#contoh nama depan bayi perempuan dan artinya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Inspirasi Nama Depan Bayi Perempuan
Inspirasi Nama Depan Bayi Perempuan
Nama Depan Bayi Perempuan – tanyanama.com. Di perkembangan zaman yang kian canggih. Ternyata masih ada orangtua yg tak memahami kedudukan arti dalam nama bayi. Hingga akhirnya hanya memilihkan nama depan bayi yng bagus. Tanpa mengetahui kandungan makna didalamnya. Untuk kalian yg tengah mencari nama depan bayi perempuan bisa menyimaknya disini.
Nama depan sering disamakan dengan nama panggilan.…
View On WordPress
#contoh nama depan bayi perempuan dan artinya#daftar nama perempuan 1 kata#kumpulan nama depan untuk wanita#nama depan bayi perempuan#nama panggilan untuk anak perempuan#referensi nama depan bayi perempuan penuh makna
0 notes
Text
140 Nama Depan Bayi Perempuan Yang Terbaik
140 Nama Depan Bayi Perempuan Yang Terbaik
Nama Depan Bayi Perempuan – namaanakperempuan.net. Memilihkan nama depan untuk bayi perempuan Anda, bukanlah perkara mudah. Karena pada dasarnya, nama tersebut merupakan pokok dari sebuah nama. Dan kebanyakan panggilan anak sering sekali mengambil nama depan si kecil. Oleh karena itu kami himbaukan utk mencarikan panggilan terbaik bagi puteri Anda.
Dibawah ini sudah kami sediakan rekomendasi nama…
View On WordPress
#cari nama depan bayi perempuan#contoh nama depan bayi perempuan#Contoh Nama Depan Bayi Perempuan Dan Arti#Daftar Nama Depan Untuk Anak Perempuan#Inspirasi Nama Depan Perempuan Yang Paling Keren#kumpulan nama depan bayi perempuan#Nama Depan Anak Cewe#nama depan bayi perempuan#nama depan bayi perempuan modern#Pilihan Nama Depan Bayi Perempuan Dan Artinya#rekomendasi nama depan bayi perempuan dengan arti terbaik
0 notes
Text
Inilah Mengapa
Nama adalah sebuah doa. Doa dari mereka yang merindukan kehadiran tambahan satu lagi keluarga baru. Harapan bagi sosok baru yang akan mengisi bagian kehidupan mereka. Baginya doa adalah sebuah harapan yang dirangkai dengan sangat indah. Karenanya pemberian sebuah nama adalah hal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Nama adalah doa untuk setiap ruh yang bernyawa. Nama adalah harapan untuk generasi baru yang akan terus tumbuh dan mendewasa.
Namanya Anggita Mawaddah Simanjuntak. Nama ini lahir dari kesepakatan dua keluarga. Figur keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Lahir dengan ukuran maksimal seorang bayi, yaitu 40 kg dan panjang 37 cm. Tepat pada tanggal 1 April 1996 di kota Rantauprapat, kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara pada pukul 01.00 WIB dirinya pun menangis menatap dunia. Terisak disertai dengan senyuman keluarganya yang tampak sumringah dalam khayalannya.
Pun saat ayah mulai menceritakan kembali riwayat pengesahan nama itu. Sejarah rangkaian kata yang tercantum selalu mengikuti dirinya, kemanapun dan kapanpun. Dalam keheningan malam bersama kopi dan hujan, ayah suka sekali mengenang saat yang bagi ayah pun terlebih baginya menyejarah nan berharga. Begitulah cara ayah membuat putrinya begitu semangat untuk bermimpi. Doa dan harapan yang ayah dan seluruh keluarga sematkan dalam namanya. Nama yang hingga kini menghadirkan banyak kisah. Nama yang membuatnya bersyukur atas kasih sayang mereka, dan nama yang selalu dia bawa bersama doa dan harapan mereka.
Keluarga ayah asli keturunan batak. Begitu kuat menjaga budaya dan adat istiadat. Berasal dari kampung pegunungan yang asri di tanah Sipirok.
“Namanya Anggita saja, biar nanti jadi perempuan batak yang hebat dan berpengaruh. Walaupun anak terakhir, dia akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak manja” begitulah penyampaian akhir keputusan nama yang diberikan oleh keluarga batak yang dicetuskan oleh kakek.
