakin kuat menahan sakit.
0 notes
Text
Kenapa harus takut kehilangan manusia?, Dan kenapa harus khawatir atas hal yang belum terjadi?
1 note
·
View note
Text
Yang tidak pernah bosan dengan cerewetan anak nya tentang banyak hal. 🌼
Tetap lama hidup di dunia yaa miiii. Jangan tinggalin Kaka sendiri. 🤍
Pergi nya umi, artinya tak ada kehidupan bagi Kaka.💔
0 notes
Text
Pesan Abi dan Umi
Katanya "Hati-hati dengan niat. Niat yang baik (hanya karena Allah) akan mempermudah segala nya. Dan niat yang buruk (bukan selain Allah) akan mempersulit segala nya. Karena nya, hal-hal kecil aja harus lah dilakukan dengan niat baik. Apalagi hal besar. Salah satu nya ujian yang akan kakak tempuh besok dan sebulan ke depan. Kembali luruskan niat lagi hanya karena Allah yaa".
Mari benahi kembali Niat dari hati yang suci Murni hanya karena ilahi
-Cairo, 17 Mei 2024- Selamat menempuh ujian semester 4. Semoga usaha dan hasil semua Allah ridhoi🌼
27 notes
·
View notes
Text
Mungkin yang menjadi penghalang adalah ketulusan yang kurang.
0 notes
Text
64/366
Telan dulu segala pahitnya, sampai manisnya perlahan mulai terasa.
-Na, 22th
7 notes
·
View notes
Text
Jangan dulu pergi
Part menyedihkan dari pergi merantau adalah mendengar bahwa orang tua jatuh sakit. Seakan ingin memiliki pintu kemana saja dan pulang memeluk mereka.
Dulu waktu kecil hal yang paling di tunggu-tunggu adalah berkumpul bersama di kampung halaman. Terlebih melepas rindu kepada nenek dan kakek.
Dari kecil aku selalu diajarkan untuk bersikap baik dan patuh kepada mereka sebagaimana mereka adalah orang tua ku juga. Umi selalu bilang "tanpa mereka, tidak akan ada Abi Umi di dunia ini. Dan tidak akan ada kalian juga di sini. Mereka yang sudah lelah payah membesarkan Abi dan Umi. Maka, kakak kalau sudah berkeluarga nanti, jangan lupa tetap silaturahmi sama kakek dan nenek."
Namun kini, aku telah kehilangan satu diantara mereka. Nenek.
Bayangan cahaya wajah nya hadir kembali. Memenuhi pikiran diwaktu senggang. Aku rindu nek.
Dan kemaren aku mendengar berita duka itu hadir secara tiba-tiba. Seakan duka yang lalu belum juga hilang.
Kakek terjatuh di kamar mandi menyebabkan tidak bisa bangun dan bicara karena pendarahan di kepala. "struk ringan"
Robbii aku ingat sekali pamitan beberapa bulan lalu sebelum pergi merantau. Sangat mengharukan.
Kakek yang selalu memegang pucuk kepala kami sebelum pergi, dan mendoakan kesuksesan kami. Tidak hanya itu. Setelah kami masuk mobil, kakek juga memegang kendaraan kami dan mendoakan keselamatan kami.
Siang tadi saat sedang asik berkelana dengan mata kuliah, pesan dari ponsel berdering. Umi bilang kalo kondisi kakek makin kritis. Kesadarannya menurun. Ku tutup buku-buku itu lalu aku buka pesan-pesan dari Nya. Ku baca pesan pesan Nya di selingkan dengan Al Fatihah.
Kek, sungguh pijakan kaki ku sampai hari ini adalah sebab dari doa-doa tulus mu.
Allah, berikanlah kakek kekuatan dan kesembuhan yang sempurna🌼
Cairo, 29 April 2024
10 notes
·
View notes