#demokrasi hijau
Explore tagged Tumblr posts
Text
Fun Walk Green Democracy: Semangat Anak Muda untuk Demokrasi
Fun Walk Green Democracy: Semangat Anak Muda untuk Demokrasi KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Minggu pagi, 17 November 2024, Jalan Cendana, Sawah Lebar, Kota Bengkulu dipenuhi oleh ribuan masyarakat yang antusias mengikuti acara Fun Walk Green Democracy. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga bersama, tetapi juga menjadi kampanye konsep Green Democracy yang diinisiasi oleh Ketua DPD RI,…
#Acara olahraga#demokrasi hijau#Fun Walk#generasi muda#Green Democracy#Jalan sehat#Kampanye#Sultan B Najamuddin#Kota Bengkulu
0 notes
Text
Kalia Bunga Latifa 9.2 (19)
Rabu, 1 November 2023
Projek P5
Halooo gaess! 🥳
Gimana kabarnya kalian? Semoga dalam keadaan baik dan sehat selalu. Nah, kali ini aku akan menceritakan pengalaman aku selama P5 selama 3 minggu. Mau tahu ceritanya? Selamat membaca teman-teman 🤩🤩
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat maupun berbasis masalah di lingkungan sekolah. Di SMP Negeri 109 Jakarta, kelas 7 projek bertema Internet Sehat, kelas 8 bertema Suara Demokrasi, dan kelas 9 bertema Bhinneka Tunggal Ika. Saya ingin menceritakan pengalaman P5 selama 3 minggu bertema Bhinneka Tunggal Ika.
Hari Pertama P5
Hari pertama P5 diawali pembukaan, habis itu menyanyikan lagu Profil Pelajar Pancasila dan menentukan kelompok. Ada 6 kelompok, 1 kelompok 6 orang. Setelah menentukan kelompok dilanjutkan kegiatan P5, dst sampai hari ke 3.
Hari ketiga P5
Hari ketiga itu sangat menarik! Ternyata ada pementasan drama cerita rakyat perkelas yang di mana setiap kelas itu cerita rakyatnya berbeda-beda. Kelas aku dapat cerita rakyat Malin Kundang dari Sumatera Barat. Pasti teman-teman semua sudah tahu cerita ini, iya kan? Dan aku berperan sebagai siswa. Sebelum latihan, kita membuat properti, seperti:
Membuat pohon dari kardus bekas dan untuk daunnya dari kertas warna hijau dan daun pisang.
Membuat tirai
Membuat kapal dari kardus bekas juga
Ombak dari kertas asturo
Juga membawa peralatannya lainnya seperti: cat akrilik, kuas, gunting, cutter, pensil, dan penghapus.
Setelah membuat properti, waktunya untuk memilih tokoh dan perannya. Pertama, penampilan cerita dan di akhir cerita menyanyikan lagu Kampuang Nan Jauh Di Mato bersama-sama. Dan latihannya sampai hari kesebelas.
Hari keduabelas P5
Hari keduabelas, kami tampil di lapangan sekolah, semuanya berjalan dengan lancar.
Foto saat penampilan.
Oh ya, aku juga punya video pas nyanyi.
Hari ketigabelas P5
Hari ketigabelas ada pawai keliling komplek. Pakaiannya memakai baju profesi atau baju adat. Setelah pawai, kita bersih-bersih kelas dan membuat jurnal refleksi selama P5.
Selesai P5, rasanya capek bangettt, melelahkan, tapi aku juga senang P5 berakhir.
Itu saja blog dari aku, mohon maaf bila ada kesalahan kata atau kekurangan kata.
Dadah! 🤩🤩
#P5Keren
2 notes
·
View notes
Text
Fakta Negara Bulgaria: Sejarah Kuno, Keindahan Alam, dan Peran Global
Bulgaria adalah negara yang terletak di Eropa Tenggara, berbatasan dengan negara-negara seperti Rumania di utara, Serbia dan Makedonia Utara di barat, Yunani dan Turki di selatan, serta Laut Hitam di timur. Meskipun dikenal sebagai negara kecil, Bulgaria memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang membentang lebih dari 1.300 tahun. Sejarahnya sebagai bagian dari Kerajaan Trakia, Kerajaan Bulgaria, dan Republik Bulgaria modern memberikan kontribusi besar terhadap budaya dan peradaban Eropa Timur.
Bulgaria juga dikenal karena keindahan alamnya, dengan pegunungan yang menakjubkan, hutan hijau yang lebat, dan pantai Laut Hitam yang menawan. Di samping itu, Bulgaria memiliki warisan budaya yang kaya, dengan tradisi, musik, tarian, dan kuliner yang sangat khas.
Artikel ini akan mengungkap berbagai fakta menarik tentang negara Bulgaria, yang tidak hanya memperlihatkan kemegahan masa lalunya tetapi juga peran penting yang dimainkannya dalam dunia modern.
1. Sejarah Bulgaria: Dari Kerajaan Kuno hingga Negara Modern
1.1. Awal Mula Sejarah Bulgaria
Bulgaria memiliki sejarah yang dimulai pada zaman kuno. Pada abad ke-6 SM, wilayah yang kini dikenal sebagai Bulgaria dihuni oleh suku Trakia, yang memiliki kebudayaan dan pengaruh yang besar di Eropa kuno. Trakia dikenal karena seni dan arsitekturnya yang indah, serta kekayaan budaya yang menginspirasi banyak peradaban di sekitarnya.
Pada abad ke-7 M, bangsa Bulgaria yang berasal dari Asia Tengah mendirikan Kerajaan Bulgaria pertama. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah pimpinan raja-raja yang kuat, seperti Tsar Simeon I, yang memerintah pada abad ke-10 dan menjadikan Bulgaria sebagai salah satu kekuatan besar di Eropa pada masa itu. Selain itu, Kerajaan Bulgaria memainkan peran penting dalam penyebaran agama Kristen Ortodoks ke seluruh wilayah Balkan.
1.2. Periode Penaklukan dan Pemulihan
Setelah kejayaan awalnya, Kerajaan Bulgaria menghadapi berbagai penaklukan oleh bangsa-bangsa luar, termasuk Byzantium, Turki Ottoman, dan Serbia. Pada abad ke-15, Bulgaria jatuh ke tangan Turki Ottoman dan menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman selama lebih dari 400 tahun. Selama masa penjajahan Ottoman, banyak tradisi dan budaya Bulgaria terpengaruh, tetapi negara ini tetap mempertahankan identitasnya.
Pada akhir abad ke-19, setelah beberapa perang dan pemberontakan, Bulgaria meraih kemerdekaan pada tahun 1908, setelah berakhirnya kekuasaan Ottoman. Kemerdekaan ini mengarah pada pembentukan Kerajaan Bulgaria modern, meskipun diwarnai oleh ketegangan politik dan perang dunia yang melibatkan negara-negara besar.
1.3. Komunisme dan Periode Sosialis
Setelah Perang Dunia II, Bulgaria menjadi negara komunis yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Republik Rakyat Bulgaria didirikan pada tahun 1946 dan berlangsung hingga 1990, ketika negara ini mengalami transisi ke demokrasi setelah jatuhnya Tembok Berlin. Proses ini diikuti dengan transformasi politik dan ekonomi yang mendalam, serta kemunculan Bulgaria sebagai republik demokratis.
2. Geografi Bulgaria: Keindahan Alam yang Menawan
2.1. Pegunungan dan Lembah
Bulgaria dikenal dengan pegunungan yang menakjubkan. Negara ini memiliki beberapa rangkaian pegunungan yang membentang dari barat ke timur, seperti Pegunungan Balkan dan Pegunungan Rhodope. Pegunungan ini menawarkan pemandangan alam yang spektakuler, yang menjadi surga bagi para penggemar pendakian dan petualangan.
Selain pegunungan, Bulgaria juga memiliki lembah subur, seperti Lembah Sungai Danube yang terletak di bagian utara negara ini. Lembah ini penting untuk pertanian dan produksi pangan, serta menjadi jalur perdagangan utama di kawasan Balkan.
2.2. Pantai Laut Hitam
Bulgaria memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 350 kilometer di Laut Hitam, dengan pantai-pantai yang indah seperti Varna dan Burgas. Laut Hitam adalah salah satu daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke Bulgaria. Pantai-pantai ini terkenal dengan pasir keemasan, resort mewah, dan kehidupan malam yang hidup.
