#desaadat
Explore tagged Tumblr posts
Text
BPKAD Endus Jalur Tikus Truk, Bendesa Adat Duda: Pecalang Siap Bersinergi
BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM - Rencana BPKAD Karangasem untuk lebih intensif melakukan pengawasan khususya pada jalur-jalur tikur untuk meminimalisir kebocoran pajak mendapat dukungan penuh dari tokoh masyarakat. Seperti diutarakan Bendesa Adat Duda, I Komang Sujana, selain mendukung upaya yang dilakukan BPKAD dalam upaya meningkatkan pendapatan, pihaknya juga siap bersinergi jika diperlukan untuk menugaskan pecalang setempat agar berjaga pada jalur-jalur yang dianggap berpotensi menimbulkan kebocoran. "Tentu kami sangat mendukung upaya yang dilakukan BPKAD Karangasem untuk menekan kebocoran dalam rangka meningkatkan PAD, jika ada kordinasi, kami siap menugaskan pecalang untuk mengawasi," kata Sujana, Minggu (29/1/2023). Ia juga mengakui ada beberapa keluhan terkait truk yang masuk melewati jalur sempit penghubung Banjar Dinas Jangu - Padang Tunggal. Menurutnya jalur tersebut hanya bisa dilalui satu kendaraan sehingga sulit untuk berpapasan. Selain itu, disepanjang jalan juga banyak tikungan serta melewati pemukiman padat terlebih merupakan jalur pariwisata. "Kalo siang hari tidak ada melintas ke sana, kemungkinan malam hari, kemungkinan baru-baru ini saja truk mulai masuk ke jalur tersebut," imbuh Sujana.(st/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Kampung Adat Bena
#bena#kampungadatbena#desaadat#desaadatbena#kampungadat#floresindonesia#floresntt#floresidn#travel#traveling#flores#labuanbajo#photography#indonesia#komodo
1 note
·
View note
Photo
Perjalanan Ke Timur... Edisi Agustus 2022... #03 Melonggok Koleksi Klasik Kedaton Timur di Kemiren... Kedaton Wetan, homestay di Desa Kemiren dengan konsep klasik... Menyimpan berbagai benda klasik baik di ruang tamu maupun di setiap kamarnya... Sangat menarik untuk siapapun penyuka barang & suasana klasik... Apalagi juga berkolaborasi dengan Kelompok Tari Gandrung & kesenian khas Banyuwangi yang siap diundang kapanpun dengan tarif yang sangat terjangkau... Bukan promosi... Bukan juga endorse... Hanya sekadar berbagi tentang nuansa klasik di Kemiren, Tlatah Blambangan, Banyuwangi... Jumat, 05 Agustus 2022... Kedaton Wetan di Kemiren... Kabupaten Banyuwangi... #Homestay #KedatonWetan #DesaKemiren #NuansaKlasik #DewaWisata #DesaAdat https://www.instagram.com/p/ChI7EHuv5kj/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
“Masyarakat adalah kesatuan dalam keberagaman” -George H. Mead Hallo pemuda-pemudi Indonesia. Perkenalkan, saya Riza Umami siap mengikuti kegiatan Ekspedisi Sahabat Adat di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh YATC Indonesia. Bersama Ekspedisi Sahabat Adat, saya siap berbagi melalui potensi diri di desa adat wilayah kaki semeru. Yuk! pemuda-pemudi Indonesia, turut berkontribusi nyata dalam pengembangan dan pembangunan negeri bersama YATC Indonesia. Mengabdikan diri, menjadi pemuda yang berdedikasi demi mewujudkan negeri yang berdikari ! Ekspedisi Sahabat Adat We love Indonesia #YATC4 #YATCIndonesia #iamready #volunteer #volunteering #relawan #pemuda #mengabdi #pembangunan #PengabdianMasyarakat #semeru #DesaAdat #Ranupani #Senduro #JawaTimur #EksploreAdat https://www.instagram.com/p/CWS0lqLhlQV/?utm_medium=tumblr
#yatc4#yatcindonesia#iamready#volunteer#volunteering#relawan#pemuda#mengabdi#pembangunan#pengabdianmasyarakat#semeru#desaadat#ranupani#senduro#jawatimur#eksploreadat
0 notes
Photo
