tumblr, sebagian orang memilih menyimpan cerita nya disini, bukan karena tak punya kawan, tapi karena ia tau mereka cuman bisa mendengar kan tanpa bisa merasakan. - "pengelana waktu"
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Salam 6,4 Triliun

Oleh: Agustinus Edy Kristianto
Topik Abdee Slank-Komisaris Telkom ternyata masih ramai. Kebanyakan menyoroti masalah kompetensi, politik balas budi, dan penghasilan.
Yakin inti masalahnya di situ? Dinding saya tidak akan ke sana. Buat apa membahas sesuatu yang hanya berujung debat kusir subjektif. Kita juga tidak boleh sinis terhadap penghasilan orang.
Ada hal yang lebih strategis dan besar tapi tidak kasat mata, yaitu soal akumulasi bisnis dan fundraising politik.
Sama seperti saya mengulas Prakerja, kita fokus pada bagaimana duitnya bekerja.
Ada dua hal penting: 1) model bisnis/cara mainnya; 2) hubungan kepentingan. Cek faktor siapa mendapatkan apa dengan cara bagaimana dan memanfaatkan siapa!
Lihat aturan main (UU Perseroan Terbatas dan UU BUMN). Seorang Abdee/komisaris tidak ada artinya sebab komisaris sifatnya kolektif (Dewan Komisaris).
Abdee adalah satu dari 4 orang Komisaris Independen. Tiga lainnya: Bambang PS Brodjonegoro (bekas menteri dan Komisaris Bukalapak), Wawan Iriawan (bekas Ketua DPW Partai Nasdem Banten dan Managing Partner Kantor Hukum Iriawan & Co), dan Bono Daru Adji (Managing Partner Kantor Hukum Assegaf Hamzah & Partners).
Secara umum tugas Dewan Komisaris adalah pengawasan terhadap perusahaan (terutama kinerja Direksi). Namun langsung saja ke bagian terpenting: keuangan.
Ada yang disebut Komite Audit yang wajib dibentuk oleh Komisaris dan Dewan Pengawas (Pasal 70 UU BUMN). Ada pula pemeriksaan eksternal (selain internal oleh satuan pengawas) laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor eksternal (biasanya sudah ada langganannya) dan BPK (Pasal 71 UU BUMN). Ketua Komite Audit adalah anggota Komisaris Independen (bisa jadi Abdee terpilih).
Opini auditor atas kewajaran laporan keuangan dan perhitungan tahunan sangat penting. Di sinilah biasa terjadi yang disebut window dressing. Sudah terbayang siapa saja yang harus diatur, kan?
Lalu mari lihat aksi korporasi yang lagi hangat yakni suntikan dana dari Telkomsel (anak perusahaan Telkom) ke Gojek yang sudah terjadi 2 kali.
Saya kutip utuh dari sumber terpercaya.
FYI. 65% saham Telkomsel dikuasai Telkom, 35% Singtel (BUMN Singapura). Telkomsel menopang 72% pendapatan Telkom (terutama dari data dan voice). Laba Telkom 2020 adalah Rp16,67 triliun.
- Pada tanggal 16 November 2020, Telkomsel mengadakan perjanjian AKAB (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa/Gojek) untuk investasi dalam bentuk OBLIGASI KONVERSI TANPA BUNGA senilai US$150 juta (setara dengan Rp2,116 triliun pada tanggal 31 Desember 2020) yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2023. Ada 5 perjanjian yang dibuat: Collaboration Agreement, Loan Agreement, Option Agreement, Conversion Side Letter, dan Investment Term Sheet (Sumber: Laporan Tahunan TLKM 2020);
- Pada tanggal 21 Mei 2021, Telkomsel, anak perusahaan dari Telkom, telah melakukan investasi tambahan kepada Gojek senilai US$300 juta. Transaksi tersebut dilakukan melalui penambahan penyertaan modal Telkomsel pada Gojek... sehingga total investasi Telkomsel di Gojek sebesar US$450 juta/sekitar Rp6,4 triliun (sumber: jawaban TLKM ke BEI pada 24 Mei 2021).
Saya pegang akta AKAB/Gojek per 23 Oktober 2019. Struktur permodalannya terdiri dari saham Seri A-P. Modal disetornya Rp675 miliar. Di situ tercantum nama Garibaldi Thohir (kakak Menteri BUMN Erick Thohir) sebagai Komisaris Utama. Pemegang saham Gojek banyak, kebanyakan perusahaan cangkang di luar negeri, selain ada juga Google Asia Pacific PTE. LTD, Tencent Mobility Limited, dan PT Astra International, Tbk.