2.3. Danau dan Sumber Air
Danau Ohrid dan Danau Burgas adalah dua dari banyak danau yang ada di Bulgaria. Negara ini juga memiliki banyak sumber mata air panas alami yang digunakan untuk tujuan terapi dan kesehatan, yang membuat Bulgaria menjadi tujuan wisata yang menarik bagi mereka yang mencari perawatan medis alternatif dan relaksasi.
3. Sistem Pemerintahan Bulgaria: Demokrasi Parlementer
3.1. Sistem Politik
Bulgaria adalah negara republik parlementer yang dipimpin oleh seorang presiden sebagai kepala negara dan seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Parlemen Nasional yang disebut Majelis Nasional memiliki 240 anggota yang dipilih melalui pemilu. Bulgaria juga memiliki sistem multipartai, dengan banyak partai politik yang berkompetisi dalam pemilu untuk memimpin pemerintahan.
3.2. Transisi ke Demokrasi
Setelah jatuhnya Komunisme pada akhir 1980-an, Bulgaria melakukan transisi besar menuju demokrasi dan pasar bebas. Negara ini menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2007, yang mengarah pada reformasi ekonomi dan politik. Bergabung dengan Uni Eropa memberikan Bulgaria peluang untuk berkembang lebih lanjut dalam hal perdagangan, investasi asing, dan pertumbuhan ekonomi.
4. Ekonomi Bulgaria: Sumber Daya Alam, Industri, dan Pariwisata
4.1. Sumber Daya Alam
Bulgaria kaya akan sumber daya alam, seperti batu bara, logam, dan gas alam. Negara ini juga terkenal sebagai produsen besar minyak zaitun, sayuran, dan buah-buahan, serta memiliki sektor pertanian yang penting. Pertanian masih menjadi sektor yang penting dalam perekonomian Bulgaria.
4.2. Industri
Selain pertanian, Bulgaria memiliki sektor industri yang berkembang dengan fokus pada teknologi informasi, teknologi tinggi, dan manufaktur. Industri teksil dan pakaian juga memainkan peran penting dalam ekonomi Bulgaria, dengan banyak pabrik yang menghasilkan produk yang diekspor ke luar negeri.
4.3. Pariwisata
Bulgaria memiliki industri pariwisata yang berkembang pesat, dengan wisatawan yang datang untuk menikmati alam, sejarah, dan warisan budaya negara ini. Kota-kota bersejarah seperti Sofia (ibu kota Bulgaria), Plovdiv, dan Veliko Tarnovo menarik banyak pengunjung karena situs arkeologi dan arsitektur kuno.
Selain itu, Laut Hitam dengan pantainya yang indah dan resor-resor mewah di sepanjang pesisirnya, menjadikannya tujuan wisata favorit di kawasan Balkan.
5. Budaya dan Masyarakat Bulgaria: Tradisi, Musik, dan Kuliner
5.1. Tradisi dan Festival
Bulgaria memiliki tradisi yang kaya dan beragam, dengan pengaruh dari sejarahnya sebagai bagian dari berbagai kerajaan dan budaya. Salah satu festival terbesar yang dirayakan di Bulgaria adalah Martenitsa, sebuah festival musim semi yang menghormati kelahiran kehidupan baru. Selama festival ini, orang-orang mengenakan simbol Martenitsa yang terbuat dari benang merah dan putih sebagai tanda keberuntungan dan kesehatan.
5.2. Musik dan Tarian
Musik tradisional Bulgaria, terutama musik rakyat dan tarian, adalah bagian integral dari budaya negara ini. Chalga adalah genre musik yang populer di Bulgaria, yang menggabungkan unsur musik Balkan dan Timur Tengah. Tarian rakyat, seperti Horo, sering dipertunjukkan selama perayaan dan acara sosial.
5.3. Kuliner
Kuliner Bulgaria sangat dipengaruhi oleh tradisi Balkan, Mediterranean, dan Turki. Hidangan khas Bulgaria termasuk banitsa (pastry dengan isian keju), shkembe chorba (sup babat), dan kebapche (sosis daging panggang). Bulgaria juga dikenal dengan yogurt dan keju feta yang lezat.
Kesimpulan
Bulgaria adalah negara yang menawarkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan warisan sejarah yang luar biasa. Dengan sejarah yang kaya, tradisi yang dalam, serta perkembangan ekonomi dan sosial yang pesat, Bulgaria adalah contoh negara yang telah berhasil bertransformasi dari masa lalu yang penuh tantangan menjadi negara yang modern dan stabil. Terlepas dari ukurannya yang kecil, Bulgaria memiliki pengaruh yang besar di kawasan Eropa dan terus berkembang sebagai negara yang menarik bagi wisatawan dan investor.
0 notes
Text
Eco-vision calon kepala daerah menuju masa depan berkelanjutan
Kelestarian lingkungan hidup menjadi isu strategis yang kian mengemuka, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan mengelola sumber daya alam secara bijak.
Kondisi lingkungan yang baik tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga menjadi salah satu tolok ukur dalam menilai suatu kepemimpinan.
Visi lingkungan calon kepala daerah memegang peranan kunci sebagai peta jalan menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Seiring makin dekatnya pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, visi lingkungan yang jelas, terukur, dan dapat diimplementasikan secara konsisten menjadi tuntutan mutlak.
Visi tersebut harus mampu mengintegrasikan kepentingan pembangunan ekonomi dengan upaya pelestarian lingkungan, sehingga tercipta keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan masa depan.
Seorang pemimpin daerah perlu memahami bahwa lingkungan hidup yang lestari merupakan modal utama dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan.
Hutan yang hijau, udara yang bersih, sumber air yang melimpah, dan ekosistem yang sehat adalah aset berharga yang perlu dijaga kelestariannya.
Setiap calon kepala daerah harus menunjukkan komitmen nyata terhadap upaya pelestarian lingkungan. Ini bisa dimulai dengan mengintegrasikan kebijakan ramah lingkungan dalam setiap aspek perencanaan dan pembangunan daerah.
Kebijakan tersebut mencakup pengelolaan sampah yang efisien, pengurangan emisi karbon, pelestarian hutan, dan konservasi sumber daya air.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan bahwa setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta bertanggung jawab menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup (Pasal 3).
Selain itu, undang-undang ini mengamanatkan pemerintah daerah untuk menyusun rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terintegrasi dalam rencana pembangunan daerah (Pasal 14).
Ini berarti bahwa setiap kebijakan dan program pembangunan kepala daerah ke depan harus mempertimbangkan dampak lingkungannya dan berupaya untuk meminimalkan kerusakan.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mewajibkan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pengelolaan sampah secara terpadu dan berkelanjutan (Pasal 19). Sumbernya dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang juga diatur dalam Pasal 22. Undang-undang ini juga mengharuskan pemerintah daerah untuk mengurangi sampah.
Hanya saja, hingga saat ini, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 67,8 juta, dengan sebagian besar sampah tidak dikelola dengan baik dan juga masih banyak daerah belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang efisien.
Hal ini menekankan pentingnya sistem pengelolaan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.
Untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah, pemerintah daerah perlu menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan teknologi. Ini termasuk pengelolaan sampah rumah tangga dengan pemilahan dan daur ulang.
Pemerintah daerah juga harus membangun infrastruktur pengolahan sampah yang modern dan meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya pengurangan sampah plastik.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara mengatur bahwa instansi atau pemerintah daerah yang bertanggung jawab pada daerah tertentu harus mengembangkan strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
Ini menunjukkan tanggung jawab pemerintah daerah dalam menangani masalah polusi udara dan perubahan iklim.
Emisi karbon dari sektor transportasi dan industri di Indonesia terus meningkat. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan emisi GRK sektor industri di Indonesia mencapai 238,1 juta ton CO2e pada 2022. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya implementasi kebijakan untuk mengurangi emisi karbon.
Pemerintah daerah harus mendorong penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, serta mengembangkan transportasi umum berbasis listrik. Selain itu, pemerintah daerah perlu memberlakukan regulasi yang ketat terhadap industri untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Hasil analisis Auriga Nusantara menunjukkan deforestasi Indonesia tahun 2023 mencapai 257.384 hektare, dominan terjadi dalam kawasan hutan negara. Deforestasi yang tidak terkendali dan konversi lahan tanpa izin dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem dan penurunan keanekaragaman hayati.