The year will end soon, but various polemic issues will not end, this is a fact of the world. Welcome in the life that full of fake. #intheend #neverending #fakefacts #streetphotography #manahansolo #indonesia #dinastipolitik #lingkungan #bantuansosial #korupsibansos #korupsi #minoritas #omnibuslaw #desaadat #ruuciptakerja #ruupks #kekerasanseksual #gender #inflasi #merdekabelajar #luhutbinsarpandjaitan #papua #tapolpapua #hoax #kebebasanberpendapat #kebebasanpers #potretkrisismoral #potretkehidupan #industritambang #potretkrisispulau https://www.instagram.com/p/CImZOgTAfDB/?igshid=1lz8h272s8rut
#intheend#neverending#fakefacts#streetphotography#manahansolo#indonesia#dinastipolitik#lingkungan#bantuansosial#korupsibansos#korupsi#minoritas#omnibuslaw#desaadat#ruuciptakerja#ruupks#kekerasanseksual#gender#inflasi#merdekabelajar#luhutbinsarpandjaitan#papua#tapolpapua#hoax#kebebasanberpendapat#kebebasanpers#potretkrisismoral#potretkehidupan#industritambang#potretkrisispulau
0 notes
Photo
USABA KAJA DI PURA PUSEH SERAYA, PAMEDEK DIBAGI 3 SHIFT Krama Desa Adat Seraya, Kecamatan/Kabupaten Karangasem menggelar Usaba Kaja lan pujawali nyatur pada Wraspati Kliwon Langkir bertepatan dengan Purnama Kapat, Kamis (1/10). Pujawali nyatur digelar bersamaan Usaba Kaja merupakan rangkaian Karya Menawa Ratna lan Usaba Nini yang dilaksanakan pada tahun 2010. Saat menggelar persembahyangan, pamadek dibagi tiga shift untuk mencegah terjadinya kerumunan. Bendesa Adat Seraya, I Made Salin, menegaskan persembahyangan tiga shift agar pamedek tidak membeludak karena pangempon Pura Puseh Desa Adat Seraya berasal dari 36 banjar adat dan tiga desa dinas yakni Desa Seraya Tengah, Desa Seraya Barat, dan Desa Seraya Timur. Persembahyangan mulai pagi, sore, dan malam. “Bagi yang berhalangan di puncak upacara, bisa sembahyang di hari berikutnya selama Ida Bhatara nyejer selama enam hari,” ungkap Made Salin, Jumat (11/9). Upacara nyineb pada Buda Umanis Medangsia, Rabu (7/10). Agar persembahyangan berlangsung tertib akan dijaga dan diatur pecalang yang bertugas secara bergilir. Upacara Usaba Kaja dan Pujawali Nyatur merupakan rangkaian 10 tahun digelarnya Karya Menawa Ratna lan Usaba Nini. Guna menuntaskan Karya Usaba Kaja lan Pujawali Nyatur, pangayah telah diberdayakan sejak sebulan terakhir. Seluruh pangayah yang melakukan persiapan dikoordinasikan Pangrajeg Karya I Made Ripe. Setiap KK se-Desa Adat Seraya kena paturunan 2 kilogram beras, jika dihargakan bisa diganti uang tunai Rp 20.000. Baca selengkapnya di: http://www.nusabali.com/berita/80939/usaba-kaja-di-pura-puseh-seraya-pamedek-dibagi-3-shift #karangasemnow_official #desaadat #seraya #usabakaja #karangasem #bali https://www.instagram.com/p/CFE_NIfhQ1v/?igshid=12g25wxch3v56
0 notes
Photo
🇬🇧 Not all people know, that in Bali, besides Nyepi, a Day of Silence celebrated by the whole island, when its forbidden to leave houses, some villages also have local "Nyepi". On october 27-29 there is a ceremony in Bindalem, that takes place only once in 10 years - Labuh Gentuh upacara, a ceremony asking for nature harmonization. Labuh Gentuh - the ritual to neutralize the negative power / negative spirit of butha kala (low level creatures), in order to create harmonization both vertically (human relation to gods) and horizontally (human relation with nature and among other creatures on earth). Complicated?) That's Bali. The last day of this ceremony is a local "Day of Silence". No one can enter and leave the village. ie guests can not check-in, check-out on this day, Oct 29). 