Boleh saja orang berbusa-busa berdalih bahwa investasi ini bertujuan supaya Telkomsel menjadi leading digital telco company untuk mendukung bisnis digital connectivity, digital platform, dan digital services. Tapi yang tidak bisa dibantah adalah transaksi Rp6,4 triliun sudah terjadi. Duit masuk ke Gojek dan Gojek masih berstatus perusahaan privat. Pintu pun tertutup buat negara (negara tidak bisa audit Gojek).
Obligasi Konversi (Convertible Bond) adalah surat utang yang bisa ditukar sebagai saham di perusahaan penerbitnya (Gojek) dengan harga yang disepakati sekarang (ada perhitungan nilai wajarnya secara akuntansi).
Jadi Telkomsel semacam kasih utang tanpa bunga ke Gojek yang nanti bisa ditukar saham Gojek. Uang itu bisa dipakai Gojek untuk biaya operasional, ekspansi bisnis, maupun investasi.
Itulah mengapa Gojek bergerak cepat merger dengan Tokopedia dan melakukan upaya publikasi untuk mengerek harga dan reputasi (valuasi disebut US$18/Rp262 triliun) dan masuk 12 Most Valuable Startup in The World. Mereka membidik IPO di Bursa Indonesia dan New York untuk menghimpun dana publik. Lalu goreng dan goreng lagi, toh si bungsu bisa diajak karena sudah rajin berlatih pompom saham di medsos.
Sepanjang kita mengerti bahwa uang BUMN adalah keuangan negara maka fokus kita adalah Rp6,4 triliun itu tadi. Ceramah pengamat, pakar, influencer dsb tentang potensi untung besar investasi Telkomsel di Gojek itu, silakan Anda mau percaya atau tidak. Toh, semua masih pada fase melukis langit. Bahasa buku: unrealized gain/loss.
Tapi bagaimana kesepakatan terjadi, siapa saja pejabat yang terlibat, apa konflik kepentingannya, apa saja biaya yang timbul (arranger fee, komisi, administrasi, pajak dsb), bagaimana penggunaannya, apa potensi kerugian negaranya, bagaimana pertanggungjawabannya, adalah masalah lain: Good Governance.
Ekosistem bisnis Gojek itu sarat pembakaran uang. Karena model bisnis Gojek adalah intermediasi maka dia harus menjaga demand (supaya tetap murah dan menarik konsumen) dan supply (penyedia barang/jasa, ojol, dsb). Di situlah bakar-bakaran uang terjadi untuk promo, diskon, dan tawaran benefit lain.
Ujungnya adalah IPO, divestasi. Ke publik sebagai calon investor (hati-hati investor ritel). Promosi akan habis-habisan supaya kita makan barang itu. Kalau kita belum mau makan akan dipancing dengan segala jenis proxy yang seolah-olah memborong saham itu dan akhirnya kita ikutan beli. Banyak cara untuk merayu.
High risk dan belum tentu high return. Dana segar Rp6,4 triliun itu bisa mengalir ke mana-mana sampai jauh dan patut dicurigai juga merembes ke lingkungan pendanaan politik. Naif kalau beranggapan itu semua murni bisnis tanpa lobi politik yang ada ongkosnya. Ingat, uang Rp6,4 triliun itu banyak banget! Mau nyapres/nyawapres, Om? Bilang, dong.
Tren fundraising politik saat ini sudah beralih menjadi digital. Kartu-kartuan, saldo virtual, digital banking dsb adalah alatnya. Sebab di situlah tersimpan uang mulai dari saldo virtual Prakerja, saldo Gopay, saldo bansos...
Sekarang, yakinkah kita uang Rp6,4 triliun itu akan beranak-pinak dan menguntungkan negara? Yakin perusahaan negara mau terjun dalam bisnis bakar uang bin spekulatif begini? Yakin mau diobok-obok politisi?
Segala jenis risiko bisa nyata terjadi: risiko politik (bagaimana jika menterinya direshuffle), risiko kompetitor (bagaimana jika kompetitor bakar uang lebih banyak lagi), risiko kejenuhan konsumen (bagaimana jika konsumen mulai sadar dan mandiri), risiko keuangan global, dan sebagainya.
Ada baiknya KPK, Polri, atau Kejaksaan Agung mencermati transaksi ini (sudahi polemik TWK dan mulai bekerja lagi). Anggota DPR (baik yang karena jujur berkata benar maupun karena belum kebagian) silakan berteriak. Masyarakat sipil/LSM pun bisa turun gunung. Netizen Indonesia mana suaranya? Komunitas ojol? UMKM?
Bukan kali ini saja dugaan korupsi di perusahaan negara terjadi dengan dalih investasi dan proyek digitalisasi. Di KPK masih ada tunggakan perkara tukar guling saham Mitratel dan Tower Bersama (TBIG), di Polda Metro Jaya baru-baru ini ada laporan dugaan korupsi proyek sinergi new sales broadband Telkomsel.