Selain itu, kerusakan juga terjadi pada air. Laporan World Resources Institute (WRI) menunjukkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekurangan air bersih akibat pencemaran dan pengelolaan yang buruk. Kurangnya tindakan untuk melindungi dan mengelola daerah aliran sungai (DAS) yang tidak sejalan dengan prinsip perlindungan lingkungan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009.
Maka dari itu dalam upaya pelestarian hutan, pemerintah daerah harus menghentikan deforestasi ilegal dan memperketat pengawasan terhadap konversi lahan.
Kerja sama dengan komunitas lokal untuk program reboisasi dan konservasi hutan serta mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan sangat diperlukan. Selain itu, konservasi sumber daya air serta pemerintah daerah juga perlu membangun infrastruktur pengelolaan air yang efektif, seperti bendungan dan sistem irigasi yang efisien. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan mengimplementasikan praktik pertanian yang hemat air juga merupakan langkah penting dalam memastikan ketersediaan air bersih bagi semua.
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan tidak bisa diabaikan. Calon kepala daerah harus mampu memberdayakan komunitas lokal melalui program-program pendidikan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam upaya pelestarian alam. Kampanye penghijauan, program adopsi pohon, dan pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah adalah beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menggariskan hak setiap orang untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Undang-undang ini juga melindungi individu yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dari tuntutan pidana maupun gugatan perdata (Pasal 66).
Selain itu, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.33/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemulihan lingkungan, termasuk kampanye penghijauan dan konservasi tanah dan air.
Kampanye penghijauan yang melibatkan masyarakat terbukti efektif dalam meningkatkan tutupan lahan hijau dan mengurangi dampak perubahan iklim. Partisipasi masyarakat dalam menanam pohon membantu menambah area hijau dan memperbaiki kualitas udara. Program adopsi pohon yang diinisiasi di beberapa daerah juga menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.
Masyarakat yang terlibat dalam program ini lebih cenderung menjaga dan merawat pohon yang mereka adopsi, yang pada gilirannya meningkatkan kelestarian hutan dan ruang terbuka hijau.
Selain itu, penelitian dari UNESCO menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan yang diterapkan di sekolah-sekolah dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Siswa yang terlibat dalam program pendidikan lingkungan lebih mungkin untuk berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan di komunitas mereka.
Visi lingkungan calon kepala daerah juga harus berfokus pada pembangunan berkelanjutan, yang mana setiap keputusan yang diambil mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan masa depan generasi mendatang.
Pembangunan berkelanjutan melibatkan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana agar kebutuhan masyarakat saat ini terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pembangunan berkelanjutan juga merupakan faktor kunci. Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait proyek-proyek pembangunan yang berdampak pada lingkungan akan memastikan bahwa pembangunan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Dengan pendekatan ini, calon kepala daerah dapat membangun dukungan yang kuat dari masyarakat untuk menjaga lingkungan, memastikan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
*) M. Azrul Tanjung, S.E., M.Si. adalah Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah
0 notes
Text
Budi Gunawan pastikan program Kemenko Polkam selaras dengan Astacita
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan memastikan program kerja kementeriannya selaras dengan delapan program utama atau Astacita Presiden Prabowo Subianto.
"Khususnya untuk program-program dengan hasil cepat atau quick wins, delapan program prioritasnya itu menjadi concern kita ke depan," kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa.
Budi menjelaskan Kemenko Polkam akan fokus memperkuat pertahanan dan menciptakan stabilitas politik yang baik di dalam negeri.
Menurut Budi, stabilitas politik dalam negeri harus tercipta agar tidak terjadi konflik di masyarakat dan roda pemerintahan bisa berjalan dengan kondusif.
Baca juga: Prabowo tunjuk Budi Gunawan jadi Menko Polkam
Tidak hanya di dalam negeri, pihaknya juga akan mengamati seluruh dinamika geopolitik yang sedang terjadi di luar Indonesia.
Situasi tersebut harus menjadi perhatian Kemenko Polkam karena akan memberikan dampak terhadap ketahanan Indonesia.
"Kita tahu bahwa situasi geopolitik dunia, global, artinya saat ini kondisi memang tidak menentu. Nah, oleh karena itu, tentu akan memengaruhi rantai pasok dunia, termasuk juga Indonesia, yaitu di bidang pangan, energi, dan logistik," kata Budi.
Baca juga: Jalan panjang Budi Gunawan hingga jadi Menko Polkam
Dengan adanya pengamatan tersebut, Kemenko Polkam dapat melakukan tindakan untuk mengantisipasi dampak buruk dari kondisi geopolitik terhadap Indonesia.
Selain fokus pada stabilitas politik, Budi menambahkan Kemenko Polkam juga akan fokus memperkuat pertahanan Indonesia, dari mulai penguatan bidang alat utama sistem senjata hingga siber.
"Program-program prioritas ini bisa dieksekusi dan mencapai target sebagaimana yang telah diputuskan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Jadi, kami mohon dukungan dan doa dari rekan-rekan," kata mantan Kepala BIN itu.
m1tocs2
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengusung program kerja Astacita yang akan dijalankan selama masa pemerintahannya.
Berikut isi Astacita tersebut:
1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM)
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur
4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
0 notes
Text
10 Situs Warisan Dunia yang Paling Banyak Dikunjungi
Situs warisan dunia UNESCO merupakan tempat budaya, alam, dan benda yang berarti bagi umat manusia. Aset ini menjadi warisan untuk generasi berikutnya. Selain sebagai bukti pencapaian manusia, situs-situs warisan dunia ini juga menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Berikut ini adalah beberapa tempat yang menjadi situs warisan UNESCO yang paling banyak dikunjungi wisatawan di seluruh dunia.
1. Acropolis, Yunani
Acropolis adalah simbol arsitektur dan peradaban Yunani klasik. Di dalamnya terdapat bangunan ikonik seperti Parthenon. Situs ini menarik wisatawan yang ingin menyaksikan tempat lahirnya demokrasi dan para penggemar sejarah. Acropolis memberikan pemandangan yang menakjubkan dari kota Athena dan merupakan pusat dari mitologi Yunani.
2. Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina memiliki panjang mencapai 21.196 kilometer. Dibangun untuk melindungi dari invasi, tembok ini menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya yang mengagumi kemegahan kuno dan pemandangan panoramanya. Tembok ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan militer, tetapi juga karya rekayasa luar biasa dari dinasti-dinasti yang berkuasa.
3. Colosseum, Italia
Colosseum menjadi bukti teknik dan hiburan Romawi. Amfiteater ikonik ini dulunya menjadi tempat gladiator bertarung dan sekarang menjadi simbol keagungan dan kehebatan arsitektur Romawi kuno. Wisatawan yang datang dapat merasakan atmosfer sejarah dan membayangkan kemegahan pertunjukan yang pernah diadakan di sini.
4. Taj Mahal, India
Taj Mahal adalah simbol cinta abadi yang dibangun oleh Kaisar Mughal kelima, Shah Jahan, untuk mengenang istri tercintanya. Arsitekturnya yang indah dengan kombinasi ritmis antara benda padat dan rongga, cekung dan cembung, serta bayangan terang, menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Lengkungan dan kubah Taj Mahal menambah estetika bangunan yang menakjubkan ini.
5. Piramida Giza, Mesir
Piramida Giza, termasuk Piramida Besar Khufu, adalah simbol abadi peradaban Mesir kuno. Bangunan kolosal ini memiliki konstruksi misterius dan makna sejarah yang dalam, tetap menjadi daya tarik wisatawan di seluruh dunia. Wisatawan dapat mengagumi keahlian teknik kuno dan merasakan keajaiban arsitektur yang telah bertahan selama ribuan tahun.
6. Angkor Wat, Kamboja
Angkor Wat adalah simbol Kamboja dan keajaiban arsitektur Khmer. Sebagai monumen keagamaan terbesar di dunia, kompleks candi ini menarik penggemar sejarah dan wisatawan yang ingin melihat ukiran rumit dan keindahan candi yang dikelilingi oleh tanaman hijau subur. Angkor Wat juga menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Khmer.