🇷🇺 Все по крайней мере слышали о "Дне тишины" на Бали, но не все знают, что помимо Ньепи, который отмечается всем островом, существуют локальные «ньепи» в рамках деревни. 27-29 октября в Бондалем проходит церемония, которая проводится только раз в 10 лет - церемония Лабух Гентух - церемония направленная на гармонизацию всего и вся... во время Лабух Гентух проводятся ритуалы, направленные на нейтрализацию отрицательных сил / злых духов бутха-кала, на создание гармонии как по вертикали (отношение человека и богов), так и по горизонтали (связь человека с природой и другими существам�� на земле). Запутанно?) Таков Бали. А вот заключительный день церемонии как раз и является «Днем тишины». Никто не может войти/приехать в деревню и покинуть ее🤭. т.е. гости не могут ни заселится, ни выехать из отеля. Вот такой нежданчик на 29 октября )) #traditionalbali #balinews #baliwisata #upacarabali #labuhgentuh #bondalem #desaadat #nyepi #balitraveler #турнабали #традициибали #традиционныйбали #набали #севербали #buleleng #amazingbuleleng #baligo #набали #церемонии #традиции (at Bondalem Beach Club) https://www.instagram.com/p/B4IJ79yI1xf/?igshid=mgi8aro7jjdk
#traditionalbali#balinews#baliwisata#upacarabali#labuhgentuh#bondalem#desaadat#nyepi#balitraveler#турнабали#традициибали#традиционныйбали#набали#севербали#buleleng#amazingbuleleng#baligo#церемонии#традиции
0 notes
Photo
Desa Sade adalah desa adat suku Sasak, kearupan lokal yg masih melekat di iringi dengan budaya-budaya asli suku Sasak membuat desa Sade menjadi destinasi wisata yg sangat banyak diminati wisatawan local maupun mancanegara. Ayo ke Lombok....💪😍😍 #lomboksitenew #lombokexperience #lombokpost #lombokmaju #lombokexplore #explorelombok #budayasasak #sukusasak #adatsasak #desaadatsasak #desaadat #desasade #tradisilombok #tradisisasak #like4follow #likeforfollow (di West Nusa Tenggara) https://www.instagram.com/p/BuPkbQTnqZy/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=17i4citqur7jp
#lomboksitenew#lombokexperience#lombokpost#lombokmaju#lombokexplore#explorelombok#budayasasak#sukusasak#adatsasak#desaadatsasak#desaadat#desasade#tradisilombok#tradisisasak#like4follow#likeforfollow
0 notes
Text
Kisruh Ngadegang Bendesa Adat, MDA Kecamatan Selat Segera Lakukan Klarifikasi
BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM - Majelis Desa Adat Kecamatan Selat segera turun tangan melakukan klarifikasi terkait adanya surat keberatan yang disampikan sejumlah tokoh masyarakat Desa Adat Muncan ke MDA Provinsi Bali berkaitan dengan tahapan pengadegan bendesa. Bendesa Alitan MDA Kecamatan Selat, I Komang Sujana, Senin (29/1/2024) usai menerima tokoh masyarakat dari pihak pengadu tersebut mengungkapkan bahwa yang menjadi poin dasar sumber keberatan yang mereka sampaikan adalah beredarnya percakapan WA Grup yang berisikan tentang dugaan adanya kesepakatan antara pengelingsir banjar adat untuk ngadegang bendesa lama secara mufakat. "Berdasarkan adanya pesan WA tersebut mereka kemudian melayangkan surat ke MDA Provinsi Bali. Sesuai dengan surat yang juga ditembusankan ke MDA Kecamatan, tentu kami akan segera melakukan klarifikasi kepada semua pihak. Kita akan mengkorelasikan kebenaran surat yang disampaikan tersebut dengan kondisi di lapangan," kata Sujana didampingi Penyarikan, I Gusti Made Budiarta dan Petengen, I Ketut Yasa. Selain itu, kedatangan pihak yang merasa keberatan tersebut juga membawa serta awig-awig Desa Adat Muncan untuk mengetahui terkait ngadegang bendesa adat. Dijelaskan