Jadi, masalah Abdee Slank tak bisa sekadar ditepis dengan argumen bahwa dia punya pengalaman bisnis digital dan bisa memperkaya konten melainkan dia berada di lingkaran gelap permainan aksi korporasi yang berpotensi merugikan uang negara. Tidak ada kaitan memperkaya konten dengan wewenang komisaris!
Bagi masyarakat, memang tak mudah melihat adanya permainan di balik layar, tapi setidaknya baunya bisa kita endus.
Kita amati saja terus lewat media massa, ke mana lagi bidak berpindah.
Yang tadinya Abdi Negara, lalu Abdee Slank, bisa berubah menjadi Abdee Capital, dan akhirnya menuju Negara Kesatuan Rekapital Indonesia.
Salam 6,4 Triliun.
3 notes
·
View notes
Text
Ampunan mu
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿آل عمران:١٣٣﴾
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّٰـهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿آل عمران:١٣٤﴾
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah men
4 notes
·
View notes
Text
Jika..
Jika aku lelah, siapa yang mau berjuang untuk diriku?
Tak ada satupun yang tahu secara detail apa yang aku mau, apa yang membuatku suka, membuatku berduka, atau apa impinan yang terus saja aku usahakan lewat doa.
Jika aku menyerah, siapa yang mau melanjutkan perjalanan ini?
Hidupku bukan tongkat estafet yang bisa diteruskan oleh orang lain. Apa yang aku mulai, harus aku selesaikan sampai Tuhan bilang waktuku telah usai.
Jakarta yang sejuk, 06 Desember 2020
Rajuami
59 notes
·
View notes
Text
Dihadapan malam ia menjadi sangat jujur. Hanya ia dengan malam yang tahu. Meski waktu kadang kian mencekiknya, seperti membunuh dirinya pelan-pelan. Ia teguh, batinnya masih memegang harapan baik. Tidak sekali atau dua kali ia menjadi manusia paling cengeng. Tak ada yang tahu rasa yang dipendamnya. Ia rapuh, sangat. Namun manusia lainnya menganggapnya terlalu kuat. Ia menyimpan rahasianya sendiri, menyimpan lukanya sendiri.
Semoga waktu baik segera berpihak. Seberapa lamanya menunggu. Ia tahu bahwa kebaikan terus ada padanya.
78 notes
·
View notes
Text
Ingatkah Budiman Sudjatmiko?
Ingatkah Budiman Sudjatmiko atas Kasus Penghilangan Paksa Aktivis Pro Demokrasi 1997-1998? Ingatkah Budiman Sudjatmiko dengan kawan-kawan seperjuangannya seperti Suyat, Petrus Bimo Anugerah, Wiji Thukul yang hingga kini tak diketahui keberadaannya? Ingatkah Budiman Sudjatmiko atas pidato pembelaannya saat diadili oleh Pengadilan Orde Baru yang berisi, “Aku menjadi saksi atas penderitaan rakyatku yang tengah berjuang, dan akan kubawa kesaksian itu sampai ke pembebasannya”?
Budiman Sudjatmiko yang saya sebut adalah tokoh sentral yang mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada 1996 silam. Oleh pemerintah Orde Baru, Budiman ditetapkan sebagai tersangka Peristiwa 27 Juli 1996 dan divonis 13 tahun penjara. Namun, ia hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun lantaran Presiden (alm) Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memberinya amnesti pada 1999 silam. Pada akhir 2004, Budiman bergabung dengan PDI Perjuangan. Dan, sejak 2009 lalu ia menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap.
Seperti halnya Budiman, cukup banyak para aktivis pro demokrasi yang menumbangkan rezim Orde Baru dan melahirkan Reformasi, kini dekat dengan kekuasaan. Ada Andi Arief yang merupakan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana yang dulunya pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fisip UGM 1993-1998 dan Ketua Umum Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi Cabang Yogyakarta tahun 1996. Andi Arief juga pernah diculik oleh Komando Pasukan Khusus yang dipimpin Prabowo Subianto lantaran aktivitasnya yang dinilai mengusik pemerintah ketika itu.
Adapula, Pius Lustrilanang yang diculik oleh Komando Pasukan Khusus yang dipimpin Prabowo Subianto pada 2 Februari 1998 dan kini justru bergabung dengan partai yang dipimpin Prabowo Subianto, Gerindra.
Sebetulnya, masih banyak lagi aktivis 1998 yang kini dekat dengan kekuasaan dan seakan melupakan perjuangan di masa lalu.
Beberapa waktu lalu, salah satu staf Andi Arief, berinisial WAP, yang dulunya aktivis 1998 diberitakan terkena Razia Narkoba Polda Bengkulu. Iseng, saya hubungi senior kampus yang dekat dengan mas WAP ini. Senior saya bilang, “Bohong itu. Dijebak lawan politik.”
