#chapter_5

[mysticalomegavers]

Секс, бухло, наркотики PT.2

Зайдя на этаж хакера, парень по привычке отправился к знакомому.

-Что за штука у тебя там есть? -А, ты уже пришёл. Иди сюда, у тебя карта с собой? -Конечно.

Джек достал карту и подал её хакеру. Легкими и быстрыми движениями Данте вбил номер карты и, найдя всю инфу с её участием, он нагло улыбнулся.

-Что-то нашёл? -Да, посмотри.

Бета прислонился к столу и прочитав то чтобы не понравилось семейству Реймих. Шатен смотрел на выписку: покупка в ювелирном, поход в ресторан, номер в мотеле - это явно происходило не с сестрой Клем, являющаяся невестой Ричарда.

-Воу-у! -Скажи, что эта была не его невеста, иначе я разочаруюсь в своих надеждах. -Думаю, что это была не она. Вроде как она сейчас не в городе, уехала готовить себя к свадьбе. -О-о, да! Распечатать? -Ты ещё спрашиваешь? Конечно, печатай.

Данте откинулся на спинку кресла, продолжая улыбаться.

-Покажешь Реймихам? -Нечто большее. Ричарду придётся разгребать это ещё и с “Розой”. - И всё же ты подлый человек, Джек Ролонд. -Какой есть. Так, �� сейчас главное списывай всё что есть на счёт клана и как всегда 20% твои.

Собравшись с мыслями, брюнет открыл программу перевода и перепроверил счёт Арчи.

-Арчи же не менял счёт? Не хочу ошибиться, сумма-то не маленькая. -Да, он всё тот же.

[thatk9panda]

alice angel by iraewolph

[funny-thing-about-my-life]

·      Giữ đc cái chất riêng của mình.

·      Sự thay đổi của xã hội bắt đầu từ những cá thể và cụ thể là những hành động của mỗi cá thể đó.

·      Đọc chapter 14, 15 => hỗ trợ cho việc làm luận văn

·      Nhận ra được sự giả dối của PTT VDD khi tiêm vx =))

·      Hít đất 20, gập bụng 20.

·      CSDL Phân tán => đọc chapter_5 (4th)

·      Conan ở VN =))

[j-kyu-blog1]

<linux-Command>Chapter_5

type commnad: 해당 command가 쉘에 내장되어 있는지 외부명령어인지 아님 alias명령어인지 알려준다

which command: 행당 명령어의 위치를 찾아준다

command –help: command에 대한 설명이 나옴

man command: 해당 명령어에 대한 매뉴얼을 보여준다

apropos keyword: keyword에 관련 된 명령어 찾아주기

info command: command의 대한 자세한 정보를 알려준다 

whatis command: command가 어떤 명령어 인지 간다히 알려줌

alias : 명령어에 대한 단축키를 설정하는 것  (그냥 alias를 입력하면 단축키로 되어있는 list를 보여줌)

(명령어 ls를 wow라는 단축기로 만듦)

unalias: 단축키를 없애는 명령어

[skelemika]

The king is dead! What king?

The king is dead! What king?

From http://www.timetrips.co.uk/chapter_5.htm In 1478 BCE, give or take a year, Hatshepsut ascended to the throne of Egypt, her recently deceased husband, the Pharaoh Thutmose II, leaving as heir only his infant son, Thutmose III. Thutmose II, the son of Thutmose I by a secondary wife, married Hatshepsut, the daughter of the same Thutmose I (bear with me here) because she was T. I’s daughter by…

[stalkerkyoko]

chapter 5

https://dr-stone.fandom.com/wiki/Chapter_5

[shoujoobsessed-blog]

L-DK chapter 5 in English: Lovers' Room

By Ayu Watanabe

http://mangakakalot.com/chapter/ldk/chapter_5

[mysticalomegavers]

Секс, бухло, наркотики PT.4

Проснувшись в объятьях Арчи, Джек не сразу вспомнил где он. Пройдясь по комнате, шатен потягиваясь направился к выходу из комнаты. По ногам беты стекала смазка со спермой.

-*Найти бы здесь ванную.*

Только подумав об этом, как из угла появилась девушка в униформе. Наткнувшись на обнажённого бету, она ойкнула и резко прикрыла глаза рукой.

-П-простите.. Я-я не думала, что вы уже проснулись... И... Не могли бы вы при-прикрыться... -Где ванная? -Тут.

Девушка указала на дверь из которой только что вышла. Джек прошёл в комнату, не подав ничему значения. Понежившись в пенной ванной и вымыв себя от остатков бессонной ночи, Ролонд обвернул во круг паха полотенце и вышел обратно в комнату-студию. Где наткнулся на Арчи,готовящего завтрак и параллельно отпускавшего горничную домой.

