#cynthia yaputera
Explore tagged Tumblr posts
Text
Revolusi.
Untuk kesekian kali, lautan manusia kembali menelan diri. Sebuah parade tanpa akhir, penuh warna dan suara yang mengalir bagai sungai tak tenang. Konfeti emas dan perak berjatuhan, berkilauan di bawah cahaya seperti bintang di langit tanpa warna. Udara terasa sesak, penuh aroma perayaan dan energi dari tubuh-tubuh yang bergerak selaras dengan alunan musik.
Di tengah keramaian, aku melihatnya menari. Mengundang rasa yang lama tidak menghampiri.
Sepertinya, pikiran ini sedang mempermainkan diri. Tak terhitung suara dan persona yang terasa sama, namun nyatanya berbeda. Tapi kaki ini tidak pernah berhenti melangkah, berharap ada pertemuan kembali di ujung jalan.
Semakin jauh aku melangkah, bayangannya semakin kabur. Di balik topeng dan nuansa warna-warni, sosoknya masih menghantui. Setiap memori yang terpahat di ingatan menjadi cetak biru perjalanan. Membawa diriku memasuki labirin tanpa akhir. Gelap, berliku, penuh tikungan yang menyesatkan.
Musik karnaval yang terus bergaung mulai terdengar jauh. Dentumannya melemah seiring langkahku yang melambat. Pikiranku terus berputar, mencari makna dan arti yang tidak aku pahami.
Malam larut semakin berlanjut. Energiku terasa habis, seolah direnggut oleh luapan orang-orang di sekitar. Punggung ini kusandarkan pada sebuah bangku taman tidak jauh dari pusat keramaian. Nafas panjang kuhela sembari mencari rembulan di antara pekat langit malam.
“Hey,” sebuah suara manis membuka kedua kelopak yang sempat tertutup.
Bergeming, dari atas kedua bola matanya menatap dalam. Matanya, memanjang indah. Sudut-sudutnya terangkat, mengimbangi senyumnya yang tak kalah manis.
“Siapa?” tanyaku, tidak bisa mengeluarkan kata lain. Pemilik suara manis dan mata indah itu pun beranjak, mengisi area sebelahku yang entah sejak kapan kosong.
Kedua mataku kini mencari rembulan di kedua bola matanya. Pikiranku menerka, hatiku bertanya. Namun tepat sebelum bibir ini berkata, gadis itu menjulurkan tangannya. Seolah menyeruak masuk ke tempat yang selama ini kubiarkan tidak berpenghuni.
“Cynthia.”
1 note
·
View note