Entah iya, entah nggak. Saya ingat omongan senior saya itu dulu ketika tahu kawan-kawan Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) masuk dalam kekuasaan. “Mereka yang masuk dalam kekuasaan enggak akan idealis lagi. Enggak mungkin mengubah pemerintah yang busuk dengan masuk ke dalam pemerintahan itu,” kata dia.
Bagi saya, politik itu sarat akan kepentingan. Politik itu bagai lumpur kotor. Ketika kita masuk ke dalam kubangan lumpur kotor, dengan sendirinya kita akan menjadi kotor.
Apakah Budiman Sudjatmiko ingat pidato pembelaannya saat diadili oleh Pengadilan Orde Baru, “Aku menjadi saksi atas penderitaan rakyatku yang tengah berjuang, dan akan kubawa kesaksian itu sampai ke pembebasannya”? Mungkin ingat, tapi rakyat masih menderita.
Apakah Andi Arief dan Pius Lustrilanang ingat siksaan yang mereka terima ketika diculik? Siksaan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan? Mungkin ingat, tapi hak asasi manusia masih banyak dilanggar. Pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu hanya sekedar lukisan kelam yang sepatutnya ditutupi tudung putih. Hanya dibuka apabila dibutuhkan saat kampanye. Setelah itu, ditutup kembali.
Mengutip tulisan Mugiyanto berjudul ‘Katakan, Dimana Mereka? Tentang Pengharapan dan Perjuangan’ dalam buku 'Saatnya Korban Bicara: Menata Derap Merajut Langkah’ : Suyatno, kakak Suyat, orang desa yang kesehariannya menjadi tukang kayu nun jauh di sana di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah selalu mengatakan, “Kalau tidak karena Suyat, tidak mungkin Gus Dur, Mega, dan SBY menjadi presiden.”
Tambahan dari saya: “Kalau tidak diculik, Budiman, Andi Arief, dan Pius tidak akan dekat dengan kekuasaan.”
10 notes
·
View notes
Text

Belum Ada Judul!
Dulu waktu kampanye, Obama janji mau tutup Guantanamo. Bisa? Enggak. Pelanggaran HAM banyak. Ada komnas-komnas atau organisasi HAM yang menekan? Enggak. Pernah denger penjahat perang dari Amerika? Enggak. Dari sekutu Amerika? Juga enggak.
Korban 9/11 kurang lebih 2.600 orang. Berapa orang yang dibunuh AS setelahnya? 25.000! Disamperin ke negara asalnya masing-masing! Belum lagi perang saudara, Arab Spring, terorisme yang disponsori Amerika. Ada yang protes? Enggak. Everyone's happy.
Mereka memang penguasa dunia. Semua negara tunduk sama Amerika!
Siapa yang mendamaikan Israel dengan Arab? Amerika!
Negara terakhir yang berdamai dengan Israel adalah Maroko. Seminggu lalu. Gimana caranya? Amerika bilang ke Maroko, "Gua bakal mengakui wilayah Sahara Barat itu wilayah lu. Kalo ada negara lain yang protes, lu bilang gua. Syaratnya, lu damai sama Israel."
Maroko puas. Israel seneng. Everyone's happy.
Bentar lagi Saudi yang berdamai. Just wait.
The world has changed. What hasn't changed? Your ignorance!
(Nggak bersambung, besok lagi)
0 notes
Text

Aku nulis agama dan Tuhan, kau bilang itu urusan pribadi nggak perlu ditulis.
Aku nulis politik, kau bilang aku bukan orang politik.
Aku nulis management kinerja, kau bilang aku bukan karyawan lagi.
Aku nulis novel, kau bilang itu hanya untuk remaja.
Aku nulis humor, kau bilang nggak pas waktunya saat pandemi.
Aku nulis radikalisme, kau bilang aku islamphobia.
Aku nulis tentang Yesus, kau bilang aku murtad.
Aku nulis puisi, kau bilang cengeng.
Lalu, maumu aku nulis apa? Mungkin kamu tidak mengkritik tulisan-tulisanku, tapi kamu ingin aku berhenti berkarya.
Dan ketika aku tidak menulis lagi, kau bilang bahwa aku kehabisan ide dan tidak mampu bersaing lagi.
Lalu?
0 notes
Text

Waktu Terus Berubah
Aktor terkenal yang juga mantan gubernur California Arnold Schwarzenegger menghebohkan jagad sosial media setelah mengunggah foto dirinya yang sedang tidur di jalan di bawah patung perunggu dirinya di luar hotel, dan menulis dengan sedih, 'How times changed' ("Bagaimana waktu berubah").