Anggita itu artinya adik kita. Namun, doa dan harapan yang menyertai nama itu lebih bermakna. Panjang dan meluas tuk segera menjelma dalam jiwa dan raga.
Keluarga ibu asli keturunan melayu. Lebih menjaga sisi rohani ketimbang budaya. Namun, tetap saja masih lestari asal tidak bertentangan dengan agama. Berasal dari daerah pesisir pantai desa Perupuk, kabupaten Batu Bara.
“Namanya Mawaddah saja, semoga menjadi muslimah yang hebat. Selalu bersikap penuh cinta dan senantiasa menjaga kesucian dirinya. Buah cinta di keluarga ini yang nantinya akan selalu membanggakan keluarga dan bermanfaat bagi ummat” begitulah penyampaian akhir keputusan nama yang diberikan oleh keluarga melayu yang keseluruhannya dipilihkan oleh kakek.
Sehingga terangkailah nama itu dengan penambahan marga di belakangnya. Marga adalah hal yang wajib untuk dipakai mengikuti nama bagi keluarganya. Lengkap sudah, begitulah sejarah namanya.
Ya, dialah Anggita Mawaddah Br. Simanjuntak. Itulah yang tertuliskan di KTP-nya.
Simanjuntak adalah sebuah marga dari suku batak. Samalah dengan Siahaan, Pohan, dan Hutagaol. Terbawa oleh kakek yang menikah dengan marga Pasaribu. Namun, karena prinsip batak ialah patrilineal yaitu mengikuti garis keturunan laki-laki maka dari pernikahan tersebut marga yang dipakai oleh anak-anaknya adalah marga dari sang bapak.
Simanjuntak adalah Batak Toba. Keluarganya berasal dari tanah Sipirok. Namun, pernikahan kakek dan nenek membuat tanah itu kian menjadi terasing baginya, sebab setelah menikah kakek dan nenek merantau ke Rantauprapat.
Hingga kini, masih hal yang langka menemui marga Simanjuntak telah memeluk agama Islam. Jelas saja, dari puncak atas pohon silsilah raja Simanjuntak adalah beragama non Islam. Kakeknya kakek atau empat generasi diatasnya memilih untuk masuk Islam. Suatu kesyukuran yang tak berhingga baginya dapat terlahir sebagai seorang muslim. Dapat merasakan udara napas islami dari sejak masih dalam kandungan. Tumbuh dan mendewasa di rumah dan lingkungan yang menjadikan Islam sebagai pilihan.
Namun, bukan hal yang tak biasa jika banyak yang terperanjat dengan raut kaget ketika mengetahui bahwa dia adalah suku Batak dan bermarga Simanjuntak. Terang saja, sudah dapat diketahui sebab musababnya. Dia telah menyadari bagaimana pandangan tak sedap itu hanya berasal dari kain yang menempel dan menutupi kepalanya. Terlebih lagi, kain tersebut lebih panjang dari biasa yang sering mereka lihat. Menanggapi sikap tersebut, dia lebih memilih untuk hanya bereaksi dengan senyuman.
Contoh paling biasa, saat bertemu dengan seseorang di jalan. Tak sengaja dia harus menghentikan langkahnya karena seseorang tersebut menanyakan sebuah alamat. Ketika dia telah menjelaskan alamat yang dituju, percakapan sederhana itu kembali terurai dengan naskah yang sama.
“Terima kasih ya, mba. Namanya siapa ya?” pertanyaan abadi yang akan terus berulang. Pertanyaan yang sudah terbayang pasti apa hasilnya setelah dia menjawab pertanyaan tersebut.
“Nama saya Anggita Mawaddah Simanjuntak” jawabnya seperti biasa dengan senyuman.
“Loh.. kamu orang Batak ya? Sukunya Simanjuntak?” pertanyaan spontan yang sudah jitu dia prediksi.
“Iya bu..” jawabnya lagi dengan senyuman.
“Wah.. saya baru tahu Simanjuntak ada yang Islam” pernyataan terakhir dengan wajah kaget dan ungkapan batin yang tak dapat diterjemahkan.
Dia hanya tersenyum dan tak ambil pusing. Biarlah, sejatinya kan ketika kita bertemu seseorang akan terjadi dua hal, entah untuk memberi atau menerima. Kini, bagiannya adalah memberi. Ya, memberi informasi baru kalau perkembangan Islam telah meluas, dan kabarnya pun kebangkitan Islam telah semakin dekat.