-А ты всё ещё тут. Думал домой слинял, как в прошлый раз. -С тем что было в моей заднице далеко не уйдёшь. -Ах, точно, последние раза три ты захотел не защищаться.

Альфа нагло улыбнулся партнёру, медленно осматривая его оголённый торс.

-Кофе? -Не откажусь.

[leniattheendoftime]

Readings for Thursday, 3/9

Read Chapter 2 of Molecular Red.

Read “Anitsexus” by Andrei Platonov in the Molecular Red Reader.

Read “The Third Son” by Andrei Platonov here: https://www.dropbox.com/s/22y3omq47nlhzwe/Doc%20Mar%2004%2C%202017%2C%2010%3A53.pdf?dl=0

-----------------------

That concludes Communism. So we begin with Fascism.

Proto-fascism: Selections from Arthur de Gobineau’s Inequality of the Human Races (1915): https://en.wikisource.org/wiki/The_Inequality_of_Human_Races/Chapter_5

Fichte’s “Address to the German Nation” (1808): http://www.indiana.edu/~b356/texts/Fichte.html

German fascism: Adolf Hitler, “First Letter on the Jewry” here: http://www.hitler.org/writings/first_writing/

Adolf Hitler & Anton Dexler, “Program for the German Workers Party” here: http://www.hitler.org/writings/programme/

Joseph Goebbels, “Speech at Nuremburg, 1934″ here: http://research.calvin.edu/german-propaganda-archive/goeb59.htm

Italian fascism: Benito Mussolini, “What is Fascism?” here: http://sourcebooks.fordham.edu/mod/mussolini-fascism.asp

Benito Mussolini, “The Doctrine of Fascism” here: http://www.historyguide.org/europe/duce.html

[thatk9panda]

a king in a world of his own destruction. 

[bella-kate-blog]

🐞🐞 #hello_may #chapter_5 #please_be_good

[siddharthaandrea-blog]

“He has robbed me, yet he has given me something of greater value . . . he has given to me myself.”

Hermann Hesse, Siddharta

[worldscup]

The World is Ours -- This is the World's Cup -- 2014 FIFA World Cup™

[octaviiaaa]

"Amateur Writer." Chapter: Richard Amani II

Hari ini aku bangun dengan perasaan gelisah. Tidak berani aku merubah mode hpku kembali ke mode normal, rasanya mode sunyi adalah mode yang paling pas untuk saat ini. Jika mengingat kejadian kemarin rasanya aku ingin segera kembali ke Bandung. Aku takut, tapi kenapa pula aku takut? Toh selama tinggal disini aku berani pulang-pergi naik kereta sendiri. Entahlah, Ketakutanku tidak mendasar, aku hanya takut saja. Takut bule itu tiba-tiba nongol depan kamar atau aku takut diajakin one night stand love. Omagaaah! Walaupun itu hampir tidak mungkin sih, tapi tetap saja aku takut. Keinginanku untuk kembali ke kota asalku semakin menggebu. Namun kusadari urusanku di sini masih belum selesai, sesegera mungkin kuselesaikan urusanku, secepat itu aku akan kembali ke kotaku.

Urusan apa yang belum selesai? Hati? Bisa jadi sih. Akupun sebenarnya sedang bingung, urusan apa yang sebenarnya aku tunggu? Kurasa urusan hati yang masih perlu diobati.  Ah sudahlah, sampai tua pun tidak akan ada habisnya jika membicarakan hal yang satu itu.

Hari ini aku bersiap untuk pergi bersama Meydi, kebetulan Maul juga tidak di kostan, dia sudah mulai bekerja, hari pertama. Aku sebenarnya agak enggan beranjak dari kasurku menghampiri hp yang sedang ku charge di ujung sana. Aku malas jika Richard menelfonku, aku harus bagaimana? aku masih takut. Takut untuk bertemu orang baru sedratis itu, maksudku, aku ingin bertemu orang baru, tapi yang lokal ajalaaah jangan yang internasional, aku bingung harus meladeninya bagaimana. Budaya kitapun berbeda. Aku takut dia menerima lebih, padahal aku memberi sedikit.

Kulihat dari kejauhan, layar hpku berkelap-kelip menandakan ada pannggilan masuk, kudatangi, ternyata benar seperti dugaanku, Richard menelfon!! Ya Tuhan, aku harus bagaimana? Ku diamkan saja sampai dia meninggalkan pesan untukku dan ternyata benar, dia meninggalkan pesan juga. ucapan selamat pagi untukku. Tidak kubalas, karena kutakut akan berkepanjangan. Aku ambil hp, kemudian aku mulai mengirim pesan untuk Meydi.

~~~

Me: Lo dimana? Hari ini jadi ketemu?

Meydi: Ayok, gue siap-siap dulu ya. Kita ke Kokas aja, lo ke tebet ya, nanti gue jemput di stasiun.

Me: Sip.