7. Patung Liberty, Amerika Serikat
Patung Liberty adalah simbol kebebasan dan demokrasi. Dibuat oleh pematung Prancis, Bartholdi, bekerja sama dengan Gustave Eiffel di Paris, patung ini diberikan oleh Prancis sebagai hadiah peringatan seratus tahun kemerdekaan Amerika Serikat. Diresmikan pada tahun 1886, patung ini berdiri di pintu masuk Pelabuhan New York dan telah menyambut jutaan imigran ke Amerika Serikat sejak saat itu.
8. Kota Vatikan
Kota Vatikan adalah situs warisan dunia yang menyambut jutaan peziarah dan penggemar seni setiap tahunnya. Sebagai negara merdeka terkecil di dunia, Vatikan adalah rumah bagi karya seni, sejarah, dan spiritualitas yang luar biasa. Di dalamnya terdapat Basilika Santo Petrus dan Kapel Sistina dengan langit-langit yang dilukis oleh Michelangelo, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
9. Gedung Opera Sydney, Australia
Gedung Opera Sydney adalah mahakarya arsitektur yang menghiasi tepi Pelabuhan Sydney dengan anggun. Struktur khasnya yang mirip layar kapal sering menjadi tempat pertunjukan kelas dunia. Jutaan pengunjung datang untuk mengagumi desain inovatif dan makna budaya dari bangunan ini, yang menjadi ikon Australia.
10. Stonehenge, Inggris Raya
Stonehenge adalah monumen prasejarah di Dataran Salisbury, Inggris, yang diselimuti misteri dan intrik. Wisatawan berbondong-bondong menyaksikan batu berdiri kuno yang sejajar dengan gerakan langit, berspekulasi tentang tujuan dan pentingnya situs UNESCO ini. Stonehenge menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan menjadi salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia.
Setiap situs warisan dunia UNESCO ini memiliki cerita dan keunikan tersendiri yang membuatnya layak untuk dikunjungi. Keindahan arsitektur, nilai sejarah, dan keajaiban alam yang ditawarkan oleh situs-situs ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap wisatawan.
0 notes
Text
Inginnya Menu Hari Ini Dengan Sesuap Puisi
Sebagai permulaan dan (tentunya) klarifikasi, tulisan ini tidak berkaitan dengan pembicaraan yang riuh dalam satu bulan terakhir. Sayangnya, ini juga tidak cukup mengenyangkan untuk mengganti sesuap nasi.
Aku menulis ini sembari menamatkan buku-buku yang harusnya aku tamatkan sedari kemarin.
Aku membaca buku fiksi tentang seorang kucing dalam misi menyelamatkan buku-buku kesepian dan tidak dicintai. Tinggal satu bab lagi, tetapi aku belum menyempatkan untuk mampir ke perpustakaan kembali.
Aku juga baru melirik karya-karya George Orwell. Entah faktor usia, atau barangkali melepas kepenatan karena selama ini terlalu tenggelam dengan imajinasi, atau bahkan dorongan pasca ‘pesta’ demokrasi. Rasa-rasanya aku perlu mendalami karya nonfiksi. Apa perlu dimulai dengan ‘Laut Bercerita’ karya Leila Chudori?
Entahlah. Isi kepalaku tidak terkendali.
Belum lagi, aku sedang dikejar revisi setelah sidang skripsi pada akhir Januari kemarin. Alih-alih menyelesaikan tugas yang pasti, aku malah sibuk merevisi CV dan mencoba daftar kerja sana-sini.
Rupanya aku masih bisa menulis meski menunda apa yang harusnya aku selesaikan dari kemarin. Aku benar-benar terpaku dengan semua yang hal belum selesai dari kemarin hingga sepanjang hari terus aku sesali.
Satu hal yang pasti, aku masih ingin terus menulis. Selain rima yang berujung huruf-i dalam tulisan ini, sebenarnya dahulu aku bisa mengumpat dengan analogi dalam dinding puisi.
Dari meromantisasi diri, menyanjung pribadi lain yang menurutku cukup menarik (meski dirinya besar kemungkinan tidak tertarik), dan menyukai hujan seperti Eyang Sapardi. Aku sangat menyukai masa itu hingga hari ini.
Sialnya, dari analogi rintik hujan dan rumput ilalang yang aku romantisasi (memang sangat menggelitik), tiba-tiba menjadi analogi burung bangkai yang mencabik dagingnya sendiri. Aku dianugerahi hitam setelah melihat semua merah, kuning, hijau, dan biru dengan semua perpaduannya yang cantik itu. Berkat hitam yang terlalu pekat, aku membenci menulis sepenuh hati.
Meski belum sepenuhnya kembali dan nampaknya memang tidak akan pernah bisa kembali sama seperti hari kemarin, aku ingin terus menulis seperti memberi hidangan berupa sesuap puisi untuk diri sendiri. Namun, untuk kali ini tulisanku belum menjadi puisi.
Boleh jadi esok hari karena aku perlu membiasakan diri.
Boleh jadi esok pagi karena aku ingin menikmati sesuap puisi.
Bandung, 19 Februari 2024
1 note
·
View note
Text
🗣 : Kasih masukan cara memilih presiden dong
Memilih itu sesuai dengan kepentinganmu sendiri. Anda pengusaha ya pilih yg mendukung industrialisasi. Anda aktivis hijau pilih yang ramah lingkungan. Keluarga anda diculik ya pilih yg berjanji bisa menegakan HAM. Cita2 anda mau jadi ASN di IKN ya pilih yg komitmen dengan IKN. Jangan pilih orang yang ga relate dengan kepentingan anda. Dan gausah peduli dengan seberapa buruk kepentinganmu bagi orang lain. Semua orang memiliki porsi peran dan tempatnya sendiri. Dan di dalam hati kecil mereka juga berjuang demi kepentingan serta keuntungan diri sendiri.
Dengan begitu baik buruknya presiden adalah fair, bukankah itu konsekuensi dari demokrasi? Sekalipun pilihan anda tidak terpilih.
Dan juga karena apa? Karena ga akan pernah ada pemimpin yg paket komplit disenangi semua orang, itu idealisme ga masuk akal!
-Satria dalam The Individualist Stoic
0 notes
Text
On Presidential Debate, On Democracy, and On Ethics
Suatu hari di tahun 2018, salah satu dosen saya, Pak Luthfi, masuk kelas lalu berdiri sambil menyandarkan badannya ke meja, menghadap kami, lalu beliau misuh-misuh soal penyelenggaraan debat pilpres 2019:
“Ngapain debat pilpres ada iklan-iklan segala. Pembukaannya panjang banget. Debat pilpres itu harusnya satset. Bukan malah ajang dapetin sponsor dan iklan.”
Pak Luthfi lalu melanjutkannya dengan cerita debat pilpres di Amerika dan Inggris. Bagaimana penyelenggaraannya full non-stop 3 jam tanpa iklan, tanpa pembukaan bertele-tele, dan saling serang argumen. Saya mulai membayangkan juga seharusnya debat itu seperti apa.
Bagian 1: On Presidential Debate
Selalu, di kepala saya, debat itu seperti di dalam program Mata Najwa. Tidak kaku, saling bantah argumen, bahkan saling tunjuk-menunjuk. Memberikan posisi jelas dan memberikan logika hebat tentang kesalahan lawan. Moderator bukan hanya melempar pertanyaan, tapi ikut memanaskan suasana dengan berulang-ulang melakukan re-check, klarifikasi, bahkan bisa sampai memberikan bantahan kepada jawaban peserta. Bayangkan, bahkan moderator membawa data sendiri! Kenapa? karena, kita harus sama-sama setuju, bahwa fungsi debat adalah “menguji” argumen. Poin 1: Debat bukan hanya ajang kampanye. Kalau cuma ingin “menyampaikan gagasan”, di baliho saja cukup, satu arah. Tapi fungsi debat justru, yaa, debate.