—
Sejak masih kecil, ayah dan ibu telah mengajarinya untuk menjadi pribadi yang rapi dan disiplin. Semua buku sekolah harus tersampul dan diberi identitas diri, berupa nama dan kelas. Ayah dan ibu membagi tugas, untuk perihal menyampul dilakukan oleh ibu dan menuliskan nama dan kelas dikerjakan oleh ayah. Itu berlaku untuk semua buku, buku tulis dan buku bacaan. Bukan hanya buku bacaan sekolah, buku bacaan sehari-hari pun sama perlakuannya. Namun, hal tersebut hanya terjadi sampai usianya 10 tahun. Setelah itu, semua dia lakukan secara mandiri. Ya, kebiasaan ayah dan ibu telah menular sempurna pada dirinya. Tanpa suruhan pun, dia tidak akan tenang jika belum beres proses penyampulan dan pelabelan identitas buku tersebut.
Tak hanya itu, seragam sekolah juga diwajibkan untuk bernama di sisi baju yang tak bersaku. Nama yang menempel dikain hitam dengan tulisan berwarna putih dijahit sendiri oleh ibu.
Untuk kedua urusan tersebut, namanya tak lagi bertuliskan dengan lengkap. Namun terjadi pemendekan pada bagian tengahnya. Anggita M. Simanjuntak.
“Yah.. kok namanya dituliskan gini aja sih, kenapa ga ditulis semuanya aja?” tanyanya meminta kejelasan.
“Terlalu panjang nang, ga muat nanti di buku dan seragam sekolahnya” jawab ayah coba menjelaskan.
“Kan mawaddah artinya bagus yah, kenapa ga marganya aja disingkat?” tanyanya lagi masih tak menerima penjelasan pertama.
“Memangnya kamu mau dikira bermarga lain, misal Siregar, Situmorang, Sihombing, atau yang lainnya dengan huruf awalnya S?” ayah bertanya balik.
“Ya ga mau la yah, aku pasti kenalin margaku apa ke mereka” sahutnya lagi dengan cepat.
“Ya sudah daripada kamu harus kenalin satu-satu, kan lebih baik ditulis marganya dengan lengkap aja” jelas ayah lagi dengan sabar.
Dia kurang setuju akan penjelasan ayah. Baginya tak masalah kalau sekedar mengenalkan marga agar orang lain tidak salah kira. Hanya sebentar saja, takkan menghabiskan banyak waktu. Bahkan merupakan suatu hal yang membanggakan karena senantiasa memperkenalkan marga yang begitu berharga dalam suku Batak.
Dia mengernyitkan dahi dan matanya menerawang. Namun, untuk satu penjelasan yang menjadi terakhir ini, dia pun akhirnya menerima.
“Inang, dalam suku kita, marga itu adalah hal yang paling penting. Lebih berharga daripada nama yang tertulis di depan. Nanti ketika sudah dewasa, namamu juga akan lebih singkat lagi yaitu A.M Simanjuntak. Seperti nama ayah, A.R Simanjuntak. Orang akan mengenal kamu dengan margamu, bukan namamu, nang. Seperti ayah, di kantor dipanggilnya Pak Simanjuntak. Makanya, karena pentingnya marga maka tidak boleh disingkat” jelas ayah panjang lebar hingga membuat putrinya mengangguk tanda paham dan menerima penjelasan.
—
Dia semakin bertumbuh. Doa dan harapan yang tersimpan dalam namanya senantiasa mengiringi langkahnya. Hingga tibalah saat dia mulai terusik oleh sesuatu peristiwa.
“Coba panggilkan Anggita M. Simanjuntak” pinta seorang guru pada salah satu siswanya.
Guru tersebut tak mengajar dikelasnya, namun memiliki keperluan untuk menanyakan perihal konten mading. Nama yang tertulis pada artikel yang dia tulis ialah nama yang telah disingkat menjadi Anggita M. Simanjuntak. Tak lama kemudian, dia pun telah sampai di ruangan dimana sang guru menunggunya.
“Kamu Anggita M. Simanjuntak?” tanya sang guru dengan raut wajah seperti biasa yang dapat dia tebak munculnya berlebihan hanya karena kain penutup kepalanya.
“Iya bu, benar. Saya Anggita Mawaddah Simanjuntak” jawabnya dengan senyuman.
“Owalah saya kira kamu bukan Islam” desah sang guru pelan namun dengan frekuensi suara yang masih dapat terdengar di telinga.