Sujana, sesuai yang disebutkan pada awig-awig paos 18, bahwa calon bendesa itu berasal dari masing-masing banjar adat. Namun justru berbeda dengan apa yang disampaikan oleh pihak bendesa saat datang ke MDA Selat beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa ngadegang bendesa memakai sistem keturunan. Terkait dengan isi WA yang beredar, Sujana menyebutkan bahwa dari pihak bendesa sendiri menganulir semua isi dari pesan WA yang beredar tersebut. Ia mengatakan sejauh ini proses tersebut belum ada, sesuai dengan apa yang disampailannya ke MDA Kabupaten sebelumnya. Terkait dengan ngadegang bendesa, proses ngadegang bendesa adat wajib ada pihak MDA Kecamatan untuk memberikan verifikasi apakah perarem ngadegang sudah sesuai atau belum, setelah itu baru bisa dilanjutkan ke MDA kabupaten dan provinsi untuk kemudian dicarikan nomor registrasi, baru kemudian nantinya akan membentuk panitia pengadegan serta melakukan sosialisasi kepada warga desa adat. "Ini memang perlu kita luruskan, karena selama ini pihak MDA Kecamatan belum ada mendampingi atau melakukan verifikasi terkait tahapan ngadegang bendesa di Desa Adat Muncan," imbuh Sujana. Ia memastikan akan meluruskan persoalan ini, sekecil apapun ketika terjadi kesepakatan bulat itu wajib disosialisasikan, jangan sampai ada dusta di antara warga. Jangan sampai pengadegan bendesa ini cacat. Oleh karena itu, ia berharap Desa Adat Muncan tetap kondusif, perbedaan itu wajar, tetapi semua pihak agar tetap tenang dan mengikuti prosesnya. "Kami bersama MDA kabupaten dan provinsi akan turun meluruskan persoalan yang terjadi serta memberikan pendampingan terkait proses ngadegang bendesa agar prosesnya berjalan sesuai dengan mekanisme," jelas Sujana.(st/bpn) Read the full article
0 notes
Photo
Ngulik info sejarah tempatnya Jangan cuma ngulik info mantan melulu . . #Wanderlust #Indonesia #asia #bali #history #culture #asian #midwife #bidan #bidankece #blue #sky #village #adat #traditional #desaAdat #ubud (di Desa Wisata Panglipuran, Ubud)
#traditional#desaadat#village#history#asia#bidankece#blue#culture#sky#indonesia#asian#bidan#bali#midwife#ubud#wanderlust#adat
0 notes
Photo
Desa adat Ruteng Pu'u. Hanya tersisa 2 rumah adat. Paling kanan, Rumah Gendang. Tengah, Rumah Tambur. Paling kiri, rumah baru. Seperti halnya hampir semua rumah tradisional Nusantara, merupakan rumah panggung. Konstruksi atap rumah mirip rumah adat Waerebo. Terdiri dari 5 lapis, dari atas untuk menyimpan jimat pelindung, di bawahnya untuk persenjataan, kemudian hasil bumi. Tempat tinggal untuk 5 keluarga di dalam tiap bilik. Itu bilik-biliknya yang ada tirai biru. Dapur di bagian belakang, alat masak dari batu. #rutengpuu #desaadat #flores (at Ruteng, Nusa Tenggara Timur, Indonesia)
0 notes
Text
Sejuta Pesona Desa Sade
Pesona desa adat Sade merupakan pancaran tersendiri ketika berada di Pulau Lombok. Tak lengkap rasanya jika berkeliling ke pulau Lombok tapi tidak mampir di desa adat tersebut. Desa adat ini memang sengaja dilestarikan sebagai daya tarik wisatawan yang ingin mengetahui sejarah dan adat dari suku Sasak, sehingga segala bentuk kegiatan harus tetap menjunjung tinggi adat istiadat yang berlaku.
Desa Sade merupakan desa adat tertua untuk suku Sasak yang masih ada dan menjunjung tinggi adat setempat. Desa adat Sade berada di wilayah Rembitan, Lombok Timur. Luas wilayah tersebut sekitar tiga hekto are (3ha) yang dihuni oleh sekitar 7000 orang. Rumah-rumah penduduk juga masih menggunakan rumah tradisional suku Sasak.