Sampai debat 2024 ini, saya masih bingung untuk apa fungsi moderator debat. Saya membaca di salah satu komentar sosmed, “Kalau cuma bacain soal, tukang becak pun bisa.”. Mungkin ada yang bilang, fungsi moderator untuk menjadi pengatur suasana supaya tetap tertib. Betul, memang ada tata tertib acara. Betul juga, memang moderator berkali-kali menjadi penenang suasana, mengangkat tangan lalu bilang “tolong supporter untuk tetap tenang”. Tetapi saya bertanya, lalu apa? jika sudah ada tata tertib, lalu dilanggar, lalu apa? akan lebih “beneran” jika moderator sampai berkata “ok silakan anda yang baju hijau di pojok sebelah situ untuk meninggalkan ruangan ini karena saya anggap berisik dan mengganggu.”, walau saya yakin mustahil bagi moderator kita melakukan hal tersebut. Poin 2: Kalau moderator hanya membacakan pertanyaan, mending Mehdi Hairi saja, kawan saya yang juga seorang jurnalis. Saya juga setuju jika debat pilpres lebih baik tidak dihadiri penonton. Kehadiran penonton di lokasi debat bukan hanya mengganggu acara debat secara keseluruhan karena riuhnya dukungan (dan ejekan), tapi juga mengganggu capres karena, dengan sendirinya, para capres akan merespon kondisi debat sebagai “ajang pertunjukan”. Mereka berlagak seperti penari sirkus di bawah lampu sorot. Mereka akan menyadari bahwa gerak-gerik, dan bahasa mereka either membangkitkan semangat pendukung di lokasi, atau mengejek pendukung lawan. Acara ini jadi ajang seru-seruan untuk dapat riuh tepuk tangan pendukung, bukan lagi fokus gagasan. Sebagai juri demokrasi, kita seharusnya merasa dilecehkan dengan gelagat capres yang menjadikan debat sebagai panggung tari. Nasib hidup mati kita ada pada ide, visi, gagasan, dan janji mereka, sementara mereka beretorika dan bergoyang untuk mendapatkan tepuk tangan massa. Poin 3: Debat bukan acara sirkus.
Sama seperti kebingungan saya kepada fungsi moderator, fungsi panelis pun membuat saya bingung. Dibacakannya setiap nama panelis. Saya kira nama besar mereka akan menjadi “penguji” atas besarnya gagasan para capres. Sayangnya mereka hanya dijadikan asisten sulap untuk mengambil bola undian saja. Betul, mereka yang membuat pertanyaan, namun pengujiannya di mana? disebut panelis bukannya justru untuk menguji? sangat disayangkan kita memiliki nama-nama besar sebagai panelis, namun “pengujiannya�� hanya dilakukan di dalam hati masing-masing panelis. Kita tidak akan pernah tahu “jawaban ideal” yang ada di kepala para ahli tersebut sebagaimana mereka merumuskan pertanyaan untuk capres. Lagi-lagi, akhirnya panelis ini hanya menjadi asisten cantik pesulap yang tugasnya hanya menambah bumbu formalitas dan elegansi di panggung pertunjukan semata.
Bagian 2: On Democracy
Ini sudah menjadi keresahan saya sejak pilpres tahun 2019. Bahwa dari dulu, kita terjebak di dalam Procedural Democracy. Kita pikir, hanya dengan ajang pemilu setiap tahun menjadikan kita negara yang demokratis. Awalnya saya selalu berusaha memaklumi kondisi ini karena “kita adalah negara muda” jika dibandingkan dengan demokrasi Amerika Serikat yang sudah berumur lebih dari 200 tahun. Namun mungkin kali ini saya harus berhenti memakluminya. Karena, jangan-jangan, elit kita sudah bertransformasi untuk, justru, menjadikan “demokrasi” sebagai alat hegemoni agar bisa terus melanggengkan kekuasaan. Lihat saja bagaimana jawaban Prabowo ketika ditanya soal politik dinasti, “ya kita kembalikan ke rakyat, jika rakyat tidak setuju, tidak perlu pilih kami.”. Begitulah bagaimana demokrasi kita diolok-olok. Yang penting “rakyat yang memilih” itu satu-satunya tolak ukur demokrasi bagi mereka.
Sudah bosan juga saya memikirkan bagaimana pluralitas ide tidak berhasil tercermin dalam partai politik kita. Bagaimana antarsatu partai dengan partai yang lainnya, gagasannya sama-sama saja. Tahun 2019 saya pernah bertanya di acara forum bersama salah satu partai, mempertanyakan mengapa dari banyaknya partai politik kita, “ideologinya” hanya itu-itu saja, antara Nasionalisme atau Islamisme. padahal, makna demokrasi adalah kebebasan dalam bergagasan. Jika melihat politik di Amerika atau Inggris, kita akan menemukan bahwa antarpartai bukan hanya beda gagasan, namun juga beda pemahaman, sampai berbeda ideologi. Mereka yang ingin konservatif akan bertarung habis-habisan dengan progresif. Mereka yang ingin ideologi kristen habis-habisan bertarung dengan ideologi sekularisme. Mereka yang pro lingkungan akan bertarung habis-habisan dengan yang pro-industrialisme. Karena itu adalah substansi dari demokrasi. Demokrasi adalah “Arena”, bukan hanya prosedur. Dari Chantal Mouffe, ketika “arena perbedaan gagasan” itu tercipta dan berkontestasi, maka dengan sendirinya kita akan mencapai hasil terbaik. Senada dengan teori dialektika Hegel. Namun jika dari awal semuanya sudah homogen, sepakat, maka kita tidak akan bisa kemana-mana lagi. Saya masih tepok jidat dengan capres yang “saya setuju dengan pendapat anda”, lalu untuk apa saya harus memilih jika antarcapresnya memiliki ide yang sama.
Itulah mengapa, fenomena merapatnya Prabowo ke pemerintah pasca pilpres, berkoalisinya partai-partai yang dulu bersebrangan, menunjukan betapa buruknya kualitas demokrasi kita. Ini menunjukan bahwa mereka bukan membawa “gagasan”, tapi mereka berkompromi untuk mencapai kekuasaan. Karena jika memang betul membawa gagasan, mereka seharusnya berani mati untuk gagasan itu pula. Terdengar sangat idealis, namun cukuplah bagi kita untuk memaklumi semua omong-kosong soal politik yang fluid.
Bagian 3: On Ethics
Kita terlalu takut untuk berbeda. Mungkin ada yang berpendapat bahwa “lebih baik sama saja, lebih adem, lebih tentram.”, atau “kalau memang bagus, kenapa harus berbeda”. Saya kira ini adalah mentalitas kita saat ini. Terlihat “baik” karena memang budaya kita seperti ini. Maka harusnya kita jujur kepada diri kita sendiri, bahwa kita belum siap menjadi negara demokratis. Bagaimana bisa kita menamai diri kita demokratis tetapi alergi terhadap perbedaan. Lihat saja, betapa alerginya masyarakat kita terhadap “ideologi lain”. Padahal, dalam demokrasi, keterbukaan sebesar-besarnya atas perbedaan justru menjadi amunisi atas terciptanya dialog yang berkualitas. Kenapa? karena ketika kita membuka ruang perbedaan, justru di situ kita akan mampu memilih, berdebat, memutuskan, yang mengasah pola pikir individu kita agar lebih tajam dan kritis. Kita bisa melihat bagaimana FPI dilarang, buku karl marx diberangus, dan dialog-dialog mahasiswa dibubarkan. Sudah, jujur saja, memang kita secara sistemik (yang akhirnya memengaruhi pola pikir individual kita) menolak adanya perbedaan. (begini saja, jika dalam pikiran kita masih alergi ketika mendengar “komunisme”, maka kita masih anti terhadap perbedaan. Padahal dalam demokrasi, semua diperbolehkan memilih. Jika tidak setuju, silakan berdebat, pertajam data dan fakta, lalu tunjukan bahwa ideologi saya yang terbaik. selesai. bukan “komunisme”nya diberangus oleh aparat)
Dalam hal ini, saya sepakat dengan Tan Malaka dalam Madilognya. Harusnya kita menyampingkan terlebih dahulu nilai-nilai baik-buruk. Melainkan kita uji dengan dialog rasional-materialistik. Sudah cukup bagi kita menjadikan istilah “kita adalah masyarakat yang memiliki budaya timur” sebagai tameng atas ketidakmampuan kita berdialektika. Masyarakat yang maju bukan yang berdiam diri, tapi yang berani mengambil langkah progresif, menantang perbedaan dengan gagasan rasionalnya.