Melalui foto tersebut, dia menyampaikan sebuah pesan bahwa penghormatan orang terhadap Anda berubah seiring berjalannya waktu.
Seperti dilansir Trends Gulte (22/8/2017), alasan dia menuliskan kalimat tersebut bukan karena dia tua, tapi karena ketika dia jadi gubernur California meresmikan hotel tersebut dengan patung perunggu dirinya di depan hotel tersebut. Pihak hotel menyampaikan ke Arnold "Setiap saat Anda boleh datang dan ada kamar untuk Anda yang selalu tersedia". Namun ketika Arnold sudah tidak menjabat gubernur lagi dan datang ke hotel tersebut, pihak hotel menolaknya dengan alasan bahwa kamar hotel sudah penuh.
Dia lalu membawa kantong tidur dan tidur di bawah patung dirinya dan berharap orang bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.
Arnold dengan kekayaannya bisa membeli hotel yang dia inginkan, tapi dia ingin menyampaikan pesan kepada orang-orang melalui tindakannya.
Dia memposting foto tersebut di media sosial, dia menyampaikan sebuah pesan bahwa ketika dia berada dalam posisi yang kuat, semua orang termasuk manajemen hotel memuji dia, namun saat dia kehilangan posisinya sekarang, mereka dengan mudah melupakan janji mereka kepadanya.
'How times changed'
Ya waktu terus berubah.
Jangan percaya pada semua atribut duniawi: jabatan anda, harta benda anda, atau kekuasaan atau kecerdasaan anda. Semua itu tidak ada yang abadi. Kecuali kehidupan setelah kematian.
1 note
·
View note
Text



"Kumpulan tweet jahat dan arogan @DrSLSimonSpKK. Tolong jangan ada yang membuat laporan polisi 😭" ujar dokter @berlian_idris


"Kumpulan tweet jahat dan arogan @DrSLSimonSpKK. Tolong jangan ada yang membuat laporan polisi 😭" ujar dokter @berlian_idris
I really mean it, jangan sampai ada korban seperti Jerinx lagi!
Walau belum tentu ada pelanggaran UU ITE, tetap GA BOLEH ADA YANG NGELAPORIN KE POLISI.
0 notes
Text

Sering membaca narasi-narasi bodoh yang menyalahkan rakyat ketika negaranya tidak maju-maju, seperti narasi yang dibangun orang yang postingannya saya SS ini?
(Maaf, namanya sengaja saya blur)
Pasti sering, ya. Dan biasanya yang suka membangun narasi seperti ini, tetangga sebelah.
Dikiranya rakyat di negara-negara maju pintar semua. Dikiranya di negara-negara maju tidak ada yang fanatik agama.
Orang ini mainnya pasti kurang jauh. Dan pasti malas membaca.
Sebenarnya, sama aja rakyat Indonesia dengan rakyat di negara-negara maju. Ada yang pintar, ada yang bodoh. Ada yang fanatik, ada yang biasa saja. Ada polisi, ada penjahat. Teman saya ini mungkin mengira Yakuza dan KKK itu kumpulan profesor dan cendikiawan. 😂
"Kalau komposisi rakyatnya sama, mengapa kemajuan negaranya berbeda?"
Coba bandingkan kualitas pendidikan antara Indonesia dengan negara-negara maju itu. Berkualitas mana? Siapa yang punya tanggung jawab membenahi sistem pendidikan, pemerintah atau umat?
Coba bandingkan berapa anggaran pendidikan dan riset antara Indonesia dan negara-negara maju itu. Besar mana? Siapa yang bertanggung jawab dalam mengalokasikan anggaran untuk pendidikan dan riset, pemerintah atau umat?
Ketika bos Bukalapak mempertanyakan anggaran riset yang minim, eh, Bukalapak diboikot. Kan govlok. Siapa yang memboikot? Ya orang-orang ini! Tapi yang disalahkan umat.
Coba bandingkan kebocoran APBN (baik karena salah kelola maupun karena korupsi) antara Indonesia dengan negara-negara maju itu. Banyak mana? Lalu siapa yang menyebabkan bocornya APBN itu, pemerintah atau umat?
Ketiga faktor di atas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi maju tidaknya sebuah negara.
Anggaran riset minim. Korupsi gila-gilaan. Lalu ketika negara nggak maju-maju, yang disalahkan umat/rakyat. Pemerintahnya gak disenggol sama sekali.
Kalau bukan bigot, apa namanya? 😂
0 notes
Text
Surat Untukmu, Puan
Hei, bolehkah aku memperkenalkan diri kepadamu?
Aku adalah pria. Pria yang diam-diam memperhatikanmu. Mungkin, aku luput dari pandanganmu. Tapi, kamu tak pernah luput dari pandanganku. Setiap gerakmu, sekalipun itu pergi menjauhiku, selalu tertangkap oleh ekor mataku.