Rumah tradisional suku Sasak masih sangat sederhana. Mereka masih menggunakan alang-alang kering sebagai atap rumah yang bisa bertahan selama kurang lebih lima tahun. Selain atap rumah, masyarakat setempat juga masih menggunakan bahan tradisional sebagai pondasi rumah yakni sekam (kulit padi) yang dicampur dengan tanah. Untuk perawatan, masyarakat secara rutin mengepel lantai menggunakan kotoran Sapi atau Kerbau yang dipercaya bisa menambal lantai yang retak karena cuaca yang terlalu panas, bisa untuk menguatkan pondasi lantai, untuk mencegah nyamuk juga.
Setelah melalui pintu gerbang utama, pengunjung akan disajikan pemandangan sebuah balai pertemuan yang berfungsi sebagai tempat berkumpul ketika ada acara tertentu ataupun acara keluarga. Balai pertemuan ini dinamakan ‘Berugak’. Antarsatu keluarga dan yang lainnya masih merupakan saudara karena suku Sasak tidak diperkenankan dengan orang diluar suku, sehingga satu desa masih merupakan sanak saudara.
Yang membuat desa Sade ini menarik yaitu tentang perempuan. Tentu saja membicarakan tentang perempuan merupakan pembahasan yang sangat menarik dan tiada batas akhir. Perempuan yang didalih merupakan permata kehidupan selalu menjadi sorotan utama dalam kehidupan sehari-hari, begitu lah kehidupan perempuan di desa Sade. Para perempuan memiliki batasan-batasan yang harus dijalankan takkala mereka dilahirakan di desa Sade.
Pertama, perempuan-perempuan suku Sasak di desa Sade hanya diperbolehkan sekolah hingga jenjang sekolah menengah atas. berbeda dengan laki-laki, mereka diperbolehkan melanjutkan kuliah hingga ke jenjang universitas. Jadi, tugas utama perempuan setelah lulus sekolah menengah atas yakni belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk anak-anak generasi pendatang.
Kedua, perempuan di desa Sade diwajibkan untuk bisa menenun karena hal itu merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang ibu rumah tangga nantinya. Apabila ada perempuan yang tidak bisa menenum maka ia tidak diperkenankan untuk menikah.
Ketiga, desa Sade juga mengenal istilah ‘apel’ yang juga berarti kunjungan laki-laki ke rumah perempuan dengan maksud ingin mengenal lebih dekat atau sekedar bercengkrama. Ketika ada laki-laki yang sedang apel, perempuan tidak boleh menolak ajakan untuk ngobrol bersama.
Keempat, desa Sade menganut adat ‘kawin culik’ yang berarti si pria harus menculik perempuan sehari sebelum adanya prosesi lamaran. Sang perempuan dibawa ke rumah keluarga si pria yang bertujuan untuk menginap semalam sehingga besoknya sang perempuan tersebut akan dipulangkan bersama rombongan keluarga laki-laki yang berniat ingin meminang sang putri.
Masih tentang kawin culik, terdapat sebuah pohon cinta yangmana digunakan sebagai tempat janjian ketika terdapat pasangan yang akan melaksanakan pernikahan. Pohon tersebut terletak di sekitar rumah penduduk namun berasa di bagian belakang, sehingga pemilik rumah tidak bisa mengintip atau mengetahui jika ada dua insan yang sedang bertemu.
Pasca menikah, pasangan suami istri diharuskan meninggalkan rumah keluarga karena dalam satu rumah tidak diperkenankan ada dua kepala keluarga. Apabila pasangan suami istri tersebut belum memiliki rumah sendiri, penduduk desa menyediakan sebuah rumah khusus yang bernama ‘Rumah Bulanmadu’. Rumah ini hanya sepetak ruangan dengan lampu di luar ruangan. Rumah ini juga dijuluki ‘Rumah Seribu Jendela’ karena dinding rumah yang terbuat dari sesek bambu. Dikarenakan struktur anyaman bambu yang tidak rata dan berlubang menjadikan rumah tersebut bisa diintip dari celah-celahnya.