Berbicara tentang pilpres, dari dulu sampai sekarang, ya kita begini-begini saja. maka tidak aneh jika ada yang berpendapat “siapapun presidennya, hidup kita ya begini begini saja.” Karena, menurut saya, kita tidak berani mengambil langkah yang berbeda. Bahkan dari gagasan presiden, semuanya hampir sama-sama saja. yang membedakan adalah prioritasnya saja. Ketidakberanian kita melakukan bid pada perbedaan membuat kita tidak beranjak ke mana-mana. Coba kita lihat dari perbedaan Biden dan Trump. Bagaimana setelah banyaknya perang di zaman Obama, trump yang berseberangan dengan Obama langsung menyetop segala jenis perang fisik di luar Amerika. Ia menarik tentara-tentaranya di timur tengah setelah puluhan tahun berada di zona perang. Lalu memberikan gagasan kontroversial soal perbatasan Amerika-Mexico. Ketika Biden terpilih, yang juga kontras dengan Trump, Amerika kembali melakukan agresi militer. Konflik polandia-rusia, palestina-israel tidak terelakan. Lihatlah bagaimana perbedaan presiden membawa perbedaan yang sangat besar. Namun yang perlu kita lihat, keberanian melakukan Bid atas perbedaan itu justru membawa Amerika Serikat menjadi yang seperti sekarang kita lihat, leading. Selalu, High Risk-High Return. Jika kita masih menjadi negara yang bermain aman, selamanya kita hanya akan di sini-sini saja.
ps: perbedaan pandangan soal IKN pada pilpres perlu diapresiasi. itu yang sebenarnya ingin saya lihat dari capres kita. berani berbeda.
0 notes
Text
Visi dan Misi Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2024
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar Sidang Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 yang berlangsung di Gedung KPU, Selasa (14/10/2023). Berdasarkan Penetapan yang tertuang dalam Berita Acara Nomor 1635/PL.01-BA/03/2023 sebagai berikut: - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1, H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. dan Dr. (H.C.) H. A. Muhaimin Iskandar; - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2, H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka; dan - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. dan Prof. Dr. Moh. Mahfud MD. Adapun visi dan misi dari masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, sebagai berikut : - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1, H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. dan Dr. (H.C.) H. A. Muhaimin Iskandar. - Visi : INDONESIA ADIL MAKMUR UNTUK SEMUA - Misi : - Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air; - Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global; - Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang; - Membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan, dan saling memajukan; - Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya; - Mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa; - Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia; - Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat. - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2, H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka - Visi : BERSAMA INDONESIA MAJU MENUJU INDONESIA EMAS 2045 - Misi : - Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM); - Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru; - Melanjutkan pengembangan infrastruktur dan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif serta mengembangkan agro-maritim industri di sentra produksi melalui peran aktif koperasi; - Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda (generasi milenial dan generasi Z), dan penyandang disabilitas; - Melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; - Membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan; - Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi, dan penyelundupan; - Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. dan Prof. Dr. Moh. Mahfud MD - Visi : GERAK CEPAT MENUJU INDONESIA UNGGUL - Misi : - Manusia Indonesia yang sehat, terdidik, dan sejahtera; - Indonesia unggul dalam bidang inovasi dan teknologi; - Ekonomi yang tangguh dan berdikari; - Hilangnya kemiskinan dan ketimpangan antarwilayah dari akarnya; - Ekosistem digital yang mengutamakan akses internet cepat dan terjangkau; - Pembangunan ekonomi yang memperhatikan kelestarian lingkungan; - Demokrasi terjaga melalui pemberantasan korupsi dan pemerintahan inklusif berlandaskan supremasi hukum; - Indonesia bangsa terhormat di kancah internasional, serta pertahanan yang tangguh dan modern. (bpn) Read the full article
0 notes
Text
Peduli Ekonomi Hijau, Sandiaga Minta Semua Relawannya Dukung Ganjar-Mahfud
Peduli Ekonomi Hijau, Sandiaga Minta Semua Relawannya Dukung Ganjar-Mahfud #Pemilu2024 #SandiagaUno #GanjarPranowo #MahfudMD #beritapatriot
Sandiaga Minta Semua Relawannya Dukung Ganjar-Mahfud – Dalam sebuah momen penting bagi demokrasi Indonesia, Sandiaga Uno yang peduli akan ekonomi hijau meminta semua relawan yang selama ini bergerak di bawah naungannya untuk mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Kegiatan berlangsung di Aula Attaqwa Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada…
View On WordPress
0 notes
Text
Peduli Ekonomi Hijau, Sandi Uno Minta Semua Relawannya Dukung Ganjar-Mahfud
Matanews.id, Jakarta – Dalam sebuah momen penting bagi demokrasi Indonesia, Sandiaga Uno yang peduli akan ekonomi hijau meminta semua relawan yang selama ini bergerak di bawah naungannya untuk mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Kegiatan berlangsung di Aula Attaqwa Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada kesempatan ini Sandi juga…
View On WordPress
0 notes
Text
Sejarah Patung Liberty: Simbol Kebebasan dan Persahabatan
Patung Liberty spot wisata dunia yang favorit dikunjungi wisatawan
Patung Liberty (Statue of Liberty) adalah salah satu monumen paling terkenal di dunia, yang berdiri tegak di Pelabuhan New York, Amerika Serikat. Sebagai simbol kebebasan, harapan, dan persahabatan antara bangsa, patung ini tidak hanya menjadi ikon Amerika Serikat, tetapi juga mewakili semangat global untuk hak asasi manusia dan demokrasi. Patung Liberty adalah simbol perjuangan untuk kebebasan yang datang dari sebuah sejarah yang penuh makna, mulai dari ide awal hingga pembangunan dan peresmiannya.
Artikel ini akan membahas tentang sejarah Patung Liberty, mulai dari asal-usul ide dan perancangannya, hingga perjalanan panjang untuk mewujudkan patung ini sebagai salah satu monumen paling ikonik di dunia.
Asal Usul Ide Patung Liberty
Ide untuk membangun sebuah patung raksasa yang melambangkan kebebasan pertama kali dicetuskan oleh seorang pemikir dan filsuf asal Prancis, Édouard de Laboulaye. Pada tahun 1865, setelah berakhirnya Perang Saudara Amerika dan kemenangan bagi pihak Union (Utara), Laboulaye merasa bahwa Amerika Serikat telah berhasil menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kebebasan dan demokrasi. Sebagai bentuk perayaan atas kemerdekaan Amerika dan untuk memperingati hubungan yang kuat antara Prancis dan Amerika, Laboulaye mengusulkan untuk mendirikan sebuah patung besar yang melambangkan kebebasan.
Laboulaye, yang merupakan seorang profesor di Universitas Prancis dan pendukung Revolusi 1789 di Prancis, percaya bahwa patung tersebut akan menjadi simbol abadi untuk menyatukan kedua negara. Ia juga berharap patung itu dapat memberikan dorongan bagi nilai-nilai revolusi dan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Desain dan Penciptaan Patung
Setelah ide tersebut disetujui, Prancis memutuskan untuk mendanai proyek ini, sementara Amerika Serikat diminta untuk menyediakan tempat bagi patung tersebut. Patung ini kemudian dirancang oleh seorang pemahat terkenal asal Prancis, Frédéric Auguste Bartholdi. Bartholdi, yang terkenal dengan karyanya di bidang seni patung, bekerja keras untuk menciptakan desain yang sesuai dengan visi Laboulaye.
Desain Patung Bartholdi merancang patung ini dengan gambar seorang wanita yang mengenakan jubah panjang dan mahkota dengan tujuh titik tajam yang melambangkan tujuh lautan dan tujuh benua di dunia. Tangan kanan patung memegang sebuah pelita besar, yang melambangkan cahaya kebebasan yang menerangi dunia. Di tangan kiri, patung ini memegang sebuah buku yang bertuliskan tanggal 4 Juli 1776, yang merujuk pada Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Patung ini kemudian diberi nama "Liberty Enlightening the World" (Liberty yang Menerangi Dunia).
Bahan dan Teknik Pembuatannya Patung Liberty dibuat menggunakan teknik patung tembaga. Namun, untuk menjaga agar patung ini tetap ringan dan kokoh, Bartholdi mengembangkan kerangka internal dari besi yang dirancang oleh insinyur terkenal asal Prancis, Gustave Eiffel, yang juga terkenal dengan Menara Eiffel di Paris. Kerangka besi ini memberikan kekuatan pada struktur tembaga, sementara tembaga itu sendiri memberi patung warna hijau khas yang terlihat sekarang, hasil dari proses oksidasi alami.