Aku adalah pria. Pria yang tertarik padamu sejak awal pertemuan kita. Kamu menarik, tidak hanya untukku, tapi untuk semua orang. Kamu itu seperti magnet, semua orang betah di sampingmu, termasuk aku. Meskipun terkadang aku harus memaksa diriku sendiri untuk menjaga jarak denganmu. Degup jantungku semakin tak terkendali tiap kamu di dekatku.
Aku adalah pria. Pria yang menyukai gaya bicaramu. Sarkastik, tapi menarik. Kadang tak begitu mengenakkan, meskipun sebenarnya menyenangkan. Bicaramu sedikit tapi menggigit. Kalau saja aku tak mengenalmu, mungkin aku sudah mati karena sakit hati. Tapi, kamu juga pandai meramu. Gaya bicaramu yang berisi sindiran kamu kemas dalam guyonan. Satu lagi, bicaramu luar biasa. Ketika kamu berada di podium, kamu begitu memikat. Tak seorang pun yang menyangkal hal itu.
Aku adalah pria. Pria yang diam-diam menyukai gaya bernyanyimu yang asal-asalan. Pria yang berhasil kamu buat berdecak dengan referensi lagumu dari nostalgia hingga anak muda yang tak terhingga. Bahkan, aku sempat berpikir kamu adalah reinkarnasi dari nenek moyang terdahulu.
Aku adalah pria. Pria yang suka heran dengan selera makanmu. Anak zaman sekarang kok tidak suka makan makanan enak. Sedikit susah mengajakmu makan di tengah kota yang adanya makanan serba modern. Tapi, kamu tidak sungkan kalau diajak makan di pinggiran, apalagi menunya makanan desa, kadang kamu suka kelewatan semangatnya. Cita rasamu terhadap makanan juga tidak begitu baik. Kamu hanya tahu rasa pedas dan asam. Kadang aku geli melihatmu bersungut-sungut karena makanan tidak cocok di lidahmu.
Aku adalah pria. Pria yang suka tergelak-gelak melihatmu dijadikan bahan guyonan teman-temanmu. Kamu tidak tersinggung, bahkan kamu seringkali menimpali guyonan itu dengan bumbu-bumbu yang mengocok perut. Tapi, aku juga sering melihat mukamu mahal senyum. Kalau sudah seperti itu, lebih baik tidak mendekat. Kenapa? Kamu sedang badmood. Badmood bagimu, neraka bagiku. Semua bisa kena masalah kalau kamu lagi badmood. Bahkan taplak meja yang kemiringan pemasangannya tidak tepat saja bisa jadi bahan uring-uringan seharian. Ah, kamu memang konyol.
Aku adalah pria. Pria yang tidak habis pikir kenapa kamu yang punya gaya bicara blak-blakan seperti itu punya pribadi yang introvert. Hampir semua teman dekatmu menggelengkan kepala jika ditanya tentang kehidupan pribadimu. Untuk masalah pribadi, sepertinya kamu enggan membuka diri. Kamu tertutup, itu kesimpulanku.
Aku adalah pria. Pria yang lagi-lagi dibuat kagum olehmu. Kamu yang terlihat tidak memperhatikan, ternyata mengingat detail-detail yang luput dari pandangan orang lain. Seringkali terdengar ucapan dingin dari mulutmu yang sebenarnya berisi perhatian. Aku juga sering memergokimu dicari-cari orang hanya untuk dijadikan pendengar. Ah, semakin hari, kamu semakin mengagumkan.
Aku adalah pria. Pria yang bisa jadi sudah menjatuhkan hati padamu. Semakin aku mengenalmu, aku semakin tidak punya alasan untuk tidak menjadikanmu perempuanku. Tapi, sepertinya terlalu lancang bagiku untuk memohon kesediaanmu menjadi perempuanku. Ya, aku adalah pria. Pria yang diam-diam memperhatikanmu. Pria yang diam-diam meletakkan separuh hatinya padamu. Pria yang hanya berani diam-diam.
Aku adalah pria. Pria yang mungkin saja tulang rusuknya dijadikan kamu. Jadi, bisakah kau berhenti berkelana, Puan? Tolong, agar aku bisa menemukanmu segera.
300 notes
·
View notes
Text

Di kota saya, ada sebuah masjid dan gereja berdiri berdampingan persis.
Sebelum Ipin dan Upin muncul dengan hasutan politik identitasnya, sebelum bapak-bapak menyeramkan ini jadi Jenderal, hubungan umat dari dua bangunan suci itu baik-baik saja.
Saat misa di hari Minggu dan pengunjung gereja membludak, dan kebetulan di masjid tidak ada kegiatan, pengurus masjid mempersilakan umat Kristiani untuk menggunakan lahan masjid menjadi tempat parkir pengunjung gereja.