Tak hanya dindingnya, masyarakat setempat juga meletakkan lampu di luar rumah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jikalau ada seseorang yang mengintip proses bulanmadu pasangan baru. Jika lampu diletakkan di luar, dari dalam bisa nampak jelas bayangan yang ada di luar, sehingga bisa menjadi kewaspadaan pasangan baru agar tidak diintip.
Selain tentang perempuan, desa Sade juga dikenal karena adat istiadatnya. Desa Sade memiliki satu lumbung penyimpanan padi untuk sekitar lima hingga enam keluarga. Letaknya di atas dan diikat sebuah tali untuk mengusir tikus dan hama lainnya. Lumbung diletakkan di tengah-tengah rumah penduduk dengan posisi rumah panggung, sehingga ketika akan naik penduduk harus menggunakan tangga untuk mencapai lumbung.
Begitulah sekilas penjelasan mengenai desa Sade, desa tertua yang dihuni oleh suku Sasak di wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Terkadang terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari, namun itulah adat. Adat bukanlah menjadi pembeda antara orang dahulu dengan sekarang, melainkan sebagai pemersatu dan keberagaman Indonesia.
#desasade#lombokindah#desaadat#budaya#indonesia#indotraveller#travelling#wisatabudaya#sejarahindonesia#indonesiacantik#pulaulombok#lomboktengah
0 notes
Photo
TAJEN MARAK POLISI DIAM, DESA ADAT KARANGASEM KELUARKAN LARANGAN Kasus positif covid-19 di Kabupaten Karangasem terus mengalami peningkatan. Di tengah peningkatan kasus yang ada, judi sabung ayam di kabupaten ujung timur Bali itu malah kian marak. Polisi bergeming, dan tidak ada upaya penertiban. Padahal klaster tajen menjadi penyumbang terhadap meningkatnya kasus positif tersebut. Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini SIK.MM.Tr, saat ditanya berkaitan maraknya judi sabung ayam itu malah berkelit . Perwira asal Desa Lembeng, Kecamatan Sukawati, Gianyar, ini malah membantah bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 di Karangasem berasal dari klaster tajen. “Ah tidak ada itu, sejauh ini belum ada laporan tuh, kalau benar tajen marak pasti kita tindak,” ucap AKBP Suartini saat bertatap muka dengan para wartawan di lobi Polres Karangasem, beberapa waktu lalu. Pernyataan Kapolres itu, berbalik dengan kondisi yang ada di lapangan. Buktinya sampai saat ini, tajen masih marak di Karangasem, namun tidak ada penanganan dari pihak kepolisian. Menyikapi maraknya judi sabung ayam di Karangasem di tengah pandemi Covid-19, Desa Adat Karangasem langsung mengeluarkan surat edaran berkaitan larangan pelaksanaan tajen di wilayahnya. Itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona yang terus mengalami peningkatan. Bendesa Desa Adat Karangasem I Wayan Bagiartha SH, mengatakan, surat edaran larangasen tajen yang dikeluarkan itu, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran wabah tersebut. Baca selengkapnya di: http://balifactualnews.com/tajen-marak-polisi-diam-desa-adat-karangasem-keluarkan-larangan/ #karangasemnow_official #tajen #larangan #desaadat #karangasem https://www.instagram.com/p/CE22fXpB1pn/?igshid=1wed7y9we42fq
0 notes
Photo
Bubye Lombok. I see you when I see you🙋 . . . #rumahsasak #desaadat #sukusasak #lombok #westnusatenggara #ntb #travel #travelphoto #traditionalhouse #hijabtraveller #instatravel #travelporn #vscotravel #amazingindonesia #beautifuldestinations #damniloveindonesia (at Sasak Village, Lombok)
#travel#damniloveindonesia#sukusasak#lombok#beautifuldestinations#traditionalhouse#westnusatenggara#ntb#instatravel#hijabtraveller#amazingindonesia#vscotravel#travelphoto#rumahsasak#desaadat#travelporn
0 notes
Photo
Wow its amazing ... clean environment that i ever known #desaadat #penglipuran #bangli #bali #motivated #bestview #nice #hawe_hawe83
0 notes
Photo
Panglipuran village 🏡 . . #purapenataran #desaadat #panglipuran #bangli #bali (di Desa Adat Panglipuran Bali)
0 notes