Pengumpulan Dana dan Konstruksi
Pembangunan Patung Liberty memerlukan dana yang besar. Pemerintah Prancis telah memutuskan untuk mendanai biaya pembangunan patung, namun untuk mendanai biaya pembangunan alas patung dan pemasangannya di Amerika Serikat, dibutuhkan sumbangan dari masyarakat. Upaya pengumpulan dana dilakukan melalui serangkaian acara, konser, dan kampanye penggalangan dana di kedua negara, yang melibatkan banyak tokoh terkenal pada waktu itu.
Penggalangan Dana di Amerika Serikat Untuk membangun fundasi atau alas patung di Pulau Liberty (Liberty Island), dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kampanye penggalangan dana di Amerika dipimpin oleh seorang jurnalis bernama Joseph Pulitzer, yang terkenal dengan kepemimpinan dalam New York World. Dalam upaya untuk menggalang dana, Pulitzer menggunakan surat kabar miliknya untuk mempublikasikan pesan agar rakyat Amerika berdonasi. Ia mengajak setiap orang, bahkan dengan sumbangan sekecil apapun, untuk ikut berpartisipasi dalam proyek besar ini. Hasilnya, rakyat Amerika menyumbang dalam jumlah besar, bahkan dari anak-anak sekolah yang mengirimkan sumbangan kecil mereka. Sebagai bentuk penghargaan, nama-nama para penyumbang dipublikasikan di surat kabar Pulitzer.
Pembangunan Patung dan Alasnya Patung ini selesai dibangun di Prancis pada tahun 1884. Namun, pengiriman patung ke Amerika Serikat membutuhkan waktu yang lebih lama. Patung tersebut dibongkar menjadi beberapa bagian dan dikirim dalam 214 kotak menggunakan kapal. Pada tahun yang sama, pembangunan alas patung yang dibangun oleh arsitek Richard Morris Hunt dimulai di Pulau Liberty, yang terletak di Pelabuhan New York.
Peresmian dan Makna Patung Liberty
Pada 28 Oktober 1886, Patung Liberty secara resmi diresmikan di depan publik Amerika oleh Presiden Grover Cleveland, yang saat itu menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Upacara peresmian tersebut dihadiri oleh ribuan orang yang menyaksikan dengan penuh kebanggaan, dan Patung Liberty akhirnya berdiri tegak, menjadi simbol kebebasan dan persahabatan antara Prancis dan Amerika Serikat.
Patung ini memiliki makna yang mendalam, baik dalam konteks sejarah Amerika Serikat maupun dunia secara umum. Patung Liberty menjadi simbol sambutan kepada para imigran yang datang ke Amerika melalui Ellis Island, yang merupakan gerbang utama bagi imigran pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Bagi mereka, patung ini mewakili harapan, kebebasan, dan kesempatan baru yang mereka harapkan akan ditemukan di Amerika.
Peran dan Simbolisme Patung Liberty
Patung Liberty telah menjadi simbol yang sangat kuat dalam budaya populer dan sejarah global. Beberapa makna simbolis Patung Liberty meliputi:
Simbol Kebebasan dan Demokrasi Sebagai simbol utama kebebasan, Patung Liberty melambangkan prinsip-prinsip dasar dari kebebasan individu, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Patung ini menjadi inspirasi bagi berbagai gerakan di seluruh dunia yang memperjuangkan kebebasan dan hak-hak dasar manusia.
Penyambutan Imigran Bagi banyak imigran yang datang ke Amerika Serikat, Patung Liberty merupakan simbol sambutan dan harapan. Patung ini telah menjadi simbol rumah baru bagi jutaan orang yang datang mencari kehidupan yang lebih baik.
Persahabatan Prancis dan Amerika Patung Liberty juga mewakili hubungan yang kuat dan persahabatan antara Prancis dan Amerika Serikat. Patung ini diberikan oleh Prancis sebagai hadiah kepada Amerika untuk merayakan kebebasan, demokrasi, dan persahabatan dua bangsa tersebut.
Simbol Identitas Amerika Sebagai salah satu monumen yang paling dikenal di dunia, Patung Liberty telah menjadi bagian integral dari identitas nasional Amerika Serikat dan sering muncul dalam film, lagu, dan karya seni yang menggambarkan negara ini sebagai tanah kebebasan dan kesempatan.
Pemeliharaan dan Status Saat Ini
Seiring waktu, Patung Liberty telah mengalami beberapa pemeliharaan dan restorasi. Salah satu restorasi terbesar dilakukan pada tahun 1984, ketika patung ini diperbaiki untuk memastikan bahwa struktur dan patung tetap kokoh dan aman bagi pengunjung. Pada tahun 1986, Patung Liberty merayakan ulang tahun ke-100-nya dengan renovasi besar-besaran.
Patung Liberty kini menjadi bagian dari Taman Nasional dan situs Patung Liberty National Monument, yang dikelola oleh Layanan Taman Nasional Amerika Serikat. Setiap tahun, jutaan pengunjung dari seluruh dunia datang untuk melihat patung ini dan mengunjungi museum di pulau tempat patung ini berada.
Kesimpulan
Patung Liberty tidak hanya merupakan monumen besar yang mengesankan, tetapi juga simbol dari nilai-nilai kebebasan yang menjadi dasar bagi banyak negara di seluruh dunia. Sebagai hadiah dari Prancis untuk Amerika Serikat, patung ini menyatukan dua bangsa dalam sebuah ikatan sejarah yang erat, sekaligus memberikan pesan universal tentang harapan, persahabatan, dan hak asasi manusia. Hingga hari ini, Patung Liberty tetap berdiri tegak sebagai simbol kemerdekaan dan kebebasan bagi semua umat manusia.
0 notes
Text
Analisis Menarik: Mengapa Indonesia Butuh Perubahan Menyegarkan Menurut Denny JA
Dalam era yang terus berkembang ini, Indonesia sebagai negara dengan potensi yang besar perlu untuk terus beradaptasi dan mengikuti perkembangan global. Dalam pandangan Denny JA, seorang pakar politik dan sosial terkemuka di Indonesia, perubahan menyegarkan sangatlah penting untuk negara kita. Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa alasan mengapa Indonesia perlu melakukan perubahan menyegarkan berdasarkan analisis yang dikemukakan oleh Denny JA. Pertamatama, Denny ja berpendapat bahwa perubahan menyegarkan diperlukan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing di pasar global. Dalam era globalisasi ini, negaranegara lain terus berinovasi dan beradaptasi dengan cepat. Jika Indonesia tidak melakukan perubahan menyegarkan, kita berisiko tertinggal dan kehilangan peluang untuk berkembang. Dengan melakukan perubahan yang inovatif dan progresif, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar internasional dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di ASEAN. Selain itu, Denny ja juga menekankan pentingnya perubahan menyegarkan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi ekonomi yang besar, namun masih terdapat berbagai kendala yang perlu diatasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan melakukan perubahan menyegarkan di sektor ekonomi, seperti membuka peluang investasi yang lebih luas, memperbaiki infrastruktur, dan memperkuat sektor industri, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, Denny JA juga berpendapat bahwa perubahan menyegarkan diperlukan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan adalah kunci keberhasilan dan masa depan negara. Namun, masih terdapat banyak tantangan dalam sistem pendidikan yang perlu diatasi, seperti akses yang tidak merata, mutu pendidikan yang rendah, dan kurangnya penekanan pada keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Melalui perubahan menyegarkan dalam pendidikan, seperti mendukung peningkatan infrastruktur pendidikan, melibatkan sektor swasta dalam pengembangan kurikulum, dan meningkatkan pelatihan guru, Indonesia dapat menciptakan generasi yang tangguh dan siap bersaing di pasar global. Tak hanya itu, Denny JA juga menyoroti perlunya perubahan menyegarkan dalam sektor politik dan pemerintahan. Politik adalah fondasi dari suatu negara, dan jika fondasi tersebut tidak kuat, negara akan menghadapi berbagai masalah. Denny JA berpendapat bahwa Indonesia perlu melakukan perubahan menyegarkan dalam sistem politik dan pemerintahan, seperti mengurangi birokrasi yang berlebihan, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta menyediakan ruang yang lebih besar bagi partisipasi masyarakat sipil. Dengan melakukan perubahan ini, Indonesia dapat memperkuat demokrasi dan membangun pemerintahan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Terakhir, Denny JA juga menekankan pentingnya perubahan menyegarkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun seringkali pemanfaatannya tidak berkelanjutan dan merusak lingkungan. Denny JA mendorong adanya perubahan menyegarkan dalam cara kita memanfaatkan sumber daya alam, seperti mengadopsi teknologi hijau, melindungi hutan dan ekosistem, serta mendorong penggunaan energi terbarukan. Dengan melakukan perubahan ini, Indonesia dapat menjaga keberlanjutan alam dan mewariskan lingkungan yang sehat kepada generasi mendatang. Dalam kesimpulannya, analisis Denny JA mengenai perlunya perubahan menyegarkan di Indonesia memberikan kita wawasan yang sangat berharga.