Dia hanya membalas dengan senyuman. Ya seperti biasa. Ilmu ini benar-benar dia pelajari dari sang ayah.
“Tidak perlu mengatakan semua yang kita tahu, meskipun kita begitu ingin. Tahanlah, karena ada waktu kapan kita harus mengatakannya. Pun tidak perlu menyalahkan apa yang disampaikan oleh orang lain jika kita belum memahaminya. Terimalah, sampai kita mengetahui kebenarannya”(Ayah).
—
Pun, lebih terganggu lagi dengan kisah yang memberi bekas permanen kelihatannya.
“Lihat deh, kok nilai ku kecil banget dibanding mereka ya?” tanyanya pada salah satu sahabatnya.
“Lah iya, kok bisa ya? Padahal jawaban kita hampir sama semua kan? Mungkin melihat namamu di absen kali git, dikira kamu non Islam” jawab sahabatnya sambil melihat perbedaan nilai yang cukup signifikan diantara mereka.
Semester berikutnya pun tiba.
“Alhamdulillah, nilainya naik. Alhamdulillah” syukurnya tanpa henti sambil memegang lembar nilai semester.
“Tuh kan git, kayaknya bener deh gara-gara bapaknya ga kenal nama kita satu kelas. Terus, karena namamu disingkat ya bapaknya bisa aja kan ngiranya kamu itu non Islam git..” ungkap sahabatnya sambil mengingat perbedaan nilai di semester lalu.
Hal itu pun terjadi berkat sang sahabat yang segera bertanya pada sang guru dan menceritakan kebingungannya.
Tak berhenti disitu. Adalagi yang hampir sama dengan nuansa berbeda.
“Wah hebat git, hampir sempurna gitu. Nilai 99. Semester lalu 95, eh sekarang semakin naik aja” celoteh sang sahabat yang sibuk membandingkan nilai semester yang baru saja dibagikan.
“Kok aku merasa ga sesuai ya, masa iya sih segini. Banyak loh yang paling bisa dari aku. Yang paling jago hal ini aja nilainya lebih rendah. Aku merasa ada yang ga beres deh” jawabnya dengan keresahan.
“Eh git, mungkin aja gara-gara jiwa nepotisme kalian lagi on.. Bapaknya kan juga Simanjuntak. Ya itung-itung untuk keluarga apa salahnya ditinggikan heheh..” cengir sang sahabat dengan santai.
Keresahan menyelimutinya. Tak berterima dengan penilaian yang tidak sesuai karena lebih rendah dengan sebenarnya. Pun ternyata hatinya lebih tak berterima dengan yang lebih tinggi. Serba salah.
—
Lambat laun, waktu telah mematangkan pola pikirnya.
“Pokoknya, mulai sekarang dimanapun dan kapanpun namaku tertulis harus lengkap. Ya pokoknya harus lengkap” batinnya ketika telah lulus dari bangku sekolah menengah atas.
Namun, tetap saja. Selalu ada komentar akan setiap tindakan.
“Kenapa harus lengkap sih git? Cuma absen ngitung jumlah aja kok” celoteh beberapa temannya yang merasa berlebihan setiap kali dia menuliskan dengan lengkap namanya.
Seperti biasa, senyuman mampu menetralkan segala rasa. Walau hati berkecamuk untuk membalas agar semua jelas, tapi tawaran diam lebih manis untuk menepis teriakan. Hanya mencoba untuk tak mengulas kembali peristiwa yang hingga kini masih terus membayang.
- JAT-26, menerima ide untuk menuangkannya dalam tulisan.
25 April 2017
2 notes
·
View notes
Text
Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Islami Awalan N
Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Islami Awalan N
Nama Bayi Perempuan Islami Awalan N– tanyanama.com. Teruntuk Ayah dan bunda dimanapun berada, dalam mempersiapkan kebutuhan bayi tak cukup hanya mempersiapkan perihal perlengkapannya saja, tetapi harus juga untuk mempersiapkan perihal namanya. Mau menamai anak perempuan dengan nama islami? Atau ingin menamai anak yang menggunakan huruf awalan N? Tentu boleh boleh saja asalkan memiliki makna yang…
View On WordPress
#contoh nama perempuan islami yang berawalan n#nama anak perempuan islam awalan n#nama bayi perempuan islami awalan huruf n#nama perempuan islami huruf depan n dan artinya
0 notes