~~~

Akupun beranjak menuju kamar mandi, membawa handuk kemudian mandi. Setelah siap dan janjian dengan Meydi, akupun berjalan menuju stasiun untuk naik kereta ke arah stasiun Tebet. Kebetulan kantor Maul yang baru juga daerah Tebet, jadi nanti bisa pulang bareng sama dia. Selama diperjalanan entah berada dimana pikiranku saat itu, aku mengawang-ngawang memikirkan kejadian kemaren dan kejadian masa depan, aku takit ketika aku lagi di Kokas, Richard datang menghampiriku. Oh, Tuhan.

Jam menunjukkan pukul 13.00 dan aku sudah sampai stasiun Tebet, Meydi masih belum datang. Heran, lama sekali dia datang. Padahal sudah berangkat dari tadi, mungkin macet. pikirku dalam hati. Setengah jam berlalu, Meydi belum datang juga, kemudian lampu indikator hpku menyala, kulihat ada pesan, dari Richard! Dua pesan. Ya Tuhan.

Karena merasa tidak enak, ku balas pesan tersebut yang isinya kurang lebih aku senang memiliki teman baru dan ternyata pesanku disambut dengan:

~

Richard: Okay, See you at the coffee shop. I'll be there at 5.

~

Jadi, apa yang sedang aku lakukan? aku takut berteman dengannya tapi mengiyakan untuk bertemu dengannya. Ya ampun. Harus ku akhiri semua ini, hari ini juga! Sebuah pesan masuk, dari Meydi, ternyata dia sudah sampai, akupun langsung menghampirinya dan kitapun melaju menuju Kokas.

~~~

"Lo ga boleh kemana-mana, disini aja ya, ikut gue kemanapun gue pergi. Gue mau ketemu orang, nanti jam 5." Ucapku kepada Meydi.

"Siapa? Cowok yang kemaren? Lo ngapain masih berharap sama dia? Basi kali."

"Gat! Bukaaann.. Bule ini bule! gue serem ini, takut di ajakin ke hotel, makanya lo disini aja, temenin gue."

"Dem! Ra! Kelakuan lo kok aneh-aneh sih? Bisa nemu bule dimana lagi deh? Hahahaha" Ledek Meydi.

"Auk ah, panjang ceritanya."

~~~

Akhirnya jam menunjukkan pukul 5 sore, Richardpun menelfon mengatakan bahwa dia sudah ada di Starbucks, berjalanlah kita menuju Starbucks. Kulihat dia duduk di pojok, sendiri. Ah, selama jumlahku masih lebih banyak daripada dia, aku tidak akan kenapa-kenapa, lagi pula jika dia mulai iseng aku bisa teriak, aku juga bisa Muaythai, pikirku dalam hati.

"Hello, Dhira. Nice to meet you again. Would you like to order some coffee, feel free to choose."

"Thank you Richard." Aku dan Meydi mulai memesan. Tak lama pesanan kami datang, kitapun mulai mengobrol. Richard seru juga buat diajak ngobrol, walaupun aku agak sedikit pusing setelah berbincang dengannya, karena sedikit banyak ada kosakata yang tidak ku mengerti. Hingga akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang janggal. Ku anggap Richard teman biasa, tetapi dia menganggapku teman kencan. Persis seperti dugaanku. Sebenarnya menyenangkan berbicara dengan orang baru, apalagi bule. Aku bisa belajar banyak darinya. Kalau aku jahat, mungkin aku bisa morotinnya. Untung hidupku bukan cuma sekedar tentang uang. Keramahan orang Indonesia suka dijadikan daya pikat yang berlebihan bagi mereka. Kalau sudah begini, aku jadi bingung harus gimana. Hingga akhirnya tibalah kami dipenghujung perbincangan, sebelum dia mengakhiri, ku akhiri.

~~~

"Sorry Richard, it's nice to know you, but would you please mind my privacy? I prefer not to be closer with you. Sorry, I can't help you. I already have a boyfriend and I'm happy with him." dan dengan terpaksa aku berbohong bilang udah punya pacar. Khawatir dia menyimpan perasaan lebih padaku, lebih baik kusudahi saja.

"It's okay. I understand. Nice to have a warmth conversation with you, ra. I hope we can meet again."

"I don't think so. I'll be leaving tommorow. He he."

"Go, Home? Bandung?"

"Yes, thank you for the coffees. Really nice to meet you, Richard. I'll go first."

"My pleasure, be carefull my beautiful Dhira."

~~~

Dan begitulah pertemuanku dengan Richard Amani berakhir. Sore hari di kursi paling ujung di sebuah coffee shop. Menyenangkan. Tapi aku belum siap.