Begitupun saat jumatan. Ketika pengunjung masjid membludak dan kebetulan gereja tidak ada kegiatan, pengurus gereja mempersilakan lahan gereja digunakan untuk tempat parkir pengunjung masjid yang hendak jumatan.
Bertahun-tahun seperti itu tanpa pernah ada masalah. Bahkan dua bangunan suci itu menjadi simbol kehidupan beragama yang penuh toleransi di kota kami.
Lalu musibah itu datang. Taktik pecah belah dan adu domba Upin Ipin mulai menghiasi ruang politik nasional.
Dua bangunan suci itu sekarang seperti tidak mau bertegur sapa.
Kini, menjelang natal, kami menyaksikan ratusan aparat berpakaian lengkap dengan atribut menyeramkan, berjaga-jaga di sekitar gereja seperti hendak perang.
Kami sedih, Pak.
0 notes
Text

KISAH IMAM SYAFI'I YANG DIRANTAI TANGAN DAN KAKINYA
Oleh: Ust. Miftah el-Banjary
Nama besar al-mam mujtahid, al-Imam Muhammad bin Idris as-Syafie atau lebih dikenal dengan nama Imam as-Syafie terdengar menggaung di negeri-negeri Islam.
Kehebatan beliau dalam berhujjah dan berdebat tak tertandingi, sehingga, memunculkan banyak tokoh pembesar yang iri dan hasad akan kepopuleran beliau.
Diantara yang ingin menghancurkan karier Imam Syafi'i ada seseorang bernama Mutharrif bin Mazin, seorang pembenci akut Imam Syafi'i. Dialah yang memfitnah dan melaporkan pada Sultan Harun bin Rasyid bahwa Imam Syafi'i terlibat dalam rencana merongrong kekuasaan khalifah.
Akhirnya, Imam Syafi'i ditangkap, tangan dan kakinya diikat dengan rantai, diarak di jalanan sebagai seorang yang tertuduh melawan kekuasaan negara. Orang yang diutus Sultan Harun al-Rasyid untuk menangkap Imam Syafi'i bernama Hammad al-Barbari.
Imam Syafi'i ingin dipermalukan di depan pengagumnya bahwa ia ternyata bukan seorang ulama, namun seorang perongrong negara. Itulah pesan yang disampaikan dari pemborgolan Imam Syafi'i.
Beruntung, Imam Syafi'i dihadapkan dihadapan seorang Khalifah yang cerdas dan bijaksana. Tuduhan bahwa beliau seorang yang terlibat sebagai bagian dari Syiah Rafidhah yang diduga merencanakan konspirasi perlawanan tidak terbukti dan kemudian dilepaskan.
Beruntungnya, Imam Syafi'i dihadapkan pada pemimpin negara yang cerdas. Sekali lagi, pemimpin negara yang cerdas.
Sekali lagi, pemimpin negara yang CERDAS!!
Akhirnya, fitnah itu terselesaikan.
Kali peristiwa lainnya, ketika Imam Syafi'i tiba di Mesir, rakyat Mesir berbondong-bondong menyambut kedatangan Imam Besar itu, hingga memunculkan kecemburuan dari para pemimpin pejabat di sana dan ulama-ulama Su'u yang khawatir tergeser pengaruh mereka.
Mereka pun merencanakan ingin membunuh Imam Syafi'i. Lantas Imam Syafi'i yang menyadari hal itu mengatakan:
"Mereka menginginkan kematianku, sedangkan kematian merupakan jalan setiap manusia, bukan hanya jalanku."
Jadilah begitulah sejarah mengajari kita.
Akhirnya, sejarah mencatat Imam Syafi'i tetaplah mulia dengan keberanian dan kebenaran yang beliau pegang. Hari ini semua orang berbangga menjadi pengikutnya.
Sedangkan bagi para pembencinya, adakah hari ini orang yang berbangga menjadi pengikut Mutharrif bin Mazin?!!
Jangankan menjadi pengikutnya, sejarah pun menghilangkan namanya dari nama orang-orang mulia dan tidak lagi dikenal melainkan sebagai seorang yang jahat akal bulusnya.
Nanti kita kelak ingin dikenal sebagai apa oleh anak cucu kita. Pengikut kebenaran atau kah orang yang bungkam dengan ketidakadilan?!!
Di sini kita tentukan.