Cek Selengkapnya: Analisis Menarik: Mengapa Indonesia Butuh Perubahan Menyegarkan Menurut Denny JA
0 notes
Text
Memahami Politik Lebih Dekat Lewat Puisi Esai Terbaru Dari Konsultan Utama, Denny JA
Dalam dunia politik yang kompleks dan seringkali membingungkan, penting bagi kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Untungnya, konsultan politik terkemuka Indonesia, Denny JA, telah menerbitkan Puisi Esai terbarunya yang dapat membantu kita memahami politik dengan lebih dekat. Puisi Esai terbaru berjudul "Politik dalam Tiga Warna: Merah, Putih, dan Hijau" ini memberikan wawasan yang mendalam tentang politik Indonesia dan bagaimana politik mempengaruhi kehidupan seharihari kita sebagai warga negara. Dalam Puisi Esai ini, Denny ja menggambarkan politik sebagai suatu spektrum yang terdiri dari tiga warna yang berbeda. Warna merah melambangkan politik yang berorientasi pada kekuasaan dan ambisi pribadi. Dalam bagian ini, Denny ja menganalisis perilaku politik yang sering kali didorong oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ia juga membahas peran uang dan kekuasaan dalam politik serta dampaknya pada demokrasi. Warna putih melambangkan politik yang berorientasi pada kepentingan publik dan kesejahteraan masyarakat. Denny JA menyoroti pentingnya kepemimpinan yang jujur, transparan, dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan politik yang sejalan dengan kebutuhan rakyat. Ia juga membahas pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses politik dan bagaimana masyarakat dapat berperan sebagai agen perubahan. Warna hijau melambangkan politik yang berorientasi pada keberlanjutan dan konservasi lingkungan. Denny JA mencermati pentingnya kebijakan politik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Ia juga membahas tantangan politik dalam menghadapi perubahan iklim dan perlunya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menghadapinya. Selain itu, dalam Puisi Esainya, Denny JA juga membahas peran media dalam politik serta dampaknya pada pembentukan opini publik. Ia menyoroti pentingnya mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang untuk dapat membuat keputusan politik yang bijak. Puisi Esai ini tidak hanya berisi analisis politik yang mendalam, tetapi juga memberikan solusi dan saran praktis bagi para pembaca. Denny JA memberikan panduan tentang bagaimana kita dapat terlibat secara aktif dalam politik, baik melalui partisipasi dalam pemilihan umum, menjadi anggota partai politik, atau bahkan menjadi pemimpin politik di tingkat lokal. Puisi Esai "Politik dalam Tiga Warna: Merah, Putih, dan Hijau" adalah sumber pengetahuan yang berharga bagi siapa pun yang ingin memahami politik dengan lebih baik. Denny JA, dengan pengalamannya sebagai konsultan politik yang terkenal, memberikan wawasan yang komprehensif dan mencerahkan tentang politik Indonesia. Jadi, jika Anda ingin memperdalam pemahaman Anda tentang politik, dan bagaimana politik mempengaruhi kehidupan kita, Puisi Esai terbaru dari Denny JA adalah pilihan yang tepat. Dengan membaca Puisi Esai ini, Anda akan mendapatkan landasan yang kokoh untuk memahami politik dengan lebih dekat dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan politik yang lebih baik bagi Indonesia.
Cek Selengkapnya: Memahami Politik Lebih Dekat Lewat Puisi Esai Terbaru Dari Konsultan Utama, Denny JA
0 notes
Text
Politik Dinasti
Politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Dinasti politik lebih indentik dengan kerajaan. sebab kekuasaan akan diwariskan secara turun temurun dari ayah kepada anak. agar kekuasaan akan tetap berada di lingkaran keluarga. Apa Yang terjadi seandainya Negara Atau Daerah Menggunakan Politik Dinasti?
Menurut Dosen ilmu politik Fisipol UGM, A.G.N. Ari Dwipayana, Tren politik kekerabatan itu sebagai gejala neopatrimonialistik. Benihnya sudah lama berakar secara tradisional. Yakni berupa sistem patrimonial, yang mengutamakan regenerasi politik berdasarkan ikatan genealogis, ketimbang merit system, dalam menimbang prestasi. Menurutnya, kini disebut neopatrimonial, karena ada unsur patrimonial lama, tapi dengan strategi baru. "Dulu pewarisan ditunjuk langsung, sekarang lewat jalur politik prosedural." Anak atau keluarga para elite masuk institusi yang disiapkan, yaitu partai politik. Oleh karena itu, patrimonialistik ini terselubung oleh jalur prosedural
Dinasti politik harus dilarang dengan tegas, karena jika makin maraknya praktek ini di berbagai pilkada dan pemilu legislatif, maka proses rekrutmen dan kaderisasi di partai politik tidak berjalan atau macet. Jika kuasa para dinasti di sejumlah daerah bertambah besar, maka akan kian marak korupsi sumber daya alam dan lingkungan, kebocoran sumber-sumber pendapatan daerah, serta penyalahgunaan APBD dan APBN. (AG Paulus, Purwokerto)
Hal-Hal Yang Mengakibatkan Munculnya Dinasti Politik Adalah:
1. Adanya keinginan Dalam diri atau pun keluarga untuk memegang kekuasaan.
2. Adanya kelompok terorganisir karena kesepakatan dan kebersamaan Dalam kelompok sehingga terbentuklah penguasa kelompok dan pengikut kelompok.
3. Adanya kolaborasi antara penguasa dan Pengusaha untuk mengabungkan kekuatan modal dengan kekuatan Politisi.
4. Adanya Pembagian tugas antara kekuasaan politik dengan kekuasaaan Modal Sehingga Mengakibatkan terjadinya KORUPSI
5. Akibat Dari Politik Dinasti ini maka banyak pemimpin lokal menjadi politisi yang mempunyai pengaruh. Sehingga semua keluarga termasuk anak dan istri berbondong-bondong untuk dapat terlibat dalam system pemerintahan.
Menurut Zulkieflimansyah Dampak Negatif Apabila Politik Dinasti Diteruskan
Menjadikan partai sebagai mesin politik semata yang pada gilirannya menyumbat fungsi ideal partai sehingga tak ada target lain kecuali kekuasaan. Dalam posisi ini, rekruitmen partai lebih didasarkan pada popularitas dan kekayaan caleg untuk meraih kemenangan. Di sini kemudian muncul calon instan dari kalangan selebriti, pengusaha, “darah hijau” atau politik dinasti yang tidak melalui proses kaderisasi.
Sebagai konsekuensi logis dari gejala pertama, tertutupnya kesempatan masyarakat yang merupakan kader handal dan berkualitas. Sirkulasi kekuasaan hanya berputar di lingkungan elit dan pengusaha semata sehingga sangat potensial terjadinya negosiasi dan penyusunan konspirasi kepentingan dalam menjalankan tugas kenegaraan.
Sulitnya mewujudkan cita-cita demokrasi karena tidak terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good governance). Fungsi kontrol kekuasaan melemah dan tidak berjalan efektif sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan kekuasaan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dengan Politik Dinasti membuat orang yang tidak kompeten memiliki kekuasaan. Tapi hal sebaliknya pun bisa terjadi, dimana orang yang kompeten menjadi tidak dipakai karena alasan bukan keluarga. Di samping itu, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasikan karena pemimpin atau pejabat negara tidak mempunyai kapabilitas dalam menjalankan tugas.
Maka Dari itu Dinasti politik bukanlah sistem yang tepat unrtuk diterapkan di Negara kita Indonesia, sebab negara Indonesia bukanlah negara dengan sistem pemerintahan monarki yang memilih pemimpin berdasarkan garis keturunan.
1 note
·
View note