0 notes
Text






Post disini, otomatis redirect ke @twitter
Sekedar memberi tahu saja. Simbol-simbol Zionisme Yahudi yang baru muncul dan diperkenalkan pada background Facebook biar pilih-pilih background yang sesuai, tidak asal pake saja. 😃
0 notes
Text
Aaahhhh iya
Bukan maksud menertawakan tapi memang ini cukup lucu, bagiku. ada beberapa kiriman inbox dari pengguna tumblr, baik secara anonim ataupun terang-terangan. isinya perihal problematika percintaan, pasangan hidup, dan semacamnya. cukup mengagetkan, ya.. karena aku sudah lama sekali tidak membuka laman biru tua ini.
dalem hati 'oiii apa-apaan ini..' hahaha. memang tak ada yg salah dengan pertanyaan-pertanyaan itu. namun rasanya ada sesuatu yang aneh, ada sesuatu yang salah. yap.. salah tempat! aku bukan orang yang kompeten soal itu oii! Wkwk
tak ada yang salah dengan semua itu; karena memang tak ada yang tau siapa aku kan. jadi ya bebas siapapun mo mempersepsikan aku seperti apa. mo nanya apa saja juga boleh, mo ngapain aja dah, terserah. wkwkwk
meskipun demikian aku sangat berterimakasih kepada kalian (para anon/strangers tumblr yg sudah bertanya), karena bagaimanapun juga aku sudah dipercaya untuk mendengarkan (re:membaca) cerita kalian. tidak mudah untuk bercerita seperti itu dan aku sangat berterimakasih.. 🙏
mohon maaf jika pertanyaan-pertanyaan kalian tak ada jawaban. sekali lagi karena bukan kapasitaskuh gaess! T.T
6 notes
·
View notes
Text

Coba perhatikan dengan seksama, betapa kecilnya dinasti kerajaan Fir'aun itu dari kejauhan. Istana dan kuilnya keseluruhannya dipahat dari gunung-gunung besar. Betapa kokoh dan kuatnya.
Kuil-kuil kerajaan Fir'aun di Luxor di bawah ini sudah ada sejak 3.200 tahun sebelum Masehi, dan sampai hari ini usianya mendekati 5.000 tahun.
Sekuat dan setua itu peradaban Fir'aun Mesir itu pun pada akhirnya juga berakhir, disebabkan kesewenangan dan kezhaliman penguasa mereka, apalagi hanya kekuasaan negara yang jangkanya hanya 5 hingga 10 tahun saja.
Di sini sejarah lagi-lagi kembali mengajari kita, bahwa kehancuran sebuah kekuasaan hanya soal waktu saja, tidak ada kekuasaan yang dapat dipertahankan mati-matian, ada saatnya semua berakhir dan akan ada pertanggungjawabannya. Sejarah akan mencatat! Bersabar saja!!
0 notes
Text

Jangan Rusak Persaudaraan Kami
Dari kemarin cuma bisa baca dan denger, dan berdoa yang terbaik dalam hati.
Tapi ketika melihat foto ini, berderai air mata menyaksikan benarlah panggung, sesungguhnya adalah panggung Allah
Ketika melihat foto ini, kita semua percaya bahwa Allah lah posisi yang tertinggi
Allah jugalah yang memuliakan dan menghinakan Dan kita semua butuh Allah
Kalo kita bisa bergandengan tangan menuju Allah, kenapa kita harus terpecah karena tahta dan harta
Dalam Al Qur'an ada 2 perintah dakwah
1. Amar maq’ruf
Mengajak kepada kebaikan, ayo sholat, ayo sedekah, ayo ngaji, dll
Banyak sekali ulama kita mendakwahkan ini
2. Nahi mungkar
Mencegah kepada keburukan.. jangan zina, jangan mencuri, jangan mabok, jangan riba
Nah di bab ini sedikit sekali, karena resikonya bukan hanya dimusuhi tapi juga sampai kepada nyawa.
Inilah yang dialami Nabi Muhammad SAW hingga akan dibunuh kafir Qurais
Inilah yang dialami Nabi Ibrahim hingga dibakar Namrud
Inilah yang dialami Nabi Musa hingga dikejar Firaun
Jadi, jika beliau hari ini dimusuhi .. ini adalah sunatullah,
Bukan harta yang beliau kejar
Bukan tahta yang beliau kejar
Beliau hanya menunjukkan kebenaran.
Sekarang tinggal tanyakan nurani kita, kita mau dipakai Allah mainkan peran yang mana?
Peran yang memusuhi kebenaran atau yang menegakkan kebenaran.
Dan tentunya kebenaran yang ditegakkan adalah kebenaran versi Allah, bukan versi manusia.
Save ulama, we love polisi!!!
Ya Allah tolong jaga persaudaraan kami
Kami butuh ulama ikhlas yang menunjukan kebenaran
Kami butuh pejabat negara yang mengawal kebenaran
Kami butuh saudagar yang mendukung kebenaran
Kami butuh pemuda yang menyuarakan kebenaran
Jangan salah pilih musuh.
Jangan “jadikan kebenaran” sebagai musuh.
0 notes